Death Valley Tuduhan Uni Soviet dalam eksperimen pada manusia

"Valley of Death" - sebuah cerita dokumenter tentang kamp uranium khusus di wilayah Magadan. Dokter di zona rahasia ini melakukan eksperimen kriminal pada otak para tahanan.

Mengungkap Nazi Jerman dari genosida, pemerintah Soviet, dalam kerahasiaan yang mendalam, di tingkat negara bagian, mempraktekkan program yang sama mengerikannya. Di kamp-kamp seperti itu, berdasarkan kesepakatan dengan VKPB, brigade khusus Hitler dilatih dan memperoleh pengalaman pada pertengahan 30-an.

Hasil investigasi ini banyak diliput oleh banyak media dunia. Alexander Solzhenitsin juga berpartisipasi dalam acara TV khusus yang diselenggarakan langsung oleh NHK Jepang (melalui telepon).

"Lembah Kematian" adalah bukti langka yang menangkap wajah sebenarnya dari kekuatan Soviet dan pelopornya: VChK-NKVD-MGB-KGB.

Perhatian! Halaman ini menampilkan foto-foto otopsi otak manusia. Harap jangan melihat halaman ini jika Anda adalah orang yang bersemangat, menderita segala bentuk gangguan mental, jika Anda sedang hamil atau di bawah usia 18 tahun.

Jika Anda berbaris semua orang yang "atas panggilan pesta" memandang ke langit melalui jeruji penjara Gulag, maka pita hidup ini akan membentang ke bulan.

Saya telah melihat banyak kamp konsentrasi. Baik yang lama maupun yang baru. Saya menghabiskan beberapa tahun di salah satunya. Kemudian saya mempelajari sejarah kamp-kamp Uni Soviet menurut dokumen arsip, tetapi saya berakhir di yang paling mengerikan setahun sebelum saat KGB memaksa saya untuk meninggalkan negara itu. Kamp ini disebut "Butugychag", yang dalam terjemahan dari bahasa orang-orang utara Rusia berarti "Lembah Kematian".

Butugychag, di mana mereka tidak dikuburkan, tetapi dilempar dari tebing. Ada lubang yang digali. Oksana pergi ke sana ketika dia bebas (lihat). Apa yang seharusnya ada untuk mengejutkan seseorang yang telah mengabdi selama 10 tahun! Saya melihat seorang lelaki tua di sana: dia berjalan di belakang zona itu, menangis. Dia melayani 15 tahun, tidak kembali ke rumah, berjalan di sini, mengemis. Katanya ini masa depanmu.

(Nina Hagen-Thorn)

Tempat itu mendapatkan namanya ketika pemburu dan suku nomaden penggembala rusa dari keluarga Egorovs, Dyachkovs dan Krokhalevs, berkeliaran di sepanjang Sungai Detrin, menemukan ladang besar yang dipenuhi tengkorak dan tulang manusia, dan ketika rusa dalam kawanan mulai jatuh sakit dengan penyakit aneh, pada awalnya wol mereka jatuh di kaki, dan kemudian hewan-hewan itu berbaring dan tidak bisa bangun. Secara mekanis, nama ini diteruskan ke sisa-sisa kamp Beria dari cabang ke-14 Gulag.

Zonanya sangat besar. Butuh waktu berjam-jam untuk melintasinya dari ujung ke ujung. Bangunan atau sisa-sisanya dapat dilihat di mana-mana: di sepanjang ngarai utama, tempat berdirinya bangunan pabrik pengayaan; di banyak cabang gunung lateral; di balik bukit-bukit tetangga, padat menjorok dengan bekas lubang pencarian dan lubang di adit. Di desa Ust-Omchug, paling dekat dengan zona itu, saya diperingatkan bahwa tidak aman untuk berjalan di sepanjang bukit setempat - kapan saja Anda bisa jatuh ke adit lama.

Jalan yang dilalui dengan baik berakhir di depan pabrik pengayaan uranium, menganga dengan celah hitam di jendela. Tidak ada apa-apa di sekitar. Radiasi itu membunuh semua makhluk hidup. Hanya lumut yang tumbuh di atas batu hitam. Penyair Anatoly Zhigulin, yang berada di kamp ini, mengatakan bahwa di tungku, di mana air diuapkan dari konsentrat uranium setelah dicuci di atas nampan logam, para tahanan bekerja selama satu atau dua minggu, setelah itu mereka mati, dan budak baru didorong untuk menggantikan mereka. Itu adalah tingkat radiasi.

Penghitung Geiger saya hidup jauh sebelum saya tiba di pabrik. Di gedung itu sendiri, itu berderak tanpa gangguan. Dan ketika saya mendekati 23 tong logam konsentrat yang tertinggal di dinding luar, sinyal bahaya menjadi sangat keras. Konstruksi aktif berlangsung di sini pada awal 40-an, ketika muncul pertanyaan: siapa yang akan menjadi pemilik pertama senjata atom.

Dari gerbang kayu, dengan pegangan yang dipoles hingga bersinar oleh telapak tangan narapidana, saya melewati kuburan. Tongkat langka tersangkut di antara batu-batu besar, dengan plakat-tablet. Namun, prasasti tersebut tidak lagi dapat dibaca. Dikelantang, menghapus waktu dan angin mereka.

"Suatu hari, dua operasi dilakukan di rumah sakit Magadan selama "serangan gas bersyarat". Para dokter, staf medis yang membantu mereka dan pasien mengenakan masker gas. Ahli bedah Pulleritz dan Sveshnikov, perawat Antonova, mantri Karpenyuk dan Terekhina mengambil bagian dalam operasi. Operasi pertama dilakukan oleh salah satu pejuang detasemen perbatasan, yang mengalami pembesaran pembuluh darah korda spermatika. Pasien K. usus buntunya diangkat. Kedua operasi, bersama dengan persiapan, mengambil 65 menit. Pengalaman pertama di Kolyma ahli bedah masker gas cukup sukses.”

Bahkan jika selama percobaan pasien juga mengenakan masker gas, lalu apa yang dilakukan peneliti dengan lubang terbuka di perut?

Jadi, berpindah dari gedung ke gedung, dari reruntuhan kompleks yang tidak jelas bagi saya, terkonsentrasi di dasar ngarai, saya naik ke puncak punggungan, ke sebuah kamp yang berdiri sendiri dan utuh. Angin dingin menusuk mendorong awan rendah. Lintang Alaska. Musim panas di sini, paling banyak, dua bulan dalam setahun. Dan di musim dingin, embun beku sedemikian rupa sehingga jika Anda menuangkan air dari lantai dua, maka es jatuh ke tanah.

Kaleng-kaleng berkarat bergemuruh di bawah kaki di dekat menara prajurit. Diambil satu. Ada juga tulisan dalam bahasa Inggris. Ini rebusan. Dari Amerika untuk tentara Tentara Merah di garis depan. Dan untuk "pasukan internal" Soviet. Apakah Roosevelt tahu siapa yang dia beri makan?

Aku pergi ke salah satu barak, penuh sesak dengan tempat tidur susun. Hanya mereka sangat kecil. Bahkan berjongkok, mereka tidak bisa muat. Mungkin mereka untuk wanita? Ya, ukurannya terlalu kecil untuk wanita. Tapi sekarang, sebuah sepatu karet menarik perhatianku. Dia berbaring dengan sedih di bawah ranjang sudut. Tuhanku! Galosh benar-benar pas di telapak tangan saya. Jadi, ini adalah tempat tidur susun untuk anak-anak! Jadi saya pergi ke sisi lain dari punggungan. Di sini, tepat di belakang "Butugychag", ada kamp wanita besar "Bacchante", yang berfungsi pada saat yang sama.

Peninggalan ada di mana-mana. Di sana-sini fragmen, persendian tulang tibia bertemu.

Di reruntuhan yang terbakar, saya menemukan tulang dada. Di antara tulang rusuk, wadah porselen menarik perhatian saya - saya bekerja dengannya di laboratorium biologi universitas. Aroma abu manusia yang tak tertandingi dan manis merembes dari bawah batu...

"Saya seorang ahli geologi, dan saya tahu bahwa zona sebelumnya terletak di wilayah kluster bijih polimetalik yang kuat. Di sini, di antara Detrin dan Tenka, cadangan emas, perak, dan kasiterit terkonsentrasi. Tapi Butugychag adalah juga dikenal karena manifestasi batuan radioaktif, khususnya yang mengandung uranium. Berdasarkan genus Dalam pekerjaan saya, saya harus mengunjungi tempat-tempat ini lebih dari sekali. Kekuatan yang sangat besar dari latar belakang radioaktif merugikan semua makhluk hidup di sini. Ini adalah alasan kematian yang luar biasa di zona tersebut. Radiasi di Butygychag tidak merata. Di suatu tempat mencapai tingkat yang sangat tinggi, sangat mengancam jiwa, tetapi ada juga tempat-tempat di mana latar belakangnya cukup dapat diterima".

A. Rudnev. 1989

Hari penelitian telah usai. Saya harus bergegas, di mana di rumah pembangkit listrik modern, di penjaganya, saya menemukan tempat berlindung untuk hari-hari ini.

Victor, pemilik rumah, sedang duduk di teras ketika saya dengan letih mendekat dan duduk di sampingnya.

Di mana Anda, apa yang Anda lihat? dia bertanya dengan satu suku kata.

Saya bercerita tentang pabrik uranium, kamp anak-anak, tambang.

Dan apa yang kamu cari?

Aku menyipitkan mata, menatap kosong pada tuan muda rumah.

Milik saya, di bawah huruf "C" ...

Anda tidak akan menemukan. Sebelumnya, mereka tahu di mana itu, tetapi setelah perang, ketika kamp mulai ditutup, mereka meledakkan semuanya, dan semua rencana Butugychag menghilang dari departemen geologi. Hanya cerita bahwa huruf "Ts" diisi sampai paling atas dengan mayat orang-orang yang ditembak yang tersisa.

Dia berhenti. - Ya, tidak di tambang, dan tidak di kamp anak-anak, rahasia "Butugychag". Ada rahasia mereka, - Victor menunjukkan tangannya di depannya. - Di belakang sungai, Anda lihat. Ada sebuah kompleks laboratorium. Sangat dijaga.

Apa yang mereka lakukan di dalamnya?

Dan Anda pergi besok ke pemakaman atas. Lihat...

Tetapi sebelum pergi ke pemakaman misterius, Victor dan saya memeriksa "kompleks laboratorium".

Daerah ini kecil. Itu terdiri dari beberapa rumah. Semuanya dengan rajin dihancurkan. Diledakkan ke tanah. Hanya satu dinding ujung yang kuat yang tetap berdiri. Aneh: dari seluruh jumlah besar bangunan di "Butugychag", hanya "rumah sakit" yang dihancurkan - itu terbakar habis, ya, zona ini.

Hal pertama yang saya lihat adalah sisa-sisa sistem ventilasi yang kuat dengan lonceng yang khas. Sistem tersebut dilengkapi dengan lemari asam di semua laboratorium kimia dan biologi. Empat baris keliling kawat berduri membentang di sekitar fondasi bangunan bekas. Itu masih bertahan di beberapa tempat. Di dalam perimeter ada kutub dengan isolator listrik. Tampaknya arus tegangan tinggi juga digunakan untuk melindungi objek.

Berjalan di antara reruntuhan, saya ingat kisah Sergei Nikolaev dari desa Ust-Omchug:

"Tepat sebelum pintu masuk Butugychag ada Obyek No. 14. Kami tidak tahu apa yang mereka lakukan di sana. Tapi zona ini dijaga dengan sangat hati-hati. ". Tetapi untuk mencapai objek No. 14, diperlukan satu lagi - lulus khusus dan dengan itu perlu untuk pergi melalui sembilan pos pemeriksaan Di mana-mana penjaga dengan anjing.. Di perbukitan di sekitar - penembak mesin: mouse tidak akan lolos No 14 "lapangan terbang khusus dibangun di dekatnya".

Memang, objek rahasia.

Ya, para pembom tahu bisnis mereka. Ada sedikit yang tersisa. Benar, gedung penjara terdekat selamat, atau, seperti yang disebut dalam dokumen Gulag, "BUR" - barak dengan keamanan tinggi. Ini terdiri dari batu-batu besar yang dipahat secara kasar, ditutupi dari bagian dalam bangunan dengan lapisan plester yang tebal. Pada sisa-sisa plester di dua ruang, kami menemukan prasasti yang digores dengan paku: "30.XI.1954. Sore", "Bunuh aku" dan sebuah prasasti dalam tulisan Latin, dalam satu kata: "Dokter".

Tengkorak kuda adalah penemuan yang menarik. Saya menghitungnya 11. Sekitar lima atau enam terletak di dalam fondasi salah satu bangunan yang diledakkan.

"Saya secara pribadi mengunjungi banyak perusahaan pada tahun-tahun itu dan saya tahu bahwa bahkan untuk menghilangkan kayu dari bukit, untuk semua hal, belum lagi pekerjaan gunung, satu jenis pekerjaan digunakan - tenaga kerja manual para tahanan ..." Dari jawaban mantan narapidana F Bezbabichev atas pertanyaan apakah

bagaimana kuda digunakan dalam perekonomian kamp.

Nah, pada awal zaman nuklir, mereka mungkin mencoba untuk mendapatkan serum anti-radiasi. Dan ini sebabnya, sejak zaman Louis Pasteur, kuda-kudalah yang melayani dengan setia.

Berapa lama yang lalu itu? Bagaimanapun, kompleks Butugychag telah terpelihara dengan baik. Sebagian besar kamp di Kolyma ditutup setelah "paparan" dan eksekusi ayah baptis mereka - Lavrenty Beria. Di rumah stasiun cuaca, yang berdiri di atas perkemahan anak-anak, saya berhasil menemukan catatan pengamatan. Tanggal terakhir yang tertera di sana adalah Mei 1956.

Mengapa reruntuhan ini disebut laboratorium? Saya bertanya kepada Viktor.

Suatu ketika sebuah mobil dengan tiga penumpang melaju, - dia mulai memberi tahu, membersihkan rumput liar, di antara ubin yang rusak, tengkorak kuda lainnya. Ada seorang wanita bersama mereka. Dan meskipun tamu jarang di sini, mereka tidak menyebutkan nama mereka sendiri. Mereka turun dari mobil di rumah saya, melihat sekeliling, dan kemudian, seorang wanita, menunjuk ke reruntuhan, berkata: "Ini adalah laboratorium. Dan di sana - bandara ...".

Mereka tidak tinggal lama, dan mereka tidak bisa ditanya tentang apa pun. Tapi ketiganya sudah tua, berpakaian bagus...

Seorang dokter wanita menyelamatkan hidup saya ketika saya dipenjara di salah satu tambang paling mengerikan di Kolyma - "Butugychag". Namanya Maria Antonovna, nama belakangnya tidak kami ketahui ...

(Dari memoar Fyodor Bezbabichev)

Kamp Berlag sangat rahasia dan mengherankan bahwa tidak ada data resmi tentang tahanan mereka yang dapat diperoleh. Tapi ada arsip. KGB, Kementerian Dalam Negeri, arsip partai - daftar tahanan disimpan di suatu tempat. Sementara itu, hanya sedikit data yang terpisah-pisah yang menunjukkan jejak yang dihapus dengan hati-hati. Menjelajahi kamp Kolyma yang terbengkalai, saya melihat ribuan surat kabar dan referensi arsip, semakin dekat dengan kebenaran.

Penulis Asir Sandler, penulis "Knots for Memory" yang diterbitkan di Uni Soviet, memberi tahu saya bahwa salah satu pembacanya adalah seorang tahanan sharashka misterius, sebuah lembaga ilmiah tempat para tahanan bekerja. Itu di suatu tempat di sekitar Magadan...

Rahasia kompleks "Butugychag" terungkap keesokan harinya, ketika, dengan susah payah menavigasi seluk-beluk pegunungan, kami mendaki pelana gunung. Tempat terpencil inilah yang dipilih oleh administrasi kamp untuk salah satu kuburan. Dua lainnya: "petugas" - untuk staf kamp dan, mungkin, untuk warga sipil, serta "Zekov" besar - terletak di bawah. Yang pertama adalah di dekat pabrik pengolahan. Kepemilikan jenazahnya kepada administrasi diberikan oleh alas kayu dengan bintang-bintang. Yang kedua dimulai segera di luar dinding rumah sakit yang terbakar, yang bisa dimengerti. Mengapa menyeret orang mati ke pegunungan ... Dan di sini, dari bagian tengah, setidaknya satu mil. Ya, bahkan naik.

Gundukan yang sedikit terlihat. Mereka dapat disalahartikan sebagai relief alami, jika tidak diberi nomor. Segera setelah mereka menaburkan kerikil pada mayat itu, mereka menancapkan tongkat di sebelahnya dengan nomor yang dilubangi pada tutup kaleng rebusan. Tapi dari mana para narapidana mendapatkan makanan kaleng? Angka dua digit dengan huruf alfabet: 45; B27; A50...

Tapi, lebih dekat ke tepi pelana, saya menemukan tanda dari jenis yang berbeda. Tidak ada gundukan individu di sini. Pada bidang datar, tiang-tiangnya padat, seperti gigi sisir. Tongkat pendek biasa - cabang-cabang pohon yang dipotong. Sudah tanpa penutup timah dan nomor. Tandai saja tempatnya.

Dua gundukan bengkak menunjukkan lubang di mana orang mati dibuang di tumpukan. Kemungkinan besar, "ritual" ini dilakukan di musim dingin, ketika tidak mungkin untuk mengubur masing-masing secara terpisah, di tanah beku dan keras seperti beton. Lubang, dalam hal ini, dipanen dari musim panas.

Dan inilah yang dibicarakan oleh Victor. Di bawah semak peri, di kuburan yang dicabik-cabik oleh hewan atau manusia, terletak setengah dari tengkorak manusia. Bagian atas lemari besi, setengah inci di atas tonjolan alis, dipotong dengan rapi dan merata. Jelas luka bedah.

Di antara mereka ada banyak tulang kerangka lainnya, tetapi yang menarik perhatian saya adalah bagian atas tengkorak yang terpotong dengan lubang peluru di belakang kepala. Ini adalah penemuan yang sangat penting, karena menunjukkan bahwa tengkorak yang terbuka bukanlah pemeriksaan medis untuk menentukan penyebab kematian. Siapa yang pertama kali menempatkan peluru di belakang kepala, dan kemudian melakukan otopsi anatomi untuk menentukan penyebab kematian?

Kita perlu membuka salah satu kuburan, - kataku pada teman seperjalananku. - Anda perlu memastikan bahwa ini bukan "pekerjaan" pengacau hari ini. Victor sendiri menceritakan tentang penggerebekan di kuburan kamp para bajingan desa: mereka mengeluarkan tengkorak dan membuat lampu darinya.

Kami memilih kuburan di bawah nomor "G47". Tidak perlu menggali. Secara harfiah lima sentimeter melalui tanah yang mencair selama musim panas, sekop pencari ranjau menabrak sesuatu.

Dengan hati-hati! Jangan merusak tulang.

Peti mati?! Saya kagum. Peti mati untuk seorang terpidana tidak terlihat seperti jika kita menemukan sisa-sisa alien. Ini benar-benar kuburan yang menakjubkan.

Tidak pernah, di mana pun di hamparan luas Gulag, tahanan dikuburkan di peti mati. Mereka melemparkannya ke adit, menguburnya di tanah, dan di musim dingin mereka hanya menguburnya di salju, menenggelamkannya di laut, tetapi agar peti mati dibuat untuk mereka?! .. Ya, sepertinya ini adalah kuburan "sharashki". Maka kehadiran peti mati bisa dimengerti. Lagi pula, para terpidana dimakamkan oleh terpidana itu sendiri. Dan mereka tidak seharusnya melihat kepala yang terbuka.

Pada tahun 1942 ada panggung di distrik Tenkinsky, di mana saya juga berakhir. Jalan menuju Tenka mulai dibangun sekitar tahun 1939, ketika Komisaris Tingkat 2 Pavlov menjadi kepala Dalstroy, dan Kolonel Garanin menjadi kepala USVITL. Setiap orang yang jatuh ke dalam cengkeraman NKVD pertama-tama akan diambil sidik jarinya. Ini adalah awal dari kehidupan kamp setiap orang. Ini adalah bagaimana dia berakhir. Ketika seseorang meninggal di penjara atau kamp, ​​maka dia, yang sudah mati, menjalani prosedur yang persis sama. Sidik jari almarhum diambil, dibandingkan dengan yang asli, dan baru setelah itu dia dikuburkan, dan kasusnya dipindahkan

ke arsip.

(Dari memoar s / c Vadim Kozin)

Di ujung utara kuburan, tanah dipenuhi dengan tulang. Klavikula, tulang rusuk, tibia, tulang belakang. Di seluruh lapangan, separuh tengkorak menjadi putih. Potongan lurus di atas rahang ompong. Besar, kecil, tetapi sama-sama gelisah, dilempar keluar dari tanah oleh tangan jahat, mereka berbaring di bawah langit biru Kolyma yang menusuk. Mungkinkah nasib yang begitu mengerikan mendominasi pemiliknya sehingga bahkan tulang-tulang orang-orang ini ditakdirkan untuk dicela? Dan itu masih menarik di sini dengan bau tahun berdarah.

Sekali lagi serangkaian pertanyaan: siapa yang membutuhkan otak orang-orang malang ini? Tahun berapa? Atas perintah siapa? Siapa sih "ilmuwan" ini yang, dengan mudah, seperti kelinci, menembakkan peluru ke kepala manusia, dan kemudian, dengan ketelitian yang jahat, memusnahkan otak yang masih merokok? Dan di mana arsipnya? Berapa banyak topeng yang diperlukan untuk menilai sistem Soviet atas kejahatan yang disebut genosida?

Tak satu pun dari ensiklopedia terkenal menyediakan data tentang eksperimen materi hidup manusia, kecuali untuk melihat materi uji coba Nuremberg. Hanya yang berikut yang jelas: justru pada tahun-tahun ketika Butugychag berfungsi, efek radioaktivitas pada tubuh manusia dipelajari secara intensif. Tidak ada pembicaraan tentang otopsi dari mereka yang meninggal di kamp untuk laporan medis tentang penyebab kematian. Tak satu pun dari kamp melakukan ini. Nyawa manusia bernilai sangat murah di Rusia Soviet.

Penganiayaan tengkorak tidak dapat dilakukan atas inisiatif pemerintah setempat. Lavrenty Beria dan Igor Kurchatov secara pribadi bertanggung jawab atas program senjata nuklir dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.

Tetap mengasumsikan adanya program negara yang berhasil dilaksanakan, yang disetujui di tingkat pemerintah Uni Soviet. Untuk kejahatan serupa terhadap kemanusiaan, "Nazi" dikejar di seluruh Amerika Latin hingga hari ini. Tetapi hanya dalam kaitannya dengan algojo domestik dan misanthropes, departemen asal mereka menunjukkan ketulian dan kebutaan yang patut ditiru. Apakah karena anak-anak algojo sedang duduk di kursi yang hangat hari ini?

Sedikit sentuhan. Studi histologis dilakukan pada otak, diekstraksi tidak lebih dari beberapa menit setelah kematian. Idealnya, dalam keadaan hidup. Metode pembunuhan apa pun memberikan gambaran "tidak bersih", karena seluruh kompleks enzim dan zat lain muncul di jaringan otak, dilepaskan selama rasa sakit dan syok psikologis.

Selain itu, kemurnian percobaan dilanggar oleh euthanasia hewan percobaan atau pengenalan obat-obatan psikotropika ke dalamnya. Satu-satunya metode yang digunakan dalam praktik laboratorium biologi untuk eksperimen semacam itu adalah pemenggalan kepala - pemotongan kepala hewan yang hampir seketika dari tubuhnya.

Saya membawa dua fragmen dari tengkorak yang berbeda, untuk diperiksa. Untungnya, ada seorang jaksa yang akrab di Wilayah Khabarovsk - Valentin Stepankov (kemudian - Jaksa Agung Rusia).

Anda mengerti seperti apa baunya, - jaksa wilayah dengan lencana anggota Soviet Tertinggi Uni Soviet di kerah jaketnya menatapku, menurunkan seprai dengan pertanyaan saya untuk ahli. - Ya, dan menurut afiliasinya, kantor kejaksaan Magadan, dan bukan milikku, harus menangani kasus ini ...

Aku diam.

Oke, Stepankov mengangguk, - Saya juga punya hati nurani. Dan dia menekan tombol di atas meja.

Siapkan keputusan untuk memulai kasus pidana, - dia menoleh ke pendatang baru. Dan lagi untuk saya: - Jika tidak, saya tidak dapat mengirim tulang untuk pemeriksaan.

Apa kesepakatannya? tanya asisten itu.

Sebarkan kepada orang-orang Magadan...

Saya ulangi, mereka yang bertanggung jawab atas kematian para tahanan yang dikirim dengan nomor surat seribu "3-2" tinggal di Magadan, di mana 36 orang selamat dalam satu musim dingin.

(P. Martynov, tahanan kamp Kolyma No. 3-2-989)

Kesimpulan dari ujian 221-FT, saya terima sebulan kemudian. Ini dia ringkasan singkatnya:

"Bagian kanan tengkorak, yang dipresentasikan untuk penelitian, milik tubuh seorang pria muda, berusia tidak lebih dari 30 tahun. Jahitan tengkorak di antara tulang tidak tertutup. Fitur anatomi dan morfologis menunjukkan bahwa tulang itu milik bagian dari tengkorak laki-laki dengan ciri khas ras Kaukasoid.

Kehadiran beberapa cacat pada lapisan kompak (multiple, retakan dalam, area skarifikasi), bebas lemak lengkap, warna putih, kerapuhan dan kerapuhan, menunjukkan resep kematian pria yang memiliki tengkorak, 35 tahun atau lebih dari saat penelitian.

Tepi atas yang halus dari tulang frontal dan temporal terbentuk dari menggergajinya, sebagaimana dibuktikan oleh jejak geser - trek dari aksi alat gergaji (misalnya, gergaji). Mengingat lokasi sayatan pada tulang dan arahnya, saya percaya bahwa sayatan ini dapat terbentuk selama pemeriksaan anatomi tengkorak dan otak.

Bagian dari tengkorak nomor 2, kemungkinan besar milik seorang wanita muda. Tepi atas yang rata pada tulang frontal dibentuk dengan memotong alat gergaji - gergaji, sebagaimana dibuktikan oleh tanda slip seperti langkah - rute.

Bagian dari tengkorak No. 2, dilihat dari jaringan tulang yang kurang berubah, berada di tempat pemakaman untuk waktu yang lebih singkat daripada bagian dari tengkorak No. 1, mengingat kedua bagian berada dalam kondisi yang sama (iklim, tanah, dll.) "

Pakar medis forensik V. A. Kuzmin.

Biro Pemeriksaan Medis Forensik Regional Khabarovsk.

Pencarian saya tidak berakhir di situ. Saya mengunjungi "Butugychag" dua kali lagi. Semakin banyak bahan menarik jatuh ke tangan. Saksi muncul.

P. Martynov, seorang tahanan kamp Kolyma dengan nomor 3-2-989, menunjuk ke pemusnahan fisik langsung para tahanan Butugychag: “Jenazah mereka dikuburkan di celah setan. gletser di celah, di mana bahkan hari ini tulang manusia ditemukan di area yang luas ... "

Mungkin di sana Anda perlu mencari adit di bawah huruf "C"?

Kami berhasil mendapatkan informasi menarik dari kantor redaksi surat kabar Leninskoye Znamya di Ust-Omchug (sekarang surat kabar itu disebut Tenka), di mana sebuah pabrik pertambangan dan pengolahan besar berada - Tenkinsky GOK, yang menjadi milik Butugychag.

Para wartawan menyerahkan saya sebuah catatan dari Semyon Gromov, mantan wakil direktur Pabrik Pertambangan dan Pengolahan. Catatan itu menyentuh topik yang menarik bagi saya. Tapi, mungkin, harga dari informasi ini adalah nyawa Gromov.

Berikut adalah teks dari catatan ini:

"Penarikan" harian di sepanjang Tenlagh adalah 300 narapidana. Alasan utamanya adalah kelaparan, penyakit, perkelahian antara tahanan dan hanya" konvoi yang ditembakkan. "Sebuah OP diselenggarakan di tambang Tymoshenko - pusat kesehatan bagi mereka yang sudah " tercapai." Titik ini, tentu saja, dia tidak menyembuhkan siapa pun, tetapi beberapa profesor bekerja di sana dengan para tahanan: dia pergi dan menggambar lingkaran pada jubah tahanan dengan pensil - ini akan mati besok. Ngomong-ngomong, di sisi lain di pinggir jalan, di sebuah dataran kecil, ada sebuah kuburan yang aneh. Aneh karena semua orang yang terkubur disana, tengkorak-tengkoraknya telah digergaji. Bukankah ini berhubungan dengan pekerjaan profesor?"

Semyon Gromov merekam ini di awal 80-an dan segera meninggal dalam kecelakaan mobil.

Saya juga mendapat dokumen lain dari GOK - hasil studi radiologi di fasilitas Butugychag, serta pengukuran radioaktivitas benda. Semua dokumen ini sangat rahasia. Ketika Departemen Perang AS, atas permintaan saya, meminta peta geologi daerah tersebut, bahkan CIA membantah adanya penambangan uranium di tempat-tempat ini. Dan saya mengunjungi enam fasilitas khusus uranium Gulag di wilayah Magadan, dan salah satu kamp terletak di tepi Samudra Arktik, tidak jauh dari kota kutub Pevek.

Saya menemukan Khasana Niyazov sudah pada tahun 1989, ketika perestroika dan glasnost menghilangkan rasa takut banyak orang. Wanita berusia 73 tahun itu tak segan-segan memberikan wawancara selama satu jam di depan kamera TV.

Dari rekaman wawancara dengan H. Niyazova:

H.N. - Saya belum pernah ke Butugychag, Tuhan memberkati. Kami menganggapnya sebagai kamp hukuman.

Bagaimana para tahanan dikuburkan?

H.N. - Tidak mungkin. Ditaburi dengan tanah atau salju jika dia mati di musim dingin, dan hanya itu.

Apakah ada peti mati?

H.N. - Tidak pernah. Peti mati apa yang ada di sana!

Mengapa semua narapidana dimakamkan di peti mati di salah satu dari tiga kuburan "Butugychag" dan tengkorak mereka digergaji?

H.N. - Itu dibuka oleh dokter ...

Untuk tujuan apa?

H.N. - Kami, di antara para tahanan, sedang berbicara: mereka sedang melakukan eksperimen. Belajar sesuatu.

Apakah ini dilakukan hanya di Butugychag, atau di tempat lain?

H.N. - Bukan. Hanya di "Butugychag".

Kapan Anda mengetahui tentang eksperimen di Butugychag?

H.N. - Itu sekitar tahun 1948-49, percakapan singkat, tetapi kami semua takut dengan ini ...

Mungkin itu digergaji hidup-hidup?

H.N. - Dan siapa tahu... Ada unit medis yang sangat besar. Bahkan ada profesor...

Saya mewawancarai Hasan Niyazov setelah kunjungan kedua saya ke Butugychag. Mendengarkan wanita pemberani, saya melihat tangannya dengan nomor kamp terbakar.

Ini tidak mungkin! - kemudian seru Jak Sheahan, - kepala biro CBS News, mengintip ke layar dan tidak mempercayai matanya. - Saya selalu berpikir bahwa itu hanya di kamp-kamp fasis ...

Manusia telah bereksperimen sejak nenek moyang mengambil batu tajam dan belajar bagaimana membuat api. Setelah berabad-abad dan ribuan tahun, akumulasi pengetahuan berlipat ganda dan tumbuh secara eksponensial. Abad ke-20 merupakan titik balik dalam semua bidang ilmu pengetahuan, yang pada gilirannya menjadi dorongan bagi banyak ilmuwan untuk mengajukan pertanyaan “bagaimana jika?”. Paling sering, rasa ingin tahu memberikan hasil nyata yang dapat membantu perkembangan umat manusia. Namun, beberapa perwakilan komunitas ilmiah melakukan eksperimen pada manusia dan makhluk hidup lainnya, yang jauh melampaui lingkup kemanusiaan. Berikut adalah sepuluh dari mereka yang paling gila.

Ilmuwan Rusia mencoba membuat hibrida manusia dan simpanse

Simpanse adalah salah satu kerabat terdekat manusia.

Pada awal abad ke-20, ahli biologi Rusia Ilya Ivanovich Ivanov menjadi terobsesi dengan gagasan yang, menurutnya, brilian: untuk menyeberangi manusia dan simpanse, menciptakan keturunan yang layak. Pada tahap pertama, ia menyuntikkan 13 primata betina dengan sperma manusia. Untungnya bagi dunia luar, tidak ada satu pun wanita yang hamil (yang membuat Ivanov kesal). Namun, Ilya Ivanovich memutuskan untuk mendekati masalah ini dari sudut yang berbeda: ia mengambil sperma monyet dan ingin menyuntikkannya ke dalam sel telur betina.

Menurut teori Ivanov, setidaknya dibutuhkan lima wanita dengan sel telur yang telah dibuahi agar eksperimen berhasil. Orang-orang di sekitarnya tidak begitu antusias dengan peneliti, dan semakin sulit bagi Ivanov untuk mencari sumber pendanaan. Tanpa diduga, "jenius" dikirim sebagai dokter hewan ke sebuah daerah kecil, di mana ia meninggal beberapa tahun kemudian, tanpa uang dan ketenaran. Dikabarkan bahwa dia berhasil bernegosiasi dengan seorang wanita tentang pengenalan sperma simpanse ke dalam sel telur, tetapi hasilnya ternyata negatif.

Pavlov adalah penjahat sejati, terlepas dari jasanya terhadap sains

Pavlov bereksperimen pada sahabat manusia

Akademisi Pavlov dikenal banyak orang berkat anjing dan lonceng (ya, ada eksperimen seperti itu, dan hewan peliharaan dengan rajin menelepon setiap kali mereka ingin mendapatkan hadiah) - pada tahun 20-an abad kedua puluh, pengamatan seperti itu dianggap hampir sebagai terobosan dalam psikologi. Namun, kebenarannya jauh dari pemahaman ideal tentang eksperimen: banyak orang yang hidup pada waktu itu mengklaim bahwa Ivan Petrovich Pavlov tidak peduli dengan psikologi dan subjek penelitian utamanya adalah sistem pencernaan. Dia membutuhkan arus listrik, obat-obatan psikotropika dan operasi hanya untuk pengamatan empiris proses fisiologis. Aktivitas mengajar juga membuat Pavlov sedikit khawatir. Dapat dikatakan bahwa dia terobsesi dengan hobinya.

Eksperimen Pavlov bisa disebut kasar dan tidak manusiawi, tetapi merekalah yang membawa akademisi Hadiah Nobel dalam Fisiologi pada awal abad ke-20. Sebagai bagian dari percobaan, ia melakukan "pemberian makan palsu": sebuah lubang, atau "fistula", dibuat di tenggorokan anjing, di mana makanan dikeluarkan dari kerongkongan: tidak peduli berapa banyak hewan itu makan, rasa lapar akan hilang. masih belum surut (makanan tidak masuk ke lambung). Pavlov membuat lubang ini di seluruh kerongkongan untuk mempelajari cara kerja sistem pencernaan anjing. Tidak mengherankan, subjek uji terus-menerus mengeluarkan air liur. Rekan-rekan Ivan Petrovich menutup mata terhadap metode eksperimen yang tidak manusiawi seperti itu, tetapi Anda tidak boleh melupakan kekejaman ilmuwan.

Para ilmuwan menguji apakah kepala itu berpikir setelah dipenggal

Desain Guillotine

Guillotine pada awal keberadaannya adalah metode eksekusi yang paling manusiawi, bisa dikatakan. Dengan bantuannya, adalah mungkin untuk dengan cepat dan pasti mencabut nyawa seseorang. Bahkan dibandingkan dengan metode modern seperti kursi listrik atau suntikan mematikan, guillotine terlihat meyakinkan (walaupun sulit untuk membicarakan hal-hal seperti itu dari sudut pandang orang yang tidak dimaksudkan). Namun, bagi orang Prancis selama Revolusi, pemikiran itu tak tertahankan bahwa kepala, terpisah dari tubuh, masih menderita untuk beberapa waktu dan proses vital terjadi di dalamnya. Ini pertama kali dibahas setelah kepala yang terpenggal memerah. Sekarang ini akan mudah dijelaskan dengan bantuan fisiologi, tetapi beberapa abad yang lalu peristiwa ini membuat kaum humanis memikirkannya.

Para peneliti melakukan tes untuk pelebaran pupil dan reaksi kepala lainnya segera setelah eksekusi. Tak satu pun dari para ilmuwan dapat mengatakan dengan akurat: apakah berkedip atau kontraksi otot adalah reaksi refleks atau sadar. Ngomong-ngomong, bahkan sekarang tidak mungkin untuk memberikan informasi seperti itu, karena tidak ada cara untuk melakukan percobaan (akan membutuhkan lebih dari selusin orang untuk dipenggal). Namun, para ilmuwan yakin bahwa otak dapat hidup terpisah dari tubuh tidak lebih dari beberapa ratus detik.

Japanese Block 731 dibuat untuk eksperimen pembedahan makhluk hidup dan perkawinan silang

Blok 731 dari udara

Jika Anda mendengar tentang kengerian Perang Dunia II, maka kemungkinan besar akan berbicara tentang Holocaust atau kamp konsentrasi Nazi Jerman. Anda mungkin juga mendengar tentang kekejaman yang dilakukan oleh tentara Uni Soviet atau Amerika Serikat, tetapi sangat jarang Jepang muncul dalam percakapan. Dan ini terlepas dari kenyataan bahwa negara itu adalah lawan dari Sekutu, dan yang sangat serius pada saat itu. Pertama-tama, militer Jepang menangkap warga China dan menggiring puluhan ribu dari mereka ke kamp kerja paksa. Orang Cina diejek dan melakukan berbagai eksperimen.

Selama pendudukan Cina, sebuah lembaga bernama "Blok 731" didirikan. Di dalam dindingnya, para ilmuwan melakukan eksperimen yang tak terhitung jumlahnya pada tahanan. Pertama-tama, pembedahan makhluk hidup yang bersangkutan, yaitu pembedahan orang hidup untuk mempelajari kerja organ-organ dalam. Puluhan ribu orang menderita akibat kekejaman para ripper lokal. Yang terburuk adalah bahwa anestesi tidak digunakan.

Josef Mengele mencoba membuat kembar siam dari yang biasa

Foto Mengele saat beraktivitas di Jerman

Mengele adalah seorang dokter terkenal di Nazi Jerman yang terobsesi dengan gagasan superioritas bangsa Arya. Dia melakukan sejumlah besar kejahatan terhadap kemanusiaan selama eksperimen mengerikannya terhadap para tahanan. Dia memiliki hasrat khusus untuk si kembar, dia hanya memakan segalanya. Beberapa orang percaya bahwa eksperimen masih berlangsung.

Di Brasil, ada sebuah desa di mana jumlah anak kembarnya berguling. Ilmuwan genetika mengetahui bahwa sebagian besar wanita di pemukiman itu memiliki satu gen yang sama yang meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar. Apalagi dia mulai muncul setelah perang, ketika para emigran Jerman tiba di daerah ini. Hal ini membuat banyak orang berspekulasi bahwa Mengele berada di balik anomali tersebut. Namun, para pendukung teori tersebut tidak memberikan fakta yang terbukti.

Namun, ini bukan yang terburuk. Mengele mencoba membuat satu organisme dari dua kembar yang mandiri. Masalah kesehatan dimulai pada tahap pertama peleburan sistem peredaran darah. Tak satu pun dari subjek uji Josef hidup lebih lama dari beberapa minggu.

Ayah adalah penggemar Star Trek yang mencoba membuat putranya bilingual

Beberapa tahun yang lalu, seluruh Amerika menertawakan ayah malang yang ingin mengajari putranya berbicara Klingon. Rencananya adalah untuk menciptakan kondisi seperti itu di mana putranya akan berkomunikasi dengan ibu, teman, dan masyarakatnya dalam bahasa Inggris, dan dengan ayahnya dalam bahasa fiksi dari alam semesta Star Trek. Eksperimen gagal.

Sang ayah meninggalkan pengalaman itu bahkan sebelum anaknya pergi ke sekolah. Dia menyatakan bahwa putranya fasih di Klingon dan dapat melaporkan tentang semua peristiwa di sekitarnya. Eksperimen berakhir karena fakta bahwa sang ayah takut melanggar hukum AS. Sekarang putranya praktis tidak ingat bahasa yang ditemukan.

Dokter meminum larutan dengan bakteri untuk membuktikan kasusnya

Marshall selama Hadiah Nobel

Dokter dan peraih Nobel Barry Marshall menghadapi masalah dalam penelitiannya pada pertengahan 1980-an: rekan-rekannya tidak mendukung teorinya bahwa sakit maag tidak disebabkan oleh stres, tetapi oleh jenis bakteri khusus. Semua eksperimen pada hewan pengerat gagal, dan Barry memutuskan untuk menggunakan upaya terakhir - untuk menguji teori pada dirinya sendiri, karena tidak mungkin menemukan subjek eksperimental karena alasan etis. Dr Marshall meminum sebotol zat yang mengandung Helicobacter Pyolori.

Segera ilmuwan mulai mengalami gejala yang dia butuhkan untuk mengkonfirmasi teorinya. Segera dia menerima Hadiah Nobel yang didambakan. Perlu memperhatikan fakta bahwa Barry Marshall dengan sengaja pergi ke siksaan untuk membuktikan kepada orang lain bahwa dia benar.

Eksperimen pada Albert kecil

Baby Albert dan psikiater yang tidak disebutkan namanya

Serangkaian eksperimen yang dilakukan pada bayi bernama Albert jauh melampaui norma moral dan etika. Dokter, yang subjek eksperimennya adalah anak kecil, memutuskan untuk menguji eksperimen Akademisi Pavlov pada manusia. Salah satu bidang penelitiannya adalah di bidang ketakutan dan fobia: dia ingin tahu bagaimana rasa takut bekerja dan apakah itu bisa digunakan sebagai stimulus untuk belajar.

Dokter, yang namanya tidak diungkapkan, membiarkan Albert bermain dengan berbagai mainan, dan kemudian mulai berteriak keras, menginjak dan mengambilnya dari bayi. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai takut bahkan untuk mendekati benda-benda kesayangannya. Dikatakan bahwa Albert takut anjing sepanjang hidupnya (salah satu mainannya adalah boneka anjing). Psikiater itu berulang kali melakukan eksperimennya pada bayi untuk membuktikan bahwa dia bisa melakukannya.

Amerika Serikat telah menyemprotkan bakteri Serratia Marcescens ke beberapa kota besar

Serratia Marcescens di bawah mikroskop

Pemerintah Amerika Serikat dituduh melakukan banyak eksperimen tidak manusiawi. Pendukung teori konspirasi yakin bahwa sebagian besar penyakit misterius, serangan teroris dan peristiwa lain dengan jumlah korban yang besar adalah hasil dari aktivitas struktur negara. Tentu saja, sebagian besar tindakan ini disembunyikan di bawah judul "Rahasia". Beberapa teori memiliki bukti. Jadi, di pertengahan abad kedua puluh, pemerintah AS menyelidiki efek bakteri Serratia Marcescens pada organisme manusia, dan warganya. Pihak berwenang ingin melihat seberapa cepat senjata bakteriologis dapat menyebar selama serangan. San Francisco adalah kota uji pertama. Eksperimen berhasil, tetapi bukti kematian mulai muncul, setelah itu program ditutup.

Kesalahan pemerintah adalah percaya bahwa bakteri itu aman bagi manusia, tetapi semakin banyak kasus yang dirawat di rumah sakit. Pihak berwenang diam sampai tahun 1970-an, ketika Presiden Nixon memberlakukan larangan pengujian lapangan senjata bakteriologis. Meskipun pejabat Pentagon mengklaim bahwa mereka menganggap bakteri itu tidak berbahaya, fakta eksperimen manusia adalah contoh mengerikan dari tindakan mereka yang berkuasa. Tidak ada pembenaran untuk perilaku seperti itu.

Eksperimen Psikologis Facebook

Facebook: keunggulan abu-abu modernitas

Selama 5 tahun terakhir, orang-orang telah melupakan eksperimen jejaring sosial Facebook, yang terjadi pada tahun 2012. Selama pengalaman ini, pembuat FB hanya menunjukkan berita buruk kepada satu kelompok pengguna, dan hanya berita baik kepada yang lain. Ratusan ribu orang menjadi subjek tes. Karyawan perusahaan ingin melihat apakah mereka dapat mengelola persepsi orang melalui posting feed berita. Manipulasi Kakak begitu sukses sehingga bahkan para pencipta sendiri takut akan kekuatan yang jatuh ke tangan mereka.

Ketika eksperimen itu dipublikasikan, skandal nyata meletus. Manajemen Facebook meminta maaf kepada semua pihak yang terkena dampak dan berjanji akan terus mengontrol proses pemilihan berita agar hal tersebut tidak terjadi. Terlepas dari skandal dan penurunan tingkat kepercayaan di jejaring sosial, itu masih yang paling populer di dunia. Saya ingin percaya bahwa pelajaran itu bermanfaat bagi gagasan Zuckerberg, karena ia memiliki sejumlah besar informasi pribadi yang dengannya Anda dapat dengan mudah menghancurkan kehidupan seseorang atau memaksa seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Kemanusiaan tak terhindarkan bergerak ke masa depan, yang dilukis oleh para penulis fiksi ilmiah di pertengahan abad ke-20. Dunia baru yang berani perlahan-lahan sedang dibangun, tetapi kedatangannya juga ditandai dengan eksperimen baru, seperti transplantasi kepala, yang seharusnya dilakukan pada awal Desember 2017. Eksperimen apa lagi, yang jauh melampaui pemahaman tentang yang baik dan yang jahat, yang akan dilakukan? Dan menakutkan untuk membayangkan eksperimen macam apa yang diam-diam dilakukan oleh pemerintah negara-negara di dunia. Mungkin dalam waktu dekat kita akan belajar tentang tindakan seperti itu, dibandingkan dengan fakta mana dari daftar ini akan berubah menjadi lelucon kekanak-kanakan? Waktu akan menjawab.

23-10-2017T12:55:06+00:00 Oksanamo Ini menarik

Eksperimen yang paling mengerikan dan mengerikan pada orang-orang di Uni Soviet dan negara-negara lain telah dilakukan Umat manusia sejak nenek moyang mengambil batu tajam dan belajar cara membuat api. Setelah berabad-abad dan ribuan tahun, akumulasi pengetahuan berlipat ganda dan tumbuh secara eksponensial. Abad ke-20 merupakan titik balik dalam semua bidang ilmu pengetahuan, yang ...

[dilindungi email] Administrator Kaprizulka

Manusia telah bereksperimen sejak nenek moyang mengambil batu tajam dan belajar bagaimana membuat api. Setelah berabad-abad dan ribuan tahun, akumulasi pengetahuan berlipat ganda dan tumbuh secara eksponensial. Abad ke-20 merupakan titik balik dalam semua bidang ilmu pengetahuan, yang pada gilirannya menjadi dorongan bagi banyak ilmuwan untuk mengajukan pertanyaan “bagaimana jika?”. Paling sering, rasa ingin tahu memberikan hasil nyata yang dapat membantu perkembangan umat manusia. Namun, beberapa perwakilan komunitas ilmiah melakukan eksperimen pada manusia dan makhluk hidup lainnya, yang jauh melampaui lingkup kemanusiaan. Berikut adalah sepuluh dari mereka yang paling gila.

Ilmuwan Rusia mencoba membuat hibrida manusia dan simpanse

Simpanse adalah salah satu kerabat terdekat manusia.

Pada awal abad ke-20, ahli biologi Rusia Ilya Ivanovich Ivanov menjadi terobsesi dengan gagasan yang, menurutnya, brilian: untuk menyeberangi manusia dan simpanse, menciptakan keturunan yang layak. Pada tahap pertama, ia menyuntikkan 13 primata betina dengan sperma manusia. Untungnya bagi dunia luar, tidak ada satu pun wanita yang hamil (yang membuat Ivanov kesal). Namun, Ilya Ivanovich memutuskan untuk mendekati masalah ini dari sudut yang berbeda: ia mengambil sperma monyet dan ingin menyuntikkannya ke dalam sel telur betina.

Menurut teori Ivanov, setidaknya dibutuhkan lima wanita dengan sel telur yang telah dibuahi agar eksperimen berhasil. Orang-orang di sekitarnya tidak begitu antusias dengan peneliti, dan semakin sulit bagi Ivanov untuk mencari sumber pendanaan. Tanpa diduga, "jenius" dikirim sebagai dokter hewan ke sebuah daerah kecil, di mana ia meninggal beberapa tahun kemudian, tanpa uang dan ketenaran. Dikabarkan bahwa dia berhasil bernegosiasi dengan seorang wanita tentang pengenalan sperma simpanse ke dalam sel telur, tetapi hasilnya ternyata negatif.

Pavlov adalah penjahat sejati, terlepas dari jasanya terhadap sains

Pavlov bereksperimen pada sahabat manusia

Akademisi Pavlov dikenal banyak orang berkat anjing dan lonceng (ya, ada eksperimen seperti itu, dan hewan peliharaan dengan rajin menelepon setiap kali mereka ingin mendapatkan hadiah) - pada tahun 20-an abad kedua puluh, pengamatan seperti itu dianggap hampir sebagai terobosan dalam psikologi. Namun, kebenarannya jauh dari pemahaman ideal tentang eksperimen: banyak orang yang hidup pada waktu itu mengklaim bahwa Ivan Petrovich Pavlov tidak peduli dengan psikologi dan subjek penelitian utamanya adalah sistem pencernaan. Dia membutuhkan arus listrik, obat-obatan psikotropika dan operasi hanya untuk pengamatan empiris proses fisiologis. Aktivitas mengajar juga membuat Pavlov sedikit khawatir. Dapat dikatakan bahwa dia terobsesi dengan hobinya.

Eksperimen Pavlov bisa disebut kasar dan tidak manusiawi, tetapi merekalah yang membawa akademisi Hadiah Nobel dalam Fisiologi pada awal abad ke-20. Sebagai bagian dari percobaan, ia melakukan "pemberian makan palsu": sebuah lubang, atau "fistula", dibuat di tenggorokan anjing, di mana makanan dikeluarkan dari kerongkongan: tidak peduli berapa banyak hewan itu makan, rasa lapar akan hilang. masih belum surut (makanan tidak masuk ke lambung). Pavlov membuat lubang ini di seluruh kerongkongan untuk mempelajari cara kerja sistem pencernaan anjing. Tidak mengherankan, subjek uji terus-menerus mengeluarkan air liur. Rekan-rekan Ivan Petrovich menutup mata terhadap metode eksperimen yang tidak manusiawi seperti itu, tetapi Anda tidak boleh melupakan kekejaman ilmuwan.

Para ilmuwan menguji apakah kepala itu berpikir setelah dipenggal

Desain Guillotine

Guillotine pada awal keberadaannya adalah metode eksekusi yang paling manusiawi, bisa dikatakan. Dengan bantuannya, adalah mungkin untuk dengan cepat dan pasti mencabut nyawa seseorang. Bahkan dibandingkan dengan metode modern seperti kursi listrik atau suntikan mematikan, guillotine terlihat meyakinkan (walaupun sulit untuk membicarakan hal-hal seperti itu dari sudut pandang orang yang tidak dimaksudkan). Namun, bagi orang Prancis selama Revolusi, pemikiran itu tak tertahankan bahwa kepala, terpisah dari tubuh, masih menderita untuk beberapa waktu dan proses vital terjadi di dalamnya. Ini pertama kali dibahas setelah kepala yang terpenggal memerah. Sekarang ini akan mudah dijelaskan dengan bantuan fisiologi, tetapi beberapa abad yang lalu peristiwa ini membuat kaum humanis memikirkannya.

Para peneliti melakukan tes untuk pelebaran pupil dan reaksi kepala lainnya segera setelah eksekusi. Tak satu pun dari para ilmuwan dapat mengatakan dengan akurat: apakah berkedip atau kontraksi otot adalah reaksi refleks atau sadar. Ngomong-ngomong, bahkan sekarang tidak mungkin untuk memberikan informasi seperti itu, karena tidak ada cara untuk melakukan percobaan (akan membutuhkan lebih dari selusin orang untuk dipenggal). Namun, para ilmuwan yakin bahwa otak dapat hidup terpisah dari tubuh tidak lebih dari beberapa ratus detik.

Japanese Block 731 dibuat untuk eksperimen pembedahan makhluk hidup dan perkawinan silang

Blok 731 dari udara

Jika Anda mendengar tentang kengerian Perang Dunia II, maka kemungkinan besar akan berbicara tentang Holocaust atau kamp konsentrasi Nazi Jerman. Anda mungkin juga mendengar tentang kekejaman yang dilakukan oleh tentara Uni Soviet atau Amerika Serikat, tetapi sangat jarang Jepang muncul dalam percakapan. Dan ini terlepas dari kenyataan bahwa negara itu adalah lawan dari Sekutu, dan yang sangat serius pada saat itu. Pertama-tama, militer Jepang menangkap warga China dan menggiring puluhan ribu dari mereka ke kamp kerja paksa. Orang Cina diejek dan melakukan berbagai eksperimen.

Selama pendudukan Cina, sebuah lembaga bernama "Blok 731" didirikan. Di dalam dindingnya, para ilmuwan melakukan eksperimen yang tak terhitung jumlahnya pada tahanan. Pertama-tama, pembedahan makhluk hidup yang bersangkutan, yaitu pembedahan orang hidup untuk mempelajari kerja organ-organ dalam. Puluhan ribu orang menderita akibat kekejaman para ripper lokal. Yang terburuk adalah bahwa anestesi tidak digunakan.

Josef Mengele mencoba membuat kembar siam dari yang biasa

Foto Mengele saat beraktivitas di Jerman

Mengele adalah seorang dokter terkenal di Nazi Jerman yang terobsesi dengan gagasan superioritas bangsa Arya. Dia melakukan sejumlah besar kejahatan terhadap kemanusiaan selama eksperimen mengerikannya terhadap para tahanan. Dia memiliki hasrat khusus untuk si kembar, dia hanya memakan segalanya. Beberapa orang percaya bahwa eksperimen masih berlangsung.

Di Brasil, ada sebuah desa di mana jumlah anak kembarnya berguling. Ilmuwan genetika mengetahui bahwa sebagian besar wanita di pemukiman itu memiliki satu gen yang sama yang meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar. Apalagi dia mulai muncul setelah perang, ketika para emigran Jerman tiba di daerah ini. Hal ini membuat banyak orang berspekulasi bahwa Mengele berada di balik anomali tersebut. Namun, para pendukung teori tersebut tidak memberikan fakta yang terbukti.

Namun, ini bukan yang terburuk. Mengele mencoba membuat satu organisme dari dua kembar yang mandiri. Masalah kesehatan dimulai pada tahap pertama peleburan sistem peredaran darah. Tak satu pun dari subjek uji Josef hidup lebih lama dari beberapa minggu.

Ayah adalah penggemar Star Trek yang mencoba membuat putranya bilingual

Beberapa tahun yang lalu, seluruh Amerika menertawakan ayah malang yang ingin mengajari putranya berbicara Klingon. Rencananya adalah untuk menciptakan kondisi seperti itu di mana putranya akan berkomunikasi dengan ibu, teman, dan masyarakatnya dalam bahasa Inggris, dan dengan ayahnya dalam bahasa fiksi dari alam semesta Star Trek. Eksperimen gagal.

Sang ayah meninggalkan pengalaman itu bahkan sebelum anaknya pergi ke sekolah. Dia menyatakan bahwa putranya fasih di Klingon dan dapat melaporkan tentang semua peristiwa di sekitarnya. Eksperimen berakhir karena fakta bahwa sang ayah takut melanggar hukum AS. Sekarang putranya praktis tidak ingat bahasa yang ditemukan.

Dokter meminum larutan dengan bakteri untuk membuktikan kasusnya

Marshall selama Hadiah Nobel

Dokter dan peraih Nobel Barry Marshall menghadapi masalah dalam penelitiannya pada pertengahan 1980-an: rekan-rekannya tidak mendukung teorinya bahwa sakit maag tidak disebabkan oleh stres, tetapi oleh jenis bakteri khusus. Semua eksperimen pada hewan pengerat gagal, dan Barry memutuskan untuk menggunakan upaya terakhir - untuk menguji teori pada dirinya sendiri, karena tidak mungkin menemukan subjek eksperimental karena alasan etis. Dr Marshall meminum sebotol zat yang mengandung Helicobacter Pyolori.

Segera ilmuwan mulai mengalami gejala yang dia butuhkan untuk mengkonfirmasi teorinya. Segera dia menerima Hadiah Nobel yang didambakan. Perlu memperhatikan fakta bahwa Barry Marshall dengan sengaja pergi ke siksaan untuk membuktikan kepada orang lain bahwa dia benar.

Eksperimen pada Albert kecil

Serangkaian eksperimen yang dilakukan pada bayi bernama Albert jauh melampaui norma moral dan etika. Dokter, yang subjek eksperimennya adalah anak kecil, memutuskan untuk menguji eksperimen Akademisi Pavlov pada manusia. Salah satu bidang penelitiannya adalah di bidang ketakutan dan fobia: dia ingin tahu bagaimana rasa takut bekerja dan apakah itu bisa digunakan sebagai stimulus untuk belajar.

Dokter, yang namanya tidak diungkapkan, membiarkan Albert bermain dengan berbagai mainan, dan kemudian mulai berteriak keras, menginjak dan mengambilnya dari bayi. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai takut bahkan untuk mendekati benda-benda kesayangannya. Dikatakan bahwa Albert takut anjing sepanjang hidupnya (salah satu mainannya adalah boneka anjing). Psikiater itu berulang kali melakukan eksperimennya pada bayi untuk membuktikan bahwa dia bisa melakukannya.

Amerika Serikat telah menyemprotkan bakteri Serratia Marcescens ke beberapa kota besar

Serratia Marcescens di bawah mikroskop

Pemerintah Amerika Serikat dituduh melakukan banyak eksperimen tidak manusiawi. Pendukung teori konspirasi yakin bahwa sebagian besar penyakit misterius, serangan teroris dan peristiwa lain dengan jumlah korban yang besar adalah hasil dari aktivitas struktur negara. Tentu saja, sebagian besar tindakan ini disembunyikan di bawah judul "Rahasia". Beberapa teori memiliki bukti. Jadi, di pertengahan abad kedua puluh, pemerintah AS menyelidiki efek bakteri Serratia Marcescens pada organisme manusia, dan warganya. Pihak berwenang ingin melihat seberapa cepat senjata bakteriologis dapat menyebar selama serangan. San Francisco adalah kota uji pertama. Eksperimen berhasil, tetapi bukti kematian mulai muncul, setelah itu program ditutup.

Kesalahan pemerintah adalah percaya bahwa bakteri itu aman bagi manusia, tetapi semakin banyak kasus yang dirawat di rumah sakit. Pihak berwenang diam sampai tahun 1970-an, ketika Presiden Nixon memberlakukan larangan pengujian lapangan senjata bakteriologis. Meskipun pejabat Pentagon mengklaim bahwa mereka menganggap bakteri itu tidak berbahaya, fakta eksperimen manusia adalah contoh mengerikan dari tindakan mereka yang berkuasa. Tidak ada pembenaran untuk perilaku seperti itu.

Eksperimen Psikologis Facebook

Facebook: keunggulan abu-abu modernitas

Selama 5 tahun terakhir, orang-orang telah melupakan eksperimen jejaring sosial Facebook, yang terjadi pada tahun 2012. Selama pengalaman ini, pembuat FB hanya menunjukkan berita buruk kepada satu kelompok pengguna, dan hanya berita baik kepada yang lain. Ratusan ribu orang menjadi subjek tes. Karyawan perusahaan ingin melihat apakah mereka dapat mengelola persepsi orang melalui posting feed berita. Manipulasi Kakak begitu sukses sehingga bahkan para pencipta sendiri takut akan kekuatan yang jatuh ke tangan mereka.

Ketika eksperimen itu dipublikasikan, skandal nyata meletus. Manajemen Facebook meminta maaf kepada semua pihak yang terkena dampak dan berjanji akan terus mengontrol proses pemilihan berita agar hal tersebut tidak terjadi. Terlepas dari skandal dan penurunan tingkat kepercayaan di jejaring sosial, itu masih yang paling populer di dunia. Saya ingin percaya bahwa pelajaran itu bermanfaat bagi gagasan Zuckerberg, karena ia memiliki sejumlah besar informasi pribadi yang dengannya Anda dapat dengan mudah menghancurkan kehidupan seseorang atau memaksa seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Kemanusiaan tak terhindarkan bergerak ke masa depan, yang dilukis oleh para penulis fiksi ilmiah di pertengahan abad ke-20. Dunia baru yang berani perlahan-lahan sedang dibangun, tetapi kedatangannya juga ditandai dengan eksperimen baru, seperti transplantasi kepala, yang seharusnya dilakukan pada awal Desember 2017. Eksperimen apa lagi, yang jauh melampaui pemahaman tentang yang baik dan yang jahat, yang akan dilakukan? Dan menakutkan untuk membayangkan eksperimen macam apa yang diam-diam dilakukan oleh pemerintah negara-negara di dunia. Mungkin dalam waktu dekat kita akan belajar tentang tindakan seperti itu, dibandingkan dengan fakta mana dari daftar ini akan berubah menjadi lelucon kekanak-kanakan? Waktu akan menjawab.

Kita semua bisa setuju bahwa Nazi melakukan hal-hal yang mengerikan selama Perang Dunia II. Holocaust mungkin adalah kejahatan mereka yang paling terkenal. Tetapi di kamp konsentrasi, hal-hal mengerikan dan tidak manusiawi terjadi yang kebanyakan orang tidak tahu. Narapidana kamp digunakan sebagai subjek uji dalam banyak eksperimen yang sangat menyakitkan dan biasanya mengakibatkan kematian.

percobaan pembekuan darah

Dr. Sigmund Rascher melakukan eksperimen pembekuan darah pada para tahanan di kamp konsentrasi Dachau. Dia menciptakan obat, Polygal, yang termasuk bit dan pektin apel. Dia percaya bahwa pil ini dapat membantu menghentikan pendarahan dari luka pertempuran atau selama operasi bedah.

Setiap subjek diberi tablet obat dan ditembak di leher atau dada untuk menguji keefektifannya. Anggota badan kemudian diamputasi tanpa anestesi. Dr Rascher menciptakan sebuah perusahaan untuk memproduksi pil ini, yang juga mempekerjakan tahanan.

Percobaan dengan obat sulfa

Di kamp konsentrasi Ravensbrück, efektivitas sulfonamid (atau sediaan sulfanilamide) diuji pada tahanan. Subjek diberi sayatan di bagian luar betis mereka. Para dokter kemudian mengoleskan campuran bakteri ke dalam luka terbuka dan menjahitnya. Untuk mensimulasikan situasi pertempuran, pecahan kaca juga dibawa ke dalam luka.

Namun, cara ini ternyata terlalu ringan dibandingkan dengan kondisi di depan. Untuk mensimulasikan luka tembak, pembuluh darah diikat di kedua sisi untuk memotong sirkulasi darah. Kemudian narapidana diberi obat sulfa. Terlepas dari kemajuan yang dibuat di bidang ilmiah dan farmasi melalui eksperimen ini, para tahanan mengalami rasa sakit yang luar biasa yang menyebabkan cedera parah atau bahkan kematian.

Eksperimen Pembekuan dan Hipotermia

Tentara Jerman tidak siap menghadapi cuaca dingin yang mereka hadapi di Front Timur dan darinya ribuan tentara tewas. Hasilnya, Dr. Sigmund Rascher melakukan eksperimen di Birkenau, Auschwitz, dan Dachau untuk menemukan dua hal: waktu yang diperlukan untuk suhu tubuh turun dan kematian, dan metode untuk menghidupkan kembali orang yang membeku.

Tahanan telanjang ditempatkan dalam tong berisi air es, atau diusir ke jalan pada suhu di bawah nol derajat. Sebagian besar korban meninggal. Mereka yang hanya pingsan menjadi sasaran prosedur resusitasi yang menyakitkan. Untuk menghidupkan kembali subjek, mereka ditempatkan di bawah lampu sinar matahari, yang membakar kulit mereka, dipaksa untuk bersanggama dengan wanita, disuntik dengan air mendidih atau ditempatkan di pemandian air hangat (yang ternyata merupakan metode yang paling efektif).

Eksperimen dengan bom api

Selama tiga bulan pada tahun 1943 dan 1944, tahanan Buchenwald diuji efektivitas sediaan farmasi terhadap luka bakar fosfor yang disebabkan oleh bom pembakar. Subjek uji dibakar secara khusus dengan komposisi fosfor dari bom ini, yang merupakan prosedur yang sangat menyakitkan. Tahanan terluka parah selama percobaan ini.

eksperimen air laut

Eksperimen dilakukan pada tahanan Dachau untuk menemukan cara mengubah air laut menjadi air minum. Subyek dibagi menjadi empat kelompok, yang anggotanya pergi tanpa air, minum air laut, minum air laut yang diolah menurut metode Burke, dan minum air laut tanpa garam.

Subyek diberi makan dan minum sesuai kelompoknya. Narapidana yang menerima beberapa bentuk air laut akhirnya menderita diare parah, kejang-kejang, halusinasi, menjadi gila, dan akhirnya meninggal.

Selain itu, subjek menjadi sasaran biopsi jarum hati atau pungsi lumbal untuk mengumpulkan data. Prosedur ini menyakitkan dan dalam banyak kasus berakhir dengan kematian.

Eksperimen dengan racun

Di Buchenwald, eksperimen dilakukan pada efek racun pada manusia. Pada tahun 1943, racun diberikan secara diam-diam kepada para tahanan.

Beberapa mati sendiri karena makanan beracun. Yang lainnya dibunuh untuk kepentingan otopsi. Setahun kemudian, peluru beracun ditembakkan ke para tahanan untuk mempercepat pengumpulan data. Subyek tes ini mengalami siksaan yang mengerikan.

Percobaan dengan sterilisasi

Sebagai bagian dari pemusnahan semua orang non-Arya, dokter Nazi melakukan eksperimen sterilisasi massal pada tahanan dari berbagai kamp konsentrasi untuk mencari metode sterilisasi yang paling tidak melelahkan dan termurah.

Dalam satu rangkaian percobaan, bahan kimia iritan disuntikkan ke organ reproduksi wanita untuk memblokir saluran tuba. Beberapa wanita telah meninggal setelah prosedur ini. Wanita lain dibunuh untuk diautopsi.

Dalam sejumlah eksperimen lain, para tahanan menjadi sasaran radiasi sinar-X yang intens, yang menyebabkan luka bakar parah di perut, selangkangan, dan bokong. Mereka juga ditinggalkan dengan bisul yang tidak dapat disembuhkan. Beberapa subjek tes meninggal.

Eksperimen regenerasi tulang, otot dan saraf dan pencangkokan tulang

Selama sekitar satu tahun, percobaan dilakukan pada tahanan Ravensbrück untuk meregenerasi tulang, otot, dan saraf. Operasi saraf termasuk pengangkatan segmen saraf dari tungkai bawah.

Eksperimen tulang termasuk mematahkan dan memposisikan ulang tulang di beberapa tempat di ekstremitas bawah. Fraktur tidak diperbolehkan untuk sembuh dengan baik karena dokter perlu mempelajari proses penyembuhan dan juga menguji metode penyembuhan yang berbeda.

Dokter juga mengeluarkan banyak fragmen tibia dari subjek uji untuk mempelajari regenerasi tulang. Cangkok tulang termasuk transplantasi fragmen tibia kiri ke kanan dan sebaliknya. Eksperimen ini menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan dan luka parah pada para tahanan.

Eksperimen dengan tifus

Dari akhir 1941 hingga awal 1945, para dokter melakukan eksperimen terhadap tahanan Buchenwald dan Natzweiler untuk kepentingan angkatan bersenjata Jerman. Mereka sedang menguji vaksin untuk tifus dan penyakit lainnya.

Sekitar 75% dari subjek uji disuntik dengan vaksin tifoid percobaan atau bahan kimia lainnya. Mereka disuntik dengan virus. Akibatnya, lebih dari 90% dari mereka meninggal.

Sisanya 25% dari subjek uji disuntik dengan virus tanpa perlindungan sebelumnya. Sebagian besar dari mereka tidak bertahan hidup. Dokter juga melakukan eksperimen yang berhubungan dengan demam kuning, cacar, tipus, dan penyakit lainnya. Ratusan tahanan meninggal, dan akibatnya lebih banyak tahanan menderita rasa sakit yang tak tertahankan.

Eksperimen kembar dan eksperimen genetik

Tujuan Holocaust adalah melenyapkan semua orang yang bukan keturunan Arya. Orang Yahudi, kulit hitam, Hispanik, homoseksual dan orang lain yang tidak memenuhi persyaratan tertentu harus dimusnahkan sehingga hanya ras Arya yang "unggul" yang tersisa. Eksperimen genetik dilakukan untuk memberi Partai Nazi bukti ilmiah tentang superioritas Arya.

Dr Josef Mengele (juga dikenal sebagai "Malaikat Maut") memiliki minat yang kuat pada si kembar. Dia memisahkan mereka dari tahanan lainnya ketika mereka memasuki Auschwitz. Si kembar harus mendonorkan darah setiap hari. Tujuan sebenarnya dari prosedur ini tidak diketahui.

Eksperimen dengan anak kembar sangat luas. Mereka harus diperiksa dengan hati-hati dan setiap sentimeter tubuh mereka diukur. Setelah itu, dilakukan perbandingan untuk mengetahui sifat-sifat keturunan. Kadang-kadang dokter melakukan transfusi darah massal dari satu kembar ke kembar lainnya.

Karena orang-orang asal Arya kebanyakan memiliki mata biru, eksperimen dilakukan untuk membuatnya dengan tetes kimia atau suntikan ke dalam iris mata. Prosedur ini sangat menyakitkan dan menyebabkan infeksi dan bahkan kebutaan.

Suntikan dan pungsi lumbal dilakukan tanpa anestesi. Satu kembar sengaja tertular penyakit itu, dan yang lainnya tidak. Jika satu kembar meninggal, kembar lainnya dibunuh dan dipelajari untuk perbandingan.

Amputasi dan pengangkatan organ juga dilakukan tanpa anestesi. Sebagian besar si kembar yang berakhir di kamp konsentrasi meninggal dalam satu atau lain cara, dan otopsi mereka adalah eksperimen terakhir.

Eksperimen dengan ketinggian tinggi

Dari bulan Maret hingga Agustus 1942, para tahanan kamp konsentrasi Dachau digunakan sebagai subjek uji dalam eksperimen untuk menguji daya tahan manusia di ketinggian. Hasil percobaan ini membantu angkatan udara Jerman.

Subjek uji ditempatkan di ruang bertekanan rendah, yang menciptakan kondisi atmosfer pada ketinggian hingga 21.000 meter. Sebagian besar subjek uji meninggal, dan yang selamat menderita berbagai cedera karena berada di ketinggian.

Percobaan dengan malaria

Selama lebih dari tiga tahun, lebih dari 1.000 tahanan Dachau digunakan dalam serangkaian percobaan yang berkaitan dengan pencarian obat untuk malaria. Narapidana yang sehat terinfeksi oleh nyamuk atau ekstrak dari nyamuk tersebut.

Narapidana yang terjangkit malaria kemudian diobati dengan berbagai obat untuk menguji keefektifannya. Banyak tahanan meninggal. Tahanan yang masih hidup sangat menderita dan sebagian besar cacat selama sisa hidup mereka.

Khusus untuk pembaca situs blog saya - menurut artikel dari listverse.com- diterjemahkan oleh Sergey Maltsev

P.S. Nama saya Alexander. Ini adalah proyek pribadi saya yang independen. Saya sangat senang jika Anda menyukai artikel tersebut. Ingin membantu situs? Lihat saja iklan di bawah untuk apa yang baru-baru ini Anda cari.

Situs hak cipta © - Berita ini milik situs, dan merupakan kekayaan intelektual blog, dilindungi oleh undang-undang hak cipta dan tidak dapat digunakan di mana pun tanpa tautan aktif ke sumbernya. Baca lebih lanjut - "Tentang Kepengarangan"

Apakah Anda mencari ini? Mungkin ini adalah apa yang Anda tidak dapat menemukan begitu lama?

Topik eksperimen pada orang menggairahkan dan menyebabkan lautan emosi ambigu di antara para ilmuwan. Berikut adalah daftar 10 eksperimen mengerikan yang dilakukan di berbagai negara.

1 Eksperimen Penjara Stanford

Sebuah studi tentang reaksi seseorang di penangkaran dan karakteristik perilakunya dalam posisi kekuasaan dilakukan pada tahun 1971 oleh psikolog Philip Zimbardo di Universitas Stanford. Relawan mahasiswa memainkan peran sebagai penjaga dan tahanan saat tinggal di ruang bawah tanah universitas dalam kondisi yang menyerupai penjara. Tahanan dan penjaga yang baru dibentuk dengan cepat beradaptasi dengan peran mereka, menunjukkan reaksi yang tidak diharapkan oleh para peneliti. Sepertiga dari "penjaga" menunjukkan kecenderungan sadis yang asli, sementara banyak dari "tahanan" mengalami trauma emosional dan sangat tertekan. Zimbardo, yang khawatir dengan pecahnya kekerasan di antara "penjaga" dan keadaan "tahanan" yang menyedihkan, terpaksa menghentikan studi lebih awal.

2. Eksperimen yang mengerikan

Wendell Johnson dari University of Iowa, bersama dengan mahasiswa pascasarjana Mary Tudor, melakukan percobaan pada tahun 1939 yang melibatkan 22 anak yatim. Membagi anak-anak menjadi dua kelompok, mereka mulai mendorong dan memuji kelancaran pidato perwakilan salah satu dari mereka, sementara pada saat yang sama berbicara negatif tentang pidato anak-anak dari kelompok kedua, menekankan ketidaksempurnaannya dan sering gagap. . Banyak dari anak-anak yang berbicara normal yang menerima komentar negatif selama percobaan kemudian mengembangkan masalah psikologis serta bicara yang nyata, beberapa di antaranya bertahan seumur hidup. Rekan-rekan Johnson menyebut penelitiannya "mengerikan," ngeri dengan keputusan untuk bereksperimen pada anak yatim untuk membuktikan sebuah teori. Atas nama menjaga reputasi ilmuwan, percobaan itu disembunyikan selama bertahun-tahun, dan Universitas Iowa mengeluarkan permintaan maaf publik untuk itu pada tahun 2001.

3. Proyek 4.1

"Proyek 4.1" adalah nama sebuah studi medis yang dilakukan di Amerika Serikat di antara penduduk Kepulauan Marshall yang terkena dampak radioaktif pada tahun 1954. Selama dekade pertama setelah uji coba, hasilnya beragam: persentase masalah kesehatan pada populasi sangat berfluktuasi, tetapi masih belum memberikan gambaran yang jelas. Namun, dalam dekade-dekade berikutnya, bukti dampaknya tidak dapat disangkal. Anak-anak mulai menderita kanker tiroid, dan hampir satu dari tiga limbah beracun yang ditemukan di daerah itu pada tahun 1974 menemukan perkembangan neoplasma.

Departemen Komite Energi kemudian menyatakan bahwa sangat tidak etis menggunakan orang hidup sebagai "kelinci percobaan" dalam kondisi terpapar efek radioaktif, para peneliti seharusnya berusaha memberikan perawatan medis kepada para korban.

4. Proyek MKULTRA

Proyek MKULTRA atau MK-ULTRA adalah nama kode untuk program penelitian pengendalian pikiran CIA pada 1950-an dan 60-an. Ada banyak bukti bahwa proyek tersebut melibatkan penggunaan berbagai jenis obat secara rahasia, serta teknik lain untuk memanipulasi keadaan mental dan fungsi otak.

Eksperimen termasuk pemberian LSD kepada perwira CIA, personel militer, dokter, pegawai negeri, pelacur, orang sakit jiwa, dan hanya orang biasa untuk mempelajari reaksi mereka. Pengenalan zat dilakukan, sebagai suatu peraturan, tanpa sepengetahuan orang tersebut.

Sebagai bagian dari satu percobaan, CIA mendirikan beberapa rumah bordil di mana pengunjung disuntik dengan LSD, dan reaksi direkam menggunakan kamera tersembunyi untuk dipelajari nanti.

Pada tahun 1973, kepala CIA Richard Helms memerintahkan penghancuran semua dokumen MKULTRA, yang dilakukan, sehingga hampir tidak mungkin untuk menyelidiki eksperimen bertahun-tahun.

5. Proyek "Jib"

Antara 1971 dan 1989, di rumah sakit militer Afrika Selatan, sebagai bagian dari program rahasia untuk memberantas homoseksualitas, sekitar 900 tentara gay dari kedua jenis kelamin menjalani serangkaian eksperimen medis yang sangat tidak etis.

Psikiater tentara, dengan bantuan para pendeta, mengenali kaum homoseksual di jajaran tentara, mengirim mereka ke "prosedur pemasyarakatan." Mereka yang tidak bisa "disembuhkan" dengan obat-obatan menjadi sasaran kejutan atau terapi hormon, serta cara radikal lainnya, di antaranya adalah kebiri kimia dan bahkan operasi penggantian kelamin.

Pemimpin proyek, Dr. Aubrey Levine, sekarang adalah Profesor Ilmu Forensik di Departemen Psikiatri di Universitas Calgary.

6. Eksperimen Korea Utara

Ada banyak bukti tentang eksperimen manusia yang dilakukan di Korea Utara. Laporan tersebut menunjukkan pelanggaran hak asasi manusia yang serupa dengan yang dilakukan Nazi selama Perang Dunia II. Namun, semua tuduhan itu dibantah oleh pemerintah Korea Utara.

Seorang mantan narapidana Korea Utara menceritakan bagaimana lima puluh wanita sehat diperintahkan untuk makan kubis beracun meskipun ada tangisan kesedihan dari mereka yang sudah memakannya. Semua lima puluh orang tewas setelah 20 menit muntah berdarah. Penolakan untuk makan mengancam akan menyebabkan pembalasan terhadap perempuan dan keluarga mereka.

Kwon Hyuk, mantan sipir penjara, menggambarkan laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan gas beracun. Orang-orang dibiarkan masuk ke dalam sel, sebagai suatu peraturan, keluarga. Pintu disegel dan gas disuntikkan melalui tabung sementara para ilmuwan menyaksikan orang-orang menderita melalui kaca.

Laboratorium Racun adalah pangkalan rahasia untuk penelitian dan pengembangan zat beracun oleh anggota dinas rahasia Soviet. Sejumlah racun mematikan diujicobakan pada tahanan Gulag ("musuh rakyat"). Gas mustard, risin, digitoksin dan banyak gas lainnya telah diterapkan pada mereka. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menemukan formula bahan kimia yang tidak dapat ditemukan secara anumerta. Sampel racun diberikan kepada para korban dengan makanan atau minuman, dan juga dengan kedok obat-obatan. Akhirnya, obat dengan sifat yang diinginkan, yang disebut C-2, telah dikembangkan. Menurut keterangan saksi, orang yang meminum racun ini tampak semakin pendek, cepat melemah, tenang dan meninggal dalam waktu lima belas menit.

8 Studi Sifilis Tuskegee

Sebuah studi klinis yang dilakukan 1932-1972 di Tuskegee, Alabama, di mana 399 orang berpartisipasi (ditambah 201 peserta dalam kelompok kontrol) bertujuan untuk mempelajari perjalanan sifilis. Subyek tes sebagian besar buta huruf Afrika Amerika.

Studi ini mendapatkan ketenaran karena kurangnya penyediaan kondisi yang memadai untuk subjek uji, yang menyebabkan perubahan dalam kebijakan memperlakukan peserta dalam eksperimen ilmiah di masa depan. Individu dalam Studi Tuskegee tidak menyadari diagnosis mereka sendiri: mereka hanya diberitahu bahwa "darah buruk" menyebabkan masalah, dan mereka dapat menerima perawatan medis gratis, transportasi ke klinik, makanan, dan asuransi pemakaman jika terjadi kematian sebagai gantinya. untuk berpartisipasi dalam percobaan. Pada tahun 1932, ketika penelitian dimulai, pengobatan standar untuk sifilis sangat beracun dan kemanjurannya dipertanyakan. Bagian dari tujuan para ilmuwan adalah untuk menentukan apakah pasien akan menjadi lebih baik tanpa menggunakan obat-obatan beracun ini. Banyak subjek uji menerima plasebo sebagai ganti obat sehingga para ilmuwan dapat memantau perkembangan penyakit.

Pada akhir penelitian, hanya 74 subjek yang masih hidup. Dua puluh delapan orang meninggal langsung karena sifilis, 100 karena komplikasi penyakit meninggal. Di antara istri mereka, 40 terinfeksi, 19 anak di keluarga mereka lahir dengan sifilis bawaan.

9. Blok 731

Unit 731 adalah unit penelitian militer biologi dan kimia rahasia Tentara Kekaisaran Jepang yang melakukan eksperimen mematikan pada manusia selama Perang Tiongkok-Jepang dan Perang Dunia II.

Beberapa dari banyak eksperimen yang dilakukan oleh Komandan Shiro Ishii dan stafnya di Blok 731 termasuk: pembedahan makhluk hidup (termasuk wanita hamil), amputasi dan pembekuan anggota badan tahanan, pengujian penyembur api dan granat pada sasaran hidup. Orang-orang disuntik dengan strain patogen dan mempelajari perkembangan proses destruktif dalam tubuh mereka. Banyak, banyak kekejaman dilakukan sebagai bagian dari proyek Blok 731, tetapi pemimpinnya, Ishii, menerima kekebalan dari otoritas pendudukan Amerika di Jepang pada akhir perang, tidak menghabiskan satu hari di penjara karena kejahatannya, dan meninggal pada usia 67 dari kanker laring.

10 eksperimen Nazi

Nazi mengklaim bahwa eksperimen mereka di kamp konsentrasi selama Perang Dunia II ditujukan untuk membantu tentara Jerman dalam situasi pertempuran, dan juga berfungsi untuk mempromosikan ideologi Reich Ketiga.

Eksperimen dengan anak-anak di kamp konsentrasi dilakukan untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan dalam genetika dan eugenika kembar, serta untuk memastikan bahwa tubuh manusia dapat mengalami berbagai manipulasi. Pemimpin eksperimen tersebut adalah Dr. Josef Mengele, yang melakukan eksperimen pada lebih dari 1.500 kelompok tahanan kembar, di mana kurang dari 200 di antaranya selamat. Si kembar disuntik, tubuh mereka benar-benar dijahit bersama dalam upaya untuk membuat konfigurasi "Siam".

Pada tahun 1942, Luftwaffe melakukan eksperimen yang dirancang untuk menjelaskan cara mengobati hipotermia. Dalam sebuah penelitian, seseorang ditempatkan dalam tangki berisi air es hingga tiga jam (lihat gambar di atas). Studi lain melibatkan membiarkan tahanan telanjang di luar ruangan dalam suhu di bawah nol. Para peneliti mengevaluasi berbagai cara untuk menjaga agar para penyintas tetap hangat.