Komposisi (lat. Compositio - kompilasi, kombinasi, kreasi, konstruksi) adalah rencana karya, rasio bagian-bagiannya, hubungan gambar, gambar, episode. Sebuah karya seni harus memiliki karakter, episode, adegan sebanyak yang diperlukan untuk mengungkapkan isinya. A. Chekhov menyarankan penulis muda untuk menulis sedemikian rupa sehingga pembaca, tanpa penjelasan penulis - dari percakapan, tindakan, tindakan karakter dapat memahami apa yang terjadi.

Kualitas penting dari komposisi adalah aksesibilitas. Sebuah karya seni tidak boleh mengandung gambar, adegan, episode yang tidak perlu. L. Tolstoy membandingkan sebuah karya seni dengan organisme hidup. Dalam sebuah karya seni yang nyata - puisi, drama, lukisan, lagu, simfoni - seseorang tidak dapat mengambil satu ayat, satu ukuran keluar dari tempatnya dan meletakkannya di atas yang lain tanpa melanggar makna karya ini, sama seperti tidak mungkin untuk tidak melanggar kehidupan makhluk organik jika seseorang mengeluarkan satu organ dari tempatnya dan memasukkan ke yang lain "." Menurut K. Fedin, komposisi adalah "logika perkembangan tema." Membaca sebuah karya seni, kita harus merasakan di mana, pada jam berapa pahlawan itu tinggal, di mana pusat peristiwa, mana yang utama dan mana yang kurang penting.

Kondisi yang diperlukan untuk komposisi adalah kesempurnaan. L. Tolstoy menulis bahwa hal utama dalam seni bukanlah mengatakan sesuatu yang berlebihan. Penulis harus menggambarkan dunia dalam kata-kata sesedikit mungkin. Tidak heran A. Chekhov menyebut singkatnya saudara perempuan berbakat. Bakat penulis ternyata terletak pada penguasaan komposisi sebuah karya seni.

Ada dua jenis komposisi - plot-peristiwa dan nepodia, membawa atau deskriptif. Jenis komposisi peristiwa adalah karakteristik dari sebagian besar karya epik dan dramatis. Komposisi karya epik dan dramatis memiliki ruang dan bentuk sebab akibat. Jenis komposisi peristiwa dapat memiliki tiga bentuk: kronologis, retrospektif dan bebas (montase).

V. Lesik mencatat bahwa inti dari bentuk kronologis dari komposisi peristiwa "adalah bahwa peristiwa ... berlangsung satu demi satu dalam urutan kronologis - seperti yang terjadi dalam kehidupan. Mungkin ada jarak sementara antara tindakan atau gambar individu, tetapi ada tidak ada pelanggaran urutan alami dalam waktu: apa yang terjadi sebelumnya dalam kehidupan, dan dalam pekerjaan disajikan lebih awal, dan bukan setelah peristiwa berikutnya. Oleh karena itu, tidak ada pergerakan peristiwa yang sewenang-wenang, tidak ada pelanggaran pergerakan waktu secara langsung. "

Keunikan komposisi retrospektif adalah bahwa penulis tidak mengikuti urutan kronologis. Penulis dapat menceritakan tentang motif, penyebab peristiwa, tindakan setelah pelaksanaannya. Urutan dalam penyajian peristiwa dapat terganggu oleh ingatan para karakter.

Esensi dari bentuk (montase) komposisi peristiwa yang bebas dikaitkan dengan pelanggaran hubungan kausal dan spasial antar peristiwa. Hubungan antar episode lebih sering asosiatif-emosional daripada logis-semantik. Komposisi montase adalah ciri khas sastra abad ke-20. Jenis komposisi ini digunakan dalam novel karya Y. Japanese "Penunggang Kuda". Di sini alur cerita terhubung pada tingkat asosiatif.

Variasi dari jenis komposisi peristiwa adalah narasi peristiwa. Esensinya terletak pada kenyataan bahwa penulis, narator, narator, karakter menceritakan tentang peristiwa yang sama. Bentuk komposisi naratif peristiwa khas untuk karya-karya liris-epik.,

Jenis komposisi deskriptif khas untuk karya liris. "Dasar untuk konstruksi sebuah karya liris," catatan V. Lesik, "bukanlah sistem atau pengembangan peristiwa ... tetapi organisasi komponen liris - emosi dan kesan, urutan penyajian pikiran, urutan transisi dari satu kesan ke kesan lain, dari satu gambar sensual ke yang lain "." Karya liris menggambarkan kesan, perasaan, pengalaman pahlawan liris.

Yu Kuznetsov dalam "Ensiklopedia Sastra" membedakan komposisi plot-tertutup dan terbuka. Plotnya adalah karakteristik tertutup dari cerita rakyat, karya sastra kuno dan klasik (tiga pengulangan, akhir yang bahagia dalam dongeng, pergantian pertunjukan paduan suara dan episode dalam tragedi Yunani kuno). "Komposisinya sangat terbuka," catat Yu. Kuznetsov, "tanpa garis besar yang jelas, proporsi, fleksibel, dengan mempertimbangkan oposisi genre dan gaya yang muncul dalam kondisi historis spesifik dari proses sastra. Khususnya, dalam sentimentalisme ( komposisi sternivska) dan dalam romantisme, ketika karya menjadi negasi dari yang tertutup, klasik ... ".

Apa yang menentukan komposisi, faktor apa yang menentukan fitur-fiturnya? Orisinalitas komposisi terutama disebabkan oleh desain karya seni. Panas Mirny, setelah membiasakan diri dengan kisah hidup perampok Gnidka, menetapkan tujuan untuk menjelaskan apa yang menyebabkan protes terhadap tuan tanah. Pertama, ia menulis sebuah cerita berjudul "Chipka", di mana ia menunjukkan kondisi untuk pembentukan karakter pahlawan. Selanjutnya penulis memperluas ide karya, membutuhkan komposisi yang kompleks, sehingga novel "Apakah lembu mengaum ketika palungan penuh?"

Ciri-ciri komposisi ditentukan oleh arah sastra, kaum Klasikis menuntut tiga kesatuan dari karya dramatis (kesatuan tempat, waktu dan tindakan). Peristiwa dalam sebuah karya dramatis seharusnya terjadi pada siang hari, dikelompokkan di sekitar satu pahlawan. Romantis menggambarkan karakter luar biasa dalam keadaan luar biasa. Alam lebih sering ditampilkan pada saat unsur-unsur (badai, banjir, badai petir), mereka sering terjadi di India, Afrika, Kaukasus, dan Timur.

Komposisi karya ditentukan oleh genus, jenis dan genre, dasar dari karya liris adalah pengembangan pikiran dan perasaan. Karya liris berukuran kecil, komposisinya sewenang-wenang, paling sering asosiatif. Dalam sebuah karya liris, tahapan perkembangan perasaan berikut dapat dibedakan:

a) titik tolak (pengamatan, kesan, pemikiran atau keadaan yang menjadi pendorong berkembangnya perasaan);

b) perkembangan perasaan;

c) kulminasi (ketegangan tertinggi dalam perkembangan perasaan);

Dalam puisi oleh V. Simonenko "Swans of motherhood":

a) titik awal - menyanyikan lagu pengantar tidur untuk putranya;

b) perkembangan perasaan - ibu bermimpi tentang nasib putranya, bagaimana dia akan tumbuh dewasa, menabrak jalan, bertemu teman, istri;

c) klimaks - pendapat ibu tentang kemungkinan kematian putranya di negeri asing;

d) ringkasan - Seseorang tidak memilih tanah airnya, cinta akan tanah kelahirannya membuat seseorang menjadi seseorang.

Kritikus sastra Rusia V. Zhirmunsky membedakan tujuh jenis komposisi karya liris: anaphoristic, amoebeina, epiphoristic, refrein, ring, spiral, joint (epanastrophe, epanadiplosis), pointe.

Komposisi anafora merupakan ciri karya yang menggunakan anafora.

Anda telah meninggalkan bahasa ibu Anda. Anda

Tanahmu akan berhenti melahirkan,

Cabang hijau di saku di pohon willow,

Layu karena sentuhanmu.

Anda telah meninggalkan bahasa ibu Anda. Zaros

Jalanmu dan menghilang dalam ramuan tak bernama...

Anda tidak memiliki air mata di pemakaman,

Anda tidak memiliki lagu di pernikahan Anda.

(D.Pavlychko)

V. Zhirmunsky menganggap anafora sebagai komponen tak terpisahkan dari komposisi amuba, tetapi tidak ada dalam banyak karya. Menggambarkan jenis komposisi ini, I. Kachurovsky mencatat bahwa esensinya tidak dalam anafora, "tetapi dalam identitas struktur sintaksis, replika atau replika dua lawan bicara atau, dalam pola tertentu, panggilan gulung dua paduan suara." Ludwig Ulanda:

Pernahkah Anda melihat kastil yang tinggi?

Sebuah kastil di atas Sea Shire?

Awan mengambang diam-diam

Merah muda dan emas di atasnya.

Di air cermin, damai

Dia ingin membungkuk

Dan naik ke awan malam

Dalam ruby ​​​​bersinar mereka.

Saya melihat sebuah kastil yang tinggi

Kastil di atas dunia laut.

Salam kabut tebal

Dan bulan berdiri di atasnya.

(Diterjemahkan oleh Mikhail Orest)

Komposisi amebane umum di tenda dan pastoral penyanyi.

Komposisi epiforik adalah karakteristik puisi dengan akhiran epiforis.

Patah, patah, dan patah...

Duri kami patah dalam lingkaran.

Pahamilah saudaraku, akhirnya:

Sebelum serangan jantung

Kami punya - jadi, jangan sentuh!

Serangan jantung jiwa... serangan jantung jiwa!

Ada borok, seperti infeksi,

Ada gambar yang membuat jijik -

Satu hal yang buruk, saudaraku.

Jadi jatuhkan, pergi dan jangan sentuh.

Kita semua memiliki, ingatlah:

Serangan jantung jiwa... serangan jantung jiwa!

Di tempat tidur ini, di tempat tidur ini

Dalam teriakan ini ke langit-langit

Oh jangan sentuh kami saudaraku

Jangan sentuh paralitik!

Kita semua memiliki, ingatlah:

Serangan jantung jiwa... serangan jantung jiwa!

(Yu. Shkrobinets)

Komposisi refrein terdiri dari pengulangan sekelompok kata atau baris.

Seberapa cepat segala sesuatu dalam hidup berlalu.

Dan kebahagiaan hanya berkedip dengan sayap -

Dan dia tidak lagi disini...

Seberapa cepat segala sesuatu dalam hidup berlalu,

Apakah ini salah kita? -

Ini semua tentang metronom.

Seberapa cepat hal-hal berlalu ...

Dan kebahagiaan hanya berkedip dengan sayap.

(Lyudmila Rzhegak)

Istilah "cincin" I. Kachurovsky menganggap tidak berhasil. "Di mana lebih baik," katanya, "adalah komposisi siklik. Nama ilmiah alat ini adalah komposisi anadiplosif. Selain itu, dalam kasus di mana anadiplosis terbatas pada satu bait, ini tidak mengacu pada komposisi, tetapi gaya." Anadiplosis sebagai sarana komposisi dapat lengkap atau sebagian, ketika bagian dari bait diulang, ketika kata-kata yang sama diubah urutannya, ketika sebagian diganti dengan sinonim. Pilihan seperti itu juga dimungkinkan: bukan bait pertama yang diulang, tetapi bait kedua, atau penyair memberikan bait pertama sebagai bait terakhir.

Matahari sore, terima kasih untuk hari ini!

Matahari sore, terima kasih atas lelahnya.

Ketenangan hutan tercerahkan

Eden dan untuk bunga jagung di gandum hitam.

Untuk fajarmu, dan untuk puncakku,

dan untuk zenith saya yang terbakar.

Karena besok menginginkan penghijauan,

Untuk fakta bahwa kemarin berhasil keanehan.

Surga di langit, untuk tawa anak-anak.

Untuk apa yang saya bisa dan untuk apa yang saya harus

Matahari sore, terima kasih semuanya

yang tidak menajiskan jiwa.

Karena hari esok sedang menunggu inspirasinya.

Bahwa di suatu tempat di dunia, darah belum tertumpah.

Matahari sore, terima kasih untuk hari ini

Untuk kebutuhan ini, kata-kata seperti doa.

(P. Kostenko)

Komposisi spiral menciptakan bait "rantai" (tercina) atau genre strofo (rondo, rondel, triolet) yaitu. memperoleh fitur stropho-creative dan genre.

Nama jenis komposisi ketujuh I. Kachurovsky menganggap tidak senonoh. Lebih bisa diterima, menurutnya, adalah nama epanastrophe, epanadiplosis. Sebuah karya di mana pengulangan sajak ketika dua bait yang berdekatan bertabrakan memiliki karakter komposisi adalah puisi E. Pluzhnik "Kanev". Setiap bait dvenadtsativir-Shova puisi terdiri dari tiga kuatrain dengan sajak, yang berpindah dari kuatrain ke kuatrain, bait terakhir dari masing-masing dua belas bait ini berima dengan bait pertama sebagai berikut:

Dan rumah akan melangkah di sini dan waktu

Listrik: dan koran berdesir

Dimana dulu nabi dan pujangga

Semangat besar di balik kegelapan telah mengering

Dan terlahir kembali dalam jutaan massa,

Dan tidak hanya melihat dari potret,

Kompetisi simbol dan pertanda abadi,

Rasul kebenaran, petani Taras.

Dan karena sepuluh frasa saya

Dalam koleksi jangkar yang membosankan,

Adapun waktu yang akan datang untuk pertunjukan,

Di pantai terletak Leta yang acuh tak acuh...

Dan hari-hari akan menjadi seperti baris soneta,

Sempurna...

Inti dari komposisi pointe adalah bahwa penyair meninggalkan bagian yang menarik dan penting dari pekerjaan untuk yang terakhir. Ini mungkin merupakan pergantian pemikiran yang tidak terduga atau kesimpulan dari keseluruhan teks sebelumnya. Sarana komposisi pointe digunakan dalam soneta, puisi terakhir yang harus menjadi intisari dari karya tersebut.

Menjelajahi karya-karya liris dan liris-epik, I. Kachurovsky menemukan tiga jenis komposisi lagi: symplocial, gradation dan main.

Sebuah komposisi dalam bentuk symplok I. Kachurovsky menyebutnya symplokial.

Besok di bumi

Orang lain berjalan

Orang lain yang mencintai -

Baik hati, lembut dan jahat.

(V.Simonenko)

Komposisi gradasi dengan jenis-jenis seperti klimaks menurun, klimaks tumbuh, klimaks putus cukup umum dalam puisi.

Komposisi gradasi ini digunakan oleh V. Misik dalam puisi “Modernitas”.

Ya, mungkin, pada masa Boyan

Musim semi telah tiba

Dan hujan menghujani pemuda,

Dan awan bergerak masuk dari Tarashche,

Dan elang mencuri di cakrawala,

Dan simbal bergema,

Dan simbal biru di Prolis

Menatap ke dalam kejernihan aneh surgawi.

Semuanya seperti saat itu. Dan di mana dia, modernitas?

Dia adalah yang utama: di dalam kamu.

Komposisi utama khas untuk karangan bunga soneta dan puisi rakyat. Karya-karya epik menceritakan tentang kehidupan manusia pada masa tertentu. Dalam novel, cerita, peristiwa, dan karakter diungkapkan secara rinci, komprehensif.

Dalam karya-karya seperti itu bisa ada beberapa alur cerita. Dalam karya-karya kecil (cerita, cerita pendek) ada beberapa alur cerita, beberapa karakter, situasi dan keadaan digambarkan secara ringkas.

Karya drama ditulis dalam bentuk dialog, berbasis aksi, berukuran kecil, karena kebanyakan ditujukan untuk pementasan. Dalam karya-karya dramatis ada komentar yang melakukan fungsi layanan - mereka memberikan gambaran tentang adegan, karakter, saran kepada seniman, tetapi tidak termasuk dalam jalinan artistik karya tersebut.

Komposisi sebuah karya seni juga tergantung pada karakteristik bakat senimannya. Panas Mirny menggunakan plot yang kompleks, penyimpangan yang bersifat historis. Dalam karya-karya I. Nechuy-Levitsky, peristiwa berkembang dalam urutan kronologis, penulis menggambar potret pahlawan dan alam secara rinci. Mari kita ingat "keluarga Kaidasheva". Dalam karya-karya I.S. Turgenev, peristiwa berkembang perlahan, Dostoevsky menggunakan gerakan plot yang tidak terduga, mengumpulkan episode tragis.

Komposisi karya dipengaruhi oleh tradisi cerita rakyat. Di jantung dongeng Aesop, Phaedrus, La Fontaine, Krylov, Glebov "Serigala dan Domba" adalah plot cerita rakyat yang sama, dan setelah plot - moralitas. Dalam dongeng Aesop, bunyinya seperti ini: "Kisah itu membuktikan bahwa pembelaan yang adil pun tidak berlaku bagi mereka yang melakukan kebohongan." Phaedrus menyimpulkan dongeng dengan kata-kata: "Kisah ini ditulis tentang orang-orang yang berusaha untuk menghancurkan yang tidak bersalah dengan tipu daya." Fabel "Serigala dan Domba" oleh L. Glebov dimulai, sebaliknya, dalam moralitas:

Dunia telah berlangsung lama,

Semakin rendah membungkuk sebelum lebih tinggi,

Dan lebih dari pesta yang lebih kecil dan bahkan ketukan

1. Konsep komposisi sebuah karya sastra.

2. Teknik komposisi.

3. Unsur-unsur komposisi dan perannya dalam mengungkapkan isi ideologis dan artistik suatu karya.

Bibliografi

1) Borev Yu.B. Estetika. Teori Sastra: Kamus Istilah Ensiklopedis. -M., 2003.

2) Pengantar kritik sastra: buku teks / ed. L.M. Krupchanov. -M., 2003.

3) Esin A.B. Prinsip dan metode analisis sebuah karya sastra. - edisi ke-4. -M., 2002.

4) Kamus ensiklopedis sastra / ed. V.M. Kozhevnikova, P.A. Nikolaev. -M., 1987.

5) Ensiklopedia sastra istilah dan konsep / ed. SEBUAH. Nikolyukin. -M., 2003.

6) Kamus Istilah Sastra / Red. L.I. Timofeev, S.V. Turaev. -M., 1973.

7) Timofeev L.I.. Dasar-dasar teori sastra. -M., 1976.

Sebuah karya seni adalah keseluruhan yang kompleks, rangkaian gambar, rantai tindakan mereka, peristiwa yang terjadi pada mereka. Penulis harus mengatur semua elemen narasi yang terpisah ini menjadi satu kesatuan yang koheren dan terorganisir yang menarik bagi pembaca. Yang ini pengorganisasian sebuah karya, proporsionalitas dan konsistensi, rasio semua bagian dan unsur-unsurnya dalam kritik sastra biasa disebut komposisi.

A.I. Revyakin memberikan definisi komposisi sebagai berikut: Komposisi (dari lat. compositio - penambahan, komposisi, compono - untuk menambah, membuat) - konstruksi karya seni, sistem pengungkapan tertentu, pengorganisasian gambar, koneksi dan hubungannya yang menjadi ciri proses kehidupan yang ditunjukkan dalam karya. ».

Dengan demikian, komposisi meliputi penataan tokoh dalam karya, dan urutan pelaporan jalannya peristiwa, dan perubahan teknik naratif, dan korelasi detail yang digambarkan, dan sketsa potret dan lanskap, dan pesan. tentang tempat dan waktu peristiwa yang terjadi, dan pembagian pekerjaan menjadi beberapa bagian, dll. Dengan kata lain, komposisi tidak lain adalah struktur sebuah karya seni.

Pekerjaan apa pun yang kita ambil, ia memiliki komposisi tertentu - itu diatur berdasarkan kompleksitas situasi kehidupan nyata yang dicerminkannya, dan pemahaman tentang hubungan kehidupan, sebab dan akibat, yang melekat pada penulis ini dan menentukan komposisinya. prinsip. Komposisi sebuah karya ditentukan terutama oleh pola-pola nyata realitas yang digambarkan dalam karya, tugas-tugas ideologis dan estetika yang ditetapkan oleh penulis, serta metode artistik, fitur genre, pandangan dunia penulis, cara kreatifnya.

Banyak sarjana sastra, berbicara tentang komposisi sebuah karya, membedakan dua bentuk utamanya: peristiwa (plot) dan non-peristiwa (non-plot). Bentuk komposisi yang penuh peristiwa lebih khas untuk karya-karya epik dan dramatis, sedangkan bentuk non-eventif untuk karya liris.

Karena unit utama dari refleksi sastra dan seni kehidupan adalah karakter, komposisi sebuah karya seni dapat dipahami dan dipelajari secara tepat sehubungan dengan karakter yang digambarkan di dalamnya.

Bagaimana penulis membangun karakter ini atau itu, bagaimana dia menghubungkannya dengan orang lain, dalam urutan apa dia mengatur peristiwa dalam karya itu, apa sebab dan akibat yang dia bawa ke depan dalam kehidupan yang digambarkan, bagaimana sehubungan dengan ini dia mengatur pekerjaan eksternal - semua ini secara keseluruhan adalah komposisi karya, ditentukan oleh prinsip-prinsip kreatif penulis.

Persyaratan utama untuk komposisi karya yang sangat artistik adalah kehidupan dan motivasi artistik dan subordinasi yang ketat dari semua elemen karya pada tema dan ide.

Dalam kritik sastra modern, ada tradisi yang menonjolkan teknik komposisi seperti: ulangi, perkuat dan pemasangan . Tentang penerimaan komposisi ulang mereka berbicara terutama dalam kasus ketika baris puitis pertama dan terakhir bergema, memberikan karya itu harmoni komposisi, menciptakan komposisi cincin. Contoh klasik penggunaan komposisi cincin dapat berfungsi sebagai puisi A. Blok "Malam, jalan, lampu, apotek ...", S. Yesenin "Shagane, kamu milikku, Shagane ..." lainnya.

Penerimaan amplifikasi digunakan dalam kasus di mana pengulangan sederhana tidak cukup untuk menciptakan efek artistik. Misalnya, deskripsi dekorasi interior rumah Sobakevich di "Dead Souls" oleh N.V. gogol. Di sini, setiap detail baru memperkuat yang sebelumnya: “semuanya padat, canggung hingga tingkat tertinggi, dan memiliki kemiripan yang aneh dengan pemilik rumah; di sudut ruang tamu berdiri sebuah biro kenari berperut buncit, tidak masuk akal dengan empat kaki, beruang yang sempurna. Meja, kursi berlengan, kursi—semuanya berkualitas paling berat dan paling tidak nyaman—dengan kata lain, setiap benda, setiap kursi sepertinya berkata: “Aku juga, Sobakevich!” atau “dan saya juga sangat mirip dengan Sobakevich!”.

Penerimaan instalasi dicirikan oleh fakta bahwa dua gambar yang terletak berdampingan dalam karya menimbulkan makna baru. Misalnya, dalam cerita A. Chekhov "Ionych", deskripsi "salon seni" berdekatan dengan penyebutan aroma bawang goreng dan dentingan pisau. Detail-detail ini menciptakan suasana vulgar yang coba disampaikan penulis ke benak pembaca. Dalam beberapa karya (The Master and Margarita karya M. Bulgakov, Blok Ch. Aitmatov, dll.), montase menjadi prinsip komposisi untuk mengatur seluruh karya.

Seiring dengan konsep perangkat komposisi dalam kritik sastra, kita berbicara tentang elemen komposisi . Mengikuti V.V. Kozhinov dan ilmuwan lain, kami memilih elemen komposisi berikut: pendahuluan, keheningan, permutasi kronologis, pembingkaian artistik, antitesis, lanskap, potret, interior, dialog, monolog, penyimpangan liris, episode pengantar.

Pendahuluan- pemberitahuan sebelumnya tentang sesuatu - ini adalah perangkat artistik ketika penulis mendahului gambar peristiwa masa depan dengan episode. Contoh pendahuluan adalah sebuah episode dari novel karya A.S. Pushkin "Eugene Onegin", ketika Tatyana bermimpi bahwa Onegin membunuh Lensky (Bab 5, bait 21):

Argumen lebih keras, lebih keras; tiba-tiba Eugene

Ambil pisau panjang, dan langsung

Mengalahkan Lensky; bayangan menakutkan

menebal; tangisan tak tertahankan

Ada suara... Gubuk itu terhuyung-huyung...

Dan Tanya terbangun dengan ngeri...

Contoh antisipasi dalam sastra Mordovia dapat ditemukan dalam puisi N. Erkay "Moro Ratordo" (adegan penemuan tulang manusia oleh karakter utama di lubang pohon ek berusia seabad, disajikan di awal karya) .

Bingkai artistik- penciptaan lukisan dan adegan yang dekat dengan fenomena dan karakter yang digambarkan. "Haji Murad" L.N. Tolstoy memulai dengan sketsa lanskap. Penulis menceritakan bagaimana, setelah mengumpulkan karangan bunga besar yang berbeda, ia memutuskan untuk menghiasnya dengan burdock raspberry yang mekar, yang populer disebut "Tatar". Namun, ketika dia memetiknya dengan susah payah, ternyata burdock, karena kekasaran dan kekasarannya, tidak cocok dengan bunga-bunga halus dari buket itu. Selanjutnya, penulis menunjukkan ladang yang baru dibajak, di mana tidak ada satu tanaman pun yang terlihat, kecuali satu semak: “Semak Tatarina terdiri dari tiga pucuk. Satu dicabut, dan cabang lainnya mencuat seperti tangan yang terputus. Dua lainnya memiliki bunga masing-masing. Bunga-bunga ini dulunya berwarna merah, tetapi sekarang berwarna hitam. Satu tangkai patah, dan setengahnya, dengan bunga kotor di ujungnya, tergantung; yang lain, meski dilumuri lumpur hitam tanah, masih menempel. Jelas bahwa seluruh semak telah dilindas oleh roda dan setelah itu naik dan karena itu berdiri menyamping, tetapi masih berdiri. Seolah-olah ada bagian tubuhnya yang tercabik, isi perutnya terkoyak, lengannya terkoyak, matanya dicungkil. Tapi dia tetap berdiri dan tidak menyerah pada pria yang menghancurkan semua saudaranya di sekitarnya. “Energi apa! Saya pikir. "Manusia menaklukkan segalanya, menghancurkan jutaan tumbuhan, tetapi yang satu ini tidak menyerah." Dan saya ingat satu cerita lama Kaukasia, beberapa di antaranya saya lihat, beberapa saya dengar dari saksi mata, dan beberapa saya bayangkan. Kisah ini, seperti yang telah berkembang dalam ingatan dan imajinasi saya, itulah yang ... ".

Contoh bingkai artistik dari sastra Mordovia adalah kutipan dari prolog novel dalam syair karya A.D. Kutorkin "Pohon apel dekat jalan raya":

Kavto Enov pryanzo kaysi Umarina poksh kint krayse. Paksyant kunshkas, teke stuvtovs, Perasaan sulei maksytsya itu, Tarkaks adalah padang rumput musus. Laishiz varmat, frost narmunt. Tsyarakhmant memanggang beberapa eisenze. Yalateke anak viysenze Kirds betis lamo yakshamot, Ace orshnevemat, lyakshamot, Nachko hidup sekop hidup. Tapi tsidyards merasa - ez sive, Staka davol marto berdebat, Lamo Viy bergegas bayangan koryas. Anda mengasinkan kas ush pokshsto, Zardo sonze veike boxto Ker vatkakshnost petkel petne, Taradtkak syntrest chirketne, Sekop kanan kodaz lokshotne, Tapi eziz mue makshotne Te chuvtont. Tidur keme, utuh. Bogatyren shumbra body Nulan pack istya neyavkshny, Koda selms yala kayavkshny Te uminant komelse Se tarkas, petkelse mahal Kener panks mind lutavkshnos. Pars tundos chuvtonten savkshnos. Erva tarads kodaz-kodavst, Mazy die news modas ...

Pohon apel di jalan raya menganggukkan kepalanya ke kedua arah. Di tengah lapangan, seolah terlupakan, Ini adalah pohon yang memberi bayangan, saya memilih padang rumput hijau sebagai tempatnya. Angin meratapinya, burung-burung bernyanyi di atasnya. Hujan es mengalahkannya. Pada saat yang sama, dengan kekuatannya, dia menahan dinginnya musim dingin, glasiasi, embun beku, Di musim hujan - keringat dingin. Tetapi pohon itu bertahan - tidak patah, Berdebat dengan badai yang kuat, Menjadi lebih kuat lagi. Pohon apel sudah tumbuh, Ketika di satu sisi kulitnya dicabut dengan alu, Dan cabang-cabangnya dipatahkan membentuk busur, Daunnya dicabut dengan cambuk anyaman, Tetapi pohon itu tidak layu, Sehat, utuh . Terkadang begitu heroik tubuh yang kuat Mengintip melalui compang-camping, Ketika menarik perhatian Di pohon apel di batang Itu tempat alu Telah lama terkoyak kulitnya. Musim semi datang ke halaman untuk pohon ini. Di setiap cabang, terjalin satu sama lain, apel yang indah membungkuk ke tanah ...

Bawaan- teknik artistik ketika penulis dalam karyanya sengaja tidak mengatakan apa-apa. Contoh default adalah bait dari puisi karya S.A. Yesenin "Nyanyian Anjing":

Dia berlari melewati tumpukan salju,

Berlari mengejarnya...

Dan begitu lama, lama gemetar

Perairan yang tidak beku.

Permutasi kronologis- elemen komposisi seperti itu, ketika penulis dalam karyanya menceritakan tentang peristiwa, melanggar urutan kronologis. Contoh klasik dari komposisi semacam ini adalah novel karya M.Yu. Lermontov "Pahlawan Zaman Kita".

Cukup sering, penulis memasukkan dalam karya-karya mereka kenangan para pahlawan tentang masa lalu. Teknik ini juga berfungsi sebagai contoh permutasi kronologis. Dalam novel A. Doronin "Bayagan Suleyt" ("Bayangan Lonceng"), yang menceritakan tentang kehidupan Patriark Nikon, ada beberapa episode seperti itu:

“... Vladykaten tersanjung, meiste dengan riang meninggalkan kode dream pongs tezen, vasolo enksoni usiyatnes. Mereka ulnes 1625 yen tundostont, zardo sonze, order to popont, ve clean kirga ormado kulost kavto tserkanzo. Te rizkstan Olda nize ez tsidardo, tus nun. Dy songak arces-teys pryanzo naravtomo. Biara Kochkize Solovkan, jaring kuda ietnesteyak Rusen keles sodavixel panggang. Kode ansyak tey packodems? Syrgas Nizhny Novgorod. Kems, tosto mui Arkhangelskoent marto syulmavoz lomant dy Rav leygant syrgi martost od ki langov. (“Vladyka ingat bagaimana semuanya dimulai dan bagaimana dia sampai di sini, ke tempat-tempat terpencil ini. Itu terjadi pada musim semi 1625, ketika, sebagai seorang imam pedesaan, dua putranya meninggal karena sakit tenggorokan dalam satu hari. Karena kesedihan seperti itu , istrinya Olda tidak tahan, dia menjadi biarawati. Dia juga, pada refleksi, memutuskan untuk mengambil sumpah monastik. Dia memilih Biara Solovetsky, yang sudah sangat terkenal di Rusia pada masa itu. Tapi bagaimana menuju ke sana? Pergi ke Nizhny Novgorod Dia berharap dia akan menemukan orang-orang di sana yang akan terhubung dengan Arkhangelsk, dan di sepanjang Volga sungai akan mengikuti jalan baru bersama mereka.

Antitesis- kontradiksi, oposisi konsep atau fenomena yang diungkapkan dengan tajam. N.A. Nekrasov dalam puisi "Kepada siapa itu baik untuk tinggal di Rusia" ada baris berikut:

Anda miskin, Anda berlimpah,

Anda kuat, Anda tidak berdaya,

Ibu Rusia.

Sebuah kutipan dari puisi D. Nadkin "Chachoma ele" yang disebut "Iznyamo atau Kuloma" ("Kemenangan atau Kematian") juga dibangun di atas antitesis:

Lanskap- deskripsi alam dalam karya sastra yang melakukan berbagai fungsi. Sketsa lanskap memasuki fiksi sejak lama: kita bertemu dengannya dalam karya sastra kuno dan abad pertengahan. Sudah dalam puisi Homer ada lukisan pemandangan kecil yang berfungsi sebagai latar belakang aksi, misalnya, referensi tentang malam yang akan datang, matahari terbit: "Kemudian senja turun ke bumi", "Wanita muda dengan jari ungu Eos mendapat ke atas". Dalam karya penyair Romawi Lucretius "On the Nature of Things", alam juga dipersonifikasikan dan bertindak baik sebagai karakter maupun sebagai latar belakang tindakan:

Angin, dewi, berlari di depanmu; dengan pendekatanmu

Awan pergi dari surga, bumi sangat subur

Karpet bunga diletakkan, ombak laut tersenyum,

Dan langit biru bersinar dengan cahaya yang tumpah ....

Pada abad ke-18, dalam literatur sentimentalisme, lanskap mulai melakukan fungsi psikologis dan dianggap sebagai sarana pengembangan artistik kehidupan batin seseorang ("The Sufferings of Young Werther" karya Goethe, "Miskin Lisa" karya Karamzin). .

Sifat di antara orang-orang romantis biasanya gelisah, sesuai dengan gairah badai karakter dan bertindak sebagai simbol ("Layar" Lermontov, dll.).

Dalam sastra realistis, lanskap juga menempati tempat yang signifikan dan melakukan berbagai fungsi, mereka dianggap sebagai latar belakang tindakan, dan sebagai subjek gambar, dan sebagai karakter, dan sebagai sarana eksplorasi artistik dunia batin. pahlawan. Sebagai contoh, mari kita kutip kutipan dari cerita N. Erkay "Alyoshka": Rubah Maryavi hanyalah chudikerksent sholnemazo yang aneh. Tidur, gunakan tseks, puji kizen valskent yang diolesi. Kaldastont kaiseti skaltenen stakasto lexemast dy porksen poremast. Leent chireva lugant langa rosas ashti karena baygex. Break gulungan aras lain ... Koshtos kusam, vanks dy ekshe. Leksyat eisenze, kodayak dan peshkeyat.

Lomantne, narmuntne, mik tikshetneyak, sifat berbobot, sirey shozhdyne kurang menakutkan. Mik teshtneyak jatuh avol panggang waldo tolso, songak chamonit, ezt mesh udytsyatnenen ”(Sungai tidak terlihat, terbungkus kabut tebal. Anda dapat mendengar gumaman aliran yang mengalir dari mata air. Dia, seperti burung bulbul, memuji keindahan pagi musim panas Dari pagar Anda dapat mendengar desahan sapi mengunyah Embun pagi terletak di padang rumput di sepanjang sungai, orang-orang masih belum terlihat ... Udaranya tebal, bersih dan sejuk.

Manusia, burung, rumput, semua alam tidur di bawah cakrawala yang terang. Bahkan bintang-bintang tidak menyala terang, mereka tidak mengganggu tidur.

Potret- deskripsi penampilan, penampilan karakter. Sastra pra-realistis dicirikan oleh pengidealisasian deskripsi penampilan pahlawan, secara lahiriah cerah dan spektakuler, dengan banyak sarana bahasa kiasan dan ekspresif. Berikut adalah bagaimana Nizami Ganjavi menggambarkan penampilan kekasihnya di salah satu ghazal:

Hanya bulan yang bisa dibandingkan dengan gadis dari Khotan ini,

Pesonanya memikat seratus Yusuf dari Hanan.

Alis melengkung seperti lengkungan, mata terlihat seperti matahari,

Lebih cerah dari rubi Aden, warna pipinya yang kemerahan.

Dengan bangga mendekorasi taman mekar dengan mawar merah,

Dia menutupi pohon cemara dengan sosok tinggi agung ....

Potret serupa terjadi dalam sastra romantis. Dalam literatur realistis, potret telah menyebar luas, yang melakukan fungsi psikologis, membantu mengungkapkan dunia spiritual karakter (M. Lermontov "A Hero of Our Time", L. Tolstoy "War and Peace", A. Chekhov "Lady dengan Anjing" ...).

Tak jarang, melalui potret seseorang dapat mengungkapkan sikap pengarang terhadap pahlawannya. Mari kita beri contoh dari kisah S. Platonov “Kit-yant” (“Jalan-jalan”): “Vera orshazel kizen shozhda platiinese, horse stazel ​​serenze koryas dy sedeyak mazylgavts dalam bentuk kilen kondyamo elgan rungonzo. Vasen varshtamsto sonze chamazo tidak menyadari avol ush ovse panggang mazytnede. Pertama chamast vese od teterkatnen, kinen dan umok topodst kemgavksovo yaitu set tersebut tundostont vasentseks mekar kuraksh alo lily lembah tsetsineks. Tapi Bethi Sedge Sunboy Vanat Veran Chamas, Son Alamon-Alamyon Liijstomi, Theek Lovtanyaks Dolomgada, Ur Zoryava Chile Semoshos, Zyarto Virus Excend atau Paksya Chirny Tombalda Night Chinjditsa Kirikssese, Dy Sedayak Pek Maineagada, Nalsetse Weigh Valdosonzo. Tapi ingatlah sonze dengan selmenze abu-abu, konat langozot vanomsto you don't show steel kondyamox, maile alamon-alamon yala senshkadyt, mumbledly guess dy mik chopolgadyt, teev potmakstomoks. Vanovtonzo koryas ovse dan charkodevi ezhozody meleze - paro te arsi atau beryan. Tapi varshtavksozo zardoyak a stuvtovi ”(“ Vera mengenakan gaun musim panas yang ringan, disesuaikan dengan tinggi badannya dan menekankan sosoknya yang ramping. Sepintas, wajahnya tidak dapat diklasifikasikan sebagai sangat cantik. Sebagian besar gadis muda yang baru berusia delapan belas tahun memilikinya. wajah dan mereka mekar untuk pertama kalinya, seperti bunga lili hutan di lembah, tetapi jika Anda mengintip wajah Vera, secara bertahap berubah, menjadi pucat dan cerah, seperti fajar, ketika sinar matahari pertama muncul dari balik hutan atau dari sisi lapangan, dan menjadi lebih indah dengan senyuman. Yang terpenting, mata abu-abunya diingat, yang pada pandangan pertama tampak seperti baja, kemudian secara bertahap menjadi gelap dan menjadi tanpa dasar. Dari penampilannya tidak mungkin untuk mengerti suasana hati dan pikirannya - apakah dia berharap Anda baik-baik saja atau tidak. Tapi penampilannya tidak bisa dilupakan").

Setelah membaca bagian ini, pembaca merasa bahwa simpati penulis berada di pihak pahlawan wanita.

Pedalaman- gambar ruang tertutup, lingkungan manusia yang ia atur dalam gambarnya sendiri, dengan kata lain, ini adalah deskripsi lingkungan tempat karakter hidup dan bertindak.

Deskripsi interior atau dunia material telah memasuki sastra Rusia sejak zaman A. Pushkin ("Eugene Onegin" adalah deskripsi kantor pahlawan). Interior berfungsi, sebagai suatu peraturan, sebagai sarana tambahan untuk mencirikan karakter karya. Namun dalam beberapa karya justru menjadi sarana artistik yang dominan, misalnya dalam N.V. Gogol: “Pria yang luar biasa Ivan Ivanovich! Dia sangat menyukai melon. Ini adalah makanan favoritnya. Segera setelah dia makan dan keluar dengan satu baju di bawah kanopi, dia sekarang memerintahkan Gapka untuk membawa dua melon. Dan dia akan memotongnya sendiri, mengumpulkan benih di selembar kertas khusus dan mulai memakannya. Kemudian dia memerintahkan Gapka untuk membawa wadah tinta dan dirinya sendiri, dengan tangannya sendiri, membuat tulisan di atas selembar kertas dengan biji: "Melon ini dimakan pada tanggal ini dan itu." Jika pada saat yang sama ada beberapa tamu, maka "berpartisipasi ini dan itu."

Almarhum Hakim Mirgorodsky selalu mengagumi rumah Ivan Ivanovich. Ya, rumahnya sangat bagus. Saya suka bahwa gudang dan kanopi melekat padanya di semua sisi, sehingga jika Anda melihatnya dari jauh, Anda hanya dapat melihat atap yang ditanam satu di atas yang lain, yang sangat mirip dengan piring berisi pancake, dan bahkan lebih baik, seperti bunga karang yang tumbuh di pohon. Namun, semua atapnya ditutupi dengan garis luar; willow, oak, dan dua pohon apel bersandar pada mereka dengan cabang-cabangnya yang menyebar. Di antara pepohonan, jendela-jendela kecil dengan daun jendela berukir bercat putih berkelap-kelip dan bahkan keluar ke jalan. Dari bagian di atas jelas bahwa dengan bantuan interior, dunia benda, dengan cara Gogolian, penduduk-tuan tanah Mirgorod diejek secara sarkastis.

Mari kita beri contoh dari literatur Mordovia, deskripsi ruangan tempat karakter V. Kolomasov, Lavginov tinggal setelah bercerai dari istrinya: Arsyan, natoy skalon kardos sede vanks. Koshtos sonze pujian istya kols, mik oymet dan targavi. Kiyaksos - mode roujo. Kov ilya varshta - mazyn kis vovodevst shanzhavon kodavkst. Dan wow! Canggung - mezeyak dan maryat, prok meksh diperintahkan untuk burung hantu kudonten. Stenasont, obliquely sonze atsaz tarkinese, lazkstne peshkset kendyaldo, ceilingont ezga pixit cockroach ”(Kamu seharusnya melihat rumah seperti apa yang dia miliki sekarang. Saya pikir halaman sapi Anda lebih bersih. Udara di rumah telah memburuk sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk menghirup. Lantainya adalah tanah hitam. Ke mana pun Anda melihat, sarang laba-laba menggantung di mana-mana untuk keindahan. Dan lalat! Berdengung - Anda tidak dapat mendengar apa pun, seolah-olah segerombolan lebah terbang ke dalam rumah. Di dinding, di dekatnya sekarang rumahnya tempat tidur, retakan penuh kutu busuk, kecoak merayap di langit-langit). Interior semacam ini membantu pembaca untuk lebih memahami sifat malas dari pahlawan yang digambarkan.

Terkadang interior juga melakukan fungsi psikologis. Beginilah cara L. Tolstoy menggambarkan interior kantor penjara, yang Nekhlyudov datangi setelah bertemu dengan Katyusha Maslova di pengadilan: “Kantor itu terdiri dari dua ruangan. Di ruang pertama, dengan kompor lusuh besar yang menonjol dan dua jendela kotor, ada tolok ukur hitam di satu sudut untuk mengukur ketinggian tahanan, di sudut lain digantung - aksesori konstan ke semua tempat siksaan, seolah-olah di ejekan pengajarannya - gambar besar Kristus. Ada beberapa penjaga di ruangan pertama ini. Di ruangan lain, dua puluh pria dan wanita duduk di dinding dalam kelompok terpisah atau berpasangan dan berbicara dengan tenang. Ada meja di dekat jendela. Deskripsi semacam itu membantu mengungkapkan keadaan pikiran para karakter.

Penyimpangan lirik- refleksi emosional penulis tentang peristiwa yang digambarkan. Ada banyak penyimpangan liris di Don Juan oleh D.G. Byron; "Eugene Onegin" A.S. Pushkin, "Jiwa Mati" N.V. Gogol; dalam "Apple Tree by the High Road" oleh A.D. Kutorkina:

Semacam penyimpangan liris juga ditemukan dalam karya-karya dramatik, khususnya dalam lakon B. Brecht banyak terdapat lagu-lagu (zongs) yang menginterupsi aksi yang digambarkan.

Dialog dan monolog- ini adalah pernyataan penting, seolah-olah menekankan, menunjukkan afiliasi "penulis" mereka. Dialog selalu dikaitkan dengan komunikasi dua arah yang saling menguntungkan, di mana pembicara memperhitungkan reaksi langsung dari pendengar, sementara aktivitas dan kepasifan berpindah dari satu peserta dalam komunikasi ke yang lain. Dialog ditandai dengan pergantian pernyataan singkat oleh dua orang atau lebih. Monolog adalah pidato yang tidak terputus oleh satu orang. Monolog adalah "tersendiri”, dalam hal pembicara tidak melakukan kontak langsung dengan siapa pun, dan "diubah dirancang untuk secara aktif mempengaruhi pendengar.

Pembukaan episode sarjana sastra kadang-kadang disebut sebagai menyisipkan cerita. Ini adalah kisah Cupid dan Psyche dalam novel Apuleius "Metamorphoses" ("The Golden Ass"), kisah Kapten Kopeikin dalam "Dead Souls" oleh N.V. gogol.

Sebagai kesimpulan, perlu dicatat bahwa setiap karya seni memiliki komposisinya sendiri, struktur khusus. Tergantung pada tujuan dan sasaran yang telah ia tetapkan untuk dirinya sendiri, penulis memilih elemen-elemen tertentu dari komposisi. Pada saat yang sama, semua elemen komposisi yang tercantum di atas tidak dapat hadir bahkan dalam karya epik besar. Komponen seperti pendahuluan, framing artistik, dan episode pengantar jarang ditemukan dalam fiksi.

PERTANYAAN UJI:

1. Manakah dari definisi komposisi berikut yang lebih dekat dengan Anda dan mengapa?

2. Terminologi apa yang menunjukkan konstruksi suatu karya dapat digunakan dalam proses menganalisis suatu karya?

3. Apa saja unsur-unsur utama komposisi sebuah karya sastra?

4. Manakah dari unsur-unsur komposisi yang kurang umum daripada yang lain dalam sastra Mordovian?

Karya sastra apa pun adalah satu kesatuan, yang membantu menyatukan komposisi. Setiap karya sastra terdiri dari komponen-komponen terpisah yang saling berhubungan. Struktur, ritme, alur cerita, urutan tertentu dalam susunan bagian-bagian karya ditentukan oleh komposisi. Perkembangan plot bisa sangat berbeda. Itu dapat memiliki struktur sekuensial atau siklik, pengembangan juga bisa berjalan dalam spiral. Dengan bantuannya, penulis mencoba membangun jalan cerita dalam karyanya. Pada artikel ini, kami akan mempertimbangkan komposisi apa yang ada dalam sastra.

Cara atau metode komposisi meliputi:

• epigraf,
• mendongeng,
• deskripsi gambar dan potret,
• dialog atau monolog tokoh,
• karakteristik,
• penyimpangan hak cipta,
• pemandangan,
• plot cerita.

Mari kita tentukan komposisi

Kata tersebut berasal dari bahasa Latin Compositio, yang secara harfiah berarti komposisi, kompilasi. Komposisi adalah konstruksi struktur suatu karya sastra: urutan unsur, pemilihan, teknik penulisan deskriptif yang membuat satu kesatuan utuh sesuai dengan maksud pengarang.

Aksesibilitas adalah komposisi kualitas yang penting. Sebuah karya sastra tidak boleh mengandung gambar, adegan, episode yang tidak perlu. Leo Tolstoy membandingkan narasi sastra dengan organisme hidup. Ia mengatakan bahwa dalam sebuah syair, drama, gambar, simfoni, seseorang tidak dapat mengambil bagian dari ayat tersebut atau meletakkannya di tempat lain dalam sebuah karya sastra tanpa melanggar makna dari karya tersebut. Dan tidak mungkin untuk tidak mengganggu kehidupan organisme yang sudah mapan jika satu organ dikeluarkan dari tempatnya dan ditempatkan di organ lain.

Kondisi penting adalah pencapaian kesempurnaan. L. Tolstoy menulis bahwa hal utama dalam seni bukanlah mengatakan sesuatu yang berlebihan. Penulis harus menggambarkan dunia menggunakan kata-kata sesedikit mungkin. Tidak heran A. Chekhov menyebut: "Singkatnya adalah saudara perempuan dari bakat." Dalam seni komposisi menulis sastra, bakat penulis memegang peranan penting.

Dua jenis dibedakan dalam komposisi - plot yang digerakkan oleh peristiwa dan bebas peristiwa, non-plot atau deskriptif.

• Didorong oleh peristiwa adalah karakteristik dari narasi dramatis dan epik. Dalam komposisi tulisan dramatik dan epik memiliki bentuk temporal-spasial dan kausal.
• Komposisi peristiwa dalam karya sastra dapat dalam tiga bentuk: kronologis, retrospektif, dan bebas.

Salah satu jenis tipe plot peristiwa adalah naratif peristiwa. Intinya adalah Anda dapat menceritakan tentang peristiwa yang sama atas nama penulis, narator, atau karakter. Bentuk naratif peristiwa khas untuk karya-karya liris-epik. Tipe deskriptif merupakan ciri khas novel sastra liris. Dalam karya liris, sebagai suatu peraturan, mereka menggambarkan kesan, pengalaman, perasaan pahlawan liris.

Hari ini kita berbicara tentang topik: "Elemen komposisi tradisional." Tetapi pertama-tama Anda perlu mengingat apa itu "komposisi". Untuk pertama kalinya kami bertemu istilah ini di sekolah. Tapi semuanya mengalir, semuanya berubah, secara bertahap bahkan pengetahuan terkuat pun terhapus. Karena itu, kami membaca, kami mengaduk yang lama, dan kami mengisi kekosongan yang hilang.

Komposisi dalam sastra

Apa itu komposisi? Pertama-tama, kami beralih ke kamus penjelasan untuk bantuan dan menemukan bahwa dalam terjemahan literal dari bahasa Latin, istilah ini berarti "menyusun, menulis". Tak perlu dikatakan, tanpa "komposisi", yaitu, tanpa "komposisi", tidak ada karya seni yang mungkin (contoh mengikuti) dan tidak ada teks secara keseluruhan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa komposisi dalam karya sastra adalah urutan tertentu di mana bagian-bagian dari sebuah karya seni diatur. Selain itu, ini adalah bentuk dan metode representasi artistik tertentu yang terkait langsung dengan isi teks.

Elemen utama komposisi

Ketika kita membuka sebuah buku, hal pertama yang kita harapkan dan nantikan adalah cerita indah yang menghibur yang akan mengejutkan kita atau membuat kita tetap dalam ketegangan, dan kemudian tidak melepaskannya untuk waktu yang lama, memaksa kita untuk secara mental kembali ke apa yang kita inginkan. membaca lagi dan lagi. Dalam pengertian ini, seorang penulis adalah seniman sejati yang terutama menunjukkan daripada menceritakan. Dia menghindari teks langsung seperti: "Dan sekarang saya akan memberi tahu." Sebaliknya, kehadirannya tidak terlihat, tidak mencolok. Tetapi apa yang perlu Anda ketahui dan dapat lakukan untuk keterampilan seperti itu?

Elemen komposisi - ini adalah palet di mana artis - master kata, mencampur warna untuk mendapatkan plot yang cerah dan penuh warna di masa depan. Ini termasuk: monolog, dialog, deskripsi, narasi, sistem gambar, penyimpangan penulis, genre yang disisipkan, plot, plot. Selanjutnya - tentang masing-masing secara lebih rinci.

pidato monolog

Tergantung pada berapa banyak orang atau karakter dalam sebuah karya seni yang terlibat dalam pidato - satu, dua atau lebih - monolog, dialog, dan polilog dibedakan. Yang terakhir adalah semacam dialog, jadi kami tidak akan membahasnya. Mari kita pertimbangkan hanya dua yang pertama.

Monolog adalah elemen komposisi, yang terdiri dari penggunaan oleh penulis pidato satu karakter, yang tidak menyiratkan jawaban atau tidak menerimanya. Sebagai aturan, dia ditujukan kepada penonton dalam karya dramatis atau dirinya sendiri.

Tergantung pada fungsinya dalam teks, ada jenis monolog seperti: teknis - deskripsi oleh pahlawan peristiwa yang telah terjadi atau sedang berlangsung; liris - pahlawan menyampaikan pengalaman emosionalnya yang kuat; monolog penerimaan - refleksi internal karakter yang dihadapkan pada pilihan yang sulit.

Jenis-jenis berikut dibedakan berdasarkan bentuknya: kata penulis - daya tarik penulis kepada pembaca, paling sering melalui satu atau lain karakter; aliran kesadaran - aliran bebas pikiran pahlawan sebagaimana adanya, tanpa logika yang jelas dan tidak mengikuti aturan konstruksi sastra ucapan; dialektika penalaran - presentasi pahlawan dari semua pro dan kontra; dialog dalam kesendirian - daya tarik mental karakter ke karakter lain; terpisah - dalam dramaturgi, beberapa kata di samping, yang mencirikan keadaan pahlawan saat ini; bait juga dalam dramaturgi refleksi liris karakter.

Pidato dialogis

Dialog adalah elemen lain dari komposisi, percakapan antara dua atau lebih karakter. Biasanya, pidato dialogis adalah sarana ideal untuk menyampaikan benturan dua sudut pandang yang berlawanan. Ini juga membantu menciptakan citra, mengungkapkan kepribadian, karakter.

Di sini saya ingin berbicara tentang apa yang disebut dialog pertanyaan, yang melibatkan percakapan yang hanya terdiri dari pertanyaan, dan respons salah satu karakter adalah pertanyaan sekaligus jawaban atas pernyataan sebelumnya pada saat yang bersamaan. (contoh mengikuti) Khanmagomedov Aidyn Asadullaevich "Goryanka" adalah konfirmasi yang jelas tentang hal ini.

Keterangan

Apa itu seseorang? Ini adalah karakter khusus, dan individualitas, dan penampilan yang unik, dan lingkungan di mana ia dilahirkan, dibesarkan dan ada pada saat hidupnya, dan rumahnya, dan hal-hal yang mengelilingi dirinya, dan orang-orang, jauh dan dekat, dan lingkungan alamnya... Daftarnya tidak ada habisnya. Oleh karena itu, ketika membuat gambar dalam sebuah karya sastra, penulis harus melihat pahlawannya dari semua sisi yang mungkin dan menggambarkan, tanpa melewatkan satu detail, bahkan lebih - menciptakan "bayangan" baru yang bahkan tidak mungkin dibayangkan. Dalam literatur, jenis deskripsi artistik berikut dibedakan: potret, interior, lanskap.

Potret

Ini adalah salah satu elemen komposisi terpenting dalam sastra. Dia menggambarkan tidak hanya penampilan luar sang pahlawan, tetapi juga dunia batinnya - yang disebut potret psikologis. Tempat potret dalam sebuah karya seni juga berbeda. Sebuah buku dapat dimulai dengannya atau, sebaliknya, diakhiri dengannya (A.P. Chekhov, "Ionych"). mungkin segera setelah karakter melakukan beberapa tindakan (Lermontov, "A Hero of Our Time"). Selain itu, penulis dapat menggambar karakter dalam satu gerakan, secara monolitik (Raskolnikov dalam "Kejahatan dan Hukuman", Pangeran Andrei dalam "Perang dan Damai"), dan lain waktu dan membubarkan fitur dalam teks ("Perang dan Damai" , Natasha Rostova). Pada dasarnya, penulis sendiri yang mengambil kuas, tetapi kadang-kadang ia memberikan hak ini kepada salah satu karakter, misalnya, Maxim Maksimych dalam novel A Hero of Our Time, sehingga ia menggambarkan Pechorin seakurat mungkin. Potret tersebut dapat ditulis secara ironis secara satir (Napoleon dalam "War and Peace") dan "seremonial". Di bawah "kaca pembesar" penulis, terkadang hanya wajah, detail tertentu atau keseluruhan yang menjadi - sosok, sopan santun, gerak tubuh, pakaian (Oblomov) jatuh.

Deskripsi interior

Interior adalah elemen komposisi novel, memungkinkan penulis untuk membuat deskripsi rumah pahlawan. Itu tidak kalah berharga dari potret, karena deskripsi jenis tempat, perabotan, suasana yang berlaku di rumah - semua ini memainkan peran yang sangat berharga dalam menyampaikan karakteristik karakter, dalam memahami seluruh kedalaman gambar yang dibuat. Interior juga mengungkapkan hubungan yang erat dengan bagian yang melaluinya keseluruhan diketahui, dan individu yang melaluinya bentuk jamak terlihat. Jadi, misalnya, Dostoevsky dalam novel "The Idiot" di rumah suram Rogozhin "menggantung" lukisan Holbein "The Dead Christ", untuk sekali lagi menarik perhatian pada perjuangan iman sejati yang tidak dapat didamaikan dengan nafsu, dengan ketidakpercayaan pada jiwa Rogozhin.

Lanskap - deskripsi alam

Seperti yang ditulis Fyodor Tyutchev, alam tidak seperti yang kita bayangkan, bukan tanpa jiwa. Sebaliknya, banyak yang tersembunyi di dalamnya: jiwa, dan kebebasan, dan cinta, dan bahasa. Hal yang sama dapat dikatakan tentang lanskap dalam sebuah karya sastra. Penulis, dengan bantuan elemen komposisi seperti lanskap, menggambarkan tidak hanya alam, lokalitas, kota, arsitektur, tetapi dengan demikian mengungkapkan keadaan karakter, dan membedakan kealamian alam dengan keyakinan manusia bersyarat, bertindak sebagai jenis simbol.

Ingat deskripsi pohon ek selama perjalanan Pangeran Andrei ke rumah Rostov dalam novel "War and Peace". Apa dia (ek) di awal perjalanan - seorang tua, muram, "orang aneh yang menghina" di antara pohon-pohon birch yang tersenyum pada dunia dan musim semi. Tetapi pada pertemuan kedua, dia tiba-tiba berkembang, diperbarui, meskipun kulit keras berusia seratus tahun. Dia masih tunduk pada musim semi dan kehidupan. Pohon ek dalam episode ini tidak hanya lanskap, deskripsi alam yang bangkit kembali setelah musim dingin yang panjang, tetapi juga simbol dari perubahan yang telah terjadi dalam jiwa sang pangeran, tahap baru dalam hidupnya, yang berhasil “mematahkan ” keinginan untuk menjadi orang buangan hidup sampai akhir hayatnya, yang sudah hampir mengakar dalam dirinya. .

Cerita

Berbeda dengan deskripsi, yang statis, tidak ada yang terjadi di dalamnya, tidak ada yang berubah, dan secara umum menjawab pertanyaan “apa?”, narasi mencakup tindakan, menyampaikan “urutan peristiwa yang terjadi” dan pertanyaan kuncinya adalah “apa. terjadi? Berbicara secara kiasan, narasi sebagai elemen komposisi sebuah karya seni dapat direpresentasikan sebagai tayangan slide - perubahan cepat gambar yang menggambarkan plot.

Sistem gambar

Karena setiap orang memiliki jaringan garisnya sendiri di ujung jari, membentuk pola yang unik, maka setiap karya memiliki sistem gambarnya sendiri yang unik. Ini termasuk gambar penulis, jika ada, gambar narator, karakter utama, pahlawan antipode, karakter minor, dan sebagainya. Hubungan mereka dibangun tergantung pada ide dan tujuan penulis.

penyimpangan penulis

Atau penyimpangan liris adalah apa yang disebut elemen plot ekstra dari komposisi, yang dengannya kepribadian penulis, seolah-olah, masuk ke dalam plot, sehingga mengganggu jalannya narasi plot secara langsung. Untuk apa? Pertama-tama, untuk membangun kontak emosional khusus antara penulis dan pembaca. Di sini penulis tidak lagi bertindak sebagai pendongeng, tetapi membuka jiwanya, mengajukan pertanyaan-pertanyaan pribadi yang mendalam, membahas topik-topik moral, estetika, filosofis, berbagi kenangan dari hidupnya sendiri. Dengan demikian, pembaca berhasil mengambil napas sebelum alur peristiwa berikut, untuk berhenti dan menggali lebih dalam ide karya, memikirkan pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Genre plug-in

Ini adalah elemen komposisi penting lainnya, yang tidak hanya merupakan bagian penting dari plot, tetapi juga berfungsi sebagai pengungkapan kepribadian pahlawan yang lebih banyak dan lebih dalam, membantu untuk memahami alasan pilihan hidupnya yang khusus, dunia batinnya, dan sebagainya. pada. Setiap genre sastra dapat dimasukkan. Misalnya, cerita adalah apa yang disebut cerita dalam sebuah cerita (novel "A Hero of Our Time"), puisi, novel, puisi, lagu, dongeng, surat, perumpamaan, buku harian, ucapan, peribahasa dan banyak lainnya. Mereka dapat berupa komposisi mereka sendiri atau milik orang lain.

Plot dan plot

Kedua konsep ini sering membingungkan satu sama lain, atau mereka secara keliru percaya bahwa mereka adalah satu dan sama. Tapi mereka harus dibedakan. Plot adalah, bisa dikatakan, kerangka, dasar buku, di mana semua bagian saling berhubungan dan mengikuti satu demi satu dalam urutan yang diperlukan untuk realisasi penuh dari niat penulis, pengungkapan ide. Dengan kata lain, peristiwa dalam plot dapat terjadi dalam periode waktu yang berbeda. Plot adalah dasar itu, tetapi dalam bentuk yang lebih ringkas, dan plus - urutan peristiwa dalam urutan kronologis yang ketat. Misalnya, kelahiran, kedewasaan, usia tua, kematian - ini adalah plotnya, maka plotnya adalah kedewasaan, kenangan dari masa kanak-kanak, remaja, masa muda, penyimpangan liris, usia tua dan kematian.

komposisi cerita

Plot, seperti halnya karya sastra itu sendiri, memiliki tahapan perkembangannya sendiri. Di tengah plot apa pun selalu ada konflik di mana peristiwa utama berkembang.

Buku ini dimulai dengan eksposisi atau prolog, yaitu, dengan "penjelasan", deskripsi situasi, titik awal dari mana semuanya dimulai. Ini diikuti oleh plot, bisa dikatakan, pandangan ke depan tentang peristiwa masa depan. Pada tahap ini, pembaca mulai menyadari bahwa konflik di masa depan sudah dekat. Sebagai aturan, di bagian inilah karakter utama bertemu, yang ditakdirkan untuk melewati cobaan yang akan datang bersama, berdampingan.

Kami terus membuat daftar elemen komposisi plot. Tahap selanjutnya adalah pengembangan tindakan. Biasanya ini adalah bagian teks yang paling signifikan. Di sini pembaca sudah menjadi peserta yang tidak terlihat dalam peristiwa tersebut, dia akrab dengan semua orang, dia merasakan esensi dari apa yang terjadi, tetapi masih tertarik. Perlahan-lahan, gaya sentrifugal menyedotnya, perlahan, tak terduga untuk dirinya sendiri, dia menemukan dirinya berada di tengah pusaran air. Klimaks datang - puncaknya, ketika badai perasaan dan lautan emosi yang nyata menimpa karakter utama dan pembaca itu sendiri. Dan kemudian, ketika sudah jelas bahwa yang terburuk ada di belakang dan Anda bisa bernapas, kesudahan itu mengetuk pintu dengan lembut. Dia mengunyah semuanya, menjelaskan setiap detail, meletakkan semua barang di rak - masing-masing di tempatnya, dan ketegangan perlahan mereda. Epilog menarik garis terakhir dan secara singkat menguraikan kehidupan lebih lanjut dari karakter utama dan sekunder. Namun, tidak semua plot memiliki struktur yang sama. Unsur-unsur tradisional dari komposisi dongeng benar-benar berbeda.

Cerita

Dongeng adalah kebohongan, tetapi ada petunjuk di dalamnya. Yang? Unsur-unsur komposisi dongeng sangat berbeda dari "saudara laki-laki" mereka, meskipun ketika membaca, mudah dan santai, Anda tidak memperhatikan ini. Ini adalah bakat seorang penulis atau bahkan seluruh bangsa. Seperti yang diinstruksikan Alexander Sergeevich, Anda hanya perlu membaca dongeng, terutama dongeng, karena mengandung semua sifat bahasa Rusia.

Jadi, apa itu - elemen tradisional dari komposisi dongeng? Kata-kata pertama adalah pepatah yang membuat Anda dalam suasana hati yang luar biasa dan menjanjikan banyak keajaiban. Misalnya: “Dongeng ini akan dituturkan dari pagi hingga siang, setelah makan roti yang lembut ...” Saat pendengar sudah rileks, duduk lebih nyaman dan siap mendengarkan lebih lanjut, saatnya memulai - permulaan. Karakter utama, tempat dan waktu aksi diperkenalkan, dan garis lain ditarik yang membagi dunia menjadi dua bagian - nyata dan magis.

Berikutnya adalah kisah itu sendiri, di mana pengulangan sering ditemukan untuk meningkatkan kesan dan secara bertahap mendekati akhir. Selain itu, puisi, lagu, onomatopoeia hingga binatang, dialog - semua ini juga merupakan elemen integral dari komposisi dongeng. Dongeng juga memiliki akhir sendiri, yang tampaknya merangkum semua keajaiban, tetapi pada saat yang sama mengisyaratkan ketidakterbatasan dunia magis: "Mereka hidup, hidup, dan menjadi baik."