Selama operasi Prusia Timur, pasukan Soviet dari Front Belorusia ke-2 dan Front Belorusia ke-3 mencapai Teluk Frisch Gaff (Frisches Haff). Pada saat yang sama, dua kelompok besar terputus dari pasukan utama tentara Jerman dari darat: di kota benteng Königsberg dan di Semenanjung Zemland. Pada awal April, Koenigsberg diterjang badai, dan pada akhir April, kelompok Zemland dilikuidasi - pada 25 April, benteng terakhirnya, kota benteng dan pangkalan angkatan laut Pillau (sekarang Baltiysk), direbut badai.
Bagian dari pengelompokan Zemland (sisa-sisa 5 divisi yang dikalahkan, total hingga 35.000 orang) berhasil menyeberang dari Semenanjung Zemland melalui Selat Zeetif yang sempit ke spit Frishe-Nerung yang panjang dan mulai mundur di sepanjang itu ke arah barat daya. Karena musuh secara aktif mengevakuasi pasukannya melintasi Laut Baltik dari pengelompokan yang terputus, ada risiko bahwa pasukan yang dievakuasi tersebut akan memasuki pertempuran ke arah Berlin. Untuk mengalahkan pengelompokan Jerman di ludah, diputuskan untuk mendaratkan serangan amfibi. Gagasan operasi direduksi menjadi pendaratan simultan dua pasukan penyerang di spit, di pantai barat dan timur. Tindakan mereka seharusnya memotong ludah dengan serangan balik dan memaksa pengelompokan di ujung utara ludah untuk menyerah, kemudian melanjutkan serangan ke arah selatan. Operasi sedang dipersiapkan oleh pasukan Armada Baltik dan pasukan Front Belorusia ke-3 sejak Maret 1945, keputusan akhir untuk melakukan itu dibuat selama serangan terhadap Pillau.
Pertempuran untuk spit Frische-Nereng dimulai bahkan sebelum pendaratan dengan menerobos ke ujung utara: mulai pukul 18:00 tanggal 25 April 1945, detasemen muka Resimen Senapan Pengawal ke-17, yang terdiri dari pengintai resimen, senapan ke-7 kompi Letnan Senior S. Ya. Nekhaenko, peleton mortir letnan junior A. I. Suvorov, kru senapan mesin berat dan meriam 45 mm pada tiga kendaraan amfibi Amerika di bawah komando komandan batalion senapan ke-3 penjaga, Mayor A. V. Dorofeev dan wakilnya untuk urusan politik, letnan senior V N. Pankratova, di bawah tembakan musuh terus-menerus, melintasi Selat Zeetif, yang menghubungkan Laut Baltik dengan Teluk Frisches-Haff (sekarang Teluk Kaliningrad) dan mendarat di Frische-Nerung Meludah. .
Dari pantai selatan teluk, 36 senjata artileri lapangan dari brigade artileri ke-37 dari Angkatan Darat ke-43 dan 36 senjata dari brigade artileri ke-150 dari Tentara Pengawal ke-11 dialokasikan untuk dukungan artileri terhadap pendaratan. Kerugiannya adalah jumlah amunisi yang kecil (13 tembakan per senjata).
Kedua detasemen pendaratan - yang barat dari laut dan yang timur dari Teluk Frisch-Gaff (Frisches-Haff) - setelah mendarat akan bertemu dan berada di bawah komando keseluruhan komandan pendaratan timur, Mayor Jenderal Pantai Penjaga I. N. Kuzmichev, komandan infanteri Brigade Angkatan Laut ke-260 dari Armada Baltik. Operasi itu dikomandoi oleh komandan Pangkalan Angkatan Laut Pillau (pangkalan itu sementara berada di kota Tapiau, sekarang Gvardeysk), Laksamana Muda N. E. Feldman. Kepemimpinan umum dilakukan oleh komandan Wilayah Pertahanan Laut Barat Daya Armada Baltik, Wakil Laksamana N. I. Vinogradov. 25 April 1945 pukul 17 dari komandan Tentara Pengawal ke-11, Jenderal K. N. Galitsky, perintah tempur diterima untuk operasi pendaratan.
Kelompok pendarat Barat meninggalkan daerah Palmniken (sekarang Yantarny) pada pukul 22:45 tanggal 25 April dan bergerak di sepanjang laut lepas ke daerah pendaratan di dekat desa Waldhale di atas spit. Komposisi pasukan detasemen adalah resimen konsolidasi (lebih dari 600 orang) dari Divisi Senapan Pengawal ke-83 dari Tentara Pengawal ke-11, Jenderal K. N. Galitsky, di bawah komando wakil komandan Divisi Pengawal, Kolonel L. T. Bely. Komandan pasukan pendaratan adalah kepala staf kapal torpedo, Kapten Peringkat 2 G.P. Timchenko. Komandan pasukan penutup adalah komandan brigade kapal torpedo, Kapten Peringkat 1 A.V. Kuzmin. Dari laut, transisi detasemen ditutupi oleh divisi kapal lapis baja laut Kapten 2nd Rank G.S. Gapkovsky. Kapal penyapu ranjau dikomandoi oleh Letnan Komandan A. V. Dudin. Secara total, detasemen terdiri dari 21 kapal torpedo dan kapal penyapu ranjau, di mana 10 pasukan mendarat dan 12 melindunginya dari laut. Untuk memastikan kejutan, tidak ada persiapan artileri yang dilakukan di lokasi pendaratan detasemen barat.
Saat mendekati lokasi pendaratan, kapal pendarat tiba-tiba bertabrakan dengan enam kapal pendarat cepat (HDB) milik musuh yang hendak menuju Pillau, tanpa mengetahui kejatuhannya. Dalam pertempuran laut yang singkat, salah satu perahu kami rusak, tetapi kru memadamkan api di ruang mesin dan perahu tetap mengapung. Tembakan balasan rusak berat oleh satu BDB, yang tenggelam di perairan dangkal (awak ditawan), sisanya buru-buru meninggalkan medan perang.
Situasi pendaratan para pelaut diselamatkan karena fakta bahwa pengelompokan musuh di spit tidak memiliki satu perintah pun. Sementara beberapa bagian Wehrmacht bertempur dengan pendaratan, yang lain buru-buru melarikan diri melewati medan perang ke selatan, di mana pasukan musuh utama telah berkumpul di atas ludah. Pengelompokan selatan musuh tidak masuk ke dalam pertempuran dengan kekuatan pendaratan, buru-buru mundur lebih jauh. Mendengar auman pertempuran para pengawal batalyon ke-3, maka pada pagi hari tanggal 27 April Frische-Nerung berhasil melesat sejauh lebih dari 10 kilometer. Selanjutnya, spit memiliki lebar kurang dari satu kilometer dan dihalangi oleh banyak garis pertahanan. Karena operasi tersebut mengungkapkan kekurangan akut pasukan pendaratan angkatan laut dan artileri, serta masalah signifikan dalam tindakan armada dan pengorganisasian tindakan pasukan di atas ludah, komando Soviet meninggalkan serangan lebih lanjut, membatasi diri untuk memblokir meludah dari darat dan laut. Pasukan Jerman yang menumpuk di spit tidak berusaha menerobos, menjadi sasaran serangan udara terus menerus dan penembakan terus-menerus dari pantai selatan Teluk Frisch-Gaff. Pada malam hari, sebagian kecil pasukan dibawa keluar melalui laut. Pada 9 Mei 1945, pasukan Jerman di spit (sekitar 22 ribu orang) menyerah.
Secara umum, operasi berakhir dengan sukses, meskipun penuh dengan perubahan dramatis yang tiba-tiba dalam situasi. Di detasemen timur pasukan pendaratan, 70 orang tewas, 34 hilang, dan 133 orang terluka. Detasemen barat menewaskan 123 orang dan melukai 107 orang. Secara umum, pihak pendaratan kehilangan 193 pejuang tewas, sekitar 50 hilang, 240 terluka. Satu kapal torpedo hilang, 2 pelaut tewas di kapal, 5 luka berat.
Kerugian musuh jauh lebih besar: literatur Soviet menunjukkan jumlah 1.700 orang Jerman tewas dalam pertempuran. 5.800 tentara dan perwira ditangkap, dan piala besar diambil: 3.513 senapan, 1.300 senapan mesin, 354 senapan mesin, 18 mortir, 30 senjata, 13 tank, 260 kendaraan, 18 sepeda motor, 11 gudang, 12 senapan self-propelled.
Sebagian besar peserta pendaratan dianugerahi pesanan dan medali, 26 orang dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet, bertahun-tahun kemudian yang lain dianugerahi gelar
Baltik (Vistula) Spit, bekas Frische Nerung, adalah "jalan" terakhir yang ditinggalkan oleh pasukan Wehrmacht pada tahun 1945 untuk mundur di depan unit Tentara Merah yang maju pesat. Kami menerbitkan artikel oleh Veslav Kalishuk yang diterjemahkan oleh V.I. Boluchevsky tentang rel sempit yang diletakkan oleh Jerman di sepanjang spit pada musim semi 1945 (artikel asli).
Kereta api sempit misterius di Vistula Spit
Di banyak forum Internet sejarah, terutama penggemar sejarah perkeretaapian, Anda dapat menemukan informasi yang kurang lebih dapat diandalkan tentang topik jalur kereta api rahasia sempit (750 mm) yang telah dicakup hingga hari ini di Vistula (Baltik) meludah (Frische Nehrung), di bagian Sztutowo - Krynica Morska, selanjutnya - ke Alttief (Alttief) dan, tampaknya, bahkan ke Neutief (Neutief) di tepi kiri Selat Pillau (Pillauer Tief). Pembangunan garis dilakukan oleh Wehrmacht pada bulan-bulan terakhir Perang Dunia II, selama serangan musim dingin Tentara Merah. Kurangnya dokumen arsip dan kurangnya publikasi buku tentang rel sempit ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa pembangunannya oleh Wehrmacht (Januari-April 1945) dan kemudian operasi oleh Angkatan Darat Polandia (1948-1953) terkait dengan tentara.
Perusahaan Saham Gabungan West Prussian Narrow Gauge Railways
Kita harus mundur sedikit dan membayangkan bagaimana kemunculannya pada tahun 1905 dari rel sempit pertama yang berdekatan dengan Vistula Spit, antara Danzig dan Stutthof (Gdansk-Shtutowo).
Sekitar tahun 1886, jalur kereta kuda sepanjang 4,5 kilometer diletakkan dari pabrik gula di Neuteich (Neuteich, sekarang Nowy Stav) ke desa Eichwald (Eichwald, sekarang Dembina). Ini berfungsi untuk mengangkut bit gula. Pada saat yang sama, jalur kereta api Simonsdorf (Simonsdorf, sekarang Shimankovo) - Neuteich - Tiegenhof (Tiegenhof, sekarang Nowy-Dwur-Gdansky) dengan pengukur normal muncul. Pada tahun 1891, pabrik gula mendapat izin dari otoritas Prusia untuk membangun rel kereta api ukuran sempit komoditas (750 mm) dengan traksi mekanis. Dari tahun ke tahun, sistem ini berkembang secara bertahap, pada tahun 1894 traksi uap diperkenalkan. Kemudian jaringan memiliki tiga lokomotif yang dibangun di perusahaan Genschel. Pabrik gula di Lissau (Liessau, sekarang Lisevo) juga memiliki jalur rel sempit sendiri. Awalnya, jalur ini ditarik kuda, seperti di Neuteich, tetapi pada tahun 1894 tiga lokomotif uap dipesan untuk itu di Erfurt, di pabrik Hagans. Dapat dianggap bahwa seluruh jaringan rel kereta api sempit yang terhubung dengan produksi gula muncul di Zhulavy.
Pada bulan Desember 1897, rel sempit dari Neuteich dan Lissau menjadi bagian dari asosiasi perkeretaapian Allgemeine Deutsche Kleinbahn-Gesellschaft Berlin (selanjutnya: ADKG, "Persatuan Kereta Api Narrow Gauge All-Jerman"). Berkat modal ADKG, sistem lini produk individu dikembangkan lebih lanjut, kemudian bagian-bagian terpisah ini digabungkan menjadi satu jaringan, dan transportasi penumpang juga diperkenalkan. Jaringan kereta api yang dihasilkan diberi nama Neuteich-Liessauer Kleinbahnnetz (Jaringan kereta api ukuran sempit Neuteich-Liessau, sekarang jaringan kereta api lokal Novostavsko-Liessauer). Pengaruh signifikan pada pengembangan perkeretaapian sempit dibuat oleh undang-undang Parlemen Prusia 28 Juli 1892 "Pada perkeretaapian sempit dan jalur kereta api swasta" ("Gesetz über Kleinbahnen und Privatenschlussbahnen") dan undang-undang berikutnya pada 8 April dan 19 Agustus 1895. Ini termasuk prosedur untuk berinvestasi dalam pembangunan perkeretaapian sempit, bantuan keuangan dari anggaran dan memberikan pinjaman yang menguntungkan bagi entitas yang berkepentingan untuk tujuan ini.
Pada tahun 1899, ADKG menjadi pemegang saham (42%) dari perusahaan saham gabungan Berlin Westpreußischen Kleinbahnen AG (selanjutnya: WKAG, "Perusahaan Saham Gabungan dari West Prussian Narrow Gauge Railways"), yang didirikan pada 27 Mei di tahun yang sama.
Pada 17 Agustus 1905, jalur WKAG sepanjang 45 kilometer dioperasikan, yang dimulai di Danzig (Gdansk), yaitu, di sebelah barat Vistula Spit, dan kemudian berbelok ke timur, ke tepi kiri sungai. Vistula, melalui Knüppelkrug (Knüppelkrug, sekarang Psheyazdovo), Gottswalde (Gottswalde, sekarang Koshvaly), Herzberg (Herzberg, sekarang Milocin), Schiewenhorst (Schiewenhorst, sekarang Svibno).
Mobil barang melintasi Vistula antara Schievenhorst dan Nickelswalde. 1942.
Sebuah feri melintasi Vistula diselenggarakan di Schievenhorst. Di belakangnya, jalur kereta api diletakkan di sepanjang rute: tepi kanan Vistula - Nickelswalde (Nickelswalde, sekarang Mikoshevo) - Pasewark (Pasewark, sekarang Yantar) - Junkeraker (Junkeracker, sekarang Yunoshino) - Steegen (Steegen, sekarang Stegna) - Stutthof (Shtutowo).
Kereta api melintasi Vistula di Schievenhorst. Beberapa peneliti sejarah jalur kereta api ini percaya bahwa kelanjutannya, sebagai jalur penumpang, dikandung di dalam Vistula Spit, ke desa liburan Kalberg-Lip (Kahlberg-Liep, sekarang disebutkan di atas Krynitsa Morska). Kereta api seharusnya menjadi alternatif navigasi di sepanjang Frisches Haff Bay (sekarang Vistula atau Kaliningrad), yang digunakan terutama oleh penduduk musim panas dari Elbing (Elbing, sekarang Elblag) dan kota-kota lain yang berdekatan dengan teluk. Pada 1 Mei 1906, jalur 15 kilometer dari Stegen ke Tigenhof dioperasikan, tiga jembatan kereta api putar dilengkapi di atasnya: di Fischerbabke (Fischerbabke, sekarang Rybina), di Tigenort (Tiegenort, sekarang Tuisk) dan di Tigenhof ( Nowy Dwur -Gdansky) melalui sungai dengan nama saat ini masing-masing Shkarpava, Linava dan Tudz. Perkembangan signifikan jaringan kereta api sempit WKAG terjadi pada tahun 1913. Jaringan ini beroperasi di bawah kendali WKAG hingga tahun 1945.
Di bagian Shtutovo - Mikoshevo, rel sempit beroperasi hingga hari ini, menjadi hiburan populer bagi banyak turis yang berlibur di Krynica Morska. Agustus 2012. Jalur kereta api sempit ke Kalberg Lipa (Krynica Morska)
Kemungkinan besar, pembangunan jalur kereta api sempit di Vistula Spit dengan cepat ditinggalkan, mengingat jalur seperti itu tidak menguntungkan: seperti yang Anda tahu, setiap perusahaan didirikan hanya untuk keuntungannya sendiri. Di bagian spit itu, di mana ada beberapa pemukiman nelayan kecil dan resor musim panas yang sedang berkembang, sama sekali tidak perlu untuk meletakkan jalan padat biasa dan, terutama, jalur kereta api. Keuntungan wisata semenanjung itu tidak mendukung jalur kereta api sempit, karena musim panas di sini terlalu pendek.
Di Zhulavy pertanian yang kaya, di mana jaringan rel kereta api sempit berkembang pesat, transportasi barang cukup layak di sepanjang mereka. Selain itu, di bawah Perjanjian Versailles (1919), mulai Januari 1920, Vistula Spit dibagi menjadi dua bagian oleh perbatasan antara wilayah "kota bebas" Danzig dan Jerman, yang tidak secara positif mempengaruhi aliran investasi . Kalberg-Lip dikunjungi terutama oleh penduduk Elbing, Königsberg (Königsberg, sekarang Kaliningrad) dan kota-kota lain di pantai teluk, yang menggunakan navigasi. Warga Danzig ingin beristirahat di resor lain, seperti Zoppot (Zoppot, sekarang Sopot). Kebutuhan akan garis pengukur sempit di bagian Vistula Spit ini hanya muncul pada akhir Perang Dunia II. Ada pendapat (dan penulis artikel bergabung dengannya) bahwa peletakan jalur kereta api lapangan sempit yang dimulai oleh Wehrmacht tidak terkait dengan kebutuhan untuk mengevakuasi pengungsi dari wilayah lain di Prusia Timur, karena beberapa orang tertarik dengan hal ini. topik percaya. Meskipun bisa digunakan untuk tujuan ini, itu seharusnya melayani tujuan memasok dan memindahkan pasukan Jerman yang ditempatkan sementara di sini.
Pendapat ini ditegaskan oleh fakta bahwa keputusan untuk mulai meletakkan garis diambil pada saat yang sama ketika pasukan Front Belorusia ke-2 dan ke-3 dari Tentara Merah telah mengepung Prusia Timur. Kembali pada Januari 1945, unit Front Belorusia ke-2 (Tentara ke-48 Letnan Jenderal Nikolai Ivanovich Gusev) mencapai pantai Teluk Frisches Huff di daerah Tolkemit (Tolkemit, sekarang Tolkmitsko) dan merebut sebuah jembatan di tepi kiri sungai. Nogat di daerah Marienburg (Marienburg, sekarang Malbork), menutup lingkungan Thorn (Thorn, sekarang Torun) dari utara. Kedatangan pasukan Soviet ke pantai teluk berarti memutuskan Pusat Grup Angkatan Darat dari pasukan Jerman yang terletak di sebelah barat Vistula. Hilangnya Elbing oleh Jerman (10 Februari) dan banjir Zulaw (pada pertengahan Maret) mengakibatkan Vistula Spit menjadi satu-satunya cara untuk evakuasi dari Prusia Timur.
Pencari ranjau Wehrmacht mulai meletakkan garis bidang sempit (750 mm) di atas spit pada akhir Januari 1945. Pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat, karena direncanakan akan selesai sebelum 20 April. Mungkin untuk ulang tahun Hitler? Jalur (sekitar 60 km) dimulai di Stutthof, dari stasiun kereta api gula pengukur sempit WKAG, yang paling maju ke timur laut, dan seharusnya melewati Bodenwinkel (Bodenwinkel, sekarang Konty Rybacke), Vogelsang (Vogelsang, sekarang Skowronki) , Neue Welt (Neue Welt, sekarang Vydmy), Skotlandia (Schottland, sekarang Sosnovo), Pröbbernau (Pröbbernau, sekarang Pzhebrno), melalui Schmirgel (Schmirgel), Schellmühl (Schellmühl), Mühlenfünftel (Mühlenfünftel), sekarang ke Kal Mlyberg Lipniska melalui Schmergrube (Schmergrube), Voglers (Vöglers, bagian barat Neukrug, sekarang Ptashkovo), Neukrug (Neukrug, sekarang Nova-Karchma) ke Narmeln (Narmeln, sekarang wilayah Federasi Rusia), dari sana melalui Grenz (Grenz), Bruch Bruch (Groß Bruch) ke Alttif dan melalui Möwen-Haken 5 (Möwen-Haken), Kaddig-Haken (Kaddig-Haken), Lemberg-Haken (Lehmberg-Haken) dan Rappen-Haken (Rappen-Haken) ke Neutif (? ). Di daerah Altif-Neutief, ada unit Jerman, lapangan terbang militer, serta apartemen Gauleiter dan Ober-Presiden Prusia Timur terakhir, Erich Koch.
Spit Frische Nerung, Prusia Timur (sekarang - Baltic Spit, wilayah Kaliningrad). Reli tentara. 9 Mei 1945. Jadi, dari Shtutowa, garis melewati hutan (sekitar 5 km) ke timur ke arah Konta Rybackie, dari mana ia berbelok ke utara, ke pantai Teluk Gdansk. Kemudian mengarah ke timur laut dalam satu arah, di beberapa tempat berbelok ke daratan, di sepanjang punggung bukit pasir tepi laut melalui Skowronki, Pzhebrno ke Krynica Morska (sekitar 22 km dari Sztutowa) dan selanjutnya ke Nowa Karchma. Di kawasan Narmeln, antrean mendekati Vistula Lagoon lalu menyusuri jalan yang mengarah ke desa Kosa (dulu Alttif). Mungkin, Jerman dapat menyelesaikan meletakkan bagian dari garis ke Kaddig Haken (sekitar 50 km dari Shtutov), meskipun ada kemungkinan bahwa itu diselesaikan ke Alttif sendiri, tetapi dihancurkan selama serangan pasukan Front Belarusia ke-3. Untuk konstruksi jalur di atas spit, bahan digunakan dari jalur kereta api pemurnian gula yang dibongkar dan jalur ekonomi samping di wilayah Zhulav. Bagian dibongkar di sekitar Novy Stav, Severnye Zhulawki - Jezernik, Gemlitse - Bolshie Tsedry - Koshvaly, serta segmen Stegna - Rybina. Bagian rel kereta api yang sudah jadi dibawa ke platform ke Shtutov.
Jalur kereta api sempit di Frische Nerung spit. "Sementara itu, organisasi Todt(Organisasi- sebuah organisasi konstruksi paramiliter yang beroperasi di Third Reich dan dinamai Fritz Todt (1891 - 1942), yang mengepalainya. Di antara objek yang dibangun oleh Organisasi Todt adalah jalan raya (autobahn), bunker rahasia Hitler dan berbagai struktur pertahanan, seperti Garis Siegfried, Tembok Atlantik, dll. Organisasi Todt banyak menggunakan tenaga kerja tahanan. — admin) di Vistula Spit, serangkaian parit anti-tank melintang diletakkan, di mana empat jembatan baja dan tiga saluran bawah tanah beton harus dilemparkan untuk jalur kereta api yang sedang dibangun. Penyadap kereta api dengan cepat meratakan permukaan yang disebut bukit pasir tengah, di mana mereka menempatkan bagian yang sudah jadi dari bagian yang dibongkar. ( Dari buku Roman Witkowski « Koleje wąskotorowe na uławach", 2009 , halaman 49 ).
Ketika menggali parit anti-tank, organisasi Todt dapat menggunakan para tahanan kamp konsentrasi Stutthof untuk kerja paksa (asumsi penulis), karena pada 23 April 1945, masih ada 4.508 tahanan. Selama pembangunan atau pemeliharaan jalur selama beberapa hari pada bulan Maret dan April 1945, Wehrmacht menggunakan tiga lokomotif diesel empat poros tipe HF 200 D dengan mesin kekuatan tinggi dengan kapasitas 200 tenaga kuda. Pada hari-hari terakhir perang, mereka ditinggalkan oleh Jerman di jalur samping jalan raya Shtutovo-Mikoshevo.
Pada 17 April 1945, unit-unit Front Belorusia ke-3 menerobos pertahanan Jerman di timur laut Vistula Spit dan menduduki kota Fischhausen (Fischhausen, sekarang Primorsk), dan pada 25 April, berinteraksi dengan angkatan laut, merebut benteng dan pelabuhan Pillau (Pillau, sekarang Baltiysk). Jerman, yang berhasil menyeberangi Selat Pillau, mempertahankan diri di Vistula Spit bersama dengan sisa-sisa Angkatan Darat ke-4 hingga 9 Mei 1945. Pada 1 Mei, Jerman kehilangan Narmeln, pada 3 Mei - Kalberg-Lip, pada Mei 5 - Pröbbernau, pada 7 Mei - Vogelsang dan Bodenwinkel.
Spit Frische Nerung, Prusia Timur (sekarang - Baltic Spit, wilayah Kaliningrad). Front Belarusia ke-3, Angkatan Darat ke-48. Eselon pertama dengan tentara yang didemobilisasi dikirim pulang. Kepala departemen politik Angkatan Darat, Mayor Jenderal Ignatius Mikhalchuk, mengawal para prajurit. Mei 1945. 
Tanggul bekas rel sempit masih terlihat jelas di permukaan tanah. Vistula Meludah. Rel kereta api sempit ke Lysitsa
Selama hampir tiga tahun setelah perang, tidak ada yang merawat bekas rel sempit lapangan Jerman, mungkin dengan pengecualian tentara Tentara Merah yang ditempatkan sementara di Skowronki dan Lysaya Gora (sejak 1951 - Lysitsa, sejak 1958 - Krynitsa Morska). Mereka benar-benar membongkar bagian rel (sekitar 13 km), yang melewati Novu-Karchma ke perbatasan dengan Uni Soviet, dan menghapus rel bersama dengan properti lainnya dengan persetujuan pihak berwenang Polandia. Setelah kepergian tentara Soviet dari bagian Polandia pada tahun 1948, pasukan Polandia menetap di sana, atau lebih tepatnya, angkatan laut dan pasukan penjaga perbatasan (pada Januari 1949, batalyon perbatasan ke-10 dipindahkan dari Elblg ke Sztutowo). Karena tidak ada satu jalan pun yang mengarah ke pangkalan di Krynica Morska (saat itu masih Lysa Gora) (walaupun ada jalan kerikil, rute pos lama, tetapi selama perang itu dihancurkan di banyak tempat dan tidak cocok untuk pergerakan kendaraan berat), komando Armada mengajukan banding ke Kereta Api Negara Polandia (PKR) mengenai commissioning jalur kereta api sempit di rute Sztutowo-Lysa Góra. Pada musim semi 1949, mereka mulai memperbaiki rel yang rusak akibat perang dan fenomena atmosfer, serta memulihkan tiga jembatan yang hancur di atas parit anti-tank. Segera gerbong barang individu dengan kargo untuk armada mulai tiba di Sztutowo. Karena kurangnya lokomotif diesel dan karena larangan masuknya lokomotif uap, yang dikaitkan dengan kewajiban melindungi hutan di Vistula Spit, pengiriman barang lebih lanjut dilakukan dengan transportasi yang ditarik kuda.
Karena jalur ke Lysa Góra tidak beroperasi, tiga lokomotif HF200D yang ditemukan dikirim ke bengkel-bengkel dinding Kujawski di Krosniewice dekat Kutno untuk diperbaiki. Kemudian mereka berakhir di Warsawa, di mana, setelah diubah menjadi pengukur 800 mm, mereka bertugas di bagian Targova-Targuvek Warsawa. Namun, segera, mereka semua mengalami kecelakaan dan diangkut ke Karchev, ke bengkel, di mana, bagaimanapun, mereka tidak dapat diperbaiki. Pada tahun 1951, lokomotif ini kembali masuk ke bengkel di Krosniewice, tetapi karena kurangnya suku cadang, mereka juga tidak dapat dioperasikan di sini. Tahun 1955 - 1958 ketiga lokomotif tetap besi tua.
Pada tahun 1950, dua lokomotif diesel tiga gandar, diubah dari ukuran 800 mm menjadi ukuran 750 mm dan ditetapkan sebagai L20 dan L21, datang ke Shtutovo dari jalur kereta api Yablonovskaya (Karchevskaya). Mereka seharusnya melayani bagian Shtutovo - Lysa Gura, tetapi mereka terus-menerus gagal dan sering digantikan oleh traksi kuda.
Di jalur ini ada turunan yang cukup besar, terkadang melebihi kemampuan kuda. Pada tahun 1950, Angkatan Laut menugaskan sebuah paviliun untuk konservasi dan perbaikan baterai untuk kapal militer di Lysaya Gora. Rel kereta api sempit, terutama yang ditarik kuda, menjadi sedikit berguna bagi armada, karena perlu untuk mengangkut baterai besar dari dan ke pangkalan armada di Gdynia dan Hel. Segera, juga atas inisiatif armada, jalan aspal dibangun dari Lysa Gura ke Shtutowa. Ini memberi unit militer yang sementara berada di sini kesempatan untuk menggunakan kendaraan, dan jalur kereta api sempit menjadi tidak diperlukan. Pemukim secara bertahap mulai tiba di Guru Botak - Lysitsa - Krynitsa Morska, yang tentangnya dikatakan bahwa dia "berbaring di ujung dunia". Menurut data arsip, pada 1 April 1948, 66 keluarga (235 orang) telah menetap di sana, dan tiga pemilik pertanian lama yang terbukti tetap tinggal. Unit administrasi lokal berada di bawah Dewan Rakyat komune di Tolkmicko dan memiliki status pemukiman nelayan (pada tahun 1958, Lysica, yang memiliki 684 penduduk tetap, menerima status pemukiman dan nama baru, Krynica Morska). Sebelum pembangunan jalan beraspal, penduduk setempat yang melakukan bisnis penting harus berlayar ke Tolkmicko dengan perahu melintasi Laguna Vistula (perjalanan kapal reguler diselenggarakan sejak 1949), dan di musim dingin mereka berjalan 7 km atau naik kereta luncur di atas es.
Ketika angkatan laut sedang membahas kemungkinan menghilangkan jalur kereta api sempit, otoritas sipil mungkin mengangkat isu memperkenalkan kereta wisata pada rute Lysitsa-Shtutowo. Terlepas dari keuntungan nyata dari jalur kereta api, pariwisata yang dikembangkan di masa depan Krynica Morska kemudian tidak mungkin lagi, karena daerah yang dilanda perang bahkan tidak menyerupai bekas resor. Selain itu, untuk memperkenalkan lalu lintas kereta api reguler, PKP harus mendapatkan persetujuan dari otoritas militer, yang tidak realistis, mengingat ada instalasi militer yang diselimuti kerahasiaan di sana. Masuknya warga sipil yang tidak terkendali diduga dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan mereka. Bahkan sebelum tahun 70-an abad ke-20, orang-orang yang tiba di Vistula Spit diharuskan mendapatkan izin untuk tinggal di sana. Warga memiliki izin tinggal permanen yang berlaku selama satu tahun.
Pada bulan September 1953, atas nama komando angkatan laut, PKP akhirnya mulai membongkar barisan. Untuk alasan yang tidak diketahui, bagian 3,5 km, di hutan antara Krynica Morska dan Nova Karchma, dibongkar hanya pada tahun 1965. Dan dua tahun sebelumnya, sebuah lokomotif uap WKAG dengan nomor 5 (Tyl-1085) dikirim dengan platform ke Lisevo dari Krynica Morski untuk diproses ), yang telah memanaskan paviliun perbaikan baterai di sana sejak 1950.
Jenis lokomotif Tyl-1085 Catatan:
Desa nelayan yang sekarang tidak berfungsi di dekat Selat Staraya Balga (di wilayah Baltiysk di wilayah Kaliningrad).
Sekarang desa Kos.
Zhulavy (Vistula Zhulavy; Polandia uławy Wiślane) adalah sebuah wilayah dataran rendah di Polandia utara, di delta Vistula.
Layanan feri dioperasikan dengan beberapa penundaan, karena feri kereta api "Schiewenhorst II" ("Aegir" pada tahun 1940-1945, "Świbno" pada tahun 1948-1959) dalam perjalanan ke Schiewenhorst tertunda karena rendahnya permukaan sungai. perairan, dan setibanya di tempat itu pada akhir Agustus 1905, pada hari pertama, karena operasi yang tidak tepat, itu merusak dermaga, yang menyebabkan penutupan persimpangan untuk waktu eliminasi mereka. Feri ini dibangun pada tahun 1903–1904. di Bromberg (Bromberg, sekarang Bydgoszcz) di galangan kapal, yang merupakan bagian dari pabrik pembuatan mesin Leopold Zobl.
HF - lokomotif kereta api lapangan militer. Proyek ini dikembangkan pada tahun 1939–1940. untuk Wehrmacht. Empat pabrik Jerman masing-masing memesan 10 lokomotif jenis ini. Total, termasuk 1942, setidaknya 35 di antaranya diproduksi (Windhoff hanya mampu membangun 4 lokomotif, produksi sisanya dipercayakan kepada Schwarzkopff. Selain itu, Deutz memproduksi 5 lokomotif versi HK 200 D 6.26 yang dilengkapi dengan mesin yang berbeda Pertama, HF200D seharusnya menjadi lokomotif utama perusahaan kereta api Jerman, tetapi akhirnya peran ini diambil alih oleh HF130C yang lebih ringan dan kurang kuat.Pada akhir perang, beberapa lokomotif semacam itu muncul di Polandia.
Ada kemungkinan bahwa di wilayah Soviet masa depan, bagian dari jalur kereta api sempit yang bertahan setelah pertempuran juga dibongkar karena tidak perlu (sekitar penerjemah).
Sumber foto:
Dari pesan Biro Informasi Soviet. Ringkasan operasional untuk25 April:
“Pasukan Front BELARUSIAN ke-1 memotong semua rute dari BERLIN ke barat, dan25 Aprilbersatu di barat laut POTSDAM dengan pasukan Front UKRAIN ke-1, dengan demikian menyelesaikan pengepungan penuh BERLIN. Di sektor depan lainnya, ada pertempuran kepentingan lokal dan pencarian pramuka.
14.1. Situasi militer sebelum pendaratan di Frische-Nerung Spit
Selama berabad-abad, Frische-Nerung Spit (sekarang Baltik dan Vistula Spit) dikenal di sudut-sudut paling terpencil di Eropa tidak kurang dari saudara kandungnya, Curonian Spit. Banyak nama historis: Nereus, Neria, Nerdia, Nerge - pada akhirnya berarti bagian dari daratan yang muncul di antara ombak, lalu menghilang ke dalamnya. Berikut adalah rute pos terpendek yang menghubungkan Berlin dengan ibu kota Kekaisaran Rusia - St. Petersburg. Suatu ketika seorang penunggang berpacu - seorang utusan Petrus yang Agung, yang memberi tahu raja-raja Eropa tentang kemenangan Poltava, dan kemudian resimen berlalu Elizabeth Petrovna dan Alexander I. Tempat berburu dan memancing, banyak jamur dan beri, pantai berpasir sempit dan bukit pasir tinggi, sepenuhnya ditutupi dengan hutan konifer dan semak belukar - semua ini memberi Frische Nehrung tampilan yang istimewa dan unik.
Prajurit kita sebelum pertempuran
Dari sini, invasi Nazi ke Polandia dimulai, dan lima tahun kemudian, seorang tentara Jerman yang tidak dikenal meninggal di sini, membawa di ranselnya segelas selubung cangkang dengan nama-nama kota dan desa Rusia yang telah dia taklukkan. Prasasti terakhir dibuat olehnya di pinggiran kota Leningrad - Peterhof yang terkenal.
Menurut laporan intelijen tentara, bagian selatan spit dipertahankan oleh sisa-sisa kelompok Danzig musuh, bagian tengah oleh unit Jerman yang dikalahkan di barat daya Koenigsberg. Di bagian utara ludah adalah semua orang yang berhasil meninggalkan Pillau: lebih dari 32 ribu tentara dan perwira, dengan senjata, persediaan makanan, dan peralatan. Ketika laporan menyebutkan bagian-bagian Wehrmacht di Frisch-Nerung, kemungkinan besar itu tentang formasi yang baru terbentuk. Di antara mereka adalah Divisi Infanteri ke-14, yang terdiri dari penduduk asli Saxony, yang melewati jalan-jalan Polandia, Prancis, Uni Soviet. Setelah kekalahan di Vitebsk dan Heiligenbeil, divisi tersebut mengisi kembali barisannya dengan tentara, satu dari empat di antaranya berusia di bawah dua puluh tahun. Mereka menerima 400 gram roti per hari, sup daging kuda, beberapa puluh gram makanan kaleng dan selai jeruk.
Setelah satu-satunya "harimau" yang tersisa di divisi bermotor "Grossdeutschland", itu tidak ada lagi. Tentara Jerman dalam kelompok besar, dengan kedok orang sakit dan terluka, meninggalkan posisi mereka dan berkerumun di sekitar tiang pancang, takut jatuh ke tangan polisi, gendarmerie dan "SS" yang menjaga persimpangan jalan, pemukiman, gudang dan bagian dari pantai, di mana, atas perintah jenderal Saukena semua perahu, perahu dan perahu diledakkan. Ada kasus ketika penembak anti-pesawat Jerman tidak menembaki pesawat untuk menghindari pemboman pesawat Soviet.
“Di sini, di ludah, hari-hari mimpi buruk yang tak terlukiskan dimulai. Seluruh ludah dipenuhi dengan kolom pengungsi yang menyeberang ke sini dari Pillau, Balga dan Gdansk, menemukan perlindungan terakhir mereka di sini, ”tulis seorang saksi mata peristiwa ini. Bersama mereka ada ribuan tawanan perang Tentara Merah, sekutunya, sejumlah besar warga yang dibawa ke Prusia Timur dari seluruh Eropa.
Berharap untuk menghentikan serangan pasukan Soviet, komando Jerman terus menciptakan dan meningkatkan pertahanan spit. Dan orang Galicia dia tahu betapa sulitnya untuk mematahkan perlawanan musuh di medan yang dikelilingi oleh air hampir di semua sisi: Laut Baltik, selat dan teluk, muara sungai besar, serta jaringan kanal kecil yang padat, mata air. banjir yang menyebabkan banjir pada bagian datar dari spit. Di pihak Pasukan Pengawal ke-11 ada keunggulan dalam tank dan artileri, tetapi ini tidak memainkan peran khusus, karena tidak lebih dari dua divisi yang dapat menyerang di bagian terluas Frische-Nerung, dan bagian yang sempit mengecualikan Jerman dari sayap.
Komposisi Tentara Pengawal ke-11 pada 25.04.45.
Jumlah: 38.223 orang. Dari jumlah tersebut, 18.223 orang dikirim ke Frische-Nerung Spit sebagai bagian dari empat divisi. Staf rata-rata divisi adalah 4.200 orang, senapan mesin - 1.633, tank - 36, senjata self-propelled - 118, senjata - 662, mortir - 6.608 (termasuk PC - 154).
14.2. Awal pendaratan di spit
Di malam hari 25 April komandan Resimen Pengawal Senapan ke-17 menoleh ke petugas Batalyon Senapan ke-3: “Kami, para penjaga Resimen Suvorov, dipercayakan oleh komando untuk memaksa Selat Laut. Kami akan didukung oleh ratusan senjata dan senapan mesin. Saya yakin Anda akan melaksanakan tugas ini dengan terhormat." Di reruntuhan letnan kolonel Penjaga Pelabuhan Laut A.I. bankuzov memplot lokasi pendaratan di peta komandan batalion penjaga, mayor A.V. dorofeeva. Setelah persiapan artileri dan penerbangan yang kuat, unit-unit Divisi Senapan Pengawal ke-5 mulai memaksa kanal.
Kendaraan amfibi
Di balik tembok runtuh sebuah bangunan bata adalah kendaraan amfibi yang diterima dari sekutu Amerika sesaat sebelum dimulainya operasi. Pengemudi menguasainya dalam tiga hari, pertama di darat, kemudian di perairan dangkal dekat kota peristirahatan Kranz. Lambung baja amfibi adalah perlindungan yang lemah terhadap peluru dan pecahan cangkang, dan kecepatan pergerakan melalui air (enam hingga tujuh kilometer per jam) tidak dapat memastikan kejutan operasi. Setelah pengintai masuk ke mobil, para prajurit dari kompi senapan, mortir dan peleton anti-tank, amfibi terjun ke air langsung dari pantai yang landai dan, gemetar di ombak yang goyah, dengan samar menggetarkan mesin mereka, mulai pergi ke jurang ter dalam teluk.
Amfibi melintasi selat
Amfibi sedang melintasi ludah
Jerman, setelah menemukan penyeberangan, menembakinya dengan cepat dari kapal-kapal yang ditempatkan di pangkalan laut, dan dari bendungan Terusan Koenigsberg. Dan meskipun masih jauh dari lokasi pendaratan, yang terluka muncul di amfibi. Meskipun kehilangan banyak darah, prajurit Tentara Merah melanjutkan penerbangan penjaga yang berapi-api Muzychenko. Sejumlah besar lubang diterima oleh mobil penjaga Tentara Merah kerbau dan dia sendiri terluka dua kali. Dari terkena langsung oleh proyektil, bersama dengan amfibi, pengemudinya, seorang penjaga Tentara Merah, juga tewas. Gulyaev. Letnan senior pengemudi mobil penjaga memimpin Kornilov setelah pendaratan pengintai, dia kembali ke Pelabuhan Laut, di mana dia, yang telah kehilangan kesadaran, dikeluarkan dari kokpit dengan tertusuk pecahan.
Menyeberangi Selat Frische-Gaff
14.3. Pertempuran pendaratan
Mempersiapkan pendaratan
Sudah di dekat pantai, batalion itu disambut oleh tembakan dari parit Jerman. Salah satu amfibi menemukan tumpukan bawah air, Prajurit Pengawal M.I. Balyasov dia adalah orang pertama yang bergegas ke air dingin dan menutupi rekan-rekannya dengan tembakan otomatis. Ketika untuk prestasi ini ia dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet, mereka ingat bahwa sebelum perang ia terdaftar di milisi wilayah Stalin. Pada akhirnya, jalan keluar ditemukan. Perintah itu menawarkan seorang pejuang yang putus asa untuk mengambil nama teman yang sudah meninggal Gavrilova, dan dia setuju, tanpa berpikir bahwa pilihan ini akan mengubah hidupnya secara radikal. Benar, di rumah dia harus membuktikan bahwa dia pantas mendapatkan penghargaannya, termasuk "bintang emas", di garis depan, dan tidak mencuri dan tidak menyingkirkan kawan yang terbunuh.
Nah, pada malam April itu 1945 para pejuang, basah kuyup, merebut parit pantai, menggulingkan meriam ke darat dan menempatkan mortir. Tahanan yang ditangkap melaporkan bahwa tidak ada pasukan musuh yang signifikan di dekat sini, tetapi di benteng utara Neutif (sekarang desa Kosa) ada garnisun besar dan banyak yang terluka. Para penjaga menduduki beberapa bangunan dan sebuah toko pabrik, dan ketika mereka sampai di lapangan terbang, salah satu pesawat amfibi naik di atas air dan, meninggalkan gumpalan asap, terbang ke arah teluk. Satu jam kemudian, seluruh pemukiman berada di tangan pasukan terjun payung. Tidak jelas apa yang harus dilakukan selanjutnya? Suara mesin tank terdengar di hutan, tidak ada cukup peluru untuk senapan mesin, tidak ada yang diketahui tentang nasib perusahaan pengintai, eselon kedua dari pasukan pendaratan tidak muncul, komunikasi radio dengan komandan resimen terputus . Dalam situasi yang sulit, komandan batalyon memutuskan untuk mempertahankan jembatan sampai kesempatan terakhir. Sebuah pos pengamatan dan titik tembak dilengkapi di lantai dua pabrik. Di ruang bawah tanah batu, para prajurit menemukan tempat tidur susun yang diisi dengan linen bersih. Jelas, sebagian besar beristirahat di sini. Di ruang terpisah ada piramida senapan mesin kembar kaliber besar, di sebelahnya ada kartrid untuk mereka. Mencoba untuk menembak - "macet". Diputuskan untuk mengirim spesialis ke Jerman yang ditangkap. Dalam waktu sekitar setengah jam, pasukan terjun payung mempelajari senjata yang ditangkap. Mereka memukul mundur satu demi satu serangan infanteri Jerman.
Mendarat di sabit
Artileri musuh membakar lantai atas gedung tempat pasukan terjun payung bersembunyi. Baku tembak sengit juga terjadi di ruang bawah tanah, di mana tentara musuh berjalan melalui lorong bawah tanah. Mereka ditembak dengan senapan mesin dan dilempari granat. Pertempuran sengit juga terjadi di sekitar hanggar penerbangan, diterangi oleh obor raksasa dari pesawat amfibi yang meledak. Meletakkan kabel komunikasi di antara gerbang besar yang terbuka, Sersan E.I. Aristov Saya melihat bagaimana tank-tank Jerman bergerak di atas lempengan beton, pada jarak yang dekat satu sama lain, tepat di atasnya. Setiap saat mereka semakin dekat. Di sebelah mereka, orang bisa melihat sosok prajurit yang melarikan diri. "Serangan tank. Api di hanggar! teriak ke telepon Aristov, bersembunyi di balik dinding bata dari cangkangnya sendiri dan cangkang orang lain yang jatuh di sampingnya. Dia menembak melalui jendela dengan senapan mesin ke infanteri yang berkedip-kedip di belakang tank, dan kemudian berlari untuk memperbaiki kerusakan pada garis untuk kembali menyebabkan kebakaran dari baterai pada dirinya sendiri. Untuk prestasi ini ia dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet.
Selama jeda singkat, sisa-sisa kompi pengintai tiba, yang menderita kerugian besar di tepi kanal. Tentara Jerman melemparkan para pengintai ke dalam air, dan dengan susah payah mereka berhasil menemukan jalan mereka sendiri. Cadangan batalion yang dibawa dari Pillau membantu mengusir serangan Jerman. Pasukan terjun payung memegang bagian depan seratus atau dua meter,
dan di belakang mereka ombak Baltik memercik. Saat memukul mundur serangan keempat penjaga, kapten A A. panarin bergegas membantu sersan penjaga N.N. demi, satu-satunya yang selamat dari perhitungan senjata anti-tank. Lima tembakan panarin merobohkan senjata self-propelled Jerman dan terluka parah. Dua kali mandor terluka S.P. Dadaev di kepala peleton, seorang prajurit tiba-tiba menyerang musuh dan, setelah menduduki tiga bangunan lagi, memperluas jembatan. Luka ketiga fatal baginya.
Komandan Peleton Letnan Muda MA Lazarev tidak menjauh dari senapan mesin kuda-kuda sampai dia kehilangan kesadaran karena kehilangan darah. Pejuang yang terluka parah tidak bersembunyi di tempat perlindungan, tetapi memasukkan sabuk senapan mesin ke parit.
Batalyon dorofeeva menangkap beberapa ratus tahanan (di antara mereka adalah seorang letnan kolonel Staf Umum Jerman) dan kemudian, maju di sepanjang spit, ia bergabung dengan pendaratan marinir di tempat yang sejak zaman perang Napoleon disebut "Rusia Kamp".
14.4. Keberhasilan pertama mendarat di spit
Menyeberang ke spit
Setelah penerbangan pertama "amfibi" batalyon lain dipindahkan
Divisi Senapan Pengawal ke-5. Pada pagi hari, artileri juga diangkut melintasi teluk dengan tongkang pendaratan. Komandan Divisi Jenderal G.B. Peters, melewati komandan tentara, melaporkan keberhasilannya kepada marshal Vasilevsky. Mengenakan jubah - hadiah dari penduduk kota Karachaevsk yang dibebaskannya, Peters memimpin pertempuran dalam kegelapan, ketika lawan, tidak lagi melihat satu sama lain, menembaki suara-suara. Berdiri di depan tank, komandan divisi memanggil sersan kepadanya MEREKA. Rozhina: “Nak, siapa yang menyuruhmu pergi duluan?”. Melihat wajah ketakutan komandan kompi muda itu, sersan berusia delapan belas tahun itu menjawab: "Musuh mundur, kita maju." - "Sudah selesai dilakukan dengan baik! kata sang jenderal. - Letakkan peletonmu di tank dan maju ... - Dan jenis shish Moskow apa ini? dia menoleh ke seorang prajurit yang mengenakan celana panjang bergaris-garis. "Jika Anda suka celana panjang, lawan garis-garisnya." Prajurit itu segera menanggalkan pakaiannya: "Di sini mereka tidak diperbolehkan memakainya, jadi saya akan pulang dengan mengenakannya setelah perang."
Menyeberang ke spit
Dari berkas:
Dibentuk di Altai di1939sebagai Divisi Infanteri ke-107 (sebelum dimulainya perang, salah satu resimennya dinyatakan sebagai resimen terbaik Tentara Merah), ia secara khusus membedakan dirinya dalam pertempuran di dekat Yelnya, di mana ia termasuk yang pertama dianugerahi gelar
Divisi Senapan Pengawal ke-5. Untuk partisipasi dalam serangan balasan di dekat Moskow, divisi itu dianugerahi Ordo Spanduk Merah. Kemudian, atas nama delegasi Mongolia, dia diberi spanduk Republik Rakyat Mongolia. Untuk rilis di1943kota Gorodok, kemudian dikenal sebagai"Gorodokskaya". Untuk menyeberangi Sungai Berezina dan membebaskan kota Borisov, ia dianugerahi gelar Ordo Suvorov II, dan karena menyeberangi Sungai Neman ia dianugerahi Ordo Lenin. Selama tahun-tahun perang, 7 jenderal dan 36 Pahlawan Uni Soviet meninggalkan barisannya. Salah satu alun-alun terindah di kota Barnau la menyandang nama Divisi Senapan Pengawal ke-5. Untuk menghormati pembagian ini, sebuah kota di wilayah Kaliningrad dinamai Gvardeysk (dulu Tapiau).
Umum G.B. Peters adalah salah satu komandan Tentara Merah, yang selama tahun-tahun penindasan Stalinis dinyatakan sebagai musuh rakyat, tetapi melarikan diri dari kamp Kolyma untuk mempertahankan Tanah Airnya. Dia membuktikan hak ini, yang telah dia derita melalui penderitaan, di garis depan Perang Patriotik Hebat, memimpin satu dan kemudian divisi Pengawal lainnya.
Serangan di reruntuhan
Divisi tersebut menyiapkan beberapa kelompok tentara yang berpengalaman dan mengirim mereka untuk merebut lapangan terbang. Setelah penembakan, Jerman mencoba mengembalikan parit mereka, tetapi dipukul mundur oleh pasukan terjun payung yang menembak dalam ledakan panjang: setiap putaran ketiga di senapan mesin dan setiap detik dalam senapan mesin adalah pelacak. Setelah serangan lain, Sersan. Rozhin melihat salah satu prajuritnya, naik ke sayap pesawat amfibi, melepas arlojinya dari dasbor kokpit. Dia memerintahkan untuk menempatkan mereka di tempat mereka. (Kemudian pesawat ini dibawa ke Uni Soviet). Tiba-tiba, sebuah pesawat tempur Soviet muncul di atas lapangan terbang, menutupi kekuatan pendaratan dari udara dengan tembakan meriam dan senapan mesin. Setelah beberapa saat, pesawat dengan roda pendarat yang rusak duduk di "perut", menghancurkan bilah baling-baling di beton. Melompat keluar dari kokpit, pilot berlari ke Rozhin dan bertanya: "Bagaimana menemukan komandan resimen untuk menyaksikan pendaratan darurat?" Jerman meningkatkan tekanan, dan komandan detasemen, membingungkan mereka, mulai berteriak: “Komi pertama - bawa ke kanan! Perusahaan kedua - ambil ke kiri!
Saat fajar, bantuan datang kepada mereka - pendaratan amfibi, yang mendorong sekelompok orang Jerman ke teluk. Berdiri di air setinggi pinggang, mereka mengangkat tangan dengan senjata, tetapi mereka tidak dilepaskan ke darat. Helm dan tas melayang di mana-mana.
Untuk partisipasi dalam pendaratan di dekat desa nelayan Neutif (sekarang desa Kosa), tujuh puluh tentara dan perwira Divisi Senapan Pengawal ke-5 diberi gelar Pahlawan Uni Soviet, tetapi hanya enam belas dari mereka yang menerima penghargaan ini. Delapan pahlawan bertugas di Batalyon Infanteri ke-3 Pengawal Mayor A.V. dorofeeva. Mengapa mereka melewatinya, selama bertahun-tahun tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini. Kemungkinan besar, karena pernikahannya dengan putri seorang "musuh rakyat", yang kemudian dinyatakan tidak bersalah. Setelah perang, "panglima batalyon" lulus dari akademi militer, mengajar, dan pensiun dari tentara dengan pangkat kolonel. Bertahun-tahun dia mencoba mencari tahu mengapa dia tidak layak menjadi "pahlawan", dan lagi-lagi diam. Tulis dalam contoh dan rekan-rekannya. Dan hanya untuk peringatan 50 tahun Kemenangan Besar dorofeev dianugerahi gelar Pahlawan Federasi Rusia.
14.5. Penangkapan benteng "Barat"
Senapan mesin anti-udara
Sudah saat senja, setelah menerima perintah untuk merebut jembatan di Frisch-Nerunga, komandan Divisi Senapan Pengawal ke-31, Jenderal PENGENAL. Burmakov memanggil komandan batalion Resimen Infanteri ke-99 dari Kapten Penjaga E.T. Churakova, seorang perwira yang berani dan tegas. Dalam operasi Belarusia, dia, yang memimpin sebuah kompi, menarik ke depan dan menyeret seluruh batalion bersamanya, terluka, dan setelah sembuh dia kembali ke unit. Kali ini, prajuritnya diperintahkan untuk mendarat di Dermaga Selatan dan memastikan penyeberangan seluruh divisi. Dalam kegelapan, amfibi yang mendarat berlari ke pasir pantai yang basah, di sebelah pesawat rata yang hampir tenggelam ke dalamnya dan seorang pilot berbaring di sana dengan perintah Lenin dan Spanduk Merah di dadanya. Penghargaan itu tanpa bantalan. Dan ini berarti bahwa pilot yang meninggal menerimanya di awal perang.
Suatu saat - dan pasukan terjun payung tersebar menjadi rantai. Waktu berlalu sebelum tentara Volkssturm muncul di jalan hutan, sama sekali tidak berharap bertemu orang Rusia di sini. Pejuang yang terengah-engah mengerti bahwa kekuatannya tidak sama. Ketika lawan dipisahkan oleh dua lusin meter, salah satu perwira Soviet dengan pistol di tangannya melompat ke batu pinggir jalan dan berkata dengan keras
Jerman: Perhatian! Seorang wakil dari komando Soviet sedang berbicara dengan Anda. Anda dikelilingi. Perlawanan itu sia-sia, jatuhkan senjatamu. Kami menjamin kehidupan bagi mereka yang secara sukarela menyerah.” Jerman berhenti karena terkejut. Barisan mereka berbaur. Para prajurit tidak mendengarkan para perwira, merobek senjata mereka dan melemparkannya ke pasir. Apa yang harus dilakukan selanjutnya? Begitu banyak tahanan! Melihat segelintir tentara, mereka bisa sadar, mengambil senjata mereka lagi. Lalu Churakov mengumpulkan para perwira yang ditangkap dan mengirim mereka dengan amfibi ke Pillau. Pendaratan berhasil. Menjelang pagi 26 April resimen Divisi Pengawal ke-31 menyeberang ke Mole Selatan, merebut benteng "Barat" yang dibangun pada akhir abad ke-19.
Bunker Jerman yang dikalahkan
Divisi Senapan Pengawal ke-84 juga mulai menyeberangi selat dari Pelabuhan Dalam. Pada suatu pagi, tentara yang berlindung di ruang bawah tanah bangunan tempat tinggal di dekat rel kereta api diumumkan: "Mereka yang, di antara dua puluh orang yang pertama kali meludah, akan menerima Pahlawan." Dermaga beton yang tinggi mencegah peluncuran perahu dan ponton. Para pencari ranjau membantu dengan melengkapi "dermaga" di corong dari bom udara, di mana mereka membawa perahu karet dan rakit, mengikatnya ke perahu kecil. Berenang ke dinding batu spit Frische-Nerung, para prajurit mengaitkan kail dan, saling membantu, mendarat di darat. Di sebelah mereka, di atas kayu dan papan, tentara Jerman juga melayang di atas ludah. Mereka yang tidak menyerah ditenggelamkan di selat itu.
Setelah pertempuran
Seorang penjaga Jerman di pintu masuk ruang bawah tanah melukai delapan tentara dari peleton seorang letnan sekaligus. PENGENAL. Stetsenko. Setelah menembaknya, para pejuang masuk ke ruang bawah tanah, tempat tentara Jerman tidur dengan pakaian dalam mereka. Petugas itu tidak terkejut dan berteriak:
“Perang sudah berakhir untukmu. Dapatkan ditangkap. Dan bawalah ketel Anda. Kalau tidak, tidak akan ada tempat untuk menaruh makanan.” Penjaga ditempatkan di ruang bawah tanah, memperingatkan orang-orang Jerman untuk tidak keluar, jika tidak mereka akan ditembak jatuh.
Serangan benteng
Tanker setelah pertempuran
Dari benteng "Barat" satu demi satu datang rantai Jerman yang tebal: senapan dan senapan mesin siap, di depan petugas bertopi tinggi. Terengah-engah, mengguncang udara, tembakan. Peluru peledak membunuh komandan kompi Ivakhnenko. Komandannya, seorang prajurit muda, mulai berteriak: “Tentara Jerman, menyerah! Tentara Rusia tidak akan menembak." "Apakah kamu akan menjadikan kami tawanan?" - Vlasovites mendekat. Mereka diberitahu: “Kami akan melakukannya. menyerah juga." Dalam perjalanan, komandan resimen bertemu dengan para tahanan. Setelah mengetahui kematian seorang perwira, dia menangis dan, menarik pistol, melepaskan seluruh klip ke Vlasovites. Mereka yang selamat ditembak di pantai selat.
Serangan pesawat ke kapal musuh
Serangan kapal Jerman dengan pesawat serang
Pada pagi hari, unit tiga divisi senapan penjaga telah membersihkan bagian barat laut Frische-Nerung dari musuh. Ini memungkinkan untuk mulai membangun jembatan ponton dan mengatur penyeberangan peralatan militer melintasi selat.
Persiapan artileri
Menyerang pesawat musuh
Kapal "Novik"
Kapal Jerman "Torpedobaden-Glenten"
Serangkaian pesan "BALTIYSK":
Bagian 1 - 22 Maret - Hari Laut Baltik. Aku dan lautku tercinta.
Bagian 2 - Kota saya adalah Baltiysk. KRONIS BADAI PILLAU
...
Part 26 - KRONIS BAJU PILLAU. Sergei Yakimov. 13. DI DINDING CITADEL SWEDIA 13.1. BERJUANG DI JALAN PILLAU 13.2. PELEPASAN KAMSTIGALL DAN TANGGUNG RUSIA
Bagian 27 - KRONIS BAJU PILLAU. Sergei Yakimov. 13.3. PENDEKATAN BENTENG SWEDIA 13.4. BENTENG BADAI
Part 28 - KRONIS BAJU PILLAU. Sergei Yakimov. 14. LEMBAR MELALUI FRISCHE-GAFF
SEJARAH KOTA
1. Serangan terakhir
1.1. Evakuasi melalui Pillau
Dengan pecahnya Perang Dunia II, kota itu menjadi kabut kamuflase. Lampu mercusuar padam lagi. Semakin banyak yang terluka mulai berdatangan dari Front Timur dan pemberitahuan kematian tentara Jerman di ruang terbuka Rusia mulai berdatangan. Di pemakaman kota dekat Rumah Budaya modern, sebuah tempat pemakaman beberapa lusin pilot Jerman muncul - penduduk Pillau, yang meninggal di dekat tembok Leningrad yang jauh.
Liburan Natal 1945 dihabiskan oleh sebagian besar penduduk Pillau dalam lingkaran kerabat dekat. Jalan militer masih jauh dari kota. Benar, di rumah dan apartemen menjadi jauh lebih ramai. Ribuan pengungsi yang kehilangan rumah berbondong-bondong ke sini dari seluruh Jerman. Kembali pada musim gugur, transportasi dari Latvia dan Estonia tiba di sini. Orang-orang yang pergi ke darat berkata: “Rusia tidak bisa dihentikan! Mereka akan berada di sini."
Pada pertengahan Januari 1945, piring-piring berdering di rak-rak dari meriam artileri. Pasukan Soviet bertempur dalam pertempuran sengit di perbatasan Prusia Timur. Penduduk Jerman, yang meninggalkan kota dan desa Samland, bergerak melintasi es tipis teluk dengan harapan mencapai pantai seberang. Kolom mereka membentang beberapa kilometer. Gerobak dan gerobak dengan barang-barang rumah tangga menghilang tanpa jejak di banyak polinya, dilubangi untuk dilewati kapal dengan amunisi dan peralatan militer untuk Angkatan Darat Jerman ke-4, dikelilingi oleh pasukan Soviet. Ada begitu banyak orang di Frische-Nerung Spit sehingga mereka harus berjalan di sepanjang pantai di bawah tembakan baterai Soviet yang ditempatkan di pantai tenggara teluk. Salah satu jenderal Jerman mengakui bahwa gambar ini mengingatkannya pada jalan menuju neraka.
Setiap hari, ketegangan meningkat di antara penduduk Pillau. Mobil-mobil dengan pengeras suara melewati jalan-jalan, dari mana kata-kata itu datang: “Penduduk Pillau! Bawa anak-anak dan dokumen, makanan, tinggalkan semuanya di sini.” Sisi jalan menuju pelabuhan sibuk dengan gerobak dan mobil. Tapi mereka terus datang dan datang. Polisi dan detasemen gendarmerie hanya mengizinkan mereka yang memiliki nomor boarding yang masuk ke tempat kapal berlabuh. Orang-orang meninggalkan barang bawaan mereka di dermaga, naik ke kapal dengan tali dan tangga anyaman. Tentara Jerman, yang mengenakan pakaian wanita, juga bersembunyi di antara kerumunan pengungsi.
Sejarah serangan terhadap Pillau tidak akan lengkap tanpa deskripsi serangan heroik kapal Jerman Pahlawan Uni Soviet (anumerta), komandan kapal selam S-13 Alexander Ivanovich Marinesko.
Banyak yang telah ditulis tentang "serangan abad ini" secara rinci. Pada tanggal 30 Januari 1945, pada pendekatan ke Teluk Danzig, komandan kapal selam S-13 menemukan, mengejar dan dengan tiga torpedo (yang keempat tidak meninggalkan tabung torpedo karena alasan teknis) menenggelamkan superliner Jerman Wilhelm Gustloff yang datang dari Danzig (panjang 208 m , lebar 23,5 m, perpindahan 25.484 ton), yang memiliki lebih dari 8 ribu orang di dalamnya.
Bekas kapal wisata "Wilhelm Gustloff" telah lama menjadi pangkalan pelatihan terapung untuk kapal selam Jerman. Pada saat tenggelam, ada 3.700 awak kapal selam terlatih, yang sedang dalam perjalanan ke tujuan mereka, serta batalion wanita Angkatan Laut, unit militer resimen anti-pesawat ke-88, dan sukarelawan Kroasia. Di kapal Gustloff ada 22 Gauleiter dari tanah Polandia dan tanah Prusia Timur, banyak pemimpin Nazi, perwira senior Gestapo dan SS. Seperti yang kemudian diakui oleh seluruh dunia, termasuk Jerman, "itu adalah target yang sah untuk diserang."
"Wilhelm Gustloff" menjadi transportasi militer terbesar yang ditenggelamkan selama tahun-tahun perang oleh kapal selam kami. Ada legenda bahwa di Gustloff orang Jerman membawa Ruang Amber yang terkenal ke Jerman. Setidaknya, para penyelam masih melakukan pencarian kamar di area bencana kapal.
Berlawanan dengan legenda yang gigih dan indah, tidak ada perkabungan tiga hari di Jerman, dan Hitler tidak menyatakan Marinesko sebagai musuh pribadi. Pesan tentang kematian liner bisa merusak ketabahan bangsa Jerman.
Dalam kampanye yang sama pada 10 Februari, S-13 dengan mahir menyerang dan mentorpedo kapal penjelajah tambahan Jenderal von Steuben dengan bobot 14.660 ton (membawa 3.600 kapal tanker, yang akan cukup untuk melengkapi beberapa divisi tank).
Untuk komandan kapal selam S-13, Kapten Peringkat 3 A.I. Marinesko tanggal sepuluh Februari adalah hari biasa kampanye militer. Saat mendekati Teluk Danzig, ahli akustik mendengar suara baling-baling kapal besar yang bergerak ke barat. Komandan memimpin perahu untuk bertemu. Pada saat itu, ketika Marinesko siap menembakkan salvo tabung torpedo busur, sebuah kapal perusak pengawal tiba-tiba berbalik ke arahnya. Para awak kapal selam harus menghindari kemungkinan serangan serudukan. Namun sang komandan tidak menolak serangan itu. Dia memerintahkan tembakan tabung torpedo buritan. Ini memungkinkan, jika terjadi serangan oleh kapal pengawal, untuk segera masuk ke kedalaman. Kedua torpedo menghantam transportasi Jerman. Sejumlah besar air naik ke tingkat tiang dan untuk sementara menutup jendela di jembatan komando. Senjata anti-pesawat, bersama dengan awak, memisahkan diri dari dek dan jatuh ke air. Kapal pecah menjadi dua bagian. Haluan kapal terangkat tinggi, buritan tiba-tiba tenggelam di bawah air, memperlihatkan poros dan bilah baling-baling. Kapal patroli yang mendekati tempat kematian Steuben mampu mengangkat sekitar 300 orang dari air es.
Alexander Marinesko ternyata menjadi kapal selam paling produktif dalam hal tonase transportasi musuh dan kapal yang ditenggelamkan (42,557 ton). Marinesko melakukan kedua serangan, menerobos pos terdepan. Dia mengejar objek benturan di batas mesin kapal selam, dan bahkan di permukaan, yang mematikan. Itu adalah pendekatan yang berani dan berani ke kapal musuh pada jarak minimum yang diperbolehkan dari torpedo salvo.
Namun, Marinesko sendiri tidak akan menganggap dirinya sebagai pahlawan sampai kematiannya dan tidak akan pernah menyebut kampanye C-13 itu sebagai suatu prestasi. Dalam surat-suratnya, ia menyebutnya mengikuti tugas dan peraturan militer.
Sudah pada 20 Februari 1945, komandan divisi 1 kapal selam Armada Baltik, kapten peringkat 1 A. Elang menandatangani pengajuan untuk gelar Pahlawan Uni Soviet, di mana ia menunjukkan: “Tenggelamnya kapal Wilhelm Gustlov memberikan pukulan yang tidak dapat diperbaiki bagi armada kapal selam Jerman Nazi, karena sejumlah awak kapal selam tewas selama tenggelam, yang akan cukup untuk melengkapi 70 kapal selam dengan tonase sedang. Dengan pukulan ini, "S-13", di bawah komando Kapten Marinesko Peringkat 3, menggagalkan rencana penjajah fasis di laut. Untuk kinerja luar biasa dari misi tempur komando, untuk keberanian dan keberanian ... komandan kapal selam S-13, Kapten Marinesko Peringkat 3, layak menerima penghargaan pemerintah tertinggi - gelar Pahlawan Uni Soviet. Komandan batalyon, dengan alasan penuh, menyimpulkan dua kapal yang tenggelam ini, dua kendaraan lagi yang sebelumnya tenggelam ke dasar dengan total perpindahan 12.000 ton, mengajukan petisi agar Alexander Ivanovich dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet.
Namun, karena pelanggaran "rezim", ketika mereka menulis tentang atlet, gelar ini tidak pernah diberikan kepada Marinescu. Setelah perang, nasib Marinescu menjadi serba salah. Dia meninggal di rumah sakit karena kanker pada tahun 1963, dilupakan oleh semua orang. Hanya 27 tahun kemudian, pada tahun 1990, setelah banyak pengajuan dan petisi oleh Panglima Angkatan Laut, Laksamana Armada V. Chernavin, seorang anggota dewan militer - kepala Angkatan Laut, Laksamana V. Panin , veteran armada dan masyarakat umum, dengan dekrit Presidium Soviet Tertinggi Uni Soviet, Kapten Peringkat 3 Marinesko A. DAN. secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet, meskipun pada akhir 60-an dilarang memberikan gelar ini untuk eksploitasi dalam Perang Patriotik Hebat.
Pada bulan Januari saja, sekitar seratus kapal melaut dari Pillau, dan pada bulan Februari jumlah mereka meningkat dua setengah kali lipat. Sebagian besar, ini adalah kapal kecil dan kapal uap. Di masa damai, mereka digunakan untuk perjalanan perahu di sepanjang pantai. Transisi di kapal laut tidak aman setelah kematian Wilhelm Gustlov. Orang-orang yang meninggal di sana dibawa ke Pillau, dan, terlepas dari pemakaman rahasia, semua orang mengetahui nasib mereka.
1.2. Ledakan di Fort Stille
Pada hari-hari evakuasi musim dingin dari Pillau, terjadi sebuah peristiwa yang menjadi salah satu misteri Perang Dunia Kedua yang belum terpecahkan. Beberapa ribu ranjau laut meledak di pabrik bawah tanah Fort Stille. Di bengkelnya, tawanan perang bekerja sepanjang waktu, mengekstraksi campuran laut - zat yang diperlukan untuk menambang pendekatan ke Koenigsberg. Mereka tinggal di barak kamp yang dibangun di atas penjara bawah tanah. Batch baru Belgia, Prancis, Polandia, dan Rusia dibawa ke sini untuk menggantikan yang sakit dan yang mati. Sebagian besar dari mereka meninggal, berada di tengah-tengah ledakan yang mengerikan. Dari satu setengah ribu tahanan, tidak lebih dari empat ratus orang selamat. Setelah ledakan, kawah besar terbentuk - panjang 350 meter, lebar 150 meter, dan kedalaman 75 meter. Menurut saksi mata, balok batu dibawa oleh meteorit di udara, dan salju yang turun sehari sebelumnya berubah menjadi hitam dan kuning. Dalam sekejap, bangunan tempat tinggal yang terletak di dekat benteng berubah menjadi reruntuhan. Banyak penduduk berpikir bahwa ini adalah "senjata pembalasan", kekuatan ajaib yang telah dibicarakan oleh kepemimpinan Nazi Jerman dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu saksi ledakan ini kemudian menulis:
“Saya secara bertahap mendapatkan kehadiran pikiran, mencari barak, tetapi bulan menerangi bumi yang robek bercampur salju, dari mana balok, papan, potongan kayu dan semua jenis puing menonjol. Api beberapa meter dari saya mengingatkan saya bahwa saya menanggalkan pakaian. Saya dingin, saya flu. Orang-orang yang selamat dari tragedi ini duduk di sekitar api yang memberi kehidupan, di mana mayat-mayat hangus membara. Dengan gentar, kami mendekati pusat "gempa", melewati pohon tumbang dan balok beton besar. Dalam pandangan, kecemasan untuk lengan dan kaki dibaca - mereka membeku. Kami secara acak menemukan pintu masuk ke Fort Stille dan mempercepat langkah kami. Berhenti kasar: dentang senjata, panggilan peringatan. Tentara Jerman muncul dan mengelilingi kita."
Keesokan harinya, tawanan perang Soviet ditembak, yang terlibat dalam pertempuran yang tidak setara dengan penjaga kamp. Tempat pemakaman mereka tidak diketahui. Itu tetap menjadi misteri: apakah ledakan di Fort Shtille merupakan kecelakaan atau tindakan pengorbanan diri oleh pahlawan tak dikenal yang, dengan mengorbankan nyawa mereka sendiri, membawa kemenangan atas musuh bersama lebih dekat? Selama bertahun-tahun, bersama dengan sejarawan Rusia, mereka telah mencari rekan-rekan mereka yang tinggal di tanah Pillau, dan karyawan Kedutaan Besar Prancis di Rusia. Orang hanya dapat berasumsi bahwa para tahanan Fort Stille dimakamkan di daerah Mole Utara, di mana pada Agustus 2000 sebuah pemakaman internasional dibuka, di mana sisa-sisa sekitar delapan ribu tentara dan perwira Jerman, serta warga sipil dari dua puluh empat kebangsaan dimakamkan ...
1.3. Mempersiapkan pertahanan
Untuk mencegah terobosan pasukan Soviet di Semenanjung Pillau, komando Jerman membentuk kelompok pertempuran dari unit yang kalah dan mundur. Untuk memperkuat pertahanan, divisi infanteri baru dari Libava menyeberang ke sini melalui laut. Dan di markas besar kelompok tentara "Samland", yang terletak di Neuhäuser, operasi "Angin Barat" dikembangkan. Tujuannya adalah untuk memulihkan pasokan Koenigsberg dari pelabuhan Pillau. Langkah-langkah yang diambil disebutkan dalam salah satu perintah Wehrmacht:
“Semua prajurit dari semua unit yang berada di luar unit mereka di jalan-jalan, di desa-desa, di gerbong kereta atau di kolom pengungsi, di rumah sakit, tanpa terluka, akan ditahan dan dieksekusi di tempat.”
Pada musim dingin tahun 1945, pertempuran baru dimulai di Prusia Timur. Dengan dukungan baterai angkatan laut dan kapal armada Jerman, Tentara Panzer Ketiga menduduki Reichsway 131, yang mengarah dari Pillau ke Königsberg.
Namun, keberhasilan musuh tidak menghentikan kemajuan pasukan Soviet. Pada bulan Maret 1945, di barat daya Koenigsberg, mereka mengalahkan Tentara Jerman ke-4, yang sisa-sisanya menyeberang ke sekitar Pillau, di mana arus pengungsi baru juga mengalir.
Atas permintaan Gauleiter E. Koch siapa yang melamar? Hitler“karena kebutuhan militer untuk mengevakuasi beberapa puluh ribu orang dari Pillau, karena massa pengungsi berada di antara para pembela dan musuh dan melemahkan kekuatan perlawanan garnisun”, mulai akhir Maret evakuasi mereka dilanjutkan.
Penerbangan Armada Baltik dan sekutu Inggris meletakkan ratusan ranjau di Kanal Königsberg dan pada pendekatan ke pelabuhan Pillau, yang juga menjadi sasaran tembakan terus-menerus dari artileri Soviet, yang memperkuat posisinya di sekitar kota. Untuk menghindari jatuhnya korban, komando Jerman memerintahkan pembangunan jembatan kayu di ujung Northern Mole dan di spit Frische-Nerung. Pada malam hari, kapal pengangkut ditambatkan ke jembatan ini. Salah satunya adalah kapal uap kecil Karlskruhe, yang mengangkut lebih dari seribu pengungsi dan yang terluka, pekerja kereta api dan tentara dari resimen elit Hermann Göring. Ditemani oleh kapal penyapu ranjau, kapal benar-benar berjalan di sepanjang pantai. Itu ditemukan oleh pembom torpedo Soviet. Setelah terkena torpedo, Karlskruhe pecah menjadi dua dan tenggelam, hanya sekitar seratus orang yang diselamatkan. Secara total, sekitar setengah juta pengungsi dievakuasi dari Pillau melalui laut, terutama wanita, orang tua, anak-anak dan tentara yang terluka.
Penduduk yang tersisa di Pillau mengalami kesulitan besar karena gangguan listrik dan pasokan air. Setelah jam malam, mereka tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka. Sekali lagi, ada kekurangan makanan. Untuk memberi anak-anak produk susu, dilarang menyembelih ternak. Para pemimpin Sosialis Nasional mendukung keyakinan akan "belok ke Timur". Mereka melibatkan perempuan dan anak-anak dalam pekerjaan defensif. Perintah komandan kelompok tentara Wehrmacht menyatakan bahwa tidak ada orang yang dapat berpartisipasi dalam pertahanan Prusia dalam bentuk apa pun yang diizinkan meninggalkan area pertempuran.
Di pagi hari tanggal 4 April 1945, kereta terakhir meninggalkan Königsberg menuju Pillau. Beberapa hari kemudian, garnisun Koenigsberg meletakkan senjata mereka dan mengikuti komandan benteng, Jenderal Lyashem.
Perebutan ibu kota Prusia oleh pasukan Soviet mengubah situasi di Samland. Komandan Marsekal Depan Belorusia ke-3 dari Uni Soviet SAYA. Vasilevsky Pada 11 April, ia menawarkan pasukan Jerman yang mempertahankan kota untuk menghentikan perlawanan. Hari-hari ini, penerbangan dan artileri Soviet memberikan pukulan besar ke Pillau, menyebabkan kebakaran hebat dan kehancuran di dalamnya. Setelah jeda singkat, pasukan Front Belorusia ke-3 melakukan serangan. Masing-masing dari 42 kilometer jalan raya Koenigsberg-Pillau diberikan kepada mereka dengan susah payah dan kerugian besar.
1.4. Penangkapan Fischhausen
Pasukan Soviet gagal mengambil alih kota Fishhausen saat bergerak. Serangan dan serangan balik terjadi terus menerus siang dan malam. Salah satu tentara Jerman mengenang:
“Sebelum makan siang, hampir 500 bom jatuh dalam waktu setengah jam. Sudah setelah gelombang pertama, kota itu berkobar di semua ujung dan sudut. Kemudian, Rusia juga menjatuhkan bom di posisi kami, menyebabkan kebakaran besar. Di sini, di sebelah timur Fischhausen, saya harus melihat dan mengalami banyak hal. Seorang pilot Soviet, turun dengan parasut dari pesawat yang jatuh, menembaki kami dari senapan mesin. Api besar diarahkan padanya. Dan dia jatuh ke tanah mati. Di antara serangan pembom baru, kami berhasil meninggalkan kota, karena tidak mungkin lagi memegang posisi di dalamnya.
Dan hanya selama serangan malam pada 17 April, kota itu tetap berada di tangan pasukan yang maju. Seluruh garis depan diterangi oleh suar. Kembang api spontan berlanjut selama lebih dari satu jam. Di perlintasan kereta api Fischhausen, mobil A.V. terkena tembakan artileri. Vasilevsky, yang maju ke garis depan untuk memahami alasan lambatnya serangan. Keras kepala yang dipertahankan oleh pasukan Jerman membuatnya memutuskan untuk menggantikan Pasukan Pengawal ke-2.
1.5. Sistem pertahanan Pillau
Pada malam 18 April, unit dan formasi Tentara Pengawal ke-11 di bawah komando Jenderal K.N. Galitsky mengambil posisi bertarung. Setelah penyerangan di Koenigsberg, tentara bersiap untuk pertempuran baru. Komandannya diberi waktu tiga hari untuk merebut benteng dan kota Pillau, menyeberangi kanal dan menduduki spit Frische-Nerung. Tanggal telah ditunda dua kali. Batalyon senapan, yang melakukan pengintaian dengan kekuatan, mendapat serangan berat dan, setelah menderita kerugian besar, mundur ke posisi semula. Tidak mungkin membuka sistem pertahanan musuh dengan bantuan foto udara. Pasukan Jerman, didukung oleh artileri, terus melakukan serangan balik. Di parit mereka ada petugas batalion hukuman, yang menerima perintah untuk menembak semua yang mundur.
Setelah akhir operasi, pertahanan musuh dipelajari dengan cermat. Semenanjung yang diduduki oleh Jerman terbentang ke arah timur laut sejauh lima belas kilometer. Pasir berbutir halus memungkinkan untuk menggali dengan cepat. Bukit pasir yang ditumbuhi semak dan pohon menjadi penghalang alami bagi pergerakan peralatan militer. Tebing tinggi membentang di sepanjang pantai. Satu rel kereta api dan satu jalan raya melintasi semenanjung. Jalan-jalan pedesaan saat ini hampir tidak bisa dilewati. Hutan dan kebun menyamarkan garis pertahanan. Selain itu, musim semi ternyata dingin, disertai hujan dan kabut pagi. Tutupan awan yang rendah menghambat operasi penerbangan Soviet.
Sistem yang kuat dari enam garis pertahanan bergantung pada penghalang ini, yang masing-masing tidak dapat ditembus.
1. 2 kilometer utara Lochstedt. Ini terdiri dari parit anti-tank (lebar 4 m, kedalaman 2,5 m). Di depannya pada 100 m dan di belakangnya ada dua garis parit yang berkesinambungan dengan profil penuh. Tempat tidur kereta api dan jalan raya diblokir oleh lima baris pencungkil anti-tank. Secara total, ada 2 bunker, 7 senjata anti-tank, 50 senapan mesin, 14 senjata anti-pesawat, 5 artileri self-propelled mount dan sekitar 100 lubang di 2 baris parit.
2. Lochstedt - Resor anak-anak (di Pavlovo). Terdiri dari dua garis parit profil penuh. Ada 3 bunker di pinggiran timur Lochstedt. Jalan raya ditutupi oleh 2 emplasemen senapan mesin dan 2 senjata anti-tank. Semua bangunan yang ada disesuaikan untuk titik tembak. Senapan mesin ditempatkan setiap 20-25 meter. Ada hingga 150 ruang istirahat. Di barat daya Lochstedt, 1-1,5 km, ada parit anti-tank terus menerus (lebar 6 m, kedalaman 3-3,5 m).
3. Neuhäuser (Mechnikovo). Garis paling siap untuk pertahanan. Tepi terdepan terdiri dari garis parit profil penuh yang berkesinambungan. Ada 3 bunker di dekat jalan raya. Sebuah parit anti-tank membentang 300-400 m ke selatan parit (lebar 4-6 m, kedalaman 3-3,5 m).
4. 1 km sebelah utara kota Pillau. Terdiri dari garis parit profil lengkap. Untuk setiap 100 m ada hingga 3 titik senapan mesin. Sejumlah besar senjata anti-tank dan mortir.
Garis pertahanan kelima dan keenam terletak di pinggiran utara kota dan terdiri dari parit dengan pagar kawat.
Lihat sistem garis pertahanan Jerman pada rencana "Storm Pillau" >>>
Pendekatan ke kota dari laut ditutupi oleh 18 kotak pil beton yang terletak di sepanjang pantai barat semenanjung. Dukungan artileri yang signifikan untuk pengelompokan darat diberikan oleh kapal-kapal di roadstead Pillau (hingga 7 unit). Kota itu sendiri sepenuhnya siap untuk pertahanan. Seluruhnya dipotong dengan parit dan jalur komunikasi dengan banyak tempat berlindung, tidak termasuk ruang bawah tanah rumah. Di lantai bawah rumah, posisi terlindung disiapkan untuk senjata anti-tank. Di sejumlah jalan, barikade dibuat dari peralatan yang rusak, tong, gerobak. Kota ini juga dipertahankan oleh beberapa benteng dan benteng. Dinding benteng dan bentengnya dapat menahan serangan langsung oleh proyektil berdaya tinggi.
Empat lapangan terbang dioperasikan di sekitar kota. Jaringan jalan memungkinkan musuh untuk menggerakkan pasukan, membentuk dan mengirim unit baru ke dalam pertempuran. Hingga 50 artileri, mortir, dan baterai roket, termasuk enam kaliber 210 mm, ditembakkan ke pasukan Soviet. Unit darat didukung oleh 88 tank dan senjata serbu. Dari udara, kota ini ditutupi oleh 45 baterai anti-pesawat. Bersama dengan artileri anti-pesawat kapal, mereka dapat menembakkan hingga 15 ribu peluru per menit.
Sekitar 40 ribu tentara dan perwira dari 6 divisi infanteri dan tank, dua batalyon tank terpisah, divisi tank Jerman Raya, brigade artileri howitzer, brigade senapan serbu, divisi anti-pesawat, resimen anti-pesawat terpisah, dan banyak unit lainnya , formasi terpisah dan kelompok pertempuran. Para pembela memiliki persediaan makanan dan amunisi selama tiga bulan. Ada poster di dinding rumah: "Kami tidak akan pernah menyerah!", "Kemenangan atau Siberia!" Seluruh pengelompokan ini menderita kerugian yang signifikan dalam pertempuran sebelumnya, tetapi mempertahankan stabilitas tempurnya. Tentara Jerman diberitahu tentang perintah Fuhrer untuk menahan serangan gencar pasukan Soviet sampai evakuasi lengkap pasukan dan peralatan militer Wehrmacht dari semenanjung.
Jurnal pertempuran Angkatan Darat Pengawal ke-11 mencatat: “... musuh bertempur dengan keuletan yang luar biasa di seluruh operasi, secara harfiah mempertahankan setiap langkah dan tidak takut dalam banyak kasus bahkan pengepungan total. Setiap tahanan diambil sebagai hasil dari pertempuran yang keras kepala. Sejumlah besar tawanan bukanlah hasil dari penurunan total kemampuan tempur musuh, tetapi, terutama, hasil seni dan dedikasi para perwira dan prajurit pasukan tentara.
1.6. Penyerangan terhadap Pillau
Serangan umum pasukan Soviet dimulai pada pukul sebelas pada tanggal 20 April. 600 senjata dan mortir berpeluncur roket berpartisipasi dalam persiapan artileri. Pada hari ini, penerbangan Soviet melakukan 1.500 serangan mendadak. Infanteri, didukung oleh tank dan senjata self-propelled, disambut dengan tembakan destruktif dari senjata yang disamarkan di tepi hutan. Dengan setiap serangan baru, ketegangan pertempuran meningkat. Ada pertarungan tangan kosong di sepanjang garis depan. Jerman melakukan serangan balik enam kali, mendorong mundur unit yang maju. Pertempuran untuk parit anti-tank berlangsung sepanjang hari dan sepanjang malam. Hanya kelompok tentara Soviet yang terpisah yang berhasil mencapainya. Semua upaya untuk maju tidak berhasil. Pada hari ini, Tentara Pengawal ke-11 kehilangan 884 orang terluka dan tewas. Di antara mereka ada lusinan komandan peleton dan kompi senapan, yang pertama kali mengangkat pejuang mereka untuk menyerang.
Keesokan paginya, pertempuran pecah dengan semangat baru. Baterai senjata angkatan laut St. Adalbert diambil oleh para penjaga dalam pertempuran tangan kosong. Kelompok penyerang dari Resimen Infantri ke-27 mematahkan perlawanan musuh di Resor Anak-anak. Di dekat tempat ini, komandan Korps Senapan Pengawal ke-16 meninggal Pahlawan Mayor Jenderal Pengawal Uni Soviet S.S. Guryev. Salah satu pusat regional wilayah Kaliningrad dinamai menurut namanya. Selama pengintaian malam, komandan kompi senapan penjaga, letnan junior K.I. Nikolaev berhasil menyeberangi parit dan melewati musuh dari belakang. Serangan itu berhasil. Mengikuti tentaranya, unit tentara lainnya juga mengatasi garis pertahanan pertama. Kastil Lochstedt bertemu tentara Soviet dengan api badai. Itu hancur parah oleh tembakan artileri penjaga, tetapi tidak mungkin untuk menjatuhkan musuh untuk waktu yang lama. Pertempuran di lantai dan di ruang bawah tanah kastil berlanjut selama sehari. Dan hanya beberapa Nazi yang berhasil mundur ke pinggiran kota.
Dewan Militer Angkatan Darat melaporkan bahwa pada 22 April, “musuh dengan rentetan artileri dan mortir yang kuat, serta tembakan dari tank, senjata self-propelled, menawarkan perlawanan keras kepala, terutama di benteng dan parit mortir di hutan. Tindakan 34 baterai lapangan musuh, 16 baterai mortir anti-pesawat, 21 senjata terpisah dan hingga 30 senjata api langsung dicatat. 50 tank dan senjata self-propelled dioperasikan dalam formasi tempur infanteri. 8 kapal perang ditembakkan dari serangan Pillau. Selama hari pertempuran, 300 tahanan ditangkap dan, menurut data yang tidak lengkap, hingga 1.300 tentara dan perwira dihancurkan. Sebuah kapal selam Jerman ditemukan di dekat pantai, tenggelam jauh setelah duel artileri singkat.
Menjelang sore, perlawanan pasukan Jerman mulai melemah. Markas besar pertahanan Jerman memerintahkan evakuasi dari kota unit yang tidak kompeten, polisi, pejabat dan fungsionaris partai. Pesawat Soviet menghancurkan gudang dengan amunisi dan bahan bakar, peralatan dan senjata. Tidak ada yang memadamkan api di kota, dan gendarmerie lapangan berhenti menjaga persimpangan dan tempat pendaratan di kapal. Gauleiter dari Prusia Timur E. Koch meninggalkan tanah miliknya di Frische-Nerung Spit dan pergi dengan kapal pemecah es ke Laut Baltik. Jalannya terletak di Denmark, di mana dia diidentifikasi dan ditangkap.
Dalam kegelapan berikutnya, para penjaga bergerak maju, menghancurkan benteng musuh dengan penyembur api. Komando Jerman mencoba menyelamatkan situasi dengan memasukkan pasukan baru ke dalam pertempuran. Divisi infanteri Mayor Jenderal menyeberang ke kota pemain sayap. Tapi dia tidak bisa lagi mengubah jalannya peristiwa. Wengler sendiri dan petugas stafnya kemudian berada di bawah serangan udara dan tewas saat melintasi Selat Frische-Gaff. Upaya untuk mentransfer pasukan ke Pillau dari Teluk Danzig tidak berhasil. Keunggulan penerbangan Soviet mencegah implementasi rencana ini.
Parit tank kedua menjadi penghalang tak terduga bagi pasukan Soviet yang maju. Komandan Angkatan Darat Jenderal K.N. Galitsky memerintahkan untuk menghentikan serangan. Unit khusus menyisir hutan, di mana banyak tentara dan perwira musuh masih bersembunyi. Perkelahian tangan kosong pecah dari waktu ke waktu. Sepanjang hari pada tanggal 23 April, pengintaian yang berlaku dilakukan, unit yang menderita kerugian besar diganti, dan komandan baru diangkat untuk menggantikan mereka yang rusak. Amunisi dan makanan panas dibawa ke posisi depan. Penembak membawa senjata mereka untuk menembak langsung. Sekali lagi, keheningan yang tidak nyaman menggantung di atas medan perang. Sudah di tengah malam, unit Jerman berhasil mendorong kembali ke kedalaman hutan dan mengangkut peralatan militer dan infanteri melintasi parit.
Sepanjang hari pada tanggal 24 April, dua divisi senapan penjaga bertempur untuk Neuhäuser, di pinggiran tempat sisa-sisa Divisi Panzer Grossdeutschland bercokol. Artileri kami membuat bukaan di gedung-gedung sehingga infanteri bisa menerobosnya. Sersan Senior dari Resimen Senapan Pengawal ke-245 V.P. Gordeev dengan sekelompok tentara menghancurkan sejumlah benteng musuh, menangkap puluhan Nazi. Untuk keberanian dan keberaniannya ia dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet. Pada malam hari yang sama, pasukan kami merebut bagian dari parit anti-tank ketiga dan menerobos ke pinggiran kota. Prajurit penjaga Selivestrov dan Timko yang pertama mengibarkan bendera merah di atas salah satu rumah. Meskipun perlawanan sengit, pertahanan musuh rusak.
Komandan Pertahanan Angkatan Laut Kapten Prusia Timur Peringkat 1 X. Strobel kemudian mengenang: “... dengan jatuhnya baterai di Neuhäuser, fase terakhir pertempuran untuk kota Pillau dimulai. Amunisi pasukan Jerman hampir habis, kerugian tenaga kerja sangat besar. Musuh menembakkan artileri dan mortir di dekat kota. "Organ Stalinis" juga tidak menghentikan konser mereka. Pada ketinggian rendah, pesawat serang terbang di atas kota sepanjang hari. Mereka mengubah bangunan yang berdiri menjadi reruntuhan. Para penghuni benteng itu adalah reruntuhan yang dibajak. Sampul saya menerima beberapa pukulan langsung dan sebagian besar runtuh. Tapi kota itu tetap bertahan. Baterai di Northern Mole menembaki tank musuh dan infanteri maju di sepanjang pantai.
Pada malam 25 April, markas pertahanan Jerman mengangkut sekitar lima belas ribu tentara dan perwira dan tujuh ribu terluka melintasi selat. Cahaya menerangi seluruh kota, dan di tanggul Rusia, rumah dan bangunan galangan kapal terbakar. Ada ledakan di mana-mana. Ada kepanikan yang tak terlukiskan di dermaga. Tentara Jerman mencoba berenang ke pantai seberang. Kapal tunda "Adler" dan kapal tanker "Kolk" meninggalkan Back Harbor. Selain kru, ada pekerja dari kota Vodokanal di atas kapal. Orang-orang yang berdiri di geladak memperhatikan tank-tank Soviet di tambatan. Mereka adalah penduduk terakhir yang meninggalkan Pillau.
Sehari sebelumnya, pengawal Kapten Skipa menguasai parit di tepi teluk dan, maju di sepanjang itu, pergi ke belakang garis musuh ke Kamstigal. Akibat manuver ini, kota itu juga dilewati dari timur.
Sepanjang hari pada tanggal 25 April, ada pertempuran di barak kamp militer Himmelreich, di wilayah pelabuhan dan pelabuhan, di mana lawan berjuang untuk setiap tempat berlabuh. Setiap ruang bawah tanah, lantai atau loteng rumah harus diterjang badai.
Semakin dekat tentara Soviet mendekati selat, semakin keras musuh melawan. Terutama pertempuran keras kepala terjadi di Plantage Park. Semua tanah di daerah ini ditembak jatuh oleh tembakan senapan dan senapan mesin dan artileri, tetapi ini hanya sebentar menghentikan kemajuan para prajurit Divisi Senapan Pengawal ke-31. Pada jam 8 malam, garnisun Jerman di Benteng Timur telah meletakkan senjata mereka. Bagian dari Divisi Senapan Pengawal ke-84 menyerbu stasiun kereta api dengan puluhan eselon di jalurnya. Menjelang malam, tentara Soviet menyeberangi kanal ke bagian kota tua, di mana pertempuran berlanjut sepanjang malam.
Pada pagi hari tanggal 25 April, di pos komando Jenderal K.N. Galitsky dipanggil oleh Marshal dari Uni Soviet A.V. Vasilevsky. Dia mengatakan bahwa pada pukul 11 malam waktu Moskow, sebuah penghormatan akan diberikan di ibu kota untuk menghormati para penjaga yang telah merebut kota dan benteng Pillau. Ini berarti bahwa pada jam ini pertempuran di kota harus selesai. Atas perintah komandan, petugas administrasi lapangan dan departemen politik tentara berangkat ke garis depan. Seluruh cadangan tentara dikirim di bawah tembok benteng: lusinan senjata kaliber besar, tank, dan senjata self-propelled berat. Di sini tetap menjadi pusat perlawanan terakhir. Di bawah naungan malam, markas besar Divisi Infanteri ke-83 Jerman berhasil menyeberang dari benteng ke pantai selatan selat dengan dua kapal tunda.
Instruksi salut yang diberikan oleh Panglima Tertinggi I.V. Stalin, tidak dapat dibatalkan. Untuk penangkapan Pillau, salut kategori kedua diberikan - dua puluh tembakan artileri dari dua ratus dua puluh empat senjata. Satu jam sebelumnya, penghormatan yang sama terdengar kepada pasukan front Belorusia ke-1 dan ke-1 Ukraina, yang menyelesaikan pengepungan Berlin. Pada saat yang sama, pesanan terima kasih dibacakan di radio.
Perang akan segera berakhir, dan markas besar sedang terburu-buru dengan laporan kemenangan. Laporan Dewan Militer Front Belorusia ke-3 mencatat bahwa pasukannya “sebagai hasil dari 13 hari pertempuran ofensif yang keras kepala pada tanggal 25 April 1945, menyelesaikan likuidasi pengelompokan musuh besar Zemland dan sepenuhnya merebut Semenanjung Zemland, termasuk kota dan pangkalan angkatan laut Pillau. Pada penghujung hari pada tanggal 25 April 1945, unit kami berjuang untuk menghancurkan musuh, terisolasi di benteng yang terletak tepat di sebelah barat Pillau.
Dalam dokumen ini, yang disimpan di arsip Podolsky Kementerian Pertahanan Rusia, frasa terakhir ternyata dicoret dengan pensil. Dalam formulir ini, laporan diterima oleh Staf Umum. Dan ketika kelompok salut berwarna-warni melayang di atas Lapangan Merah, para prajurit dan perwira Pengawal 1 Divisi Moskow-Minsk bersiap untuk menyerbu benteng. Rakit dan tangga dibuat dari bahan improvisasi untuk menyeberangi parit. Komandan Resimen Infanteri ke-171, Kolonel Vodovozov, mengirim dua tahanan ke benteng dengan ultimatum. Tentara Jerman yang bersembunyi di tahanannya mengetahui tentang syarat penyerahan diri dan mengibarkan bendera putih. Pada pukul tiga pagi benteng itu runtuh.
Kepada sekelompok perwira intelijen Soviet yang memasuki pertempuran di Dermaga Utara, musuh berbicara dalam bahasa Rusia: “Hentikan tembakan. Kami menyerah." Beberapa ratus orang Jerman meletakkan senjata mereka dan, ditemani oleh tiga penembak mesin, ditawan.
Pertempuran sengit juga terjadi di langit di atas Pillau. Selama serangan, pilot Angkatan Udara ke-1 dan ke-3 melakukan lebih dari 13.000 serangan mendadak untuk menyerang posisi musuh. Hanya Angkatan Udara Pertama yang kalah dalam pertempuran ini hampir dua kali lebih banyak pesawat daripada selama serangan di Koenigsberg. Setengah dari mereka ditembak jatuh oleh tembakan artileri anti-pesawat. Di sini jalur pertempuran pilot Prancis dari skuadron Normandie-Niemen berakhir. "Pembom malam" PO-2 yang legendaris juga membuat ratusan serangan mendadak, menjatuhkan ratusan ribu selebaran di bagian belakang Jerman.
Dua puluh sembilan pilot dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet karena berhasil menyelesaikan misi tempur. Letnan Senior B.M. Afnasiev di daerah Pillau, ia menemukan karavan yang terdiri dari dua puluh kapal bersiap untuk melaut dan mengarahkan pesawat serang ke arah mereka. Dalam pertempuran ini, ia memasuki pertempuran tunggal dengan empat pilot Jerman dan menembak jatuh salah satu dari mereka. Skuadron Mayor A.I. Balabanova menyampaikan serangan bom terakhir di spit Frische-Nerung selama persiapan pasukan darat untuk memaksa terusan.
Terutama kerusakan parah yang ditimbulkan pada Nazi di daerah Neutif - pusat pertahanan musuh utama. Selama pengeboman lapangan terbang di daerah Pillau, seorang letnan senior Yu.I. Pirkova sebuah peluru meledak melukainya di kaki. Dengan kesulitan mengendalikan pesawat, pilot mencapai lapangan terbangnya, segera setelah mendarat ia kehilangan kesadaran karena kehilangan darah. Para dokter berhasil menyelamatkan nyawanya. Letnan Kolonel F. Usachov, komandan resimen penerbangan pengintaian terpisah dari Armada Baltik, secara pribadi melakukan pengintaian terhadap target angkatan laut dan memotret pertahanan musuh yang sangat penting.
Para pelaut Armada Baltik juga menonjol selama penyerangan ke Pillau. Sebuah brigade kapal torpedo di pinggiran kota melakukan beberapa operasi pencarian, memaksa Jerman untuk meninggalkan penggunaan transportasi besar dalam evakuasi pasukan dan penduduk dari semenanjung.
Serangan terhadap kota dan benteng Pillau harus dibayar mahal. Bahkan para veteran Tentara Pengawal ke-11, mereka yang telah berada di jajarannya sejak hari-hari pertama perang, tidak mengetahui kerugian besar seperti itu. Setiap prajurit dan pelaut, bangkit untuk menyerang, berharap dan percaya bahwa itu akan menang, dan bahwa dia akan selamat dalam perang yang mengerikan ini. Hari ini, peringatan dan kuburan massal mengingatkan kita pada prestasi prajurit. Selama dua minggu pertempuran, tentara kehilangan setiap prajurit dan perwira keempat yang terbunuh, terluka, dan hilang.
Menyimpulkan hasil dari seluruh operasi, Jenderal K.N. Galitsky mencatat: “Sebelum penangkapan Pillau, pelabuhan dan galangan kapal Koenigsberg tidak penting, karena mereka sepenuhnya terisolasi dari laut. Penangkapan Pillau sangat memperkuat posisi strategis armada kami di Laut Baltik. Mulai sekarang, seluruh Laut Baltik, dengan pengecualian wilayah Selat Denmark, berada di bawah kendali. Tidak ada pelabuhan yang akan diblokade lagi selama Pillau ada di tangan kita.”
1.7. Penangkapan Frische-Nerung Spit
Belum pernah sebelumnya dalam sejarah Frische-Nerung ada begitu banyak orang dan hewan, mobil, gerobak, peralatan militer dan kargo di atasnya seperti pada hari-hari April 1945 itu.
Pertahanan spit Frishe-Nerung terdiri dari 10-12 baris. Setiap baris termasuk beberapa baris parit dengan platform untuk senapan mesin dan senjata. Pendekatan mereka ditutupi oleh ladang ranjau, penyumbatan hutan dan parit anti-tank.
Pada sore hari tanggal 25 April, para prajurit Resimen Senapan Pengawal ke-17 mencapai Terusan Laut Koenigsberg, di sepanjang dindingnya terdapat kerangka kapal yang terbakar dan rusak, pengangkut, tongkang self-propelled, dan di pantai tergeletak puing-puing yang rusak. dan peralatan yang ditinggalkan.
Resimen dihadapkan dengan tugas menyeberangi selat dan mendapatkan pijakan di pantai sampai pasukan utama mendekat. Puluhan yacht, perahu layar, dan sekunar nelayan berkumpul di lokasi pendaratan. Kendaraan amfibi juga dibawa ke sini. Karena kurangnya waktu, sabuk senapan mesin dan disk untuk senapan mesin sudah diisi dengan kartrid saat bepergian. Amfibi utama, sebelum mencapai pantai, tersandung pada tumpukan bawah air. Penjaga Pribadi M.I. Gavrilov, setelah melompat ke air es, dia adalah salah satu yang pertama mencapai pantai dan, setelah menghancurkan penjaga Jerman, memastikan pendaratan di pantai.
Para penjaga, setelah merebut parit pertama, menggulingkan meriam mereka ke darat dan membawa mortir. Di pinggiran desa Neutif (sekarang Kosa), sebuah toko pabrik disita dengan gudang senjata mesin berat, yang penembakannya dipelajari dari instruktur yang ditangkap. Musuh, bersembunyi di balik tank dan artileri, menyerang pasukan terjun payung setiap setengah jam. Jerman berhasil masuk ke ruang bawah tanah gedung, di mana pertempuran tangan kosong pun terjadi. Nazi ditembak langsung dan dilempari dengan granat. Gelombang pendaratan kedua mengalami kebakaran hebat dan, setelah menderita kerugian besar, terlempar ke dalam air. Hanya sekelompok kecil tentara dalam kegelapan berikutnya yang berhasil menerobos sendiri.
Sudah senja, sebuah batalyon senapan mendarat di dermaga, dipimpin oleh wakil komandan penjaga, kapten A. Panarin dipasang di sebidang tanah yang panjangnya sedikit lebih dari seratus lima puluh meter dan sama dengan tepi air. Perhitungan senjata anti-tank ditembakkan dari jendela lantai pertama sebuah rumah yang berdiri di dekatnya. Ketika hanya satu artileri yang selamat, A. Panarin, yang terluka parah, terus menembak.
Di antara yang pertama menyerbu penjaga Neutif adalah mandor kompi S.P. Dadaev. Setelah mengalahkan empat serangan, dia terluka tiga kali dan meninggal di medan perang. Jalan-jalan di Kaliningrad dan Baltiysk dinamai menurut namanya. Di antara mereka yang melintasi saluran laut adalah sersan senior penjaga E.I. Aristov, yang memastikan komunikasi tanpa gangguan dengan perintah. Dalam salah satu serangan, dia menangkap senapan mesin musuh dan mendukung rekan-rekannya dengan tembakan. Dalam pertempuran yang menegangkan, pasukan terjun payung masuk ke hanggar penerbangan angkatan laut Jerman. Untuk keberanian dan keberanian yang ditunjukkan selama penangkapan dan pertahanan jembatan di Frische-Nerung Spit, enam perwira, sersan, dan tentara dari Resimen Pengawal ke-17 dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet.
Mengikuti mereka, tentara dari Divisi Senapan Pengawal ke-84 menyeberangi selat dari Pelabuhan Dalam. Di jembatan ponton, berkumpul di bawah tembakan musuh, alat berat menyeberang ke tepi seberang. Komandan Korps Senapan Pengawal ke-16, Mayor Jenderal, memindahkan pos komandonya ke sini. A.A. Boreyko.
Ketika jalur komunikasi gagal selama pertempuran, asisten kepala komunikasi resimen penjaga ke-169, kapten Tregubenko dengan gulungan kawat dia menyeberangi saluran pada batang kayu, mencoba menghubungkan kabel yang putus, tetapi ditebas oleh ledakan senapan mesin.
Pertempuran sengit di bagian utara ludah tidak berhenti selama satu jam. Setelah berlalunya unit-unit maju di belakang pasukan Soviet, banyak kelompok Jerman dan Vlasovite tetap ada, menembak dari tempat perlindungan, ruang galian, dan bahkan dari puncak pohon.
Selama 26 dan 27 April, Korps Pengawal menyerbu benteng Nazi. Itu mengadakan pertahanan melingkar sekitar dua ribu tentara dan perwira di bawah komando Mayor Jenderal Henke. Mereka berlindung di balik dinding bunker beton setinggi dua meter yang dihubungkan oleh komunikasi dan parit. Senjata dengan tutup baja dan lusinan senapan mesin empat kali lipat dipasang di sini. Tentara Soviet mematahkan perlawanan putus asa dari garnisun, yang sebagian besar pembelanya, termasuk Jenderal Henke, tewas. Perwira Jerman diizinkan untuk mengubur komandan mereka di antara bukit pasir.
Prajurit dari Divisi Infanteri ke-83 berhasil mengoperasi Frische-Nerunga. Komandan peleton senapan mesin dari Letnan Pengawal I.I. Batu menembaki kolom musuh dari senapan mesin dan, bersama dengan pasukan terjun payung, memaksa 130 Nazi untuk menyerah. Untuk tindakan berani dan tegas, ia dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet. Di antara yang pertama mendarat di spit adalah komandan kompi mortir dari divisi Pengawal yang sama, Kapten L.B. Nekrasov. Pada usia dua puluh dua, dia sudah bertempur di dua front dan terluka tiga kali. Merayap dalam kegelapan ke penjaga yang menjaga ruang istirahat markas, Nekrasov membunuhnya dengan gagang senapan mesinnya dan melemparkan banyak granat melalui cerobong asap. Setelah mengambil pertahanan, pasukan terjun payung berhasil menangkis serangan balik musuh, menghancurkan dan menangkap 300 Nazi. Selama pertempuran ini, kapten penjaga L.B. Nekrasov meninggal. Pada Juni 1945 ia dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet. Di Baltiysk, tempat ia dimakamkan, salah satu jalan dinamai menurut namanya. Prajurit batalyon infanteri penjaga mayor Mitrakova memotong mundurnya Jerman ke Danzig. Upaya untuk menghancurkan formasi pertempuran kami tidak membuahkan hasil. Victor Dmitrievich memimpin refleksi serangan balik musuh, menunjukkan kepada bawahannya contoh keberanian dan kepahlawanan. Kapten K.N. pronin, wakil komandan batalyon untuk urusan politik, di kepala sekelompok pengintai menangkap tiga parit di belakang garis musuh dengan sejumlah besar peralatan dan senjata. Detasemen Muka Letnan Satu V.M. Shishigina, komandan kompi senapan mesin, setelah mendarat, ia memegang jembatan untuk waktu yang lama, menghancurkan dan menangkap sekitar 200 tentara dan perwira Jerman dan merobohkan dua tank. Pada hari-hari April 1945, lusinan prestasi seperti ini dicapai oleh tentara Soviet.
Bahkan dalam rangka persiapan penyerangan ke Pillau, direncanakan operasi untuk mendaratkan pasukan di Semenanjung Pillau di area taman kota dan dari sisi teluk. Eksekusinya dipercayakan kepada komando Armada Baltik. Di pelabuhan Krantz (sekarang - kota Zelenogradsk) dan Noinkuren (sekarang - kota Pionersky) kapal penyapu ranjau dan kapal lapis baja berkumpul. Namun, setelah penangkapan Pillau, komando Front Belorusia ke-3 menetapkan tugas baru untuk pasukan pendarat: mendarat di Frische-Nerung Spit dan memotong rute pelarian musuh.
Sore hari tanggal 25 April 1945, kapal-kapal dengan pasukan pendarat dari resimen gabungan Divisi Senapan Pengawal ke-83 berangkat dari tempat berlabuh pabrik amber. Mereka dilindungi oleh detasemen kapal torpedo di bawah komando kapten Pahlawan Uni Soviet dari peringkat ke-3 V.M. Starostina, A.G. Sverdlov, Letnan Komandan PP Efimenko. Pada malam yang diterangi cahaya bulan, mereka harus berjalan sedikit lebih dari lima belas mil. Para pelaut bercanda saat mereka menyemangati prajurit infanteri, mortir dan pencari ranjau, banyak dari mereka berada di laut untuk pertama kalinya. Komandan brigade kapal torpedo kapten peringkat 1 A.V. Kuzmin dia mengenang: “Saat melihat mereka pergi, saya melihat bagaimana di jalur cahaya bulan yang berwarna-warni yang melintasi laut, jejak busa meleleh, dikocok dengan sekrup. Angin sepoi-sepoi bertiup dari barat daya. Kegembiraan laut tidak melebihi satu poin. Segala sesuatu di sekitar dipenuhi dengan cahaya bulan yang suram. Ada keheningan yang khusyuk, yang merupakan ciri khas dari malam-malam pertama musim semi. Hanya langit di atas Pillau, yang diterangi oleh cahaya merah api, dan guntur senjata berat di kejauhan, yang mengingatkan akan perang yang berkecamuk di bumi.
Pasukan pendaratan didukung oleh tembakan artileri dari Angkatan Darat ke-43 dan baterai kereta api armada yang berat. Ketika mendekati pantai, detasemen itu ditembaki oleh tongkang pendarat Jerman. Salah satu kapal penyapu ranjau terbakar dan gagal. Kapal pelindung yang memasuki pertempuran menenggelamkan para pelaut Jerman, tetapi tidak ada lagi pembicaraan tentang pendaratan mendadak. Artileri pantai Jerman berhasil melumpuhkan kapal penyapu ranjau lainnya. Sebagian besar prajurit yang ada di dalamnya tewas.
Pada 1 jam 45 menit kapal torpedo Pahlawan Uni Soviet S.A. Osipova formasi yang dikerahkan mendekati pantai. Kapal pendarat lainnya menyusul. Pasukan terjun payung di air es segera menduduki sebagian pantai, menangkap sekitar satu setengah ribu tentara dan perwira Jerman, dengan bantuan amunisi yang diturunkan ke darat. Setelah menguasai parit pertama, para penjaga melancarkan serangan jauh ke dalam ludah, mengalahkan markas besar divisi Jerman dan menangkap dokumen dan tahanan. Di jalan hutan mereka bertemu dengan barisan Nazi yang mundur dari Pillau. Musuh menerobos pertahanan pendaratan dan, setelah pergi ke markas resimen, membebaskan tahanannya. Kolonel Jerman memerintahkan untuk menembak setiap sepersepuluh dari mereka, dan yang selamat dilemparkan ke dalam pertempuran melawan pasukan pendaratan Soviet.
Komandan Kolonel "Barat" L.T. Putih, setelah mengambil pertahanan menyeluruh di pos komando, berjuang selama berjam-jam di pengepungan, tetap berhubungan dengan pasukannya melalui radio. Posisi pasukan terjun payung tetap serius, barisan mereka menipis, dan semakin sulit menahan serangan Jerman. Terutama sengit musuh menyerang ketinggian kecil. Pembelanya, yang menangkis lima belas serangan, kehabisan amunisi. Pada saat kritis pertempuran, barisan bergegas: “Tolong! Pelaut datang untuk menyelamatkan! Itu adalah awak kapal torpedo No. 802, yang jatuh ke dalam perangkap pasir. Terlepas dari semua upaya, mereka gagal untuk mengapung kembali. Dan kemudian Angkatan Laut Merah pergi ke darat. Bersama dengan para prajurit, mereka menangkap senjata Jerman. Di tangan mereka, itu bekerja dengan sempurna. Di antara mereka yang tewas dalam pertempuran ini adalah nakhoda kapal Yuri Ivanov. Sebagai seorang pemuda dari kota Ural Malaya Vishera, ia memasuki sekolah jung, yang dicegah perang untuk menyelesaikannya. Sejak hari-hari pertamanya, Yu Ivanov berpartisipasi dalam kampanye dan pendaratan militer, dianugerahi Ordo Perang Patriotik, Bintang Merah dan medali "Untuk Pertahanan Leningrad." Sisa-sisa pahlawan kemudian dimakamkan kembali di Baltiysk.
Bersama dengan para pria, petugas sinyal wanita dan instruktur medis juga berpartisipasi dalam pendaratan ini. Nama salah satunya - Alexandra Serebrovskaya- bernama jalan di Baltiysk. Lulusan Universitas Negeri Moskow, Serebrovskaya maju ke depan, mengubah karirnya sebagai ilmuwan menjadi kerja keras di rumah sakit Korps Marinir. Salah satu saksi pertarungan terakhirnya menulis: “Empat belas kali Nazi melancarkan serangan balik, mencoba melemparkan kami ke dalam air. Di beberapa daerah, unit mereka, terdiri dari petugas, datang ke kami tanpa tembakan, mereka ingin menekan secara moral. Tapi pasukan terjun payung selamat. Shura masih muda. Dia menarik keluar yang terluka, benar-benar membalut mereka di bawah api. Ini berlangsung selama beberapa jam. Maka perlu untuk mengevakuasi yang terluka ke kapal. Ternyata sangat sulit untuk melakukan ini: seluruh jalur pantai berada di bawah tembakan mortir. Syura adalah salah satu yang pertama pergi ke pengadilan, menyeret sisanya bersamanya. Yang terluka dibebaskan, tetapi pecahan ranjau musuh menghantam Syura di tempat. Dia secara anumerta dianugerahi Ordo Perang Patriotik tingkat pertama.
Dari sisi teluk di spit Frische-Nerung, pendaratan "detasemen timur" direncanakan. Dalam kabut, kapal-kapal menyimpang dari jalurnya dan memasuki bendungan Terusan Laut Koenigsberg, yang pada saat itu diduduki oleh pasukan Soviet. Itu adalah waktu yang lama sebelum detasemen berkumpul di tempat yang ditentukan di Cape Moven Haken, dilengkapi dengan garis parit dan posisi untuk artileri dan baterai mortir. Seluruh area diterangi oleh cahaya api, dan komandan detasemen memindahkan pendaratan beberapa mil ke timur. Perahu lapis baja dikerahkan dalam formasi depan di bawah penutup tirai asap mendekati pantai. Melalui lorong-lorong yang dibuat oleh pencari ranjau di kawat berduri, Marinir bergegas maju. Mereka menyelesaikan tugas mereka dan menempatkan diri mereka di pantai teluk, menangkis serangan sengit infanteri Jerman, tank dan senjata self-propelled selama beberapa jam.
Sekitar pukul sembilan pagi tanggal 26 April, pasukan utama resimen gabungan Korps Pengawal ke-13 mendarat di Frishe-Nerung Spit. Pada tengah hari situasi telah berubah secara radikal. Pendaratan "Timur" dan "Barat" bergabung dengan unit Tentara Pengawal ke-11, menghancurkan atau menangkap beberapa ribu tentara dan perwira Jerman. Di antara para tahanan adalah jenderal dan perwira Staf Umum Jerman Wehrmacht. Sejumlah besar senjata dan peralatan diambil sebagai piala. Setelah berakhirnya operasi pendaratan, pertempuran di Frisch-Nerunga berlanjut bahkan sampai hari kemenangan Mei 1945.
Statistik dasar serangan terhadap Pillau.
Di Semenanjung Pillau dan Frische-Nerung Spit, dalam 10 hari pertempuran (20-30.04.45) Korps Angkatan Darat ke-9 (Divisi Infanteri ke-32, 93 dan 95), Korps Angkatan Darat ke-26 (Divisi Infanteri ke-58, 548 dan 558) , unit Divisi Infanteri 1, 170, 21, 551 dan 14, Divisi Panzer Jerman Raya dan sejumlah unit khusus lainnya. Lebih dari 8.000 tewas, 15.902 tentara dan perwira ditawan. 86 tank dan senjata serbu, 41 pengangkut personel lapis baja, 342 senjata dan mortir, 4.727 mobil dan sepeda motor, 50 gudang, 12 pesawat, 4 kapal perang, 11 perusahaan industri dihancurkan atau diambil sebagai piala. Sekitar 80 km jalan dibersihkan dari ranjau, 4.021 ranjau anti-tank dan 1.810 anti-personil dipindahkan dan dinetralkan, 72 penyeberangan parit anti-tank diatur agar tank bisa lewat, 14 jembatan dibangun untuk beban berat, 28 kotak obat dan titik tembak diledakkan.
Di pelabuhan Pillau, 2 kapal selam, 10 pengangkut, dermaga apung, lebih dari 100 kapal bantu, kapal tunda, dan tongkang dihancurkan.
Kerugian Tentara Pengawal ke-11 selama periode pertempuran dari 20 April hingga 26 April adalah: 1.277 orang tewas dan 6.478 orang terluka.
Formasi dan unit yang berpartisipasi dalam penyerangan ke Pillau:
Tentara Pengawal ke-11
Korps Senapan Pengawal ke-8:
Divisi Senapan Pengawal ke-5 (Resimen Senapan ke-12, ke-17, dan ke-21);
Divisi Senapan Pengawal ke-26 (Resimen Senapan ke-75, ke-77 dan ke-79);
Korps Senapan Pengawal ke-16:
Divisi Senapan Pengawal ke-1 (Resimen Senapan ke-167, ke-169, dan ke-171);
Divisi Senapan Pengawal ke-11 (Resimen Senapan ke-27, 31 dan 40);
Divisi Senapan Pengawal ke-31 (Resimen Senapan ke-95, ke-97 dan ke-99);
Korps Senapan Pengawal ke-36:
Divisi Senapan Pengawal ke-16 (Resimen Senapan ke-43, ke-46 dan ke-49);
Divisi Senapan Pengawal ke-18 (Resimen Senapan ke-51, ke-53 dan ke-58);
Divisi Senapan Pengawal ke-84 (Resimen Senapan ke-243, 245, dan 247);
Divisi Terobosan Artileri Pengawal ke-2:
Brigade Artileri Howitzer Pengawal ke-20 dengan kekuatan tinggi;
brigade mortir ke-33;
Divisi artileri terobosan ke-10:
Penjaga ke-33. brigade artileri ringan;
Brigade artileri howitzer ke-162;
brigade artileri howitzer berat ke-158;
brigade mortir ke-44;
Resimen Artileri Self-Propelled Berat Pengawal ke-338;
Resimen Artileri Self-Propelled Berat Pengawal ke-348;
Resimen Artileri Self-Propelled Berat Pengawal ke-395;
resimen artileri self-propelled ke-1.050;
Brigade Artileri Meriam Angkatan Darat ke-149;
Brigade Artileri Meriam Angkatan Darat ke-150;
Brigade artileri anti-tank ke-14 (bagian dari pasukan);
brigade mortir berat ke-29;
Brigade Mortar Pengawal ke-21;
Brigade tank ke-23 (bagian dari pasukan);
brigade tank ke-213;
Brigade Insinyur Serangan Motor Pengawal ke-2;
brigade jembatan ponton ke-9;
brigade teknik dan pencari ranjau ke-66;
Angkatan Udara Pertama
Korps Penerbangan Pengebom Pengawal ke-5:
Penjaga ke-4 divisi penerbangan pembom;
Penjaga ke-5 divisi penerbangan pembom;
Divisi Penerbangan Penyerangan Pengawal ke-1;
Divisi Penerbangan Serangan ke-182;
Divisi Penerbangan Serangan ke-277;
Divisi Penerbangan Tempur ke-130 (bagian dari pasukan);
Divisi Penerbangan Tempur ke-303 (termasuk:
Resimen Penerbangan Tempur Prancis "Normandia - Neman");
Divisi Penerbangan Pengebom Pengawal ke-6;
Divisi Penerbangan Pembom Malam ke-213;
Divisi Penerbangan Pembom ke-276;
Angkatan Udara ke-3
Korps Penerbangan Tempur ke-11:
Penjaga ke-5 divisi penerbangan tempur;
Divisi Penerbangan Tempur ke 190;
Divisi Penerbangan Serangan ke-211;
divisi penerbangan serbu ke-335 (bagian dari pasukan);
Divisi Penerbangan Tempur ke-259 (bagian dari pasukan);
Divisi Penerbangan Pengebom Pengawal ke-3;
divisi penerbangan pembom malam ke-314 (bagian dari pasukan);
Armada Baltik Spanduk Merah
Brigade Artileri Kereta Api Angkatan Laut Pengawal 1;
Divisi Penerbangan Serangan ke-9;
Divisi Penerbangan Serangan ke-11.
Pahlawan penyerangan Pillau dan ludah Frische-Nerung
Gelar Pahlawan Uni Soviet untuk penyerangan terhadap Pillau dan kepang Frische-Nerung diterima oleh:
28 prajurit infanteri, di antaranya: 2 prajurit, 5 sersan dan 21 perwira;
24 pilot (semua perwira).
5 sd - 16 orang;
1 sd - 2 orang;
84 sd - 1 orang;
83 sd - 9 orang;
1 va - 19 orang;
3 va - 4 orang;
47 kelompok - 1 orang.
Jumlah tentara Soviet yang gugur dalam pertempuran terkubur di kuburan massal Primorsk, Baltiysk dan di ludah:
Primorsk: 790 prajurit;
210 sersan;
144 petugas.
Jumlah: 1.144 orang.
Baltiysk dan Spit: 376 prajurit;
144 sersan;
120 petugas.
Jumlah: 640 orang.
Pahlawan Uni Soviet yang gugur dalam pertempuran selama penyerangan terhadap Pillau dan Spit:
1. Pahlawan pilot Uni Soviet dari Resimen Penerbangan Serangan Pengawal ke-74 dari Divisi Penerbangan Serangan Pengawal ke-1 dari Angkatan Udara ke-1 dari Letnan Senior Pengawal Polyakov Pavel Yakovlevich. Lahir pada tahun 1921 di desa Kostrovo, Wilayah Tula. Pada tahun 1940 ia direkrut menjadi Tentara Merah. Pada tahun 1943 ia lulus dari sekolah penerbangan militer dan dikirim ke garis depan. Dia mengambil bagian dalam pembebasan Donbass, Krimea, Belarus, Lithuania, Polandia. Selama tahun-tahun perang ia membuat 217 sorti. 23 Februari 1945 ia dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet. Dia membuat serangan mendadak terakhirnya pada 24 April 1945. Pesawat serang Il-2 miliknya ditembak jatuh oleh tembakan antipesawat musuh di dekat desa Mechnikovo. Dia dimakamkan di kuburan massal di desa Sevastopol.
2. Penembak Resimen Senapan Pengawal ke-17 dari Divisi Senapan Pengawal ke-5 dari mandor Tentara Pengawal ke-11 Dadaev Stepan Pavlovich. Lahir pada tahun 1902 di desa Sosnovka, Wilayah Penza. Seorang peserta dalam Perang Sipil, pada hari-hari pertama Perang Patriotik Hebat, ia mengajukan diri untuk garis depan. Dia adalah penyelenggara pesta perusahaan. Selama pertempuran ia menunjukkan keberanian dan kepahlawanan. Dia secara khusus membedakan dirinya selama penyerangan di Frische-Nerung Spit. Dia adalah salah satu yang pertama menyeberang ke spit dan, bersama dengan beberapa pejuang, memegang jembatan sampai pasukan utama mendekat. Selama pertempuran, ia terluka di kaki dan lengan, tetapi terus berjuang sampai peluru mengakhiri hidupnya. Mandor penjaga Dadaev S.P. 29 Juni 1945 secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet. Dia dimakamkan di kuburan massal di Jalan Tentara Merah. Salah satu jalan kota dinamai menurut namanya.
3. Komandan kompi mortir Resimen Pengawal ke-248 dari Divisi Senapan Pengawal ke-83 dari Tentara Pengawal ke-11, Kapten Nekrasov Leopold Borisovich. Lahir pada tahun 1923 di Moskow. Pada tahun 1941, ia pergi ke garis depan sebagai prajurit dan berpartisipasi dalam pertahanan Moskow. Pada tahun 1943, ia berhasil lulus dari sekolah mortir dan senapan mesin Moskow, di mana ia dianugerahi pangkat letnan dan dikirim ke garis depan. Anggota pertempuran untuk pembebasan kota Orel dan Bryansk. Perusahaan mortirnya adalah salah satu yang pertama menerobos jalan-jalan di Koenigsberg. Pada malam 26 April 1945, kompi L. Nekrasov, sebagai bagian dari detasemen pendaratan barat, mendarat di spit. Pertempuran berlangsung sepanjang malam, yang berakhir di pagi hari dengan kemenangan tentara Soviet. Setelah pertempuran, Ny. Kapten Nekrasov, yang terletak di dekat ruang istirahat, menginterogasi para tahanan, tetapi tiba-tiba sebuah peluru meledak di dekatnya, dengan sebuah fragmen di mana ia terluka parah di dada. Ia dimakamkan di kuburan massal di desa Kos. Pada tanggal 29 Juni 1945, untuk kepahlawanan yang ditunjukkan selama penyerangan di Frishe-Nerung Spit, ia secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet. Salah satu jalan di desa Kosa dinamai menurut namanya.
BUKU MEMORI
wilayah Kaliningrad
(vol. 21 hal. 207 - 212)
MENdarat di FRISCH-NERUNG SPIT
Selama Perang Patriotik Hebat, Armada Baltik Spanduk Merah mendarat 24 maritimmendarat untuk berbagai tujuan. Dua di antaranya direncanakan dan dilakukan pada tahap akhir perang, dan pendaratan tidak dilakukan di wilayah kami yang diduduki musuh dan di tanah musuh, tanpa pengintaian yang memadai terhadap daerah dan dukungan teknik dan navigasi niya. Pada April 1945, pasukan kami memiliki pengalaman tempur yang cukup, tetapi itu tidak terjadi di pendaratan template. Setiap orang berkembang dengan caranya sendiri. Jadi itu terjadi di sini, di spit Frische-Nerung.
SITUASI DI BALTIK SELATAN
Pada akhir Januari - awal Februari 1945, pasukan Front Baltik ke-1 merebut Memel (Klaipeda), Laguna Curonian dan Ludah Curonian dengan kota Krantz (Zelenogradsk),diambil pada tanggal 4 Februari 1945. Di lantai Zemland di pulau itu, pasukan Front Belorusia ke-2 pergi ke Teluk Frisch-Gaf ( Frisches-Haff), mengambil Elbingdan membersihkan tenggara dari Nazi pantai baru teluk, terputus dari daratan yang besar Prusia Timur pengelompokan musuh dengan kota benteng Königsberg dan Pillau. Pada awal Maret, pasukan dari front yang sama pergi ke pantai Laut Baltik dekat Közlin and Kolberg (wilayah Polandia), memotong pengelompokan Danzig musuh besar dari darat. Di Semenanjung Courland terjadi pertempuran sengit dan untuk Libau dan Vindava, di Prusia Timur - s sebuah Königsberg dan Heiligenbeil, di Danzig melambai - untuk Danzig dan Gdynia, di Pomerania - Stettin dan Swinemünde.
MENCIPTAKAN YOUUZMORE
Situasi yang berkembang pada musim semi 1945 di Baltik selatan membutuhkan partisipasi aktif KBF dalam kekalahan cepat musuh di selatan dan sekitarnya Baltik barat. Untuk interaksi yang lebih jelas aksi armada dengan pasukan darat, 23 Maret dan pada tahun 1945 South-Western Marine daerah pertahanan (YUZMOR) yang terdiri dari tiga pangkalan angkatan laut:
1. Libavskaya , sementara berdasarkan Shventoy (komandan - kontra- Laksamana K. M. Kuznetsov);
2. Pillauskaya , dari waktu berbasis di kota Tapiau (Gvardeysk) di sungai. Pregel (komandan - Laksamana Muda N. E. Feldman),
3. Kolbergskaya (komandan - kapten peringkat 1 E.V. Guskov), yang berbasis di Kolberg dan Swinemünde.
Wakil Laksamana N. I. Vinogradov diangkat menjadi komandan YUZMOR.
ini beragamasosiasi, kecuali untuk sarana tempur tiga militer tetapi pangkalan laut juga termasuk:
- koneksi kapal torpedo,
- Brigade kapal penyapu ranjau ke-2,
- Brigade Artileri Kereta Angkatan Laut,
- brigade pertahanan udara
- Brigade Marinir ke-260.
Komposisi pasukan cukup mengesankan, tetapi ciri khas dari asosiasi ini adalah bahwa semua formasi dan unit yang menjadi bagiannya sudah terlibat dalam operasi tempur pada misi tempur yang ditugaskan sebelumnya. YUZMOR tidak memiliki periode formasi dan kohesi organisasi, yang kemudian menyebabkan beberapa tindakan unit dan formasi individu yang tidak konsisten. Namun, pada suatu malam dari 23 Maret hingga 24 Maret 1945, di pos kendali jarak jauh (VPU) komandan KBF di Palanga, semua masalah organisasi dalam pembentukan dan interaksi YUZMOR diselesaikan di tempat. Saat membahas tugas di TLU, berikut ini hadir: Komisaris Angkatan Laut Laksamana Armada N. G. KuzNetsov, Kepala Staf Umum Angkatan Laut, Laksamana S. G. Kuche parit, komandan KBF, Laksamana V.F. Tributs.
KILOMETER PERANG YANG SULIT
Pertempuran di Prusia Timur berlangsung sengitkarakter. Di Semenanjung Zemlandada pengelompokan besar musuh. Pasukan ke-3 danFront Belarusia ke-2 melanjutkan serangan. Pada tanggal 25 Maret 1945, kota Heiligenbeil (kota Mamonovo) direbut dan sebuah kekuatan hejlsberg sco-Brandenburgpengelompokan musuh. Tanpa kekalahan dan kehancurannya, mustahil untukandalkan kesuksesan tanpa syarat di bawah Königsberrumah Pada tanggal 28-30 Maret, pasukan kami mengambil Gdynia dan Danzig, pangkalan bermanuver pasukan ringan armada musuh di Hel Spit terputus dari darat. Pada tanggal 9 April, pasukan Front Belorusia ke-3 dan yang termasuk Kelompok Pasukan Zemland menyerbu kota dan benteng Koenigs berg.Pada 13 April, pasukan front ini mendorong musuh di Semenanjung Zemland ke laut ke daerah Paise-Zimmerbude(hal. Komsomolsky dalamgaris kota Svetly dan kota Svetly itu sendiri), memotong semenanjung Paisa, dan mulai membuang NaziPasukan Rusia di Frisches Huff Bay (KaliningradTeluk). Pada 17 April, pasukan Front Belorusia ke-3 merebut pusat perlawanan musuh yang kuat - kota Fishhausen (kota Primorsk). Tetap pengelompokan musuh lebih dari 20 ribu orang mundur ke area pangkalan angkatan laut dan benteng Pillau (Baltiysk) dan memantapkan diri di garis pertahanan yang disiapkan dengan baik. Pillau adalah yang terakhir m kubu musuh di Prusia Timur, danNazi mempertahankannya dengan keras kepala. Penangkapan kota dipercayakan kepada pasukan Tentara Pengawal ke-11 dari Front Belorusia ke-3. Selama enam hari ada pertempuran sengit terus menerus untuk penyakit sampar ini.benteng langit. Pada akhir 25 April, para penjaga 11thtentara menerobos semua garis pertahanan yang dibentengikami, menghancurkan kekuatan utama musuh dan badai saya mengambil Pillau. Hanya benteng kota berlama-lama untuk hari lain. Kedua belah pihak menderita kerugian besar dalam pertempuran. Nazi mencoba untuk memperbaiki evakuasi pasukannya dari Pillau melalui laut, tapi dia digagalkan oleh kapal dan pesawat lapis baja. Pada musuh dibiarkan dengan satu jalan keluar - mundur di sepanjang spit Frishe-Nerung.
PERSIAPAN DAN PERENCANAAN LANDING
Para pelaut YUZMOR tertarik padauntuk memecahkan masalah merebut pangkalan angkatan laut dan benteng Pillau dengan pukulan pasukan pendaratan, sehingga musuh, mundur, dia tidak berhasil menghancurkan struktur pangkalan utama dan kota itu sendiri. Itu dibutuhkan d agar dapat segera mengatur pangkalan angkatan laut kita di dalamnya setelah penangkapan Pillau. Komandan KBF melaporkan kepada komandan Front Belorusia ke-3, Marsekal Uni Soviet A.M. Vasilevsky, tentang kesiapannya untuk melakukan operasi pendaratan dengan tujuan menangkap Pillau. Di pos komando Tentara Pengawal ke-11 di kota Osterau (hal. Osetrovo Zelenogradsky kabupaten) dikembangkan t Ada rencana untuk operasi pendaratan dalam dua versi: langsung ke kota yang diusulkan oleh armada, selama serangan, ketika akan diatasi (Resor anak-anak), antara Fischhausen dan Pillau; kedua disarankan oleh ARMY dia, - dari laut dan dari Frisches-Haff Bay ke bagian utara Frische-Nerung Spit, selatan lapangan terbang bandara Neutif (n. Meludah).
Seperti yang ditunjukkan oleh peristiwa-peristiwa berikutnya,membagi pandangan ke depan dan kelezatan taktisOpsi kedua membenarkan dirinya sendiri dan menyelamatkan nyawa puluhan pejuang dan komandan tentara kita di akhir perang. Pillau ditutupi dari laut oleh hingga 7 kapal permukaan besar Nazi, dan mereka akan menembak kapal-kapal kecil ini (kapal torpedo dan kapal penyapu ranjau), sarat dengan pasukan terjun payung di sepanjang garis air, bahkan di penyeberangan laut. Alexander Mikhailovich dengan sabar mendengarkan semuanya argumen komandan YUZMOR, kapal selam tempur-Severomorets Nikolai Ignatievich Vi Nogradov, dan dengan sangat hati-hati menjelaskan apa yang saya makan pada diketahui tentang kesiapan dan keinginan pelaut untuk berjuang untuk Pillau, tapi ... diakui berhutan untuk tidak menyia-nyiakan kekuatan para pelaut di mana tentara dapat melakukannya dengan baik. Dulu diterima oleh komandan YUZMOR sebagai perintah tempur. Satu-satunya hal yang telah dicapai adalah bersatu persetujuan yang menyesakkan adalah pendaratan dua pasukan penyerang taktis pada saat yang bersamaan. menonjol barat aku di kapal torpedo dan kapal penyapu ranjau dari sungaiaion Palmniken (n. Yantarny). Komposisi pasukan pendaratan - resimen Pengawal ke-83. SD di bawah komando wakil komandan divisi Pengawal. Kolonel L.G. Bely. Komandan Pasukan Pendarat - Kepala julukan markas besar kapten kapal torpedo peringkat 2 G.P. Timchenko. Komandan Pasukan Penutup - ko mandir kapten brigade kapal torpedo Peringkat 1 A.V. Kuzmin. Komandan operasi adalah komandan YUZMOR. Oriental de sant direncanakan untuk meninggalkan daerah Paise - Zimmerbude. Penentuan awal pendaratan operasi itu dipercayakan kepada komandan tentara Kolonel Jenderal K.N. Galitsky.
DASAR TIMUR
Pendaratan timur, terbentuk di area Paise-Zimmerbude, harus, setelah menyeberangi teluk, mendarat di ludah di daerah kota Mevenhaken, dengan tugas mengembangkan serangan terhadap pasukan Pengawal ke-11. tentara, membantu mereka dalam penguasaan spit bagian utara. Kedua pendaratan - barat dari laut dan timur dari Friches Bay X af- setelah pendaratan, mereka seharusnya bertemu dan berada di bawah komando umum komandan pendaratan timur - Mayor Jenderal Layanan Pesisir Ivan Nikolaevich Kuzmichev, komandan Brigade Marinir ke-260 KBF. Komposisi pasukan pendaratan - resimen BMP ke-260, ke-487batalion disiplin armada yang terpisah (odb KBF), resimen gabungan Angkatan Darat ke-43 dalam dua eselon nah - di sungai kapal lapis baja Petrozavodsk Ivision dan perahu panjang yang ditarik oleh mereka. Komandan pasukan pendaratan adalah komandan divisi kapal lapis baja Petrozavodsk, kapten peringkat ke-2 M.F. Krokhin. Komandan Pangkalan Angkatan Laut Pillau, Laksamana Muda N.E. Feldman, dipercayakan untuk memimpin operasi, di bawah pengawasan umum komandan YUZMOR.
Tidak ada yang meragukan bahwa pasukan terjun payung akan memenuhi tugas yang diberikan kepada mereka; ini bukan pendaratan Peterhof pada musim gugur 1941. Berapa harga kemenangan dalam operasi ini? Mari pergi ke dokumen yang telah dideklasifikasi.Mereka disediakan oleh manajemen CVMA (Gat pangkat) kelompok kerja buku Memori "Mari kita panggil dengan nama" wilayah Kaliningrad untuk uvekodari tentara Tentara Merah dan RKKF yang meninggal karena kematian berani dalam pertempuran terakhir dari operasi ofensif strategis Prusia Timur. Moral dan keberanian para pelaut bukanlah untuk menduduki, terutama karena 487 odb pergi berperang di bawah komandopersonel yang layak dan dihormati di Komandan Letnan Kolonel Leibovich Oscar seorang Solomonovich. Banyak pejuang dari unit ini ingin mengakhiri perang dengan nada positif dan kembali ke unit mereka lebih cepat dari jadwal.
Pendaratan terjadi:
· 676 orang dari resimen komposit 1 BMP ke-260 di bawah komando Kolonel L.V. Dobrotin,
· 588 orang dari resimen komposit ke-2 dari pasukan ke-43 di bawah komando Pengawal. letnan kolonel Kozlov,
· kontrol pendaratan- 19 orang.
Sebanyak 1.311 pejuang dan komandan.
De santa diberikan:
kompi mortir dan pencari ranjau dari tentara ke-43,
satu meriam 76 mm (ZIS-3) dari Pengawal ke-71.cn.
Penyeberangan dilakukan oleh 24 kapal yang terdiri dari:
- 9 kapal lapis baja,
- 2 kapal tunda,
- 6 perahu panjang,
- 3 KTShch,
- 1KM,
- 2 perahu motor.
Dukungan artileri untuk pendaratan diberikan kepada kepala artileri BMP ke-260, Letnan Kolonel Vidyaev. Artileri terdiri dari 26 barel:
- 4 X senjata 45 mm,
- 2 X 76 mm (sampel 1927),
- 2 X meriam ke-76 (ZIS-3),
- 23 X mortar 82mm,
- 3 X mortar 50 mm.
Namun, karena keterbatasan perahu, hanya mengambil di papan:
- 1 Xmeriam 76 mm (ZIS-3),
- 15 X mortar 82mm,
- 3 X mortar 50 mm.
Kelompok Dukungan Lintas Udara Artileri Angkatan Darat termasuk:
- 36 buah artileri lapangan seni ke-37. brigade Angkatan Darat ke-43 di bawah komando Kolonel Mironov,
- 36 senjata dari brigade artileri ke-150 dari Pengawal ke-11. tentara,
koto mata dialokasikan untuk tirai artileri yang maju hanya 480 peluru per brigade (menurut 13 peluru per barel), karena terbatasnya jumlah amunisi di gudang. (Jadi, sampai akhir perang, kami terbatas dalam segala hal ...)
UNTUK BERTEMPUR
25 April 1945 pukul 17.00 diterima perintah tempur untuk operasi pendaratan. Pertama eselon pendaratan timur - senapan pertama sebuah batalion marinir dan 487 odb KBF - ditempatkan di atas perahu lapis baja sungai dan perahu panjang yang ditarik oleh mereka, dan pada malam 25 April meninggalkan Paize ke area yang ditentukan untuk pendaratan oleh detasemen daridua kolom bangun. Diperintahkan dulueselon pendaratan Kolonel L.V. Dobrotin. di dan visibilitas di teluk sangat buruk, malam hari manusia mengganggu navigasi yang akurat di sepanjang pantai benda, dan kompas di perahu lapis baja sungai primitif, dan bahkan tanpa definisi deviasi. Saat mengubah detasemen udara menjadi jalur pertempuran dan membangun kembali menjadi garis depan untuk pendaratan kolom kanan detasemen keluar jalur, perahu lapis baja sangat menyimpang ke kanan dan, setelah kalah dari melihat kolom kiri, pergi ke ludah Koenigsbergterusan laut hingga area n. n.Kamstigal (n. Sevastopol), tempat mereka mendarat. Karena tidak bertemu musuh, pasukan terjun payung memasuki kanal. Saat fajar, kabut mulai menghilang, dan semua orang menyadari kesalahannya. Setelah memahami situasinya, marinir prajurit infanteri dengan cepat menaiki kapal lapis baja dan pergi ke tempat yang ditentukan, terhubung dengan kolom kiri detasemen, di mana komandan pasukan Anda kandang eselon pertama pendaratan.
Waktu yang ditetapkan untuk turun tidak terjawab,tapi kelompok pendukung artileri tentaradia tidak tahu ini dan untuk sementara "Ch" menyerang garis depan pertahanan musuh. Fakta mengambil bagian dalam persiapan artileri hanya artileri seni ke-37. brigade. seni ke-150 brigadepartisipasinya dalam operasi itu dilaporkan hanya 30 menit sebelum keberangkatan eselon pertama mendarat, dan tidak ada yang tahu tanda panggilannya melalui saluran komunikasi radio dan lokasi. Serangan api hanya berlangsung 20 menit: 10 menit di garis depan, 10 menit di kedalaman pertahanan. Dengan melepaskan semua 480 peluru, penembak meringkuk dan mulai bergerak menuju Königsberg, mengikuti perintah komandan tentara ke-43. Saat mendekati pendaratan Detasemen pertama ke spit, musuh berkumpul kembali, memulihkan titik tembak yang hancur dan bertemu penyerang dengan tembakan belati. Kawan non-perahu menembaki musuh dari mereka senjata dan, menghindari manuver, mulai mendarat.
Pada 4 jam 15 menit pada tanggal 26 April 1945, pendaratan dengan perkelahian, kehilangan rekan seperjuangan, pergi ke darat2 jam lebih lambat dari yang dijadwalkan dan satu kimeter selatan dari lokasi pendaratan yang dimaksudkan.Pendaratan barat dan timur segera bertemu Xia tidak bisa ... Pada lemparan pertama penyerang ada 487 aneh Menjatuhkan helm dan badan tentara Orang-orang Yunani, para pelaut melompat ke dalam air dengan topi dan mantel kacang polong, menembak dalam semburan pendek pasti. Setelah mendapat serangan keras dari musuh, gelombang pertama kotak penalti hampir seluruhnya terbunuh. Semua pasir pantai dikotori dengan cangkang mi dan topi tanpa puncak mengambang di atas air. Kedua Saya gelombang pelaut bertemu dalam pertempuran tangan kosong dengan Nazi. Dalam kursus pergi pisau dan saham. Tidak ada yang menembak, agar tidak melukai diri sendiri, teriakan "hore" juga tidak terdengar. Di depan tembok pembatas parit pertama Nazi terdengar gemuruh terus menerus, derak senjata pecah dan kata-kata kotor ... Jerman tidak tahan dengan kemarahan para pelaut, mulai menyerah dan mundur. Memimpin pertempuran yang keras kepala, para pelaut bergegas menyerang, memperluas terobosan untuk eselon kedua. Artileri menunjukkan keajaiban keberanian. Satu-satunya senjata pendukung tembakan Dey berada dalam perintah pelaut tingkat lanjut sampai menembakkan semua peluru. Itu menyelamatkan hari sebelum kedatangan eselon kedua pendaratan. Bagaimana nanti? e ternyata kapal yang mengirimkan amunisi pasukan pendaratanyang itu, menurunkannya 5 km di utara area pertempuran. Baik komandan pendaratan maupun kepala artileri tidak diberitahu tentang hal ini.
Sekitar jam 8 pada tanggal 26 April dengan lapis baja yang sama rach dan longboat mendarat di eselon kedua timurpendaratan kaki - batalyon infanteri laut ke-2 infanteri dan resimen gabungan Angkatan Darat ke-43. Dengan eselon kedua, komandan pendaratan timur, Mayor Jenderal I. N. Kuzmichev, mendarat. Eselon kedua memperkuat formasi pertempuran rekan-rekannya Sup kubis. Letnan Kolonel O.S. Leibovich terluka, tapitidak meninggalkan medan perang. Kapal lapis baja setelah mendarat eselon kedua memberikan bantuan tembakan ke pasukan pendaratan, mengenai titik tembak dan tenaga kerja pada musuh. Pada jam 10 timur dan barat kelompok pendaratan bersatu dan memimpin serangan ke ujung utara spit. loyang ke dikalahkan oleh tindakan pendaratan yang akan datang dan pasukan Pengawal ke-11. tentara dari sisi Pillau. Di dekat Pada pukul 13:00, pasukan terjun payung bertemu dengan unit-unit tentara, membebaskan bagian dari ludah sepanjang sekitar 10 km. Pada akhir hari pada tanggal 26 April, semua unit serangan amfibi mundur dari spit Frische-Nerung untuk reorganisasi dan pelatihan. untuk melaksanakan misi tempur berikut.
NYERI DAN MEMORI
260 tugas bmp dan 478 odb KBF, set untuk operasi pendaratan, selesai, meskipun menderita kerugian yang signifikan pada akhir perang. Keberhasilan operasi dibayangi kematian banyak tentara dan komandan brigade, berjuang dalam formasi sejak hari pembentukan. Kerugian Resimen Marinir ke-1 dalam pendaratan berjumlah 153 orang, resimen gabungan ke-2 dari Angkatan Darat ke-43 - 87 orang. Seperti itulah siripnya aku pendaratan timur dan pertempuran terakhir para pelaut di Semenanjung Zemland:
|
Kerugian sebesar |
260 bmp |
487 odb |
43TETAPI |
untuk mendarat |
|
Terbunuh |
||||
|
Luka |
||||
|
Hilang |
||||
|
Total: |
Semua orang yang tewas dalam pertempuran ini dimakamkan pada tanggal 27 April 1945 di kuburan massal di lereng timur Gunung Prokhladnaya dekat pelabuhan Laut (Militer) Pillau(Baltiysk, distrik rumah ketel ke-4). Pada tanggal 24 Juni 1952, sisa-sisa para pelaut digali dan dipindahkan ke memorial militer bersamast. Kirkines di desa Sevastopol.
Kemuliaan abadi bagi para pahlawan!
SALAH
Pada hari Mei yang hangat dan cerah di tahun 1945unit korps marinir dibangun di tempat terbuka di area Fischhausen. Para pelaut berdiri di barisan dalam pakaian seragam, panji-panji angkatan laut biru dan putih berkibar di kepala mereka. gedung pawai. Peringkat duajajaran pelaut menonjol tajam dengan latar belakang daratanporos kota yang dikalahkan. Baltik Mudahangin mengacak-acak pita di topi dan biru kerah dengan tiga garis paralel, memutih cerah pada seragam biru tua. Celana lebar berkobar, menutupi hampir seluruh sepatu, dianggap sangat diperlukanatribut gloss angkatan laut. tinggi, cocok, banyak dengan penghargaan militer, para pelaut membangkitkan kegembiraan dan kekaguman di antara mereka yang mencurahkan segalanya "skerries" dan tempat perlindungan untuk infanteri dan tanah lainnya spesialis nyh dari semua cabang angkatan bersenjata. Komandan dengan tanda pangkat emas, garis-garis di lengan baju mereka, dengan pesanan dan medali menutupi meja dengan taplak meja merah dan mulai menunggu otoritas tinggi.
Segera sebuah piala "jip" melaju, dari seorang jenderal angkatan darat yang berat keluar dengan dua petugas. Komandan unit pelaut memberikan laporan sesuai dengan formulir. Umum, melewati sistem, menyapa para pelaut dan memberi selamat kepada mereka atas Kemenangan.Sebuah "sorak-sorai" keras bergema di seluruh lingkungan. Tentara Para atas dan perwira pasukan darat terdiam dan menyaksikan apa yang terjadi dari kejauhan.
Para perwira yang datang dengan otoritas militer meletakkan kotak-kotak dengan penghargaan di atas meja. Jenderal membuat pidato singkat, mengambil kotak dan naik ke sayap kanan. Dan kemudian datanglah klimaks. “Kami tidak mengambil Pyatakov,” kata kepala mandor sayap kanan yang tinggi. Jenderal itu terkejut sejenak, seolah-olah dia tidak memahami sesuatu, dan secara intuitif mundur selangkah. Petugas dengan sisa penghargaan juga mundur. Komandan berdiri dan tidak campur tangan dalam situasi.
Jenderal mendekati yang kedua, ketiga ... "Kami tidak mengambil Pyatakov," - itulah jawaban dari seluruh sistem angkatan laut. Baru pada saat itulah komandan ini menyadari bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan di sini, dia ribut, melambaikan tangannya, memberi perintah ... tetapi formasi tidak bergerak. Mengatakan sesuatu yang mengancam komandan, dia buru-buru pergi, mengambil penghargaan. Para pelaut bubar dan Prusia Timur senja damai pertama turun ke bumi. Malam m para prajurit tidak berani mendekati saudara-saudara, tapidi pagi hari unit angkatan laut ini di tempat sudah tidak ada lagi. Kapten tua, yang tetap bersama dapur lapangan yang macet, memberi tahu para pejuang di sekitarnya bahwa di batalion, untuk mendarat sabit, membawa medali "Untuk Keberanian" untuk semua orang. Medali bagus, tapi ketika diberikan kepada semua orang, hidup dan mati, arti dan nama kebanggaan dari penghargaan ini hilang. Pelaut adalah orang yang istimewa, kematian dalam pertempuran tidak mengerikan bagi mereka, tetapi kehormatan mereka adalah yang paling berharga.
Dari dokumen CVMA:
Gambar.April1945 di tahun ini :YU. Neprintsev.Mendarat di Frische-Nerung Spit .
Pada malam 26 April 1945 tahun di Frisch Spit - Nerung, dekat militer Jerman- pangkalan angkatan laut Pillau, Marinir dan pasukan infanteri mendarat, memotong retret Saya adalah pasukan musuh. Penguasaan yang kuat dari pasukan terjun payung oleh jembatan besar memungkinkan pasukan 3- Front Belarusia, dengan bantuan armada, berhasil mengembangkan serangan. Mendarat di sabit Frische - Nerungadalah salah satu contoh sukses interaksi angkatan darat dan angkatan laut.
(Informasi ditentukan sesuai dengan informasi yang diberikan oleh kelompok kerja buku memori wilayah Kaliningrad sesuai dengan versi tata letak percobaan volume 21 tanggal 18 Februari 2008.)
ke Halaman Beranda
(С) Pengembangan proyek dan desain oleh Budaeva A. V. Saat menggunakan informasi yang diterima dari situs, tautan ke sana diperlukan.
