Mulai dari paruh kedua tanggal 8 c. SM. sampai awal abad ke-3. M, di hamparan luas dari Laut Hitam ke Sayano-Altai, orang-orang misterius berkeliaran. Penulis dan sejarawan kuno menyebut mereka "Scythians". Penulis kuno yang sama memberikan arti yang berbeda ke dalam konsep ini. Di bawah "Scythians" dipahami baik suku yang hanya tinggal di wilayah Laut Hitam Utara, dan orang-orang lain yang tinggal di wilayah yang cukup jauh satu sama lain. Bahkan negara Rusia dalam beberapa tulisan abad pertengahan disebut Scythia. Kronik Rusia menekankan bahwa orang-orang Rusia disebut oleh orang Yunani "Scythia Besar". Orang Skit disebutkan dalam The Tale of Bygone Years:

“Oleg pergi ke Yunani, meninggalkan Igor di Kyiv, tetapi dia membawa banyak orang Varangia, dan Slavia, dan Chud, dan Krivichi, dan Ukur, dan Drevlyan, dan Radimichi, dan Polian, dan orang Utara, dan Vyatichi, dan Kroasia, dan Duleb, dan Tivertsy, yang dikenal sebagai penerjemah: ini semua disebut oleh orang Yunani "Scythia Besar".

Secara resmi, ada dua versi utama kemunculan Scythians:

yang pertama didasarkan pada apa yang disebut "Kisah Ketiga" Herodotus, yang mengatakan bahwa orang Skit datang dari timur;

yang kedua didasarkan pada legenda yang dicatat oleh Herodotus yang sama, dan menunjukkan bahwa pada abad VIII. SM. orang Skit menetap di wilayah wilayah Laut Hitam Utara, menonjol dari lingkungan penerus budaya Srubna

Sebagai referensi: budaya srubna- asosiasi orang-orang pada Zaman Perunggu Akhir (abad XVIII-XII SM), umum di zona stepa dan hutan-stepa Eropa Timur antara Dnieper dan Ural. Monumen terpisah dari budaya ini ditemukan di Siberia Barat dan Kaukasus Utara. Ada versi bahwa orang-orang dari budaya Srubna adalah dasar dari mana migrasi ke barat laut Iran modern terjadi. Haplogroup kromosom Y R1a (subclades R1a1, R1a1a, R1a1a1b2, R1a1a1b2a2a-Z2123) ditemukan di antara perwakilan budaya Srubnaya yang hidup 3900–3200 tahun yang lalu.

Ngomong-ngomong, jika kita mengambil silsilah sebagai argumen dan menarik kesimpulan tentang asal usul orang berdasarkan DNA mereka, orang Skit juga merupakan pembawa haplogroup kromosom Y R1a. Dan jika kita mengambil DNA Slavia modern, maka genotipe mereka, seperti halnya bangsa modern lainnya, agak heterogen karena asimilasi dan inses, tetapi, bagaimanapun, haplogroup kromosom Y R1a adalah karakteristik dari semua kelompok Slavia. Di Rusia, tergantung pada wilayahnya, berkisar dari 34 hingga 55%, Belarusia 50%, Ukraina 54%, Polandia 56% (tautan). Tentu saja, tidak dapat dikatakan bahwa Slavia adalah keturunan Skit. Sejarah Scythians berakhir pada abad III. IKLAN kekalahan dari tetangga dan kerabat - Sarmatians. Slavia muncul di arena sejarah pada abad ke 4-5 Masehi. Kemungkinan besar, Scythians dan Sarmatians menjadi bagian dari suku Slavia, dan Scythian-Sarmatians bergabung dengan "keluarga" besar Slavia bukan sebagai kerabat miskin, tetapi pada pijakan yang sama. Dalam seni rakyat Rusia, menjahit, ada koneksi dengan seni Skit, elemen pakaian, dan simbol Sarmatians.

Orang Skit bukanlah satu orang. Scythologist Rusia yang terkenal A.Yu.Alekseev menulis: “Orang Skit, asal Asia ini, tetapi yang menjadi orang Eropa, yang selama beberapa abad memiliki dampak signifikan pada budaya dan sejarah tetangga dekat dan jauh mereka. Mereka adalah yang pertama dalam rantai panjang suku nomaden yang kita kenal, yang, pada interval 200-400 tahun, bergulung-gulung di sepanjang Koridor Stepa Besar ke Eropa ... ". "Scythians" adalah nama umum dari banyak orang yang dekat dalam budaya, struktur ekonomi, cara hidup, dan ide-ide ideologis suku nomaden Eurasia. Nama Scythians diberikan oleh orang Yunani, yang pertama kali bertemu mereka di Asia Kecil, dan kemudian di wilayah Laut Hitam Utara, di mana koloni Yunani pertama muncul pada paruh kedua abad ke-7 SM. Terima kasih atas informasi yang kami peroleh dari para sejarawan kuno, termasuk mereka yang hidup pada abad ke-5 SM. Herodotus dari Halicarnassus, yang disebut Scythians Eropa, yang tinggal di daerah stepa dan hutan-stepa di wilayah Laut Hitam Utara (antara Danube di barat dan Don di timur) dari abad ke-7 SM, menjadi yang paling terkenal . hingga abad ke-3 M”

Apa yang mereka lakukan? Apa cara hidup mereka? Arkeologi telah menemukan dunia menakjubkan dari gundukan pemakaman Scythian, contoh seni unik yang luar biasa, struktur pemakaman yang megah. Dasar ilmiah arkeologi Scythian diciptakan pada abad ke-20. Penggalian resmi pertama dari gundukan pemakaman besar Scythian dilakukan pada 1763 atas nama Letnan Jenderal Alexei Petrovich Melgunov, Gubernur Wilayah Novorossiysk. Mulai saat ini waktu bidang arkeologi Scythian dihitung. Kemudian mereka menjelajahi Litoy Kurgan, yang terletak 60 km dari Elisavetgrad (sekarang Kirovograd). Pemakaman terbuka (Chervonnaya Mogila) ternyata adalah penguburan bangsawan Scythian, sebagaimana dibuktikan oleh barang-barang emas yang megah pada akhir abad ke-7 - awal abad ke-6 SM.

Karya seni rupa Scythian, yang disimpan di museum terbaik, telah lama dimasukkan dalam perbendaharaan budaya dunia. Setiap orang yang berpendidikan akan mengenali sesuatu yang dibuat dengan gaya hewan Scythian. Ini adalah gaya hewan yang merupakan fitur paling orisinal dari seni dunia Scythian. Gambar binatang menghiasi harness kuda, senjata, pakaian, tanda-tanda kekuasaan, kultus dan barang-barang toilet.

Nilai artistik dari karya-karya yang dibuat oleh para master Scythian sangat bagus. Mereka fasih dalam teknik casting, forging, embossing, embossing, engraving dan menciptakan gaya asli mereka sendiri dalam seni, ciri khasnya adalah gambar binatang dalam dinamika pada benda - bertarung, melompat, berlari. Contoh nyata seni Scythian adalah piring kerawang - dekorasi gaun kuda - menggambarkan seorang pengendara menembak rusa dari busur. Dan dada emas (hiasan dada raja Scythian) adalah karya unik dan mahakarya seni dunia. Seniman dunia Scythian menguasai banyak genre - ukiran, relief, plastik tiga dimensi, applique, bordir. Produk logam dibuat menggunakan casting, stamping, engraving. Pada dasarnya, orang liar.

Kematian raja Scythian adalah peristiwa penting dan tragis bagi rakyat. Dia berkabung untuk waktu yang lama, melakukan serangkaian ritual berdarah. Selain raja, hewan, pelayan, istri, uang dan perhiasan dimakamkan di kuburan. Kemudian mereka menuangkan sebuah bukit besar. Sebuah patung batu berbentuk sosok manusia berdiri dipasang di gundukan itu. Itu tidak ada hubungannya dengan "prototipe hidup", itu adalah gambaran umum seorang pria, yang diukir secara kasar dari batu monolitik. Sang master hanya menunjukkan fitur yang paling penting - kepala, wajah, lengan dan kaki, pakaian dan senjata. Atribut kekuatan juga digambarkan - hryvnia di leher dan rhyton di tangan. Scythians percaya bahwa dengan mendirikan gambar ini di atas gundukan kuburan, mereka mengatasi pelanggaran ketertiban dunia yang terjadi dengan kematian raja.

Saat ini, penampilan pengembara Scythian sudah cukup terkenal: para empu Hellenic menggambarkan mereka secara etnografis secara akurat pada bejana dan perhiasan emas dan perak yang ditemukan di banyak gundukan pemakaman bangsawan Scythian tertinggi. Informasi berharga juga diberikan oleh rekonstruksi antropologi yang dilakukan pada sisa-sisa tulang dan tengkorak dari penguburan Scythian. "Ya, kami orang Skit, ya, kami orang Asia dengan mata sipit dan serakah ..."- gambar puitis yang dibuat oleh Alexander Blok ini tidak sesuai dengan kenyataan. Orang Skit tidak memiliki mata sipit atau ciri Mongoloid lainnya. Mereka adalah khas bule dengan tinggi sedang dan perawakan yang kuat. Dalam hal bahasa, orang Skit termasuk dalam kelompok Iran Utara (dari orang-orang yang ada, orang Ossetia paling dekat dengan mereka dalam hal bahasa).

Orang Skit adalah pejuang yang terampil dan ganas. Muncul pada abad VIII - awal abad VII. SM. di wilayah Laut Hitam, pindah ke Timur Tengah dan Yunani. Setelah melewati celah-celah Pegunungan Kaukasia Utama, mereka menyerbu pada abad ke-7 SM. di Transcaucasia, mereka mengalahkan negara bagian Urartu yang perkasa dan, seperti badai yang dahsyat, menimpa kota-kota Media, Asyur, Babilonia, Phoenicia, dan Palestina yang sedang berkembang. Tak lama setelah peristiwa ini, Scythians bergerak lebih jauh ke selatan dan, mencapai Suriah dan Palestina, akan menyerang Mesir. Tapi Firaun Psammetik I ada di depan mereka: dia pergi menemui orang Skit dengan hadiah yang kaya dan mencegah mereka dari niat untuk menghancurkan negara kuno. Menurut Herodotus, pengembara utara tetap berada di Asia Barat selama 28 tahun dan menghancurkan segalanya dengan amukan dan kekerasan mereka. Orang Skit berperilaku di Timur Tengah seperti perampok dan pemerkosa. Ribuan panah perunggu yang ditemukan selama penggalian kota-kota Timur Tengah kuno, jejak kebakaran dan kehancuran di dalamnya mengkonfirmasi laporan sumber tertulis kuno tentang serangan dahsyat kavaleri Scythian di daerah berbunga di Asia Kecil.
Kemudian giliran datang untuk membayar Scythians untuk semua pelanggaran yang mereka sebabkan. Dan raja Median Cyaxares, seperti yang dilaporkan oleh penulis kuno, mengundang banyak pemimpin dan komandan Scythia ke istananya untuk pesta "persahabatan" dan, setelah meminum mereka hingga tidak sadar, memerintahkan mereka untuk dibunuh. Setelah kehilangan kepemimpinan puncak mereka dan berada di bawah ancaman kekalahan total oleh pasukan Median, Scythians terpaksa kembali ke wilayah utara Laut Hitam mereka. Dan dari akhir abad ke-7 SM. peristiwa utama sejarah Scythian sudah dikaitkan hanya dengan daerah stepa dan hutan-stepa di Eropa Timur.
Tabel menunjukkan tonggak utama dalam sejarah Scythians.

Temuan:
1. Scythians tidak bisa menjadi nenek moyang langsung dari Slavia, meskipun kami secara genetik serupa.
2. Scythians jelas memiliki dampak signifikan pada pembentukan, budaya, tradisi dan adat istiadat masyarakat Slavia.
3. Orang Skit bukanlah satu orang, satu kelompok etnis. Ini adalah suku-suku nomaden yang terkait dalam budaya, bahasa dan adat.

Sebuah laporan singkat tentang Scythians akan membantu Anda mempersiapkan pelajaran sejarah Anda. Anda juga dapat mengetahui di mana orang Skit tinggal dan apa yang mereka lakukan.

Pesan tentang Scythians

Pada awal abad ke-7 SM, suku nomaden muncul di stepa wilayah Laut Hitam. Ini adalah orang Skit. Mereka termasuk dalam kelompok berbahasa Iran. Scythians mendominasi wilayah Ukraina selama sekitar 300-400 tahun, meninggalkan warisan besar. Pada periode abad ke-5-4, suku-suku ini secara bertahap beralih ke cara hidup yang menetap dan menciptakan seluruh pemukiman di sepanjang Dnieper bagian bawah dan di Krimea. Pemukiman Kamenskoe adalah yang terbesar dan merupakan pusat utama kerajinan tangan, memasok produk besi ke suku-suku stepa.

Apa yang dilakukan orang Skit?

Budaya Scythians diwakili oleh keramik cetakan, amphorae, tembikar, barang-barang rumah tangga logam, peralatan. Semuanya ditemukan di tempat-tempat pemukiman suku dan monumen pemakaman mereka. Ini adalah bukti bahwa mereka adalah orang-orang yang terampil dan banyak akal.

Aktivitas buruh terwujud dalam kehidupan sehari-hari dan ekonomi (kecuali untuk kerajinan militer yang terkenal). Pekerjaan utama populasi Scythian adalah pengembangbiakan sapi nomaden. Itu didasarkan pada pemeliharaan dan pembiakan domba, kuda, dan sapi sepanjang tahun. Untuk waktu yang lama, jenis ekonomi ini dominan. Pada pertengahan abad ke-5 SM, pembiakan sapi semi-nomaden muncul di lembah Dnieper. Sebelum kematian Great Scythia, 2 jenis ekonomi ini membentuk dasar ekonomi Scythians.

Pada pergantian abad ke-5-4 SM, cabang lain dari ekonomi Skit dibentuk - pertanian, yang berfokus pada penanaman pakan ternak untuk memberi makan ternak di musim dingin. Suku-suku mulai menimbun millet dan barley filmy. Setelah mereka mulai menanam gandum untuk diri mereka sendiri. Tanah itu diolah dengan bera, setelah sebelumnya membakar rumput di lokasi. Setelah dua tahun eksploitasi situs ini, itu berubah menjadi padang rumput. Dan baru setelah 10 tahun tanah itu digarap kembali.

Sejarah Scythians

Scythians - nama umum orang nomaden utara (Iran (mungkin) asal) di Eropa dan Asia, pada zaman kuno (abad VIII SM - abad IV M) Scythians juga secara kondisional disebut suku semi-nomaden yang terkait dengan mereka, yang menduduki ruang stepa Eurasia hingga Transbaikalia dan Cina Utara.

Herodotus melaporkan banyak informasi menarik tentang orang Skit, yang merupakan bagian terbesar dari populasi wilayah Laut Hitam Utara saat itu. Menurut Herodotus, yang dikonfirmasi oleh penggalian arkeologis, orang Skit mendiami bagian selatan wilayah Laut Hitam - dari mulut Danube, Bug Bawah dan Dnieper hingga Laut Azov dan Don.

Asal

Asal usul Scythians adalah salah satu masalah yang paling sulit dan kontroversial dalam etnografi sejarah. Beberapa sejarawan percaya bahwa Scythians adalah orang-orang yang secara etnis integral dan pada saat yang sama menghubungkan mereka dengan Arya atau Mongol (Ural-Altaians), ilmuwan lain, mengandalkan instruksi Herodotus tentang perbedaan budaya antara Scythians Barat dan Timur. (petani dan pengembara), menganggap bahwa nama "Scythians" mencakup suku-suku yang beragam secara etnis, dan mengklasifikasikan Scythians menetap sebagai Iran atau Slavia, dan nomaden sebagai Mongol atau Ural-Altaians, atau mereka memilih untuk tidak berbicara tentang mereka secara pasti.

Sebagian besar data yang tersedia mendukung kepemilikan mereka pada salah satu cabang suku Indo-Eropa, kemungkinan besar suku Iran, terutama karena para ilmuwan yang mengakui keiranian orang Sarmat, kata-kata Herodotus tentang hubungan Sarmatians dengan Scythians memungkinkan kesimpulan yang diperoleh oleh sains untuk Sarmatians diperluas ke Scythians.

Perang

Tentara Scythians terdiri dari orang-orang bebas yang hanya menerima makanan dan seragam, tetapi dapat mengambil bagian dalam pembagian barang rampasan jika mereka menunjukkan kepala musuh yang telah mereka bunuh. Prajurit mengenakan helm perunggu dalam gaya Yunani dan surat berantai. Senjata utama adalah pedang pendek - akinak, busur melengkung ganda, perisai persegi dan tombak. Setiap Scythian memiliki setidaknya satu kuda, para bangsawan memiliki kawanan kuda yang besar.

Prajurit tidak hanya memotong kepala musuh yang dikalahkan, tetapi juga membuat mangkuk dari tengkorak mereka. Menghias piala menyeramkan ini dengan emas dan dengan bangga menunjukkannya kepada tamu mereka. Scythians bertempur, sebagai suatu peraturan, dengan menunggang kuda, meskipun seiring waktu, ketika pemukiman tumbuh, infanteri Scythian juga muncul. Herodotus menggambarkan secara rinci kebiasaan militer orang Skit, tetapi mungkin sampai batas tertentu melebih-lebihkan militansi mereka.

masa kejayaan

Abad IV - raja Scythian Atey, yang hidup selama 90 tahun, mampu menyatukan semua suku Scythians dari Don ke Danube. Scythia pada waktu itu mencapai puncaknya: Atey memiliki kekuatan yang setara dengan Philip II dari Makedonia, mencetak koinnya sendiri dan memperluas harta miliknya. Suku-suku ini memiliki hubungan khusus dengan emas. Kultus logam ini bahkan menjadi dasar legenda bahwa orang Skit mampu menjinakkan griffin yang menjaga emas.

Pertumbuhan kekuatan Scythians memaksa Makedonia untuk melakukan beberapa invasi skala besar: Philip II mampu membunuh Atheus dalam pertempuran epik, dan putranya, Alexander yang Agung, setelah 8 tahun pergi berperang melawan Scythians. Tapi Alexander tidak bisa mengalahkan Scythia, dan terpaksa mundur, meninggalkan Scythians tak terkalahkan.

Bahasa

Orang Skit tidak memiliki bahasa tertulis. Satu-satunya sumber informasi tentang bahasa mereka adalah karya-karya penulis kuno dan prasasti zaman kuno. Beberapa kata Scythian dicatat oleh Herodotus, misalnya, "pata" - berarti "membunuh", "oyor" - berarti "manusia", "Arima" - berarti "satu". Mengambil fragmen dasar dari kata-kata ini, para filolog menghubungkan bahasa Skit dengan bahasa keluarga Iran dari kelompok bahasa Indo-Eropa. Orang Skit sendiri menyebut diri mereka Skud, yang kemungkinan besar bisa berarti "pemanah". Nama-nama suku Scythian, nama-nama dewa, nama pribadi, nama toponim juga turun ke zaman kita dalam transkripsi Yunani dan Latin.

Seperti apa rupa orang Scythia?

Seperti apa rupa orang Skit dan apa yang mereka kenakan diketahui terutama dari gambar mereka pada bejana emas dan perak karya Yunani, yang ditemukan selama penggalian arkeologi di gundukan pemakaman terkenal di dunia seperti Kul-Oba, Solokha, dan lainnya. Dalam karya-karya mereka, seniman Yunani menggambarkan orang Skit dalam kehidupan yang damai dan militer dengan realisme yang luar biasa.

Mereka memakai rambut panjang, kumis dan jenggot. Mereka mengenakan pakaian linen atau kulit: celana panjang-celana harem dan kaftan dengan ikat pinggang. Sepatu adalah sepatu bot kulit yang dicegat dengan tali pergelangan kaki. Orang Skit mengenakan topi runcing di kepala mereka.

Ada juga gambar Scythians pada item lain yang ditemukan di Kul-Oba. Misalnya, sebuah plakat emas menggambarkan dua orang Skit sedang minum dari rhyton. Ini adalah ritus kembaran, yang kita ketahui dari kesaksian para penulis kuno.

Agama orang Skit

Ciri khas agama suku-suku ini adalah tidak adanya gambar antropomorfik para dewa, serta kasta khusus pendeta dan kuil. Personifikasi dewa perang, yang lebih dihormati oleh orang Skit, adalah pedang besi yang ditancapkan ke tanah, di depannya pengorbanan dilakukan. Sifat ritual pemakaman dapat menunjukkan bahwa Scythians percaya pada kehidupan setelah kematian.

Upaya Herodotus, yang mencantumkan nama dewa Scythian, untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa dewa Yunani tidak berhasil. Agama mereka begitu aneh sehingga tidak dapat menemukan kesejajaran langsung dalam ide-ide keagamaan orang Yunani.

1) Fiala (Pertengahan abad ke-4 SM); 2) dada Golden Scythian; 3) Anting emas dengan liontin berbentuk perahu. Emas, enamel; 4) Cangkir bulat, emas (abad ke-4 SM)

emas Scythian

Awalnya, perhiasan emas dibuat hanya untuk bangsawan Scythians, tetapi seiring waktu, bahkan orang biasa mampu membeli perhiasan, meskipun jumlah emas di dalamnya lebih sedikit. Orang Skit membuat produk yang lebih murah, terdiri dari perunggu. Bagian dari warisan disebut hanya itu - seni Scythian-Yunani, dan sebagian dikaitkan secara eksklusif dengan produk-produk Scythians.

Munculnya perhiasan emas pertama dimulai pada akhir Zaman Perunggu, ketika orang sudah tahu bagaimana memproses emas, memberikannya bentuk dan penampilan. Jika kita berbicara tentang perhiasan emas paling kuno dari Scythians, maka perkiraan usianya adalah 20.000 tahun. Sebagian besar produk ditemukan di gundukan kuburan. Dekorasi pertama ditemukan pada masa pemerintahan Peter 1.

Mereka menggunakan emas karena mereka menganggapnya sebagai zat ajaib dan ilahi. Mereka tertarik dengan penampilannya yang cemerlang, dan mereka menganggap dekorasi itu sebagai jimat bahkan selama pertempuran. Ketebalan perhiasan beberapa milimeter, tetapi sering kali terlihat kasar, karena orang Skit ingin memasukkan emas sebanyak mungkin ke dalam produk. Ada hiasan dada besar-besaran dalam bentuk plakat, mereka sering menggambarkan kepala binatang, sementara dalam volume, dan bukan di pesawat.

Yang paling umum adalah gambar rusa atau kambing - binatang yang dilihat suku. Namun, terkadang makhluk fiksi muncul, yang maknanya sulit diungkapkan.

1) Gelang dengan protom sphinx (gundukan Kul-Oba, abad ke-4 SM); 2) Upacara "minum sumpah" (persaudaraan); 3) sisir emas yang menggambarkan adegan pertempuran; 4) Plakat berbentuk sosok rusa yang sedang berbaring

suku Scythia. Gaya hidup

Meskipun budaya material Scythians, yang tersebar di seluruh wilayah yang luas ini, memiliki karakteristiknya sendiri di berbagai wilayah, secara keseluruhan ia memiliki ciri-ciri komunitas tipologis. Kesamaan ini juga tercermin dalam jenis keramik Scythian, senjata, set kuda, dan dalam sifat upacara pemakaman.

Menurut cara kehidupan ekonomi, Scythians dibagi menjadi suku-suku pertanian dan nomaden, pastoral yang menetap. Mendaftar suku-suku pertanian yang dikenalnya, Herodotus pertama-tama menamai Kallipid dan Alazons, tetangga terdekat Olviy, yang didirikan oleh para imigran dari Miletus di tepi muara Bug-Dnieper. Di kota ini, Herodotus terutama melakukan pengamatannya.

Herodotus menyebut Kallipid dan dengan cara lain - Hellenic-Scythians, sedemikian rupa mereka berasimilasi dengan penjajah Yunani. Kallipid dan Alazon dalam daftar Herodotus diikuti oleh petani Skit yang tinggal di sepanjang Dnieper pada jarak 11 hari navigasi dari mulutnya. Scythia pada zaman Herodotus tidak bersatu secara etnis. Itu juga termasuk suku-suku yang tidak terkait dengan Scythians, misalnya, pertanian dan peternakan, yang tinggal di hutan-stepa.

kehidupan ekonomi

Kehidupan ekonomi sebagian besar suku Scythian mencapai tingkat yang relatif tinggi. Menurut Herodotus, Alazons menabur dan makan, selain roti, bawang, bawang putih, lentil dan millet, dan petani Scythian menabur roti tidak hanya untuk kebutuhan mereka sendiri, tetapi juga menjualnya melalui mediasi pedagang Yunani.

Petani Scythian membajak tanah, sebagai suatu peraturan, dengan bantuan bajak yang ditarik sapi. Dipanen dengan sabit besi. Biji-bijian digiling di parutan biji-bijian. Penduduk pemukiman terlibat dalam peternakan sapi dan sapi kecil, kuda dan unggas.

Scythians nomaden dan yang disebut Royal Scythians, yang, menurut Herodotus, adalah yang terkuat dan paling suka berperang dari semua Scythians, mendiami ruang stepa di timur dari Dnieper ke Laut Azov, termasuk stepa Crimea . Suku-suku ini terlibat dalam peternakan sapi dan mengatur tempat tinggal mereka di gerobak.

Di antara pengembara Scythian, peternakan naik ke tingkat perkembangan yang relatif tinggi. Pada abad ke-5 hingga ke-4, mereka memiliki kawanan besar dan kawanan ternak, tetapi mendistribusikannya secara tidak merata di antara sesama anggota suku mereka.

Berdagang

Perdagangan dikembangkan di wilayah Scythia. Ada rute perdagangan air dan darat di sepanjang sungai Eropa dan Siberia, Laut Hitam, Kaspia, dan Laut Utara. Selain kereta perang dan gerobak beroda, orang Skit terlibat dalam pembangunan kapal bersayap rami sungai dan laut di galangan kapal Volga, Ob, Yenisei, di mulut Pechora. Jenghis Khan mengambil pengrajin dari tempat-tempat itu untuk membuat armada yang dimaksudkan untuk menaklukkan Jepang. Terkadang orang Skit sedang membangun lorong bawah tanah. Mereka meletakkannya di bawah sungai besar, menggunakan teknologi penambangan.

Rute perdagangan yang sibuk dari India, Persia, Cina melintasi tanah Scythians. Barang dikirim ke wilayah utara dan Eropa di sepanjang Volga, Ob, Yenisei, Laut Utara, dan Dnieper. Pada masa itu, ada kota-kota dengan bazaar dan kuil yang bising di tepiannya.

menolak. Hilangnya Scythians

Selama abad ke-2, orang Sarmatians dan suku nomaden lainnya secara bertahap mengusir orang Skit dari tanah mereka, hanya menyisakan padang rumput Krimea dan lembah Dnieper dan Bug yang lebih rendah, akibatnya, Scythia Besar menjadi Kecil. Setelah itu, Krimea menjadi pusat negara Skit, benteng yang dibentengi dengan baik muncul di dalamnya - benteng Napoli, Palakiy dan Khab, tempat orang Skit berlindung, berperang dengan Chersonesus dan Sarmatians. Pada akhir abad ke-2, Chersonese menerima sekutu yang kuat - raja Pontic Mithridates V, yang menyerang Scythians. Setelah banyak pertempuran, negara Scythian melemah dan berdarah kering.

Pada abad I dan II. AD, masyarakat Scythian hampir tidak bisa disebut nomaden: mereka adalah petani, agak kuat Helenisasi dan campuran etnis. Pengembara Sarmatian tidak berhenti mendorong orang Skit, dan pada abad ke-3 orang Alan mulai menyerang Krimea. Mereka menghancurkan benteng terakhir Scythians - Scythian Naples, yang terletak di pinggiran Simferopol modern, tetapi tidak bisa tinggal lama di tanah yang ditaklukkan. Segera invasi tanah ini dimulai, siap, yang menyatakan perang terhadap Alans, Scythians, dan Kekaisaran Romawi itu sendiri.

Pukulan ke Scythia adalah invasi Goth sekitar 245 AD. e. Semua benteng Scythian dihancurkan, dan sisa-sisa Scythians melarikan diri ke barat daya semenanjung Krimea, bersembunyi di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.

Terlepas dari kekalahan total yang tampak jelas, Scythia terus eksis untuk waktu yang singkat. Benteng-benteng yang tersisa di barat daya menjadi tempat perlindungan bagi orang Skit yang melarikan diri, beberapa pemukiman lagi didirikan di mulut Dnieper dan di Bug Selatan. Tapi mereka terlalu cepat jatuh di bawah serangan Goth.

Perang Scythian, yang setelah peristiwa yang dijelaskan dilancarkan oleh Romawi dengan Goth, disebut demikian karena fakta bahwa kata "Scythians" mulai digunakan untuk merujuk pada Goth yang mengalahkan Scythians yang sebenarnya. Kemungkinan besar, ada beberapa kebenaran dalam nama palsu ini, karena ribuan orang Skit yang kalah bergabung dengan pasukan Goth, larut dalam massa orang lain yang berperang dengan Roma. Jadi, Scythia menjadi negara bagian pertama yang runtuh akibat Migrasi Besar Bangsa-Bangsa.

Orang Hun menyelesaikan pekerjaan, pada 375 mereka menyerang wilayah wilayah Laut Hitam dan menghancurkan orang Skit terakhir yang tinggal di pegunungan Krimea dan di lembah Bug. Tentu saja, banyak orang Skit kembali bergabung dengan orang Hun, tetapi tidak ada lagi pembicaraan tentang identitas independen apa pun.

Scythians mendominasi tenggara Eropa dan Timur Tengah selama lebih dari tiga abad berturut-turut. Mereka praktis sezaman dengan dunia Yunani klasik. Pemanah kuda Scythian adalah tentara timur pertama, yang memiliki dampak besar pada kesadaran Eropa selama 2.000 tahun ke depan. Scythians bukan milik ras Turki-Mongoloid, seperti Hun dan Mongol. Mereka adalah orang Indo-Eropa dengan ciri-ciri lurus. Kami mengetahui hal ini dari gambar-gambar pada logam yang telah sampai kepada kami, serta dari fragmen bahasa Scythian yang disimpan dalam tulisan-tulisan sejarawan Yunani.

Keterampilan menunggang kuda dan memanah mengubah Scythians dari suku stepa nomaden menjadi kekuatan militer yang kuat. PADA waktu yang berbeda mereka berperang melawan Asyur, Media, Persia dan Makedonia. Selama masa kejayaannya, mereka mendominasi wilayah luas yang diduduki oleh Uni Soviet. Namun, orang Skit mempertahankan kebiasaan suku nomaden: mereka menjalin hubungan permanen dengan petani dan penggembala menetap, dari siapa mereka secara teratur mengumpulkan upeti.
Fragmen gambar dari sisir dari pemakaman Solok. Prajurit itu mengenakan baju besi kanvas Yunani dengan perlindungan tambahan dari sisik di area dada. Bantalan bahu dan ujung dengan banyak potongan melekat padanya.
Kami tahu lebih banyak tentang kebiasaan dan penampilan orang Skit daripada tentang banyak budaya yang lebih tua, meskipun mereka tidak meninggalkan catatan tertulis kepada kami. Pinggiran selatan harta Scythian berbatasan dengan perbatasan utara Yunani di daerah pantai Laut Hitam, di mana kota-kota perdagangan Yunani berada. Di sinilah Herodotus, yang karyanya merupakan sumber tertulis utama, menerima informasi dasar tentang orang Skit. Mungkin, di sini orang Skit bertemu dengan pandai besi Yunani. Untungnya bagi kami, orang-orang yang kuat dan berani ini sangat menyukai gambar pada logam mulia; selera yang baik, yang tercermin dalam pilihan master Yunani untuk pembuatan gambar-gambar ini; serta metode penguburan, berkat relik ini tersedia untuk studi sejarawan.

Orang Skit hidup pada awal Zaman Besi. Mereka mendiami stepa yang terletak di utara Laut Hitam. Meskipun "periode Scythian" dalam sejarah Eropa Timur berlangsung kurang dari 400 tahun (dari abad ketujuh hingga ketiga SM), orang Skit meninggalkan kenangan yang jelas tentang diri mereka sendiri. Seribu tahun setelah akhir keberadaan mereka sebagai orang merdeka, bagian tengah dari harta benda mereka, bersama dengan wilayah bawahan, terus disebut "Scythia Besar".

Sejak awal penampilan mereka di panggung dunia, Scythians mengambil bagian dalam kampanye besar di masa mereka. Mereka mengalahkan Asyur kontemporer, Urartu, Babilonia, Media dan Persia.

Sejarawan Yunani kuno Herodotus menulis bahwa sebelum bangsa Skit, stepa yang berdekatan dengan Laut Hitam dihuni oleh suku-suku Cimmerian. Scythians menaklukkan Cimmerian. Dikejar oleh mereka, para pengembara Cimmerian melintasi Pegunungan Kaukasus dan tersebar di seluruh kota-kota di Asia Barat. Scythians, yang dipimpin oleh Raja Madyas, mengalahkan Medes, yang mereka temui di jalan.

Pada awal abad VI, orang Skit berperang melawan Asyur. Namun, kronik Asyur sangat selektif dalam menggambarkan peristiwa: mereka berbicara banyak tentang kemenangan Asyur dan diam-diam melewatkan kekalahan mereka. Untungnya, tidak hanya kronik yang sampai kepada kita, tetapi juga laporan mata-mata, serta catatan pertanyaan yang ditanyakan raja-raja Asyur kepada orakel mereka ketika mereka meminta nasihat mereka sebelum pertempuran.

Setelah periode permusuhan antara Asyur dan Scythia, raja Asyur Esarhaddon berhasil menyelesaikan gencatan senjata untuk sementara waktu: ia memberikan hadiah besar kepada raja Scythian Partatuya dan memberinya putrinya sebagai istri. Sementara itu, Scythians mengarahkan senjata mereka ke Palestina dan Mesir. Nabi Alkitab berbicara tentang Scythians sebagai “orang-orang kuno yang kuat yang bahasanya sulit dimengerti. Getaran para pejuang pemberani ini seperti kuburan terbuka. Mereka mengambil panen gandum dan anggur, domba dan sapi jantan, bersama dengan putra dan putri Anda untuk boot. Hanya setelah membayar upeti besar kepada Scythians, Firaun Psammetik, yang memerintah pada 663-609. SM, menyelamatkan negaranya dari invasi mereka.

Dari Mesir, orang Skit kembali ke Asyur. Dalam 650-620. SM. Media - salah satu negara bagian terkaya di Timur Kuno - jatuh di bawah pengaruh mereka. Pada tahun 612 SM Tentara Scythian-Median merebut Niniwe dan menghancurkan kekaisaran Asyur.

Herodotus mengatakan yang berikut tentang kekuasaan bangsa Skit di Asia: “Mereka menghancurkan seluruh Asia. Orang Skit tidak hanya mengumpulkan upeti dalam jumlah tetap, tetapi juga menyerbu, mengambil semua yang bisa mereka bawa. Suatu ketika Kaksar dan Media mengundang orang Skit ke pesta, setelah itu mereka membunuh mereka. Ini memberikan alasan untuk berpikir bahwa Scythians kehilangan posisi dominan mereka karena pengkhianatan. Bagaimanapun, pada akhir abad ke-7 SM. sebagian besar tentara nomaden kembali ke Kaukasus Utara.

Namun, masih banyak yang belum jelas mengenai perang Scythian di Timur Tengah. Tidak diketahui apa itu tentara Skit: apakah itu tentara "negara" yang bersatu dan disiplin atau apakah mereka bergerak ke selatan dalam detasemen nomaden yang tersebar. Kami juga tidak tahu berapa banyak orang Skit yang tersisa di Timur Tengah dan berapa banyak yang tersisa ke stepa Laut Hitam. Tidak diragukan lagi, orang Skit belajar banyak hal berguna untuk diri mereka sendiri, berinteraksi dengan orang-orang di Timur Tengah. Di bidang seni militer, mereka tidak ada bandingannya: mereka bertempur dengan sukses yang sama dengan berjalan kaki dan menunggang kuda, tahu bagaimana bertarung dengan kavaleri dan infanteri, dan menyerbu kota-kota yang dibentengi dengan baik. Tetapi untuk memenangkan perang melawan kerajaan kuno yang kuat, keberanian dan keterampilan militer saja tidak cukup.

Armor dan senjata sangat penting, yang dengannya seorang prajurit dapat mengenai musuh, dirinya sendiri tetap tidak terluka. Pakaian militer Scythians dibentuk selama perang di Timur Tengah. Sebelum itu, mereka tidak menggunakan baju besi pelindung. Kita tahu tentang baju besi dan senjata Scythian berkat penggalian penguburan mereka. Scythians menguburkan anggota suku mereka yang mati di kuburan yang disebut barrows. Dari luar, gundukan itu tampak seperti gundukan tanah yang besar. Seorang pejuang dalam perjalanannya menuju keabadian ditemani oleh bagian paling berharga dari hartanya. Makam seorang prajurit biasa, sebagai suatu peraturan, berisi busur dengan beberapa lusin anak panah, sepasang tombak, atau tombak dan lembing. Pemakaman kerajaan berisi seluruh gudang senjata. Ada baju besi pelindung, helm, pedang, tabung panah dengan panah, banyak tombak; dan banyak kerangka kuda ditemukan di pemakaman awal.

1. Raja Scythia pada awal abad ke-6 SM

Munculnya raja Scythian di akhir era perang di Timur Tengah. Penampilan itu dipulihkan berdasarkan temuan dari pemakaman di dekat desa Kuban, Klermesskaya. Perisai itu diambil dari kuburan dekat desa Kostroma. Kapak raja, gagang dan sarung pedangnya dilapisi emas dengan ukiran yang dibuat oleh seorang master dari Urartu (Armenia) dengan gaya yang melekat pada Scythians. Dia juga dipersenjatai dengan tombak dan busur dengan anak panah, yang berada di "gorrito" (kotak untuk busur dan anak panah) dihiasi dengan piring emas berukir. Kastil emas "gorrito", mungkin karya Yunani. Helm perunggu asal Scythian. Armor yang terbuat dari sisik besi yang dijahit ke kulit biasanya Scythian. Di tengah perisai bertabur besi adalah gambar macan tutul. Sebuah kekang dihiasi dengan emas dan botak dada karya Scythian. Di pelana ada jubah Scythian yang khas.

2. Prajurit bangsawan dari Urartu

Senjata dan baju besi diciptakan kembali berkat temuan yang ditemukan selama penggalian di benteng Teshebani di wilayah Armenia modern (negara bagian kuno Urartu). Prajurit itu mengenakan helm, khas untuk master dari Urartu. Armor konstruksi bersisik terdiri dari pelat perunggu. Di sebelah prajurit kita melihat tabung perunggu berukir dan pedang besi dengan pegangan gading berukir. Pakaian prajurit direkonstruksi oleh para peneliti berdasarkan lukisan dinding dan keramik dari Urartu.

Stepa Asia Tengah telah menjadi rumah bagi banyak orang nomaden selama berabad-abad. Suku-suku pastoral dari waktu ke waktu menyerbu kota-kota tetangga. Ilmuwan Yunani Herodotus, yang hidup pada abad ke-5 SM, adalah orang pertama yang menggambarkan pengembara. Suku-suku yang tinggal di wilayah selatan modern Rusia dan Ukraina, sejarawan disebut Scythians. Suku-suku yang terkait dengan Scythians, yang Herodotus sebut Saks, tinggal di wilayah Kazakhstan, Altai, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Cerita

Orang Skit bermigrasi dari Asia Tengah ke Rusia selatan pada abad ke-7 dan ke-8 SM. Di tanah ini, Scythians mendirikan negara yang kaya dan kuat dengan perbatasan dari Don di timur ke Danube di barat dan pusat di Krimea, yang ada sejak abad ke-4 SM. sampai abad ke-3 SM.

Orang Skit ditakuti dan dikagumi, memberi penghormatan kepada seni militer mereka, terutama bakat pengendara. Migrasi suku dari Asia membawa mereka ke wilayah Cimmerian, yang tinggal di pegunungan Kaukasus, dan di dataran utara Laut Hitam. Dalam perang yang berlangsung sekitar tiga puluh tahun, Scythians mengalahkan Cimmerians dan menemukan diri mereka di kepala sebuah kerajaan yang membentang dari Persia barat melalui Suriah dan Yudea ke perbatasan Mesir. Media, yang mendiami Persia dan Turki, mengusir Scythians dari milik mereka, hanya menyisakan wilayah Rusia selatan di bawah kendali mereka.

Herodotus menggambarkan orang Skit pada zamannya sebagai federasi suku. Mungkin tidak semua orang dari federasi ini berbicara bahasa kelompok Iran. Sebagian besar orang Skit adalah pengembara, tetapi ada juga petani. Suku-suku tersebut aktif berdagang dengan kota-kota Yunani di Krimea.

Di antara orang Skit, kelas penguasa menonjol - bangsawan kaya, yang oleh Herodotus disebut "bangsa Skit kerajaan". Makam kerajaan Scythians telah dilestarikan - gundukan dengan sejumlah besar barang yang terbuat dari emas dan logam mulia lainnya.

Suku-suku diperintah oleh seorang raja, yang kekuasaannya diwarisi oleh putra tertua. Selama masa Herodotus, keluarga penguasa Scythia menikah dengan bangsawan Yunani.

Pada 514 SM, Darius, raja ketiga Persia, memutuskan untuk menyerang Scythia. Tentara Persia dalam jumlah 700 ribu orang, dipimpin oleh Darius sendiri, berbaris melalui stepa Rusia selatan. Para pengembara secara bertahap mundur, menghujani pasukan musuh dengan hujan panah. Akibatnya, Darius tidak berhasil memaksakan pertempuran umum pada lawan-lawannya.

Dalam negosiasi dengan Darius, para duta Scythia mengatakan: “Kami tidak memiliki kota atau tanah subur yang subur di negeri ini, dan kami tidak takut Anda akan menghancurkannya. Tetapi jika Anda ingin melawan kami dengan cepat, lihat sekeliling dan lihat kuburan ayah kami. Coba sentuh mereka dan lihat apakah kami akan melawanmu." Pada akhirnya, raja Persia berbalik. Dalam perjalanan kembali, detasemen Scythians terus-menerus menyerang pasukannya. Persia tidak lagi berusaha untuk menaklukkan tanah utara, dan untuk abad berikutnya orang Skit memerintah sendirian di stepa selatan Rusia.

Pada abad keempat SM, kerajaan Skit mencapai puncaknya. Raja agung Atey menyatukan semua suku Skit dan memperluas wilayahnya ke Danube. Pada tahun 339, Atey terbunuh dalam pertempuran dengan Philip II dari Makedonia pada usia 90 tahun. Pada paruh kedua abad ke-3 SM, suku-suku Sarmatia yang terkait dengan mereka dari Timur memberikan pukulan telak bagi bangsa Skit.

Negara Scythian bertahan di Krimea dan di pantai Laut Hitam Bulgaria modern, di mana mereka awalnya menangkap beberapa koloni Yunani, tetapi dikalahkan oleh tentara negara Pontic Yunani. Ibukota Scythians Krimea adalah Scythian Naples, yang terletak di daerah Simferopol modern. Pada pertengahan abad ketiga M, Napoli dirusak oleh suku-suku Goth, pada saat yang sama suku-suku Scythian menghilang dari panggung sejarah.

Bahasa

Orang Skit tidak memiliki bahasa tertulis. Beberapa kata Scythian dicatat oleh Herodotus, misalnya, "pata" - berarti "membunuh", "oyor" - berarti "manusia", "Arima" - berarti "satu". Menurut fragmen kata-kata ini, para filolog menghubungkan bahasa Skit dengan bahasa keluarga Iran dari kelompok bahasa Indo-Eropa. Orang Skit menyebut diri mereka Skud, yang kemungkinan besar berarti "pemanah".

Gaya hidup

Orang-orang Scythian termasuk yang pertama menjinakkan kuda, dan suku pertama yang menggunakan kuda secara ekstensif dalam peperangan. Kekang Scythian yang didekorasi dengan indah telah dilestarikan. Orang Skit tidak mengenal sanggurdi, mereka menunggang kuda, dengan terampil menjaga keseimbangan.

Orang Skit adalah poligami. Berbeda dengan suku tetangga Sarmatians, di mana wanita bertempur bersama pria, Scythians memiliki seorang wanita dalam posisi tergantung. Setelah kematian seorang kerabat, anak laki-laki atau saudara laki-laki dari almarhum mengambil istri untuk dirinya sendiri. Para wanita dan anak-anak Scythians melakukan perjalanan di belakang tentara dengan kereta.

Di tanah Scythians, ikan ditemukan berlimpah, mudah untuk mendapatkan permainan. Makanannya terdiri dari rebusan, koumiss, keju, sayuran seperti kacang dan bawang.

Scythians adalah suku pertama yang memakai model celana. Jenis pakaian ini diciptakan untuk kenyamanan saat berkendara. Mumi di pemakaman ditutupi tato.

Tentara

Tentara Scythian terdiri dari orang-orang bebas yang hanya menerima makanan dan seragam, tetapi dapat berpartisipasi dalam pembagian barang rampasan jika mereka menunjukkan kepala musuh yang telah mereka bunuh. Prajurit mengenakan helm perunggu dalam gaya Yunani dan surat berantai. Senjata utama adalah pedang pendek - akinak, dan busur dengan tikungan ganda. Setiap Scythian memiliki setidaknya satu kuda, para bangsawan memiliki banyak kuda.

Para pejuang tidak hanya memotong kepala musuh yang terbunuh, tetapi juga membuat mangkuk dari tengkorak mereka. Mereka menghiasi piala-piala yang mengerikan ini dengan emas dan dengan bangga memamerkannya kepada tamu-tamu mereka.

Seni

Suku ini meninggalkan sejumlah besar barang emas. Pakaian, senjata, baju besi yang kaya dihiasi dengan emas. Logam ini ditambang dari deposit di wilayah Altai.

Orang Skit mencapai keterampilan hebat dalam seni membuat perhiasan, setelah mengembangkan apa yang disebut gaya "binatang". Dekorasi diberi bentuk binatang - rusa, harimau, singa, kuda, babi hutan. Patung-patung hewan yang sedang berlari mencerminkan keanggunan mereka, terkadang ada adegan hewan berkelahi satu sama lain di dekorasi.

Para pengrajin Scythians bekerja dengan berbagai bahan yang berbeda, termasuk kayu, kulit, tulang, kain kempa. Banyak item pakaian yang dipangkas dengan bordir telah diawetkan. Seringkali pakaian itu dihiasi dengan plakat mini berupa patung-patung binatang. Permadani yang menggambarkan adegan pemujaan Dewi Agung atau sosok setengah manusia, setengah hewan, dan karpet bulu telah dilestarikan.

Koleksi perhiasan Scythian yang kaya disimpan di St. Petersburg Hermitage. Koleksinya didasarkan pada temuan dari barrow Pazyryk di Altai.

Meskipun banyak fakta terkenal tentang Scythians, masih ada banyak titik kosong dalam sejarah orang-orang ini yang belum terungkap.

Tidak ada tautan terkait yang ditemukan