dari terlambat giliran revolusi, kudeta)

perubahan kualitatif yang mendalam dalam perkembangan setiap fenomena alam, masyarakat atau pengetahuan (misalnya, revolusi sosial, serta geologi, industri, ilmiah dan teknologi, revolusi budaya, revolusi dalam fisika, dalam filsafat, dll.).

Definisi Hebat

Definisi tidak lengkap

REVOLUSI

(revolusi) Penggulingan sistem yang ada, terkait dengan pemindahan kekuasaan negara dari satu kepemimpinan ke kepemimpinan lain dan mampu mengarah pada restrukturisasi radikal hubungan sosial dan ekonomi. Sampai tahun 1789, kata itu sering dipahami - sesuai dengan arti harfiahnya - sebagai kembali ke tatanan yang sudah ada sebelumnya. Setelah Revolusi Prancis (French Revolution), makna ini digantikan oleh yang modern. Revolusi adalah proses di mana persaingan elit dan kebangkitan massa bergabung. Penyebab revolusi membutuhkan waktu lama untuk matang (sehingga tampaknya revolusi terjadi secara tiba-tiba) dan memiliki akar domestik dan internasional. Hasil akhir revolusi berbeda dengan tujuan awal para pesertanya. Sulit untuk menentukan dengan tepat kapan revolusi dimulai dan berakhir. Sejarah mengetahui banyak situasi revolusioner yang tidak pernah mengarah pada revolusi. Beberapa revolusi yang diakui sebagai "hebat" menimbulkan masalah metodologis untuk analisis komparatif. Ada revolusi politik dan sosial. Revolusi politik menyebabkan perubahan baik dalam sifat kekuasaan negara maupun dalam komposisi aparaturnya. Ini berlanjut sampai monopoli kekuasaan dan kekuatan rezim lama dipatahkan dan sampai kelompok penguasa baru memulihkan kekuasaan negara yang berdaulat. Ini dapat menyebabkan kontra-revolusi dan terkadang pemulihan rezim lama. Revolusi sosial (yang lebih jarang terjadi) melibatkan transformasi politik dan sosial, perjuangan kelas dan tekanan dari bawah untuk perubahan radikal. Kebangkitan massa ini dapat digunakan oleh peserta lain dalam revolusi, mengejar tujuan mereka sendiri, seringkali bertentangan dengan kepentingan massa rakyat yang luas. Persepsi tentang revolusi dan pengalaman yang terkait dengannya berbeda tergantung pada posisi di mana aktor-aktor tersebut berada. Kedalaman transformasi sosial akan tergantung pada intensitas perjuangan kelas, keselarasan kekuatan kelas, strategi, organisasi dan kepemimpinan kekuatan revolusioner, serta kelangsungan hidup otoritas yang ada. Karl Marx menyebut revolusi sebagai "lokomotif sejarah". Presentasi paling ringkas dari pandangannya tentang perkembangan proses sejarah dapat ditemukan dalam kata pengantar untuk karya "Tentang Kritik Ekonomi Politik" (1859). Mode produksi baru (feodalisme, kapitalisme, sosialisme) muncul dalam kerangka mode yang ada. Revolusi terjadi sebagai akibat dari perkembangan, dalam kerangka cara produksi tertentu, kontradiksi antara kekuatan sosial dan hubungan produksi sosial, ketika yang terakhir menjadi belenggu yang menahan perkembangan yang pertama. Hal ini diungkapkan dalam intensifikasi perjuangan kelas, menggembar-gemborkan apa yang disebut Marx "era revolusi sosial." Setiap kelas pra-revolusioner mengembangkan kesadaran dirinya dalam proses perjuangan ekonomi dan politik melawan kelas penguasa. Hasilnya adalah pembentukan hubungan produksi baru dan bentuk ideologisnya yang sesuai dan, sebagai hasilnya, pembentukan hegemoni kelas revolusioner yang menang. Marx menekankan bahwa tidak satu pun sistem sosial menjadi usang sampai kemungkinannya untuk pengembangan kekuatan produktif habis dan hubungan produksi baru matang dalam "rahimnya". Meskipun mengakui kemungkinan transisi damai ke sistem sosial baru di beberapa negara demokrasi yang matang (Inggris Raya, Amerika Serikat), ia tetap berpendapat bahwa sebagian besar revolusi sosialis akan bersifat kekerasan. Teori Marx didasarkan pada asumsi bahwa revolusi akan terjadi di negara-negara industri maju, sedangkan pengalaman abad ini menunjukkan bahwa revolusi terjadi di masyarakat terbelakang dan tidak berkembang. Banyak yang tidak begitu banyak melihat revolusi dalam hal kemajuan atau keniscayaan mereka, tetapi berusaha untuk memahami akar dari ketidakstabilan sosial dan kekerasan politik untuk mencegah revolusi. Jadi, dari sudut pandang fungsionalisme, masyarakat terus-menerus berada dalam keadaan keseimbangan yang mengatur dirinya sendiri, sehingga revolusi adalah fenomena yang sangat anti-sosial atau "disfungsional" yang harus dihindari - demikian Chalmer Johnson ("Revolutionary Change", 1966 ) berpendapat. Legitimasi kekuasaan politik dicapai melalui konsensus sosial mengenai norma dan peran politik. Selama konsensus ini tetap ada, pemerintah dapat membuat perubahan yang diperlukan, bahkan reformasi yang cukup radikal. Pemerintah yang terampil dapat menetralisir pengaruh ide-ide inovatif, peristiwa dan proses (disebut "katalisator"), sementara pemerintah yang telah kehilangan ketenangan politik dapat menggunakan kekuatan dan dengan demikian memprovokasi sebuah revolusi. Charles Tilly juga menekankan pentingnya resolusi konflik elit (misalnya, dalam From Mobilization to Revolution, 1978). Dalam pendekatan lain, revolusi digambarkan sebagai krisis sosial-politik yang disebabkan oleh terganggunya proses modernisasi. Menurut Tocqueville, yang menulis tentang Revolusi Prancis, revolusi terjadi ketika harapan perbaikan yang sebelumnya didorong tidak dibenarkan. Dalam masyarakat yang sedang dalam masa transisi, revolusi dapat dipicu oleh harapan yang bangkit dan sekarat. Versi modern dari tesis ini disebut hipotesis "kurva-J" (bayangkan huruf "J" diputar 1350 berlawanan arah jarum jam). Menurut Samuel Huntington (Politichl Order in Changing Societies, 1968), penyebab revolusi adalah partisipasi aktif kelompok-kelompok baru dalam politik; itu terjadi begitu cepat sehingga lembaga-lembaga yang ada tidak mampu mengasimilasi mereka. Revolusi tidak terjadi di negara-negara demokrasi mapan yang mampu memperluas partisipasi kontra-elit dalam kekuasaan dan memasukkan mereka ke dalam struktur mereka tanpa kehilangan kendali politik. Menurut model ini, revolusi adalah ciri masyarakat berkembang, di mana proses modernisasi dicirikan oleh ketidakstabilan. Theda Skocpol (Revolusi Negara dan Sosial, 1979) mengkritik model awal reduksionisme (walaupun dia sendiri hanya berfokus pada dua penyebab utama revolusi Prancis, Rusia, dan Cina, yaitu krisis politik dan pemberontakan petani). ). Inti dari analisis strukturalnya adalah peran yang menentukan dan independen yang dapat dimainkan oleh negara dalam menengahi antar kelompok. Proses revolusioner tidak memiliki logika yang mendasarinya, melainkan merupakan manifestasi dan perkembangan dari banyak konflik yang dihasilkan oleh kontradiksi yang melekat pada rezim lama. Penting untuk menganalisis secara mendalam revolusi tertentu sebelum mengidentifikasi model yang merupakan pengecualian dari aturan umum. Menurut Skokpol, faktor manusia atau organisasi revolusioner tidak terlalu penting. Modelnya, yang agak ahistoris, tidak cukup mencerminkan fakta bahwa revolusi "besar" saling mempengaruhi atau gerakan lainnya.

Definisi Hebat

Definisi tidak lengkap

Revolusi - kudeta). Sebuah revolusi dalam hubungan sosial dan politik, yang dilakukan dengan kekerasan dan mengarah pada pemindahan kekuasaan negara dari kelas penguasa ke kelas lain yang lebih maju secara sosial. Revolusi proletar yang hebat. “... Pembebasan kelas tertindas tidak mungkin tidak hanya tanpa revolusi kekerasan, tetapi juga tanpa penghancuran aparatus kekuasaan negara yang diciptakan oleh kelas penguasa ..." Lenin . “Pertanyaan mendasar dari revolusi adalah pertanyaan tentang kekuasaan…” Lenin . "Revolusi Oktober menghapus kepemilikan pribadi atas tanah, menghapus pembelian dan penjualan tanah, menetapkan nasionalisasi tanah." Stalin . "... Sebuah revolusi, penggantian satu sistem sosial dengan yang lain, selalu merupakan perjuangan, perjuangan yang menyakitkan dan kejam, perjuangan untuk hidup dan mati." Stalin . "Revolusi selalu, selalu muda dan siap." Mayakovsky . “Tugas utama revolusi borjuis adalah merebut kekuasaan dan membawanya sejalan dengan ekonomi borjuis yang ada, sedangkan tugas utama revolusi proletar adalah merebut kekuasaan dan membangun ekonomi sosialis baru.” Stalin. Revolusi Internasional.

|| trans. Sebuah revolusi radikal di beberapa bidang pengetahuan, seni. Revolusi di teater. Penemuan ini merevolusi teknologi. Revolusi budaya.

Kamus Penjelasan Ushakov. D.N. Ushakov. 1935-1940.

Sinonim:

Antonim:

Lihat apa itu "REVOLUTION" di kamus lain:

- (dari akhir Latin revolutio turn, coup), perubahan kualitatif yang mendalam dalam perkembangan c.l. fenomena alam, masyarakat, atau pengetahuan (misalnya, R. geologis, R. industri, revolusi ilmiah dan teknologi, revolusi budaya, R. dalam fisika, R. dalam ... ... Ensiklopedia Filsafat

revolusi- dan, baik. revolusi f. lat. revolusi bergulir kembali; kup. 1. aster., usang. lat. Rotasi penuh tubuh kosmik. Saya pikir, berkeliling pemukiman dan kemudian, ketika saya menyeberang dari mereka, bahwa saya terlempar dari wilayah itu oleh semacam revolusi dunia ... Kamus Sejarah Gallicisms of the Russian Language

Ini adalah persaudaraan ide dengan bayonet. Lawrence Peter Revolution adalah cara kemajuan yang biadab. Jean Jaures Optimisme adalah agama revolusi. Jacques Banviel Revolutions tidak pernah meringankan beban tirani, tetapi hanya memindahkannya ke pundak lain. George Bernard Shaw Satu ... ... Ensiklopedia konsolidasi kata-kata mutiara

- (Perancis, dari revolvere Latin, revolutum untuk menyerahkan, memperbaharui). Perubahan mendadak, revolusi di dunia fisik atau moral, mengganggu jalannya hal-hal yang alami. Kerusuhan negara, pemberontakan, penggulingan kehidupan sipil dengan kekerasan ... ... Kamus kata-kata asing dari bahasa Rusia

- (revolusi) Penggulingan sistem yang ada, terkait dengan pemindahan kekuasaan negara dari satu kepemimpinan ke kepemimpinan lain dan mampu mengarah pada restrukturisasi radikal hubungan sosial dan ekonomi. Sampai tahun 1789, kata ini sering ... ... Ilmu Politik. Kamus.

Ensiklopedia Modern

Revolusi- (dari akhir Latin revolutio turn, pergolakan), perubahan besar dalam perkembangan setiap fenomena alam, masyarakat atau pengetahuan (misalnya, geologi, industri, ilmiah dan teknologi, revolusi budaya, revolusi dalam fisika, dalam filsafat ... ... Kamus Ensiklopedis Bergambar

- (dari kudeta akhir revolusi Lat.), perubahan kualitatif mendalam dalam pengembangan fenomena alam, masyarakat, atau pengetahuan apa pun (misalnya, revolusi sosial, serta revolusi budaya, industri, ilmiah dan teknis, .. . Kamus Ensiklopedis Besar

Lihat pemberontakan... Kamus sinonim Rusia dan ekspresi serupa. dibawah. ed. N. Abramova, M.: kamus Rusia, 1999. revolusi, pemberontakan, pemberontakan; perubahan, kudeta, ntr, pemberontakan Kamus sinonim Rusia ... Kamus sinonim

Revolusi- Revolusi Revolusi Pemberontakan kolektif yang menang; pemberontakan yang dimahkotai dengan setidaknya keberhasilan sementara dan penggulingan struktur publik atau negara. Arketipe revolusi adalah Revolusi Perancis tahun 1789 dan ... ... Kamus Filsafat Sponville

Buku

• Revolusi, Jennifer Donnelly. Buku ini adalah sebuah karya seni. Semua peristiwa dan dialog, serta karakter, kecuali karakter sejarah dan publik yang terkenal, adalah produk imajinasi penulis. Situasi dan percakapan di mana...

Banyak yang belum tahu apa itu revolusi, kami akan memberikan definisi revolusi, dan juga mempertimbangkan teori utama dari fenomena sosial ini.

Revolusi sebagai fenomena sosial

Ketika datang ke revolusi, kebanyakan orang memberikan makna politik. Meskipun dalam arti luas, revolusi adalah setiap perubahan radikal dalam bidang apapun. Misalnya revolusi tenaga kerja, pendidikan atau produksi. Dari bahasa Latin, kata "revolusi" diterjemahkan sebagai "kudeta" atau "transformasi".

Revolusi selalu merupakan perubahan radikal, mendalam dan mendadak dalam perkembangan manusia, alam atau dunia secara keseluruhan. Lompatan dalam pembangunan diasosiasikan dengan revolusi. Itulah sebabnya istilah ini bertentangan dengan evolusi, yang hanya menggambarkan perubahan yang mulus dan progresif. Juga, revolusi dibedakan dari reformasi.

Perubahan revolusioner dapat terjadi di bidang-bidang seperti:

• Alam (revolusi geologi).
• Pembangunan sosial (revolusi neolitik).
• Ekonomi (produksi revolusioner).
• Kebudayaan (revolusi menulis).
• revolusi demografi.
• Revolusi ilmiah (munculnya pengetahuan kualitatif baru dalam sains), dll.

Awalnya, istilah ini digunakan dalam bidang pengetahuan seperti kimia dan astrologi. Istilah "revolusi" diperkenalkan ke dalam sirkulasi ilmiah oleh Nicolaus Copernicus.

Apa penyebab terjadinya revolusi?

Jika kita berbicara tentang revolusi sebagai pergolakan sosial-politik, maka kita dapat memilih alasan-alasan berikut untuk terjadinya:

• Ekonomi tidak stabil. Penduduk di negara mana pun sangat menyadari masalah apa pun di bidang ekonomi, apakah itu peningkatan utang pemerintah, inflasi, atau nilai tukar yang tidak stabil. Semua ini mengarah pada kerusuhan besar-besaran, yang merupakan konsekuensi dari kenaikan harga. Biasanya, kenaikan harga barang dan jasa dikaitkan dengan ekonomi yang tidak stabil dan sejumlah masalah ekonomi. Dalam situasi seperti itu, orang-orang ketakutan, mereka mencoba mencari jalan keluar, dan mereka menemukannya dalam pemberontakan revolusioner.
• Perbedaan Pendapat Elit. Setiap negara bagian memiliki elitnya sendiri: politik, ekonomi, budaya, dan lainnya. Ideologi satu elit mungkin berbeda secara signifikan dengan ideologi elit lainnya. Ini memperkenalkan disonansi dalam stabilitas pendapat mengenai masa depan negara. Elit yang mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan mayoritas dapat menciptakan oposisi politik dan bernegosiasi dengan elit penguasa dalam konteks revolusioner.
• Mobilisasi massal. Kita berbicara tentang sumber daya manusia yang dimobilisasi untuk mengajukan pendapat kepada pihak berwenang. Tujuan mobilisasi adalah negosiasi revolusioner. Orang-orang melihat jalan keluar hanya dengan cara komunikasi yang revolusioner dan bertindak sesuai dengan itu.
• Ideologi. Ideologi mayoritas mungkin tidak sesuai sama sekali dengan ideologi minoritas. Biasanya, sebuah ideologi dikenakan pada minoritas melalui berbagai metode: kekerasan, teknologi pengaruh, dll. Minoritas yang berbeda menentang pemaksaan.

Klasifikasi revolusi

Revolusi dapat diklasifikasikan dengan cara yang berbeda. Kami akan memberikan klasifikasi yang paling sederhana dan logis. Dalam ilmu politik dan sosiologi, revolusi dibagi menjadi politik dan sosial.

• revolusi sosial- ini adalah perubahan revolusioner yang terkait dengan perubahan formasi sosial, sebagai akibatnya satu struktur sosial digantikan oleh yang lain.
• revolusi politik- ini adalah perubahan revolusioner yang terkait dengan penggantian satu rezim politik dengan yang lain. Dalam beberapa kasus, revolusioner yang berkuasa dari elit politik baru juga dapat dianggap sebagai revolusi politik.

Tanda utama dari setiap revolusi adalah penggantian total rezim lama dengan yang baru.

Karl Marx memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan teori revolusi. Dia membagi revolusi menjadi borjuis dan sosialis. Setiap revolusi, menurut Marx, mengarah pada perubahan formasi. Misalnya, setelah revolusi borjuis, feodalisme digantikan oleh kapitalisme. Dan revolusi sosialis mengarah pada penggantian kapitalisme dengan sosialisme. Masing-masing formasi ini sesuai dengan bentuk kegiatan ekonomi yang terpisah, suatu bentuk hubungan ekonomi dan pasar.

Secara terpisah, perlu untuk memilih jenis pemberontakan seperti itu sebagai pembebasan nasional. Tujuan dari revolusi pembebasan nasional adalah pembebasan dari asimilasi oleh bangsa yang dominan. Pemberontakan semacam itu melekat di negara-negara kolonial dan ditaklukkan.

Perlu dicatat bahwa sejarah mengetahui banyak contoh ketika revolusi tidak berhasil. Para pemberontak tidak selalu memiliki kesempatan untuk menyampaikan pandangan mereka kepada elit penguasa. Karena itu, mereka sering ditangkap dan bahkan dibunuh.

Ilmuwan dari humaniora yang berbeda menilai fenomena sosial seperti revolusi dengan cara yang berbeda. Pertimbangkan teori yang paling menarik tentang revolusi.

Pitirim Sorokin adalah sosiolog Rusia yang luar biasa, yang akrab dengan revolusi secara langsung. Faktanya adalah bahwa selama Revolusi Oktober 1917, ia melarikan diri ke Amerika. Sorokin sangat negatif tentang pemberontakan revolusioner, menganggapnya buruk secara moral. Dia mengatakan bahwa kemenangan dalam revolusi dicapai dengan harga yang terlalu tinggi, dengan mengorbankan banyak pengorbanan manusia. Sebuah pertanyaan logis muncul: apakah perubahan yang dihasilkan sepadan dengan kehidupan manusia? Untuk Sorokin, jawabannya jelas - jelas tidak.

Menurutnya, untuk mengubah situasi saat ini, perlu dicari kompromi. Di sisi pemerintah, kompromi itu adalah reformasi. Jika ada orang yang tidak puas dan tidak setuju di negara bagian, lebih mudah untuk bertemu dan memenuhi sejumlah keinginan mereka. Ini akan menjadi manusiawi dan adil. Apalagi setelah reformasi dilaksanakan dan dilaksanakan dengan baik, jumlah warga yang tidak puas akan berkurang. Hal ini akan menyebabkan padamnya sentimen revolusioner di kalangan massa.

Marx dan Engels mengembangkan teori mereka (yang kemudian mereka sebut "Marxis") sebelum Sorokin. Teori revolusi Marxis adalah kebalikan dari teori sebelumnya.

Menurut kaum Marxis, kebutuhan akan sebuah pergolakan revolusioner sangatlah besar! Pemberontakan diperlukan bagi orang-orang untuk mengubah formasi kapitalis borjuis menjadi sosialis proletar. Perubahan formasi ini harus secara positif mempengaruhi perkembangan ekonomi negara dan kesadaran massa.

Marx percaya bahwa pembentukan sosialisme harus diganti dengan pembentukan komunisme. Dia menganggap masyarakat komunis sebagai kebaikan sosial tertinggi. Oleh karena itu, untuk membangun masyarakat kesetaraan dan keadilan universal, diperlukan pergolakan revolusioner.

Perwakilan dari teori ini adalah James Davis dan Ted Gurr. Menurut pendapat mereka, pemberontakan apa pun dapat dijelaskan dengan adanya mekanisme sadar dan tidak sadar dalam jiwa manusia. Seseorang tidak ingin menjadi miskin, tetapi pada saat yang sama, ia berusaha untuk tidak terisolasi secara sosial. Dengan kata lain, dia tidak ingin sendirian dalam keadaan miskin. Ini mendorongnya untuk bergabung dengan massa yang tidak puas dengan dirinya.

Dengan demikian, keengganan kemiskinan dijelaskan oleh komponen sadar dari jiwa manusia, dan keinginan untuk menjadi bagian dari kerumunan revolusioner dijelaskan oleh ketidaksadaran. Akibatnya, kita mendapatkan revolusi, kerusuhan dan pemberontakan.

Saya ingat kata-kata penyair Inggris John Harrington (1561 - 1612) yang diterjemahkan oleh S.Ya. Marshak:

Pemberontakan tidak bisa berakhir dengan keberuntungan

Kalau tidak, namanya berbeda.

Dalam sejarah umat manusia, banyak terjadi ledakan sosial yang besar. Termasuk di mana pemberontak berhasil merebut ibu kota (pemberontakan Wat Tyler di Inggris) atau membunuh raja yang berkuasa (pemberontakan "beralis merah" di Cina). Tetapi semuanya akhirnya dikalahkan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan sosial dan politik, meskipun dalam beberapa kasus pihak berwenang memberikan konsesi kepada penduduk karena ketidakpuasan rakyat.

Istilah "revolusi" memasuki bahasa ilmiah pada abad ke-16 dari judul buku karya Nicolaus Copernicus "De revolutionibus orbium coelestium" ("Tentang Perputaran Bola Langit"). Dan dalam pengertian modern, itu hanya digunakan pada tahun 1660 di Inggris selama Restorasi Stuart.

Sebagai aturan, dalam historiografi istilah "revolusi" tidak digunakan dalam kaitannya dengan pemberontakan populer kuno dan Abad Pertengahan. Meskipun, misalnya, Kamus Ensiklopedis Brockhaus dan Efron mengacu pada pemberontakan rakyat Romawi di bawah kepemimpinan Cola di Rienzo pada Mei 1347, yang mendirikan sebuah republik di kota itu.

Revolusi Belanda 1566-1609 dianggap sebagai revolusi pertama. Itu bersifat politis, karena membawa ke kekuasaan bangsawan Protestan nasional dan borjuasi alih-alih gubernur raja Spanyol dan perwakilan Inkuisisi Katolik, dan sosial, karena selama itu tatanan feodal-absolutis digantikan oleh masyarakat kapitalis.

Revolusi dimulai dengan pemberontakan Ikonoklastik pada 11 Agustus 1566. Itu ditujukan terhadap Gereja Katolik - dukungan utama raja Spanyol di Belanda. Pemberontak - Calvinis menjarah kuil dan biara, menghancurkan ikon dan patung orang suci. Di beberapa tempat, perkebunan bangsawan dibakar, catatan hutang dan sewa dihancurkan. Kerusuhan mereda hanya setelah raja muda Spanyol Margaret dari Parma membuat konsesi kepada para pemberontak.

Pada tahun 1567, Raja Philip II mengirim pasukan ke Belanda di bawah kepemimpinan Adipati Alba, memberinya kekuasaan yang luas untuk memulihkan ketertiban. Pembalasan brutal orang-orang Spanyol terhadap para pembangkang menyebabkan ledakan sosial lainnya. Sebuah gerakan partisan yang luas berkembang di negara ini. Duke of Alba tidak mampu mengatasi pemberontakan, dan dipanggil kembali dari Belanda. Tempatnya diambil oleh Luis de Requezens. Namun, Spanyol gagal mengalahkan pemberontak.

Pada tahun 1579, tujuh provinsi utara Belanda membentuk Union of Utrecht, sebuah serikat militer-politik yang ditujukan untuk melawan monarki Spanyol. Dengan demikian, fondasi diletakkan untuk pembentukan negara merdeka baru - Republik Provinsi Bersatu. Pada tanggal 26 Juli 1581, para pemimpin pemberontakan menandatangani "Tindakan Pengingkaran Sumpah", yang menjamin penarikan Belanda Utara dari yurisdiksi raja Spanyol. Philip II tidak mengakui legitimasi otoritas baru, dan perang berlanjut. Republik Persatuan Provinsi berhasil berperang melawan Spanyol sampai 1609, ketika Gencatan Senjata Dua Belas Tahun ditandatangani. Berdasarkan ketentuannya, Spanyol secara de facto mengakui kedaulatan Belanda Utara.

Peristiwa-peristiwa inilah yang menyebabkan terciptanya Republik Belanda yang kuat dan independen yang secara tradisional dianggap sebagai revolusi pertama dalam pengertian modern. Yang kedua setelah itu adalah Revolusi Inggris pada pertengahan abad XVII.

Terima kasih atas jawaban yang sangat menarik, tetapi saya masih lebih tertarik untuk mengetahui kapan tindakan politik pertama yang dapat dianggap sebagai revolusi dilakukan, dan bukan tentang tindakan politik paling awal yang dianggap sebagai revolusi. Artinya, ketika mengajukan pertanyaan ini, saya berharap penjawab, misalnya, akan melanjutkan dari fakta bahwa Cleisthenes telah membuat revolusi di Athena, menggulingkan tirani.

Membalas

Jika kita berbicara tentang peristiwa paling awal yang sesuai dengan definisi revolusi, maka kita dapat mengingat pemberontakan kaum miskin dan budak di Mesir, yang mengakhiri era Kerajaan Tengah. Kira-kira tanggal 1750 SM. e.

Informasi tentang acara ini bersifat terpisah-pisah. Sumber utama pemberontakan adalah Orasi Ipuver (Ipusera) dari Papirus Leiden. Ini menceritakan tentang ledakan sosial tertentu, sebagai akibatnya kekuatan firaun dan para bangsawannya digulingkan, setelah itu negara itu jatuh ke dalam kekacauan. Penulis papirus jelas menentang para pemberontak dan bersimpati dengan perwakilan kaum bangsawan.

Berikut beberapa kutipan dari dokumen tersebut.

“Tanah terbaik ada di tangan komplotan. Oleh karena itu, seorang pria pergi untuk membajak dengan perisainya. Sesungguhnya: orang yang lemah lembut berkata: “[Orang yang galak] telah menjadi wajah di mana-mana. Tidak ada orang kemarin di mana pun.” Sesungguhnya: perampok ada di mana-mana. Budak dengan yang dicuri akan menemukan mereka. Sesungguhnya: Sungai Nil mengairi, tidak ada yang membajaknya. Semua orang berkata: "Kami tidak mengerti apa yang terjadi di negara ini." Sungguh: wanita mandul, mereka mengerti tidak hamil. Khnum tidak menghasilkan lebih karena keadaan negara. Sungguh: orang biasa telah menjadi pemilik permata. Yang tidak bisa membuat dirinya [bahkan sandal] sekarang telah menjadi pemilik kekayaan. Sungguh: hati budaknya sedih; bangsawan tidak berbagi kegembiraan [mereka] dengan orang-orang. Sungguh: hati orang-orang kejam. Penyakit sampar ada di seluruh negeri. Darah ada di mana-mana. Itu tidak menghilangkan kematian. Tabir [orang mati] menangis sebelum mereka didekati. Sungguh: banyak mayat dimakamkan di sungai [di sungai Nil]. Sungai [berubah] menjadi makam, [dan] sungai menjadi tempat untuk pembalseman. Sungguh: yang mulia di gunung, yang orang biasa di sukacita. Setiap kota mengatakan: "Mari kita kalahkan [yang kaya] yang kuat di antara kita." Sungguh, manusia telah menjadi seperti burung yang mencari bangkai.”

“Sungguh: arsip dibuka. Surat pernyataan pajak mereka dijarah. Para budak menjadi pemilik budak. Sungguh: [pejabat] terbunuh. Dokumen mereka diambil. Oh, betapa menyedihkan bagi saya karena bencana ini. waktu. Sungguh: ahli-ahli Taurat untuk menghitung panen, daftar mereka dihancurkan. Gandum Mesir telah menjadi milik bersama. Sungguh: gulungan hukum kamar pengadilan dibuang, mereka berjalan di persimpangan jalan. Orang-orang miskin memecahkan segel mereka di jalanan. Sungguh: orang-orang miskin telah mencapai posisi Ennead, [karena] administrasi House of Thirty telah kehilangan isolasinya. Sungguh Peradilan Agung kamar telah menjadi [tempat] keluar dan memasukinya. Orang miskin keluar dan memasuki Istana Besar. Sungguh: anak-anak bangsawan diusir ke jalan. Orang yang tahu akan mengkonfirmasi semua ini, tetapi orang bodoh akan menyangkal, [karena] orang bodoh akan tampak cantik [segala sesuatu yang terjadi] di depannya".

“Lihat: api telah naik tinggi; nyalanya berasal dari musuh negara. Lihat: hal-hal telah terjadi yang [sepertinya] tidak pernah bisa dilakukan. Raja ditangkap oleh orang-orang miskin. Lihat: [raja] dikuburkan oleh seorang elang, dia berbaring di tandu [sederhana] Apa yang disembunyikan piramida sekarang kosong! [makam raja]. Lihat: beberapa orang yang tidak tahu hukum mengatur tentang merampas negara dari kekuasaan kerajaan. Lihat: orang-orang memulai pemberontakan melawan uraeus, [mata] Ra, yang menenangkan Dua Bumi "Lihat: rahasia tanah, yang perbatasannya tidak diketahui, diketahui semua orang. Ibukotanya, dihancurkan dalam satu jam. Lihat: Mesir [sendiri] ] mulai menuangkan air. Dia yang hanya menuangkan air ke bumi, dia menangkap yang kuat di saat kesusahan. Lihat: ular [uraeus] diambil dari sarangnya [dari hiasan kepala raja]. Rahasia para raja Mesir Hulu dan Hilir telah diketahui semua orang. Ibu kota khawatir dengan kekurangannya. Semua orang berjuang untuk mengobarkan perang saudara. Tidak ada cara untuk melawan. Negara ini, terikat oleh gerombolan penjarah lei. [Adapun] orang yang kuat, yang keji mengambil hartanya. Lihat: cacing [menggerogoti [bangsawan] mati: dia yang tidak bisa menjadikan dirinya sarkofagus, dia [sekarang] menjadi pemilik makam. Lihat: pemilik makam dibuang di puncak bukit. Orang yang tidak dapat menjadikan dirinya [bahkan] peti mati, ia menjadi "pemilik" tanah pemakaman. Lihat: sekarang telah terjadi pada orang-orang. Dia yang tidak bisa membangun sendiri [bahkan] gubuk, dia menjadi [sekarang] pemilik rumah. Lihat: para abdi dalem diusir dari istana raja. Lihat: wanita bangsawan berada di tongkang shedu. Para bangsawan ada di tempat sampah. Yang tidak tidur [bahkan] di samping tembok, menjadi [sekarang] pemilik tempat tidur. Lihat: pemilik kekayaan menghabiskan malam [sekarang] menderita kehausan. Yang minta sedimen [minuman] sekarang adalah pemilik kendi, membuangnya ke tanah. Lihat: pemilik pakaian mewah [sekarang] compang-camping. Orang yang tidak pernah menenun untuk dirinya sendiri [sekarang] pemilik lenan halus. Lihat: orang yang tidak pernah membuat sendiri [bahkan] perahu, telah menjadi [sekarang] pemilik kapal. Pemilik asli mereka melihat mereka, tetapi mereka bukan lagi miliknya. Lihat: orang yang tidak punya bayangan [kipas] telah menjadi [sekarang] pemilik bayangan. [Mantan] pemilik bayangan [hanya keren] saat angin bertiup. Lihatlah: orang yang tidak tahu [bahkan] kecapi telah menjadi [sekarang] pemilik kecapi. Dia yang [bahkan] tidak bernyanyi untuk dirinya sendiri, dia memuji [sekarang] dewi Mert. Lihat: pemilik bejana tembaga tidak lagi menghiasi bejana di salah satu dari mereka. Lihat: orang yang tidur tanpa istri karena kemiskinan, dia menemukan [sekarang] wanita bangsawan. Orang yang tidak melihatnya [sekarang] berdiri menghormati [dia]. Lihat: dia yang tidak memiliki hartanya telah menjadi [sekarang] pemilik kekayaan. Para bangsawan memujinya. Lihat: rakyat jelata negara telah menjadi kaya. Pemilik kekayaan menjadi si miskin. Lihat: pimpinan [manajer] menjadi pemilik budak. Orang yang [dirinya] seorang utusan mengirim utusan yang lain. Lihat: yang tidak punya roti sendiri [menjadi] pemilik tempat sampah. Dapurnya dipasok dengan milik orang lain. Lihatlah: orang yang rambutnya rontok karena dia tidak memiliki minyaknya sendiri menjadi pemilik [seluruh] kendi mur manis. Lihat: yang bahkan tidak memiliki kotak [dengan baik] menjadi nyonya [seluruh] beban. Orang yang melihat wajahnya di air [menjadi] pemilik cermin. Lihat... Lihat: orang yang makan rotinya sendiri itu baik. Makanlah hartamu dengan sukacita hatimu. Jangan berpaling darinya, [karena] adalah baik bagi seseorang untuk makan rotinya sendiri. Tuhan memerintahkan ini untuk orang yang memuji dia... Lihat: dia yang tidak [k]al Tuhan, dia mengorbankan dia kemenyan orang lain. Orang yang tidak tahu [... Lihat]: wanita bangsawan dari keluarga besar, pemilik perhiasan, memberikan anak-anak mereka sebagai selir. Lihat: seorang pria [bangsawan mengambil] seorang wanita bangsawan sebagai istrinya, dan ayahnya melindunginya. [Sekarang] tidak memiliki ayah mertua seperti itu membunuhnya. Lihat: anak-anak pejabat [sekarang] di [kain, ternak] dari ternak mereka adalah milik para perampok. Lihat: tukang jagal [sekarang] menyembelih ternak orang miskin, karena ternak ada di tangan perampok. Lihat: orang yang tidak memotong apa pun untuk dirinya sendiri, dia memotong [sekarang] lembu yang gemuk. Dia yang tidak tahu [bahkan] cicak, melihat [sekarang makanan] segala macam. Lihat: tukang daging menyembelih angsa, dan mereka [angsa] dikorbankan untuk dewa bukannya banteng. Lihat: para budak... menyumbangkan zat apeh. Wanita bangsawan... Lihat: wanita bangsawan lari. Bos ... mereka diliputi oleh rasa takut akan kematian. Lihat: para pemimpin negara melarikan diri, mereka tidak menemukan [bahkan] sedekah(?) karena kemiskinan. Pemilik penghargaan dalam kemiskinan (?). Lihat: pemilik tempat tidur sedang tidur di tanah. Orang yang bermalam di lumpur menyiapkan tempat tidur kulit untuk dirinya sendiri. Lihat: wanita bangsawan lapar, tetapi tukang jagal penuh dengan apa yang mereka sembelih [untuk orang lain]. Lihat: semua posisi, mereka tidak di tempatnya, seperti kawanan yang ketakutan tanpa gembala. Lihat: ternaknya tersebar. Tidak ada yang mengumpulkannya. Semua orang membawanya ke dirinya sendiri, mencap namanya. Lihat: seorang pria terbunuh di sebelah saudaranya. Dia meninggalkannya untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Lihat: yang tidak [bahkan] timnya [yaitu. e.dua sapi jantan], menjadi pemilik kawanan. Orang yang tidak dapat menemukan banteng untuk membajak menjadi pemilik sejumlah besar ternak. Lihat: orang yang tidak memiliki gandumnya sendiri menjadi pemilik lumbung. Dia yang meminjam gandum, [sekarang] memberikannya sendiri. Lihatlah: orang yang tidak [bahkan] budak sementara telah menjadi [sekarang] pemilik budak turun-temurun. Orang yang dulunya "bangsawan" [sekarang] melakukan tugasnya sendiri. Lihat: yang kuat [bangsawan] tidak [melaporkan posisi] orang-orang. [Semua] mendekati kehancuran. Lihat: semua pengrajin, mereka tidak bekerja Musuh-musuh negara mencuri kerajinannya. [Lihat: orang yang memanen] panen, dia tidak menerimanya. Dia yang tidak membajak [untuk] dirinya sendiri, menerima panen. [Panen] sudah matang, [tetapi] tidak dilaporkan [oleh siapa pun]. Juru tulis duduk [di kantornya], tangannya menganggur di dalamnya.