Timothy Francis Leary(Bahasa Inggris Timothy Francis Leary; 22 Oktober 1920, Springfield, Massachusetts, AS - 31 Mei 1996, Los Angeles, California) - Penulis Amerika, psikolog, juru kampanye untuk penelitian obat-obatan psikedelik, pengembang perangkat lunak - salah satu komputer psikologis pertama yang diindeks tes.

Timothy Leary lahir di Springfield, Massachusetts. Ia menempuh pendidikan di Universitas Alabama, Berkeley. Dari musim semi 1960 ia mengajar di Harvard.

Pada tahun 1957, ia menciptakan tes Leary hubungan interpersonal, teknik psikodiagnostik yang masih digunakan oleh badan intelijen AS.

ketenaranmu Leary diterima untuk penelitian tentang efek psikedelik pada jiwa manusia dan sistem saraf. Penelitiannya berjalan lancar ketika psikedelik (terutama LSD) dilarang. Eksperimen harus dihentikan, tetapi Leary tidak akan menyerah pada psikedelik dan mengorbankan karir profesional dan reputasinya sebagai ilmuwan akademis demi penelitian.

Ketenaran Leary yang memalukan ini menyebabkan penekanan kemampuannya di bidang psikologi yang kemudian dikaitkan dengan nama yang sama sekali berbeda. Dengan demikian, namanya seharusnya setara dengan nama Rogers, Bach, Perls, Berne dan pelopor terapi kelompok lainnya. Fondasi teori permainan komunikatif juga awalnya dikembangkan oleh Leary, tetapi teori ini mendapatkan ketenaran dalam modifikasi Eric Burne.

Ide-ide inovatif aktualisasi diri dan pertumbuhan pribadi meresapi pekerjaan awal Leary, bertepatan pada saat publikasi dengan inovasi para pemimpin psikologi humanistik yang diakui - Maslow, Rogers, Charlotte Buhler, di antaranya Leary harus dimasukkan. Ini mungkin karena fakta bahwa Leary hanya menguraikan banyak tren yang menjanjikan, dan kemudian, tanpa siksaan Freudian, "menyeringai", mengamati bagaimana orang lain mengambil dan mengembangkannya.

Leary mendapatkan popularitas luar biasa di puncak gerakan hippie. Seiring waktu, pers mulai memanggilnya "LSD Guru." Leary secara aktif mempromosikan psikedelik, memberikan kuliah dan menulis sejumlah buku yang ditujukan untuk memperluas batas-batas kesadaran manusia.

Sejak tahun 1965 Leary masalah dengan hukum dimulai - dia berulang kali ditangkap atas tuduhan kepemilikan obat-obatan, sampai pada tahun 1969 Mahkamah Agung AS memutuskan Dr. Timothy Leary tidak bersalah dalam kasus pajak ganja. Pada hari dia mengaku tidak bersalah, Leary mengumumkan partisipasinya dalam pemilihan gubernur California, sehingga menantang Ronald Reagan. Slogan kampanye Leary adalah "Ayo bersama, bergabung dengan partai". John Lennon menulis lagunya yang terkenal "Come Together" khusus untuk Leary, berdasarkan slogan kampanyenya.

Pada tahun 1970, Leary ditangkap atas tuduhan kepemilikan dan penggunaan obat-obatan, dijatuhi hukuman total 38 tahun penjara. Leary harus lulus berbagai tes bakat psikologis untuk menentukan di mana dia akan ditahan, banyak di antaranya telah dia susun sendiri, termasuk "tes Leary", jadi dia dengan mudah menciptakan citra orang yang paling cocok untuk berkebun dan kerja lapangan. Berkat ini, ia ditempatkan di penjara rezim lunak dan mulai dikirim untuk membersihkan dan memperbaiki wilayah, yang ia manfaatkan ketika ia melarikan diri pada September 1970.

Persaudaraan Cinta Abadi, di mana Leary berdiri, membayar organisasi kiri radikal Weathermen untuk mengangkut Leary dan istrinya dari Amerika Serikat ke Aljazair, di mana ia dibawa ke bawah sayap mereka oleh para pemimpin Black Panthers, yang bersembunyi di sana, dipimpin oleh Eldridge Cleaver. Namun, Leary kemudian menyatakan bahwa Cleaver berusaha menyandera dia dan istrinya.

Pada tahun 1970, Leary dan istrinya pindah ke Swiss, tetapi karena tidak mendapat suaka di sana, Timothy terpaksa melarikan diri ke Afghanistan. Di sana, tepat di bandara, Leary ditangkap oleh karyawan Biro Narkotika Federal AS, kembali ke Amerika Serikat dan dimasukkan kembali ke penjara (1972), dari mana ia pergi hanya pada tahun 1976 - sudah secara hukum.

Media waktu itu dan beberapa penulis artikel tentang Timothy Leary mengaitkan pembebasan awalnya dengan kerja sama dengan FBI dan bersaksi melawan teman-teman mereka yang mengatur pelarian itu. Bahkan, menurut surat terbuka dari teman-teman Timothy Leary, Leary tidak pernah menyembunyikan fakta berbicara dengan agen FBI (yang dia tulis dalam otobiografinya) dan tidak merugikan siapa pun. Dia memperingatkan teman-teman yang mengatur pelarian terlebih dahulu tentang kerja samanya. Pada akhirnya, dia hanya bersaksi melawan mereka yang telah lama berada di bawah tanah, atau yang kesalahannya tidak mungkin dibuktikan. Ini tidak sesuai dengan layanan khusus dan dia dibiarkan dalam tahanan. Pembebasannya selanjutnya dikaitkan dengan jatuhnya Nixon, skandal Watergate yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan FBI ketika bekerja dengan kelompok radikal, dan pergantian gubernur California dari Ronald Reagan menjadi Jerry Brown.

Pada 1980-an, Leary menjadi tertarik pada komputer dan bahkan menciptakan sejumlah produk perangkat lunak. Pada tahun kedelapan puluh sembilan, sebagai konsultan, ia mengambil bagian dalam film thriller Electroshock.

Tak lama setelah kematian, kepalanya dipenggal dari tubuhnya dan langsung dibekukan. 7 gram abu Leary dikirim pada 21 April 1997 ke orbit Bumi oleh roket Pegasus, di mana mereka tinggal selama 6 tahun sampai mereka terbakar di atmosfer.

Penulis biografi Leary mengatakan bahwa dalam hidupnya yang cerah dan penuh peristiwa, ia berhasil menampung ribuan nyawa, muncul dalam banyak samaran. Ungkapan Leary, yang diungkapkan dalam sebuah wawancara dengan majalah The Realist, menjadi terkenal: “Semua orang mendapat Timothy Leary apa yang pantas dia dapatkan."

Pandangan Leary dibagikan oleh penulis Inggris, yang juga merupakan pendukung teori "perluasan kesadaran". Kreativitas Leary memengaruhi pembentukan pandangan banyak orang terkenal, di antaranya Robert Wilson dan Robert Thurman. Band prog rock terkenal Amerika, Tool, menggunakan rekaman pidato Leary yang dimulai dengan kata-kata "Pikirkan dirimu sendiri, pertanyakan otoritas ..." pada pertunjukan langsung sebelum membawakan lagu "Third Eye".

Mati Timothy Leary 31 Mei 1996 dari kanker prostat. Proses kematian direkam dalam video atas permintaan orang yang sekarat. Ungkapan terakhir yang Leary katakan sebelum kematiannya adalah "mengapa tidak?".

Kehidupan orang-orang luar biasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan generasinya. Jika Anda membandingkannya dengan ikan, kolam gen adalah badan air tempat mereka berenang. Kepekaan umum generasi berlaku di dalamnya atas ciri-ciri khas individu.

Landon Y. Jones

Ketika saya melihat kembali kehidupan saya yang berbuah, selalu berubah dan sangat menarik, saya menyadari bahwa saya tidak pernah mengkhianati keyakinan inti saya. Eksplorasi wilayah pikiran, evolusi dan inovasi - inilah yang saya kejar dengan gigih dan terbuka, melihat ini sebagai penangkal kedewasaan final dan tidak dapat dibatalkan.

Timothy Leary

Timothy Leary lahir 22 Oktober 1920 di Springfield, Massachusetts. Orang tuanya, Katolik Irlandia Timothy Leary Sr. dan Abigail Ferris, berasal dari latar belakang yang sangat berbeda. Dari sudut pandang Abigail, keluarga itu "tradisional, berorientasi keluarga, dan curiga terhadap apa pun yang membawa kegembiraan, tampak sembrono, dan bermodel baru." Rumah mereka didominasi oleh suasana “ketidakpercayaan terhadap laki-laki dan seksualitas. Saya tidak dapat mengingat satu momen pun yang sangat menyenangkan." Di pihak ayah saya, keluarga itu, sebaliknya, "aneh, panas, kurang ajar, dan sangat berbeda dari keluarga ibu saya." Mereka adalah “penduduk kota, berbudaya, sekuler, canggih, egosentris kaya yang tidak menyembunyikan kecintaan mereka pada kehidupan, hiburan, dan seks. Hal utama bagi mereka adalah kepribadian seseorang, dan semakin keterlaluan, semakin baik.

Ayah Timothy, yang dijuluki "Tote", membenci mereka yang bekerja untuk sistem itu. Dia adalah seorang dokter gigi, tetapi dia berlatih kedokteran gigi sesekali, lebih seperti hobi pria. Little Tim dan ibunya Abigail sering menghabiskan malam mereka mendengarkan Tote mabuk membacakan Shakespeare, Keats, Poe dan Coldridge. "Tote memberi saya selera Celtic untuk puisi yang memabukkan, gairah bardik, dan pidato."

Selama tahun-tahun sekolahnya, tempat favorit Tim adalah kantor kakeknya dengan perpustakaan besar. Ketika dia mengetahui bahwa Tim kecil membaca delapan hingga sepuluh buku seminggu, kakeknya memberi cucunya nasihat yang bagus: “Jangan pernah melakukan apa yang orang lain lakukan. Temukan jalanmu sendiri… Jadilah yang terbaik!” Kata-kata ini meresap jauh ke dalam jiwa Tim.

Setelah lulus, ia diterima di Universitas Alabama, di mana ia memutuskan untuk mengambil jurusan psikologi. Kepala departemen memberi tahu dia bahwa dia sedang mencari siswa yang pintar. “Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya mendengar seseorang berbicara tentang kemampuan intelektual sebagai kualitas yang positif dan diinginkan. Sampai saat ini, pikiran saya selalu memberi saya banyak masalah. Saya terbiasa mendengar bahwa hanya kesesuaian yang dianggap sebagai kebajikan."

Setelah beberapa waktu, Tim dikeluarkan dari universitas karena bermalam di asrama wanita. Dan ini terlepas dari kenyataan bahwa dia adalah siswa A straight.

Setelah beberapa waktu, Tim memasuki Departemen Psikologi di University of California, Berkeley, di mana ia mulai melakukan penelitian penting di bidang psikoterapi. “Psikologi selalu membuat saya terpesona. Saya cukup beruntung dilahirkan pada saat psikologi mulai populer di Amerika Serikat. Tampaknya itu adalah ilmu paling penting yang layak dipelajari. Itu adalah masa Freud, Jung dan banyak psikolog Eropa berbakat yang menangani masalah-masalah pikiran manusia. Freud mungkin sedikit terbawa oleh teori anal-oralnya - Anda bisa bersenang-senang membaca beberapa tulisannya - tetapi dia benar dalam banyak hal. Intinya, dia mengatakan bahwa semua orang berbeda satu sama lain, dan perbedaan ini ditentukan oleh peristiwa yang terjadi dalam hidup mereka, dan sama sekali bukan oleh agama atau kebangsaan mereka. Omong-omong, saya dilatih sebagai psikoanalis Freudian. Dan sejauh konsep Freud tentang "kompleks oedipal", saya pikir itu hanya cara yang berlebihan untuk menyatakan fakta bahwa ibu dan ayah Anda memiliki pengaruh pada Anda. Ini adalah pertunjukan biasa, dibumbui dengan mitologi Yunani kuno.

Ketika melakukan eksperimen pertama saya di bidang psikologi, saya membayangkan diri saya menjadi seorang fisikawan. Saya ingin mempelajari sifat gerakan manusia. Yang saya lakukan hanyalah membandingkan gerakan satu orang dengan gerakan orang lain. Saya berbicara tentang interaksi dan tindakan. Anda tahu, ketika seseorang mengikuti sesi terapi kelompok, dia berakhir di sebuah klinik. Sekretaris membuat janji, dan kemudian pasien melihat seorang pekerja sosial di depannya. Pertama, psikolog mengujinya, lalu dokter mengevaluasinya. Kami menerima dari masing-masing profesional ini penilaian perilaku pasien berdasarkan persepsi interpersonal. Tahukah Anda apa yang membuat kami kagum dan geli? Ternyata pasien jauh lebih baik dalam mendiagnosis kondisi spesialis, dan bukan sebaliknya. Misalnya, seorang pasien akan berkata kepada psikolog, "Apakah Anda tahu bahwa Anda memiliki kepribadian anal-neurotik?" - dan, sebagai suatu peraturan, ternyata benar.

Melalui penelitian ekstensif, kelompok Leary menemukan bahwa sepertiga pasien yang menerima psikoterapi mulai merasa lebih baik, sepertiga merasa lebih buruk, dan sepertiga terakhir pasien tidak berubah sama sekali. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa psikoterapi tidak benar-benar bekerja.

Sangat tertekan, Tim, menyadari bahwa "profesinya tidak efektif dalam praktik," meninggalkan jabatannya di Berkeley dan pindah ke Eropa, di mana dia tinggal dengan dana penelitian kecil. Di Eropa, Tim dikunjungi oleh rekan lama Berkeley, Frank Barron. Frank memberi tahu Tim tentang perjalanannya ke Meksiko di mana dia makan jamur ritual dan memiliki pengalaman mistis. Barron percaya bahwa jamur ini mampu mengubah jiwa. Pada awalnya, berita ini tidak membuat banyak kesan pada Tim, dan ironisnya dia memperingatkan Barron bahwa dia dalam bahaya kehilangan reputasinya sebagai ilmuwan yang serius.

Pada musim semi 1960, Tim mulai mengajar di Harvard. Musim panas itu, ia menghabiskan liburannya di kota Cuernavaca, Meksiko. Seorang antropolog di University of Mexico City, yang sering mengunjungi vila tempat Tim tinggal, menyarankan agar dia mencoba "jamur suci". Leary memutuskan untuk bereksperimen, berharap jamur dapat mendorong transformasi psikologis. Harapannya beralasan. “Saya memanjakan diri dalam kegembiraan yang dimiliki oleh para mistikus selama berabad-abad ketika mereka mengintip di balik tirai dan menemukan bahwa dunia ini – begitu nyata dalam manifestasinya – sebenarnya hanyalah sebuah hiasan kecil, yang dibangun oleh pikiran… Para mistikus kembali dari sana. , dengan riang dan tidak jelas bergumam tentang persepsi tingkat yang lebih tinggi di mana Anda melihat kenyataan yang ratusan kali lebih indah dan bermakna daripada skenario akrab yang menenangkan dari kehidupan normal ... Sebuah kebenaran sederhana tiba-tiba muncul di benak saya: segala sesuatu yang kita anggap kenyataan hanyalah sebuah fabrikasi sosial.

Tim begitu kewalahan oleh "pengalaman jamur" sehingga dia memohon kepada administrasi Harvard untuk mengizinkannya melakukan penelitian tentang efek psilocybin dan meminta untuk diizinkan memesan dengan perusahaan Swiss Sandoz Pharmaceutical untuk pasokan psilocybin, yang disintesis setara dengan zat psikoaktif "jamur ajaib". Dia secara intuitif merasa bahwa jamur dapat menjadi alat untuk memprogram ulang otak. Dia percaya bahwa ketika menggunakan jamur di bawah bimbingan seorang mentor yang berpengalaman, seseorang dibebaskan dari ide-ide menyakitkan tentang dirinya sendiri dan dari arketipe sosial yang mencengangkan, karakter dan perilaku seseorang berubah. Leary dan Barron mengembangkan sebuah proyek penelitian yang disebut "Program Penelitian Obat Psikodelik Harvard".

Sebenarnya, Leary bukanlah psikolog pertama atau filsuf modern pertama yang mengeksplorasi potensi psikedelik (obat halusinogen yang mengubah pikiran). The Gates of Perception and Heaven and Hell karya Aldous Huxley telah diterbitkan, dan para ahli lainnya sedang melakukan penelitian tentang subjek tersebut. Di antara mereka adalah filsuf Gerald Hurd dan psikiater Oscar Janiger (yang berkonsultasi di kantornya di Los Angeles untuk pasien terkemuka seperti Gary Grant dan Anais Nin). Mereka mengembangkan berbagai metode terapi psikedelik dan mencapai hasil yang signifikan dalam pengobatan neurosis dan alkoholisme. Sudah diketahui dengan baik bahwa CIA dan pasukan kimia Angkatan Darat AS melakukan penelitian rahasia tentang efek halusinogen yang kuat untuk menghilangkan kemampuan tempur musuh eksternal dan internal dan menghancurkan jiwa mereka.

Tetapi ada tiga faktor khusus yang mencirikan aktivitas Leary ke arah ini. Pertama, ia menggunakan teori analisis transaksional secara ekstensif dalam skema umum percobaan: terapis tidak memberikan obat kepada pasien, dan kemudian tidak duduk di sebelah mereka dan mengamati reaksi mereka, tetapi memasuki keadaan narkotika dengan pasien. Kedua, Leary mengembangkan konsep "mengatur dan memilih lingkungan": jika Anda mengatur seseorang yang akan menggunakan obat dengan cara tertentu dan mengelilinginya dengan perhatian penuh kasih sayang, Anda meningkatkan kemungkinan bahwa keadaan psikologis orang tersebut akan meningkat secara nyata. Komponen terakhir yang membedakan karya Leary dari semua peneliti obat psikedelik lainnya adalah kepribadian Leary itu sendiri. Dia adalah seorang inovator dan penjelajah yang berapi-api, dan meskipun api batinnya terkadang membuat hidupnya seperti neraka, pada akhirnya api kemuliaan yang menimpa Leary dalam sejarah modern.

Tenggelam dalam penelitian ke dunia obat psikedelik, ia menyadari bahwa mereka dapat digunakan dalam psikiatri terapeutik sebagai agen kimia baru untuk mengubah otak, dan mulai menyelidiki efek obat halusinogen pada sistem saraf manusia. Sebagai peneliti sejati, ia dengan cermat mengembangkan dan membuat eksperimen laboratorium. Sayangnya, saat ini, obat resmi menyatakan LSD sebagai obat baru yang berbahaya. Dalam kemarahan yang wajar, pihak berwenang mengklasifikasikan LSD sebagai obat jenis heroin ilegal. Eksperimen Leary dengan cepat dibatasi, mengingat sifat penelitiannya terlalu ambigu.

Eksperimen pertama yang dilakukan Leary dengan Barron melibatkan lulusan Harvard. Hampir semua lulusan mengambil bagian dalam eksperimen dengan semangat yang menyebabkan ketidakpuasan di antara fakultas lainnya. Kebanyakan dari mereka tidak menentang paradigma baru, dan karena itu mereka tidak menunjukkan minat yang besar pada eksperimen ini. “Perbedaan antara mereka yang berusaha menjelajahi wilayah baru otak dan mereka yang tidak mengambil risiko dan mempertanyakan nilai-nilai lama adalah tanda-tanda pertama dari konflik budaya yang mendalam yang akan berkobar dalam dekade berikutnya.”

Ketika beberapa hasil positif diperoleh, yang mengkonfirmasi kebenaran arah yang dipilih, dan pengalaman diperoleh dalam melakukan "sesi psikedelik", skala eksperimen meluas dan melampaui tembok universitas. Tingkat selanjutnya: perawatan psikedelik narapidana penjara. Tim diizinkan memberikan psilocybin kepada narapidana yang dipilih secara khusus di Penjara Negara Bagian Concord. Tim peneliti juga menjadi kelompok pendukung bagi para narapidana begitu mereka dibebaskan. Dalam 90 persen kasus, kerja kelompok ini telah membantu mantan narapidana untuk menahan diri dari melakukan kejahatan baru.

Eksperimen juga dilakukan pada sekelompok mahasiswa teologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah perubahan kimiawi kesadaran dapat menghasilkan pengalaman mistik yang lebih intens. Hasil mengkonfirmasi asumsi ini. Siswa yang menggunakan psilocybin mengalami pengalaman spiritual yang nyata, sedangkan siswa yang menggunakan plasebo tidak mengalami apa-apa. Hasilnya tampak luar biasa, tetapi Tim tidak pernah mendapatkan nilai tinggi yang pantas untuk pekerjaannya. Gagasan tentang orang-orang yang dapat berkomunikasi langsung dengan Tuhan sangat mengganggu lembaga-lembaga keagamaan di negara itu. “Kita dihadapkan pada komitmen Yudeo-Kristen kepada satu Tuhan, satu agama, satu kenyataan, yang telah membuat Eropa dan Amerika menderita selama berabad-abad sejak hari pertama pendiriannya. Narkoba yang membuka kesadaran terhadap berbagai realitas tak terhindarkan mengarah pada pembentukan pandangan politeistik tentang alam semesta. Bab ini selesai. Eksperimen selesai.

Di Harvard, Tim bertemu Aldous Huxley dan Allen Ginsberg, dan mereka mempopulerkan psilocybin dengan intelektual terkenal seperti William Burroughs, Thelonious Monk, dan Jack Kerouac. Huxley percaya bahwa narkoba hanya boleh digunakan di kalangan artistik bohemian. Tim, bersama dengan Ginsberg, cukup dalam semangat keyakinan profesionalnya, percaya bahwa siapa pun dapat menggunakan psikedelik, dan bahkan percaya bahwa mereka akan membawa lebih banyak manfaat bagi orang biasa. Barron kembali ke Berkeley sekitar waktu ini, dan Tim mulai bekerja sama dengan Associate Professor Richard Alpert.

Pada saat ini, karakter baru memasuki adegan - mahasiswa filsafat Michael Hollingshead. Dia muncul di Harvard dengan toples mayones yang diisi dengan gula yang dibumbui dengan LSD, dan menarik perhatian Tim dengan cerita tentang efek LSD. Tim mengetahui bahwa LSD adalah halusinogen kuat yang disintesis oleh ilmuwan Swiss Dr. Albert Hoffman pada awal empat puluhan. Tim mengambil LSD dan mengakui bahwa “kali ini berbeda. Itu adalah pengalaman paling menakjubkan dalam hidup saya."

Banyak profesor tidak suka bahwa Tim memberikan obat kepada mahasiswa pascasarjana dan lulusan, dan mereka menuntut kontrol yang lebih besar atas eksperimen dan penelitian Leary dari administrasi universitas. Bagi Tim, ini adalah kembalinya gaya lama hubungan dokter-pasien yang sudah lama ia perjuangkan. Konflik semakin berkobar ketika biro penegakan narkoba turun tangan.

Tim segera mengetahui bahwa CIA tertarik dengan kegiatan mereka. Selain itu, banyak siswa yang lebih muda yang dikeluarkan dari program penelitian menemukan cara lain untuk memperoleh dan secara aktif mengambil LSD. Banyak orang tua membunyikan alarm ketika mereka mengetahui bahwa anak-anak mereka, yang pergi ke Universitas Harvard untuk kemudian bergabung dengan lingkaran elit dan menjadi "bunga masyarakat", melihat Tuhan sebagai gantinya dan pergi ke India.

Tekanan kuat diberikan pada kepemimpinan fakultas. “Para dekan terikat tangan dan kaki. Mereka sangat mendukung penelitian kami, yang sudah menjadi perhatian dunia, tetapi mereka berada di bawah tekanan politik sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat melindungi kami dengan cara apa pun dalam menghadapi histeria anti-narkoba ini. Pada tahun tiga puluhan, Tim dan Alpert "dibebaskan" dari posisi mereka di Harvard.

Leary dan Alpert tidak terlalu sedih karena dipecat. Kehidupan Tim memasuki babak baru. Pada musim semi tahun 1962, Leary dan Alpert melanjutkan penelitian mereka tentang psikedelik di Millbrook Mansion di luar New York City. Pada akhir pekan, kaum hippie dan bohemian "nongkrong" di dalamnya, "terbang" ke realitas lain dan menjelajahi keadaan batas jiwa mereka. “Kami menganggap diri kami antropolog dari abad kedua puluh satu, menghuni mesin waktu yang mendarat di tahun enam puluhan yang gelap. Di koloni luar angkasa ini, kami berusaha menciptakan paganisme baru dan pemahaman baru tentang kehidupan sebagai seni."

Tapi segera Tim menuduh Alpert telah berhenti mengendalikan peristiwa yang terjadi di mansion, dan mereka memutuskan hubungan. Alpert mengambil nama "Baba Ram Dass" dan menjadi guru disiplin Timur yang disegani.

Bahkan ketika Tim berada di Harvard, ia dikunjungi oleh seorang sosialis dari Washington, Mary Pinchot. Dia ingin belajar sebanyak mungkin tentang sesi LSD dan kemampuan psikedelik untuk mengubah pikiran orang. Dia mengatakan bahwa ada tokoh berpengaruh di Washington yang tertarik dengan efek obat ini. Dan beliau menyarankan “... untuk mentransfer penelitian tentang pelepasan narkotika dari kesadaran masyarakat, yang sekarang sedang dilakukan pada siswa, ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk perdamaian, bukan untuk perang. Kita bisa "menghubungkan" Kabinet, Senat, Mahkamah Agung."

Setelah putus dengan Alpert, Tim teringat lamaran yang agak menyeramkan ini. "Tetapi setelah refleksi, saya menyadari bahwa itu dekat dengan apa yang kami Harvard, dengan malas memimpikan masa depan yang menjanjikan dalam sesi LSD kami, yang disebut tujuan penelitian ilmiah kami tentang obat-obatan psikedelik. Saya melihat bayangan saya di jendela: empat puluh- pria berusia dua tahun, terlibat dalam skenario feminis "koneksi narkoba" para pemimpin pemerintah AS dengan gagasan membangun perdamaian dunia. Setelah meninggalkan Harvard, Tim bertemu beberapa kali dengan Mary, yang memperingatkannya bahwa dia berada di bawah pengawasan CIA dan bahwa dia harus berhenti terlibat dalam propaganda terbuka tentang psikedelik. Selama pertemuan terakhir, dia terlihat sangat ketakutan. Kali berikutnya Tim melihat matanya yang mati ada di gambar surat kabar. Dia terbunuh tepat di jalan saat berjalan di sepanjang Kanal Ohio di Georgetown dengan dua tembakan ke pelipis kiri dan satu tembakan ke dada. Salah satu temannya mengatakan kepada wartawan bahwa Mary terkadang berjalan ke sini bersama teman dekatnya Jacqueline Kennedy. Tim ingin tahu lebih banyak. “Seorang teman dekat keluarga Kennedy terbunuh di siang bolong tanpa alasan yang jelas! Dan itu tidak menyebabkan banyak hype di pers. Tidak ada protes marah. Tidak ada investigasi." Jelas ada sesuatu yang salah di sini, dan Tim tahu itu.

Berusaha melepaskan diri dari kehidupan Millbrook yang sibuk, Tim membawa kedua anaknya dan calon istrinya Rosemary Woodruff berlibur ke Meksiko. Tetapi dia ditolak masuk ke negara itu, dan sekembalinya ke rumah, ganja ditemukan pada putrinya yang berusia delapan belas tahun. Tim langsung mengambil semua kesalahan yang disambut antusias oleh polisi. Dia dijatuhi hukuman tiga puluh tahun penjara, dan putrinya dijatuhi hukuman lima tahun penjara, dan ini karena mereka menemukan ganja senilai sepuluh dolar! Keyakinan ini mengubah Tim menjadi pahlawan-martir dan sangat meningkatkan popularitasnya. Namun, selama periode ini, pemerintah mulai secara aktif menjalankan kebijakan anti-narkobanya, dan Richard Nixon menyebut Tim sebagai "orang paling berbahaya di Amerika". Serangan yang gagal dan perhatian yang mengganggu dari J. Gordon Liddy menandai berakhirnya era Millbrook. Leary dibebaskan dari penjara hanya dengan jaminan besar.

Selain pergeseran orientasi budaya, maraknya penggunaan LSD oleh anak muda menjadi perhatian besar pemerintah. Surat kabar penuh dengan laporan sensasional tentang pengalaman halusinogen yang mengerikan dari orang-orang muda, dari mana darah mengalir dingin di pembuluh darah. "Politisi, polisi, psikiater resmi - semuanya dengan suara bulat mengangkat senjata melawan LSD dan ganja sebagai ancaman paling mengerikan bagi keberadaan umat manusia." Tim kesal karena masyarakat dengan suara bulat mengutuk LSD dan pada saat yang sama tidak memperhatikan alkohol sedikit pun, yang menyebabkan konsekuensi yang sangat mengerikan. Dia mulai mengajar, memberikan wawancara, dan menulis artikel majalah yang menekankan perlunya tutor yang berpengalaman dan pengetahuan yang mendalam dalam sesi LSD. Amerika membutuhkan kebijakan narkoba yang bertanggung jawab, dan itu berarti pendidikan dan pengasuhan, bukan kriminalisasi. Namun, artikelnya praktis tidak masuk majalah tebal.

Tim memahami perlunya liputan pers yang positif tentang psikedelik dan asosiasi positif dengan LSD. Salah satu temannya menyarankan agar ia bertemu dengan Marshall McLuhan, yang dapat merumuskan prinsip-prinsip untuk menciptakan citra positif LSD di masyarakat.

Marshall berkata, “Sidang Senat dan ruang sidang yang memuakkan bukanlah podium yang tepat untuk berbicara. Anda harus menggunakan taktik paling mutakhir untuk membangkitkan "minat konsumen". Penting untuk menarik kesejajaran antara LSD dan semua kebaikan yang dapat diciptakan oleh otak: keindahan, kebahagiaan, keajaiban filosofis, wahyu agama, peningkatan intelektual, dan romantisme mistis. Tim memperhatikan bahwa "oposisi" sudah ada di depan mereka, "menuangkan" ke dalam pers banjir informasi negatif tentang LSD dan bahaya yang mengintai dalam pencetakan ulang kesadaran di bawah pengaruh LSD. McLuhan kembali menegaskan bahwa untuk itu perlu diciptakan citra positif "guru LSD" di masyarakat. Dia menyarankan Tim untuk tersenyum ketika difoto, tidak pernah terlihat marah di depan umum, dan memancarkan kehandalan dan kekuatan.

“Saya mengikuti sarannya dan langkah demi langkah, dari dipecat dari Harvard hingga deportasi, dari Laredo hingga penggerebekan Lyddy, dikeluarkan dari penelitian dan akademisi, saya pindah ke oposisi terbuka terhadap politik rezim yang berkuasa.”

Tak lama kemudian, ia menciptakan ungkapan "Turn On" (yaitu, mengaktifkan kecenderungan saraf dan genetik Anda), "Tune In" (yaitu, berinteraksi secara harmonis dengan dunia di sekitar Anda.) dan "Drop Out" (artinya aktif, selektif). dan proses elegan untuk menghilangkan keyakinan refleks atau tidak sadar.) Sayangnya, pers menganggap frasa ini sebagai seruan untuk "menjadi gila pada narkoba dan menghentikan aktivitas konstruktif apa pun."

Tim dan Rosemary pindah ke Laguna Beach, menghadiri pertemuan sosial, dan menjadi aktif secara sosial dalam kegiatan ekonomi dan militer negara. Setelah mengajukan banding, Tim memberikan kuliah dan wawancara. Dia merekam album musik dengan Jimi Hendrix, Stephen Stills dan Buddy Miles. Bersama John Lennon dan Yoko Ono, ia menyanyikan lagu Give Peace a Chance. Dia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai gubernur California, dan atas permintaannya, John Lennon menulis lagu Come Together sebagai slogan manifesto kampanye.

Tim beruntung, dan kasus narkoba Texas dibatalkan setelah diadili di Mahkamah Agung. Namun, hubungan dengan pihak berwenang California tidak berhasil untuknya. Suatu kali mereka mengendarai mobil, dan polisi menarik mereka ke sisi jalan. Karena memiliki dua batang rokok dengan ganja, mereka ditangkap oleh seorang petugas polisi, yang semua orang tahu bahwa dia berspesialisasi dalam menanam narkoba. Selama pencarian Jack dan Rosemary, mereka menemukan ganja dan pil dengan "asam" (LSD). Tim tidak memprotes tentang rokok itu, jika tidak mereka akan melebihi Jack dan Rosemary. Jadi, di distrik paling konservatif di Amerika Serikat dan di tanah air Richard Nixon, Tim menerima hukuman penjara sepuluh tahun dan segera dikirim ke penjara karena kejahatan yang biasanya membawa hukuman percobaan enam bulan. Diperlukan waktu hingga dua tahun untuk menerima keputusan pengadilan banding.

Setelah Tim menanggapi tes psikologi penjara yang sebagian besar didasarkan pada penelitiannya, dia dipindahkan ke penjara dengan keamanan lebih rendah di San Luis Opispo. Dari sana, dia membuat pelarian yang luar biasa, berhasil bersembunyi dari sorotan lampu sorot dan memanjat kawat berduri. “Bayangkan situasi yang saya alami: seorang pria berusia empat puluh sembilan tahun yang diancam dengan sisa hidupnya di penjara hanya karena dia mendesak orang untuk tidak takut akan peluang baru yang terbuka di hadapan mereka dan untuk membuat pilihan mereka berdasarkan alasan. Dan ini pada saat pemerintah Amerika dipimpin oleh Richard Nixon, Spiro Agnew, Robert Haldiman, J. Gordon Liddy, J. Edgar Hoover dan penentang klinis lainnya dari proses demokrasi.”

Tak lama setelah melarikan diri, Tim "muncul" di Aljazair, di mana ia ditawari suaka oleh kepemimpinan Black Panther yang diasingkan, yang dipimpin oleh Eldridge Cleaver. Namun, Cleaver sendiri menganggap Tim tidak dapat diandalkan dan menempatkan dia dan Rosemary di bawah tahanan rumah. Mereka berhasil melarikan diri ke Swiss dan Tim mencoba mendapatkan suaka di sana. Pada saat yang sama, ia bertemu dengan pria yang mensintesis LSD, Dr. Albert Hoffman. Selama pertemuan, Tim menanyai Hoffman tentang bahaya LSD. "Tanpa ragu sedikit pun, Hoffman menjawab bahwa tidak ada bukti yang mendukung efek buruk LSD pada otak."

Pemerintahan Nixon menuntut ekstradisi penjahat Amerika Leary oleh otoritas Swiss. Pihak berwenang Swiss menolak untuk memperbarui suaka yang diberikan kepada Leary, dan dia terpaksa melarikan diri ke Afghanistan. Dia ditangkap tepat di bandara dan diserahkan kepada petugas penegak narkoba.

Sejak 1972, Tim telah berkeliaran di penjara dan dibebaskan hanya pada tahun 1976, ketika penggantinya menggantikan hakim lama. Tim berada di persimpangan jalan lagi. “Sekali lagi, saya menemukan diri saya dalam posisi goyah dan tidak stabil. Saya berumur lima puluh enam tahun, tidak punya rumah, tidak punya pekerjaan, tidak punya kredit, dan sangat sedikit iman. Saya merasa cukup kesepian. Ini adalah saat yang tepat untuk memulai hidup baru." Dia pindah ke Los Angeles dan mulai bergerak di lingkaran Hollywood. Dia merasa Hollywood benar-benar menghidupkannya kembali. Lagi pula, bukankah sinema mengubah persepsi?

Pada tahun 1978, ia menikahi Barbara Chase, yang memiliki seorang putra, Zach. Tim mengembangkan hubungan dengan anak laki-laki yang tidak pernah dia miliki dengan dua anak pertamanya. Dia senang bersama Zach.

Pada 1980-an, Tim mengunjungi kuliah dan melukis gambar masa depan yang menarik yang akan dibawa komputer ke dunia. “Itu adalah evolusi nyata. Pada tahun enam puluhan, kami membuat penemuan hebat: ternyata teknologi kimia organik dapat mengubah pikiran Anda. Dan sekarang kita mengetahui bahwa perubahan ini dapat disebabkan bukan oleh bubuk dan campuran berasap, tetapi oleh berkas elektron dan layar. Dia membuka perusahaannya sendiri, Futik, untuk mengembangkan perangkat lunak yang mengkodekan informasi analog yang terkandung dalam gambar mental menjadi digital. Dia yakin bahwa di tahun sembilan puluhan Internet akan menjadi seperti LSD di tahun enam puluhan, memperkaya kesadaran orang-orang di tingkat massa.

Lingkaran ditutup pada tahun sembilan puluhan. Tim mulai menyadari bahwa lingkungan elektronik yang dikendalikan komputer adalah gagasan dari revolusi psikedelik. Dengan latar belakang perkembangan teknologi yang menjanjikan, Tim mulai memodernisasi semua aktivitasnya. Ceramahnya berubah menjadi lelucon multimedia, disertai dengan demonstrasi sinkron dari urutan video di layar dan musik. Buku-bukunya menjadi novel grafis, produk komputerisasi. Ini berfokus pada perluasan Internet global. Tim menyadari bahwa ruang jaringan adalah tempat yang telah ia perjuangkan sepanjang hidupnya, tempat di mana Anda dapat menciptakan dunia Anda sendiri dan berinteraksi dengannya.

Segera Tim memusatkan semua upayanya untuk membuat halamannya sendiri di Internet, http: //leary. com, tempat dia meletakkan arsip, melempar ide baru, dan tempat dia berkomunikasi dengan penggemar. Dalam buku terbarunya, Chaos and Cyberculture, ia menulis bahwa komputer telah mengubah sifat komunikasi interpersonal. “Saya termasuk generasi yang lebih tua. Kami menggunakan email dan menurut kami itu "sangat keren". Sementara itu, kaum muda menghabiskan seluruh waktu luang mereka di Internet on-line. Email macam apa yang ada di sana, karena mereka hidup di jaringan global! Setiap anak laki-laki berusia sepuluh tahun yang menghargai diri sendiri memiliki halamannya sendiri di Internet. Sungguh menakjubkan, tetapi ketika Anda mempertimbangkan bahwa semua ini berubah setiap bulan .... Multi-channel, kecepatan, skala global, visualisasi. Secara alami, kata-kata tetap bermakna ketika digunakan sebagai simbol. Seperti kata “komunisme”, misalnya.

Tetapi dia tidak kehilangan minat pada sumber informasi tradisional - buku: “Jika Anda tertarik pada kehidupan layar elektronik, ini tidak berarti bahwa Anda harus melupakan buku-buku dari mana Anda mengambil informasi di masa lalu. Kata-kata "buku atau komputer" adalah omong kosong. Buku dan komputer!

Ditanya oleh seorang koresponden yang mewawancarai Leary sesaat sebelum kematiannya apakah dia ingin pikiran orang berubah dengan cara tertentu, Leary menjawab: “Tidak. Saya ingin orang memiliki informasi dan siap untuk berubah pikiran, dan bagaimana mereka melakukannya adalah urusan mereka sendiri. Saya tidak peduli bagaimana Anda berubah pikiran, selama Anda tidak menggunakan kekuatan untuk melakukannya. Dan, jika Anda tidak keberatan, saya sarankan melakukan ini dengan teman-teman. Hidup adalah permainan tim, sekarat adalah permainan tim, dan menjelajahi "dunia baru yang berani" di layar komputer juga merupakan permainan tim. Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada duduk sendirian di depan layar selama delapan jam sehari. Pasti sama sedihnya dengan minum obat sendirian. Seluruh "garam" obat-obatan justru bahwa Anda berbagi "tinggi" ini dengan tim.

Setelah mengetahui pada Januari 1995 bahwa dia sakit parah (kanker prostat dalam stadium yang tidak dapat dioperasi), dia dengan penuh semangat memahami pengalaman kematian sebagai perjalanan terbesar sepanjang masa. “Kemudian saya tidak tahu apa-apa tentang kanker, dan saya ingin mencari tahu segalanya tentang itu. Ketika ternyata saya sakit parah, saya merasa euforia. Saya hanya terbakar rasa ingin tahu: “Bagus sekali! Permainan sebenarnya akhirnya dimulai." Pengalaman proses kematian telah menjadi medan pertempuran bagi semua filsuf besar dari zaman Plato dan Socrates hingga zaman kita... Itu bahkan lebih dari sekadar rasa ingin tahu yang tajam. Itu antisipasi. Lagi pula, saya berusia 75 tahun. Saya telah menjalani hidup yang panjang dan berbuah. Saya bukan pemuda yang mati di puncak kehidupan, ketika masa depan cerah baru saja terbuka di hadapannya. Saya menulis tentang kematian, merenungkan kematian, dan mempraktikkan kematian selama bertahun-tahun.”

Dia tidak jatuh ke dalam melankolis dan depresi. Dia masih sering mengadakan pesta dan terlihat di acara-acara kota di mana dia tiba di kursi rodanya. Dalam upaya untuk memecahkan tabir kerahasiaan dan menghancurkan banyak tabu yang terkait dengan proses kematian, ia memutuskan untuk menutupi proses ini dari awal sampai akhir, meninggalkan sebuah "peta", yang ia tepat dijuluki "Dying Topology". Dia mengatakan kepada keluarga, teman, dan jurnalis bahwa dia bermaksud untuk mengeksplorasi kesadaran yang sekarat dengan cara yang sama seperti dia pernah menjelajahi realitas alternatif kesadaran yang terbuka melalui penggunaan narkoba: dengan berani dan dengan humor.

Seiring berjalannya waktu, pernyataan Leary semakin berani. Pada titik tertentu, dia memutuskan bahwa ketika upaya untuk membuatnya tetap hidup tidak lagi berarti, dia akan meminum obat psikedelik untuk terakhir kalinya, minum koktail bunuh diri dan mentransfer semua perasaannya ke Internet global. Kemudian, setelah kematiannya, tim teknisi kriogenik akan bergabung dalam kasus tersebut, yang akan membekukan tubuhnya untuk kemudian diambil dan diawetkan otaknya. Sebagai seorang ilmuwan, dia tidak percaya bahwa dia akan dibangkitkan di masa depan, tetapi dia memahami pentingnya penelitian kriogenik dan selalu menganjurkan ilmu-ilmu futuristik. Dia menganggapnya sebagai "tugasnya sebagai seorang futuris" dan mempromosikan seluruh proses.

Tak perlu dikatakan bahwa proyek semacam itu telah memicu sensasi media dan kritik menghina dari aktivis Right to Die yang menentang perpanjangan hidup buatan orang-orang yang sakit parah. Mereka percaya bahwa Leary menerima kematiannya tanpa kerendahan hati yang layak. Desas-desus dibesar-besarkan oleh penggemar yang berusaha menarik perhatian dan mengaku menerima semacam informasi "orang dalam".

Ketika Tim ditanya apakah dia percaya bahwa ada saatnya tubuh tidak lagi berfungsi tetapi otak masih hidup, dia menjawab: “Ini adalah masa ajaib dalam keberadaan manusia. Saya hanya mengulangi pikiran yang diungkapkan jauh sebelum saya oleh umat Buddha dan Hindu. Ini adalah periode ketika kesadaran meninggalkan tubuh, tetapi otak belum berhenti. Rata-rata, itu berlangsung dari dua hingga lima belas menit. Semua yang hebat

filsuf mengatakan bahwa Anda harus keluar dari tubuh, bahwa tubuh melakukan semua ini pipa, sirkulasi dan pemompaan, dan segera setelah Anda mematikan peralatan tubuh, ada titik balik, fase transisi antara sekarat dan kematian. Kami melihat tahap ini sebelumnya dalam permainan kehidupan ketika kami bereksperimen dengan LSD. Ini daerahnya!”

Ungkapan terakhir yang diucapkan Timothy Leary sebelum kematiannya, setelah sadar sebentar, adalah frasa: "Mengapa tidak?". Dia mengulangi kalimat ini berkali-kali, dalam segala hal, dengan intonasi yang berbeda: bertanya, menegaskan, diam-diam, keras, serius, sedih, dan percaya diri. Dia segera meninggal. Tidak ada keterlaluan dalam kematiannya. Dia meninggal tanpa tantangan, dengan tenang dan berani, dikelilingi oleh orang-orang terkasih yang dia cintai dan yang mencintainya. Itu terjadi pada dini hari tanggal 31 Mei 1996.

Dalam sebuah wawancara dengan David Jay Brown sesaat sebelum kematiannya, Leary berkata:

“Salah satu pelajaran terpenting yang saya pelajari adalah ketika Anda bertemu kekuatan yang tak terhentikan di sepanjang jalan, jangan menyerah! Terus bergerak maju... Selalu hidup di tempat terbaik yang bisa Anda tinggali. Pilihan lokasi syuting - tempat Anda mengatur film kehidupan Anda - sangat penting. Pergilah ke tempat orang-orang berbagi minat, aspirasi, dan optimisme Anda. Tentu saja, tempat ini harus aman dan terjamin…”

JB: Apakah ada rahasia dari optimisme dan keberanian Anda yang tidak pernah berakhir yang telah Anda tunjukkan selama ini?

TL: Akal sehat. Itu semua masuk akal dan fair play. Karena fair play adalah akal sehat. Menurut pendapat saya, ini adalah pendekatan yang tepat untuk hidup.

Kata favorit Timothy Leary adalah MIND, dan keinginan terakhirnya adalah membuat RUMAH di dunia maya yang bisa eksis selamanya.

13 Januari 2018

Entah bagaimana kami sudah bersama Anda, nah, di sini Anda melanjutkan ...

Leary terkenal karena meneliti pengaruh psikedelik pada jiwa manusia dan sistem saraf. Penelitiannya berjalan lancar ketika psikedelik (terutama LSD) dilarang. Eksperimen harus dihentikan, tetapi Leary tidak akan menyerah pada psikedelik dan mengorbankan karir profesional dan reputasinya sebagai ilmuwan akademis demi penelitian.

Ketenaran Leary yang memalukan ini menyebabkan penekanan kemampuannya di bidang psikologi yang kemudian dikaitkan dengan nama yang sama sekali berbeda. Fondasi teori permainan komunikatif juga awalnya dikembangkan oleh Leary, tetapi teori ini mendapatkan ketenaran dalam modifikasi Eric Burne. Leary mendapatkan popularitas luar biasa di puncak gerakan hippie.

Kelebihannya dalam psikologi sangat bagus, tetapi mereka lebih suka diam, karena ketenaran skandal yang kemudian diperoleh Leary. Di antara pelopor terapi kelompok, nama Tim Leary seharusnya berdiri di sebelah Perls, Rogers, Berne, dan lainnya.Teori permainan komunikatif awalnya dikembangkan oleh Leary, dan menjadi terkenal setelah dimodifikasi oleh Eric Berne. Tim lebih dari sekali menguraikan tren yang menjanjikan, dan kemudian dengan mudah memberikannya untuk dikembangkan oleh ilmuwan lain. Dia berbakat di banyak bidang. Diketahui bahwa "Come together" adalah lagu yang ditulis oleh Tim Leary, dan kemudian di-cover dengan cara yang berbeda oleh The Beatles yang populer. Lagu itu menjadi terkenal di dunia.

Teknik psikodiagnostik diterbitkan oleh ilmuwan pada tahun 1957, jadi tidak mungkin untuk tetap diam tentang hal itu, dan terlebih lagi, untuk mengubah nama penulis teknik ini. Kuesioner ini mulai digunakan oleh layanan khusus (FBI, CIA), menyebutnya "Kuesioner Interpersonal Leary". Berkat kuesioner, sifat-sifat kepribadian yang penting untuk berinteraksi dengan orang lain terungkap.

Penggunaannya telah menunjukkan keandalan yang tinggi. Kuesioner telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, dan saat ini digunakan di banyak negara di dunia. Versi bahasa Rusia telah dimodifikasi dan diterjemahkan oleh L. Sobchik pada tahun tujuh puluhan. Jika Leary melanjutkan penelitian dan pengembangannya lebih jauh, ia pasti akan menjadi salah satu psikolog penelitian yang paling serius.

Barron bercerita tentang pengalamannya dengan jamur suci di Meksiko. Bankir Wall Street Robert Gordon Wasson membawa informasi tentang jamur ini ke Barat dua tahun sebelumnya. Menurut teori Wasson, mereka adalah cikal bakal agama. Mereka digunakan oleh orang India untuk mengubah keadaan kesadaran selama ritual. Mereka menjelaskan halusinasi dengan cara mistis. Orang India sangat jarang melakukan sesi, karena itu, kecanduan tidak terbentuk. Karena itulah ilmuwan menganggap bahwa prosedur ini tidak berbahaya.

Tim mendengarkan dengan rasa ingin tahu, tetapi umumnya hampir acuh tak acuh, ketika Barron menjelaskan kepadanya signifikansi mereka dalam studi kesadaran. Kemudian, Dr. Leary menandatangani kontrak untuk mengajar di Harvard dan meneliti metode psikoterapi baru - untuk jangka waktu tiga tahun.

Setelah delapan bulan di Harvard, pada musim panas 1960, Leary menghabiskan liburan di Meksiko dan mencoba jamur di sana untuk dirinya sendiri. Dia menggambarkan eksperimen ini dalam Pengalaman Religius: Implementasi dan Interpretasinya, dipresentasikan kepada sekelompok konselor pastoral Lutheran di American Psychological Association. Sekembalinya ke Harvard, tempat Leary bekerja saat itu, dia melakukan beberapa eksperimen tentang efek mescaline pada pikiran.

Ketertarikan pada halusinogen secara alami membawanya ke obat psikoaktif yang paling kuat - LSD. Belum ada yang melihat sesuatu yang sangat tercela dalam hal ini. Leary bukanlah pelopor dalam penggunaan LSD. Kembali di tahun 50-an, obat ini digunakan dalam praktik psikoterapi, meskipun efeknya pada jiwa tidak sepenuhnya jelas dan dipelajari secara aktif. "LSD lebih penting daripada Harvard," katanya, dan pada musim semi 1963 Leary dan asistennya Richard Alpert menjadi anggota fakultas pertama yang dipecat dari Harvard oleh Ralph Waldo Emerson pada tahun 1838. Alasan resmi adalah ketidakhadiran Profesor Leary dari kuliahnya sendiri, tetapi itu cukup untuk membaca selebaran dengan manifesto spiritualnya, yang diedarkan secara luas di sekitar universitas, untuk memahami alasan sebenarnya dari pemecatan itu. Kuliah terakhir yang dia berikan di Harvard adalah "Pendidikan Amerika sebagai Kecanduan dan Penyembuhannya."

Sebagai hasil dari kampanye propaganda yang diluncurkan oleh Leary, LSD memperoleh popularitas yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan segera dilarang. Ilmuwan menganggap obat-obatan psikedelik sebagai sarana untuk pencerahan, tetapi tidak memperhitungkan dampak negatifnya pada jiwa.

Seiring waktu, pers mulai memanggilnya "LSD Guru." Pengalaman psikedelik Leary sendiri meninggalkan kesan yang tak terhapuskan padanya. “Saya tiba-tiba merasa,” tulisnya, “bahwa keindahan dan kengerian, masa lalu dan masa depan, dewa dan iblis berada di luar kesadaran saya, tetapi di dalam diri saya. Saya belajar lebih banyak tentang cara kerja pikiran manusia dalam lima jam daripada dalam lima belas tahun praktik profesional.”

Kaum hippie menganggap ilmuwan sebagai guru mereka, mereka memujanya, memujinya. Leary dipecat dari Harvard karena diduga mengganggu jadwal mengajarnya. Pada akhir tahun enam puluhan, Leary mencalonkan diri sebagai gubernur di negara bagian California.

Leary secara aktif mempromosikan psikedelik, memberikan kuliah dan menulis sejumlah buku yang ditujukan untuk memperluas batas-batas kesadaran manusia. Sejak tahun 1965, Leary mulai bermasalah dengan hukum - dia berulang kali ditangkap atas tuduhan kepemilikan obat-obatan, sampai pada tahun 1969 Mahkamah Agung AS memutuskan Dr. Timothy Leary tidak bersalah dalam kasus pajak ganja. Pada hari dia mengaku tidak bersalah, Leary mengumumkan partisipasinya dalam pemilihan gubernur California, sehingga menantang Ronald Reagan. Slogan kampanye Leary adalah "Berkemas dan berpesta." Pada tahun 1970, ia ditangkap atas tuduhan kepemilikan dan penggunaan obat-obatan terlarang, dengan total hukuman 38 tahun penjara.

Leary harus lulus berbagai tes bakat psikologis untuk menentukan di mana dia akan ditahan, banyak di antaranya telah dia susun sendiri, termasuk "tes Leary", jadi dia dengan mudah menciptakan citra orang yang paling cocok untuk berkebun dan kerja lapangan. Berkat ini, ia ditempatkan di penjara rezim lunak dan mulai dikirim untuk membersihkan dan memperbaiki wilayah, yang ia manfaatkan ketika ia melarikan diri pada September 1970.

Persaudaraan Cinta Abadi, di mana Leary berdiri, membayar organisasi kiri radikal Weathermen untuk mengangkut Leary dan istrinya dari Amerika Serikat ke Aljazair, di mana ia dibawa di bawah sayap mereka oleh para pemimpin Black Panthers yang bersembunyi di sana, dipimpin oleh Eldridge Cleaver. Namun, Leary kemudian menyatakan bahwa Cleaver berusaha menyandera dia dan istrinya. Pada tahun 1970, Leary dan istrinya pindah ke Swiss, tetapi karena tidak mendapat suaka di sana, Timothy terpaksa melarikan diri ke Afghanistan. Di sana, tepat di bandara, Leary ditangkap oleh Biro Penegakan Narkoba Federal AS, kembali ke Amerika Serikat dan kembali dipenjara pada tahun 1972, dari mana ia pergi hanya pada tahun 1976 - sudah secara hukum. Media pada waktu itu dan beberapa penulis artikel tentang Timothy Leary mengaitkan pembebasan awalnya dengan kerja sama dengan FBI dan bersaksi melawan teman-temannya yang mengatur pelarian itu.

Bahkan, menurut surat terbuka dari teman-teman Timothy Leary, Leary tidak pernah menyembunyikan fakta berbicara dengan agen FBI (yang dia tulis dalam otobiografinya) dan tidak menyebabkan kerugian nyata bagi siapa pun. Dia memperingatkan teman-teman yang mengatur pelarian terlebih dahulu tentang kerja samanya. Pada akhirnya, dia bersaksi hanya terhadap mereka yang telah lama berada di bawah tanah atau yang kesalahannya tidak dapat dibuktikan. Ini tidak sesuai dengan layanan khusus, dan dia dibiarkan dalam tahanan.

Pembebasannya selanjutnya dikaitkan dengan jatuhnya Nixon, skandal Watergate, skandal penyalahgunaan FBI dengan kelompok radikal, dan pergantian gubernur California dari Ronald Reagan menjadi Jerry Brown. Pada 1980-an, Leary menjadi tertarik pada komputer dan bahkan menciptakan sejumlah produk perangkat lunak. Pada tahun 1984, Leary bergabung dengan gerakan cyberpunk yang mengambil alih Amerika selama tahun-tahun itu. Bahkan di lingkungan itu, ia berhasil menjadi seorang pemimpin, mengumpulkan orang-orang di sekitarnya yang tidak puas dengan kenyataan. Dengan William Gibson, ilmuwan mempromosikan penyatuan kembali manusia dan komputer, menciptakan beberapa produk perangkat lunak, dan menulis sejumlah buku.

Timothy Leary meninggal pada 31 Mei 1996 karena kanker prostat. Proses kematian direkam dalam video atas permintaan orang yang sekarat. Ungkapan terakhir yang Leary katakan sebelum kematiannya adalah: "Mengapa tidak?". Tak lama setelah kematian, kepalanya dipenggal dari tubuhnya dan langsung dibekukan. 7 g abu Leary dikirim pada 21 April 1997 ke orbit Bumi oleh roket Pegasus, di mana mereka tinggal selama 6 tahun sampai mereka terbakar di atmosfer.

Tim lahir di Springfield. Orang tuanya adalah keturunan Irlandia yang pernah menjadi imigran. Ibu adalah seorang Katolik yang taat. Dia bersikeras agar putranya belajar di Jesuit College. Timothy dalam mimpinya adalah menjadi seorang gembala. Namun, sang putra tidak memenuhi harapan ibunya. Pemuda itu memusuhi agama ortodoks. Di bawah pengaruh ayahnya, Tim berakhir di akademi militer. Petugas tidak keluar. Seringkali dia duduk di pos jaga, di mana dia menikmati membaca literatur tentang filsafat Timur. Di masa depan, dia membandingkan dirinya, yang berada di akademi, dengan seorang pemula di kuil Buddha. Pemuda itu mengerti bahwa dia membuat kesalahan dua kali, memilih jalan hidup atas saran orang tuanya, jadi dia memutuskan bahwa dia akan memilih jalannya sendiri. Leary memilih psikologi.

Pada usia dua puluh, Leary menjadi mahasiswa di Universitas Alabama, dan setelah lulus menerima gelar sarjana dalam bidang psikologi. Dia dengan percaya diri naik tangga karier. Jadi, pada 1950, Tim menjadi doktor psikologi. Karyanya tentang perilaku interpersonal telah diterbitkan. Segera di rumah sakit di Auckland, ia mengepalai laboratorium yang melakukan penelitian psikologis. Leary pada tahun-tahun itu adalah ilmuwan khas Amerika. Monografnya diterbitkan satu demi satu, dan semuanya berhubungan dengan hubungan antarpribadi dan perilaku antarpribadi.

Fakta Menarik

Pandangan Leary dibagikan oleh penulis Inggris Aldous Huxley (dia juga pendukung teori "perluasan kesadaran").

Mantan Presiden AS Richard Nixon pernah menyebut Leary "orang paling berbahaya di Amerika."

John Lennon menulis lagu Come Together untuknya sebagai slogan kampanye untuk gubernur California.

Ada bukti bahwa setelah kematian Leary, otaknya harus dibekukan agar di masa depan dia bisa dihidupkan kembali menggunakan cryogenetics.

Sebulan setelah kematian Timothy Leary, teman dekatnya, filsuf Robert Anton Wilson, menerima email: “Robert, apa kabar? Salam dari sisi lain... Tidak seperti yang kuharapkan... Sangat menyenangkan, tapi pesta besar telah berkumpul... Kuharap kau baik-baik saja. Dengan cinta, Timotius."

Sumber:

Manusia zaman. Bukan hanya zaman manusia. Pria yang membuat era. Teman Hunter Thompson, Tom Wolfe dan Ken Kesey. Kepalanya setelah kematian (omong-omong, dari mana ia membuat reality show) dipisahkan dari tubuh dan menghabiskan 7 tahun di orbit. Dia kalah dalam pemilihan dari Ronald Reagan. Dia menjadikan penggunaan narkoba, jika bukan agama, maka tentu saja tren filosofis baru. Dia adalah contoh bagaimana Anda bisa menjalani kehidupan yang sangat menarik, menghabiskan puluhan tahun dengan asam, tetapi mati sebagai orang yang cukup tua. Sebagai seorang pemuda, dia tampak seperti protagonis The Shining, King-Kubrick; di usia tua - untuk salah satu lelaki tua yang bahagia yang tertarik pada buku-buku tentang gaya hidup sehat.

Era pra-asam

Setiap orang mendapatkan Timothy Leary yang layak mereka dapatkan.

Timotius Francis Leary. Lahir 22 Oktober 1920 di Springfield (menyanyikan lagu tema dari The Simpsons), Massachusetts. Orang tuanya adalah Katolik Irlandia. Anak tunggal dalam keluarga. Ayah Tim menjabat sebagai dokter gigi di Angkatan Darat Amerika Serikat dan tidak meremehkan alkohol, seperti semua orang Irlandia. Menurut Tim sendiri, ayahnya secara berkala memukulinya saat mabuk. Depresi Hebat tidak menguntungkan kondisi keuangan keluarga. Tim menerima hadiah besar dari ayahnya - uang seratus dolar, dan setelah itu dia tidak pernah melihatnya. Selama sisa masa kecilnya, ia dibesarkan oleh ibu dan saudara perempuannya May, yang tetap menjadi perawan tua. Atas saran ibunya, yang tetap menjadi seorang Katolik yang setia sepanjang hidupnya, calon guru tahun 60-an itu menghabiskan masa mudanya di Jesuit College di Worcester, bersiap untuk menjadi seorang gembala. Dia benar-benar menjadi seorang pengkhotbah. Namun, tidak banyak, dan tidak seperti yang diinginkan ibunya. Satu-satunya hal yang diambil Timotius dari Jesuit College adalah penolakan terhadap agama tradisional selama sisa hidupnya.

Langkah Leary selanjutnya tampaknya didikte oleh pengaruh ayahnya: pada tahun 1940, ia masuk Akademi Militer di West Point. (Beberapa motif dari Stendhal). Tetapi calon guru militer psychedelia ternyata tidak berguna seperti seorang pendeta. Sebagian besar waktu kadet yang lalai menghabiskan waktu dikurung di pos jaga, bersenang-senang membaca buku-buku tentang filsafat Timur. Setelah 18 bulan, sebagian besar buku telah dibaca, dan Leary mengambil dokumen dari akademi. Kegagalan ganda memaksanya untuk meninggalkan instruksi orang tuanya dalam memilih profesi masa depan.

Pada musim panas 1941, Leary memasuki Universitas Alabama di departemen psikologi. Tetapi bahkan di sini, Timothy tidak berhasil tinggal di satu tempat untuk waktu yang lama: pada musim gugur 1942, ia diusir karena menghabiskan malam di asrama wanita. (Dewa Leary, astaga bajingan!) Setelah kehilangan penangguhan wajib militernya, Leary menghabiskan hampir dua tahun dalam pelatihan perwira, di mana ia bertemu istri pertamanya, Marianne. Sebagai hasil dari kursus, Leary menerima pangkat kopral, tetapi ini bukan pencapaian utama selama ini: dinas ketentaraan selama perang (walaupun Timotius tidak hanya tidak ambil bagian dalam permusuhan, tetapi juga tidak meninggalkan Amerika Serikat selama perang) memungkinkan dia untuk menyelesaikan pendidikannya oleh Kementerian Pertahanan. Leary lulus dari University of Washington di Departemen Psikologi yang sama. Sebagai pria yang sudah menikah, saya tidak lagi pergi ke asrama wanita. Setidaknya dia tidak tertangkap. Topik tesisnya adalah "analisis statistik indikator kecerdasan". Leary mempertahankan disertasi doktoralnya di University of Berkeley, California. Semua Timotius ke-50 terlibat dalam karier: ia menerima gelar doktor dalam bidang psikologi pada tahun 1950. Tetapi tidak dapat dikatakan bahwa karyanya pada tahun-tahun itu hanya bersifat teoretis. Ia juga menjabat sebagai kepala laboratorium penelitian psikologi di salah satu rumah sakit di Auckland. Selama tahun-tahun ini, Leary banyak berubah: dari pemberontak dan pecundang kemarin, ia berubah menjadi ilmuwan yang cukup tipikal, tidak cenderung bereksperimen. Dan segala sesuatu yang hanya mencapai perhatian dan ketekunan. Namun, ketenaran skandal Leary, yang pantas dia dapatkan di tahun-tahun berikutnya, menyebabkan banyak pencapaian ilmiah membungkam, atau mengaitkan karyanya dengan nama-nama ilmuwan lain. Namanya sempat menduduki peringkat di antara pionir kelompok psikoterapi. Buku terkenal di dunia "Games People Play" oleh Eric Berne didasarkan pada gagasan Leary tentang teori permainan komunikatif, yang kemudian disempurnakan dan diperluas oleh Berne.

Salah satu ciri karakter Leary, yang terlihat di semua bidang kehidupannya, bisa disebut semacam kegelisahan, keengganan untuk mengerjakan satu masalah untuk waktu yang lama. Setelah mendapatkan ide, Leary melupakannya, atau memberikannya kepada ilmuwan lain untuk dikembangkan. Sangat menarik untuk dicatat bahwa lagu "Come together" oleh The Beatles ditulis oleh Leary, dan versi The Beatles yang terkenal hanyalah aransemen melodinya.

Salah satu kontribusi terbesar Leary untuk psikologi dapat disebut kuesioner Leary Interpersonal Diagnosis-nya, yang ditujukan untuk menentukan ciri-ciri kepribadian utama, serta hubungan dengan orang lain. Menurutnya, setiap orang dapat dikaitkan dengan salah satu dari enam tipe psikososial: angkuh-memimpin, mandiri-dominan, lugas-agresif, tidak percaya-skeptis, tunduk-pemalu, tergantung-taat, kooperatif-konvensional, atau bertanggung jawab-dermawan. Tes tersebut masih digunakan oleh badan intelijen Amerika hingga hari ini. Namun, akan salah untuk berasumsi bahwa kuesioner hanya diketahui di Amerika Serikat: telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa Eropa (ada juga analog Rusia). Sampai saat ini, kuesioner Leary adalah salah satu "alat" utama dan paling sering digunakan dari seorang psikolog yang berpraktik.

zaman asam

- Dr. Leary, sudah berapa kali dalam hidup Anda mencoba LSD?
- Sampai saat ini, ada 311 sesi psikedelik dalam biografi saya.

Bahkan jika Leary telah menghentikan aktivitas ilmiahnya pada usia 40 tahun, dia masih akan memasukkan namanya ke dalam galaksi ilmuwan besar dari psikologi.

Kehidupan pribadi Leary jauh dari ideal. Timothy dan Marianne memiliki dua anak, tetapi dia bukan ayah teladan atau suami teladan. Leary mewarisi kecanduan alkohol dari ayahnya, kecanduan botol dan istrinya. “Kecanduan alkohol jangka panjang kami yang menghancurkan segalanya,” dia pernah berkata. Marianne, entah karena depresi atau karena dorongan hati, gantung diri di garasi rumah mereka di Berkeley. Pagi hari setelah ulang tahun Leary, ketika dia berusia 35 tahun. Tragedi keluarga meninggalkan jejak pada penelitian ilmiah Leary: dia mulai terlibat dalam sains dengan kurang antusias dan sangat percaya bahwa dia telah membuat penemuan utama di bidang psikologi. Dia serius memikirkan masa depan profesionalnya, yang menurutnya tidak menjanjikan. Leary menghabiskan musim panas 1956 bersama anak-anaknya di Eropa, di mana dia pertama kali mendengar tentang keberadaan jamur psilocybin dari teman dan rekannya Frank Barron. Namun, metode perluasan kesadaran ini tidak banyak menarik minat seorang dokter psikologi.

Dr Leary menghabiskan tiga tahun berikutnya mengajar di Harvard dan meneliti metode baru psikoterapi. Musim panas 1960 - dia berada di Meksiko, tempat pengalaman psikedelik pertamanya terjadi. Perlu disebutkan bahwa di antara penduduk asli, praktik ini secara eksklusif bersifat religius, dan penggunaannya sangat jarang. Selain itu, hanya kalangan sempit dukun yang memiliki akses pengetahuan tentang jamur narkotik. Yang sepenuhnya menghilangkan kemungkinan penyalahgunaan narkoba. Fakta inilah yang meyakinkan Leary (dan seluruh generasi tahun enam puluhan setelahnya) bahwa jamur "ajaib" Meksiko sama sekali tidak berbahaya dan tidak membuat ketagihan. Leary memutuskan eksperimen berisiko ini dengan harapan akan membantunya memecahkan banyak masalah internal dan menghilangkan stres. Dan harapannya beralasan. “Saya memanjakan diri dalam kegembiraan yang dimiliki oleh para mistikus selama berabad-abad ketika mereka mengintip di balik tirai dan menemukan bahwa dunia ini – begitu nyata dalam manifestasinya – sebenarnya hanyalah sebuah hiasan kecil, yang dibangun oleh pikiran… Para mistikus kembali dari sana. , dengan riang dan tidak jelas bergumam tentang persepsi tingkat yang lebih tinggi di mana Anda melihat kenyataan yang ratusan kali lebih indah dan bermakna daripada skenario akrab yang menenangkan dari kehidupan normal ... Sebuah kebenaran sederhana tiba-tiba muncul di benak saya: segala sesuatu yang kita anggap kenyataan hanyalah sebuah fabrikasi sosial. Dia menggambarkan eksperimen ini dalam Pengalaman Religius: Realisasi dan Interpretasinya.

Foto: Roy Kerwood

Ketertarikan pada halusinogen secara alami membawanya ke obat psikoaktif yang paling kuat - LSD. d-lysergic acid diethylamide pertama kali disintesis pada tahun 1938 oleh ahli kimia Swiss Albert Hofmann, tetapi sifat psikotropika senyawa ini ditemukan secara tidak sengaja pada 19 April 1943. Tanggal ini sejak itu disebut Hari Sepeda, karena Hoffman, setelah mengonsumsi asam dan tidak tahu apa yang menunggunya, pulang dengan sepeda. Anehnya, dia tiba tanpa kerusakan apa pun, setelah itu dia menjadi terkenal dan hidup selama 102 tahun. Sampai awal 1960-an, LSD akan digunakan untuk pengobatan skizofrenia dan alkoholisme, karena diyakini bahwa keadaan kesadaran yang berubah pada skizofrenia dan sesi psikedelik memiliki sifat yang sama. Sekarang ide mengobati pecandu alkohol dengan LSD terlihat sangat lucu. Namun, perlu diingat bahwa setengah abad sebelumnya, Freud mengusulkan pengobatan kecanduan morfin dengan kokain. Di Amerika Serikat, asam tetap legal sampai akhir 1960-an, yang menyebabkan penggunaannya secara luas. Selain itu, perlu dicatat bahwa asam lisergat dianggap sebagai salah satu obat yang paling "aman" (jika ada, tentu saja). Misalnya, jauh lebih mudah untuk mati karena overdosis kafein atau alkohol.

Dengan demikian, Leary tidak bisa disebut sebagai pionir dalam penggunaan LSD. Dan dari sudut pandang ilmiah, eksperimennya dengan asam tidak terlalu menarik. Dia sendiri menyebut obat ini "vitamin otak", dengan alasan bahwa dengan bantuannya itu memperluas kemungkinan kesadaran orang yang sehat. Tapi dia menemukan dalam potongan kertas pahit ini apa yang dia cari saat masih berjaga-jaga di West Point - kebebasan batin. Kebebasan batin untuk semua orang! Hanya beberapa puluh dolar. Generasi anak-anak veteran Perang Dunia II mau tidak mau menyukai ide ini.

Leary pada saat ini telah dipecat dari Harvard (secara resmi karena tidak mematuhi jadwal). Meskipun ada sesuatu untuk memecatnya: sama sekali tidak serakah Leary membagikan perangko kepada semua siswa yang tertarik. Dia berubah menjadi piyama, memakai banyak pernak-pernik dan membuat tahun 60-an seperti yang kita kenal. Dikeluarkan dari Harvard dan kehilangan platform untuk eksperimen, Leary menemukan tempat berlindung di rumah tua Millbrook, tidak jauh dari New York. Rumah besar, bersama dengan 4.000 hektar tanah, disumbangkan oleh salah satu pengikut Leary, di mana yang terakhir mendirikan komunitas Kastilia, dinamai koloni intelektual dari novel Hermann Hesse The Glass Bead Game. Leary "jasa" lain pada waktu itu dapat disebut organisasi Yayasan Internasional untuk Kebebasan Internal, yang bertujuan membiayai penelitian tentang zat-zat psikedelik. Tapi yayasan telah berubah menjadi tempat nongkrong biasa: sains (yang dulunya menjadi motif kontroversial untuk studi asam) telah surut ke posisi terakhir. Mansion itu hanya menjadi tempat berkumpulnya para bohemian hippies yang tujuan utamanya adalah untuk mengonsumsi narkoba. Suatu kali Carlos Castaneda mengunjunginya, tetapi dia tidak menyukai apa yang terjadi dan, menurut ingatannya, "hanya menyebabkan rasa jijik."

Dengan tangan Dr. Leary yang ringan, satu generasi anak-anak veteran perang sangat kecanduan asam. Dia diberkati oleh Aldous Huxley yang sekarat, yang mungkin akhirnya melihat "dunia baru yang berani". Allen Ginsberg, William Burroughs, dan Arthur Koestler bermimpi berteman dengan Leary. Di bawah pengaruhnya, gaya musik baru diciptakan - rock psikedelik. The Grateful Dead dan Jefferson Airplane bersumpah setia kepadanya di konser mereka.

Pada pertengahan 1960-an, LSD telah menjadi obat terlarang, dan Leary bermasalah dengan hukum. Pada tahun 1965, untuk pertama kalinya, ia ditahan di perbatasan dengan Meksiko dengan hanya membawa 15 gram ganja. Pengadilan menjatuhkan hukuman denda $30.000 dan 30 tahun penjara. Itu benar-benar hukuman yang kejam untuk masa itu, dan hukuman penjara yang begitu lama tampaknya disebabkan untuk melenyapkan seseorang yang berbahaya bagi pikiran rapuh anak muda Amerika. Namun, pengadilan menunda eksekusi hukuman, dan Tim dibebaskan dari penjara dengan jaminan besar yang dibuat oleh pengagum dan teman-temannya. Kisah ini tidak mengurangi popularitas Leary. Sebaliknya, mereka mulai menganggapnya sebagai pahlawan-martir.

Akhir tahun 60-an ditandai oleh perjuangan pemerintah AS dengan ledakan narkoba: media mencetak artikel tentang konsekuensi mengerikan dari penggunaan LSD, Richard Nixon menyebut Leary "orang paling berbahaya di Amerika." Leary menanggapinya dengan meluncurkan kampanyenya sendiri: pada tahun 1966 ia menciptakan "Liga Penemuan Spiritual", ia berkeliling ke seluruh negeri untuk memberi tahu orang-orang tentang "agama" barunya, bahkan mencoba membuat LSD menjadi substansi keagamaan yang diperlukan untuk ritual. Dia merekam album dengan Jimi Hendrix dan Buddy Miles. Dia mencalonkan diri sebagai gubernur California, dan atas permintaannya, John Lennon menulis lagu Come Together sebagai slogan manifesto kampanye. Akan menarik untuk membayangkan sampah dan hiruk pikuk seperti apa yang akan dia buat jika dia memenangkan pemilihan.

Kesabaran pihak berwenang patah pada tahun 1970: Leary didakwa dengan kepemilikan dan distribusi LSD. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Playboy, Leary menyatakan bahwa dia sama sekali tidak takut dengan penjara, karena "penjara yang sebenarnya adalah penjara di dalam". Tidak diketahui seberapa besar Leary menyukai penjara yang sebenarnya, tetapi dia hanya menghabiskan tiga bulan di dalamnya. Dengan bantuan teman dan pengikutnya, dia kembali berhasil lolos dari hukuman. Selama beberapa tahun setelah melarikan diri, Leary menghilang. Ada desas-desus bahwa saat ini dia berhubungan dengan kelompok kiri Weathermen Underground, serta dengan pemimpin organisasi teroris Afrika-Amerika Black Panthers, yang saat itu sedang dalam pelarian. Keadilan mampu menyusul Leary hanya pada tahun 1973 di Afghanistan, dan kali ini dia diancam hingga 75 tahun penjara. Mengingat usia Leary (dan pada saat itu dia sudah berusia 53 tahun), istilah ini akan menjadi kehidupan baginya.

Era pasca-asam

Komputer pribadi adalah LSD tahun sembilan puluhan.

Leary dibebaskan dari penjara pada tahun 1976. Dalam hal ini, ada dua versi. Pertama: dia membuat kesepakatan dengan pihak berwenang, menyerahkan penyelenggara pelariannya, apalagi, dia berusaha untuk terus "mengetuk" teman-teman pembangkangnya. Hadiahnya adalah rilis awal. Kedua. Dalam memoarnya, Leary membantah versi pertama, mengaitkan pembebasannya dengan jatuhnya Nixon, skandal Watergate yang melibatkan kelebihan kekuasaan oleh FBI saat bekerja dengan kelompok radikal, dan pergantian gubernur California dari Ronald Reagan menjadi Jerry Brown.

Dengan satu atau lain cara, tetapi waktunya tidak dapat dipulihkan lagi. Profesor psikologi dibebaskan setengah lupa dan sudah mengenakan pakaian biasa penduduk kota alih-alih piyama bermerek, di mana ia biasa berjalan di sekitar kota. Tahun 60-an mereda. Pengikut kemarin berakhir sangat buruk, memperluas dan mengubah kesadaran di luar norma; entah mereka berakhir buruk karena semangat tahun 60-an dan ide-ide Leary: mereka disembuhkan dan mengenakan kostum. Selama 20 tahun terakhir hidupnya, ia terus diakui sebagai pemimpin dalam budaya alternatif. Dia tidak lagi menjadi advokat vokal untuk obat-obatan, tetapi dia tidak pernah menarik kembali perannya sebagai pemimpin spiritual gerakan psikedelik. Setelah pensiun, Leary mengasuh tiga cucu. Itu berlangsung selama delapan tahun, yang menurut standar mantan pemberontak (walaupun mantan pemberontak, seperti pecandu narkoba, tidak ada) cukup lama. Pada tahun 1984, hidupnya berubah secara dramatis lagi - Leary membaca distopia teknokratis William Gibson Neoromantic. Pada usia 64, ia menyatakan dirinya sebagai cyberpunk dan, bersama dengan Gibson, menyebarkan gerakan "Darwinisme sosial dengan maju cepat" dan "sintesis biomekanik manusia dan komputer."

Foto: Philip H. Bailey

Dalam salah satu buku terakhirnya yang berjudul Infopsikologi, Leary menulis: “Biarkan kenyataan ini tetap untuk anak-anak sekolah, tetapi kita akan menjadi pionir dari realitas lain yang tidak diketahui dan disimulasikan. Mereka tidak virtual, mereka benar-benar ada, Anda hanya perlu menemukan kata sandi untuk mereka. Dapatkan di komputer Anda dan mulai mencari." Di akhir hidupnya, karyanya akhirnya dimahkotai dengan kesuksesan: realitas lain diciptakan, yang tidak ada yang mencoba untuk melarang.

Pada tahun 1995 Leary didiagnosis menderita kanker prostat yang tidak dapat dioperasi. Dia mengubah rumahnya menjadi ruang tunggu virtual, memungkinkan semua pengguna Internet untuk mengenal karya-karya terbarunya dan menyaksikan proses kematian dengan matanya sendiri. Kata-kata terakhirnya adalah "Mengapa tidak?" . Setelah kematian, kepalanya dipenggal dari tubuhnya dan segera dibekukan. 7 gram abu Leary dikirim pada 21 April 1997 ke orbit Bumi oleh roket Pegasus, di mana mereka tinggal selama 6 tahun sampai mereka terbakar di atmosfer.

Mista Leary, dia meninggal

Hunter S. Thompson

“Saya akan merindukan Timothy Leary - bukan karena kebijaksanaannya, atau kecantikannya, atau hasratnya yang menyimpang untuk berkelahi, atau karena kekayaannya, atau kekuatannya, atau obat-obatannya - tetapi terutama karena saya tidak lagi, saya akan mendengar tawanya. suara di penerima, menjawab panggilan malam telepon saya. Tim biasanya menelepon sekitar pukul dua pagi. Dia memiliki kebiasaan ini - salah satu dari banyak kebiasaan yang kami bagikan - dia tahu bahwa saya bangun dan akan menjawab panggilannya.

Kami memiliki rutinitas yang sama dengannya. Dia, seperti saya, percaya bahwa "setelah tengah malam apa pun bisa terjadi."

Baru minggu lalu, dia menelepon saya pada pukul 2:30 pagi untuk mengatakan bahwa dia akan pindah ke sebuah peternakan di Nikaragua dalam beberapa hari dan dia akan mengirim faks nomor telepon barunya kepada saya. Yang dia lakukan. Dan saya pikir dia mengirim faks ke Dr. Kesey.

Tentu saja. Rumah itu memiliki banyak ruangan. Dan Tim tahu sebagian besar dari mereka. Kita tidak akan pernah tahu batas visi jahatnya, kita tidak akan pernah tahu jumlah nyawa yang dia pegang dalam hasratnya yang liar dan tidak wajar.

Terkadang kami berdebat, tetapi pada akhirnya kami selalu berdamai. Tim adalah Kepala Suku, pemimpin klan. Dia berjalan di bumi dan meninggalkan jejak kakinya yang elegan pada kehidupan kita semua.

Dia dilupakan sekarang, tapi tidak selamanya. Kami akan segera bertemu dengannya lagi. Suku kami kurang satu. Ada satu mata rantai yang hilang di lingkaran kita. Nama lain ditambahkan ke gulungan kemuliaan pejuang sejati yang melihat cahaya besar dan bergegas mengejarnya.

Hari ini kita akan berbicara tentang kepribadian, biografi, dan kehidupan Timothy Leary, dan pada saat yang sama kita akan memulai serangkaian besar artikel tentang biografi yang paling menarik, instruktif, dan memperluas pikiran dari perwakilan terbaik umat manusia. Pria itu adalah legenda, pria itu berada di luar sistem. Umat ​​manusia melihat orang-orang seperti itu setiap beberapa tahun, dan mungkin sekali dalam satu dekade. Seseorang yang tidak takut untuk mengikuti jalan inovatifnya, terlepas dari postulat moral, etika, moral mayoritas.

Seorang pria yang melawan "massa", memimpin segelintir orang yang pada waktu itu tidak takut untuk memutuskan hubungan dari "mekanisme dunia", meskipun ini memerlukan serangkaian skandal, kontradiksi, dan penentang yang gigih. Seorang pria yang sudah anumerta pada tahun 2000, menurut salah satu publikasi, ia dianugerahi gelar pemikir terbesar abad ini. Tapi mari kita pergi secara berurutan.

Biografi Timothy Leary

Biografi dan kehidupan Timothy Leary dimulai dengan fakta bahwa ia lahir pada 22 Oktober 1920 di Massachusetts. Lahir di tempat yang agak kutub dalam pandangan pasangan suami istri. Seorang ibu yang nilai-nilai keluarga adalah prinsip utama kehidupan, dan yang menolak segala sesuatu yang melampaui "biasa". Ayah, di sisi lain, adalah pria yang boros, tak kenal lelah untuk segala sesuatu yang membawa kesenangan.

Timothy kecil sangat suka membaca, dan perpustakaan kakeknya menjadi tempat favoritnya, di mana dia menghabiskan banyak waktunya. Mungkin kehidupan selanjutnya dipengaruhi, antara lain, instruksi kakek bahwa dia tidak boleh bertindak seperti yang tertulis dalam ratusan buku ini, tetapi pergi dengan cara aslinya sendiri.

Psikolog Timothy Leary

Pada masa itu, psikologi berada di puncak popularitas, dan setelah lulus dari sekolah, Leary memasuki Universitas Alabama, tempat ia mempelajari ilmu ini. Kemudian studi doktoral di University of California di Berkeley.

Timothy Leary tampaknya seorang psikolog. Membaca Freud, menulis banyak karya tentang psikologi, tercurah dengan ide-ide inovatif ( beberapa di antaranya, sebenarnya, kemudian dikaitkan dengan orang-orang sezamannya karena reputasi meragukan yang diperoleh kemudian). Tetapi, pada akhirnya, dalam praktiknya, dia kecewa dengan psikoterapi, menyebutnya hanya ilusi yang tidak membantu orang dengan cara apa pun.

Akibatnya, Timothy berhenti dari jabatannya di universitas dan pindah ke Eropa. Di sana dia dikunjungi oleh seorang teman lama yang berbicara tentang pengalamannya yang luar biasa di Meksiko makan jamur psychedelic.

Eksperimen Psikedelik Timothy Leary

Tidak terlalu berbagi antusiasme temannya, Timothy masih menghabiskan liburan berikutnya di Meksiko, di mana ia mencoba "jamur ritual" dan melakukan eksperimen psikedelik pada dirinya sendiri.. Pengalaman yang jelas ini membuat kesan yang tak terhapuskan pada ilmuwan dan menentukan arah untuk semua kegiatannya di masa depan.

Sekembalinya ke Universitas Harvard, tempat dia bekerja saat itu, Timothy Francis Leary membujuk pemerintah untuk memberinya izin untuk melakukan penelitian tentang efek psilobisin pada otak manusia.

Timothy Leary LSD

Belajar dan menginspirasi "kebebasan batin" seperti apa dari "aku" Anda sendiri yang diberikan oleh psikedelik, dia datang ke obat LSD, sudah dikenal pada waktu itu.

Francis Timothy Leary, tentu saja, tidak menemukan LSD, dan bahkan bukan perintis, obat ini ditemukan beberapa tahun sebelumnya oleh Profesor Albert Hoffman, yang juga akan kami tulis lebih lanjut. Namun nyatanya, LSD telah digunakan di dinas rahasia AS, dan bahkan digunakan dalam praktik psikoterapi resmi.

Lsd Guru

Namun, Timothy Leary-lah yang akan disebut hippie sebagai "guru LSD". Dan sekarang dia adalah aktif melakukan eksperimen pada lulusan Harvard, kemudian pada siswa yang belajar teologi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah obat-obatan tersebut dapat menyebabkan pengalaman mistik yang lebih jelas.

Hasilnya mengejutkan subjek tes. Mereka belum pernah mengalami pengalaman seperti itu. Kemudian dia menghubungkan tahanan di penjara dengan eksperimennya. Dan yang paling menarik adalah hasilnya adalah kebanyakan penjahat setelah "pengobatan" guru LSD ini tidak kambuh dan tidak melakukan kejahatan lebih lanjut.

Namun, efek bahwa manusia sekarang dapat berkomunikasi dengan Tuhan secara langsung, tanpa "perantara", tidak dapat diabaikan oleh lembaga-lembaga keagamaan. Sistem masyarakat ini memberontak, bersama dengan profesor universitas dan orang tua siswa.

Secara alami, bagaimanapun, mereka telah menginvestasikan begitu banyak uang dan harapan pada generasi masa depan, dan orang-orang muda, melepaskan diri dari perwalian yang tidak perlu dan kecanduan "asam", memimpikan perjalanan ke India dan terus berbicara tentang pengalaman spiritual terdalam.

Tentu saja, CIA dengan cepat menyadari jalannya eksperimen dengan LSD dan eksperimen yang berhasil dengan pelepasan kesadaran, organisasi menjadi sangat tertarik pada kegiatan Timothy Leary. Dia akhirnya dikeluarkan dari jabatannya di Harvard. Eksperimen dengan siswa telah berhenti.

Ilmuwan pindah ke sebuah rumah besar di dekat New York. Gerakan pemuda modis pada waktu itu secara teratur berkumpul di sana. Dan dengan pengajuan Timotius, itu sangat kecanduan obat.

Buku Timothy Leary

Pada tahun 1964 Timothy Leary menerbitkan buku pertamanya, The Psychedelic Experience.

Sebagai semacam versi atau pandangan dari "Tibetan Book of the Dead", yang menggambarkan keadaan meditatif yang dialami seseorang di perbatasan hidup dan mati.

Selain itu, Leary menyatakan LSD sebagai obat suci, "vitamin otak" yang menghubungkan seseorang dengan dunia pengetahuan yang luas. tersembunyi di dalam dirinya.

Itu pasti puncak popularitasnya. Media cetak berlomba-lomba mempublikasikan artikel tentang mantan profesor Harvard yang mengancam masyarakat dengan eksperimennya, psikiatri resmi berteriak tentang efek berbahaya dari LSD. T imoti, di sisi lain, memberikan banyak kuliah dan wawancara untuk membela obat, di mana ia berbicara tentang perlunya pengetahuan dan studi yang lebih dalam.

Beberapa bahkan mengunjunginya. perwakilan dari "puncak kekuasaan" dengan proposal untuk melakukan eksperimen serupa di Mahkamah Agung dan Senat. Mungkin ini mendorong Leary mencalonkan diri sebagai gubernur California.

Penganiayaan pemerintah AS terhadap Timothy Leary

Namun, polisi dan pihak berwenang Pihak berwenang Amerika tidak bisa membiarkan kepribadian kontroversial ini begitu saja. Timothy Leary ditangkap dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara. Di penangkaran, ia terus bekerja, menulis karya baru dan buku tentang "orang-orang masa depan", yang dapat memprogram keadaan mental mereka sendiri.

Timothy Leary di video penjara

Teman-teman yang mengunjunginya di balik jeruji mencatat bahwa dia tampak muda dan ceria. Seolah-olah dia benar-benar berhasil memprogram ulang sistem sarafnya.

Selain itu, Anda dapat melihat dalam cuplikan video pendek ini, bagaimana kejernihan pikiran jenius ini bahkan saat duduk di penjara, betapa bijaksananya dia berpikir, dan bagaimana dia mengendalikan emosinya, yang dengan jelas mencerminkan tingkat perkembangan dirinya, dan juga mencerminkan tingkat perkembangan dirinya. efek psikedelik dan LSD yang paling tepat dan kompeten pada otak manusia, jika itu mungkin.

Beberapa waktu kemudian, di usia 49 tahun, Timothy berhasil kabur dari penjara. Kemudian dia ditemukan di Aljazair, di mana dia ditawari suaka. Dari sana ia melarikan diri ke Swiss, di mana ia disusul dan dituntut dari pihak berwenang Swiss untuk menyerahkan penjahat Amerika yang berbahaya.

Titik selanjutnya adalah Afghanistan, tapi tepat di bandara Liri ditangkap lagi. Dan sejak 1972 nomadisme dimulai di penjara. Dia dibebaskan hanya pada tahun 1976. Semangatnya berkurang, dan popularitasnya sendiri hampir lenyap.

psikedelik modern internet

Timothy terus menulis buku dan kuliah. Di tahun-tahun penurunannya, sudah sedikit menjauh dari bahan kimia, membuka perusahaan pengembangan perangkat lunaknya sendiri. Dan dia sangat tertarik pada komputer dan Internet, menganggap mereka sebagai "anak-anak" psikedelik.

Timothy Leary meramalkan bahwa internet di tahun 90-an akan seperti LSD di tahun 60-an. Dia tidak sepenuhnya salah. Kecuali dengan angka. Bukan rahasia lagi bahwa anak muda saat ini dengan tegas "duduk" di Internet. Jejaring sosial, forum, LJ, portal video.

Sulit bagi mereka untuk menyerah sekarang. Dan semua kengerian dan perbedaan antara obat ini dan LSD pada satu waktu, dalam rentang usia. Seperti yang kami tulis baru-baru ini dalam cerita, sekarang "pecandu" Internet menjadi dari usia 7 hingga 50 tahun. Dan pada saat yang sama, masyarakat, otoritas, dan gereja tidak memberontak seperti itu.

Rupanya mereka sendiri sudah "duduk" di atasnya. Hanya Leary yang berharap bahwa World Wide Web akan dapat memperkaya kesadaran kita dan menjadi psikedelik yang mengembangkan pikiran positif, di sini juga, ia lebih mungkin salah, karena 90% pengguna Internet saat ini, setelah bermain, lebih mungkin kehilangan kesadaran daripada mendapatkannya.

Tahun-tahun terakhir dan kematian Timothy Leary

Pada usia 75, Timothy mengetahui bahwa dia sakit parah karena kanker prostat. Dan bahkan keadaan ini dianggapnya sebagai kesempatan lain untuk melakukan eksperimen pada dirinya sendiri. Akhirnya ada kesempatan untuk merasakan tahap ini dari garis halus cahaya ini dan itu.

Berbagi semua tahapan proses ini, ia memutuskan dengan seluruh dunia melalui kamera yang dipasang di rumahnya, dan menyiarkan semuanya ke jaringan di seluruh dunia.

Media dan aktivis marah pada keberanian seperti itu sebelum kematian. Timothy Leary berpendapat bahwa transisi ke dunia lain, proses meninggalkan tubuh jiwa, itulah tindakan paling ajaib yang dapat dialami seseorang. Dan tanpa obat apapun.

Timothy Leary meninggal pada 31 Mei 1996. Secara kebetulan yang luar biasa, momen khusus ini tidak dapat difoto. Bahkan sekarat, kepribadian skandal ini menggairahkan pikiran jutaan orang. Dan semua karena kesetiaan pada cita-cita mereka, kebenaran mereka, karena keserakahan akan pengetahuan, karena kurangnya rasa takut berada di luar sistem. Sungguh, begitulah Timothy Leary dan biografinya tetap ada dalam sejarah, tidak lebih, tidak kurang - Manusia Legenda.