V. V. Mayakovsky memulai aktivitas kreatifnya di era sejarah yang sulit, era perang dan revolusi, era penghancuran sistem lama dan penciptaan yang baru. Peristiwa sejarah yang bergejolak ini tidak bisa tidak tercermin dalam karya penyair. Karya penyair dapat dibagi menjadi dua tahap: pra-revolusioner (sebelum 1917) dan pasca-revolusioner (setelah 1917).
Semua karya penyair pra-revolusioner dikaitkan dengan estetika futurisme, yang menyatakan pendekatan baru terhadap seni dan puisi. Dalam "Manifesto" kaum Futuris, prinsip-prinsip kreativitas berikut diproklamirkan: penolakan terhadap aturan, norma, dogma lama; puisi, penemuan "bahasa muskil"; percobaan di bidang bahasa di semua tingkatan (bunyi, suku kata, kata); pemilihan topik khusus (perkotaan, tema mengagungkan prestasi peradaban). V. V. Mayakovsky mengikuti prinsip-prinsip ini di awal karirnya.
Tema utama puisinya pada tahap ini adalah: tema kota, tema penolakan cara hidup borjuis, tema cinta dan kesepian.
Melihat melalui puisi Mayakovsky awal, mudah untuk melihat bahwa citra kota menempati tempat yang menonjol dalam karyanya. Secara umum, penyair mencintai kota, mengakui pencapaian ilmiah dan teknologinya, tetapi terkadang kota menakuti penyair, memunculkan gambar-gambar mengerikan dalam imajinasinya. Jadi, nama puisi "Neraka Kota" mengejutkan pembaca:
Neraka jendela kota pecah
ke dalam neraka kecil yang menyedot.
Setan merah, mobil naik-turun
di atas telinga berbunyi bip meledak.
Namun dalam puisi lain, “Malam”, kita melihat gambaran kota di malam hari: cerah, penuh warna, meriah dari lampu-lampu iklan. Penyair menggambarkan kota malam sebagai seniman, memilih metafora yang menarik, perbandingan yang tidak biasa, menambahkan warna-warna cerah (merah tua, putih, hijau, hitam, kuning). Kami bahkan tidak segera menyadari bahwa kami memiliki gambar rumah dengan jendela yang menyala, lampu jalan yang menerangi jalan, iklan neon malam:
Merah dan putih dibuang dan diremas-remas,
Segenggam dukat dilempar ke lapangan hijau,
Dan telapak tangan hitam dari jendela pelarian
Membakar kartu kuning dibagikan.
Kota Mayakovsky mendesis dan berdering, seperti dalam puisi "Shumiki, noises, noises", kemudian misterius dan romantis, seperti dalam puisi "Could you?":
Pada sisik ikan kaleng
Saya membaca panggilan bibir baru,
Bisakah kamu bermain nokturnal?
pada seruling pipa pembuangan?
Tema kota bergema dan bahkan mengikuti tema kesepian. Pahlawan liris dari lirik awal Mayakovsky kesepian di kota ini, tidak ada yang mendengarnya, tidak ada yang mengerti dia, mereka menertawakannya, mereka mengutuknya ("Biola dan sedikit gugup", "Aku"). Dalam puisi "Giveaway", penyair mengatakan bahwa dia siap memberikan segalanya di dunia untuk "satu kata, penuh kasih sayang, manusia." Apa yang menyebabkan pandangan dunia yang begitu tragis? Cinta tak berbalas. Dalam puisi "Lilichka (bukan surat)" dan puisi "Awan di celana", motif cinta tak berbalas adalah yang utama. (“Besok Anda akan lupa bahwa saya memahkotai Anda”, “Biarkan saya menutupi langkah keluar Anda dengan kelembutan terakhir”). Dalam karya-karya ini, pahlawan liris muncul sebagai orang yang lembut dan sangat rentan, bukan seorang pria, tetapi "awan di celananya". Tapi dia ditolak, dan dia berubah menjadi gunung berapi yang terbangun. Puisi "Awan di celana" menunjukkan transformasi cinta yang sangat besar menjadi kebencian yang sangat besar untuk semua orang dan segalanya. Kecewa dalam cinta, sang pahlawan mengeluarkan empat teriakan "turun":
Turun dengan cintamu!
Turun dengan seni Anda!
Turun dengan negara Anda!
Turunkan agamamu!
Penderitaan dari cinta tak berbalas berubah menjadi kebencian terhadap dunia itu dan sistem di mana segala sesuatu diperjualbelikan. Karena itu, tema utama puisi seperti "Nate!", "Untukmu!" Adalah tema penolakan cara hidup borjuis. Mayakovsky mengolok-olok publik yang cukup makan, yang datang untuk bersenang-senang mendengarkan ayat-ayat penyair modis:
Satu jam dari sini ke jalur yang bersih
lemak lembek Anda akan mengalir di atas seseorang,
dan saya membuka begitu banyak ayat peti mati untuk Anda,
Saya seorang pemboros dan pemboros kata-kata yang tak ternilai ...
Penyair membenci orang banyak, yang tidak mengerti apa pun dalam puisi, yang "pada kupu-kupu hati puitis" akan bertengger di "sepatu karet dan tanpa sepatu karet". Tetapi sebagai tanggapan atas ketidakpedulian yang cukup besar ini, sang pahlawan siap untuk meludahi orang banyak, menghinanya, untuk mengekspresikan penghinaannya. (Puisi ini mengingatkan pada "Seberapa sering, dikelilingi oleh kerumunan beraneka ragam" Lermontov:
Oh, betapa aku ingin mempermalukan keceriaan mereka
Dan dengan berani melemparkan ayat besi di wajah mereka,
Penuh dengan kepahitan dan kemarahan.)
Pada periode pasca-revolusioner, tema-tema baru muncul dalam karya Mayakovsky: revolusioner, sipil-patriotik, anti-filistin. Penyair dengan sepenuh hati menerima revolusi, dia berharap untuk mengubah dunia ini menjadi lebih baik, jadi dia banyak bekerja di jendela ROSTA, mengagitasi untuk revolusi. Dia membuat banyak poster kampanye, sederhananya, iklan:
proletar, proletar,
Masuk ke planetarium.
Banyak puisi periode ini dikhususkan untuk tema anti-borjuis dan anti-birokrasi. Dalam puisi “The Sitting Ones”, Mayakovsky mengolok-olok segala macam institusi birokrasi (“a-b-c-d-e-g-s-coma”) yang tampak seperti jamur setelah hujan di tahun-tahun pertama kekuasaan Soviet. Dan dalam puisi "Di atas sampah", kenari kecil menjadi simbol filistinisme Soviet yang baru, dan sebuah seruan lahir: "putar kepala burung kenari - agar komunisme tidak dikalahkan oleh burung kenari!"
Dalam "Puisi tentang Paspor Soviet" penulis menyentuh dua topik sekaligus: anti-birokrasi dan patriotik. Namun tema utama puisi ini tidak diragukan lagi adalah tema patriotik. Pahlawan liris bangga dengan negaranya, melakukan eksperimen yang belum pernah terjadi sebelumnya, membangun masyarakat baru:
Baca, iri!
Saya adalah warga negara Uni Soviet!
Lirik patriotik juga dapat mencakup puisi seperti "Untuk Kamerad Netta, Seorang Pria dan Kapal Uap", "Kisah Kamerad Khrenov ...". Puisi terakhir adalah himne untuk pekerja:
Saya tahu kota akan
Saya percaya - taman itu mekar,
Ketika orang-orang seperti itu
Di Negara Soviet ada.
Tempat penting dalam karya penyair pasca-revolusioner ditempati oleh tema penyair dan tujuan puisi, yang disinggung dalam karya-karya seperti "Pekerja Penyair", "Percakapan dengan Inspektur Keuangan tentang Puisi", "Untuk Sergei Yesenin", "Jubilee", pengantar puisi "Out loud" . Mayakovsky memberikan penilaian atas karyanya, menyebut dirinya seorang penyair yang menangis ("Out loud"), menulis bahwa karya seorang penyair itu sulit, bahwa "puisi adalah ekstraksi radium yang sama", dan karya penyair itu mirip dengan yang lain. kerja. Puisi adalah "senjata yang tajam dan tangguh". Ia mampu mengagitasi, membangkitkan untuk melawan, memaksa untuk bekerja. Namun posisi pujangga yang seperti itu seringkali mengganggu syair penyair. Mayakovsky sering harus "menginjak tenggorokan lagunya sendiri", dan karunia penyair lirik yang halus terdengar semakin sedikit dalam karyanya ("Belum Selesai", "Surat untuk Tatyana Yakovleva").
Semua karya penyair Mayakovsky dikhususkan untuk satu tujuan: melayani orang. Adalah cinta bagi orang-orang yang disebut penyair sebagai kekuatan pendorong karyanya ("Surat untuk Kamerad Kostrov ..."), oleh karena itu penyair yakin bahwa "syair saya akan menembus luasnya tahun dengan kerja keras dan tampak berbobot, kasar , terlihat ...".
: Mayakovsky V.V. |
Motif lirik V. V. Mayakovsky
V. V. Mayakovsky memulai aktivitas kreatifnya di era sejarah terakhir, era perang dan revolusi, era penghancuran sistem lama dan penciptaan yang baru. Peristiwa sejarah yang bergejolak ini tidak bisa tidak tercermin dalam karya penulis lirik. Kreativitas penulis lirik dapat dibagi menjadi dua tahap: pra-revolusioner (sebelum 1917) dan pasca-revolusioner (setelah 1917).Semua kreativitas penulis lirik pra-revolusioner dikaitkan dengan estetika futurisme, yang menyatakan pendekatan baru terhadap seni dan puisi.
Futurisᴛᴏʙ "Manifesto" memproklamirkan prinsip-prinsip kreativitas berikut: penolakan terhadap aturan, norma, dogma lama; puisi, penemuan "bahasa muskil"; percobaan di bidang bahasa di semua tingkatan (suara, suku kata, kata) pilihan topik khusus (urbaʜᴎϲ, tema memuliakan prestasi peradaban). V. V. Mayakovsky mengikuti prinsip-prinsip ini di awal karirnya.
Tema utama puisi pada tahap ini adalah: tema kota, tema penolakan cara hidup borjuis, tema cinta dan kesepian.
Melihat melalui puisi Mayakovsky awal, mudah untuk melihat bahwa citra kota menempati tempat yang menonjol dalam karya-karyanya.
Secara umum, penyair mencintai kota, mengakui pencapaian ilmiah dan teknologinya, tetapi terkadang kota ditakuti oleh liriknya, menyebabkan gambar mengerikan dalam imajinasinya. Jadi, nama puisi "Neraka Kota" mengejutkan pembaca:
Neraka jendela kota pecah
ke dalam neraka kecil yang menyedot.
Setan merah, mobil naik-turun
di atas telinga berbunyi bip meledak.
Namun dalam puisi lain, “Malam”, kita melihat gambaran kota di malam hari: cerah, penuh warna, meriah dari lampu-lampu iklan. Penyair menggambarkan kota malam sebagai seniman, memilih metafora yang menarik, perbandingan yang tidak biasa, menambahkan warna-warna cerah (merah tua, putih, hijau, hitam, kuning). Kami bahkan tidak segera menyadari bahwa kami memiliki gambar rumah dengan jendela yang menyala, lampu jalan yang menerangi jalan, iklan neon malam:
Merah dan putih dibuang dan diremas-remas,
Segenggam dukat dilempar ke lapangan hijau,
Dan telapak tangan hitam dari jendela pelarian
Membakar kartu kuning dibagikan.
Kota Mayakovsky mendesis dan berdering, seperti dalam puisi "Shumiki, noises, noises", kemudian misterius dan romantis, seperti dalam puisi "Could you?":
Pada sisik ikan kaleng
Saya membaca panggilan bibir baru,
Bisakah kamu bermain nokturnal?
pada seruling pipa pembuangan?
Tema kota bergema dan bahkan mengikuti tema kesepian. Pahlawan liris dari lirik awal Mayakovsky kesepian di kota ini, tidak ada yang mendengarnya, tidak ada yang mengerti dia, mereka menertawakannya, mereka mengutuknya ("Biola dan sedikit gugup", "Aku")
Dalam puisi "Giveaway", penyair mengatakan bahwa dia akan memberikan segalanya di dunia untuk "satu kata, penuh kasih sayang, manusia". Apa yang menyebabkan pandangan dunia yang begitu tragis? Cinta tak berbalas
Dalam puisi "Lilichka (bukan surat)" dan puisi "Awan di celana", motif cinta tak berbalas adalah yang utama. (“Besok Anda akan lupa bahwa saya memahkotai Anda”, “Biarkan saya melapisi langkah kepergian Anda dengan kelembutan terakhir”)
Dalam karya-karya ini, pahlawan liris muncul sebagai orang yang lembut dan sangat rentan, bukan seorang pria, tetapi "awan di celananya". Tapi dia ditolak, dan dia berubah menjadi gunung berapi yang terbangun
Puisi "Awan di celana" menunjukkan transformasi cinta yang sangat besar menjadi kebencian yang sangat besar untuk semua orang dan segalanya. Kecewa dalam cinta, sang pahlawan mengeluarkan empat teriakan "turun":
Turun dengan cintamu!
Turun dengan seni Anda!
Turun dengan negara Anda!
Turunkan agamamu!
Penderitaan dari cinta tak berbalas berubah menjadi kebencian terhadap dunia itu dan sistem di mana segala sesuatu diperjualbelikan. Karena alasan ini, tema utama puisi seperti "Nate!", "Untukmu!" Adalah tema penolakan cara hidup borjuis. Mayakovsky mengolok-olok publik yang cukup makan, yang datang untuk bersenang-senang mendengarkan ayat-ayat dari penulis lirik yang modis:
Satu jam dari sini ke jalur yang bersih
lemak lembek Anda akan mengalir di atas seseorang,
dan saya membuka begitu banyak ayat peti mati untuk Anda,
Saya seorang pemboros dan pemboros kata-kata yang tak ternilai ...
Penyair membenci orang banyak, yang tidak mengerti apa pun dalam puisi, yang "pada kupu-kupu hati puitis" akan bertengger di "sepatu karet dan tanpa sepatu karet". Tetapi sebagai tanggapan atas ketidakpedulian yang cukup besar ini, pahlawan goᴛᴏʙ meludah ke kerumunan, menghinanya untuk mengekspresikan penghinaannya. (Puisi ini mengingatkan pada Lermont “Seberapa sering, dikelilingi oleh kerumunan beraneka ragam”:
Oh, betapa aku ingin mempermalukan keceriaan mereka
Dan dengan berani melemparkan ayat besi ke wajah mereka,
Penuh dengan kepahitan dan kemarahan.)
Pada periode pasca-revolusioner, tema-tema baru muncul dalam karya Mayakovsky: revolusioner, sipil-patriotik, anti-filistin. Penyair dengan sepenuh hati menerima revolusi, dia berharap untuk mengubah dunia ini menjadi lebih baik, jadi dia bekerja keras di jendela PERTUMBUHAN, mengagitasi untuk revolusi. Dia membuat banyak poster propagandaᴛᴏʙ, sederhananya, iklan:
proletar, proletar,
Masuk ke planetarium.
Banyak puisi periode ini dikhususkan untuk tema anti-borjuis dan anti-birokrasi.
Dalam puisi “The Sitting Ones”, Mayakovsky mengolok-olok segala macam institusi birokrasi (“a-b-c-d-e-g-s-coma”) yang tampak seperti jamur setelah hujan di tahun-tahun pertama kekuasaan Soviet. Dan dalam puisi "On Rubbish," burung kenari kecil menjadi simbol filistinisme Soviet yang baru, dan seruan lahir: "putar kepala burung kenari - agar komunisme tidak dikalahkan oleh burung kenari!"
Dalam "Puisi tentang Paspor Soviet" penulis menyentuh dua topik sekaligus: anti-birokrasi dan patriotik. Namun tema utama puisi ini tidak diragukan lagi adalah tema patriotik. Pahlawan liris bangga dengan negaranya, melakukan eksperimen yang belum pernah terjadi sebelumnya, membangun masyarakat baru:
Baca, iri!
Saya adalah warga negara Uni Soviet!
Lirik patriotik juga dapat mencakup puisi seperti "Untuk Kamerad Netta, seorang pria dan kapal uap", "Kisah arishcha Khrenov ...". Puisi terakhir adalah himne untuk pekerja:
Saya tahu kota akan
Saya percaya - taman itu mekar,
Ketika orang-orang seperti itu
Di Stᴘẚʜᴇ Soviet ada.
Tempat penting dalam karya lirik pasca-revolusioner ditempati oleh tema lirik dan tujuan puisi, yang disinggung dalam karya-karya seperti "Pekerja Penyair", "Percakapan dengan Inspektur Keuangan tentang Puisi", "Untuk Sergei Yesenin ”, “Jubilee”, pengantar puisi “Out loud” . Mayakovsky memberikan penilaian atas karyanya, menyebut dirinya seorang penyair yang menangis ("Out loud"), menulis bahwa karya penulis lirik itu sulit, bahwa "puisi adalah ekstraksi radium yang sama", dan karya penulis lirik mirip dengan pekerjaan lainnya. Puisi adalah "senjata yang tajam dan tangguh". Ia mampu mengagitasi, membangkitkan untuk melawan, memaksa untuk bekerja. Tetapi posisi pemimpin lirik seperti itu sering mengganggu penyair lirik. Mayakovsky sering harus "menginjak tenggorokan lagunya sendiri", dan karunia penulis lirik-liris yang halus terdengar semakin sedikit dalam karyanya ("Belum Selesai", "Surat untuk Tatyana Yakovleva").
Semua karya penyair lirik Mayakovsky dikhususkan untuk satu tujuan: melayani orang. Adalah cinta bagi orang-orang yang disebut penyair sebagai kekuatan pendorong karyanya ("Surat kepada Tuhan Kostrov ..."), oleh karena itu penyair yakin bahwa "syair saya akan menembus luasnya tahun dengan kerja keras dan tampak berbobot, kasar , terlihat ...".
Halaman 1 dari 1
Refleksi pada puisi Mayakovsky
Ada pendapat yang diterima secara umum bahwa tidak semua orang dapat benar-benar memahami puisi. Bahwa untuk memahami puisi, Anda perlu memiliki pikiran, karakter, cara berpikir tertentu, dapat merasakan, melihat, menebak dunia dengan cara khusus, dapat menangkap nuansa, membedakan semitone, membaca yang tersirat. Puisi membuat kita menjadi orang yang nyata, memperkaya jiwa kita, membuat hati kita berdebar kencang. Dan kita semua bekerja pada diri kita sendiri, membaca, belajar memahami dan memahami karya-karya Pushkin, Lermontov, Nekrasov, lirik Anna Akhmatova, Marina Tsvetaeva, Sergei Yesenin. Namun ada puisi yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh semua orang, ada penulis yang berbicara kepada kami dalam bahasa yang sederhana dan akrab tentang hal-hal dan masalah yang penting, dekat, dan dapat dipahami oleh semua orang ....
Kekuatan kata melodi Sosyura terletak pada kesederhanaan dan ketulusan, spiritualitas dan kesempurnaan artistik. Puisi-puisi Sosyura terus memikat hati para pembaca: baik muda maupun dewasa. Berasal dari negeri di mana “jarak yang jauh dan langit menyala-nyala dengan tungku ledakan,” Sosyura berbicara dengan antusias tentang Tanah Airnya, tentang negeri yang “kita akan ubah menjadi Eden”, tentang Dnieper, ombak yang merdu. Dan sangat tulus dan tulus tentang perasaan intim mereka. "Saya sangat lembut, sangat cemas," penyair itu mengakui, dan kami sudah percaya, dapatkah Anda mengatakan hal yang sama tanpa kelembutan dalam jiwa: ...
Mikhail Semenko adalah penyair futuris. Motif perkotaan dari lirik ("Keinginan", "Kota", "Undangan")
Tujuan: untuk mengenalkan siswa kelas sebelas dengan kecenderungan avant-garde dalam puisi Ukraina tahun 20-an abad XX, untuk memberikan konsep "futurisme", untuk mengkarakterisasi sosok M. Semenko dalam sastra Ukraina, untuk memperkuat signifikansinya bagi pengembangan puisi Ukraina, untuk memoles kemampuan anak sekolah membaca puisi secara ekspresif dan sadar, menonjolkan motif utama, gagasan utama, mencirikan suasana hati, ritme, mengembangkan eksperimental, kemampuan pencarian siswa, mendidik karakter moral dan etika yang tinggi dari orang biasa....
Jalur kreatif P. Tychyna ditandai oleh pikiran yang menyakitkan, firasat yang cemas, puncak dan kegagalan artistik. Namun, dalam sejarah sastra Ukraina, sosok penyanyi "Solar Clarinets" tidak ada bandingannya - dalam hal kedalaman pemahaman harmoni dunia, dalam hal emosionalitas, kepenuhan simbolis peristiwa dan orisinalitas intonasi puitis. Koleksi pertama P. Tychyna ditulis seolah-olah dalam satu tarikan napas, mengandung begitu banyak energi, kelincahan, inspirasi yang memberi kehidupan dan semangat untuk dunia, harmoninya. Pertama-tama, ini khas untuk miniatur lanskap, di mana motif kekaguman manusia terhadap alam dengan berbagai suara, warna, nada dan nuansa suara. Pahlawan liris tetap sendirian dengan dia dan alam semesta, dengan mereka dia melakukan impuls jiwanya yang paling halus dan paling lembut. Dunia batinnya terbuka lebar untuk matahari dan kegembiraan. Puisi "Perkebunan berisik ..." dimulai dengan dua paralelisme: ...
V. V. Mayakovsky memulai karya kreatifnya di era sejarah yang sulit, era perang dan revolusi, era penghancuran sistem lama dan penciptaan yang baru. Peristiwa sejarah yang bergejolak ini tidak bisa tidak tercermin dalam karya penyair. Karya penyair dapat dibagi menjadi dua tahap: pra-revolusioner (sebelum 1917) dan pasca-revolusioner (setelah 1917).
Semua karya penyair pra-revolusioner dikaitkan dengan estetika futurisme, yang menyatakan pendekatan baru terhadap seni dan puisi. Dalam "Manifesto" kaum Futuris, prinsip-prinsip kreativitas berikut diproklamirkan: penolakan terhadap aturan, norma, dogma lama; puisi, penemuan "bahasa muskil"; pengalaman di bidang bahasa di semua tingkatan (suara, suku kata, kata); pemilihan topik khusus (perkotaan, tema memuliakan pencapaian peradaban). V. V. Mayakovsky mengikuti prinsip-prinsip ini di awal karirnya.
Tema utama puisinya pada tahap ini adalah: tema kota, tema penolakan cara hidup borjuis, tema cinta dan kesepian.
Melihat melalui puisi Mayakovsky awal, mudah untuk melihat bahwa citra kota menempati tempat yang menonjol dalam karyanya. Secara umum, penyair mencintai kota, mengakui pencapaian ilmiah dan teknologinya, tetapi terkadang kota menakuti penyair, memunculkan gambar-gambar mengerikan dalam imajinasinya. Jadi, nama puisi "Neraka Kota" mengejutkan pembaca:
Neraka jendela kota pecah
ke dalam neraka kecil yang menyedot.
Setan merah, mobil naik-turun
di atas telinga berbunyi bip meledak.
Namun dalam puisi lain, “Malam”, kita melihat gambaran kota di malam hari: cerah, penuh warna, meriah dari lampu-lampu iklan. Penyair menggambarkan kota malam sebagai seniman, memilih metafora yang menarik, perbandingan yang tidak biasa, menambahkan warna-warna cerah (merah, putih, hijau, hitam, kuning). Selain itu, kami tidak segera menyadari bahwa kami memiliki gambar rumah dengan jendela yang menyala, lampu jalan yang menerangi jalan, iklan neon malam:
Merah dan putih dibuang dan diremas-remas,
Segenggam dukat dilempar ke lapangan hijau,
Dan telapak tangan hitam dari jendela pelarian
Membakar kartu kuning dibagikan.
Kota Mayakovsky mendesis dan berdering, seperti dalam puisi "Shumiki, noises, noises", kemudian misterius dan romantis, seperti dalam puisi "Could you?":
Pada sisik ikan kaleng
Saya membaca panggilan bibir baru,
Bisakah kamu bermain nokturnal?
pada seruling pipa pembuangan?
Tema kota bergema dan, terlebih lagi, mengikuti tema kesepian. Pahlawan liris dari lirik awal Mayakovsky kesepian di kota ini, tidak ada yang mendengarnya, tidak ada yang mengerti dia, mereka menertawakannya, mereka mengutuknya ("Biola dan sedikit gugup", "Aku"). Dalam puisi "Giveaway", penyair mengatakan bahwa dia siap memberikan segalanya di dunia untuk "satu kata, penuh kasih sayang, manusia." Apa yang menyebabkan pandangan dunia yang begitu tragis? Cinta tak berbalas. Dalam puisi "Lilichka (bukan surat)" dan puisi "Awan di celana", motif cinta tak berbalas adalah yang utama. (“Besok Anda akan lupa bahwa saya memahkotai Anda”, “Biarkan saya menutupi langkah keluar Anda dengan kelembutan terakhir”). Dalam karya-karya ini, pahlawan liris muncul sebagai orang yang lembut dan sangat rentan, bukan seorang pria, tetapi "awan di celananya". Tapi dia ditolak, dan dia berubah menjadi gunung berapi yang terbangun. Puisi "Awan di celana" menunjukkan transformasi cinta yang sangat besar menjadi kebencian yang sangat besar untuk semua orang dan segalanya. Kecewa dalam cinta, sang pahlawan mengeluarkan empat teriakan "turun":
Turun dengan cintamu!
Turun dengan seni Anda!
Turun dengan negara Anda!
Turunkan agamamu!
Penderitaan dari cinta tak berbalas berubah menjadi kebencian terhadap dunia itu dan sistem di mana segala sesuatu diperjualbelikan. Karena itu, tema utama puisi seperti "Nate!", "Untukmu!" Adalah tema penolakan cara hidup borjuis. Mayakovsky mengolok-olok publik yang cukup makan, yang datang untuk bersenang-senang mendengarkan ayat-ayat penyair modis:
Satu jam dari sini ke jalur yang bersih
lemak lembek Anda akan mengalir di atas seseorang,
dan saya membuka begitu banyak ayat peti mati untuk Anda,
Saya seorang pemboros dan pemboros kata-kata yang tak ternilai ...
Penyair membenci orang banyak, yang tidak mengerti apa pun dalam puisi, yang "pada kupu-kupu hati puitis" akan bertengger di "sepatu karet dan tanpa sepatu karet". Tetapi sebagai tanggapan atas ketidakpedulian yang cukup besar ini, sang pahlawan siap untuk meludahi orang banyak, menghinanya, untuk mengeluarkan penghinaannya. (Puisi ini mengingatkan pada "Seberapa sering, dikelilingi oleh kerumunan beraneka ragam" Lermontov:
Oh, betapa aku ingin mempermalukan keceriaan mereka
Dan dengan berani melemparkan ayat besi di wajah mereka,
Penuh dengan kepahitan dan kemarahan.)
Pada periode pasca-revolusioner dalam kreatif
Realisme L. N. Tolstoy dalam penggambaran perang Menjadi pembela Sevastopol, L. N. Tolstoy mampu melukis kehidupan sehari-hari perang secara realistis, kesulitan dan kesulitannya. Penulis sangat menentang "cantik ...
Protokol diagnostik (kelompok persiapan) - Dokumentasi psikolog - Katalog file... Diagnosis dalam kelompok persiapan untuk Standar Pendidikan Negara Federal Folder unduhan berisi: formulir dengan tugas untuk anak (pemeriksaan kelompok) protokol batubara ...
Lirik awal V. V. Mayakovsky mulai dibuat pada saat penilaian ulang yang muluk-muluk terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat. Tradisi sastra klasik Rusia, dalam suasana antisipasi perubahan yang tegang, tidak memenuhi persyaratan banyak penyair. Selama periode ini, muncul tren dalam kerangka modernisme, yang disebut futurisme. Ide-ide dari perwakilan tren ini juga tercermin dalam karya V. V. Mayakovsky muda.
karya satir. V. V. Mayakovsky menyajikan ejekan satir dari kepentingan borjuis kecil orang-orang dalam sejumlah "Nyanyian Rohani": "Nyanyian Makan Malam" (1915), "Nyanyian untuk Kritik" (1915), "Nyanyian untuk Hakim" (1915), dll. Kombinasi genre lagu kebangsaan, yang tujuannya adalah untuk bernyanyi, dengan kepicikan, kebodohan, keserakahan, dll., menciptakan efek satir yang unik. "Kelemahan" manusia dibawa oleh penyair ke gro-tesque:
Perut Panama! Akankah mereka menginfeksi Anda dengan keagungan kematian untuk era baru ?! Anda tidak dapat melukai perut Anda dengan apa pun, kecuali radang usus buntu dan kolera! "Nyanyian untuk Makan Malam" (1915)
Ketajaman penilaian yang mengejutkan diperlukan, menurut penyair, untuk membantu orang menyadari perlunya mengubah sikap mereka terhadap kehidupan:
Dan burung, dan tarian, dan wanita Peru mereka dikelilingi oleh artikel. Mata hakim adalah sepasang kaleng yang berkilauan di lubang sampah. "Nyanyian untuk Hakim" (1915)
Di atas segalanya, "kupu-kupu hati puitis" menghargai kemurnian jiwa.
Tema kota. Dalam puisi "Malam" (1912), pembaca disajikan dengan citra kota pemain di malam hari, menjanjikan banyak prospek yang menggoda. Tema kota yang sama dikembangkan dalam puisi "Pagi" (1912), tetapi menerima resolusi yang sedikit berbeda. Motif malapetaka, tragedi kehidupan manusia, terdengar lebih jelas, mencapai klimaksnya dalam judul puisi "Neraka Kota" (1913). Penulis, yang berusaha mengimplementasikan program futuris, secara aktif menggunakan kemungkinan pembentukan kata dari bahasa Rusia dan menciptakan unit leksikal luar biasa yang diisi dengan penilaian subjektif: neraka, neraka. Penyair juga menggunakan pelanggaran di bidang tata bahasa: "mengisap dengan lampu." Setiap baris menyatakan sikap penulis terhadap realitas kota modern, di mana tidak ada tempat untuk "pria kecil":
Dan di sana, di bawah papan nama, di mana ikan haring dari Kerch - seorang lelaki tua yang jatuh meraba-raba kacamatanya dan menangis ketika trem menembakkan pupilnya di tornado malam. "Neraka Kota" (1913)
Benda mati, hasil pemikiran manusia, menaklukkan penciptanya. Penyair menentang peradaban, yang mulai menyerang kehidupan manusia dan merusaknya. Sebuah kekuatan destruktif menembus ke dunia alam, yang seharusnya membawa awal yang kreatif: "mata matahari yang terluka telah bocor." Gambar tradisional bulan dan malam ditafsirkan dengan cara yang sangat aneh dalam puisi itu. Kehilangan segala jenis romansa, mereka berubah menjadi korban yang sama dari peradaban baru, seperti orang-orang "kecil":
Dan kemudian - setelah meremas lentera selimut - malam jatuh cinta, cabul dan mabuk, dan di belakang matahari jalanan, bulan lembek yang tidak berguna terpincang-pincang di suatu tempat. "Neraka Kota" (1913)
Gambar-gambar alam ini dan lainnya, yang menjadi sasaran metaforisasi, tidak menjadi puitis dan luhur, seperti yang diduga, tetapi mendapatkan karakter yang dikurangi: "besi kereta menumpuk lubang", "pesawat berteriak dan jatuh", "malam jatuh cinta", "bulan lembek ". Metamorfosis dunia modern seperti itu tidak dapat membawa sesuatu yang baik bagi "manusia kecil".
motif Kristen. Mereka menempati tempat yang signifikan di awal V. V. Ma-yakovsky. Asosiasi alkitabiah terus-menerus menemani pahlawan liris, ia sendiri menyebut dirinya "nabi" atau "rasul".
Seringkali dalam puisi V. V. Mayakovsky ada pengurangan ironis dalam motif keagamaan. Arti tradisional dan tetap dari konsep alkitabiah diterjemahkan oleh penulis puisi dari hipostasis surgawi ke dimensi duniawi. Pahlawan liris menyamakan dirinya dengan Tuhan dan siap menggantikan Juruselamat:
Saya melihat Kristus melarikan diri dari ikon, mencium ujung jubah yang berangin, menangis, lumpur. …Waktu! Meskipun kamu, bogomaz lumpuh, melukis wajahku dengan dewi orang aneh abad ini! "Aku" (1913)
Tema anti perang. Perang tahun 1914 tidak membuat penyair acuh tak acuh dan menempati tempat penting dalam puisinya. Dalam puisi "War is Declared" (1914), Perang Dunia Pertama muncul sebagai aksi skala besar, di balik sebagian besar kematian dan rasa sakit tampaknya tidak terlihat. Melalui detail "naturalistik", penyair mencoba memperkuat suara anti-perang puisi:
Kota yang lamban itu lahir dalam mimpi suara tawa meriam bass, dan salju merah turun dari barat dalam potongan daging manusia yang berair. "Perang diumumkan" (1914)
Tragedi satu orang meluas ke proporsi universal dalam puisi "Mother and the Evening Killed by the Germans" (1914). Perang melawan alam, itu melanggar hukumnya, bahkan bintang-bintang "menjerit" dari rasa sakit dan penderitaan ini. Karya itu sendiri menjadi metafora yang diperluas. bahan dari situs
Tema penyair dan puisi. Dalam puisi "Nate!" (1913) V. V. Mayakovsky melanjutkan tradisi memahami hubungan antara penyair dan orang banyak, dimulai oleh A. S. Pushkin dan M. Yu. Lermontov. Penyair dengan sengaja menciptakan citra massa abu-abu kusam, termasuk banyak detail sehari-hari dan kuliner dalam deskripsi kerumunan, dengan demikian menguraikan lingkaran minat para perwakilannya:
Di sini Anda, seorang pria, di kumis Anda, Anda memiliki kubis di suatu tempat sup kubis yang setengah dimakan, setengah dimakan; di sini Anda, seorang wanita, bercat putih tebal pada Anda, Anda terlihat seperti tiram dari cangkang benda. "Nat!" (1913)
Di dunia di mana rasa kenyang dan materialisme menjadi makna keberadaan, "kupu-kupu hati puitis" mencekik, ia tidak mampu menarik seluruh kerumunan ini, bertengger "dengan sepatu karet dan tanpa sepatu karet".
Tema kesepian tragis penyair terdengar dalam puisi "Biola dan sedikit gugup" (1914). Penyair berbicara tentang perasaan impotensi pahlawan liris di dunia di mana tidak mungkin untuk berteriak kepada orang tuli "cukup makan". Tetapi dunia, untungnya, tidak hanya terdiri dari pecinta "kubis". Tema kreativitas dan relevansinya terdengar dalam puisi "Dengar!" (1914) dan "Sikap yang baik terhadap kuda" (1918).
Tidak menemukan apa yang Anda cari? Gunakan pencarian
Di halaman ini, materi tentang topik:
- lirik awal pesan Mayakovsky
- motif utama lirik Mayakovsky secara singkat
- komposisi "manusia dan waktu dalam puisi V. Mayakovsky
- lirik tema anti perang
- Tema anti-perang dari lirik awal penyair ("Untukmu", "Perang dinyatakan"
Arah paling penting dalam pengembangan kreativitas pra-revolusioner V. Mayakovsky.
Pada tahap pertama karya Mayakovsky, dua tren terlihat jelas yang menentukan isi dan fitur gaya lirik dan puisinya.
Pertama-tama, Mayakovsky bertindak sebagai penuduh masyarakat borjuis modern. "Tamparan di depan selera publik" adalah nama manifesto Futuris, di mana mereka mendefinisikan prinsip-prinsip sikap mereka terhadap dunia dan puisi. Pembalasan nihilistik tegas terhadap warisan budaya dirancang untuk menciptakan skandal, untuk membuat pembaca tidak seimbang. Mayakovsky "Lama" berusaha menentang puisinya sendiri. Ia menjadi salah satu penyair urban pertama. Aksi puisi terjadi terutama di lingkungan perkotaan. Bahkan nama-nama itu bersifat indikatif: "Pelabuhan", "Jalan", "Dari jalan ke jalan", "Tanda". "Jalanan mencekik tanpa bahasa ...", tidak ada yang membutuhkan lirik salon, dunia, menurut penyair, harus diberi puisi baru.
Dia membenci orang-orang filistin yang mencibir, mencela kepentingan duniawi mereka, kurangnya spiritualitas, ketidakmampuan untuk melihat langit. Mencoba untuk menghancurkan kepuasan buta orang awam, penyair melemparkan kata-kata kebencian dan penghinaan ke wajah pendengarnya. Ini didedikasikan, khususnya, puisi "Nate!". Tema penting lain dari puisi ini adalah posisi penyair di dunia yang tidak spiritual, di "neraka kota" orang yang cukup makan. Penyair secara moral lebih unggul daripada kerumunan yang tidak berjiwa, dia tidak membutuhkan simpati dan bahkan perhatiannya. Tapi perasaan kesepian tidak bisa tidak mengganggu. Antitesis "penyair - kerumunan" menentukan isi puisi. Pahlawan liris adalah penyendiri yang bangga. Si gemuk, kotor, "kutu berkepala seratus" menentang "Hun kasar", pemborosan dan pemboros kata-kata yang tak ternilai dengan hati yang lembut seperti kupu-kupu.
Salah satu ciri yang mencirikan puisi Mayakovsky secara keseluruhan telah dimanifestasikan dalam baris dan gambar puisi awal ini. Ini adalah metafora yang hidup.
Pahlawan liris dari puisi "Dengarkan!" muncul kepada pembaca secara berbeda. Dia adalah seorang yang romantis, seorang pemimpi, seorang pria dengan jiwa yang kurus dan rapuh. Gambar sentral, metafora puisi ini adalah bintang-bintang. Citra romantis tradisional dikembangkan oleh penyair futuris. Dengan demikian, Mayakovsky menunjukkan hubungan dengan tradisi puisi dunia, yang ditolak oleh para Futuris dalam manifesto mereka. Pahlawan liris "Dengar!" sudah di judul alamat, seruan untuk kerabat roh, dia mengatakan bahwa dia lelah kesepian, dia mencari seseorang yang bisa mengerti dan membantu mengatasi "siksaan tanpa bintang". Pengalaman, lemparan, keraguan penyair diwujudkan dalam ritme, struktur sintaksis puisi itu. Sebagian besar kalimat di sini adalah interogatif atau seruan. Iramanya tidak rata, sobek, seperti napas orang yang lelah mencari. Dramaturgi puisi ini juga khas. Itu, seperti banyak puisi Mayakovsky, menyerupai sebuah adegan, penuh dengan gerakan, aksi, dan ekspresi.
