Kondisi alam yang keras di wilayah yang dihuni oleh suku-suku Mongolia tidak memungkinkan untuk terlibat dalam pertanian produktif dan pembiakan ternak yang menetap. Suku-suku Mongolia yang menjelajahi stepa Asia Tengah mengalami babak keduaXIIdi. periode dekomposisi hubungan kesukuan. Muncul tahu (noyons dan rekan-rekan mereka nuklir) berjuang untuk padang rumput dan ternak - nilai-nilai utama dunia nomaden.

1. Sifat ekstensif dari ekonomi pastoral nomaden Suku Mongolia, penipisan padang rumput menciptakan salah satu prasyarat untuk perang dan perebutan tanah asing.

2. Dipengaruhi oleh peradaban tetangga yang lebih maju bangsawan nomaden memiliki kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi melalui eksploitasi Mongol biasa (para penggembala tidak memiliki produksi kerajinan mereka sendiri, itulah sebabnya masyarakat nomaden menerima barang-barang mewah, pakaian berkualitas tinggi, dan senjata sebagai hasilnya. pertukaran perdagangan atau perampokan bersenjata).

3. Munculnya bangsawan nomaden baru meningkatkan kebutuhan akan barang-barang mewah, atau yang disebut konsumsi status, yang dirancang untuk menekankan posisi sosialnya yang tinggi, untuk membedakannya dari jajaran pengembara biasa.

4. Pembentukan negara Mongolia awal. Bentrokan di antara berbagai suku nomaden pada pergantian abad XII-XIII. diakhiri dengan kemenangan kelompok Temujin (dalam 1206 pada kongres bangsawan Mongolia, ia diberi gelar Jenghis Khan), yang menyatukan semua suku Mongolia dan mulai menciptakan sebuah negara.

Dalam kerangka satu negara, para noyon tidak bisa lagi memperkaya diri mereka sendiri melalui perang antarnegara, dan hilangnya sumber pengayaan ini hanya bisa dikompensasikan dengan kampanye agresif melawan negara-negara tetangga yang kaya. Selain itu, tugas negara yang berat dapat menyebabkan ketidakpuasan dengan perantau biasa, yang juga mendorong penaklukan. Hal utama adalah bahwa negara nomaden tidak dapat eksis dengan mengorbankan sumber daya ekonomi internal yang sedikit dan "ditakdirkan" untuk menaklukkan wilayah tetangga yang lebih maju.

5. Dominasi militer Mongol. Statehood memberi pejuang nomaden yang lahir, yang diajarkan sejak kecil tentang ketahanan dan penggunaan senjata, sebuah organisasi militer baru dan disiplin besi. Menurut hukum yang dibuat oleh Jenghis Khan - Yase, dalam hal pelarian satu prajurit dari medan perang, sepuluh orang dieksekusi, sementara para pejuang pemberani didorong dengan segala cara dan dipromosikan. Yasa mengatur perilaku Mongol dalam kehidupan sehari-hari, menetapkan prinsip gotong royong wajib, sikap hormat khusus terhadap tamu, dll. Dengan demikian, kekuatan militer Mongol, dikombinasikan dengan kelemahan tetangga yang lebih beradab, mengalami masa fragmentasi dan perselisihan internal, juga menjadi salah satu prasyarat untuk penaklukan.

2. Penaklukan bangsa Mongol

1. Awal dari penaklukan. Setelah menaklukkan pengembara Asia Tengah dan suku-suku tetangga Siberia Selatan, Jenghis Khan memperluas perbatasan negara Mongolia dan memperkuat posisinya. Awal dari penaklukan dunia "luar" adalah penangkapan Cina Utara (1211-1215), yang secara signifikan memperkuat kekuatan militer bangsa Mongol. (Di sini mereka berkenalan dengan teknik pengepungan, mulai menggunakan tenaga kerja pengrajin Cina, yang dibawa ke perbudakan, dan menyusun metode menyerbu benteng batu.)

2. penaklukan Asia Tengah. Pada 1219, pasukan Jenghis Khan menyerang negara bagian Khorezmshahs. Dalih untuk agresi adalah penghancuran karavan pedagang Mongolia di kota Otrar, yang dilakukan atas perintah Jenghis Khan sendiri. Pada 1219-1220. negara berkembang hancur, tidak mampu memberikan perlawanan serius karena perselisihan internal.

3. Pertempuran di sungai Kalka. Setelah itu, pasukan Mongol di bawah komando komandan berbakat Subedei dan Jebe, mengitari Laut Kaspia dari selatan, menyerbu Transcaucasia. Setelah mengalahkan tentara bersatu Armenia-Georgia, mereka menerobos ke Kaukasus Utara, di mana mereka bertemu dengan Alans (Ossetia) dan Polovtsians. Bertindak sesuai dengan prinsip favorit mereka "membagi dan menaklukkan" dan menipu sekutu, mereka berurusan dengan mereka secara bergantian.

Sisa-sisa gerombolan Polovtsian, di bawah kepemimpinan Khan Kotyan, meminta bantuan pangeran Rusia, karena hubungan antara Rusia dan Polovtsian telah lama ditandai oleh kombinasi bentrokan militer dengan perkembangan ekonomi, politik, dan bahkan perdamaian yang damai. ikatan Keluarga. Akibatnya, keputusan dibuat tentang tindakan bersama di dewan pangeran Rusia Selatan. Upaya Mongol untuk memecah sekutu kali ini gagal, dan duta besar mereka dieksekusi.

Pertempuran terjadi di 1223 Di Sungai Kalka di Laut Azov dan berakhir dengan kekalahan mengerikan bagi pasukan sekutu. Alasan utama untuk ini adalah inkonsistensi tindakan, kurangnya komando terpadu, ketidaktahuan tentang kekuatan dan trik militer bangsa Mongol. Setelah kemenangan, bangsa Mongol berbelok ke timur dan menghilang dari pandangan selama bertahun-tahun. Namun, untuk menarik kesimpulan yang tepat dari kekalahan di sungai. Kalka, para pangeran Rusia gagal, perselisihan tidak hanya tidak berhenti, tetapi bahkan meningkat, yang akhirnya menggerogoti kekuatan tanah Rusia.

4. Kerajaan Chingizid. Sementara itu, setelah kematian 1227 Kerajaan besar Jenghis Khan dibagi menjadi ulus- Harta khusus putra dan cucu Temujin, yang secara resmi berada di bawah kepala klan. Khan dari ulus barat Batu (Batu), memenuhi perintah kakeknya, mulai mempersiapkan kampanye ke "laut terakhir" (Samudera Atlantik), dan di kurultai Pada 1235, diputuskan untuk "mengairi kuda-kuda Mongol di Laut Barat" - untuk mengatur penaklukan seluruh Eropa oleh bangsa Mongol.

Alasan keberhasilan militer Jenghis Khan

Tidak ada satu orang pun di dunia ... melampaui Tatar dalam kemuliaan dan keagungan penaklukan mereka ... Di bawah nama orang Turki, mereka membuat penaklukan besar-besaran di Eropa, Asia dan Afrika: dan mereka mendominasi tiga bagian ini Dunia.

C. Montesquieu

Bahkan pada pandangan pertama, tanpa menggunakan perhitungan dan analisis yang rumit, keunggulan prajurit pengembara atas penduduk menetap segera menarik perhatian. Yang satu selalu siap tempur, yang lain terpaksa mempertahankan diri dengan kikuk. Untuk yang pertama, operasi militer, mangsa adalah makna hidup, untuk yang kedua - pertahanan, mempertahankan akumulasi kekayaan mereka. Dan yang pertama selalu dalam posisi menang. Pengalaman militer, kecepatan dan serangan gencar adalah kunci keberhasilannya. Oleh karena itu, sepanjang sejarah yang dapat diperkirakan, "pengembara stepa Eurasia dalam banyak kasus memiliki keunggulan militer atas negara dan masyarakat yang menetap" (menurut A.M. Khazanov).

“Pepatah Mongolia mengatakan: “Tanpa rumput tidak ada ternak, tanpa ternak tidak ada makanan.” Daging, susu, dan keju adalah makanan utama bangsa Mongol. Semua pendahulu bangsa Mongol - pembangun "kerajaan nomaden" menempuh cara yang sama dari suku nomaden (populasi) ke kekaisaran penuh melalui ekspansi dan serangan di wilayah asing. Untuk melaksanakan jalan penyelamatan ini perlu dikembangkan budaya militer, dengan terciptanya angkatan bersenjata yang kompak dan terlatih, bersahaja dan monolitik, bergerak dan bersenjata lengkap.

Karya ini tidak bertujuan untuk mempelajari secara mendetail tentang berbagai aspek seni militer pasukan Jenghis Khan, tetapi ada baiknya menyentuh alasan utama keberhasilan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pertama-tama, di negara-negara menetap, misalnya, di Eropa, pemeliharaan pasukan tetap sangat mahal dan oleh karena itu jumlahnya kecil dan kurang terlatih dalam bidang militer.

Pengembara memiliki gambaran yang sama sekali berbeda. Setiap pengembara sejak kecil belajar bagaimana menggunakan senjata virtuoso dan tahu bagaimana membuat banyak hal sendiri. Peluang mobilisasi untuk mengorganisir menjadi tentara besar terjadi dalam waktu sesingkat mungkin.

Kedua. Prajurit pengembara dilatih secara universal, menggunakan semua jenis senjata dan bisa bertarung baik dalam kavaleri ringan maupun berat.

Ketiga. Cara hidup nomaden menyukai pendidikan alami keterampilan militer. Prajurit menjadi karena cara hidup mereka. Anak laki-laki dari usia 4-5 mulai belajar memanah dari perantau. Kesempurnaan keterampilan tempur dalam aksi kolektif difasilitasi oleh perburuan tahunan untuk hewan liar.

Keempat. Selama kampanye militer, setiap prajurit membawa setidaknya 3-5 kuda bersamanya dalam kampanye militer. Dan ini adalah keuntungan militer utama para pengembara atas penduduk yang menetap.

"Taktik kavaleri ringan nomaden, mobile dan instan, antara lain, termasuk serangan cepat dan pemboman besar-besaran musuh dengan hujan panah untuk mengganggu barisannya bahkan sebelum memasuki pertempuran tangan kosong. ."

Seorang saksi mata langsung pada masa itu (1246-1247), Plano Carpini Italia, "berkeliaran dengan cara yang sama dengan mereka dan dengan mereka selama satu tahun empat bulan," menulis tentang senjata para pejuang Jenghis Khan: "Senjata setidaknya harus memiliki yang berikut: dua atau tiga busur, atau setidaknya satu busur yang bagus, dan tiga tabung besar penuh anak panah, satu kapak dan tali untuk menarik perkakas.

Saksi mata lain, Marco Polo, yang menjabat sebagai penasihat Kubilai selama 17 tahun, dengan gamblang menggambarkan taktik operasi tempur Mongol dengan musuh: “Dalam pertempuran dengan musuh, mereka menang seperti ini: mereka tidak malu untuk melarikan diri dari musuh; melarikan diri, berbalik dan menembak dari haluan. Mereka mengajari kuda-kuda mereka, seperti anjing, lempar dan putar ke segala arah. Ketika mereka didorong, mereka bertarung dengan gagah dan kuat dalam pelarian, persis seperti jika mereka berdiri berhadapan muka dengan musuh; dia berlari dan berbalik, menembak dengan akurat, mengalahkan kuda musuh dan banyak orang, dan musuh berpikir bahwa mereka marah dan dikalahkan, tetapi dia sendiri kalah, karena kudanya telah ditembak, dan orang-orang cukup dipukuli. Tatar, ketika mereka melihat bahwa mereka telah membunuh kuda musuh dan banyak orang, berbalik dan bertarung dengan gagah berani, menghancurkan dan mengalahkan musuh. Ini adalah bagaimana mereka memenangkan banyak pertempuran dan menaklukkan banyak negara.

Rupanya, pernyataan Marco Polo (1254-1324) harus diperlakukan dengan hati-hati, karena dalam banyak kasus ia mengatakan hampir segala sesuatu tentang Jenghisides dalam superlatif, namun, dalam penilaiannya, butir rasional dilacak dengan jelas dan masuk akal. Inilah yang dia tulis tentang Jenghis Khan: “Kebetulan pada tahun 1187 orang Tatar memilih seorang raja untuk diri mereka sendiri, dan dia, dalam bahasa mereka, Jenghis Khan, adalah pria yang pemberani, cerdas, dan berani; ketika saya memberitahu Anda, mereka memilih dia sebagai raja, Tatar dari seluruh dunia, yang tersebar di negara-negara asing, datang kepadanya dan mengakui dia sebagai penguasa mereka. Jenghis Khan ini memerintah negara dengan baik. Apa lagi yang bisa Anda katakan?

Bahkan mengejutkan berapa banyak Tatar yang terkumpul di sini.

Jenghis Khan melihat bahwa dia memiliki banyak orang, mempersenjatainya dengan busur dan senjata lainnya dan pergi berperang ke luar negeri. Mereka menaklukkan delapan wilayah; mereka tidak melakukan kejahatan kepada orang-orang, mereka tidak mengambil apa pun dari mereka, tetapi hanya membawa mereka pergi untuk menaklukkan orang lain. Dan entah bagaimana, seperti yang Anda dengar, mereka menaklukkan banyak orang. Dan orang-orang melihat bahwa pemerintahan itu baik, raja itu penyayang, dan mereka mengikutinya dengan sukarela. Jenghis Khan merekrut begitu banyak orang sehingga mereka berkeliaran di seluruh dunia, tetapi dia memutuskan untuk menaklukkan lebih banyak tanah.

Ilmuwan-sejarawan Rusia S.A. Nefedov, dalam artikelnya "The Mongol Bow and the Mongol Conquests," menjelaskan secara rinci fitur taktik militer pasukan Mongol.

Dia mengumpulkan banyak kesaksian tentang taktik dan teknik pertempuran bangsa Mongol dengan lawan-lawan mereka: "Dalam "The Great Chronicle" dari Matthew of Paris, kesaksian dari berbagai penulis diulang berkali-kali bahwa bangsa Mongol adalah "pemanah yang tak tertandingi", "pemanah yang luar biasa", "pemanah yang luar biasa". Salah satu uskup Hongaria menekankan bahwa bangsa Mongol adalah pemanah yang lebih terampil daripada orang Hongaria dan Polovtsy, dan bahwa "busur mereka lebih kuat". Thomas dari Split, menggambarkan pengepungan Pest, bersaksi bahwa “panah-panah Tatar yang mematikan menyerang dengan pasti. Dan tidak ada baju besi, perisai atau helm seperti itu yang tidak akan tertusuk. “Mereka mengatakan bahwa mereka menembak lebih jauh dari orang lain,” tulis biarawan Hungaria Julian. - Pada bentrokan pertama dalam perang, panah mereka, seperti yang mereka katakan, tidak terbang, tetapi mengalir seperti mandi. Dengan pedang dan tombak, mereka dikabarkan bertarung dengan kurang terampil.

S.A. Nefedov menulis: “Kavaleri ringan Mongolia berlari di depan musuh, menuangkan panah ke atasnya; jika musuh melakukan serangan, maka dia berubah menjadi penerbangan imajiner, tetapi selama "penerbangan" ini para pemanah, yang berbalik, menembak pengejar dan kuda mereka. Busur yang kuat dan panah besar memungkinkan untuk membunuh kuda - dan, memang, sumber yang dikutip di atas menunjukkan bahwa kekalahan kuda hampir merupakan elemen utama dari taktik ini.

Gaya tarik busur Mongolia mencapai 75 kg, dan jarak tembak - 320 meter. (Pemenang kompetisi pada tahun 1226, Yesugei Mergen, menembakkan panah ke 335 alda (538 m). Jarak bidik panahan jauh lebih sedikit dari 160–190 m. Kecepatan tembakan adalah 10–12 tembakan per menit. m membunuh seekor kuda atau menembus surat berantai. ”

Pertama-tama, tentang struktur di ketentaraan. Unit militer utama adalah selusin prajurit yang dipimpin oleh komandan mereka - seorang mandor. Sepuluh puluhan menjadi seratus, dipimpin oleh seorang perwira. Sepuluh ratus adalah seribu, dipimpin oleh seribu orang noyon. Jenghis Khan sendiri menunjuk posisi ini dari antara orang-orangnya yang setia dan dapat diandalkan, "yang bekerja dengan saya dalam menciptakan negara." Pada 1206, 95 ribu noyon diangkat. Kepercayaan tinggi yang diberikan kepada mereka oleh Jenghis Khan dibenarkan oleh orang-orang yang baru diangkat. Tidak ada pengkhianatan di pihak noyon-thousanders yang tercatat dalam Tale.

“Salah satu contoh yang dikutip oleh Rashid al-Din membangkitkan perasaan takjub. Suatu ketika, mempertimbangkan kandidat yang layak untuk posisi seribu orang, Jenghis Khan berkata: “Tidak ada Bahadur seperti Yesunbai, dan tidak ada orang seperti dia dalam bakat. Tapi, karena dia tidak menderita dari kesulitan kampanye dan tidak tahu kelaparan dan kehausan, dia menganggap semua orang lain, nuker dan pejuang, seperti mereka dalam menanggung kesulitan, tetapi mereka tidak mampu menanggungnya. Untuk alasan ini, dia tidak cocok untuk menjadi bos. Orang yang layak untuk menjadi seperti itu adalah orang yang mengetahui apa itu lapar dan haus, dan karena itu menilai berdasarkan kondisi orang lain, orang yang pergi di jalan dengan perhitungan dan tidak membiarkan tentara kelaparan dan kehausan, dan ternak untuk menjadi kurus ... ".

Beritahu saya, pembaca, dengan latar belakang kualitas pemimpinnya, pemimpin - siapa yang dapat ditempatkan di sebelah Jenghis Khan secara setara dalam memahami kesucian - jiwa manusia dan organisasi urusan militer?

Peneliti Alexander Domanin menemukan kata lain: "Lepaskan topi Anda, semua yang memakai tali bahu, di hadapan jenius militer Jenghis Khan!" . Tetapi mereka tidak mau dan tidak bisa melepas topi mereka di depan "pengembara liar". Kalau tidak, bagaimana mereka bisa menjelaskan kerugian jutaan dolar dari tentara dan orang-orang mereka sendiri.

Dalam unit, lusinan, perwakilan dari berbagai suku dilayani, sekarang bersatu menjadi satu orang - bangsa Mongol. Pergi dari selusin ke selusin lainnya dapat dihukum mati. Dalam pertempuran, prinsipnya adalah: satu untuk semua, dan semua untuk satu. Para pejuang dengan berani pergi berperang, mengetahui bahwa jika terjadi kematian, keluarganya akan diberikan semua yang diperlukan.

Semua peneliti Jenghis sampai pada pendapat bulat bahwa Jenghis Khan dan rekan-rekannya harus mengobarkan perang paling sulit dan terlama dalam waktu 1181-1205 dengan suku-suku Turki tetangga terkait.

Fenomena alami dan normal di pihak para pemimpin suku tetangga adalah penolakan kategoris untuk mematuhi kehendak "semacam Jenghis Khan", mereka adalah perwakilan dari keluarga khan kuno. Kehilangan kekuatan sendiri tidak terpikirkan. Hanya perang yang bisa menyelesaikan konflik - siapa yang lebih kuat.

Marco Polo dalam bukunya memberikan contoh khas (tidak dikonfirmasi dalam "Tale") tentang pacaran Jenghis Khan dengan putri Kereite Van Khan. Seperti, Wang Khan yang tersinggung dan marah menjawab: “Betapa tidak tahu malunya Jenghis Khan! dia mulai berbicara. - Untuk menikahi putriku! Apakah dia tidak tahu bahwa dia adalah pelayan dan budakku?! Kembalilah kepadanya dan katakan: Saya akan membakar putri saya, tetapi saya tidak akan menikah dengannya; katakan padanya dari saya bahwa dia harus dieksekusi sebagai pengkhianat dan pengkhianat terhadap kedaulatannya dengan kematian! .

Era baru dimulai dengan pembentukan satu negara politik Mongolia menggantikan bir Turkic kuno. Berbicara tentang periode pembentukan bangsa Mongolia, harus diingat bahwa Jenghis Khan tidak menghancurkan atau membantai suku-suku Turki tetangga. Itu bukan perang saudara, tetapi perang antara berbagai suku Turki, yang sepenuhnya independen dengan penguasa khan mereka. Van-Khan (Togrul) memimpin suku besar Kereites, Tayan-Khan - suku Naiman, Targitai-Kiriltuh - suku Taijuit, Arslan-Khan - Karluks, dll. Tujuan Jenghis Khan adalah untuk menyatukan semua suku yang berbeda ini menjadi satu negara yang kuat.

Dalam perang, seperti dalam perang, sebagian tentara, komandan militer, dan pemimpin khan dikalahkan dan dibunuh. Keluarga, wanita, orang tua, dan anak-anak mereka selamat. Dan seperti yang disebutkan di atas, atas arahan Jenghis Khan, mereka didistribusikan ke suku-suku lain dalam proporsi kecil, yang setelah satu atau dua generasi tidak lagi berbeda dari massa utama populasi.

Pada musim semi 1206, Kurultai dari "semua suku yang tinggal di tenda-tenda kain" berkumpul di hulu Sungai Onon. Untuk kecakapan militer dan pikiran yang luar biasa, Temirshin dianugerahi gelar - Jenghis Khan. Arti dari judul ini belum ditetapkan secara pasti. Misalnya, Akhmedzaki Validi Tugan (1890–1970), seorang profesor kehormatan di banyak universitas Eropa, menjelaskan gelar-nama “Genghis Khan” sebagai “selalu menang”, “menang”, “mengatasi”. Di sini mereka mendirikan spanduk putih sembilan-binchu dari Penguasa Tertinggi - Jenghis Khan.

Semua suku Mongol yang bersatu dibagi menjadi 95 komunitas suku, di mana Jenghis Khan menempatkan komandan noyannya yang setia. Mereka menjadi nenek moyang dari genera baru. Jenghis Khan sering menunjuk perwakilan dari klan yang paling kumuh ke posisi tinggi pemimpin militer. “Siapa Sorkhan-Shira? Hamba hamba, arat, di todege Taychaud. Dan siapa Badai dan Kyshlyk? Pengantin pria Tserenovsky. Sekarang Anda adalah kerabat saya. Makmurlah di darkhanatemu, suruh pakai sidak dan nyatakan chara-otok di tempatmu ”[§ 219, SS, diterjemahkan oleh Kozin S.A.].

“Saya juga menerima seribu di bawah komando penggembala domba Degai, perintah untuk merekrutnya dari berbagai bagian” [§ 222, ibid.]. Tentu, pertama-tama, Jenghis Khan memasukkan rekan-rekan terdekat dan setianya dalam noyon-ribuan, “yang bekerja dengan saya dalam menciptakan negara: Munlik-etsige, Boorchu, Mukhali, Khorchi, Jurchedai, Jebe, Subedei, Kubilai dan lainnya. rekan yang, dalam perbuatan, pada saat-saat kritis dari peristiwa yang paling penting, menunjukkan pengabdian mereka kepada Jenghis Khan. Untuk pengelolaan negara, pasukan, ulus, satu hal yang penting - kesesuaian profesional dan milik tipe psikologis orang yang dibedakan oleh kesetiaan mereka pada jalan yang dipilih, kejujuran dan keadilan.

"Ilmu utama yang dia kuasai selama tahun-tahun cobaan berat adalah ilmu mengenal orang, pilihan rekan." Kepada rakyatnya, dimulai dengan bangsawan tertinggi dan pemimpin militer dan diakhiri dengan tentara biasa, Jenghis Khan membuat tuntutan moral tertentu. Kebajikan yang paling dia hargai dan dorong adalah kesetiaan, pengabdian, dan ketabahan; kejahatan yang paling dibenci dan dibencinya adalah pengkhianatan, pengkhianatan, dan kepengecutan. Kebajikan dan keburukan ini adalah tanda bagi Jenghis Khan, yang menurutnya ia membagi orang menjadi dua kategori.

“Untuk satu jenis orang, kesejahteraan dan keamanan materi mereka lebih tinggi daripada martabat dan kehormatan pribadi mereka: oleh karena itu, mereka mampu menjadi pengecut dan pengkhianat. Ketika orang seperti itu tunduk pada bos atau tuannya, dia melakukan ini hanya karena dia mengenali dalam bos ini kekuatan dan kekuatan tertentu yang dapat menghilangkan kesejahteraan atau bahkan kehidupan, dia gemetar di hadapan kekuatan ini. Dia tidak melihat apa pun di belakang tuannya: dia secara pribadi tunduk pada tuan ini dalam urutan ketakutan, yaitu, pada dasarnya, dia tidak tunduk pada tuannya, tetapi pada ketakutannya sendiri. Dengan mengkhianati tuannya atau mengkhianatinya, orang seperti itu berpikir demikian untuk membebaskan dirinya dari satu-satunya orang yang memerintah atas dirinya: tetapi selalu melakukan ini karena takut atau perhitungan materi, dengan demikian ia tetap menjadi budak ketakutannya, keterikatannya pada kehidupan dan kesejahteraan materi, dan bahkan didirikan dalam perbudakan. Orang-orang seperti itu adalah sifat dasar, keji, pada dasarnya budak. Jenghis Khan membenci mereka dan tanpa ampun menghancurkan mereka. Di jalur penaklukannya, Jenghis Khan harus menggulingkan dan menggulingkan banyak raja, pangeran, dan penguasa. Hampir selalu, di antara rekan dekat dan bangsawan penguasa seperti itu, ada pengkhianat dan pengkhianat yang, dengan pengkhianatan mereka, berkontribusi pada kemenangan dan kesuksesan Jenghis Khan. Tetapi Jenghis Khan tidak memberi penghargaan kepada para pengkhianat ini atas pengabdian mereka, sebaliknya, setelah setiap kemenangan atas beberapa raja atau penguasa, sang penakluk besar memberi perintah untuk mengeksekusi semua bangsawan dan rekan dekat yang telah mengkhianati tuan mereka. Pengkhianatan mereka adalah tanda psikologi budak dan tidak ada tempat bagi orang-orang dengan psikologi seperti itu di kerajaan Jenghis Khan. Dan sebaliknya, tipe orang kedua, setelah penaklukan setiap kerajaan atau kerajaan baru, Jenghis Khan menghujani dengan penghargaan dan membawa lebih dekat ke dirinya sendiri semua orang yang tetap setia kepada mantan penguasa mereka di negara yang ditaklukkan ini sampai akhir, setia bahkan ketika kesetiaan mereka jelas tidak bermanfaat bagi mereka, dan berbahaya. Karena dengan kesetiaan dan ketabahan mereka, orang-orang seperti itu membuktikan bahwa mereka termasuk dalam tipe psikologis yang diinginkan Jenghis Khan untuk membangun sistem negaranya. Orang-orang dengan tipe psikologis ini, yang dihargai oleh Jenghis Khan, menempatkan kehormatan dan martabat mereka di atas keamanan dan kesejahteraan materi mereka. Mereka tidak takut pada seseorang yang dapat merenggut nyawa atau kekayaan materi mereka, tetapi mereka takut untuk melakukan tindakan yang dapat mempermalukan mereka dan mengurangi martabat mereka ”(menurut N.S. Trubetskoy“ Melihat sejarah Rusia bukan dari Barat, tapi dari Timur").

Konfirmasi yang jelas dari postulat yang begitu panjang, tetapi perlu dan jelas dari perilaku Jenghis Khan dapat menjadi kasus berikut, yang diberikan dalam buku Dr. Erenjen Khara-Davan: “Setelah kemenangan ini, insiden berikut terjadi, yang mencirikan sikap Jenghis Khan terhadap musuh yang dikalahkan dan dengan jelas menggambarkan kebiasaan stepa. Seorang mantan Bagatur dari Van Khan berkata kepada Jenghis Khan: “Sulit bagi saya untuk mengizinkan Anda menangkap dan membunuh tuan sah saya, jadi saya bertarung dengan Anda selama tiga hari untuk memberi Khan waktu untuk melangkah lebih jauh; sekarang, katakan padaku untuk mati, aku akan mati; tetapi jika Anda memberi saya hidup, maka saya akan bersemangat untuk Anda. Jenghis Khan menjawab: “Siapa pun yang tidak ingin meninggalkan tuannya dan, untuk memberinya waktu untuk melarikan diri lebih jauh, bertarung dengan saya sendirian, Anda sudah selesai. Menjadi teman saya."

Jadi Jenghis Khan selalu dan di mana-mana mendukung prinsip-prinsip aristokrat: kekuasaan tuan feodal atas pengikut, tuan atas budak, selalu mendorong pelayan yang setia dan menghukum pengkhianat tuannya dengan kematian, bahkan jika yang terakhir adalah musuhnya. Penguasa Mongol dengan ini mengungkapkan aspirasi dan cita-cita sejati aristokrasi stepa, yang karenanya bangga dengan pemimpinnya dan secara membabi buta mengabdi padanya.

Yang perlu diperhatikan adalah deskripsi pengembara yang diberikan oleh V.V. Grigoriev (1816–1881), profesor Departemen Sejarah Oriental di Universitas St. Petersburg, dalam monografi “Tentang orang-orang Scythian Saka” (1871). Grigoriev dari tahun 1851 hingga 1862 menjabat sebagai kepala Komisi Perbatasan Orenburg, tempat urusan pengelolaan Kazakh terkonsentrasi. Profesor itu menulis: "Suku-suku nomaden adalah penakluk penduduk menetap, alasannya adalah, antara lain, dalam keunggulan relatif mereka atas yang terakhir, baik secara fisik, mental, dan moral."

"Kisah Rahasia" berisi beberapa taktik dan persyaratan tentara Mongol: dalam perjalanan, pasukan harus "rumput tebal", sebelum dimulainya pertempuran - "danau", dalam pertempuran - "penusuk".

Sejarawan Rusia terkenal V.V. Kargalov mendefinisikan alasan keberhasilan militer pasukan Jenghis Khan sebagai berikut: “Kondisi kehidupan yang keras dari seorang peternak sapi nomaden, perang berdarah, dan serangan predator menentukan dunia spiritual khas padang rumput. Kekejaman, pengkhianatan, keganasan dalam pertempuran, disiplin besi, diperkuat oleh solidaritas suku, kesiapan terus-menerus untuk kampanye dan pertempuran - semua fitur prajurit Mongol ini adalah hasil dari cara hidupnya. Dan selanjutnya ... “Kehausan akan mangsa memimpin para khan Mongol dalam kampanye ribuan kilometer, melalui padang pasir dan semak-semak hutan. Rasa haus akan pengayaan mendorong tentara biasa ke kota-kota berbenteng yang penuh dengan tombak dan pedang, memaksa mereka untuk mempertaruhkan hidup mereka dalam pertempuran berdarah. Prajurit Jenghis Khan dan komandan mereka bukanlah "ksatria stepa" yang berjuang untuk "tujuan mulia", seperti yang dicoba oleh beberapa sejarawan asing, tetapi kaki tangan dalam perampokan biasa, meskipun skalanya megah, mencakup seluruh negara, tetapi dari sini itu tidak mengubah esensinya sama sekali » .

Berkat pikirannya yang tajam dan merangkul semua, diplomasi yang terampil, taktik dan strategi yang tak tertandingi dalam melakukan operasi militer, kelicikan militer, menggunakan data intelijen dan momen-momen menguntungkannya, dan, akhirnya, disiplin besi, keberanian dan keberanian prajuritnya, Jenghis Khan berturut-turut , satu demi satu, berhasil mengalahkan semua suku dan bangsa tetangga Turki. Anda masih bisa memahaminya. Tapi bagaimana dia bisa mengalahkan China yang bernilai jutaan dolar?

Menurut "Herodotus Mongolia" Sanang Setchen, pada tahun 1662 jumlah "Mongol Jenghis Khan" adalah 400 ribu orang. Angka ini ditegaskan oleh ilmuwan Mongolia modern Profesor B. Baabar dalam bukunya "Sejarah Mongolia", yang diterbitkan pada kesempatan ulang tahun negara itu, pada tahun 2000. Mongolia pada waktu itu disebut: "Empat puluh tambah empat", yaitu, populasi negara itu adalah empat puluh tumens Mongolia, ditambah empat yang Oirat.

Menurut L.N. Gumilyov, populasi Cina Utara, bersama dengan Tangut pada abad ke-13, adalah 60 juta orang, Cina Selatan (Kekaisaran Sung) - 30 juta, Asia Tengah (kekaisaran Khorezm Shah) - 20 juta, Eropa Timur (dari Volga hingga the Carpathians) - 8 juta, Georgia - 5 juta, Suriah - 5 juta.

Peneliti Kazakh Sultan Akimbekov dalam bukunya "History of the Steppes" mengutip angka-angka yang aneh: "Menurut sensus 1183, ada 6.158.636 Jurchen dan 42.331.764 Cina di Kekaisaran Jin" . Ini berarti bahwa satu prajurit Jenghis Khan ditentang oleh seratus Jin. Dan terlepas dari keunggulan musuh yang begitu jelas, Jenghis Khan memulai perang dan, pada akhirnya, menang. Tidak bisa dipercaya tapi benar.

Rencana ambisius Jenghis Khan, yang belum pernah terjadi sebelumnya sampai sekarang dalam skala dan keberaniannya, terdiri dari ini - untuk dapat menaklukkan negara-negara tetangga, melebihi jumlah ratusan hingga ribuan kali. Dan niat muluk ini dituntaskan oleh cucu-cucunya.

Sebelumnya, Grousset menulis: "Genghis Khan meninggalkan Mukhali (panglima tertinggi tentara Mongol di Cina) setengah dari pasukannya yang berjumlah 23.000 tentara sebelum pergi ke Barat".

Semuanya menyatu - peluang mobilisasi di negara mana pun berjumlah 10% dari total populasi. Artinya, pada awal kampanye militer di Cina pada tahun 1211, jumlah tentara Jenghis Khan adalah 46 ribu tentara.

Salah satu yang pertama menjelaskan fenomena fenomenal ini adalah akademisi Rusia V.P. Vasiliev (1818-1900), yang berbicara bahasa Cina, Manchu dan Khalkha-Mongolia dan yang melakukan pekerjaan ilmiah di Cina pada tahun 1840-1850. Akademisi (sejak 1886) V.P. Vasiliev menulis: “Pada saat ini (1215), orang-orang Mongol sudah merekrut pasukan dari Cina, 46 divisi Cina berpartisipasi dari provinsi-provinsi Hebei dan Hedun yang ditaklukkan! Panglima mereka adalah seorang Shi-tian-ni Cina, yang menjabat sebagai asisten Mukhali. Data ini dikonfirmasi oleh N.Ya. Bichurin.

Setelah jatuhnya Bukhara, Khorezmshah meninggalkan tujuh ribu Kara-Kitai dari pasukan keponakannya dan pergi ke pihak Mongol. Emir Mah Rui, salah satu bangsawan Balkh, juga melewatinya. Orang-orang mulai meninggalkannya dan pergi tanpa diketahui, dan sejak saat itu kekuasaan melemah, mabuk, ikatan putus dan tekad dan kekuasaan dirusak ... Aliran kekuatan fisik dari Khorezmshah ke Jenghis Khan adalah kebalikan dari perang . Hanya dalam waktu seratus hari, Jenghis Khan berhasil menghancurkan negara bagian Khorezmshahs.

Akademisi Rusia lainnya B.Ya. Vladimirtsov (1884-1931), yang pada suatu waktu bekerja di departemen sastra Mongolia dan Kalmyk dari Sorbonne School of Living Oriental Languages, menulis dalam karyanya "Genghis Khan" pada tahun 1922: "Selama perang dengan Ching, selama ini kampanye di ruang besar, kejeniusan militer Jenghis Khan, kejeniusan komandan, sangat jelas dan cembung terpengaruh. Dan kemudian ilmuwan itu menambahkan: “Di kepala pasukan Mongolnya ada seorang pria yang, tanpa berlebihan, bisa disebut jenius militer” [ibid, hal. 179]. Ini mungkin satu-satunya deskripsi objektif Jenghis Khan yang diberikan oleh seorang akademisi Rusia. Sejarawan Eropa lainnya, hingga hari ini, terus mencirikan Jenghis Khan sebagai pemimpin pengembara yang buta huruf. Berikut adalah contoh dari Sejarah Dunia Inggris. "Tidak menjadi komandan yang hebat, Jenghis Khan mencapai keberhasilan militer yang luar biasa, berkat pasukan "rakyat" yang benar-benar besar, yang sebagian besar terdiri dari kavaleri." Dan kemudian penjelasan berikut: "... kemampuan manuver yang tinggi dan kecepatan pergerakan kavaleri melintasi padang rumput, kemenangan Jenghis Khan menjadi cukup bisa dimengerti." Dalam buku referensi singkat lainnya, alasan kemenangan bangsa Mongol dijelaskan dengan lebih sederhana, kata mereka, bangsa Mongol sejak kecil adalah penunggang kuda yang terampil. Ini adalah karakteristik kesuksesan "sirkus" Barat - pengendara yang luar biasa! Hanya.

Sinolog V.P. Vasiliev meringkas: “Jadi apa yang memaksa orang - baik Cina dan Jurchen, misalnya, untuk pergi ke sisi Tatar, yaitu, tidak hanya Tatar, tetapi perwakilan (dan seluruh komunitas) dari orang lain yang menjadi setia ke negara Mongol dan pembawa ide Mongolia. Dan siapa yang disebut Mongol (secara eksklusif dalam arti kolektif) - sebagai anggota dari sistem politik tunggal. Bangsa Mongol menjalankan kekuasaan mereka karena program Jenghis Khan menyediakan (dan tidak hanya direncanakan, tetapi benar-benar dilaksanakan) memastikan "penegakan hukum yang memenuhi kebutuhan seluruh komunitas masyarakat" di negara bagian Mongolia.

Orientalis Prancis mencatat: “Kualitas utama Shaker of the Universe adalah pikiran dan kehati-hatian. Dia melakukan atau diizinkan untuk melakukan kekejaman massal yang paling tak terbayangkan, tetapi hanya karena di lingkungan Mongolia kontemporer mereka tidak tahu cara lain berperang, sama seperti mereka tidak bisa membayangkan cara hidup lain kecuali hidup nomaden, menemukan gaya hidup menetap. negara yang hanya cocok untuk perampokan, perampokan, dan perburuan orang. Tetapi pada hari ketika Jenghis Khan yakin bahwa situasinya berbeda, dia segera memutuskan untuk menggunakan pengalaman baru, segera memerintahkan Yelü Chucai untuk mengembangkan program untuk administrasi reguler wilayah yang telah diselesaikan, termasuk di dalamnya daftar pajak tetap, dalam kata, segala sesuatu yang "Cina "Penasihat".

Salah satu cara untuk mencapai kemenangan mereka, Jenghis Khan melihat kemungkinan intimidasi musuh potensial mereka. Menakut-nakuti, setrum, memikat imajinasi musuh Anda dengan tak terkalahkan tentara Mongol maju. Tunjukkan dan buktikan bahwa penyerahan diri, ketaatan yang tidak perlu dipertanyakan lagi adalah syarat untuk menyelamatkan nyawa mereka, dan perlawanan bersenjata adalah kematian semua makhluk hidup. Karena itu, terkadang bangsa Mongol "menghapus dari muka bumi" seluruh kota. Jenghis Khan menggigit tunas-tunas pemberontakan yang muncul melawannya, menekan perlawanan sebelum sempat terbentuk. Dia tidak mengenal belas kasihan. "Saya melarang Anda," katanya kepada orkhonnya, "untuk menunjukkan belas kasihan kepada musuh saya tanpa instruksi saya. Ketika musuh ditaklukkan, ini tidak berarti bahwa dia telah tunduk: dia akan selalu membenci tuan barunya.

Sejarawan Inggris lainnya, John Maine, sepenuhnya menegaskan tesis ini: “Orang-orang Mongol menggunakan teror sebagai strategi, bertindak dengan kekejaman yang begitu mengerikan di satu kota sehingga yang lain menyerah begitu saja tanpa bertanya ... orang harus memahami bahwa oposisi berarti kematian, dan menyerah berarti bertahan hidup. ” .

Seperti yang sudah pembaca ketahui, diplomat Sung Selatan, Jenderal Meng Hong, berada di markas Mukhali selama setahun penuh. Kepentingannya - untuk menghilang dari peta politik Kekaisaran Jin - musuh bebuyutan mereka. Namun Jenghis Khan diuntungkan dari permainan politik yang rumit ini. Pertama, dengan tangan Cina, termasuk yang selatan (mengapa Jenderal Meng Hong tinggal bersamanya selama satu tahun penuh) Jenghis Khan menaklukkan Cina Utara (Kekaisaran Jin), dan kemudian pada tahun 1280 cucunya, Khan Kubilai menaklukkan Cina Selatan juga (Kekaisaran Lagu).

Hasil kombinasi Jenghis Khan yang cerdik diringkas oleh sejarawan dan penulis Tatar G.R. Enikeev: “Jadi, “Mongol kecil mengalahkan China Besar, menyatukan orang-orang yang tidak ingin menjadi korban Sinicization.”

Hal itu diamini oleh Akademisi B.Ya. Vladimirtsov: “Para pemimpin dan pejabat militer Jurgen menyadari bahwa invasi Jenghis Khan sama sekali bukan serangan biasa atau serangan pengembara semi-liar dan pasukannya bukanlah kerumunan pengendara padang rumput yang sumbang, dan mulai melihat di Khan Mongol penguasa masa depan Tiongkok, yang ditakdirkan untuk menggulingkan orang-orang Jin dan menemukan dinasti barunya.” Itulah yang terjadi dalam waktu dekat. Dan kemudian akademisi melanjutkan: “Resimen baru dan seluruh korps dengan cepat diciptakan dari Cina, Jurchen, dan Khitan, yang, setelah mematuhi disiplin militer Mongolia, meningkatkan kekuatannya dan memungkinkannya untuk menyelamatkan unit militer murni Mongolia” [ibid.].

Sejarawan Prancis René Grousset menyimpulkan: "Genghis Khan mengubah perang Mongol melawan Qing menjadi perang nasional!" .

Dari "keluarga emas" keluarga Jenghis Khan, peserta perang, hanya tiga yang tewas: cucu Mutugen, putra Chagatai, selama penyerbuan benteng Bamchan; Kulkan, adik Jenghis Khan, selama penyerangan terhadap benteng Kolomna dan menantu Jenghis Khan Tokuchar selama penyerangan di Nishapur.

Kasus serupa perpindahan massal penduduk ke pihak pasukan Jenghis Khan terjadi pada tahun 1218 ketika pasukan Jebe Noyan (2 tumens) memasuki Turkestan Timur melawan Kuchluk. Jebe mengumumkan kepada penduduk bahwa setiap penduduk dapat menganut keyakinan yang diinginkannya, dan bahwa warga sipil tidak akan menderita kerugian apa pun. Pemberontakan dimulai di mana-mana di negara itu melawan Kuchluk, penindas Muslim, dan orang-orang Mongol mulai diterima sebagai penyelamat.

Pada tahun 1219, ke Jenghis Khan, ketika dia dan pasukannya berada di tenggara Danau. Balkhash (sebelum invasi ke tanah Khorezmshah), Araslan Khan, pemimpin Karluk, Sunkan-tegin, penguasa baru Almalyk, Idikut Baurchuk, pemimpin Uighur, tiba dengan pasukan mereka. Tentara Mongol, menurut perkiraan Bartold, mulai berjumlah 150 hingga 200 ribu tentara, yang jauh lebih sedikit daripada tentara Khorezmshah.

Peneliti Bulat Kystaubaev dalam bukunya mengutip fakta aneh bahwa selama pengepungan Otrar, pasukan Kipchak dalam jumlah 10 ribu tentara yang dipimpin oleh Karasha-bek menyeberang ke sisi pasukan Jenghis Khan. Itu bukan pengkhianatan, tapi pilihan sadar mendukung suku dekat darah, bahasa, budaya, semangat melawan penakluk kemarin. Hal yang sama terjadi kemudian di kota-kota lain di Khorezm.

“Tidak semua orang sezaman dengan peristiwa itu menganggap invasi Mongol sebagai kemalangan besar. Pada Abad Pertengahan, perang adalah hal biasa. Jika begitu banyak negara runtuh di bawah tekanan Mongol, maka negara-negara ini tidak memiliki kekuatan internal. Realisasi fakta ini tidak diungkapkan kepada semua orang. Tabib Abd-al-Latif dari Baghdad (w. 1231–1232) tahu mengapa orang-orang Khorezmia menyerah pada orang-orang Mongol “Khorezmshah Muhammad ibn Tukush adalah seorang pencuri dan pemerkosa, dan tentaranya adalah rakyat jelata, ... kebanyakan dari mereka adalah orang Turki - baik kafir atau Muslim bodoh ... Dia biasa membunuh sebagian suku, dan mengambil sisanya untuk melayaninya, dan hati mereka penuh kebencian padanya. Baik dalam kaitannya dengan rakyatnya sendiri, maupun dalam kaitannya dengan musuh-musuhnya, dia mengejar kebijakan yang bijaksana ... Dan begitulah Tatar, semua anak dari satu ayah, dengan satu bahasa, satu hati dan satu pemimpin yang mereka patuhi» .

Contoh lain. Pangeran Rusia Yaroslav Vsevolodovich membuat perjanjian damai dengan Batu Khan, dan dari tangan khan sang pangeran menerima label untuk pemerintahan Agung di Rusia, dan dalam kampanye barat ke Eropa, pasukan Batu Khan, bersama dengan yang lain, termasuk Rusia prajurit.

“Dalam tradisi bangsa Mongol, itu adalah penggunaan populasi negara-negara yang ditaklukkan di eselon pertama pasukan mereka, oleh karena itu, tentara dari padang rumput Polovtsian dan kerajaan Rusia hadir di pasukan Batu Khan selama penaklukan negara-negara Eropa Tengah.”

Peneliti A.A. Gordeev, penulis buku "History of the Cossack", mengedepankan versi yang berani dan logis tentang skor ini: "Kavaleri ringan dibentuk dari komposisi orang-orang yang ditaklukkan, dibedakan oleh sifat-sifat khusus stepa - mobile, cekatan , kuat secara fisik dan terbiasa berkuda. Dasar dari kavaleri ringan di pasukan Mongol adalah "pasukan Cossack", yang terdiri dari suku-suku gerombolan Siberia "Kasakh" dan Asia Tengah - Uzbek (pada abad ke-13 tidak ada "Kasakh" dan Uzbek sama sekali). Setelah penaklukan suku-suku ini oleh bangsa Mongol, mereka menjadi bagian dari pasukan mereka dan muncul bersama mereka di padang rumput Rusia. Dan di stepa selatan Rusia, seperti yang Anda tahu, Polovtsy berkeliaran, juga milik komposisi suku-suku Turki. Mereka memiliki satu bahasa yang sama dengan alien, cara hidup yang sama. Jadi, bagi mereka, pengembara stepa, di bawah standar apa yang harus dilayani, tidak ada banyak perbedaan. Kalau saja ada komandan yang sukses dan giat.

Beberapa peneliti dalam karya mereka mengutip fakta yang tampaknya luar biasa: "... para ksatria Duke of Habsburg berhasil menangkap satu komandan detasemen Tatar, yang ternyata adalah ... seorang bangsawan Inggris yang melayani khan agung" (A Bushkov, hal.277).

Dalam pasukan Jenghis Khan tidak ada pembagian menjadi "kita" dan "mereka". Persaudaraan militer, etika ksatria menyamakan perbedaan etnis dan pengakuan para pejuang. Mereka memiliki satu tujuan - rampasan perang.

Karena Jenghis Khan bukan penganut agama apapun dan tidak mengikuti pengakuan apapun, dia tidak menunjukkan intoleransi dan preferensi untuk satu agama di atas yang lain dan tidak meninggikan satu di atas yang lain; sebaliknya, dia menghormati dan menghormati orang-orang terpelajar dan saleh dari semua keyakinan agama, menganggap perilaku seperti itu sebagai jaminan untuk mendapatkan Kerajaan Allah. Dan sebagaimana dia memandang dengan hormat kepada kaum Muslimin, demikian pula dia menaruh belas kasihan kepada orang-orang Kristen dan orang-orang musyrik. Dan anak-anak dan cucu-cucunya, masing-masing beberapa orang, memilih iman mereka sesuai dengan kecenderungan mereka: beberapa masuk Islam, yang lain menjadi Kristen, beberapa memilih penyembahan berhala, dan beberapa tetap setia pada kebiasaan kuno kakek dan ayah mereka, dan tidak bersandar pada pihak mana pun, tetapi ada minoritas seperti itu. Tetapi meskipun mereka menganut agama yang berbeda, sebagian besar mereka menghindari fanatisme dan tidak menyimpang dari Yasa Jenghis Khan, yang memerintahkan semua rumor dianggap sama dan tidak ada perbedaan di antara mereka untuk dibuat ”(Juvaini, I, hal. 19 ). Dalam istilah modern, para penakluk Mongol sangat toleran.

Mengenai strategi dan taktik melakukan operasi militer pasukan Jenghis Khan, Kolonel Bulat Kystaubaev mengungkapkan instruksi dari komandan yang brilian ini dengan kata-kata berikut: “Dia memberi peringkat kemampuan untuk menggabungkan risiko yang masuk akal dengan perhitungan yang akurat dengan kebijaksanaan dan bakatnya. noyon. Prajurit berkewajiban untuk menghancurkan musuh maksimum dan pada saat yang sama menyelamatkan hidupnya sendiri untuk keluarga, untuk komunitas suku, untuk suku, untuk Horde.

Bagi seorang pejuang, keberanian adalah taktik bertahan hidup, pengecut adalah jebakan maut. Jenghis Khan percaya bahwa dalam pertempuran seseorang dapat menyelamatkan nyawa dan menang melalui serangan mendadak, pertahanan yang terampil, manuver yang cekatan, mundur sementara, dengan harapan memikat musuh ke dalam jebakan yang telah disiapkan sebelumnya. Pada saat yang sama, pemikiran untuk meremehkan musuh tidak boleh dibiarkan. Jenghis Khan mengajarkan bahwa menganggap diri sendiri lebih pintar daripada musuh pasti akan mengarah pada kekalahan ”(menurut B. Kystaubaev).

Sejarawan K. Bosworth, yang mempelajari era Mamluk yang tak terkalahkan dengan baik, memberi orang Turki deskripsi yang menyanjung: "Orang Turki menyerupai sebutir pasir, yang, masuk ke benda asing, tumbuh berlebihan dan menjadi mutiara, yang kemudian menghiasi kerajaan mahkota negara-negara besar".

Peneliti Oirat E. Khara-Davan memberikan penilaian objektif tentang kegiatan militer Jenghis Khan: “Orang-orang Mongol memiliki pasukan paling sempurna dari semua yang ada di dunia saat itu, yang paling disiplin dan paling terorganisir. Dia dipersenjatai dan diperlengkapi dengan baik, memiliki personel terlatih permanen, dan hierarki layanan yang ketat. Teknologinya sangat canggih. Jenghis Khan sendiri dan komandan terbaiknya Jebe-noyon dan Subedei-bagatur dianggap oleh para sejarawan sebagai jenius militer. Dapat dikatakan tanpa berlebihan bahwa mereka melampaui para komandan besar Eropa - Alexander Agung, Julius Caesar dan Napoleon, baik dalam hal ukuran dan jumlah kemenangan mereka dan tidak adanya kekalahan dalam latihan tempur mereka, dan dalam pencapaian mereka, mahkota yang merupakan penciptaan Kerajaan ukuran yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Banyak peneliti bingung tentang alasan keberhasilan yang begitu menakjubkan dari tentara Mongol. L.N. Gumilyov cenderung menganggap ini, menurut teorinya, ledakan energi yang penuh gairah: “Bagaimana beberapa orang Mongol, yang jumlahnya sedikit lebih dari setengah juta, dibagi menjadi suku-suku yang berbeda, tidak terorganisir, tanpa pelatihan militer, tanpa persediaan? - tidak ada cukup besi, dapatkah menangkap separuh dunia: Cina dengan Indochina , Tibet dan Iran, Asia Tengah, Kazakhstan, Ukraina, mencapai pantai Laut Mediterania dan melewati Polandia dan Hongaria ke Laut Adriatik? Ini adalah tugas yang belum terpecahkan dalam historiografi. Jadi diyakini bahwa ini adalah semacam keajaiban Mongolia.

Pertama, L.N. Gumilyov meremehkan kemampuan pasukan Jenghis Khan. Dia melihat bangsa Mongol di abad kedua puluh. Dan orang-orang Mongol abad XIII itu adalah orang-orang yang sama sekali berbeda. Ini adalah berbagai suku dari jutaan orang Turki yang tinggal di sepanjang Stepa Eurasia dari Amur sampai Danube. Mereka terorganisir dengan sempurna, berkat bakat brilian Jenghis Khan sendiri dan komandannya yang luar biasa Subedei, Jebe, Mukhali, dan lainnya.

Disiplin militer dan perintah komando dipatuhi tanpa bertanya dan akurat. Mereka hidup menurut piagam mereka, menurut hukum Jenghis Khan, menurut ajaran Yasa, menurut ajaran hukum Belik dan moralitas. Mereka adalah tentara rakyat. Seluruh struktur masyarakat dibangun di atas model militer dan dimaksudkan untuk melakukan permusuhan. Kerajinan militer diajarkan sejak anak usia dini di bawah bimbingan mentor yang berpengalaman.

Penulis sejarah Arab mencatat: “Allah SWT mendistribusikan sehingga setiap bangsa, setiap suku, setiap generasi, setiap klan berhasil dalam kesempurnaannya: orang Cina dalam kerajinan, orang Yunani dalam filsafat dan sastra, orang Arab kuat dalam kaligrafi, tulisan dan teologi, Sassanid di perangkat negara, Turki di perang".

Jawaharlal Nehru dalam bukunya "A Look at World History" mencatat bahwa orang Turki tidak menciptakan peradaban mereka sendiri, seperti Cina, India atau Irak, mereka memiliki peran yang berbeda - mereka mempersonifikasikan kekuatan militer Asia.

“Mungkin tidak ada yang akan membantah bahwa jika bangsa Mongol tidak memiliki kuda unik yang berenang di air seperti ikan, secepat angin, tidak mengenal lelah, haus dan lapar, sama sekali tidak peka terhadap dingin dan panas, mereka tidak akan ditaklukkan setengah-setengah. dunia, tetapi mereka bahkan tidak akan mampu menaklukkan negara tetangga.

Pakar militer, yang memeras otak, rupanya menulis lebih dari satu disertasi tentang taktik dan strategi pasukan Mongolia. Banyak alasan yang menjelaskan keberhasilan pasukan Mongol telah berulang kali dikutip di sini, dan saya akan mengulangi beberapa di antaranya:

Keterlibatan dalam operasi militer sekutu mereka dan orang-orang yang ditaklukkan dengan jaminan bahwa mereka akan menerima bagian yang sama dalam rampasan militer;

Dalam hal kematian seorang pejuang - jaminan untuk menyediakan semua yang diperlukan keluarganya;

Penggunaan kontradiksi dan perselisihan yang terampil di kubu musuh yang menguntungkannya;

Perencanaan operasi militer yang terampil menggunakan seluruh rangkaian tindakan taktis: manuver, mundur, penyergapan, jebakan, dll .;

Propaganda: mengintimidasi, berjanji, menipu, membuat penampilan, memperkenalkan disinformasi, menyetrum, menunjukkan kekuatan;

Pengintaian musuh yang cermat;

Keberanian dan daya tahan prajurit, dzhigitovka yang luar biasa, dan kepemilikan senjata yang hebat;

Saling membantu dan saling membantu dalam pertempuran - satu untuk semua dan semua untuk satu;

Kekejaman terhadap musuh dan kemurahan hati terhadap pahlawan mereka yang menang.

“Adapun kekejaman dan kekejaman, dalam sejarah baru-baru ini sudah cukup banyak dari mereka baik di Eropa maupun di Asia, dan mereka dilakukan oleh orang-orang yang dibesarkan di dunia yang beradab, dan tidak dibesarkan di padang rumput liar.” Contoh: Basil Kaisar Bizantium pada tahun 1014 memerintahkan 15.000 tawanan Bulgaria untuk dibutakan;

- Raja Inggris Richard the Lionheart pada tahun 1192 memerintahkan eksekusi lebih dari dua ribu sandera Muslim;

- Umat Katolik Prancis pada tahun 1572 membantai lebih dari 30 ribu orang Protestan dalam satu minggu (Malam St. Bartholomew);

- Amerika pada tahun 1945 akibat bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki dalam sekejap menghancurkan ratusan ribu warga sipil.

- Pada tahun 1858, pasukan Anglo-Prancis, untuk membuktikan kepada seluruh dunia bahwa mereka bukan orang barbar, membakar 200 kuil dan kastil Buddha di Cina. Sebuah contoh yang baik diberikan pada musim gugur tahun 1860 oleh Jenderal Kuzen ketika dia menjarah "Istana Musim Panas" kekaisaran di dekat Beijing. Dan Lord Elgin, yang ingin menaungi kemuliaan jenderal Prancis ini, memerintahkan untuk membakar istana ini, yang oleh Russell, karena nilai artistiknya, ditempatkan di sebelah Katedral St. Mark di Venesia. Kemudian orang Cina mengerti siapa pembawa "budaya universal" Eropa itu.

Dan bagaimana menyikapi penjarahan dan pembakaran kota Tunisia pada tahun 1535 oleh pasukan Charles V? Kemudian perpustakaan al-Abdalia yang paling berharga hancur total.

Jadi, tidak ada gunanya membandingkan tingkat kekejaman para penakluk di Abad Pertengahan, yang mana di antara mereka yang “lebih keren”. Tidak ada perang tanpa korban. Setiap peneliti mencari dan menemukan apa yang dia butuhkan saat ini, mencoba memutihkan atau menaungi fakta sejarah yang ditemukan.

Tentang bencana Otrar. Penguasa lokal Kair Khan, karena ketidakpuasaan dan keserakahannya, mencemooh semua aturan perdagangan internasional, sebagai penyebab utama pemukulan utusan Jenghis Khan, tampaknya merasa bersalah, berjuang sampai akhir. Tapi dia tidak lolos karena pembalasan.

Sejarawan Arab Ibn al-Athir (1160–1233), yang tulisannya V.G. Tizenhausen termasuk dalam volume pertamanya, menulis sebagai berikut: “... sejak Allah, Yang Mahakuasa dan Maha Tinggi, menciptakan manusia, sampai sekarang dunia tidak mengalami hal seperti ini ... umat manusia tidak akan melihat kejadian seperti ini. sampai datangnya cahaya dan lenyapnya dunia, kecuali Yajuj dan Majuj. Adapun Antikristus, dia mengasihani mereka yang mengikutinya dan hanya akan menghancurkan mereka yang melawannya; ini (Tatar) tidak mengasihani siapa pun.

Ilmuwan Baghdad al-Jahaz (775-868), empat abad sebelum jatuhnya kota asalnya, seperti seorang oracle, memperingatkan sesama warganya: perubahan tidak tertahankan. Inti dari komposisi mereka didasarkan pada gerakan dan mereka tidak memiliki tujuan untuk perdamaian ... Mereka tidak memiliki pikiran lain selain merampok, merampok, berburu, berkuda, duel pejuang, mencari mangsa dan menaklukkan negara. Pikiran mereka diarahkan hanya untuk ini, hanya tunduk pada tujuan dan motif ini, dibatasi oleh mereka dan hanya terhubung dengan mereka. Mereka menguasai hal-hal ini dengan sempurna dan mencapai batas di dalamnya. Itu menjadi keahlian mereka, perdagangan, kesenangan, kebanggaan, subjek percakapan dan percakapan malam mereka.

Menurut seorang sejarawan Arab, ketika merebut kota-kota, orang-orang Mongol "... menghunus pedang pada penduduknya, yang terbunuh dalam jumlah yang sangat besar dan tak terhitung, dan merampok segala sesuatu yang baik bagi mereka, dan apa yang tidak baik, mereka membakarnya...". Atau: "Saat menghitung orang mati selama perebutan kota Merv, ternyata jumlahnya mencapai 700.000."

Sejarawan Katolik Inggris Matthew dari Paris (meninggal pada 1259) bermain bersamanya dan memperluas jumlah informasi: “Setelah menyerbu perbatasan Saracen, mereka (Mongol) meratakan kota-kota, menebang hutan, menghancurkan benteng, mencabuti kebun anggur, menghancurkan kebun, membunuh penduduk kota dan penduduk desa.” Dan begitu menakutkan dan mengerikan berita genosida dan kekejaman gerombolan Tatar berjalan-jalan melintasi negara dan benua. Dan apa pernyataan seperti: "mereka menebang hutan, kebun buah dan kebun anggur." Ternyata beberapa preman membantai penduduk sipil, yang lain adalah penebang, mencabut ribuan hektar hutan, kebun dan kebun anggur, dan yang lain lagi, perampok, merampok, membakar, dan menangkap. Jumlah total mereka yang terbunuh selama penangkapan kota Merv berjumlah 700 ribu orang, sementara diketahui bahwa populasi Merv abad pertengahan hampir tidak melebihi 15-20 ribu orang. Populasi Bukhara, misalnya, selama periode ini adalah 16 ribu orang (Volume IV sumber Persia, hal. 165). Menurut hemat kami, ini jelas merupakan distorsi dan distorsi fakta sejarah yang berlebihan, yang diperhitungkan untuk propaganda demi kepentingannya sendiri. Diketahui bahwa orang Arab, Persia, dan Cina selalu memenangkan "perang dengan pena" melawan Tatar. Sejarawan Amerika D. Weatherford mengatakan bahwa jika kronik Arab dan Persia dari jumlah "warga yang hancur" yang disebutkan dapat dipercaya, maka ternyata setiap Tatar harus membunuh ... tiga ratus lima puluh orang.

Sejarawan Arab dan Persia telah mencoba mengkarakterisasi Jenghis Khan dengan julukan yang paling menghina.

Dan Ibn al-Athir sendiri, di akhir Pendahuluannya yang ekstensif, mengakui: “Tatar berhasil dalam bisnis ini (penaklukan negara-negara Asia Tengah oleh Tatar) hanya karena kurangnya penolakan, dan alasan ketidakhadirannya. adalah bahwa Khorezmshah Muhammad mengambil alih tanah-tanah ini, membunuh dan menghancurkan raja-raja mereka, Ya, dia sendiri yang tetap menjadi penguasa semua negara, dan ketika dia melarikan diri dari mereka (Tatar), maka di negara-negara ini tidak ada yang tersisa yang akan melindungi dan Lindungi mereka.

“Khorezmshah memerintahkan untuk membakar segala sesuatu di daerah perbatasan sehingga tentara Jenghis Khan tidak akan menemukan makanan atau makanan. Dan tidak ada keraguan bahwa instruksi penguasa besar itu tidak dilaksanakan. Adapun kebutuhan warga sekitar, kebutuhan shah yang agung ini sama sekali tidak dipedulikan.

“Tidak ada perlawanan rakyat terhadap Jenghis Khan. Para khan dan emir berlari ke sisinya, dan rakyat jelata, yang disiksa oleh penguasa lokal yang rakus, tidak ingin berpihak.

Di sinilah semuanya jatuh ke tempatnya. Bukan Tatar yang jahat, tetapi Khorezmshah membunuh dan menghancurkan semua orang, bahwa "tidak ada yang tersisa untuk melindungi dan melindungi mereka." Dan menjadi jelas mengapa Muslim di Maveranahr sudah pada tahun 1208 mengatakan bahwa "kuk orang-orang Khorezmiyah dari keyakinan yang sama lebih buruk daripada kuk orang-orang kafir."

Dari buku periode Horde. Suara Waktu [antologi] penulis Akunin Boris

Kisah tentang kedatangan Jenghis Khan di sekitar kota Zhongdu, tentang bagaimana Altan Khan, sebagai tanda penyerahan [ke Jenghis Khan], mengirim putrinya kepadanya, tentang pelarian Altan Khan ke kota Namgin , tentang pengepungan dan penaklukan Zhongdu oleh tentara Jenghis Khan ... Jenghis Khan tiba dalam batas-batas kota yang disebutkan di atas

Dari buku periode Horde. Suara Waktu [antologi] penulis Akunin Boris

Kisah tentang kematian Jenghis Khan, tentang pembunuhan pemimpin Tangud dan semua penduduk kota ini, tentang kembalinya para noyon ke markas dengan peti mati [Jenghis Khan], pengumuman kematian Jenghis Khan. Jenghis Khan, tentang perkabungan dan penguburannya Jenghis Khan, yang meramalkan kematiannya karena penyakit itu, memberi perintah

Dari buku Baptisan oleh Api. Volume I: "Invasi dari Masa Depan" pengarang Kalashnikov Maxim

Instrumen keberhasilan Austria dan Ceko Agar adil, perlu dicatat bahwa di Austria dan Cekoslowakia, Hitler benar-benar menggunakan kolom kelima yang paling kuat dari orang Jerman lokal. Dapat dimengerti: orang Austria hanyalah orang Jerman Selatan, dan di Cekoslowakia pada tahun 1938

Dari buku ke awal. Sejarah Kekaisaran Rusia pengarang Geller Mikhail Yakovlevich

Saatnya untuk Reformasi dan Keberhasilan Kebijakan Grozny yang luas mengubah negara bagian Moskow menjadi kamp bersenjata yang sesungguhnya dengan proporsi yang sangat besar. G. Vernadsky Mengeluh tentang kehidupannya yang keras dan pengkhianat yang mengganggunya, Ivan mengingat dalam Suratnya kepada Kurbsky "bagaimana awalnya": "Saya berada di

Dari buku Di Markas Besar Hitler. Kenangan Jenderal Jerman. 1939-1945 pengarang Warlimont Walter

Bagian Ketiga Periode keberhasilan militer yang menakjubkan Mei 1940 - Desember

Dari buku Stalin dan konspirasi militer tahun 1941 pengarang Meshcheryakov Vladimir Porfiryevich

Lampiran DARI KONSPIRASI MILITER TAHUN 1937 KE KONSPIRASI MILITER TAHUN 1941 A. Smirnov. MANUVER HEBAT Selama empat puluh tahun sekarang, historiografi kita telah didominasi oleh tesis penindasan tahun 1937-1938 sebagai salah satu alasan utama kekalahan Tentara Merah pada tahun 1941. Pada saat yang sama, dianggap bahwa

Dari buku Empire of the Turks. peradaban besar pengarang Rakhmanaliev Rustan

BAB 5 Kerajaan Jenghis Khan Delapan abad yang lalu, satu orang menaklukkan separuh dunia. Namanya Jenghis Khan. Itu adalah penakluk terbesar di arena sejarah dunia.Transisi pasukannya tidak diukur dalam kilometer, tetapi dalam derajat garis lintang dan garis bujur. Seluruh Susunan Kristen gemetar

Dari buku Bagaimana Stalin mencegah "perestroika" penulis Krasnov Pavel

VERTIGO DARI SUKSES Tentang Isu Gerakan Pertanian Kolektif, 2 Maret 1930 Semua orang sekarang berbicara tentang keberhasilan pemerintah Soviet di bidang gerakan pertanian kolektif. Bahkan musuh terpaksa mengakui adanya keberhasilan yang serius. Dan keberhasilan tersebut memang luar biasa, faktanya pada tanggal 20 Februari tahun ini.

Dari buku Rahasia Stasi. Sejarah dinas rahasia terkenal GDR oleh John Keller

Penyebab Keberhasilan Wolff Keberhasilan intelijen Jerman Timur yang besar ini bukanlah kebetulan, tetapi hasil yang dapat diprediksi dari perencanaan awal dan jauh ke depan. Tidak puas dengan agen yang diperkenalkan sebelum 1945, Markus Wolf dan mentor Soviet-nya merasakan

Dari buku Biografi Politik Stalin. Volume 2 pengarang Kapchenko Nikolay Ivanovich

2. Pusing sukses atau pusing sukses? Memulai kolektivisasi skala besar, Stalin, tidak diragukan lagi, memperhitungkan kompleksitas dan keragaman masalah yang harus dipecahkan dalam proses pemindahan pedesaan ke jalur kolektivis baru.

Dari buku Baru "Sejarah CPSU" pengarang Fedenko Panas Vasilievich

1. Penyebab Keberhasilan Militer Awal Hitler di Timur Berbeda dengan pidato Khrushchev yang disebutkan di atas, Sejarah baru CPSU mencoba menjelaskan kekalahan tentara Soviet dengan alasan lain. Hanya dengan santai dan samar-samar disebutkan bahwa Tentara Merah "tidak"

Dari buku Sejarah Dunia. Volume 3 Zaman Besi pengarang Badak Alexander Nikolaevich

Kolonisasi Yunani abad VIII-VI. SM e. Penyebab umum kolonisasi Dalam proses mempelajari bahan arkeologi metropolis dan koloni abad ke-8-6. SM e. menurut kesaksian sejarawan kuno, itu dapat dibedakan sebagai faktor penentu dalam penjajahan Yunani -

Dari buku Esai tentang sejarah negara Lituania-Rusia hingga Persatuan Lublin inklusif pengarang Lyubavsky Matvey Kuzmich

VI. Penyebaran kekuasaan Lituania di tanah Smolensk dan wilayah Oka Atas. Penyebab kesuksesan Lituania Perjuangan di tanah Smolensk pada paruh pertama abad ke-14 tekanan Moskow. Ketergantungan Smolensk pada Adipati Agung Lituania di bawah Gediminas dan Olgerd. Putus dengan Lituania di awal

Dari buku Another Look at Stalin oleh Martens Ludo

"Pusing dengan kesuksesan" Pada 1 Maret 1930, 57,2% dari semua keluarga petani bergabung dengan pertanian kolektif. Di wilayah Bumi Hitam Tengah, jumlah ini mencapai 83,3%, di Kaukasus Utara adalah 79,4%, dan di Ural - 75,6%. Di wilayah Moskow, ada 74,2% keluarga petani kolektif, di Bawah

Dari buku Peradaban Lembah Niger oleh Juha Vakkuri

Tentang alasan keberhasilan Shi Ali Ber Bagaimana wilayah yang tunduk pada Shi Ali berkembang dan berdasarkan apa keberhasilan militernya? Bagaimana bisa dia menciptakan kerajaan paling kuat di Sudan Barat dalam 20 tahun? Apakah ini hanya tentang kekejaman tanpa ampun yang disimpan dalam ketakutan

Dari buku The Righteous. Kisah Raoul Wallenberg, pahlawan Holocaust yang hilang oleh John Birman

VIII ALASAN PENANGKAPAN DAN PENJARA RAOUL WALLENBERG PENGANTAR Tentang alasan yang benar dan lengkap atas penangkapan Raoul Wallenberg, kita tidak tahu apa-apa dengan pasti. Namun, berdasarkan data langsung (pada tingkat yang lebih rendah) dan tidak langsung (pada tingkat yang lebih besar), seseorang dapat memperoleh

EMPIRE MONGOLIAN DAN PETA POLITIK DUNIA YANG BERUBAH

Pertanyaan dalam teks paragraf

Apa konsekuensi penaklukan Mongol dan pembentukan Kekaisaran Mongol bagi berbagai negara dan masyarakat Eurasia?

Kekaisaran Mongol di masa jayanya terdiri dari lebih dari 110 juta orang. Mengelola negara sebesar itu membutuhkan banyak usaha. Bangsa Mongol banyak menggunakan pengalaman Cina dan Persia dalam menciptakan sistem kendali. Pembentukan kerajaan multinasional mengharuskan studi berbagai bahasa, pelatihan penerjemah, dan penerbitan kamus. Layanan pos diciptakan. Seiring dengan utusan para penguasa, pedagang dan misionaris menggunakan layanan stasiun pos. Hubungan antara orang-orang yang berbeda diperluas. Dan elemen individu kehidupan Eropa merambah ke kehidupan bangsawan Mongolia.

Berkat bangsa Mongol, penduduk Eropa berkenalan dengan banyak penemuan dan pencapaian orang Cina. Impor sutra berkontribusi pada munculnya produksinya di Italia. Prestasi lain Cina juga dipinjam oleh orang Eropa: kompas, bubuk mesiu, percetakan, dll.

Tetapi, tentu saja, dominasi Mongol juga memiliki konsekuensi negatif - kerugian manusia yang besar, kehancuran ekonomi, perbudakan. Dan perluasan kontak antar orang berkontribusi pada fakta bahwa banyak orang di Eurasia menjadi korban penyakit menular massal. Jadi, di pertengahan abad XIV, dari kepemilikan Golden Horde di Himalaya, orang Italia membawa wabah ke Eropa Barat, dari mana sepertiga populasi negara-negara Eropa mati - lebih dari 25 juta orang.

Orang nomaden apa yang Anda kenal dari sejarah Dunia Kuno dan Abad Pertengahan?

Skit, Turki, Mongol, Tatar, Kazakh, Kirghiz, Kereites, Hun, Avar, Turki, Cuman, Kurdi, Pashtun, Badui, Tuareg, Saami, Chukchi, Evenk, Kalmyks, Buryat, Tuvan, Pecheneg, Sarmatians, dll.

Bagaimana kehidupan nomaden berbeda dari kehidupan masyarakat menetap?

Pekerjaan utama bangsa Mongol adalah pembiakan ternak (kebanyakan kuda dan domba dibiakkan), ditambah dengan berburu. Bangsa Mongol tidak mengenal pertanian. Pada abad XII. bangsa Mongol sedang dalam proses dekomposisi sistem kesukuan dan pembentukan hubungan feodal awal. Bangsawan suku menonjol - noyon dan bagatur. Mereka dikelilingi oleh warga - nuker. Para bangsawan secara bertahap mengambil alih ternak dan padang rumput - kekayaan utama para perantau. Dengan demikian, tipe khusus feodalisme nomaden terbentuk, yang dicirikan oleh kepemilikan feodal bukan atas tanah, tetapi atas ternak dan padang rumput. Orang Mongol biasa bekerja untuk para bangsawan: mereka menggembalakan ternak, mencukur domba, membuat koumiss dari susu kuda. Dalam upaya untuk mendapatkan ternak sebanyak mungkin, para noyon terpaksa mengembangkan lebih banyak padang rumput - yang lama habis.

Cari tahu di tanah mana Mstislav Udaloy memerintah, dengan siapa dia bertarung.

Mstislav Udaloy - Pangeran Trepolsky (1193-1203), Toropetsky (1206-1213), Novgorod (1209-1215, 1216-1218), Galicia (1215-1216, 1219-1226), Torchessky (1203-1207, 1226-1228 ) . Putra Mstislav the Brave, yang termuda dari Smolensk Rostislavichs. Kakek Alexander Nevsky dan Lev Galitsky. Dia adalah seorang komandan yang berbakat, berulang kali memenangkan kemenangan dalam kampanye melawan Kyiv, Galich, dll. Bersama dengan pangeran Rusia lainnya, ia dikalahkan dalam Pertempuran Kalka.

Sebutkan negara bagian terbesar berdasarkan wilayah yang pernah ada.

Kekaisaran Mongol, Kerajaan Kolonial Inggris (termasuk semua koloni), Kekaisaran Rusia, Kekaisaran Spanyol, Kekaisaran Qing, Kekaisaran Romawi, dll.

Cari tahu di mana wilayah Kekaisaran Mongol Islam didirikan, dan di mana - Buddhisme dan agama-agama lain.

Karena Kekaisaran Mongol cukup toleran terhadap agama, tidak ada agama yang dominan. Setelah adopsi Islam oleh para penguasa Kekaisaran Mongol, agama ini menyebar ke wilayah besar Golden Horde. Dan bagian timur kekaisaran melestarikan agama Buddha ke tingkat yang lebih besar.

Pertanyaan dan tugas untuk bekerja dengan teks

1. Peran apa yang dimainkan Jenghis Khan dalam sejarah suku-suku Mongol? Apa yang menyebabkan penaklukan Mongol?

Jenghis Khan memainkan peran besar dalam sejarah suku Mongol. Dengan namanya penyatuan suku-suku nomaden, banyak penaklukan, dan penciptaan salah satu kerajaan multinasional terbesar di dunia dikaitkan.

Karena bangsa Mongol adalah suku nomaden, kekayaan utama mereka adalah ternak dan kawanan kuda. Untuk meningkatkan jumlah ternak, diperlukan lahan yang luas untuk padang penggembalaan. Dalam banyak hal, kebutuhan inilah yang menjelaskan awal dari penaklukan suku-suku Mongol. Tentu saja, ada alasan lain, seperti perang Mongol dengan Kekaisaran Jin, yang dilihat oleh banyak orang Mongol sebagai tindakan balas dendam.

2. Apa alasan keberhasilan militer Jenghis Khan?

1. Kelemahan negara-negara itu diserang oleh Mongol. Baik Cina maupun Asia Tengah berada dalam kondisi fragmentasi feodal.
2. Tentara Mongolia sangat banyak, terorganisir dan dipersenjatai dengan baik.
3. Taktik kavaleri Mongol memiliki karakter ofensif yang nyata: untuk menimbulkan pukulan tiba-tiba, untuk membawa kepanikan ke barisan musuh. Bangsa Mongol menghindari pertempuran besar dan menghancurkan musuh satu per satu.
4. Invasi biasanya didahului dengan persiapan intelijen dan diplomatik yang bertujuan untuk mengisolasi musuh dari kemungkinan sekutu dan mengipasi perselisihan internal.
5. Kepemimpinan pertempuran yang berkelanjutan: para khan, temnik, dan ribuan Mongol memantau semua pergerakan pasukan, mengirimkan perintah dengan bantuan berbagai sinyal. Untuk mempermudah mengelola pertempuran, detasemen mengenakan pakaian dengan warna tertentu, dan kuda-kuda di detasemen dipilih dalam setelan yang sama.
6. Bangsa Mongol menempatkan perisai manusia dari para tahanan di depan pasukan mereka untuk melemahkan semangat musuh.
7. Disiplin yang kejam.
8. Penggunaan pengalaman teknis canggih dan spesialis militer dari negara-negara yang diduduki.

3. Jelaskan jalannya pertempuran di Kalka. Mengapa pasukan Rusia-Polovtsian dikalahkan?

Bangsa Mongol mengirim kedutaan 10 orang ke Rusia, yang menawarkan perdamaian kepada para pangeran, mengatakan bahwa tentara Mongol tidak punya niat untuk menyerang Rusia - mereka berperang melawan Polovtsy. Tetapi Rusia, takut bahwa Polovtsy dan Mongol akan bersatu dan kemudian menyerang Rusia, membunuh para duta besar dan bergerak untuk membantu Polovtsy. Khawatir transisi Polovtsy ke pihak Mongol selama konfrontasi yang sedang berlangsung, para pangeran Rusia pergi ke padang rumput, tidak menunggu koneksi dengan tentara Vladimir.

Dalam Pertempuran Kalka, Mstislav, bersama dengan Polovtsy dan resimen Volyn, menyeberangi sungai yang memisahkan sekutu dari bangsa Mongol, dan memasuki pertempuran. Barisan depan musuh menghujani Rusia dengan panah dan mundur. Tidak menyadari taktik umpan mereka yang biasa, para pangeran mengira mundur mereka untuk melarikan diri. Pasukan Mongol sudah membawa pasukan utama ke medan perang ketika resimen Chernigov hanya menyeberang sebagian, dan resimen Kyiv masih berada di tepi barat sungai. Pukulan itu menyebabkan pelarian Polovtsy yang terletak di barisan depan dan kekalahan seluruh tentara sekutu.

Pada akhir Mei 1223, pertempuran berdarah terjadi di tepi Sungai Kalka. Orang-orang Mongol mengepung kamp Mstislav Romanovich. Selama tiga hari rakyat Kiev menangkis semua serangan. Tapi situasinya tidak ada harapan. Oleh karena itu, ketika bangsa Mongol menawarkan para pangeran untuk menyerah, berjanji untuk menyelamatkan hidup mereka dan kemudian membebaskan mereka untuk tebusan, mereka setuju. Janji itu dilanggar. Para pemenang mengikat para pangeran yang menyerah, meletakkan papan di atasnya, dan, duduk di atas, mulai berpesta, bersukacita atas erangan sekarat dari orang-orang yang sekarat. Tentara Rusia yang pergi tanpa pemimpin hampir semuanya tewas.

Seperti biasa, alasan utama kekalahan tentara Rusia adalah ketidaksepakatan antara para pangeran, kurangnya komando terpadu dan koordinasi tindakan. Dan beberapa pangeran tidak ambil bagian dalam pertempuran sama sekali.

4. Buatlah tabel yang menunjukkan konsekuensi positif dan negatif dari penaklukan Mongol dan pembentukan Kekaisaran Mongol bagi masyarakat Eurasia.

Bekerja dengan peta

1. Tunjukkan di peta daerah habitat asli suku-suku Mongolia; arah kampanye penaklukan Jenghis Khan dan komandannya; wilayah Kekaisaran Mongol di bawah Jenghis Khan, beri nama dan tunjukkan di peta wilayah negara bagian dan habitat orang-orang yang ditaklukkan oleh Jenghis Khan.

Perhatikan peta di halaman 9 bagian kedua dari buku teks.

Area habitat asli suku Mongolia ditandai dengan bintik oranye kecil di selatan Danau Baikal.

Arah penaklukan Jenghis Khan ditandai dengan panah merah anggur. Ini perjalanan-perjalanannya:

• 1211 - dari Karakorum ke Khanbalik (Beijing), dan kemudian ke Qinzhou dan kembali ke Beijing pada 1213;
• 1219 - dari Karakorum ke kota-kota Asia Tengah: Otrar, Bukhara, Samarkand, Balkh dan kembali pada 1221;
• 1226 - dari Karakorum ke kerajaan Tunguska.

Arah penaklukan para komandan Jenghis Khan ditandai dengan panah biru. Ini perjalanan-perjalanannya:

• 1218 - dari Karakorum ke kota Arkend di negara bagian Karakitai;
• 2020 - dari kota Otrar ke kota Khujand, dari Otrar ke Dzhent dan Urgench;
• 2021 - dari kota Balkh ke Merv, Nishapur, kemudian melalui Pegunungan Kaukasus ke semenanjung Krimea (kota Sudak), kemudian di sepanjang padang rumput Volga ke kota Bilyar dan kembali di sepanjang Volga ke wilayah milik Mongolia .

Wilayah Kekaisaran Mongol di bawah Jenghis Khan ditandai pada peta dengan bidang kuning dengan batas oranye.

Jenghis Khan menaklukkan negara-negara seperti itu sebagai (ditandatangani di peta dengan huruf ungu): Jurgeni, Kidans, Kereits, Merkits, Buryats, Kirghiz, Naimans, Uighurs, Kimaks, Turkmens.

Jenghis Khan sepenuhnya atau sebagian menaklukkan negara-negara berikut(ditandatangani dengan huruf hitam): Kekaisaran Qin, Negara Bagian Karakitai, Kerajaan Tungut, Negara Bagian Khorezm-Shahs.

2. Sebutkan negara-negara bagian yang sekarang berada di wilayah Kerajaan Mongol.

Mongolia, Cina, Rusia, Kazakstan, Uzbekistan, Pakistan, Tajikistan, Kirgistan, India, Hong Kong, Korea Utara, Korea Selatan, Afghanistan, Turkmenistan, Arab Saudi, Israel, Yordania, Nepal.

Anda dapat menemukan negara-negara ini di peta politik Asia.

Bekerja dengan dokumen

Jelaskan bagaimana ketentuan "Yasa Agung" ini berkontribusi pada keberhasilan penaklukan Mongol

"Yasa Agung" menetapkan hukum yang dengannya bangsa Mongol hidup dan berperang. Dia brutal tapi efektif. Jika rakyat tidak patuh, maka mereka dihancurkan begitu saja - tidak ada politik dan tidak ada belas kasihan. Juga, undang-undang ini memungkinkan untuk dengan cepat mengumpulkan dan mengelola tentara secara efektif, yang memengaruhi kecepatan dan keberhasilan kampanye penaklukan.

Jelaskan tindakan para penakluk Mongol setelah penangkapan Urgench

Ketika mengambil ibu kota Khorezm, Urgench, orang-orang Mongol bertindak sesuai dengan tradisi mereka - mereka mengambil semua yang berguna bagi mereka, dan menjarah dan menghancurkan sisanya. Mereka melakukan hal yang sama dengan orang-orang. Pengrajin, wanita dan anak-anak dibawa pergi, dan sisanya dibunuh.

Apakah perampasan umum untuk perang pada waktu itu, atau apakah orang Mongol berbeda dari penakluk lain?

Penjarahan dan pembunuhan adalah hal biasa dalam perang saat itu, tetapi orang-orang Mongol bersikap pragmatis dalam kebrutalan mereka. Meskipun jarang terjadi ketika populasi kota hampir hancur total.

Berpikir, membandingkan, merenungkan

1. Jelaskan perlengkapan militer bangsa Mongol dengan menggunakan ilustrasi di hlm. 5, 7.

Pelancong Italia Giovanni Plano del Carpini menulis: “Setiap orang setidaknya harus memiliki senjata berikut: dua atau tiga busur, atau setidaknya satu yang bagus, dan tiga tabung besar penuh anak panah, satu kapak dan tali untuk menarik perkakas. Orang kaya memiliki pedang yang tajam di ujungnya, hanya memotong di satu sisi dan agak bengkok; mereka juga memiliki kuda bersenjata, ditutupi dengan tulang kering, helm dan baju besi. Beberapa memiliki baju besi, serta penutup untuk kuda yang terbuat dari kulit ... Beberapa dari mereka memiliki tombak, dan di leher besi tombak mereka memiliki pengait, yang jika bisa, mereka menarik seseorang dari sadel ... Mata panah besi sangat tajam dan dipotong di kedua sisi seperti pedang bermata dua; dan mereka selalu membawa file anak panah untuk mengasah panah mereka. Ujung besi tersebut di atas memiliki ekor yang tajam sepanjang satu jari, yang dimasukkan ke dalam pohon. Perisai mereka terbuat dari willow atau batang lainnya ... ". Juga, setelah penaklukan Cina Utara, mesin pelempar batu dan pelempar api, pendobrak, dan menara pengepungan bergerak muncul di tentara Mongolia.

2. Menggunakan peta, siapkan pesan tentang perluasan wilayah Kekaisaran Mongol.

tanggal	Arah	Hasil
1206-1211	Asia Timur
1211-1215	Cina	1. Penangkapan Cina Utara.
1218-1221	Asia Tengah
1222-1225	Transkaukasia	1. Kehancuran Georgia dan Azerbaijan 2. Wilayah Laut Hitam Utara. Kekalahan tentara Rusia-Polovtsian. 3. Kehancuran Krimea 4. Kekalahan di Volga Bulgaria
1226-1227	kerajaan tangut	1. Penaklukan kerajaan Tangut. 2. Kematian Jenghis Khan
1229-1232		1. Ogedei mengirim dua korps berkekuatan 30.000 orang ke Khorsan, Irak dan melawan Kipchaks dan Volga Bulgars
1231-1234	Jin	1. Perang kedua dengan Jin.
1231-1259	Korea	1. Enam invasi besar terhadap Korea. 2. Korea menjadi anak sungai dari Dinasti Yuan Mongol.
1236-1237	Volga Tengah dan Bawah	1. Polovtsy Rusak 2. Persatuan dengan Bashkirs dan Mordovians 3. Kekalahan Volga Bulgaria
1237-1239	Rusia Timur Laut	1. Penangkapan Ryazan, Kolomna, Moskow, Vladimir, Pereslavl-Zalessky, Kozelsk 2. Penangkapan Murom, Nizhny Novgorod, Gorokhovets, Pereyaslavl-Selatan 3. Serangan ke Kerajaan Chernigov.
1240-1242	Eropa Tengah	1. Kampanye pengintaian di Eropa Tengah melalui Rusia Selatan. 2. Pengepungan dan jatuhnya Kyiv 3. Penangkapan Galich dan penghancuran Berestye. 4. Kampanye di Polandia. Penangkapan Lublin dan Zavikhost. Kekalahan milisi Małopolska dekat Turki. 5. Penangkapan Krakow, Wroclaw. 6. Kekalahan pasukan Polandia-Jerman Henry yang Saleh di dekat Legnica. 7. Mendaki melalui Moravia ke Hongaria. 8. Pengepungan Bratislava. 9. Kehancuran Kroasia. Penghancuran Zagreb. 10. Pengembalian pasukan melalui Bosnia, Serbia, Bulgaria (setuju untuk membayar upeti tanpa konflik). 11. Kematian Ogedei.
1235-1279	Negara Song Selatan Tiongkok	1. Penaklukan Lagu Selatan. 2. Perang dengan negara bagian Dali, Vietnam 3. Penaklukan penuh atas Cina.
1256-1260	pendakian timur tengah	1. Kekalahan Nizari di Kuhistan (Elbrus). 2. Penangkapan Bagdad 3. Kampanye Suriah. 4. Kampanye di Palestina. Dikalahkan oleh Mamluk Mesir.
1274-1281	Jepang	1. Pada 1274, bangsa Mongol mengalahkan pasukan Jepang di pulau Tsushima dan Iki. Saat mendekati pulau Kyushu, karena angin topan, mereka terpaksa mundur. 2. Armada Mongolia-Korea dengan pasukan 100 ribu orang sekali lagi praktis dihancurkan oleh topan.
1277-1283	Birma	1. Penaklukan Burma. Invasi kerajaan Pagan.

3. Menggunakan Internet dan literatur tambahan, tulis esai tentang nasib Jenghis Khan.

Temuchin atau Temujin versi lain lahir di saluran Delyun-Boldok di tepi Sungai Onon dalam keluarga Yesugei-Bagatur dari klan Borjigin dan istrinya Oelun dari klan Olkhonut. Bocah itu dinamai setelah pemimpin Tatar Temujin-Uge, ditangkap oleh Yesugei, yang dikalahkan Yesugei pada malam kelahiran putranya.

Sebagai seorang anak, Temujin tahu kemiskinan, kelaparan, pengkhianatan dan perbudakan. Semua ini meninggalkan jejak pada seluruh kehidupan masa depan penguasa masa depan kekaisaran terbesar di dunia. Jalan keras yang penuh pertempuran dengan tetangga, kerabat, teman, dan saudara laki-laki bernama mengubah seorang pemuda pemberani, berkemauan keras dan pemberani menjadi penguasa yang kuat dan tegas, setia pada prinsip dan hukumnya. Dia berbeda dari penakluk lain dalam hal selama pertempuran dia mencoba untuk tetap hidup sebanyak mungkin orang dari ulus musuh untuk lebih menarik mereka ke layanannya.

Pada musim semi tahun 1206, di hulu Sungai Onon di kurultai, Temuchin dinyatakan sebagai khan besar atas semua suku dan menerima gelar "kagan", mengambil nama Chingiz. Mongolia telah berubah: suku nomaden Mongolia yang tersebar dan berperang bersatu menjadi satu negara.

Sebuah undang-undang baru mulai berlaku - Yasa dari Jenghis Khan. Di Yasa, tempat utama ditempati oleh artikel tentang gotong royong dalam kampanye dan larangan menipu orang yang dipercaya. Mereka yang melanggar peraturan ini dieksekusi, dan musuh Mongol, yang tetap setia kepada penguasa mereka, diselamatkan dan diterima menjadi tentara mereka. Kesetiaan dan keberanian dianggap baik, sedangkan pengecut dan pengkhianatan dianggap jahat.

Jenghis Khan membagi seluruh populasi menjadi puluhan, ratusan, ribuan dan tumens (sepuluh ribu), dengan demikian mencampurkan suku dan klan dan menunjuk orang-orang yang dipilih secara khusus dari rombongan dan nukernya sebagai komandan atas mereka. Semua pria dewasa dan sehat dianggap sebagai pejuang yang menjalankan rumah tangga mereka di masa damai dan mengangkat senjata di masa perang. Angkatan bersenjata Jenghis Khan, yang dibentuk dengan cara ini, berjumlah sekitar 95 ribu tentara.

Sumber-sumber utama yang dengannya kita dapat menilai kehidupan dan kepribadian Jenghis Khan disusun setelah kematiannya. Dari sumber-sumber ini kita tahu bahwa Temujin itu tinggi, perawakannya kuat, dahinya lebar, dan janggutnya panjang. Berasal dari orang-orang yang tampaknya tidak memiliki bahasa tertulis dan mengembangkan lembaga-lembaga negara sebelum dia, Jenghis Khan kekurangan pendidikan buku. Dengan bakat komandan, ia menggabungkan keterampilan organisasi, kemauan yang tidak fleksibel, dan pengendalian diri. Kedermawanan dan keramahan yang dia miliki sampai tingkat yang cukup untuk mempertahankan kasih sayang dari teman-temannya. Tanpa menyangkal kesenangan hidup, ia tetap asing dengan ekses yang tidak sesuai dengan kegiatan penguasa dan komandan, dan hidup sampai usia lanjut, mempertahankan kemampuan mentalnya dengan kekuatan penuh.

Pada musim dingin 1226-1227. Selama pengepungan ibu kota kerajaan Tangut, Zhongxing, Jenghis Khan meninggal, meninggalkan kerajaan multinasional terbesar dalam sejarah dunia, menyatukan puluhan orang, Timur dan Barat. Tentu saja, pemerintahan Jenghis Khan tidak dapat dinilai dengan jelas. Prestasinya sebagai seorang penakluk memang luar biasa, namun semua itu terhapus oleh korban jiwa, kekejaman dan kekerasan yang sangat besar.

Kemungkinan pertanyaan dalam pelajaran

Apa pekerjaan utama bangsa Mongol?

Pekerjaan utama bangsa Mongol adalah pembiakan ternak (kebanyakan kuda dan domba dibiakkan), ditambah dengan berburu. Bangsa Mongol tidak mengenal pertanian.

Kapan bangsa Mongol berhasil menaklukkan dan menyatukan suku-suku nomaden tetangga?

Pada awal abad XIII, selama perang brutal, bangsa Mongol berhasil menaklukkan dan menyatukan suku-suku nomaden tetangga.

Kapan komandan Temujin diproklamirkan sebagai khan agung?

Temujin dinyatakan sebagai khan agung dan diberi nama Jenghis Khan (Khan Surgawi) di sebuah kongres (kurulatai) bangsawan Mongol (noyons) yang diadakan pada tahun 1206.

Apa tugas utama penguasa baru?

Jenghis Khan menganggap tugas utamanya adalah menciptakan negara di mana semua penduduk akan secara pribadi mengabdi dan patuh kepadanya dan asistennya.

Sistem pemerintahan apa yang diadopsi di Mongolia pada awal abad ke-13?

Sistem desimal membentuk dasar manajemen. Penduduk Mongolia dibagi menjadi tumens (masing-masing 10 ribu orang, yang masing-masing terdiri dari puluhan, ratusan, dan ribuan yang dipimpin oleh pemimpin yang sesuai. Transisi dari selusin, ratusan atau ribuan dilarang. Semua kekuatan dimiliki oleh khan agung, dan wilayah negara dikendalikan oleh perwakilan keluarganya yang ditunjuk olehnya.

Hukum apa yang mengatur aturan perilaku dan kehidupan orang Mongol?

Jenghis Khan menciptakan kode hukum yang mengatur aturan perilaku dan kehidupan bangsa Mongol ("Yasa Agung").

Apa nama ibu kota negara baru? Di mana dia berada?

Pada 1220, ibu kota negara bagian baru, Karakorum, didirikan di hulu Sungai Orkhon.

Kualitas pribadi apa yang dia miliki?

Jenghis Khan dibedakan oleh kekejaman dan kelicikan dalam perang melawan musuh, kemampuan untuk mengadu domba mereka satu sama lain, manuver, mundur ketika keadaan membutuhkannya. Dia menunjukkan dirinya sebagai seorang pejuang yang sangat berani, berani sampai ke titik kecerobohan. Selama pertempuran, Jenghis Khan berusaha menjauhkan sebanyak mungkin orang dari ulus (takdir) musuh agar lebih menarik mereka untuk mengabdi padanya. Dengan langkah berat dan cengkeraman yang canggung, dia terlihat seperti beruang, licik - seperti rubah, marah - seperti ular, kecepatan - seperti macan tutul, tak kenal lelah - seperti unta. Semua khan dan prajurit biasa lebih takut padanya daripada api atau guntur, dan jika dia memerintahkan sepuluh prajurit untuk menyerang seribu musuh, maka para prajurit akan bergegas tanpa ragu-ragu, karena mereka percaya bahwa mereka akan menang.

Seberapa sukses kebijakan Jenghis Khan?

Kebijakan Jenghis Khan berhasil. Bangsawan Mongolia tunduk pada kehendak Temujin, dan para prajurit memiliki kepercayaan tak terbatas pada pemimpin mereka. Semua suku bandel dikalahkan dan diperbudak. Untuk memperluas tanah dan pengaruhnya, Jenghis Khan melakukan kampanye agresif, menaklukkan suku dan seluruh bangsa. Dia mengadopsi taktik dan teknologi militer terbaik dari orang-orang yang ditaklukkan. Setiap orang yang ditaklukkan harus memasok prajurit ke pasukan Mongol, yang terus bertambah.

Jalan apa yang dia pilih untuk memenuhi kebutuhan bangsa Mongol akan padang rumput baru? Mengapa?

Jenghis Khan berencana untuk menaklukkan seluruh dunia. Rencana agresifnya terkait dengan kebutuhan akan padang rumput baru untuk ratusan ribu kuda dan ternak lainnya. Selain itu, pasukan besar yang diciptakan oleh Temujin tidak akan ada tanpa berperang dan merebut barang rampasan.

Apa kemenangan pertama bangsa Mongol?

tanggal	Arah	Hasil
1206-1211	Asia Timur	1. Menaklukkan Kirghiz, yang tinggal di hulu Yenisei, Buryat, Yakut, Uighur. 2. Mereka mengalahkan kerajaan Tangut. 3. Menerima barang besi, yang sangat penting untuk mempersenjatai tentara
1211-1215	Cina	1. Penangkapan Cina Utara. 2. Atas perintah Jenghis Khan, para pengrajin dibawa keluar dari Cina, yang mengatur produksi alat pelempar batu dan pemecah dinding, yang memungkinkan detasemen Mongol berhasil menyerbu benteng di masa depan. 3. Spesialis militer China dimasukkan ke dalam tentara Mongolia
1218-1221	Asia Tengah	1. Kekalahan negara bagian Khorezmshahs. Bangsa Mongol merebut kota-kota berbenteng terbesar di wilayah itu - Khujand, Bukhara, Urgench, Samarkand, dan Khorezm. 2. Bangsa Mongol menyerbu kesultanan India, tetapi karena kurangnya makanan untuk kuda, mereka hanya dapat mencapai keberhasilan lokal. 3. Pengrajin yang terampil dibawa ke Mongolia

Awalnya, pasukan Jenghis Khan terdiri dari sekitar 95 ribu orang. 10 ribu tentara lainnya adalah pengawal pribadinya. Karena kampanye agresif dan masuknya prajurit dari orang-orang yang ditaklukkan ke dalam tentara, Jenghis Khan secara signifikan meningkatkan ukuran pasukan Mongol. Juga, orang-orang Mongol meminjam taktik dan teknologi militer terbaik dari orang-orang yang ditaklukkan, dan spesialis militer dimasukkan ke dalam tentara. Selain itu, orang-orang Mongol mengambil pengrajin terbaik dari tanah yang ditaklukkan, dan orang-orang yang ditaklukkan mengenakan upeti.

Pergi berperang, orang-orang Mongol mengajukan skirmishers di barisan depan, yang tidak memiliki apa-apa selain perasaan, kuda dan senjata bersama mereka. Mereka tidak merampok apa pun, tidak membakar rumah, tidak membunuh hewan, tetapi hanya melukai dan membunuh orang, dan jika mereka tidak dapat melakukan sebaliknya, mereka mengusir mereka ... Mereka diikuti oleh pasukan, yang, sebaliknya , mengambil semua yang mereka temukan. Bangsa Mongol adalah penguasa serangan cepat. Mereka berusaha menghindari pertempuran besar, memecah dan menghancurkan kekuatan militer musuh di beberapa bagian. Setelah mereka sendiri, tentara Mongol sering hanya meninggalkan tanah yang dijarah dan hangus. Dengan caranya sendiri, taktik Mongol berhasil melakukan penyergapan dan penjarahan.

Apakah hasil yang berbeda dari pertempuran di Kalka mungkin?

Sejarah biasanya tidak mentolerir mood subjungtif. Apa yang terjadi terjadi. Alasan kekalahan tentara Rusia diketahui dan mereka terutama terletak pada kurangnya persatuan dan koordinasi tindakan para pangeran Rusia. Mungkin jika para pangeran Rusia tidak membunuh para duta besar (status duta besar itu suci di antara orang-orang Mongol), jika mereka menunggu bala bantuan dari Vladimir, jika Polovtsians menunjukkan lebih banyak ketabahan, jika tindakan resimen Rusia telah dikoordinasikan. , jika mereka tidak terpecah, jika Rusia terbiasa dengan taktik Mongol, pasukan Rusia bisa menang. Tapi ada terlalu banyak jika.

Bayangkan pelajaran apa yang seharusnya dipelajari para pangeran Rusia setelah Pertempuran Kalka.

1. Kebiasaan musuh harus diperhatikan. Anda tidak bisa membunuh duta besar. Pembunuhan duta besar di Timur sedang dibalaskan dengan kejam.
2. Penting untuk mempelajari taktik musuh terlebih dahulu agar tidak jatuh ke dalam perangkap yang mematikan.
3. Tidak mungkin untuk bertindak secara terpisah, berperang dengan lawan yang begitu serius.
4. Hal ini diperlukan untuk mempersiapkan pertemuan dengan musuh, untuk bergabung, untuk mempersiapkan kepemimpinan militer bersama, untuk menghentikan perselisihan sipil dan bersatu.

Garis Besar Kekaisaran Mongol

Selama penyatuan suku Mongol, Temujin, selain kekuatan militer yang dibuat berdasarkan metode peperangan yang berasal dari generasi sebelumnya, juga menggunakan teknik intelijen seperti perpecahan dalam pasukan musuh, menggunakan konflik internal mereka, menyesatkan musuh. , dll. . Pada 1196, perang antara Tatar dan negara bagian Altan Ulus (Cina) berakhir. Temujin, setelah mengetahui bahwa Tatar Meguzhni Suulta sedang mempersiapkan perang baru, bersatu dengan Tooril Khan dan mampu menghancurkan Tatar.

Seperti yang dicatat oleh peneliti Jenghis Khan, ilmuwan Rusia Erinjen Hara Davaa, "Alasan utama kemenangan besar pertama Temujin ini adalah karena dia tahu sebelumnya dengan tepat lokasi pasukan musuh."

Sebelum pertempuran dengan Kereit Van Khan, Jenghis Khan, menggunakan nama saudaranya Khasar, yang pergi ke sisinya, mengirim agennya Khaliudar dan Chakhurkhan sebagai utusannya. Dan ketika Temujin menerima informasi dari mereka bahwa orang Kere sedang berpesta, pasukannya tiba-tiba melancarkan serangan. Dengan demikian, keadaan Kereites jatuh, yang dicatat dalam Sejarah Rahasia. Memiliki pasukan yang relatif kecil, sebelum pertempuran dengan tentara negara bagian Naimanov, Jenghis Khan memerintahkan agar setiap prajurit menyalakan lima api di malam hari. Pramuka Naiman melaporkan kepada Khan Tayan mereka bahwa Jenghis Khan memiliki lebih banyak pejuang daripada bintang di langit. Akademisi Sh. Natsagdorzh dalam karyanya “Tsadig Jenghis Khan” menulis bahwa Jenghis Khan memperoleh intelijen dengan bantuan para saudagar dan saudagar dari Asia Tengah.

"Alkhanchi" banyak digunakan oleh Temujin dalam intelijen. Ini dengan jelas disebutkan dalam 208, 247, 257, 276, 281 bab / artikel / dari "Kisah Rahasia". Dalam kamus bahasa Mongolia, kata "alkhanch" berasal dari bahasa Manchu dan berarti "pengambil informasi".

“Kisah Rahasia” mengatakan bahwa ketika Jenghis Khan menunjuk orang-orangnya ke posisi tertentu, maka sehubungan dengan Arkhai Khasar, Takhar, Sukhheizheun dan Chakhurkhan, dia berkata: “jadilah penghubung yang jauh dan informan yang dekat.” Mengenai kata-kata ini, peneliti Jenghis Khan, seorang ilmuwan terkemuka dari Mongolia Dalam Saishaal mengajukan hipotesis bahwa Jenghis Khan menciptakan posisi khusus baru - "seorang utusan, agen, dan pemandu di lapangan".

Untuk melakukan operasi militer yang sukses melawan negara Tangud, Jenghis Khan menggunakan Kereites dan Naiman yang tinggal di wilayah yang berbatasan dengan Tangut, serta pedagang dari Asia Tengah untuk mendapatkan informasi yang dapat dipercaya tentang situasi internal dan kekuatan militer mereka. Sebelum penaklukan negara, Altan Jenghis Khan mengirim kelompok-kelompok kecil pasukan ke wilayah mereka dan mengadakan konflik bersenjata kecil. Dalam sejarah negara bagian Yuan tentang serangan kecil ini, dikatakan bahwa ini adalah “serangan perampokan kecil untuk tujuan intimidasi.” Tetapi ada alasan untuk percaya bahwa ini adalah operasi khusus yang dilakukan untuk mengetahui strategi musuh dalam melakukan operasi militer.

Salah satu tugas intelijen adalah memperoleh informasi dan fakta untuk selanjutnya dilakukan operasi militer dengan musuh.

Jenghis Khan, untuk mendapatkan informasi tentang musuh, melakukan operasi militer semacam itu dan menerapkan metode sedemikian rupa sehingga mereka dapat dianggap sebagai kontribusi yang signifikan bagi pengembangan intelijen Mongolia.

Penggunaan Kereites, Naiman dan pedagang Muslim oleh Jenghis Khan dalam kegiatan intelijen disebutkan dalam banyak sumber sejarah. Berkat kemampuan untuk menerima dan menggunakan informasi dari berbagai sumber dan dengan metode yang berbeda, Jenghis Khan berhasil melakukan operasi militer untuk menaklukkan negara bagian Tangud.

Penaklukan Tiongkok

Jenghis Khan, untuk menaklukkan negara bagian Altan, yang jauh lebih kuat dari negaranya, memiliki banyak benteng pertahanan dan kota-kota berbenteng, pangeran dan komandan yang terampil, bersama dengan kebijakan yang bertujuan untuk mengisolasinya dari negara-negara sekutu dan mengubah wilayah Tangud. menjadi batu loncatan untuk operasi militer, juga aktif melakukan kegiatan intelijen dengan menggunakan berbagai metode dan sumber, mengumpulkan informasi tentang kota-kota, tentang tentara, dan sebagainya. Untuk tujuan ini, ia menggunakan orang-orang yang didiskriminasi oleh negara bagian Altan karena kebangsaan mereka atau karena alasan lain dan harus meninggalkannya. Ia juga mendapat banyak informasi dari para saudagar muslim.

Pada saat itu, para pedagang Muslim tidak hanya mengenal Asia Tengah, tetapi juga Mongolia yang jauh, dan provinsi-provinsi kaya di Cina, yang tidak luput dari perhatian Jenghis Khan. Salah satu saudagar ini bertemu Temujin ketika dia sedang menggiring dombanya ke sumber mata air. Itu adalah seorang pedagang Khorezm bernama Hassan. Pertemuan ini disebutkan dalam Sejarah Rahasia. Kemudian dia memainkan peran penting dalam penaklukan Khorezm, tulis Saishaal. Temujin juga menggunakan dalam kegiatan intelijennya fakta bahwa negara bagian Altan dibagi menjadi dua negara bagian yang berperang yaitu Qing dan Song.

Sebagai hasil dari kegiatan intelijen yang aktif dan terampil menggunakan metode dan saluran seperti penasihat Kereit dan Naiman, pedagang Asia Tengah, pangeran dan jenderal yang membantu negara Qing dalam perang melawan negara Song, serta karena pengenalan khusus mereka melatih agen ke negara bagian Altan, memperoleh informasi penting dari pembelot, mengatur operasi yang menyesatkan dan banyak lainnya, Jenghis Khan dapat memperoleh informasi umum yang dapat diandalkan tentang ekonomi, pasukan, situasi sosial dan politik, kondisi iklim negara, yang mampu mempersiapkan pelaksanaan tugas sulit menaklukkan Cina.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang pasukan negara bagian Altan, Jenghis Khan secara pribadi pergi ke China, diduga untuk mengirimkan hadiah kepada penguasa. Ini menegaskan betapa pentingnya Jenghis Khan melekat pada pekerjaan intelijen. Dalam perjalanan ke ibu kota negara, Altan Jenghis Khan melewati wilayah Cina utara. Mungkin dia ingin secara pribadi memverifikasi keakuratan informasi yang dia miliki dan memeriksa data yang diterima oleh saluran intelijen. Tujuan lain dari perjalanan ini adalah untuk belajar lebih banyak tentang penguasa negara bagian Altan, dan, mungkin, untuk menuntut penyerahan tanpa syarat darinya. Penyebutan pramuka Jenghis Khan di Cina disebutkan dalam karya-karya sejarawan Mongolia terkenal Ch.Dalai, serta dalam karya-karya ilmuwan Rusia terkenal B.Ya.Vladimirtsov. Contoh fakta bahwa Jenghis Khan menggunakan beberapa pejabat yang direkrutnya adalah pejabat Kementerian Penulisan / Kementerian Dalam Negeri / negara bagian Altan Yelü Ahai dan saudaranya Yelü Dohu, berkebangsaan Khitan. Mereka mengetahui situasi internal negara dengan baik dan memainkan peran penting dalam pengembangan rencana militer dan pengambilan keputusan tentang penaklukan negara bagian Altan.

Trekking di Semirechye. Penaklukan Khorezm

Selama penaklukan Khorezm, kecerdasan Kekaisaran Mongol menjadi lebih sempurna dan aktif daripada selama periode penaklukan negara-negara Altan dan Tangud. Dalam persiapan untuk penaklukan negara-negara ini dalam kecerdasannya, Jenghis Khan menggunakan pedagang, duta besar, dan penduduk negara bagian yang berbatasan dengan mereka. Dan selama penaklukan Khorezm, selain orang-orang ini, Jenghis Khan banyak menggunakan pengungsi, ulama Muslim, yang merupakan bukti bahwa ia memperluas lingkaran informan, tetapi pada saat yang sama memperhitungkan kekhasan negara yang akan ia kunjungi. menaklukkan.

Dia memperkenalkan agennya, subjek Khorezm bernama Mahmud, ke dalam lingkaran dalam penguasa Khorezm. Jenghis Khan, setelah mengetahui bahwa Shah berkonflik dengan Putri Turkan dan kerabatnya yang lain, menulis surat palsu atas nama kerabat pangeran dari Ratu Turkan, yang menyatakan bahwa seharusnya wilayah dan provinsi, serta negara bagian yang bergantung pada Khorezm, siap memenuhi semua perintah Jenghis Khan. Surat ini diberikan kepada Shah melalui agen Jenghis Khan, yang muncul di Khorezm dalam bentuk asisten dekat Jenghis Khan, pergi ke pihak mereka. Seperti yang dicatat oleh peneliti asing, ini merupakan pukulan besar bagi Sultan Muhammad. Setelah menerima berita ini, Muhammad mulai mengerahkan pasukannya ke seluruh pelosok negara bagiannya, karena takut akan konspirasi internal. Dengan demikian, Jenghis Khan mampu menyesatkan lawannya menggunakan metode disinformasi dan dengan demikian memecahkan masalah strategis yang penting.

Ada juga dokumen sejarah yang menegaskan bahwa Jenghis Khan, dengan bantuan agennya, dengan terampil menabur kepanikan di antara penduduk Khorezm dan mengorganisir kerusuhan.

Jenghis Khan mendasarkan kegiatan intelijennya di Khorezm pada fakta bahwa negara bagian ini terdiri dari banyak suku, provinsi, dan negara bagian kecil yang bergantung. Mulai dari pimpinan puncak, penduduknya tergabung dalam berbagai gerakan dan arah Muslim, akibatnya terjadi konfrontasi internal yang kuat di dalam Khorezm. Bahkan ulama Muslim adalah agen Jenghis Khan.

Para pangeran dan komandan Mongol yang berada di negara lain, dengan mempertimbangkan kekhasan tempat-tempat itu, menggunakan berbagai metode untuk berhubungan dengan agen dan penduduk mereka, misalnya, mereka menggunakan bantuan utusan yang terlatih khusus. Peziarah juga banyak digunakan untuk tujuan ini.

Tetapi metode pengintaian dan sabotase yang paling banyak digunakan adalah menyesatkan musuh.

Seperti dicatat dalam "Kisah Rahasia", untuk menyesatkan orang Naiman, setiap prajurit menyalakan lima api, atau prajurit Jenghis Khan dengan sengaja meninggalkan kuda abu-abu terlemah tanpa pengawasan sehingga musuh akan berpikir bahwa kawanan mereka tidak diberi makan. Dokumen sejarah telah dilestarikan, yang mengatakan bahwa sebelum pertempuran dengan tentara Shikhihutugtu Jalal ad Din, para prajurit Jenghis Khan memasang boneka binatang dengan pakaian prajurit di atas kuda gratis.

Kekaisaran Mongol yang hebat berhasil menciptakan dan menggunakan sistem yang paling canggih dan andal untuk mengirimkan informasi penting, termasuk intelijen, pada masa itu. Seperti yang dicatat oleh ilmuwan L.D. Kharto, dalam Yasa of Jenghis Khan ada satu aturan terpenting tentang layanan transfer informasi.

Dalam kitab undang-undang Ikh Zasag tertulis: "Untuk informasi cepat tentang semua peristiwa yang terjadi di negara bagian, diperintahkan kepada semua pangeran dan penguasa untuk membuat sistem pos permanen."

Jaringan untuk mengirimkan informasi mulai dibuat di bawah Jenghis Khan, dan kuda segar, gerobak sapi, dan perahu disiapkan di setiap stasiun pos, tergantung pada kondisi daerah tersebut. Penguasa Mongolia, selain memasang kuda, juga menggunakan orang yang berjalan kaki, perahu, dan bahkan anjing. Orang-orang terkenal pada waktu itu menulis tentang ini secara rinci, salah satunya - Marco Polo. Dia menulis: “Jarak antara stasiun pos, tergantung pada kondisi setempat, adalah 25-35 kilometer, setiap stasiun memiliki yurt yang nyaman, dirancang untuk pelancong atau utusan lainnya. Di setiap stasiun, 300 hingga 400 kuda dan hingga 20 utusan disiapkan untuk mereka mengirim surat dan informasi penting nasional dari satu stasiun ke stasiun lainnya.

Untuk setiap stasiun, urutan kerja, jumlah kuda, perbekalan, pakan, dan pekerja ditetapkan secara terpisah. Utusan dari khan, membawa "paiza" - papan besi atau kayu yang memberi orang-orang ini hak istimewa, melakukan perjalanan 320-400 kilometer sehari. Jarak antara stasiun kaki sekitar 5 kilometer, dan utusan kaki, diikat dengan sabuk lebar dan dengan lonceng, berlari di antara stasiun beberapa kali sehari. Tempat memelihara anjing dibuat di tempat-tempat yang memiliki banyak semak belukar, jurang dan rawa. Hingga 40 anjing, sedikit lebih kecil dari keledai, dipelihara di setiap stasiun. Utusan khusus duduk di giring yang ditarik oleh 6 anjing dan salah satu utusan stasiun membawanya ke stasiun berikutnya. Penjelajah Rusia yang terkenal G.N.Potanin menulis bahwa pada masa Jenghis Khan, bangsa Mongol menggunakan burung untuk mengirimkan pesan.

Jenghis Khan dan keturunannya secara aktif menggunakan ilmuwan dan orang-orang berbakat di negara-negara yang mereka taklukkan, belajar dari mereka tentang teknologi, senjata, dan peralatan modern.

Temujin menjadikan Altan Yelyu-Chutsai dan saudaranya Yelyu-Akhai, seorang filsuf, astronom, salah satu orang brilian pada waktu itu dan penduduk asli negara, pejabat tinggi di negaranya, ditangkap dalam perang dengan Tangud, menteri Tata-tung, filsuf, astronom. Dia secara khusus mengundang filsuf Cina Chan-Chun-Bumba dan mengadakan percakapan dengannya tentang cara umur panjang dan bagaimana menjaga stabilitas di negara yang dia ciptakan untuk waktu yang lama. Selama perang dengan negara bagian Altan, dia mengetahui tentang penggunaan penyembur api dan peralatan lainnya.

Seperti yang dicatat Jack Whiterford, bangsa Mongol, menggunakan metode Cina untuk mendapatkan bubuk mesiu dan teknologi Eropa, mulai mencium besi. Mereka mulai memproduksi jenis senjata yang sama sekali baru. Khulegu Khan, atas perintah Munkh Khan, membawa Nasir ad-din Tuchi, seorang peramal terkenal di dunia Muslim, bersama timnya, ke Mongolia. Juga, astronom Azerbaijan Jamal-ad-Din datang ke Kekaisaran Mongol dengan peralatannya. Para astronom Mongolia, berdasarkan pengamatan mereka, telah membuat kalender resmi yang sama sekali baru, yang menurut Whiterford, berbeda dari kalender modern hanya dalam 26 detik.

Selama Kekaisaran Yuan, untuk menggabungkan akupunktur tradisional Tiongkok dan diagnosis denyut nadi dengan metode penyembuhan Muslim yang lebih halus, rumah sakit dan pusat pelatihan didirikan, yang dikelola oleh dokter dari Timur Tengah dan India. Para khan dari Kekaisaran Mongol membawa pembangun terampil dan pandai besi dari negara-negara yang ditaklukkan, yang mengajari bangsa Mongol cara membangun istana dan membuat perhiasan. Bangsa Mongol menganggap pengetahuan sejarah penting untuk keberhasilan penaklukan bangsa lain dan pembentukan kekuasaan mereka atas mereka. Maka pada 1260-an, Kubilai Khan mendirikan National Historical Service. Dia juga memulai karya besar dalam menggambarkan sejarah lengkap kerajaan Dzurchid, Kitayn dan negara Song, yang berlangsung selama 80 tahun - hingga 1340.

Jenghis Khan dan keturunannya merekrut dan berhasil menggunakan banyak agen asing.

Di antara orang-orang seperti itu adalah saudagar Khorezm yang terkenal, Hassan, utusan Jenghis Khan untuk Khorezm Shah; agen ganda Mahmoud, yang memperoleh informasi berharga; Jafar Khoja, yang, selama perebutan pelabuhan Chavchaal, memimpin pasukan Mongol ke sana melalui jalan rahasia dari belakang dan menunjukkan kepahlawanan dalam serangan ke Zhundug negara bagian Altan, melakukan tugas khusus ketika Jenghis Khan bertemu Chan -Chun-Bumba; Ismail, yang menjadi duta besar ketika mereka merebut kota Khorezm tanpa perlawanan, adalah utusan pribadi Jenghis Khan untuk komandan Zev dan Subedei, yang berperang dengan Rusia, melakukan negosiasi rahasia dengan Kipchaks untuk membagi pasukan gabungan dari Circassians, Alans, Lezgins dan Kipchaks, dan mampu memikat mereka ke sisi Mongol; agen al-Makin bin-al-Amid, kepala juru tulis militer Mesir di Damaskus, sejarawan terkenal; menteri besar rezim Suriah, Aybümid; Agen Mongolia Az-Zain al Khazafi dan banyak lainnya.

Jenghis Khan dan khan lain dari Kekaisaran Mongol Besar memberikan perhatian khusus pada keamanan internal negara mereka. Ada artikel seperti itu dalam kode hukum zasags mereka: “Barangsiapa, jika karena balas dendam atau tanpa persetujuan banyak khan, hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, menyatakan dirinya seorang khan, dia harus dihukum mati tanpa belas kasihan. .” Juga, menurut undang-undang ini, siapa pun yang membocorkan rahasia negara harus dihukum "seratus hukuman yang paling berat."

Ada banyak dokumen yang mengkonfirmasi bahwa Jenghis Khan dan khan Mongol lainnya mengambil berbagai tindakan yang bertujuan untuk mencegah kerusuhan dan konspirasi terhadap negara, melakukan kegiatan kontraintelijen terus menerus untuk deteksi dan penindasan yang tepat waktu.

Pada tahun 1251, setelah Munkh Khan naik takhta, beberapa anggota keluarga Khan, yang dipimpin oleh pangeran Shiremun dan Nagu, berencana untuk menggulingkannya. Setelah mengetahuinya dari pria setia bernama Khishigt, Munkh Khan mampu menghentikan tindakan mereka. Shioemun dan Nagu diampuni dan dikirim ke pengasingan, dan para konspirator lainnya, di antaranya adalah Pangeran Ilzhigdey, dieksekusi.

Juga, bangsa Mongol berhasil melakukan kegiatan kontra intelijen di wilayah negara-negara yang mereka taklukkan, yang tujuannya untuk mencegah munculnya pemberontakan dan segala macam gerakan protes. Misalnya, di Georgia, di bawah kepemimpinan Pangeran David, orang-orang berkebangsaan Georgia dan Armenia berkumpul untuk membangkitkan pemberontakan, tetapi informasi tentang ini diterima sebelumnya dan partisipasi dalam pemberontakan yang gagal dihukum berat.

Para penguasa dan komandan Kekaisaran Mongol Besar adalah ahli intelijen yang luar biasa. Salah satu rahasia bagaimana mereka berhasil menaklukkan separuh dunia adalah, berkat naluri unik mereka, mereka menemukan semua cara yang mungkin, dan menggunakan metode dan teknik yang paling halus, mereka dengan mahir melakukan kegiatan intelijen dan jauh sebelum dimulainya perang. dan pertempuran, sebagai hasil dari penelitian dan analisis yang cermat, dapat meramalkan tindakan musuh dalam situasi apa pun.

Peneliti intelijen Rusia S. Vorontsov menulis: "Orang-orang Mongol mampu memperkaya metode dan bentuk intelijen yang ada sebelumnya dengan kelicikan Asia, memberikan kontribusi penting pada pembentukan kegiatan intelijen dan kontra intelijen."

Jawaban kiri Tamu

Kekaisaran Mongol (Ulus Mongol Yeke Mongγol lama - Negara Besar Mongol, Mong. Ul Mongol mereka, Mongolyn ezent guren) adalah sebuah negara yang didirikan oleh Jenghis Khan pada tahun 1206, yang termasuk wilayah bersebelahan terbesar dalam sejarah dunia dari Danube hingga Laut Jepang dan dari Novgorod ke Kamboja (luasnya 33.000.000 kilometer persegi).

Pada masa kejayaannya, ia mencakup wilayah yang luas di Asia Tengah, Siberia Selatan, Eropa Timur, Timur Tengah, Cina, dan Tibet. Pada paruh kedua abad ke-13, kekaisaran mulai terpecah menjadi ulus, dipimpin oleh Jenghisides. Fragmen terbesar Mongolia Besar adalah Kekaisaran Yuan, Gerombolan Emas, Negara Bagian Ilkhan, dan Ulus Chagatai.

Ibu kota negara pada awalnya adalah Karakorum; pada tahun 1264 ibu kota dipindahkan ke Khanbalik.

Pada kuartal terakhir abad XIV, Kekaisaran Mongol tidak ada lagi [
Setelah memenangkan kemenangan atas Tatar dan Keraites, Temujin mulai merampingkan pasukan rakyatnya. Pada musim dingin 1203-1204, serangkaian reformasi disiapkan yang meletakkan dasar bagi negara Mongol.
Reformasi yang paling penting menyangkut reorganisasi tentara, yang dibagi menjadi ribuan, ratusan dan puluhan. Dengan demikian, pengelolaan dan disiplin ditingkatkan, dan yang paling penting, prinsip umum pengorganisasian pasukan diberantas. Sekarang promosi ditentukan oleh kemampuan pribadi dan pengabdian kepada khan, dan bukan oleh kedekatan dengan aristokrasi suku.
Temujin juga belajar dari perang baru-baru ini, ketika dia berhasil merebut markas Wang Khan yang tidak dijaga hampir tanpa perlawanan. Korps keshikten khusus telah dibuat, semacam penjaga pribadi khan, yang dibagi menjadi dua bagian: turgauds - penjaga siang hari, dan kebteuls - penjaga malam (masing-masing 70 dan 80 orang).
Selain itu, sebuah unit elit diorganisir dari seribu batur (Turki-Iran. Bahadur, pahlawan Rusia) - prajurit terbaik, yang menerima gelar kehormatan ini untuk jasa militer.

Kekalahan orang Naiman dan Merkit dan eksekusi Jamukha pada musim gugur 1205 menarik garis di bawah perang stepa yang panjang. Temujin tidak memiliki saingan tersisa di bagian timur Great Steppe, bangsa Mongol siap tampil di kancah sejarah dunia.

Pada bulan Maret 1206, tidak jauh dari sumber Sungai Onon, Kurultai Agung berkumpul, di mana Temujin terpilih sebagai khan agung dengan gelar Jenghis Khan. Pembentukan Negara Mongol Besar diproklamasikan. Prinsip pembagian desimal diperluas tidak hanya untuk tentara, tetapi untuk seluruh rakyat. Seribu, seratus dan selusin sekarang disebut populasi seperti itu yang harus memasang jumlah tentara yang sesuai. "Biarkan mereka menulis dalam lukisan Biru" Coco Defter-Bichik ", lalu hubungkan ke dalam buku, lukis sesuai dengan perluasan ke bagian-bagian mata pelajaran semua bahasa" . Seluruh struktur negara tunduk pada tujuan utama - perang.

Adapun inovasi langsung di tentara, unit militer yang lebih besar menonjol di sini - tumen (sepuluh ribu). Penjaga pribadi khan bertambah seukuran tumen, itu termasuk seribu bagatur. Keshikten biasa lebih tinggi pangkatnya daripada komandan unit militer biasa mana pun, termasuk seribu orang. Atau mungkin ini. Kekuatan
Penjaga pribadi khan bertambah seukuran tumen, itu termasuk seribu bagatur. Keshikten biasa lebih tinggi pangkatnya daripada komandan unit militer biasa mana pun, termasuk seribu orang.