Pada 4 Oktober 1813, selama "Pertempuran Bangsa-Bangsa" Leipzig yang terkenal, Leonty Korennoy, seorang granat Pengawal Kehidupan Resimen Finlandia, mencapai prestasinya, memuliakan pahlawan di seluruh Rusia.
Pada saat ini dia sudah menjadi prajurit yang berpengalaman. Di antara rekan-rekannya, Root menikmati rasa hormat dan otoritas yang besar atas kekuatan yang diberikan Tuhan dengan murah hati, keberanian dan keberanian dalam pertempuran, pertumbuhan yang langka, dan karakter yang baik hati. Di resimen penjaga, grenadier itu dengan hormat disebut "Paman Root". Pahlawan Rusia pantas mendapatkan "George" pertamanya untuk keberanian yang ditunjukkan dalam pertempuran Borodino. Pada salah satu momen kritis pertempuran, orang Finlandia itu harus bertahan dengan segala cara selama beberapa jam sampai bantuan tiba di tepi hutan. Kemudian Root mengumpulkan lima rekan prajurit di sekelilingnya dan duduk di tepi hutan, setelah berhasil mempertahankan posisinya. Keenamnya menerima penghargaan prajurit yang paling didambakan - lencana Ordo Militer.
Dan pada tanggal 4 Oktober 1813, dalam "pertempuran rakyat" yang terkenal di dekat Leipzig, Akar ke-3 memiliki kesempatan untuk mencapai prestasi yang bahkan lebih mulia. Ketika batalion Penjaga Kehidupan Resimen Finlandia diserang oleh pasukan musuh yang jauh lebih unggul dan mulai mundur dalam pertempuran, sebagian batalion ditekan ke pagar batu yang tinggi. Tempat pertempuran di dekat tembok batu itu ternyata sempit. Sebagian besar batalion dengan cepat memanjat kembali ke tembok. Tetapi hampir semua perwira terluka dalam pertempuran dan tidak dapat mengatasi penghalang batu, tempat Prancis menekan sisa-sisa batalion. Kemudian Leonty Korennoy membantu komandan batalion dan perwira yang terluka menyeberanginya, sementara dia sendiri, dengan beberapa pria pemberani, tetap melindungi rekan-rekan yang mundur.
Segera dia ditinggalkan sendirian dan dengan marah melawan balik dengan bayonet dan pantat dari musuh yang menekan. Penjaga yang tak kenal takut telah menerima beberapa luka bayonet, seragamnya berlumuran darah. Menekan dinding, Root tidak hanya menangkis pukulan, tetapi juga melepaskannya sendiri. Ketika bayonet pecah, prajurit itu mengambil pistol dengan moncongnya dan mulai melawan balik dengan pantat.
Orang Prancis, yang terkejut dengan keberanian orang Rusia, berteriak padanya untuk menyerah. Tapi dia bahkan tidak berpikir untuk melempar senjata. Pertarungan berlanjut. Namun, ketika pahlawan Rusia, setelah menerima 18 luka bayonet, dikalahkan, tentara Prancis yang berdiri di atas pahlawan yang jatuh, untuk menghormati pria pemberani, tidak berani menghabisinya.
Sebaliknya, musuh baru-baru ini menempatkannya di atas tandu dan membawanya ke ruang ganti. Kaisar Napoleon, yang mengunjungi yang terluka, setelah mengetahui tentang prestasi Root, kagum. Dan keesokan harinya, nama penjaga Rusia masuk ke dalam pesanan tentara Prancis, dikeluarkan di bawah tanda tangan Napoleon. Di dalamnya, Root disebut sebagai pahlawan dan panutan dan contoh bagi tentara Prancis. Dan setelah prajurit itu bisa berdiri, sekali lagi atas perintah pribadi Napoleon, dia dibebaskan dari penangkaran.
Leonty Korennoy muncul di hadapan rekan-rekannya dengan kepala dibalut, diikat ke leher dengan tangan kirinya. Hampir tidak menggerakkan kakinya yang terluka. Penjaga, bagaimanapun, dengan teriakan antusias rekan-rekannya, bravo melaporkan kepada komandan kompi: "Anda sendiri, saya mendapat kehormatan untuk muncul: Saya telah tiba dari penangkaran. Saya dibebaskan atas perintah Bonaparte sendiri ..."
Atas keberaniannya, Root dipromosikan menjadi letnan dan menjadi pembawa standar resimen. Dia juga dianugerahi medali perak khusus di lehernya dengan tulisan "Untuk cinta Tanah Air."
Kemudian, sebuah lagu dibuat tentang pahlawan Leonty Korenny, yang memasuki sejarah kejayaan Resimen Infanteri Pengawal Kehidupan Finlandia. Dan pada tahun 1903, ketika Resimen Penjaga Kehidupan Finlandia merayakan ulang tahun keseratusnya, para perwira resimen merayakannya dengan memasang monumen perunggu di Root, yang dipresentasikan di pintu masuk gedung depan pertemuan para perwira.
Dan semua perwira, hingga revolusi, memasuki majelis, melepas topi mereka di depannya dan memberi hormat kepada prajurit itu ... Bolshevik, yang berkuasa, menghancurkan monumen ini, karena. tindakan heroik bogatyr-prajurit Rusia yang pemberani sama sekali tidak mencerminkan "pertanyaan-pertanyaan perjuangan kelas proletariat" ...
Hanya alas yang tersisa dari monumen. Itu dapat dilihat di belakang Museum Suvorov
Pada 16 Oktober 1813, selama "Pertempuran Bangsa-Bangsa" Leipzig yang terkenal, seorang granat sederhana dari Penjaga Kehidupan Resimen Finlandia sendirian bertempur dalam pertempuran bayonet dengan seluruh unit Prancis selama setengah jam. Dia mendapat 18 tusukan ...
Pada 16 Oktober 1813, selama "Pertempuran Bangsa-Bangsa" Leipzig yang terkenal, seorang granat sederhana dari Penjaga Kehidupan Resimen Finlandia sendirian bertempur dalam pertempuran bayonet dengan seluruh unit Prancis selama setengah jam. Dia menerima 18 luka tusuk, berdarah sampai mati, tetapi tidak menyerah.
Pada saat ini, Leonty Korennoy sudah menjadi prajurit yang berpengalaman. Pahlawan Rusia pantas mendapatkan "George" pertamanya untuk keberanian yang ditunjukkan dalam pertempuran Borodino. Pada salah satu momen kritis pertempuran, bagaimanapun juga, perlu untuk mempertahankan posisi di tepi hutan selama beberapa jam sampai bantuan tiba. Kemudian Root mengumpulkan lima rekan prajurit di sekelilingnya dan duduk di tepi hutan, setelah berhasil mempertahankan posisinya. Keenamnya menerima penghargaan prajurit yang paling didambakan - "George".
Dan selama "pertempuran rakyat" yang terkenal di dekat Leipzig, Root memiliki kesempatan untuk mencapai prestasi yang bahkan lebih mulia.
Ketika batalion Penjaga Kehidupan Resimen Finlandia diserang oleh pasukan musuh yang jauh lebih unggul dan mulai mundur dalam pertempuran, sebagian batalion ditekan ke pagar batu yang tinggi. Tempat pertempuran di dekat tembok batu itu ternyata sempit. Sebagian besar batalion dengan cepat memanjat kembali ke tembok. Tetapi hampir semua perwira terluka dalam pertempuran dan tidak dapat mengatasi penghalang batu, tempat Prancis menekan sisa-sisa batalion. Kemudian Leonty Korennoy membantu komandan batalion dan perwira yang terluka menyeberanginya, sementara dia sendiri, dengan beberapa pria pemberani, tetap melindungi rekan-rekan yang mundur.
Segera dia ditinggalkan sendirian dan dengan marah melawan balik dengan bayonet dan pantat dari musuh yang menekan. Penjaga yang tak kenal takut telah menerima beberapa luka bayonet, seragamnya berlumuran darah. Menekan dinding, Root tidak hanya menangkis pukulan, tetapi juga melepaskannya sendiri. Ketika bayonet pecah, prajurit itu mengambil pistol dengan moncongnya dan mulai melawan balik dengan pantat.
Orang Prancis, yang terkejut dengan keberanian orang Rusia, berteriak padanya untuk menyerah. Tapi dia bahkan tidak berpikir untuk melempar senjata. Pertarungan berlanjut. Namun, ketika pahlawan Rusia, setelah menerima 18 luka bayonet, dikalahkan, tentara Prancis yang berdiri di atas pahlawan yang jatuh, karena menghormati pria pemberani, tidak berani menghabisinya. Sebaliknya, musuh baru-baru ini menempatkannya di atas tandu dan membawanya ke ruang ganti. Kaisar Napoleon, yang mengunjungi yang terluka, setelah mengetahui tentang prestasi Root, kagum. Dan keesokan harinya, nama penjaga Rusia masuk ke dalam pesanan tentara Prancis, dikeluarkan di bawah tanda tangan Napoleon. Di dalamnya, Root disebut sebagai pahlawan dan panutan dan contoh bagi tentara Prancis. Dan setelah prajurit itu bisa berdiri, sekali lagi atas perintah pribadi Napoleon, dia dibebaskan dari penangkaran.
Leonty Korennoy muncul di hadapan rekan-rekannya dengan kepala dibalut, diikat ke leher dengan tangan kirinya. Hampir tidak menggerakkan kakinya yang terluka. Penjaga, bagaimanapun, dengan teriakan antusias rekan-rekannya, dengan berani melaporkan kepada komandan kompi: “Vokbrod Anda, saya mendapat kehormatan untuk muncul: saya telah tiba dari penangkaran. Dia dibebaskan atas perintah Bonaparte sendiri ... "
Atas keberaniannya, Root dipromosikan menjadi letnan dan menjadi pembawa standar resimen.
Dia juga dianugerahi medali perak khusus di lehernya dengan tulisan "Untuk cinta Tanah Air."
Kemudian, sebuah lagu dibuat tentang pahlawan Leonty Korenny, yang memasuki sejarah kejayaan Resimen Infanteri Pengawal Kehidupan Finlandia.
Dan pada tahun 1903, ketika Resimen Penjaga Kehidupan Finlandia merayakan ulang tahunnya yang keseratus, para perwira resimen merayakannya dengan memasang monumen perunggu untuk Root, yang dipresentasikan di pintu masuk gedung depan majelis perwira. Dan semua perwira, sampai revolusi itu sendiri, memasuki majelis, melepas topi mereka di depannya dan memberi hormat kepada prajurit itu.
Di Batalyon Milisi Kekaisaran, kemudian menjadi Resimen Penjaga Kehidupan Finlandia. Ketika berbicara dalam sebuah kampanye pada tahun 1812, Root berada di kompi grenadier ke-3, di mana, seperti di kompi granat lainnya, tentara terbaik dan paling terhormat dipindahkan. Pada tahun 1812, dalam Pertempuran Borodino, Root menerima lencana Ordo Militer (No. 16970). 2 granat dan 4 penembak, termasuk mereka yang membedakan diri mereka sendiri dan Root, menurut deskripsi resmi eksploitasi mereka, menunjukkan perbedaan mereka sebagai berikut:
“Selama seluruh pertempuran (Borodino) dengan musuh, mereka berada di panah dan berulang kali menyangkal rantai penguatannya, memukul dengan keras, dan setiap langkah ditandai dengan keberanian dan keberanian, yang, setelah membalikkan musuh, membuatnya terbang dan , setelah mengusirnya dari hutan dengan bayonet, menempati tempat yang dengan keras kepala mereka pertahankan selama beberapa jam.
Pada tahun 1813, Root sudah menjadi prajurit tua. Selama Pertempuran Bangsa-Bangsa, ia melakukan suatu prestasi yang sangat luar biasa sehingga diketahui oleh seluruh pasukan, dan Napoleon menarik perhatiannya. Kisah prestasi Root ditulis seperti ini [di mana?] menurut saksi mata:
“Dalam pertempuran di dekat Leipzig, ketika resimen Finlandia mengusir Prancis dari desa Gossy, dan batalion ke-3 resimen melewati desa, komandan batalion Kolonel Gervais dan para perwiranya adalah yang pertama memanjat pagar batu, dan penjaga bergegas mengejar mereka, sudah mengusir Prancis; tetapi, dikelilingi oleh banyak musuh, mereka dengan tegas mempertahankan tempat mereka; banyak petugas terluka; kemudian Korennoy, setelah mentransplantasikan komandan batalion dan komandannya yang terluka di atas pagar, dia sendiri mengumpulkan penjaga yang berani dan putus asa dan mulai bertahan, sementara penjaga lainnya menyelamatkan para perwira yang terluka dari medan perang. Root dengan segelintir penembak gagah berdiri kokoh dan memegang tempat pertempuran, berteriak: "jangan menyerah, teman-teman." Awalnya mereka menembak balik, tetapi jumlah besar musuh menghambat orang-orang kami sehingga mereka melawan dengan bayonet ... semua orang jatuh, beberapa terbunuh dan yang lain terluka, dan Korennoy ditinggalkan sendirian. Orang Prancis, yang terkejut dengan pemburu pemberani itu, berteriak agar dia menyerah, tetapi Korennoy memutar senjatanya sebagai tanggapan, mengambil moncongnya dan melawan balik dengan pantat. Kemudian beberapa bayonet musuh membaringkannya di tempatnya, dan di sekitar pahlawan ini tergeletak semua pertahanan kami yang mati-matian, dengan tumpukan tentara Prancis yang terbunuh oleh mereka. Kami semua berduka, - tambah narator [siapa?] , - "Paman Root" yang pemberani. Beberapa hari kemudian, dengan kegembiraan yang luar biasa dari seluruh resimen, "Paman Root" muncul dari penangkaran, penuh dengan luka; tapi, untungnya, lukanya tidak semuanya serius. Ini merupakan kehormatan bagi Prancis, yang hanya menimbulkan luka ringan padanya, menghormati keberaniannya yang patut dicontoh. Ditutupi dengan 18 luka, Root, kembali ke resimen, berbicara tentang masa tinggalnya di penangkaran, di mana ketenaran keberaniannya yang luar biasa menyebar ke seluruh pasukan Prancis, dan dia sendiri diperkenalkan kepada Napoleon, yang meminta untuk melihat pahlawan mukjizat Rusia. Perbuatan Root begitu menyenangkan komandan agung itu sehingga dia, atas perintah pasukannya, menjadikan granat Finlandia sebagai contoh bagi semua prajuritnya.
Atas keberaniannya, Leonty Korennoy segera dipromosikan menjadi panji - pangkat perwira tertinggi yang tidak ditugaskan (kasus paling langka di tentara Rusia) dan menjadi pembawa standar resimen. Dia juga dianugerahi medali perak khusus di lehernya dengan tulisan "Untuk cinta Tanah Air."
Penyimpanan
Pada tahun 1903, ketika Resimen Penjaga Kehidupan Finlandia merayakan ulang tahun keseratusnya, para perwira resimen merayakannya dengan memasang monumen perunggu untuk Root, yang dipersembahkan di pintu masuk gedung depan majelis perwira.
Monumen ini dirancang oleh akademisi arsitektur I. S. Kitner, dengan partisipasi pematung E. I. Malyshev dan pekerja pengecoran K. A. Robekki. Monumen itu menggambarkan prestasi Root dalam "Pertempuran Bangsa-Bangsa" di Leipzig pada tahun 1813.
Monumen telah hilang, hanya alasnya yang dipertahankan. Saat ini, alasnya terletak di belakang gedung Museum Suvorov.
Dalam sejarah Penjaga Kehidupan Resimen Finlandia, lagu berikut tentang Korennoy, yang disusun oleh rekan-rekannya, diberikan:
Kami ingat Paman Root,
Dia hidup dalam ingatan kita
Itu terjadi, pada musuh apa
Akan bermusuhan dengan orang-orang.
Kemudian bulatan akan diaduk,
Pertarungan tangan kosong akan mendidih.
Darah musuh akan mengalir deras,
Dan Akar itu mengetuk ke depan;
Dan pasukan musuh kagum,
Seperti seorang prajurit Rusia di Goss
Menyelamatkan para bos dengan heroik.
Menyelamatkan semua orang - dan menyerahkan kepalanya.
Bonaparte sendiri memuliakannya,
Mengirim perintah ke tentara,
Saya menjadikan orang Rusia sebagai contoh bagi semua orang,
Agar semua orang tahu Root.
Ini adalah pahlawan keajaiban kecil,
Granat sayap gagah,
Di mana-mana, selalu, dalam pertempuran jarak jauh,
Contoh keberanian heroik.
Ada lagi lagu tentara populer yang diberikan dalam koleksi M. K. Lipkin:
Dia berlumuran darah, dia semua terluka,
Tapi semangat dalam dirinya kuat dan kuat,
Dan kemuliaan Ibu Rusia
Dia tidak menghina dalam pertempuran.
Sebelum bayonet Prancis
Dia tidak tumbuh dengan hati orang Rusia
Mati untuk Tanah Air, untuk saudara-saudara
Dia melihat dengan kebanggaan rahasia.
Juga, prestasi Leonty Korenny dijelaskan oleh Valentin Pikul dalam cerita "Delapan Belas Luka Bayonet".
Tulis ulasan tentang artikel "Root, Leonty"
Catatan
Sumber
- Ensiklopedia Militer / Ed. V. F. Novitsky dan lainnya - St. Petersburg. : Perhimpunan I. V. Sytin, 1911-1915.
- Gulevich S.A. Sejarah Penjaga Kehidupan Resimen Finlandia. 1806-1906. Pukul 5 sore St. Petersburg, 1906-1909
- Lebedev N. Life Guards Resimen Finlandia dalam pertempuran di dekat desa Grosse dan dekat Leipzig. (Adegan Sejarah 4 Oktober 1813). SPb., 1856.
- Lipkin MK Lagu tentang para pahlawan tentara dan angkatan laut Rusia. Warsawa, 1903
- Marin A. Garis besar singkat sejarah Penjaga Kehidupan Resimen Finlandia atau bahan dalam memoar dan cerita untuk sejarah lengkap resimen ... Dalam 2 buku. Sankt Peterburg, 1846
Kutipan yang mencirikan Root, Leonty
Kapten, dengan sedikit pincang dan bersiul, memasuki ruangan.Obrolan orang Prancis, yang sebelumnya menghibur Pierre, sekarang tampak menjijikkan baginya. Dan lagu bersiul, dan gaya berjalan, dan gerakan memelintir kumis - semuanya sekarang tampak menghina Pierre.
"Aku akan pergi sekarang, aku tidak akan mengatakan sepatah kata pun padanya lagi," pikir Pierre. Dia memikirkan ini, dan sementara itu dia duduk di tempat yang sama. Perasaan lemah yang aneh merantainya ke tempatnya: dia ingin dan tidak bisa bangun dan pergi.
Kapten, di sisi lain, tampak sangat ceria. Dia berjalan dua kali melintasi ruangan. Matanya bersinar, dan kumisnya sedikit berkedut, seolah-olah dia sedang tersenyum pada dirinya sendiri pada suatu penemuan yang lucu.
"Pesona," katanya tiba-tiba, "le kolonel de ces Wurtembourgeois!" C "est un Allemand; mais berani garcon, s" il en fut. Mais Allemand. [Bagus, kolonel Württembergers ini! Dia orang Jerman; tapi orang yang baik, meskipun demikian. Tapi Jerman.]
Dia duduk di seberang Pierre.
- A propos, vous savez donc l "allemand, vous? [Omong-omong, apakah Anda tahu bahasa Jerman?]
Pierre menatapnya diam-diam.
– Komentar dites vous asile en allemand? [Bagaimana Anda mengatakan berlindung dalam bahasa Jerman?]
- Asil? ulang Pierre. – Asile en allemand – Unterkunft. [Persembunyian? Shelter - dalam bahasa Jerman - Unterkunft.]
– Komentar dites vous? [Bagaimana menurutmu?] – Kapten bertanya dengan tidak percaya dan cepat.
"Unterkunft," ulang Pierre.
"Onterkoff," kata kapten, dan menatap Pierre dengan mata tertawa selama beberapa detik. – Les Allemands sont de fieres betes. N "est ce pas, Monsieur Pierre? [Betapa bodohnya orang Jerman ini. Bukankah begitu, Monsieur Pierre?] - dia menyimpulkan.
- Eh bien, encore une bouteille de ce Bordeau Moscovite, n "est ce pas? Morel, va nous chauffer encore une pelilo bouteille. Morel! [Nah, satu lagi botol Bordeaux Moskow ini, bukan? Morel akan menghangatkan kita lagi. botol Morel !] kapten berteriak riang.
Morel membawa lilin dan sebotol anggur. Kapten memandang Pierre dalam cahaya, dan dia tampaknya dikejutkan oleh wajah kesal lawan bicaranya. Ramball, dengan kesedihan yang tulus dan partisipasi di wajahnya, pergi ke Pierre dan membungkuk padanya.
- Eh bien, nous sommes tristes, [Ada apa, kita sedih?] - katanya sambil menyentuh tangan Pierre. – Vous aurai je fait de la peine? Non, vrai, avez vous quelque memilih contre moi, ulangnya. – Peut etre rapport a la situasi? [Mungkin aku membuatmu kesal? Tidak, sungguh, apakah Anda tidak memiliki apa pun terhadap saya? Mungkin tentang posisi?]
Pierre tidak menjawab, tetapi menatap mata orang Prancis itu dengan penuh kasih. Ekspresi partisipasi ini membuatnya senang.
- Parole d "honneur, sans parler de ce que je vous dois, j" ai de l "amitie pour vous. Puis je faire quelque memilih pour vous? Disposez de moi. C" est a la vie et a la mort. C "est la main sur le c?ur que je vous le dis, [Jujur, belum lagi hutangku padamu, aku merasakan persahabatan untukmu. Apakah ada yang bisa kulakukan untukmu? Miliki aku. Ini untuk hidup dan mati , saya mengatakan ini dengan tangan saya di atas hati saya,] katanya, memukul dadanya.
"Merci," kata Pierre. Kapten menatap tajam ke arah Pierre, seperti yang dia lihat ketika dia mengetahui bagaimana tempat perlindungan itu disebut dalam bahasa Jerman, dan wajahnya tiba-tiba bersinar.
- Ah! dans ce cas je bois notre amitie! [Ah, kalau begitu, aku minum untuk persahabatanmu!] – dia berteriak riang, menuangkan dua gelas anggur. Pierre mengambil gelas yang dituangkan dan meminumnya. Rambal meminumnya, berjabat tangan dengan Pierre lagi, dan menyandarkan sikunya di atas meja dalam pose melankolis yang serius.
“Oui, mon cher ami, voila les caprices de la fortune,” dia memulai. - Qui m "aurait dit que je serai soldat et capitaine de dragons au service de Bonaparte, comme nous l" appellions jadis. Et cependant me voila a Moscou avec lui. Il faut vous dire, mon cher, - lanjutnya dengan suara sedih terukur dari seorang pria yang akan menceritakan sebuah cerita panjang, - que notre nom est l "un des plus anciens de la France. [Ya, temanku, di sini adalah roda keberuntungan. Siapa bilang aku berharap aku akan menjadi tentara dan kapten naga yang melayani Bonaparte, seperti yang biasa kita sebut dia. Namun, di sinilah aku di Moskow bersamanya. Aku harus memberitahumu, sayangku . .. bahwa nama kami adalah salah satu yang paling kuno di Prancis.]
Dan dengan kejujuran orang Prancis yang mudah dan naif, kapten memberi tahu Pierre kisah leluhurnya, masa kecilnya, masa remaja dan kedewasaannya, semua propertinya yang terkait, hubungan keluarga. “Ma pauvre hanya [“Ibuku yang malang.”] tentu saja memainkan peran penting dalam cerita ini.
- Mais tout ca ce n "est que la mise en scene de la vie, le fond c" est l "amour? L" amour! N "est ce pas, monsieur; Pierre?" katanya, bersemangat. "Encore un verre. [Tapi semua ini hanyalah pengantar kehidupan, esensinya adalah cinta. Cinta! Benar kan, Monsieur Pierre? Lainnya kaca. ]
Pierre minum lagi dan menuangkan sepertiga untuk dirinya sendiri.
- Oh! Les femmes, les femmes! [HAI! wanita, wanita!] - dan kapten, menatap Pierre dengan mata berminyak, mulai berbicara tentang cinta dan urusan cintanya. Ada banyak dari mereka, yang mudah dipercaya, melihat wajah petugas yang angkuh dan cantik itu, dan pada animasi yang antusias ketika dia berbicara tentang wanita. Terlepas dari kenyataan bahwa semua kisah cinta Rambal memiliki karakter jahat di mana orang Prancis melihat pesona dan puisi cinta yang luar biasa, sang kapten menceritakan kisahnya dengan keyakinan yang begitu tulus sehingga dia sendiri yang mengalami dan mengetahui semua pesona cinta, dan seterusnya. dengan menggoda menggambarkan wanita yang didengarkan Pierre dengan rasa ingin tahu.
Jelas bahwa l "cinta, yang sangat dicintai orang Prancis itu, bukanlah jenis cinta yang lebih rendah dan sederhana yang pernah dirasakan Pierre untuk istrinya, atau cinta romantis yang dia kembangkan sendiri yang dia rasakan untuk Natasha (kedua jenis cinta ini Rambal sama-sama dibenci - satu adalah l "amour des charretiers, yang lain l" amour des nigauds) [cinta taksi, yang lain adalah cinta orang bodoh.]; l "amour, yang dipuja orang Prancis, terutama terdiri dari ketidakwajaran hubungan dengan seorang wanita dan dalam kombinasi keburukan yang memberi pesona utama pada perasaan.
Jadi sang kapten menceritakan kisah yang menyentuh tentang cintanya pada seorang marquise berusia tiga puluh lima tahun yang menawan dan pada saat yang sama untuk seorang anak berusia tujuh belas tahun yang lugu dan cantik, putri seorang marquise yang menawan. Perjuangan kedermawanan antara ibu dan anak, yang berakhir pada sang ibu, mengorbankan dirinya, menawarkan putrinya untuk dinikahkan dengan kekasihnya, bahkan sekarang, meskipun ingatannya telah lama berlalu, membuat sang kapten khawatir. Kemudian dia menceritakan satu episode di mana sang suami berperan sebagai seorang kekasih, dan dia (sang kekasih) berperan sebagai seorang suami, dan beberapa episode komik dari souvenir d "Allemagne, dimana asile artinya Unterkunft, dimana les maris mangent de la choux croute dan di mana les jeunes mengisi sont trop pirang [kenangan Jerman, di mana suami makan sup kubis dan di mana gadis-gadis muda terlalu pirang.]
(? - setelah 1814)
Pahlawan Pertempuran Borodino dan "Pertempuran Bangsa-Bangsa" di dekat Leipzig.
Dalam perang apa pun, ada banyak prestasi dan tindakan heroik. Mereka tidak selalu menjadi "nominal" bagi sejarah. Melihat kembali ke masa lalu yang jauh, Anda melihat bahwa hanya mereka yang berkepribadian hebat, signifikan pada masanya, jenderal atau komandan angkatan laut, pemimpin militer atau negarawan yang menjadi pahlawan sejati. Nama-nama prajurit biasa pasti terlupakan
Tetapi jika pahlawan perang biasa tetap ada dalam sejarah berkat pernyataan dari orang yang benar-benar hebat atau, katakanlah, sebuah lagu dibuat tentang mereka, maka mereka dikenang hingga hari ini. Salah satu dari nama-nama ini adalah Leonty Korennoy, kopral Life Guards dari Resimen Finlandia, yang menunjukkan kecakapan prajuritnya di lapangan Borodino dan dalam "Pertempuran Bangsa-Bangsa" di dekat Leipzig.
... Salib St. George prajurit pertamanya - "Egoriy" - pengawal yang diterima Leonty Korennoy untuk pertempuran Borodino, mulia untuk senjata Rusia.
Di tengah pertempuran adalah Resimen Infanteri Pengawal Kehidupan Finlandia. Dia datang ke pertahanan Moskow dari St. Petersburg, di mana dia menghiasi parade dan parade kerajaan. Dan di sini, di lapangan Borodino, dia harus memastikan gelar kehormatan Life Guard dengan keberanian dan stamina. Konfirmasi di bawah hujan peluru dan tembakan.
Orang Finlandia dalam pertempuran sengit ini lebih dari sekali memukul mundur serangan musuh dan mereka sendiri melakukan serangan balik bayonet yang menentukan, melemparkan Prancis dari posisi mereka. Dalam pertempuran tangan kosong, kompi granat ke-3 secara khusus dibedakan, di mana, menurut tradisi, tentara terbaik dan paling terhormat dikumpulkan. Dan kopral kompi sayap kanan Leonty Korennoy sangat terlihat dalam pertempuran.
Pada tahun 1812 dia sudah menjadi tentara tua. Dia memulai dinasnya di batalyon garnisun Kronstadt, kemudian dia dipindahkan ke Batalyon Milisi Kekaisaran, yang kemudian menjadi basis Resimen Infanteri Finlandia, yang segera bergabung dengan barisan penjaga Rusia. Penduduk asli di antara rekan-rekannya sangat menghormati kekuatan yang diberikan alam kepadanya dengan murah hati, keberanian dan keberanian dalam pertempuran, pertumbuhan yang langka, dan karakter yang baik hati. Di resimen penjaga, grenadier sayap kanan dengan hormat disebut "Paman Root".
Resimen Penjaga Kehidupan Finlandia menjadi terkenal di Borodino karena telah bertahan dari serangan gencar kavaleri Prancis yang menyerang. Kolomnya, penuh dengan ratusan bayonet pada saat-saat pertempuran seperti itu, berdiri seperti tembok. Dan ketika Finlandia pergi dengan permusuhan, salah satu yang paling menonjol adalah Leonty Korennoy dari 3rd Grenadier Company. Di resimen saat itu hanya ada empat kompi granat, sisanya adalah penembak. Selama pertempuran, resimen kehilangan banyak perwira, dan kemudian komandan junior mengambil alih komando.
Dalam pertempuran Borodino, ada episode seperti itu ketika Finlandia harus menjaga tepi hutan dengan segala cara. Dalam situasi seperti itu, Kopral Root mengambil inisiatif. Dia mengumpulkan di sekelilingnya lima rekan tentara - satu granat dan empat penembak - dan duduk di tepi tempat yang berbahaya. Enam pahlawan melawan musuh. Keenamnya menerima penghargaan prajurit yang paling didambakan - Insignia of the Military Order - St. George Cross.
Petugas resimen menulis ini (harus saya katakan - tidak terlalu jelas) dalam presentasi mereka yang menonjol untuk penghargaan:
“Selama seluruh pertempuran dengan musuh, mereka berada di panah dan berulang kali menyangkal rantai penguatannya, memukul dengan keras, dan setiap langkah ditandai dengan keberanian dan keberanian, yang, setelah membalikkan musuh, membuatnya terbang dan, mengusirnya. hutan di bayonet, mengambil tempat yang mereka pertahankan dengan keras kepala selama beberapa jam.
Kopral Leonty Korennoy menerima George No. 16970.
Korennoy grenadier mengulangi prestasinya, dicapai di lapangan Borodino, di bidang "Pertempuran Bangsa-Bangsa" dekat Leipzig pada hari-hari Oktober 1813.
... Resimen Infanteri Penjaga Kehidupan Finlandia menerima perintah untuk menyerang desa Gossu. Dalam pertempuran sengit, Prancis diusir dari bagian selatannya, tetapi mereka mengakar di bagian utara dan dengan keras kepala melawan Rusia. Kemudian batalyon ke-3 resimen di bawah komando Kolonel Gervais berkeliling desa. Di sana, komandan batalion dan perwiranya adalah yang pertama memanjat pagar batu yang tinggi, bawahan bergegas mengejar mereka. Dalam pertempuran satu lawan satu, Prancis terdesak, tetapi kemudian banyak bantuan tiba pada waktunya untuk para pembela.
Batalyon itu dikelilingi oleh musuh yang berkali-kali lebih unggul. Tempat pertarungan di pagar batu itu ternyata sempit. Pasukan infanteri Rusia bertempur sampai mati. Itu perlu untuk mundur, dan Kolonel Gervais memerintahkan para penabuh genderang untuk memukul mundur. Sebagian besar prajurit batalion dengan cepat memanjat tembok. Tetapi hampir semua perwira terluka dalam pertempuran dan tidak dapat mengatasi penghalang batu, tempat Prancis menekan sisa-sisa batalion.
Dan tiba-tiba, sudah penuh kemenangan, orang Prancis melihat bagaimana seorang penjaga yang tinggi, berbahu lebar, dihiasi dengan salib putih, mengangkat petugas yang terluka satu per satu dan mengangkat mereka ke puncak tembok. Dari sana mereka jatuh ke tempat yang aman, ke taman. Ketika Korennoy menyelamatkan semua komandan yang terluka, musuh tersadar dari kebingungannya.
Tapi sudah terlambat. Cavalier of St. George telah mengumpulkan orang-orang Finlandia terakhir di sekitarnya. Ada sangat sedikit dari mereka yang tersisa. Pertempuran tangan kosong berlanjut, dan setelah beberapa waktu, Leonty Korennoy sendirian bertarung melawan tembok: semua rekannya jatuh di bawah pukulan bayonet musuh. Penjaga yang tak kenal takut, sudah terluka berkali-kali, menekan dirinya ke dinding. Dia tidak hanya menangkis pukulan, tetapi juga melepaskannya sendiri. Ketika bayonet pecah, kopral memegang laras dan melawan balik dengan pantat.
Orang Prancis, yang terkejut dengan keberanian orang Rusia, berteriak padanya untuk menyerah. Tapi dia tidak berpikir untuk melempar senjata. Pertarungan berlanjut. Ketika beberapa bayonet musuh menjatuhkan Root ke tanah, ada banyak tentara musuh yang dikalahkan olehnya di sekitar pahlawan. Dan dia mengilhami rasa hormat terhadap musuh dengan keberaniannya sehingga di antara kerumunan orang Prancis yang berdiri di atas pahlawan yang jatuh, tidak ada orang seperti itu yang akan menghabisinya.
Sebaliknya, setelah menghitung 18 luka bayonet di tubuh seorang tentara Rusia, musuh baru-baru ini membaringkannya di atas tandu dan membawanya ke ruang ganti. Di sana, tabib Prancis, terkejut dengan kekuatan otot-otot pria pemberani, sampai pada kesimpulan bahwa dari semua luka yang dia terima, tidak ada satu pun yang mengancam jiwa. Dan memang, setelah ganti baju, Leonty Korennoy bisa bangkit.
Stasiun ganti dikunjungi oleh Kaisar Napoleon dengan pengiringnya, ia membuat aturan untuk mengunjungi prajuritnya yang terluka, menjaga popularitasnya di ketentaraan. Di sini dia melihat Korennoy, dan setelah mendengarkan laporan tentang keadaan di mana dia ditangkap, dia kagum.
Melihat ke wajah penjaga, Napoleon bertanya melalui seorang penerjemah:
Untuk pertempuran apa Anda menerima salib?
Akar menjawab singkat:
Untuk Borodino.
Kaisar tidak perlu menerjemahkan kata ini. Pertempuran mengerikan di dekat Moskow, seperti yang kemudian ditulis Napoleon, saat diasingkan di pulau St. Helena, adalah yang paling mengerikan dari semua 50 pertempuran yang diberikan kepadanya. Di ladang Borodino itulah matahari terbenam bintang Bonaparte dimulai. Dan seolah-olah pengingat hidup dari hari Borodin, penjaga Rusia yang terluka parah ini, yang menyelamatkan semua perwiranya, berdiri di depan "kopral kecil". Seorang granat sejati.
Napoleon menepuk bahu Root dan, berbalik, berkata kepada ajudannya:
Dalam perintah besok bagi tentara untuk mengumumkan prestasi pahlawan Rusia ini ... Saya menjadikannya sebagai contoh bagi semua tentara saya ... Bebaskan dia dari penangkaran segera setelah dia bisa mendapatkan miliknya sendiri ...
Dan keesokan harinya, Leonty Korennoy, seorang kopral dari Resimen Infanteri Pengawal Kehidupan Finlandia, diperintahkan oleh tentara Prancis. Perintah itu ditandatangani oleh Napoleon sendiri. Cavalier of St. George disebut sebagai pahlawan, panutan bahkan bagi para granat Prancis, yang lebih dari sekali mengejutkan lawan dengan kepahlawanan mereka di medan perang.
Pada tahun 1813
Biografi
Setelah mulai bertugas di batalion garnisun Kronstadt, pada Januari 1808 ia dipindahkan oleh Tsarevich Konstantin Pavlovich ke Batalyon Milisi Kekaisaran, kemudian Resimen Penjaga Kehidupan Finlandia. Ketika berbicara dalam sebuah kampanye pada tahun 1812, Root berada di kompi grenadier ke-3, di mana, seperti di kompi granat lainnya, tentara terbaik dan paling terhormat dipindahkan. Pada tahun 1812, dalam pertempuran Borodino, Korennoy menerima lencana kehormatan Ordo Militer (No. 16970). 2 granat dan 4 penembak, termasuk mereka yang membedakan diri mereka sendiri dan Root, menurut deskripsi resmi eksploitasi mereka, menunjukkan perbedaan mereka sebagai berikut:
“Selama seluruh pertempuran (Borodino) dengan musuh, mereka berada di panah dan berulang kali menyangkal rantai penguatannya, memukul dengan keras, dan setiap langkah ditandai dengan keberanian dan keberanian, yang, setelah membalikkan musuh, membuatnya terbang dan , setelah mengusirnya dari hutan dengan bayonet, menempati tempat yang dengan keras kepala mereka pertahankan selama beberapa jam.
Pada tahun 1813, Root sudah menjadi prajurit tua. Selama Pertempuran Bangsa-Bangsa, ia mencapai prestasi yang sangat luar biasa sehingga diketahui oleh seluruh pasukan, dan itu menjadi perhatian Napoleon. Kisah tentang prestasi Root ditulis sebagai berikut [ di mana?] menurut saksi mata:
“Dalam pertempuran di dekat Leipzig, ketika resimen Finlandia mengusir Prancis dari desa Gossy, dan batalion ke-3 resimen melewati desa, komandan batalion Kolonel Gervais dan para perwiranya adalah yang pertama memanjat pagar batu, dan penjaga bergegas mengejar mereka, sudah mengusir Prancis; tetapi, dikelilingi oleh banyak musuh, mereka dengan tegas mempertahankan tempat mereka; banyak petugas terluka; kemudian Korennoy, setelah mentransplantasikan komandan batalion dan komandannya yang terluka di atas pagar, dia sendiri mengumpulkan penjaga yang berani dan putus asa dan mulai bertahan, sementara penjaga lainnya menyelamatkan para perwira yang terluka dari medan perang. Root dengan segelintir penembak gagah berdiri kokoh dan memegang tempat pertempuran, berteriak: "jangan menyerah, teman-teman." Awalnya mereka menembak balik, tetapi jumlah besar musuh menghambat orang-orang kami sehingga mereka melawan dengan bayonet ... semua orang jatuh, beberapa terbunuh dan yang lain terluka, dan Korennoy ditinggalkan sendirian. Orang Prancis, yang terkejut dengan pemburu pemberani itu, berteriak agar dia menyerah, tetapi Korennoy memutar senjatanya sebagai tanggapan, mengambil moncongnya dan melawan balik dengan pantat. Kemudian beberapa bayonet musuh membaringkannya di tempatnya, dan di sekitar pahlawan ini tergeletak semua pertahanan kami yang mati-matian, dengan tumpukan tentara Prancis yang terbunuh oleh mereka. Kami semua berduka, - tambah narator [ siapa?], - "Paman Root" yang pemberani. Beberapa hari kemudian, dengan kegembiraan yang luar biasa dari seluruh resimen, "Paman Root" muncul dari penangkaran, penuh dengan luka; tapi, untungnya, lukanya tidak semuanya serius. Ini merupakan kehormatan bagi Prancis, yang hanya menimbulkan luka ringan padanya, menghormati keberaniannya yang patut dicontoh. Ditutupi dengan 18 luka, Root, kembali ke resimen, berbicara tentang masa tinggalnya di penangkaran, di mana ketenaran keberaniannya yang luar biasa menyebar ke seluruh pasukan Prancis, dan dia sendiri diperkenalkan kepada Napoleon, yang meminta untuk melihat pahlawan mukjizat Rusia. Perbuatan Root begitu menyenangkan komandan agung itu sehingga dia, atas perintah pasukannya, menjadikan granat Finlandia sebagai contoh bagi semua prajuritnya.
Atas keberaniannya, Leonty Korennoy segera dipromosikan menjadi panji - pangkat perwira tertinggi yang tidak ditugaskan (kasus paling langka di tentara Rusia) dan menjadi pembawa standar resimen. Dia juga dianugerahi medali perak khusus di lehernya dengan tulisan "Untuk cinta Tanah Air."
Penyimpanan
Pada tahun 1903, ketika Resimen Penjaga Kehidupan Finlandia merayakan ulang tahun keseratusnya, para perwira resimen merayakannya dengan memasang monumen perunggu untuk Root, yang dipersembahkan di pintu masuk gedung depan majelis perwira.
Monumen ini dirancang oleh akademisi arsitektur I. S. Kitner, dengan partisipasi pematung E. I. Malyshev dan pekerja pengecoran K. A. Robekki. Monumen itu menggambarkan prestasi Root dalam "Pertempuran Bangsa-Bangsa" di Leipzig pada tahun 1813.
Monumen telah hilang, hanya alasnya yang dipertahankan. Saat ini, alasnya terletak di belakang gedung Museum Suvorov.
Dalam sejarah Penjaga Kehidupan Resimen Finlandia, lagu berikut tentang Korennoy, yang disusun oleh rekan-rekannya, diberikan:
Kami ingat Paman Root,
Dia hidup dalam ingatan kita
Itu terjadi, pada musuh apa
Akan bermusuhan dengan orang-orang.
Kemudian bulatan akan diaduk,
Pertarungan tangan kosong akan mendidih.
Darah musuh akan mengalir deras,
Dan Akar itu mengetuk ke depan;
Dan pasukan musuh kagum,
Seperti seorang prajurit Rusia di Goss
Menyelamatkan para bos dengan heroik.
Menyelamatkan semua orang - dan menyerahkan kepalanya.
Bonaparte sendiri memuliakannya,
Mengirim perintah ke tentara,
Saya menjadikan orang Rusia sebagai contoh bagi semua orang,
Agar semua orang tahu Root.
Ini adalah pahlawan keajaiban kecil,
Granat sayap gagah,
Di mana-mana, selalu, dalam pertempuran jarak jauh,
Contoh keberanian heroik.
Ada lagi lagu tentara populer yang diberikan dalam koleksi M.K. Lipkin:
Dia berlumuran darah, dia semua terluka,
Tapi semangat dalam dirinya kuat dan kuat,
Dan kemuliaan Ibu Rusia
Dia tidak menghina dalam pertempuran.
Sebelum bayonet Prancis
Dia tidak tumbuh dengan hati orang Rusia
Mati untuk Tanah Air, untuk saudara-saudara
Dia melihat dengan kebanggaan rahasia.
Juga, prestasi Leonty Korenny dijelaskan oleh Valentin Pikul dalam cerita "Delapan Belas Luka Bayonet".
