Demonstrasi buruh pada 13-17 Juni 1953 di GDR menjadi pemberontakan anti-komunis pertama di Eropa Timur setelah Perang Dunia Kedua.
Kemudian peristiwa serupa terjadi di Hongaria pada tahun 1956, di Cekoslowakia pada tahun 1968 dan akhirnya di Polandia pada tahun 1980.
Tanggal 17 Juni 1953 dianggap sebagai hari dimulainya pemberontakan buruh di GDR, ketika pemogokan umum di perusahaan-perusahaan dan demonstrasi protes massa melanda Berlin.
Tetapi pada kenyataannya, semuanya dimulai lebih awal - pada 13 Juni, dan bukan di Berlin, tetapi di Leipzig, di mana para pekerja pengecoran melakukan pemogokan, memprotes kenaikan tingkat produksi.
Alasan ini hari ini dianggap sebagai alasan utama untuk peristiwa-peristiwa itu, menurut sebagian besar publikasi anti-komunis: pemerintah komunis Otto Grotewohl dan Walter Ulbricht tidak hanya meningkatkan tingkat produksi di perusahaan, tetapi juga harga.
Dan dia melakukannya pada waktu yang paling tidak tepat - segera setelah kematian Stalin.
Pada saat ini, desas-desus mulai menyebar di Jerman Timur tentang penarikan pasukan Soviet yang diduga akan datang dari negara itu dan penyatuan Jerman yang akan segera terjadi.
Apa yang Ulbricht andalkan ketika membuat keputusan seperti itu sama sekali tidak dapat dipahami: setelah Perang Dunia Kedua, Jerman (dan bukan hanya mereka) sangat jauh dari cita-cita komunisme dan kesadaran komunis.
Sebelum peristiwa 17 Juni, orang-orang Jerman dari GDR menyatakan sikap mereka terhadap sosialisme dengan kaki mereka - setahun sebelumnya, 50 ribu orang melarikan diri dari Jerman Timur ke FRG.
Tidak mengherankan: Uni Soviet, yang memberikan bantuan ekonomi kepada GDR terutama untuk mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan penduduk, tidak dapat bersaing dalam kemampuannya dengan Amerika Serikat, yang meluncurkan implementasi Rencana Marshall di FRG-nya.
Bagi mereka yang tidak tahu, Marshall Plan adalah program bantuan ekonomi dan investasi Amerika bernilai miliaran dolar untuk Eropa Barat dan, di atas segalanya, untuk FRG, di mana, pada kenyataannya, Jerman Barat bangkit.
Ada banyak hal yang tidak jelas dalam peristiwa 17 Juni 1953, mulai dari ketidakkonsistenan, dan dari puncak hari ini, tindakan pemerintah GDR yang tampak dan terus terang provokatif, hingga kemampuan menakjubkan para pemberontak untuk mengorganisir diri.
Peristiwa terungkap sebagai berikut: Pada tanggal 14 Juni, kerusuhan melanda Berlin, dan kemudian seluruh Jerman Timur.
Pemerintah Grotewohl dan SED (Partai Persatuan Sosialis Jerman) mencoba untuk membalikkan kenaikan harga, tetapi sudah terlambat.
Sehari sebelumnya, para pemberontak menuntut pertemuan dengan para pemimpin negara, tetapi Grotewahl dan Ulbricht menolak, dan malah melarikan diri ke Karlhorst.
Para pemberontak mengajukan tuntutan yang sangat spesifik: pengunduran diri pemerintah, penarikan pasukan Soviet, reunifikasi dengan Jerman Barat.
Pada saat yang sama, masalahnya tidak terbatas pada demonstrasi damai dan pemogokan: pemberontak merebut kantor polisi, menyerbu gedung-gedung pemerintah dan stasiun radio.
Faktanya, Perang Saudara dimulai di negara itu, di mana 11 polisi, 20 pejabat dan puluhan pemberontak tewas. Jumlah yang terluka ratusan.
Pemberontak berhasil merebut lantai bawah gedung. Penyerbuan gedung pemerintah didukung oleh kerumunan 150.000 orang yang meneriakkan slogan-slogan "Turunkan janggut kambing!" (sebagaimana orang Jerman Timur menyebutnya Ulbricht), "kami bukan budak!", "Rusia - keluar!"
Swastika yang dicat dengan cat hitam mulai muncul di dinding rumah.
Di Karshorst, para pemberontak membantai batalion medis unit Soviet. Pada saat yang sama, para perawat diperkosa dan dibunuh, setelah memotong payudara mereka.
Bergerak untuk membantu tentara dan polisi pemerintah, tank-tank Soviet di seluruh Jerman dihujani peluru.
Partisipasi badan-badan intelijen Barat dalam acara-acara ini adalah masalah yang terpisah.
Hal lain yang menarik.
Tentu saja, kenaikan harga dan tingkat produksi di perusahaan tidak dapat menyenangkan penduduk dan, di atas segalanya, para pekerja.
Terutama dengan latar belakang perbedaan standar hidup di GDR dan di FRG.
Misalnya, cokelat di GDR harganya 16 kali lebih mahal daripada di FRG.
Namun, apakah itu penyebabnya, atau hanya alasan?
Memang, di Jerman Nazi, orang Jerman memang hidup di bawah sistem penjatahan, dan pada saat yang sama Nazi mendorong mereka untuk menyembelih seperti ternak.
Tetapi selama 12 tahun Reich Ketiga, tidak ada ribuan atau bahkan ribuan demonstrasi yang menuntut kebebasan di Jerman.
Dan kemudian Jerman segera menginginkan kebebasan, dan sekaligus.
Maka muncul pertanyaan: apa yang lebih diinginkan Jerman: cokelat, kebebasan, atau pemulihan Third Reich?
Bagaimanapun, Anda harus mengakui bahwa untuk berhasil menyerbu gedung-gedung pemerintah dan kantor polisi, diperlukan beberapa persiapan.
Dan dari mana datangnya pelatihan ini di antara para pemberontak, setidaknya beberapa dari mereka?
Bukan dari Wehrmacht dan SS?
Dan swastika yang dicat dengan cat hitam di dinding rumah terlihat sangat menjijikkan, sebagai simbol "kebebasan".
Pemberontakan buruh terhadap pemerintah komunis terjadi pada waktu yang berbeda dan di negara yang berbeda.
Tetapi melawan rezim Nazi dan fasis, di Jerman Nazi atau, katakanlah, di Hongaria, tidak ada.
Dan, terlebih lagi, setelah Perang Dunia Kedua, para pekerja GDR dan Hongaria menyerahkan kepemimpinan pemberontakan kepada kaum fasis yang belum selesai.
Mungkin karena alasan ini, setidaknya peristiwa 17 Juni di Jerman Timur di media demokrasi memilih untuk tidak terlalu banyak beriklan.
"Ivan, pulang!" Untuk peringatan 60 tahun pemberontakan Juni 1953 di GDR
Setelah pemberontakan 17 Juni
atas perintah Sekretaris Serikat Penulis
selebaran dibagikan di Stalinallee,
yang menyatakan bahwa orang
Kehilangan kepercayaan dari pemerintah
Dan dia hanya bisa mendapatkannya kembali dengan kerja ganda.
Bukankah lebih mudah bagi pemerintah?
Bubarkan orang-orang
Dan pilih yang baru?
Bertolt Brecht "Keputusan" (Die Lösung, 1953)
Puisi Brecht, yang ditulis pada musim panas 1953 di bawah kesan peristiwa Juni, ditemukan di makalah penulis setelah kematiannya pada tahun 1956 dan pertama kali diterbitkan di surat kabar Jerman Barat Die Welt pada tahun 1959, secara akurat mengungkapkan dan mencerminkan esensi dari konfrontasi tragis. antara masyarakat dan kekuasaan di bekas Uni Soviet Zona pendudukan Jerman. Pemberontakan Juni 1953 menjadi simbol krisis legitimasi yang mendalam di mana elit penguasa GDR menemukan dirinya dan "pembangunan sosialisme" direncanakan olehnya. Menjadi semakin jelas bagi penduduk bekas zona pendudukan Soviet bahwa "negara buruh dan tani" yang diproklamirkan sendiri, yang diciptakan menurut model Soviet, tidak memerintah bersama rakyat, tetapi melawan mereka. Protes warga terhadap rezim baru dan kondisi hidup dan kerja yang tak tertahankan di dalamnya begitu kuat sehingga jika bukan karena intervensi "teman-teman Soviet", kepemimpinan Jerman Timur mungkin akan tersapu bersih oleh protes rakyat besar-besaran. .
Pemberontakan bulan Juni 1953 di GDR benar-benar berskala nasional. Itu dihadiri oleh sekitar satu juta orang di lebih dari 700 kota besar dan kecil di Jerman Timur. Dimulai sebagai protes sosial di jalan-jalan Berlin, pemberontakan dalam hitungan jam tumbuh menjadi demonstrasi massa melawan kediktatoran komunis di seluruh negeri. Pemogokan dan demonstrasi disertai dengan tuntutan politik untuk kebebasan, demokrasi dan penyatuan Jerman. Elit partai GDR yang ketakutan mencari perlindungan di markas militer pasukan pendudukan Soviet di distrik Karlhorst di Berlin. Dengan diberlakukannya keadaan darurat dan keterlibatan tank Soviet, pemberontakan akhirnya dihancurkan secara brutal. Setidaknya 50 demonstran yang tewas dan tak terhitung jumlahnya terluka menjadi korban penggunaan kekerasan (karena informasi tentang pemberontakan tetap diklasifikasikan di GDR selama bertahun-tahun, jumlah pasti yang tewas dan terluka belum ditetapkan). Pada hari-hari dan bulan-bulan berikutnya, sekitar 15.000 orang ditangkap, dan pada tahun 1955 lebih dari 1.800 hukuman politik telah dijatuhkan. Beberapa tahanan muncul di hadapan pengadilan militer Soviet dan dijatuhi hukuman ditembak atau dipenjarakan di Gulag Soviet berdasarkan Pasal 58 KUHP Uni Soviet (oleh karena itu, petisi untuk rehabilitasi korban hukuman yang tidak adil harus diajukan ke Rusia. kantor kejaksaan setelah runtuhnya Uni Soviet) Lihat misalnya: Berger, Siegfried. "Ich nehme das Urteil nicht an". Ein Berliner Streikführer des 17. Juni vor dem sowjetischen Militärtribunal. 5. Aulage. Berlin, 2012. .
Pemberontakan bulan Juni di GDR pada tahun 1953 adalah protes populer pertama terhadap kediktatoran komunis di Blok Timur. Itu diikuti oleh "" 1968, yang sebagian besar berbagi nasib protes Jerman Timur.
Latar belakang dan kronologi protes
Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, zona pendudukan Soviet di Jerman diharapkan oleh restrukturisasi radikal bidang ekonomi, politik dan sosial di sepanjang garis Soviet. Pertama-tama, nasionalisasi massal dilakukan di sini, di mana sektor swasta digantikan oleh "perusahaan rakyat" ( Volkseigener Betrieb, VEB). Pada bulan April 1946, mengikuti model CPSU Soviet, Partai Persatuan Sosialis Jerman yang berkuasa ( SED, Sozialistische Einheitspartei Deutschlands, SED), yang melanjutkan proses nasionalisasi sektor swasta dan pembangunan ekonomi terencana setelah pembentukan Republik Demokratik Jerman pada Oktober 1949. Secara khusus, SED melanjutkan kolektivisasi yang telah dimulai di zona pendudukan Soviet. Selama Konferensi Partai Kedua SED, yang diadakan pada 9-12 Juli 1952, sekretaris jenderalnya Walter Ulbricht memproklamirkan kursus untuk "mempercepat pembangunan fondasi sosialisme", yang akan dilakukan dalam tradisi Stalinis-Soviet yang represif. Ada perampasan paksa atas pertanian petani besar dan pembentukan "Koperasi produksi pertanian" ( Landwirtschaftliche Produktionsgenossenschaft, LPG) - analog dari pertanian kolektif Soviet. Tindakan diambil terhadap pemilik kecil dan perdagangan swasta.
Rencana pembangunan ekonomi lima tahun pertama (1951-55), yang diperkenalkan pada model Soviet, menyediakan percepatan pengembangan industri berat, yang tidak dapat tidak mempengaruhi pekerjaan industri lain dan produksi barang-barang konsumsi. Akibatnya, banyak barang dan bahan makanan sehari-hari mengalami kekurangan pasokan di Jerman Timur: sekarang hanya dapat diperoleh dengan kartu. Selain itu, pada bulan April 1953, harga angkutan umum, pakaian, dan berbagai bahan makanan naik secara signifikan.
Dalam situasi seperti itu, orang semakin "memilih dengan kaki mereka": ada eksodus penduduk GDR ke wilayah Jerman Barat (misalnya, dari Juni 1952 hingga Mei 1953, sekitar 312.000 orang meninggalkan negara itu - dua kali lebih banyak seperti tahun sebelumnya; hanya pada bulan Maret 1953, GDR meninggalkan 50.000 jiwa). Pertama-tama, personel berkualifikasi tinggi melarikan diri ke Barat, dan "pengosongan otak" ini menciptakan kesulitan ekonomi baru.
Dalam kondisi ekonomi terencana, pimpinan partai sangat memperhatikan masalah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Pada tanggal 14 Mei 1953, di pleno Komite Sentral SED, sebuah keputusan dibuat "untuk meningkatkan standar output bagi pekerja untuk memerangi kesulitan ekonomi." Keputusan ini berarti peningkatan tingkat produksi sebesar 10% (dan di beberapa daerah - hingga 30%) tanpa kenaikan upah yang sesuai. Pada tanggal 28 Mei, keputusan Komite Sentral diterbitkan dalam kata-kata berikut:
“Pemerintah Republik Demokratik Jerman menyambut baik inisiatif para pekerja untuk meningkatkan standar hasil. Ini berterima kasih kepada semua pekerja yang meningkatkan standar mereka untuk tujuan patriotik mereka yang besar. Pada saat yang sama, ia menanggapi keinginan para pekerja untuk merevisi dan menaikkan standar. pada: Tank di Stalinallee. Untuk ulang tahun keempat puluh pemberontakan Berlin // Peta. Jurnal Sejarah Independen, No. 2, 1993. Hal. 23. .
Kemunafikan para bos partai ini adalah pukulan terakhir yang akhirnya menghilangkan harapan rahasia banyak penduduk "zona timur" akan kemungkinan memfasilitasi kehidupan dan pekerjaan setelah kematian Stalin. Ketidakpuasan di lingkungan kerja, yang terutama disebabkan oleh peningkatan standar output yang sewenang-wenang, mencapai titik kritisnya pada 15 Juni 1953. Bahkan apa yang disebut "Kesepakatan Baru", yang diadopsi oleh Politbiro Komite Sentral SED pada 9 Juni 1953, tidak membantu. Di dalamnya, pimpinan mengakui bahwa beberapa kesalahan telah terjadi di masa lalu, dan untuk selanjutnya bermaksud untuk menunda laju perkembangan industri berat sampai pasokan penduduk membaik. Namun, pembatalan beberapa tindakan yang menyebabkan ketidakpuasan di antara penduduk ini tidak mempengaruhi peningkatan standar output.
Pada tanggal 15 Juni, delegasi pembangun rumah sakit Friedrichshain di Landsbergerallee di Berlin Timur tiba di "House of Ministries" di Leipzegerschrasse dan menuntut pertemuan dengan Ketua Dewan Menteri GDR, Otto Grotewohl. Dia tidak berada di lokasi, dan para pekerja menyerahkan kepada asisten Grotewohl sebuah petisi dari 300 pembangun yang menuntut agar kenaikan tenaga kerja dan pemotongan upah dibatalkan pada siang hari pada tanggal 16 Juni. Anggota delegasi berjanji untuk kembali keesokan harinya untuk mendapatkan jawaban.
Namun, pada pagi hari berikutnya, 16 Juni 1953, para pekerja menemukan sebuah artikel di surat kabar serikat buruh Tribuna yang membela kebijakan menaikkan standar output. Sebuah komentar di surat kabar hak-hak pekerja bahwa "keputusan untuk menaikkan standar sepenuhnya benar" diambil oleh pembangun sebagai tanggapan atas surat mereka yang diserahkan kepada pihak berwenang sehari sebelumnya. Pada hari yang sama, para pekerja di lokasi konstruksi elit di Stalinallee di Berlin Timur melakukan pemogokan. Setelah berhenti bekerja, mereka menuju ke pusat kota, mengundang pembangun dari lokasi konstruksi lain di sepanjang jalan: “Rekan-rekan, bergabunglah dengan kami! Kami ingin menjadi orang bebas!” Demonstrasi, yang hasilnya mencapai 10.000 orang, menuju "House of Ministries" di Leipziger Strasse Wiegrefe, Klaus. Ein deutscher Aufstand // Spesial Spiegel 1/2006. . Sebuah pertemuan spontan dimulai di sini, di mana para pekerja, yang terutama menuntut penghapusan keputusan untuk meningkatkan standar output, dengan cepat beralih ke tuntutan politik - pengunduran diri pemerintah, pemilihan umum yang bebas, pembebasan tahanan politik, penyatuan Jerman, dan seterusnya.
Di alun-alun untuk para pengunjuk rasa hari itu datang Menteri Perindustrian Fritz Selbmann, yang menjanjikan kembalinya norma-norma lama. Meskipun keputusan terkait segera diambil pada rapat darurat pemerintah, konsesi ini tidak bisa lagi menghentikan protes para pekerja. Dari "House of Ministries" para demonstran pergi ke lokasi konstruksi Stalinallee, menyerukan pemogokan umum // Peta. Jurnal Sejarah Independen, No. 2, 1993. hlm. 24-25. .
Stasiun radio Berlin Barat Radio di Sektor Amerika (RIAS) secara teratur melaporkan apa yang terjadi pada tanggal 16 dan rencana tanggal 17. Siaran RIAS, yang sangat populer di GDR (menurut data Amerika, secara teratur didengarkan oleh 70% warga Jerman Timur), dapat memainkan peran penting sebagai katalis protes Ostermann, Christian F. Amerikanische Politik und der 17. Juni 1953. Dalam: Kleßmann, Christoph. Bernd Stover: 1953 - Krisenjahr des Kalten Krieges di Europa. Bohlau, Koln, Weimar 1999. S. 117. . Berkat mereka, berita tentang peristiwa di Berlin dan rencana 17 Juni menyebar ke seluruh Jerman Timur. Tuntutan utama kaum buruh juga disuarakan di radio: pemulihan norma-norma keluaran dan upah sebelumnya; pemotongan harga langsung untuk produk-produk utama; pemilihan umum yang bebas dan rahasia; amnesti untuk pemogok dan pembicara Die Vorgeschichte des Volksaufstandes// 17. Juni 1953. Der Volksaufstand di Ostberlin. Verfasst von Jonatan Landau dan Tobias Zehnder. Zürich. 2. Juni 2000. . Pada malam hari tanggal 16 Juni, surat kabar Berlin Barat Der Abend juga melaporkan pemogokan umum di GDR.
Pada pagi hari berikutnya - 17 Juni - pekerja Berlin mulai berkumpul di perusahaan, membentuk kolom dan menuju ke pusat kota dengan slogan: "Turunkan pemerintah!", "Turunkan Polisi Rakyat!" "Kami tidak ingin menjadi budak, kami ingin menjadi orang bebas!", "Untuk pemilihan yang bebas!", "Rusia, keluar!" Menjelang siang, jumlah demonstran di kota itu telah mencapai lebih dari 150.000 orang. Aksi protes dengan cepat menyebar ke seluruh Jerman Timur. Di pusat-pusat industri - Bitterfeld, Gera, Görlitz, Dresden, Jena, Leipzig, Magdeburg, Halle dan kota-kota lain - komite pemogokan dan dewan pekerja secara spontan muncul, mengambil alih kekuasaan di tangan mereka di perusahaan-perusahaan lokal. Di beberapa daerah, pengunjuk rasa bahkan mencoba membebaskan tahanan dari penjara.
Demonstran di mana-mana menghancurkan simbol kekuatan komunis, merobek potret Stalin. Di Berlin, tanda dan struktur di perbatasan sektor Soviet dan Barat dihancurkan, dan bendera merah dikoyak dari Gerbang Brandenburg.
Pada tengah hari, administrasi militer Soviet telah mengumumkan keadaan darurat di sebagian besar distrik GDR (167 dari 217), mengambil alih kendali kekuasaan resmi di distrik-distrik tersebut. Perintah komandan militer Soviet disiarkan di radio: “Untuk memulihkan ketertiban, keadaan darurat diberlakukan mulai pukul 13.00. Dilarang mengadakan demonstrasi apa pun, tidak berkumpul lebih dari tiga, tidak keluar pada malam hari, pelanggar perintah akan dihukum sesuai dengan hukum masa perang. pada: Migit, Sergei; Agaev, Viktor. 17 Juni 1953: bagaimana itu ... // Deutsche Welle, 16/06/2003. .
 |
 |
 |
 |
Untuk menekan pemberontakan, kendaraan lapis baja berat diperkenalkan ke jalan-jalan kota-kota Jerman Timur. Para demonstran menyambut tank-tank Soviet dengan slogan-slogan seperti "Ivan, pulanglah!", dan seseorang melempari mereka dengan batu.
Erich Kulik, seorang mahasiswa geologi dari Berlin Barat, yang kebetulan berada di bagian timur kota hari itu, menggambarkan peristiwa hari itu dalam buku hariannya sebagai berikut:
“Di sudut Friedrichstrasse, saya melihat ke belakang untuk pertama kalinya. Saya takut ketika saya melihat berapa banyak orang yang bergabung dengan kolom. Di jalan, ke Gerbang Brandenburg, tidak ada kerumunan, kerumunan tumbuh dan tumbuh ...
Di sudut Charlottenstrasse, kami tiba-tiba mendengar gemuruh tank yang maju dan segera melihat para demonstran melarikan diri dengan panik. Kepala kolom kami sekarang maju perlahan dan hati-hati. Tank muncul di jembatan di atas Spree. Mereka menyalakan gas dan langsung mendatangi kami, tiga tank berat berturut-turut, dan mobil lapis baja di sepanjang trotoar. Saya tidak tahu bagaimana para demonstran berhasil mengosongkan jalan begitu cepat dan di mana begitu banyak orang bisa bersembunyi. Saya bersembunyi di balik monumen Humboldt di depan pintu masuk universitas. Dalam sekejap mata, tidak ada satu pun ruang kosong yang tersisa di pagar logam tinggi di belakangku. Wajah orang-orang Rusia yang duduk di tank bersinar, mereka tersenyum dengan kekuatan dan utama, melambaikan tangan ke arah kami dan terlihat sangat ramah. Tank-tank itu, ada 15 di antaranya, diikuti oleh truk-truk dengan infanteri, artileri ringan, dapur lapangan, dan rumah sakit. Semuanya seperti dalam perang.
Sekitar enam menit kemudian, ketika semuanya selesai, orang-orang masih menjaga konvoi kendaraan yang surut. Saya pergi ke alun-alun di depan Katedral Berlin. Sesaat sebelum itu, Rusia menghancurkan seorang wanita tua di sana. “Dia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melarikan diri,” kata saksi mata, “meskipun mobil melambat, sudah terlambat. Di tempat kejadian, sebuah nisan batu bata kecil dengan cepat didirikan, ditutupi dengan bendera hitam-merah-emas, dan sebuah salib kayu kecil ditempatkan di atasnya. Migit, Sergei; Agaev, Victor. 17 Juni 1953: bagaimana itu ... // Deutsche Welle, 16/06/2003. .
Dan inilah sketsa kecil peristiwa 17 Juni 1953 dari memoar seorang saksi mata Berlin lainnya:
“Di alun-alun Lustgarten, situs resmi parade SED, orang dapat melihat jejak tank di tanah yang robek dan di trotoar yang rusak. Tempat tidur bunga dihancurkan oleh ratusan kaki - dan di sini tank berguling ke kerumunan, dan orang-orang melarikan diri di platform batu besar, di mana Ulbricht, Pick dan Grotewohl biasanya menerima tepuk tangan. Di bagian paling atas podium duduk beberapa pekerja konstruksi yang lelah dengan papan iklan sederhana: "Untuk pemilihan yang bebas!" Cit. pada: Tank di Stalinallee. Pada Peringatan 40 Tahun Pemberontakan Berlin// Peta. Jurnal Sejarah Independen, No. 2, 1993. Hal. 23. .
Ketika para pengunjuk rasa menolak untuk membubarkan diri, penembakan dimulai. Pada hari itu saja di jalan-jalan Berlin Timur, 29 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Jadi, dengan bantuan kekerasan, pemberontakan rakyat pertama berhasil dipadamkan di negara yang, setelah Perang Dunia Kedua, berada di lingkungan pengaruh Soviet. Urutan berikutnya adalah Hongaria dan Cekoslowakia.
Cuplikan dari kronik dokumenter tentang peristiwa 17 Juni 1953 di Berlin Timur:
Pada pukul 2 siang di radio, Grotewohl membacakan pesan pemerintah:
“Langkah-langkah pemerintah GDR untuk memperbaiki kondisi rakyat ditandai oleh fasis dan elemen reaksioner lainnya di Berlin Barat dengan provokasi dan pelanggaran serius terhadap ketertiban di sektor “Soviet” yang demokratis di Berlin. […] Kerusuhan […] adalah pekerjaan provokator dan agen fasis dari kekuatan asing dan kaki tangan mereka dari monopoli kapitalis Jerman. Kekuatan-kekuatan ini tidak puas dengan pemerintahan demokratis di GDR, yang mengatur perbaikan situasi penduduk. Pemerintah menyerukan kepada penduduk: untuk mendukung langkah-langkah untuk pemulihan segera ketertiban di kota dan menciptakan kondisi untuk pekerjaan yang normal dan tenang di perusahaan. Pelaku kerusuhan akan diadili dan dihukum berat. Kami menyerukan kepada para pekerja dan semua warga negara yang jujur untuk menangkap para provokator dan menyerahkan mereka kepada badan-badan negara…” Lavrenov, S.Ya.; Popov, I.M. Bab 7. Krisis Berlin tahun 1953 // Uni Soviet dalam Perang dan Konflik Lokal. M.: ACT, 2003. .
Konsekuensi dari pemberontakan
Meskipun protes bulan Juni sama mengejutkannya dengan Jerman Barat dan juga bagi pimpinan GDR, kerusuhan di Jerman Timur dinyatakan oleh fungsionaris SED sebagai akibat dari campur tangan asing. Organ pers sentral Komite Sentral SED, surat kabar Neues Deutschland, menyebut insiden itu "petualangan agen asing", "kejahatan provokator Berlin Barat", "kontra-revolusi" yang diarahkan oleh politisi Jerman Barat dan Amerika dari Berlin Barat, serta "upaya kudeta fasis" 17. Juni 1953. Volksaufstand di Ostberlin. Verfasst von Jonatan Landau dan Tobias Zehnder. Zürich. 2. Juni 2000. .
Takut dengan protes massa yang tidak terduga dan ketidakfleksibelan para demonstran, elit partai mengarahkan semua upaya untuk mencegah protes semacam itu di masa depan. Pada tanggal 15 Juli 1953, Menteri Kehakiman GDR Max Fechter dikeluarkan dari partai, dicopot dari jabatannya dan ditangkap karena "perilaku anti-partai dan anti-negara". Tiga hari kemudian, Politbiro Komite Sentral SED memutuskan untuk mencopot Wilhelm Zeisser dari jabatan Menteri Keamanan Negara. Pada Pleno ke-15 Komite Sentral SED (24-26 Juli 1953), Zeisser dikeluarkan dari Politbiro dan Komite Sentral, dan pada Januari 1954 dari partai.
Pada bulan September 1953, Politbiro Komite Sentral SED menuntut agar badan-badan keamanan negara menemukan "penyelenggara dan penghasut upaya kudeta fasis". Resolusi 23 September juga mengumumkan tugas baru Kementerian Keamanan Negara. Itu terutama tentang penetrasi ke kamp musuh di wilayah Jerman Barat untuk "mengungkapkan rencana dan niat musuh", serta intensifikasi pekerjaan penyamaran di dalam GDR "di partai politik borjuis, massa sosial-politik organisasi dan organisasi gereja, di antara kaum intelektual dan kaum muda dari tujuan mengungkap organisasi dan kelompok ilegal, anti-demokrasi dan menghilangkan kegiatan subversif mereka. Komite Sentral SED juga menarik perhatian organ-organ keamanan negara "pada kebutuhan untuk secara fundamental memperkuat pekerjaan di daerah-daerah dan daerah-daerah di mana konsentrasi mantan sosial demokrat, mantan fasis dan spesialis borjuis yang terkait erat dengan kepentingan Jerman Barat dapat ditemukan. " Selain itu, Komite Sentral SED menuntut agar dinas rahasia “mengidentifikasi dan mengekspos organisasi bawah tanah dengan kantor pusat di Jerman Barat dan Berlin Barat, yang beroperasi di Magdeburg, Halle, Leipzig, Dresden, Jena dan kota-kota lain, di mana selama provokasi 17 Juni, 1953, aktivitas fasis terbesar" Gieseke, Jens. Mati DDR-Staatssicherheit. Schild und Schwert der Partei. 2. Auflase. Berlin, 2006. S.25. .
Pada November 1953, dinas rahasia meluncurkan Operasi Kembang Api, di mana ratusan tersangka "agen" ditangkap. Selain itu, pada musim gugur yang sama, antara 600 dan 700 orang diculik di Berlin Barat dan dibawa ke lingkungan pengaruh komunis. Pada 9 Desember 1953, sebagai tanggapan atas peristiwa 17 Juni, "regu tempur" dibentuk ( Kampfgruppen), yang para anggotanya bersumpah untuk "mempertahankan prestasi negara buruh dan tani dengan senjata di tangan." Salah satu bidang utama kerja dinas khusus, selain memperkuat spionase di wilayah tetangga barat, selanjutnya adalah perang melawan "musuh internal" Ibid. hal.25-27. .
Konsekuensi utama dari pemberontakan, oleh karena itu, adalah penguatan organ keamanan negara Jerman Timur, pertumbuhan represi dan perjuangan melawan perbedaan pendapat, serta isolasionisme yang berkembang di GDR, yang akhirnya diwujudkan dalam penguatan dan penutupan GDR. perbatasan negara pada 13 Agustus 1961.
Sudah di musim panas 1953, hari 17 Juni diumumkan di Jerman sebagai "Hari Persatuan Jerman" (pada tahun 1990, hari sehubungan dengan penyatuan Jerman, hari ini menjadi 3 Oktober). Untuk mengenang pemberontakan, Charlottenburgerallee yang mengarah ke Gerbang Brandenburg di sepanjang taman Tiergarten dinamai "Jalan 17 Juni". Setelah penyatuan negara pada bulan Juni 1993, Memorial dibuka di Leipzigerstrasse di depan bekas "House of Ministries" pada tanggal 17 Juni 1953.
Setiap tahun di Jerman, jumlah peristiwa dan publikasi yang tak terlupakan yang berkaitan dengan peristiwa Juni 1953 terus bertambah. Di negara bagian federal, pameran dan proyek khusus terus-menerus diselenggarakan yang mensistematisasikan informasi tentang kronik protes di lapangan, diskusi publik tematik dan pertemuan dengan saksi peristiwa diadakan. Rekaman video dan audio dari saksi mata, foto, materi didaktik untuk sekolah, dll. diterbitkan secara teratur di Internet. Peristiwa yang bertepatan dengan peringatan peristiwa itu sangat penting untuk memperluas memori kolektif pemberontakan 17 Juni. Jadi, di Berlin, para pemimpin negara dan perwakilan organisasi publik setiap tahun meletakkan karangan bunga di pemakaman Seestrasse, di mana warga Berlin yang meninggal selama pemberontakan dimakamkan. Acara peringatan khusus diadakan di Bundestag pada kesempatan peringatan pemberontakan rakyat di GDR.
Pentingnya upaya memahami peristiwa Juni 1953 di ruang publik dibuktikan dengan data jajak pendapat. Jadi, di awal 2000-an, jajak pendapat mengungkapkan kesadaran warga Jerman yang agak rendah tentang tanggal yang tak terlupakan ini. Secara khusus, dalam survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian opini publik Emnid pada Juni 2001, ternyata hanya 43% responden yang tahu tentang apa yang terjadi pada 16-17 Juni 1953 di Jerman Timur (pada saat yang sama , di antara mereka yang berusia di bawah 29 tahun, tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar 82%) Allgemeine Wissenslücke // Der Spiegel 25/2001. . Namun, sudah tiga tahun kemudian, dan segera setelah Jerman merayakan peringatan 50 tahun pemberontakan pada Juni 2003, sebuah survei oleh Society for Social Research and Statistical Analysis "forsa" menunjukkan bahwa jumlah warga negara yang kompeten telah meningkat menjadi 68%. Patut dicatat bahwa pertumbuhan terkuat diamati pada audiens termuda: jika sebelum tanggal peringatan di awal Juni, 72% merasa sulit untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi pada 17 Juni 1953, maka pada akhir bulan - hanya 37% Survei dilakukan oleh Society for Social Research and Statistics analysis "forsa" 20-23 Juni 2003, yang ditugaskan oleh Dana Federal untuk Refleksi Kediktatoran SED. .
Untuk peringatan 60 tahun pemberontakan pada 2013, Yayasan Federal Jerman untuk Refleksi Kediktatoran SED menyiapkan pameran khusus "". Pada tanggal 29 Januari 2013, pameran dibuka di Kementerian Keuangan Federal Jerman, hari ini terletak di bekas "Rumah Kementerian" yang sama di Leipzigerstrasse di Berlin. Selama tahun ini, yang diadakan di ibukota Jerman dengan tema "", pameran ini juga akan diadakan di tempat-tempat kota lainnya. Selain itu, tahun ini akan ditampilkan di lebih dari 260 kota besar dan kecil di seluruh negeri.
Evgeniya Lyozina
Tentang sejarah satu "pemberontakan populer". Bagaimana kudeta kontra-revolusioner gagal di GDR
Dari editor:
58 tahun yang lalu, peristiwa terjadi di Republik Demokratik Jerman, yang dalam historiografi resmi modern disebut "demonstrasi anti-pemerintah massal", bahkan "pemberontakan rakyat". Penafsiran peristiwa bersifat kategoris: orang-orang Jerman, yang telah hidup selama beberapa tahun di bawah kuk komunis terkutuk, tidak tahan dan memberontak, karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk bertahan, dll. Sudut pandang lain tentang peristiwa itu adalah pencemaran nama baik. Kami tidak akan terkejut jika di Jerman saat ini, FRG memperkenalkan beberapa undang-undang yang mengatur pertanggungjawaban pidana untuk penolakan publik atas "kejahatan komunisme", seperti yang dilakukan, misalnya, di Lituania. Ini cukup dalam semangat "Kebebasan dan Demokrasi" ™ yang dimiliki oleh mereka yang berkuasa.
Hari ini kami menerbitkan tiga artikel yang mencerminkan pandangan yang berbeda tentang peristiwa-peristiwa di GDR pada tahun 1953. Ini adalah terjemahan dari bahan-bahan asli yang diterbitkan di majalah "KI-Informationen" dari partai Jerman "Inisiatif Komunis" ("Inisiatif Kommunistische"). Anda akan berkenalan dengan fakta dan opini yang rajin dibungkam di media "bebas".
.
.
.
Pidato pada pertemuan Komite Sentral SED pada 24/26 Juli 1953
Max Reimann
Kawan!
Sudahkah kita menilai dengan benar - saya mengajukan pertanyaan ini ke Komite Sentral - mengingat keseriusan situasi politik saat ini, tugas kita sebagai partai?
Saya akan mengatakan secara terbuka: tidak. Tidak benar.
Tidakkah kita mengetahui rencana Amerika Serikat dan "keturunan" mereka di Bonn? Tentu saja mereka terkenal!
Apakah kita tidak tahu apa-apa tentang persiapan "Hari X"? Tentu saja kami tahu tentang itu!
Tidakkah kita mengerti apa yang dimaksud dengan perjanjian militer antara Bonn dan Paris? Melawan! Kami sering membicarakannya.
Bukankah kita tahu bos dan boneka mereka dari biro Timur, dari partai Bonn seperti Hildebrant, Tillich, Venus, Trotskyis? Semua ini diketahui oleh kami.
Apa yang telah kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan kelas pekerja dan penduduk lainnya, yang haus akan perdamaian, untuk mengusir provokasi militer? Alih-alih berusaha menjelaskan kepada massa alasan politik munculnya provokator, di hari-hari yang menentukan ini kami menganalisis kesalahan SED kami. Tampak bagi saya, kawan-kawan, bahwa dengan cara ini kita telah melakukan kesalahan kita yang paling penting dan menentukan.
Mungkinkah pada saat musuh kita, ketika penghasut perang Amerika, mengikuti rencana provokatif yang licik, mencoba yang terbaik untuk mencegah pencapaian saling pengertian di antara Jerman dan di antara kekuatan besar, untuk melihat tugas utama kita dalam berbicara dengan publik di pers, di radio dan dalam pertemuan, untuk membahas kesalahan kita sendiri, kesalahan SED dan pemerintah GDR? Apa yang akan terjadi? Hal ini hanya dapat mengacaukan, mendemobilisasikan kaum buruh dan rakyat dalam menghadapi musuh utama kita: imperialisme Amerika dan Jerman. Ini hanya mendistorsi kebijakan SED dan pemerintah GDR, yang selalu ditujukan pada reunifikasi damai Jerman, pencapaian saling pengertian antara Jerman dan empat negara pemenang, penyelesaian damai masalah Jerman dan peningkatan standar hidup pekerja yang bekerja di GDR. Karena kami menjadikan kesalahan kami sebagai dasar dari langkah-langkah baru untuk pemulihan cepat persatuan Jerman, dengan demikian kami memberi para provokator kesempatan untuk membingungkan para pekerja dan memaksa mereka melakukan tindakan yang bertentangan dengan keinginan mereka, yang ditujukan terhadap diri mereka sendiri. Selain itu, kami menyesatkan sebagian besar partai kami, SED, dan pekerja lainnya di Jerman barat, yang tidak gagal dimanfaatkan oleh pemerintah Adenauer dan orang-orang seperti Venus dan Brand.
Kawan!
Kritik dan otokritik, tentu saja, adalah prinsip tertinggi bagi setiap partai Marxis-Leninis, dan tidak dapat disangkal bahwa perlu untuk berbicara secara terbuka tentang kesalahan yang dibuat, menganalisis penyebabnya dan membuat keputusan agar tidak mengulangi kesalahan ini dalam masa depan. Namun kritik dan otokritik tidak diproduksi dalam ruang hampa. Mereka harus mengabdi untuk mendidik Partai dan massa. Seperti yang ditunjukkan dengan jelas oleh peristiwa 17 Juni kepada kita, ini tidak berfungsi untuk mendidik, tetapi untuk menyesatkan Partai dan massa.
__________
Tentang Penulis:
Max Reimann (1898-1977) - sejak 1948 ketua KKE di FRG. Pada tahun 1954, karena penganiayaan yang intensif terhadap Komunis dan perintah penangkapannya, Reimann pindah ke GDR, dari mana ia terus memimpin KPD. Setelah KKE dilarang pada tahun 1954, ia menjadi sekretaris pertamanya. Setelah kembali ke Jerman pada tahun 1968 dan menyelesaikan kegiatan DKP, ia menjadi ketua kehormatannya.
Artikel diterjemahkan oleh Nikita Main
Oleg Cheslavsky
wartawan
Oleg Cheslavsky, jurnalis
Pemberontakan pertama melawan penjajah Soviet tidak terjadi sama sekali di Hongaria, seperti yang kita duga sebelumnya. Dan semua karena bahkan hari ini peristiwa di Jerman pada tahun 1953 tetap diklasifikasikan sebagai rahasia ...
Dengan cara yang luar biasa, benar-benar aneh, tetapi berkat para propagandis Kremlin, kita praktis tidak tahu apa-apa tentang pemberontakan di Geramnia pada tahun 1953. Pemberontakan yang benar-benar populer melawan penjajah Soviet dan antek-antek mereka dihapus dari ingatan, atau disebut upaya "balas dendam fasis" atau secara umum, dalam cara kata pendudukan disebut "aneksasi" di Rusia - "peristiwa ".
Tidak dapat dikatakan bahwa pemberontakan melawan penjajah dimulai pada 17 Juni 1953. Orang Jerman pada dasarnya tidak kalah bersemangatnya dengan perwakilan negara-negara Slavia. Dan, yang jauh lebih buruk, orang Jerman, secara sadar, jauh lebih taat hukum. Oleh karena itu, membawa mereka ke titik didih membutuhkan waktu 8 tahun.
Populasi bagian Jerman yang diduduki oleh Uni Soviet tidak terlalu disukai oleh pemilik baru. Setelah menerima, sebagai akibat dari perang, seluruh pasukan ilmuwan dan pekerja terampil, yang sangat diperlukan untuk modernisasi senjata, menjadi milik. Kremlin segera mulai secara aktif mengeksploitasi mereka. Bagian Jerman yang diduduki diubah menjadi platform untuk industri berat, sambil tidak lupa menciptakan kondisi untuk budak yang sesuai dengan kanon Ortodoks.
Orang Jerman, yang tidak menerima kawat gigi yang sangat spiritual, tidak begitu mengerti mengapa mereka harus hidup dalam kemiskinan dan menerima makanan dengan kartu. Mereka juga tidak berbagi kegembiraan dengan kenaikan harga pangan yang konstan, kekurangan yang dijelaskan oleh kepemimpinan boneka negara oleh intrik agen-agen Barat. Perkembangan paralel "perburuan penyihir", yaitu "agen Barat" menyebabkan kepadatan di penjara. Pada tahun 1953, sudah ada sekitar 60.000 orang di dalamnya!
Tetapi semua ini tidak mempengaruhi kesadaran massa sebanyak fakta bahwa bagian dari Jerman yang bebas dari Uni Soviet berkembang dengan kecepatan yang sangat gila, ketika kesejahteraan negara berkembang. Jerman dari bagian yang diduduki tidak dapat dengan tenang menonton ini, dan karena itu mereka mulai secara terbuka melarikan diri dari surga sosialis. Pada tahun 1952, 180.000 orang melarikan diri ke FRG, dan pada akhir Juni 1953, 226.000.
Namun, hal terakhir yang mengilhami Jerman untuk memberontak adalah peningkatan tingkat produksi sebesar 10%.
Pada tanggal 14 Mei 1953, di pleno Komite Sentral SED, sebuah keputusan dibuat "untuk meningkatkan standar output bagi pekerja untuk memerangi kesulitan ekonomi." Keputusan ini berarti peningkatan tingkat produksi sebesar 10% (dan di beberapa daerah - hingga 30%) tanpa kenaikan upah yang sesuai. Pada tanggal 28 Mei, keputusan Komite Sentral diterbitkan dalam kata-kata berikut:
“Pemerintah Republik Demokratik Jerman menyambut baik inisiatif para pekerja untuk meningkatkan standar hasil. Ini berterima kasih kepada semua pekerja yang meningkatkan standar mereka untuk tujuan patriotik mereka yang besar. Pada saat yang sama, ia menanggapi keinginan para pekerja untuk merevisi dan menaikkan standar.
Para pekerja Jerman tidak tahan dengan kebohongan yang terus terang, ketidakpuasan di lingkungan kerja, yang terutama disebabkan oleh peningkatan tingkat output yang sewenang-wenang, mencapai titik kritis pada 9 Juni, pemogokan terhadap peningkatan tingkat output diumumkan oleh para pekerja baja di Hennigsdorf. Administrasi perusahaan menunjuk bonus 1000 tanda untuk mengidentifikasi para pemimpin pemogokan, lima di antaranya ditangkap.
Sangat menarik bahwa Kremlin melihat situasi yang menentukan penyebab pemberontakan dengan cara yang sama sekali berbeda! Saya mengutip:
“Uni Soviet mendapat wilayah yang lebih menderita selama perang dan memiliki potensi industri dan ekonomi yang jauh lebih rendah daripada zona pendudukan barat. Sesuai dengan Marshall Plan, Amerika Serikat menginvestasikan miliaran dolar dalam industri yang menarik investasi, sambil menyelamatkan ekonominya sendiri dari overheating.
Inggris Raya dan Prancis juga mengejar tujuan egois mereka di Jerman. Menurut data intelijen dari intelijen Soviet, Prancis mempertimbangkan kemungkinan untuk merobek bagian barat Jerman - Saar dan bergabung dengan wilayahnya.
Uni Soviet tidak bisa berinvestasi di GDR karena tidak ada yang bisa diinvestasikan. Kota-kota dan desa-desa kami hancur, seluruh kawasan industri di barat negara itu dihancurkan dan membutuhkan pemulihan. Para pemimpin Soviet sangat bergantung pada pembayaran reparasi dan kerusakan dari Jerman. Ini disediakan oleh keputusan Konferensi Potsdam dari negara-negara pemenang, yang menurutnya akan menerima USSR dari zona pendudukan barat jumlah yang fantastis sebesar 20 miliar dolar pada waktu itu.
Gambarnya, seperti yang Anda lihat, benar-benar berlawanan dengan aslinya. Tersinggung, atau bahkan tersinggung oleh fakta bahwa mereka tidak mendapatkan seluruh Jerman, "pemenang fasisme", sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan dengannya. Dan apa yang tidak akan mereka lakukan adalah berinvestasi di negara yang mereka rampok dengan berani, membawa segala sesuatu yang berharga ke Uni Soviet setelah Perang Dunia II.
Propaganda Soviet menggambarkan pemberontakan Jerman yang disiapkan oleh Barat, atau sebagai upaya balas dendam oleh Nazi! Inilah yang ditulis media Soviet tentang penyebab pemberontakan:
“Pusat propaganda terbesar, markas besar badan intelijen dan organisasi subversif berlokasi di Jerman. Selain mengumpulkan informasi, mereka menciptakan kelompok bersenjata bawah tanah untuk operasi di wilayah GDR. Persiapan langsung untuk "Hari X" dimulai pada musim semi tahun 1953, segera setelah Bundestag meratifikasi perjanjian tentang aksesi Jerman ke NATO.
Pada 12 Juni 1953, pembelian besar-besaran saham perusahaan yang diambil alih di GDR diizinkan di Jerman Barat. Pada pertengahan Juni, Direktur CIA A. Dulles, Penasihat Khusus Menteri Luar Negeri AS untuk Berlin Barat E. Lansing-Dulles, dan Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal Ridgway pergi ke Berlin Barat untuk memimpin "pemberontakan pekerja" di titik. Pada 17 Juni, Menteri Dalam Negeri Jerman J. Kaiser, ketua fraksi CDU/CSU di Bundestag, H. von Brentano, dan ketua SPD, E. Ollenhauer, juga tiba di sini.
Pada malam 16-17 Juni, stasiun radio RIAS mulai menyiarkan seruan untuk mengorganisir pemogokan umum di GDR. Sejumlah besar perwira intelijen, termasuk yang bersenjata, dimasukkan ke dalam wilayah GDR.
Pada tanggal 17 Juni 1953, banyak perusahaan industri di Berlin dan kota-kota lain berhenti bekerja. Demonstrasi jalanan dimulai. Pemerintah Jerman Barat menyediakan transportasi untuk pemindahan para demonstran. Mereka memasuki wilayah Berlin Timur dalam kolom hingga 500-600 orang. Bahkan mesin penyiaran militer khusus Amerika digunakan.
Selama demonstrasi, kelompok-kelompok yang dilatih secara khusus, yang dikendalikan secara operasi dari Berlin Barat, menunjukkan aktivitas tertentu. Para demonstran memiliki slogan-slogan politik: penggulingan pemerintah dan pembubaran SED.
Pogrom institusi partai dan penodaan simbol partai dan negara diselenggarakan. Kerumunan itu berurusan dengan beberapa pejabat partai dan aparat negara, aktivis gerakan buruh. Kerusuhan jalanan termasuk pembakaran dan penjarahan, serta serangan terhadap kantor polisi dan penjara. Di Halle, mantan komandan kamp Nazi E. Dorn dibebaskan dari penjara.
Batch paling keren - ya? Dan bergabung dengan NATO bukan untuk Anda, dan musuh abadi Kremlin adalah Dulles. Dan mesin suara dan kelompok bersenjata, dan bahkan komandan kamp konsentrasi yang dibebaskan!!!
Saya ingin memberi tahu Anda lebih banyak tentang "komandan". Identitas wanita yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan distrik di Halle pada 22 Juni 1953 belum ditetapkan! Kasus "komandan kamp konsentrasi", Erna Dorn, yang diduga berbicara pada 17 Juni di Halle dengan "ocehan fasis", dijahit dengan benang putih, karena komandan kamp konsentrasi Ravensbrück yang sebenarnya, Gertrude Rabestein, adalah menjalani hukumannya di penjara di Waldheim pada bulan Juni 1953, dan tidak dapat mengambil bagian dalam pemberontakan!
Jadi apa yang sebenarnya terjadi?
Pemberontakan Juni 1953 di bagian Jerman yang diduduki oleh Uni Soviet terjadi secara nasional. Lebih dari satu juta orang di lebih dari 700 kota di Jerman turun ke jalan. Dimulai sebagai protes sosial di jalan-jalan Berlin, pemberontakan dalam hitungan jam tumbuh menjadi demonstrasi massa melawan penguasa pendudukan dan boneka mereka di seluruh negeri. Pemogokan dan demonstrasi disertai dengan tuntutan politik untuk kebebasan, demokrasi dan penyatuan Jerman.
Inilah salah satu tuntutan "kriminal" kaum buruh:
“Para pekerja di wilayah Bitterfeld menuntut pengunduran diri segera dari pemerintah yang berkuasa melalui manipulasi pemilihan, pembentukan pemerintahan demokratis sementara, pemilihan umum yang bebas dan rahasia dalam empat bulan, penarikan polisi Jerman dari perbatasan zona dan segera bagian untuk semua orang Jerman, pembebasan segera tahanan politik, normalisasi segera standar hidup tanpa pemotongan upah, masuknya semua partai besar demokrasi Jerman, tidak ada hukuman bagi pemogok, pembubaran segera dari apa yang disebut tentara rakyat, izin untuk mengorganisir partai yang ada di Jerman Barat.
Seperti yang Anda lihat, tuntutan itu sama sekali tidak dapat diterima, dan di balik setiap surat tuntutan, setidaknya ada satu tentara fasis yang bersembunyi.
Tapi kembali ke pemberontakan.
Pada tanggal 15 Juni, delegasi pembangun Rumah Sakit Friedrichshain di Landsbergerallee di Berlin Timur tiba di "House of Ministries" dan menyerahkan kepada asisten ketua Dewan Menteri Grotewohl petisi dari 300 pembangun yang menuntut penghapusan volume kerja tenaga kerja dan pengurangan upah.
Jawaban atas tuntutan buruh itu adalah sebuah artikel di surat kabar serikat buruh Tribuna, yang terbit keesokan harinya. Artikel tersebut membela kenaikan tingkat produksi, dan kata-kata bahwa "keputusan untuk menaikkan tingkat sepenuhnya benar" dianggap sebagai penghinaan oleh pembangun dan melakukan pemogokan. Sekitar 10.000 orang pergi ke "House of Ministries", di mana demonstrasi spontan dimulai.
Informasi tentang pemogokan dengan cepat menyebar ke seluruh Jerman yang diduduki oleh Uni Soviet, yang menyebabkan keesokan harinya, pada pagi hari 17 Juni, pemberontakan melanda seluruh negeri.
Yang paling masif adalah kinerja buruh di Berlin. Pada pagi hari tanggal 17 Juni, para pekerja mulai berkumpul di perusahaan-perusahaan, membentuk barisan dan menuju ke pusat kota dengan slogan-slogan: "Turunkan pemerintah!", "Turunkan Polisi Rakyat!" "Kami tidak ingin menjadi budak, kami ingin menjadi orang bebas!", "Untuk pemilihan yang bebas!", "Rusia, keluar!".
Jerman yang memberontak melawan penjajah menghancurkan simbol kekuatan Soviet di mana-mana. Otoritas pendudukan Soviet bereaksi paling tajam terhadap fakta bahwa bendera merah diruntuhkan di Gerbang Brandenburg. Para penjajah mengumumkan keadaan darurat dan membawa pasukan.
Sebuah ultimatum terdengar di radio:
“Untuk memulihkan ketertiban, keadaan darurat diberlakukan mulai pukul 13.00. Dilarang mengadakan demonstrasi apa pun, tidak berkumpul lebih dari tiga, tidak keluar pada malam hari, pelanggar perintah akan dihukum sesuai dengan hukum masa perang.
Tank Soviet memasuki kota-kota Jerman. Para demonstran tidak segera memahami keseriusan niat penjajah dan pada awalnya menyapa tank Soviet dengan slogan-slogan seperti "Ivan, pulang!" dan melempari mereka dengan batu. Situasi berubah ketika penjajah melepaskan tembakan ke kerumunan yang tidak bersenjata. Menurut angka resmi, 29 orang tewas di jalan-jalan Berlin Timur hari itu saja, ratusan terluka. Secara umum, informasi tentang jumlah korban secara khusus diklasifikasikan, dan oleh karena itu bahkan hari ini tidak ada yang tahu berapa banyak orang Jerman yang tewas di bawah jejak tank Soviet.
Secara total, 16 divisi berpartisipasi dalam penindasan kerusuhan, yang hanya di Berlin, tiga divisi dengan 600 tank. Pada malam 17 Juni, sekitar 20.000 tentara Soviet dan 15.000 petugas polisi barak aktif di kota.
Sangat indikatif pidato Grotewohl di radio, yang menggambarkan peristiwa sebagai berikut:
“Langkah-langkah pemerintah GDR untuk memperbaiki kondisi rakyat ditandai oleh fasis dan elemen reaksioner lainnya di Berlin Barat dengan provokasi dan pelanggaran serius terhadap ketertiban di sektor “Soviet” yang demokratis di Berlin. Gangguan adalah pekerjaan provokator dan agen fasis kekuatan asing dan kaki tangan mereka dari monopoli kapitalis Jerman. Kekuatan-kekuatan ini tidak puas dengan pemerintahan demokratis di GDR, yang mengatur perbaikan situasi penduduk. Pemerintah menyerukan kepada penduduk: untuk mendukung langkah-langkah untuk pemulihan segera ketertiban di kota dan menciptakan kondisi untuk pekerjaan yang normal dan tenang di perusahaan. Pelaku kerusuhan akan diadili dan dihukum berat. Kami menyerukan kepada para pekerja dan semua warga negara yang jujur untuk menangkap para provokator dan menyerahkannya kepada otoritas negara.”
Dilihat dari jumlah klise propaganda, teks ini ditulis di Kremlin dan dengan hati-hati dimasukkan ke dalam mulut perwakilan pemerintah boneka "rakyat".
Kata-kata itu terdengar di radio GDR, yang dengan sungguh-sungguh mengumumkan:
“Unit polisi rakyat dan otoritas pendudukan Soviet menghancurkan putsch hanya dalam beberapa jam. Para provokator yang merambah dari Berlin Barat ditangkap. Bukan demonstrasi buruh yang ditindas, tapi aksi bandit yang ditindas.”
Para pekerja menjadi bandit. Pemberontakan Putsch.
Dalam Ensiklopedia Sejarah Soviet, peristiwa 17 Juni 1953 di GDR ditandai sebagai berikut:
“Pembangunan sosialisme di GDR dilakukan dalam suasana perjuangan kelas yang sengit. Negara-negara imperialis banyak menggunakan Berlin Barat sebagai basis kegiatan subversif. Unsur-unsur musuh, yang mengandalkan dukungan Jerman Barat, Amerika Serikat dan negara-negara imperialis lainnya, mencoba menggunakan kesulitan konstruksi sosialis untuk memulihkan tatanan kapitalis di GDR. Untuk tujuan ini, pada 17 Juni 1953, sebuah kudeta fasis diprovokasi. Sebagai hasil dari penolakan energik dari penduduk, terutama kelas pekerja, dan bantuan Tentara Soviet, putsch ini berhasil dilikuidasi.
Bertolt Brecht menggambarkan konsekuensi pemberontakan dengan puisi "Keputusan" yang sangat ironis:
"Setelah pemberontakan pada 17 Juni
Atas perintah Sekretaris Serikat Penulis
Selebaran dibagikan di Stalinallee,
yang menyatakan bahwa orang
Kehilangan kepercayaan dari pemerintah
Dan dia hanya bisa mendapatkannya kembali dengan kerja ganda.
Bukankah lebih mudah bagi pemerintah?
Bubarkan orang-orang
Dan pilih yang baru?
Menyimpulkan
Pemberontakan di Jerman, yang oleh boneka Kremlin disebut "petualangan fasis", "provokasi fasis", "hari fasis X" atau "usaha putsch fasis", yang dilakukan oleh "provokator fasis", menjadi titik awal, setelah itu menjadi jelas bahwa keruntuhan despotisme komunis tidak bisa dihindari. Menjadi jelas bahwa rezim seperti itu hanya bisa ada di hadapan penguasa lalim berdarah, yaitu Stalin selama ini. Kematian Stalin menandai berakhirnya Kekaisaran Merah.
P.S. Patut dicatat bahwa pemberontakan pertama terjadi di negara yang terletak sejauh mungkin ke Barat dari Moskow. Jadi katakan setelah ini bahwa lingkungan dengan Rusia tidak mempengaruhi mentalitas orang dengan cara apa pun ...
Pendapat yang diungkapkan di bagian "Pendapat" mewakili pandangan penulis itu sendiri dan tidak serta merta mencerminkan posisi editor. Editor situs tidak bertanggung jawab atas keakuratan materi tersebut, dan situs hanya menjalankan peran sebagai operator
60 tahun yang lalu, pada 15 Juni 1953, pembangun rumah sakit Friedrichshain di Berlin Timur menolak untuk bekerja, melakukan pemogokan. Para pekerja menuntut penghapusan norma-norma peningkatan produksi harian. Pada 16 Juni, desas-desus menyebar di kota bahwa polisi menduduki lokasi pembangunan rumah sakit. Pembangun dari berbagai bagian Berlin, bersatu dalam kolom besar, pertama-tama pergi ke gedung serikat pekerja, dan kemudian ke Kementerian Perindustrian.
Menteri, yang keluar kepada para pekerja, berbicara tentang mengembalikan standar produksi sebelumnya, tetapi hanya sedikit orang yang mendengarkannya - pembicara mulai berbicara di rapat umum, yang mengajukan tuntutan politik: penyatuan Jerman, pemilihan umum yang bebas dan pembebasan tahanan politik. Kerumunan orang yang berkumpul menuntut Sekretaris Pertama SED, Walter Ulbricht, tetapi dia tidak datang. Para pekerja pindah ke daerah gang Stalin, di mana rumah-rumah elit sedang dibangun untuk bos partai baru. Para pengunjuk rasa merebut kembali salah satu mobil dengan pengeras suara dari polisi dan menggunakannya untuk menyerukan pemogokan umum. Pada pagi hari tanggal 17 Juni, sekitar sepuluh ribu orang berkumpul untuk rapat umum di Strausberger Square. Slogan para demonstran adalah: “Turunkan pemerintah! Hancurkan Polisi Rakyat!" "Kami tidak ingin menjadi budak, kami ingin bebas!" Massa mulai menghancurkan kantor polisi, gedung-gedung partai dan lembaga negara, membakar kios-kios dengan koran komunis, dan menghancurkan simbol-simbol kekuasaan komunis. Maka dimulailah Pemberontakan Berlin yang terkenal pada tahun 1953.
Penyebab krisis di Jerman Timur adalah yang paling umum - pemerintah Ulbricht memutuskan untuk membangun apa yang disebut. "sosialisme" pada model Soviet. "Diterima - diputuskan" dan mesin negara mulai bekerja: mengikuti contoh "kakak", petani secara paksa didorong ke dalam koperasi pertanian (kolektivisasi), pekerja industri mulai secara teratur meningkatkan norma dan didenda untuk pelanggaran sekecil apa pun, pengurangan upah . "Negara ini sedang membangun masa depan sosialis!" Baik lokasi negara, mentalitas Jerman, maupun kemungkinan nyata industri di negara yang dilanda perang tidak diperhitungkan.
Perekrutan anak muda ke dalam barak polisi semakin intensif, dan prinsip kesukarelaan dilanggar. Pemungutan pajak dari perusahaan swasta dan petani disertai dengan tindakan pemaksaan, hingga membawa non-pembayar ke tanggung jawab pidana. Atas dasar undang-undang "Tentang Perlindungan Barang Milik Rakyat", ribuan orang ditangkap dan dijatuhi hukuman 1-3 tahun karena pelanggaran hukum sekecil apa pun. Pada paruh pertama tahun 1953, 51.276 orang dihukum karena berbagai bentuk pelanggaran. Secara tradisional untuk komunis, gereja ditekan oleh tindakan administratif.
Jerman menanggapi dengan eksodus besar-besaran ke Barat. Selama paruh pertama tahun 1953, 185.327 orang melarikan diri dari GDR. Kebijakan pelarangan dan kekerasan telah menyebabkan terhentinya pasokan pangan, kebutuhan pokok, bahan bakar dan energi bagi penduduk. Pada tanggal 19 April 1953, harga produk yang mengandung gula dinaikkan.
Peristiwa Juni 1953 menjadi reaksi alami terhadap semua hal di atas.
Pada malam 17 Juni, gedung Kementerian Perindustrian dihancurkan, para pemimpin puncak partai, yang hampir jatuh ke tangan pemberontak, buru-buru dievakuasi di bawah perlindungan garnisun militer Soviet di Karlhorst. Kota itu sepenuhnya berada di tangan para demonstran. Sangat cepat, pemberontakan menyebar ke seluruh wilayah Republik. Komite pemogokan diorganisir di pabrik-pabrik, kantor redaksi surat kabar dan gedung komite lokal SED disita. Ratusan gedung pemerintahan, penjara, gedung Kementerian Keamanan dan Kementerian Kepolisian dikepung dan diserbu. Sekitar 1.400 orang dibebaskan. Menurut sumber resmi, 17 pejabat SED tewas dan 166 terluka. Antara 3 dan 4 juta orang Jerman Timur ambil bagian dalam kerusuhan tersebut.
Untuk menyelamatkan situasi putus asa mereka, elit partai GDR meminta bantuan komando militer Soviet. Keputusan utama tentang intervensi bersenjata dibuat di Moskow pada malam tanggal 16. Pada saat itu, sekitar 20.000 tentara Soviet berada di wilayah GDR. Lavrenty Beria segera tiba di Berlin.
Tank Soviet dan unit yang disebut pasukan Soviet bergerak melawan para pengunjuk rasa. "Polisi Rakyat". Keadaan darurat diumumkan. Api ditembakkan ke kerumunan demonstran yang mencoba melemparkan batu ke tank dan memecahkan antena. Bentrokan antara demonstran dan pasukan Soviet dan polisi berlanjut hingga malam tanggal 17 Juni, dan keesokan paginya mereka mulai lagi. Mereka menembak di Berlin sampai 23 Juni.
Menurut data resmi pada tahun 1953, 55 orang meninggal, termasuk 4 wanita dan 6 remaja berusia 14 hingga 17 tahun. 34 orang ditembak mati di jalan-jalan, 5 dieksekusi oleh pemerintah pendudukan Soviet, dua dieksekusi oleh otoritas GDR. Di pihak pihak berwenang, 5 orang tewas.
Pada tahun 1990, dokumen dideklasifikasi, yang diikuti dengan dua kali lebih banyak korban - sekitar 125 orang. Ternyata komisaris militer tertinggi telah menerima instruksi dari Moskow untuk mengeksekusi secara indikatif setidaknya 12 penghasut dan mempublikasikan nama mereka di media. Yang pertama ditembak adalah artis berusia 36 tahun Willy Gettling, ayah dari dua anak. Sekarang peneliti Jerman modern mengatakan bahwa skala represi relatif kecil, mengingat kekuatan apa yang dilemparkan oleh kepemimpinan Soviet untuk menekan pemberontakan.
Pemberontakan itu cukup menakutkan Moskow dan membuat posisi Ulbricht semakin kuat - dia membersihkan barisan, menyingkirkan oposisi dalam partai, dan mulai memerintah negara dengan lebih keras. Pada 21 Juni, mereka membatalkan keputusan untuk mengembalikan standar produksi yang lama, kemudian mereka menaikkan harga pangan. Pada tahun 1954, pemerintah Soviet menghapus rezim pendudukan dan GDR memperoleh kedaulatan. Pemberontakan Berlin tahun 1953 adalah pemberontakan populer pertama di negara-negara kubu sosialis, yang ditekan dengan bantuan kekuatan militer.
“Menjadi jelas bagi para pemberontak bahwa mereka ditinggalkan sendirian. Ada keraguan mendalam tentang ketulusan kebijakan Barat. Kontradiksi antara kata-kata besar dan perbuatan kecil dikenang oleh semua orang dan bermanfaat bagi mereka yang berkuasa. Pada akhirnya, orang-orang mulai menetap sebaik mungkin" (Willi Brandt, mantan Kanselir Jerman)
