Sejak lama, umat manusia telah mencari saudara seiman di luar angkasa. Tapi alien mungkin tidak jauh, tapi benar-benar tepat di depan kita! Ada anggapan bahwa ada planet lain di orbit Bumi yang dijuluki Anti-Bumi atau Gloria.

Sejak dahulu kala

Orang dahulu adalah orang pertama yang membicarakan keberadaan kembaran duniawi. Kembali ke masa Mesir Kuno, secara umum diterima bahwa kita masing-masing memiliki kembaran astral yang energik. Belakangan mereka mulai memanggilnya Jiwa. Dari situlah teori keberadaan Anti Bumi bermula.

Gagasan orang Mesir tentang dunia "ganda" memengaruhi kosmogoni filsuf Yunani kuno Philolaus. Dia menempatkan di pusat alam semesta bukan Bumi, seperti yang dilakukan para pemikir lain sebelum dia, tetapi Matahari, yang kepadanya dia memberikan beberapa nama sekaligus - Rumah Zeus, Bunda para Dewa, Perapian Alam Semesta, dll. Api abadi ini memberi kehidupan pada segalanya, menerangi seluruh dunia, dan di sekelilingnya berputar Anti-Bumi, Bumi, Bulan, Matahari, dan lima planet yang dikenal pada zaman dahulu – Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Sebenarnya, Pythagoras lainnya, Hicetus dari Syracuse, pertama kali berbicara tentang keberadaan benda angkasa “tambahan”, tetapi Philolauslah yang mengembangkan teorinya. Apalagi dia mengakui hal itu

Ada kehidupan di Anti-Bumi.

Betapapun fantastisnya teori ini, teori ini selalu mempunyai pendukung. Oleh karena itu, beberapa astronom di masa lalu menopangnya dengan kedua tangan. Pada abad ke-17, direktur pertama Observatorium Paris, Giandomenico Cassini, yang diberi nama wahana antarplanet yang baru-baru ini dikirim ke Saturnus, mengumumkan bahwa ia telah menemukan sebuah objek di dekat Venus, yang ia sebut sebagai satelit planet ini. Belakangan, Cassini mengakui kesalahannya - mereka mengatakan bahwa Venus tidak memiliki satelit, tetapi sampai akhir hayatnya ia sangat percaya bahwa ia telah mengamati sebuah planet yang sampai sekarang tidak dikenal di langit. Mungkinkah itu Anti-Bumi yang sama?

Satu abad kemudian, yaitu pada tahun 1740, astronom dan ahli kacamata Inggris James Short bergabung dalam paduan suara yang mendukung keberadaan kembaran Bumi. Dua puluh tahun kemudian, pendapatnya digaungkan oleh Tobias Johann Meyer, seorang astronom dan kartografer Jerman yang brilian. Kemudian minat terhadap kembaran bumi memudar, dan untuk waktu yang lama tidak ada yang mengingatnya. Para ilmuwan telah memutuskan dan memutuskan bahwa semua ini adalah fiksi kosong yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Dan tiba-tiba minat terhadap mitos Gloria berkobar dengan semangat baru.

Ruang tidak terlihat

Pengacaunya ternyata adalah ilmuwan Rusia Kirill Pavlovich Butusov, seorang astrofisikawan terkemuka, penulis banyak karya dan penemuan mendasar di bidang astronomi radio, astrofisika, geofisika, dan fisika teoretis. Profesor Butusov adalah penulis lebih dari satu teori yang berani. Dialah yang tak segan-segan membuat ramalan mengenai keberadaan sejumlah benda kosmik di luar Pluto dan sepuluh satelit Uranus. Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, dia berbicara secara terbuka dan meyakinkan tentang keberadaan Gloria, planet kembaran Bumi. Sayangnya, tahun lalu, 2012, Kirill Pavlovich meninggal dunia. Tapi karya, rekaman, wawancaranya tetap ada...

Menurut Butusov, seharusnya ada titik Lagrange, atau titik librasi, di belakang Matahari. Dipercaya jika planet Nibiru ada, maka letaknya persis di titik yang sama. Gloria pun “bersembunyi” di dalamnya. Oleh karena itu, sulit untuk mengenali kedua planet tersebut dari sisi Bumi. Selain itu, Bumi dan Gloria bergerak mengelilingi Matahari dengan kecepatan yang sama, dan tidak mungkin untuk melihat "tak terlihat" - ia tersembunyi dari kita oleh piringan matahari. Mengapa tidak ada kosmonot dan bahkan astronot yang melihat orang asing misterius ini? Bagaimanapun, orang Amerika, seperti yang Anda tahu, mendarat di Bulan, dari sana mereka dapat dengan mudah mengamati Anti-Bumi.

Ternyata proyeksi Matahari ke sisi lain orbit Bumi menyembunyikan “potongan” berdiameter 600 Bumi. Cukuplah bagi satu planet lagi untuk “menetap”. Untuk melihatnya, Amerika harus terbang ke jarak satu setengah lusin kali lebih jauh dari jarak orbit bulan. Bukti tidak langsung keberadaan kembaran kita, menurut Butusov, adalah gangguan pergerakan Venus dan Mars. Faktanya adalah bahwa planet-planet ini, ketika mereka bergerak dalam orbitnya, maju atau mundur dari waktu yang diperkirakan. Terlebih lagi, pada saat Mars lebih cepat dari jadwal, Venus tertinggal, dan sebaliknya. Namun Mars dan Venus pada gilirannya juga dapat mengganggu pergerakan Gloria sehingga terkadang dapat diamati. Pada suatu waktu, kebahagiaan seperti itu menimpa Cassini, yang memperhatikan benda berbentuk sabit di dekat Venus dan memutuskan bahwa itu adalah satelitnya.

banjir global

Jika kita berasumsi bahwa ada kehidupan di Gloria, maka peradaban di sana seharusnya tidak berkembang lebih buruk dari peradaban kita. Mungkin penghuni Anti-Bumi sudah lama mendahului kita dalam hal pembangunan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa penduduk Gloria terus mengawasi kita, penduduk bumi. Dan “lempengan” yang kita lihat di langit dari waktu ke waktu adalah pembawa pesan dari planet lain. Alien takut seperti api terhadap segala bencana alam yang mungkin terjadi di Bumi, karena Bumi dan Anti-Bumi dihubungkan oleh satu rantai yang tidak dapat dipatahkan.

Bencana alam serius apa pun di planet kita dapat kembali menghantui Gloria. Jika, misalnya, ledakan nuklir membuat Bumi keluar dari orbitnya, maka kedua planet tersebut cepat atau lambat akan bertemu dalam “ciuman” yang mematikan. Maka itu tidak akan baik bagi siapa pun. Dan pemulihan hubungan “ekstra” bukanlah pertanda baik. Jika Bumi dan Gloria berdekatan, maka gaya gravitasi kedua planet tersebut akan menimbulkan gelombang raksasa di lautan dunia hingga membanjiri seluruh daratan di seluruh benua di Bumi. Mungkin hal serupa pernah terjadi satu kali, karena legenda banjir universal tidak mungkin lahir begitu saja.

Pro dan kontra

Agar adil, harus dikatakan bahwa teori Butusov mempunyai banyak penentang. Mereka membenarkan argumen mereka sebagai berikut. Pertama, jika Gloria memiliki massa yang setidaknya sama dengan Bulan, maka dampaknya terhadap orbit Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars akan sangat besar sehingga para ilmuwan sudah mengatakannya sejak lama. Kedua, titik-titik berlawanan dalam orbit tidak stabil, dalam waktu yang relatif singkat, planet Gloria akan berhenti berada di dalamnya dan berpindah ke orbit lain, meskipun dekat, sehingga keluar dari balik Matahari dan bersinar di langit. Ketiga, benda tak kasat mata masih belum bisa berada pada titik orbit yang berlawanan sepenuhnya karena adanya librasi dan pada saat gerhana matahari pasti akan memperlihatkan “wajah kecilnya”.

Nah, dalam perselisihan antara pendukung dan penentang hipotesis tentang keberadaan Gloria, seperti biasa, hanya satu hakim yang akan memberi titik pada i's - time.

Ada ilmuwan yang masih belum putus asa untuk menemukan setidaknya beberapa konfirmasi bahwa mereka hidup di Mars. Namun, eksplorasi luar angkasa tidak terbatas pada masalah ini saja. Manusia mencoba menembus jauh ke dalam Alam Semesta, dan dalam mempelajarinya mereka terus bergerak maju. Dari hasil pencarian yang lama, para ilmuwan menemukan planet yang strukturnya sangat mirip dengan Bumi. Ini berputar pada jarak yang dapat diterima dari bintangnya, yang memungkinkan kita untuk menyatakan pendapat tentang cadangan air yang tersedia di sana. Oleh karena itu, teori tentang keberadaan kehidupan di planet-planet semacam itu mungkin juga berhak untuk ada.

Bersembunyi ganda di balik Matahari?

Baru-baru ini, astronom dan fisikawan Rusia Kirill Butusov mengajukan hipotesis yang sensasional. Dia berpendapat bahwa ada planet kembar Bumi di sisi lain Matahari. Ilmuwan menamai benda angkasa ini Gloria. Menurutnya, ukuran dan periode revolusinya sama dengan Bumi. Mengapa Gloria tidak terlihat oleh kita? Faktanya adalah ia disembunyikan oleh Matahari, diproyeksikan ke sisi orbit bumi yang berlawanan dengan kita. Karena benda langitnya, kita tidak dapat melihat area luas yang sesuai dengan 600 diameter planet kita. Pada jarak ini mungkin terdapat planet kembar Bumi.

Inilah hipotesis yang diungkapkan oleh Dan apa yang dikatakan ilmuwan lain tentang hal ini? Tidak ada bukti langsung bahwa memang ada planet kembar Bumi di belakang Matahari. Namun, tidak ada yang berani membantah pendapat ini.

Gandakan pengetahuan orang-orang zaman dahulu

Orang Mesir selalu percaya bahwa setiap orang saat lahir tidak hanya diberkahi dengan jiwa, tetapi juga salinan kedua. Kembarannya adalah sejenis pelindung. Ia bersifat spiritual, tetapi pada saat yang sama tidak terlihat oleh mata manusia.

Orang Mesir kuno juga yakin bahwa setelah seseorang meninggal, jiwa dan saudara kembarnya terpisah darinya. Dalam hal ini, kembarannya dapat dibangkitkan. Untuk itu diperlukan penopang berupa badan atau gambarannya berupa patung, relief atau lukisan.

Dari sinilah muncul teori keabadian, yang mengakibatkan dibangunnya makam dalam jumlah besar. Orang Mesir percaya bahwa orang yang mengalami kembarannya berhak melanjutkan kehidupan duniawi bahkan di dunia berikutnya.

Beberapa saat kemudian, gagasan yang sama tentang dunia diungkapkan oleh Philolaus neo-Pythagoras. Orang bijak ini mengatakan bahwa pusat alam semesta tidak ada di Bumi, tetapi di apa yang disebut Hestna, yaitu pusat api. Philolaus adalah pendiri teori kosmogoni. Menurut gagasan ilmu pengetahuan ini, semua planet berputar mengelilingi pusat api. Ini bahkan termasuk Matahari, yang tidak bersinar, tetapi berperan sebagai cermin, memantulkan kecemerlangan Hestna. Pada saat yang sama, Philolaus berpendapat bahwa ada planet kembar di Bumi. Benda langit ini bergerak pada orbit yang sama, namun letaknya di belakang Hesna. Philolaus menyebut planet ini Anti-Bumi. Rupanya, menurut gagasannya, ada dunia kembaran manusia di sana.

Pendapat astronomi modern

Ilmuwan modern tidak dapat membuktikan atau menyangkal fakta bahwa ada planet kembar di Bumi. Stasiun luar angkasa modern juga tidak menjawab pertanyaan tersebut. Lagi pula, bidang pandangnya sangat kecil, dan selain itu, perangkat ini dipasang untuk mengamati benda langit tertentu.

Para astronot Amerika yang mendarat di Bulan juga tidak membantu dalam hal ini. Sudut pandang mereka tidak memungkinkan mereka untuk “melihat” ke luar Matahari. Untuk membuktikan bahwa ada planet kembar Bumi di belakang bintang kita, kita perlu terbang lebih jauh, menempuh jarak 10-15 kali lebih jauh.

Astronomi modern menunjukkan bahwa akumulasi zat tertentu mungkin terjadi di orbit planet kita. Apalagi letaknya sangat mungkin terjadi pada titik-titik tertentu yang disebut titik dibrasional (salah satunya terletak di belakang Matahari). Namun menurut para ilmuwan, posisi jenazah di tempat tersebut sangat tidak stabil.

Analog yang ada

Untuk memahami apakah ada kembaran planet Bumi, kita perlu mengingat kembali sistem Saturnus. Dia seperti Matahari. Dan pada saat yang sama kita mengamati dua satelit yang terletak pada orbit yang sesuai dengan bumi. Ini adalah Janus dan Epimetheus. Setiap empat tahun sekali, benda-benda langit ini saling mendekat dan “mengubah” orbitnya. “Permainan” semacam itu terjadi karena interaksi gravitasi planet-planet. Jadi, pada awalnya Epimetheus bergerak dengan kecepatan lebih tinggi di orbit dalam. Janus agak di belakangnya. Planet ini bergerak pada orbit terluar. Kemudian Epimetheus “mengejar” Janus, namun tidak terjadi tabrakan. Planet-planet mengubah orbitnya dan menjauh satu sama lain.

Para ilmuwan berpendapat bahwa “pertemuan” antara Bumi dan Gloria terjadi dengan cara yang sama. Hal ini lebih jarang terjadi.

Bukti yang mendukung teori Butusov

Ada beberapa pertimbangan yang mengarah pada kesimpulan bahwa memang ada planet Gloria - kembaran Bumi. Yang pertama menyangkut diskusi tentang orbit planet kita. Menurut beberapa cirinya, ia mempunyai kekhasan. Dan alasannya mungkin karena benda yang tersembunyi dari mata kita, yang meningkatkan total massa orbit sekitar dua kali lipat.

Fakta lain menunjukkan bahwa ada kembaran planet Bumi. Pada abad ke-17, sebuah benda tak dikenal ditemukan di dekat Venus oleh direktur Observatorium Paris, D. Cassini. Benda langit ini berbentuk bulan sabit, artinya bukan bintang. Venus sendiri terlihat sama saat itu. Itulah sebabnya Cassini berasumsi telah menemukan satelit planet ini. Objek yang sama diamati pada tahun 1740 oleh Short, dan 19 tahun kemudian oleh Mayer. Ia dilihat oleh Montaigne pada tahun 1761 dan Rotkier pada tahun 1764. Tidak ada orang lain yang melihat benda langit ini. Itu telah menghilang entah kemana. Fakta ini menunjukkan bahwa planet-planet yang terletak di belakang Matahari sangat jarang dapat diamati, dan hanya jika planet-planet tersebut muncul dari balik bintang.

Kehidupan di Gloria

Jika kita berasumsi bahwa planet kembaran Bumi itu benar-benar ada, maka fakta ini akan sangat menarik bagi umat manusia. Faktanya adalah bahwa benda angkasa ini berada pada jarak yang sama dari Matahari, yaitu menerima jumlah energi yang sama darinya. Hal ini memberikan alasan untuk mengatakan bahwa keberadaan peradaban mungkin terjadi di Gloria. Anda dapat melangkah lebih jauh dalam alasan Anda. Sangat mungkin untuk menjadi tuan rumah basis peradaban di Gloria. Pada saat yang sama, tanah adalah semacam “pemukiman”. Untuk mendukung fakta ini, banyak contoh UFO yang menunjukkan peningkatan minat terhadap peristiwa yang terjadi di planet kita. Misalnya, mereka terlihat di lokasi ledakan nuklir di Hiroshima, Chernobyl dan Fukushima dalam waktu satu jam setelah tragedi tersebut.

Apa alasan perhatian yang begitu besar? Dalam bahaya bagi Gloria. Bagaimanapun, kedua planet kita terletak pada orbit yang sama pada titik dibrasional yang tidak stabil. Ledakan nuklir yang menimbulkan getaran dahsyat mampu menggerakkan bumi dan melemparkannya ke arah Gloria. Dan ini mengancam bencana dahsyat bagi dua planet sekaligus.

Jika kita berasumsi bahwa peradaban Gloria lebih maju dari peradaban bumi dalam perkembangannya, maka tidak diragukan lagi, peradaban Gloria akan mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan demi keselamatannya sendiri. Saat ini, kita tidak bisa membicarakan intervensi signifikan terhadap urusan kemanusiaan. Namun bukan berarti netralitas seperti itu akan bertahan selamanya.

Penelitian NASA

Pada tahun 2009, Badan Antariksa AS meluncurkan satelit astronomi bernama Kepler. Pada awal tahun 2015, ia telah menemukan lebih dari empat ribu planet, keberadaan hampir seperempatnya telah dikonfirmasi secara resmi. Para spesialis yang melakukan penelitian secara resmi mengumumkan penemuan mereka terhadap delapan planet eko berbatu kosmik. Menurut para ilmuwan, anak-anak terlantar tidak lebih dari saudara kembar Bumi.

Eksplorasi aktif luar angkasa terus berlanjut. Dan ada kemungkinan daftar si kembar Bumi selanjutnya akan bertambah. Namun, studi mendetail tentang objek-objek tersebut adalah tugas yang sangat sulit. Alasannya terletak pada jarak planet-planet. Faktanya adalah jarak mereka dari Bumi beberapa ratus tahun cahaya. Namun keinginan umat manusia untuk menemukan planet yang layak huni terus berlanjut. Pada tahun 2017, direncanakan untuk meluncurkan satelit baru yang akan menjelajahi permukaan dan mempelajari lintasan “si kembar”.

Penemuan yang luar biasa

Baru-baru ini, para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka telah menemukan planet kembaran Bumi. Dan satelit luar angkasa Kepler membantu mereka dalam hal ini. Benda angkasa ini agak lebih besar dari planet kita dan lebih dingin. Berdasarkan ciri-cirinya tersebut, ia dapat disebut sebagai sepupu Bumi kita. Namun, saat ini planet Kepler-186 f yang merupakan kembaran Bumi sudah ditemukan oleh para astronom. Diameter benda angkasa ini adalah 14.000 kilometer. Jumlah ini sedikit lebih banyak (10%) dibandingkan dengan jumlah yang ada di Bumi. Orbit planet baru ini berada di “zona Goldilocks” (sebutan untuk bintang Kepler)

Para ilmuwan percaya bahwa planet Kepler-186 f adalah kembaran Bumi karena kondisi suhunya. Fakta bahwa di sana tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin memungkinkan adanya air di permukaan. Kesimpulan ini menunjukkan adanya kehidupan di planet ini.

Alasan untuk berasumsi bahwa planet Kepler adalah kembaran Bumi ditentukan oleh jarak lokasinya dari bintangnya. Hal ini serupa dengan jarak planet kita ke Matahari. Para peneliti juga meyakini Kepler-186 f terdiri dari air, batu, dan besi. Artinya, dari bahan yang sama dengan Bumi. Gravitasi Kepler juga serupa dengan gravitasi kita.

Namun, planet kembaran Bumi ini (lihat foto di bawah) bukanlah salinan mutlak dari planet kita. Matahari tempat Kepler berputar dapat disebut katai merah karena jauh lebih dingin daripada matahari kita. Apalagi satu tahun di planet ini hanya berlangsung selama 130 hari. Karena Kepler-186f terletak di tepi Zona Goldilocks, kemungkinan besar lapisan permafrost menutupi permukaannya.

Di sisi lain, Kepler memiliki massa yang besar. Hal ini kemungkinan besar menyebabkan terciptanya lapisan atmosfer yang lebih padat dibandingkan di Bumi. Struktur massa udara ini harus mengimbangi kekurangan panas. Selain itu, katai merah memancarkan cahaya, terutama inframerah, yang membantu mencairkan es.

Venus

Pada pagi dan sore hari, Anda dapat mengamati planet di langit, yang pada zaman dahulu dinamai dewi kecantikan dan cinta Romawi. Dahulu, para astronom mengira Venus adalah dua benda kosmik yang terpisah. Pada saat yang sama, mereka diberi nama Heperus dan Fosfor.

Sejak lama diyakini bahwa planet kembaran bumi adalah Venus. Namun, ilmuwan modern percaya bahwa permukaannya sangat kering dan panas, dan hal ini tidak memungkinkan adanya air dalam bentuk cair di sini. Selain itu, Venus selalu tertutup awan tebal yang mengandung asam sulfat. Mereka tidak membiarkan sinar matahari mencapai permukaan planet.

Nibiru

Pada tahun 1982, NASA mengumumkan kemungkinan adanya planet lain di tata surya kita. Pesan ini terkonfirmasi setahun kemudian, ketika satelit buatan inframerah yang diluncurkan berhasil mendeteksi benda langit yang sangat besar. Ini adalah planet kembaran bumi – Nibiru. Benda luar angkasa ini memiliki banyak nama berbeda. Ini adalah Planet ke-12, dan Planet X, serta Cakram Bertanduk dan Bersayap.

Benda langit ini memiliki Nibiru yang sangat besar, lima kali lebih besar dari bumi. Planet X berputar mengelilingi sebuah bintang, yang oleh para astronom disebut Katai Gelap, bergerak bersamaan dengan Matahari dan pada jarak tertentu darinya. Pada saat yang sama, Nibiru secara berkala membuat sentakan ke satu bintang, lalu ke bintang lainnya, menjadi penghubung pasti antara dua dunia yang berbeda.

Benda angkasa yang sangat besar ini diikuti oleh bulan-bulannya, serta ekor pecahan yang sangat besar. Ini adalah sejenis puing-puing planet yang membawa kehancuran pada segala sesuatu yang dilaluinya.

Nibiru bergerak melawan pergerakan seluruh planet di tata surya. Para astronom menyebutnya orbit retrograde. Jika benda seperti itu muncul di tata surya dekat Bumi, planet kita tidak bisa lepas dari masalah. Kemungkinan besar, pemulihan hubungan seperti itu telah terjadi lebih dari satu kali. Hal ini dapat menjelaskan zaman es dan kematian dinosaurus, cerita alkitabiah, dan jejak kehidupan cerdas di dasar laut.

Orang zaman dahulu juga tahu tentang planet ini. Mereka percaya bahwa dewa bernama Anunaki tinggal di Nibiru. Mereka digambarkan sebagai makhluk humanoid, mirip manusia, dengan tinggi tiga meter. Diyakini bahwa Anunaki membangun piramida dengan menggunakan manusia sebagai budak. Menurut legenda, para Dewa ini membutuhkan emas duniawi, yang debunya digunakan untuk menahan panas di atmosfer Nibiru. Ada pendapat bahwa piramida itu sendiri digunakan oleh makhluk humanoid untuk komunikasi antarplanet. Hipotesis ini diperkuat dengan tidak adanya ruang pemakaman di beberapa bangunan ini, yaitu tempat yang diyakini sebagai tempat didirikannya semua bangunan ini.

Ada teori bahwa di sisi berlawanan Matahari dalam orbit Bumi terdapat benda mirip Bumi - Anti-Bumi.

Dalam orbit Bumi (Bumi berputar pada orbit ketiga), DUA planet bergerak mengelilingi Matahari: Bumi dan beberapa planet lain. Matahari memandang Bumi yang ukuran (massanya) lebih kecil dibandingkan planet di belakangnya. Planet misterius ini letaknya berlawanan dengan kita, di belakang Matahari, jadi kita tidak melihatnya! Jelas sekali, orang Mesir mencoba mengabadikan informasi yang diterima dari Nefers, sehingga informasi itu disimpan tidak hanya di dinding pemakaman Lembah Para Raja, tetapi juga dalam kosmogoni Philolaus neo-Pythagoras, yang berpendapat bahwa di orbit Bumi di belakang Matahari, yang disebutnya Hestna (pusat api), terdapat benda mirip Bumi - Anti-Bumi.
Berikut beberapa fakta menarik yang dicatat para astronom:
Dini hari tanggal 25 Januari 1672, direktur Observatorium Paris, Giovanni Domenico Cassini, menemukan benda tak dikenal berbentuk bulan sabit di dekat Venus, yang memiliki bayangan yang secara langsung menunjukkan bahwa benda tersebut adalah planet besar dan bukan bintang. Venus juga berbentuk bulan sabit pada saat itu, jadi pada awalnya Cassini berasumsi bahwa satelitnyalah yang ditemukan. Ukuran tubuhnya sangat besar. Dia memperkirakan diameternya seperempat diameter Venus. 14 tahun kemudian, pada tanggal 18 Agustus 1686, Cassini melihat planet ini lagi, dan dia meninggalkan catatan di buku hariannya.
Pada tanggal 23 Oktober 1740, sesaat sebelum matahari terbit, sebuah planet misterius ditemukan oleh anggota Royal Scientific Society dan astronom amatir James Short. Sambil mengarahkan teleskop pemantul ke Venus, dia melihat sebuah “bintang” kecil sangat dekat dengannya. Setelah mengarahkan teleskop lain ke sana, memperbesar gambar 50-60 kali dan dilengkapi dengan mikrometer, ia menentukan jaraknya dari Venus menjadi sekitar 10,2°. Venus diamati dengan sangat jelas. Udaranya sangat jernih, jadi Short memandang “bintang” ini dengan pembesaran 240 kali dan, yang sangat mengejutkannya, menemukan bahwa ia berada dalam fase yang sama dengan Venus. Artinya Venus dan planet misterius itu diterangi oleh Matahari kita, dan bayangan berbentuk bulan sabit sama seperti pada piringan Venus yang terlihat. Diameter planet ini kira-kira sepertiga diameter Venus. Cahayanya tidak begitu terang atau jernih, tetapi dengan garis yang sangat tajam dan jelas, karena letaknya lebih jauh dari Matahari daripada Venus. Garis yang melalui pusat Venus dan planet membentuk sudut sekitar 18-20° terhadap ekuator Venus. Short mengamati planet ini selama satu jam, tetapi pancaran sinar matahari bertambah dan dia kehilangannya sekitar pukul 08:15.
Pengamatan selanjutnya dilakukan pada tanggal 20 Mei 1759 oleh astronom Andreas Mayer dari Greifswald (Jerman).
Kegagalan “dinamo” matahari yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terjadi pada akhir abad ke-17 - awal abad ke-18 (juga terwujud dalam minimum Maunder, ketika praktis tidak ada bintik di Matahari selama lima puluh tahun) menjadi penyebab ketidakstabilan orbit Anti-Bumi. 1761 adalah tahun pengamatannya yang paling sering dilakukan. Selama beberapa hari berturut-turut: pada tanggal 10, 11 dan 12 Februari, laporan pengamatan planet (satelit Venus) datang dari Joseph Louis Lagrange (J.L. Lagrange) dari Marseille, yang kemudian menjadi direktur Akademi Ilmu Pengetahuan Berlin.
Pada tanggal 3, 4, 7 dan 11 Maret, dia diamati oleh Jacques Montaigne, anggota Asosiasi Limoges.
Sebulan kemudian - pada tanggal 15, 28 dan 29 Maret, Montbarro dari Auxerre (Prancis) juga melihat benda angkasa melalui teleskopnya, yang ia anggap sebagai "satelit Venus". Delapan pengamatan terhadap benda ini pada bulan Juni, Juli, dan Agustus dilakukan oleh Redner dari Kopenhagen.
Pada tahun 1764, planet misterius ini diamati oleh Roedkier. Pada tanggal 3 Januari 1768, diamati oleh Christian Horrebow dari Kopenhagen. Pengamatan terakhir dilakukan pada 13 Agustus 1892. Astronom Amerika Edward Emerson Barnard memperhatikan objek tak dikenal berkekuatan ketujuh di dekat Venus (di mana tidak ada bintang yang dapat dikaitkan dengan pengamatan tersebut). Kemudian planet itu tertinggal di belakang Matahari. Menurut berbagai perkiraan, ukuran planet yang diamati berkisar antara seperempat hingga sepertiga ukuran Venus.
Jika pembaca yang bingung berkomentar tentang pencapaian astronomi modern dan pesawat luar angkasa yang menjelajahi luasnya tata surya, kami akan segera menempatkan semuanya pada tempatnya.
Keadaan yang sangat penting yang tetap berada di luar jangkauan pandangan non-spesialis adalah bahwa kendaraan yang terbang di luar angkasa tidak “melihat-lihat”. Untuk terus menyempurnakan dan mengoreksi orbit, “mata elektronik” stasiun luar angkasa ditujukan pada objek luar angkasa tertentu yang digunakan untuk tujuan orientasi, misalnya, pada bintang Canopus.
Jarak dari Bumi ke Anti-Bumi begitu jauh, dengan mempertimbangkan ukuran Matahari dan efek yang ditimbulkannya, sehingga di hamparan ruang surya yang tak berujung, sebuah benda kosmik yang cukup besar bisa “hilang”, tetap tidak terlihat oleh mata. waktu yang lama.

Sistem: Bumi - Matahari - Anti-Bumi.

Bagian orbit Bumi yang tidak terlihat di belakang Matahari sama dengan 600 kali diameter Bumi.
Jarak rata-rata Bumi ke Matahari masing-masing adalah 149.600.000 km, jarak Matahari ke Anti Bumi juga sama, karena berada pada orbit Bumi di belakang Matahari. Diameter ekuator Matahari adalah 1.392.000 km atau 109 kali diameter Bumi. Diameter bumi di khatulistiwa adalah 12.756 km. Jika jarak Bumi ke Matahari dijumlahkan dan jarak Matahari ke Anti Bumi dijumlahkan dengan memperhitungkan diameter Matahari, maka total jarak Bumi ke Anti Bumi adalah: 300.592.000 km. Membagi jarak ini dengan diameter bumi, kita mendapatkan 23564,75.

Sekarang mari kita simulasikan situasinya, bayangkan Bumi sebagai sebuah benda dengan diameter 1 meter (yaitu pada skala 1 hingga 12.756.000), dan lihat bagaimana tampilan Anti-Bumi dibandingkan dengan Bumi di foto. Untuk melakukan ini, ambil 2 bola dengan diameter 1 meter. Jika globe Bumi pertama ditempatkan tepat di depan lensa kamera, dan Bola Anti-Bumi lainnya ditempatkan di latar belakang, dengan memperhatikan skala yang sesuai dengan perhitungan kami, maka jarak antara kedua bola tersebut adalah 23 kilometer 564,75 meter. Jelasnya, pada jarak seperti itu, globe Anti-Bumi dalam bingkai yang dihasilkan akan sangat kecil sehingga tidak terlihat. Resolusi kamera dan ukuran bingkai tidak akan cukup agar kedua bola bumi dapat terlihat pada film atau cetakan pada saat yang bersamaan, terutama jika sumber cahaya yang kuat ditempatkan di tengah jarak antar bola, yang menyimulasikan Matahari dengan diameter 109 meter! Oleh karena itu, mengingat jarak, ukuran dan luminositas Matahari, serta fakta bahwa pandangan ilmu pengetahuan diarahkan ke arah yang sama sekali berbeda, tidak mengherankan mengapa Anti-Bumi tetap luput dari perhatian.
Bagian ruang tak kasat mata di belakang Matahari, dengan memperhitungkan korona matahari, sama dengan sepuluh diameter orbit bulan atau 600 diameter Bumi. Oleh karena itu, terdapat lebih dari cukup ruang bagi planet misterius untuk bersembunyi. Astronot Amerika yang mendarat di Bulan tidak dapat melihat planet ini, untuk melakukan ini mereka harus terbang 10-15 kali lebih jauh.
Untuk memastikan bahwa kita tidak sendirian di alam semesta, dan bahwa “saudara seiman” berada sangat dekat, tetapi tidak di tempat yang dicari para astronom, kita harus mengambil foto bagian orbit Bumi yang sesuai. Teleskop luar angkasa SOHO, yang terus-menerus memotret Matahari, berada dekat dengan Bumi, oleh karena itu, pada prinsipnya, ia tidak dapat melihat planet di belakang Matahari kecuali ia sekali lagi mengubah posisinya akibat badai magnet matahari yang dahsyat, seperti yang terjadi di Bumi. akhir abad ke-17 dan awal abad ke-17.abad XVIII.

Posisi teleskop SOHO relatif terhadap Matahari dan Anti Bumi.

Serangkaian foto dari stasiun yang terletak di orbit dekat Mars dapat memperjelas situasi, tetapi sudut dan perbesaran harus memadai, jika tidak, penemuan akan ditunda lagi. Rahasia Anti-Bumi tersembunyi tidak hanya oleh jurang luar angkasa, kebutaan dan ketidakpedulian ilmu pengetahuan terhadap apa yang disimpan oleh monumen bersejarah, tetapi juga oleh upaya tak kasat mata seseorang.
Sehubungan dengan semua fakta di atas, dapat diasumsikan bahwa hilangnya stasiun otomatis Soviet “Phobos-1” kemungkinan besar disebabkan oleh fakta bahwa ia bisa menjadi “saksi” sebelum waktunya. Setelah diluncurkan pada tanggal 7 Juli 1988 dari Kosmodrom Baikonur menuju Mars dan, setelah memasuki orbit yang dirancang, sesuai dengan program, stasiun tersebut mulai memotret Matahari. 140 gambar sinar-X dari bintang kita dikirim ke Bumi, dan jika Phobos-1 terus merekam lebih jauh, ia akan menerima gambar yang diikuti dengan penemuan penting. Namun pada tahun 1988 itu, penemuan tersebut tidak seharusnya terjadi, sehingga semua kantor berita di dunia memberitakan hilangnya kontak dengan stasiun Phobos-1.
sakit. 6. Planet Mars dan satelitnya - Phobos.
Kanan bawah adalah foto benda berbentuk cerutu di sebelah bulan Mars Phobos, diambil dari stasiun Phobos 2. Satelit tersebut berukuran 28x20x18 km, sehingga dapat dinilai bahwa objek yang difoto berukuran sangat besar.
Nasib Phobos 2 yang diluncurkan pada 12 Juli 1988 pun serupa, meski berhasil mencapai sekitar Mars, kemungkinan karena tidak mengambil gambar Matahari. Namun, pada tanggal 25 Maret 1989, ketika mendekati satelit Mars Phobos, komunikasi dengan pesawat ruang angkasa terputus. Gambar terakhir yang dikirimkan ke Bumi menangkap objek aneh berbentuk cerutu, yang tampaknya menolak Phobos 2. Ini bukanlah daftar semua “hal aneh” yang terjadi di tata surya kita, yang lebih disukai oleh ilmu pengetahuan resmi. Nilailah sendiri. Ahli astrofisika Kirill Pavlovich Butusov menceritakan.
“Keberadaan sebuah planet di belakang Matahari dan perilaku cerdas kekuatan-kekuatan tertentu yang terkait dengannya ditunjukkan oleh komet-komet yang tidak biasa, yang telah mengumpulkan cukup banyak data. Ini adalah komet yang terkadang terbang di belakang Matahari, tetapi tidak terbang kembali, seolah-olah itu adalah pesawat luar angkasa. Atau contoh lain yang sangat menarik - komet Roland Aren pada tahun 1956, yang terlihat dalam jangkauan radio. Radiasinya diterima oleh astronom radio. Ketika komet Roland Arena muncul dari balik Matahari, sebuah pemancar beroperasi di ekornya dengan panjang gelombang sekitar 30 meter. Kemudian, di bagian ekor komet, sebuah pemancar mulai bekerja pada gelombang setengah meter, terpisah dari komet dan bergerak kembali ke belakang Matahari. Fakta lain yang umumnya luar biasa adalah komet yang terbang, seolah-olah sedang diperiksa, terbang mengelilingi planet-planet di tata surya satu per satu.”
Semua ini lebih dari sekedar penasaran, tapi jangan sampai teralihkan dari hal utama dan kembali ke masa lalu.
Benda berbentuk bulan sabit yang muncul dari belakang bintang adalah planet ke-12, yang tidak cukup untuk memberikan gambaran struktur Tata Surya yang harmonis dan stabil, antara lain konsisten dengan teks-teks kuno. Ngomong-ngomong, bangsa Sumeria mengklaim bahwa dari planet kedua belas tata surya kitalah “Dewa Langit dan Bumi” turun ke Bumi.
Perlu ditegaskan bahwa letak planet ini tepatnya di belakang Matahari menempatkannya pada kawasan yang mendukung kehidupan, berbeda dengan planet Marduk (menurut Sitchin) yang masa orbitnya 3600 tahun dan orbitnya jauh melampaui “sabuk”. kehidupan” dan di luar Tata Surya membuat keberadaan kehidupan di planet seperti itu menjadi mustahil.
Setuju, perubahan ini agak membingungkan - tetapi secara bertahap semuanya mulai berjalan pada tempatnya. Oleh karena itu, kesimpulan pertama dari penjelasan di atas, yang akan kami utamakan, adalah bahwa “Sumber” pengetahuan kuno tampaknya berasal dari alien!5 Hal ini memaksa kita untuk secara radikal mempertimbangkan kembali sikap terhadap monumen kuno yang masih ada, yang mungkin berisi informasi berharga tentang lingkungan di sekitar kita, manusia, sejarah sebenarnya Bumi dan nenek moyang kita yang menakjubkan.

Jika ada pembaca yang merasa bahwa ini adalah novel fiksi ilmiah, dan kemungkinan adanya gagasan ilmiah yang mendalam di kalangan nenek moyang kita yang jauh masih diragukan, mari kita melakukan penyimpangan singkat dan memastikan bahwa pandangan dunia orang dahulu , setidaknya pada asal usulnya, sangat ilmiah.
Untuk melakukan ini, mari kita abstrak dari gambar makam Ramses VI, yang berisi penggalan “Kitab Bumi”. Sejujurnya, perlu ditekankan bahwa judul fragmen ini sebagaimana diterjemahkan oleh para ahli Mesir Kuno berbunyi seperti ini: “Dia yang Menyembunyikan Jam. Personifikasi jam air" atau "Sosok falus dalam jam air"!? Anda suka? Terjemahan konyol seperti itu adalah hasil dari cara berpikir yang luar biasa dan terjemahan hieroglif yang salah.

Ada tidaknya Anti-Bumi menegaskan teori tentang tidak adanya konsep ketidakterbatasan.

Gloria adalah Anti-Bumi di balik Matahari. Benda langit misterius yang merupakan kembaran Bumi. Apa itu Anti-Earth dan bagaimana peneliti mengetahuinya? Kami selalu terpesona dengan pencarian hal-hal yang tidak biasa dan tidak diketahui. Penemuan rahasia baru selalu menjadi salah satu prioritas dalam perkembangan umat manusia.

Kembaran bumi adalah planet Gloria

Sekilas tata surya sudah dieksplorasi dengan cukup baik. Namun, orang Mesir kuno tidak berpikir demikian. Gagasan orang Mesir tentang dunia “ganda” itulah yang memengaruhi kosmogoni Philolaus. Dia menempatkan di pusat alam semesta bukan Bumi, seperti yang dilakukan para pemikir lain sebelumnya, melainkan Matahari. Semua planet lain, termasuk Bumi, berputar mengelilingi Matahari. Dan menurut Philolaus, di orbit Bumi pada titik cermin yang berlawanan terdapat benda serupa yang disebut Anti-Bumi.

Saat ini kita tidak memiliki bukti akurat mengenai keberadaan benda apa pun di belakang Matahari, namun kita tidak dapat menyangkal kemungkinan tersebut. Menurut beberapa ilmuwan, planet kembar ini berukuran 2,5 kali bumi dan terletak pada jarak 600 tahun cahaya darinya. Bagi Bumi, ini adalah planet kembar terdekat. Suhu rata-rata di planet ini adalah 22 derajat Celcius. Para ilmuwan belum mengetahui apa yang terdiri dari batuan padat, gas, atau cair. Setahun di Gloria adalah 290 hari.

Astronomi mengemukakan kemungkinan terjadinya penumpukan materi pada titik-titik librasi pada orbit bumi, salah satunya terletak di belakang Matahari, namun posisi benda tersebut pada titik tersebut sangat tidak stabil. Tetapi Bumi sendiri terletak pada titik librasi ini, dan di sini pertanyaan tentang posisi timbal balik mereka menjadi tidak sederhana. Pernahkah Anda bertanya-tanya: “Apakah ada area luas yang menghalangi pandangan kita oleh Matahari?” Jawabannya jelas – Ya, sangat besar. Diameternya melebihi 600 kali diameter Bumi.

Para ilmuwan menamai tubuh hipotetis ini Gloria. Ada beberapa alasan mengapa hal itu benar-benar ada. Jadi... Orbit bumi itu istimewa, karena planet-planet dengan orbit lain dari kelompok Bumi - Merkurius, Venus, Mars - relatif simetris terhadapnya dalam beberapa karakteristik. Pola serupa diamati di antara planet-planet dalam kelompok Jupiter - dalam kaitannya dengan orbitnya, tetapi tampaknya lebih alami, karena Jupiter adalah raksasa dan 3 kali lebih besar dari Saturnus. Namun massa tetangga Bumi, Venus, 18% lebih rendah dari massa kita. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa orbit bumi tidak mungkin istimewa, namun demikian. Kedua. Teori pergerakan Venus sudah lama tidak diberikan kepada para ilmuwan. Mereka tidak bisa memahami keanehan gerakannya. Itu bisa maju atau tertinggal dari perkiraan waktu. Ternyata ada kekuatan yang tidak diketahui dan tidak terlihat yang bekerja di Venus. Mars berperilaku sama. Terlebih lagi, ketika Venus lebih cepat dari jadwal orbitnya, Mars justru tertinggal di belakangnya. Semua ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya beberapa penyebab umum.

Gloria menyatakan keberadaannya pada abad ke-17 ketika direktur Observatorium Paris Cassini melihat objek tak dikenal di dekat Venus. Benda ini berbentuk sabit. Itu adalah benda angkasa, tapi bukan bintang. Kemudian dia mengira telah menemukan satelit Venus. Ukuran satelit yang diduga ini sangat besar, kira-kira 1/4 ukuran Bulan. Pada tahun 1740 objek tersebut dilihat oleh Short, pada tahun 1759 oleh Mayer, dan pada tahun 1761 oleh Rotkier. Kemudian tubuh itu menghilang dari pandangan. Bentuk benda yang berbentuk bulan sabit menunjukkan ukurannya yang besar, namun itu bukanlah sebuah nova.
Kembali ke masa Mesir Kuno, secara umum diterima bahwa kita masing-masing memiliki kembaran astral yang energik. Belakangan mereka mulai memanggilnya Jiwa. Dari situlah teori keberadaan Anti Bumi bermula. Para peneliti percaya bahwa “kembaran” kita ada yang berpenghuni. Bagaimanapun, jaraknya dari Matahari hampir sama dengan Bumi, dan kecepatan pergerakannya hampir sama. Tim peneliti yang mencari planet kembar mengatakan mereka telah menemukan 1.094 planet yang merupakan planet kembar yang cocok untuk Bumi. Ketika para ilmuwan mengkonfirmasi status kandidat tersebut, pencarian peradaban luar bumi akan lebih tepat sasaran. Jadi, kita tunggu saja penemuan-penemuan baru...

Semakin sering kita (orang awam) dihadapkan pada teori tentang planet Gloria (Anti Bumi), ada yang menyebutnya Nibiru.

Ini pertama kalinya saya menulis artikel (jangan terlalu memarahi saya)

Planet macam apa ini, siapa yang menghuninya, dan apakah peradabannya lebih tua dari peradaban kita?

Teori tentang anti bumi (Gloria) diciptakan oleh Pavlovich Kiril Butusov. Sejak zaman kuno, para dewa telah turun dari surga kepada manusia, kemungkinan besar mereka adalah alien di kapal mereka (jika Anda terbang dengan helikopter ke suku-suku primitif Amerika Selatan, Anda juga akan disebut dewa), dari mana mereka bisa terbang, kemungkinan besar lebih dari satu peradaban alien mengawasi kita dan mereka mungkin bisa terbang dari Gloria (anti-bumi) yang sama. Planet ini terletak pada titik librasi bumi (titik Langrange).

Secara total, setiap planet memiliki 3 titik Langrange:

Para astronom berpengalaman mengetahui bahwa ada satelit lain yang mengorbit di sekitar planet kita. Kami tidak menyadarinya karena terdiri dari puing-puing meteorit dan debu - unsur-unsur ini dikelompokkan pada titik Langrange (titik librasi), dan sebenarnya merupakan satu benda (mungkin tercermin dalam gambar UFO).

Jadi anti-bumi ini terletak tepat di belakang matahari dan oleh karena itu tidak terlihat dari bumi, meskipun titik Langrange tidak sepenuhnya stabil, planet dapat muncul darinya (jarang terjadi) sehingga, pada tahun 1666 dan 1672, direktur dari Observatorium Paris Cassini mengamati dari dekat Venus memiliki tubuh berbentuk bulan sabit dan berasumsi bahwa ini adalah satelitnya (sekarang kita tahu bahwa Venus tidak memiliki satelit). Pada tahun-tahun berikutnya, banyak astronom lain (Short, Montel, Lagrange) melihat hal serupa. Kemudian benda misterius itu menghilang entah kemana. Dengan mempelajari tanggal pengamatan dan urutan kronologisnya, kita dapat membuat perkiraan kapan Gloria bisa dilihat lagi, yaitu tahun 2012 (ini hanya perkiraan).

Keberadaan Gloria juga dibuktikan dengan anomali pergerakan Mars dan Venus (Neptunus ditemukan karena anomali Uranus), namun jika dipasang anti bumi, maka semua anomali Mars dan Venus hilang (begitulah Anda dapat menghitung massa anti-bumi).

Fakta menarik lainnya:

Ini adalah bagian dari “Kitab Bumi”, bagian A, adegan 7. Jadi: sosok laki-laki (mungkin dewa matahari Mesir Amon-ra) melambangkan Matahari, dan dua bola di kanan dan kirinya adalah Bumi dan Gloria (Anti-Bumi). Gambar ini menjadi bukti lebih lanjut keberadaan Gloria.

Paparan "Wahyu":

1. Jika planet ini ada, ia pasti sudah lama muncul dari balik matahari dan menampakkan diri kepada kita:

Seperti yang sudah saya katakan, Gloria terletak di titik librasi (titik Langrange) dan oleh karena itu dia dapat dengan tenang berputar di titik ini, tetapi dalam beberapa periode dia keluar dari balik matahari, tetapi kemudian kembali ke tempatnya (ketiga titik librasi memiliki properti ini).

2. Satelit yang terbang jauh dari planet kita pasti sudah lama menemukan Gloria ini, namun belum ditemukan:

Satelit mempunyai bidang pandang tertentu dan tidak mempunyai waktu untuk berputar ke arah Matahari, namun meskipun mereka berbalik dan mengambil gambarnya, mereka tidak akan melihat apapun, karena kameranya memiliki resolusi tertentu.

Dan belum ada seorang pun yang pernah menetapkan tugas untuk mencari Anti-Bumi.

Meskipun ilmu pengetahuan mengetahui satu kasus ketika satelit Cassini (bukan manusia) yang menjelajahi Saturnus berbelok ke arah Matahari, mereka mengatakan bahwa Gloria ditemukan, namun kasus ini belum terbukti, yang berarti informasi tersebut mungkin tidak dapat diandalkan (tentang satelit Cassini).

3. Jika planet ini ada, perhitungan orbitnya akan salah:

Ahli astrofisika (profesional) mana pun akan memberi tahu Anda bahwa benda seukuran bumi hanya dapat mempengaruhi 2 planet di antara planet ini. Dan pengaruhnya tidak akan terlalu kuat sehingga planet-planet akan keluar dari orbitnya, tetapi Gloria hanya mempengaruhi Mars dan Venus.