Materi antologi memungkinkan untuk mendapatkan ide yang lebih konkret tentang sistem sosial negara-negara Timur Kuno (dok. No. 1), tentang struktur negara-politik mereka (dok. No. 2), tentang salah satu alasan keruntuhan dan pemulihan negara secara berkala (dok. No. 3), tentang kontak budaya dan sejarah budaya negara-negara Timur Kuno (dokumen No. 14).

Memahami kekhasan peradaban Timur kuno tidak mungkin tanpa berkenalan dengan karya-karya sejarawan terkemuka, yang memberikan gambaran umum tentang negara-negara Timur Kuno, mempertimbangkan aspek-aspek tertentu dari masyarakat dan negara, dan berdebat tentang tempat peradaban kuno di sejarah dunia.

L.I. Semennikova mempertimbangkan sejarah dunia dari sudut pandang pendekatan peradaban. Dia membedakan tiga jenis peradaban, yang masing-masing dicirikan oleh jenis perkembangan historisnya sendiri. Jenis peradaban pertama adalah penduduk asli Australia, orang India di Amerika, banyak suku di Afrika, orang-orang kecil di Siberia, dan Eropa Utara. Mereka dicirikan oleh bentuk keberadaan yang tidak progresif, yaitu, tidak ada perkembangan. Jenis peradaban kedua adalah negara-negara Timur. Mereka berkembang secara siklis, seolah-olah dalam spiral. Satu siklus minimal berbeda dari yang lain, sehingga perubahan di semua bidang kehidupan publik sangat lambat: beberapa generasi orang hidup dalam kondisi yang hampir sama. Jenis peradaban ketiga - jenis perkembangan progresif - diwakili oleh peradaban kuno (Yunani Kuno dan Roma Kuno) dan peradaban Eropa modern. Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru dan beberapa negara lain termasuk dalam jenis pembangunan yang sama. Itu dibawa ke wilayah baru dari Eropa oleh massa besar emigran. Dalam paragraf "Fenomena Timur" ciri-ciri utama negara-negara Timur dicirikan, yang memungkinkan untuk mengklasifikasikannya sebagai jenis perkembangan siklus. Pertama-tama, penulis mengungkapkan orisinalitas kesadaran sosial yang terbentuk di Timur Kuno. Bukan kebetulan bahwa karakterisasi tipe peradaban timur dimulai dengan identifikasi fitur mentalitas. Menurut ide-ide modern, masyarakat tidak dapat bergerak ke tahap perkembangan yang baru secara kualitatif tanpa perubahan yang sesuai dalam psikologi sosial mayoritas penduduk. Sementara itu, ciri-ciri kesadaran sosial yang disebutkan dalam artikel itu direproduksi dari generasi ke generasi dan mencegah munculnya keinginan untuk kebaruan, karena mereka disucikan oleh pandangan dunia religius dan mitologis yang mendukung kekekalan makhluk. Selanjutnya, sistem sosial dicirikan: kekuatan komunitas, karena semangat kolektivitas, yang merupakan hasil dari kebutuhan ekonomi, menyebabkan fakta bahwa seluruh masyarakat dibangun di atas prinsip-prinsip kolektivisme: prinsip pribadi buruk. dikembangkan. Ini berkontribusi pada pembagian kelas yang kaku dari masyarakat Timur kuno, yang membuatnya sangat sulit untuk membentuk struktur kelas. Anggota komunitas yang kaya dan miskin merasa bahwa mereka berasal dari komunitas yang sama, kelas yang sama. Para pekerja rumah tangga kerajaan dan kuil yang direbut juga menganggap diri mereka berada dalam kategori orang yang sama, meskipun status properti mereka bisa lebih berbeda. Konsekuensi lain dari keberadaan komunitas adalah tidak adanya kepemilikan pribadi dalam arti kata sepenuhnya. Anggota masyarakat bebas dapat membeli dan menjual tanah di sejumlah negara Timur Kuno, tetapi negara bertindak sebagai pemilik tertinggi tanah, mengeksploitasi anggota masyarakat melalui sistem pajak. Pekerja yang dirampas di sektor publik dapat mengelola dan mendapat untung dari pertanian besar jika mereka berada di posisi tinggi, tetapi tanah itu milik negara. Ciri lain dari sistem sosial di Timur adalah hanya adanya ikatan vertikal, tidak adanya ikatan antar komunitas. Adanya keterkaitan vertikal disebabkan oleh struktur administrasi negara: dilakukan dengan bantuan aparat birokrasi yang besar, yang memiliki struktur hierarkis. Kemandirian masyarakat menyebabkan fakta bahwa hubungan eksternal dikurangi seminimal mungkin. Negara memainkan peran besar dalam masyarakat seperti itu, memperoleh bentuk despotisme oriental. Syarat adanya kekuasaan tersebut adalah dominasi negara dan publik di lapangan, serta ketergantungan posisi seseorang dalam kaitannya dengan sistem kekuasaan.

L.I. Semennikova menarik perhatian pada pembungaan budaya yang tampaknya mengejutkan di Timur dalam kondisi penindasan total terhadap individu. Penulis melihat alasan utama fenomena ini dalam kenyataan bahwa fokus masyarakat pada nilai-nilai spiritual tertinggi berfungsi sebagai mekanisme kompensasi yang memungkinkan untuk hidup dalam kondisi tanpa kebebasan sama sekali. budaya negara peluruhan timur kuno

MEREKA. Dyakonov adalah pendukung kesatuan proses sejarah dunia. Menurutnya, seluruh umat manusia melalui serangkaian tahapan yang berurutan dalam perkembangannya, dan penulis mengungkapkan tahapan yang sama baik untuk masyarakat Timur maupun Barat. Mengenai masyarakat yang tidak menunjukkan kecenderungan pembangunan, I.M. Dyakonov percaya bahwa mereka hanya bertahan pada tahap kelahiran karena karakteristik lingkungan, tetapi karena era masyarakat kelas hanya 1-2% dari durasi keberadaan manusia, jeda ini tidak signifikan. Untuk Dunia Kuno, penulis membedakan dua tahap (menurut terminologi Dyakonov - fase) perkembangan sosial. Ini adalah zaman kuno awal (terutama era tembaga dan perunggu), yang dicirikan oleh keberadaan negara-negara bagian yang relatif besar yang rapuh, yang merupakan asosiasi dari sejumlah formasi negara kecil (kota dan distrik yang berdekatan) di bawah otoritas kerajaan. paling kuat di antara mereka. Contoh: negara bagian Shemer dan Akkad, kerajaan Het (orang Het tahu besi, tapi tidak baja). Senjata yang sangat primitif tidak memungkinkan untuk menggunakan tenaga kerja budak secara luas: seorang pria dengan sekop bisa berbahaya. Oleh karena itu, di negara budak sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan kedudukan laki-laki dewasa tidak jauh berbeda dengan gaya hidup anggota masyarakat bebas atau pekerja di sektor publik. Artinya, perbudakan bersifat patriarki: budak bekerja di rumah secara setara dengan anggota keluarga, dan di sektor publik setara dengan pekerja lokal yang kehilangan kepemilikan alat-alat produksi (pengecualian adalah perempuan dan remaja di rumah tangga kerajaan dan kuil, yang benar-benar dieksploitasi sebagai budak). Negara-negara kuat muncul hanya jika itu disebabkan oleh kebutuhan ekonomi, seperti di Mesir kuno. Tahap kedua adalah zaman kuno kekaisaran. Transisi ke tahap ini terjadi sebagai hasil dari penemuan baja, yang memungkinkan untuk melakukan perang skala besar dan pembentukan kerajaan, dan juga menciptakan peluang untuk eksploitasi "klasik" negara budak. Namun, terlepas dari peningkatan jumlah budak yang signifikan, eksploitasi klasik mereka hanya terjadi di Kekaisaran Romawi.

Dalam artikel oleh S.M. Stam mempertimbangkan masalah hubungan antara kota dan negara dalam masyarakat kuno dan abad pertengahan. Penulis mencatat dua pilihan untuk memahami fenomena kota. Dalam kasus pertama, kota berarti pemukiman yang muncul sebagai akibat dari pemisahan dari pertanian fungsi sosial seperti sakral (imam), defensif, dan administratif. Pembentukan kota-kota dalam pengertian ini di Timur Kuno berjalan paralel dengan proses pembentukan negara dan merupakan salah satu bentuk utama dari proses ini. Bentuk penting lainnya adalah pembentukan pasukan permanen raja-raja masa depan. Kota sebagai pusat kerajinan dan perdagangan muncul kemudian sebagai akibat dari pemisahan kerajinan dari pertanian, tetapi di Timur Kuno proses ini memiliki kekhasan tersendiri. Di sini, kota sebagai pusat fungsi sakral, militer dan administrasi sering menjadi pusat kerajinan dan perdagangan atas inisiatif kekuatan kerajaan yang muncul, karena pengrajin terampil diperlukan untuk melayani rumah tangga kerajaan dan kuil, dan perdagangan internasional sering dilakukan. oleh agen khusus negara. S.M. juga menarik perhatian pada perbedaan antara Timur kuno dan kota kuno. Kota kuno bertindak sebagai pusat pemukiman pemilik tanah yang memiliki properti tanah di luar kota (namun, dalam batas-batas kebijakan), tetapi terutama bergerak dalam kerajinan dan perdagangan. Sebuah kota di Timur Kuno adalah tempat pemukiman bagi orang-orang yang kehilangan kepemilikan tanah di mana pun, karena kota-kota milik sektor publik dan orang-orang tinggal di dalamnya (militer kerajaan dan administrasi administrasi, imamat, pengrajin dan pedagang), yang terputus dari masyarakat, dan juga budak (swasta, negara dan kuil). Di Timur, kota merupakan pilar kekuasaan negara (kerajaan). Di dunia kuno, konsep kota dan negara disatukan oleh istilah polis. Negara muncul sebagai akibat dari pembagian kerja sosial dan pembentukan kesenjangan sosial atas dasar ini, masyarakat Timur Kuno bukanlah kelas, tetapi masyarakat kelas, dan peran yang menentukan dalam proses pembentukan negara dimainkan oleh negara. pemisahan dari pertanian fungsi manajerial dan imam (fungsi militer dipisahkan hanya sebagian - dalam pribadi administrasi militer Anggota komunitas bebas dalam masyarakat kuno juga pejuang).

Mari kita simpulkan beberapa hasil. Sejarah Timur Kuno memiliki banyak waktu. Kami memulai studinya dengan munculnya formasi negara bagian pertama di lembah Nil dan Efrat pada paruh kedua milenium ke-4 SM. dan finish untuk Timur Tengah 30-20-an. abad ke-4 SM, ketika pasukan Yunani-Makedonia di bawah pimpinan Alexander Agung menguasai seluruh Timur Tengah, Dataran Tinggi Iran, bagian selatan Asia Tengah dan bagian barat laut India. Adapun Asia Tengah, India dan Timur Jauh, sejarah kuno negara-negara ini sedang dipelajari hingga abad ke 3-5 Masehi. Perbatasan ini bersyarat dan ditentukan oleh fakta bahwa di Eropa pada akhir abad ke-5. IKLAN Kekaisaran Romawi Barat jatuh dan orang-orang di benua Eropa memasuki Abad Pertengahan. Secara geografis, wilayah yang disebut Timur Kuno membentang dari barat ke timur dari Tunisia modern, di mana salah satu negara paling kuno, Kartago, berada, hingga Cina modern, Jepang, dan Indonesia, dan dari selatan ke utara - dari Ethiopia modern hingga Kaukasus. Pegunungan dan pantai selatan Laut Aral. Di zona geografis yang luas ini, ada banyak negara bagian yang meninggalkan jejak cerah dalam sejarah: kerajaan Mesir Kuno yang besar, negara Babilonia, negara Het, Kekaisaran Asyur yang besar, negara bagian Urartu, formasi negara kecil di wilayah Phoenicia , Suriah dan Palestina, kerajaan Troya, Frigia dan Lydia, negara bagian Dataran Tinggi Iran, termasuk monarki Persia dunia, yang mencakup wilayah hampir seluruh Dekat dan sebagian Timur Tengah, formasi negara di Asia Tengah, negara bagian di wilayah Hindustan, Cina, Korea dan Asia Tenggara.

Menurut kondisi alam, wilayah Timur Kuno yang berbeda memiliki karakteristiknya sendiri, meskipun mereka juga memiliki ciri-ciri umum: ini adalah wilayah dengan iklim subtropis dengan musim panas yang sangat panas, kering, dan musim dingin yang sejuk; lembah sungai dengan aluvial subur (dibentuk oleh endapan sungai) lembah diselingi dengan gurun berbatu, dataran tinggi yang luas dan pegunungan. Peran yang sangat penting dalam nasib historis masyarakat Timur Kuno dimainkan oleh sungai-sungai besar: Sungai Nil (panjang kira-kira 2700 km), Efrat (panjang kira-kira 2700 km) dan Tigris (panjang kira-kira 1900 km). ), Indus (panjang sekitar 3180 km), Sungai Gangga (panjang sekitar 2700 km), Huang He (panjang sekitar 4850 km), Yangtze (panjang sekitar 5800 km), Mekong (panjang sekitar 4500 km). Sungai-sungai ini, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia, membentuk cekungan luas tanah aluvial yang subur dan beririgasi dengan baik, dan mereka memiliki satu properti yang sangat penting bagi perkembangan historis wilayah ini: memungkinkan untuk hidup dan melakukan kegiatan ekonomi. di sini di bawah kondisi pengaturan konstan rezim sungai, penyimpanan air di waduk dan waduk dengan irigasi tanah berikutnya melalui sistem saluran buatan, seperti di lembah Sungai Nil, Efrat, atau penghilangan kelembaban berlebih dan reklamasi tanah, banjir kontrol, seperti di lembah-lembah Gangga, Huang He, Mekong. Pasokan alami yang melimpah dari sungai-sungai besar menyebabkan kenaikan tinggi permukaan air selama banjir (tingkat Sungai Nil naik pada waktu-waktu lain dalam setahun), mengancam dengan banjir yang mengerikan, yang membuatnya perlu untuk memperkuat tepian dengan bantuan bendungan, bendungan dan struktur lainnya. Ikan ditemukan di sungai, yang berfungsi sebagai bantuan dalam nutrisi penduduk. Di kaki bukit yang mengelilingi lembah Efrat dan Tigris, di dataran tinggi Abyssinian, yang terletak di dekat lembah Nil, di lembah Mekong, banyak tanaman sereal tumbuh liar. Mereka dibudidayakan dan meletakkan dasar untuk jelai, gandum, millet, beras dan tanaman lainnya. Keberadaan dunia hewan yang kaya di kaki bukit memungkinkan untuk menjinakkan sejumlah hewan dan beralih ke pembiakan sapi secara budaya.

Pada saat yang sama, di lembah aluvial, sebagai suatu peraturan, ada batu kecil, kayu bangunan, logam (tembaga, timah, emas, perak), mutlak diperlukan untuk organisasi kegiatan ekonomi normal. Jenis bahan baku ini, sebaliknya, tersedia di daerah pegunungan, gurun dan dataran tinggi yang berdekatan dengan lembah sungai besar. Dalam hal ini, cukup awal, sudah dari milenium ke-4 SM, kontak yang diperlukan dibuat antara penduduk lembah aluvial (Nil, Tigris dan Efrat) dengan penduduk daerah pegunungan dan gurun (dengan Nubia dan Sinai, Dataran Tinggi Armenia , Taurus, dll. ), pertukaran produk dan bahan baku telah terjalin. Dengan tingkat produksi dan perdagangan yang rendah, kontak ini biasanya berupa perang predator, yang hasilnya adalah perampasan paksa bahan mentah dan produk oleh penakluk dari orang-orang yang ditaklukkan atau dimasukkannya wilayah mereka dengan sumber bahan baku. ke negara penakluk dan penciptaan kekuatan militer besar, yang meliputi, selain lembah sungai besar, juga wilayah gurun dan dataran tinggi.

Kehadiran peluang yang menguntungkan bagi kehidupan manusia di cekungan sungai-sungai besar, kontak dengan penduduk daerah pegunungan dan dataran tinggi mengarah pada pengembangan kekuatan produktif. Ada pemukiman yang cukup besar. Sejumlah besar orang terkonsentrasi di pemukiman yang terpisah, di sini (sudah di milenium ke-3 SM) bangunan umum yang mengesankan diciptakan, tembok pertahanan muncul untuk melindungi dari serangan musuh, yaitu, kota-kota muncul. Kota adalah fenomena fundamental baru dalam sejarah waktu itu. Menjadi pusat pemerintahan dan peribadatan keagamaan, berkonsentrasi mengembangkan produksi kerajinan, melayani kebutuhan penguasa dan pemerintahannya, ulama, dan juga bekerja untuk distrik pertanian tetangga. Penciptaan ekonomi produktif, pertanian dan peternakan, pengembangan logam (tembaga, perunggu) untuk pembuatan alat, senjata, dan barang-barang rumah tangga, munculnya kota-kota pertama menyebabkan dekomposisi sistem kesukuan. Struktur sosial masyarakat menjadi lebih kompleks, perbedaan tampak dalam kekayaan, kebangsawanan, pekerjaan, dan tingkat pengaruh terhadap sesama suku. Perkebunan utama masyarakat Timur kuno dibentuk. Salah satu kelas terdiri dari anggota masyarakat bebas yang berpartisipasi dalam kepemilikan komunal tanah dan memiliki hak untuk pemerintahan sendiri komunal, dan pada awalnya hak untuk berpartisipasi dalam pemilihan pemimpin-penguasa. Kelas lain diwakili oleh anggota staf kuil dan rumah tangga pemerintah, yang kehilangan kepemilikan alat-alat produksi. Mereka memiliki tanah dengan kondisi pelayanan atau pekerjaan, dan dalam beberapa kasus menerima jatah makanan. Di antara mereka bisa menjadi administrator besar dan pekerja yang bergantung, yang posisinya berada di antara posisi bebas dan budak. Imamat adalah kelas yang terpisah. Selain itu, ada budak, yang pada dasarnya juga mewakili kelas khusus tanpa hak. Institusi perbudakan kurang dikenal dalam masyarakat suku. Perbudakan menjadi mungkin pada tahap itu dalam perkembangan masyarakat manusia dan tenaga-tenaga produktifnya, ketika seorang individu dalam proses kerja dapat memberikan tidak hanya suatu kebutuhan, tetapi juga suatu produk surplus, dengan demikian menggunakannya dalam proses kerja menjadi menguntungkan. Tetapi senjata primitif pada zaman itu (belati tembaga pendek, tombak dengan ujung tembaga, busur yang tidak sempurna) membuat tidak mungkin untuk menggunakan budak laki-laki dalam jumlah besar tidak hanya dalam perekonomian anggota komunitas bebas, tetapi bahkan di kuil. dan rumah tangga pemerintah: seorang pria dalam posisi budak dan bersenjatakan sekop tembaga bisa berbahaya. Oleh karena itu, sebagai budak, terutama perempuan dan remaja dieksploitasi. Kedudukan seorang narapidana laki-laki dewasa tidak jauh berbeda dengan cara hidup para pekerja pura dan rumah tangga pemerintah yang menjadi tanggungan. Dengan transisi ke senjata baja dan pembentukan kerajaan, jumlah budak meningkat, eksploitasi mereka menjadi lebih terorganisir, tetapi budak tidak pernah menjadi basis produksi di Timur Kuno. Produsen utama sepanjang sejarah Timur kuno secara formal adalah anggota masyarakat bebas, yang, dengan pembentukan kekuatan negara (kerajaan) yang kuat, mulai dieksploitasi dengan memungut pajak dari negara, yang secara bertahap mulai dianggap sebagai pemilik tertinggi tanah. .

Ciri terpenting dari struktur sosial di Timur Kuno adalah keberadaan komunitas, yang merupakan unit sosial dan teritorial utama. Setiap negara Timur kuno, dengan pengecualian beberapa kota, kuil dan rumah tangga kerajaan (sektor publik), terdiri dari banyak komunitas pedesaan, yang masing-masing memiliki organisasinya sendiri dan merupakan dunia tertutup. Tidak ada hubungan horizontal, yaitu hubungan antar komunitas individu. Komunitas di negara-negara Timur Kuno, berdasarkan asalnya, kembali ke komunitas suku, tetapi dalam konten, sifat, dan struktur internal mereka, mereka sudah menjadi fenomena baru. Komunitas secara bertahap kehilangan karakter kesukuan dan menjadi organisasi tetangga yang tinggal di wilayah tertentu dan terikat oleh hak dan kewajiban dalam hubungan satu sama lain dan, yang paling penting, dengan negara. Kepemimpinan komunitas adalah mata rantai terendah dalam sistem birokrasi besar pemerintahan negara-negara Timur kuno. Komunitas teritorial itu sendiri terdiri dari sejumlah rumah tangga yang terpisah, yang merupakan keluarga besar atau komunitas keluarga. Di dalam masyarakat ada diferensiasi properti dan sosial, elit kaya dan bangsawan dan orang miskin, penyewa tanah asing, menonjol. Anggota masyarakat yang kaya memiliki budak yang mereka miliki, meskipun perbudakan di masyarakat bersifat patriarki, yaitu budak (perempuan dan remaja) berpartisipasi dalam proses produksi bersama dengan pemiliknya, melakukan pekerjaan yang paling padat karya (misalnya, menggiling butir di antara dua batu). Pengecualian adalah beberapa rumah tangga dari anggota komunitas bangsawan dan kaya, eksploitasi budak yang serupa dengan penggunaannya di kuil dan rumah tangga kerajaan. Terlepas dari diferensiasi internal yang signifikan, komunitas mempertahankan bentuk-bentuk kehidupan dan produksi kolektivis, yang mencegah perkembangan hubungan kepemilikan pribadi: masyarakat Timur kuno tidak mengenal kepemilikan pribadi sepenuhnya. Secara historis, alasan pertama untuk stabilitas organisasi masyarakat adalah adanya ekonomi pertanian, yang berfungsinya membutuhkan kerja sama untuk mengatur rezim sungai besar: keluarga individu, komunitas kecil tidak dapat mengatasi sungai besar. elemen. Tetapi kemudian alasan lain muncul: perkebunan masyarakat Timur kuno yang jelas, keterbelakangan struktur kelas, kurangnya kepemilikan pribadi, lemahnya perkembangan hubungan komoditas-uang, peran negara dalam masyarakat, kekhasan kesadaran publik. - semua faktor ini, karena kekuatan komunitas, pada gilirannya berkontribusi pada keberlanjutannya. Konsekuensi berubah menjadi penyebab dan tidak ada jalan keluar dari lingkaran setan.

Kebutuhan untuk menyatukan dan mengoordinasikan upaya berbagai komunitas menyebabkan peningkatan peran kekuatan negara di negara-negara Timur Kuno. Dibutuhkan penyatuan upaya banyak komunitas, yang dipimpin oleh satu administrasi negara, untuk menciptakan sistem kanal, waduk, bendungan, dan bendungan yang dapat menahan keanehan sungai-sungai besar. Kekuatan masyarakat, keterbelakangan struktur kelas masyarakat dan, yang paling penting, tidak adanya kepemilikan pribadi atas tanah juga berkontribusi pada kebangkitan kekuasaan negara. Dalam struktur masyarakat Timur kuno tidak ada pemilik, yaitu, kategori populasi seperti itu yang akan mampu melawan dirinya sendiri terhadap negara berdasarkan independensi dan pengaruhnya. Semua ini mengarah pada fakta bahwa kekuasaan negara didirikan di Timur Kuno dalam bentuk khusus "despotisme oriental". Despotisme Timur adalah monarki tanpa batas, tidak terikat dalam tindakannya oleh hukum apa pun, yang mengelola negara dengan bantuan aparatus pejabat yang besar dan dibangun secara hierarkis. Alasan munculnya aparat ini adalah intervensi aktif negara dalam kehidupan ekonomi, terutama organisasi sistem irigasi buatan. Sejak penguasa Timur kuno dan aparat birokrasinya bertindak sebagai penyelenggara sistem irigasi buatan, dan, pada akhirnya, semua pertanian dan produksi lainnya (pengrajin terutama melayani istana dan kuil), negara mulai menganggap lahan irigasi sebagai miliknya: negara. atau tanah kerajaan. Faktanya, tanah di negara-negara Timur kuno dibagi menjadi dua sektor. Sektor publik, di mana rumah tangga berada yang dimiliki langsung oleh lalim dan, sebagai aturan, imamat bergantung padanya. Tanah-tanah ini dikerjakan oleh penyewa, staf yang menerima jatah kerja, dan budak. Dua kategori pertama mengacu pada kelompok populasi yang paling dieksploitasi, tidak termasuk budak. Sektor kedua adalah masyarakat-swasta. Tanah itu secara turun temurun dimiliki oleh banyak komunitas yang membayar pajak tanah untuk kepentingan negara. Tetapi setelah pembayaran pajak dan pemenuhan kewajiban-kewajiban alamiah, para pemilik dapat melepaskan tanah itu sampai dijualnya.

Ciri penting despotisme Timur kuno adalah posisi khusus kepala negara - penguasa lalim. Dalam kondisi despotisme yang berkembang, penguasa tidak hanya dianggap sebagai pembawa semua kekuasaan: legislatif, eksekutif dan yudikatif, tetapi pada saat yang sama ia diakui sebagai manusia super, anak didik para dewa. Pendewaan kepribadian raja-lalim adalah ciri penting despotisme Timur kuno. Namun, di berbagai negara di Timur Kuno, tingkat despotisme adalah yang paling lengkap, seperti despotisme di Mesir Kuno, atau sangat terbatas, seperti, misalnya, kekuatan raja Het. Bentuk despotisme adalah yang paling umum di negara-negara Timur Kuno, tetapi ada juga bentuk pemerintahan non-monarkis, semacam republik oligarki, misalnya, di sejumlah formasi negara di India Utara, di beberapa kota di India. Fenisia.

Kesadaran manusia Timur kuno difokuskan pada pencarian spiritual, pemahaman tentang makna hidup, yang terlihat di dunia lain, di mana penyebab dan tujuan sebenarnya dari segala sesuatu yang ada berada. Masa lalu, sekarang dan masa depan ada secara bersamaan: jiwa leluhur yang sudah mati berada di sebelah orang yang masih hidup dan jiwa keturunan yang belum lahir juga tinggal di sini. Oleh karena itu, pandangan dunia religius dan mitologis yang berlaku di negara-negara Timur Kuno menguduskan kekekalan makhluk dan dengan demikian melumpuhkan keinginan untuk berubah.

Karena ciri-ciri masyarakat Timur kuno yang disebutkan di atas - kekuatan komunitas, struktur perkebunan, keterbelakangan struktur kelas dan hubungan komoditas-uang, tidak adanya kepemilikan pribadi, kekuatan negara yang luar biasa, pendewaan penguasa-lalim dan sanksi oleh kesadaran agama dan mitologis dari kekekalan makhluk - perkembangan di negara-negara Timur Kuno berjalan sangat lambat dan siklus. Pada contoh sejarah Cina, tahapan-tahapan berikut dapat dibedakan yang membentuk satu siklus perkembangan:

• 1. Memperkuat kekuasaan terpusat dalam memerangi desentralisasi, memperkuat negara.
• 2. Krisis kekuasaan, mundur sebelum gaya sentrifugal.
• 3. Kemunduran kekuasaan, melemahnya negara.
• 4. Bencana sosial: pemberontakan rakyat, serbuan orang asing, tertarik oleh kelemahan negara dan kemudahan kemenangan.

Jenis perkembangan sejarah menentukan ciri-ciri gerakan massa di Timur Kuno. Mereka tidak diarahkan melawan sistem. Alasan utama mereka adalah kesewenang-wenangan kekuasaan, pelanggaran prinsip-prinsip keadilan sosial, yang diakui sebagai norma dalam masyarakat. Impian para pemberontak adalah untuk menghilangkan pelanggaran yang telah muncul (perampasan tanah ulayat oleh orang kaya, penindasan dan permintaan pejabat yang terlalu tinggi, dll.) dan mengembalikan norma yang hilang. Gerakan-gerakan ini tidak membawa masyarakat maju. Mereka hanya merupakan indikator kegagalan dalam sistem, yang pulih setelah krisis dengan perubahan kecil. Pada tahap bencana sosial, terjadi pergantian pemerintahan, beberapa perubahan dilakukan, situasi stabil, dan masyarakat memasuki babak baru. Perubahan paling signifikan terjadi pada tahap bencana sosial, ketika organisasi negara melemah. Dalam kondisi stabilitas, masyarakat condong ke arah stagnasi, menuju kekekalan.

Di wilayah Timur Kuno yang luas, populasi beraneka ragam hidup, milik ras yang berbeda dan komunitas yang lebih kecil di mana kelompok ras besar terpecah: berbagai suku dan kebangsaan ras Kaukasoid, Negro-Australoid (bagian dari populasi kerajaan kuno Napata dan Meroe - Sudan modern), ras Mongoloid (di Timur Jauh). Pada gilirannya, ras Kaukasoid dibagi menjadi banyak kebangsaan, suku, dan kelompok etnis yang termasuk dalam berbagai komunitas bahasa. Di sejumlah wilayah geografis, keluarga besar bahasa telah berkembang, yang dibagi menjadi cabang dan kelompok. Di wilayah Asia Kecil tinggal orang-orang dan suku-suku dari banyak keluarga bahasa Semit-Hamit, yang termasuk cabang Semit, Mesir atau Hamit dan sejumlah lainnya. Suku-suku dan orang-orang yang berbicara bahasa Semit termasuk Akkadia, Amori, Asyur, Yahudi, Arab dan beberapa suku lainnya. Suku-suku berbahasa Semit sebagian besar menempati wilayah Mesopotamia dan pantai timur Laut Mediterania, padang rumput Suriah-Mesopotamia dan Semenanjung Arab.

Cabang Mesir atau Hamitik diwakili oleh populasi Mesir Kuno.

Suku-suku dan orang-orang dari keluarga bahasa Indo-Eropa dibagi menjadi cabang Anatolia dan Indo-Iran. Bahasa yang pertama dituturkan oleh suku Het, Lidia dan suku-suku kecil lainnya di Asia Kecil. Bahasa cabang Indo-Iran dituturkan oleh Media dan Persia, Parthia, Scythians, Arya dari India Kuno.

Keluarga bahasa Hurrian-Urartian berdiri terpisah, bahasa yang dituturkan oleh suku Urartia, serta pendahulu orang Het. Populasi India kuno (sebelum kedatangan bangsa Arya) termasuk dalam keluarga bahasa Dravida, suku-suku Cina kuno berbicara dalam bahasa keluarga bahasa Tibet-Cina. Pada saat yang sama, beberapa bahasa dikenal, misalnya, orang Sumeria (penghuni kuno bagian selatan Mesopotamia), orang Kass yang tinggal di pegunungan Zagros, dan lainnya, yang tidak dapat dikaitkan dengan komunitas linguistik dan bahasa apa pun. menyendiri.

Perhatian tertuju pada ketidaksinkronan munculnya negara-negara di antara berbagai bangsa di Timur Kuno. Di Mesopotamia dan Mesir, mereka muncul lebih awal, di Cina - kemudian. Pada milenium IV-III SM. banyak wilayah Timur Kuno (Mesopotamia, India) berkembang secara terpisah, tetapi pada pertengahan milenium ke-2 SM. kontak ekonomi, politik dan budaya terjalin antara berbagai wilayah di Timur Tengah, dan pada milenium pertama terbentuk kesatuan tertentu dari seluruh dunia Timur kuno, yang semakin memberikan alasan untuk menganggap Timur Kuno sebagai fenomena yang unik secara kualitatif di sejarah umat manusia.

Setelah menyelesaikan studi tentang Timur Kuno, Anda harus dapat menjawab pertanyaan: Peradaban Timur Kuno: tahap khusus atau jenis khusus dari perkembangan sejarah? Saat mempersiapkan jawaban Anda, ingatlah hal-hal berikut:

• 1. Seperti yang Anda lihat, dalam ilmu sejarah ada kedua sudut pandang yang ditentukan, sehingga Anda dapat memilih salah satu dari mereka, membuktikan diri Anda dengan argumen yang sesuai.
• 2. Peradaban dan pendekatan panggung terhadap sejarah umat manusia tidak saling bertentangan secara mutlak. Pendekatan peradaban mengasumsikan kemungkinan untuk mengidentifikasi tahap-tahap tertentu untuk setiap jenis perkembangan peradaban. Pendekatan stadial tidak mengesampingkan pertimbangan kekhususan regional. Jika Anda ingin mencoba menggabungkan kedua pendekatan, perlu untuk memperjelas dalam aspek apa Anda menganggap peradaban Timur Kuno sebagai tahap khusus perkembangan sejarah, dan dalam aspek apa - sebagai tipe khusus.

Organisme politik pertama yang tumbuh menjadi negara muncul dalam kondisi alam yang menguntungkan, terutama di lembah-lembah sungai besar: Tigris dan Efrat, Nil, Indus, Huanghe. Pengaruh lingkungan geografis pada sejarah umat manusia tidak dapat diabaikan, dikecualikan dari analisis sejarah. Di suatu tempat pengaruh ini sangat menguntungkan, tetapi di suatu tempat (misalnya, di Kutub Utara dan Antartika) perwakilan dari genus Homo sapiens dan sekarang bertahan dengan susah payah. Juga harus diingat bahwa pengaruh alam terhadap komunitas manusia telah berubah dengan perkembangan materi dan dasar teknis umat manusia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada masa awal, lingkungan geografis (alam) menentukan seluruh kehidupan manusia. Seiring waktu, alam mulai surut sebelum manusia, yang menemukan semakin banyak cara baru untuk menghadapinya. Sekarang era lain telah datang: manusia telah begitu menyiksa alam sehingga ia membalas dendam dengan pemanasan global, banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya, angin topan yang mengerikan, pencemaran lingkungan.

Struktur politik Timur Kuno didasarkan pada kepala suku dan organisasi komunal. Peran besar dimiliki oleh kota, dan kota sering kali hanya berupa ruang berpagar dan terlindungi di mana komunitas tinggal. Hanya lambat laun kota ini berubah menjadi pusat kerajinan, perdagangan dan perekonomian secara keseluruhan, menjadi mata rantai utama dalam administrasi politik. Perbedaan antara kepala suku dan negara bagian awal seringkali tidak terlihat. Perbedaan ini meningkat seiring dengan berkembangnya kepemilikan pribadi, muncul elit penguasa, yang memusatkan properti di tangannya. Negara muncul dalam bentuk nome yang relatif kecil, yaitu kota dengan distrik yang berdekatan, negara-kota. Jadi itu, misalnya, di Sumeria, di Mesopotamia Atas, di Suriah dan Fenisia. Seringkali ini adalah konglomerat yang tidak stabil dari negara-negara seperti itu, di mana yang lebih lemah membayar upeti kepada yang lebih kuat dan memberikan bantuan militer (kekuatan Het, Mitanni, Asyur Tengah). Akhirnya, ini adalah (seperti di Mesir dan Mesopotamia Bawah) kerajaan yang relatif besar, yang masing-masing menyatukan wilayah lembah seluruh sungai.

Pada milenium I SM. memulai penciptaan "kekuatan dunia" - kekaisaran, yang pertama adalah Asyur. Sebagai orientalis domestik I.M. Dyakonov dan V.A. Jacobson, pencipta imperium setiap saat ternyata menjadi negara yang memiliki tentara terbaik dan posisi strategis yang menguntungkan.

Kerajaan tidak stabil, tetapi setelah jatuhnya satu kerajaan, kerajaan lain segera muncul. Sistem ekonomi negara-negara tersebut, seperti, memang, di atas, bertumpu pada kerja paksa dan kerja anggota masyarakat biasa, perampasan barang rampasan dan perdagangan. Mekanisme penting yang menjamin stabilitas ekonomi tertentu adalah sistem kota-kota yang memiliki pemerintahan sendiri. Penyatuan kekuatan tertinggi (kerajaan) dengan kota-kota bermanfaat bagi kedua belah pihak. Benar, pemerintah pusat penuh dengan ancaman birokratisasi berlebihan, yang mengubah birokrasi (Cina dari Kekaisaran Qin) menjadi kekuatan mandiri yang menghabiskan produk surplus utama, membawa negaranya ke pemiskinan.

Komunitas urban juga merupakan jantung dari peradaban Yunani kuno. Selama tiga abad periode kuno (abad VIII-VI SM), Yunani telah sangat melampaui negara-negara Timur. Navigasi dan perdagangan maritim muncul ke permukaan dalam perekonomian, dan Kolonisasi Besar dimulai. Budaya Yunani kuno, seperti spons, menyerap prestasi terbaik tetangganya. Kota menjadi pusat kehidupan sosial dan sepenuhnya menaklukkan desa, dan komunitas perkotaan secara bertahap berubah menjadi polis kuno (negara kota). Pusat ekonomi dan politik dari kebijakan semacam itu adalah alun-alun pasar (agora), tempat orang Yunani berdagang dan menyelesaikan urusan politik. Peran penting dimainkan oleh kuil utama kota, yang didedikasikan untuk pelindung surgawi, yang dimiliki setiap kota: Athena memiliki Pallas Athena, Korintus memiliki Aphrodite, Delphi memiliki Apollo, dll.

Setelah melalui "penyakit" tirani, kebijakan mulai aktif mengembangkan demokrasi, yang menjadi fokus kegiatan banyak legislator: terkenal (Solon dan Cleisthenes di Athena, Lycurgus di Sparta) dan tidak dikenal oleh sejarah. Kebijakan klasik adalah masyarakat sipil, yang anggotanya berpartisipasi dalam urusan pemerintahan, dengan tetap memperhatikan prinsip dasar - subordinasi minoritas kepada mayoritas. Benar-benar bebas, meskipun berbeda dalam kekayaan mereka, anggota komunitas ditentang oleh budak, berbeda dengan masyarakat Timur, sudah sepenuhnya terpisah dari yang bebas.

Pada abad IV SM. sistem polis mulai mengalami krisis, yang disebabkan oleh penyebab internal dan eksternal. Salah satu ahli tentang masalah ini adalah E.D. Frolov - di antara penyebab internal, ia memilih penyebab sosial, politik, dan ideologis. Selain itu, kebijakan bersaing satu sama lain dan mengobarkan perang internecine konstan, melemahkan mereka sebelum campur tangan dalam urusan mereka oleh negara-negara tetangga - Persia di Timur dan Kartago di Barat. Melemahnya kebijakan, pertumbuhan kontradiksi sosial di dalamnya menjadi tempat berkembang biak bagi penguatan Makedonia, yang, tampaknya, satu abad di belakang negara-negara Yunani lainnya. Kebangkitannya dimulai di bawah Raja Philip II (359-336 SM). Berkat reformasinya, Makedonia meningkatkan ekonominya, dan tentara menjadi yang terkuat: phalanx Makedonia yang terkenal dapat menyapu semua yang ada di jalurnya dan menahan pukulan apa pun.

Setelah kematian misterius Philip, putranya Alexander menjadi raja, yang ditakdirkan untuk menjadi salah satu penguasa terbesar dalam sejarah dunia. Pada 334 SM, setelah menyatukan kekuatan semua negara kota Yunani, komandan muda itu menyerang negara tetangga yang kuat - Persia. Dalam serangkaian pertempuran, di antaranya Pertempuran Gaugamel menonjol, Persia dikalahkan, dan semua harta benda mereka mulai diberikan kepada Alexander Agung. Kerajaannya membentang dari Asia Tengah hingga Mesir, dari Laut Kaspia hingga Teluk Persia. Namun, Alexander sendiri, yang dinyatakan oleh para pendeta Mesir sebagai putra dewa, meninggal pada tahun 323 karena penyakit yang diperparah oleh luka dan kesulitan militer, atau karena diracuni oleh lawan politik.

Kekaisaran besar pecah menjadi negara bagian yang terpisah, yang disebut Helenistik, dan waktu keberadaan mereka disebut "periode Helenistik". Yang terbesar dari negara-negara ini adalah Mesir, dipimpin oleh raja-raja dari dinasti Ptolemeus, Makedonia dengan dinasti Antigonid, kerajaan Seleukus, yang meliputi Suriah, Palestina, Mesopotamia, Iran, dan Asia Tengah. Yang kurang signifikan adalah Kerajaan Pergamon di Asia Kecil dan Kerajaan Ereko-Baktria di wilayah Afghanistan modern. Di negara-negara bagian ini, campuran yang bermanfaat dari tradisi kuno dan oriental terjadi, yang memperkaya orang-orang Yunani dan orang-orang oriental. Ekonomi berkembang di sini, kota-kota yang terencana dengan baik menjadi pusat budaya Helenistik yang tinggi, kerajinan dan berbagai jenis seni berkembang di dalamnya. Namun, perselisihan dan perang di antara mereka sendiri melemahkan negara-negara ini, yang dimanfaatkan Roma, yang tumbuh sangat dekat - di Semenanjung Apennine - "sepatu bot" yang sangat terkenal yang membagi Laut Mediterania menjadi dua di peta.

Sejarah Romawi dimulai dengan kota, yang pada pertengahan abad VIII. SM. berasal dari mulut Tiber. Dua abad kerajaan berakhir pada 509 SM. penggulingannya dan pembentukan republik. Tiga komponen utama membentuk struktur negara: majelis rakyat, hakim (kekuasaan eksekutif) dan senat, yang pada awalnya adalah dewan di bawah hakim, dan kemudian berubah menjadi badan pemerintahan republik. Secara umum, itu adalah negara kota yang khas, yang akhirnya menjadi yang terkuat di Italia Tengah.

Namun, Roma, yang memperoleh kekuatan, tidak ingin tetap berada dalam batas-batas ini dan setelah beberapa waktu menghancurkan seluruh Italia di bawahnya sendiri. Posisi geografis Roma yang menguntungkan di wilayah Semenanjung Apennine juga memainkan perannya. Penyatuan yang muncul sebagai akibat dari kebijakan agresif Roma menyerupai penyatuan kebijakan Yunani, misalnya, arche Athena. Kemudian perluasan Roma bergegas ke arah yang berbeda: ia memperluas kekuasaannya ke Balkan, Spanyol, Kartago, koloni kuat Fenisia di Afrika Utara, binasa dari tangannya yang kuat. Seiring waktu, Roma bahkan mencapai Inggris dan hampir sepenuhnya menaklukkan pulau itu. Kebijakan Yunani juga termasuk dalam negara Romawi dan bahkan mempertahankan statusnya sebagai komunitas sipil. Roma, pada kenyataannya, menjadi sebuah kerajaan, yang diresmikan oleh sistem kepangeranan pada 27 SM. Roma, yang mempertahankan ciri-ciri kebijakan, mulai berubah menjadi ibu kota dunia (A.B. Egorov). Kekaisaran Romawi jauh lebih stabil daripada formasi timur yang lebih kuno dari jenis ini, termasuk kekuatan Alexander yang agung.

Sangat menarik untuk dicatat bahwa, sebagai negara kota, Roma, tidak seperti Athena, tidak menciptakan budaya tinggi; tidak memiliki mitologi yang begitu hidup seperti di Yunani. Tetapi orang Romawi sebenarnya melestarikan dan mereproduksi budaya Yunani, yang dalam banyak hal berkontribusi pada perkembangan budaya Romawi itu sendiri pada periode kekaisaran.

Di salah satu provinsi kekaisaran - Palestina - sebuah agama baru lahir, yang memainkan peran luar biasa dalam sejarah Eropa, dan wilayah lain di Bumi. Itu adalah Kekristenan, yang muncul atas dasar agama Yahudi kuno. Baik orang Yahudi maupun Kristen mengakui Perjanjian Lama - kumpulan mitos dan legenda yang terkait dengan berita penyatuan antara dewa suku Yahweh dan para pengikut pilihan Tuhan (A. Donini). Kekristenan lahir di antara komunitas mesianis yang menolak masyarakat di sekitar mereka dan hidup di padang gurun. Di sebuah gua dekat Laut Mati, manuskrip Qumran yang terkenal milik salah satu komunitas ini ditemukan. Naskah-naskah tersebut menggambarkan kepercayaan agama yang sudah sangat dekat dengan agama Kristen. Sangat mungkin bahwa salah satu pemimpin sekte ini atau sekte serupa, orang benar yang dieksekusi di kayu salib, menjadi tipe Yesus Kristus. Namun, ada pendapat tentang historisitasnya. Empat Injil Perjanjian Baru (dari Matius, Markus, Lukas dan Yohanes), serta sejumlah teks lainnya, dikhususkan untuk kehidupan dan perbuatan Yesus.

Di Kekaisaran Romawi, orang Kristen pada awalnya dianiaya. Tetapi agama ini, yang bangkit untuk membela orang-orang yang terhina dan tertindas, menemukan semakin banyak pendukung baru. Kaisar Romawi di akhir kekaisaran mulai lebih toleran terhadap agama Kristen. Pada tahun 313, "Dekrit Milan" yang terkenal oleh Kaisar Konstantinus dikeluarkan, yang menurutnya orang-orang Kristen menerima hak untuk mempraktikkan kultus mereka secara terbuka, organisasi gereja dapat memiliki properti. Dari agama yang dianiaya, agama Kristen mulai berubah menjadi agama yang dominan, kekayaan besar mulai menumpuk di tangannya. Sebuah sistem keuskupan yang dipimpin oleh para uskup muncul, dan asketisme Kristen muncul: monastisisme dan biarawan.

Pada milenium III SM. e. pusat peradaban pertama muncul di Timur Kuno. Beberapa ilmuwan menyebut peradaban kuno utama untuk menekankan bahwa mereka tumbuh langsung dari primitif dan tidak bergantung pada tradisi peradaban sebelumnya. Salah satu ciri khas peradaban primer adalah bahwa mereka memiliki elemen penting dari kepercayaan primitif, tradisi, dan bentuk interaksi sosial.

Peradaban primer muncul dalam kondisi iklim yang sama. Para ilmuwan menunjukkan bahwa mereka zona tersebut meliputi daerah dengan iklim tropis, subtropis dan sebagian sedang, suhu tahunan rata-rata yang cukup tinggi - sekitar + 20 ° C. Hanya beberapa milenium kemudian, zona peradaban mulai menyebar ke utara, di mana sifatnya lebih parah. Dan ini berarti bahwa kondisi alam tertentu yang menguntungkan diperlukan untuk munculnya peradaban.

Sejarawan juga menunjukkan bahwa tempat kelahiran peradaban utama, sebagai suatu peraturan, adalah lembah sungai. Pada milenium III SM. e. peradaban muncul di lembah Sungai Nil di Mesir, antara sungai Tigris dan Efrat - di Mesopotamia. Agak kemudian - pada milenium III-II SM. e. Peradaban India berasal dari Lembah Indus pada milenium ke-2 SM. e. di lembah Sungai Kuning - Cina.

Tentu saja, tidak semua peradaban kuno bersifat sungai. Dengan demikian, dalam situasi geografis khusus, Phoenicia, Yunani dan Roma berkembang. Ini dia tipenya peradaban pesisir. Keunikan kondisi pesisir meninggalkan jejak khusus pada sifat kegiatan ekonomi, dan ini, pada gilirannya, merangsang pembentukan jenis hubungan sosial dan politik khusus, tradisi khusus. Dengan demikian, jenis peradaban lain terbentuk - peradaban Barat. Jadi, sudah di Dunia Kuno, dua jenis peradaban global dan paralel mulai terbentuk - Timur dan Barat.

Munculnya pusat peradaban dunia tertua terjadi di Mesopotamia selatan - lembah sungai Efrat dan Tigris. Penduduk Mesopotamia menabur gandum, jelai, rami, memelihara kambing, domba dan sapi, mendirikan fasilitas irigasi - kanal, waduk, di mana ladang diairi. Di sini, di tengah milenium IV SM. e. struktur politik supra-komunal pertama muncul dalam bentuk negara-kota. Negara-kota ini telah berperang satu sama lain untuk waktu yang lama. Namun pada abad XXIV. SM e. Sargon, penguasa kota Akkad, menyatukan semua kota dan menciptakan negara Sumeria yang besar. Pada abad XIX SM. e. Sumeria ditangkap oleh suku Semit - orang Amori, di reruntuhan Sumeria kuno sebuah negara timur baru diciptakan - Babilonia. Di kepala negara ini adalah seorang raja. Kepribadian raja didewakan. Dia sekaligus kepala negara, panglima tertinggi dan imam besar.

Di negara Babilonia kuno, masyarakat secara sosial heterogen. Ini termasuk bangsawan suku dan militer, pendeta, pejabat, pedagang, pengrajin, petani komunal bebas dan budak. Semua kelompok sosial ini ditempatkan dalam urutan hierarkis yang ketat dalam bentuk piramida. Setiap kelompok menempati tempat yang ditentukan secara ketat dan berbeda dari yang lain dalam signifikansi sosialnya, serta tugas, hak, dan hak istimewanya. Bentuk kepemilikan tanah oleh negara sangat dominan di Babel.

Penduduk Mesopotamia Kuno memberikan kontribusi besar bagi budaya dunia.Pertama, tulisan hieroglif Sumeria, yang ditransformasikan dalam dokumentasi massal rumah tangga kuil kerajaan menjadi skrip paku yang disederhanakan, yang memainkan peran penting dalam kemunculan berikutnya sistem alfabet. Kedua, sistem penghitungan kalender dan matematika dasar yang terus berkembang melalui upaya para imam. Alfabet itu, informasi tentang kalender dan langit berbintang dengan tanda-tanda zodiaknya, sistem penghitungan desimal yang masih kita gunakan sampai sekarang, tepatnya berasal dari Mesopotamia Kuno. Untuk ini kita dapat menambahkan seni rupa yang dikembangkan, peta geografis pertama dan banyak lagi.

Singkatnya, bangsa Sumeria dan Babilonia adalah yang pertama mengikuti jalan kenegaraan. Versi mereka tentang perkembangan ekonomi dan bentuk kepemilikan dalam banyak hal menjadi acuan bagi mereka yang mengikutinya.

Apa ciri-ciri peradaban timur kuno?

Pertama-tama, ini adalah tingkat ketergantungan manusia yang tinggi pada alam, yang meninggalkan jejak signifikan pada pandangan dunia seseorang, orientasi nilainya, jenis manajemen, struktur sosial dan politik.

Dalam kehidupan spiritual seorang pria Timur, ide-ide keagamaan dan mitologis dan gaya berpikir yang dikanonisasi mendominasi. Dalam hal pandangan dunia dalam peradaban Timur, tidak ada pembagian dunia ke dalam dunia alam dan masyarakat, alam dan supranatural. Oleh karena itu, persepsi tentang dunia oleh orang Timur memiliki pendekatan sinkretis, yang dinyatakan dalam rumusan "all in one" atau "all in all". Dari sudut pandang kehidupan keagamaan, budaya oriental dicirikan oleh sikap moral dan kehendak terhadap kontemplasi, ketenangan, kesatuan mistik dengan kekuatan alam dan supranatural. Dalam sistem pandangan dunia Timur, seseorang sama sekali tidak bebas, ia ditentukan sebelumnya dalam tindakan dan nasibnya oleh hukum kosmik. Simbol paling umum dari budaya Timur adalah "seorang pria dalam perahu tanpa dayung". Ini bersaksi bahwa kehidupan seseorang menentukan arah sungai, yaitu alam, masyarakat, negara - oleh karena itu, seseorang tidak membutuhkan dayung.

Peradaban Timur memiliki stabilitas yang luar biasa. A. Makedonia menaklukkan seluruh Timur Tengah, membangun sebuah kerajaan besar. Tetapi suatu hari semuanya kembali normal - ke tatanan abadi. Peradaban Timur difokuskan terutama pada reproduksi struktur sosial yang ada, stabilisasi cara hidup mapan yang telah mendominasi selama berabad-abad. Ciri khas peradaban Timur adalah tradisionalisme. Pola perilaku dan aktivitas tradisional, yang mengumpulkan pengalaman leluhur, dianggap sebagai nilai penting dan direproduksi sebagai stereotip yang stabil.

Karena perubahan terjadi sangat lambat di masyarakat Timur, beberapa generasi orang dapat hidup dalam kondisi yang sama. Oleh karena itu muncul rasa hormat terhadap pengalaman generasi yang lebih tua, pemujaan leluhur. Peradaban Timur tidak mengenal apa yang disebut masalah "ayah dan anak". Ada pemahaman yang lengkap tentang generasi.

Kehidupan sosial peradaban Timur dibangun di atas prinsip-prinsip kolektivisme. Kepribadian tidak berkembang. Kepentingan pribadi disubordinasikan ke umum: komunal, negara. Kolektif masyarakat menentukan dan mengendalikan semua aspek kehidupan manusia: norma moral, prioritas spiritual, prinsip keadilan sosial, bentuk dan sifat kerja.

Organisasi politik kehidupan peradaban Timur menerima nama dalam sejarah penganiaya. Mari kita pertimbangkan secara lebih rinci apa despotisme timur itu.

Salah satu ciri khas despotisme Timur adalah dominasi mutlak negara atas masyarakat. Negara muncul di sini sebagai kekuatan yang berdiri di atas manusia. Ia mengatur semua keragaman hubungan manusia (dalam keluarga, masyarakat, negara), membentuk cita-cita sosial, selera. Kepala negara (firaun, patesi, khalifah) memiliki kekuasaan legislatif dan yudikatif penuh, tidak terkendali dan tidak bertanggung jawab, mengangkat dan memberhentikan pejabat, menyatakan perang dan berdamai, menjalankan komando tertinggi tentara, menciptakan pengadilan tertinggi baik menurut hukum dan sewenang-wenang.

Sebuah tanda penting dari despotisme Timur adalah kebijakan penegakan, dan bahkan teror. Tugas utama kekerasan bukanlah untuk menghukum penjahat, tetapi untuk menanamkan rasa takut kepada pihak berwenang. Salah satu pemikir Pencerahan C. Montesquieu (1689-1755) mencatat bahwa bangsa Asia dikendalikan oleh tongkat, yang harus selalu kuat dan selalu berada di tangan penguasa. Ketakutan adalah satu-satunya prinsip penggerak dari bentuk pemerintahan ini. Dan jika penguasa bahkan untuk sesaat menurunkan pedang hukuman, semuanya menjadi debu. Rezim mulai perlahan-lahan hancur. Di semua despotisme di Timur, ketakutan akan kekuatan tertinggi, secara paradoks, digabungkan dengan keyakinan tak terbatas pada pemiliknya. Subyek gemetar dan percaya pada saat yang sama. Tiran di mata mereka muncul sebagai pembela rakyat yang tangguh, menghukum kejahatan dan kesewenang-wenangan yang memerintah di semua tingkat pemerintahan yang korup. Kesatuan rasa takut dan cinta menciptakan sistem despotisme Timur yang konsisten secara internal.

Despotisme oriental dicirikan oleh milik umum(terutama di tanah). Menurut ajaran agama dan moral, tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya diberikan kepada seluruh umat manusia. Hak kepemilikan diakui untuk individu pribadi, dalam beberapa kasus - hak atas properti kecil, terutama perumahan dan pertanian.

Di bawah kondisi despotisme Timur, tidak ada satu orang pun yang memiliki kebebasan ekonomi. Ada kontrol administratif-birokrasi atas seluruh perekonomian.

Secara sosial, dasar struktural despotisme Timur adalah penyamarataan, tidak adanya sama sekali atau peran perbedaan kelas yang sangat tidak signifikan, ikatan horizontal pada umumnya.

Semua masyarakat Timur kuno memiliki kompleks struktur sosial hierarkis. Tingkat terendah ditempati oleh budak dan orang-orang yang bergantung. Namun, sebagian besar penduduk negara bagian pertama adalah petani komunal. Mereka bergantung pada negara, membayar pajak dan secara teratur terlibat dalam pekerjaan umum (melaksanakan tugas negara) - pembangunan kanal, benteng, jalan, kuil, dll. Piramida birokrasi negara menjulang di atas produsen - pemungut pajak, pengawas , ahli Taurat, pendeta dan lain-lain. Piramida ini dimahkotai oleh sosok raja yang didewakan.

Secara politis, basis despotisme Timur adalah dominasi mutlak aparatus kekuasaan negara. Despotisme yang ideal hanya terdiri dari pejabat dan orang banyak yang diam di bawah mereka. Hanya satu hal yang diminta dari para pejabat - kepatuhan yang tidak perlu dipertanyakan lagi.

Aparat kekuasaan yang terorganisir secara birokratis negara terdiri dari tiga departemen: 1) militer; 2) keuangan dan 3) pekerjaan umum. Departemen militer memasok budak asing, departemen keuangan mencari dana yang diperlukan untuk memelihara tentara dan aparat administrasi, untuk memberi makan massa orang yang bekerja dalam konstruksi, dll. Departemen pekerjaan umum terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan sistem irigasi, jalan, dll. Seperti yang dapat kita lihat , departemen militer dan keuangan berfungsi sebagai tambahan pada departemen pekerjaan umum, dan ketiga departemen tersebut adalah departemen utama administrasi di Timur Kuno.

Ciri khas sistem politik despotisme Timur adalah keberadaan kolektif yang otonom dan sebagian besar mengatur diri sendiri di tingkat akar rumput. Ini adalah komunitas pedesaan, organisasi gilda, kasta, sekte dan perusahaan lain, sebagai suatu peraturan, yang bersifat industri keagamaan. Para tetua dan pemimpin kelompok-kelompok ini bertindak sebagai penghubung antara aparatur negara dan sebagian besar penduduk. Dalam kerangka kolektif inilah tempat dan kemungkinan setiap orang ditentukan: di luar mereka, kehidupan seorang individu tidak mungkin.

Masyarakat pedesaan, yang mandiri secara ekonomi dan mengatur diri sendiri, pada saat yang sama tidak dapat melakukannya tanpa otoritas pengorganisasian pusat: panen yang baik atau buruk di sini tergantung pada pemerintah, apakah pemerintah peduli dengan irigasi atau tidak.

Pada kombinasi otonomi korporat dari kolektif akar rumput dan kenegaraan yang memperkuat mereka, sistem kekuatan despotik Timur yang cukup solid dan stabil didasarkan.

Pada saat yang sama, monumen bersejarah bersaksi bahwa aturan despotik dalam bentuknya yang murni tidak ada di semua negara di Timur Kuno dan tidak pada semua tahap perkembangan panjang mereka. Di negara bagian Sumeria Kuno, kekuasaan penguasa secara signifikan dibatasi oleh unsur-unsur pemerintahan republik. Para penguasa dipilih oleh dewan tetua. Kegiatan para penguasa dikendalikan oleh dewan bangsawan atau majelis rakyat. Dengan demikian, kekuasaan bersifat elektif dan terbatas.

Di India kuno, bahkan selama periode penguatan tertinggi kekuasaan pusat, Dewan Pejabat Kerajaan memainkan peran penting, yang menunjukkan terbatasnya kekuasaan raja. Selain itu, di India kuno, bersama dengan monarki, ada negara bagian dengan bentuk pemerintahan republik (demokratis - "ganas" dan aristokrat - "singhs").

Oleh karena itu, mengatakan bahwa despotisme timur adalah bentuk pemerintahan di mana rakyat sepenuhnya bergantung pada kesewenang-wenangan penguasa tidak sepenuhnya benar. Memang, sistem seperti itu ada di banyak negara Asia kuno, namun, kekuasaan di dalamnya, sebagai suatu peraturan, bukan milik satu penguasa, tetapi milik kelompok penguasa yang besar.

Tampaknya paradoks, rakyat penguasa timur tidak memikirkan diri mereka sendiri di luar ini, menurut pendapat mereka, tatanan yang cukup adil. Mereka tidak ingin menyingkirkannya. Kekakuan norma-norma kehidupan sehari-hari dirasakan masyarakat sebagai fenomena biasa.

Dalam masyarakat seperti itu, perkembangan berlangsung dalam siklus. Jalur historisnya secara grafis terlihat seperti pegas, di mana setiap belokan adalah satu siklus, 4 tahap dapat dibedakan di dalamnya:

1) penguatan terpusat kekuasaan dan negara;

2) krisis kekuasaan;

3) merosotnya kekuasaan dan melemahnya negara;

4) bencana sosial: pemberontakan rakyat, invasi orang asing.

Dengan perkembangan siklus seperti itu, masyarakat memiliki kehidupan spiritual yang paling kaya, ilmu pengetahuan dan budaya yang sangat maju. Di Timur, sistem penulisan paling kuno muncul. Teks Mesopotamia dan Mesir paling awal sebagian besar adalah catatan bisnis, seperti buku besar atau catatan doa. Seiring waktu, teks puitis mulai ditulis di atas lempengan tanah liat atau papirus, dan prasasti tentang peristiwa sejarah penting diukir di prasasti batu.

Di Timurlah awal mula sains (aritmatika, geografi, astronomi) dan agama-agama dunia modern lahir. Di Palestina, pada awal zaman kita, fondasi agama baru terbentuk, yang di Kekaisaran Romawi disebut Kristen. Jauh lebih awal daripada di Eropa, percetakan muncul di Mesir, Cina, dan negara-negara lain. Prototipe pertama buku-buku Mesir muncul pada abad ke-25. SM e. dan Cina - pada abad XIII. SM e. Penemuan kertas di Cina (abad ke-2 SM) sangat penting bagi perkembangan percetakan buku. Munculnya buku-buku pertama di Cina dimulai pada abad ke-7-8, ketika penggunaan kertas sebagai bahan untuk menulis sudah dikenal dan metode pencetakan xylographic (cetak dari ukiran kayu) pertama kali diperkenalkan.

3. Peradaban tipe Barat: peradaban kuno Yunani Kuno dan Roma Kuno

Jenis peradaban global berikutnya yang berkembang di zaman kuno adalah jenis peradaban barat. Itu mulai muncul di tepi Laut Mediterania dan mencapai perkembangan tertinggi di Yunani Kuno dan Roma Kuno, masyarakat yang biasa disebut dunia kuno pada periode abad ke-9-8. SM e. hingga abad IV-V. n. e. Oleh karena itu, tipe peradaban Barat dapat dengan tepat disebut Mediterania atau tipe peradaban kuno.

Peradaban kuno telah berkembang jauh. Di selatan Semenanjung Balkan, karena berbagai alasan, masyarakat dan negara kelas awal muncul setidaknya tiga kali: pada paruh kedua milenium ke-3 SM. e. (dihancurkan oleh Achaea); pada abad XVII-XIII. SM e. (dihancurkan oleh Dorian); pada abad IX-VI. SM e. upaya terakhir berhasil - sebuah masyarakat kuno muncul.

Peradaban antik, seperti halnya peradaban Timur, merupakan peradaban primer. Itu tumbuh langsung dari primitif dan tidak bisa mengambil keuntungan dari buah dari peradaban sebelumnya. Oleh karena itu, dalam peradaban kuno, dengan analogi dengan timur, dalam pikiran orang-orang dan dalam kehidupan masyarakat, pengaruh primitif sangat signifikan. Posisi dominan adalah pandangan dunia religius dan mitologis. Namun, pandangan dunia ini memiliki fitur yang signifikan. Pandangan dunia kuno secara kosmologis. Kosmos dalam bahasa Yunani bukan hanya dunia. Semesta, tetapi juga ketertiban, seluruh dunia, menentang Kekacauan dengan proporsionalitas dan keindahannya. Urutan ini didasarkan pada ukur dan harmoni. Jadi, dalam budaya kuno, berdasarkan model pandangan dunia, salah satu elemen penting budaya Barat terbentuk - rasionalitas.

Pengaturan harmoni di seluruh kosmos juga dikaitkan dengan aktivitas penciptaan budaya dari "manusia purba". Harmoni dimanifestasikan dalam proporsi dan koneksi hal-hal, dan proporsi koneksi ini dapat dihitung dan direproduksi. Oleh karena itu formulasi kanon- seperangkat aturan yang menentukan harmoni, perhitungan matematis kanon, berdasarkan pengamatan tubuh manusia nyata. Tubuh adalah prototipe dunia. Kosmologisme (gagasan tentang alam semesta) budaya kuno karakter antroposentris, yaitu manusia dianggap sebagai pusat alam semesta dan tujuan akhir dari seluruh alam semesta. Kosmos selalu berkorelasi dengan manusia, benda-benda alam dengan manusia. Pendekatan ini menentukan sikap orang terhadap kehidupan duniawi mereka. Keinginan untuk kesenangan duniawi, posisi aktif dalam kaitannya dengan dunia ini adalah nilai-nilai karakteristik peradaban kuno.

Peradaban Timur tumbuh dari pertanian beririgasi. Masyarakat kuno memiliki dasar pertanian yang berbeda. Inilah yang disebut triad Mediterania - budidaya tanpa irigasi buatan sereal, anggur, dan zaitun.

Tidak seperti masyarakat Timur, masyarakat kuno berkembang sangat dinamis, karena sejak awal berkobar di dalamnya perjuangan antara kaum tani dan aristokrasi, diperbudak menjadi perbudakan bersama. Di antara orang-orang lain, itu berakhir dengan kemenangan kaum bangsawan, dan di antara orang-orang Yunani kuno, demos (rakyat) tidak hanya membela kebebasan, tetapi juga mencapai kesetaraan politik. Alasan untuk ini terletak pada perkembangan pesat kerajinan dan perdagangan. Elit perdagangan dan kerajinan dari demo dengan cepat menjadi kaya dan secara ekonomi menjadi lebih kuat daripada bangsawan pemilik tanah. Kontradiksi antara kekuatan perdagangan dan kerajinan bagian dari demo dan memudarnya kekuatan bangsawan pemilik tanah membentuk musim semi pendorong bagi perkembangan masyarakat Yunani, yang pada akhir abad ke-6. SM e. diselesaikan demi demo.

Dalam peradaban kuno, hubungan kepemilikan pribadi mengemuka, dominasi produksi komoditas swasta, yang terutama berorientasi pada pasar, memanifestasikan dirinya.

Contoh pertama demokrasi muncul dalam sejarah - demokrasi sebagai personifikasi kebebasan. Demokrasi di dunia Yunani-Latin masih bersifat langsung. Kesetaraan semua warga negara dipertimbangkan sebagai prinsip kesempatan yang sama. Ada kebebasan berbicara, pemilihan badan-badan pemerintah.

Di dunia kuno, fondasi masyarakat sipil diletakkan, memberikan hak setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, pengakuan atas martabat, hak, dan kebebasan pribadinya. Negara tidak ikut campur dalam kehidupan pribadi warga negara, atau campur tangan ini tidak signifikan. Perdagangan, kerajinan, pertanian, keluarga berfungsi secara independen dari pemerintah, tetapi dalam hukum. Hukum Romawi berisi sistem aturan yang mengatur hubungan kepemilikan pribadi. Warganya taat hukum.

Di zaman kuno, pertanyaan tentang interaksi antara individu dan masyarakat diputuskan untuk yang pertama. Kepribadian dan hak-haknya diakui sebagai yang utama, dan masyarakat kolektif sebagai yang sekunder.

Namun, demokrasi di dunia kuno bersifat terbatas: kehadiran wajib dari lapisan istimewa, pengecualian dari tindakannya terhadap wanita, orang asing yang bebas, budak.

Perbudakan juga ada dalam peradaban Yunani-Latin. Menilai perannya di zaman kuno, tampaknya posisi para peneliti yang melihat rahasia pencapaian unik zaman kuno bukan dalam perbudakan (kerja budak tidak efisien), tetapi dalam kebebasan, lebih dekat dengan kebenaran. Pergeseran tenaga kerja bebas oleh tenaga kerja budak selama periode Kekaisaran Romawi adalah salah satu alasan kemunduran peradaban ini (lihat: Semennikova L.I. Rusia dalam komunitas peradaban dunia. - M., 1994. - S. 60).

Peradaban Yunani Kuno. Keunikan peradaban Yunani terletak pada penampilan struktur politik seperti "aturan" - "negara kota", meliputi kota itu sendiri dan wilayah yang berdekatan dengannya. Kebijakan adalah republik pertama dalam sejarah seluruh umat manusia.

Banyak kota Yunani didirikan di sepanjang pantai Mediterania dan Laut Hitam, serta di pulau-pulau - Siprus dan Sisilia. Pada abad VIII-VII. SM e. aliran besar pemukim Yunani bergegas ke pantai Italia selatan, pembentukan kebijakan besar di wilayah ini begitu signifikan sehingga disebut "Yunani Hebat".

Warga negara kebijakan memiliki hak untuk memiliki tanah, mereka berkewajiban untuk mengambil bagian dalam urusan publik dalam satu atau lain bentuk, dan dalam kasus perang mereka terdiri dari milisi sipil. Dalam kebijakan Hellenic, selain warga kota, orang-orang yang bebas secara pribadi biasanya hidup, tetapi tidak memiliki hak-hak sipil; sering kali mereka adalah imigran dari kota-kota Yunani lainnya. Di anak tangga terbawah dari tangga sosial dunia kuno adalah budak yang benar-benar kehilangan haknya.

Komunitas polis didominasi oleh bentuk kepemilikan tanah yang kuno, digunakan oleh mereka yang tergabung dalam komunitas sipil. Di bawah sistem polis, penimbunan dikutuk. PADA Dalam kebanyakan kebijakan, badan tertinggi kekuasaan adalah majelis rakyat. Dia memiliki hak untuk membuat keputusan akhir tentang masalah polis yang paling penting. Aparat birokrasi yang berbelit-belit, ciri khas masyarakat Timur dan semua masyarakat totaliter, tidak ada dalam kebijakan tersebut. Polis adalah kebetulan yang hampir lengkap dari struktur politik, organisasi militer dan masyarakat sipil.

Dunia Yunani tidak pernah menjadi entitas politik tunggal. Ini terdiri dari beberapa negara yang benar-benar independen yang bisa masuk ke dalam aliansi, biasanya secara sukarela, kadang-kadang di bawah tekanan, berperang di antara mereka sendiri atau berdamai. Ukuran sebagian besar kebijakan kecil: biasanya mereka hanya memiliki satu kota, di mana beberapa ratus warga tinggal. Setiap kota seperti itu adalah pusat administrasi, ekonomi, dan budaya negara kecil, dan penduduknya tidak hanya terlibat dalam kerajinan, tetapi juga di pertanian.

Pada abad VI-V. SM e. polis berkembang menjadi bentuk khusus dari negara pemilik budak, lebih progresif daripada despotisme Timur. Warga polis klasik memiliki hak politik dan hukum yang sama. Tidak ada yang berdiri di atas warga di polis, kecuali kolektif polis (gagasan kedaulatan rakyat). Setiap warga negara memiliki hak untuk secara terbuka mengungkapkan pendapatnya tentang masalah apa pun. Sudah menjadi aturan bagi orang Yunani untuk membuat keputusan politik secara terbuka, bersama-sama, setelah diskusi publik yang komprehensif. Dalam kebijakan tersebut, terdapat pemisahan kekuasaan legislatif tertinggi (majelis rakyat) dan eksekutif (pemilihan hakim dengan masa jabatan tetap). Jadi, di Yunani, sistem yang kita kenal sebagai demokrasi kuno sedang dibangun.

Peradaban Yunani kuno dicirikan oleh fakta bahwa ia paling jelas mengekspresikan gagasan tentang kedaulatan rakyat dan bentuk pemerintahan yang demokratis. Yunani pada periode kuno memiliki kekhususan peradaban tertentu dibandingkan dengan negara-negara kuno lainnya: perbudakan klasik, sistem manajemen polis, pasar maju dengan bentuk sirkulasi moneter. Meskipun Yunani pada waktu itu tidak mewakili satu negara, namun, perdagangan konstan antara kebijakan individu, ikatan ekonomi dan keluarga antara kota-kota tetangga membuat orang-orang Yunani sadar diri - menjadi mereka dalam satu negara.

Masa kejayaan peradaban Yunani kuno dicapai selama periode Yunani klasik (abad VI - 338 SM). Organisasi polis masyarakat yang secara efektif menjalankan fungsi ekonomi, militer, dan politik, menjadi fenomena unik yang tidak dikenal di dunia peradaban kuno.

Salah satu ciri peradaban Yunani klasik adalah kebangkitan pesat budaya material dan spiritual. Di bidang pengembangan budaya material, munculnya teknologi dan nilai material baru dicatat, kerajinan tangan dikembangkan, pelabuhan laut dibangun dan kota-kota baru muncul, pembangunan transportasi laut dan semua jenis monumen budaya, dll. ., lanjut.

Produk dari budaya kuno tertinggi adalah peradaban Hellenisme, yang awalnya diletakkan oleh penaklukan oleh Alexander Agung pada 334-328. SM e. Kekuasaan Persia, meliputi Mesir dan sebagian besar Timur Tengah hingga Indus dan Asia Tengah. Periode Helenistik berlangsung selama tiga abad. Di ruang yang luas ini, bentuk-bentuk baru organisasi politik dan hubungan sosial masyarakat dan budaya mereka berkembang - peradaban Hellenisme.

Apa ciri-ciri peradaban Helenistik? Ciri khas peradaban Hellenisme meliputi: bentuk khusus organisasi sosial-politik - monarki Helenistik dengan elemen despotisme timur dan sistem polis; pertumbuhan produksi produk dan perdagangan di dalamnya, pengembangan jalur perdagangan, perluasan peredaran uang, termasuk munculnya koin emas; kombinasi yang stabil antara tradisi lokal dengan budaya yang dibawa oleh para penakluk dan pemukim oleh orang Yunani dan bangsa lain.

Hellenisme memperkaya sejarah umat manusia dan peradaban dunia secara keseluruhan dengan penemuan-penemuan ilmiah baru. Kontribusi terbesar bagi perkembangan matematika dan mekanika dibuat oleh Euclid (abad ke-3 SM) dan Archimedes (287-312). Ilmuwan serbaguna, mekanik dan insinyur militer Archimedes dari Syracuse meletakkan dasar trigonometri; ia menemukan prinsip-prinsip analisis jumlah yang sangat kecil, serta hukum dasar hidrostatika dan mekanika, yang banyak digunakan untuk tujuan praktis. Untuk sistem irigasi di Mesir, "sekrup Archimedean" digunakan - alat untuk memompa air. Itu adalah pipa berlubang yang terletak miring, di dalamnya ada sekrup yang terpasang erat padanya. Sebuah baling-baling berputar dengan bantuan orang-orang mengambil air dan mengangkatnya.

Perjalanan darat menciptakan kebutuhan untuk secara akurat mengukur panjang jalan yang dilalui. Masalah ini terpecahkan pada abad ke-1. SM e. Mekanik Aleksandria Heron. Dia menemukan alat yang dia sebut hodometer (pengukur jalur). Di zaman kita, perangkat semacam itu disebut taksimeter.

Seni dunia telah diperkaya dengan mahakarya seperti Altar Zeus di Pergamon, patung Venus de Milo dan Nike dari Samothrace, dan grup patung Laocoön. Prestasi Yunani kuno, Mediterania, Laut Hitam, Bizantium, dan budaya lainnya memasuki dana emas peradaban Helenistik.

Peradaban Roma Kuno dibandingkan dengan Yunani adalah fenomena yang lebih kompleks. Menurut legenda kuno, kota Roma didirikan pada 753 SM. e. di tepi kiri Sungai Tiber, yang validitasnya dikonfirmasi oleh penggalian arkeologis abad ini. Awalnya, penduduk Roma terdiri dari tiga ratus klan, yang tua-tuanya merupakan senat; di kepala komunitas adalah raja (dalam bahasa Latin - reve). Raja adalah panglima tertinggi dan imam. Belakangan, komunitas Latin yang tinggal di Latium yang melekat pada Roma menerima nama plebeian (orang-orang Plebs), dan keturunan klan Romawi kuno, yang kemudian membentuk strata aristokrat populasi, disebut patrician.

Pada abad VI. SM e. Roma menjadi kota yang cukup signifikan dan bergantung pada Etruria, yang tinggal di barat laut Roma.

Pada akhir abad VI. SM e. dengan pembebasan dari Etruria, Republik Romawi terbentuk, yang berlangsung sekitar lima abad. Republik Romawi pada awalnya adalah sebuah negara kecil, kurang dari 1000 meter persegi. km. Abad-abad pertama republik - masa perjuangan keras kepala kaum plebeian untuk persamaan hak politik mereka dengan kaum bangsawan, untuk persamaan hak atas tanah publik. Akibatnya, wilayah negara Romawi secara bertahap meluas. Pada awal abad IV. SM e. itu sudah lebih dari dua kali lipat ukuran asli republik. Pada saat ini, Roma ditangkap oleh Galia, yang menetap agak awal di Lembah Po. Namun, invasi Galia tidak memainkan peran penting dalam perkembangan lebih lanjut negara Romawi. II dan I berabad-abad. SM e. adalah masa penaklukan besar yang memberi Roma semua negara yang berbatasan dengan Mediterania, Eropa ke Rhine dan Danube, serta Inggris, Asia Kecil, Suriah, dan hampir seluruh pantai Afrika Utara. Negara-negara yang ditaklukkan oleh Romawi di luar Italia disebut provinsi.

Pada abad pertama keberadaan peradaban Romawi, perbudakan di Roma kurang berkembang. Dari abad ke-2 SM e. jumlah budak meningkat karena perang yang berhasil. Situasi di republik secara bertahap memburuk. Pada abad ke-1 SM e. perang Italia inferior melawan Roma dan pemberontakan budak yang dipimpin oleh Spartacus mengguncang seluruh Italia. Semuanya berakhir dengan pendirian di Roma pada 30 SM. e. satu-satunya kekuatan kaisar, berdasarkan angkatan bersenjata.

Abad-abad pertama Kekaisaran Romawi adalah masa ketidaksetaraan properti terkuat, penyebaran perbudakan skala besar. Dari abad ke-1 SM e. proses sebaliknya juga diamati - pelepasan budak ke alam liar. Di masa depan, tenaga kerja budak di pertanian secara bertahap digantikan oleh tenaga kerja koloni, secara pribadi bebas, tetapi melekat pada tanah penggarap. Italia yang sebelumnya makmur mulai melemah, dan pentingnya provinsi mulai meningkat. Disintegrasi sistem perbudakan dimulai.

Pada akhir abad IV. n. e. Kekaisaran Romawi dibagi kira-kira menjadi dua - menjadi bagian timur dan barat. Kekaisaran Timur (Bizantium) berlangsung hingga abad ke-15, ketika ditaklukkan oleh Turki. Kekaisaran Barat pada abad ke-5 c. SM e. diserang oleh Hun dan Jerman. Pada tahun 410 M e. Roma diambil oleh salah satu suku Jerman - Ostrogoth. Setelah itu, Kekaisaran Barat mengalami kehidupan yang menyedihkan, dan pada tahun 476 kaisar terakhirnya digulingkan.

Apa alasan jatuhnya Kekaisaran Romawi? Mereka dikaitkan dengan krisis masyarakat Romawi, yang disebabkan oleh kesulitan reproduksi budak, masalah mempertahankan pengelolaan kerajaan besar, meningkatnya peran tentara, militerisasi kehidupan politik, pengurangan perkotaan. jumlah penduduk dan jumlah kota. Senat, badan-badan pemerintahan sendiri kota berubah menjadi fiksi. Di bawah kondisi ini, pemerintah kekaisaran terpaksa mengakui pembagian kekaisaran pada tahun 395 menjadi Barat dan Timur (pusat yang terakhir adalah Konstantinopel) dan meninggalkan kampanye militer untuk memperluas wilayah negara. Oleh karena itu, melemahnya militer Roma adalah salah satu alasan kejatuhannya.

Kejatuhan yang cepat dari Kekaisaran Romawi Barat difasilitasi oleh invasi orang-orang barbar, gerakan kuat suku-suku Jermanik di wilayahnya pada abad ke-4 hingga ke-7, yang berpuncak pada penciptaan "kerajaan barbar".

Penikmat brilian sejarah Roma, Edward Gibbon Inggris (abad XVIII), di antara alasan jatuhnya Roma, menyebutkan konsekuensi negatif dari adopsi agama Kristen (diadopsi secara resmi pada abad IV). Ini menanamkan dalam massa semangat kepasifan, non-perlawanan dan kerendahan hati, memaksa mereka untuk tunduk patuh di bawah kuk kekuasaan atau bahkan penindasan. Akibatnya, semangat perang Romawi yang sombong digantikan oleh semangat kesalehan. Kekristenan hanya mengajarkan untuk "menderita dan tunduk".

Dengan jatuhnya Kekaisaran Romawi, era baru dalam sejarah peradaban dimulai - Abad Pertengahan.

Dengan demikian, dalam kondisi zaman kuno, dua jenis peradaban utama (global) didefinisikan: barat, termasuk Eropa dan Amerika Utara, dan timur, menyerap peradaban negara-negara Asia, Afrika, termasuk Arab, Turki, dan Asia. Minor. Negara-negara kuno Barat dan Timur tetap menjadi asosiasi historis yang paling kuat dalam urusan internasional: hubungan ekonomi dan politik luar negeri, perang dan perdamaian, penetapan perbatasan antarnegara bagian, pemukiman kembali orang-orang dalam skala besar, navigasi maritim, kepatuhan terhadap masalah lingkungan, dll. .

tema 3 Tempat Abad Pertengahan dalam proses sejarah dunia. Peradaban Rusia Kuno.

1/ Abad Pertengahan sebagai panggung sejarah dunia.

Wilayah peradaban utama

2/ Tempat Rusia dalam peradaban dunia

3/ Munculnya masyarakat Rusia Kuno

1. Abad Pertengahan sebagai panggung dalam sejarah dunia. Wilayah peradaban utama

Era Purbakala di Eropa digantikan oleh Abad Pertengahan. Apa nama zaman ini? Konsep "Zaman Pertengahan" diperkenalkan oleh para humanis Italia, yang dengan demikian ingin menekankan perbedaan mendasar antara budaya waktu mereka dan periode sejarah sebelumnya. Mereka percaya bahwa mereka benar-benar menghidupkan kembali budaya Yunani Kuno dan Roma Kuno. Dan periode antara jatuhnya Kekaisaran Romawi dan waktu mereka sendiri disajikan kepada mereka sebagai antar-waktu, periode penurunan budaya, ketika tidak ada perhatian yang layak terjadi dalam kehidupan orang Eropa, ketika fanatisme agama mendominasi dan buta huruf merajalela. Dengan kata lain, untuk pengembangan budaya, ini adalah periode waktu kosong, yang tidak ada artinya untuk dikatakan - "aerum menengah" - "Abad Pertengahan".

Bagi para humanis Italia, "Zaman Pertengahan" adalah "Zaman Kegelapan". Sebaliknya, sejarawan dari apa yang disebut sekolah "romantis", banyak pemikir agama memandang masyarakat abad pertengahan sebagai masyarakat ideal, yang merupakan kebalikan dari masyarakat "beradab" modern. Seperti yang Anda lihat, ada penilaian ekstrem dalam Abad Pertengahan. Perlu untuk memperjelas konsep Abad Pertengahan dan secara khusus memahami apa pentingnya Abad Pertengahan dalam sejarah dunia pada umumnya dan dalam sejarah Rusia pada khususnya.

Dalam historiografi, ada perbedaan pendapat tentang definisi kerangka waktu Abad Pertengahan. Sejarawan sekolah Annaly menyebutkan Abad Pertengahan hingga awal abad ke-2-3. n. e. - akhir abad XVIII. Sebagian besar sejarawan cenderung memberi tanggal awal Abad Pertengahan hingga abad ke-5 Masehi. e. - akhir abad ke-16 - pertengahan abad ke-17. Dalam periode milenium Abad Pertengahan, adalah kebiasaan untuk membedakan setidaknya tiga periode:

Awal Abad Pertengahan - abad V. - awal abad XI.

Abad Pertengahan Klasik - abad XI-XV.

Abad Pertengahan Akhir - abad XV. - pertengahan abad ke-17

Abad Pertengahan memiliki ciri tipologi khusus yang membedakannya dari era sejarah lainnya.

masyarakat abad pertengahan - sebagian besar adalah masyarakat agraris yang didasarkan pada kerja kasar dan hubungan sosial-ekonomi feodal. Sel ekonomi utama masyarakat ini adalah ekonomi produsen langsung - petani di bawah kondisi kepemilikan pribadi tuan feodal atas alat produksi utama pada waktu itu - tanah.

Masyarakat ini dicirikan oleh sistem nilai dan gagasan yang stabil dan tidak aktif, berdasarkan ajaran agama dan ajaran gereja. Manusia abad pertengahan sebagian besar berfokus pada dunia batinnya, kehidupan spiritual yang intens, penciptaan prasyarat untuk "keselamatan" jiwa, pencapaian "Kerajaan Allah".

Ciri-ciri karakterologis yang penting dari masyarakat ini juga adalah keinginan untuk persatuan internal dan isolasi eksternal, isolasi perusahaan dari perkebunan dan kelompok sosial lainnya, dan perkembangan individualisme yang lemah.

Pada saat yang sama, perlu dicatat bahwa terlepas dari sifat konservatif dari nilai umum dan sikap pandangan dunia, masyarakat abad pertengahan adalah masyarakat yang dinamis secara internal. Proses etnogenetik dan kultural-kreatif yang cukup kompleks terjadi di dalamnya. Selama Abad Pertengahan, kelahiran dan pembentukan masyarakat modern terjadi: Prancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Italia, Ceko, Polandia, Bulgaria, Rusia, Serbia, dll. Abad Pertengahan menciptakan cara hidup perkotaan baru, contoh tinggi budaya spiritual dan artistik, termasuk lembaga pengetahuan dan pendidikan ilmiah, di antaranya yang menonjolkan institusi universitas. Semua ini, secara bersama-sama, memberikan dorongan yang kuat bagi perkembangan peradaban dunia.

Kami telah memberikan gambaran umum tentang Abad Pertengahan. Dalam sejarah nyata, proses peradaban di berbagai daerah memiliki perbedaan yang signifikan. Wilayah peradaban utama Abad Pertengahan adalah Asia dan Eropa.

Di Asia sesuai dengan ciri khas warisan budaya, lingkungan geografis, sistem ekonomi, organisasi sosial dan agama, a peradaban Arab-Muslim. Sampai batas tertentu, ini adalah penerus historis dari jenis peradaban timur dan menunjukkan semua fitur yang paling khas darinya. Ciri khas dari bentuk peradaban ini dikaitkan dengan karakteristik budayanya. Budaya ini didasarkan pada bahasa arab, aqidah dan kultus islam. Islam (Islamisme) (Arab - "penyerahan") muncul pada abad ke-7. n. e. di Semenanjung Arab. Fondasi agama Islam adalah kepercayaan pada satu Tuhan Allah dan Muhammad sebagai utusan-Nya, serta ketaatan pada lima resep kultus dasar, yang disebut "rukun iman", pengucapan dari akidah utama selama beribadah: "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya", shalat lima waktu (namaz), puasa (uraza) di bulan Ramadhan, pembayaran pajak (zalyat), ziarah ke Mekah (haji). Iman pada takdir ilahi diekspresikan dengan kuat dalam Islam, gagasan kepatuhan tanpa syarat kepada kehendak ilahi, yang meninggalkan jejak mendalam pada seluruh cara hidup dan budaya Islam.

Islam terbentuk di lingkungan Arab. Tempat kelahiran Islam adalah kota-kota Arab Mekah dan Madinah. Adopsi Islam oleh suku-suku Arab berkontribusi pada konsolidasi mereka, atas dasar Islam sebuah negara yang kuat tumbuh - Kekhalifahan Arab, yang selama masa kejayaannya termasuk Suriah, Palestina, Mesopotamia, Mesir, Khiva, Bukhara, Afghanistan, bagian penting dari Spanyol, Armenia, Georgia. Islam memberikan kontribusi tidak hanya pada konsolidasi politik orang-orang yang termasuk dalam Khilafah Arab, tetapi juga memfasilitasi hubungan perdagangan dan interaksi ekonomi daerah-daerah dengan ekonomi yang berbeda. Perdagangan aktif di Mediterania dan Samudra Hindia mendorong perkembangan kerajinan dan pertanian. Dunia Arab-Muslim dibedakan oleh tingkat urbanisasi (pembangunan perkotaan) yang tinggi. Bagdad dianggap sebagai salah satu kota terbesar di dunia saat itu. Di sini mereka memperdagangkan kayu, porselen, bulu, rempah-rempah, sutra, anggur, segala sesuatu yang diproduksi di India, Afrika Timur, Cina, dan Asia Tengah. Budaya yang luar biasa orisinal dan bersemangat diciptakan pada Abad Pertengahan di Timur Arab-Muslim. Arab "nol" ditambahkan ke sistem angka Babilonia membuat revolusi nyata dalam matematika.

Astronomi Arab, kedokteran, aljabar, filsafat, tidak diragukan lagi, adalah urutan besarnya lebih tinggi dari ilmu pengetahuan Eropa pada waktu itu. Sistem irigasi ladang, beberapa tanaman pertanian (beras, buah jeruk) dipinjam oleh orang Eropa dari orang Arab. Pengaruh Arab-Muslim di Eropa abad pertengahan terutama terbatas pada peminjaman inovasi dan penemuan tertentu. Alasannya adalah satu - perbedaan agama. Kristen Eropa lebih suka mengobarkan kebencian agama terhadap Islam, melihat dalam diri Muhammad inkarnasi Antikristus. Khotbah melawan "kafir" meletakkan dasar bagi perang salib (akhir abad ke-11-akhir abad ke-13).

Di Eropa Abad Pertengahan adalah periode pembentukan bentuk baru peradaban Barat - peradaban Kristen Eropa. Peradaban Eropa sedang terbentuk di wilayah bekas Kekaisaran Romawi. Kekaisaran Romawi, seperti disebutkan di atas, terbagi menjadi dua bagian: Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dan Barat. Kekaisaran Romawi Barat tidak ada lagi sebagai akibat dari kontradiksi internal dan invasi dari apa yang disebut "barbar" pada tahun 476. Oleh karena itu, proses peradaban di kedua bagian Kekaisaran Romawi, bersama dengan hukum umum, juga memiliki perbedaan yang signifikan. Sebagai hasil dari perbedaan ini, dua varietas peradaban Eropa terbentuk - timur dan barat. Pembentukan peradaban Eropa terjadi sebagai hasil dari sintesis peradaban kuno dan cara hidup barbar selama proses Romanisasi, Kristenisasi, pembentukan kenegaraan dan budaya masyarakat baru Eropa.

Basis budaya peradaban Eropa adalah zaman kuno. Byzantium tidak pernah putus dengan zaman kuno. Budaya, aktivitas ekonomi, dan institusi politiknya sebagian besar didasarkan pada tradisi kuno dan merupakan bentuk organik dari perkembangannya. Orisinalitas terbesar dari cara hidup Bizantium dikaitkan dengan modernisasi yang diperoleh Kekristenan di Bizantium.

Kekristenan di zaman kuno bukanlah organisasi tunggal. Di wilayah Kekaisaran Romawi, terdapat sejumlah gereja Kristen yang memiliki perbedaan doktrin, ritual, dan organisasi. Di antara kepemimpinan gereja-gereja ini terjadi perebutan hegemoni di dunia Kristen. Perjuangan ini paling aktif dilakukan oleh kepala Gereja Roma Barat - Paus Roma dan kepala Gereja Bizantium - Patriark Konstantinopel. Paus Roma menyatakan dirinya vikaris Yesus Kristus, penerus Rasul Petrus, paus tertinggi Gereja Ekumenis (Katolik), sedangkan Patriark Konstantinopel mengambil gelar Patriark Ekumenis Ortodoks, yaitu, orang Kristen sejati. Gereja, karena ia hanya mengakui keputusan dari tujuh Konsili Ekumenis pertama dari gereja-gereja Kristen. Tindakan resmi memecah agama Kristen menjadi gereja Katolik dan Ortodoks adalah kutukan bersama (kutukan gereja) di mana Paus Roma dan Patriark Konstantinopel saling mengkhianati pada 16 Juni 1054.

Kekaisaran Bizantium sebagai negara merdeka menghilang pada abad ke-15. Tapi itu meletakkan dasar-dasar peradaban Eropa Timur, yang pembawanya adalah Rusia, Bulgaria, Yunani, Serbia, Ukraina, Belarusia, dan banyak bangsa Eropa lainnya.

Pembentukan peradaban Katolik Eropa Barat dikaitkan dengan migrasi besar-besaran orang - invasi yang disebut barbar ke Kekaisaran Romawi: banyak suku Jerman, Hun, dll. Tingkat keterbelakangan, "barbarisme" dari orang-orang ini seharusnya tidak dilebih-lebihkan. Banyak dari mereka pada abad III-V. memiliki pertanian yang cukup berkembang, kerajinan yang dimiliki, termasuk metalurgi, diorganisir dalam serikat suku berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi militer, memelihara kontak perdagangan yang hidup dengan Romawi dan satu sama lain.

Dengan demikian, penetrasi di luar Rhine dan Danube dimulai jauh sebelum dimulainya migrasi massal. Pisahkan serikat suku Jermanik dari abad III. n. e. menetap di wilayah Kekaisaran Romawi dan, sebagai sekutu federasi, dimasukkan ke dalam tentara Romawi. Bangsawan suku mereka menerima pendidikan kuno yang baik, mencapai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan politik masyarakat Romawi dan dalam kepemimpinan militer. Jadi, pada awal migrasi besar-besaran orang-orang di Eropa Barat, proses Romanisasi orang-orang barbar yang agak intensif sudah berlangsung. Invasi massal suku-suku barbar pada tahap awal era Abad Pertengahan sampai batas tertentu memperlambat proses ini. Perang penaklukan, penghancuran bekas kenegaraan Kekaisaran Romawi Barat disertai dengan penurunan dan penghancuran pusat-pusat kehidupan budaya - kota, penghancuran monumen budaya, dan penurunan tingkat budaya umum wilayah tersebut.

Namun, sudah pada periode awal Abad Pertengahan, Eropa Barat mulai mengatasi konsekuensi perang agresif ini dan bangkit kembali. Pada abad V-VII. di wilayah yang diduduki oleh suku-suku barbar, formasi negara baru mulai terbentuk, dan abad ke-7-10. mereka berkembang. Di antara negara-negara ini, pertama kerajaan, dan kemudian kekaisaran Frank, yang mencapai titik tertinggi perkembangannya pada masa pemerintahan Charlemagne (768-814), kerajaan Jerman - berubah di bawah Raja Otto I pada tahun 962 menjadi Kekaisaran Romawi Suci secara khusus dibedakan.

Formasi negara baru untuk pengaturan hubungan sosial melakukan aktivitas pembuatan hukum yang besar (kapitularis Charlemagne, dll.), Di mana mereka sebagian besar mengandalkan hukum Romawi. Di istana kaisar, masyarakat terpelajar khusus dibentuk, di mana para pemikir dari berbagai negara berpartisipasi, manuskrip Latin dan Yunani kuno dikumpulkan dan disalin, dan sekolah-sekolah dibuat di keuskupan untuk melatih klerus dan pejabat yang kompeten (hakim, sekretaris, juru tulis , dll).

Dengan penciptaan formasi negara yang kuat, perdagangan dan kerajinan mulai bangkit kembali, yang berkontribusi pada kebangkitan kota dan budaya urban yang terkait dengannya. Pada Abad Pertengahan klasik, pusat-pusat ilmiah dan pendidikan mulai terbentuk di kota-kota - universitas pertama muncul.

Di antara semua pencapaian peradaban kuno, tempat khusus adalah milik agama Kristen. Terlepas dari kontradiksi internal gereja-gereja Kristen, Kekristenan adalah dasar spiritual dari semua peradaban Eropa. Dalam kondisi runtuhnya Kekaisaran Romawi, institusi politik dan ekonominya, kemunduran budaya, agama Kristen dan organisasinya - Gereja Katolik dan Ortodoks - selama berabad-abad adalah satu-satunya institusi spiritual dan sosial yang umum untuk semua negara dan masyarakat di Eropa. Kekristenan membentuk pandangan dunia tunggal, norma moral, nilai dan pola perilaku, dan gereja-gereja Katolik dan Ortodoks tidak hanya spiritual, tetapi juga organisasi politik yang sangat berpengaruh. Oleh karena itu, proses pembentukan peradaban Eropa sebagian besar adalah proses kristenisasi- membiasakan orang-orang kafir dengan budaya, kepercayaan, dan adat istiadat Kristen, bergabung dengan organisasi Kristen - gereja Katolik dan Ortodoks.

Bahkan di zaman Kekaisaran Romawi, gereja melakukan kegiatan misionaris yang ekstensif di pinggiran kekaisaran di antara orang-orang barbar. Pada akhir abad ke-4, dan khususnya pada abad ke-5, banyak dari suku-suku barbar tetangga telah mengadopsi agama Kristen. Kemudian, negara-negara abad pertengahan yang baru terbentuk menerapkan kebijakan yang agresif. Penangkapan orang-orang tertentu, sebagai suatu peraturan, disertai dengan Kristenisasi paksa mereka.

Pengaruh gereja dalam urusan negara di Eropa Barat dibuktikan dengan fakta bahwa raja-raja abad pertengahan berusaha melegitimasi kepemimpinan mereka dengan menerima tanda-tanda kekuasaan kerajaan dari tangan paus atau wakilnya selama upacara penobatan. Di mata orang-orang Eropa Barat, Paus Roma tetap menjadi satu-satunya otoritas yang terguncang, tetapi tidak menghilang, otoritas Roma Besar. Pada tahun 800 Charlemagne, raja kaum Frank, dimahkotai sebagai kaisar Romawi di Roma. Pada tahun 962 raja Saxon Otto I dimahkotai sebagai Kaisar Kekaisaran Romawi Suci oleh Paus.

Gereja Katolik memiliki sumber daya material yang sangat besar. Dia memiliki sejumlah besar tanah, sumber daya keuangan yang besar. Untuk waktu yang lama, dia mengobarkan perjuangan dengan penguasa sekuler untuk kekuasaan politik. Pada tahun 751, sebuah negara teokratis (Exarchate of Ravenna) diciptakan di Eropa Barat di wilayah Italia, di mana Paus Roma adalah pemimpin spiritual dan sekuler. Yurisdiksi otoritas spiritual paus tidak terbatas pada eksarkat yang setara. Itu menyebar ke seluruh Eropa Barat.

Sepanjang Abad Pertengahan, Gereja Katolik berulang kali memunculkan ide-ide yang memprakarsai gerakan sosial yang luas. Yang paling mencolok dari ide-ide ini adalah ide untuk membebaskan Makam Suci dan tempat-tempat suci Kristen dari orang-orang kafir, yang menjadi dasar dari apa yang disebut perang salib.

Gereja Katolik menduduki posisi luar biasa dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Biara adalah pusat pendidikan di Abad Pertengahan. Biara-biara memiliki perpustakaan yang kaya, scripttoria (bengkel untuk menyalin buku), berisi sekolah dasar. Di bawah kendali penuh gereja adalah pusat penelitian ilmiah dan pendidikan tinggi abad pertengahan - universitas.

Jadi, atas dasar proses ekonomi, politik dan budaya di dunia abad pertengahan, wilayah peradaban utama terbentuk: Arab-Muslim, Eropa Barat dan Eropa Timur. Semua peristiwa sejarah abad pertengahan, kegiatan ekonomi, perdagangan, perang, pertukaran pencapaian budaya dan ide.

pengantar

1. Peradaban kuno di Timur

1.1 Fenomena Timur

2. Peradaban kuno di Timur Tengah

2.2 peradaban Mesir

Bibliografi

pengantar

Topik esai adalah "Peradaban Kuno dari Timur" dalam disiplin "Sejarah peradaban dunia".

Sejarah peradaban dunia merupakan suatu disiplin ilmu baru yang potensi sintetik dan heuristiknya mampu menjadi basis pendidikan kemanusiaan pada umumnya. Ini bukan cerita tradisional (tidak mempertimbangkan skenario dan gambar peristiwa tertentu, karena kami tertarik pada proses tipologis). Juga bukan sejarah budaya atau kulturologi (karena kita tidak tenggelam dalam proses perwujudan kebenaran, kebaikan, keindahan dalam fenomena seni atau sains tertentu).

Di masa Soviet, materialisme sejarah mencoba melakukan fungsi seperti itu. Saat ini, doktrin itu tidak lagi berfungsi sebagai doktrin resmi, tetapi alternatifnya dalam sistem pendidikan belum diusulkan.

1. Peradaban kuno di Timur

1.1 Fenomena Timur

Tipe Timur - sejenis perkembangan siklis - muncul pada zaman kuno, tetapi ciri-ciri utama peradaban Timur dirumuskan dan menemukan ekspresi klasik, terutama di India dan Cina.

Budaya dan agama masyarakat Timur berkembang, terjalin dan saling memperkaya.

Mentalitas orang-orang yang termasuk dalam tipe ini diberkahi dengan orisinalitas khusus. Kesadaran publik bersifat karismatik: realitas dirasakan melalui pengalaman indrawi (saya mendengar, merasakan, melihat) dan melalui keyakinan pada kekuatan ilahi. Ini disebabkan oleh fakta bahwa di Timur para dewa, kekuatan surgawi dianggap sebagai bagian dari alam yang hidup. Mereka ada di sebelah seseorang, berpartisipasi dalam hidupnya, memengaruhinya. Manusia, pada gilirannya, mempengaruhi para dewa yang tinggal di dekatnya.

Gagasan tentang waktu historis di Timur memiliki ciri-ciri yang lebih rendah: masa lalu, sekarang dan masa depan ada, seolah-olah, secara bersamaan, bersama-sama.

Manusia hidup secara bersamaan di masa lalu, di masa sekarang, dan di masa depan. Pemahaman waktu seperti itu dijelaskan oleh fakta bahwa di Timur jiwa dianggap abadi, hanya bentuk keberadaannya yang berubah. Oleh karena itu gagasan khusus tentang leluhur: leluhur yang sudah mati ada di masa sekarang, tetapi dalam bentuk yang berbeda, dan memengaruhi seseorang. Keturunan yang belum lahir juga ada di masa sekarang, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, masalah "ayah dan anak" di Timur tidak muncul.

Tujuan keberadaan masyarakat dipahami di Timur sebagai gerakan dan pendekatan terhadap cita-cita ilahi tertinggi. Dan hidup dianggap sebagai pertunjukan tanpa akhir di mana manusia dan dewa berpartisipasi. Pemahaman makna sakral tertinggi, dan bukan realisasi tujuan tertentu, adalah nilai utama keberadaan orang-orang Timur. Masyarakat Timur dibangun di atas prinsip-prinsip kolektivisme. Prinsip pribadi kurang berkembang, kepentingan pribadi sepenuhnya disubordinasikan kepada masyarakat. Masyarakat dibangun di atas jenis koneksi vertikal khusus. Hubungan horizontal antar komunitas tidak berkembang. Kekuasaan seorang penguasa tunggal tidak dibatasi oleh apapun, seseorang bergantung pada birokrasi dan pejabat yang memerintah atas nama penguasa.

Mesin negara despotisme Oriental adalah impersonal, inisiatif dan tanggung jawab pribadi dikecualikan: partai, perjuangan ide, tidak dapat muncul di sini.

Perubahan dalam masyarakat seperti itu terjadi secara perlahan, pengalaman banyak generasi dikanonisasi sebagai nilai sosial tertinggi. Otoritas generasi yang lebih tua sangat tinggi.

Pembangunan di negara-negara Timur berjalan dalam siklus. Secara grafis, jalur ini dapat digambarkan sebagai pegas, di mana setiap belokan merupakan satu siklus perkembangan, dari satu belokan ke belokan lainnya merupakan langkah gerakan maju. Tetapi dengan perkembangan siklus yang begitu lambat, masyarakat memiliki ilmu pengetahuan, budaya, filsafat, seni terbaik, dan kehidupan spiritual yang paling kaya. Namun, seseorang, seseorang di Timur tidak memiliki nilainya sendiri. Manusia adalah sebutir pasir di tepi samudra keabadian, tidak ada yang bergantung padanya. Simbol budaya Timur adalah seorang pria di perahu tanpa dayung, aliran sungai menentukan kehidupan seseorang.

fenomena peradaban timur Sumeria

2. Peradaban kuno di Timur Tengah

Sumeria modern sama sekali tidak seperti tempat peradaban manusia paling awal pernah memiliki warna. Tempat dari Bagdad hingga Teluk Persia ini adalah dataran monoton yang tercipta dari endapan lumpur dari banjir musiman Tigris dan Efrat. Musim panas di sini berlangsung selama 6 bulan, suhu naik menjadi 52 C. Dahulu kala ada tanah yang sangat subur. Irigasi mulai berkembang di sini pada 6000 SM. Ini menyediakan makanan yang cukup, menyediakan kondisi untuk pengembangan kota.

Bunga-bunga subur di tanah Sumeria sangat mewah, yang bisa saja memunculkan mitos surga di bumi dalam Perjanjian Lama - tentang Eden. Diyakini bahwa di Mesopotamia tempatnya berada. Di reruntuhan Neppur, sebuah tablet paku ditemukan, di mana ditemukan hubungan antara mitos Sumeria dan sejarah alkitabiah. Ini berbicara tentang tanah yang murni dan cerah yang tidak mengenal penyakit atau kematian. Kata-kata "Eden", "Adam" ditemukan di sana. Kata "Eden" berarti "dataran liar yang tidak digarap", dan "Adam" - pemukiman di dataran tersebut. Dalam buku pertama Pentateuch - Kejadian - dikatakan bahwa sebuah sungai keluar dari Eden untuk mengairi surga, dan kemudian dibagi menjadi 4 sungai. (Efrat, Tigris, Pison, Gihon). Tetapi seorang ilmuwan dari negara bagian Missouri menemukan bahwa sungai yang sekarang disebut Karun, berasal dari Iran dan mengalir ke Teluk Persia, dan ada Gihon yang sama, dan saluran yang mengering di gurun Arab Saudi dulunya adalah sungai. . Fison. Kemudian, gambar Arab Saudi dari luar angkasa mengkonfirmasi semua ini.

Di Sumeria selama 5 ribu SM. untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, orang mulai menghabiskan lebih sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Penduduk menghasilkan lebih dari yang dia butuhkan dan dapat menukar surplus dengan tetangganya, yang diberi kesempatan untuk mengabdikan diri pada pekerjaan lain - tembikar, pekerjaan logam, pekerjaan administrasi di birokrasi pertama di dunia, pelayanan para dewa. Maka lahirlah peradaban. Namun, kota-kota kaya dengan pasar yang ramai dan ziggurat semakin menarik penduduk pedesaan. Akibatnya, ladang menjadi kurang produktif. Dalam daftar panjang pencapaian Sumeria yang dapat diklasifikasikan sebagai "yang pertama", ada contoh pertama dari perlakuan yang tidak masuk akal terhadap alam.

Sekitar tahun 2000 SM Sumeria melemah, bahasa rakyatnya tidak digunakan di mana-mana. Tetapi budaya Sumeria tidak hilang tanpa jejak, itu membentuk dasar peradaban Babilonia.

Bangsa Sumeria memahami asal usul mereka dengan cara ini: pada awalnya ada kota Eridu. Pada tablet milenium kedua SM. runcing menggambarkan surga yang tidak terlalu tinggi. “Seluruh bumi adalah laut. Kemudian dia menciptakan Eridu.

Reruntuhan Eridu ditemukan di sebelah barat Efrat: perbukitan yang sunyi, bukit pasir, dan hanya satu monumen kuno yang menjulang di atas tempat ini - Ziggurat berada dalam kondisi yang sangat buruk. Pada tahun 1946 Penggalian skala besar pertama dimulai (Fouad Safar dan Seton Lloyd). Mereka tertarik dengan legenda bahwa kota itu ada pada zaman sebelum banjir.

Setelah mencapai reruntuhan candi ketujuh (di atas reruntuhan, orang kembali membangun yang baru), para arkeolog menemukan kuburan dengan 1.000 kuburan, yang berusia 6.000 tahun, keramik, dan barang-barang pribadi. Tur menemukan 12 candi di atas satu sama lain. Mereka menemukan sabit, cangkul, gilingan tangan primitif.

Orang-orang membuat keramik sederhana, tetapi sangat tipis, di mana gambar-gambarnya diaplikasikan dengan cat hitam, mereka menanam gandum, jelai, dan memelihara ternak.

Belakangan, para arkeolog menemukan sekitar 600 lempengan tanah liat yang berasal dari tahun 3300 SM. dengan piktograf dan simbol.

Penduduk Uruk mengambil langkah besar menuju peradaban: mereka menciptakan sarana untuk melakukan urusan administrasi dan komersial, di depan orang Mesir 300 tahun, orang Sumeria menciptakan tulisan.

Tidak ada yang tahu kapan peradaban Sumeria muncul, para arkeolog hanya mengangkat tabir asal-usulnya. Pada saat mayoritas terlibat dalam pertemuan, orang Sumeria tinggal di kota-kota, masyarakat mereka jelas dibagi menjadi kelas-kelas, dan dikendalikan oleh elit agama dan politik. Mereka mengumpulkan pajak dan membuat keputusan pengadilan, melaksanakan proyek irigasi besar, mendirikan gedung-gedung indah. Seni dikembangkan.

Kebutuhan untuk mencatat barang-barang yang dijaminkan atau dibeli menyebabkan munculnya surat tersebut. Itu muncul sekitar 3300 SM, dan sampel pertamanya berisi daftar barang-barang seperti biji-bijian, bir, ternak. Dengan berkembangnya sistem penulisan, konsep-konsep yang lebih kompleks mulai diungkapkan dengan kombinasi tanda-tanda. Secara bertahap, piktogram menjadi semakin abstrak, seiring waktu, mereka mulai menggambarkan tidak hanya benda, tetapi juga suara dalam bentuk paku.

Bangsa Sumeria adalah pembangun hebat, membangun dengan batu bata tanah liat yang dibakar matahari. Untuk melindungi dari cuaca, mereka melapisi bangunan, membuat kerucut tanah liat, dicat, ditekan ke dinding (mosaik pertama di dunia).

Kota Uruk di 4.000 adalah kota terbesar di dunia. Pada 4 ribu Mesopotamia Selatan meletakkan rute perdagangan di seluruh Timur kuno - dari dataran tinggi Iran, melalui Iran selatan ke Turki. Di Suriah, mereka membeli kayu untuk konstruksi dan logam.

Ribuan tablet paku membentuk warisan yang fasih di bidang pendidikan, pendidikan menceritakan tentang kedokteran, hukum, matematika.

Tablet yang diterjemahkan menunjukkan bahwa masalah "ayah dan anak" relevan 4.000 tahun yang lalu, seperti sekarang ini. Pelatihan akademik Sumeria ketat dan membosankan. Di bawah Raja Sargon dari Akkad, negara-kota Mesopotamia digabungkan menjadi kerajaan pertama di dunia (2330 SM).

Di Akkad, Sargon memimpin tentara reguler pertama di dunia. Ibukota baru - Akkad - menjadi pusat kekaisaran, mengambil upeti dari kerajaan yang ditaklukkan.

Sekitar tahun 2193 SM. Kekaisaran tidak ada lagi dan anarki memerintah. Gerombolan Gutei telah turun ke tanah ini. Akkad tidak tahan dan menyerah. Bahkan letak kotanya pun belum ditentukan oleh para arkeolog.

Sejarah Dunia Kuno selalu membangkitkan minat besar tidak hanya di kalangan peneliti profesional, tetapi juga di antara orang-orang biasa. Ini sama sekali tidak mengejutkan, karena rahasia yang tersembunyi dalam kabut waktu tidak hanya menggoda imajinasi kita, tetapi juga dapat memberikan jawaban atas banyak pertanyaan yang menyiksa orang modern.

Sosiolog dan ilmuwan politik masih mempelajari struktur negara kekaisaran Persia, yang bertahan lebih lama daripada kekaisaran Romawi. Tetapi peradaban kuno di Timur Kuno menimbulkan banyak pertanyaan. Jika kita tahu relatif banyak tentang nenek moyang kita, maka dari banyak negara pada masa itu hanya ada - paling banter - hanya referensi samar di halaman-halaman karya sejarawan kuno.

Namun, hari ini kita akan berbicara tentang budaya-budaya yang mampu meninggalkan jejak yang cukup signifikan dalam sejarah. Ciri-ciri peradaban Timur Kuno apa yang dapat dibedakan, berkat kemunculan struktur negara menjadi mungkin?

Prasyarat untuk munculnya formasi negara pertama

Dari sekitar abad ke-11 SM, formasi negara besar pertama mulai muncul. Pada masa itu, mereka muncul hanya setelah penaklukan beberapa orang oleh orang lain. Para penguasa negara bagian pertama seringkali adalah pejuang yang berbakat, tetapi politisi yang sangat rata-rata. Keinginan utama mereka adalah ekspansi agresif, dan mereka harus menguasai perbatasan yang ditaklukkan hanya dengan kekerasan. Secara umum, ciri-ciri peradaban kuno Timur (sebagian besar, bagaimanapun juga) jelas menunjukkan ketergantungan pembangunan ekonomi negara pada keberhasilan mengobarkan perang penaklukan.

Jika invasi berhasil, maka ribuan budak dan wilayah yang luas berada di tangan para penakluk, yang penduduknya segera dikenai upeti yang mahal. Kelebihan uang yang muncul memungkinkan raja untuk mendukung juru tulis, ilmuwan, dan seniman, terima kasih kepada siapa kami mengetahui sesuatu tentang masa-masa sulit itu. Secara bertahap, para penguasa memperbaiki bentuk pemerintahan, belajar tentang perlunya membangun benteng-benteng besar.

Orang-orang yang ditaklukkan, tinggal dalam kerangka satu negara, saling mengenal lebih baik, kebangsaan baru muncul. Secara umum, jika kita memilih ciri-ciri utama peradaban Timur Kuno, tidak mungkin untuk tidak memperhatikan bahwa banyak kelompok etnis, yang terkenal dengan keinginan mereka untuk penaklukan, tidak ingin menghancurkan budaya, tulisan, dan bahasa orang yang ditaklukkan. orang-orang.

Tabel karakteristik komparatif masyarakat Timur dan Barat

Pekerjaan utama	Kerajinan, pertanian dan peternakan	Pelayaran, kerajinan, peternakan
Agama (sebelum Kristen dan Islam)	Kekafiran	Politeisme
tatanan sosial	pembagian kelas	Pembagian kelas dan kasta
Struktur negara	Feodalisme	Monarki despotik, tirani
budaya	Mitologi, ilmu eksakta kurang berkembang	Dikembangkan: kemunculan angka Arab (India), perkembangan astrologi, mitologi yang kaya

Inilah yang membedakan peradaban Timur Kuno. Tabel memberikan gambaran yang cukup jelas tentang hal ini.

Faktor terpenting dalam munculnya negara kuno

Dua faktor penting berkontribusi pada munculnya kekuatan yang benar-benar besar. Pertama, suku-suku datang dari Utara, membawa serta kuda peliharaan. Ini berfungsi sebagai katalisator nyata untuk perang: mulai sekarang, tentara yang dipersenjatai dengan baik dapat dengan cepat bergerak dalam jarak yang sangat jauh. Kereta yang kuat muncul, yang mulai menakuti musuh. Dengan demikian, perkembangan peradaban Timur Kuno berjalan dengan kecepatan yang sangat mengesankan.

Akhirnya, orang-orang belajar cara mencium baja berkualitas baik: alat pertanian besi memungkinkan untuk mengolah tanah dengan lebih baik dan menumbuhkan lebih banyak makanan, baju besi baja sangat tahan lama, dan pedang dengan mudah memotong baju besi dan bilah perunggu. Budaya peradaban kuno Timur juga tidak berhenti: banyak tren baru dalam seni muncul, sistem penulisan dan administrasi publik berkembang.

Konsekuensi dari munculnya Kerajaan Besar pertama cukup beragam. Tentu saja, proses pembentukan mereka disertai dengan gelombang kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi pada saat yang sama kemunculan merekalah yang berkontribusi pada pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan lingkungan sosial. Jadi apa peradaban kuno di Timur Kuno?

Orang Het

Diyakini bahwa kerajaan pertama yang dikembangkan diorganisir oleh orang Het. Orang-orang ini sangat misterius, karena terlalu banyak waktu telah berlalu sejak itu, dan oleh karena itu tidak ada sumber yang dapat dipercaya. Diketahui bahwa mereka berasal dari kelompok etnis Indo-Eropa, dan datang ke Asia Kecil dari suatu tempat di utara. Faktanya, orang Het awalnya menciptakan beberapa negara bagian sekaligus, tetapi sudah pada abad ke-18 SM mereka bergabung menjadi satu. Namun, hampir semua peradaban Timur Kuno dan Purbakala melewati jalur perkembangan ini.

Ibukota negara Het terletak di kota Hattusa. Seperti banyak orang kuno, mereka terlibat secara eksklusif dalam pembiakan ternak dan pertanian. Namun, mereka menguasai bisnis pertambangan dengan sangat baik. Sedemikian baiknya sehingga di kalangan sejarawan orang inilah yang dianggap sebagai penemu teknologi peleburan besi.

Apa yang dikatakan kursus sekolah tentang peradaban Timur Kuno ini? Kelas 10 di setiap sekolah mungkin tahu bahwa orang Het berhasil membangun hubungan perdagangan dan budaya yang baik antara semua budaya yang ditaklukkan.

Penaklukan Het

Orang Het adalah pejuang yang berpengalaman dan berani: sudah pada abad ke-17 SM, mereka sepenuhnya merebut Suriah Utara. Pada tahun 1595 SM, Babel yang legendaris jatuh di bawah serangan gencar mereka. Seiring dengan Persia, orang Het selalu dibedakan oleh fakta bahwa mereka tidak benar-benar menindas orang-orang yang ditaklukkan. Sebagai aturan, mereka bahkan tidak menuntut penerimaan kaki tangan mereka, lebih memilih untuk mempertahankan kekuasaan raja yang sah (asalkan mereka memenuhi beberapa persyaratan mereka). Perlawanan pertama yang berhasil terhadap orang Het datang dari orang Mesir.

Perang di antara mereka berlangsung sangat lama, karena tidak ada yang bisa mencapai kesuksesan yang jelas. Kehati-hatian menang, dan perdamaian akhirnya tercapai di antara orang-orang. Orang Het mulai mendapatkan roti murah dari lumbung Mesir, sementara orang Mesir sendiri sangat senang dengan pasokan bijih. Secara umum, hampir semua peradaban Timur Kuno dan Purbakala memiliki ikatan ekonomi, budaya, dan ekonomi yang erat satu sama lain.

Kematian peradaban Het

Sejarawan percaya bahwa Asyur memaksa orang Het menjadi begitu damai. Pada saat itu, kekuatan mereka meningkat tajam, dan dengan cepat orang-orang yang suka berperang mencapai perbatasan negara Het. Tentu saja, yang terakhir tidak terlalu tertarik dengan prospek perang di dua front sekaligus. Namun, ini tidak menyelamatkan orang Het dari kematian. Sejarawan di seluruh dunia masih berdebat tentang bagaimana peradaban Timur Kuno ini mati. Mesir tidak ada hubungannya dengan itu, karena orang-orang yang suka berperang memiliki perjanjian damai dengan para firaun.

Kemungkinan besar, ini tidak terjadi tanpa campur tangan "masyarakat laut". Mungkin detasemen prajurit misterius ini masih berhasil mencapai Hattusa dan menghancurkan kota. Ngomong-ngomong, di Mesir mereka juga menghadapi invasi, tetapi Ramses III berhasil memberikan kekalahan yang mengerikan pada mereka, setelah itu intensitas serangan "pelaut" menurun secara signifikan. Apakah masih ada peradaban kuno di Timur Kuno?

Asyur dan Urartu

Pada awalnya, orang Asyur yang disebutkan di atas menempati tanah yang relatif sedikit. Ibukota mereka terletak di Sungai Tigris. Mereka lebih menyukai semua pekerjaan yang sama yang dipuja oleh orang Het, tetapi mereka juga unggul terutama dalam urusan komersial. Anehnya, tetapi pada awalnya orang-orang ini tidak terlalu suka berperang, dan oleh karena itu, selama seluruh keberadaan negara mereka, mereka sering ditangkap oleh tetangga.

Tetapi sudah pada abad XIV SM, Asyur berhasil merebut Babel yang telah lama menderita, dan di wilayah abad ke-9-10 mereka sendiri dipukuli oleh suku-suku nomaden, yang darinya hampir semua peradaban dunia kuno menderita. Timur kuno juga terus-menerus menjadi sasaran serangan mereka.

Pada saat yang sama, orang-orang yang agak misterius tinggal di tepi sungai (di Transkaukasia), yang oleh orang Asyur sendiri disebut orang Urartia. Pada abad ke-10 SM yang sama, banyak dari suku mereka yang terfragmentasi bersatu, menghasilkan negara bagian Urartu yang kuat. Asyur "membantu" tetangga mereka, karena serangan terus-menerus mereka memaksa bahkan raja-raja lokal yang paling keras kepala untuk mengakui perlunya merger. Fajar orang-orang Urartu jatuh kira-kira pada abad kedelapan SM. Kemudian mantan tertindas sendiri mampu mengobarkan perang penaklukan melawan penindas mereka.

Hubungan dengan Urartu

Selama periode ini, raja-raja Asyur berulang kali menderita kekalahan dari Urartu. Kegagalan militer tidak memberikan kontribusi untuk meningkatkan otoritas mereka di antara rakyat, dan karena itu kerusuhan sering pecah dan konspirasi muncul di elit penguasa. Sekitar 750 SM, raja yang cerdas dan kejam Tiglath-Pileser III berkuasa, yang segera mulai memperkuat tentara.

Dialah yang sepenuhnya mempersenjatai kembali pasukannya, memasok mereka dengan senjata besi kelas satu, dan menjadikan perang ofensif sebagai dasar ekonomi negara. Dia dan ahli warisnya berhasil menambah sejumlah besar tanah baru yang sebelumnya dimiliki oleh peradaban lain di dunia kuno. Timur kuno memperoleh budaya baru yang dominan.

Hanya 40 tahun setelah reformasi dimulai, Asyur berhasil mengalahkan Urartu sepenuhnya. Selain itu, mereka menaklukkan banyak orang Palestina dan Suriah, merebut sebagian besar Mesir dan Babel. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, peradaban ini secara intensif menggunakan metode relokasi paksa. Mereka berusaha untuk mengasimilasi orang-orang yang ditaklukkan, menghancurkan mereka dan memaksa mereka untuk meninggalkan keyakinan dan bahasa mereka sendiri.

Tidak seperti orang Het dan Persia, mereka tidak terkenal karena sikap merendahkan terhadap yang ditaklukkan. Jadi, raja-raja Asyurlah yang dianggap sebagai penemu dari banyak penyiksaan yang canggih dan metode eksekusi yang kejam. Namun, ini tidak menyelamatkan mereka dari kerusuhan dan pemberontakan yang terus-menerus. Tetapi Anda tidak boleh menganggap mereka penjahat terkenal: seperti semua peradaban besar di Timur Kuno, orang-orang ini juga menabur "masuk akal, baik, dan abadi."

Prestasi Asiria

Kekayaan luar biasa yang diterima dalam bentuk rampasan perang dan upeti memungkinkan orang Asyur untuk membawa banyak ilmuwan, penulis, dan filsuf terkemuka pada masa mereka lebih dekat ke istana mereka. Berkat orang-orang inilah kami memiliki informasi tentang buku-buku Sumeria dan Babilonia, yang diterjemahkan oleh mereka. Dengan demikian, teks-teks Mesopotamia, yang dipelajari hingga hari ini, dilestarikan dan dilengkapi oleh para sarjana Asyur.

Di Niniwe, ibu kota kerajaan yang baru, koleksi buku-buku tentang lempengan tanah liat yang paling kaya pada waktu itu dikumpulkan, berisi semua pengetahuan yang berhasil dikumpulkan oleh peradaban Timur Kuno. Singkatnya, itu adalah gudang kebijaksanaan yang nyata, yang disentuh oleh para pakar dari seluruh Dunia Kuno.

Tetapi waktu negara mereka sudah hampir habis: sudah pada abad ketujuh SM, musuh mulai mendorong Asyur dari semua sisi. Terhadap latar belakang ini, kontradiksi yang berkembang di kalangan penguasa memainkan peran yang menentukan. Pada tahun 626, gubernur Babel menolak kekuasaan Niniwe, menyatakan dirinya sebagai raja. Dialah yang menyimpulkan beberapa aliansi militer dengan beberapa orang Iran (terutama dengan Serangan Gabungan, mereka benar-benar menyapu Asyur dari muka bumi, dan detasemen terakhirnya dihancurkan pada 609 SM.

Persia

Setelah jatuhnya musuh terburuk mereka, Asyur, Median dan yang terakhir didirikan oleh Nabopolassar Kasdim, yang pada suatu waktu mengorganisir perlawanan aktif terhadap para penakluk, sedang bangkit. Putranya mampu menaklukkan tidak hanya sisa-sisa Asyur, tetapi juga Palestina dan Suriah. Di bawahnya, Babel mencapai kemakmuran dan kekuasaan yang luar biasa. Bahkan salah satu Keajaiban Dunia, Taman Gantung, yang oleh orang Yunani kuno secara keliru dikaitkan dengan Ratu Semiramis, diciptakan oleh para insinyurnya.

Pada saat itu, bangsa Arya tinggal di Iran. Tidak mengherankan bahwa orang-orang sezaman mereka menyebut tanah itu "Negara Arya", yang pada saat itu sebagian besar telah bercampur dengan suku-suku nomaden Indo-Eropa (namun, hampir semua peradaban kuno di Timur Tengah memiliki darah mereka). Seiring waktu, beberapa kelompok etnis baru terbentuk di wilayah Iran sekaligus, dan Persia dengan cepat menjadi yang paling kuat. Secara resmi, mereka adalah bagian dari kerajaan Median, tetapi sebenarnya mereka memiliki penguasa sendiri.

Raja Persia yang terkenal, Cyrus I, baru saja memulai dengan menolak kekuatan penguasa Median, menyatakan rakyatnya merdeka. Maka lahirlah kerajaan Persia. Orang-orang ini berkembang pesat, dan segera tentara mereka mencapai India, dan juga merebut Suriah dan Palestina yang telah lama menderita. Tetapi "akuisisi" utama Persia masih terkenal karena di tambangnya hampir 70% dari semua emas yang beredar di Dunia Lama sebelum penemuan Amerika ditambang. Sederhananya, peradaban pertama di Timur Kuno menyediakan alat pembayaran bagi seluruh umat manusia selama beberapa abad yang akan datang.

Selain itu, Persia dengan cepat menjadi musuh bebuyutan orang Yunani, karena mereka merebut hampir semua tanah yang dijajah oleh mereka. Akhirnya, pada tahun 539 SM, pasukan mereka menunggu giliran untuk merebut Babel.

Dia meninggal selama perjalanan berikutnya ke Asia Tengah. Putra sang penakluk, Cambyses, berhasil menaklukkan Mesir. Tsar hampir tidak akan berhenti pada apa yang telah dia capai, tetapi kekacauan tiba-tiba pecah di negara bagian, dan dia meninggal. Namun, Darius I, yang berkuasa, tidak membiarkan kerusuhan internal menghancurkan negara. Dia menghukum berat semua pembuat onar, menyelesaikan kampanye Koresh di Asia Tengah, dan tentara Persia kembali menaklukkan sebagian India. Kegagalan menimpa raja hanya dalam kasus Scythians, dan kampanye di Yunani tidak terlalu berhasil baginya.

Ciri khas peradaban ini

Kekaisaran Persia menjadi formasi negara pertama di dunia dengan ukuran yang begitu besar. Stabilitas negara dipastikan dengan pembagiannya menjadi beberapa wilayah - satrapies, yang masing-masing diperintah oleh gubernur yang andal (dan seringkali raja-raja negara yang ditaklukkan menjadi mereka). Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kantor pos negara terpusat diselenggarakan, reformasi unit moneter dilakukan dengan tujuan standarisasi maksimum.

Selain itu, Persialah yang memiliki gagasan yang terbentuk dengan kuat bahwa tanpa sistem jalan yang dikembangkan dengan baik tidak akan ada negara yang kuat. Orang-orang ini sama saja ditandai oleh fakta bahwa bahkan ke halaman belakang yang paling terpencil dari setiap satrapy ada jalan yang bagus dengan permukaan yang keras. Dengan demikian, bahkan gambaran kasar tentang peradaban kuno di Timur menunjukkan perkembangannya yang tinggi.

Orang-orang Persia sekarang tidak sepatutnya dilupakan dan dijelekkan melalui karya-karya orang Yunani yang licik. Faktanya, budaya mereka praktis tidak kalah dengan Helenistik dan Romawi, dan itu bertahan lebih lama. Dengan demikian, peradaban kuno di Timur Kuno memberi kita lebih banyak daripada yang biasanya dipikirkan: sistem pemerintahan, pentingnya rute transportasi, kumpulan pertama undang-undang, dan seterusnya, yang dianggap banyak orang sebagai ciri khas dunia modern.