Wanita ditangkap oleh Jerman. Bagaimana Nazi mengejek wanita Soviet yang ditangkap
Perang Dunia Kedua berjalan seperti arena seluncur es melalui umat manusia. Jutaan orang mati dan banyak lagi kehidupan dan takdir yang lumpuh. Semua pihak yang berperang melakukan hal-hal yang benar-benar mengerikan, membenarkan segalanya dengan perang.
Dengan hati-hati! Materi yang disajikan dalam koleksi mungkin tampak tidak menyenangkan atau menakutkan.
Tentu saja, dalam hal ini, Nazi sangat menonjol, dan ini bahkan tidak memperhitungkan Holocaust. Ada banyak cerita fiksi yang terdokumentasi dan terus terang tentang apa yang dilakukan tentara Jerman.
Salah satu perwira tinggi Jerman mengingat briefing yang mereka lalui. Menariknya, hanya ada satu perintah tentang tentara wanita: "Tembak."
Sebagian besar melakukannya, tetapi di antara yang mati, mayat wanita dalam bentuk Tentara Merah sering ditemukan - tentara, perawat atau perawat, yang tubuhnya memiliki jejak penyiksaan kejam.
Penduduk desa Smagleevka, misalnya, mengatakan bahwa ketika mereka memiliki Nazi, mereka menemukan seorang gadis yang terluka parah. Dan terlepas dari segalanya, mereka menyeretnya ke jalan, menelanjangi dan menembaknya.
Kami merekomendasikan membaca 
Tetapi sebelum kematiannya, dia disiksa untuk waktu yang lama untuk kesenangan. Seluruh tubuhnya berubah menjadi kekacauan berdarah terus menerus. Nazi melakukan hal yang sama dengan partisan perempuan. Sebelum dieksekusi, mereka bisa ditelanjangi dan disimpan dalam suhu dingin untuk waktu yang lama.
Prajurit wanita Tentara Merah di penangkaran dan Jerman 1 bagian
Tentu saja, para tawanan terus-menerus diperkosa.
Tentara wanita Tentara Merah ditangkap oleh Finlandia dan Jerman bagian 2. Yahudi
Dan jika pangkat tertinggi Jerman dilarang memiliki hubungan intim dengan para tawanan, maka prajurit biasa memiliki lebih banyak kebebasan dalam hal ini.
Dan jika gadis itu tidak mati setelah seluruh perusahaan menggunakannya, maka dia hanya ditembak.
Situasi di kamp konsentrasi bahkan lebih buruk. Kecuali gadis itu beruntung dan salah satu peringkat yang lebih tinggi dari kamp membawanya kepadanya sebagai pelayan. Meskipun itu tidak menyelamatkan banyak dari pemerkosaan.
Dalam hal ini, kamp No 337 adalah tempat yang paling kejam, di sana para tahanan ditelanjangi selama berjam-jam dalam cuaca dingin, ratusan orang ditempatkan di barak sekaligus, dan siapa pun yang tidak dapat melakukan pekerjaan itu langsung dibunuh. Sekitar 700 tawanan perang dihancurkan setiap hari di Stalag.
Wanita mengalami siksaan yang sama seperti pria, dan bahkan jauh lebih buruk. Dalam hal penyiksaan, Nazi bisa dicemburui oleh Inkuisisi Spanyol.
Tentara Soviet tahu persis apa yang terjadi di kamp konsentrasi dan apa ancaman penahanannya. Karena itu, tidak ada yang mau menyerah dan tidak mau. Mereka berjuang sampai akhir, sampai mati, dia adalah satu-satunya pemenang di tahun-tahun yang mengerikan itu.
Kenangan terberkati dari semua orang yang tewas dalam perang ...
Teks ini didasarkan pada entri buku harian Vladimir Ivanovich Trunin, yang telah kami beri tahu lebih dari sekali kepada pembaca kami. Informasi ini unik karena ditransmisikan secara langsung, dari sebuah kapal tanker yang menghabiskan seluruh perang di sebuah tank.
Sebelum Perang Patriotik Hebat, wanita tidak bertugas di Tentara Merah. Namun seringkali mereka "bertugas" di pos perbatasan bersama suami mereka, penjaga perbatasan.
Nasib para wanita ini dengan munculnya perang itu tragis: kebanyakan dari mereka meninggal, hanya sedikit yang berhasil selamat dari hari-hari yang mengerikan itu. Tapi aku akan membicarakannya nanti...
Pada Agustus 1941, menjadi jelas bahwa wanita sangat diperlukan.
Yang pertama bertugas di Tentara Merah adalah pekerja medis wanita: batalyon medis (batalyon sanitasi medis), PPG (rumah sakit keliling lapangan), EG (rumah sakit evakuasi) dan eselon sanitasi dikerahkan, di mana perawat muda, dokter, dan perawat bertugas. Kemudian komisaris militer mulai memanggil petugas sinyal, operator telepon, dan operator radio ke Tentara Merah. Sampai-sampai hampir semua unit anti-pesawat dikelola oleh gadis-gadis dan wanita muda yang belum menikah berusia 18 hingga 25 tahun. Resimen penerbangan wanita mulai terbentuk. Pada 1943, dari 2 hingga 2,5 juta gadis dan wanita bertugas di Tentara Merah pada waktu yang berbeda.
Para komisaris militer merekrut gadis dan wanita muda yang paling sehat, paling berpendidikan, paling cantik ke dalam tentara. Mereka semua menunjukkan diri mereka dengan sangat baik: mereka adalah pejuang dan komandan yang pemberani, sangat gigih, tangguh, andal, mereka dianugerahi perintah militer dan medali untuk keberanian dan keberanian yang ditunjukkan dalam pertempuran.
Misalnya, Kolonel Valentina Stepanovna Grizodubova, Pahlawan Uni Soviet, memimpin divisi pengebom penerbangan jarak jauh (ADD). 250 pembom IL4 miliknya yang memaksanya untuk menyerah pada Juli-Agustus 1944 Finlandia.
Tentang gadis anti-pesawat
Di bawah pengeboman apa pun, di bawah pengeboman apa pun, mereka tetap pada senjata mereka. Ketika pasukan front Don, Stalingrad, dan Barat Daya menutup pengepungan di sekitar kelompok musuh di Stalingrad, Jerman mencoba mengatur jembatan udara dari wilayah Ukraina yang mereka duduki ke Stalingrad. Untuk ini, seluruh armada udara transportasi militer Jerman dipindahkan ke Stalingrad. Penembak anti-pesawat Rusia kami mengatur layar anti-pesawat. Mereka menembak jatuh 500 pesawat German Junkers 52 bermesin tiga dalam dua bulan.
Selain itu, mereka menembak jatuh 500 pesawat jenis lain. Para penyerbu Jerman tidak pernah mengetahui kekalahan seperti itu di mana pun di Eropa.
Penyihir Malam
Resimen wanita pengebom malam, Letnan Kolonel Pengawal Evdokia Bershanskaya, yang terbang dengan pesawat bermesin tunggal U-2, mengebom pasukan Jerman di Semenanjung Kerch pada tahun 1943 dan 1944. Dan kemudian pada tahun 1944-45. bertempur di front Belarusia pertama, mendukung pasukan Marsekal Zhukov dan pasukan Angkatan Darat ke-1 Angkatan Darat Polandia.
Pesawat U-2 (sejak 1944 - Po-2, untuk menghormati perancang N. Polikarpov) terbang di malam hari. Mereka berbasis 8-10 km dari garis depan. Mereka membutuhkan landasan pacu yang kecil, hanya 200 meter.Pada malam hari dalam pertempuran di Semenanjung Kerch, mereka membuat 10-12 sorti. Membawa U2 hingga 200 kg bom pada jarak hingga 100 km ke belakang Jerman. . Pada malam hari, mereka menjatuhkan hingga 2 ton bom dan ampul pembakar di posisi dan benteng Jerman. Mereka mendekati target dengan mesin dimatikan, diam-diam: pesawat memiliki sifat aerodinamis yang baik: U-2 dapat meluncur dari ketinggian 1 kilometer hingga jarak 10 hingga 20 kilometer. Sulit bagi Jerman untuk menembak jatuh mereka. Saya sendiri telah berkali-kali melihat bagaimana penembak antipesawat Jerman mengendarai senapan mesin berat melintasi langit, mencoba menemukan U2 yang sunyi.
Sekarang pan-Poland tidak ingat bagaimana pilot cantik Rusia di musim dingin 1944 menjatuhkan senjata, amunisi, makanan, obat-obatan kepada warga Polandia yang memberontak di Warsawa melawan fasis Jerman ....
Di Front Selatan dekat Melitopol dan di resimen tempur pria, seorang gadis pilot Rusia, yang bernama White Lily, bertempur. Mustahil untuk menembaknya jatuh dalam pertempuran udara. Di kapal pejuangnya dicat bunga - bunga bakung putih.
Begitu resimen kembali dari misi tempur, White Lily terbang di belakang - hanya pilot paling berpengalaman yang menerima kehormatan seperti itu.
Pesawat tempur Jerman Me-109 menjaganya, bersembunyi di awan. Dia menembakkan ledakan ke White Lily dan menghilang ke awan lagi. Terluka, dia membalikkan pesawat dan mengejar orang Jerman itu. Dia tidak pernah kembali ... Sudah setelah perang, jenazahnya secara tidak sengaja ditemukan oleh anak laki-laki setempat ketika mereka menangkap ular di kuburan massal di desa Dmitrievka, distrik Shakhtersky di wilayah Donetsk.
Nona Pavlichenko
Di Tentara Primorsky, satu di antara pria - pelaut, seorang gadis - penembak jitu, bertempur. Ludmila Pavlichenko. Pada Juli 1942, Lyudmila sudah memiliki 309 tentara dan perwira Jerman yang dihancurkan (termasuk 36 penembak jitu musuh) di akunnya.
Pada tahun 1942 yang sama, dia dikirim dengan delegasi ke Kanada dan Amerika Serikat. 
Serikat. Selama perjalanan, dia berada di resepsi Presiden Amerika Serikat, Franklin Roosevelt. Belakangan, Eleanor Roosevelt mengundang Lyudmila Pavlichenko dalam perjalanan keliling negeri. Penyanyi country Amerika Woody Guthrie menulis lagu "Miss Pavlichenko" tentang dia.
Pada tahun 1943, Pavlichenko dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet.
"Untuk Zina Tusnolobova!"
Instruktur medis resimen (perawat) Zina Tusnolobova bertempur di resimen senapan di Front Kalinin dekat Velikiye Luki.
Dia berjalan di rantai pertama bersama para pejuang, membalut yang terluka. Pada bulan Februari 1943, dalam pertempuran untuk stasiun Gorshechnoye di wilayah Kursk, ketika mencoba membantu komandan peleton yang terluka, dia sendiri terluka parah: kakinya patah. Pada saat ini, Jerman melancarkan serangan balik. Tusnolobova mencoba berpura-pura mati, tetapi salah satu orang Jerman memperhatikannya, dan dengan pukulan sepatu bot dan pantatnya dia mencoba menghabisi perawat itu.
Pada malam hari, seorang perawat yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan ditemukan oleh kelompok pengintai, dipindahkan ke lokasi pasukan Soviet dan pada hari ketiga dibawa ke rumah sakit lapangan. Tangan dan kaki bagian bawahnya membeku dan harus diamputasi. Dia meninggalkan rumah sakit dengan prostesis dan dengan tangan palsu. Tapi dia tidak putus asa.
Menjadi lebih baik. Menikah. Dia melahirkan tiga anak dan membesarkan mereka. Benar, ibunya membantunya membesarkan anak-anak. Dia meninggal pada tahun 1980 pada usia 59 tahun.
Surat Zinaida dibacakan kepada tentara di unit sebelum serangan di Polotsk:
Balas dendam padaku! Balas dendam untuk Polotsk Asli saya!
Semoga surat ini sampai ke hati kalian masing-masing. Ini ditulis oleh seorang pria yang Nazi merampas segalanya - kebahagiaan, kesehatan, masa muda. Umur saya 23 tahun. Selama 15 bulan sekarang saya telah berbaring, dirantai ke ranjang rumah sakit. Saya tidak punya lengan atau kaki sekarang. Nazi melakukannya.
Saya adalah seorang ahli kimia laboratorium. Ketika perang pecah, bersama dengan anggota Komsomol lainnya, dia secara sukarela maju ke depan. Di sini saya berpartisipasi dalam pertempuran, menanggung yang terluka. Untuk pemindahan 40 tentara bersama dengan senjata mereka, pemerintah memberi saya Ordo Bintang Merah. Secara total, saya membawa 123 tentara dan komandan yang terluka dari medan perang.
Dalam pertempuran terakhir, ketika saya bergegas membantu komandan peleton yang terluka, saya juga terluka, kedua kaki patah. Nazi melakukan serangan balik. Tidak ada yang menjemputku. Aku berpura-pura mati. Seorang fasis mendekati saya. Dia menendang perut saya, lalu mulai memukuli saya dengan pantat di kepala, di wajah ...
Dan sekarang saya dinonaktifkan. Saya baru-baru ini belajar menulis. Saya menulis surat ini dengan tunggul tangan kanan saya, yang terpotong di atas siku. Aku punya gigi palsu, dan mungkin aku akan belajar berjalan. Kalau saja saya bisa mengambil senapan mesin setidaknya sekali lagi untuk membalas dendam dengan Nazi. Untuk siksaan, untuk hidupku yang bengkok!
Orang-orang Rusia! Tentara! Saya adalah rekan Anda, berjalan dengan Anda di baris yang sama. Sekarang aku tidak bisa melawan lagi. Dan saya mohon: balas dendam! Ingat dan jangan menyayangkan fasis terkutuk. Hancurkan mereka seperti anjing gila. Balas dendam pada mereka untukku, untuk ratusan ribu budak Rusia yang dipaksa menjadi budak Jerman. Dan biarkan air mata setiap gadis yang terbakar, seperti setetes timah cair, membakar orang Jerman lainnya.
Teman teman saya! Ketika saya berada di sebuah rumah sakit di Sverdlovsk, anggota Komsomol dari pabrik Ural, yang mengambil perlindungan atas saya, membangun lima tangki pada waktu yang tidak tepat dan menamainya dengan nama saya. Kesadaran bahwa tank-tank ini sekarang sedang mengalahkan Nazi sangat melegakan penderitaan saya...
Ini sangat sulit bagi saya. Pada usia dua puluh tiga tahun, untuk berada di posisi saya ... Eh! Bahkan sepersepuluh dari apa yang saya impikan, apa yang saya cita-citakan ... Tapi saya tidak berkecil hati. Saya percaya pada diri saya sendiri, saya percaya pada kekuatan saya, saya percaya pada Anda, sayangku! Saya percaya bahwa Ibu Pertiwi tidak akan meninggalkan saya. Saya hidup dengan harapan bahwa kesedihan saya tidak akan tetap tak terbalaskan, bahwa Jerman akan membayar mahal untuk siksaan saya, untuk penderitaan orang yang saya cintai.
Dan saya bertanya kepada Anda, kerabat: ketika Anda pergi ke penyerangan, ingatlah saya!
Ingat - dan biarkan masing-masing dari Anda membunuh setidaknya satu fasis!
Zina Tusnolobova, mandor penjaga layanan medis.
Moskow, 71, proezd Donskoy ke-2, 4-a, Institut Prostetik, kamar 52.
Koran "Teruskan ke musuh", 13 Mei 1944.
gadis tangki
Kapal tanker memiliki pekerjaan yang sangat berat: memuat kerang, mengumpulkan dan memperbaiki rel yang rusak, bekerja dengan sekop, linggis, palu godam, dan membawa kayu gelondongan. Dan paling sering di bawah tembakan musuh.
Di brigade tank ke-220, T-34 bersama kami di Front Leningrad sebagai pengemudi, letnan teknisi Valya Krikaleva. Dalam pertempuran, senjata anti-tank Jerman menghancurkan ulat tanknya. Valya melompat keluar dari tangki dan mulai memperbaiki ulat. Seorang penembak mesin Jerman mencoretkannya di dadanya. Kawan-kawan tidak punya waktu untuk menutupinya. Jadi kapal tanker gadis yang luar biasa itu pergi ke kekekalan. Kami, tanker dari Front Leningrad, masih mengingatnya.
Di Front Barat pada tahun 1941, komandan kompi, kapal tanker Kapten Oktyabrsky, bertempur di T-34. Dia meninggal dengan kematian yang heroik pada Agustus 1941. Istri muda Maria Oktyabrskaya, yang tetap di belakang, memutuskan untuk membalas dendam pada Jerman atas kematian suaminya.
Dia menjual rumahnya, semua propertinya dan mengirim surat kepada Panglima Tertinggi Stalin Joseph Vissarionovich dengan permintaan untuk mengizinkannya membeli tank T-34 dengan hasilnya dan membalas dendam pada Jerman karena suami tanker mereka terbunuh. oleh mereka:
Moskow, Kremlin Kepada Ketua Komite Pertahanan Negara. Panglima Tertinggi.
Joseph Vissarionovich yang terhormat!
Dalam pertempuran untuk Tanah Air, suami saya, komisaris resimen Ilya Fedotovich Oktyabrsky, meninggal. Atas kematiannya, atas kematian semua orang Soviet yang disiksa oleh fasis barbar, saya ingin membalas dendam pada anjing-anjing fasis, yang untuknya saya menyumbangkan semua tabungan pribadi saya - 50.000 rubel - ke bank negara untuk membangun sebuah tank. Saya meminta Anda untuk memberi nama tangki "Fighting Girlfriend" dan mengirim saya ke depan sebagai pengemudi tangki ini. Saya memiliki keahlian khusus sebagai pengemudi, saya memiliki komando senapan mesin yang sangat baik, saya seorang penembak Voroshilov.
Saya mengirimi Anda salam hangat dan berharap kesehatan Anda selama bertahun-tahun untuk ketakutan akan musuh dan untuk kemuliaan Tanah Air kita.
OKTOBER Maria Vasilievna.
Tomsk, Belinsky, 31
Stalin memerintahkan untuk membawa Maria Oktyabrskaya ke Sekolah Tank Ulyanovsk, untuk melatihnya, memberinya tank T-34. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Maria dianugerahi pangkat militer sebagai teknisi-letnan pengemudi.
Dia dikirim ke bagian Front Kalinin tempat suaminya bertempur.
Pada 17 Januari 1944, di sekitar stasiun Krynki di wilayah Vitebsk, sloth kiri dihancurkan oleh cangkang di dekat tank "Fighting Girlfriend". Mekanik Oktyabrskaya mencoba memperbaiki kerusakan di bawah tembakan musuh, tetapi pecahan ranjau yang meledak di dekatnya melukai matanya dengan serius.
Dia menjalani operasi di rumah sakit lapangan, dan kemudian dibawa dengan pesawat ke rumah sakit garis depan, tetapi lukanya ternyata terlalu parah, dan dia meninggal pada Maret 1944.
Katya Petlyuk adalah salah satu dari sembilan belas wanita yang tangannya lembut mendorong tank ke arah musuh. Katya adalah komandan tank ringan T-60 di Front Barat Daya di barat Stalingrad.
Katya Petlyuk mendapatkan tank ringan T-60. Untuk kenyamanan dalam pertempuran, setiap mesin memiliki namanya sendiri. Nama-nama tank semuanya mengesankan: "Elang", "Falcon", "Mengerikan", "Kemuliaan", dan di menara tangki yang diterima Katya Petlyuk, yang tidak biasa ditampilkan - "Baby".
Tanker terkekeh: "Kami telah mencapai sasaran - bayi di" Bayi".
Tangkinya terhubung. Dia berjalan di belakang T-34, dan jika salah satu dari mereka terkena, maka dia mendekati tank yang rusak di T-60-nya dan membantu kapal tanker itu, mengirimkan suku cadang, dan menjadi petugas penghubung. Faktanya adalah tidak semua T-34 memiliki stasiun radio.
Hanya bertahun-tahun setelah perang, sersan senior dari brigade tank ke-56 Katya Petlyuk mengetahui kisah kelahiran tanknya: ternyata itu dibangun dengan uang anak-anak prasekolah Omsk, yang, ingin membantu Tentara Merah, memberikan akumulasi mainan mereka untuk pembangunan kendaraan tempur dan boneka. Dalam sebuah surat kepada Panglima Tertinggi, mereka meminta untuk menamai tank itu "Baby". Anak-anak prasekolah Omsk mengumpulkan 160.886 rubel…
Beberapa tahun kemudian, Katya sudah memimpin tank T-70 ke medan perang (mereka masih harus berpisah dengan Malyutka). Berpartisipasi dalam pertempuran untuk Stalingrad, dan kemudian sebagai bagian dari Front Don dalam pengepungan dan kekalahan pasukan Nazi. Berpartisipasi dalam pertempuran di Kursk Bulge, membebaskan tepi kiri Ukraina. Dia terluka parah - pada usia 25 dia menjadi tidak valid dari kelompok ke-2.
Setelah perang - tinggal di Odessa. Setelah melepas tanda pangkat perwiranya, dia dilatih sebagai pengacara dan bekerja sebagai kepala kantor pendaftaran.
Dia dianugerahi Ordo Bintang Merah, gelar Orde Perang Patriotik II, medali.
Bertahun-tahun kemudian, Marsekal Uni Soviet I. I. Yakubovsky, mantan komandan brigade tank terpisah ke-91, menulis dalam buku "Earth on Fire": "... seseorang meninggikan. Mereka mengatakan tentang dia bahwa ini adalah keberanian dari ordo khusus. Dia, tentu saja, dirasuki oleh seorang peserta dalam Pertempuran Stalingrad, Ekaterina Petlyuk.
Berdasarkan entri buku harian Vladimir Ivanovich Trunin dan Internet.
Banyak wanita Soviet yang bertugas di Tentara Merah siap bunuh diri agar tidak ditangkap. Kekerasan, intimidasi, eksekusi yang menyakitkan - nasib seperti itu menunggu sebagian besar perawat, pemberi sinyal, petugas intelijen yang ditangkap. Hanya sedikit yang berakhir di kamp tawanan perang, tetapi bahkan di sana situasi mereka sering kali lebih buruk daripada orang-orang Tentara Merah.
Selama Perang Patriotik Hebat, lebih dari 800 ribu wanita bertempur di jajaran Tentara Merah. Jerman menyamakan perawat Soviet, perwira intelijen, penembak jitu dengan partisan dan tidak menganggap mereka personel militer. Oleh karena itu, komando Jerman tidak memberikan kepada mereka beberapa aturan internasional tentang perlakuan terhadap tawanan perang yang diterapkan pada tentara laki-laki Soviet.
Dalam materi persidangan Nuremberg, sebuah perintah dipertahankan yang berlaku sepanjang perang: untuk menembak semua "komisaris yang dapat dikenali oleh bintang Soviet di lengan baju mereka dan wanita Rusia berseragam."
Eksekusi paling sering menyelesaikan serangkaian intimidasi: wanita dipukuli, diperkosa secara brutal, dan kutukan diukir di tubuh mereka. Mayat-mayat itu sering ditelanjangi dan dibuang tanpa memikirkan penguburan. Buku Aron Schneer mengutip kesaksian seorang tentara Jerman Hans Rudhoff, yang pada tahun 1942 melihat para perawat Soviet yang tewas: “Mereka ditembak dan dibuang ke jalan. Mereka berbaring telanjang."
Svetlana Aleksievich dalam buku "Perang tidak memiliki wajah wanita" mengutip memoar salah satu tentara wanita. Menurut dia, mereka selalu menyimpan dua peluru untuk diri mereka sendiri untuk menembak diri mereka sendiri, dan tidak ditangkap. Kartrid kedua adalah jika terjadi misfire. Peserta yang sama dalam perang mengingat apa yang terjadi pada perawat berusia sembilan belas tahun yang ditangkap. Ketika mereka menemukannya, dadanya dipotong dan matanya dicungkil: "Mereka menempatkannya di tiang ... Frost, dan dia putih-putih, dan rambutnya abu-abu." Di ransel, gadis yang meninggal itu memiliki surat-surat dari rumah dan mainan anak-anak.
SS-Obergruppenführer Friedrich Jeckeln, yang dikenal karena kekejamannya, menyamakan wanita dengan komisaris dan orang Yahudi. Semuanya, menurut perintahnya, seharusnya diinterogasi dengan penuh nafsu dan kemudian ditembak.
Tentara wanita di kamp
Para wanita yang berhasil lolos dari eksekusi dikirim ke kamp. Kekerasan yang hampir konstan menunggu mereka di sana. Yang paling kejam adalah polisi dan tawanan perang laki-laki yang setuju bekerja untuk Nazi dan bergabung dengan penjaga kamp. Wanita sering diberikan kepada mereka "sebagai hadiah" untuk pelayanan mereka.
Di kamp-kamp, seringkali tidak ada kondisi hidup yang mendasar. Para tahanan kamp konsentrasi Ravensbrück berusaha membuat keberadaan mereka semudah mungkin: mereka mencuci rambut mereka dengan kopi bekas yang dibagikan untuk sarapan, mereka diam-diam membuat sisir sendiri.
Menurut norma-norma hukum internasional, tawanan perang tidak boleh terlibat dalam pekerjaan di pabrik-pabrik militer. Tapi ini tidak diterapkan pada wanita. Pada tahun 1943, Elizaveta Klemm yang ditangkap mencoba atas nama sekelompok tahanan untuk memprotes keputusan Jerman untuk mengirim wanita Soviet ke pabrik. Menanggapi hal ini, pihak berwenang pertama-tama memukuli semua orang, dan kemudian menggiring mereka ke sebuah ruangan sempit di mana bahkan tidak mungkin untuk bergerak.
Di Ravensbrück, tawanan perang wanita menjahit seragam untuk pasukan Jerman dan bekerja di rumah sakit. Pada bulan April 1943, "pawai protes" yang terkenal terjadi di sana: otoritas kamp ingin menghukum para bandit yang menyerukan Konvensi Jenewa dan menuntut agar mereka diperlakukan sebagai tawanan perang. Para wanita harus berbaris melalui kamp. Dan mereka berbaris. Tapi tidak ditakdirkan, tetapi mengejar langkah, seperti dalam parade, di kolom ramping, dengan lagu "Perang Suci". Efek hukuman ternyata sebaliknya: mereka ingin mempermalukan wanita, tetapi mereka menerima bukti tentang kegigihan dan ketabahan.
Pada tahun 1942, Elena Zaitseva, seorang perawat, ditawan di dekat Kharkov. Dia hamil, tetapi menyembunyikannya dari orang Jerman. Dia terpilih untuk bekerja di sebuah pabrik militer di Neusen. Hari kerja berlangsung 12 jam, mereka menghabiskan malam di bengkel di tempat tidur papan kayu. Para tahanan diberi makan lobak dan kentang. Zaitseva bekerja sampai melahirkan, para biarawati dari biara terdekat membantu membawa mereka. Bayi yang baru lahir diberikan kepada para biarawati, dan ibunya kembali bekerja. Setelah perang berakhir, ibu dan putrinya berhasil bersatu kembali. Tapi ada beberapa cerita seperti itu dengan akhir yang bahagia.
Baru pada tahun 1944 surat edaran khusus dikeluarkan oleh Kepala Polisi Keamanan dan SD tentang perlakuan terhadap tawanan perang wanita. Mereka, seperti tahanan Soviet lainnya, harus menjalani pemeriksaan polisi. Jika ternyata seorang wanita “tidak dapat diandalkan secara politik”, maka status tawanan perang dicabut dan dia diserahkan kepada polisi keamanan. Sisanya dikirim ke kamp konsentrasi. Faktanya, ini adalah dokumen pertama di mana wanita yang bertugas di tentara Soviet disamakan dengan tawanan perang pria.
"Tidak dapat diandalkan" setelah interogasi dikirim ke eksekusi. Pada tahun 1944, seorang mayor wanita dibawa ke kamp konsentrasi Stutthof. Bahkan di krematorium, mereka terus mengejeknya sampai dia meludahi wajah orang Jerman itu. Setelah itu, dia didorong hidup-hidup ke dalam tungku.
Ada kasus ketika perempuan dibebaskan dari kamp dan dipindahkan ke status pekerja sipil. Tetapi sulit untuk mengatakan berapa persentase dari mereka yang benar-benar dirilis. Aron Schneer mencatat bahwa dalam kartu banyak tawanan perang Yahudi, entri "dilepaskan dan dikirim ke bursa tenaga kerja" sebenarnya berarti sesuatu yang sama sekali berbeda. Mereka secara resmi dibebaskan, tetapi pada kenyataannya mereka dipindahkan dari Stalags ke kamp konsentrasi, di mana mereka dieksekusi.
Setelah penangkaran
Beberapa wanita berhasil melarikan diri dari penangkaran dan bahkan kembali ke unit. Tetapi berada di penangkaran mengubah mereka secara permanen. Valentina Kostromitina, yang menjabat sebagai instruktur medis, mengenang temannya Musa, yang pernah ditawan. Dia "sangat takut untuk pergi ke pendaratan, karena dia berada di penangkaran." Dia tidak pernah berhasil "menyeberangi jembatan di dermaga dan naik perahu." Kisah-kisah seorang teman membuat kesan sedemikian rupa sehingga Kostromitina lebih takut ditawan daripada dibom.
Sejumlah besar tawanan perang wanita Soviet setelah kamp tidak dapat memiliki anak. Seringkali mereka bereksperimen, mengalami sterilisasi paksa.
Mereka yang selamat sampai akhir perang berada di bawah tekanan dari mereka sendiri: seringkali wanita dicela karena selamat dari penangkaran. Mereka diperkirakan akan bunuh diri tetapi tidak menyerah. Pada saat yang sama, bahkan fakta bahwa banyak yang tidak membawa senjata pada saat penahanan tidak diperhitungkan.
Selama Perang Patriotik Hebat, fenomena seperti kolaborasi juga tersebar luas.
Pertanyaan apakah dan hari ini adalah subjek studi bagi sejarawan.
Sejarah militer mengetahui banyak kasus kekejaman, penipuan dan pengkhianatan.
Beberapa kasus mencolok dalam skala mereka, yang lain dalam keyakinan mereka pada impunitas mutlak, satu hal yang jelas: untuk beberapa alasan, beberapa orang yang menemukan diri mereka dalam kondisi militer yang keras untuk beberapa alasan memutuskan bahwa hukum tidak tertulis untuk mereka, dan mereka telah hak untuk mengendalikan nasib orang lain, memaksa orang untuk menderita.
Di bawah ini adalah beberapa realitas paling menakutkan yang terjadi selama masa perang.
1. Pabrik bayi Nazi
Foto di bawah ini menunjukkan upacara pembaptisan seorang anak kecil yang "dibesarkan" oleh Pilihan Arya.
Selama upacara, salah satu pria SS memegang belati di atas bayi, dan ibu yang baru dibuat memberikan Nazi sumpah setia.
Penting untuk dicatat bahwa bayi ini adalah satu dari puluhan ribu bayi yang berpartisipasi dalam proyek tersebut. Lebensborn. Namun, tidak semua anak mendapat kehidupan di pabrik anak ini, ada yang diculik, dan hanya dibesarkan di sana.
Pabrik Arya sejati
Nazi percaya bahwa hanya ada sedikit Arya dengan rambut pirang dan mata biru di dunia, itulah sebabnya diputuskan, oleh orang yang sama yang bertanggung jawab atas Holocaust, untuk meluncurkan proyek Lebensborn, yang menangani membiakkan ras Arya murni, yang di masa depan akan bergabung dengan barisan Nazi.
Direncanakan untuk menempatkan anak-anak di rumah-rumah yang indah, yang diambil setelah pemusnahan massal orang-orang Yahudi.
Dan semuanya dimulai dengan fakta bahwa setelah pendudukan Eropa, pencampuran dengan penduduk asli didorong secara aktif di antara SS. Hal utama yang jumlah ras Nordik bertambah.
Gadis-gadis hamil yang belum menikah, dalam kerangka program "Lebensborn", ditempatkan di rumah-rumah dengan segala fasilitasnya, tempat mereka melahirkan dan membesarkan anak-anak mereka. Berkat perawatan seperti itu selama tahun-tahun perang, Nazi dapat tumbuh dari 16.000 menjadi 20.000.
Tapi, ternyata kemudian, jumlah ini tidak cukup, sehingga diambil tindakan lain. Nazi mulai secara paksa mengambil dari ibu mereka anak-anak yang memiliki warna rambut dan mata yang diinginkan.
Perlu ditambahkan bahwa banyak dari anak-anak yang ditugaskan adalah yatim piatu. Tentu saja, warna kulit yang cerah dan tidak adanya orang tua bukanlah alasan untuk kegiatan Nazi, tetapi, bagaimanapun, pada saat yang sulit itu, anak-anak memiliki sesuatu untuk dimakan dan atap di atas kepala mereka.
Beberapa orang tua menyerahkan anak-anak mereka untuk menghindari berakhir di kamar gas. Mereka yang paling cocok dengan parameter yang diberikan dipilih secara harfiah segera, tanpa persuasi lebih lanjut.
Pada saat yang sama, tidak ada pemeriksaan genetik yang dilakukan, anak-anak dipilih hanya berdasarkan informasi visual. Mereka yang terpilih dimasukkan dalam program, atau mereka dikirim ke beberapa keluarga Jerman. Mereka yang tidak fit mengakhiri hidup mereka di kamp konsentrasi.
Polandia mengatakan bahwa karena program ini, negara itu telah kehilangan sekitar 200.000 anak. Tetapi kecil kemungkinan Anda akan dapat mengetahui angka pastinya, karena banyak anak telah berhasil menetap di keluarga Jerman.
Kebrutalan selama perang
2. Malaikat maut Hongaria
Jangan berpikir bahwa hanya Nazi yang melakukan kekejaman selama perang. Alas mimpi buruk perang sesat dibagikan dengan mereka oleh wanita Hungaria biasa.
Ternyata untuk melakukan kejahatan sama sekali tidak perlu bertugas di ketentaraan. Penjaga yang terkasih di depan rumah, setelah menggabungkan upaya mereka, mengirim hampir tiga ratus orang ke dunia berikutnya.
Semuanya dimulai selama Perang Dunia Pertama. Saat itulah banyak wanita yang tinggal di desa Nagiryov, yang suaminya telah pergi ke depan, mulai tertarik pada tawanan perang tentara Sekutu yang berada di dekatnya.
Wanita menyukai perselingkuhan semacam ini, dan tampaknya para tawanan perang juga. Tetapi ketika suami mereka mulai kembali dari perang, sesuatu yang tidak normal mulai terjadi. Satu per satu tentara tewas. Karena itu, desa ini mendapat nama "daerah pembunuhan".
Pembunuhan dimulai pada tahun 1911, ketika seorang bidan bernama Fuzekas muncul di desa. Dia mengajar wanita yang sementara dibiarkan tanpa suami, singkirkan konsekuensi dari kontak dengan kekasih.
Setelah tentara mulai kembali dari perang, bidan menyarankan agar istri merebus kertas lengket yang dirancang untuk membunuh lalat untuk mendapatkan arsenik, dan kemudian menambahkannya ke makanan.
Arsenik
Dengan demikian, mereka dapat melakukan sejumlah besar pembunuhan, dan wanita tetap tidak dihukum karena fakta bahwa petugas desa adalah saudara dari bidan, dan di semua sertifikat kematian para korban dia menulis "tidak dibunuh."
Metode ini mendapatkan popularitas yang begitu kuat sehingga hampir semua masalah, bahkan masalah yang paling tidak penting, mulai diselesaikan dengan bantuan sup dengan arsenik. Ketika pemukiman tetangga akhirnya menyadari apa yang terjadi, lima puluh penjahat berhasil membunuh tiga ratus orang, termasuk suami, kekasih, orang tua, anak-anak, kerabat, dan tetangga yang tidak menyenangkan.
Perburuan manusia
3. Bagian tubuh manusia sebagai piala
Penting untuk dikatakan bahwa selama perang, banyak negara melakukan propaganda di antara tentara mereka, di mana mereka ditanamkan di otak bahwa musuh bukanlah seseorang.
Dibedakan dalam hal ini dan tentara Amerika, yang jiwanya dipengaruhi sangat aktif. Di antara mereka ada yang disebut "lisensi berburu.
Salah satunya pergi seperti ini: Musim berburu Jepang telah dibuka! Tidak ada batasan! Pemburu mendapatkan hadiah! Amunisi dan peralatan gratis! Bergabunglah dengan Korps Marinir AS!
Oleh karena itu, tidak ada yang mengejutkan dalam kenyataan bahwa tentara Amerika selama pertempuran Guadalcanal (Guadalcanal), membunuh Jepang, memotong telinga mereka dan menyimpannya sebagai suvenir.
Selain itu, kalung dibuat dari gigi orang yang terbunuh, tengkorak mereka dikirim pulang sebagai oleh-oleh, dan telinga mereka sering dikalungkan di leher atau di ikat pinggang.
11:20 , 14.07.2017
Pemerkosaan selama konflik bersenjata selalu memiliki makna psikologis-militer sebagai sarana untuk mengintimidasi dan menurunkan moral musuh.
Pada saat yang sama, kekerasan terhadap perempuan bertindak sebagai manifestasi dari sindrom seksis (yaitu, murni maskulin) dan rasis, yang memperoleh kekuatan khusus dalam situasi stres skala besar.
Pemerkosaan perang berbeda dengan pemerkosaan yang dilakukan di masa damai. Kekerasan seksual pada masa perang atau konflik bersenjata dapat memiliki makna ganda jika dilakukan dalam skala besar. Ini tidak hanya berfungsi untuk mempermalukan individu yang mengalaminya, tetapi juga untuk menunjukkan kepada rakyat negara musuh bahwa para pemimpin politik dan tentaranya tidak mampu melindunginya. Oleh karena itu, tindakan kekerasan seperti itu, tidak seperti yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terjadi secara diam-diam, tetapi di depan umum, bahkan seringkali dengan kehadiran orang lain secara paksa.
Secara umum, ada tiga ciri yang membedakan kekerasan seksual militer dengan pemerkosaan masa damai. Yang pertama adalah tindakan publik. Musuh perlu melihat apa yang terjadi pada “propertinya”, itulah sebabnya para pemerkosa sering memperkosa wanita di depan rumah mereka sendiri. Ini adalah tindakan terhadap suami (simbolis bapak bangsa atau pemimpin musuh), bukan tindakan terhadap wanita. Yang kedua adalah pemerkosaan beramai-ramai. Kawan-kawan yang bertarung membuatnya dalam satu tim: semua orang harus seperti yang lain. Ini mencerminkan kebutuhan kelompok yang sedang berlangsung untuk memperkuat dan mereproduksi solidaritas. Dengan kata lain, minum bersama, jalan bersama, pemerkosaan bersama. Yang ketiga adalah pembunuhan seorang wanita setelah serangan seksual.
Dokumen-dokumen yang tersedia bagi para peneliti memberikan kesaksian tentang pemerkosaan massal terhadap perempuan oleh tentara Wehrmacht di wilayah-wilayah pendudukan. Namun, sulit untuk menentukan skala sebenarnya dari kejahatan seksual selama perang yang disebabkan oleh penjajah di wilayah Uni Soviet: terutama karena kurangnya sumber generalisasi. Selain itu, di masa Soviet, masalah ini tidak terfokus dan tidak ada catatan korban seperti itu yang disimpan. Data statistik tertentu dapat memberikan daya tarik wanita kepada dokter, tetapi mereka tidak meminta bantuan dokter, karena takut akan kutukan masyarakat.
Kembali pada bulan Januari 1942, Komisaris Rakyat untuk Urusan Luar Negeri Uni Soviet V. Molotov mencatat: “Tidak ada batasan untuk kemarahan dan kemarahan rakyat, yang menyebabkan banyak fakta kekerasan keji, ejekan keji terhadap kehormatan perempuan dan pembantaian warga negara dan perempuan Soviet. di seluruh penduduk Soviet dan di Tentara Merah, yang dilakukan oleh perwira dan tentara fasis Jerman ... Di mana-mana bandit Jerman yang brutal mendobrak rumah, memperkosa wanita, gadis di depan kerabat dan anak-anak mereka, mengejek yang diperkosa ... ".
Di Front Timur, kekerasan seksual kelompok terhadap perempuan cukup umum di kalangan tentara Wehrmacht. Tetapi tidak hanya tentara Jerman yang melakukan ini selama tahun-tahun pendudukan, sekutu mereka tidak meremehkan perilaku seperti itu. Khususnya dalam hal ini, menurut para saksi pendudukan, militer Hungaria “membedakan diri”. Partisan Soviet tidak tinggal jauh dari kejahatan semacam itu.
Di Lvov pada tahun 1941, 32 pekerja pabrik garmen menjadi sasaran kekerasan dan kemudian dibunuh oleh stormtroopers Jerman. Tentara mabuk menyeret gadis dan wanita muda Lviv ke taman. Kosciuszko diperkosa. Wanita Yahudi harus menanggung adegan penghinaan seksual yang mengerikan selama pogrom pada 1 Juli 1941 di Lvov.
Kerumunan yang marah tidak berhenti pada apa-apa, perempuan dan anak perempuan ditelanjangi, didorong dengan pakaian dalam mereka melalui jalan-jalan kota, yang, tentu saja, mempermalukan martabat mereka dan menyebabkan, selain trauma fisik, juga psikologis. Misalnya, saksi mata menceritakan kisah berikut: peserta pogrom menelanjangi seorang gadis Yahudi berusia dua puluh tahun, menempelkan tongkat di vaginanya dan memaksanya untuk berbaris melewati kantor pos ke penjara di Lontskoy, di mana "pekerjaan penjara" dilakukan. sedang dilaksanakan saat itu.
Pemerkosaan massal terhadap perempuan dan anak perempuan di desa-desa Galicia disebutkan dalam laporan pemberontak Ukraina pada Oktober 1943:
“21 Juli 1943. dimulai di Lembah Pasifik. Pengamanan harus diterjemahkan oleh Zondereinsatz SD dalam kekuatan 100 orang, penghinaan termasuk dari Uzbekistan sendiri, di bawah kawat praktisi Polisi Keamanan di Lembah Kutub Yarosh. Uzbekistan tiba pada usia 16 tahun. Di malam hari, di depan desa Pohorilets, dia membuat penembak yang mengerikan dan ingin menangkap orang. Orang-orang mulai berdetak di mana pun saya bisa. Semua pria mengalir ke hutan. Orang-orang Uzbek bergegas melalui negara bagian dan mulai menembak dan menangkap ayam dan angsa, dan di gubuk-gubuk mereka berlari mencari mentega, sirup, telur, daging, dan di tengah kegelapan untuk minuman keras, jadi dengan paksa mereka menggerakkan para wanita untuk masak dan pasang zhu m. Setelah makan enak dan ditaburi minuman keras panas, mereka memanjat gadis-gadis dan orang-orang muda. Mereka memperkosa de sakit di sana. Ada selusin pengalaman di hadapan kerabat, yang mensterilkannya dalam kutka, dan pada putri dari yang paling halus, naluri binatang mereka ditenangkan. Tentang jumlah tahun vipadkіv znasiluvannya enggan mengaku. Mirip dengan pasifikasi diterjemahkan sampai sekarang di dekat desa: Ilemnya, Grabiv dan Lopyanka.
Para pemberontak mengutip sejumlah kecil orang yang ingin pergi ke Jerman dari desa-desa ini dan tindakan partisan di wilayah tersebut sebagai alasan untuk tindakan tersebut.
Tidak kurang adegan kekerasan seksual dilakukan di Ukraina Barat oleh partisan Soviet. Ini dibuktikan oleh banyak laporan detasemen UPA, namun, untuk menggambarkan pemerkosaan wanita oleh partisan merah, masih layak untuk mengutip sumber-sumber Soviet - mereka lebih dapat diandalkan dan, yang paling penting, objektif, karena laporan UPA dan kenangan saksi sampai batas tertentu bisa "melangkah terlalu jauh" dalam aspek ini. Dokumen-dokumen "markas besar gerakan partisan Ukraina" bersaksi tentang kekerasan seksual terhadap penduduk sipil oleh "pembalas rakyat".
Poin menarik: dalam laporan formasi partisan yang ditempatkan di wilayah Sumy, Chernihiv, dan Kiev, ada beberapa referensi tentang pemerkosaan wanita; mereka mulai muncul dengan frekuensi yang jarang selama penggerebekan di Ukraina Barat. Ini dijelaskan oleh sikap partisan Soviet terhadap wilayah yang secara politik "tidak dapat diandalkan" ini dan persepsi dewan yang tidak ramah oleh penduduk setempat.
Sebagian besar orang Galicia menganggap mereka musuh dan mendukung pemberontak Ukraina. Tidak boleh diabaikan bahwa para partisan selama penggerebekan tidak terlalu khawatir tentang reputasi mereka, mereka mengerti bahwa, tampaknya, mereka tidak akan segera kembali ke tempat kejahatan mereka. Berada di wilayah yang sama, ada baiknya memikirkan membangun hubungan normal dengan penduduk agar dapat menerima makanan atau pakaian darinya. Selama serangan itu, adalah mungkin untuk mengambil semua ini dengan paksa.
Kekerasan seksual digambarkan cukup lengkap dalam memorandum mantan partisan formasi yang dinamai menurut namanya. Budyonny V. Buslaev dan N. Sidorenko atas nama kepala NKVD SSR Ukraina S. Savchenko.
Dokumen itu mengatakan, sebagian:
“Di desa Dubovka, dekat Tarnopol, seorang wanita berusia 40-45 tahun diperkosa oleh partisan Gardonovim, Panasyuk, Mezentsev, komandan detasemen Bubnov dan lainnya. Nama korban belum diketahui. Di desa Verkhobuzh, dekat Brody, mandor Mezentsev mencoba memperkosa seorang gadis dan ibunya yang berusia 65 tahun, membawanya ke jalan pada malam hari dan, di bawah rasa sakit senjata, menuntut persetujuan. Dia meletakkannya di dinding dan menembak dari senapan mesin di atas kepala mereka, setelah itu dia memperkosa ...
Di satu desa, saya tidak ingat namanya, di dekat Snyatyn, mandor Mezentsev, mabuk, mengeluarkan pistol dan mencoba memperkosa seorang gadis yang melarikan diri, kemudian dia memperkosa neneknya, yang berusia 60-65 tahun .. Komandan peleton Bublik Pavel secara pribadi dan dalam hal ini menghasut para pejuang, terlibat dalam penjualan kuda vodka, yang ia ambil kembali sebelum pergi ...
Dia secara sistematis minum, melakukan pencarian ilegal sendiri dan menuntut vodka dari penduduk. Dia selalu melakukannya dengan senjata di tangannya, menembaki apartemen, mengintimidasi penduduk. Di desa Biskov (di Pegunungan Carpathian) di apartemen markas besar formasi, juru masak markas menembaki jendela, peralatan dapur, dan langit-langit karena dia ingin memperkosa nyonyanya, tetapi dia melarikan diri. Setelah itu dia menghilangkan kebutuhannya di atas meja...
Perampokan biasanya dilakukan selama penggeledahan dengan dalih apakah ada anggota "mata-mata" atau "Bandera", dan, sebagai aturan, tempat-tempat seperti itu digeledah di mana mungkin ada jam tangan dan barang berharga lainnya. Hal-hal seperti jam tangan, pisau cukur, cincin, jas mahal diambil begitu saja tanpa daya tarik. Penduduk biasanya tahu tentang pendekatan unit partisan Soviet yang berjarak 30-40 km. Dan dalam beberapa hari terakhir adalah mungkin untuk bertemu desa yang hanya memiliki kakek, atau bahkan rumah kosong.
Tentu saja, pimpinan NKVD menuntut penjelasan dari komando formasi Budyonnovsky. Dalam laporan itu, komandan detasemen "Untuk Kyiv", Kapten Makarov, menjelaskan semuanya dengan sederhana. Dia menyangkal semua fakta, dan menuduh para partisan yang menulis catatan pengkhianatan (penggugat meninggalkan detasemen dan pergi ke belakang Tentara Merah) dan memiliki hubungan dengan Bandera. Omong-omong, ini adalah jenis jawaban yang cukup umum dari komandan detasemen partisan jika mereka dituduh melakukan penjarahan, mabuk, atau kekerasan seksual. (Ternyata paradoks - ternyata Makarov tidak curiga bahwa ada dua Banderaites di detasemennya, tetapi dia "melihat cahaya" hanya ketika mereka menulis memorandum tentang pelanggaran di unit). Kasus ini mungkin ditutup-tutupi. Paling tidak tidak bisa dilacak lebih lanjut karena tidak adanya dokumen yang menunjukkan hukuman yang dijatuhkan kepada para terdakwa.
Seperti yang Anda lihat, selama tahun-tahun perang, perempuan sering menjadi korban pemerkosaan oleh tentara dari pihak yang bertikai. Pada periode pasca perang, sangat sulit bagi mereka untuk kembali ke kehidupan yang utuh. Memang, di Uni Soviet mereka tidak menerima perawatan medis yang layak, dalam kasus kehamilan mereka tidak dapat menyingkirkan janin - di Uni Soviet, aborsi dilarang oleh hukum. Banyak, karena tidak tahan, menumpangkan tangan, seseorang pindah ke tempat tinggal lain, sehingga berusaha melindungi diri dari gosip atau simpati orang dan mencoba melupakan apa yang mereka alami.
CATATAN
Kjopp G. Mengapa saya dilahirkan sebagai perempuan?: "eksploitasi" seksual para pembebas Soviet. - M. 2011. - hal.138-139.
Meshcherkina E. Pemerkosaan massal sebagai bagian dari etos militer // Studi gender tentang etos militer. - 2001. - No. 6. - dengan. 258.
