PADA2015 sebuah monumen untuk arsitek terbesar abad ke-20, Le Corbusier, diresmikan di Moskow. Monumen dipasang di sebelah satu-satunya bangunan di Rusia, dirancang olehnya(st. Myasnitskaya, 39). PADA30- 1990-an, bangunan ini milik Tsentrosoyuz, dengan nama ini ia memasuki sejarah arsitektur. Sekarang Rosstat berada di sana. Jadi mengapa di Soviet Moskow mereka membangun sebuah rumah yang dirancang oleh seorang arsitek borjuis?? Mungkinkah ada lebih banyak rumah seperti ini?? Dan apa kesamaan antara bangunan Central Union dan Khrushchev yang biasa??

Untuk avant-garde Soviet, Le Corbusier seperti David Bowie untuk rock Soviet. Perbandingannya, tentu saja, merupakan peregangan, tetapi memberikan beberapa gambaran tentang skala fenomena tersebut. Tahun 1920-an, dekade pasca-revolusioner pertama, adalah masa kejayaan seni avant-garde di Uni Soviet: dalam seni lukis, desain, fotografi, dan arsitektur. Kemudian banyak tokoh avant-garde menerima status resmi di negara muda, Malevich, Rodchenko, Tatlin, Stepanova dan banyak lainnya diakui oleh pemerintah baru dan dipanggil untuk melayani rakyat. Konstruktivisme adalah tren avant-garde utama dalam arsitektur. Ginzburg, Melnikov, saudara-saudara Vesnin, Leonidov - ini adalah yang terbaik dari yang terbaik yang bekerja dengan gaya ini.

Gagasan utama konstruktivisme - kesederhanaan dan fungsionalitas - benar-benar selaras dengan gagasan yang dipromosikan dan diterapkan oleh Le Corbusier dalam arsitektur Eropa. "Rumah adalah mesin untuk hidup", - kata-kata Le Corbusier ini bisa menjadi milik perwakilan sekolah konstruktivisme Soviet mana pun.

Villa Savoy di pinggiran Paris Poissy oleh Le Corbusier. Foto: Omar Barca

Le Corbusier menjadi ahli teori arsitektur yang berpengaruh di masa mudanya. Pada tahun 1914, Charles-Edouard Jeanneret-Gris yang berusia dua puluh tujuh tahun (ini adalah nama asli Le Corbusier), setelah magang di kantor arsitektur Perret bersaudara di Paris, membuka studio arsitekturnya sendiri. Bahkan saat itu, dia adalah pendukung setia penggunaan beton bertulang dalam konstruksi. Untuk pertama kalinya bahan ini mulai digunakan dalam proyeknya oleh gurunya, Auguste Perret. Pada tahun 1914 yang sama, Corbusier mematenkan proyek Dom-Ino, di mana gagasan membangun gedung pertama kali diformalkan.

Pada tahun 1919, bersama dengan artis Ozenfant, mereka mulai menerbitkan majalah L'Esprit Nouveau ("Esprit Nouveau"), di mana nama samaran Le Corbusier pertama kali muncul sebagai tanda tangan di bawah sebuah artikel. Dalam jurnal ini, Le Corbusier menerbitkan sebuah manifesto yang membuatnya terkenal di Eropa. Dulunya disebut "Lima titik awal arsitektur modern" dan berisi lima prinsip yang segera diketahui oleh setiap arsitek progresif. Di sini mereka:

1. Rumah itu dibangun di atas tiang-tiang yang terpisah. Lalu lintas mobil dimungkinkan di bawah rumah atau. Rumah itu tampaknya mengapung di atas itu semua.
2. Atapnya dibuat berbentuk teras, datar. Dimungkinkan untuk menggunakan atap secara fungsional, termasuk meletakkan taman di atasnya.
3. Tata letak di dalam gedung bebas, dimungkinkan karena penggunaan rangka beton bertulang. Sekarang dinding tidak lagi menahan beban, jadi di dalam gedung mereka memainkan peran hanya sebagai partisi, mereka dapat dipindahkan sesuka hati, yang memberikan penghematan yang signifikan dalam volume internal bangunan, serta bahan.
4. Jendela dalam arsitektur bingkai rumah dapat ditempatkan di sepanjang fasad dengan selotip terus menerus, yang meningkatkan fungsionalitas jendela dan meningkatkan penerangan.
5. Fasad dibebaskan dari beban, karena kolom pendukung dipindahkan ke luar, di dalam rumah. Dengan demikian, fasad dibentuk dari panel dinding berengsel ringan dan deretan jendela, yang menghasilkan penghematan material yang signifikan dan kemungkinan penggantian fasad yang konstruktif lebih lanjut.

Le Corbusier menjadi pempopuler yang sangat sukses dari ide-idenya. Pada tahun 1922, ia membuka kantor arsitektur di Paris, dan pada tahun 1925 ia mengusulkan rencana sensasional untuk rekonstruksi pusat kota Paris - "Rencana Voisin", yang memberinya ketenaran skandal. Proyek kurang ajar Le Corbusier menyerukan pembongkaran area perumahan di sebagian besar pusat kota Paris dan pembangunan pusat bisnis modern di situs ini, yang terdiri dari delapan belas menara 50 lantai dengan infrastruktur. Rencana itu akhirnya ditolak, tetapi kontroversi yang ramai di pers tidak mereda untuk waktu yang lama.

Sebelum itu, pada tahun 1924, di pinggiran kota Bordeaux, menurut proyek Le Corbusier, proyek yang lebih sederhana, tetapi juga sangat signifikan untuk pengembangan kota pada tahun-tahun itu, dilaksanakan: desa "Rumah Modern Frouges", yang terdiri dari lima puluh rumah standar bertingkat rendah - salah satu pengalaman pertama dalam pembangunan perumahan serial murah dan cepat di Eropa.

Kegiatan Corbusier, yang semakin terkenal di dunia, tidak dapat dilewatkan oleh arsitek Soviet. Tidak ada Tirai Besi saat itu, informasi tentang prinsip dan tren baru mencapai Uni Soviet dengan cukup cepat. Oleh karena itu, kebanyakan arsitek konstruktivis menjadi pengagum berat karya Le Corbusier. Dia secara mengejutkan terkait dengan mereka dalam hal pandangan, dan sebagai ahli teori dan pempopuler arsitektur modern, dia tidak ada bandingannya. Pada akhir 1920-an, Le Corbusier bahkan menjadi anggota dewan redaksi jurnal Soviet Modern Architecture.

Dengan semua ini, pada akhir tahun 1920-an, Corbusier tidak memiliki proyek besar yang selesai. Proyek beberapa vila di dekat Paris dalam gaya avant-garde yang terbuat dari beton bertulang, di mana lima prinsipnya digunakan, serta paviliun Esprit Nouveau di Pameran Internasional di Paris, yang merupakan model apartemen tempat tinggal di sebuah rumah bingkai, diwujudkan. Karena itu, Le Corbusier tertarik pada proyek besar. Dan kemudian kompetisi Proyek pembangunan Tsentrosoyuz di Moskow berguna, dan arsitek konstruktivis yang akrab dengan Corbusier dan bersimpati padanya dengan hangat mendukung gagasan partisipasinya dalam kompetisi.

Kompetisi diumumkan pada tahun 1928. Itu dihadiri oleh arsitek Soviet terkemuka dan beberapa arsitek asing. Setelah tiga tahap kompetisi dan perdebatan yang cukup panjang, dewan Centrosoyuz memutuskan untuk menugaskan desain akhir Le Corbusier. Bukan peran terakhir dalam keputusan dewan dimainkan oleh daya tarik arsitek konstruktivis terkemuka.

Pembangunan gedung berlangsung dari tahun 1930 hingga 1936, diawasi oleh arsitek Soviet N.Ya. Collie. Selama proses konstruksi, proyek ini berulang kali disempurnakan dalam kerjasama yang erat dengan Le Corbusier. Kompleks, yang sekarang monumen arsitektur konstruktivisme, terdiri dari tiga bangunan kerja utama dengan ketinggian yang sama, tetapi dengan panjang yang berbeda, terletak dengan huruf "H", dan sebuah bangunan berbentuk parabola yang terhubung dengannya menjadi satu unit dengan ruang konferensi. Di kompleks, Anda dapat dengan mudah menemukan perwujudan dari kelima prinsip Le Corbusier.

Bangunan-bangunan itu berdiri di atas pilar-pilar, sebagian, bagaimanapun, tersembunyi oleh dinding-dinding fasad. , seperti yang diharapkan, datar. Jendela tidak lagi selotip, tetapi membentuk kaca terus menerus. Mereka bahkan dapat didefinisikan sebagai dinding dua lapis kaca dengan ruang hampa di antara lapisan untuk meningkatkan insulasi termal. Permukaan fasad tanpa glasir terbuat dari lempengan tuf merah muda yang digantung ringan. Tata letak interiornya gratis, dengan ruang terbuka yang besar dan jalur antar lantai.

Le Corbusier mencatat bahwa 2.500 pekerja memiliki semua kondisi untuk bekerja: ruang konferensi, ruang makan, landai miring lebar sebagai tangga dan elevator mekanis kontinu. Pada tahun 1930-an memang gedung perkantoran paling modern dengan tingkat kenyamanan yang tinggi. Hari ini, bangunan itu terus berfungsi dengan sukses. Benar, penampilannya setelah rekonstruksi kaca baru-baru ini tidak sesuai dengan aslinya.

Gedung Central Union hari ini. Foto: Yuri Virovets

Di masa depan, Corbusier dua kali menawarkan proyeknya untuk implementasi di Uni Soviet. Tapi, seperti yang mereka katakan, tidak beruntung. Salah satu proyek ini didedikasikan untuk restrukturisasi global Moskow. Hal itu muncul setelah Corbusier diminta mengungkapkan pendapatnya tentang konsep kota sosialis dari arsitek N.A. milyutin. Rupanya, ide-ide Milyutin bagi Corbusier tampaknya tidak cukup mendunia. Alih-alih menganalisis proyek Milyutin, ia menulis "Respons to Moscow" -nya. Arti dari jawabannya dapat diungkapkan seperti ini: teman-teman, berhenti bertukar hal-hal sepele, lebih baik melakukan bisnis skala besar, di sini saya membuat sketsa untuk Anda. "Jawaban" disertai dengan materi ekstensif dari gambar pada dua puluh lembar. Dalam hal keberanian dan keluasan konsep, proyek ini bahkan melampaui Rencana Voisin yang terkenal. Hanya dalam kasus ini, seluruh Moskow ditawarkan ke akar, kecuali sebuah pulau kecil di sekitar Kremlin. Dan alih-alih membangun kota yang sama sekali berbeda, secara fungsional dibagi menjadi sektor administrasi, perumahan, dan industri. Blok gedung pencakar langit, banyak taman di sekitarnya, dan segala sesuatu yang mencegahnya dihancurkan tanpa ampun - ini adalah konsep perencanaan kota Le Corbusier.

Tentu saja, kemungkinan bahwa proyek Le Corbusier ini akan dipertimbangkan secara serius oleh siapa pun, dan terlebih lagi - diterima, adalah nol. Dan terus terang, terima kasih Tuhan. Namun, proyek itu sendiri tidak hilang tanpa jejak, tetapi menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut dari ide-ide perencanaan kota Corbusier dalam proyek Radiant City yang terkenal, yang kemudian ia coba terapkan di seluruh dunia.

Kedatangan kedua Le Corbusier ke Uni Soviet dikaitkan dengan partisipasi dalam kompetisi untuk desain Istana Soviet. Itu adalah peristiwa agung dalam dunia arsitektur. Selain Corbusier, tokoh-tokoh arsitektur Eropa seperti Gropius dan O. Perret ikut serta dalam kompetisi tersebut. Kompetisi diumumkan pada Juli 1931 dan berlangsung selama hampir dua tahun dalam beberapa putaran.

Proyek Le Corbusier, seperti biasa, inovatif dan avant-garde. Kerangka struktur dibawa ke luar, membentuk kerangka struktural telanjang, dan volume internal ditangguhkan darinya pada kabel baja. Aula besar untuk 14.000 kursi, dengan akustik yang dihitung menggunakan gelombang cahaya, berbentuk parabola, seperti di gedung Tsentrosoyuz. Proyek ini dianggap sebagai salah satu pencapaian kreatif Le Corbusier yang tidak diragukan lagi. Diketahui bahwa pada presentasi tata letak di depan komisi negara yang dipimpin oleh Stalin, sang master memainkan Internationale dengan double bass. Dan bait terakhir dimainkan tepat di selubung tata letak atap, khusus terbuat dari senar. Tapi Stalin tidak menghargai keindahan saat itu dan hanya dengan santai melemparkan ke penerjemah: "Bisakah dia melakukan Suliko seperti itu?"

Baik konstruktivisme proyek Le Corbusier maupun presentasi aslinya tidak mengesankan komisi tinggi. Akibatnya, proyek B. Iofan, yang dibuat dengan semangat gaya Kekaisaran Stalin, yang mendapatkan momentum, menang.

Setelah kompetisi ini, arsitek Eropa sayap kiri yang bersimpati dengan Uni Soviet menerima pukulan yang menyakitkan: ide mereka tentang kekuatan Soviet ternyata cukup ideal. Corbusier menulis bahwa proyek yang memenangkan kompetisi "menunjukkan perbudakan teknologi modern melalui reaksi spiritual" dan "mengembalikan ke kerajaan arsitektur megah dari rezim monarki sebelumnya."

Jawabannya tidak lama datang. Segera seni avant-garde pada umumnya dan konstruktivisme pada khususnya diumumkan di Uni Soviet dekaden dan asing bagi cita-cita proletariat, dan Le Corbusier sendiri disebut sebagai fasis dan musuh rezim Soviet. Setelah itu, namanya menghilang dari mana-mana di Uni Soviet selama seperempat abad, termasuk dari buku teks Soviet tentang arsitektur.

Namun demikian, seperti yang diingat oleh lulusan Institut Arsitektur Moskow, pada awal 60-an Corbusier kembali menjadi sangat populer di lingkungan arsitektur sehingga setiap proyek kelulusan kedua kemudian dibuat sebagai tiruan langsung darinya. Oleh karena itu, pengaruh Corbusier terlihat dengan mata telanjang baik dalam konstruksi bangunan, misalnya, menara bertingkat (salah satu "panel" - "brezhnevok"), dan dalam perencanaan kota. Novy Arbat yang sama dengan buku-buku menaranya (yang menurut sebagian orang dibandingkan dengan gigi palsu) adalah salam besar bagi Corbusier dan rencananya untuk rekonstruksi Moskow. Halo, untungnya, ternyata skalanya jauh lebih sederhana.

Bagaimana dengan konstruksi standar? Panel beton bertulang, geometri bangunan sederhana, kurangnya dekorasi, atap datar - ini adalah keunggulan arsitektur Corbusier. Jadi Cheryomushki Baru, banyak perempat Khrushchevs - ini juga idenya, diwujudkan dengan penundaan tiga dekade. Implementasinya, bagaimanapun, mengecewakan kita dengan kurangnya pemikiran dan kekikiran, keinginan untuk menghemat segalanya. Tetapi dalam keadilan, mari kita ingat bahwa dalam sistem proporsi master Modulor, ketinggian langit-langit 226 cm diakui cukup memadai untuk perumahan. Dan kami juga dengan jujur ​​mengakui bahwa banyak dari apa yang disebut unit perumahan Corbusier tidak terlihat bagus sekarang, setengah abad setelah konstruksi.

Kompleks Unité d'Habitation 17 lantai di Marseille (1945-1952). Foto: Guzman Lozano

Bangunan yang terbuat dari kaca dan beton memiliki satu kesamaan: cepat tua. Tiga atau empat dekade - dan sekarang mereka tampak ditaburi kapur barus. Dan semakin banyak, semakin tidak enak dipandang. Corbusier adalah seorang "kiri" dan percaya bahwa arsitektur khas baru akan membantu mengatasi kontradiksi sosial. Namun, di sebagian besar negara, blok perumahan prefabrikasi dilihat dari awal sebagai perumahan bagi orang miskin. Di Uni Soviet, Khrushchev juga, seperti yang Anda tahu, perumahan rakyat.

Ya, kubus panel Corbusier tidak menjadi masa depan yang cerah bagi umat manusia, tetapi proyeknya diterapkan di seluruh dunia: di Prancis, Jerman, AS, Rusia, Brasil, Jepang, India, ide arsitekturnya telah menjadi bagian integral dari arsitektur modern , dan dia terus menjadi arsitek yang paling dihormati dan paling dibenci abad terakhir.

Alisa Orlova

Seorang penulis provokatif, seorang pelukis berbakat, seorang inovator dalam arsitektur modern, seorang penulis teori perkotaan dan seorang polemik abad ke-20 yang tak tertandingi - Le Corbusier, yang karyanya dapat dilihat di hampir semua kota di dunia.

Le Corbusier: biografi singkat dan prinsip utama arsitektur modern

Le Corbusier, New York, 1947

1887

Charles Edouard Jeanneret-Gris lahir di Chaux-de-Fonds (Swiss). Kemudian ia mengambil nama samaran Le Corbusier.

1904

Corbusier lulus dari sekolah seni dan menyelesaikan proyek arsitektur pertamanya untuk salah satu anggota dewan sekolah. Saat itu usianya 17 setengah tahun.

“Pada usia 17 setengah tahun, saya mendesain rumah pertama saya. Dia hanya mengerikan! Aku selalu menghindarinya."

Villa Fallet, La Chaux-de-Fonds, Swiss. 1905

1907

Dengan uang yang diperoleh, Corbusier meninggalkan kota provinsi dan melakukan perjalanan pendidikan ke Italia, Austria, Hongaria, menyelesaikan perjalanan di Prancis.

1908 - 1909

Di Paris, ia bekerja sebagai juru gambar magang untuk Auguste dan Gustave Perret. (Auguste dan Gustave Perret) yang merupakan inovator di bidangnya dan mempromosikan penggunaan beton bertulang yang baru ditemukan. Selanjutnya, mereka menolak menyebut Corbusier sebagai murid mereka karena "idenya yang terlalu ekstrem".

1910

Selama 2 tahun bekerja di Paris, Corbusier belajar bahasa Jerman dan pindah ke Berlin untuk magang dengan master arsitektur Peter Bernes (Peter Behrens) yang sering disebut-sebut sebagai desainer industri pertama di dunia.

Potret Le Corbusier

1911

Charles melanjutkan perjalanan pendidikan lainnya, kali ini ke timur - melalui Yunani, Balkan, dan Asia Kecil. Di sana ia mempelajari monumen kuno dan konstruksi rakyat tradisional Mediterania.

1912 - 1916

Setelah perjalanan, ia kembali ke kampung halamannya dan selama 4 tahun mengajar di sekolah tempat ia belajar sendiri.

Selama periode yang sama, Corbusier merancang dan mematenkan proyek Rumah - Ino(Dom-ino: dumos - rumah, ino - inovasi). Ini didasarkan pada konsep bangunan dengan elemen prefabrikasi besar. Pada saat itu merupakan langkah inovatif yang signifikan dalam arsitektur. Konsep Dom - Eno kemudian diterapkan oleh arsitek di banyak bangunannya.

1917 - 1920

Charles tidak pernah menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap kota asalnya, sehingga ketika ada kesempatan, dia langsung pindah ke Paris. Di sana dia bertemu Amede Ozanfant (Amede Ozenfant) yang memperkenalkannya pada lukisan kontemporer. Kemudian Corbusier melukis gambar pertamanya.

“Saya lebih suka menggambar daripada berbicara. Menggambar lebih cepat, dan menyisakan lebih sedikit ruang untuk kebohongan."

Bersama dengan Ozanfant, mereka menyelenggarakan pameran lukisan bersama, menyebut mereka pameran "purist" - pendukung laconisme, pejuang melawan eklektisisme, dan dekorasi. Dan mereka membuat majalah ulasan filosofis dan artistik "L'esprit Nouveau" (semangat baru).

Edisi majalah L'esprit Nouveau

1925

“Semua yang ada di rumah harus berwarna putih. Setiap warga sekarang wajib mengganti gorden, tempat tidur, wallpaper, dan lainnya dengan benda putih. Ketika Anda membersihkan rumah Anda, Anda membersihkan diri Anda sendiri.”

Pada tahun yang sama, Charles menciptakan "Plan Voisin" (Rencanakan Voisin) atau "Kota Modern dengan 3 juta penduduk" - sebuah rencana untuk modernisasi radikal Paris, yang dianggapnya "dibangun di persimpangan jalan dan diinjak oleh kaki keledai."

Arsitek berencana untuk menghancurkan setengah dari bangunan, menambah ketinggian yang baru (hingga 20 lantai), membuat sistem jalan modern dan membagi kota "menjadi bujur sangkar", sehingga meningkatkan kenyamanan hidup di kota.

"Tugas saya, keinginan saya adalah untuk menarik orang modern keluar dari kekacauan dan malapetaka, menempatkan dia dalam suasana bahagia dan harmoni."

1928

Tahun ini, Charles membangun gedung Tsentrosoyuz di Moskow. Ini telah menjadi contoh solusi pembangunan bisnis modern yang baru dan belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa.

1929

Dalam jurnalnya L'esprit Nouveau, Corbusier menerbitkan The Five Points of Modern Architecture, seperangkat aturan untuk arsitektur modern.

1. Rumah harus berdiri di atas penyangga. Karena ini, tempat itu menghilangkan kelembaban, memiliki cukup cahaya dan udara, situs bangunan menjadi taman yang membentang di bawah rumah.

2. Dinding internal terletak di sembarang tempat: tata letak satu lantai tidak bergantung pada yang lain. Tidak ada tembok modal, alih-alih ada selaput benteng apa pun.

3. Fasad didorong ke depan dari struktur pendukung. Dengan demikian, ia kehilangan sifat penahan bebannya, dan jendela dapat meregang hingga berapa pun panjangnya tanpa berhubungan langsung dengan pembagian internal bangunan.

4. Sebuah jendela pita di mana bukaan jendela bergabung adalah suatu keharusan. Karena ini, tidak hanya pencahayaan ruangan yang meningkat, tetapi juga pola geometris fasad terbentuk.

5. Di bagian atas rumah harus ada teras atap datar dengan taman, "mengembalikan" ke kota kehijauan yang dibutuhkan volume bangunan. Pipa limbah ditempatkan di dalam rumah.

Corbusier tidak memanjakan pelanggannya dengan dekorasi. Warna adalah satu-satunya jenis hiasan yang dia izinkan.

Potret Le Corbusier

Bagi banyak arsitek muda "gerakan baru", seperangkat aturan menjadi "titik awal" dalam pekerjaan mereka, dan bagi sebagian orang, semacam kredo profesional.

Villa La Roche (Vila La Roche) dan Villa Savoy (Villa Savoy), yang dirancang Corbusier, adalah ilustrasi nyata dari aturan ini.

PADA Villa La Roche Sejak 1968, Yayasan Le Corbusier telah didirikan, yang didedikasikan untuk pelestarian dan promosi warisan arsitek.

Villa Savoy pemilik pergi 75 tahun yang lalu, kelelahan oleh perjuangan melawan kebocoran. Sekarang vila adalah monumen arsitektur.

1940

Di Prancis, pekerjaan restorasi dimulai, dan pihak berwenang mengundang Corbusier sebagai perencana kota. Dia membuat rencana untuk rekonstruksi kota Saint-Dieu dan La Rochelle di Prancis, di mana dia mengikuti idenya tentang "kota hijau".

1946

Le Corbusier mendirikan bangunan pabrik Claude dan Duval - blok empat lantai dengan bangunan industri dan kantor, dengan kaca fasad yang berkesinambungan.

Selama konstruksi, "pemotong matahari" (naik-soleil) digunakan - struktur berengsel khusus yang melindungi fasad kaca dari sinar matahari langsung, yang diciptakan oleh Charles sendiri. Sejak saat itu, sun cutter menjadi ciri khas bangunan Corbusier. Mereka melakukan layanan dan peran dekoratif.

1948

Le Corbusier mengembangkan sistem proporsi dalam arsitektur Modulor berdasarkan rasio emas dan proporsi tubuh manusia. Saat mengembangkan sistem, Charles mengambil tiga titik anatomis: bagian atas kepala, ulu hati, dan bagian atas lengan yang terangkat.

Arsitek sendiri menggambarkannya sebagai "satu set proporsi harmonik, sepadan dengan skala manusia, secara universal berlaku untuk arsitektur dan mekanik."

"Modular" Le Corbusier

1950

Otoritas India Punjab mengundang Corbusier dan arsitek lainnya untuk merancang ibu kota negara bagian yang baru. Proyek ini adalah yang terbesar dalam hidupnya.

Karya yang paling lengkap dan orisinal antara lain adalah Assembly Palace, Palace of Justice dan Open Hand Monument.

Istana Majelis

"Tangan Terbuka"

Istana Keadilan

1952

Awal dari periode Corbusier baru: ia menjauh dari asketisme dan pengekangan murni. Sekarang tulisan tangannya dibedakan oleh kekayaan bentuk plastik dan permukaan bertekstur.

Blok Marseille menjadi salah satu proyek paling terkenal dengan gaya baru. Ini adalah gedung apartemen di Marseille, yang terletak di area hijau yang luas.

Sebagian besar ruang publik dirancang di atas atap. Memiliki taman, jalur joging, klub, taman kanak-kanak, gym, dan kolam kecil. Toko, fasilitas medis, dan hotel kecil terletak di dalam gedung itu sendiri. Rumah ini, yang disebut Corbusier sebagai "kota di dalam kota", dioptimalkan secara spasial dan fungsional untuk penghuninya.

Proyek ini disusun sebagai perumahan eksperimental dengan gagasan kehidupan kolektif (semacam komune).

“Merupakan kehormatan, kegembiraan, dan kepuasan saya untuk mempersembahkan kepada Anda unit tempat tinggal berukuran sempurna, model ruang hidup modern yang patut dicontoh.”

1950 - 1960

Corbusier merancang serangkaian bangunan yang memperkuat reputasinya sebagai arsitek avant-garde No. 1 di Eropa.

Yang utama adalah:

Kapel Ronchamp

Le Corbusier yang ateis mengambil pekerjaan itu dengan kebebasan kreatif sepenuhnya. Dia menemukan inspirasi dalam cangkang besar yang ditemukan di pantai, yang baginya merupakan ekspresi keamanan mutlak.

Kompleks biara La Tourette

Bangunan ini dibangun dalam bentuk persegi panjang dengan halaman dalam, yang dibagi dengan galeri tertutup.

Museum Seni Barat di Tokyo

19 tahun setelah penyelesaian konstruksi, Kunio Makaeva, seorang mahasiswa Le Corbusier, menambahkan beberapa ruangan tambahan ke museum.

1965

Corbusier meninggal pada usia 77 tahun. Dia tenggelam saat berenang, mungkin karena serangan jantung. Ini terjadi di Cape Roquebrune, di mana ia tinggal di rumah musim panasnya Le Cabanon dengan luas 15 meter persegi. Le Cabanon adalah hunian mungil yang dibangun sebagai contoh hunian minimalis Corbusier.

“Pemuda dan kesehatan menjamin kemampuan untuk menghasilkan banyak, tetapi butuh pengalaman puluhan tahun untuk berproduksi dengan baik.”

2003 - 2006

José Ubreri, seorang mahasiswa Le Corbusier, menyelesaikan pembangunan gereja Saint-Pierre de Firmini, yang rencananya dikembangkan oleh arsitek besar itu pada tahun 1963. Kemudian kekurangan uang menyebabkan pembekuan proyek. José tidak kehilangan harapan untuk penyelesaian pekerjaan dan pada awal 1990-an ia menciptakan dana untuk mengumpulkan dana. Pada tahun 2003, konstruksi dimulai kembali.

Lebih banyak karya dari Le Corbusier

Paviliun Swiss, Prancis, 1932

Rumah Kebudayaan, Prancis, 1965

House Guiette, Belgia, 1926

Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa, AS, 1952

Rumah Dokter Curuchet, Argentina, 1949

Villa Sarabhai, India, 1951

Rumah di desa Weissenhof, Jerman, 1927

Gedung Sekretariat, India, 1958 (Tomo Yasu), situs resmi

Anda dapat menangkap kesejajaran antara karya Corbusier dan arsitek domestik Alexander Zhuk dalam artikel kami tentang St. Petersburg.

Juga, Anda mungkin tertarik dengan biografi tentang:
- - legenda fotografi jalanan

Salah satu arsitek kontemporer paling terkenal

Desainer industri Braun

Terlahir sebagai Charles-Edouard Jeanneret-Gris, ia pertama kali berbicara tentang perlunya perubahan mendasar dalam arsitektur. Tetapi bahkan hari ini rencananya tidak kalah revolusioner dari beberapa dekade yang lalu. Le Corbusier adalah arsitek terbesar dan sekaligus paling kontroversial di abad ke-20. Seorang penulis yang bersemangat, ahli teori seni, pematung, perancang furnitur dan pelukis, dicintai dan dibenci oleh banyak orang, dia selamanya mengubah arsitektur dan dunia tempat kita tinggal.

Potret Le Corbusier

Arsitektur Le Corbusier dianggap inovatif. Dia menemukan bahasa arsitektur baru yang menandai pemutusan terakhir dengan tradisi masa lalu. Kaum modernis meninggalkan elemen dekoratif yang tidak perlu, mengikuti filosofi Ludwig Mies van der Rohe "kurang lebih" dan memperkenalkan geometri sederhana bentuk, asimetri, bidang horizontal, dan tata letak bebas ke dalam praktik. Dia menghargai cahaya alami dan lebih menyukai warna palet warna yang tenang: putih dan nuansa abu-abu. Le Corbusier adalah salah satu yang pertama secara aktif menggunakan bahan industri seperti beton, baja dan kaca.

Apa pun proyek yang diambil arsitek, baik itu vila pribadi, kompleks perumahan, atau gereja, ia selalu melampaui konvensi. Kontribusinya terhadap modernisme sangat berharga, dan prinsip-prinsip fungsionalisme Le Corbusier menjadi dasar gaya internasional. Di bawah ini kami hadirkan sepuluh karya megah arsitek dari seluruh dunia.

Villa La Roche

Lokasi: Paris, Prancis
Tahun konstruksi: 1923-1925

Rumah itu terdiri dari dua kamar terisolasi yang terpisah dan terdiri dari tempat tinggal saudara laki-laki arsitek dan galeri seni kolektor Raoul La Roche, yang menyukai seni kubisme. Vila saat ini digunakan sebagai museum dan ruang pameran untuk Fondation Le Corbusier.

Di Villa La Roche, Le Corbusier mewujudkan ide-ide revolusionernya untuk pertama kalinya. Dia kemudian menyebut mereka sebagai "lima titik awal arsitektur": pilar percontohan, atap datar yang dapat berfungsi sebagai taman dan teras, interior terbuka, jendela pita, dan fasad independen dari struktur pendukung. Proyek ini dianggap sebagai rumah modernis pertama dengan bentuk geometris yang tidak biasa, estetika minimalis, dan palet warna yang redup.

Villa Savoy

Lokasi: Poissy, Prancis
Tahun konstruksi: 1929-1931

Di pinggiran hutan Paris terletak Villa Savoy, dirancang oleh Le Corbusier dan sepupunya Pierre Jeanneret sebagai rumah pedesaan keluarga. Proyek ini adalah contoh nyata dari inovasi arsitektur sang master dan perwujudan dari lima prinsip arsitektur baru Le Corbusier, yang akhirnya dirumuskan olehnya pada tahun 1927.

Bangunan ini berdiri di atas pilar-pilar yang menopang berat struktur yang diangkat di atas permukaan tanah. Le Corbusier membiarkan struktur bebas dari dinding pendukung internal dan mengurangi fungsi fasad penahan bebannya. Arsitek berusaha untuk "melarutkan" rumah di alam sekitarnya dengan bantuan jendela pita lebar, kaca terus menerus, kolom tipis kehijauan di lantai dasar dan teras atap datar.

Kapel Notre Dame du Haut

Lokasi: Ronchamp, Prancis
Tahun konstruksi: 1950-1955

Kapel Katolik Roma di Ronchamp adalah salah satu proyek paling radikal dari Le Corbusier. Bangunan ini menandai penolakan terhadap filosofi fungsionalis yang menjadi ciri karya modernis awal.

“Semua yang ada di dalamnya saling berhubungan. Puisi dan lirik gambar dihasilkan oleh kreativitas bebas, kecemerlangan proporsi yang dibenarkan secara matematis, kombinasi sempurna dari semua elemen.

Kapel ini dibangun di atas situs ziarah yang sudah ada sebelumnya yang hancur total selama Perang Dunia II. Atap beton yang mengepul, mengingatkan pada cangkang kerang, ditopang oleh dinding melengkung yang tebal dengan jendela-jendela berbentuk tidak beraturan.

Kompleks perumahan di Berlin

Lokasi: Berlin Barat, Jerman
Tahun konstruksi: 1956-1957

Akibat pengeboman besar-besaran, Berlin mengalami krisis perumahan besar setelah Perang Dunia II. Untuk mengatasi masalah tersebut, arsitek mengembangkan proyek perumahan sosial bertingkat yang terdiri dari 530 apartemen. Bangunan beton, yang mengingatkan pada kapal laut, telah menjadi simbol modernisasi pascaperang di Jerman dan contoh utama "mesin kehidupan" Le Corbusier.

Konsep "unit hidup" pertama kali berhasil diterapkan di Marseille. Kompleks perumahan Berlin adalah salinan yang hampir sama persis dengan unit perumahan Marseille, yang diakui sebagai contoh brutalisme paling signifikan sepanjang masa. Corbusier berusaha menciptakan "kota di dalam kota" yang akan memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari.

“Ini bukan arsitektur untuk raja atau pangeran, ini arsitektur untuk orang biasa: pria, wanita, anak-anak”

Museum Nasional Seni Barat

Lokasi: Tokyo, Jepang
Tahun konstruksi: 1957-1959

Galeri seni, yang terletak di pusat kota Tokyo, adalah satu-satunya proyek modernis besar di Asia Tenggara dan salah satu dari sedikit contoh kebrutalan arsitektur di Jepang. Dalam arti artistiknya, bangunan ini sama sekali tidak kalah dengan lukisan Picasso, Van Gogh, Monet, dan Pollock, yang ditampilkan dalam pameran museum.

Bangunan tiga lantai, dilapisi dengan panel beton bertekstur, adalah apa yang disebut Le Corbusier sebagai "spiral persegi". Dimulai dengan elemen struktural dan diakhiri dengan detail arsitektur dan item interior - semuanya dibangun sesuai dengan sistem Modulor, berdasarkan proporsi tubuh manusia oleh Le Corbusier. Tangga yang secara simbolis ditempatkan di luar bangunan merupakan alegori pendakian ke candi seni.

Biara Saintes-Maries-de-la-Tourette

Lokasi: Eveux-sur-l'Arbresle, Prancis
Tahun konstruksi: 1953-1960

Biara Dominika di dekat Lyon, dibangun untuk komunitas biarawan, lebih mirip reruntuhan peradaban yang telah lama terlupakan daripada bangunan keagamaan: permukaan beton yang kasar, kontras warna, atap datar yang ditutupi rumput, asimetri dan komposisi arsitektur yang tidak logis.

Kompleks ini terdiri dari banyak ruangan yang berbeda: seratus sel terpisah untuk pemujaan dan relaksasi terpencil, perpustakaan, tempat biara, gereja, dan ruang belajar. Tidak seperti kebanyakan bangunan Le Corbusier, strukturnya tidak secara harmonis melengkapi kenyataan di sekitarnya, tetapi secara tajam mendominasi lanskap, menentang tujuan iman yang keras terhadap kekacauan alam yang tak terkendali.

Istana Majelis

Lokasi: Chandigrah, India
Tahun konstruksi: 1951-1962

Istana Majelis berlantai delapan yang monumental adalah bagian dari Capitol - sebuah kompleks pemerintah yang terletak di India utara di kaki Himalaya. Di sini Le Corbusier mewujudkan beberapa ide kota idealnya untuk pertama kalinya. Teknik beton mentah yang digunakan dalam pembangunan Capitol menjadi titik awal Brutalisme.

“Kota adalah citra kuat yang mempengaruhi pikiran manusia. Tidak bisakah dia menjadi sumber puisi bagi kita hari ini juga?

Pintu masuk utama dihiasi serambi berbentuk perahu melengkung yang ditopang delapan tiang beton.Inti bangunan adalah ruang pertemuan yang terletak di silinder bagian dalam struktur, menembus langit-langit seperti cerobong asap besar. Elemen kontras yang cerah dari fasad memeriahkan komposisi yang berat.

Rumah Budaya Firmini

Lokasi: Firminy, Prancis
Tahun konstruksi: 1961-1965

rumah budaya, diselesaikan pada tahun kematian Le Corbusier,dibangun di atas tebing curam bekas lubang batu bara. Arsitek memutuskan untuk mempertahankan lapisan batu bara lama, sehingga mencapai "resonansi puitis" antara bahan industri dan alam, simbiosis bangunan dengan lingkungan.

Atap melengkung asimetris, mengingatkan pada kubah terbalik, adalah hasil dari solusi teknis yang inovatif: pelat beton diletakkan di atas kabel tegangan. Fitur lain dari bangunan ini adalah sistem kaca khusus dengan partisi khusus dan panel kaca dengan berbagai ukuran.

Paviliun Heidi Weber (Pusat Le Corbusier)

Lokasi: Zurich, Swiss
Tahun konstruksi: 1963-1967

Proyek seumur hidup terakhir Le Corbusier ditugaskan oleh Heidi Weber, seorang desainer Swiss dan pengagum besar modernis besar. Bangunan yang dimaksudkan untuk koleksi karya grafis, patung, furnitur, dan sketsa Le Corbusier itu sendiri, kemudian menjadi wasiat kreatifnya. Hari ini rumah sebuah museum yang didedikasikan untuk kehidupan dan seni arsitek.

Bangunan itu dibangun dari bahan-bahan yang tidak lazim untuk Le Corbusier: kaca dan baja. Alih-alih pelat beton biasa untuk periode akhir dalam pekerjaan arsitek, ada panel berwarna enamel.Atapnya, dirakit dari lembaran baja, berdiri sendiri dan jelas terpisah dari bangunan utama. Dia, seperti payung raksasa, melindungi warisan artistik sang master dari dunia luar.

Gereja Saint-Pierre de Firminy

Lokasi: Firminy, Prancis
Tahun konstruksi: 1971-1975, 2003-2006

Gereja di Firminy adalah proyek besar terakhir, tetapi tidak pernah direalisasikan selama masa hidup Le Corbusier, dimulai pada tahun 1960 dan selesai 41 tahun setelah kematiannya. Gereja piramidal beton lebih terlihat seperti struktur industri atau pesawat ruang angkasa daripada tempat ibadah keagamaan. Pilihan bentuk yang tidak biasa seperti itu dijelaskan oleh keinginan arsitek untuk menyampaikan semangat tempat itu: bangunan itu dibangun di kota pertambangan kecil.

“Gereja harus luas agar hati bisa merasa bebas dan terangkat, sehingga doa di dalamnya bisa bernafas”

Geometri sederhana dengan simbolisme kosmologis yang kompleks: tostrukturnya, persegi di bagian bawah, menyempit saat naik, kehilangan bentuk yang keras, secara metaforis menunjukkan transisi dari duniawi ke surgawi.Jendela bundar kecil yang menghiasi dinding seperti konstelasi bintang memproyeksikan konstelasi Orion ke dinding timur gereja dengan pancaran cahaya.Kerucut jendela multi-warna, melambangkan benda-benda langit, menerangi ruangan dengan cara yang berbeda tergantung pada waktu tahun dan hari libur keagamaan.

Menggunakan batu, kayu dan beton, Anda membangun rumah dan istana; ini adalah konstruksi. Namun, tiba-tiba kamu menyentuh hatiku, perasaanku, aku bahagia, aku berkata: "Cantik." Ini adalah Arsitektur.

Le Corbusier

Sejarah arsitektur modern di Barat ditulis seiring dengan perkembangan arsitektur modern itu sendiri. Arsitek terbaik abad ini juga ahli teori, dan karena itu peneliti dan komentator. Dengan segala kontradiksi yang menyakitkan, dengan naik turunnya perkembangan arsitektur, terungkap ide sentral arsitek abad ke-20: perlunya transformasi masyarakat yang radikal, kebutuhan untuk membuatnya harmonis melalui keputusan yang tegas. berdampak pada lingkungan manusia. "Arsitektur atau revolusi" - dari oposisi ini Le Corbusier menyimpulkan: Anda dapat menghindari revolusi! (Bagaimana mungkin seseorang tidak mengingat ungkapan yang dimasukkan ke dalam mulut pahlawannya oleh M.A. Bulgakov, seorang seniman dari generasi Corbusier dan, mungkin, setara dengan dia dalam bakat: "Yah ... mereka adalah orang-orang seperti orang ... orang biasa ... secara umum, mereka mengingatkan mantan ... masalah perumahan hanya memanjakan mereka ... ")

Aktivitas Le Corbusier dalam hal pengaruh dan luasnya pencapaian menempati tempat yang luar biasa dalam perkembangan arsitektur abad ke-20. Dia dibahas selama hidupnya dan setelah kematiannya. Dia disebut sebagai arsitek terbesar dan paling tidak dicintai abad ini. Corbusier sendiri, dengan kepahitan dan martabat, mengakui kemampuan seninya untuk membangkitkan kemarahan dalam beberapa kasus, antusiasme pada orang lain. Ciri-ciri kepribadiannya (puitisisme, romantisme, kegemaran pada konstruksi utopis dan kepemilikan "perasaan Galia yang dingin", Cartesianisme, kemampuan untuk secara akurat merencanakan rezim kerja dan pengembalian sepenuhnya tanpa pamrih kepada mereka) diwujudkan dalam karyanya. Dalam setiap teks, dalam setiap konstruksi master, baik kebangkitan kreatif seluruh zaman dan "nuansa terbaik dari dunia spiritual seniman" tercermin.

Le Corbusier bekerja pada titik balik. Peningkatan tajam dalam populasi, kebutuhan akan proyek konstruksi baru (stasiun kereta api, bandara, stadion dan ruang pameran, arteri transportasi, kompleks pabrik, dll.), Perubahan metode produksi (penggantian tenaga kerja manual dengan mekanik, penggunaan conveyor, dll.), revolusioner perubahan pemikiran sehubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (cukup untuk menyebutkan pengenalan luas listrik, peningkatan kecepatan transportasi dan munculnya sarana komunikasi baru), penambahan lebih dekat hubungan dengan pekerja transportasi, ahli kebersihan, ahli iklim, dengan organisasi layanan publik - ini hanya beberapa kondisi yang harus diperhitungkan oleh arsitek. Namun seiring dengan masalah, ada juga peluang yang sebelumnya tidak diketahui ...

Le Corbusier, sebenarnya Charles Edouard Jeanneret-Gris, lahir pada 6 Oktober 1887 di kota La Chaux-de-Fonds (Swiss), yang terletak di dekat perbatasan dengan Prancis. Kota ini, seperti komunitas dengan nama yang sama, adalah salah satu produsen jam tangan terbesar. Hari ini termasuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Para guru taman kanak-kanak, tempat Charles kecil dikirim oleh orang tuanya, dipandu oleh metode F. Froebel, yang mendorong potensi kreatif anak-anak. Jadi keinginan untuk menciptakan dan mencicipi ditanamkan pada anak itu sejak usia sangat dini.

Jam tangan Swiss selalu dianggap yang terbaik di dunia, dan mudah untuk memahami mengapa bisnis keluarga - seorang pengukir, pembuat enamel, "perancang" (tidak ada hal seperti itu saat itu) dial, tidak menimbulkan tentangan dari Charles . Pada usia 13 tahun, ia memasuki Sekolah Seni Terapan setempat, setelah menerima spesialisasi pembuat perhiasan, pembuat jam, dan pengukir.

Pada tahun 1902 (pemuda itu baru berusia 15 tahun), jam yang dicetaknya menggunakan perak, baja, dan emas memenangkan diploma kehormatan di pameran seni dekoratif internasional di Turin. Dia belum berusia 18 tahun, ketika, di bawah pengaruh dan dengan restu gurunya, Charles Leplatenier dan dengan bantuan seorang arsitek profesional, Charles menciptakan bangunan pertamanya - sebuah rumah untuk anggota dewan Sekolah Engraver, Louis Fallet (Villa Falle, 1905). Bangunan ini dibangun dan didekorasi sesuai dengan tradisi yang mapan, dengan ornamen dan dekorasi. Perhatikan bahwa salah satu arsitek paling cemerlang di abad ke-20 tidak memiliki pendidikan arsitektur khusus (seperti halnya Mies van der Rohe, Wright, dan orang hebat lainnya). Bahkan, dia belajar secara otodidak. Bepergian, perpustakaan, museum, pendidikan mandiri yang sistematis, mendalam dan, yang paling penting, komunikasi kreatif dengan banyak master terkemuka saat itu menjadi universitas arsitektur baginya.

Jadi, dengan uang yang diperoleh melalui pesanan pertama, Charles Edward melakukan perjalanan ke Italia dan Austria-Hongaria, mempelajari dan membuat sketsa monumen. Di Wina, ia bertemu Josef Hofmann, seorang arsitek Austria yang terkenal dari Secession (Modern). Di Paris, ia bekerja selama dua tahun sebagai juru gambar di kantor arsitektur Auguste dan Gustave Perret, yang karyanya mewakili transisi dari arsitektur Art Nouveau ke fungsionalisme.

Di bengkel Perret, tuan muda "mempelajari apa itu beton bertulang" dan menghargainya sebagai bahan masa depan. Dari Oktober 1910 hingga Maret 1911, dekat Berlin di Neubabelsberg, Janner magang di studio arsitek Jerman, pelopor fungsionalisme Peter Behrens. Di sini, pada waktu itu (pertemuan yang luar biasa dan penting!) Muda Ludwig Mies van der Rohe dan Walter Gropius, ("bapak pendiri modernisme," demikian mereka akan disebut nanti), bekerja dengan siapa persahabatan dan kerja sama dipertahankan untuk banyak orang. bertahun-tahun.

Pada tahun 1911, Charles Eduard melanjutkan perjalanan kognitifnya melalui negara-negara Balkan dan Asia Kecil, dengan cermat mempelajari tidak hanya monumen terkenal, tetapi juga konstruksi rakyat. Selanjutnya, pengamatan ini membantunya "menggambarkan" dengan contoh pemikirannya sendiri tentang tugas arsitektur. Dengan demikian, >n membandingkan Parthenon dan mobil tanpa gangguan, menemukan di dalamnya kesamaan dalam prinsip-prinsip standarisasi bentuk, yang lahir melalui seleksi yang cermat.

Pada tahun 1914, Jeanneret menjadi kepala bengkel arsitekturnya sendiri, memenuhi pesanan untuk rumah pribadi. Bahkan lebih awal (1912) vila Jeanneret-Perret dirancang dan dibangun - sebuah rumah untuk orang tua. Namun, sang arsitek menganggap proyek independen pertamanya yang benar-benar menjadi rumah bagi raja arloji lokal - Villa Schwob (1916-1917), atau, sebagaimana disebut juga, Vila Turki.

Sudah selama periode ini di tanah kelahirannya, menyadari peran besar arsitektur dalam memecahkan masalah sosial, Charles Edouard mengembangkan proyek Dom-Ino (bersama dengan insinyur Max Dubois) - ide teknis sebuah rumah dengan sel standar. Pada denahnya, bangunan seperti itu tampak seperti kartu domino yang ditumpuk dalam rantai, seperti yang terjadi selama permainan, dan tiang-tiangnya tampak seperti titik-titik di atasnya. Bahkan, itu adalah ide pertama dalam sejarah arsitektur rumah bingkai untuk produksi massal. Tetapi mengedepankan masalah standardisasi di sini dan lebih jauh, sang master tidak melupakan kesenian, percaya bahwa standar adalah jalan menuju seleksi, dan karenanya menuju perbaikan.

Sejak 1917 Jeanneret telah berada di Paris. Dia mencurahkan seluruh waktu luangnya untuk teori arsitektur dan lukisan. Setelah bergabung dengan kehidupan "sekolah Paris" yang masih bergolak, setelah bertemu dengan para modernis hebat Picasso, Braque, Léger, dan lainnya, ia sendiri siap untuk eksperimen heroik. Bersama dengan seorang teman, seniman Prancis Amédée Ozenfant, Jeanneret menerbitkan manifesto "After Cubism" (1918), yang merumuskan ketentuan utama dari tren baru dalam seni lukis - purisme. Lukisan murni mengubah subjek menjadi kesempatan untuk permainan garis yang canggih, siluet umum yang halus, dan bintik-bintik warna. Kaum puritan menyatakan gagasan untuk memurnikan yang digambarkan, menggantinya dengan simbol plastik, tanda yang mampu mengungkapkan struktur internal objek. Katakanlah juga bahwa Le Corbusier menganggap lukisan sebagai salah satu sumber ide arsitekturnya.

Seperti yang diakui sang arsitek, yang paling signifikan baginya, tidak jauh dari Paris (sebuah karya awal sang master).

Bersama Ozenfant Jeanneret, pada 1920-1925, ia menerbitkan jurnal L'Esprit nouveau, The New Spirit, yang menjadi sangat populer bagi semua pakar angin perubahan seni, dan memimpin bagian arsitektur di dalamnya. Pada halaman-halaman tinjauan filosofis dan artistik radikal ini, ia menerbitkan banyak dirinya sendiri dan untuk pertama kalinya menandatangani sebagai Le Corbusier, mengambil nama keluarga salah satu nenek moyang ibunya. Yang "baru" termasuk, pertama-tama, gagasan rasionalisme dalam arsitektur, yang, dalam implementasinya, harus fokus pada tingkat fungsionalitas, seperti yang diminta oleh desainer dan desainer mobil. Slogan rumah adalah mobil untuk hidup” bagi Corbusier menjadi semacam kata sandi untuk menandai “teman dan musuh” di lingkungan profesional. "Mesin", pertama-tama, baginya adalah penciptaan permukaan yang halus, rasa estetika baru dan perhitungan yang tepat.

Sebuah tonggak sejarah dalam biografi Le Corbusier adalah 1922. Dia bertemu Yvonne Galli, yang dia nikahi delapan tahun kemudian, setelah mengambil kewarganegaraan Prancis. Selain itu, kerja sama dengan sepupunya, arsitek Pierre Jeanneret, memungkinkan pada tahun 1922 untuk membuka bengkel desain yang sukses di Paris. Segera alamatnya - Rue de Sèvres, 35 - menjadi salah satu pusat pemikiran arsitektur baru internasional.

Pada tahun 1925, ide-ide yang mendasari tata letak dipindahkan ke rencana Voisin. Ini mengusulkan penghancuran Paris lama (240 hektar) untuk membangun pusat bisnis dengan 18 gedung pencakar langit 50 lantai untuk berbagai kantor dan "bundel" horizontal "berukuran kecil" untuk tujuan layanan, yang bersama-sama akan menempati bagian yang dapat diabaikan dari seluruh wilayah kota. 95% sisanya dialokasikan untuk jalan masuk yang lebar, zona pejalan kaki dan taman.

Bahkan di halaman majalah New Spirit, Le Corbusier menerbitkan materi tentang Soviet Rusia, menyerukan pembentukan hubungan diplomatik antara Prancis dan Uni Soviet. Pada 1928-1930 ia melakukan tiga perjalanan ke Rusia, di mana ia merancang dan tampil. Setelah memenangkan kompetisi tahun 1928, Le Corbusier ditugaskan untuk merancang sebuah bangunan yang dirancang untuk 3.500 karyawan. Gedung ini, yang mulai hidup pada tahun 1928-1936, menjadi gedung publik besar pertama yang direalisasikan baginya. Semua kondisi kenyamanan disediakan, aula tengah yang besar, ruang makan, aula pertemuan, sistem pendingin udara khusus (yang, sayangnya, tidak dapat diterapkan pada waktu itu karena alasan teknis).

Otoritas dunia Le Corbusier di antara pencipta arsitektur baru begitu kuat sehingga tidak hanya Moskow, tetapi juga Brasil yang jauh menanggapi tuannya. Pada tahun 1935, Le Corbusier mengajar di berbagai kota dan universitas di Amerika Serikat, dan tahun berikutnya di Amerika Latin. Di Rio de Janeiro, pengagumnya yang antusias, arsitek Brasil Lucio Costo dan kolaborator mudanya Oscar Niemeyer, mengundangnya untuk mengambil bagian dalam desain gedung Kementerian Pencerahan dan Pendidikan. Bangunan di Rio de Janeiro (saat itu ibu kota negara), dibangun dengan konsultasinya (ia sendiri mengusulkan dua opsi) oleh arsitek Brasil, memiliki ekspresi yang jelas dari kehendak penulis. Di sinilah Corbusier pertama kali menggunakan kerai matahari dalam praktiknya.

pada tahun 1942 ia diundang ke Aljazair, di mana proyek skala besar untuk kota Aljazair sedang dikembangkan, di mana sang master ambil bagian. Namun, Le Corbusier telah memikirkan masalah rekonstruksi ibu kota jajahan Prancis selama dua dekade. Usulannya membuat walikota sangat marah sehingga dia bahkan menuntut agar prefek polisi menangkap arsitek tersebut.

Selama perang, Le Corbusier, memimpikan datangnya perdamaian, memikirkan dan menggambar rencana untuk bangunan restorasi yang tidak ditakdirkan untuk menjadi kenyataan. Dia mewujudkan ide-idenya hanya sebagian, mengambil bagian dalam rekonstruksi beberapa kota: misalnya, Saint-Dieu 1945) dan La Rochelle (1946). Dan di sini sang arsitek menyempurnakan desainnya tentang "unit hunian". Di Saint-Dieu, selama pembangunan pabrik Claude et Duval, ia menggunakan pemotong matahari, yang telah diuji di Rio, dan kemudian menjadi semacam kartu panggil Corbusier.

Pada tahun 1947, ia bekerja selama setengah tahun di komunitas arsitek pada proyek Markas Besar PBB di New York.

Setiap bangunan Le Corbusier yang didirikan pada 1950-an, yang denahnya tidak lagi didominasi oleh sudut siku-siku, dan citra artistik terlihat dalam bentuknya, menjadi sebuah penemuan. Ini adalah Pusat Kebudayaan dan Museum Seni Barat Modern di Tokyo, Paviliun Brasil di kampus di Paris (1957-1959) dan Pusat Seni Rupa Tukang Kayu - pusat budaya di Harvard (1962). Dalam proyek tersebut, ibu kota administratif India, negara yang baru merdeka yang baru saja muncul di peta politik dunia, mimpinya tentang proyek pembangunan perkotaan skala besar menjadi kenyataan.

Di gedung-gedung Kapel Bunda Maria di dan dekat Lyon, ia, seorang ateis, pertama-tama menerapkan wawasan intuitifnya dalam kaitannya dengan pengaturan ruang untuk kebutuhan spiritual. "Akustik visual" yang dia bicarakan tentang harmoni bentuk arsitektur dan lingkungan yang sesuai di Ronchamp secara harfiah diwujudkan dalam paviliun fenomenal "Puisi Elektronik" dari perusahaan Philips (1958) di Pameran Dunia di Brussel, yang berkat arsitektur perhitungan, memungkinkan untuk beresonansi dengan suara tertentu. Baik di sini maupun di gedung-gedung tahun 1960-an, misalnya, Rumah Pemuda dan Kebudayaan di Firminy (1961-1965), Pusat Le Corbusier di Zurich (1965-1967), sang master melanjutkan pencariannya akan harmoni dalam arsitektur. ruang angkasa.

Seratus tahun Le Corbusier ditandai dengan film televisi, pameran, dan publikasi.

Awal karir kreatif Corbusier bertepatan dengan revolusi teknis zaman baru, yang poin utamanya adalah munculnya komunikasi listrik dan radio, penampilan mobil, penemuan beton bertulang, munculnya penerbangan, serta pembangunan kapal raksasa generasi baru, kapal laut seperti Aquitaine, Olympic atau " Queen Mary 1". Pencapaian pemikiran ilmiah, teknologi, dan desain ini - fantastis pada masanya - bagi Corbusier adalah momen inspirasional utama dari karyanya. Dan tujuan utamanya adalah penciptaan (dan pembenaran teoretis) dari arsitektur yang sesuai dengan era yang sama sekali baru ini.

Le Corbusier-lah yang mengajukan ide-ide yang diterima dengan antusias oleh para arsitek di seluruh dunia dan menerima distribusi yang sangat luas. Dia adalah salah satu yang pertama mengusulkan "setelan modern" untuk bangunan modern - alih-alih menggunakan "jas berekor dan crinoline" dari era masa lalu.

Corbusier menjadi terkenal lebih awal 20-an, setibanya di Paris dari negara asalnya Swiss - dia saat itu sudah berusia sekitar 35 tahun. Bagaimana dia melakukannya? Mungkin, pertama-tama, berkat bangunan pertama mereka yang didirikan di Paris atau sekitarnya - ini sebagian besar adalah rumah-rumah pribadi, besar, super-modernis, dengan dinding putih mulus, jendela besar, dengan teras atap - seperti yang akan kita katakan sekarang, dalam semangat minimalis. Yang paling terkenal adalah Villa Cook, Villa La Rocha, Villa Savoy di Poissy, Villa Stein di Garches. Bangunan-bangunan ini sangat baru dan tidak biasa pada masanya sehingga orang Paris biasa berkumpul berbondong-bondong untuk melihat mereka, seolah-olah di semacam atraksi sirkus.
Vila-vila Corbusier pertama ini - "vila putih kemurnian" - menjadi, pada kenyataannya, buku referensi konstan dan sumber inspirasi bagi para arsitek paruh pertama abad ini - lagi pula, berbagai bentuk arsitektur baru yang digunakan saat itu masih agak sedikit. .

Villa Stein di Vaucresson (1927-28)

Villa Savoia. 1929-30

Sudah pada masa itu sulit untuk menyebutkan negara atau benua di mana arsiteknya tidak akan terkenal dan diakui - di Brasil, di Jepang, di Rusia, di Inggris Raya.

Kebetulan, pada 1920-an dan 1930-an, Corbusier memiliki harapan besar untuk arsitektur terbaru di Rusia. Dia bahkan menyelesaikan beberapa proyek untuk Moskow, yang masing-masing unik dengan caranya sendiri. Salah satunya diimplementasikan - ini adalah Rumah Centrosoyuz yang terkenal (1928-1934). Ini adalah gedung perkantoran yang besar, sebenarnya, keseluruhan kompleks. Proyek ini luar biasa dalam keberaniannya. Namun, juga mengejutkan bahwa Tsentrosoyuz dibangun sama sekali. Di Rusia, ini masih merupakan masa, secara umum, dari teknologi kuno: batu bata dan celah "monolitik" sederhana - meskipun ada avant-garde arsitektur Rusia yang sangat kuat dan independen. Proyek Tsentrosoyuz untuk Moskow benar-benar revolusioner dalam banyak hal.

Bangunan Tsentrosoyuz di Moskow (gambar di tengah), 1928-32.

Periode kedua pekerjaan Le Corbusier, yang sangat sukses dan berbuah - bisa dikatakan, "Jupiter" - dimulai dengan pembangunan Blok Marseille (Unit Perumahan Marseille - 1947-52). Ini adalah bangunan tempat tinggal besar di kota Marseille, bagian dari "Kota Bercahaya" Corbusier. Jadi dia menyebut kota ideal imajinernya - dengan analogi dengan Kota Matahari, yang pernah dijelaskan oleh Tommaso Campanella. Bangunan ini tidak biasa dalam segala hal - dari penampilannya hingga tata letak apartemen, yang merupakan apartemen dupleks dua tingkat. Blok Marseille, yang pernah menimbulkan badai pendapat yang saling bertentangan, kini menjadi salah satu daya tarik Marseille, kartu panggil aslinya.

Blok Marseille. Teras yang dapat digunakan di atap gedung
1947-52

Ide Kota Radiant pertama kali muncul di benak arsitek pada tahun 20-an, dalam proyeknya "Plan Voisin". Menurut Corbusier, kota yang bersinar secara umum terlihat seperti taman hijau atau alun-alun. Bangunan-bangunan di dalamnya terletak bebas, tersapu dari semua sisi oleh udara dan sinar matahari. Hari ini kita dapat melihat perwujudan nyata dari ide ini, hanya dengan melihat sekilas dari jendela rumah kita - jika, tentu saja, terletak di distrik mikro baru. Tampaknya tidak ada yang sangat orisinal dalam hal ini - tetapi seperti apa kota itu sebelumnya? Pada intinya, itu terdiri dari jalan masuk, di mana deretan fasad batu terus naik, tanpa celah. Semakin tinggi bangunan yang dibangun, semakin sempit dan suram koridor jalan tersebut. Untuk berpindah dari "kota koridor" ke "kota hijau" (atau "bercahaya", menurut Corbusier), sebuah revolusi dalam kesadaran harus terjadi. Dan dalam waktu - puluhan tahun. Bagi perencana kota modern, gagasan "kota bercahaya" (atau, seperti yang mereka katakan sekarang, "kota hijau") adalah sesuatu yang sangat alami, tak terbantahkan.

Blok Marseille di lingkungan hijau

Pada awal 1950-an, Le Corbusier telah mengembangkan bahasa arsitektur individual yang sangat unik. Tidak perlu lagi menanyakan bangunan siapa itu - gaya Corbusier langsung bisa ditebak. Bangunan-bangunan pada periode ini cocok dengan arus, yang disebut "brutalisme" (dari bahasa Prancis "beton brut" - "beton mentah").
Kesamaan semantik dari kata kasar dalam bahasa Inggris dan Perancis memungkinkan untuk diartikan sebagai "kasar, sensual". Dalam kunci yang brutal, sensual, sangat kuat, kompleks administrasi Chandigarh, ibu kota provinsi Punjab di India (1951-56), dibangun. Setiap bangunan kompleks ini adalah mahakarya arsitektur yang unik, yang tidak memiliki analog di masa lalu dalam bentuk aslinya. Dengan Le Corbusier, beton, bahan plastik yang mengalir ini, ternyata mirip dengan tanah liat lunak di tangan seorang pematung. Di gedung-gedung Chandigarh, dia berhasil, mungkin tidak seperti siapa pun sebelumnya, untuk mengubah beton menjadi sarana ekspresi arsitektur yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Gereja di Ronchamp - patung ekspresif yang diwujudkan dalam beton
Perancis. 1955

Chandigarh. Portico di gedung Majelis. Awal 50 detik

Cara arsitektur Corbusier dewasa begitu meyakinkan sehingga untuk beberapa waktu menjadi bahasa universal untuk arsitek. Di tahun 60-an dan 70-an menjadi "Corbusian"(yaitu meminjam langsung ide dan teknik Corbusier) - tidak dianggap memalukan sama sekali, tetapi sebaliknya, dimaksudkan untuk menjadi progresif, berpikir, modern. Di setiap negara, bangunan "a la Corbu" muncul, dengan skala yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda, pada tingkat tertentu menyampaikan semangat dan surat dari karya asli sang master.
Namun, bahkan sekarang banyak arsitek, terkadang yang paling terkenal, bekerja, pada kenyataannya, sejalan dengan gambar arsitektur Corbusier - seperti Richard Mayer Amerika atau Tadao Ando Jepang.

Semua inovasi yang diperkenalkan Corbusier ke dalam praktik arsitektur (atau kontribusinya) tidak dapat dicantumkan. Mungkin perlu disebutkan setidaknya beberapa di antaranya:

= kolom rak tipis, bukan dinding penahan beban besar
= jendela besar (termasuk horizontal) di dinding tirai tipis
= loggia di gedung apartemen
= sirip matahari di bagian depan, "pemotong matahari"
= apartemen di dua tingkat
= penggunaan teknologi beton in-situ sebagai hal yang umum
= membangun rumah secara seri dll. dll.

Inovasi ini telah diambil oleh arsitek di seluruh dunia dan sekarang menjadi bagian dari gudang alat desain modern yang biasa.

Meskipun pengaruh Corbusier biasanya lebih dikaitkan dengan pencapaian "teknologi" seperti itu dalam seni bangunan, namun orang tidak dapat mengabaikan fakta bahwa ia membuka mata para arsitek terhadap bentuk-bentuk bebas. Di bawah pengaruh proyek-proyeknya dan bangunan-bangunannya, pergeseran kesadaran terjadi, dan bentuk-bentuk bebas mulai digunakan dalam arsitektur dengan lebih berani, dengan lebih mudah. Ini adalah semacam paradoks, karena "arsitektur Corbusier" di benak banyak orang sering dikaitkan dengan bangunan kotak persegi panjang yang membosankan atau daerah pinggiran kota yang membosankan, dengan bangunan tempat tinggal monoton standar di dalamnya. Ini tentu saja merupakan kesalahpahaman. Atau setidaknya sangat sepihak.

Selain arsitektur, Le Corbusier juga bergerak di bidang desain furnitur. Beberapa desainnya masih populer hingga saat ini (seperti sofa atau kursi yang terbuat dari tabung logam bengkok dan bantal kulit) dan tersedia secara bebas di toko-toko.

Kursi malas dengan posisi yang dapat disesuaikan

Selain semua ini, Corbusier juga menunjukkan dirinya sebagai seniman berbakat - pelukis, seniman grafis, pematung. Dia mengambil lukisan segera setelah dia tiba di Paris pada tahun 1918. Dalam hal totalitas karyanya pada periode ini, gambar dan arsitektur, Le Corbusier dapat dikaitkan dengan galaksi seniman "sekolah Paris" tahun 20-an. Melukis tetap menjadi hobi favoritnya sepanjang hidupnya. Bercanda, dia biasa mengatakan: "Arsitektur adalah istri saya, dan lukisan adalah nyonya saya." Karyanya dalam grafik sangat efektif, di mana ia berhasil bekerja di tahun-tahun terakhir hidupnya. Dia mendesain sampul beberapa bukunya sendiri.

"Puisi Sudut Kanan" (1955) -
buku oleh Le Corbusier dirancang sendiri.

Motif lukisan dan pahatan Corbusier terbaca di garis besar banyak bangunannya. Di beberapa bangunannya, Anda dapat melihat relief dasar penulis asli yang dibuat dari beton, dan di interiornya - karpet yang dianyam sesuai dengan sketsanya.
Dikenal luas adalah sosok grafisnya Modulor - seorang pria dengan tangan terangkat. Ini telah menjadi salah satu simbol umum arsitektur modern.

Le Corbusier di depan relief Rumah Budaya di Firminy.
60-an

Le Corbusier bahkan berhasil masuk ke uang kertas Swiss. Dia adalah penduduk asli Swiss, dari kota La Chaux-de-Fonds. Meskipun ia tinggal secara permanen di Paris sejak 1918, ia secara resmi tetap menjadi subjek Swiss hingga 1930, ketika ia mengambil kewarganegaraan Prancis. Seperti yang Anda lihat, untuk Swiss, namanya telah menjadi mata uang :)

10 franc Swiss.
Sisi depan adalah potret L.K., sisi sebaliknya adalah gambar
desain Chandigarh dan Modulor.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan pribadi Corbusier. Ternyata, hingga usia 34 tahun, ia bisa dibilang tetap bujangan. Meskipun dia jelas tidak termasuk dalam jumlah heartthrobs pria, dia tetap tidak acuh pada kecantikan wanita, yang setidaknya dapat dinilai dari lukisan dan lukisannya. Pada tahun 1922, di Paris, ia berteman dengan model fesyen topi kelahiran Monaco Yvon Galli, yang ia tandatangani secara resmi pada tahun 1930. Pernikahan mereka berhasil terjalin hingga tahun 1957, ketika Yvon meninggal. Mereka tidak memiliki anak. Setelah itu, Corbusier hidup sendiri, mengabdikan dirinya untuk kreativitas artistik.

Dua kata kesimpulan. Tentu saja, setiap seniman adalah milik zamannya, dan selama bertahun-tahun semua yang ia ciptakan membeku dan, seperti yang mereka katakan, menjadi milik sejarah. Hal yang sama terjadi, suka atau tidak suka, dengan Le Corbusier. Seperti banyak orang sezamannya, pendiri arsitektur modern - Frank Lloyd Wright, Mies van Der Rohe, Alvar Aalto, Richard Neutra, ia menjadi tokoh klasik dan buku teks - alih-alih menjadi, seperti sebelumnya, sumber ide yang hidup. Banyak bangunan Le Corbusier, yang begitu tak terduga dan segar pada saat didirikan, mungkin tampak biasa-biasa saja hari ini. Ini mungkin hanya karena mereka menjadi model terlalu banyak di zaman mereka. Ini semacam fenomena, atau, jika Anda suka, paradoks Le Corbusier. Sepanjang hidupnya dia berusaha untuk mendapatkan orisinalitas ekstra, dia ingin menjadi berbeda dari orang lain, tetapi pada akhirnya semua orang (atau sangat banyak) menjadi seperti dia. Meskipun, pada kenyataannya, ini adalah tujuan hidupnya: untuk memberi contoh dengan teori dan bangunannya, untuk mengajari seluruh dunia seni bangunan modern. Tetapkan standar kualitas baru. estetika baru. Tetap pada saat yang sama, pertama-tama, seorang penyair - penyair arsitektur.