Tatar adalah kelompok etnis terbesar kedua dan budaya Muslim paling banyak di Federasi Rusia.

Etno Tatar memiliki sejarah kuno dan penuh warna, terkait erat dengan sejarah semua orang di wilayah Ural-Volga dan Rusia secara keseluruhan.

Budaya asli Tatar sepatutnya memasuki perbendaharaan budaya dan peradaban dunia.
Kami menemukan jejaknya dalam tradisi dan bahasa Rusia, Mordovia, Maris, Udmurt, Bashkir, Chuvash. Pada saat yang sama, budaya Tatar nasional mensintesis pencapaian orang-orang Turki, Finno-Ugric, Indo-Iran (Arab, Slavia, dan lainnya).

Ada juga berbagai interpretasi dari etnik "Tatar". Pertanyaan ini sangat relevan saat ini.
Beberapa peneliti menyimpulkan asal kata ini dari "penghuni gunung", di mana "tat" berarti "pegunungan", dan "ar" berarti "penduduk", "orang" (A.A. Sukharev. Kazan Tatars. St. Petersburg, 1904, hal. .22). Lainnya - etimologi dari kata "Tatar" ke "utusan" Yunani kuno (N.A. Baskakov. Nama keluarga Rusia asal Turki. Baku, 1992, hlm. 122).

Turkologist terkenal D.E. Eremov menghubungkan asal kata "Tatar" dengan kata dan orang Turki kuno. Dia mengaitkan komponen pertama dari kata "tat" dengan nama orang-orang Iran kuno. Pada saat yang sama, ia merujuk pada informasi dari penulis sejarah Turki kuno Mahmud Kashgari bahwa orang Turki menyebut "tatam" mereka yang berbicara bahasa Farsi, yaitu bahasa Iran. Arti asli dari kata "tat" kemungkinan besar adalah "Persia", tetapi kemudian kata ini di Rusia mulai menunjukkan semua orang Timur dan Asia (D.E. Eremeev. Semantik etnis Turki. - Sat. "Etnonim". M., 1970, hal.134).
Dengan demikian, penguraian lengkap dari etnik "Tatar" masih menunggu penelitinya. Sementara itu, sayangnya, bahkan sekarang beban tradisi mapan, stereotip tentang kuk Mongol-Tatar membuat kebanyakan orang berpikir dalam kategori yang sangat menyimpang tentang sejarah Tatar, tentang asal-usul mereka yang sebenarnya, tentang budaya Tatar.

Menurut sensus 1989, sekitar 7 juta orang tinggal di wilayah Uni Soviet. Dari jumlah tersebut, di RSFSR - lebih dari 5,5 juta atau 83,1% dari jumlah yang ditunjukkan, termasuk di Tatarstan - lebih dari 1,76 juta orang (26,6%).

Saat ini, Tatar membentuk sedikit lebih dari setengah populasi Tatarstan, republik nasional mereka. Pada saat yang sama, jumlah orang yang tinggal di luar Tatarstan adalah 1,12 juta orang di Bashkortostan, 110,5 ribu orang di Udmurtia, 47,3 ribu orang di Mordovia, 43,8 ribu orang di Mari El, dan 35,7 ribu orang di Chuvashia. wilayah wilayah Volga, Ural dan Siberia.

Tatar adalah salah satu orang yang paling mobile. Karena kurangnya lahan, sering gagal panen di tanah air mereka dan keinginan tradisional untuk berdagang, bahkan sebelum 1917 mereka mulai pindah ke berbagai wilayah Kekaisaran Rusia, termasuk provinsi Rusia Tengah, Donbass, Siberia Timur, dan Timur Jauh, Kaukasus Utara dan Transkaukasia, Asia Tengah dan Kazakhstan. Proses migrasi ini meningkat selama tahun-tahun pemerintahan Soviet, terutama selama periode "proyek konstruksi besar sosialisme". Oleh karena itu, saat ini di Federasi Rusia praktis tidak ada satu pun subjek federasi, di mana pun Tatar tinggal. Bahkan pada masa pra-revolusioner, komunitas nasional Tatar terbentuk di Finlandia, Polandia, Rumania, Bulgaria, Turki, dan Cina. Sebagai akibat dari runtuhnya Uni Soviet, Tatar yang tinggal di bekas republik Soviet - Uzbekistan (467,8 ribu), Kazakhstan (327,9 ribu), Tajikistan (72,2 ribu), Kirgistan (70,5 ribu orang) berada di luar negeri. ) , Turkmenistan (39,2 ribu), Azerbaijan (28 ribu), Ukraina (86,9 ribu), di negara-negara Baltik (14 ribu). Sudah dengan mengorbankan remigran dari Cina. Di Turki dan Finlandia, sejak pertengahan abad ke-20, diaspora nasional Tatar telah terbentuk di Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Swedia.

Menurut banyak sejarawan, orang Tatar dengan satu bahasa sastra dan bahasa lisan yang praktis berkembang selama keberadaan negara Turki yang besar - Gerombolan Emas. Bahasa sastra di negara bagian ini disebut "Idel Terkise" atau Tatar Lama, berdasarkan bahasa Kypchak-Bulgar (Polovtsian) dan memasukkan unsur-unsur bahasa sastra Asia Tengah. Bahasa sastra modern berdasarkan dialek tengah muncul pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Pada zaman kuno, leluhur Turki Tatar menggunakan tulisan rahasia, sebagaimana dibuktikan oleh temuan arkeologis di Ural dan wilayah Volga Tengah. Dari saat adopsi sukarela Islam oleh salah satu nenek moyang Tatar, Volga-Kama Bulgar - Tatar menggunakan aksara Arab, dari 1929 hingga 1939 - aksara Latin, sejak 1939 mereka menggunakan alfabet Sirilik dengan karakter tambahan .

Bahasa Tatar modern, milik subkelompok Kypchak-Bulgar dari kelompok Kypchak dari keluarga bahasa Turki, dibagi menjadi empat dialek: tengah (Tatar Kazan), barat (Mishar), timur (bahasa Tatar Siberia) dan Krimea (bahasa Tatar Krimea). Terlepas dari perbedaan dialek dan teritorial, Tatar adalah satu negara dengan satu bahasa sastra, satu budaya - cerita rakyat, sastra, musik, agama, semangat nasional, tradisi, dan ritual.

Bangsa Tatar, dalam hal melek huruf (kemampuan menulis dan membaca dalam bahasanya sendiri), bahkan sebelum kudeta 1917, menduduki salah satu tempat terkemuka di Kekaisaran Rusia. Keinginan tradisional untuk pengetahuan telah dilestarikan dalam generasi saat ini.

Etnonim "Tatar" berasal dari kuno, namun, sebagai nama diri Tatar modern, itu hanya diterima pada abad ke-19, dan Tatar Kuno - suku Turki tinggal di wilayah Eurasia saat ini. Tatar saat ini (Kazan, Barat, Siberia, Krimea) bukanlah keturunan langsung Tatar kuno yang datang ke Eropa bersama pasukan Jenghis Khan. Mereka terbentuk menjadi satu bangsa yang disebut Tatar, setelah mereka diberi nama seperti itu oleh orang-orang Eropa.

Ada pendapat sejarawan bahwa nama "Tatar" berasal dari nama klan berpengaruh besar "Tata", dari mana banyak pemimpin militer berbahasa Turki dari negara "Altyn Urta" (Golden Mean), lebih dikenal sebagai " Golden Horde" berasal.

Tatar adalah salah satu orang paling urban di Federasi Rusia. Kelompok sosial Tatar yang tinggal baik di kota maupun di desa hampir tidak berbeda dengan yang ada di antara orang-orang lain, terutama di antara orang Rusia.

Dalam hal cara hidup mereka, Tatar tidak berbeda dari orang-orang di sekitarnya. Etno Tatar modern berasal secara paralel dengan Rusia. Tatar modern adalah bagian penduduk asli Rusia yang berbahasa Turki, yang, karena kedekatan teritorialnya yang lebih besar dengan Timur, tidak memilih Ortodoksi tetapi Islam. 99% dari Tatar yang percaya adalah Muslim Sunni dari persuasi Hanafi moderat.

Banyak etnolog mencatat fenomena unik toleransi Tatar, yang terdiri dari fakta bahwa sepanjang sejarah keberadaan Tatar, mereka tidak memulai konflik tunggal atas dasar etnis dan agama. Para ahli etnologi dan peneliti paling terkenal yakin bahwa toleransi adalah bagian yang tidak berubah dari karakter nasional Tatar.

Makanan tradisional Tatar adalah sup daging, susu, dan sayuran yang dibumbui dengan potongan adonan (mie tokmach, chumar), sereal, roti penghuni pertama, kue kabartma. Hidangan nasional - byalesh dengan berbagai isian, seringkali dari daging (peryamyach), dipotong-potong dan dicampur dengan millet, nasi atau kentang, kue dari adonan tidak beragi banyak diwakili dalam bentuk bavyrsak, kosh tele, ichpochmak, gubadiya, katykly salma, chak-chak (hidangan pernikahan). Dari daging kuda (daging favorit banyak kelompok) mereka menyiapkan sosis kering - kazylyk atau kazy. Angsa kering (kaklagan kaz) dianggap sebagai makanan lezat. Produk susu - katyk (susu asam khusus), krim asam, keju cottage. Minuman - teh, airan (tan) - campuran katyk dengan air (terutama digunakan di musim panas).

Tatar selalu mengambil bagian aktif dalam semua perang defensif dan pembebasan. Dalam hal jumlah "Pahlawan Uni Soviet", Tatar berada di tempat keempat, dan dalam hal persentase pahlawan untuk seluruh bangsa, mereka adalah yang pertama. Menurut jumlah Pahlawan Rusia, Tatar menempati posisi kedua.

Dari Tatar maju para pemimpin militer seperti Jenderal Angkatan Darat M.A. Gareev, Kolonel Jenderal P.S. Akchurin dan F.Kh. Churakov, Wakil Laksamana M.D. Iskanderov, Laksamana Muda Z.G. Lyapin, A.I. Bichurin dan lainnya.Ilmuwan luar biasa - akademisi R.Z.Sagdeev (ahli kimia fisik) ), K.A.Valiev (fisikawan), R.A.Syunyaev (astrofisikawan), dan lainnya.

Sastra Tatar adalah salah satu yang paling kuno di Federasi Rusia. Monumen sastra paling kuno adalah puisi "The Tale of Yusuf" oleh penyair Bulgaria Kul Gali, yang ditulis pada tahun 1236. Di antara penyair terkenal di masa lalu adalah M. Sarai-Gulistani (abad XIV), M. Mukhammadyar (1496/97-1552), G. Utyz-Imyani (1754-1834), G. Kandaly (1797-1860). Dari penyair dan penulis abad ke-20 - klasik sastra Tatar Gabdullu Tukay, Fatih Amirkhan, penulis periode Soviet - Galimzyan Ibragimov, Hadi Taktash, Majit Gafuri, Hasan Tufan, penyair patriotik, Pahlawan Uni Soviet Musa Jalil, Sibgat Hakim dan banyak penyair dan penulis berbakat lainnya.

Salah satu yang pertama di antara orang-orang Turki, Tatar mengembangkan seni teater. Artis yang paling menonjol adalah: Abdulla Kariev, aktor dan dramawan Karim Tinchurin, Khalil Abjalilov, Gabdulla Shamukov, aktor: Chulpan Khamatova, Marat Basharov Renata Litvinova, aktor dan sutradara Sergei Shakurov, sutradara Marcel Salimzhanov, penyanyi opera - Khaidar Bigichev dan Zilya Sungatullina, penyanyi folk Ilgam Shakirov dan Alfiya Afzalova, pemain populer - Rinat Ibragimov, Zemfira Ramazanova, Salavat Fatkhutdinov, Aidar Galimov, Malika Razakova, penyair dan musisi muda Rustam Alyautdinov.

Seni rupa Tatar: Pertama-tama, ini adalah seniman-patriark Baki Urmanche, dan banyak seniman Tatar terkemuka lainnya.

Prestasi olahraga Tatar juga terus-menerus membuat diri mereka terasa:
Gulat - Shazam Safin, juara Olimpiade 1952 di Helsinki dalam gulat Yunani-Romawi.
Senam ritmik - Juara Olimpiade dan beberapa juara dunia Alina Kabaeva, juara dunia Amina Zaripova dan Laysan Utyasheva.
Sepak Bola - Rinat Dasaev, penjaga gawang No. 1 di dunia pada tahun 1988, penjaga gawang tim Spartak, anggota tim sepak bola Piala Dunia 2002, gelandang serang tim nasional Rusia Marat Izmailov (Lokomotiv Moscow), pemenang Piala Rusia 2000 /01; peraih medali perak Kejuaraan Rusia pada tahun 2001, dan penjaga gawang tim nasional Rusia, KAMAZ (Naberezhnye Chelny); "Spartak Moskow); Lokomotiv (Moskow); "Verona" (Italia) Ruslan Nigmatullin, Hoki - Irek Gimaev, Sergei Gimaev, Zinetula Bilyaletdinov, Juara Dunia Tenis Marat Safin, dan banyak lagi lainnya.

Rusia Terkenal - orang-orang dari keluarga Tatar

Banyak keluarga bangsawan Rusia yang terkenal memiliki akar Tatar. Apraksin, Arakcheev, Dashkov, Derzhavin, Yermolov, Sheremetev, Bulgakov, Gogol, Golitsyn, Milyukov, Godunov, Kochubey, Stroganov, Bunin, Kurakin, Saltykov, Saburov, Mansurov, Tarbeev, Yus, Godupovs. Ngomong-ngomong, asal usul Counts Sheremetevs, selain nama keluarga, juga dikonfirmasi oleh lambang keluarga, di mana ada bulan sabit perak. Para bangsawan Ermolovs, misalnya, dari mana Jenderal Alexei Petrovich Ermolov berasal, silsilahnya dimulai seperti ini: "Nenek moyang keluarga ini Arslan-Murza-Yermola, dan dengan pembaptisan bernama John, seperti yang ditunjukkan dalam silsilah yang disajikan, pada tahun 1506 pergi ke Grand Duke Vasily Ivanovich dari Golden Horde ." Rusia diperkaya secara luar biasa dengan mengorbankan orang-orang Tatar, bakat mengalir seperti sungai. Pangeran Kurakins muncul di Rusia di bawah Ivan III, keluarga ini berasal dari Ondrey Kurak, yang merupakan keturunan Horde Khan Bulgak, leluhur yang diakui dari pangeran Besar Rusia Kurakins dan Golitsyns, serta keluarga bangsawan Bulgakov. Kanselir Alexander Gorchakov, yang keluarganya adalah keturunan dari duta besar Tatar Karach-Murza. Para bangsawan Dashkov juga berasal dari Horde. Dan Saburov, Mansurov, Tarbeev, Godunov (dari Murza Chet, yang meninggalkan Horde pada 1330), Glinsky (dari Mamai), Kolokoltsev, Talyzin (dari Murza Kuchuk Tagaldyzin) ... Percakapan terpisah diinginkan tentang setiap klan - a banyak, banyak yang mereka lakukan untuk Rusia. Setiap patriot Rusia telah mendengar tentang Laksamana Ushakov, dan hanya sedikit yang tahu bahwa dia adalah orang Turki. Klan ini berasal dari Horde Khan Redeg. Para pangeran Cherkasy adalah keturunan dari keluarga khan di Inal. "Sebagai tanda kesetiaan," tertulis dalam silsilah mereka, "dia mengirim putranya Saltman dan putrinya Putri Maria ke penguasa, yang kemudian menikah dengan Tsar John Vasilyevich, dan Saltman dinamai Mikhail dengan pembaptisan dan diberikan boyar .”

Tetapi bahkan dengan nama keluarga yang disebutkan, jelas bahwa darah Tatar sangat memengaruhi kumpulan gen orang-orang Rusia. Di antara bangsawan Rusia ada lebih dari 120 keluarga Tatar yang terkenal. Pada abad keenam belas, Tatar mendominasi di antara para bangsawan. Bahkan pada akhir abad kesembilan belas di Rusia, ada sekitar 70 ribu bangsawan dengan akar Tatar. Ini berjumlah lebih dari 5 persen dari jumlah total bangsawan di seluruh Kekaisaran Rusia.

Banyak bangsawan Tatar menghilang selamanya untuk rakyat mereka. Ini diceritakan dengan baik oleh buku-buku silsilah bangsawan Rusia: "Lambang Umum Klan Bangsawan Kekaisaran Seluruh-Rusia", dimulai pada 1797, atau "Sejarah Klan Bangsawan Rusia", atau "Rusia Buku Silsilah". Novel-novel sejarah pucat di hadapan mereka.

Keluarga Yushkov, Suvorov, Apraksin (dari Salakhmir), Davydov, Yusupov, Arakcheev, Golenishchev-Kutuzov, Bibikov, Chirikov... Keluarga Chirikov, misalnya, berasal dari klan Khan Berke, saudara dari Batu. Polivanov, Kochubey, Kozakov...

Kopylovs, Aksakovs (aksak berarti "lumpuh"), Musins-Pushkins, Ogarkovs (yang pertama dari Golden Horde datang pada tahun 1397, Lev Ogar, "seorang pria bertubuh besar dan seorang pejuang pemberani"). The Baranovs... Dalam silsilah mereka tertulis sebagai berikut: "Nenek moyang keluarga Baranov, Murza Zhdan, dijuluki Baran, dan bernama Daniel dengan baptisan, datang pada tahun 1430 dari Krimea."

Karaulovs, Ogarevs, Akhmatovs, Bakaevs, Gogol, Berdyaevs, Turgenevs ... "Nenek moyang keluarga Turgenev, Murza Lev Turgen, dan dengan pembaptisan bernama John, pergi ke Grand Duke Vasily Ioannovich dari Golden Horde ..." Keluarga ini milik aristokrat Horde tukhum , serta keluarga Ogarev (leluhur Rusia mereka adalah "Murza dengan nama jujur ​​Kutlamamet, dijuluki Ogar").

Karamzins (dari Kara-Murza, seorang Krimea), Almazovs (dari Almazy, dinamai Erifei dengan pembaptisan, ia datang dari Horde pada 1638), Urusovs, Tukhachevskys (leluhur mereka di Rusia adalah Indris, penduduk asli Golden Horde), Kozhevnikovs (berasal dari Murza Kozhaya, sejak 1509 di Rusia), Bykovs, Ievlevs, Kobyakovs, Shubins, Taneevs, Shuklins, Timiryazevs (ada Ibragim Timiryazev seperti itu, yang datang ke Rusia pada 1408 dari Golden Horde).

Chaadaevs, Tarakanovs... dan itu akan memakan waktu lama untuk melanjutkan. Lusinan yang disebut "klan Rusia" didirikan oleh Tatar.

Birokrasi Moskow tumbuh. Kekuasaan berkumpul di tangannya, Moskow benar-benar tidak memiliki cukup orang berpendidikan. Apakah mengherankan bahwa Tatar juga menjadi pembawa lebih dari tiga ratus nama keluarga Rusia sederhana. Di Rusia, setidaknya setengah dari orang Rusia adalah Tatar genetik.

Pada abad ke-18, para penguasa Rusia menyesuaikan peta etnografi saat ini, menyesuaikannya dengan cara mereka sendiri, seperti yang mereka inginkan: mereka mencatat seluruh provinsi sebagai "Slavia". Jadi Rusia menjadi salah satu yang Kipchak dari Tukhum (klan) Turgen mengatakan: "Rusia ribuan mil di sekitar."

Kemudian, pada abad XVIII - hanya dua ratus tahun yang lalu - penduduk Tambov, Tula, Oryol, Ryazan, Bryansk, Voronezh, Saratov, dan daerah lain disebut "Tatar". Ini adalah bekas populasi Golden Horde. Karena itu, kuburan kuno di Ryazan, Orel atau Tula masih disebut Tatar.

Pembela Tanah Air

Prajurit Tatar dengan jujur ​​​​melayani Rusia. "Jadilah bukan hanya putra ayahmu, tetapi juga jadilah putra Tanah Airmu" - kata pepatah rakyat Tatar. Fakta bahwa Tatar dan Rusia selalu saling bertentangan secara agama adalah mitos yang diciptakan oleh musuh kita bersama. Selama perang tahun 1812, 28 resimen Tatar-Bashkir dibentuk di provinsi Kazan. Resimen-resimen inilah di bawah komando menantu Kutuzov, pangeran Tatar Kudashev, seorang peserta aktif dalam Pertempuran Borodino, yang membuat takut para prajurit Napoleon. Resimen Tatar, bersama dengan orang-orang Rusia, membebaskan orang-orang Eropa dari pendudukan pasukan Napoleon.

Di ketentaraan, karena karakteristik nasional dan agama Tatar, sejumlah indulgensi dibuat, berdasarkan penghormatan terhadap agama yang mereka anut. Tatar tidak diberi babi, mereka tidak dikenakan hukuman fisik, mereka tidak dibor. Di Angkatan Laut, pelaut Rusia diberi segelas vodka, dan Tatar - dengan jumlah yang sama - teh dan permen. Mereka tidak dilarang mandi beberapa kali sehari, seperti kebiasaan di kalangan umat Islam sebelum setiap doa. Rekan-rekan mereka dilarang keras untuk mengejek Tatar dan mengatakan hal-hal buruk tentang Islam.

Ilmuwan dan penulis hebat

Tatar dengan setia melayani Tanah Air, tidak hanya memperjuangkannya dalam perang yang tak terhitung jumlahnya. Dalam kehidupan yang damai, mereka memberinya banyak orang terkenal - ilmuwan, penulis, seniman. Cukuplah untuk menyebut ilmuwan seperti Mendeleev, Mechnikov, Pavlov dan Timiryazev, peneliti dari Chelyuskin Utara dan Chirikov. Dalam literatur, ini adalah Dostoevsky, Turgenev, Yazykov, Bulgakov, Kuprin. Di bidang seni - balerina Anna Pavlova, Galina Ulanova, Olga Spesivtseva, Rudolf Nureyev, serta komposer Skryabin dan Taneyev. Semuanya adalah orang Rusia asal Tatar.

Beberapa hari yang lalu, sebuah fragmen dari terjemahan salah satu dokumen tertua hukum Tatar dipresentasikan kepada publik, yang karena pemeragaan kembali sejarah wilayah Volga-Ural yang tragis, tidak banyak yang selamat. Juga, dokumen ini diakui sebagai sumber tertulis paling kuno yang ditemukan di wilayah Mordovia. Ternyata itu adalah gulungan Tatar abad ke-16, yang merupakan perjanjian bilateral tentang pembagian tanah patrimonial (petak perdagangan hutan, traktat, dll.) Antara perwakilan dari dua kelompok keluarga.

Pada pergantian 60-70-an abad ke-16, karena kondisi cuaca buruk yang disebabkan oleh apa yang disebut "Zaman Es Kecil" di wilayah Rusia saat ini, menurut penulis sejarah saat itu, "kehancuran besar" terjadi

Ini adalah terjemahan kedua dari dokumen ini, yang ditulis oleh Ilyas Mustakimov, Kandidat Ilmu Sejarah. Versi terjemahan pertama juga diterbitkan oleh sejarawan Tatarstan - Doktor Filologi Marcel Akhmetzyanov dan sejarawan Maksum Akchurin pada 2013. Untuk pertama kalinya, dokumen penting dalam arsip Arsip Republik Mordovia ini ditemukan oleh sejarawan-arsiparis Takhir Abdurakhmanov pada 2010, ia tiba di sana dari Biara Sarov. Takhir Abdurakhmanov menemukannya saat mencari bahan arsip untuk mempelajari sejarah Tatar yang tinggal di bagian tersebut.

Dokumen itu adalah catatan tentang batas-batas petak yang dibagi antara bak (kelompok keluarga) anak-anak Begish tertentu di satu sisi dan Idike di sisi lain. Itu ditulis dalam bahasa Tatar Lama, yang telah dikenal sejak abad ke-14 sebagai bahasa resmi Golden Horde, aksara Arab diterima secara umum.

Bukan kebetulan bahwa dalam buku-buku juru tulis asal Rusia pada abad ke-16-17, perkebunan seperti itu dengan hati-hati diperhitungkan dan dianggap sebagai salah satu kekayaan utama penduduk wilayah tersebut, termasuk Tatar. Menurut tradisi Tatar yang sudah lama ada, tanah dibagi banyak di antara para pesertanya (omong-omong, tradisi ini bertahan lama sampai kolektivisasi). Tanah patrimonial di wilayah ini, pertama-tama, adalah sumber madu dan bulu, serta padang rumput untuk ternak. Dalam hal ini, sangat penting bahwa hanya pada pergantian 60-70-an abad ke-16, karena kondisi cuaca buruk yang disebabkan oleh apa yang disebut "Zaman Es Kecil" di wilayah Rusia saat ini, menurut penulis sejarah waktu itu, "kehancuran besar" terjadi. Dengan kondisi ini, nilai lahan hutan dan padang rumput khususnya meningkat.

Nilai dari dokumen ini terutama karena merupakan sumber tertulis langka hukum Tatar yang bertahan hingga hari ini.

Nilai dari dokumen ini, pertama-tama, adalah sumber tertulis hukum Tatar yang langka yang bertahan hingga hari ini. Seperti yang Anda ketahui, sebagian besar sumber tertulis Abad Pertengahan yang berkaitan dengan sejarah Tatar belum dilestarikan karena kehancuran totalnya baik selama penaklukan khanat Tatar maupun selama periode Kristenisasi paksa. Analisis dokumen sejarah ini memungkinkan kita untuk mengatakan bahwa itu disusun dengan cukup teliti bahkan dari sudut pandang hukum modern. Jadi, misalnya, ia bahkan memberikan kompensasi uang dalam hal pemutusan salah satu pihak dalam perjanjian ini.

Perjanjian ini memberikan banyak informasi baik tentang tradisi hukum tanah Tatar, dan tentang leksikografi dan toponimi pada waktu itu.

Calon Ilmu Sejarah, Kepala Departemen Penggunaan Ilmiah Dokumen Kearsipan dan Hubungan Internasional Komite Negara Republik Tatarstan untuk Urusan Kearsipan Ilyas Mustakimov:

- Apakah ada dokumen serupa lainnya dari hukum Tatar? Dan apa nilai dokumen ini sebagai sumber sejarah?

Ya, tindakan hukum pribadi semacam itu dalam bahasa Tatar ada, meskipun dokumen berbahasa Tatar paling awal yang sampai kepada kami dan saya ketahui berasal dari abad ke-18.

Nilai dari dokumen ini terutama karena itu adalah dokumen hukum Tatar kedua dari abad ke-16 yang kita ketahui dari wilayah Volga, yang masih asli hingga hari ini, dan bukan salinan selanjutnya. Dokumen serupa lainnya adalah yarlyk (piagam) Kazan Khan Sahib-Giray tahun 1523. Bahasa dan ejaan dokumen membuatnya lebih dekat dengan label Sahib Giray tahun 1523. Pada saat yang sama, dalam sebuah dokumen dari Mordovia, sesuai dengan tren era sejarah itu, ada pinjaman dari bahasa Rusia - "pazmo", "catatan".

Berapa lama Anda menerjemahkan dokumen ini?

Deskripsi memakan waktu beberapa bulan total: perlu untuk membuat pertanyaan tentang kemungkinan publikasi dokumen tersebut, membaca dan memahami teks, fitur bahasa dan tulisan tangan, memperjelas usia kertas (sejak Abad Pertengahan, setiap kertas bengkel, pabrik membubuhkan tanda air “bermerek” sendiri pada produknya Tanda air (filigrees) dapat digunakan untuk memperjelas tanggal dokumen dan memverifikasi keasliannya.

- Dan berapa usia dokumen tertua yang disimpan di Tatarstan itu sendiri?

Dokumen tertua yang tersimpan di Arsip Negara Republik Tatarstan adalah daftar (naskah) karya tata bahasa Arab “al-Kitab” karya penulis Muslim abad ke-8 Abu Bishra Sibawaikihi. Manuskrip tersebut berasal dari abad ke-12 hingga awal abad ke-13, meskipun beberapa peneliti menyebutkannya pada abad ke-10.

Sejarawan Maksum Akchurin:

- Apakah gulungan ini dokumen biasa untuk periode itu? Apakah mungkin untuk mengatakan bahwa Tatar pada masa itu menyelesaikan semua masalah tanah dengan cara ini?

Dokumen itu sendiri sangat khas. Ada referensi untuk dokumen tersebut dalam petisi atau surat pada waktu itu.

- Dalam publikasi ilmiah Anda, yang disiapkan bersama dengan Doktor Filologi Marcel Akhmetzyanov, Anda menulis bahwa tanah mengeluh tentang dinas militer (yaitu, kita berbicara tentang Tatar Mishar, yaitu kelas militer). Ternyata tanah yang dijelaskan dalam dokumen itu tidak secara resmi dimiliki oleh mereka, tetapi bersifat sementara, disewakan dengan imbalan dinas militer?

Tidak juga. Di sini, dilihat dari dokumennya, kita berbicara tentang warisan turun-temurun, yang biasanya berupa trotoar, tempat berburu atau memancing, petak, dll., Mereka dapat dijual atau dibeli. Rupanya, ini adalah motif bagian tersebut. Jadi itu adalah milik mereka. Dan perkebunan (tanah yang subur, ladang jerami, pekarangan petani), yang diberikan sebagai gaji untuk layanan, tidak dapat dijual atau dibeli. Ini agak berbeda.

- Apa yang akan Anda perhatikan secara khusus sehubungan dengan penelitian pada dokumen ini?

Masih banyak lagi hal menarik yang terkait dengan dokumen ini. Pendiri nama keluarga Tatar Sukhovs - Sukhay, Khozins - Khodzha, Enikeevs - Enikey Kildishev bertemu di sana. Di antara dokumen dana biara Sarov, kami menemukan buku harian lapangan para biarawan, yang menjelaskan bagaimana mereka menemukan dokumen ini pada tahun 1727. Pada saat ini, biara membeli tanah dan perkebunan mereka dari Tatar. Saat itulah dokumen-dokumen ini muncul, termasuk gulungan ini.

Ringkasan singkat dikompilasi Ilyas Mustakimov untuk Arsip Negara Bagian Tengah Republik Mordovia:

“Dokumen itu ditulis dalam bahasa Tatar Lama, dalam aksara Arab. Dokumen tersebut dimulai dengan frasa “Bu ul yir-su lәshep ayyrylyshkan baklek record of hatty toryr kem betelde tarikh tukyz yoz yitmesh yitedә” (“Ini adalah catatan budak dari pembagian kepemilikan tanah (harfiah: “tanah dan perairan”), disusun pada tahun 977. Kami: putra Idige - I, Dzhanibek, I, Tinibek; putra Gaulay (Gulay?) - I, Bulai dengan adik lelaki saya; putra Karay - I, Tenish dengan adik lelaki saya - dibuat naik satu tabung. [Kami:] putra Begish - saya, Devish, saya, Khoja, saya Suhay; putra Kugush - saya, Simka dengan adik laki-laki saya - menjadi tuba kedua. Kami memverifikasi dan membagi warisan yang diwarisi dari nenek moyang kita dengan banyak ... Sebagai bukti, jika perlu, catatan budak ini direkam dari kata-kata kami, yang dengannya daftar lain dibuat. Satu daftar diambil untuk putra Idige, yang lain - untuk putra Begish. Keduanya daftar konten yang identik. "Para peserta di bagian ini adalah anak-anak Idige, Gaulay (Gulay?) dan Kara, yang membentuk satu tyuba (komunitas kekerabatan), dan anak-anak Begish dan Kugush, yang membentuk tuba lain, 977 AH (Musu lman chronology) jatuh pada tanggal 16 Juni 1569 – 4 Juni 1570 M.

Tidak mungkin bahwa di kekaisaran, yang sekarang disebut Federasi Rusia, akan ada, selain Tatar, negara lain yang sangat tidak hormat, jika tidak ceroboh, berkaitan dengan masa lalunya, sejarahnya. Sejarah bagi umat ibarat sebuah aksakal bagi sebuah keluarga. Di dunia Muslim, para aksakal, pengalaman, ajaran, himbauan, dan nasihat mereka berada di atas segalanya. Tapi inilah paradoksnya... Di sekolah-sekolah republik kita, selama beberapa dekade pengajaran sejarah tanah kelahiran dan penduduk asli telah berlangsung sesuai dengan buku teks "Sejarah Republik Sosialis Soviet Otonomi Tatar". Itu bahkan tidak setengah mengungkapkan sejarah orang Tatar dan ditulis, tentu saja, di bawah "bimbingan" "ilmuwan" Rusia. Program fakultas universitas, di mana sejarawan telah dan sedang dilatih, hanya secara sepintas dan sangat dangkal menerangi jalan yang dilalui oleh orang Tatar. Dan bahkan anak-anak yang datang bertamasya ke Kazan, di gerbang Kremlin yang suci, yang merupakan jantung dari negara bagian kita sebelumnya, bertemu dengan pemandu "spesialis" Rusia; dan dia, mendemonstrasikan senjata "Rusia" yang ditemukan setelah penggalian arkeologis, berusaha meracuni jiwa anak-anak yang tidak bersalah dengan gagasan salah bahwa leluhurnya menetap di tanah ini "seribu tahun yang lalu" ...

Sayangnya, orang Tatar bahkan tidak tahu setengah tentang sejarah mereka. Karena di sekolah selama beberapa dekade kami hanya mempelajari sejarah Rusia. Dalam buku pelajaran sekolah atau universitas, jika nama Tatar disebutkan, itu selalu hanya dalam konteks yang menghina: mereka mengatakan bahwa orang-orang terbelakang dan kejam inilah yang mendirikan kuk dan selama berabad-abad menghambat "perkembangan" "progresif" negara Rusia. Oleh karena itu, tidak hanya penghancuran Kazan Khanate oleh algojo Ivan the Bloody, tetapi bahkan penaklukan Rusia atas negara-negara Baltik dan Kaukasus, Asia Tengah, Siberia, dan Timur Jauh disajikan secara eksklusif sebagai fenomena "progresif". . Perwakilan bangsa kita juga mengambil lagu yang sepenuhnya salah ini: beberapa "ilmuwan" mempertahankan kandidat dan disertasi doktoral. Namun, kecuali M. Khudyakov dan L. Gumilyov, tak satu pun dari ribuan orang Rusia, Tatar, dan ilmuwan lain yang berani menulis karya ilmiah tentang betapa dahsyatnya bencana yang dibawa penjajah Rusia kepada bangsa lain. Semua orang diam tentang negara bagian dan kota yang hancur, negara dan bahasa yang hilang. Setiap buku "sejarah" selalu "berhasil" melewati fenomena "progresif" semacam itu. Bahkan sebaliknya. Baik "sejarawan brilian" Moskow yang berusaha menggambarkan orang-orang Rusia sebagai malaikat, dan "ilmuwan" -mankurt, yang bernyanyi bersama demi kursi empuk dan selebaran gemuk untuk "kakak", menyingkir. untuk merendahkan sejarah yang sebenarnya. Ternyata, menurut mereka, orang-orang Baltik menderita di bawah kuk Swedia, dan negara-negara Kaukasia binasa karena perampokan dan perampokan yang dilakukan oleh orang Iran atau Turki. Umat ​​Islam Asia Tengah, yang terbagi menjadi tiga Zhuz (ditambah khanat Khiva dan Bukhara), ternyata tidak bisa bergaul satu sama lain dan merusak diri sendiri; selain itu, mereka diduga diancam dengan perbudakan oleh kaisar Cina. Lebih jauh. Semua, tanpa kecuali, orang-orang kecil yang menetap dari Semenanjung Kola ke Samudra Pasifik, ternyata, menderita penindasan dari Tatar Siberia, dan Yakut, Nanais, Mansi, Khanty, Komi, Evenki tidak tahu tentang pertanian, dan mereka ditakdirkan untuk menghilang dari kelaparan .. Dan dalam sejarah umat manusia, orang-orang Rusia, ternyata, menonjol karena kemanusiaan, kemajuan, dan keinginan mereka untuk membantu orang lain. Diduga, hanya karena kebutuhan yang dipaksakan, ia "membebaskan" orang-orang Kaukasia dan Baltik dari "kuk asing", "mendamaikan" Muslim Asia Tengah (hingga Afghanistan), "menyelamatkan" semua orang Siberia dari kelaparan. Anda tahu, ternyata orang-orang Rusia menjadi pemilik seperenam dari tanah karena kebutuhan yang mendesak, dan kemudian - sebagai keadilan perdamaian atau kakak laki-laki yang penuh kasih. Sungguh, di mana seorang tentara Rusia meludah, ada tanah "primordial Rusia" ...

Ini adalah jenis sejarah palsu dan politik palsu yang meracuni kesadaran kita. Dan seluruh sejarah bangsa-bangsa lain, kemenangan dan keberhasilan mereka dalam ekonomi, industri, perencanaan kota, urusan militer, seni dan ilmu pengetahuan, yang dicapai bahkan sebelum penaklukan oleh penjajah Rusia, hanya ditutup-tutupi atau diambil alih oleh "orang-orang besar" yang sama. saudara laki-laki". Bukankah itu sebabnya hari ini tidak hanya pohon birch, hutan, sungai, stepa, pulau, tetapi juga teh, pemandian, sapu, teko, kendi, roti jahe ... bahkan tar - semuanya "Rusia" ...

Nenek moyang kita dari Bulgaria mengadopsi agama ini pada tahun 922, lebih awal dari orang Rusia. Di negara kita, ilmu pengetahuan dan seni berkembang bahkan saat itu. Putra-putra terbaik orang Tatar belajar tidak hanya di madrasah Bulgaria, tetapi juga di Bukhara, Samarkand. Karavan pedagang Bulgar kuno tidak hanya bepergian di kerajaan Rusia, tetapi juga di Asia Tengah, Krimea, Kaukasus, dan bahkan Skandinavia. Perhiasan dan pembuat senjata kami menyenangkan seluruh dunia, kulit terampil yang dibuat oleh nenek moyang kita - "yuft Bulgaria" - turun dalam sejarah dunia. Nenek moyang kita terkenal dengan pemandiannya yang indah, masjid delapan menara yang megah; dikelilingi oleh tembok kayu ek yang tinggi, saluran air buatan, benteng tanah yang curam, benteng militer yang tak tertembus. Selama tahun-tahun kekeringan, Bulgar Besar mengirim roti di ratusan kapal, sehingga menyelamatkan orang-orang Rusia dari kelaparan berkali-kali. Orang-orang Bulgar memberi umat manusia Kul Gali yang agung. Nenek moyang kita jauh lebih awal dari Rusia, pada abad ke-12, melebur besi. Pada saat orang-orang Rusia, yang terbagi menjadi ratusan kerajaan kecil, mengobarkan perang saudara tanpa akhir di antara mereka sendiri, Bulgar Besar dibedakan oleh persatuan dan kekuatan militer. Itulah sebabnya, dan bukan kebetulan, ketika pada tahun 1223 pasukan Rusia di Sungai Kalka menderita kekalahan yang memalukan, nenek moyang kita dari Bulgaria pada tahun yang sama adalah yang pertama dalam sejarah yang mengalahkan gerombolan Mongol. Subedey yang marah dua kali lagi - pada 1229 dan 1232 - dengan 30-40 ribu gerombolan kuat menyerang negara Bulgaria. Tapi kedua kali dia menderita kekalahan memalukan di pegunungan Zhiguli dan terpaksa mundur ke Asia. Pada 1236, Batu Khan sendiri memimpin pasukan besar, terdiri dari 150 ribu penunggang kuda. Dan dia memilih Bulgaria Raya yang bandel, kuat, dan bersatu sebagai korban pertama di antara negara-negara Eropa. Serangan di ibu kota negara berlangsung selama 45 hari. Penjajah Mongol masuk ke Bilyar hanya setelah begitu banyak upaya. Tetapi tentara yang sama mengalahkan kota Vladimir, tempat pangeran besar Rusia Georgy Vsevolodovich duduk, hanya dalam 5 hari ...

Ini dia, halaman nyata dari sejarah ubanan. Tapi, sayangnya, orang-orang tidak mengenal mereka. Dari generasi ke generasi, massa dibodohi oleh sejarah palsu. Segala sesuatu yang mulia dalam sejarah bangsa dan negara lain yang mendiami wilayah kekaisaran saat ini diambil alih oleh Rusia. Sejarah rakyat kecil kebanyakan dibungkam atau disajikan sedemikian rupa sehingga "saudara kecil" dipaksa untuk tidak mengiklankan masa lalu "mereka". Dan jika ada penemuan ilmuwan asing (semua bangsa dan kebangsaan di Kekaisaran Rusia, kecuali Rusia, tentu saja, menurut logika Rusia, mereka adalah orang asing) ilmuwan, maka mereka sering menyebabkan tarik ulur, yaitu. untuk mengklaim keberhasilan ini dari beberapa orang kecil. Maka perbuatan mulia suatu bangsa dirampas oleh “ilmuwan” asing demi memuji bangsanya. Ditelanjangi oleh Rusia, negara-negara kecil dalam perselisihan tak berujung di antara mereka sendiri mencoba bersembunyi di balik pakaian bersejarah yang ditambal dan ditambal. Oleh karena itu, mungkin, bahkan monumen sastra terkenal seperti puisi "Yusuf dan Zuleikha", "Khosrov dan Shirin" "memiliki" beberapa penulis. Dan tokoh sastra Mukhammetyar dan Akmulla tidak dapat "dibagi" dengan cara apa pun oleh Kazakh, Bashkir, dan Tatar. Cendekiawan Muslim saling merendahkan, tidak mencari gencatan senjata. Dan "intelektual" Moskow cukup tertawa. Dengan demikian menang prinsip berdarah "memecah belah dan memerintah!"...

Sebenarnya, sejarah orang Tatar juga dirampok dan difitnah. Periode dari 1236 - tanggal kekalahan negara Bulgar oleh gerombolan Mongol - dan hingga 1437 (penciptaan Kazan Khanate) sepenuhnya dihapus dari masa lalu nenek moyang kita. Dan peristiwa yang terjadi setelah penaklukan Kazan oleh Ivan the Terrible hampir tidak tercakup dalam buku-buku sejarah. Anda tidak akan menemukan buku-buku populer tentang sejarah abad XVII-XIX.

Kita dapat membuat daftar ratusan buku ilmiah dan artistik tentang perang petani yang dipimpin oleh Stepan Razin dan Emelyan Pugachev, yang ditulis oleh penulis Rusia dan "asing". Nama pahlawan Bashkir, Salavat Yulaev, hari ini akrab bagi hampir setiap anak yang baru saja melewati ambang batas sekolah. Dan pada saat yang sama, orang Tatar saat ini tidak tahu biografi dan eksploitasi, atau bahkan nama lengkap pahlawan mereka. Seperti, misalnya, seperti Kanzafar Usaev dan Bakhtiyar Kankaev, yang, bersama dengan Salavat, dianugerahi pangkat brigadir di pasukan "Peter III yang berdaulat", kolonel Myasogut Gumerov, Abzyalil Suleimanov, Iskhak Akhmetov, Musa Aliyev, Yarmukhamet Kadyrmetov, Sadyk Seitov, Musa Mustafin, Yusuf Engalychev, Abdulla Tuktarov, Ait Urazmetov, Asylguzha Mutachev, Rakhmangul Dusliev, Abdulfaik Usmanov, Abdulla Mustaev dan puluhan pemimpin detasemen lainnya. Kecuali karya Doktor Ilmu Sejarah Salam Alishev "Kakarman babaylar" ("Leluhur Agung Kami"), yang diterbitkan pada tahun 1976, dan bahkan dalam edisi kecil, kami tidak memiliki satu buku pun dalam bahasa Tatar dikhususkan untuk pemberontakan petani, terutama pemberontakan pembebasan, gerakan Tatar, perjuangan melawan penjajahan Rusia.

Menyedihkan, tetapi benar: hari ini generasi muda kita hampir tidak tertarik sama sekali dengan masa lalu bangsanya. Jadi ada gagasan yang salah bahwa "rakyat Tatar menyerah pada fakta perbudakan oleh Rusia pada tahun 1552 dan setelah itu mereka sama sekali tidak berusaha untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka, untuk kebangkitan negara mereka." Dan perjuangan yang adil dan suci yang kita lakukan hari ini demi membangun Republik Tatarstan yang merdeka bebas dari perintah dan perampokan Moskow, "politisi" Rusia dan para mankurt yang bernyanyi bersama mereka coba hadirkan sebagai ciptaan kuno. nomenklatura dan tindakan tidak berdasar, keinginan yang tidak didukung oleh fakta, atau sebagai gerakan yang dihasilkan oleh "perestroika" Gorbachev.

Pada kenyataannya, baik Tatar dan Chuvash, Bashkirs, Cheremis, Votyaks, dan orang-orang lain yang mendiami Kazan Khanate tidak pernah tahan dengan perbudakan mereka. Sudah pada tahun 1552, mereka, setelah bersatu, memulai perjuangan pembebasan yang adil melawan penindasan Rusia, untuk pemulihan Kazan Khanate. Pemberontakan pembebasan terulang setiap 10-15 tahun. Perang suci ini dipimpin pada tahun yang berbeda oleh Mamysh-Berdy, Ali-Akram, Sary-Bagatur, Janseit, Dzhangali Shugurov, Seit Yagafarov, Tyulekey-batyr, putranya Kusyum Tyulekeev, Aldar Isyangildin (Isyakaev), Kilmyak Nurushev, putra Kusyum Akai, putra Akaya Abdulla, Karasakal, Batyrsha (Abdulla Galiev), Murat-mullah dan puluhan pahlawan mulia lainnya. Demi menyelamatkan bangsa mereka dari kuk Rusia, mereka semua meletakkan kepala mereka baik di medan perang atau di tiang gantungan.

Sangat mudah untuk melihat bahwa dalam perjuangan kemerdekaan, seluruh dinasti pemimpin tumbuh, seperti Tulekey-Kusyum-Akay-Abdullah. Tyulekey-batyr memimpin perjuangan pada 1682-1684, pemberontakan 1705-1711 - Kusyum, pemimpin pemberontakan 1735-1740 adalah Akai dan Abdulla. Selain itu, kehidupan Tyulekey dan Akai terputus di tiang gantungan. Pengorbanan diri seperti itu, pelayanan tanpa pamrih kepada orang lain, kepahlawanan seperti itu - ini, tentu saja, satu-satunya contoh dari sejarah seluruh umat manusia. Jika ada negara lain yang memiliki analogi serupa, maka, kami yakin, itu akan membuat lagu tentang dinasti legendaris, membuat novel, mendirikan monumen untuk menghormati mereka, menetapkan nama mereka ke kota dan desa. Tapi, mengejutkan dan disesalkan kelihatannya, hari ini bahkan dokter sains tidak tahu nama lengkap nenek moyang mereka yang mulia...

Perang pembebasan abad XVII-XVIII berlangsung di provinsi Kazan, Ufa, Orenburg, yang mencakup hampir seluruh wilayah dari Volga hingga Ural. Selain Tatar dan Bashkir, perwakilan Cheremis, Chuvash, Mordovia, dan Udmurt sering berpartisipasi di dalamnya. Tetapi dalam buku-buku yang disiapkan oleh "ilmuwan" Moskow atau buku teks sejarah lainnya yang disetujui oleh mereka, sebagian besar pemberontakan ini disajikan sebagai tindakan hanya orang-orang Bashkir. Politisi Moskow, dan bahkan ilmuwan Ufa di era Soviet, mendapat manfaat dari interpretasi semacam itu. Sebab, seperti diketahui dari buku teks Soviet, pada 1553 orang-orang Bashkir "secara sukarela" menjadi bagian dari negara Rusia. Dan fakta bahwa "atas nama orang Bashkir" menundukkan kepala mereka ke Ivan the Terrible hanya tiga pengkhianat pejalan kaki: Murza Bikbov dari klan Usergan, Mushul Karakuzyak dari Kara-Kipchak dan Shigali Shigman dari Tamyants - ini tersembunyi di balik tirai hitam. Di sisi lain, tampilan pemberontakan pembebasan abad ke-17-18 diiklankan dengan kuat dan utama oleh orang-orang Bashkir secara eksklusif. Selama berabad-abad kemudian, tujuan para penguasa Moskow tetap sama: untuk membuat jurang pemisah antara Tatar dan Bashkir dan, pada akhirnya, untuk mempertengkarkan dua bangsa yang sama ini.

Faktanya, sejarah masyarakat Tatar dan Bashkir, baik dari zaman kuno maupun setelah perbudakan mereka oleh Rusia, terjalin begitu erat sehingga mereka tidak dapat dianggap terpisah satu sama lain. Dalam setiap pemberontakan pembebasan nasional setelah tahun 1552, kedua bangsa ini turun ke medan perang bahu-membahu, merayakan kemenangan bersama, dan mengubur yang gugur bersama-sama. Hingga 1742, provinsi Ufa berada di bawah Kazan. Setelah itu, dan lagi dengan tujuan memisahkan dua suku bangsa, provinsi ini dipindahkan di bawah kekuasaan Orenburg atau dipisahkan menjadi provinsi yang terpisah. Distrik Menzelinsky dan seluruh wilayah departemen Bugulma, yang hampir seluruhnya terdiri dari Tatar, dipindahkan ke subordinasi Ufa, Orenburg, Kazan dan tampak seperti anak yatim piatu yang tak berdaya dan miskin. Dan beban utama dari semua pemberontakan pembebasan ditanggung, pertama-tama, oleh kedua kabupaten ini. Pertempuran utama yang menentukan dengan penghukum terjadi di wilayah distrik seperti Aktanyshsky, Muslyumovsky, Menzelinsky, Tukaevsky, Sarmanovsky, Zainsky, Aznakaevsky, Almetevsky, Cheremshansky, Leninogorsky, Bugulminsky, Yutazinsky, Bavlinsky, yang pada suatu waktu berada di bawah Ufa atau pemerintahan Orenburg , dan sekarang adalah bagian dari Tatarstan. Para petani Tatar di daerah-daerah ini sering menjadi kekuatan yang menentukan selama pemberontakan, dan mereka adalah yang pertama menghadapi para penghukum, lebih sering daripada yang lain menjadi sasaran perampokan dan perampokan oleh resimen kerajaan.

Kita tidak bisa berhenti pada satu saat lagi. Ribuan perwakilan orang Tatar, yang melarikan diri dari perbudakan dan pembaptisan paksa, mulai melarikan diri ke wilayah Trans-Kama dan menetap di sepanjang sungai Belaya, Ik, Xun, Chermesyan, Tanyp, Tulva, Ufa, Aya segera setelah jatuhnya Kazan Khanate. Kembali pada abad 16-17, dilihat dari dokumen sejarah tertanggal 1574, 1682, 1705, 1711, desa-desa Tatar seperti Karyshbashevo, Kigi, Atov, Yukalikulevo, Turyshevo, Yavgildi, Arslanovo, Mustafino, Tulyukovo didirikan di wilayah sekarang- hari Bashkortostan , Tamyanovo, Seitovo, Ilmurzino, Baiguzino, Imangulovo dan lusinan, lusinan lainnya. Setelah menetap di wilayah orang-orang semi-nomaden, Tatar segera mulai membangun masjid, membuka madrasah, menguasai pertanian, bertukar pengantin, merayakan pernikahan bersama. Ada asimilasi alami masyarakat Tatar dan Bashkir di bawah kondisi ini. Dan, tentu saja, ketika resimen penghukum memasuki tanah mereka atau pejabat Tsar mereka merampok mereka, Tatar dan Bashkirs bersama-sama bangkit untuk membela satu sama lain, bersama-sama mereka menanggung semua kesulitan dan kesulitan.

Rupanya, itulah sebabnya mandor Bashkir selalu bertemu dengan tangan terbuka semakin banyak pemukim Tatar dan memberi mereka hutan, danau, padang rumput, dan tanah. Untuk memisahkan kedua bangsa yang terkait, pemerintah Tsar pada awal abad ke-18 berulang kali mengirim resimen reguler dengan tujuan mengembalikan buronan Tatar secara paksa ke distrik Kazan. Tetapi di mana pun detasemen kerajaan muncul, Bashkirs adalah yang pertama bangkit membela Tatar. Publikasi oleh Anna Ioannovna pada tahun 1736 dari Dekrit khusus tentang larangan pernikahan antara Tatar dan Bashkirs juga tidak membantu. Keluarga Tatar masih terus menetap di antara Kama dan Ural, dan tanah ini telah menjadi asli mereka ratusan tahun yang lalu. Mari kita lihat beberapa angka untuk mendukung kata-kata kita. Jika di pertengahan abad ke-18 ada 412 ribu penduduk di wilayah Bashkortostan, maka lebih dari 200 ribu di antaranya adalah pemukim. Pada saat itu (sudah pada waktu itu!) Pejabat Tsar membagi Tatar menjadi tiga kelompok: Tatar Teptyar, Mishar, dan Kazan (kepemimpinan Bolshevik mengalahkan mereka: Tatar hari ini dibagi menjadi Kazan, Siberia, Krimea, Nogai, Astrakhan, bahkan Nizhgar ). Pada 1747, 57.500 Teptyar dan 10.100 Mishar tinggal di Bashkortostan. Tidak ada data terpisah tentang Tatar Kazan. Data yang muncul kemudian diketahui: pada tahun 1917, 650 ribu Tatar tinggal di sini, sedangkan Bashkirs pada tahun 1920 menyumbang 524 ribu orang (R. Sibagat. Tatar Bashkortostan di tubuh alar. "Kazan Utlary", 1992, No. 1) .

Namun, mari kita kembali ke sejarah perjuangan pembebasan nasional dan memperhatikan satu fitur lagi. Di mana pun pemberontakan pecah, pada abad ke-16-17, pukulan utama para pemberontak, sebagai suatu peraturan, diarahkan pada pos-pos kolonialis yang paling penting - Ufa, Menzelinsk dan Kazan. Di sinilah detasemen hukuman Rusia dan pejabat Tsar yang tak pernah puas berkonsentrasi. Selama pemberontakan, penduduk hampir semua desa Tatar yang terletak di antara Ufa dan Kazan secara aktif bergabung dengan kelompok pemberontak. Dan seringkali merekalah yang menjadi kekuatan penentu dalam perjuangan melawan penjajah. Dengan demikian, para penghukum menjatuhkan pukulan berdarah mereka terutama di desa-desa Tatar, yang sekarang menjadi bagian dari Sabinsky, Pestrechinsky, Baltasinsky, Mamadyshsky, Rybno-Slobodsky, Aznakaevsky, Yelabuga, Menzelinsky, Aktanyshsky, Tukaevsky, Sarmanovsky, Muslyumovsky, Bugulminsky, dan Agryzsky, daerah lain.

Berdasarkan argumen-argumen di atas, kita berhak untuk menyatakan bahwa semua pemberontakan abad 16-17 tidak lebih dari perjuangan bersama Tatar dan Bashkir, sering kali masyarakat Mari, Chuvash, Udmurt melawan penjajahan. Perjuangan untuk kebebasan nasional dan kebangkitan Kazan Khanate.

1. Perjuangan pembebasan orang-orang di wilayah Volga setelah jatuhnya Kazan Khanate.

Hari paling gelap dan paling tragis dalam sejarah orang Tatar adalah 15 Oktober 1552. Saat itulah, setelah serangan 41 hari, ibukota jatuh dan 150.000 tentara Ivan the Terrible mengalahkan Kazan Khanate yang berkembang. Tentara pembela Kazan yang berkekuatan 30.000 orang hancur total selama pertempuran. Bloody Ivan juga tidak puas dengan pengorbanan seperti itu. Setelah invasi Kazan, penjajah Rusia melakukan pembantaian yang mengerikan. "Seluruh penduduk pria di kota besar itu dimusnahkan. Dari para pria, hanya satu Khan Yadygar yang masih hidup ... Banyak wanita juga terbunuh ... Para wanita diperlakukan sama kejamnya: tsar memberi mereka sepenuhnya tentaranya" (M. Khudyakov "Esai tentang sejarah Kazan Khanate" - Data lengkap tentang literatur yang digunakan diberikan di akhir buku). Setiap tentara Rusia memiliki seorang tahanan Tatar. "Perampokan segera dimulai, segera setelah Rusia masuk ke kota ... Kota itu menghadirkan pemandangan yang mengerikan: api berkobar, rumah-rumah dijarah, jalan-jalan dipenuhi mayat, aliran darah terlihat di mana-mana" (M. Khudyakov). Untuk masuknya Ivan the Terrible ke kota, mereka hampir tidak bisa membersihkan satu jalan, dan kemudian hanya seratus sazhen panjangnya.

"Pemukulan mengerikan terhadap penduduk Kazan yang diambil adalah salah satu halaman paling sulit dalam sejarah Rusia. Hecatomb yang begitu besar (pembunuhan yang disengaja terhadap sejumlah besar orang - V.I.) dari korban manusia mengakhiri "perang salib" Kristus- tentara yang penuh kasih melawan Kazan, penampilan pertama negara Rusia di jalur penaklukan teritorial "(M. Khudyakov).

Ibukota telah jatuh. Kota itu dipecat. Ribuan karya seni tinggi dan seni musnah. Kekayaan rakyat, yang dikumpulkan oleh seluruh generasi, mendapat pukulan telak. Masjid-masjid yang indah, istana Khan dan monumen arsitektur lainnya terhapus dari muka bumi. Perpustakaan Nasional, dan karenanya, bersama dengan itu, sebagian dari sejarah orang Tatar dihancurkan. Ribuan wanita dan anak-anak ditawan. Tetapi semangat cinta-kebebasan dari orang-orang yang menghuni Kazan Khanate tidak patah. Hampir segera setelah kepergian Ivan the Terrible, protes pertama untuk kemerdekaan pecah di wilayah bekas Khanate.

Sudah pada awal 1553, 70 ayat dari Kazan, dekat Sungai Mesha, detasemen pemberontak pertama dibuat. Pemimpinnya adalah Janseit dan Sary-batyr. Para pemberontak membangun benteng Mesh-Tamak di sana-sini dan dari sana menyerang para pengumpul yasak. Detasemen hukuman B. Saltykov dikirim dari Sviyazhsk untuk melawan mereka. Para pemberontak berhasil mengalahkannya. Mereka membunuh lebih dari 200 penghukum, Saltykov sendiri dan 200 orang lainnya ditawan.

Tentara pemberontak yang lebih besar dikumpulkan oleh Mamysh-Berdy. Ia memilih benteng Chalym sebagai tempat tinggalnya, yaitu 15 verst di bawah Kozmodemyansk, 160 verst dari Kazan, di tepi kanan Volga. Pemberontak Mamysh-Berda memutuskan untuk menciptakan Kazan Khanate dan mengundang saudara laki-laki Ratu Syuyumbike, Murza Ali-Akram, untuk naik takhta. Yusuf Murza, ayah Syuyumbike, juga menjanjikan pasukan besar untuk membantu pemberontak.

Setelah mengintai segalanya, Ivan the Terrible pada musim panas 1553 mengirim detasemen pendudukan baru di bawah komando D. Adashev ke tanah Kazan Khanate. Pada bulan September, detasemen penghukum baru bergerak untuk membantu mereka di bawah kepemimpinan gubernur-pangeran S. Mikulinsky, I. Sheremetev, P. Morozov, A. Kurbsky dan lainnya. Semua tim memiliki satu tujuan: penaklukan penuh Kazan Khanate. Demi ini, para penghukum tidak berhenti.

"Detasemen Rusia tanpa ampun menghancurkan negara itu. Mereka pergi dari desa ke desa, menghancurkan segala sesuatu di jalan, membakar desa-desa, mengambil ternak, membawa semua penduduk ke penangkaran, ... mengkhianati segalanya untuk api dan pedang. Di musim dingin 1553 -1554, Rusia mengambil dan membakar benteng di sungai Mesha" (M. Khudyakov). 6.000 pria, 15.000 wanita dan anak-anak ditawan. Penduduk, yang putus asa karena ngeri, terpaksa bersumpah setia kepada Bloody Ivan.

Perang pembebasan berlanjut pada musim panas 1554. Meadow Cheremis bergabung dengan Mamysh-Berdy dan Ali-Akram. Rusia mengirim hukuman kepada mereka di bawah komando I. Mstislavsky. Preman Rusia menghancurkan 22 volost, menghancurkan beberapa lusin desa. Beberapa ribu pemberontak dan warga sipil yang ditawan dieksekusi tanpa ampun. Jajaran pemberontak menipis, dan pada musim semi 1556 Mamysh-Berda hanya memiliki 2.000 tentara yang tersisa. Pada bulan April, tim Rusia yang dipimpin oleh P. Morozov dikirim ke Chalym. Benteng direbut, Ali-Akram terbunuh, Chuvash memberikan Mamysh-Berdy kepada Rusia. Pemimpin rakyat dieksekusi di Moskow. Setelah dia, Ahmed Batyr mencoba memimpin perjuangan pembebasan. Namun, dalam pertempuran yang tidak seimbang, ia ditangkap oleh Rusia dan juga dieksekusi. Wilayah itu dianeksasi ke negara Rusia. Pada 1557, distribusi tanah Kazan kepada orang-orang Rusia sudah dimulai. Pemukim Rusia mengalir ke wilayah itu, mereka merebut tanah terbaik.

Sudah pada 1572-1573, pemberontakan baru terjadi di wilayah bekas Kazan Khanate. Kali ini, orang-orang di sisi pegunungan dan padang rumput bangkit melawan kuk Rusia. Pemerintah lokal Kazan tidak dapat menekan pemberontakan itu sendiri; pasukan dari Moskow dipanggil untuk membantu. Hanya pasukan penghukum yang kuat dan bersatu yang menghentikan perjuangan pembebasan untuk sementara waktu. Tetapi pada tahun 1582, orang-orang Volga kembali bangkit bersama melawan kesewenang-wenangan Rusia. Dan kali ini, resimen Moskow dikirim untuk membantu gubernur setempat. Ini tidak mengarah pada apa pun - pemberontakan berlanjut. Itu mati dengan sendirinya pada tahun 1584 hanya setelah kematian Ivan the Terrible.

Tentu saja, gerakan pembebasan rakyat Volga, yang tidak surut selama beberapa dekade, secara serius membuat khawatir istana. Itulah sebabnya pada tahun 70-an Ivan the Terrible mengambil langkah aktif untuk membangun benteng yang andal di wilayah Volga dan menciptakan garnisun militer di sana, sehingga mencapai peningkatan kolonisasi dan penindasan yang lebih besar terhadap orang-orang yang baru saja ditangkap. Pada 1574 Ivan Nogai, voivode yang dikirim oleh tsar, mendirikan benteng Ufa di tepi Sungai Belaya, dan pada 1584 Menzelinsk ("Ofö tarihy") muncul. Pada saat yang sama, benteng-benteng baru muncul tidak jauh dari Kazan: Tsarevokokshaysk, Tsarevosanchursk, Urzhum dan Malmyzh (M. Khudyakov).

Tetapi upaya otoritas Tsar sia-sia. Semangat cinta kebebasan rakyat tetap tak tergoyahkan. Pada 1592, pemberontakan baru pecah di wilayah Kazan. Banyak resimen penghukum menekannya dengan cepat. Tsar Fedor Ivanovich dan ini tampaknya tidak cukup. Pada tahun 1593, atas penolakan Uskup Agung Hermogenes, ia mengeluarkan Dekrit tentang penghancuran semua masjid dan madrasah di tanah taklukan. Itu juga berisi instruksi tentang pemukiman kembali Tatar yang dibaptis secara terpisah dari yang tidak dibaptis; Muslim, di bawah ancaman kematian, dilarang terlibat dalam pembuatan senjata dan peleburan logam. Ketika ada perang untuk bertahan hidup, ketika penindasan Tsar menyentuh tempat suci - agama, maka tentu saja, semua ini menyebabkan gelombang kemarahan baru. Memang, meskipun demikian, pada tahun 1555, sebuah keuskupan baru didirikan di ibu kota bekas Kazan Khanate. Resimen kerajaan dan misionaris yang dipimpin oleh Uskup Gury mulai memaksa Kristenisasi. Pada saat itu, hampir semua masjid di Kazan dihancurkan, dan pembangunan gereja dan biara dimulai di tempat mereka. Semua rumah, istana, tanah diambil. Di sekitar Kazan, pada jarak 50 mil, tidak ada satu pun desa Tatar yang tersisa. Dan penduduk mereka diusir secara paksa dari tepi Volga dan Kama. Tanah yang paling nyaman dan subur dihuni oleh orang Rusia dan pendeta. Misalnya, kota modern Yelabuga, yang sebelumnya disebut Trekhsvyatskoye, didirikan di tanah Tatar pada tahun 1557 dan secara langsung berada di bawah istana kerajaan ("Fajar di atas Hutan Shishkinsky").

Kebijakan kolonial Tsar menimbulkan kemarahan di kalangan warga Kazan. Oleh karena itu, masa-masa sulit adalah saat yang disambut baik bagi mereka. Tatar mencari kontak dengan Polandia, berhenti membayar yasak ke Moskow, dan secara aktif berpartisipasi dalam pemberontakan Ivan Bolotnikov. Penguasa Moskow menyadari bahwa wilayah Kazan tidak dapat ditaklukkan oleh kekuatan militer saja. Itulah sebabnya orang Kazan juga diundang ke Zemsky Sobor pada tahun 1613. Dan bahkan beberapa kandidat dari keluarga Kazan khan dinominasikan untuk tahta Moskow. Katedral memilih Rusia Mikhail Romanov sebagai tsar baru, bersama dengan bangsawan lainnya, tujuh murza Kazan (G. Iskhaki) juga menandatangani piagam.

Orang Kazan biasa, bagaimanapun, jauh dari permainan palsu istana kerajaan. Dan ketika pada tahun 1615 tsar mengeluarkan Dekrit yang menghina tentang pengenalan pajak moneter untuk orang asing, orang-orang Volga menanggapi ini dengan pemberontakan baru yang kuat. Orang-orang Kazan juga marah dengan fakta bahwa sejak 1613 dinas Tatar dibawa ke dinas militer. Pada 1615, jumlah penunggang kuda Tatar yang dikirim ke perang melawan Polandia dan Lituania mencapai 6019 orang (S. Alishev. Gangali batyr. "Miras", 1993, No. 10). Dalam pemberontakan baru, para pemberontak dipimpin oleh Dzhangali (Enalei) Shugurov (menurut G. Gubaidullin, ia berasal dari desa Urmanaevo, distrik Kazan, nama belakangnya adalah Dzhanmametov). Detasemen pemberontak menyerang Kazan, Sviyazhsk (pusat kolonisasi dan pembaptisan paksa), Sarapul, Nizhny Novgorod, Arzamas, Murom. Gubernur Kazan V. Dolgoruky mengirim banyak resimen melawan "pencuri". Dua di antaranya dikalahkan oleh para pemberontak. Tetapi selama pertempuran, banyak Tatar dan Cheremis dihancurkan, dan pemimpin Dzhangali sendiri ditangkap. Dia dibawa ke Kazan dan digantung. Peserta aktif lainnya dalam pemberontakan, layanan Tatar Yansara Tekeev dari desa Malye Saltani di jalan Nogai, dibawa ke Moskow dan meninggal di sana. "Pemberontakan Yenaleev" (itu turun dalam sejarah dengan nama itu) tenggelam dalam darah pada tahun 1616, tetapi pertunjukan individu oleh warga Kazan berlanjut selama tiga tahun lagi.

Moskow melanjutkan kebijakan menenangkan wilayah Kazan. Untuk melemahkan kelas tuan tanah Tatar, pada 1628 sebuah dekrit dikeluarkan yang melarang murza Muslim memiliki budak Kristen. Pada tahun 1648, seperti yang mereka katakan, digandakan, tetapi dengan tambahan: tuan tanah yang dibaptis dibiarkan dengan tanah mereka dengan orang Kristen budak. Banyak bangsawan dengan nama keluarga Turko-Tatar mulai muncul tepat setelah Keputusan ini (G. Iskhaki).

Untuk penindasan sistematis dan pencegahan pemberontakan baru Kazan yang bandel, istana kerajaan juga menerapkan banyak tindakan administratif. Dengan Keputusan raja pada 1650-1658, garis pertahanan Zakamskaya dibuat. Saat itulah benteng Chelninskaya, Zainskaya, Yelabuga, Novo-Sheshminskaya, Eryklinskaya, Bilyarskaya, Chistopolskaya didirikan di tanah Tatar oleh pasukan petani lokal yang diusir dari seluruh wilayah Kama. Mereka juga harus menghentikan para petani Tatar yang mencintai kebebasan untuk pergi ke timur.

Kolonisasi tanah Tatar juga berlanjut. Jadi, pada 1646, jumlah pemilik tanah Rusia yang menetap di tanah departemen Kazan sudah mencapai 334 (S. Alishev).

Kebijakan menenangkan orang-orang Kazan meningkatkan permusuhan antara orang-orang Rusia dan orang-orang Volga. Pada 1662, orang Kazan bangkit untuk memperjuangkan penghancuran benteng Rusia. Benteng Chelny kemudian hancur total. Ketika pemberontakan Stenka Razin dimulai, orang-orang Tatar hampir sepenuhnya bergabung dengan pasukannya. Itulah sebabnya Pangeran Baryatinsky, yang berbaris dengan detasemen hukuman besar untuk menyelamatkan Simbirsk yang terkepung, harus menanggung empat pertempuran serius dengan Tatar di muara Sungai Kazan. Ada pemberontak Tatar di markas Stenka sendiri. Dengan demikian, "surat-surat menawan" dari Khasan Karachurin mendapat dukungan luas di dunia Muslim. Sedikit waktu berlalu setelah penindasan pemberontakan Razin, dan sekali lagi pemberontakan kuat baru muncul di seluruh tanah Tatar-Bashkir.

2. Pemberontakan SEIT-TYULEKEY.

Pada 1682 - awal pemberontakan baru dalam perjalanan gerakan pembebasan - perebutan tanah di provinsi Kazan hampir selesai. Penjajah Rusia menyeberang ke Zakamye dan sudah di sana mereka mulai merebut sebidang tanah terbaik yang terletak tidak jauh dari benteng Ufimskaya, Menzelinskaya, Zainskaya, Osinskaya. Kami tidak memiliki data pasti tentang 1682, tetapi pada 1700 jumlah pemilik tanah Rusia di Zakamye telah mencapai 162 bangsawan (I. Akmanov). Perampasan tanah yang tidak tahu malu juga dilakukan oleh biara-biara Kristen. Dengan demikian, tanah terbaik di Provinsi Menzelinsky, di sepanjang sungai Kama, Ik dan Belaya, secara paksa direbut oleh biara Savvino-Storozhevsky dan Kostroma. Mulai tahun 1655, penduduk beberapa jilid dari Provinsi Menzelinsky mengirim petisi ke Moskow menuntut pengembalian tanah tersebut. Litigasi antara biara dan tetua Muslim berlangsung selama beberapa dekade, dan selalu beberapa tahap berakhir dengan intimidasi Muslim lokal. Melihat impotensi penduduk setempat di hadapan otoritas Tsar, pendeta Yelabuga, Uspensky, dan biara-biara lainnya mendambakan tanah Zakamsky. Bersamaan dengan pendirian desa dan perkebunan Rusia, perkebunan Muslim juga dihancurkan. Dengan nafsu serigala, mereka menyerang tanah Bashkir dan Stroganov yang terkenal.

Penduduk lokal juga dirampok dalam kebijakan pajak tsarisme. Penduduk volost Zakama dirampok oleh administrasi Ufa dan Kazan. Misalnya, jika pada 1682 penduduk volost Bailarovsky, yang terletak di antara Menzelinsk dan Chelny, membayar Ufa 114 martens dan 21 batman madu dalam bentuk yasak, maka di Kazan mereka membayar 17 rubel 27 altyn 2 uang dalam bentuk uang.

Kesewenang-wenangan seperti itu dalam kebijakan tanah dan pajak tsarisme secara alami membangkitkan kemarahan penduduk setempat. Selain itu, pengadilan kerajaan tidak melupakan pembaptisan paksa orang asing. Dalam Dekrit 16 Mei 1681, prinsip kekerasan diumumkan secara terbuka: karena menolak dibaptis, tuan tanah feodal non-Rusia kehilangan tanah mereka, dan massa biasa berubah menjadi budak. Untuk melaksanakan ketentuan ini, keputusan 27 November 1681 menciptakan keuskupan independen di Ufa (I. Akmanov).

Menanggapi kesewenang-wenangan Rusia, penduduk Tatar-Bashkir mengangkat senjata. Pada April 1682, para pemberontak menyerang benteng Zakamsky. Pada bulan Mei, Ufa dikepung oleh Cheremis, Mordovians, Bashkirs, dan Tatar. Pemberontak menduduki tujuh pinggiran kota Kazan. Para pejabat Tsar memperkirakan jumlah pemberontak mencapai 30 ribu, tetapi, tampaknya, angka-angka ini dilebih-lebihkan. Pada bulan Juni, pemberontak merebut Pyany Bor (Krasny Bor di wilayah Agryz Tatarstan), biara dan gereja, dan perkebunan pemilik tanah dibakar. Tatar, Bashkirs, Mordovia mengepung Karakulino, Kungur, menyerang Samara.

Pemimpin utama pemberontakan adalah tuan feodal Seit Yagafarov. Informasi lebih spesifik tentang dia belum ditemukan.

Pemberontakan menyapu Kazan, Menzelinsky, Ufa, Kungur dan provinsi lainnya. Gubernur Kazan P. Sheremetyev dan gubernur Ufa Korkodinov meminta bantuan ke Moskow, yang mengirim penghukum yang dipimpin oleh pangeran D. dan P. Baryatinsky. Dengan ikon suci di tangan mereka, Putri Sophia sendiri menemani mereka dalam perjalanan.

Tahun 1682 juga sulit bagi tahta Rusia sejak awal. Putra Alexei Mikhailovich, Tsar Fedor, meninggal. Boyar Duma secara bersamaan menyatakan dua pewaris takhta - Pyotr Alekseevich yang berusia sepuluh tahun dan saudara lelakinya yang sakit-sakitan Ivan - sebagai "penguasa otokratis". Mahkota dan takhta khusus dibuat untuk mereka, sehingga mereka bisa muat di atasnya. Kenyataannya, boyar Duma akan memerintah negara. Tetapi Sophia merebut kekuasaan, didukung oleh Miloslavsky dan para pemanah.

Posisi orang-orang di wilayah Volga tetap tidak menyenangkan. Misalnya, 43 dari semua keluarga petani yang tinggal di Yelabuga pada tahun 1678 hanya diberi makan dengan kerja harian atau sedekah. Jika pada akhir tahun 70-an abad ke-17 ada 143 rumah tangga di Chelny, maka di 82 di antaranya pemiliknya meninggalkan rumah mereka, melarikan diri dari kelaparan.

Pada awal Juni 1682, tidak jauh dari Menzelinsk, antara sungai Ik dan Kama, dua kekuatan hebat bentrok. Pemimpin pemberontakan, Seit, terluka. Dalam pertempuran, Tyulekey-batyr membedakan dirinya, yang datang dengan detasemennya dari volost Tamyansky, yang berjarak 60 mil dari Menzelinsk. Para penghukum, yang dipimpin oleh Sheremetyev, Korkodinov dan Baryatinsky, terpaksa mundur dengan memalukan.

Cakupan pemberontakan dan keberhasilan para pemberontak membuat pemerintah pusat khawatir. Pada tanggal 8 Juli, atas nama Tsar Peter dan Ivan, sebuah surat khusus dikirim dengan permohonan kepada para pemberontak. Pemerintah membatalkan Dekrit 16 Mei 1681 tentang pembaptisan paksa.

Surat itu memecah barisan pemberontak. Sebagian pemberontak berhenti bertempur, perwakilan terpilih mereka yang dipimpin oleh Kuchuk Yulaev pergi ke Moskow dengan petisi untuk pengampunan. Seit terus bertarung dengan kelompok lain. Pada bulan Juli, 4.000 tentara Kalmyk datang membantu para pemberontak. Mereka beroperasi di wilayah sungai Ik dan Xun. Pada 27 Juli, para pemberontak mengepung Menzelinsk. Pada saat yang sama, desa Nikolo-Berezovka diduduki. Ada pertempuran di dekat Ufa.

Di Kazan, voivode Sheremetyev memiliki 5.478 tentara di bawah lengannya, tetapi menganggap mereka tidak cukup kuat untuk melawan pemberontak. Dia meminta pemerintah menambah pasukan. Moskow kemudian mengejar kebijakan memisahkan masyarakat. Berkat hadiah dan janji dari pemerintah, pada awal 1683 Kalmyks menarik diri dari pemberontakan. Langkah-langkah lain telah diambil oleh pemerintah. Korkodinov dicopot dari jabatan gubernur Ufa, D. Baryatinsky ditempatkan di tempatnya. Pasukan tambahan dikirim ke Kazan di bawah komando Pangeran Yu Urusov.

Pada musim semi 1683, para pemberontak menyerang Bilyarsk dan membakar pemukiman itu. Banyak volost di Zakamye juga menjadi gelisah. Pada bulan Juni, semua kekuatan hukuman Urusov terkonsentrasi di Menzelinsk. Yaik Cossack juga datang ke sini untuk membantu para penghukum. Sejumlah pertempuran serius terjadi di dekat Menzelinsk. Sayangnya, para pemberontak dikalahkan.

Pertunjukan terpisah dari para pemberontak dilanjutkan pada tahun 1684. Tetapi detasemen yang sudah tersebar tidak bisa menahan resimen kerajaan. Tyulekey-batyr ditangkap oleh algojo dan dieksekusi. Nasib Seit Yagafarov selanjutnya tidak diketahui. Ada legenda di antara orang-orang bahwa dia, ditangkap, pertama dibutakan, matanya dicungkil, lalu dia dieksekusi.

3. AWAL PEMERINTAHAN PETER I.

Peter I yang berusia tujuh belas tahun kembali naik takhta kerajaan pada Oktober 1689. Tindakan penting pertamanya adalah dua kampanye militer yang diselenggarakan demi menaklukkan pantai Laut Hitam dan merebut benteng Azov. Seperti yang Anda ketahui, kampanye pertama berakhir dengan memalukan, hanya kedua kalinya Peter menangkap Azov. Dalam kedua kampanye, bersama dengan Rusia, penunggang kuda Tatar-Bashkir juga berpartisipasi. Dan mandor Bashkir dari volost Burzyanskaya, yang tersebar di hamparan campur tangan Belaya, Sakmara dan Yaik, Aldar Isyangildin (Isyakaev) karena keberaniannya bahkan dianugerahi pedang dengan sarung berlapis emas dan surat tarkhanisme dari tangan Peter sendiri (I. Akmanov, G. Khusainov).

Aktivitas Peter yang penuh badai dan beragam dimulai pada tahun 1700. Pada tanggal 8 Agustus, ia mencari perjanjian damai dengan Turki tentang non-agresi bersama, dan pada pagi hari tanggal 9 Agustus ia menyatakan perang terhadap Swedia. Namun, pertempuran pertama untuk benteng Narva menunjukkan kelemahan dan ketidaksiapan pasukan Rusia. Pada 19 November, mengenakan pakaian petani dan meninggalkan pasukan, Peter melarikan diri ke kedalaman Rusia. Smolensk dan Moskow dengan tergesa-gesa mulai mempersiapkan pengepungan pasukan Charles XII.

Pada tahun yang sama, pembentukan tentara dan angkatan laut baru dimulai. Dari lonceng yang diambil dari gereja, 300 meriam baru dilemparkan. Peter I, di mana dengan bujukan, dan di mana dengan paksa, mengumpulkan uang dan perhiasan dari biara dan bangsawan kaya. Alih-alih pajak dalam bentuk barang dari petani, Peter memperkenalkan pembayaran tunai. Pada saat yang sama, pabrik peleburan logam baru didirikan di tepi Kama, Belaya, dekat Pegunungan Ural. Pada 1700-1704, pabrik Uktus, Nevyansk, Kamensky muncul, sebagai akibatnya ribuan hektar padang rumput yang paling indah tetap berada di bawah bendungan, ratusan hektar hutan ditebang untuk panen batubara. Para industrialis mengambil tanah dari penduduk lokal hampir secara gratis, dan para petani ditugaskan ke pabrik oleh seluruh desa. Tentu saja, kesewenang-wenangan seperti itu sendiri menimbulkan ketidakpuasan di antara penduduk setempat, dan percikan kecil sudah cukup untuk memicu pemberontakan baru. Dan percikan seperti itu berkobar.

Pasukan Rusia, setelah mencapai keberhasilan dalam perang melawan Swedia, merebut benteng Shlisselburg, Koporye, Yam, Derpt, Nienschanz, Ivan-gorod, dan akhirnya, pada 9 Agustus 1704, merebut Narva. Pada 16 Mei 1703, pembangunan St. Petersburg dimulai di pulau Yanissari (Hare) Finlandia dan benteng Kronshlot (Kronstadt). Baik perang maupun pembangunan besar-besaran menuntut semakin banyak pengeluaran baru. Tidak tahu cara lain untuk mengumpulkan modal, kecuali perampokan petani, Tsar Peter memperkuat tekanan pada mereka lebih kuat. Menurut Keputusannya, sistem pajak tambahan diperkenalkan di seluruh Rusia, dan Peter mengirim dua utusannya, "pemanfaat", ke Wilayah Kazan untuk mengumpulkannya. Menurut ide-ide tsar, para pembuat keuntungan seharusnya memungut pajak dari para petani untuk penguburan orang mati di peti mati kayu ek, untuk mandi dan bahkan untuk sapu yang digunakan di dalamnya.

4. Pemberontakan ALDAR-KUSYUMOVSKOE.

"Penghasil" Andrei Zhikharev dan Mikhail Dokhov, mengikuti Ufa melalui provinsi Kazan dan Menzelinsk, menunjukkan "semangat" yang berlebihan dalam memenuhi Keputusan tsar. Mereka menambahkan lusinan item baru ke yang sudah ada: pajak tambahan untuk setiap cerobong asap, untuk mengunjungi pasar dan masjid, untuk setiap pertunangan dari pengantin baru dan para mullah yang bertunangan dengan mereka, untuk setiap kepala ternak yang merumput dalam kawanan, untuk berdoa bagi orang mati ... Diperkenalkan pajak dari sarang lebah, dari kulit, dari kerah, dari busur, dari lubang es, dari jendela, dari ruang bawah tanah, dari gerbang ... Fantasi dan keserakahan utusan begitu merajalela sehingga mereka memutuskan untuk memperkenalkan klausul tentang pemungutan pajak untuk warna mata: enam kopek dari yang bermata abu-abu dan delapan kopek dari yang bermata hitam!..

Pada Oktober 1704, 12 ayat dari Ufa, di pertemuan sungai Belaya dan Chesnokovka, mandor Tatar dan Bashkir yang tinggal di provinsi Menzelinsky, Ufa, Birsky, Isetsky berkumpul untuk mendengarkan Dekrit "tsar" yang besar. Secara alami, Dekrit ini, yang "dipikirkan" oleh para pembuat keuntungan dan sudah terdiri dari 72 poin, menimbulkan kebencian di antara mereka yang berkumpul. Para mandor yang marah memukuli utusan, dan "Keputusan" mereka, yang telah dicabik-cabik, dibuang ke sungai ("Esai tentang Sejarah Bashkir ASSR").

"Arogansi" para tetua Muslim seperti itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Komandan Kazan, Jenderal Nikita Kudryavtsev, untuk mengintimidasi dan membantai Muslim yang bandel, mengirim dua resimen dragoon dan empat infanteri ke Zakamye di bawah komando Kolonel Alexander Sergeyev, yang masing-masing terdiri dari setidaknya 500 tentara. Pada Februari 1705, pasukan penghukum memasuki Menzelinsk. Sergeev memutuskan untuk membuat penduduk setempat bertekuk lutut. Dengan dalih untuk berkenalan dengan Dekrit baru, ia mengumpulkan perwakilan terpilih dari desa-desa yang terletak di sepanjang tepi Kama, Belaya, Ik, Syuni, Dyoma, Kalmiya ke Menzelinsk. Mereka yang berkumpul ditangkap, banyak dari mereka dipukuli, disiksa, dibuang ke ruang bawah tanah, di mana sejumlah besar meninggal karena luka dan kelaparan.

Tetapi bahkan ini tampaknya tidak cukup bagi Sergeyev. Kolonel yang marah mengirim resimen infanteri Timofey Bordovik, Leonty Esipov, Ivan Makarov, Fedosey Ivanov ke tetangga, dan dragoon saudara-saudara Lev dan Sidor Aristov ke desa-desa yang jauh untuk berjalan di sekitar seluruh wilayah dengan api dan pedang. Sebuah detasemen Pangeran Dmitry Urakov dikirim ke Azyakul (di wilayah Aktanysh di Tatarstan) dan desa-desa lain di dekat Belaya. Para penghukum membakar desa Lyaki dan Menzeletamak, dan kuda-kuda diambil dari semua penduduk. Di desa Akhmetovo (tiga desa terakhir saat ini adalah bagian dari distrik Sarmanovsky), terdiri dari 22 rumah tangga, mereka menggantung tiga orang, memukuli dan melukai banyak orang, sambil mencuri 420 kuda, ratusan sapi, domba, dan makhluk hidup lainnya. Penghukum mengambil 64 kuda dan 25 sapi dari mandor desa ini, Dyumey Ishkeev.

Para mandor volost Baylarovsky, yang ketakutan oleh kekejaman para penghukum yang selangit dan berusaha menyenangkan kolonel yang haus darah, memberinya 24 argamak putih sebagai hadiah. Tapi penghuni volost tidak bisa lepas dari pembantaian itu. Bangsawan Grigory Palchikov tiba di volost ini dengan detasemennya dan mengambil 125 kuda dari penduduk, menempatkan petani yang tidak patuh telanjang di lumbung dingin dan menyiksa mereka. Ya, dan Sergeev sendiri mengumpulkan 100 argamak terbaik dan sejumlah besar bulu indah di sini. Pada saat yang sama, para petani yang tidak mampu menyerahkan kuda perangnya terpaksa menjual istri dan anak-anaknya agar dengan cara ini mereka bisa mendapatkan argamaks dan menyerahkannya kepada perampok. Semua kuda yang dipilih dari para petani berbondong-bondong ke Menzelinsk. Tetapi hanya ketika jumlah kuda yang dikumpulkan mencapai empat ribu, Sergeyev memerintahkan untuk pindah ke Ufa. Dan di tengah jalan, lebih dari seribu kuda "terbakar" karena kebiasaan yang hiruk pikuk.

Setelah mencapai Ufa, Sergeev mengorganisir hal yang sama seperti di Menzelinsk, kampanye hukuman di jalan Nogai. Namun, penduduk volost ini telah mendengar tentang kekejaman kolonel kerajaan, dan mereka semua, setelah memindahkan seluruh desa dari rumah mereka, melarikan diri ke Yaik. Dalam perjalanan, karena kelaparan, mereka kehilangan banyak orang tua, anak-anak, kuda. Tapi tetap saja, kampanye Sergeyev gagal. Rumah-rumah berpagar dan lumbung kosong bertemu dengannya di mana-mana. Para penghukum dipaksa untuk kembali.

Kemudian Sergeev, sekali lagi dengan dalih membiasakan dirinya dengan Dekrit "kerajaan", mengumpulkan mandor dari keempat jalan - Kazan, Nogai, Siberia dan Osinskaya - ke Ufa. Ketika ratusan mandor telah berkumpul, Sergeyev kembali menunjukkan kelicikannya. Setelah mengunci mandor di benteng, ia menuntut dari mereka sumpah dan tanda tangan bahwa masing-masing dari empat jalan akan membawa 5.000 argamaks ke Ufa. Tentu saja, permintaan seperti itu tidak mungkin, dan para mandor menolak. Apa yang dilakukan Sergeyev? Dia pertama-tama mulai menyolder secara paksa para tetua, mengikat mereka, menuangkan bubuk mesiu ke tangan dan kaki mereka dan membakarnya, menghukum orang-orang dengan siksaan yang mengerikan. Beberapa mandor tewas, dan Sergeyev melemparkan yang selamat ke penjara, di mana puluhan Muslim lainnya tewas.

Tentu saja, kekejaman para algojo kerajaan seperti itu seharusnya menimbulkan kebencian di antara penduduk setempat. Volost jalan Kazan adalah yang pertama bangkit dalam pemberontakan. Dyumey Ishkeev menjadi kepala pemberontak. Para pemberontak mulai menjarah desa-desa Rusia di dekat benteng Menzelinsky dan Zainskaya, mereka berulang kali bertempur dengan naga Kolonel Sidor Aristov. Segera, Mishars dan Bashkirs dari jalan Nogai di bawah kepemimpinan Iman-batyr, serta Tatar dari desa-desa yang terletak di dekat benteng Kungur, bergabung dengan pemberontak. Pada musim panas tahun yang sama, para pemanah Astrakhan memberontak, tidak puas dengan pajak dan perintah baru yang diperkenalkan oleh tsar. Segera, hubungan dekat terjalin antara pemanah dan pemberontak Muslim. Kedua kubu memutuskan untuk bertindak bersama: menyerbu Moskow dan "melempar" Peter dari takhta.

Bagi Peter dan rombongannya, yang mengobarkan pertempuran tanpa akhir dengan orang-orang Swedia di utara dan barat negara itu, pemberontakan yang muncul di Rusia timur benar-benar tidak pada tempatnya. Karena itu, tsar buru-buru mengirim pasukan besar ke Kazan dan Astrakhan di bawah komando asistennya, Marsekal Lapangan Boris Sheremetyev, yang berpengalaman dalam perang Swedia (Swedia). Utusan kerajaan tiba di Kazan pada 18 Desember 1705 dan dengan cepat menemukan alasan pemberontakan yang muncul di wilayah ini. Segera dia membebaskan tahanan yang tidak bersalah yang dilemparkan ke sana oleh Sergeyev dari penjara, dan berpaling ke orang-orang Tatar-Bashkir dengan permohonan untuk menghentikan pemberontakan, pada saat yang sama dia mengirim perwira kepercayaannya ke pemberontak dengan undangan kepada para pemimpin Muslim untuk negosiasi damai. Namun, para mandor, yang waspada terhadap penipuan dan penangkapan lain, tidak menanggapi undangan tersebut. Sheremetyev, setelah memberikan instruksi yang tepat kepada Kudryavtsev dan asisten kolonelnya, sehingga mereka selanjutnya akan bertindak dengan pemberontak hanya melalui bujukan, konsesi dan janji, tetapi tidak dengan api dan pedang, dia sendiri bergegas untuk menekan pemberontakan yang kuat di Astrakhan ( "Sejarah Tataria dalam dokumen dan bahan", "Bahan tentang sejarah Bash. ASSR").

Sebagian penduduk setempat jatuh cinta pada keinginan Sheremetyev untuk menyelesaikan situasi militer di wilayah itu secara damai. Oleh karena itu, 75 mandor jilid Zakama, setelah berkumpul untuk kurultai, memutuskan untuk menghentikan pemberontakan. Pada saat yang sama, mereka menulis petisi yang ditujukan kepada Peter dengan permintaan untuk membatalkan "Dekrit" dari 72 poin "terkenal" itu (orang-orang juga menyebut Keputusan ini sebagai "Dekrit pajak dari mata") dan menghukum Kolonel yang haus darah. Sergeev. Delapan mandor terpilih, dipimpin oleh Dyumey Ishkeev, membawa petisi ini ke Astrakhan secara pribadi ke marshal lapangan. Sheremetyev dengan hangat menerima para utusan dan, menambahkan suratnya ke petisi mereka dengan permintaan untuk menyelesaikan masalah yang diajukan demi pemberontak, segera mengirim mereka ke tsar. Ishkeevites dengan aman mencapai Moskow, berada di sejumlah pesanan. Tetapi pada saat itu Peter berada di Smolensk dan utusan wilayah Kama tidak dapat menemuinya.

Namun demikian, meskipun kemudian, surat-surat ini sampai ke raja. Dia segera memanggil Kudryavtsev dan Sergeev ke Smolensk dan memerintahkan pencabutan Dekrit tentang pajak tambahan. Sekembalinya ke Kazan, Kudryavtsev secara pribadi, tetapi, tentu saja, dengan keamanan, pergi ke Ufa untuk mengumpulkan mandor Zakamye di sana untuk negosiasi. Tetapi penduduk setempat tidak lagi mempercayai jenderal ini, yang melindungi algojo Sergeyev di bawah sayapnya. Pasukan pemberontak yang agak besar memblokir jalan Kudryavtsev di lepas pantai Ik dan memaksanya untuk kembali ke Kazan.

Antek kerajaan tidak menyayangkan mandor yang tiba di Moskow untuk mencari keadilan. Kedelapannya ditangkap dan dikirim ke Kazan dalam belenggu. Setibanya di sana, semua orang disiksa tanpa ampun, Dyumey Ishkeev digantung di depan umum di alun-alun di depan Kremlin. Pembalasan berbahaya terhadap para mandor ini berfungsi sebagai dorongan untuk lingkup baru pemberontakan. Penunggang kuda Tatar-Bashkir menyerang benteng Zakama, membakar dan merampok sejumlah desa Rusia.

Pada musim panas 1707, resimen penghukum baru tiba di Zakamye dan menuju provinsi Ufa. Di musim gugur, detasemen hukuman di bawah komando Pangeran Ivan Urakov, tanpa alasan apa pun, merampok desa-desa volost Burzyansky yang terletak di sepanjang jalan Nogai, milik Aldar Isyangildin, yang pernah menerima surat tarkhan dari tangan Peter sendiri. Menjadi penguasa feodal terkaya dan terbesar di jalan Nogai dan pemilik delapan ribu kuda, Aldar-tarkhan, yang ingin membalas perampokan, dengan cepat mengumpulkan tiga ribu pasukan dan mulai mengejar para penghukum.

Pada saat ini, pemberontakan yang lebih kuat dibangkitkan oleh penduduk jalan Kazan. Mereka dipimpin oleh putra Tulekey, yang digantung oleh algojo kerajaan pada tahun 1684, Kusyum. Batyr ini memiliki kawanan lebih dari seribu kuda di volost Tamyan, tidak jauh dari Menzelinsk.

Untuk menekan pemberontakan, dragoon Sidor Aristov dan resimen infanteri di bawah komando Ivan Rydar buru-buru dikirim ke Zakamye dari Kazan. Dan melawan Aldar-Tarkhan dari Ufa, pasukan di bawah komando Kolonel Pyotr Khokhlov bergerak di sepanjang jalan Nogai - mereka memiliki 1.300 tentara. Tetapi pada saat inilah Kusyum-batyr dan Aldar-tarkhan memutuskan untuk mengecoh bangsawan Kazan Lev Aristov, yang telah ditanam oleh gubernur Ufa. Kusyum-batyr tiba di pertemuan dengan Aristov dan mengumumkan bahwa pasukannya yang kelima ribu akan bersumpah setia kepada raja dan pergi untuk menekan "pencuri" Aldar. Triknya berhasil. Selain itu, Kusyum-Batyr menerima spanduk pemerintah untuk pasukannya, dan Aristov bahkan menunjuk "komandan" tentara "setia" bangsawan Ufa Fyodor Gladyshev. Kusyumovites pindah "untuk membantu" Khokhlov.

Pada bulan Oktober, dua kekuatan yang tangguh bertemu di Gunung Yuraktau, 120 versts dari Ufa. Di satu sisi - detasemen tiga ribu Aldar-Tarkhan, di sisi lain - 1.300 penghukum Khokhlov dan 5.000 penunggang kuda Kusyum yang "bergabung" dengan mereka. Di sinilah tipu daya para pemimpin Muslim terungkap. Setelah setuju sebelumnya, pasukan Kusyum-Batyr dan Aldar-Tarkhan memberikan pukulan kuat ke detasemen hukuman Khokhlov yang tidak curiga. Tapi tetap saja, kesiapan tempur resimen tsar reguler berpengaruh, para perwira bangsawan berhasil mengatur kamp lapangan yang kuat. Pertempuran berdarah berat berlanjut selama 10 hari. Hanya setelah mereka, Khokhlov yang terluka parah dengan 370 tentara yang masih hidup berhasil melarikan diri dari pengepungan, dan segera dia menghilang di balik tembok benteng Tabynskaya. Resimen hukuman Ivan Rydar dan Sidor Aristov yang dikirim melawan pemberontak juga dikalahkan.

Terinspirasi oleh kemenangan besar, para pemberontak ingin menghancurkan semua pasukan hukuman di wilayah mereka dan menghidupkan kembali Kazan Khanate. Untuk membangkitkan semangat rakyat, para pemimpin pemberontakan memutuskan untuk mencari penguasa masa depan. Mereka menghubungi pangeran Karakalpak Murat Sultan dan menjanjikannya tahta Khan jika Kazan Khanate bangkit kembali. Murat datang ke pemberontak dan, untuk menerima bantuan militer, perlindungan dan pengakuan dari Krimea Khan Davlet-Girey dan Sultan Turki Ahmet III, disertai oleh 30 orang (22 di antaranya adalah Tatar), berangkat dalam perjalanan yang panjang dan sulit. perjalanan. Dia mengunjungi Krimea dan Turki. Namun, Davlet Giray dan Akhmet Sultan, yang mendukung perjanjian damai dengan Rusia, tidak memberikan bantuan kepada utusan Tatar dan Bashkir. Tidak ada yang mengakui Murat sebagai Khan masa depan.

Di sini kita akan membuat penyimpangan kecil dan mengalihkan perhatian kita ke urusan luar Rusia. Pada saat ini, Peter I memusatkan kekuatan militer utama di perbatasan barat melawan Charles XII. Setiap orang dari hari ke hari mengharapkan invasi pasukan Swedia ke Rusia. Perbatasan selatan juga tidak terlalu bisa diandalkan. Meskipun perjanjian damai sepuluh tahun dengan Turki ditandatangani pada tahun 1700, tampaknya bagi banyak orang hal itu akan dilanggar, dan Turki, bersama dengan Swedia, akan menyerang Rusia. Kekhawatiran pemerintah Rusia bukannya tidak berdasar. Krimea Khan Davlet-Girey membenci Rusia, mengorganisir kampanye non-stop melawan kota-kota selatan Rusia dan merampok mereka. Dari invasi terbuka ke tanah Rusia, ia hanya ditahan oleh Sultan Turki Ahmet III. Keadaan genting seperti itu di selatan diketahui oleh istana kerajaan dan dia mencoba untuk mengejar kebijakan yang lebih "fleksibel". Duta Besar Rusia di Istanbul, P. A. Tolstoy, tidak menyia-nyiakan "hadiah" dan emas untuk menyuap menteri Turki yang berpengaruh dan headphone asing Sultan. Lebih dari satu setengah juta efimki emas dibagikan kepada mereka "sebagai hadiah". Hadiah mewah seperti itu memainkan peran yang menentukan, dan Turki berdamai dengan Rusia (N. Molchanov).

Ke depan, kami akan menceritakan tentang nasib Murat selanjutnya. Tentu saja, dia adalah seorang pemimpin yang berani dan terampil. Jadi, dalam perjalanan kembali, ia mampu membangkitkan 1600 Tatar Kuban untuk memberontak dan dengan bantuan mereka pada Februari 1708 merebut kota Terek, mempertahankan bentengnya di bawah pengepungan selama 10 hari. Tetapi detasemen pemerintah yang dikirim oleh gubernur Astrakhan Peter Apraksin, termasuk 400 Tatar Astrakhan (ini dia - contoh kebijakan berdarah tsarisme: penghancuran Muslim oleh tangan Muslim sendiri!), Mengalahkan pemberontak. Murat yang terluka ditawan. Pertama, dia disiksa di Astrakhan, lalu dia dibawa ke Kazan, di mana dia mati syahid di tiang gantungan, digantung di tulang rusuk ...

Para pejuang kemerdekaan di wilayah Kazan dan Ufa belum dapat mengetahui tentang nasib tragis utusan mereka yang akan datang, dan pada musim gugur 1707 mereka semua bertekad untuk memperjuangkan kemerdekaan penuh. Untuk membebaskan Kazan dari penjajah, detasemen pemberontak pergi ke Wilayah Kazan dan pada awal Desember mendekati Kama. Menzelinsk dikepung, serangan terhadap Zainsk dimulai, ada pertempuran di dekat Bilyarsk.

Takut dengan lingkup pemberontakan yang baru, Kudryavtsev, dengan dalih yang masuk akal bahwa perlu meminta pasukan hukuman tambahan dari tsar, melarikan diri ke Moskow. Setelah sampai di sana, pada tanggal 27 Desember di Preobrazhenskoye dia membuat laporan terperinci kepada Peter I, menyajikan para Muslim yang memberontak kepada tsar sebagai musuh-musuh Kristen yang liar dan haus darah. Kerusuhan para petani di wilayah Volga membuat tsar khawatir. Memang, pada saat itu, musuh utama dan paling mengerikannya, Charles XII, sudah berada di Polandia dan pasukannya yang ke-35.000 siap menyerang Rusia kapan saja.

Selama bulan-bulan ini, Peter I kehilangan kendali diri dan keinginannya sehingga sulit untuk memercayai fakta sejarah sekalipun. Penghinaan macam apa yang tidak dilakukan tsar untuk mencegah invasi tentara Swedia?!. Untuk membujuk Charles XII untuk mengakhiri perdamaian dengan Rusia, ia dengan tergesa-gesa mulai mencari mediator di antara orang-orang berpengaruh asing. Jadi, duta besar khusus Andrey Matveev pergi ke Duke of Marlborough Inggris dan, jika berhasil, atas nama Peter menjanjikannya 200 ribu efimkov emas, Ordo St. Andrew yang Disebut Pertama, batu rubi dengan ukuran luar biasa dan kerajaan di salah satu dari tiga - Kiev, untuk mediasi sebagai "hadiah", Vladimir atau Siberia - kerajaan dengan pendapatan tahunan 50 ribu efimki. Sayangnya, bahkan kemurahan hati yang tak terpikirkan seperti itu tidak membuat Marlborough berpihak pada Peter. Duke Inggris secara pribadi tiba di Saxony dan menundukkan kepalanya di depan Charles. Kemudian Peter mencoba mencapai gencatan senjata melalui duta besar Prancis untuk Rusia, Bazinval. Melalui dia, Peter berjanji untuk mengembalikan ke Charles seluruh pantai Baltik, di samping itu, dia menjanjikannya bagian dari Belarus dan Ukraina, jika saja raja Swedia meninggalkan St. Petersburg dan mulut Neva ke Rusia. Dan kali ini, tsar Rusia hanya mendengar jawaban Charles yang arogan dan memalukan bahwa dia siap mengorbankan prajurit terakhir di negaranya, yang akan meninggalkan Piterburh di tangan Peter. Untuk berita yang diterima dari Rusia tentang langkah gila yang sedang dibangun Peter I di St. Petersburg, Karl juga hanya menjawab dengan seringai: "Biarkan dia membangun, itu akan tetap menjadi milik kita" (N. Molchanov, V. Pavlenko).

Tentu saja, berita suram seperti itu dari para duta besar membuat Peter marah, dia terpaksa berada dalam ketegangan yang konstan. Jiwanya juga tersiksa oleh laporan serangan gencarnya Davlet Giray di pinggiran selatan Rusia. Pada musim gugur tahun yang sama, 1707, pemberontakan Don Cossack pecah. Dipimpin oleh Bakhmut ataman Kondraty Bulavin, Cossack hampir sepenuhnya memusnahkan detasemen Pangeran Yuri Dolgoruky, yang dikirim oleh Peter ke Don untuk mendata para buronan dan mengumpulkan pajak tunai. Tsar mengirim resimen hukuman ke Don, dan pemberontakan hanya berkobar. Dan di sini pemberontakan Bashkirs dan Tatar di Wilayah Kazan tidak berhenti ...

Merasa seperti berada di wajan panas, pada 30 Desember 1707, Peter memanggil menteri terdekat ke Preobrazhenskoye. Laksamana Fyodor Apraksin, kepala ordo Istana Kazan Boris Golitsyn, para bangsawan Tikhon Streshnev, Ivan Musin-Pushkin, Pyotr Lvov, Luka Dolgoruky tiba. Di sini diputuskan untuk segera mengirim 5 resimen hukuman ke Kazan. Brigadir Pyotr Khovansky, berpengalaman dalam pertempuran dengan Swedia, diangkat sebagai komandan semua pasukan militer di wilayah tersebut, dan Jenderal Gulits adalah asistennya. Khovansky diberikan kekuatan tak terbatas. Jenderal Kudryavtsev, setelah membawa 5.000 sekering dan jumlah pedang yang sama untuk mempersenjatai para bangsawan dan pengrajin Kazan, segera pergi.

Sudah 4 resimen dragoons terkonsentrasi di Kazan di bawah komando V. Sheremetev, I. Boltin, Yu. Urn, A. Dmitriev-Mamonov. Sebuah detasemen penguasa feodal Tatar di 1379 orang segera dibuat. Selain mereka, resimen Leonty dan Fedosey Esipov, Ivan Rydar, Pyotr Khokhlov, Lev dan Sidor Aristovs masih beroperasi di wilayah tersebut. Ada juga detasemen penghukum S. Varaksin, I. Urakov dan banyak lainnya.

Tetapi pada saat ini, gerakan pembebasan nasional telah mencakup seluruh wilayah Volga-Ural yang luas. Ketika pada bulan Desember 1707 detasemen pemberontak melintasi Kama, mereka bergabung dengan Tatar di hampir semua desa dari empat jalan provinsi Kazan, dan jumlah pemberontak, menurut pejabat Tsar, mencapai 30-40 ribu orang. (Di sini kita harus membuat sedikit penyimpangan dari jalannya cerita dan menarik perhatian pembaca ke angka-angka berikut. Pada tahun 1730, gubernur Kazan Artemy Volynsky, calon kanselir Rusia, melaporkan kepada Senat dalam laporannya bahwa sampai 1710 ada 35, paling banyak 40 ribu, di wilayah penduduk Bashkiria, tentu saja, adalah laki-laki. Jika kita mengikuti logika "ilmuwan" Moskow dan Ufa dan mengakui pemberontakan yang kita anggap murni Bashkir, maka itu akan berubah benar-benar absurd. Yah, setiap Bashkir, terutama orang tua atau bayi, tidak bisa menjadi pemberontak!)

Pemimpin baru pemberontakan juga tumbuh di tanah Kazan, seperti Balta-batyr, Akhmet, Toyka, Kurazman Urazov, Urazai Moskov, Yakub Kulmametov, Ismagil-Abyz, Urmet, Azamat dan puluhan lainnya. Pada akhir Desember 1707, para pemberontak merebut Zainsk, kota itu sendiri dibakar dan orang-orang ditebang. Pertempuran sengit terjadi di sekitar Menzelinsk, Novosheshminsk, Bilyarsk, Yelabuga dikepung. Terlibat aktif dalam pemberontakan Tatar, Bashkirs, Cheremis, Votyaks, Ars dan dekat Sarapul, Kungur, mereka merebut sejumlah desa Rusia.

Detasemen pemberontak yang maju pergi ke Kazan. Ismagil-Abyz dengan 3.000 pasukannya menduduki desa Chistoe Pole, melintasi Kama, merebut Rybnaya Sloboda, desa Oshnyak, Bolshiye Saltani. Kusyum Batyr menghancurkan biara Ilbukhta (dekat Chelny), Kurazman Urazov mengepung Mamadysh. Di desa Seitovy Saba, Tyulyachi, Balandysh, Savrush, Metyaska - singkatnya, semakin banyak detasemen dibuat di sekitar. Yang terpenting dari mereka telah merebut desa Shuran, Chepchugi, Mokshino, Yunusovo, Iya, Tyubyak, Chirpy, yang hanya berjarak 30-40 mil dari Kazan, penduduknya juga menjadi pemberontak (Apakah Anda benar-benar mengklasifikasikan desa-desa ini dan penduduknya sebagai Bashkir, Tuan-tuan Moskow dan "ilmuwan" Ufa?).

Para pemimpin detasemen menciptakan markas khusus pemberontakan mereka sendiri di desa Savrush dan Baltasi, 70-80 ayat dari Kazan. Patroli ditempatkan di sepanjang jalan, dan komunikasi operasional yang erat dipertahankan dengan detasemen. Banyak detasemen berbondong-bondong ke Savrush dan Baltasi, semua pemberontak menantikan perintah untuk menyerbu ibu kota bekas khanat dan pembebasan total wilayah itu dari kuk Rusia.

Setelah menerima berita tentang skala pemberontakan rakyat yang belum pernah terjadi sebelumnya, antek-antek tsar di Kazan menjadi shock. Kepanikan melanda semua orang, banyak bangsawan dan pedagang, setelah memuat perhiasan mereka, mulai meninggalkan kota. Untuk mencegah serangan ke Kazan dan mengusir detasemen pemberontak, Kudryavtsev mengirim seluruh brigade penghukum di bawah komando A. Dmitriev-Mamonov melawan pemberontak pada awal Februari. Namun, tindakan tergesa-gesa Kudryavtsev tidak berhasil. Resimen dragoon V. Sheremetev dengan pertempuran berdarah mencapai Mamadysh dan, tidak mampu menahan pertempuran dengan detasemen Kurazman Urazov, terpaksa mundur kembali ke Kazan. Resimen infanteri Dmitriev-Mamonov dan F. Esipov, yang dikirim untuk membebaskan Yelabuga dari pengepungan, gagal mencapai separuh jalan. Sebelum mereka sempat meninggalkan desa Tyulyachi, mereka diserang oleh Tatar dari desa Seitovy Saba dan Zyuri. Keesokan harinya, sebuah detasemen 4.500 orang tiba dari desa Savrush untuk membantu para pemberontak. Sebagai hasil dari pertempuran, para penghukum dikalahkan dan mundur ke desa Balandysh. Di sini mereka dikelilingi oleh pemberontak dan berdiri tanpa tindakan selama 15 hari.

Tetapi kurangnya persatuan dalam tindakan para pemimpin pemberontakan berdampak. Aldar-Tarkhan, yang tiba dengan ditemani oleh 9 penunggang kuda di desa Savrush hanya pada tanggal 1 Maret 1708, menyarankan agar Kusyuma, Ismagil-Abyz, Urazai dan para pemimpin lainnya berkumpul di sana untuk menunjuk seorang Sultan Haji tertentu dengan silsilah yang hampir tidak diketahui sebagai penguasa. Kazan Khanate masa depan. Faktanya, itu adalah Bashkir dari jalan Nogai Khadzhi (Khazi) Akkuskarov. Tetapi para pemimpin menolak untuk menumpahkan darah untuk "sultan" yang baru dicetak. Setelah itu, mengacu pada bala bantuan yang diduga diharapkan dari Zakamye, para pemimpin pemberontakan dengan segala cara yang mungkin mulai menunda waktu serangan terhadap Kazan.

Sementara itu, Pyotr Khovansky tiba di Kazan dengan lima resimen yang dipimpin oleh kolonel militer G. Titov, N. Annenkov, G. Yankovsky, V. Meshcherinov, S. Norov. Dan resimen Sheremetev, Dmitriev-Mamonov, Esipov, yang dikelilingi di dekat Mamadysh dan Balandysh, berhasil keluar dari ring dan mulai dengan kejam menjarah desa-desa Tatar, menghilangkan akumulasi kemarahan pada mereka. Resimen Sergeev dan Sidor Aristov juga meninggalkan pengepungan dan mulai membakar dan merampok desa-desa terdekat di sekitar Menzelinsk, Sarapul, Karakulino.

Pada saat yang sama, Kudryavtsev memimpin perekrutan para bangsawan, pedagang, dan pengrajin Kazan ke dalam milisi hukuman. Pengkhianat-Murza Ishmurza Yaushev, Bikchura Isheev, Yusuf Mametov tidak butuh waktu lama untuk membujuk diri mereka sendiri. Dan melawan "peragu" Kudryavtsev mengambil langkah berbahaya. Demi "perlindungan yang andal dari kemungkinan invasi ke Kazan oleh pemberontak," ia mengusir istri dan anak-anak pedagang dan pengrajin Tatar dari pemukiman ke halaman penjara. "Kepedulian" Kudryavtsev terhadap rakyatnya telah membuahkan hasil yang nyata. Beberapa milisi bersenjata diciptakan. Detasemen "orang bebas" yang sama direkrut di desa-desa Rusia oleh Prokofy Kargashev, Osip Bertenev, D. Nevezhin, dan lainnya.

Puncak dari pemberontakan telah dimulai. Tapi saat yang menguntungkan bagi para pemberontak telah hilang. Pemerintah Tsar berhasil memusatkan sekitar 15 resimen reguler dan resimen bersenjatakan meriam untuk melawan pemberontak. Beberapa dari mereka sudah berada di wilayah di mana pemberontakan sedang berlangsung, dan melakukan operasi hukuman. Resimen, yang dipimpin oleh Khovansky, meninggalkan Kazan pada 22 Februari dan bergerak ke arah markas pemberontak. Detasemen penguasa feodal Tatar dan "orang bebas" Rusia juga memasuki "bisnis". Bagian dari milisi penghukum mengarahkan serangannya ke kamp pemberontak di dekat desa Bolshie Saltani (sekarang di wilayah Rybno-Sloboda Tatarstan) dan mengalahkannya. Puluhan pemberontak tewas, banyak yang ditangkap. "Orang bebas" bergegas untuk membakar dan menghancurkan desa-desa. Lusinan janda dan anak yatim Tatar menjadi "mangsa" preman Rusia, dan perdagangan tahanan yang luas menyebar. Dengan demikian, layanan Tatar I. Shigaev membeli petani Bolshie Saltanei Ishmet Ryskin dan saudaranya dari seorang tentara Rusia seharga 10 rubel. Adik Ishmet, Zuleikha, dibeli oleh Kazan Sloboda Tatar Yusuf. Yusuf yang sama "memperoleh" Tatar lain - Bakhti Urmanaeva. Saudara-saudara Mametov menjadi pemilik tiga wanita Tatar (I. Akmanov). Nasib seperti itu membuat takut semua pemberontak. Oleh karena itu, detasemen pemberontak mundur dari Bolshiye Saltany, pertama ke Rybnaya Sloboda, lalu ke tepi kiri Kama.

Perlu dicatat bahwa komandan pasukan penghukum, Brigadir Khovansky, sejak awal, melalui janji dan bujukan, berusaha memadamkan pemberontakan secara damai. Pada awal Februari, ia mengirim lima duta besar dari pemukiman Tatar di Kazan kepada para pemimpin di desa Baltasi, menyalahkan pemerintah setempat atas semua kekejaman, dan berjanji untuk menghapus semua pajak tambahan. Dia juga menuntut agar Sergeev, Sidor Aristov, Dmitriev-Mamonov, Sheremetev, dan Esipovs berhenti "membakar dan menebang desa." Langkah damai yang diambil Khovansky berdampak pada pemberontak, negosiasi dimulai. Beberapa pemimpin pemberontakan menyarankan agar Khovansky secara pribadi datang ke Savrush dan bernegosiasi. Dia setuju. Tetapi, setelah mengetahui bahwa Khovansky akan datang ke Savrush dengan pasukan, para pemimpin menolak untuk bertemu. Waktu berlalu, dan itu tidak menguntungkan para pemberontak. Pada akhir Februari, Khovansky memusatkan sekitar 10 ribu penghukum di sekitar Kazan. Selain mereka, brigade Dmitriev-Mamonov yang beroperasi di wilayah itu memiliki dua setengah ribu tentara lagi (I. Akmanov).

Secara alami, pasukan penghukum yang begitu besar, bahkan dengan jumlah mereka, membuat para pemberontak ketakutan. Kebijakan janji dan bujukan di pihak Khovansky juga tidak bisa gagal untuk diterapkan. Dan di atas itu, awal musim semi telah tiba. Para pemberontak khawatir bahwa es akan mulai melayang di Kama, dan jalur mundur akan terputus. Oleh karena itu, para pemimpin detasemen, pada pendekatan resimen hukuman, bahkan tanpa terlibat dalam pertempuran, bergegas mundur. Markas besar pemberontakan dari desa Baltasi dan Savrush dipindahkan ke Zakamye, ke desa Varzi. Volost, dibiarkan tanpa perlindungan para pemberontak, mulai bersumpah setia kepada pemerintah kepada para penghukum. Jadi, hampir tanpa pertempuran, Khovansky dengan resimennya bergerak maju dan pada 17 Maret 1708 tiba di Yelabuga.

Otoritas Kazan, yang dipimpin oleh Kudryavtsev, khawatir tentang kemungkinan hukuman oleh tsar atas kekejaman mereka, mulai mengirim laporan berbahaya ke Moskow yang mengutuk tindakan Khovansky. Mereka menuduhnya lembut, tidak bertindak.

Para pemberontak pada saat itu telah melintasi Kama. Khovansky, yang ditempatkan di Yelabuga, melanjutkan negosiasi dengan para pemimpin. Beberapa pemberontak memberikan pengakuan mereka. Pada 26 Mei, resimen Khovansky mulai melintasi Kama dan memasuki Chelny. Kemudian para pemberontak memutuskan untuk mengaku, dan beberapa pemimpin datang ke Khovansky untuk bernegosiasi. Mereka menuntut dari Khovansky hukuman Sidor Aristov dan Alexander Sergeev, pemecatan gubernur Ufa Lev Aristov dari jabatannya. Khovansky menunjuk stolnik Fyodor Esipov ke jabatan gubernur Ufa. Para pemberontak berjanji untuk membayar yasak seperti sebelumnya, tetapi tanpa pajak tambahan yang dibuat oleh para pencatut. Akhir Juni lalu, sekelompok mandor yang dipimpin Kusyum juga membawa rasa bersalah. Hanya Aldar-tarkhan yang tidak menundukkan kepalanya di depan Khovansky, dan dengan detasemennya dia pergi ke jalan Nogai. Tampaknya pihak lawan akan bubar dengan damai dan tidak akan ada kemalangan dan pertumpahan darah di tanah Kazan.

Sayangnya, kecaman Kudryavtsev terhadap Khovansky tidak luput dari perhatian tsar. Pada 16 Mei 1708, ia mengeluarkan Dekrit tentang pembentukan provinsi Kazan di wilayah bekas Khanate, beberapa saat kemudian ia mengangkat Jenderal Peter Apraksin sebagai penguasa pertama. Dua Dekrit lagi dikeluarkan, yang dengannya tsar menampar Khovansky secara pribadi. Dia adalah orang pertama yang menghormati komandan dengan sepucuk surat - ini untuk menekan pemberontakan. Dengan Dekrit kedua, dia mengirimnya melawan Cossack yang memberontak ke Don - ini "untuk kelembutan", bisa dikatakan.

Setelah kepergian Khovansky, Kudryavtsev, asistennya Sergeev dan Aristovs kembali mulai memerintah seluruh wilayah Kazan. Darah dan air mata kembali mengalir di semua desa. Pertama-tama, Kudryavtsev menggantikan Esipov, yang dilantik oleh Gubernur Khovansky Ufa, dengan Kolonel G. Titov. Atas panggilan Kudryavtsev yang sama, pada akhir Juni 1708, detasemen Kalmyks yang berkekuatan 10.000 orang menyerbu wilayah tersebut. Kalmyks mulai dengan kejam menjarah desa-desa di dekat sungai Xun dan Ik, mencuri ternak, dan menawan wanita dan anak-anak. Resimen hukuman Rusia menunjukkan kekejaman dan pengkhianatan yang sama terhadap desa-desa Muslim. Perintah Peter I sendiri berbunyi: tangani mereka seperti musuh.

Pada 12 Mei 1708, Dekrit lain dikeluarkan oleh Tsar Rusia. Menurutnya, dia menuntut agar lima ribu orang dikirim dari Tatar, dan seribu orang dari Bashkirs untuk pembangunan St. Petersburg. Mandor Bashkir menolak untuk mematuhi Keputusan ini, dan di provinsi Kazan, perekrutan paksa dimulai. Mengumpulkan orang-orang dalam tim lima ratus, mereka mulai dikirim di bawah pengawalan ke barat.

Kembali pada musim semi 1708, ketika detasemen pemberontak mundur di luar Kama, banyak penduduk wilayah Kazan, yang takut akan balas dendam dari para penghukum Tsar, pergi bersama para pemberontak. Ribuan Tatar di seluruh desa meninggalkan tempat mereka dan melarikan diri ke stepa Bashkir. Ketika tentara yang dikirim oleh Kudryavtsev mulai membawa orang-orang ke tim konstruksi, penerbangan Tatar di sana menjadi besar-besaran.

Akhir tahun 1708 untuk provinsi Kazan, Menzelinsky, Ufa relatif tenang. Mungkin salah satu alasan kemunduran gerakan pembebasan adalah berita kekalahan oleh Peter I pada tanggal 28 September dari detasemen jenderal Swedia Levengaupt yang berkekuatan 16.000 orang di dekat desa Lesnaya. Dan setiap pertempuran berikutnya antara Peter dan Charles XII membutuhkan biaya baru. Jenderal Pyotr Apraksin, yang tiba di Kazan pada Januari 1709, memulai aktivitasnya dengan mengikuti instruksi tsar tentang pemungutan pajak wajib. Demi mengisi kembali perbendaharaan kerajaan, pejabat setempat melakukan perampokan penduduk tanpa ampun. Pada 1709, 53 ribu 575 rubel pajak dikumpulkan dari para petani di provinsi Kazan ("Sejarah Tataria dalam Dokumen dan Bahan"). Dan apa, Anda bertanya, apa kerugiannya? Selama pemberontakan Aldar-Kusyum, sekitar 11.000 petani terbunuh di provinsi Kazan saja, lebih dari 2.500 petani terbunuh di distrik lain, lebih dari 300 desa dirampok dan dibakar ("Esai tentang sejarah Bashkir ASSR"; "Bahan tentang sejarah Bashkir ASSR", N. Molchanov ). “Selama pemberontakan, lebih dari 10 ribu yasashnik melarikan diri dari distrik Kazan ke stepa Bashkir, hanya musim dingin ini tersisa 4.000 petani lagi,” tulis P. Apraksin kepada saudaranya Field Marshal pada 3 Juni 1712 (“Bahan tentang sejarah Bash. ASSR"). Pada 1710, jumlah penduduk (laki-laki) berkurang 27.540 orang, di mana 10.476 di antaranya dalam pelarian (S. Alishev).

Benar, Tatar yang melarikan diri dari Kazan di stepa Bashkir sama sekali tidak mengharapkan kekayaan dan kehormatan. Untuk menggambarkan kehidupan pemukim Tatar, kami hanya akan memberikan satu contoh dari buku "Esai tentang Sejarah Bashkir ASSR". Di sini, misalnya, adalah nasib migran Nauruzgali Teneev. Karena ketidakmampuan untuk memberi makan keluarganya, ia terpaksa menjadi buruh tani untuk Ibrai Burlakov. Ibrai memberinya benih dan sebidang kecil untuk menabur gandum - dengan syarat Nauruzgali akan menabur satu setengah hektar gandum hitam dan gandum di ladang pemilik selama tiga tahun, menuai panen dan membawanya ke tempat pengirikan, dan setiap tahun dia harus menyiapkan seratus kopek untuk pemilik jerami dan lima depa kayu bakar. Ya, itu adalah beban berat bagi para pemukim, tetapi aliran mereka ke tanah Bashkir tidak berhenti. Karena di sini mereka mengharapkan relatif bebas dari penjajahan.

Pemukiman kembali Tatar, dan setelah mereka para petani Chuvash, Mari, Udmurt ke stepa Bashkir sangat mengkhawatirkan para penguasa Tsar. Dalam upaya untuk mengembalikan para petani yang melarikan diri ke tempat tinggal mereka sebelumnya di provinsi Kazan, dan ingin bersumpah demi para tetua yang masih tidak patuh, pada musim semi tahun 1709, detasemen pemerintah bersenjata dikirim ke distrik Menzelinsky dan Ufimsky, di jalan Nogai. . Tapi Aldar-Tarkhan, yang memiliki 4.000 tentara di bawah lengannya, masih menolak untuk mematuhi gubernur kerajaan, menuntut agar Apraksin menghukum Kudryavtsev, Sergeev, dan Aristovs. Tentaranya menyerang pabrik Uktussky dan Kamensky, mengalahkan detasemen hukuman Kolonel Tolbuzin. Pertempuran dengan tim pemerintah berlanjut hingga musim dingin. Sepanjang tahun 1709 terjadi kerusuhan di Trans-Ural. Ada juga detasemen pemberontak berkekuatan 3.000 orang di bawah komando "khan" - Haji Sultan. Gubernur Apraksin pada tahun 1709 terpaksa menulis laporan tentang kerusuhan rakyat yang tak berkesudahan di seluruh provinsi - dia berulang kali meminta tambahan pasukan hukuman.

Pada musim semi 1710, para pemberontak melanjutkan perjuangan mereka, namun, penampilan mereka sudah kurang aktif dan mereka pergi terutama di dekat Pegunungan Ural atau di belakang mereka. Untuk menekan pemberontakan, pemerintah kembali menarik penunggang kuda Kalmyk. Khan Ayuka mengirim 5.000 Kalmyks melawan pemberontak. Di bawah tekanan pasukan hukuman bersatu, para pemberontak terpaksa berhenti berperang.

Di sini perlu dicatat bahwa "budak setia tsar" Peter Apraksin dengan sengaja meminta bantuan "orang asing" - Kalmyk Khan Ayuka. Pergerakan pasukan tanpa akhir membutuhkan biaya tambahan, untuk "ekstraksi" mereka, Peter I lagi-lagi harus menaikkan pajak dari para petani. Dan dia sudah mengambil hal terakhir dari rakyatnya. Ya, pengeluaran militer telah meroket. Pada 1710, pemerintah Tsar menghabiskan 1.252.000 rubel untuk mempertahankan tentara, 444.000 untuk armada, dan 148.000 lainnya untuk "hadiah" kepada berbagai duta besar dan perantara. Pembangunan "surga" (surga) di Neva - ibu kota baru - juga membutuhkan ratusan ribu. Semua biaya ini menempatkan beban berat di pundak para petani Rusia, dan petani itu, seperti yang mereka katakan, telanjang - seperti elang. Itulah mengapa lebih menguntungkan bagi Apraksin "subjek setia" untuk menggunakan bantuan orang lain ...

Pada musim panas 1711, Karakalpaks datang untuk membantu para pemberontak dan perjuangan pembebasan dilanjutkan lagi. Kali ini para pemberontak melakukan kampanye melawan Ufa, tetapi berakhir dengan kegagalan. Namun demikian, dengan memiliki sekitar 7 ribu tentara dan naga, Gubernur Apraksin terus mengirimkan laporan kepada pemerintah dan meminta resimen hukuman baru.

Namun, Peter I tidak bisa membantu Apraksin. Karena Turki, yang mengakhiri gencatan senjata 10 tahun pada 1700, pada 9 Juli 1711, menyerang ribuan tentara Rusia dan mengepungnya. Ada juga Peter I bersama istrinya Catherine dan rekan-rekan dekatnya. Upaya Rusia untuk keluar dari pengepungan gagal. Di antara tentara Rusia, dibiarkan tanpa air minum dan makanan, epidemi pecah dan dalam hitungan hari lebih dari 23 ribu tentara tewas. 5.000 orang Rusia lainnya tewas dalam pertempuran itu. Tampaknya hari-hari Petrus sendiri dihitung. Itu jatuh ke dalam kemunduran yang sudah lagi (!) setuju untuk menyerahkan semua tanah yang ditaklukkan, mulai dari 1696, ke Turki dan Swedia, selama "surga" tidak menyentuhnya. Tetapi Wakil Rektor P. Shafirov, yang dikirim sebagai sandera, berhasil membujuk Baltaich Pasha Turki ke "kehancuran" yang lebih rendah. Dia menjanjikan Baltaycha sebagai berikut: untuk menyerahkan Azov ke Turki, ditambah hadiah untuknya secara pribadi - 300 juta efimki emas. Baltaycha mengalah dan menarik pasukannya (N. Molchanov).

Apraksin, tanpa menunggu bantuan kerajaan, mengirim resimen hukumannya melawan para pemberontak. Para pemberontak tidak lagi memiliki kekuatan untuk melanjutkan pertempuran. Gerakan pembebasan di kawasan itu terhenti untuk beberapa saat.

5. MEMPERKUAT OPPRESI KOLONIAL.

Pemberontakan, yang tercatat dalam sejarah sebagai "Aldar-Kusyumovskaya" dan berlangsung sekitar 7 tahun, menyebabkan kemarahan yang kuat dari pemerintah Tsar terhadap orang-orang Tatar-Bashkir. Ingin akhirnya menaklukkan orang-orang di provinsi Kazan dan menghilangkan semangat cinta kebebasan dari mereka, Peter I memerintahkan persiapan program khusus yang bertujuan untuk memenuhi tugas-tugas ini. Para misionaris Rusia tidak mengecewakan tsar. Sudah pada 1712-1714, perwakilan kaum bangsawan, Ivan Pososhkov, menyiapkan program "Perjanjian Paternal", di mana ia menuntut penghancuran fisik secara harfiah warga negara di koloni tsarisme. Pososhkov menyerukan pengajaran bahasa Rusia secara paksa kepada orang asing yang buta huruf; dibaptis selama beberapa tahun untuk dibebaskan dari pajak; dalam litigasi antara orang yang tidak percaya, selalu putuskan kasus yang menguntungkan orang yang dibaptis; jika anak-anak orang asing belum belajar bahasa Rusia sebelum usia 10 tahun, maka ambillah mereka dari orang tua mereka; kaya bukan Yahudi yang tidak berbicara bahasa Rusia, untuk merampas kekayaan; singkirkan petani yang dibaptis dari murza Tatar ("Sejarah Tataria dalam Dokumen dan Bahan").

Program seperti itu menyenangkan tsar, dan pada tahun 1713 dan 1715 ia mengeluarkan dua Dekrit satu demi satu. Yang pertama, dia meminta para murza Tatar, yang telah membaptis para petani, untuk menerima agama Kristen dalam waktu enam bulan. Yang kedua, dia memerintahkan para petani yang dibaptis untuk diambil dari pemilik tanah yang tidak dibaptis, bersama dengan padang rumput dan tanah subur yang menjadi hak mereka.

Pada saat yang sama, di tanah Kazan, pembangunan pabrik dan pabrik memperoleh cakupan yang luas, dan dengan keterlibatan paksa orang-orang provinsi setempat untuk mengerjakannya. Menurut Dekrit yang dikeluarkan pada 15 Mei 1712, orang asing dari provinsi Kazan diwajibkan untuk berpartisipasi dalam panen dan arung jeram kayu untuk pembuatan kapal di St. Petersburg. Selain itu, pria Tatar dan Bashkir berkewajiban untuk melindungi perbatasan timur Rusia dengan Asia Tengah, melewati Sungai Yaik. Di Kazan pada tahun 1712 sebuah pabrik pompa didirikan, pada tahun 1714 sebuah pabrik kain, dan pada tahun 1718 sebuah peternakan pejantan. Mudah ditebak bahwa pembangunan pabrik dan pabrik dilakukan tidak hanya untuk tujuan pengembangan ekonomi dan industri, tetapi juga untuk mengajarkan bahasa Rusia secara paksa kepada orang asing dan menyerapnya oleh orang Rusia, dan penunggang kuda Muslim dikirim ke perbatasan dengan niat "baik" untuk mengurangi jumlah mereka melalui pertempuran kecil dengan orang-orang Asia Tengah.

Jika selama pemberontakan Aldar-Kusyumovsky pembangunan pabrik peleburan logam di wilayah provinsi Kazan ditangguhkan, sekarang gerakan ini telah mendapatkan nafas baru. Petani dan pengrajin Rusia dari wilayah tengah Rusia dimukimkan kembali untuk bekerja di pabrik (mengapa ini bukan asimilasi paksa?), Petani Tatar dan Bashkir juga ditugaskan ke pabrik oleh seluruh desa. Dengan Dekrit khusus tsar, pemilik pabrik diberikan hak untuk membeli petani oleh seluruh desa dan menugaskan mereka ke pabrik. Di desa-desa Tatar, di mana setidaknya beberapa orang yang dibaptis tinggal, gereja-gereja dibangun oleh petani yang tidak dibaptis dan kebijakan pembaptisan paksa berlanjut. Di wilayah seluruh provinsi, benteng lama dan baru dibentengi, garnisun militer diperbesar. Dalam upaya untuk menghindari kolonisasi aktif, Tatar melarikan diri semakin jauh - ke Pegunungan Ural dan ke tepi Yaik.

Tanpa diduga, pada musim gugur 1717, kekuatan yang kuat dan mengerikan untuk pemerintahan Tsar muncul di distrik Kazan dan Zakamye. Kali ini, satu detasemen pemberontak masuk ke provinsi Kazan, menyatukan penunggang kuda Kazakh, Karakalpak, Tatar, Bashkir di barisan mereka yang tiba sejauh stepa Kazakh. Di kepala pemberontak adalah yasak Tatar dari desa Chelny Seit - batyr dan keponakannya Gabdrakhman Tuikin. Detasemen Seit, dalam dokumen kerajaan yang disebut sebagai "Seitka si pencuri", dalam waktu yang cukup singkat merebut benteng demi benteng, membakar desa-desa Rusia, menggantung pendeta, setelah melintasi Kama, sudah mendekati Kazan. Pemberontak Seit bergabung dengan Tatar dari desa-desa terdekat, serta petani dan pengrajin Rusia, yang kelelahan karena penindasan tuan tanah, meskipun mereka disebut "tahanan" dalam dokumen tsar.

Pemberontakan yang dibangkitkan oleh Seit berlangsung hingga musim semi 1718. Peter I terpaksa mengirim pasukan hukuman tambahan melawan pemberontak di bawah komando Fyodor Zhilin. Di bawah serangan para penghukum, para pemberontak mundur lagi ke stepa Kazakh. Peter mengirim Zhilin, bersama dengan para prajurit, sebagai duta besar untuk Kazakh Khan Kaip. Tsar yang marah meminta Khan Kaip untuk menangkap "Seitka si pencuri" dan juga mengembalikan "tawanan" Rusia itu. Tentara Zhilin di tanah Kazakh terlibat dalam ikatan yang aneh. Pertama, Ablai Sultan melucuti senjata mereka semua. Dan hanya Kaip Khan yang secara pribadi berhasil mengembalikan senjata kepada mereka. Rupanya, detasemen Seit sangat mengganggu khan Kazakh. Oleh karena itu, ia mengirim detasemen yang kuat di bawah komando Khudayberdi-Bagatur-sultan untuk menangkap Seit. Tetapi tindakan yang diambil tidak berhasil. Seit menempatkan orang-orangnya di semua jalan dan ngarai (hanya miliknya sendiri? Bukankah orang miskin Kazakh itu juga membantunya?). Khudayberdi menjelajahi mana-mana, tetapi tidak dapat menangkap Seit. Sebuah detasemen pemberontak merampok karavan perdagangan yang pergi ke Khiva dan Bukhara. Hampir tidak ada jalan bebas hambatan. Detasemen Seit juga merampok kota-kota terpencil Rusia. Semua orang takut padanya. Hingga April 1722, nama Seita disebutkan dalam dokumen sejarah, tetapi setelah itu utasnya putus ...

Sejak 1718, tahap penindasan yang lebih kejam terhadap orang Tatar oleh pemerintah Tsar dimulai. Dengan Keputusan khusus Peter Agung, tahun ini sebuah galangan kapal didirikan di Kazan untuk membangun kapal bagi Armada Kaspia masa depan. Lebih dari 56 ribu orang dari provinsi Kazan ditugaskan ke Angkatan Laut Kazan untuk memanen dan mengirim kayu, termasuk 23.750 Tatar (S. Alishev, V. Vitebsky ... Namun, ada tokoh lain. Jadi, N. Kalinin dan G. Gubaidullin menulis bahwa jumlah Tatar yang ditugaskan ke Angkatan Laut mencapai 65.679 orang pada tahun 1722).

Para penebang pohon, yang kemudian disebut "Lashman", dipaksa bekerja di hutan selama berbulan-bulan tanpa istirahat, membawa makanan untuk diri mereka sendiri dan pakan kuda. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk membayar pajak pemungutan suara tahunan secara tunai - dari setiap orang 1 rubel 10 kopecks. Misalnya, hanya pada tahun 1718 lebih dari 120 ribu rubel dikumpulkan dari orang-orang di provinsi Kazan (N. Kalinin, "Kazan"). Ratusan petani meninggal setiap tahun dalam penebangan. Banyak yang menjadi lumpuh seumur hidup. Para petani, yang tidak puas dengan kerja keras, mulai melarikan diri lagi ke stepa Bashkir, jauh dari tugas kerajaan. Migrasi massal Tatar ke Bashkortostan juga difasilitasi oleh revisi pertama (sensus penduduk) yang diperkenalkan oleh Peter the Great, yang dimulai pada 1719. Penduduk Muslim di wilayah itu menganggap tindakan ini sebagai sensus untuk pembaptisan paksa. Tahun ini, dari 46.841 yard petani yasak di distrik Kazan, 19.932 rumah kosong (D. Rakhimov. Sika nichiyash, tugan avylym? "Socialist Tatarstan", 1990, 4 Februari). Menurut dokumen sejarah, faktanya dapat ditelusuri bahwa pada tahun 1721, 13.203 orang melarikan diri dari jalan Arskaya sendirian di distrik Kazan (S. Alishev). Dan pemerintah Tsar, tentu saja, mengambil semua tindakan yang mungkin untuk mengembalikan mereka.

Untuk tujuan ini, pada 1 April 1722, resimen khusus yang dipimpin oleh Kolonel Pangeran I. G. Golovkin dikirim ke kabupaten Menzelinsky dan Ufa. Tatar lokal, Bashkirs, Mishars, Teptyars bersatu dan mulai berjuang untuk mencegah detasemen kerajaan memasuki volost mereka, serta untuk membebaskan Tatar yang jatuh ke tangan penghukum. Mungkin tahun-tahun ini harus dianggap sebagai periode puncak dalam persahabatan kuno dua orang - Tatar dan Bashkir - masyarakat. Bashkirs kemudian membentuk tembok melawan deportasi Tatar. Senat mengeluarkan Dekrit khusus untuk Golovkin untuk mengusir terutama Tatar yang hidup dalam persahabatan dengan Bashkirs. Bashkirs, di sisi lain, menolak untuk menyerahkan orang-orang yang melek huruf, yang mullah dan Abyz, yang memiliki toko roti, pabrik, bengkel kulit, pabrik, mereka yang meminjam uang dari Bashkirs. Ketika para perwira Tsar menerima kondisi mereka, Bashkirs mulai mendistribusikan "utang" kepada Tatar. Mandor Bashkir tidak memberikan kuda dan kereta untuk memindahkan para buronan. Jika para penghukum secara paksa membawa pergi Tatar, maka Bashkirs mengorganisir serangan terhadap gerobak mereka di malam hari, memukuli para tahanan dan membantu mereka melarikan diri ke Kalmyks, Karakalpaks, dan juga ke padang rumput Kazakh.

Serangan massal yang diorganisir oleh otokrasi gagal. Golovkin, melewati volost Bashkir jauh dan luas, mencapai kembalinya hanya 4965 keluarga Tatar ke tempat tinggal mereka sebelumnya dalam setahun ("Bahan tentang sejarah Bash. ASSR"). Tetapi setengah dari mereka, mengacu pada fakta bahwa petak tanah mereka sudah dibagi di antara sesama penduduk desa, dan rumah mereka hancur, kembali berangkat ke Zakamye. Jadi, pada 1725, 3.900 pria "menghilang" dari jalan Arskaya sendirian di distrik Kazan (G. Gubaidullin). Tatar, yang menetap di Bashkortostan, untuk menghindari deportasi baru, dicatat sebagai "Bashkirs" selama revisi.

Artemy Volynsky, yang ditunjuk sebagai gubernur Wilayah Kazan pada tahun 1730, dalam laporannya kepada Senat, menggambarkan proses migrasi Tatar sebagai berikut: "... dalam 20 tahun terakhir tidak ada Bashkir langsung lebih dari 35.000 atau setidaknya 40.000 , dan sekarang ada lebih dari 100.000 buronan, dan yaitu: Kazan, Simbirsk, Temnikovsky, dan distrik pabean lainnya, Tatar yasash masuk ke Bashkirs ("Sejarah Tataria dalam Dokumen dan Bahan").

Benar, Peter Saya tidak tahu dan tidak akan tahu angka-angka ini. Dia masih di St Petersburg merayakan kemenangan atas Swedia, mabuk menari di atas meja. Rusia, akhirnya, pada 30 Agustus 1721, mencapai kesimpulan dari perdamaian Nystadt dengan Swedia. Senat menyatakan Rusia sebagai kekaisaran, dan Peter sebagai kaisar pertamanya. Namun, selain raja Prusia Friedrich Wilhelm, tidak ada otokrat di Eropa yang terburu-buru mengakuinya sebagai kaisar. Peter yang tersinggung, untuk membuktikan bahwa Rusia adalah kekuatan yang kuat baik secara ekonomi maupun militer, mampu berperang sendirian, dan, tentu saja, untuk merebut tanah baru, memerintahkan tentara dan angkatan laut untuk mempersiapkan "kampanye Persia" - untuk penaklukan penuh pantai Kaspia dan Kaukasus. Dan fakta bahwa orang-orang Rusia dalam pertempuran hanya melawan Turki kehilangan lebih dari 100 ribu tentara, Peter bahkan tidak menyebutkan (N. Molchanov, N. Pavlenko).

Mandor Tatar-Bashkir juga memanfaatkan keadaan ramah tsar Rusia setelah kemenangan dalam Perang Utara. Sebuah kedutaan khusus yang terdiri dari 55 orang (di antaranya ayah dari ataman Pugachev masa depan Kinzi Arslanov - Arslan Akkulov) tiba di ibu kota pada tahun 1722. Mereka mengajukan petisi kepada Peter dengan permintaan untuk menghukum Jenderal Kudryavtsev, Kolonel Sergeev dan saudara-saudara Aristov atas kekejaman yang mereka lakukan terhadap orang-orang Volga pada 1705-1710. Raja memerintahkan penyelidikan. Segera Kudryavtsev diberhentikan dari jabatan wakil gubernur Kazan, dan Sergeev bahkan diduga digantung.

Tidak heran, hukuman apa pun bisa diharapkan dari raja ini. Lagi pula, pada 1718 ia memiliki kekejaman untuk mengeksekusi putranya sendiri Alexei. Pada 1722, ia memerintahkan Gubernur Siberia Gagarin untuk dipenggal kepalanya karena penyuapan dan penggelapan. Untuk pelanggaran yang sama, ia menempatkan wakil rektor tercinta Shafirov di blok dan berbelas kasihan hanya pada saat-saat terakhir (N. Molchanov, I. Akmanov, N. Pavlenko).

Pada Mei 1722, pasukan Rusia memulai kampanye Persia, dan Peter serta istrinya tiba di Kazan. Hanya orang-orang "layak" yang dipilih dari pemukiman yang ambil bagian dalam pertemuan tsar. Peter tinggal di rumah saudagar terkaya Ivan Mikhlyaev (sekarang Jalan M. Jalil, 19). Di Kazan, tsar merayakan ulang tahunnya yang ke-50, berpartisipasi dalam peletakan Katedral Peter dan Paul, berkenalan dengan keadaan di Angkatan Laut, pabrik kain, dan perusahaan lainnya. Beberapa hari kemudian, dalam perjalanannya ke Laut Kaspia, dia berhenti di Bulgar dan memeriksa reruntuhan bekas ibu kota negara kuno. Dia memanjat Menara Kecil, bahkan menandatangani di atas batu.

Selama Peter tinggal di Bulgar, ada lebih dari 70 bangunan bobrok atau bertahan (setelah penghancuran kota oleh Fedor Pestry pada tahun 1431) (selama "kunjungan" Catherine II pada tahun 1767, jumlahnya berkurang menjadi 44, dan hari ini jumlah bangunan yang "bertahan" hanya 6 ). Kemudian Great Minaret setinggi 23-25 ​​meter itu masih "utuh". Namun, itu sudah miring, dan Peter tidak berani memanjatnya. Namun, dia memerintahkan agar Minaret "dipakaikan" dalam lingkaran besi untuk menyelamatkannya agar tidak jatuh. Di sini, Peter berkenalan dengan tulisan di batu nisan (isinya diterjemahkan oleh Kadyrmukhamet Sunchaliev kepada raja). Tsar memerintahkan administrasi Kazan untuk menyimpan batu-batu ini dan menulis ulang isi prasasti. (Sebagian dari instruksi raja memang dilaksanakan. K. Sunchaliev dan Yusuf Ishbulatov menulis ulang isi prasasti lebih dari 50 batu nisan, sebuah lingkaran besi dipasang di Minaret Besar. Namun, sayangnya, pada tahun 1841, Minaret masih jatuh. Dan batu nisan yang diperintahkan Tsar Peter untuk dilestarikan, misionaris perusak Rusia meletakkan dasar Katedral Assumption yang dibangun di atas kuburan Tatar ...).

Peter I membawa 106.000 tentara yang kuat bersamanya ke kampanye Persia, 50.000 di antaranya adalah penunggang kuda, tentara, dan pendayung Tatar ("Sejarah Kazan"; R. Fatkhutdinov; A. Karimullin). Namun, tsar Rusia tidak dapat mencapai kejayaan dan kesuksesan besar dalam kampanye ini. Selama badai Kaspia, armada Rusia hampir hancur total. Karena panas dan kurangnya air minum dan makanan, penyakit menyebar di antara para prajurit. Peter hanya berhasil merebut benteng Derbent, tetapi pantai Terek. Kemudian, meninggalkan komando kepada Jenderal A. Matyushkin, dia kembali ke St. Petersburg. Matyushkin merebut kota Rasht dan Baku (N. Molchanov, K. Valishevsky). Pada 1723, dengan dekrit Peter the Great, 5.000 Tatar secara paksa dikirim dari distrik Kazan untuk membangun benteng di Sungai Kura. Dari jumlah tersebut, 3792 meninggal dalam perjalanan dari epidemi, 110 orang melarikan diri dan hanya 40 yang kembali ke rumah setengah lumpuh ("Sejarah Kazan"; S. Alishev).

Peter yang tak pernah puas, yang tidak tahu batas dalam penaklukan koloni baru untuk Rusia, sudah membuat rencana untuk menangkap seluruh Asia di timur, Kaukasus, Krimea, Turki, Iran, India di selatan, Polandia, Swedia, Norwegia, Italia, Prancis di barat. Tsar megalomaniak ini bermimpi untuk mengubah seluruh dunia menjadi koloni Rusia, dan memindahkan ibu kota negara ke Istanbul. Agar varisnya melanjutkan kebijakan agresif yang sama, ia menulis sebuah "Perjanjian" rahasia kepada keturunannya ("Kazan Utlary", 1992, No. 1). Untuk mencapai tujuan ini, ia membawa jumlah tentara di tentara Rusia menjadi 210 ribu orang, di angkatan laut - hingga 40 ribu, di pasukan Cossack hingga 100 ribu (N. Molchanov). Tapi dia tidak bisa memenuhi takdirnya yang "hebat". 28 Januari 1725 Peter I meninggal.

Namun demikian, setelah kematian Peter, para penerusnya berusaha keras untuk melaksanakan "Perjanjian" -nya. Pada masa pemerintahan Catherine I, Peter II, Anna Ioannovna, Elizaveta Petrovna, kebijakan agresif Rusia diarahkan terutama ke timur. Namun, tanpa melakukan penjajahan terakhir atas tanah yang terbentang dari Volga hingga Ural, pemerintah Tsar tidak punya mimpi untuk menangkap ulus Kazakh, Khiva dan Bukhara khanat, yaitu. seluruh Asia Tengah. Itu sebabnya Senat menginstruksikan seluruh pejabat untuk menyiapkan program khusus penjajahan tanah Zakama. Pada 1724, Vasily Tatishchev, manajer pabrik milik negara di provinsi Kazan dan Siberia, adalah orang pertama yang menyiapkan proyek semacam itu. Disajikan hari ini dalam buku teks dan ensiklopedia sebagai ahli geografi dan sejarawan, dan pada masanya sebagai penjajah dan penghukum tanpa ampun, Tatishchev menyerukan kebijakan yang lebih keras untuk pembaptisan paksa terhadap Muslim dan penggunaan kekuatan militer yang lebih aktif terhadap mereka. Tapi proyeknya tidak disetujui.

Pada 1730, gubernur Kazan Artemy Volynsky, yang mengusulkan untuk menambah jumlah pasukan di garnisun benteng Zakamsky, meletakkan proyek yang sama di atas meja Permaisuri; untuk mengurangi setengah jumlah Muslim di wilayah Volga dan Ural dengan mengirim mereka berperang dengan Kazakh, Kalmyks, Karakalpaks; untuk mengetahui lokasi desa dan jumlah penduduk yang tepat, kirim bangsawan cerdas ke stepa Bashkir dengan kedok membeli kuda; mengenakan pajak tahunan sebesar 50 ribu rubel pada penduduk stepa Bashkir atau menuntut dari mereka hingga 5 ribu kuda; ambil amanat (sandera) dari setiap volost dan simpan di Kazan; Muslim dilarang memiliki atau membuat senjata di bawah rasa sakit kematian.

Meskipun rancangan yang dibuat oleh Volynsky sesuai dengan keinginan para penguasa Tsar, itu juga masih belum disetujui. Kemudian Tatar Murza Aleksey Tevkelev yang dibaptis (Kutlumukhamet Mamashev) dan Sekretaris Ober Senat Ivan Kirilov, yang disajikan dalam historiografi Rusia sebagai ahli geografi yang luar biasa, tetapi sebenarnya adalah algojo berdarah, mulai menyusun proyek kolonisasi yang menyenangkan pemerintah. Tevkelev, seorang pengkhianat bagi rakyatnya, telah menaiki tangga kekuasaan untuk waktu yang lama. Dia memulai layanannya sebagai penerjemah perguruan tinggi asing, diperhatikan oleh Peter dan pada 1716 dikirim ke Persia sebagai bagian dari kedutaan Rusia. Pada 1731, Tsarina Anna Ioannovna mengirimnya, sebagai duta besar Rusia, ke Asia Tengah, dan Tevkelev mencapai di sana sumpah setia kepada Rusia dari Kazakh Khan Abulkhair. Pada tahun 1734, Tevkelev dan Kirilov pada dasarnya mendaftarkan proposal yang diajukan oleh Tatishchev dan Volynsky, tetapi menambahkan "murni milik mereka sendiri" - bahwa di Sungai Or, yang sebenarnya merupakan perbatasan antara pengembara Kazakh dan Bashkir, untuk mendirikan benteng baru yang kuat; menutupi seluruh pantai Yaik dengan jaringan benteng militer dengan garnisun yang kuat; untuk membujuk para tetua Muslim melalui pemberian-pemberian kecil ke pihak pemerintah dan dengan demikian menimbulkan permusuhan timbal balik di antara mereka; mempercepat pembangunan pabrik, memukimkan kembali desa-desa Rusia di sana, dll. ("Sejarah Tataria dalam dokumen dan bahan"; A. Chuloshnikov).

Setelah memilih Asia Tengah sebagai korban berikutnya dalam kebijakan agresif, pemerintah Tsar sangat terkesan dengan proposal untuk membangun pos militer baru - masa depan Orenburg - di perbatasan dengan Asia. Oleh karena itu, pada 1 Mei 1734, proyek ini disetujui oleh Senat dan ratu. Namun, penghargaan dan kehormatan dibagikan kepada pejabat yang merancang proyek sesuai dengan asal dan kebangsaan mereka. Kirilov dipromosikan ke pangkat mayor jenderal dan menerima 3.000 rubel sebagai hadiah. Tevkelev harus puas dengan pangkat kolonel dan seribu rubel. Pada saat yang sama, sebuah perintah diberikan: untuk melepaskan tim khusus di Zakamye untuk mengimplementasikan proyek Tevkelev-Kirilov. Kepala kampanye kolonial ini, yang tercatat dalam sejarah di bawah nama "asli", bahkan "beradab" dari "ekspedisi Orenburg", tentu saja, ditunjuk Kirilov, dan Tevkelev ditunjuk sebagai asistennya ("Sejarah Tataria . .."; I. Akmanov, N. Ustyugov , A. Chuloshnikov).

Pada pertengahan abad ke-15, Golden Horde dibagi menjadi tiga negara bagian: Kazan Khanate (dibuat pada 1445), Crimean Khanate (1449) dan seluruh Golden Horde, yang berpusat di Sarai di Lower Volga dan dikenal sebagai Gerombolan Besar. Beberapa negara bagian lain muncul di timur Volga pada paruh pertama abad ke-15: Tyumen Khanate di Siberia Barat, Nogai Horde, Kazakh Khanate (sebelumnya dikenal sebagai Kirghiz), dan Uzbek Khanate. Penduduknya masing-masing merupakan campuran dari keluarga penguasa Mongol dengan suku-suku lokal Turki, yang sendiri merupakan campuran antara orang Turki dengan orang Iran yang di-Turkisasi.

Dengan jatuhnya Kekaisaran Mongol, elemen Turki (Tatar) dari Golden Horde muncul ke permukaan. Kronik Rusia dan dokumen lain bahkan pada periode Mongol menggunakan istilah "Tatar". Oleh karena itu, seperti dalam volume sebelumnya "Rusia di Abad Pertengahan", kita harus menyebut orang-orang yang berkuasa di Golden Horde dan khanat yang mewarisinya "Tatar", dan bukan "Mongol".

Menggunakan perselisihan di antara Tatar, Grand Duke of Moscow Vasily II sekitar tahun 1452. benar-benar membebaskan dirinya dari kekuasaan Tatar dan berhenti membayar upeti biasa. Selain itu, ia berhasil menarik beberapa kelompok Tatar ke miliknya. Dan pada 1480, pada masa pemerintahan Grand Duke Ivan III, Moskow secara hukum merdeka.

Ancaman serangan dari Tatar, bagaimanapun, tidak berlalu. Bahkan setelah keruntuhan terakhir Golden Horde (1502), ahli warisnya, khanat Kazan dan Krimea, mampu menciptakan pasukan yang kuat. Sejak 1475, para khan Krimea adalah pengikut sultan Turki, yang membatasi kekuasaan mereka sampai batas tertentu, tetapi pada saat yang sama memberi mereka, jika perlu, dukungan dari Kekaisaran Ottoman yang kuat.

Serangan Tatar mengganggu Rusia Timur dan Rusia Barat bagian selatan, mis. baik Muscovy dan Ukraina (yang terakhir pada waktu itu di bawah kekuasaan Lituania dan Polandia).

Jika Adipati Agung Moskow dan Raja Polandia (Adipati Agung Lituania) telah menyatukan kekuatan mereka, mereka dapat menghilangkan bahaya dengan menaklukkan Kazan dan Krimea. Sebaliknya, pemerintah Rusia Timur dan Barat saling bermusuhan, dan masing-masing mencari dukungan dari Tatar.

Pada kuartal terakhir abad ke-15, Polandia dan Lituania mengadakan aliansi dengan Gerombolan Emas melawan Muscovy. Ivan III menanggapi dengan aliansi dengan Krimea Khan Mengli Giray.

Selama masa pemerintahan Vasily III (1505-1533), para khan Krimea pergi ke sisi Polandia-Lithuania dan melakukan banyak serangan yang menghancurkan di Rusia.

Tatar Kazan juga selalu menjadi sumber perhatian Moskow. Baik Ivan III dan Vasily III mencoba memecahkan masalah ini dengan membuat perjanjian dengan khan Kazan yang berkuasa dan dengan bantuan mereka memastikan aturan orang-orang yang bersahabat dengan Moskow. Kebijakan ini hanya berhasil sebagian dan untuk waktu yang singkat. Ada partai pro-Krimea dan anti-Moskow yang kuat di antara para bangsawan Kazan yang berpengaruh, yang mengambil tindakan sendiri pada akhir tahun 1530. Dan serangan Tatar Kazan ke Rusia dilanjutkan dengan dukungan kuat dari para khan Krimea.

II

Pada pertengahan abad ke-16, menjadi jelas bagi negarawan Moskow bahwa kemerdekaan politik formal Muscovy dari tsar Tatar (sebutan khan di Rusia) tidak dapat dan tidak menjamin keamanan rakyat Rusia. Penyatuan Tatar dengan Polandia mengancam keberadaan negara Moskow.

Tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat secara keseluruhan memahami bahwa upaya efektif harus dilakukan untuk membangun kontrol atas khanat Tatar. Baik Ivan III maupun Vasily III mencoba menjadikan Kazan khan bawahan Adipati Agung Moskow. Upaya ini gagal. Penguasa Moskow hanya perlu menaklukkan Kazan sekali dan untuk selamanya. Ini dilakukan pada masa pemerintahan putra Vasily III, Ivan IV (yang menjadi tsar pada tahun 1547).

Pada 1552, Kazan diterjang badai, dan khanat termasuk dalam "kerajaan Moskow dan seluruh Rusia." Empat tahun kemudian, Astrakhan Khanate dianeksasi ke Moskow.

Seluruh cekungan Volga sekarang berada di tangan Rusia. Penaklukan ini membuat kesan yang luar biasa pada orang-orang dan suku-suku tetangga. Banyak pangeran Kabardian di Kaukasus Utara bersumpah setia kepada Tsar Rusia. Di Nogai Horde, yang menguasai wilayah antara Volga Bawah dan Laut Aral, sebuah klan yang bersahabat dengan Rusia mengambil alih kekuasaan. Pada tahun 1555, utusan Siberian Khan Yadigar muncul di Moskow untuk menyatakan kesiapan penguasa mereka untuk menjadi pengikut Tsar Ivan IV.

Butuh waktu lama untuk menyadari potensi besar kemenangan Rusia. Meskipun zona stepa dibagi dua oleh penaklukan Rusia atas Kazan dan Astrakhan, perjuangan Rusia dengan orang-orang stepa belum berakhir. Tatar Krimea terus menguasai tanah perbatasan Rusia sepanjang abad ke-17 (Krimea dianeksasi oleh Rusia hanya pada tahun 1783, di bawah Catherine II).Namun, ketika mempertimbangkan apa yang terjadi secara keseluruhan, peristiwa tahun 1550-an. ternyata menjadi titik balik utama dalam hubungan Rusia-Tatar. Mereka meletakkan dasar Kekaisaran Eurasia Rusia. Dalam fase baru penyatuan politik Eurasia, tsar Moskow bertindak sebagai pewaris Jenghis Khan, hanya bangsa Mongol pada satu waktu yang memulai invasi mereka ke Rusia dari timur dan pindah ke barat, sementara ekspansi Rusia berjalan ke arah yang berlawanan. , dari barat ke timur.

Dari sudut pandang geopolitik, kerajaan Rusia didasarkan pada pemulihan kesatuan politik wilayah Kekaisaran Mongol. Hanya kali ini pusat asosiasi adalah Moskow, bukan Karakoram. Menurut Pangeran Trubetskoy, Kekaisaran Rusia dapat disebut sebagai warisan Jenghis Khan.

Dalam proses panjang membangun negara mereka, Rusia tidak hanya mengandalkan kekuatan militer. Ketika mereka harus membela diri atau tidak ada cara lain untuk mencapai tujuan mereka, mereka berjuang, tetapi mereka juga mencari cara lain untuk mencapai tujuan mereka - mereka mencoba, misalnya, untuk menarik Tatar dan masyarakat dan suku timur lainnya ke tempat mereka. sisi, dapatkan penguasa mereka sebagai pengikut, atau undang mereka ke dinas kerajaan.

Kebijakan ini secara berkala gagal dan menjadi bumerang, tetapi pada intinya terbukti sangat jauh ke depan. Ini tidak hanya berlaku untuk Tatar Krimea (didukung oleh Turki). Perjuangan putus asa dengan mereka berlanjut sepanjang abad ke-17. Setelah runtuhnya Golden Horde, hanya satu penguasa Tatar independen yang tersisa, sehingga para khan dan bangsawan yang lebih rendah mengambil sumpah setia kepada Tsar Rusia dengan cukup mudah.

Di sebagian besar khanat pada periode ini, khan bukanlah penguasa otokratis. Dia bergantung pada keluarga bangsawan yang kuat. Moskow mencoba menjalin persahabatan dengan keluarga berpengaruh untuk memenangkan mereka ke sisinya dan menciptakan partai pro-Rusia di khanat, di mana para penguasa agresif terhadap Rusia. Hadiah kaya (kebanyakan bulu) kepada calon teman di antara bangsawan Tatar sering menjadi motif insentif yang efektif.

Di beberapa khanat multi-suku, seperti Kazan dan Siberia, Tatar merupakan lapisan atas, yang menguasai suku-suku lokal Finno-Ugric atau asal etnis lainnya. Tidak menjadi masalah bagi suku-suku yang tunduk ini apakah mereka harus membayar yasak (upeti, biasanya dalam bentuk bulu) kepada seorang khan Tatar asal Mongol (keturunan Jenghis Khan) atau kepada raja.

Golden Horde awalnya dikenal sebagai White Horde. Sebagai pewaris khan gerombolan ini, penguasa Moskow sekarang menjadi "Khan Putih" atau "Tsar Putih" untuk pengikut Tatar dan Mongolnya.

Para khan bawahan ini, murza (pangeran) dan orang-orang seperti Nogai (dan kemudian Kalmyks), yang, menerima kekuasaan kerajaan, tetap berada di bekas milik mereka di pinggiran Muscovy, selalu menjadi sekutu yang konsisten dan dapat diandalkan "tetapi semuanya pada satu waktu atau yang lain untuk sebagian besar mendukung Rusia.Pengikut raja yang paling setia adalah orang Kabardian di Kaukasus Utara.

Adapun Tatar, bantuan terbesar ke Moskow diberikan oleh mereka yang menetap di Muscovy sendiri. Mereka akhirnya menjadi bagian organik dari apa yang kita sebut komunitas Rusia.

Yang paling penting dari kelompok Tatar ini adalah yang dipimpin oleh putra Khan Ulug-Mahammed, Qasim, yang disebut oleh Rusia Tsarevich (putra Khan). Pada akhir 1452 atau awal 1453, Adipati Agung Vasily II dari Moskow memberinya kota Gorodets-on-Oka, yang menjadi ibu kota khanat baru di bawah pengawasan Moskow - Kekhanan Kasimov (disebut oleh Rusia kerajaan Kasimov). Pangeran Tatar lainnya yang pergi ke pihak Moskow juga menerima kota-kota di sekitar Moskow sebagai harta milik atau penerima manfaat.

Setelah penaklukan Kazan, Tatar Kazan dan orang-orang bawahannya, seperti Bashkirs, Chuvashs dan Cheremis (Mari), menjadi subyek tsar atau (beberapa, setelah perlawanan sementara) pergi ke layanannya. Pangeran (Murzas) dalam setiap kasus menerima status bangsawan Rusia. Mereka merupakan elemen penting lain dari orang-orang layanan Tatar (dan terkait).

Tsar tidak mengganggu kepercayaan agama pengikut dan rakyat Tatar (dan kemudian Kalmyk). Tampaknya wajar bagi orang Rusia bahwa orang-orang Timur harus mewarisi keyakinan mereka sendiri, baik itu Islam atau Buddha. Pernyataan khas mengenai kebijakan toleransinya sendiri terhadap Islam disampaikan oleh Tsar Ivan IV kepada sultan Turki pada tahun 1570.

"Penguasa kami," kata utusannya I.P. Novosiltsev, "bukan musuh Islam. Bawahannya Tsar Sain-Bulat memerintah di Kasimov; Tsarevich Kai-Bula - di Yuryev; Ibak - di kamp Surozh; pangeran Nogai - di Romanov. Semua mereka dengan bebas membayar upeti kepada Muhammad di masjid-masjid mereka."

Dengan kata-kata ini, kami merasakan kesadaran Tsar Ivan IV tentang sifat Eurasia dari kerajaannya.

Selain pengikut, cara lain bagi Tatar untuk memasuki dinas kerajaan adalah dengan memindahkan mereka secara mandiri ke Muscovy. Dalam kebanyakan kasus seperti itu, pendatang baru dengan sukarela pindah ke agama Ortodoks Rusia dan, jika ia termasuk bangsawan, diterima sesuai dengan posisinya. Keturunannya dengan cepat mengadopsi tradisi dan cara hidup Rusia.

Menurut N.P. Zagoskin, 156 keluarga bangsawan Rusia berasal dari Tatar atau asal timur lainnya. Di antara mereka, pada abad ke-16 dan ke-17, Velyminovs-Zernovs, Saburovs, dan Godunovs menonjol.

Menurut ordo Moskow, tsar dan pangeran Tatar menduduki posisi tinggi dan memiliki keunggulan dalam ritual istana, terlepas dari apakah mereka tetap Muslim atau dibaptis. Setelah pembaptisan, mereka bahkan dapat mengklaim takhta Moskow.

Pada tahun 1573, Sain-Bulat yang disebutkan di atas, raja Kasimov, memutuskan untuk masuk Kristen (setelah menerima nama Simeon) dan karena itu harus meninggalkan takhta Kasimov. Dua tahun kemudian, Ivan IV mengangkat Simeon sebagai Adipati Agung Moskow, dan dirinya sendiri adalah pengikutnya sebagai pangeran apanage. Simeon menyandang gelar raja (sebagai mantan raja Kasimov). Keputusan Ivan IV berubah pada tahun 1576; dia kembali mengambil takhta Moskow dan menjadikan Tsar Simeon sebagai Adipati Agung Tver.

Dalam situasi dengan Tsar Simeon di Muscovy, adalah ciri khas bahwa kemudian, setelah kematian Tsar Fyodor pada tahun 1598, dia adalah salah satu calon takhta. Benar, Boris Godunov (seorang bangsawan Rusia asal Tatar) kemudian mendudukinya.

Setelah mempertimbangkan semua ini, ada banyak alasan untuk menegaskan bahwa Tatar, yang telah menjadi bagian dari negara dan masyarakat Rusia, mengambil bagian aktif dalam penciptaan Kekaisaran Eurasia Rusia.

Pada pertengahan abad ke-17, sistem kantong Muslim Tatar di Muscovy telah habis dengan sendirinya. Pada akhir Agustus 1653, pangeran Kasimov Seyid Burgan (putra Tsar Arslan) saat itu masuk Kristen, mungkin di bawah tekanan dari Tsar Alexei dan Patriark Nikon. Dia menerima nama Kristen Basil. Berlawanan dengan tradisi lama, ia terus memimpin Kasimov Khanate, meskipun sebagian besar rakyatnya tetap Muslim. Vasily meninggal sekitar tahun 1679. Setelah kematiannya, kerajaan Kasimov secara nominal diperintah oleh ibunya, Ratu Fatima (janda Arslan). Ketika dia meninggal (c. 1681), kerajaan tidak ada lagi, dan kota Kasimov dengan distriknya dipindahkan ke administrasi Rusia.Kasimov Tatar diizinkan untuk tetap menjadi Muslim.

Bahkan setelah 1653, pada masa pemerintahan Tsar Alexei Mikhailovich, para pangeran Tatar - sekarang hanya dibaptis - terus menempati tempat terhormat di istana, tetapi mereka kehilangan signifikansi mereka dalam tentara dan administrasi.

Di antara orang-orang pinggiran di tenggara dan timur, orang-orang Sirkasia di Kaukasus Utara harus disebutkan secara khusus. Para pangeran dari cabang barat mereka, Adyghes, yang tinggal di dekat Laut Hitam, berada di bawah kekuasaan Khan Krimea dan Sultan Turki. Tetapi para pangeran dari cabang timur - Kabardian, yang tinggal di dataran tinggi, pada tahun 1557 bersumpah setia kepada Tsar Ivan IV. Sejak saat itu, mayoritas Kabardian secara konsisten mendukung Moskow melawan Tatar Krimea dan, pada abad ke-17, melawan Kalmyk. Pada 1561 Tsar Ivan, yang istri pertamanya meninggal pada 1560, menikahi seorang putri Kabardian. Saudara laki-lakinya dan beberapa kerabat lainnya memasuki dinas kerajaan. Mereka disebut Pangeran Cherkasy (Cherkas adalah nama Rusia kuno untuk orang Sirkasia), dan banyak dari mereka menjadi pemimpin militer dan negarawan Moskow yang terkemuka.

AKU AKU AKU

Kebijakan Moskow membuka jalan bagi ekspansi tenggara negara Rusia. Kebijakan pemukiman kembali negara pada abad ke-16 disertai dengan pergerakan dari Rusia Timur dan Barat ke selatan, ke zona stepa. orang-orang perbatasan, yang dikenal sebagai Cossack (dalam bahasa Rusia istilah "Cossack" digunakan, dalam bahasa Ukraina - "Cossack").

Cossack diorganisir menjadi persemakmuran militer, juga disebut "pasukan". Beberapa komune militer serupa muncul pada abad ke-16: "di atas jeram Dnieper" - (Zaporozhye), sebuah komunitas Cossack Ukraina; tentara Don Cossack; Tentara Yaik dan Terek (yang terakhir - di Kaukasus Utara). Mereka terletak di lembah sungai, karena di sana mereka kurang dapat diakses oleh Tatar. Tentara mereka diorganisir dengan cara tradisional untuk orang-orang stepa:

satuan sepuluh (puluhan), seratus (seratus) dan seribu (ribuan) orang; unit keseribu dikenal sebagai resimen.

Cossack ternyata menjadi sekutu yang sangat diperlukan bagi Moskow dan Polandia dalam perjuangan melawan Tatar dan Turki. Dari waktu ke waktu, Zaporizhzhya dan Don Cossack melakukan serangan angkatan laut yang berani di kota-kota Turki yang terletak di pantai Laut Hitam.

Cossack berperilaku independen dan tidak selalu mengoordinasikan tindakan mereka dengan Moskow dan Polandia. Ketika ekspedisi laut Cossack diselenggarakan selama periode damai, itu menciptakan ketidaknyamanan bagi pemerintah Moskow dan Polandia, yang menyebabkan konflik antara Cossack dan tsar atau Sejm (parlemen Polandia).

Baik pemerintah Polandia dan Moskow berusaha menjaga Cossack di bawah kendali mereka. Raja Polandia, Stefan Batory, mencoba membatasi kegiatan Cossack, menjadikan mereka penjaga perbatasan reguler, setia kepadanya dan di bawah komando perwira yang ditunjuk olehnya. Ini adalah awal dari institusi Cossack "terdaftar" dalam layanan Polandia.

Pemerintah Moskow mengakui Don dan pasukan Cossack Rusia Timur lainnya sebagai negara terpisah sampai tahun 1614, ketika Don Cossack mengakui ketergantungan bawahan pada tsar.

Namun, pada saat yang sama, Moskow membentuk formasi Cossack lain di dalam perbatasannya dari mereka yang secara langsung setuju untuk pergi ke dinas kerajaan. Kelompok-kelompok ini diatur menurut tipe Cossack dalam setiap formasi, tetapi berada di bawah komando komandan tentara Moskow. "Melayani Cossack" ini memainkan peran penting dalam mempertahankan perbatasan selatan Muscovy, serta dalam penaklukan Rusia atas Siberia.

Sungai-sungai, di mana Cossack gratis menetap, berlimpah ikan. Pada periode awal, memancing adalah cabang utama ekonomi Cossack. Belakangan, peternakan kuda menjadi penting bagi Don Cossack. Trofi perang adalah penghasilan penting lainnya bagi pasukan Cossack. Sampai akhir abad ke-17, tanah di Don tidak dibudidayakan.

Penyebaran pertanian Rusia ke timur dan selatan menjadi mungkin hanya setelah penaklukan Kazan.

Motif awal penetrasi Rusia ke Siberia adalah aliran bulu dan keuntungan dari perdagangan bulu. Pada awalnya, kolonisasi berjalan lambat, tetapi pada pertengahan abad ke-17, posisi Rusia di Siberia menjadi cukup stabil. Pada saat ini, pencarian deposit besi dan logam lainnya serta pemrosesan dan peleburannya menjadi sangat penting di Siberia.

Bahkan setelah penaklukan Kazan, ketika wilayah Volga dibuka untuk kolonisasi pertanian Rusia, penetrasi pemukim dari jantung Muscovy ke selatan, ke zona stepa, sebagian besar tertahan oleh perlawanan Tatar Krimea. Perjuangan Muscovy dengan mereka berlanjut sepanjang abad ke-17. Khanate Krimea sendiri merupakan kekuatan militer yang tangguh, dan bila diperlukan, Khan meminta bantuan tuannya, Sultan Ottoman. Selain itu, Tatar mengambil keuntungan dari konflik Moskow dengan Polandia. Polandia dengan sukarela mengadakan aliansi dengan Khan, berharap dukungannya akan membantu mereka mengambil alih Moskow.

Tatar Krimea menyerbu perbatasan selatan Moskow hampir setiap tahun. 1586-1574 dalam hal ini sangat sulit bagi Rusia.

Pada 1569, Turki, dengan dukungan Tatar Krimea, meluncurkan kampanye ambisius melawan Astrakhan. Namun, rencana besar mereka gagal.

Turki tidak mengulangi kampanye mereka melawan Astrakhan. Tatar, yang hanya setengah mendukung kampanye ini, ternyata lebih berbahaya bagi Rusia daripada Turki. Pada musim panas 1571, Krimea Khan Devlet-Giray mendekati Moskow dengan pasukan yang kuat. Dia gagal merebut Kremlin, tetapi dia berhasil membakar seluruh pemukiman. Devlet Giray mengulangi serangannya pada tahun berikutnya, tetapi kali ini Rusia lebih waspada dan memukul mundur Tatar.

Antara 1572 dan 1584 (tanggal kematian Tsar Ivan IV), Tatar dan Nogai setiap tahun menyerbu provinsi perbatasan Moskow, tetapi dengan pasukan yang lebih kecil daripada selama kampanye Devlet-Girey tahun 1571 dan 1572. Selama masa pemerintahan Tsar Fyodor, perbatasan Moskow diperkuat oleh perhatian Boris Godunov, dan serangan Tatar secara bertahap berhenti. Setelah 1591, hampir tidak ada serangan Tatar.

Situasi berubah di Time of Troubles. Krimea membuat aliansi dengan Polandia. Nogai juga tidak gagal mendapat untung dengan mengorbankan Muscovy. Pemulihan ketertiban di Rusia pada tahun 1613 dan pemilihan Mikhail Romanov ke atas takhta menyebabkan pembentukan hubungan yang lebih damai antara Moskow dan Krimea. Antara 1618 dan 1630 tidak ada serangan besar-besaran Tatar terhadap harta milik Moskow.

Krisis baru muncul selama Perang Smolensk antara Moskow dan Polandia (1632-1634). Khan Krimea kembali memihak Polandia. Pada 1637, Don Cossack merebut Azov, yang hampir menyebabkan perang skala penuh antara Moskow dan Turki. Tetapi Moskow menyerah, dan pada 1642 keluarga Cossack harus meninggalkan Azov.

Serangan Tatar di Muscovy berlanjut hingga akhir 1640-an. Perubahan pemandangan lainnya terjadi pada awal tahun 1648. Perang Ukraina dengan Polandia. Kepala Zaporozhye Cossack, Hetman Bogdan Khmelnitsky, membuat aliansi dengan Khan Krimea. Selama beberapa tahun, Tatar terlibat dalam perang Cossack-Polandia.

Setelah penyatuan Ukraina dengan Moskow pada 1654, Tatar kembali mengubah kebijakan mereka dan memihak Polandia dan Cossack yang bersimpati padanya. Pada 1676, Cossack, di bawah kendali Hetman Doroshenko, menjadi pengikut Sultan Turki. Sebuah perang diikuti antara Moskow dan Turki, didukung oleh Tatar Krimea (1676-1682).

Dengan bantuan Cossack "tepi kiri", yang tetap setia pada unifikasi, Moskow berhasil menahan serangan Turki. Namun akibat perang, sebagian besar Ukraina "tepi kanan" (sekarang terbagi antara Polandia dan Turki) hancur.

Pada 1686 aliansi disimpulkan antara Moskow dan Polandia. Pada 1687 dan 1689 Moskow dan Cossack di tepi kiri meluncurkan dua kampanye melawan Krimea. Kampanye tidak berhasil, tetapi mereka menunjukkan bahwa keseimbangan kekuatan sedang bergeser dan sekarang Tatar harus mengambil posisi bertahan.

Kerusakan yang ditimbulkan pada orang-orang Rusia oleh serangan Tatar yang konstan pada abad ke-16 dan ke-17 sangat besar. Setiap invasi disertai dengan perampokan dan pembakaran desa-desa petani dan perkebunan bangsawan, dan kerumunan tawanan - pria, wanita dan anak-anak - dibawa ke Krimea. Beberapa tawanan disimpan oleh Tatar sebagai budak. Bagi yang lain, mereka meminta tebusan kepada pemerintah Rusia. Sebagian besar dijual di Kaffa dan pasar budak lainnya untuk diekspor ke luar negeri. Pemerintah Utsmaniyah dan pedagang Turki dengan rela membeli tawanan Rusia.

Penangkapan tahanan adalah tujuan utama dari serangan Tatar. Jumlah total tahanan yang diambil oleh Tatar dari Muscovy pada abad ke-16 dan ke-17 hanya dapat diperkirakan sekitar. Sumber berisi angka untuk banyak kampanye, tetapi kami tidak tahu apakah semuanya dapat diandalkan.

Tampaknya pada abad ke-16 (sebelum 1591) Tatar menangkap lebih banyak orang Moskow daripada di abad ke-17. Penjelasan untuk ini mungkin adalah penguatan sistem pertahanan Rusia dan organisasinya yang lebih baik di abad ke-17.

Menurut perhitungan Novoselsky, jumlah tawanan yang ditangkap oleh Tatar di Muscovy selama paruh pertama abad ke-17 tidak mungkin kurang dari 150 atau 200 ribu orang. Novoselsky sendiri mengakui bahwa ini adalah jumlah minimum. Karena angka-angka dalam sumber tidak cukup lengkap, kita dapat mengasumsikan bahwa total sebenarnya lebih tinggi. Serangan Tatar di Ukraina bahkan lebih dahsyat daripada di Moskow (di mana pertahanannya lebih terorganisir).

Perdagangan budak memberi Tatar pendapatan yang signifikan. Setelah setiap serangan, Khan Krimea menyimpan beberapa tawanan untuk dirinya sendiri, sebagai aturan, ini berkisar antara 5 hingga 10% dari mereka yang ditangkap. Pada tahun 1640-an Khan Islam Giray menerima bagiannya bukan dalam bentuk barang hidup, tetapi dalam bentuk uang - 10 koin emas (8 rubel Moskow) per orang.

Harga budak berfluktuasi tergantung pada jumlah yang ditangkap dalam setiap serangan dan permintaan konsumen. Biaya rata-rata seorang tahanan yang baik (kuat dan sehat) adalah 50 koin emas (40 rubel). Uang tebusan yang diminta untuk tawanan melebihi nilai pasar budak dan sering kali sangat mahal.

Pada 1640, Tatar membawa beberapa tahanan yang baru ditangkap ke kediaman utusan Moskow di Krimea, I. Fustov dan I. Lomakin, untuk tujuan tebusan. Para utusan itu menebus beberapa dari mereka, termasuk dua petani, yang masing-masing membayar 80 rubel. Untuk putra boyar I. Zhukov, Tatar menuntut tebusan 500 rubel. Ketika utusan menolak untuk membayar jumlah ini, Tatar mulai menyiksa Zhukov. Untuk menyelamatkannya, para utusan menawarkan 180 rubel tunai, dan Zhukov bersumpah untuk membayar ekstra ketika dia kembali ke rumah (mungkin para utusan menjamin pembayaran).

Pada 1644, utusan baru Moskow di Krimea membayar tebusan 100 rubel untuk penembak E. Pribytkov, yang berjanji akan menambah 600 rubel lagi.

Pemerintah Moskow hampir setiap tahun harus menghabiskan dana yang signifikan untuk tebusan para tawanan. Misalnya, pada tahun 1644 pengeluaran untuk tujuan ini berjumlah 8500 rubel; tahun depan - 7357 rubel. Jumlah ini hanya sebagian dari pendapatan Tatar dari tebusan tawanan, karena dalam banyak kasus tawanan harus membayar Tatar di samping iuran pemerintah. Pada abad ke-17, pemerintah memperkenalkan pajak khusus untuk menutupi pengeluarannya sendiri atas transaksi penebusan, yang disebut uang polonian.

Jumlah total pendapatan Tatar, yang diterima dari transaksi untuk tebusan dan perdagangan tawanan, seharusnya mencapai jutaan rubel pada paruh pertama abad ke-17.

Kebutuhan untuk selalu siap menghadapi serangan Tatar memaksa pemerintah Moskow untuk memobilisasi setiap musim panas (saat ini Tatar biasanya datang) bagian penting dari pasukan bangsawan di selatan Oka. Di titik-titik strategis didirikan benteng-benteng yang menjadi penopang barisan benteng pertahanan. Semua ini membutuhkan uang dan tenaga.

Bersamaan dengan organisasi pertahanan terhadap Tatar, Moskow berusaha mencegah serangan mereka dengan cara diplomatik, khususnya, memberikan hadiah (peringatan) yang signifikan kepada Khan Krimea dan para bangsawan, yang hampir menjadi upeti permanen. Setiap kedutaan Moskow ke khan (biasanya mengirim dua orang setiap dua tahun) membawa hadiah mahal, kebanyakan dari mereka adalah bulu Siberia.

Pada periode 1613 hingga 1650, jumlah total hadiah tersebut berkisar antara 7.000 hingga 25.000 rubel, tergantung pada situasi politik.

Pada 9 Januari 1724, sebuah insiden menarik terjadi di Arkhangelsk. Pada perayaan hari nama sekretaris kantor provinsi Arkhangelsk, cicit Khan Kuchum, pangeran Siberia Vasily Alekseevich, hadir. Mendengar bagaimana kaisar disebut besar, yaitu gelar penuh, termasuk "raja Siberia", ia tidak dapat menahan diri dan berteriak: "Saya adalah raja Siberia." Kasus itu ditutup-tutupi di St. Petersburg, karena kata-kata itu diucapkan di hadapan "perusahaan di mana informan dan terdakwa semuanya ribut" (yaitu, mabuk). Setelah itu, para pangeran Siberia mulai disebut hanya pangeran. Meskipun sebelum itu, selama tiga abad, semua keturunan Jenghis Khan di Rusia disebut pangeran dan tsar, jika mereka menempati satu atau beberapa meja sebelum pergi. Dan 10 tahun sebelumnya, Peter menolak untuk memasukkan orang-orang yang mengabdi pada keyakinan Muslim dalam penyertaan mereka dalam kaum bangsawan yang baru muncul, memindahkan mereka ke status petani negara. Selama masa pemerintahan Peter I, pandangan dunia yang rusak telah mengakar. Sikap terhadap yang lain, yang non-Ortodoks, telah berubah secara dramatis ke arah yang negatif. Dan apa yang terjadi sebelumnya, pada abad XVI-XVII?

Ada ungkapan umum: "Gosok Rusia mana pun dan Anda akan mendapatkan Tatar." Jelas bahwa itu jauh dari kenyataan. Tetapi kontribusi Tatar, atau lebih tepatnya orang-orang Turki, terhadap budaya Rusia sangat signifikan. Banyak yang berpendapat bahwa semua pembawa nama keluarga dengan akar Turki memiliki Tatar sebagai nenek moyang mereka, sementara mereka lupa bahwa proses pembuatan nama cukup rumit. Anda dapat mengutip sebagai contoh seorang petani Ortodoks abad ke-16, yang dicatat dalam buku-buku kadaster dengan nama Shigali, dan Muslim Semyon, Ivan, Alexander.

Banyak silsilah awal yang legendaris dan tidak dapat dikonfirmasi oleh data arsip. Ini, katakanlah, kasus sejarawan Karamzin, yang diduga berasal dari Kara-mirza (Mirza Hitam) tertentu. Tetapi asal Turki dari bagian bangsawan Rusia dikonfirmasi: ini adalah pangeran Yusupovs, Urusovs, Tenishevs, Engalychevs. Pada abad ke-17, Tatar kemarin saat pembaptisan bisa menjadi Ivashka Petrov dan memunculkan keluarga bangsawan Rusia asal Tatar - Petrov.

Tapi kenapa "Tatar kemarin"? Faktanya adalah bahwa di Rusia pada abad 16-17, etnisitas adalah yang kedua dan ditentukan oleh iman. Jika seorang Muslim berarti Tatar, meskipun bisa juga Sart (penduduk menetap di Asia Tengah), Georgia, Arab, Turki. Ortodoks berarti Rusia. Pagan - Mordvin, Cheremis, dan lainnya. Dengan perubahan keyakinan, etnis juga berubah. Pada saat yang sama, orang yang eksklusif Ortodoks dapat menjadi subjek penuh dari kedaulatan Moskow, sisanya dalam posisi "semi-subyek" dan disebut orang asing dalam dokumen. Meskipun secara hukum mereka praktis tidak berbeda. Kami hanya dapat membedakan dua perbedaan yang signifikan: pertama, seorang non-Ortodoks tidak memiliki hak untuk mempertahankan seorang Ortodoks dalam dinas rumahnya, agar tidak menciptakan prasyarat untuk "korupsi Ortodoksi" (perubahan iman), yang kejahatan yang paling parah; kedua, prajurit non-Ortodoks tidak dapat menjadi anggota pengadilan kedaulatan, yaitu, mereka memiliki peluang karir yang terbatas. Namun, ketika berpindah agama, banyak dari mereka menerima layanan dan keuntungan ekonomi yang signifikan.

Kapan jumlah "semi-sub-data" semacam itu menjadi signifikan di negara Rusia? Secara tradisional, kami mengaitkan ini dengan kemajuan pesat ke Timur - dari penangkapan Kazan hingga akses ke Samudra Pasifik.

Prasyarat untuk integrasi populasi Muslim dan pagan ke dalam kehidupan kerajaan Moskow diletakkan kembali pada periode Kyiv. Rusia kuno dibedakan oleh toleransi etnis dan agama. Untuk kekuatan tertinggi, lebih penting bahwa rakyatnya, terlepas dari agamanya, melakukan tugas negara yang diberikan kepada mereka dengan baik: orang-orang yang berdinas melakukan dinas militer, penduduk yang kena pajak membayar pajak.

Populasi non-Rusia tinggal di kantong-kantong yang dikelilingi oleh orang-orang Rusia atau, tanpa alasan, massa yang signifikan di pinggiran negara, seperti di Meshche-re (timur laut wilayah Ryazan modern dan Republik Mordovia). Formasi paling terkenal adalah apa yang disebut kerajaan Kasimov (kota Kasimov, wilayah Ryazan), di mana dari pertengahan abad ke-15 hingga ke-17, raja dan pangeran Tatar dicatat. Pada saat yang sama, di tempat-tempat kediaman kompak "semi-subyek", terutama jika wilayah-wilayah ini secara signifikan dipindahkan dari pusat dan kurang dikuasai oleh penduduk Rusia, ada otonomi tertentu dalam proses hukum. Tentang raja Kasimov Uraz-Mohammed, penulis timur berkata: “Dia bertindak dengan tangan kanannya sesuai dengan Syariah, dan dengan tangan kirinya - sesuai dengan dekrit tertinggi penguasa Boris Fedorovich Khan Itu adalah Godunov., pukul dengan cambuk pencuri, perampok dan orang durhaka. Di tempat lain, populasi Turki dan pagan diadili menurut hukum mereka sendiri oleh para tetua, perwira, kepala, dan hafiz mereka (Abyz dalam dokumen Rusia). Hafiz awalnya disebut orang yang hafal seluruh isi Al-Qur'an. Belakangan, seorang hafiz, atau abyz, hanyalah orang yang melek huruf. Mereka adalah guru, melakukan ritual keagamaan.

Tapi kembali ke peradilan. Ini adalah bagaimana sebagian besar kasus perdata dan pidana diputuskan. Tetapi jika para pihak tidak dapat berdamai, atau kasus menyangkut penduduk desa atau distrik lain, maka penggugat pergi ke voivod yang ditunjuk dari Moskow. Secara bertahap, pentingnya pengadilan voivodeship meningkat. Penduduk setempat sendiri dipukul dengan alis, sehingga mereka diadili oleh gubernur, dan bukan oleh desa. Untuk waktu yang lama, bahkan di pengadilan voivodeship, perkelahian di pengadilan dipertahankan, dan shert (bersumpah oleh seorang Muslim atau seorang pagan) disamakan dengan pembaptisan orang Ortodoks. Jadi, pada pergantian abad ke-16-17, Mordvin dari distrik Temnikovsky, yang mencukur aspen, menjadi pemenang dalam persidangan dengan seorang petani Rusia. Dan orang yang jatuh dari aspen (variasi duel yang menentukan di antara orang Mordovia), tentu saja, kalah. Mordvin, yang bersumpah demi jiwanya, tidak diremehkan sehubungan dengan telah melakukan ritus Ortodoks yang serupa.

Keadaan ini saat ini paling baik dipelajari pada contoh Meshchera. Ini juga terjadi di wilayah lain yang dicaplok atau ditaklukkan. Namun, ini membutuhkan satu syarat penting: penduduk setempat harus setia kepada Moskow. Jika tidak, pihak berwenang menggunakan tindakan represif yang keras. Tetapi bahkan di wilayah Kazan Khanate, di mana pemberontakan berulang kali dibangkitkan, kita dapat mengamati lebih dari sekadar perkebunan besar Tatar yang mulia yang tetap setia kepada Islam, seperti mirza dan pangeran Meshchera. Ternyata tindakan represif kembali diterapkan secara selektif.

Setelah pencaplokan wilayah baru, perlu untuk meminta dukungan dari elit suku setempat, serta membiasakan penduduk asli untuk mengatasi masalah mereka kepada pemerintah Rusia. Untuk melakukan ini, otoritas lokal yang baru sangat menuntut agar penduduk asli secara teratur mengunjungi kota kabupaten dan melaporkan semua kesulitan mereka, serta menginformasikan tentang kemungkinan pengkhianatan terhadap sesama anggota suku mereka dan berbicara tentang situasi di perbatasan dan wilayah negara-negara tetangga. . Insentif tertentu untuk penduduk lokal adalah hadiah berupa pakaian dan uang, serta minuman untuk elit lokal dan informan berharga atas nama tsar atau gubernur Moskow. Praktik serupa dikenal di Siberia pada akhir abad ke-16 - paruh pertama abad ke-17 dan di Astrakhan pada paruh kedua abad ke-16 - awal abad ke-17. Untuk tujuan ini, persediaan makanan dan minuman secara khusus dibawa ke kota-kota.

Dalam perintah dan surat kepada gubernur kota-kota Siberia, frasa “dan di semuanya, tanah Siberia, membelai dan menyapa orang-orang untuk memegang dan membawa mereka ke gaji penguasa dengan belaian, jangan kekejaman mereka dalam hal apa pun, agar tidak untuk mengusir mereka.” Hal lain, niat baik penguasa pusat seringkali dirusak oleh keserakahan manusia. Itu adalah pelanggaran di lapangan, dan belum tentu gubernur (bisa pemanah biasa, penerjemah, dan Cossack), yang menyebabkan kerusuhan di antara penduduk setempat. Harus diingat bahwa Siberia dikuasai oleh lebih dari orang-orang tertentu, terkadang penjahat yang diasingkan. Dan sangat sulit bagi gubernur yang sama untuk menjaga kepatuhan mereka.

Pada pertengahan abad ke-16, sistem pemerintahan penduduk non-Ortodoks telah diterapkan dalam banyak hal. Jenghisids (Tsar dan pangeran Tatar, keturunan Jenghis Khan) telah tinggal di Moskow selama 100 tahun. Kaum bangsawan secara teratur melakukan perjalanan ke Rusia dari Nogai Horde, Kazan, dan Krimea. Ada banyak Tatar di tentara Rusia, dan dalam penangkapan Kazan sendiri, Tatar yang melayani dari kedaulatan Moskow mengambil bagian paling langsung. Di unit-unit militer Tatar, jika tidak perlu, maka setidaknya diinginkan, kehadiran Abyz, yang, dalam Alquran, dapat mengambil sumpah (sumpah) dari melayani Tatar. Dari-del-nye jurang di tempat-tempat pemukiman padat Muslim, mungkin Anda memenuhi fungsi pelayan yang terlibat di rumah juru tulis: mereka menerima pakaian, termasuk di pengadilan, meletakkan tangan (ditandatangani) pada dokumen resmi alih-alih mereka rekan-rekan seiman yang buta huruf. Tanpa kehadiran Al-Qur'an dan jurang maut, mustahil bisa menerima syal. Masjid terus berfungsi di Rusia. Sangat menarik, apakah dikatakan selama khutbah - salat Jumat, di mana nama penguasa disebutkan - nama penguasa Moskow?

Pada abad XVI-XVII, Tatar tinggal di wilayah sebagian besar distrik negara Rusia, di mana ada kepemilikan tanah. Ada distrik - Shatsky (Meshchera), Romanovsky, Yaroslavsky, Novgorod-Rodsky dan beberapa lainnya - di mana ada banyak dari mereka yang layak bagi kita. Di daerah lain, jumlahnya sedikit lebih sedikit.

Bagaimana Moskow pindah ke Timur? Penangkapan Kazan pada 1552 dan Astra-Khan pada 1556 direncanakan dan dipikirkan sebelumnya. Tetapi dalam seratus-yang-tetapi keadaan baru yang muncul menyebabkan beberapa koreksi. Rupanya, hanya pengenalan protektorat Rusia dengan pelestarian penguasa Muslim di bawah kendali awalnya direncanakan. Jika prosesnya berjalan dengan damai, kedua khanat ini, Kazan dan Astrakhan, dapat bertahan setidaknya selama setengah abad lagi. Penangkapan Siberia tidak direncanakan. Itu benar-benar kejutan bagi Moskow. Mungkin kemudahan yang tampak untuk melampaui Pegunungan Ural dan kekayaan luar biasa yang tergambar di kepala mereka mendorong pemerintah untuk mulai menjajah wilayah ini. Pada saat yang sama, awal aneksasi Siberian Khanate tidak boleh dianggap sebagai tanggal kampanye Yermak - 1582, tetapi awal pembangunan kota-kota Rusia - 1586, ketika benteng Rusia Tyumen didirikan. Dan proses ini berakhir hanya pada tahun 1598 dengan kekalahan terakhir dari Siberian Khan Kuchum. Dan lagi, Moskow berusaha mengandalkan elit lokal. Tapi tidak berhasil untuk bernegosiasi dengan Kuchum, seperti kemudian dengan keturunannya. Proyek untuk membuat asosiasi nasional yang bergantung di wilayah Siberia juga gagal.

Dalam interaksi dengan masyarakat yang baru dianeksasi, ada juga kurangnya pemahaman tentang kekhasan psikologi penduduk lokal. Dari tahun 80-an abad ke-16, Moskow mulai menggunakan institut amanat (sandera). Praktek ini dipraktekkan di Astrakhan, di mana mirza dari Great Nogai Horde memberikan anak-anak mereka ke kota, dengan demikian setidaknya menjamin kesetiaan mereka. Di Siberia, bagaimanapun, ini tidak selalu berhasil. Kadang-kadang, terbiasa dengan kehidupan nomaden (atau semi-nomaden) bebas, sandera di ruang terbatas jatuh ke dalam depresi dan meletakkan tangan di atas diri mereka sendiri.

Seringkali penangkapan Kazan ditafsirkan sebagai perang salib. Tapi apakah benar menganggapnya seperti itu? Studi terbaru menunjukkan bahwa untuk sebagian besar peserta dalam acara ini, itu adalah perjuangan rutin sederhana negara untuk supremasi di wilayah tersebut. Dalam elit penguasa Rusia dalam kaitannya dengan Muslim yang ditaklukkan, telah terjadi ketidaksepakatan tertentu. Beberapa menyarankan kepada raja bahwa dia "sampai akhir akan menghancurkan tentara Busorman." Pada gilirannya, penentang kebijakan semacam itu menawarkan untuk mengandalkan perwakilan elit nasional. Keputusan tentang wilayah taklukan tidak mudah di istana, dan ada minoritas pendukung Kristenisasi paksa. Mereka tersesat. Namun, taruhan yang dibuat pada elit lokal tidak selalu membenarkan dirinya sendiri. Sudah pada tahun 1554, sejumlah perwakilan bangsawan Kazan pergi ke pihak pemberontak. Ini diikuti oleh represi.

Tidak ada kebijakan Kristenisasi tanpa kompromi baik di Astrakhan, atau di Siberia, atau di Meshchera sampai tahun 1680-an. Bahkan dekrit 1681 merampas Mirza dan Tatar dari kota-kota yang lebih rendah (campur tangan Oka dan Volga), perkebunan dan perkebunan tempat para petani Ortodoks tinggal. Tetapi pilihan tetap ada: kehilangan tanah dan para petani, tetapi mempertahankan iman, atau mempertahankan tanah dan para petani Ortodoks, tetapi meninggalkan Islam. Baptisan atau kematian - itu tidak pernah menjadi pertanyaan. Sepanjang abad 16-17, kita melihat pengingat terus-menerus dari otoritas pusat tentang tidak dapat diterimanya pembaptisan paksa. Tindakan ini harus dilakukan secara sukarela dan sadar, dan tidak boleh "karena terpaksa". Tentu saja, ada juga pelanggaran di lapangan. Imam agung terpisah di pertengahan abad ke-17 berusaha untuk mengubah Tatar menjadi Ortodoksi bukan dengan berkhotbah, tetapi dengan memeras persetujuan di penjara, dan kadang-kadang di bawah siksaan.

Ada juga kasus individu yang disebabkan oleh kepentingan politik: misalnya, pembaptisan tsar Kazan yang ditawan. Setelah mengadopsi Ortodoksi, mereka tidak bisa lagi menjadi panji bagi umat Islam di wilayah itu dalam perjuangan kemerdekaan politik. Tetapi secara umum, keadaan abad XVI-XVII menuntut ketulusan dan kesukarelaan dalam adopsi Ortodoksi.

Toleransi beragama yang ada di negara untuk waktu yang lama, sampai batas tertentu, menekankan hubungan dengan Jenghis Khan dan ide-idenya. Prinsip sikap toleran terhadap orang yang tidak percaya juga diabadikan dalam hukum tertinggi bangsa Mongol - Yasa. Di antara Jenghisid pertama, orang dapat melihat pagan, Buddha, Kristen Nestorian, dan Muslim. Utusan kepausan Antonio Possevino dengan tulus bertanya-tanya: bagaimana bisa seorang raja Kristen menoleransi orang-orang kafir di negaranya? Ivan the Terrible menjawabnya bahwa orang-orang kafir dibagi menjadi mereka sendiri, orang-orang internal, dan orang asing.

Pertanyaan tentang pengaruh budaya timbal balik agak rumit. Tentu saja, pemukim Rusia tidak dapat bertahan hidup di tempat baru tanpa meminjam keterampilan penduduk asli. Pengetahuan mereka tentang fitur iklim, fitur flora dan fauna lokal sangat berharga. Namun, seiring waktu, proses sebaliknya diamati. Masyarakat adat meminjam instrumen dari Rusia. Orang-orang Siberia berusaha membiasakan mereka dengan penanaman roti yang lebih aktif - tanaman pertanian utama dan untuk waktu yang lama menjadi dasar ekonomi negara Rusia. Biaya bulu Siberia, dikumpulkan dalam bentuk upeti - yasak, tetap jauh lebih rendah daripada biaya roti yang dibutuhkan untuk memberi makan orang-orang yang melayani dan ruzhniki (orang yang bekerja untuk negara dengan pembayaran gandum tetap). Hanya perkembangan pertanian yang signifikan yang memungkinkan Siberia berhenti menjadi wilayah yang merugi.

Dekade pertama setelah penaklukan Siberia, pengeluaran Moskow untuk pengembangan tanah baru jauh lebih besar daripada pendapatan pajak dari sana. Kemajuan lebih lanjut ke Timur setelah kekalahan Kuchum sebagian disebabkan oleh kebutuhan untuk menemukan wilayah yang cocok untuk pertanian. Ini, pada gilirannya, semakin memperumit gambaran multi-etnis negara.

Adapun pengaruh langsung Islam pada budaya Rusia pada abad 16-17, saat ini salah satu topik yang kurang berkembang. Orang Rusia telah lama berkenalan dengan produk-produk indah dari master oriental, ditutupi dengan pola yang rumit. Piring kaca dan keramik, senjata, kain, karpet (permadani) dibawa oleh pedagang dan duta besar sebagai hadiah diplomatik. Seiring waktu, master Rusia mulai menyalin sampel oriental individu, khususnya baju besi, dan menempatkan prasasti Alquran di atasnya (bukan tiruan), menganggapnya sebagai elemen dekorasi. Kita dapat mengamati prasasti serupa bahkan pada lambang kerajaan (tanda kekuasaan), seperti helm berbaris Ivan the Terrible. Tanda kebesaran lainnya: bola, tongkat (tongkat), saadak (kotak untuk busur dan anak panah), barma Tsar Alexei Mikhailovich secara khusus diperintahkan kepada tuan Istanbul. Ada kasus ketika senjata bermata, dibawa dari Timur dan dibuat khusus untuk konsumen Kristen, memiliki gambar salib terukir pada bilahnya dan pada saat yang sama sebuah prasasti memuliakan Tuhan dalam bahasa Arab. Namun, belum sepenuhnya diklarifikasi apakah itu dianggap sebagai prasasti atau hanya sebagai pola mewah. Ornamen untuk pakaian kerajaan dan gereja juga dibeli di Timur.

Namun dalam konversi massal, pengaruh budaya Islam (Timur) jauh lebih sulit dilacak. Tentu saja, benda-benda yang dipinjam dari Timur beredar, seperti kumgan - bejana air dengan cerat panjang. Bahasa oriental memberi kami kata-kata seperti "topi", "kol-chan", "jubah", "dada" dan lainnya. Tetapi secara umum, penggalian arkeologis monumen abad ke-16-17 di luar Moskow jarang mengungkapkan benda-benda yang berasal dari timur atau tiruannya. Hal yang sama berlaku untuk penelitian arkeologi di wilayah istana tsar dan pangeran Kasimov di kota Kasimov pada periode ini.

Barang-barang rumah tangga Rusia dan Kazan dari abad ke-16 secara tipologis serupa. Jadi, dalam laporan penggalian arkeologi di kota Kazan, keramik tipe Rusia dicatat secara teratur. Salah satu penjelasannya mungkin berasal dari sejumlah besar pengrajin Rusia. Di Kasimov, menurut abad ke-17, hanya pengrajin Rusia yang bekerja untuk Ching-gi-si-dov. Ini tidak berarti bahwa mereka tidak dapat membuat produk, pakaian yang sama, sepatu dan peralatan individu, menurut model Timur. Perbedaan antara pakaian Rusia dan Tatar juga tidak sepenuhnya dipahami. Sigismund Herberstein dalam Notes on Muscovy menulis: "Pakaian dan dekorasi tubuh mereka sama untuk semua orang ... sementara orang-orang Kristen memakai simpul yang mengikat dada mereka di sisi kanan, dan Tatar, yang pakaiannya sangat mirip, di sebelah kiri" . Pernyataan seperti itu, bagaimanapun, harus diambil dengan hati-hati: untuk duta besar kekaisaran, pakaian yang pertama dan kedua eksotis. Pada ukiran yang menyertai penerbitan Catatan Herberstein tentang Muscovy, pakaian Tatar digambarkan agak lebih pendek.

Namun, penelitian arkeologi baru-baru ini memungkinkan untuk menemukan poin individu dari pengaruh budaya. Selama penggalian di wilayah Spaso-Preobrazovanie - biara wanita, yang terletak di wilayah Kremlin Kazan, sebuah batu nisan batu Ortodoks ditemukan. Dekorasi reli - ef nya jelas kembali ke pola timur. Analogi dekat dalam desain dapat dilihat pada dekorasi batu nisan Muslim di era Kazan Khanate dan pada paruh kedua abad ke-16 di Transcaucasia. Batu nisan dengan ornamen bunga dengan bentuk yang lebih sederhana ditemukan di Moskow dan wilayah Moskow. Secara khusus, batu nisan Pangeran Vorotynsky di Biara Trinity-Sergius, direnovasi pada 20-30-an abad ke-17.

Contoh sebaliknya dapat diberikan, ketika arsitektur Rusia memengaruhi selera penduduk Turki. Janda pangeran Khiva Avgan-Mukhammed ibn Arab-Mukhammed, seorang putri Siberia, mengangkut jenazah suaminya dari Moskow ke Kasimov. Dia membangun tekie (makam) untuknya di pemakaman kota tua. Bangunannya tampak seperti rumah kaya khas Rusia: dibangun dari bata merah, dihiasi dengan ubin dan platina. Namun, ini adalah satu contoh. Teki lain yang disimpan di Kasimov (pertengahan abad ke-16 dan pergantian abad ke-18 ke-19) memiliki ciri khas oriental. Mungkin, dalam kasus pangeran Khiva, tempat tinggalnya yang lama di ibu kota berperan, di mana ide-ide kecantikan dan prestisenya sendiri muncul. Beberapa dekade kemudian, ruang bawah tanah keluarga para pangeran Siberia dibangun di Biara Zlatoust Moskow, yang tidak bertahan hingga hari ini. Rupanya, ruang bawah tanah itu tampak seperti salinan tenda yang diperbesar di mana pangeran Kasimovsky Yakov Vasilievich, omong-omong, seorang santo yang dihormati secara lokal, dimakamkan. Dan ruang bawah tanahnya, menurut architek-tu-re, menyerupai tekiye Muslim yang agak dimodifikasi. Jadi, kita melihat bahwa pinjaman datang dari pembawa budaya Ortodoks dan Islam.

Dunia Islam telah memberi kita beberapa orang suci Ortodoks. Namun, sejarah mereka terkadang lebih dari tidak jelas. Jadi, seorang Tursas (Sergius) tertentu, yang ditangkap oleh pasukan Ivan the Terrible di Kazan pada tahun 1552, seorang kerabat ratu Astrakhan, dijahit di biara Kozheozersky dengan nama Serapion pada tahun 1556 atau 1566. Kemudian, ia menjadi kepala biara biara. Sangat mengejutkan bahwa biara memiliki tanah di distrik Kargopol, di kamp Turcha-sovsky. Bandingkan dengan nama orang suci - Tursas. Fakta ini mungkin menunjukkan distorsi sebagian data tentang santo oleh hagiografernya. Hal lain yang menarik. Iku-Turso adalah dewa laut dalam mitologi Karelian-Finlandia, putra dewa guntur Ukko. Kesesuaian nama orang suci, nama kamp tempat biara berada, dan dewa Finlandia jelas bukan kebetulan. Di sini beberapa tradisi bercampur sekaligus.

Dengan demikian, kami mengamati gambaran pengaruh timbal balik antara budaya Rusia (agung kanan) dan budaya orang-orang Islam, interpenetrasi dan pengayaan bertahap. Apakah mungkin untuk berbicara tentang dunia agama? Sampai akhir abad ke-17 - mungkin, ya. Meskipun, tentu saja, dari waktu ke waktu ada gesekan yang terpisah, tetapi mereka lebih bersifat ekonomi daripada agama, meskipun mereka berpakaian seperti yang terakhir. Ini paling sering adalah tuduhan penganiayaan dan pencemaran agama melalui produk terlarang (tabu) (paling sering daging kuda), yang dirancang untuk mengubah status sosial seseorang menjadi lebih baik. Tuduhan semacam itu paling sering ditanggapi oleh antek-antek Tatar, yang mencari kebebasan dengan cara ini. Di Moskow, ini dipahami dengan baik, tetapi mereka dipaksa untuk bermanuver dan menerima fakta bahwa Rusia secara resmi dianggap sebagai kerajaan Kristen (Ortodoks). Tetapi pada saat yang sama, tsar Rusia juga berdaulat bagi para penganut agama lain.

Sebuah titik balik digariskan pada awal abad ke-17. Alasannya tidak sepenuhnya ditetapkan. Tindakan terpisah terhadap pembawa Islam, yang dilakukan oleh Patriark Filaret (termasuk pengurangan hak prerogatif pangeran Kasimov dan mirza Romanov) dicatat. Di pertengahan abad, mereka dilakukan oleh pendukung Nikon dan "pecinta Tuhan" (anggota lingkaran fanatik kesalehan, berkumpul di sekitar roh Tsar muda Alexei Mikhailovich Stefan Vonifatiev). Di bawah Patriark Joachim, gereja bisa membuat negara menerapkan tindakan pembatasan tertentu. Tetapi hanya di bawah Peter mereka akhirnya membentuk kebijakan negara yang pasti. Toleransi beragama sebelumnya sudah berakhir. Sebagai gantinya datanglah penyatuan. Kemungkinan besar, di sini kita dapat berbicara tentang pengaruh Eropa. Kremlin sangat tertarik dengan berita agama Eropa. Informasi semacam itu secara teratur dicatat di surat kabar tulisan tangan Rusia pertama "Kuranty", yang dibuat khusus untuk tsar dan lingkaran dalamnya. Oleh karena itu, mungkin, kita tidak akan berdosa terhadap kebenaran ketika kita mengatakan bahwa penolakan toleransi beragama harus dipertimbangkan dalam arus utama reformasi Peter.