Mungkin tidak semua penduduk negara kita bisa memamerkan ilmu di lapangan, hari ini kita mengenal negara ini terutama oleh para pendatang yang datang kepada kita dan siap bekerja dengan posisi gaji yang paling rendah.

Sementara itu, negara ini dengan sejarah dan budaya kunonya. Tentu saja, ada juga agama utama di sini, Uzbekistan adalah negara Muslim, meskipun perwakilan dari agama lain juga dapat ditemukan di sini.

Kondisi saat ini

Saat ini, menurut statistik, sekitar 88% dari populasi negara itu adalah penduduk asli Uzbekistan, serta perwakilan dari masyarakat berbahasa Turki. Uzbek adalah Muslim Sunni dari persuasi Hanafi (perlu dicatat bahwa ada lebih banyak Sunni di dunia Muslim daripada Syiah, apalagi, kedua arah ini sedang berjuang keras di antara mereka sendiri).

Oleh karena itu, untuk pertanyaan agama mana yang mendominasi di Uzbekistan saat ini, kita dapat memberikan jawaban yang meyakinkan: itu adalah Islam Sunni.

Denominasi lainnya

Sisa denominasi di sini adalah sebagai berikut: Kristen Ortodoks, diwakili oleh Rusia yang tidak pernah meninggalkan negara ini setelah runtuhnya Uni Soviet, Polandia yang menganut Katolik (keluarga Polandia diasingkan ke Asia Tengah pada abad terakhir, jadi mereka tinggal di sini). Ada juga orang Yahudi Bukharan yang menganut Yudaisme, seperti nenek moyang mereka yang jauh. Pakar gerakan Protestan modern juga diwakili: Baptis, Lutheran, Advent, dan lainnya.

Jadi, setiap orang di negara ini memiliki agamanya sendiri, Uzbekistan, menurut Konstitusi, berhak atas kebebasan beragama bagi warganya.

Sejarah agama Kristen di Uzbekistan

Secara tradisional, orang-orang yang berbeda tinggal di wilayah Uzbekistan modern. Mereka menganut kultus pagan mereka. Dari abad ke-5 M, agama Kristen, yang dikenal sebagai Sogdiana, datang ke tanah ini. Namun, itu hampir sepenuhnya hancur pada Abad Pertengahan, ketika Islam mulai menegaskan dirinya.

Hanya pada abad ke-19, ketika Kekaisaran Rusia, yang berusaha mencegah perebutan tanah-tanah ini oleh Inggris dan penguncian ekspansi Inggris di perbatasannya, menaklukkan tanah-tanah ini, gereja-gereja Ortodoks mulai dibuka di Uzbekistan. Mereka ditujukan untuk orang Rusia dan orang-orang lokal yang ingin menerima agama Kristen. Namun, ada sangat sedikit dari mereka. Dan pemerintah Rusia, menurut tradisinya, tidak memikat rakyatnya yang baru. Akibatnya, ada sangat sedikit konversi dari Islam ke Kristen.

Oleh karena itu, bahkan hari ini agama Kristen sangat sedikit terwakili di sini, Uzbekistan adalah negara bagian yang penduduknya pertama kali adalah penyembah berhala, dan kemudian, mematuhi kehendak khan, mengadopsi Islamisme.

Mengapa Islam diadopsi di sini?

Kita tidak boleh lupa bahwa negara paling kuat di Abad Pertengahan - Gerombolan Emas sebagian menduduki wilayah Uzbekistan modern.

Oleh karena itu, agama Islam diadopsi di sini, Uzbekistan sebagai negara tidak akan muncul jika para khan Horde yang agung tidak memikirkan bagaimana mereka dapat memperkuat negara mereka secara spiritual.

Sebuah revolusi spiritual dilakukan oleh seorang khan bernama Uzbekistan. Dialah yang meninggalkan agama pagan generik, yang menurutnya ada banyak dewa yang perlu disembah, menjadi Muslim pertama di negaranya.

Ngomong-ngomong, ada legenda bahwa pangeran mulia kita Alexander Nevsky, mengetahui bahwa musuh yang menyerang Rusia adalah orang kafir, mencoba membujuk Khan dari Horde untuk menerima agama Kristen. Namun, pengiring Khan, setelah mengetahui tentang niat pangeran Rusia dan tidak menerima agama Kristen karena sikapnya yang terlalu berbelas kasih terhadap orang-orang, meracuni komandan dan diplomat Rusia yang agung.

Bagaimana mengetahui, jika Alexander Nevsky berhasil mencapai rencananya, apakah sekarang ada negara seperti itu di peta dunia yang disebut Uzbekistan, yang agamanya sekarang tidak berubah?

Sejarah Uzbek

Jadi, Khan Uzbek, yang kemudian mengambil gelar Islam Sultan Giyas ad-Din Muhammad, hidup pada awal abad ke-14. Dia adalah Khan paling terkenal dari Golden Horde, yang secara signifikan memperkuat kekuatan negara.

Agama Uzbekistan sebelum Islam adalah campuran kepercayaan suku dan kultus tradisional yang menghambat perkembangan Golden Horde. Sesuatu yang mendesak harus dilakukan. Dan dia menyadari bahwa dia harus membuat pilihan serius dalam hidupnya.

Faktanya adalah bahwa Uzbekistan bukanlah penerima langsung tahta Horde. Dia merebut kekuasaan dengan membunuh pewaris sah takhta.

Khan dibantu oleh mereka yang memimpikan Islamisasi wilayah ini. Perjuangan sengit dimulai untuk masa depan agama negara itu, di mana bukan pendukung agama suku yang menang, tetapi pendukung Muslimisasi Horde. Omong-omong, Islam selalu menang dengan api dan pedang, sejak kemunculannya pada abad ke-6 M (bahkan Muhammad adalah seorang komandan yang baik, apalagi 4 wazir besar). Uzbekistan menerima Islam pada 1320.

Perlawanan terhadap keputusannya di kalangan elit Tatar-Mongol sangat besar. Jadi, dia harus mengeksekusi sekitar 120 kerabat langsungnya dari klan Jenghisides untuk membangun kepercayaan baru.

Keinginan untuk menjadikan rakyatnya ortodoks didikte oleh kepentingan pragmatis khan. Dia berusaha untuk memperkuat kekuatannya dengan segala cara. Siapa yang tahu jika dia berpikir bahwa setelah berabad-abad negara Uzbekistan, yang agamanya akan begitu dekat dengannya, akan dinamai menurut namanya?

Islam hari ini

Hari ini adalah zona ketegangan. Hal ini disebabkan fakta bahwa peristiwa berdarah yang terjadi di sebelahnya, banyak terlibat dalam ajaran sesat yang mengaku sebagai Islam yang benar. Doktrin ini disebut Wahhabisme. Ini dipraktekkan oleh anggota sekte yang lebih dikenal sebagai ISIS. Anggota sekte ini berusaha untuk menaklukkan semua negara, melatih mereka dengan cara mereka sendiri. Asia Tengah adalah bagian yang lezat bagi mereka. Oleh karena itu, masalah yang terdiri dari tiga komponen: "Uzbekistan - agama - Islam" saat ini lebih relevan dari sebelumnya.

Tentang asal usul etnonim Uzbek dan "Uzbek nomaden".

Asal usul etnonim Uzbek dan orang-orang dengan nama yang sama menarik bagi banyak peneliti. Menurut tradisi tak terucapkan yang mapan, orang Uzbek disebut pengembara dari Deshti-Kipchak timur, yang menyerbu Asia Tengah di bawah kepemimpinan Muhammad Sheibani dan menggulingkan Timurid.
Berbagai versi telah dikemukakan mengenai asal usul etnonim Uzbekistan:
Aristov N.A., Ivanov P.P., Vamberi G., Chaplichek M.A., Khuukam X percaya bahwa asal usul etnonim Uzbekistan dikaitkan dengan nama Golden Horde Khan Uzbekistan.
Grigoriev V.V. dalam ulasannya tentang buku tersebut, Vambery menulis: “Dalam ulasannya yang luas tentang buku oleh A. Vamery "History of Bukhara", yang diterbitkan pada tahun 1873 di London dalam bahasa Inggris, prof. Grigoriev menulis "... dan nama populer ini (Uzbekistan - A.S.) Tuan Vamberi menganggap bahwa klan Turki mengadopsinya - untuk mengenang Golden Horde Khan Uzbekistan, seperti yang juga diklaim oleh sejarawan Khiva Abulgazi ... Di Golden Horde, di mana Uzbek-Khan, tidak pernah ada Uzbek, tetapi Uzbek muncul di Blue Horde, di mana kekuatan Uzbek Khan tidak meluas, dan muncul tidak lebih awal dari seratus tahun setelah kematiannya.
Bartold V.V. menyebut orang Uzbek sebagai pengembara Gerombolan Emas yang tinggal di Deshti-Kipchak Timur, Safargaliev sendiri menyebut orang Uzbek sebagai pengembara ulus Shiban.
Mengenai asal usul orang Uzbekistan, sebagian besar versi mengatakan bahwa populasi nomaden di Deshti-Kipchak timur disebut Uzbek: Grekov B.D. dan Yakubovsky A.Yu. percaya itu dari banyak Persia (dan Tajik) Uzbek - Uzbek kemudian istilah Uzbek muncul, "yang menjadi nama kolektif untuk seluruh kelompok suku Turki-Mongolia Ak-Orda." Istilah "Ulus Uzbekistan" mulai diterapkan tidak untuk seluruh Ulus Jochi, tetapi hanya untuk bagian Ak-Ordanya.
Sudut pandang mereka didukung oleh Semenov A.A.: “Tentu saja, kerangka kronologis untuk penampilan nama orang Uzbekistan sekarang harus didorong mundur secara signifikan, tetapi posisi utama prof. V.V. Grigoriev bahwa tidak ada Uzbekistan di Gerombolan Emas, tetapi mereka muncul di Gerombolan Biru (jika tidak di Gerombolan Putih), di mana kekuatan Uzbek Khan tidak meluas, tidak diragukan lagi tetap berlaku hingga hari ini. Melanjutkan pemikirannya Semenov A.A. menulis: “Dengan kata lain, Sheibani Khan, tanpa membuat perbedaan apa pun antara Kazakh dan Uzbek di awal seluruh omelan dan menggeneralisasi mereka menjadi satu orang Uzbek, selanjutnya memisahkan yang terakhir dari Kazakh dalam arti bahwa dengan Uzbek yang dia maksud adalah orang-orang Uzbekistan. suku-suku bekas ulus Sheiban, dan di bawah Kazakh - suku-suku bekas Kipchak Timur atau ulus Horde.
Meringkas artikelnya, Semenov A.A. memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1) Uzbekistan tidak berasal dari Gerombolan Emas dan tidak terbukti bahwa mereka mendapatkan nama mereka dari Gerombolan Emas Uzbek Khan, seperti yang diyakini beberapa orang. Membentuk satu orang dengan apa yang disebut Kazakh, Uzbek sejak dahulu kala tinggal di stepa Desht-i-Kipchak; Chu, orang Uzbek, setelah terpisah dari massa umum, mulai disebut Cossack (Kazakh), mis. orang bebas
4) Perselisihan yang tak henti-hentinya antara suku Uzbekistan atas harta Sheiban dan Horde, berubah menjadi perang berdarah dengan perampokan kolosal dari yang kalah dan mengubah mereka menjadi budak, pada abad ke-15. IKLAN menghasilkan bentuk perjuangan yang lebih pasti antara khan Uzbekistan dari keluarga Sheiban dan khan Uzbek-Kazakh dari keturunan Jenghis di sepanjang garis yang berbeda. Dan isolasi terakhir suku Uzbekistan Desht-i-Kipchak, yang disebut Kazakh Uzbekistan, dari suku Uzbekistan Sheibani Khan terjadi pada masa pemerintahan yang terakhir, sebagaimana dibuktikan oleh seluruh kebijakan Sheibani Khan sehubungan dengan sesama anggota sukunya yang tidak mengikutinya ke Asia Tengah dan yang tetap tinggal di Desht-i-Kipchak.
Gagasan lebih lanjut dari Semenov A.A. dikembangkan oleh Akhmedov B.A. dalam monografinya "Keadaan nomaden Uzbek". Akhmedov B.A. percaya bahwa pada 20-an abad ke-15 di Deshti-Kipchak Timur (timur Volga dan utara Syr Darya), negara bagian Uzbek nomaden dibentuk, di bawah Uzbek Akhmedov B.A. berarti suku-suku yang sebelumnya termasuk dalam ulus Shiban dan Horde. Di sini kami ingin mencatat bahwa komposisi asli ulus Shiban diketahui: menurut Abulgazi, ada empat suku Kushchi, Naiman, Karluk, Buyruk. Menurut daftar Masud Kukhistani, ada 27 suku di bawah pemerintahan Abulkhair Khan, di mana kita dapat mengenali beberapa "suku" sebagai klan Jochid (Ijan, Kaanbayly, Tangut, Chimbay), dengan demikian, dari 23 suku yang tunduk pada Abulkhair Khan, hanya tiga (Kushchi, Naiman, Karluk) yang merupakan suku asli Shibanid. Suku Kiyat, Kongrat dan Mangyt, yang merupakan tiga dari empat klan Karachi-biys di Gerombolan Besar, juga hadir di khanat Abulkhair Khan. Dari suku asli Tuka-Timid (Ming, Tarkhan, Uysun, Oirat), khanat Abulkhair Khan termasuk suku Ming dan Uysun, dan mungkin Oirat. Kami tidak tahu suku-suku yang merupakan bagian dari ulus Horde.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komposisi populasi khanat Abulkhair Khan ("Uzbek nomaden") jauh lebih luas daripada suku-suku bekas ulus Shiban dan Horde.
Yudin V.P. dalam ulasannya tentang monografi oleh Akhmedov B.A. membuat komentar berikut tentang topik artikel:
1. Istilah Uzbek memperoleh arti dari sebuah etnonim yang sudah ada pada abad ke-14 dan bukan di Asia Tengah, tetapi di Deshti-Kipchak Timur.
2. Melebih-lebihkan peran negara bagian Abulkhair Khan dalam sejarah Deshti-Kipchak timur. Negara ini merupakan penerus alami dari negara Jumaduka.
Di sini kita dapat setuju dengan dua poin, memang Uzbek sebagai nama etnis mulai muncul kembali pada abad ke-14, dan Abulkhair Khan tidak mendirikan khanat terpisah yang meletakkan dasar bagi Uzbek, tetapi merupakan salah satu khan di bagian timur. dari Gerombolan Emas.
Iskhakov D.M. percaya bahwa awalnya Uzbek adalah nama pengembara yang mematuhi Shibanid, tetapi kemudian istilah ini memperoleh karakter politonim dan mulai mencakup kelompok etnis seperti Kazakh, Mangyts, Uzbekistan-Shibanid.
Secara umum, setelah mengilustrasikan berbagai sudut pandang, kami ingin beralih ke pertanyaan tentang suku Uzbekistan dari sisi lain. Kami akan dengan sengaja menghilangkan berbagai interpretasi sejarawan dan orientalis abad 19-20 dan melakukan analisis isi dari sumber-sumber utama untuk keberadaan etnonim Uzbek di dalamnya.
Sebagian besar sumber yang menggunakan kata Uzbekistan sebagai sebutan suatu suku bangsa atau negara dapat dibagi menjadi dua bagian:
1. Sumber Asia Tengah (Timid)
2. Sisanya.
Mari kita mulai analisis konten dengan kelompok kedua:
2.1. Qazvini:
"Arpa-kaun mengirim pasukan untuk pergi ke belakang garis Uzbek (Uzbekiyan) ... berita datang tentang kematian Kutluk-Timur, di mana negara bagian Uzbek (Mamlakati Uzbek) beristirahat" . Dapat dicatat di sini bahwa tidak mungkin istilah Uzbek di sini memiliki karakter etnis, itu hanya menyatakan bahwa tentara adalah milik Uzbek Khan. Negara bagian Uzbek di sini juga harus dipahami sebagai negara bagian Khan Uzbekistan, dan bukan negara bagian Uzbekistan
2.2. Ibnu Batutah:
Berbicara tentang negara (Chagatai ulus), Ibnu Batuta bersaksi: “Negaranya terletak di antara harta milik empat raja besar: raja Cina, raja India, raja Irak dan raja Uzbek.” Menurut Arapov A.A. “Dengan perbandingan seperti itu, sebenarnya dia mengakui bahwa nama “Uzbek” bukanlah nama pribadi, tapi nama negaranya adalah “negara Uzbek (Uzbekistan)”, sama seperti China, India, Irak.”
2.3. al-Kalqashandi
Satu-satunya penulis Arab yang menggunakan frasa "Negara Uzbekistan". "utusan dari Tokhtamysh, penguasa negara-negara Uzbekistan".
Secara umum, di ketiga sumber, nama Uzbekistan tidak membawa etnis, tetapi memiliki karakter geografis atau mengacu pada kepribadian Khan Uzbekistan.
Mari kita beralih ke sumber Asia Tengah dan Timurid (dan tergantung), kutipan dari yang ada di SMIZO:
1.1. Syami
"Mereka (para emir Adil-shah dan Sary-Bug) ... pergi ke wilayah Uzbek dan berlindung dengan Urus-khan." "Kutluk-Buga, putra raja Urus Khan dari Uzbekistan". “dan dia (Tamerlane) berangkat untuk berbaris ke wilayah Uzbek. Noyon dan emir berkumpul dan melaporkan bahwa akan benar jika kita pertama pergi ke Inga-tura dan menghancurkan kejahatannya, dan kemudian pergi ke negara Uzbek. "Timur-Kutluk-khan di wilayah Uzbekistan meninggal, ulusnya campur aduk".
Dalam sumber ini, Urus Khan ditampilkan sebagai etnis Uzbekistan, dan berita kematian Timur-Kutluk di wilayah Uzbek juga menarik.
1.2. Natanzi
"Kabut-Timur Uzbekistan". “Tokhtamysh mengabulkan permintaannya (permintaan Baltychak, emir Timur-bek-oglan untuk eksekusinya sendiri). Setelah itu, seluruh negara bagian Uzbekistan menjadi kekuasaannya. “Ketika 6 tahun masa pemerintahannya (Timur-Kutluk) telah berakhir dan urusan kerajaan kembali sepenuhnya ke tatanan semula, suatu hari dia tertidur setelah lama mabuk, napasnya berhenti, dan dia meninggal. Setelah dia, negara kembali berantakan, dan ulus Uzbekistan, menurut kebiasaannya, mulai mencari urug Chingiz Khanov yang agung. "Karena Uzbek selalu memiliki keinginan untuk mewujudkan kekuatan keturunan Jenghis Khan, mereka pergi untuk melayani istana Sultan Timur (putra Timur Kutluk)" . "Kara-Kisek-oglan (Juchid, komandan Urus Khan) dikirim ke Otrar untuk mendapatkan lidah, Satkin besar dan Satkin kecil, pemberani Uzbekistan paling menonjol dengan seratus penunggang kuda".
1.3. Yazdi
"Tuman-Timur Uzbekistan (Emir Timur)". "Kutluk-Timur-oglan, Kunche-oglan dan Idigu-Uzbekistan". “Malam itu dua nuker Idig-Uzbekistan” [IKPI, 310]. "Yagly-biy bahrin, salah satu rekan dan Ichkiyevs dari Tokhtamysh Khan, bergegas maju dengan jiwa pemberani tentara Uzbekistannya." "Dia (Timur) memberikan kepada putra Urus Khan, Koirichak-oglan, yang bersamanya, satu detasemen pria pemberani Uzbekistan, yang termasuk di antara pelayan pengadilan tertinggi." “Duta Besar Timur-Kutluk-oglan dan pria Emir Idigu tiba dari Dasht, duta besar Khizr-Khodzhi-oglan juga tiba dari Jete ... Yang Mulia dengan penuh kasih memperlakukan para duta besar Uzbek dan Jete” . Perlu dicatat di sini bahwa para penulis Timurid mengartikan Moghul dari Moghulistan dengan Jete, sedangkan Moghul menyebut Chagatays Karaunas.
1.4. Samarkandy
“Para nuker Pulad Khan, Amir Idigu-Bahadur dan Amir Ayse, yang merupakan pemegang kekuasaan di Dashti-Kipchak dan negara-negara Uzbekistan, tiba sebagai duta besar.” “Events 813 (06.05.1410-24.04.1411)… Amir Idigu-Bahadur tiba dari negara Uzbek dan Dashti-Kipchak”… “Tavachi Aban kembali, yang melakukan perjalanan ke wilayah Uzbekistan ke Amir Idigu”. "Berita datang dari Khorezm bahwa Jabbar-berdi, setelah menerbangkan Chingiz-oglan, menguasai ulus Uzbekistan."
“Anak-anak Khojalak melarikan diri dari harta Uzbek dan melaporkan bahwa wilayah Uzbek sedang kacau”, “pada akhir rabi (28/3/1419-04/26/1419) Barak-oglan, yang telah melarikan diri dari Uzbek ulus, datang untuk mencari perlindungan di istana Mirza Ulugbek-gurgan” , “di sana (ke Burlak) seorang pria bernama Balkhu melarikan diri dari pihak Uzbek dan membawa berita tentang frustrasi orang-orang Uzbek”.
“Barak-oglan menangkap gerombolan Muhammad Khan (dalam hal ini, Haji Muhammad) dan sebagian besar ulus Uzbekistan tunduk dan tunduk kepadanya”, “Barak-oglan menangkap gerombolan Muhammad Khan, raja Uzbekistan dan mengambil alih ulus”, “Dia (Barak) pergi ke negara Uzbekistan dan pengelolaan ulus jatuh ke tangannya. "Orang-orang Uzbek, yang bagi mereka bayangan kemenangan di cermin imajinasi mereka tampak mustahil, melihatnya, dan mereka mendapatkan barang rampasan besar (tentang kemenangan Barak-oglan atas Ulugbek)" .
"Peristiwa ... Tentara Uzbekistan ... menyerbu Khorezm", menurut Ghaffari, tentara ini dikirim oleh Kichi Mohammed.
“kadang-kadang, beberapa pasukan Uzbek, menjadi Cossack”, “mengamati tindakan tentara Deshti-Kipchak dan Cossack Uzbekistan”, “raja Uzbekistan Abulkhair Khan” .
“Khan memerintahkan beberapa orang Uzbekistan untuk menggerakkan batu Yede. Uzbekistan bertindak sesuai perintah.”
"Sebuah keputusan tiba untuk mengirim Saiyd-yeke Sultan (Saydek Khan, paman Ibak Khan), saudara laki-laki Uzbek Abulkhair Khan ... untuk mengirim ke Horde tertinggi", "Abu Said mengirimnya berterima kasih dan puas ke wilayah Uzbekistan."
1.5. Ghaffari
“Timur (putra Timur-Kutluk) melarikan diri darinya (Jalaladdin, putra Tokhtamysh) dan dibunuh oleh Gazan Khan (menantu Jalaladdin, yang mengepung Idiga), salah satu emir Uzbekistan yang mengepung Khorezm.”
1.6. Razi:
“Hingga akhir hayatnya, Abu Said adalah penguasa seluruh ulus Jochi Khan. Pada 728/1327-28 dia tidak punya saingan lagi. Ulus Dzhuchiev setelah dia dikenal sebagai ulus Uzbek. "Seid Khan (penguasa Moghul) ... berpikir bahwa mungkin dengan bantuannya dia bisa mengusir Uzbek dari Sheibani Khan dari kepemilikan turun-temurunnya."
1.7. Muhammad Haydar Dalaty.
Dalam kebanyakan kasus, penulis membagi Uzbek menjadi Uzbek dari Shayban dan Uzbek-Cossack, sering kali penggunaan etnonim Uzbek berarti "Uzbek dari Shayban", tetapi ada pengecualian, seperti Kazakh Khan Takhir, putra Adik, putra Dzhanibek, yang subjeknya sering disebut oleh penulis sebagai orang Uzbek. Di bawah ini kami akan menyebutkan informasi yang secara tidak langsung terkait dengan Cossack Uzbek dan Uzbek dari Mohammed Sheibani:
"Buku kedua adalah tentang kehidupan budak ini dan apa yang saya lihat dan ketahui tentang sultan, khan, Uzbek, Chagatai, dan lainnya." “Di daerah itu, telinga tinggi (Sakhibkiran) diberitahu bahwa Tuktamish Ugolan telah tiba, yang, karena takut akan Urus Khan dari Uzbekistan, memalingkan wajahnya dari harapan ke ambang perlindungan dunia Sahibkiran.” “Setelah kematian Abul-Khayr Khan, ulus Uzbek menjadi kacau, perselisihan besar muncul di sana, dan kebanyakan [orang] pergi ke Kirai Khan dan Janibek Khan, sehingga jumlah mereka mencapai dua ratus ribu orang dan mereka mulai disebut Cossack Uzbekistan.”
"Pembunuhan Buruj Ugul bin Abulkhair Khan Uzbek". “Khan (Yunus) mendekat dengan enam orang, salah satunya adalah pembawa panji, dan, sambil membunyikan klakson, menyeberangi sungai. Setiap Uzbekistan yang menetap di rumah itu langsung direbut oleh para wanita. Ketika Burudzh Uglian mendengar suara klakson dan melihat enam orang dengan spanduk, dia melompat untuk menaiki kuda, [namun] istalnya - Akhtachi dan kuda itu ditangkap di tempat oleh pelayan, dan wanita melompat keluar dari rumah dan meraih Burudzh Ugolan sendiri. Pada saat itu, khan datang dan memerintahkan agar kepalanya dipenggal dan ditombak. Dari dua puluh ribu orang Uzbek itu, hanya sedikit yang selamat.”
“Jadi, dengan bantuan [Khan], Shahibek Khan mengambil Samarkand dan memantapkan dirinya di dalamnya. Pasukannya mencapai lima puluh ribu [orang] dan di mana pun [hanya] ada orang Uzbek, mereka bergabung dengannya.” . “Setelah peristiwa ini, dia (Sultan Ahmad Khan) menentang Cossack Uzbekistan. Alasan untuk ini adalah sebagai berikut. Ketika menggambarkan urusan Sultan Mahmud Khan, disebutkan bahwa Sultan Mahmud Khan dua kali berperang melawan Uzbekistan-Kazakh dan dikalahkan. Untuk alasan ini, Sultan Ali Khan menentang Cossack Uzbekistan dan mengalahkan mereka tiga kali. Untuk semua yang mereka lakukan pada kakak laki-lakinya, Sultan Mahmud Khan, dia membayar lunas. Dia membentengi Mogolistan sedemikian rupa sehingga Kalmak dan Uzbekistan tidak dapat melewati wilayah Mogolistan dalam jarak tujuh hingga delapan bulan perjalanan.
“Dengan keberanian, dia (Sultan Said Khan) juga menonjol di antara jenisnya sendiri. Jadi, suatu kali saya bersamanya ketika dia secara pribadi memimpin penyerangan, dan deskripsi tentang ini ada di buku kedua. Dalam menembak, saya tidak melihat yang setara dengannya, baik di antara Mughal, maupun di antara Uzbek, atau di antara Chagatai, baik sebelum dan sesudahnya.
"Setelah kematian Abu-l-Khair Khan, perselisihan muncul di ulus Uzbek". “Ada banyak sungai besar di Mogolistan, mirip dengan Jeyhun atau dekat dengannya, seperti Ila, Emil, Irlandia, Chulak, Narin. Sungai-sungai ini sama sekali tidak kalah dengan Jeyhun dan Seyhun. Sebagian besar sungai ini mengalir ke Kukcha Tengiz. Kukcha Tengiz adalah sebuah danau yang memisahkan Mogolistan dari Uzbekistan. Lebih sedikit air yang keluar daripada yang mengalir masuk - apa yang mengalir keluar sama dengan satu bagian air yang mengalir ke dalamnya dan mengalir melalui [wilayah] Uzbekistan dan mengalir ke Kulzum yang disebut Atil. Atil ditulis dalam buku-buku sejarah, tetapi di antara orang Uzbekistan itu dikenal sebagai Idil.
“Setelah kematian Adik Sultan, Sultan Nigar Khanim ini diambil [sebagai istri] oleh Kasim Khan, saudara dari Adik Sultan. Setelah kematian Kasim Khan, khanat pergi ke Tahir Khan, putra Adik Sultan. Dia sangat menghormati khanim sehingga dia lebih memilihnya daripada ibunya sendiri. Khanim berterima kasih kepadanya atas sikap seperti itu terhadapnya, tetapi menoleh kepadanya dengan permintaan: “Kamu seperti anak laki-laki bagiku dan denganmu aku tidak pernah ingat dan tidak ingin melihat anak laki-laki lain kecuali kamu. Namun, saya sudah tua dan saya tidak memiliki kekuatan untuk menanggung kehidupan nomaden ini di stepa Uzbekistan. “Karena Rashid Sultan tetap di Mogolistan, dia mengatur musim dingin di Kochkar. Dan Tahir Khan berada di Uzbekistan. Peristiwa yang terjadi di sana memaksanya pergi ke Mogolistan, dan dia mendekati Kochkar.
“Tempat-tempat itu sebagai iqta milik Kasim Khusayn Sultan, yang berasal dari sultan Uzbek di Kafa dan Krimea.” Sultan ini mungkin adalah keturunan Sultan Bayazid, sepupu kedua dari khan Tukatimurid Krimea, yang melayani Timurid.
1.8. Firdaus al Iqbal
Abulek Khan, [putra Yadgar Khan], setelah ayah dan kakak laki-lakinya, adalah seorang padishah selama enam belas tahun. Dia adalah orang yang sangat lembut dan tidak berbahaya. Oleh karena itu, [di bawahnya] kebebasan muncul di antara orang-orang Uzbek dan anarki memanifestasikan dirinya. Aminek Khan, putra Yadgar Khan, setelah [kematian] saudaranya membuka jalan bagi keadilan dan keadilan. Eli Muhammad Shaybani Khan, yang menguasai Maverannahr, bermigrasi ke Maverannahr selama [memerintah] Aminek Khan, dan tidak ada bir yang tersisa di sekitarnya, kecuali orang-orang yang [langsung] milik [sebelumnya] milik Yadgar Khan.
Seperti yang kita ketahui, Yadiger, Abulek dan Aminek adalah khan dari Nogai Horde dengan dukungan Musa mangyt, putra Vakka. Berita berikut juga menunjukkan bahwa Mangyts dan Uzbekistan dekat, jika tidak identik.
1.9. Ibnu Ruzbihan:
“Tiga suku dikaitkan dengan Uzbek, yang paling mulia dalam kepemilikan Jenghis Khan. Sekarang salah satu [dari mereka] adalah Shibanites, dan Yang Mulia Khan, setelah sejumlah nenek moyang, adalah dan penguasa mereka. Suku kedua adalah Kazakh, yang dikenal di seluruh dunia karena kekuatan dan keberanian mereka, dan suku ketiga adalah Mangits, dan [dari] mereka raja Astrakhan. Satu tepi harta Uzbekistan berbatasan dengan lautan (yaitu, di Laut Kaspia. - Jalilova R.P.), yang lain - di Turkestan, yang ketiga - di Derbend, yang keempat - di Khorezm dan yang kelima - di Astrabad. Dan semua tanah ini sepenuhnya merupakan tempat nomaden Uzbekistan musim panas dan musim dingin. Para khan dari ketiga suku ini terus-menerus berselisih satu sama lain, dan masing-masing saling mengganggu. Dan ketika mereka menang, mereka saling menjual, menawan mereka. Di tengah-tengah mereka, mereka menganggap properti dan orang-orang [lawan mereka] sebagai rampasan perang yang diizinkan dan tidak pernah menyimpang dari [aturan] ini ... Di semua klan ini ada banyak khan yang dihormati: setiap klan besar dan [dari] keturunan Jenghis Khan yang terkemuka disebut sultan , dan orang yang lebih mulia dari mereka semua disebut khan, yaitu penguasa dan penguasa terbesar mereka, kepada siapa mereka tunduk.
Sangat mungkin bahwa lautan tidak berarti Laut Kaspia, seperti yang disarankan Dzhalilova R.P., tetapi Laut Hitam, di dekat tempat Nogai juga berkeliaran. Menyebut Laut Kaspia sebagai perbatasan dalam konteks pesan itu terlihat aneh, karena perbatasan yang terletak di sepanjang bagian barat (Derbend) dan timur (Astrabad) Laut Kaspia diberi nama.
Ibn Ruzbikhan juga menggambarkan Kazakh sebagai terkait dengan Uzbek dari Sheibani. Mangyts dengan raja-raja Astrakhan juga bernama Uzbek.
Di sini kita sampai pada pertanyaan utama, berapa rasio antara Uzbek dan Tatar?
Jika kita mengikuti tradisi ilmiah, selama runtuhnya Golden Horde, dua kelompok etnis muncul: Tatar di bagian barat Jochi ulus dan Uzbek di bagian timur Jochi ulus.
Di sini sangat mungkin untuk menyatakan ketidaksetujuan dengan sudut pandang ini karena alasan berikut:
1. Dalam sumber tertulis, kami tidak menemukan hubungan yang kuat antara Shibanid dan Uzbek, apalagi, sumber-sumber ini sering berisi orang-orang seperti Tokhtamysh dan putranya Jabbarberdi, Idigu, Timur-Kutluk, Urus-khan, Yagly-biy bakhrin, Timur -khan dan Pulad -khan, putra Timur-Kutluk, Kichi Mohammed, Koyrichak, putra Urus-khan, Barak, putra Koyrichak, Haji-Mohammed, Abulkhair-khan dan putranya Burudj-oglan, Ghazan (putra-in- hukum Jalal ad-Din), Yadiger, Aminek, Abulek baik secara langsung dinamai oleh Uzbek, atau terkait erat dengan mereka (atau penguasa ulus Uzbek). Dari jumlah tersebut, hanya Haji Mohammed, Abulkhair Khan dengan putranya dan Arabshahid yang Shibanid. Di sini masuk akal untuk berasumsi bahwa sama sekali tidak ada hubungan antara "Uzbek" dan Shibanid sejak abad ke-14, karena pada awalnya "Uzbek" dikaitkan dengan penguasa Golden Horde.
2. Keunikan penyebutan etnonim Tatar dan Uzbek.
Tidak ada tempat, kecuali untuk kronik Timurid Asia Tengah, etnonim seperti Uzbekistan ditemukan, ini juga dicatat oleh Semenov A.A.:
“Orang-orang Uzbek, secara keseluruhan, tidak seragam dalam komposisi, tidak peduli bagaimana mereka mencoba menjelaskan nama orang-orang ini, apakah atas nama Golden Horde Khan Uzbek (712 / 1313-741 / 1340) atau sebagai nama swasembada orang, diambil dengan sendirinya. Keadaan yang menarik, bagaimanapun, adalah bahwa baik penulis Arab sezaman dengan Uzbek Khan dan setelah abad ke-15, maupun sumber Persia yang paling dekat dengan mereka, tidak pernah menyebutkan Uzbek sebagai bagian dari suku Golden Horde, meskipun hubungan Uzbek Khan dengan sultan Mamluk kontemporer Mesir, al-Malik-an-Nasyr Muhammad (709/1309-741/1341), sangat hidup.
Baik Rusia, maupun Arab, atau bahkan sumber-sumber Eropa dari etnik Uzbekistan pada abad 13-14 tidak dicatat. Selain itu, memoar Johann Schiltberger, yang berada langsung di wilayah Gerombolan Emas pada awal abad ke-15, diketahui, ia tidak menemukan orang Uzbek di Dashti-Kipchak timur, menyebut semua pengembara Tatar, apalagi, Hadji Muhammad dinobatkan sebagai raja Tatar, pada waktu itu seperti dalam kronik Asia Tengah dia adalah "penguasa Uzbekistan". Keheningan solidaritas yang sama tentang kelompok etnis Uzbekistan disimpan oleh kronik Rusia dan Arab, yang merujuk pada populasi Golden Horde sebagai Tatar.
Khaidar Dulati juga memahami Kafa dan Krimea sebagai wilayah Uzbekistan:
"Tempat-tempat itu sebagai iqta milik Qasim Khusayn Sultan, yang berasal dari Sultan Uzbekistan Kafa dan Krimea". Sangat aneh bahwa beberapa sultan Kafa dan Krimea "Uzbekistan" tidak tercatat di mana pun dalam sejarah khan Krimea.
Selain itu, etnonim Tatar sama sekali tidak ditemukan dalam kronik Timurid Asia Tengah, kecuali jika mengacu pada suatu suku (misalnya, Kara-Tatar dari Rum (Asia Kecil)), bukan salah satu khan dari Golden Horde yang disebut Tatar , dan pasukannya adalah Tatar.
Situasi paradoks muncul ketika etnonim Tatar muncul dalam kronik-kronik Rusia, Eropa, Arab, tetapi tidak muncul dalam sumber-sumber Asia Tengah, sedangkan etnonim Uzbekistan muncul dalam sumber-sumber Asia Tengah, tetapi tidak muncul dalam kronik-kronik Rusia, Eropa, Arab.
Situasi ini mengingatkan pada situasi dengan Polovtsy, ketika beberapa penulis memisahkan Kipchak dari Deshti-Kipchak Timur dan Polovtsy dari stepa Rusia selatan sebagai dua bangsa yang berbeda.
Berdasarkan semua hal di atas, kami ingin menyatakan asumsi kami bahwa etnonim Uzbekistan di antara penulis Asia Tengah adalah nama semua pengembara Golden Horde (dan bukan hanya bagian timurnya). Pada saat yang sama, sumber-sumber Rusia, Eropa, dan Arab menyebut seluruh populasi nomaden Golden Horde sebagai Tatar.
Hal ini ditegaskan oleh kata-kata Ibnu Ruzbihan:
"Tentara Kazakh di masa lalu, ketika Jenghis Khan muncul di arena sejarah, disebut tentara Tatar, ini disebutkan oleh orang Arab dan Persia." . Dengan demikian, Ibn Ruzbikhan secara tidak langsung menyamakan orang Uzbek dari penulis Asia Tengah dan Tatar dari sumber Arab dan Persia.
Yang juga menarik adalah pernyataan Matvey Mekhovsky dalam "risalah tentang dua orang Sarmat", di mana ia menyebut orang Kazakh sebagai gerombolan Tatar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa etnik Uzbekistan bukanlah nama diri suku Jochi ulus yang berkembang di Timur, suku seperti itu tidak ada, hanya ada satu suku nomaden di wilayah tersebut. Golden Horde, yang dalam sumber-sumber Arab, Rusia dan Eropa disebut Tatar, dan di Asia Tengah Uzbek. Awalnya, penduduk Asia Tengah menunjukkan populasi nomaden dari seluruh Juchi ulus, tetapi kemudian, setelah penaklukan Asia Tengah oleh "Uzbek" dari Muhammad Sheibani, itu menyempit untuk mendefinisikan keturunan kelompok "Uzbek" ini sebagai etnonim ini. Tentu saja, dapat dikatakan bahwa di ulus Jochi tidak ada kelompok etnis "Uzbek nomaden" yang terpisah.
Berdasarkan ini, dapat dikatakan bahwa etnonim Uzbekistan adalah nama lokal Chagatai untuk populasi nomaden Ulus Jochi ("Tatar" menurut sumber lain), dan berbicara tentang "negara bagian Turki-Tatar" (kekhanan pasca-Horde) yang muncul setelah jatuhnya Golden Horde, kita harus memasukkan di sini negara-negara bagian seperti Khiva dan Bukhara khanat di Asia Tengah dan Kazakh khanat.
Tatar Gerombolan Emas adalah kelompok etnis leluhur untuk Tatar Siberia, Krimea, Kazan, Polandia-Lithuania, Bashkir, Uzbek yang meninggalkan Sheibani ke Asia Tengah, Kazakh, Nogais, Karakalpaks, dll. Hipotesis bahwa dua kelompok etnis muncul di wilayah tersebut dari Jochi Ulus (Tatar dan Uzbek) tidak dikonfirmasi oleh sumber utama. Ini didasarkan pada kenalan awal orientalis dengan kronik Asia Tengah, di mana nama Uzbek cukup umum.

Literatur:
1. Arapov A.A. "Keajaiban perjalanan Ibnu Trampolin di Asia Tengah"//Moziydan sado (Gema sejarah). - Tashkent, 2003 N3-4, C.38-43.
2. Akhmedov B.A. "Negara Uzbek nomaden". Moskow. Ilmu. 1965. 194 hal.
3. Grekov B.D., Yakubovsky A.Yu. Golden Horde dan kejatuhannya. M.-L. Rumah Penerbitan Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet. 1950 478 detik.
4. Ibragimov N. "Ibn Battuta dan perjalanannya di Asia Tengah." Moskow: Nauka, 1988.
5. Johann Schiltberger. Bepergian di Eropa, Asia dan Afrika. Baku. ELM. 1984. 70 hal.
6. Sejarah Kazakhstan dalam sumber-sumber Arab. T.1. Almaty. 2005.
7. Sejarah Kazakhstan dalam sumber Persia. T.4. Almaty. Dyke-Tekan. 2006. 620 hal.
8. Iskhakov D.M., Izmailov I.L. Sejarah etnopolitik Tatar (III - pertengahan abad XVI). Institut Sejarah Akademi Ilmu Pengetahuan Republik Tatarstan. Kazan: Sekolah, 2007. 356 hal.
9. Klyashtorny S.G. Sultanov T.I. "Kazakhstan: kronik tiga milenium". A. 1992. 373 hal.
10. Materi tentang sejarah khanat Kazakh abad XV-XVIII: (Ekstraksi dari tulisan Persia dan Turki). Alma-Ata. Ilmu. 1969. 650 hal.
11. Mirza Muhammad Haidar. "Tarikh-i Rashidi" (diterjemahkan oleh A. Urunbaev, R. P. Jalilova). Tashkent. Penggemar. 1996.
12. Sabitov Zh.M. "Tarihi Abulkhair Khani sebagai sumber tentang sejarah Khanate of Abulkhair Khan"//Isu sejarah dan arkeologi Kazakhstan Barat. Uralsk. 2009. Nomor 2. hal.166-180.
13. Sabitov Zh.M. "Khans of the Nogai Horde" // Negara-negara Tatar Turki Abad Pertengahan. Edisi 1. Kazan. 2009.
14. Safargaliev M.G. "Disintegrasi Gerombolan Emas". Saransk. 1960.
15. Semenov A.A. "Tentang pertanyaan tentang asal usul dan komposisi Uzbek dari Sheibani Khan" / / Prosiding Akademi Ilmu Pengetahuan Tajik SSR. Jilid XII. 1953.-C.3-37.
16. Sultanov T.I. Suku nomaden di wilayah Laut Aral pada abad ke-15-17. Masalah sejarah etnis dan sosial. M.Ilmu. Edisi utama sastra Timur. 1982 132 detik.
17. Fazlallah bin Ruzbihan Isfahani. "Mikhman-name-yi Bukhara" (Catatan tamu Bukhara). M. Sastra Timur. 1976.
18. Yudin V.P. "Asia Tengah pada abad 14-18 melalui mata seorang orientalis". Almaty. 2001.

Uzbekistan adalah orang-orang berbahasa Turki, penduduk asli Uzbekistan dan negara terbesar di Asia Tengah. Di Uzbekistan, kebangsaan mereka terdengar - "Uzbeklar". Sebelumnya di wilayah Uzbekistan, banyak orang disebut "Sart", yang ditetapkan sebagai "pedagang". Sejak dahulu kala, orang Uzbekistan memang aktif terlibat dalam perdagangan, tetapi mereka juga menyukai pertanian.

populasi

Di antara orang-orang di Asia Tengah, orang Uzbekistan adalah yang paling banyak. Dan di Uzbekistan sendiri, penduduk asli adalah 80%. Di seluruh dunia, menurut sensus terakhir, ada sekitar 40 juta orang, 27 juta di antaranya berada di Uzbekistan. Selain itu, diaspora ditemukan di negara-negara tersebut:

• Afghanistan (4 juta);
• Tajikistan (1,2 juta);
• Kirgistan (875 ribu);
• Kazakstan (550 ribu);
• Rusia (290 ribu);
• Turkmenistan (sekitar 250-500 ribu);
• Turki (75 ribu);
• Pakistan (70 ribu);
• AS (50-80 ribu);
• Ukraina (12 ribu);
• Cina (10 dan 12 ribu);
• Swedia (3,5 ribu);
• Belarusia (1,5 ribu);
• Mongolia (550 orang);
• Latvia (340 orang).

Asal

Uyghur dan Khalaj adalah orang-orang yang bersaudara. Tetapi orang-orang Uzbek dianggap sebagai keturunan dari negara-negara tersebut:

• Sogdiana;
• orang arab;
• Mongol;
• Karluk;
• Baktria;
• Oghuz;
• orang-orang Khorezm;
• Kipchaks;
• Fergana;
• Suku Sacomassogetic;
• Turki (Gerombolan Emas).

Selama berabad-abad dan dalam proses penggabungan berbagai negara, orang-orang seperti Uzbek muncul. Tetapi suku Uzbekistan Desht-i-Kipchak memiliki pengaruh besar pada pembentukan negara masa depan. Ada sebanyak 92 suku seperti itu, tetapi pendapat sejarawan tentang daftar mereka berbeda. Namun suku Kyrk, Yuz dan Ming paling sering ditemukan dalam berbagai dokumen sejarah. Di wilayah Uzbekistan modern, sebelumnya ada tiga negara kuat: Sogd, Bactria, dan Khorezm.

kelompok bahasa

Bahasa Uzbek termasuk dalam kelompok bahasa Turki. Itu juga merupakan bagian dari kelompok bahasa Karluk, yang didahului oleh bahasa Turki Kuno. Menulis didasarkan pada alfabet rahasia. Dengan munculnya Islam di negara itu, alfabet Arab muncul di IX. Lebih dekat ke zaman kita, alfabet Latin diperkenalkan, dan kemudian alfabet Cyrillic. Pada tahun 1992, alfabet Latin secara resmi diperbaiki.

Saat ini, ada banyak bentuk dialek lokal, apalagi bentuk kompleks:

• Ferghana;
• Tashkent;
• Turkestan-Chimket;
• Karsi;
• Samarkand-Bukhara;
• Khorezm;
• menyumbangkan.

Bilingualisme tidak jarang.

Agama

Keyakinan agama - Islam, Sunni. Sangat jarang ada kepercayaan dan pengakuan lain. Samarkand adalah ibu kota kehidupan spiritual di Uzbekistan.

masakan tradisional

Uzbek dicirikan oleh kelimpahan menu, serta keramahan. Bahkan saat memanggang roti, mereka dapat mencampur beberapa varietas, dan bahkan berbagai jenis tepung. Secara tradisional, roti pipih, patir atau obi-non disiapkan. Daging yang dikonsumsi adalah daging sapi, domba dan ayam. Produk susu umum (kaymak, pishlok). Mereka menyukai rempah-rempah, tetapi kebanyakan yang herbal. Hidangan terbaik adalah pilaf Uzbekistan, persiapannya adalah seluruh tradisi. Juga teh hijau yang dihargai, yang memuaskan dahaga dengan sempurna. Di antara buah-buahan, melon, semangka, dan anggur sangat diminati. Jamur dan ikan jarang dikonsumsi.

pakaian nasional

Pakaian luar untuk pria disebut kamisol. Ini adalah kemeja panjang, sekitar selutut, di mana sedikit dijahit di pinggang. Hiasan kepala adalah kopiah. Para wanita mengenakan gaun. Saat meninggalkan rumah, Anda harus mengenakan burqa di wajah Anda. Namun tradisi ini berangkat, sama halnya dengan memakai jilbab. Sepatu - sepatu bot karet, di mana Anda harus memakai sepatu karet.

Adat istiadat orang Uzbekistan

Orang tua dari anak laki-laki dan perempuan secara mandiri memilih pasangan untuk anak-anak mereka dan pendapat pengantin baru tidak diperhitungkan. Anak-anak selalu mendengarkan orang tua mereka dan mengikuti instruksi mereka. Merupakan kebiasaan untuk membayar harga pengantin untuk pengantin wanita. Tetapi terkadang pengantin wanita dicuri, dan polisi tidak benar-benar melakukan penggeledahan. Pria adalah kepala keluarga, agama mengizinkan Anda memiliki hingga 4 istri. Dalam sebuah keluarga, ayah berbicara lebih dulu, anak laki-laki berbicara hanya dengan izin, istri berbicara terakhir, tetapi dalam keluarga semuanya ditentukan oleh ayah. Meskipun diskriminasi, keluarga memiliki hubungan yang lembut.

Uzbek dicirikan oleh pertanian dan peternakan. Yang terakhir membangun yurt. Mereka juga tinggal di tenda.

Orang-orang mendukung tradisi Mahalla, ketika semua kerabat dan semua orang mengenal semua orang. Dan ada juga minum teh khusus di Uzbekistan: jika teh dituangkan sedikit, maka pemiliknya ingin seseorang menjadi tamu yang sering dan meminta lebih banyak, dan jika banyak dituangkan, maka tamu harus menghabiskan tehnya dengan cepat dan pergi , dia bukan tamu yang diharapkan di sini.

Sifat-sifat

Orang Uzbekistan ramah, sangat baik hati. Mereka tidak suka dihina. Sedikit bangga, patriotik, cinta negara dan rakyatnya. Mereka akan selalu datang untuk menyelamatkan.

Uzbek telah membentuk negara mereka selama berabad-abad, jadi mereka memiliki sesuatu untuk dibanggakan. Mereka mempertahankan tradisi mereka, meskipun banyak adat menjadi hanya dipertahankan oleh kelompok-kelompok kecil. Banyak waktu dan perhatian diberikan kepada agama.

Dari mana asal Uzbekistan?

Dalam istilah antropologis, Uzbek adalah orang-orang yang berasal dari campuran, termasuk komponen Kaukasoid dan Mongoloid. Antropolog menghubungkan Uzbekistan dengan Kaukasoid selatan dari jenis campur tangan Asia Tengah.
Populasi kota Uzbekistan dan oasis pertanian kuno memiliki campuran fitur Mongoloid yang relatif kecil. Lebih banyak orang Mongoloid adalah keturunan dari mantan Uzbek semi-nomaden, yang dihubungkan oleh asal mereka dengan suku-suku yang pindah ke campur tangan Asia Tengah pada abad ke-16-17. dari stepa Kazakhstan.

Sejak dahulu kala, setiap bangsa telah berusaha untuk mengetahui sejarah asal-usulnya, silsilahnya dalam tujuh generasi. Tetapi bagi sebagian besar kelompok etnis, pengetahuan ini tidak ilmiah, tetapi sebagian besar bersifat mitologis. Dengan demikian, sejarawan abad pertengahan yang terkenal di Asia Tengah memulai silsilah bangsa mereka dengan Adam dan Hawa, yang keturunannya adalah nabi Kristen dan Muslim. Yang paling khas dalam pengertian ini adalah legenda tentang asal usul orang Uzbek, yang dicatat pada abad ke-19. ahli etnografi berbakat A. Divaev. Legenda ini diturunkan dari generasi ke generasi dan masuk ke dalam banyak karya sejarah penulis Timur, terutama abad XVIII-XIX. Dengan demikian, sejarawan Khiva yang luar biasa, Abulgazi, hampir sepenuhnya menyampaikan versi Divaev dari legenda ini, menghubungkannya dengan sejarah khan Khorezm.
Diterbitkan dalam "Turkestanskiye Vedomosti" (No. 97, 1900), legenda ini, berjudul "Legenda Asal Usul Uzbek," diterjemahkan dari manuskrip Mullah Kubey dari klan Kangly pada akhir abad ke-19. Isi utama dari legenda unik ini adalah sebagai berikut: "Uzbek adalah keturunan dari para nabi pertama". Dari keluarga nabi Ismail datanglah Rasulullah Muhammad. Namun, dari rivoyatnya dapat disimpulkan bahwa Uzbekistan diduga berasal dari suku yang tidak tidak mengerti bahasa Arab atau Persia. Menurut Abubakr, ini adalah orang Turki, yang hanya berasal dari Turkestan, dan suku ini terkait dengan Kahofa - ayah Abubakr. Jadi, menurut legenda, silsilah orang Uzbek kembali ke para nabi muslim.
Lebih lanjut, dalam legenda disebutkan bahwa sembilan puluh dua orang adalah nenek moyang orang Turki, dan semuanya adalah putra dari satu ayah, yaitu Kahofa. Kemudian anak-anak dari sembilan puluh dua perwakilan orang Turki yang disebutkan dalam legenda terdaftar. Saat itu, mereka memiliki ternak dalam jumlah besar, yang di atasnya diberi tamgas atas nama masing-masing marga (suku). Setiap klan memiliki orang sucinya sendiri, keturunan dari sembilan puluh dua cabang klan Uzbekistan dengan indikasi siapa yang mengadakan pesta untuk siapa dan dari klan mana dia berasal. Tamgi (dan klan) mulai menyandang nama-nama suku terkenal dalam sejarah seperti Ming, Dzhuz, Kyrk, Dzhalair, Kungrad, Algyn, Kypchak, Kenegez, Kyat, Khitay, Kangly, Katagan, Oguz, Arlay, Burkut, Mangyt , Mavgviy, Alaut , Mysk-Mer-ket, Kirghiz, Cossack, Arab, Kadai, Turkmenistan, Durmen, Mitya, Tatar, Dzhambay, Uigur, Sauran, dll. Dan kemudian daftar panjang pesta diberikan - pelindung setiap klan (suku). Jadi, misalnya, Azret-Sheikh-Maslyakhit-din-Khojentsky berasal dari klan Jalair, Kuleim-Sheikh - dari klan Durmen, Ak-Buri-ata - Kangly, Bak-shanish-Ata - Kypchak, Azret-Bagauddpn - Kereyt , Maubey- Sheikh Kungrad, Djilki-Ata - Naiman, Ja-maletdin-Sheikh - Argyn, dll. Nenek moyang orang Uzbek, menurut legenda, berasal dari Nabi Ibrahim (Abraham). Para nabi yang berasal dari suku ini pertama-tama berbicara bahasa Arab, kemudian, ketika perwakilan mereka menjadi sultan, orang-orang Uzbek berbicara bahasa Ajam, dan setelah mereka mulai berbicara bahasa Turki, mereka mulai disebut bukan orang Uzbek, tetapi orang Turki.
Sebagai penutup dari tradisi unik yang telah turun kepada kita dari nenek moyang, dikatakan: “Ketika 92 orang datang kepada nabi, saw, dia berkata” uzi keldi “, yaitu, “ mereka sendiri datang ”(secara sukarela), dan karena itu menyebut mereka nabi "Uzbek", dengan kata lain: tuannya sendiri.
Tidak ada satu bangsa atau bangsa pun di dunia ini yang tidak bercampur dengan suku atau suku bangsa lain selama sejarahnya. Setiap kelompok etnis telah terbentuk selama berabad-abad, terus-menerus berkomunikasi dengan kelompok etnis lain, sering berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain, berkonsolidasi dengan kelompok etnis lain, kadang-kadang masuk sebagai bagian dari komunitas ini. Seperti yang Anda ketahui, selama berabad-abad setelah munculnya negara sebagai alat kekerasan, berbagai perang terjadi. Penguasa yang kuat mengalahkan yang lemah dan mendominasi mereka, akibatnya ada juga campuran kelompok etnis yang berbeda. Selama sejarahnya yang panjang, orang-orang Uzbekistan juga mengalami nasib seperti itu, karena telah berulang kali diserang oleh orang asing, mendapati diri mereka berada di bawah pengaruh etno-budaya asing, tetapi pada saat yang sama mempertahankan kesadaran diri dan kebanggaan etnis mereka.

Ada banyak pilihan untuk asal Uzbekistan. Berikut adalah tampilan lain dari pertanyaan ini.

Kutipan diberikan dari buku "Shakarim Kudaiberdy-uly. Silsilah dinasti Turki, Kirghiz, Kazakh, dan Khan. - Alma-Ata: SP Dastan, 1990" dengan terjemahan dan catatan oleh B.G. Kairbekov.

Dari ... silsilah, jelas bahwa Kazakh turun dari Jafs, putra Nabi Nuh (Nuh), dari orang-orang Tukyu (dalam bahasa Cina), yaitu. Turki. Orang Türk, seperti yang sudah kita ketahui, akan mengatakan "helm". Setelah itu, orang Turki disebut Hun atau Gun. Najip Gasimbek mengklaim bahwa nama ini berasal dari nama sungai - Orkhon. Pada abad-abad berikutnya, orang Turki dikenal dengan banyak nama, tetapi kami berasal dari cabang Uighur. Semua silsilah yang dikenal menerjemahkan kata "Uighur" sebagai "bersatu, bergabung (satu sama lain)". Orang-orang ini adalah taifa:

[Taifa (teip) - kelompok etnis, serta: klan, suku, orang. - BK]

Kirgistan, Kanly, Kypchak, Argynot, Naiman, Kereit, Doglat, Oisyn - mis. nenek moyang langsung kita. Selanjutnya, Jenghis Khan menaklukkan semua Tatar dan Moghul dan membagi seluruh (suku) orang di antara keempat putranya. Semua Tatar pergi ke putra tertua Jenghis Khan Jochi dan saudaranya Chagatai, yang mengikutinya, dan dikenal sebagai ulus Jochi dan ulus Chagatai. Kemudian ketika Khan Ozbek- keturunan Jochi - masuk Islam, semua orang yang ada di ulusnya dan nenek moyang kita mulai dipanggil Ozbek, dan ketika Az-Zhanibek berpisah dari Khan Nogai dan orang-orang kami mengikutinya, kami mulai disebut Kirghiz dan Cossack.

Pada awalnya, saya sudah mengatakan bahwa tidak ada silsilah yang secara kronologis akan melacak semua suku dari nabi Adam hingga hari ini. Bahkan dari Az-Zhanibek hingga hari ini, ada informasi yang benar dan jelas luar biasa tentang nenek moyang kita. Di antara mereka, tentu saja, kami tertarik pada informasi yang persis sesuai dengan buku-buku silsilah di atas. Jadi:
... setelah kematian Jochi, putra tertua Jenghis Khan, Batu (putra Jochi) malah duduk di singgasana Khan. Orang Rusia memanggilnya Batu. Nama lainnya adalah Sain Khan. Setelah Batu, saudaranya Burge adalah Khan.

 [Berke (1257-1266) - Khan dari Golden Horde (Sejarah SSR Kazakh, v.2, hal.130). Menurut Rashid ad-Din, awal pemerintahan Khan Berke adalah 652 H. (1254-1255). Lihat: Rasyid ad-Din, Sat. Chronicles, v.2, M., 1960. P.81. Lihat juga: Sejarah MPR. S.144 - (1255-1266). - BK]

Bahkan sebelum Jochi, suku Turki dari Kypchaks tinggal di Yedil dan Zhaik. Oleh karena itu, tanah mereka disebut Deshti-Kipchak Khanate. Selama masa Burge Khan, khanat ini dibagi menjadi tiga bagian: Gerombolan Emas, Gerombolan Putih, dan Gerombolan Biru.

 [Altan Orda, Ak-Orda, Kok-Orda. - BK]

Golden Horde, di mana semua orang lain berada di bawahnya, diperintah oleh Burge Khan. Khan dari White Horde adalah putra Jochi Shaiban. Khan dari Gerombolan Biru - putra Jochi Tokay-Temir. Abilmansur Ablai kami adalah keturunan Tokay-Temir. Burge Khan yang disebutkan di atas masuk Islam dan dikenal sebagai Bereke Khan. Tokay-Temir mengikuti contoh saudaranya, yang juga menjadi orang percaya sejati. Di tempat Burge Khan sebagai kagan

 [Di sini: khan senior, mis. penguasa atas khan dari Gerombolan Putih dan Biru. - BK]

menjadi putra Tokay-Temir Munke, kemudian saudaranya Toktogu. Khan menggantikannya Ozbek, putra Togrol, putra Batyevsky Mentemir. Ini terjadi pada tahun 1301. Khan Ozbek adalah seorang Muslim dan mengubah semua rakyatnya menjadi Muslim. Sejak saat itu, orang-orang kami tidak berpindah keyakinan dan masih beragama Islam. Oleh karena itu ungkapan di antara orang-orang: "Iman kepada kami dari Ozbek tetap." Dengan nama khan ini dan seluruh ulus Jochi mulai dipanggil UzbekiUzbek ).
Markas Besar Khan dari Golden Horde (

 [Dinasti Khan dari Gerombolan Emas:
Batu (1227-1255)- penguasa pertama Golden Horde - negara bagian Jochids dengan ibu kota Sarai-Batu (dekat Astrakhan modern), kemudian ibu kota dipindahkan ke Sarai-Berke (di atas Sarai-Batu di sepanjang Volga). Sejarah RSS Kazakh, v.2, hal.127. Dan kemudian tahun-tahun pemerintahan khan Golden Horde diberikan menurut sumber ini: hal.130.
Berke (1257-1266).
Mengu-Timur (1266-1280).
Uzbekistan Khan (1312-1342).
Janibek (1342-1357).

Dinasti Khans Kok (Biru) Gerombolan oleh Ghaffari.
Tokhta, putra Kurbukuy, putra Horde, putra Jochi.
Toghrul putra Tokhta. Beliau wafat pada tahun 727 H. (1326/27).
Uzbekputra Toghrul.
Janibek, nak Uzbek .
Berdibek, putra Janibek.

Dinasti Khan dari Ak (Putih) Horde oleh Ghaffari.
Ada-Munke, putra Nokai, putra Kuli, putra Horde.
Sasy-Buka putra Nukai. Meninggal pada tahun 720 H. (1320/21).
Erzen, putra Sasa-Buki. Ia wafat pada tahun 745 H. (1344/45).
Mubarek-Khoja putra Erzen.
Urus Khan, putra Chimtai. Meninggal 778 H. (1376/77)
Toktakia, putra Urus Khan. (Dia meninggal pada 778 H - History of the Kazakh SSR, v.2, p.167).
Timur-Melik, putra Urus Khan. Tewas pada 778 H.
Toktamysh, putra Tui-Khoja-oglan. Meninggal 807 H. (1404/05).
Nuzi oglan, putra Urus Khan.
Timur-Kutlug putra Timur-Melik. Meninggal tahun 802 H. (1399-1400).
Shadibek. Meninggal 811 H. (1408/09).
Fulad Khan. Meninggal 811 H. (Putra Timur-Kutluk - Pulat. Sejarah SSR Kazakh, v.2 ... P.153-154)
Timur, putra Shadibek. Meninggal 813 H. (1410/11).
Toktamysh, putra Timur-Kutlug.
Jalal ad-din, putra Kuizi (Koychirak-oglan), putra Urus Khan. Dibunuh pada tahun 831 H. (1427/28).
Muhammad Sultan, putra Timur, putra Kutlug-Timur.
Kasym Khan, putra Seyidak Khan, putra Janibek, putra Berdi Khan.
Haknazar putra Kasim Khan.

Lihat V.G. Tiesenshausen. Duduk. materi yang berkaitan dengan sejarah Golden Horde. T.II. M.-L., 1941. S.210

Tahun-tahun pemerintahan khan:
Chimtai - 1344-1361
Urus Khan- 1361-1376/77
Timur-Melik - 1376-1379
Toktamysh - 1380-1395
barak - 1423/24 - 1248
kasim- 1511-1518 (atau 1523)
Hakk-Nazar - 1538-1580

Uzbekistan (Uzb. zbek, O'zbek) - Orang berbahasa Turki. Negara terbesar di Asia Tengah, mereka adalah penduduk utama dan penduduk asli Uzbekistan, kelompok Uzbekistan asli yang cukup besar tinggal di Afghanistan utara, barat laut, utara, Tajikistan barat, Kazakhstan selatan, Kirgistan selatan, Turkmenistan utara dan timur. Ada kelompok yang signifikan dari tenaga kerja Uzbekistan dan migran ekonomi di Rusia, Amerika Serikat, Turki, Ukraina, dan negara-negara Uni Eropa. Muslim Sunni yang beriman. Uzbek secara tradisional terlibat dalam pertanian dan perdagangan. Lebih dari 48% penduduk Uzbekistan tinggal di daerah pedesaan. Ras jenis Pamir-Fergana ras dari ras Europoid besar, campuran Mongoloid tetap. Orang-orang terkait: Uyghur, Turki, Turkmenistan, Tatar. Etnogenesis orang Uzbek berlangsung di Maverannakhr dan daerah sekitarnya. Orang-orang kuno di Asia Tengah - Sogdiana, Baktria, Khorezmians, Fergana, suku Sako-Massaget, Iran Timur, Ephthalites mengambil bagian dalam pembentukan Uzbek. Pada abad VIII-II. SM. Asia Tengah dihuni oleh Scythians (menurut sumber Yunani), atau Saks (menurut sumber Persia), Massagets dan Sogdians, Khorezmians dan kelompok etnis lainnya.

Menurut sumber-sumber Yunani, di wilayah Eurasia hingga Altai-Siberia dan Mongolia Timur, berbagai suku hidup dengan nama umum Scythians. Sejarawan Pompey Tron menyebut Scythians salah satu bangsa paling kuno, yang juga termasuk suku Massagets dan Saks (Shak). Jadi, di hulu Amu Darya dan Syr Darya (Dataran Transkaspia), para Massaget tinggal, dan wilayah Kazakhstan, bagian selatan dan timur Asia Tengah (hingga Altai) dihuni oleh Saka, oasis Tashkent dan Khorezm, serta Lembah Fergana dan sebagian besar wilayah Sogdiana - kelompok etnis berbahasa Turki (Kangguy, atau Kanglyytsy), yang sebagian membentuk negara bagian Kangha, atau Kangyuy (dari abad ke-2 SM hingga ke-1 abad Masehi). Penaklukan Asia Tengah oleh Alexander Agung (329-327 SM) dan 150 tahun dominasi Yunani-Makedonia tidak mempengaruhi komposisi etnis dan bahasa penduduk setempat. Lapisan berikutnya dalam proses pembentukan orang Uzbekistan adalah kelompok etnis Turki yang datang dari timur: Yue-Chzhi (atau Kushan, atau Tochar dari abad III, II SM) dan Hun (abad II-IV) , serta suku Hephthalites (abad V-VI). The Kushans membentuk negara mereka sendiri, dan Ephthalites mereka sendiri. Klan Guishuan (Kushan) adalah kepala kerajaan Kushan. Kerajaan menduduki Asia Tengah, bagian dari India, Afghanistan. Dalam sumber tertulis, tercatat bahwa suku-suku ini (atau asosiasi suku) berbahasa Turki. Komposisi etnis Ephthalites tidak diketahui, tetapi hubungan mereka dengan Hun ditunjukkan.

Studi tentang koin Sogdiana dari Panjikent oleh OISmirnova secara meyakinkan membuktikan bahwa banyak perwakilan dinasti yang memerintah di Sogd berasal dari suku Turki. Pada abad VI-VIII. Berbagai klan dan suku Turki menembus wilayah Uzbekistan saat ini dari Kazakhstan, Kirgistan, Semirechye, dan wilayah tetangga lainnya, yang kemudian berasimilasi dengan penduduk setempat. abad VI-VII. dapat didefinisikan sebagai periode Kekhaganat Turki, yang wilayahnya termasuk Asia Tengah. Seperti diketahui, Khaganat Turki kemudian dibagi, pada tahun 588, menjadi Khaganat Timur (Mongolia Tengah) dan Khaganat Barat (Sungai Tujuh Tengah). Khaganate Barat dihuni oleh asosiasi suku dan suku Karluk, Khalaj, Kangly, Turgesh, Chigil, dan Oguze. Selanjutnya, para Oguze berpisah dari asosiasi ini dan membentuk negara mereka sendiri. Orang-orang Uighur mendominasi Khaganate Timur pada waktu itu. Pada 745, Kekhanan Turki ditaklukkan oleh orang Uyghur, setelah itu negara Uyghur dibentuk, yang ada hingga 840. Kemudian digulingkan oleh Khakass. Hal ini menyebabkan fakta bahwa sebagian orang Uighur bersatu dengan Karluk, sebagian pindah ke Tibet, sementara sisanya tetap di Altai dan bercampur dengan klan lain dari kelompok etnis Turki. Pada awal Abad Pertengahan, populasi berbahasa Turki yang menetap dan semi-nomaden terbentuk di wilayah campur tangan Asia Tengah, yang berhubungan dekat dengan populasi Sogdiana, Khorezmian, dan Baktria yang berbahasa Iran. Proses interaksi aktif dan pengaruh timbal balik mengarah pada simbiosis Turki-Sogdiana. Di antara dokumen Mug Sogdiana awal abad ke-8. di wilayah Sogd, sebuah dokumen ditemukan dalam bahasa Turki, ditulis dalam alfabet rahasia.

Lebih dari 20 prasasti rahasia dalam bahasa Turki kuno ditemukan di wilayah Lembah Ferghana, yang menunjukkan bahwa penduduk Turki lokal pada abad 7-8. memiliki tradisi menulisnya sendiri. Pada awal abad ke-8 Asia Tengah ditaklukkan oleh orang Arab. Selama dominasi Arab, Sogd tinggal di Bukhara, Samarkand, Karshi, Shakhrisabz, sedangkan Karluk tinggal di oasis Fergana. Suku-suku Turki lainnya, seperti Turgesh, adalah pengembara dan menduduki wilayah yang luas di Asia Tengah dan Kazakhstan saat ini. Sejarawan Tabariy menunjukkan bahwa para pemimpin Sogd adalah orang Turki. Penaklukan Arab pada paruh kedua paruh pertama ke-7 abad ke-8 memiliki pengaruh tertentu pada jalannya proses etnis di Asia Tengah. Bahasa Sogdiana, Baktria, Khorezmian dan tulisannya menghilang bersama dengan rahasia Turki pada abad ke-10. tidak terpakai. Bahasa utama penduduk menetap menjadi Persia-Tajik dan Turki. Pada abad-abad berikutnya, proses etno-kultural utama adalah pemulihan hubungan dan penggabungan sebagian penduduk berbahasa Iran dan berbahasa Turki. Di Asia Tengah pada abad ke-9-10. didominasi oleh Samanid. Selama periode ini, bahasa Arab berfungsi sebagai bahasa kantor, karya ilmiah. Bahasa sehari-hari yang diucapkan adalah bahasa berbagai suku Turki.
Proses awal pembentukan etnos, yang kemudian menjadi basis bangsa Uzbekistan, terutama diintensifkan pada abad 11-12, ketika Asia Tengah ditaklukkan oleh penyatuan suku-suku Turki yang dipimpin oleh dinasti Karakhanid. Di pertengahan abad XI. negara bagian Karakhanids dibagi menjadi timur (dengan pusat di Balasagun, kemudian Kashgar) dan barat (dengan pusat di Uzgend, lalu Samarkand). Wilayah negara bagian timur terdiri dari Turkestan Timur, Semirechie, Shash, Fergana, Sogdiana kuno, wilayah negara bagian barat - Afghanistan, Sev. Iran. Negara bagian Karakhanids didirikan oleh asosiasi klan Karluk, Yagma, dan Chigil. Dengan pemisahannya, hubungan Maverannahr dengan Turkestan Timur dan Semirechye melemah. Sejarawan percaya bahwa menentang Maverannahr, sebagai dunia yang menetap di Sogdiana, ke Semirechye, sebagai dunia nomaden Turki, adalah salah. Menurut sumber, hingga abad XI. di Maverannahr dan Semirechye, yang utama dan terkemuka adalah suku-suku Turki. Pemukiman suku-suku Turki baru dan baru memperkuat posisi dan bahasa suku-suku Turki yang mendiami wilayah ini. Dari abad ke-8 di Ferghana, suku utama yang menentukan adalah Karluk, di Shash, Oguze. Orang-orang Sogdiana, yang menempati wilayah-wilayah kecil di dalam suku-suku Turki, secara bertahap kehilangan isolasi etnis mereka, karena orang-orang Sogdiana menikahi putri-putri Turki atau, sebaliknya, memberikan putri-putri mereka untuk orang-orang Turki. Orang-orang Sogdiana juga secara bertahap kehilangan bahasa mereka, menggantikannya dengan bahasa Turki. Pada abad X-XI. sebagian besar Oghuz tinggal di Syr Darya yang lebih rendah, kemudian mereka pindah ke wilayah Turkmenistan saat ini. Di Semirechye, dari lembah Talas ke Turkestan Timur, Karluk mendominasi, kemudian Chigil dan Yagma datang ke sana. Mereka menetap di timur laut Danau Issyk-Kul dan di Turkestan Timur. Adapun Türgesh (atau Tukhsi dan Argu), mereka menetap di bagian barat daya Semirechye. M. Kashgari percaya bahwa bahasa Turki (tukhsi dan argu) dicampur dengan bahasa Sogdiana. Rupanya, pengaruh timbal balik dari suku-suku ini kuat. Setelah penaklukan Mongol pada abad ke-13, suku-suku Mongol (kemudian berasimilasi dengan suku-suku berbahasa Turki) bergabung dengan penduduk Asia Tengah.

Selama periode ini, suku dan klan seperti Naiman, Barlas, Arlats, Kungrats, Jalair, dan lain-lain menetap di oasis campur tangan Asia Tengah.Setelah bangsa Mongol menyerbu Asia Tengah pada tahun 1219, etnogenesis penduduk Asia Tengah mengalami sebuah perubahan. Menurut pengujian silsilah genetik terbaru dari Universitas Oxford, penelitian menunjukkan bahwa campuran genetik dari Uzbek adalah perantara antara orang-orang Iran dan Mongolia. Setelah runtuhnya Gerombolan Emas sebagai akibat dari perang internecine di bagian timur Dashti Kipchak (stepa Polovtsian), yang membentang dari Volga di Timur ke sisi utara Sungai Syr Darya (yang termasuk wilayah modern Kazakhstan dan Siberia Barat Daya), negara bagian Uzbek nomaden dibentuk (abad ke-20 ke-15). Pendiri negara ini adalah kakek dari Muhammad Sheibanikhan-Abulkhairkhan, yang menggulingkan kekuasaan Timurid. Sheibanikhan, melanjutkan penaklukannya, mulai memiliki wilayah dari Syr Darya ke Afghanistan. Populasi berbahasa Turki dari campur tangan Asia Tengah, dibentuk pada abad XI-XII. membentuk dasar dari orang-orang Uzbekistan. Suku nomaden berbahasa Turki yang datang ke Asia Tengah pada abad ke-16. di bawah kepemimpinan Sheibanikhan, mereka menemukan di sini sudah ada populasi Turki dan Turki yang besar, yang telah terbentuk dalam waktu yang lama. Orang Uzbekistan Dashtikipchak bergabung dengan populasi berbahasa Turki ini, mewariskan etnik mereka "Uzbek" hanya sebagai lapisan etnis terakhir yang terakhir. Proses pembentukan orang-orang Uzbekistan modern berlangsung tidak hanya di ruang stepa di utara Asia Tengah dan Kazakhstan, tetapi juga di wilayah pertanian Fergana, lembah Zeravshan, Kashkadarya dan Surkhandarya, serta oasis Khorezm dan Tashkent. . Sebagai hasil dari proses panjang pemulihan hubungan etnis dan keterkaitan budaya dan ekonomi dari populasi stepa dan oasis pertanian, orang-orang Uzbekistan modern terbentuk di sini, menyerap unsur-unsur dari dua dunia ini.
Secara umum, suku-suku Turki-Mongolia, nomaden di paruh kedua abad XIV. di bagian timur Dashti Kipchak, disebut Uzbek, dan wilayah mereka adalah tepi Uzbek. Setelah penaklukan mereka di paruh pertama abad ke-15. Maverannakhr, penduduk setempat juga mulai disebut Uzbek. Perlu dicatat bahwa klan kuno Saks, Massagets, Sogdians, Khorezmians dan Turki, serta kelompok etnis lain yang bergabung dengan mereka beberapa saat kemudian, membentuk dasar untuk pembentukan Uzbek, Kazakh, Kirghiz, Karakalpaks, Uighur. dan orang-orang Turki lainnya, mereka juga berpartisipasi dalam pembentukan orang-orang Tajik yang bertetangga. Harus diperhitungkan bahwa klan dan suku yang sama dapat berpartisipasi dalam pembentukan masyarakat Turki yang berbeda. Misalnya, dalam komposisi orang-orang Uzbek dan Kazakh ada klan Kipchaks, Jalair, Naiman, Katagan. Oleh karena itu, fakta adanya fenomena umum dalam bahasa Uzbek dan Kazakh yang melekat dalam bahasa-bahasa dari genus yang disebutkan di atas tidak boleh dianggap sebagai produk dari hubungan antara bahasa Uzbek dan Kazakh dari suatu negara. nanti. Meringkas di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa dominasi Turki kuno di Asia Tengah mencakup abad ke-5-10, selama periode ini kekuasaan terkonsentrasi di tangan Tukyu Kaganate (abad V-VIII), Kaganate Turki Asia Tengah (552-745), Uyghur Khaganate (740-840), negara bagian Uyghur (sampai abad ke-10). Perubahan kekuasaan yang sering tidak menyebabkan perubahan apa pun dalam komposisi etnis populasi Turki, yang kemudian tinggal di wilayah yang sangat besar (di selatan Siberia, di Kazakhstan, Asia Tengah, Turkestan Timur): bahasa, adat istiadat, pakaian , budaya dan komponen lain dari kelompok etnis Turki tetap sangat mirip.

Sebagai aturan, setiap kaganate terdiri dari kelompok etnis tertentu, dan setiap kelompok etnis disebut nama klan atau suku yang paling istimewa, meskipun itu termasuk banyak klan dan suku lainnya. Misalnya, kelompok etnis Karluk termasuk, selain Karluk sendiri, Chigils (terutama di Maverannahr) dan Yagma (di wilayah dari lembah Sungai Ili hingga Kashgar). Genus Yagma, sebelum bergabung dengan Karluk, adalah bagian dari kelompok etnis Tugiaguz (Tukkiz-Oguz). Gambaran yang sama juga terlihat pada komposisi kelompok etnis Uighur. Misalnya, tidak hanya Uyghur modern, tetapi juga Uzbek, Kazakh, Kirghiz, dll. dibentuk dari kelompok etnis Uighur. Hal yang sama dapat dikatakan tentang monumen tertulis. Misalnya, monumen tertulis yang secara konvensional disebut Uyghur mengacu pada sejarah pembentukan tidak hanya Uyghur, tetapi juga bahasa Turki modern lainnya, yang penuturnya adalah bagian dari asosiasi etnis Uyghur kuno. Pada abad ke-11 di Asia Tengah, Kazakhstan, dan Siberia Barat, aliansi Turki besar terbentuk: Oguze di selatan Asia, Karluk dan Uighur di timur, Kipchaks di barat dan timur laut. Tentu saja pembagian ini bersifat arbitrer, karena masing-masing mempersatukan puluhan kelompok etnis kecil dalam komposisinya. Tergantung pada klan mana yang berada dalam posisi dominan dalam periode tertentu, bahasa negara juga ditentukan. Selama periode dominasi salah satu negara bagian di atas (Kangyuys, Kushans, Ephthalites, Karakhvanids, Turkic Khaganate, dll.), proses pengumpulan berbagai kelompok etnis dan konvergensi bahasa mereka berlangsung secara bersamaan. Hal ini menyebabkan pembentukan dan penyebaran bahasa yang sama, serta asimilasinya oleh berbagai kelompok etnis. Bahasa monumen tertulis abad ke-6-10. dicirikan oleh homogenitas relatif, meskipun pada saat ini, seperti yang telah disebutkan, sering terjadi perubahan kekuasaan dan posisi dominan dari satu jenis atau lainnya.

Disebutkan di atas bahwa posisi dominan dalam kaganate tertentu biasanya diduduki oleh salah satu klan atau asosiasi sekelompok klan. Jadi, di negara bagian Kushan, Kushan dan Kangyui (atau Kangly) menempati posisi dominan, di Kekhanan Turki Barat, Karluk, Kanglian, Turgesh, Chigil, dan Uighur (yang utama di antara mereka adalah Karluk) menang, dan di negara bagian Karakhanids posisi terdepan ditempati oleh Karluks, Chigils dan Uighur. M. Kashgari pada suatu waktu membedakan bahasa Kipchak, Oguz dan Uighur. M.Kashgari menganggap Oguz, serta bahasa klan Yagma dan Tukhsi, sebagai bahasa paling "elegan" saat itu. Namun, menurutnya, bahasa sastra adalah bahasa Khakani (menurut Bartold, ini adalah bahasa suku Yagma). Selama periode dominasi Mongol di Asia Tengah, bahasa Mongolia dan budayanya tidak berdampak serius pada bahasa Turki lokal dan budaya mereka. Sebaliknya, beberapa klan Mongolia (Barlas, Jalairs, Kungrats, dll.) berasimilasi dengan klan Turki. Dengan demikian, tidak mungkin untuk mengidentifikasi orang Uzbekistan modern hanya dengan suku Uzbekistan, yang pada abad XIV. adalah bagian dari berbagai negara yang sudah lama ada di wilayah Asia Tengah. Pembentukan orang-orang Uzbek didasarkan pada banyak kelompok etnis kuno di Asia Tengah: Saks, Massagets, Kanguys, Sogdians, Khorezmians dan klan dan suku Turki yang kemudian bergabung dengan mereka. Proses pembentukan orang Uzbekistan dimulai pada abad ke-11. dan pada abad ke-14. pada dasarnya telah selesai. Sejak saat itu, nama etnik "Uzbekistan" diberikan kepadanya. Sejumlah kecil suku Uzbek yang berasal dari Dashti Kipchak hanyalah komponen terakhir dari orang Uzbekistan. Karya sastra dan ilmiah ditulis dalam bahasa Uzbek, dan bahasa Tajik diadopsi di kantor. Di Samarkand dan Bukhara, Tajik dan Uzbek diucapkan. Menurut E.K. Meyendorff, pada tahun 1820 di Emirat Bukhara, dari 2,5 juta penduduk negara itu, 1,5 juta adalah orang Uzbek. Kembali pada tahun 1870-an, tercatat bahwa "orang Uzbek, tidak peduli kehidupan seperti apa yang mereka jalani, semua menganggap diri mereka satu orang, tetapi dibagi menjadi banyak genera." Orang-orang yang paling dekat dengan Uzbek adalah orang Tajik. E.K. Meyendorff, yang mengunjungi Bukhara pada tahun 1820, menulis bahwa “berbeda satu sama lain dalam banyak hal, orang Tajik dan Uzbek memiliki banyak kesamaan…”. Kesamaan budaya Uzbek dan Tajik modern dijelaskan oleh sejarah pembentukan orang-orang ini. Mereka didasarkan pada budaya kuno yang sama dari populasi oasis pertanian. Kelompok pembawa budaya ini yang memelihara bahasa Iran dalam kehidupan sehari-hari adalah nenek moyang orang Tajik, dan kelompok yang mempelajari bahasa Turki nomaden yang menetap di wilayah oasis menjadi nenek moyang bangsa Turki. Uzbekistan. Para penulis akhir abad ke-19 menggambarkan Uzbek sebagai berikut: Uzbek adalah suku yang menetap, bergerak terutama di bidang pertanian dan mendiami wilayah dari pantai selatan Danau Aral ke Kamul (perjalanan empat puluh hari dari Khiva Khanate). Suku ini dianggap dominan di tiga khanat dan bahkan di Tataria Cina.

Menurut Uzbek sendiri, mereka dibagi menjadi tiga puluh dua tayors. Versi yang diterima secara umum, nama orang-orang berasal dari nama Khan Golden Horde-Uzbekhan (1312-1341). Rashid ad-din menulis bahwa Sultan Muhammad, yang dijuluki Uzbekkhan, adalah putra Mingkudar, cucu Bukal, putra ketujuh Jochi, dan pada usia 13 tahun menjadi Khan Gerombolan Emas dan orang-orang Uzbek yang nomaden bukanlah rakyatnya. . Arti kata "Uzbekistan" dan asalnya menimbulkan banyak kontroversi. Hipotesis utama asal usul kata Uzbek: Penyebutan paling awal kata Uzbek sebagai nama pribadi berasal dari abad ke-12. Nama pribadi "Uzbekistan" ditemukan sebagai kualitas dalam literatur Arab, dalam Usama-ibn-Munkyz (w. 1188) dalam "Book of Edification" miliknya; menggambarkan peristiwa yang terjadi di Iran di bawah Seljukid, penulis mencatat bahwa salah satu pemimpin pasukan penguasa Hamadan Bursuk pada 1115-1116 adalah "emir pasukan" Uzbekistan penguasa Mosul. Menurut Rashid ad-din, wakil terakhir dari dinasti Ildegizid, yang memerintah di Tabriz, adalah Uzbek Muzaffar (1210-1225). Pada tahun 1221, salah satu pemimpin pasukan Khorezmshah Jalladdin di Afghanistan, Jahan Pahlavan Uzbek Tai. Jadi, kata Uzbek berasal dari Asia Tengah bahkan sebelum kampanye Mongol. Menurut A.J.Frank dan P.B.Golden, nama pribadi "Uzbekistan" muncul di panggung sejarah bahkan sebelum Uzbekkhan, di wilayah Dashti Kipchak (stepa Polovtsian). Sejarawan Uzbekistan M. Ermatov menyarankan bahwa kata Uzbek berasal dari nama suku Turki Uz. Menurut ilmuwan G.V. Vernadsky, istilah Uzbekistan adalah salah satu nama diri "orang bebas". Dia menyarankan bahwa istilah Uzbek digunakan sebagai nama diri dari "orang bebas" yang bersatu, berbagai pekerjaan, bahasa, keyakinan dan asal. Dalam karyanya Mongols and Russia, ia menulis: "Menurut Paul Pelio, nama Uzbek (Özbäg) berarti "pemilik diri sendiri" (maître de sa personne), yaitu, "manusia bebas". Uzbek sebagai nama bangsa kemudian akan berarti "bangsa dari orang-orang bebas." Pendapat yang sama dimiliki oleh P.S. Savelyev, yang menulis tentang Bukhara Uzbek pada tahun 1830-an, yang percaya bahwa nama Uzbek berarti "uz-uziga bek" - "menguasai dirinya sendiri".

JUMLAH UZBEKS DAN UZBEKS TERKENAL

Jumlah orang Uzbek di seluruh dunia adalah sekitar 30-35 juta orang, di mana 24 juta orang tinggal di Uzbekistan. Di luar Uzbekistan, sejumlah besar orang Uzbek secara tradisional tinggal di semua negara Asia Tengah: di Afghanistan 2,8 juta, Tajikistan sekitar 1,21 juta, Kirgistan 836,1 ribu (1,01,2014), Kazakhstan 521,3 ribu, Turkmenistan sekitar 250-500 ribu, Arab Saudi 300 ribu, Rusia 290 ribu, Pakistan 70 ribu, Turki sekitar 50 ribu. Amerika Serikat sekitar 20 ribu, Cina 12370 (sensus 2000), Ukraina 12353, Belarus 1593 (sensus 2009), Mongolia 560, Latvia 339 (sensus 2011).
Uzbekistan Terkenal: Sultan Rakhmanov, juara Olimpiade dalam angkat besi, terdaftar dalam Guinness Book of Records sebagai orang terkuat. Alikhan Tura (1944-1946) - presiden pertama Republik Revolusioner Turkestan Timur (VTR). Abdullah Qadiri (1894-1938) - penulis. Usman Nasyr (1913-1944) penyair, penulis. Musa Tashmukhamedov (Oybek) (1905-1968) - penulis, penyair. Nabi Rakhimov (1911-1994) - aktor. Razzak Khamroboevich Khamraev (1910-1981) - aktor. Sherali Zhuraev adalah seorang musisi, penyair, penyanyi. Muhammadkadyr Abdullayev adalah juara dunia (1999) dan juara tinju Olimpiade (2000). Orzubek Nazarov adalah juara tinju dunia 7 kali (menurut WBA). Abdulrashid Dostum adalah seorang pemimpin militer dan politik Afghanistan. Jahongir Fayziev adalah sutradara dan produser. Sylvia Nazar adalah seorang ekonom, penulis, dan jurnalis Amerika. Rustam Usmanovich Khamdamov - sutradara, penulis skenario, artis. Elyor Mukhitdinovich Ishmukhamedov adalah seorang sutradara dan penulis skenario film. Salizhan Sharipov - pilot-kosmonot, Pahlawan Rusia dan Kirgistan. Ravshan Ermatov - wasit FIFA. Rustam Mashrukovich Kasimdzhanov adalah seorang grandmaster, juara catur dunia FIDE pada tahun 2004. Shukhrat Abbasov adalah seorang sutradara dan penulis skenario film. Batyr Zakirov adalah seorang penyanyi, artis, dan penulis. Ibrahimbek-Kurbashi, pemimpin gerakan Basmachi di Uzbekistan dan Tajikistan. Faizulla Khodzhaev adalah partai dan negarawan Soviet. Samig Fayzulovich Abdullayev - kepala Persatuan Seniman Uzbekistan, Pahlawan Uni Soviet. Khamza Hakimzade Niyaziy - penyair, dramawan, tokoh masyarakat, penyair rakyat RSS Uzbekistan. Tursuna Akhunova - dua kali Pahlawan Buruh Sosialis, pemenang Hadiah Lenin. Vasit Vakhidovich Vakhidov adalah ahli bedah, ilmuwan, pendiri sekolah perawatan bedah khusus di Uzbekistan. Rufat Asadovich Riskiev, juara tinju dunia 1974, peraih medali perak di Olimpiade Musim Panas 1976.
Miliarder Uzbekistan: Usmanov Alisher Burkhanovich (lahir di Chust pada tahun 1953) - 18,7 miliar dolar AS (pemilik atau salah satu pemilik Gazprominvest, Metalloinvest, Megafon, Mile-ru, surat kabar Kommersant ”, Muz-TV, 7TV, Digital Sky Technologies, FC Arsenal), Makhmudov Iskandar Kakhramonovich (lahir di Bukhara pada tahun 1963, putra ketua Komite Eksekutif Regional Bukhara) - 10 miliar dolar AS (Presiden, pemilik Perusahaan Pertambangan dan Metalurgi Ural), Patokh Kayumovich Shodiev (1953. Penduduk asli) wilayah Jizzakh) - 3,7 miliar dolar AS (pemilik bersama holding ENRC memproduksi ferrochromium, alumina, dan bijih besi).

Uzbek di Kirgistan

Uzbek di Kirgistan adalah orang terbesar kedua (sejak 1997). Seperti Kirgistan yang dominan di negara itu (71% pada 2009), orang Uzbek berbahasa Turki dan juga memeluk Islam, tetapi memiliki asal yang sedikit berbeda. Tradisi dan cara hidup orang Uzbekistan juga sangat berbeda dari Kirgistan dan Kazakh. Menurut sensus 2009, jumlah Uzbek adalah 768 ribu (14,3%). Pekerjaan tradisional orang Uzbek adalah pertanian dan perdagangan. Uzbek berbicara dengan dialek Ferghana dari bahasa Uzbek. Tidak seperti orang Kirgistan, yang secara spontan bermigrasi ke Tien Shan yang tinggi dari lembah Yenisei pada abad ke-15, orang Uzbekistan adalah produk Turkisasi bertahap dari kelompok pemukim asli yang berasal dari Indo-Yahudi, yang secara bertahap mengadopsi bahasa suku Turki yang bermigrasi. , mempertahankan cara hidup pertanian menetap mereka. Area tempat tinggal orang-orang Uzbekistan yang kompak menjadi bagian dari RSK Kirghiz setelah penetapan batas Asia Tengah. Sejak akhir 60-an, proses penyelesaian Kirgistan nomaden dan semi-nomaden dimulai, yang difasilitasi oleh sistem perawatan kesehatan dan pendidikan republik Soviet. Namun demikian, orang-orang Uzbek di Kirgistan sebagian besar mempertahankan adat dan tradisi mereka di tempat-tempat tinggal yang kompak, menempati ceruk ekonomi khusus. Tidak seperti Rusia di Kirgistan, Uzbek (baik perkotaan maupun pedesaan) mempertahankan peningkatan alami yang tinggi dan tidak cenderung meninggalkan Kirgistan bahkan dalam kondisi migrasi massal Kirgistan, yang tak terhindarkan menyebabkan peningkatan potensi konflik antar kelompok, mengingat kelebihan penduduk yang jelas. dari Lembah Ferghana.

Uzbek perkotaan secara tradisional menempati sektor katering, perdagangan, dan layanan konsumen. Dinamika jumlah dan pangsa populasi Uzbekistan di Kirgistan menurut sensus 1926 106,28 ribu (10,6%), 1939 151,55 ribu (10,4%), 1959 218,6 ribu (10 ,6%), 1970 332,6 ribu (11,4%), 1979 426,2 ribu (12,1%), 1989 550,1 ribu (12,9%), 1999 665,0 ribu (13,8%), 2009 768,4 ribu (14,3%). Pada tahun 1999, 65,6% dari populasi Uzbek di Kirgistan (436 ribu) tinggal di desa, 34,4% di kota (229 ribu), dan pada 2009 sudah 36,1% dari Uzbek di Kirgistan (277 ribu orang) adalah penduduk kota. Menariknya, di Kekaisaran Rusia, dan kemudian sampai pertengahan 1950-an di Kirghiz SSR, orang-orang Uzbek di republik ini sangat urban (47% dari mereka adalah penduduk kota pada tahun 1926). Sebagai perbandingan, pada tahun 1926 yang sama, hanya 1% orang Kirgistan yang tinggal di kota. Saat ini, ada tren di mana proporsi penduduk perkotaan di antara orang Uzbek, yang secara bertahap menurun menjadi 34% pada tahun 1999, meningkat lagi menjadi 36%. Pada saat yang sama, proporsi penduduk kota di Kirgistan berkembang pesat (pada tahun 1970, jumlah penduduk kota di antara orang Kirgistan adalah 186 ribu, bagiannya adalah 14%, dan pada tahun 2009 sudah ada 1130 ribu atau 30% dari Kirgistan. penduduk kota). Uzbek mendiami kota-kota dataran rendah dan desa-desa di lima wilayah republik, yang merupakan 99,1% dari Uzbek. Wilayah Osh 55% dari republik Uzbek (366 ribu), wilayah Jalal-Abad 31,8% dari republik Uzbek (211 ribu), wilayah Batken 8,3% dari republik Uzbek (55 ribu), masing-masing 2% (13 ribu) masing-masing: wilayah Chui dan Bishkek. Uzbek tinggal di sini sebagian besar tersebar. Uzbek di Kirgistan selatan milik masyarakat asli dan tinggal di sana dengan kompak, terutama di daerah padat penduduk di Lembah Ferghana, dekat perbatasan Kirgistan-Uzbekistan. Kehadiran mereka sangat signifikan di kota-kota kuno Osh dan Uzgen dan di desa-desa dataran rendah di sekitarnya. Ada banyak dari mereka di kota Jalalabad, serta di ujung barat wilayah Batken, di mana mereka tinggal bersama dengan orang Tajik di dekat kota Tajik, Khujand. Pada tahun 1999, Uzbek relatif dominan di kota Osh (49%) dan mutlak di kota Uzgen (90%), wilayah Aravan di perbatasan dengan Uzbekistan (59%), dan juga merupakan proporsi yang signifikan dari populasi. di daerah pedesaan daerah Osh, Jalal-Abad dan Batken. Namun, tidak ada wilayah yang menjadi mayoritas: di Osh 31,8%, di Jalal-Abad 24,4%, di Batken 14,4%, di Chui 1,7% dari populasi. Secara tradisional, bahasa asli republik Uzbek adalah bahasa Uzbek. Orang Uzbek di Kirgistan adalah multibahasa. Dengan demikian, 36% orang Uzbek dewasa menyebut bahasa Rusia sebagai bahasa kedua mereka (49% orang Kirgistan). Selain itu, 19% populasi Uzbekistan dewasa dapat berkomunikasi dalam bahasa Kirgistan. Pada saat yang sama, 49% orang Tajik dan 15% orang Turki berbicara bahasa Uzbek di Kirgistan. Misalnya, di kota Osh, 60% dari total populasi orang dewasa berbicara bahasa kedua, tetapi bahasa Rusia disebut bahasa kedua di antara orang Uzbekistan dua kali lebih sering daripada orang Kirgistan, dan jumlah orang Kirgistan yang berbicara bahasa Rusia lima kali lebih banyak daripada orang Kirgistan. yang bahasa keduanya adalah Uzbek.
Uzbek terkenal di Kirgistan: di antara orang Uzbek Kirgistan ada lebih dari 40 Pahlawan Uni Soviet, Buruh Sosialis dan Kirgistan, Salizhan Sharipov, pilot-kosmonot, Pahlawan Rusia dan Kirgistan, Mirsaid Mirrakhimov, Akademisi Akademi Ilmu Kedokteran Uni Soviet sejak 1969, Ernst Akramov Pahlawan Kirgistan, Alisher Sabirov terpilih sebagai wakil 4 kali Jogorku Kenesh dari Republik Kirgistan, jenderal utama milisi, Sherkuzi Mirzakarimov mayor jenderal milisi, Wasit FIFA Bakhodir Kochkarov.

BAHASA UZBEK

Bahasa Uzbek termasuk dalam kelompok bahasa Turki. Bersama dengan bahasa Uighur, itu milik bahasa Karluk. Komposisi dialek bahasa modern menunjukkan jalur sejarah yang kompleks yang telah dilalui bahasa Uzbekistan, yang dibentuk berdasarkan kelompok dialek Samarkand-Bukhara, Tashkent, Ferghana, dan Khorezm, yang mencerminkan linguistik Karluk-Uigur, Oguz, dan Kipchak. fitur. Sumber utama untuk menentukan periodisasi sejarah bahasa Uzbekistan harus mencakup, pertama-tama, monumen tertulis yang ditulis berdasarkan skrip rahasia Turki, Uighur, dan Sogdiana, yang sangat mirip satu sama lain, meskipun ditemukan di wilayah yang luas di Mongolia, oasis Turfan, Turkestan Timur, Siberia Timur, Asia Tengah, Kazakhstan, Altai, Khakassia, Tuva, Buryatia, dan pada tahun 1979 di Hongaria di desa St. Nicholas. Namun, bahasa monumen yang ditulis dari abad ke-12 hingga ke-14 memiliki perbedaan yang signifikan di antara mereka sendiri: di beberapa, fitur baru Karluk-Uigur menang, di yang lain, Oguz, dan di yang lain, Kipchak.

Sejak akhir abad XIV. fitur linguistik dari monumen tertulis sekali lagi memperoleh karakter umum dan sedikit berbeda satu sama lain. Ini mencerminkan peran faktor sosial-politik saat itu: pembentukan negara terpusat, sebagai suatu peraturan, mengarah pada penyatuan orang-orang dan konvergensi bahasa mereka (yaitu, integrasi), dan fragmentasi negara menyebabkan pemisahan masyarakat dan penguatan peran dialek lokal. Klasifikasi dan periodisasi diusulkan oleh peneliti individu dari sejarah bahasa Turki (dan Uzbekistan). Berdasarkan data sejarah pembentukan bangsa Uzbekistan dan analisis bahasa dari monumen tertulis yang ada, dapat dibedakan lima lapisan berikut dalam proses terbentuknya bahasa Uzbekistan yang masing-masing dicirikan oleh fitur fonetik, leksikal, dan tata bahasanya sendiri:
1. Bahasa Turki paling kuno, yang berkembang dari zaman kuno hingga pembentukan bahasa Turki. kaganate (yaitu sampai abad ke-4). Monumen tertulis yang mencirikan bahasa pada waktu itu belum ditemukan, yang menentukan persyaratan batas temporal pembentukannya. Bahasa Saka kuno, Massaget, Sogdiana, Kanguy, dan kelompok etnis lain pada periode itu adalah dasar mendasar untuk pembentukan bahasa Turki modern di Asia Tengah, termasuk bahasa Uzbekistan modern.
2. Bahasa Turki Kuno (abad VI-X). Monumen periode ini ditulis dalam skrip rahasia, Uyghur, Sogdiana, Manichaean dan Brahmana (Brahmi). Mereka ditemukan di batu (misalnya, prasasti Orkhon-Yenisei), kulit atau kertas khusus (ditemukan di Turfan), dll. Semua monumen dibuat selama periode Kekhanan Turki dan Uighur dan negara Kirgistan. Bahasa prasasti Orkhon-Yenisei (abad ke-6-10) adalah bahasa tulisan sastra yang terbentuk sepenuhnya dengan fitur fonetik dan tata bahasanya sendiri, dengan norma tata bahasa dan gayanya sendiri. Oleh karena itu, ada banyak alasan untuk percaya bahwa bahasa ini dan bentuk tulisannya tidak berkembang selama periode penulisan monumen, tetapi jauh lebih awal. Tradisi linguistik, norma tata bahasa dan gaya bahasa ini juga dapat dilacak di Turpan, monumen tertulis Uighur abad ke-8-13, pada monumen periode Karakhanid abad ke-10-11. dll. Dengan demikian, bahasa teks Orkhon-Yenisei dan Turfan tampaknya telah menjadi bahasa umum untuk semua kelompok etnis Turki.
3. Bahasa Turki Kuno (abad XI-XIV). Selama periode pembentukannya, Uzbek, Kazakh, Kirgistan, Turkmenistan, Karakalpak, dan bahasa Turki lainnya terbentuk. A.M. Shcherbak menyebut bahasa Turki pada periode ini, berbeda dengan bahasa Oguz dan Kipchak, sebagai bahasa Turkestan Timur. Karya-karya terkenal seperti "Kutadgu bilig", "Divanu lugatit-Turk", "Khibatul-hakayik", "Tefsir", "Oguzname", "Kisa ul-anbiye" ditulis dalam bahasa Turki Kuno. Ditulis dalam bahasa sastra tertulis, mereka tetap membawa fitur linguistik dari berbagai kelompok etnis. Misalnya, dalam "Kutadgu bilig" fitur bahasa Karluk menang, dalam "Oguzname" - Kipchak (pada tingkat lebih rendah Kangly dan Karluk) fitur linguistik. Dan dalam "Khibatul-hakayik" itu mewakili sesuatu antara bahasa Turki Kuno dan Uzbekistan Lama.
4. Bahasa Uzbekistan Lama (XIV-paruh pertama abad XIX). Pada awal abad XIV. bahasa Uzbek mulai berfungsi secara independen. Hal ini sudah dapat dilacak dalam karya-karya penyair Sakkokiy, Lutfiy, Durbek, yang ditulis pada abad ke-14, di mana ciri-ciri linguistik kelompok Karluk-Uyghur yang ambil bagian dalam pembentukan orang-orang Uzbekistan semakin nyata. Pada saat yang sama, dalam bahasa "Mukhabbatname" dan "Taashshukname" kami menemukan beberapa fitur dari bahasa Oguz, dan dalam "Khosrav va Shirin" dari bahasa Kipchak. Dalam bahasa karya A. Navoi dan M. Babur, unsur dialek semacam itu hampir tidak ada. Karya-karya Lutfiy, Sakkokiy, Durbek dan lain-lain, yang ditulis pada periode awal berfungsinya bahasa Uzbekistan Lama, lebih mencerminkan ciri-ciri bahasa lisan yang hidup di Uzbek. Bahasa ini dipahami dengan baik oleh orang-orang sezaman kita. A. Navoi meningkatkan bahasa sastra ini dalam karya-karyanya, memperkayanya dengan sarana linguistik Arab dan Persia-Tajik. Akibatnya, bahasa sastra tertulis yang khas terbentuk, yang selama beberapa abad menjadi model, standar bagi penulis dan penyair. Hanya pada abad XVII-XVIII. dalam karya Turdi, Abdulgazi dan Gulkhaniy, bahasa tulisan sastra ini agak disederhanakan dan didekati dengan bahasa lisan yang hidup.
5. Bahasa Uzbekistan Baru (sejak paruh kedua abad ke-19). Dari paruh kedua abad XIX. bahasa tulisan sastra mulai terbentuk, yang mencerminkan semua ciri bahasa Uzbekistan lisan yang hidup. Proses ini diekspresikan dalam keberangkatan dari tradisi bahasa sastra Uzbekistan lama, dalam penolakan bentuk dan struktur kuno, dalam konvergensinya dengan bahasa nasional yang hidup. Proses ini terutama diintensifkan pada tahun 20-an abad XX. Struktur fonetik bahasa Uzbekistan modern didasarkan pada dialek Tashkent, dan struktur morfologis didasarkan pada dialek Ferghana. Dengan penyebaran dan penguatan Islam dari abad ke-9. penyebaran abjad Arab. Sampai tahun 1928, bahasa Uzbekistan didasarkan pada alfabet Arab. Pada tahun 1928, alfabet direformasi untuk menyesuaikannya dengan struktur fonetik bahasa Uzbek. Pada tahun 1928-1940, alih-alih alfabet Arab, alfabet Latin digunakan, pada tahun 1940 alfabet Latin digantikan oleh alfabet Cyrillic, dan pada tahun 1992, alfabet Latin diperkenalkan kembali di Uzbekistan. Di Tajikistan dan Kirgistan, Uzbek menggunakan alfabet Sirilik. Bahasa Uzbekistan modern memiliki struktur dialek yang kompleks. Dialek sebagian besar pusat kota Uzbekistan (Tashkent, Fergana, Karshi, Samarkand-Bukhara, Turkestan-Chimkent) termasuk dalam kelompok bahasa Turki tenggara (Karluk). Juga, sebagai bagian dari bahasa Uzbekistan, ada sekelompok dialek yang termasuk dalam kelompok Kipchak, dan kelompok Oghuz, yang mencakup dialek Khorezm dan wilayah yang berdekatan yang terletak di barat laut negara itu. Beberapa kelompok Uzbek dicirikan oleh bilingualisme. Di antara orang Uzbek di Afghanistan, mayoritas, bersama dengan Uzbek, juga berbicara bahasa Dari.

BUDAYA UZBEK

Budaya orang Uzbekistan adalah salah satu budaya paling cemerlang dan paling khas di Timur. Ini adalah musik rakyat yang tak ada bandingannya, tarian dan lukisan, masakan dan pakaian nasional yang unik. Kreativitas musik rakyat Uzbekistan dicirikan oleh keserbagunaan tema dan berbagai genre. Lagu dan karya instrumental, sesuai dengan fungsi dan bentuk keberadaannya, dapat dibagi menjadi dua kelompok: yang dilakukan pada waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu dan dilakukan setiap saat. Kelompok pertama mencakup lagu-lagu yang terkait dengan ritual, proses kerja, berbagai upacara, pertunjukan teater, permainan. Tarian nasional Uzbekistan sangat ekspresif. Dia melambangkan semua keindahan bangsa Uzbekistan. Perbedaan utama antara tarian Uzbekistan dan tarian lain dari masyarakat Timur adalah, pertama, penekanan pada gerakan tangan yang kompleks dan ekspresif, dan kedua, ekspresi wajah yang kaya. Ada dua jenis tarian Uzbekistan - tarian klasik tradisional dan tarian rakyat (cerita rakyat). Tarian klasik tradisional Uzbekistan adalah seni yang dibudidayakan di sekolah tari khusus dan kemudian ditampilkan di panggung besar. Ada tiga aliran tari Uzbekistan: Ferghana, Bukhara dan Khorezm. Tarian kelompok Fergana dibedakan oleh kelembutan, kehalusan dan ekspresi gerakan, langkah geser ringan, gerakan asli di tempat dan dalam lingkaran. Tarian Bukhara juga dibedakan dengan ketajaman gerakan, bahu terlempar ke belakang dan kostum bordir emas yang sangat indah. Gerakan orisinal dan orisinal membedakan gaya Khorezm (serta kota-kota Muslim lainnya).
Perkembangan seni lukis nasional sudah dimulai sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad 16-17, di ibu kota Bukhara, dan beberapa pusat kota lainnya, seni manuskrip dan penjilidan buku mencapai kesuksesan yang signifikan. Desain artistik manuskrip termasuk kaligrafi yang sangat indah, ornamen halus di tepinya dengan cat berbahan dasar air. Sekolah miniatur Asia Tengah berkembang di Samarkand dan Bukhara.
Produksi kerajinan tangan telah berkembang di Uzbekistan dari abad ke abad, meninggalkan produk yang unik. Pada abad ke-20, karena kemajuan di bidang sosial ekonomi, kerajinan tangan secara bertahap mulai memudar setelah produksi industri. Keramik, produksi tembikar di Asia Tengah adalah salah satu daerah produksi yang paling maju. Bentuk gerabah yang paling umum adalah gerabah glasir dan kering, yang memiliki karakteristik lokalnya sendiri. Pusat-pusat produksi tembikar terbesar telah bertahan, seperti Rishtan, Gijduvan, Samarkand Gurumsaray, Urgut, Shakhrisabz, dan Tashkent. Pengukiran, ahli modern yang bekerja dengan kuningan dan tembaga menghasilkan produk ukiran berkualitas tinggi dari logam ini. Master luar biasa dari bisnis ini adalah master Bukhara, yang dibedakan oleh kehalusan dan kekayaan gambar yang dibuat. Jenis kesenian tradisional rakyat (sulaman, gerabah, kejar dan ukir pada peralatan tembaga, ukir dan lukis pada kayu dan ganch, ukir batu, dll.) telah mencapai perkembangan yang tinggi, mempertahankan orisinalitasnya di kawasan sejarah dan budaya tertentu (Khorezm, Fergana, dll). .). Seni rakyat lisan berkembang (epik, dastan, berbagai lagu dan dongeng). Pertunjukan teater rakyat dan sirkus dengan kecerdasan, dalang, pejalan kaki di atas tali sangat populer.
Dalam pembangunan perumahan, terutama di pedesaan, ciri-ciri seni bangunan tradisional digunakan: rangka kayu tahan gempa, teras tertutup, dan relung di dinding rumah untuk tempat tidur, piring, dan peralatan lainnya. Uzbekistan memiliki sekolah arsitektur regional yang berbeda: Ferghana, Bukhara, Khiva, Shakhrisabz dan Samarkand. Fitur mereka diekspresikan dalam desain, teknik konstruksi, perencanaan, dll.
Pakaian pria dan wanita Uzbek terdiri dari kemeja, celana panjang dengan langkah lebar dan gaun ganti (dilapisi dengan gumpalan atau hanya bergaris). Jubah itu diikat dengan selempang (atau selendang yang dilipat) atau dipakai longgar. Dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, pakaian luar di kamisol pinggang menyebar. Topi untuk pria - kopiah, topi felt, turban, topi bulu, untuk wanita - jilbab. Meninggalkan rumah, para wanita menutupi kepala mereka dengan kerudung, menutupi wajah mereka dengan jaring bulu kuda-chachvan. Anak perempuan dan perempuan sebelum kelahiran anak pertama mereka mengepang rambut mereka menjadi kepang kecil (hingga 40), sisanya perempuan dalam dua kepang. Sepatu tradisional - sepatu bot kulit dengan sol lembut, di mana
kulit, kemudian sepatu karet karet dipakai.
Budaya Uzbekistan adalah masakannya. Tidak seperti tetangga nomaden mereka, orang-orang Uzbek memiliki peradaban yang kuat dan menetap selama berabad-abad. Di oasis dan lembah subur, orang menanam biji-bijian dan memelihara ternak. Kelimpahan produk yang dihasilkan memungkinkan orang-orang Uzbek untuk mengekspresikan tradisi keramahan mereka yang unik. Musim, dan terutama musim dingin dan musim panas, mempengaruhi komposisi menu utama. Selama musim panas, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan ada di mana-mana. Buah-buahan di Uzbekistan tumbuh berlimpah anggur, melon, semangka, aprikot, pir, apel, quince, kesemek, persik, ceri, buah ara, delima dan lemon. Sayuran juga berlimpah, termasuk beberapa varietas lobak hijau yang kurang dikenal, wortel kuning, keluarga labu, selain terong biasa, paprika, lobak, mentimun, dan tomat berair. Makanan Uzbekistan terdiri dari semua jenis sayuran, produk susu dan daging. Tempat penting dalam diet ditempati oleh roti yang dipanggang dari tepung terigu dalam bentuk kue pipih (obi non, patir). Produk tepung (termasuk makanan penutup) juga umum. Kisaran hidangannya sangat beragam. Hidangan seperti mie, sup, dan sereal yang terbuat dari nasi (shavla) dan kacang polong (moshkichiri) dibumbui dengan sayuran atau mentega sapi, susu asam, lada merah dan hitam, dan berbagai bumbu (dill, peterseli, ketumbar, raihan). Produk susu bervariasi - katyk, kaymak, krim asam, keju cottage, suzma, pishlok, kurt, dll. Daging yang disukai adalah domba, lebih jarang daging sapi, daging unggas (ayam), daging kuda. Plov adalah hidangan nasional dan favorit dengan lebih dari 100 varietas. Tempat besar dalam makanan ditempati oleh sayuran, buah-buahan, anggur, semangka, melon, kacang-kacangan (kenari dan kacang tanah). Minuman utamanya adalah teh, seringkali berwarna hijau. Cita rasa nasional yang penuh warna dipertahankan oleh hidangan Uzbekistan dan etiket meja.
Olahraga nasional: gulat nasional Kurash-Uzbekistan. Poyga (jenis olahraga berkuda Uzbekistan) adalah jenis pacuan kuda. Ulak atau Kukpar-kambing-gulat (pertarungan penunggang untuk bangkai kambing).

SUKU DAN KLAN UZBEK
92 JENIS UZBEKS

Secara tradisional diyakini bahwa ada 92 klan dan suku Uzbek Dashti nomaden asal Kipchak, yang menjadi bagian dari bangsa Uzbekistan masa depan. Seperti yang ditetapkan oleh sejarawan modern T. Sultanov, 92 "jenis" ini termasuk "nama-nama sebagian besar kelompok etnis Turki dan beberapa non-Turki yang mendiami Asia Tengah pada waktu itu." Sebuah legenda melekat pada daftar 92 suku, yang melaporkan bahwa 92 orang pergi ke Madinah, di mana mereka mengambil bagian dalam perang Nabi Muhammad melawan orang-orang kafir dan diperkenalkan ke Islam oleh Shahi Mardan yang suci. Dari 92 orang ini, menurut legenda, suku Uzbek berasal, juga disebut dalam teks dengan nama umum Ilatiya. Hingga saat ini, lebih dari 18 daftar 92 suku Uzbek diketahui, dan semuanya disusun di wilayah Maverannahr, yaitu, oasis campur tangan Asia Tengah. Daftar paling awal berasal dari abad ke-16, dan yang terbaru pada awal abad ke-20. Salah satu daftar itu ditulis oleh N. V. Khanykov, yang berada di Bukhara pada tahun 1841. Menganalisis daftar suku Uzbekistan, dapat dicatat bahwa kebanyakan dari mereka dimulai dengan nama tiga suku: Ming, Yuz dan Kyrk. Ada juga suku Dashtikipchak Uzbekistan Uishun (Uysun), yang kelompoknya dikenal di oasis Tashkent dan Samarkand, melacak asal-usul mereka ke Usun. Di antara orang Uzbek, suku Uishun dianggap sebagai salah satu yang paling kuno di antara 92 suku Uzbekistan dan menikmati hak istimewa tertentu. Dalam salah satu daftar 92 suku Uzbekistan yang disusun di Maverannakhr, disebutkan suku-suku yang tinggal di oasis Asia Tengah jauh sebelum penaklukan wilayah oleh Sheibanikhan. Misalnya, dalam daftar dari manuskrip 4330.3 dari koleksi Institut Studi Oriental Uzbekistan, orang dapat menemukan klan seperti: barlas, kipchak, uz, naiman, dll. "sangat Kaukasoid" dan "sangat Mongoloid" dan banyak lagi. individu yang "bercampur sampai tingkat yang berbeda". Penyair Alisher Navoi dalam karya-karyanya yang ditulis pada abad ke-15 menyebut nama etnis "Uzbekistan" sebagai nama salah satu suku Maverannahr. penyair abad ke-17 Turdi menulis tentang etnonim Uzbekistan sebagai nama pemersatu untuk 92 klan di Asia Tengah.
Pada awal abad kedua puluh. setelah penghapusan Kokand Khanate, dan periode terakhir keberadaan Emirat Bukhara dan Khanate Khiva, dalam campur tangan Syr Darya dan Amu Darya, populasi yang heterogen dalam bahasa, budaya, dan cara hidupnya terbentuk, terdiri dari populasi yang secara konvensional dibagi menjadi tiga kelompok. Dari sudut pandang identitas nasional dan makna etnonim, Uzbekistan modern harus dibedakan dari Uzbek Dashtikipchak nomaden pada periode abad ke-15 hingga ke-19. Uzbekistan modern adalah keturunan dari setidaknya 3 komunitas etnis
1) Dashti dari Kipchak (Polovtsian) nomaden Uzbek, yang sebagian besar bermigrasi ke wilayah Asia Tengah pada awal abad ke-16.
2) Suku dan klan Turki lokal yang bergabung dengan mereka dari antara yang disebut Chagatai, serta suku dan klan Turki Oguz.
3) Sarts, terdiri dari penduduk perkotaan yang berbahasa Turkik menetap, sebagian besar berasal dari campuran Turki-Persia dan tidak memiliki struktur kesukuan sendiri yang terpisah, serta populasi orang Turki yang berasal dari Persia.
Kelompok pertama dan kedua menang secara numerik, mendiami wilayah stepa dan kota-kota dan desa-desa besar dan secara historis memiliki bobot politik yang besar (sebagian besar khan dari khan Kokand dan Khiva, serta emirat Bukhara adalah perwakilan dari kelompok ini). Perwakilan dari kelompok ketiga secara eksklusif mendiami sebagian besar kota dan desa besar. Masing-masing kelompok ini, dan terutama kelompok pertama dan kedua, pada gilirannya, dibagi menjadi banyak klan dan suku yang terus-menerus bersaing satu sama lain. Seringkali persaingan ini berubah menjadi perseteruan panjang antar klan.

Setelah penaklukan Asia Tengah oleh Rusia pada abad ke-19, proses konsolidasi nasional perwakilan ketiga kelompok meningkat secara signifikan. Namun, pada awal abad XX. mereka masih tidak mewakili satu orang pun. Mereka dibagi menjadi penduduk menetap kota dan desa pertanian dan penggembala, nomaden atau semi-nomaden, yang mempertahankan pembagian menjadi suku dan klan. Yang pertama menyebut diri mereka dengan nama daerah tempat mereka tinggal: Tashkent, Kokand, Khiva, Bukharan, Samarkand, dll., yang kedua - sesuai dengan afiliasi suku: Kuramins, Mangits, Ironians, Kungrads, Lokais, Durmens, Mings , Yuzes, Barlases , Kataganians, Karluks, dan seterusnya, total ada 92 suku. Menjelang delimitasi teritorial nasional tahun 1924, Uzbekistan merupakan 41% dari populasi Republik Turkestan, lebih dari 50% di Republik Bukhara, 79% di Republik Khorezm.
Antropologi Uzbek. Di antara orang Uzbekistan modern, jenis ras Kaukasoid Pamir-Fergana (ras Pamir-Fergana atau ras campuran Asia Tengah), dengan campuran elemen Mongoloid, mendominasi. Ras Pamiro-Fergana muncul sebagai hasil persilangan antara jenis Andronovo (Paleo-Eropa) yang kuat dan jenis Mediterania gracile lokal. Secara umum, proporsi elemen Mongoloid di antara orang Uzbekistan lebih tinggi dibandingkan dengan orang Tajik, tetapi hanya dalam kelompok tertentu elemen Mongoloid menjadi, jika tidak dominan, maka setidaknya secara numerik setara dengan Kaukasoid.
Dermatoglyphics Uzbek dengan divisi suku. Antropolog Khodjaeva mempelajari dermatoglyphics Uzbek, secara kondisional membagi mereka menjadi 2 kelompok. Kelompok-kelompok yang tinggal di wilayah ini sampai abad ke-16 dibandingkan. (yang disebut suku "awal") dan kelompok yang tinggal di Uzbekistan sejak abad ke-16. (yang disebut suku Dashtik-Pchak). Perbandingan kelompok-kelompok ini berdasarkan indikator dan kompleks dermatogolyphic mengungkapkan gambar berikut. Indeks delta ternyata lebih rendah di "akhir", secara signifikan di antara wanita. Menurut nilai indeks Cummins, pria tidak berbeda, dan di antara wanita lebih tinggi di antara "awal".
Pada akhir abad XIV, di wilayah timur Dashti Kipchak (stepa Polovtsian), di ulus Sheibanikhan, aliansi suku nomaden Mongol-Turki dibentuk mengikuti fondasi Uzbekkhan, dijuluki "Uzbek" untuk ini . Jauh lebih lambat dari akhir pemerintahan Uzbekkhan, yaitu pada tahun 60-an abad XIV, nama etnik "Uzbekistan" menjadi nama kolektif untuk seluruh populasi Turki-Mongolia di Dashti Kipchak timur. Perbatasan negara nomaden Uzbek-Kazakh membentang di utara ke Tura, di selatan ke Laut Aral dan hilir Syr Darya, termasuk bagian barat Khorezm. Batas timurnya melewati Sauran, dan di barat sepanjang Sungai Yaik (Ural), yaitu. negara bagian ini mencakup sebagian besar Kazakhstan modern, Siberia Barat, dan Khorezm Barat Daya. Di bawah Abulkhair, karena kontradiksi antara Argyn dan Karakipchak (batyr Karakipchak Koblandy membunuh Argyn Dairkhodzha), suku-suku yang meletakkan dasar bagi orang-orang Kazakh dipisahkan dari gerombolan. Perwakilan dari dinasti Anushteginid dari Khorezmshahs - sultan Jalladdin dan Muhammad secara langsung terkait dengan beberapa suku Kipchak, yang menunjukkan bahwa 92 suku Uzbek-Kazakh dibagi menjadi departemen berdasarkan asal. Bangsa Mongol dan suku dan klan asing lainnya berasimilasi terutama oleh Kipchaks dan suku Turki terkait.

92 suku Uzbekistan "Ilatiya"

№	"Majmu at-Tawarikh"	"Tuhfat at-tavarih-i khani"	Naskah 4330.0 dari koleksi Institut Studi Oriental UzSSR	Daftar suku menurut Zakir Chormoshev (Kyrgyz, suku Adigine)	32 suku utama menurut G. Vamberi disusun pada tahun 1865.
1	ming	ming	ming	ming	ming
2	yuzu	yuzu	yuzu	juz (yuz)
3	kyrk	kyrk	kyrk	kyrk
4	jalair	jalair	jalair	jalair	gelair
5	selamat	selamat	kugrat	selamat	kungrad
6	tangut	tangut	tangut	tangut
7	mangut	mangyt	mangyt	mangyt	mangit
8	wishun	wishun	wishun	oishon	osun
9	merkit	merkit	merkit	merkit
10	ongut	ongut	ongut	ongkot
11	lumbung	lumbung	lumbung	lumbung
12	alchin	alchin	alchin	alchyn	alchin
13	argun	argin	argun	argin
14	targil	targil	targil	targil	tyrkish
15	Kypchak	Kipchak	Kipchak	Kypchak	Kipchak
16	naiman	naiman	naiman	ayman (naiman?)	naiman
17	hytai	hytai	hytai	kytai	hitai (ktai)
18	burkuto	burkuto	burkuto	burkuto
19	chakmak	chakmak	chakmak	chakmak
20	Kalmak	Kalmak	kalamak	kaldyk
21	malu-malu	symyrchik	symyrchik	malu-malu
22	Turkmenistan	Turkmenistan	Turkmenistan	Turkmenistan
23	juburgan	juburgan	suburgan	juburgan
24	kishlyk	kishlyk	kishlyk	kyshtyk
25	kilekesh	kinege	kenege	kunakash	kenegez
26	kyat	kyat	kyat	kyat
27	qiyat	qiyat	qiyat	qiyat
28	di luar	buyuruk	buyurak	boyrock	balgali
29	kangly	kangly	kangly	kangeldi	dengan sungguh-sungguh
30	arlat	susunan	arlat	arlay (adylai)	achmaili
31	jyyit	jyyit	jyyit	jyil
32	bagus sekali	bagus sekali	bagus sekali	bagus sekali	dormen
33	tabyn	tabyn	tabyn	taban
34	tama	tama	tama	di sana (tama?)
35	Ramadan	Ramadan	Ramadan	ramlam (ramnan)
36	bahasa inggris	bahasa inggris	bahasa inggris	sudut (ogle)	kulan
37	lebar	lebar	lebar	lebar
38	hafiz	hafiz	hafiz	apyz (apil)
39	uigur	uigur	Ughur	uigur	uigur
40	Buryat	buyat	buytai	buyat
41	badai	budai	budai	badai
42	jurat	juirasut	jurat	juurat
43	Tatar	Tatar	Tatar	Tatar
44	tubai	tubai	tushlub	tubai
45	Sankhyan	Saktian	Sakhtiyan	sakti	sayat
46	simpanse	simpanse	simpanse	chynabai
47	charka	anak kecil	anak kecil	anak kecil
48	mata-mata	mata-mata	mata-mata	okulasi
49	Shuran	sur	Shuran	sooran
50	kohat	kohat	kohat	menggeram
51	kirlyk	kurlat	keriting	kurlas
52	Kardari	kiradi	kalivay	kirdiray (kyldyray)	pembuat kecap
53	anmar	arnama	agar	agar (akar)	aibet
54	yabu	yabu	yabu	oychu
55	kyrgyz	avar	kyrgyz	kyrgyz
56	fakhir	ongachit	ongachit	ongkoy
57	karet	kattagan	kattagan	katagan
58	uryuz	Sulduz	Sulduz	Sulduz
59	kilechi	kilechi	kilechi	kutcha
60	waktu habis	waktu habis	waktu habis	uyat
61	kereit	kerait	kerait	kirat (kilat)	kista
62	iklim	mitan	mitan	mit	sarung tangan
63	hukuman	hukuman	hukuman	kydy	karakursak
64	Arab	Arab	gharib	arap (arab)
65	ilachi	ilachi	tumpukan	ylaachi	ichkili
66	bel ketel	bel ketel	bel ketel	kyirat	cambuk
67	rata-rata	Azak	tuvadak	adak (azak)	azi
68	Kirgistan	kyrkyn	barlas	kirgin (kirkin)
69	turgak, turgan	turgan	obligasi	turukai
70	kudzalyk	kudzalyk	nikuz	kojoluk
71	nujin	majar	mahdi	majar
72	burlan	burlat	bis	banteng	bagurlyu
73	yurga	ong	ong	moyton
74	kuji, tumpukan	pembelian	Boston	koshchu (koshchu)
75	utarchs	tuichi	utarchs	Choplachi
76	pulachi	bulat	pulachi	bulanches	bir kulak
77	kuralash	kuralas	karluk	caltaby	kanjigali
78	juyut	jaljaut	juyut	chuvut
79	juljut	Gilgiut	jaljut	Charchut (Chalchut)	dzhegatai
80	mamasit	masit	masid	munduz
81	shuja-at	uirasut	oirat	oirot	knox
82	uyurji	uyurji	urmak	Toodak
83	DIHAPUS	badai	kaldu	biria
84	thilau	thilau	di sana	tembakau	tas
85	batas	bakhrin	bakhrin	chykyr
86	kabasha	pisang	ayam	kuulat (kurlat)
87	Turki	karakalpak	Kara	Cossack
88	teite	sanvadan	dujir	mencurangi
89	turmute	baghlan	bagan	kyldy
90	junalahi	jubalaji	jusulaji	jyglak
91	jalaut	b.j.c.r.	yaj.k.r.
92	derajat		julaji

DASHTI KIPCHAK UZBEKS

Stepa Polovtsian atau Dashti Kipchak adalah wilayah bersejarah Eurasia, mewakili Great Steppe, membentang dari mulut Danube hingga hilir Syr Darya dan Danau Balkhash. Pada akhir Abad Pertengahan dan Zaman Modern, padang rumput Polovtsian dihuni oleh orang-orang dari kelompok Kipchak: Tatar, Bashkirs, Nogais, Kirghiz, Kazakh, Kumyks, Altaia, Karakalpaks. Sekarang stepa Polovtsian dibagi terutama antara negara bagian Rusia, Ukraina dan Kazakhstan, sebagian kecil stepa di barat milik Rumania dan Moldova. Dikenal dalam sumber Bizantium dan Eropa dengan nama Komania. Untuk pertama kalinya, istilah "Dashti Kipchak" ditemukan oleh penulis Persia Nasir Khosrov pada abad ke-11, ketika Kipchaks, atau Cumans, yang berasal dari tepi Irtysh, dari tahun 1030 menjadi tetangga Khorezm dan menduduki wilayah tersebut. Kazakhstan modern dan stepa Rusia Selatan. Sampai akhir abad XIX. Orang Uzbek terutama dipahami sebagai keturunan langsung Dashti dari suku nomaden Kipchak Uzbekistan yang bermigrasi ke wilayah Maverannahr pada awal abad ke-16. dan menetap di sini selama pemerintahan dinasti Sheibanid, serta suku Turki lokal yang kemudian bergabung dengan mereka. Namun, asal usul etnonim Uzbek justru dikaitkan dengan Dashti Kipchak Uzbek. Dia, tampaknya, berasal dari nama Uzbekkhan (1312-1340), penguasa kesembilan dari keluarga Jochi (putra tertua Jenghis Khan). Uzbekkhan adalah salah satu penguasa Golden Horde (Kok Horde) yang paling sukses dan populer. Dia memerintah selama 28 tahun dan turun dalam sejarah dengan berhasil menggabungkan tipe pemimpin militer yang kuat, penguasa yang adil dan hamba Islam yang taat. Uzbekkhan dikenal sebagai yang pertama dari klan Jochi, yang mendirikan Islam di Golden Horde. Berkat popularitas dan ketenaran penguasa Mongol ini, sebagian rakyat Golden Horde mulai disebut Uzbek.

Untuk pertama kalinya, Uzbekistan disebutkan dalam karya Hamidullah Kazvini (lahir c. 1280), yang dalam Selected History (Tarihi Guzide) menceritakan tentang invasi Khan Uzbek ke Iran pada tahun 1335, sambil menyebut tentara Golden Horde Uzbek. , dan negara bagian Uzbekistan (Golden Horde) negara bagian Uzbekistan (Memleketi Uzbek). Sejarawan Temur, Nizamaddin Shamiy, dalam kisahnya tentang pelarian dua amir Temur pada tahun 1377, melaporkan bahwa kedua amir pergi ke wilayah Uzbek dan berlindung di Uruskhan, yang ia sebut khan Uzbekistan. Sejarawan lain dari Temur, Sharafaddin Ali Yazdiy, berbicara tentang 1397 kedutaan dari Golden Horde Khan Timur Kutlug, menyebut orang-orang Uzbek yang datang sebagai duta besar. Sumber-sumber ini mengkonfirmasi bahwa istilah Uzbek mulai digunakan di bawah Khan Uzbek dan, oleh karena itu, dikaitkan dengan namanya; kemudian itu mulai diterapkan pada subjek Gerombolan Emas di bawah Uruskhan dan Edigei, dan tidak hanya pada suku berbahasa Turki, tetapi juga Turki-Mongolia, di asal mereka, yang kemudian membentuk ulus Uzbekistan di dalam ulus Juchi. . Namun, kemudian istilah ini mulai berarti terutama subyek dari White Horde. Kekalahan pasukan Tokhtamysh oleh Temur pada abad XIV. berkontribusi pada disintegrasi Golden Horde menjadi sejumlah negara bagian yang lebih kecil: khanat Kazan dan Astrakhan, Khorezm, yang menjadi milik Temurid, ulus Nogai dan Uzbekistan sebagai bagian dari White Horde. Ulus Uzbekistan menempati ruang stepa antara Ural dan hilir Syr Darya, dan sebagai formasi negara, itu didirikan dengan kuat hanya pada pertengahan abad ke-15. Fakta bahwa rakyat White Horde mulai disebut Uzbek sebagian disebabkan oleh fakta bahwa Erzenkhan, yang ditanam oleh Uzbekkhan di kota Sygnak, sebagai penguasa White Horde, mulai giat mengejar kebijakan pelindungnya untuk menyebarkan Islam. di antara rakyatnya. Tradisi mengikuti dasar-dasar Islam ini dipertahankan dan diperkuat di bawah keturunan langsung Sheiban Abulkhair dan Sheibani. Di bawah kepemimpinan para khan ini, istilah Uzbekistan menjadi nama kolektif untuk seluruh kelompok suku Turki-Mongolia di White Horde.
Sebuah fitur dari etnogenesis Dashti dari Kipchak Uzbekistan, setidaknya pada tahap pertama, adalah bahwa peran yang menentukan dalam penyatuan mereka di bawah naungan negara terpusat yang kuat dimainkan oleh para pemimpin karismatik seperti Uzbekkhan, Abulkhairkhan dan Sheibanikhan, yang menggabungkan kepatuhan baik Islam maupun hukum stepa (Yasi ), yang diwarisi dari Jenghis Khan. Suku Uzbek bersatu di sekitar Sheibanikhan: Kushchi, Naiman, Uigur, Kurlaut, Ichki dan Datura. Mereka juga bergabung dengan orang Mangit, yang tidak cocok dengan orang Uzbek lainnya. Sebagai keberhasilan militer Sheibani dalam menaklukkan Asia Tengah, mereka bergabung dengan emir suku Uzbek lainnya dari Kiyats, Kungrats, Tumans, Tanguts, Khitays, Chimbays, Shunkarlyevs, Shadbaks, Yidzhans, yang berkontribusi pada kemenangan Sheibanikhan sebagai penguasa baru dari Movarounnahr. Pada awal abad XVI. suku Uzbekistan yang dipimpinnya akhirnya menaklukkan wilayah Movaraunahr. Sejak itu, para khan Uzbekistan, dengan jeda seratus lima puluh tahun (dari awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18, ketika Ashtarkhaniyyah mendominasi wilayah tersebut), menguasai wilayah Asia Tengah, secara bertahap bergerak dari nomaden ke cara hidup menetap. Pada akhir XIX awal abad XX. sumber yang berbeda telah menyebutkan 903, 974 dan 1025 suku Uzbekistan. Perbedaan jumlah tersebut jelas disebabkan oleh dua faktor. Pertama, komposisi suku dan klan Uzbekistan menjadi lebih rumit melalui munculnya suku dan divisi baru, serta masuknya beberapa dari mereka ke dalam persatuan suku di antara mereka sendiri. Misalnya, bagian dari klan Yuz, setelah bersekutu dengan suku Kyrk, membentuk klan Yuz-Kyrk yang relatif independen.
Kedua, Dashti yang tepat, Kipchak Uzbek, yang datang ke wilayah ini sebagai kepala Sheibanid, hanya membentuk inti, di mana suku-suku Turki dan Turki-Mongolia lainnya yang berada di Maverannahr pada saat dinasti Sheibanid didirikan kemudian bersatu . Suku-suku Uzbekistan bergabung, meskipun mereka menjaga jarak dari mereka, oleh sejumlah suku Mongolia, Oghuz dan stepa dan suku-suku lain yang memasuki wilayah itu selama periode Chagataid, juga sebelum dan sesudahnya. Beberapa dari mereka, seperti suku Mongolia Chagatai, Jelair, Barlos, dan lainnya, secara bertahap menjadi orang Turki, setelah mengadopsi dialek Turki dan masuk Islam, suku Turki lainnya yang lebih kuno dari Oghuz, Uighur, Karluk, Kipchak, sendiri berkontribusi untuk Turkisasi suku-suku yang disebutkan di atas dan Dashti dari Kipchak Uzbek sendiri. .

MANGI

Emir terakhir Bukhara Sayid Mir Muhammad Alimkhan (1880-1944) Amir Maverannahr 1910-1920 (foto 1911) dari marga Mangit (tuk)
Mangits (uzb. mang'it) adalah salah satu klan asal Turki-Mongolia yang berpartisipasi dalam kampanye Jenghis Khan dan kemudian menjadi bagian dari Nogai, Kazakh, Karakalpak, Uzbek, dan Kirgistan. Istilah "mangit" dalam sumber ditemukan sebagai "mankit", "mankut". T. Nafasov percaya bahwa Mangits adalah salah satu suku Turki kuno, sebuah unit etnis besar yang menjadi bagian dari orang-orang Uzbekistan. Mangat adalah nama yang paling kuno, imbuhan "t" dalam bahasa Altai berarti prefabrikasi. Sumber menyebutkan bahwa nenek moyang orang Mangits adalah suku Mongol yang tinggal di Mongolia pada awal abad ke-13. Selama abad XIII. mereka menetap di Dashti Kipchak. Pada abad XIII-XIV. sebagian besar Mangits menetap di wilayah antara Volga dan Ural. Selama waktu ini, di bawah pengaruh Kipchak, mereka melupakan bahasa mereka dan mengadopsi dialek Turki-Kipchak. Pada akhir abad XIV. menciptakan negara bagian mereka sendiri, Mangit Horde. Di pertengahan abad XV. para mangit disebut "nogai" (nugai), dan gerombolan mereka disebut Nogai Horde. Di pertengahan abad XVI. Nogai Horde terpecah menjadi Nogai Besar dan Nogai Kecil. Selanjutnya, Mangits dari Bolshoi Nogai memasuki komposisi etnis Uzbek, Karakalpak dan, sebagian, Kazakh, dan pada abad ke-16. pindah ke wilayah Uzbekistan. Di bawah pengaruh budaya masyarakat Turki lokal, yang telah lama tinggal di Maverannahr dan terlibat dalam pertanian, sebagian dari suku Mangit secara bertahap menetap, sementara bagian lain dari mereka menetap pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. memimpin gaya hidup semi-nomaden, terlibat dalam peternakan.

Pada awal abad XVI. selama pergerakan Sheibanikhan dengan klan Uzbekistan ke selatan, mereka juga termasuk mangit. Muhammad Salih menulis tentang ini: “Pejuang itu banyak, Haji Gogi berasal dari keluarga Mangit. Ada 4.000 orang Uzbek di sini, semuanya adalah kerabat mereka sendiri. Diantaranya adalah kungirat, mangit, obat bius, ushun dan uyrat. Pada dasarnya, Mangits menetap di Lembah Zarafshan, sebagian di Khorezm Khanate, padang rumput Karshi, wilayah Chardjou di tepi kiri Amu Darya. Suku Mangit terbesar adalah: Ok Mangit, Tuk Mangit, Kora Mangit, Och Mangit, Chala Mangit, Boigundi Mangit, Temir Khoja, Shobiy, Gavlak, Kusa, Toz, Karabayir, Bakirchi, Kula, Tamgali Mangit, Kazakh, Unikki, Chukai, galabatyr, beshkal, chebakchik, uz, uvamiy. Pada 1924, lebih dari 130.000 Mangits tinggal di wilayah Uzbekistan. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 ribu tinggal di wilayah Emirat Bukhara: di oasis Bukhara dan di distrik Karshi - 44 ribu, di hilir Zarafshan - 8 ribu, di bagian tengah Zarafshan - 10 ribu, di distrik Jizzakh - 2600 dan di Khorezm - 10 ribu. Sebagian orang Mangyt tinggal di wilayah Aravan di Osh. Selain itu, 11 ribu Mangits tinggal di wilayah Chardjou di Turkmenistan, mereka terlibat dalam pembiakan domba dan pertanian Karakul. Mereka juga mengembangkan kerajinan tangan (menenun karpet, menenun kain beraneka warna, belacu kasar, alachi, kalamy, dll.). Karpet mangit-zhulkhirs sangat terkenal.
Dalam "Secret History" (Sejarah Rahasia Bangsa Mongol) dan "Altan Debiter" (Buku Emas), sejarah resmi, kutipan dari mana Rashid ad-Din mengutip, orang dapat melacak sejarah kemunculan Mangyts dari Mongolia. klan Borjigin. Dari Bodonchar, yang lahir, menurut sejarawan Mongolia H.Perlee pada tahun 970, kode keluarga Altan Urug, Pohon Emas, yang memberi bangsa Mongol dan seluruh dunia Jenghis Khan, disimpan. Dari Khabichi-baatur lahir Menen-Tudun (Dutum-Mennen). Menen-Tudun memiliki tujuh putra: Khachi-huleg (Khachi-Kuluk), Khachin, Khachiu, Khachula, Khachiun, Harandai dan Nachin-baatur.
Putra Khachi-Kuluk adalah Khaidu (Rashid al-Din menyebut Khaidu putra Dutum-Manen), dari siapa Jenghis Khan diturunkan.
Putra Khachin adalah Noyagidai, darinya datang klan Noyakin.
Putra Khachiu-Barulatai, darinya, serta putra Khachula Eke-Barula dan Uchugan-Barula, berasal dari klan Barulas.
Putra-putra Nachin-baatur adalah Uruudai dan Mangutai, pendiri klan Uruud dan Mangud.
Cerita rahasia. Bab "Izbornik Biasa Mongolia". Bagian I. "Silsilah dan masa kecil Temujin (Genghis Khan)". Paragraf 46. Putra-putra Nachin-Baatur disebut Uruudai dan Mangutai. Dari mereka muncul suku Uruud dan Mangud. Saat Kekaisaran Mongol terbentuk, orang Mangut menetap di ulus yang berbeda. Beberapa unit mereka bermigrasi ke Dashti Kipchak, di mana mereka bersatu di bawah nama Mangyts bagian dari Kipchak lokal dan, mungkin, Guzes. Di bawah Biy Said Ahmad (memerintah pada 1520-1548), subjek kepemilikan kepadanya berubah menjadi khanat independen dari Nogai Horde. Kata "nogai" mulai berfungsi sebagai sebutan tidak hanya untuk orang Mangyt, tetapi juga untuk penduduk negara bagian lainnya, terlepas dari afiliasi suku. Setelah runtuhnya Nogai Horde, penduduknya yang pindah ke barat mempertahankan nama etnik "Nogai" (di Kaukasus Utara hingga saat ini). Mereka yang tetap berada di belakang Yaik menjadi bagian dari Zhuz Muda Kazakh (dan kemudian bergabung dengan etno Kazakh), serta sejumlah orang berbahasa Turki di Asia Tengah dan Siberia. Diasumsikan bahwa setelah kampanye Jenghis Khan, sebagian kecil Mongol-Mangut menembus stepa Asia Tengah, yang, dikelilingi oleh beberapa kelompok suku Kipchak, berasimilasi, tetapi memberi mereka nama mereka. Mangyts dalam Karakalpaks dibagi menjadi 19 klan. Para amir Uzbekistan dari suku Mangyt menciptakan dinasti emir Bukhara (1756-1920) mereka sendiri, yang menggantikan dinasti Ashtarkhanid. Klan Uzbek tertua di Bukhara Khanate dianggap Mangyt; dari cabang Tuk datang dinasti yang berkuasa, di samping itu, keluarga ini menikmati hak istimewa. Pendiri dinasti ini adalah seorang Uzbekistan sederhana dari klan Mangyt Rakhimbiy (1747-1758), yang, setelah membunuh Khan Abulfaizkhan, mulai memerintah Bukhara Khanate dengan gelar atalyk, dan kemudian pada 1756, ia mengambil gelar Khan . Dinasti Mangyt berlangsung hingga 1920, ketika digulingkan sebagai akibat dari revolusi. Bukhara Mangyts berbicara dengan dialek Kipchak dari bahasa Uzbekistan. Suku mangyts Uzbekistan dibagi menjadi beberapa klan berikut: tuk mangyts (termasuk: sultan, kuzy kuchkar, kukaldor, karasar); timur khodzha, baurdak-mangyt, uch urug mangyty (pembagiannya: isabai, kupak, bai degandi); kara mangyt: (divisi mereka: chauki, un ikki, kusa, bakirchi, kula tamgali, brokat, kara, taza, pish kul). Dua perwakilan suku Mangyt dari Mongolia Barat diuji untuk haplogroup N1c dari DNA kromosom Y. Satu ternyata merupakan perwakilan dari haplogroup N1c. Yang lainnya ternyata bukan milik haplogroup N1c.

SW (Zhuz)

Yuz adalah salah satu suku Uzbekistan terbesar. Yuze adalah suku berbahasa Turki abad pertengahan, pertama kali dibentuk sebagai unit militer, kemudian dimasukkan ke dalam Uzbek. Penyebutan paling awal dari Yuze sebagai bagian dari suku Uzbekistan di Maverannahr berasal dari abad ke-16. Kata "yuz" berasal dari kata Turki yuz- (seratus). Dilihat dari komposisi suku mereka, dapat diasumsikan bahwa mereka adalah konglomerasi keturunan beberapa suku berbahasa Turki abad pertengahan. Menurut sumber abad pertengahan, Yuze adalah salah satu dari 92 suku Uzbekistan. Dalam "Majmua at tawarikh", "Tuhfat at-tawarikh khani" mereka terdaftar di tempat kedua. Peneliti Ch.Valikhanov mencatat legenda tentang 96 suku Uzbekistan, yang meliputi: Mings, Yuzes, Kyrks. Menurutnya, mereka adalah keturunan Turki kuno. -Menurut Kh.Daniyarov, Yuze dianggap sebagai klan terbesar dan paling banyak di antara 92 suku dan klan Uzbekistan. Yuzu dibagi menjadi tiga kelompok besar: merek bolasi, korabchi, rajab bolasi. Mereka terutama tinggal di wilayah Syrdarya, Jizzakh, Samarkand, Surkhandarya, Tashkent, Fergana, Andijan, Kashkadarya. Bagian dari Yuz milik suku Zhuz di antara Turkmenistan, kadang-kadang disebut Turkman. Surkhandarya Turkmen-zhuzes memiliki 16 genera dan dibagi menjadi dua kelompok besar: Zhilontamgali dan Vokhtamgali.

Di Jizzakh dan distriknya, mereka sampai batas tertentu mempertahankan hubungan keluarga dengan Kazakh dalam hal dialek dan budaya. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sekelompok besar orang Kazakh tinggal di tepi Maverannahr di Syr Darya, yang menetap di sana setelah mereka dimusnahkan oleh Dzungar pada tahun 1723. Diketahui bahwa beberapa orang Kazakh kembali ke tanah air mereka, sedangkan lainnya tetap di Maverannahr dan bercampur dengan Uzbek. N.A. Maev menulis bahwa Marka pindah dari Uratepa dan Jizzakh pada tahun 1866. Zhuz Turkmens, yang merupakan subkelompok suku Yuz, menetap di Gissar sedikit lebih awal. Penduduk setempat menganggap mereka penduduk asli, tanah itu dianggap wilayah mereka dan disebut Turkmendasht. Beberapa dari mereka bercampur dengan Chagatai, tetapi memiliki fitur Mongolia yang lebih sedikit daripada Kungrats. Menurut nama, dialek, struktur fisik dan cara hidup mereka, Zhuz Turkmenistan termasuk dalam kelompok Dashti Uzbek asal Kipchak. Ini dibuktikan dengan kesamaan subetnonim mereka dengan divisi Kungrat yang sesuai (seperti Voktamgali, Kazioyokli, Bolgali, Tarakhli), Naiman (Voktamgali, Kazioyokli, Zhilanli). Pada paruh pertama abad ke-18, Uzbek dari klan Yuz, menurut Tukhfati Khani, sebagian besar mendiami wilayah Jizzakh dan lembah Gissar. Yuze juga mengambil bagian dalam pembentukan populasi Uzbekistan di Fergana. Dalam sumber ada nama umum kyrk-yuz. Ada kemungkinan bahwa itu adalah penyatuan suku-suku ini. Diketahui bahwa orang Kirk mempertahankan ikatan keluarga dengan suku Uzbekistan Yuz di wilayah lembah Zerafshan. Yuzes (zhuzes) yang terdiri dari Uzbek, Kazakh, dan Turkmenistan berada di bawah pengaruh kelompok etnis yang berbeda, akibatnya mereka berbicara dengan dialek yang berbeda. Dialek Yuz (zhuz) sesuai dengan dialek campuran dialek Kipchak, Oguz dan Karluk-Chigil dari bahasa Uzbek. Keluarga Yuze sekarang mempertahankan nama etnis mereka, meskipun mereka sebagian melupakan kelompok keluarga mereka.

KUNGRAT

Isfandiyorkhon II - Khan terakhir Khiva 1871-1918
(memerintah 1910-1918, foto 1911) dari keluarga Kungrat
Ungirat, Khonghirat, Kungirat adalah keluarga Mongolia yang bersejarah. Menurut legenda silsilah Mongolia yang dikutip oleh Rashid ad-Din dalam "Jami at Tavarikh" ("Kumpulan Tawarikh"), Ungirat milik Darlekin Mongol (Mongol "secara umum"), yaitu, keturunan Nukuz dan Kiyan , yang berangkat ke daerah Ergune kun. Struktur bercabang klan Ungirat dan pada saat yang sama, kedekatan cabang individu satu sama lain ditampilkan dalam silsilah Mongolia sebagai keturunan dari putra seorang pria yang disebut Kapal Emas (Mong. Altan Khudukh). Putra sulungnya, Dzhurluk mergen, memunculkan Ungirats yang tepat. Skrynnikova mengungkapkan keberadaan organisasi dual-klan di mana Ungirat dan klan yang dekat dengan mereka adalah pasangan pernikahan (anda-kuda) dari Borjigins Temujin Jenghis Khan dan leluhurnya. J. Holmgren berhasil melacak asal usul 69 wanita yang menjadi istri perwakilan dari rumah penguasa Kekaisaran Mongol dari zaman Jenghis Khan hingga jatuhnya dinasti Yuan; Ungirats menyumbang 33% dari jumlah total mereka (20% untuk periode pra-Yuan dan sekitar 50% untuk periode Yuan
Kungrats adalah salah satu Dashti dari suku Kipchak Uzbekistan. Area distribusi selanjutnya termasuk wilayah Surkhandarya, Kashkadarya, dan Khorezm di Uzbekistan.

Legenda tentang asal usul Kungrat ditemukan dalam karya Abul Gazi "Shazharayi Turk" ("Pohon Turki"), yang ditulis pada abad XIV. Dalam status mereka, Kungrats berbeda dari suku lain, karena Jenghis Khan dan kerabatnya menikahi putri bangsawan Kungrats, sehingga mengangkat suku ini di atas yang lain. Menurut I.P.Magidovich, nenek moyang sebagian besar Uzbek Khorezm adalah Kungrats, yang hidup sebelum pemukiman sebagian besar Dashti Uzbek Kipchak. Persatuan Khorezm Kungrats berpartisipasi dalam invasi Sheibannah ke Maverannahr. Kungrats tua mengklaim bahwa tanah air mereka yang sebenarnya adalah stepa Guzar-Baysun. Diketahui bahwa epik suku Kungrat "Alpomish" mencerminkan cerita tentang orang-orang Kungrat dan tanah air Baysun-Kungrat mereka. Ada versi Karakalpak, Kazakh, Khorezm dan Surkhan dari epik ini. Peristiwa yang dijelaskan terjadi terutama di wilayah Baysun-Kungrat. Sejarawan mengklaim bahwa "Alpomish" ditulis seribu tahun yang lalu. Jika kita menerima sudut pandang ini, maka kita dapat menyimpulkan bahwa beberapa Kungrats sebelum abad ke-15. tinggal di wilayah Maverannahr. The Kungrats dibagi menjadi lima klan, yang masing-masing dibagi menjadi beberapa klan kecil: 18 Voktamgali, 16 Kushtamgali, 14 Konzhigali, 12 Ainni dan 6 Tortuvli. Sebanyak 66 genera, yang juga dibagi menjadi kelompok keluarga yang lebih kecil. Banyak Kungrats ditemukan di antara Kazakh dan, khususnya, Karakalpaks. Menurut data tahun 1924, 3.000 kungrat terdaftar di distrik Bukhara, 10875 di distrik Gijduvan, 1370 di distrik Karmana, 20615 di Guzar, 325 di Shakhrisabz, 23164 di Sherabad, dan 9890 di Baysun. dari Kungrat. Di bagian hilir Amu Darya, 17 ribu kungrats terdaftar. Menurut Reshetov, dialek Kungrats Uzbekistan termasuk dalam dialek Kipchak dengan penggunaan "zh". Meskipun saat ini Kungrats di wilayah Uzbekistan Timur telah mempertahankan nama etnis mereka, pembagian menjadi klan kecil telah dilupakan. Klan Uzbekistan Kungrat adalah dinasti yang berkuasa di Khiva Khanate.

MING

Said Muhammad Khudoyorkhon III (memerintah 1845-1875)
khan terakhir Kokand dari klan Ming.
Menurut legenda, Ming datang ke Asia Tengah bersama Jenghis Khan. Awalnya mereka berkeliaran di sekitar Syrdarya. Menurut legenda, sejarah Ming dikaitkan dengan suku-suku seperti Kyrk dan Yuz, yang mungkin menunjukkan dasar Turki dari asal mereka. Di era Timurid, kelompok Ming yang terpisah tinggal di Maverannahr. Pada awal abad ke-16, beberapa kelompok Ming adalah bagian dari tentara Sheibanikhan selama kampanye dari Dashti Kipchak ke Maverannahr. Banyak sumber tertulis menunjukkan sejumlah besar Uzbek-Mings di abad ke-16. di lembah Fergana dan Zeravshan, Jizzakh, Ura-Tyube. Beks dari Ura-Tyube dan Urguta berasal dari keluarga Ming. Uzbek-Ming tinggal di bagian tenggara distrik Zarafshan dan di lembah Amu Darya dekat Gissar, Baysun; Shirabad, Denau, Balkh, di wilayah Kunduz dan di Khiva Khanate. Menurut sensus 1920, Ming adalah kelompok suku terbesar kedua Uzbek di distrik Samarkand dan berjumlah sekitar 38 ribu orang. Ming Uzbek dari Lembah Zaravshan dibagi menjadi 3 klan besar, yang pada gilirannya dibagi menjadi klan yang lebih kecil: 1. Tugali (Akhmat, Chagir, Tuyi Namoz, Okshik, dll.), 2. Boglon (chibli, kulit kayu, mirza, dll.), 3. Uvok tamgali (algol, chaut, zhaili, uramas, tuknamoz, kiyuhuzha, yarat). Genus Tugaly adalah Bek. Uzbek dari klan Ming juga tinggal di beberapa daerah di utara. Afghanistan: Balkh, Mazar Sharif, Maymen dan Tashkurgan. Sejak abad ke-18, klan Uzbekistan Ming adalah dinasti yang berkuasa di Kokand Khanate. Perwakilan terakhir dari Ming yang memerintah Kokand Khanate adalah Khan Khudaarkhan.
KYRK
Kirki, suku berbahasa Turki abad pertengahan, awalnya dibentuk sebagai unit militer, kemudian menjadi bagian dari Uzbek, Karakalpak, Kazakh, dan Turkmenistan. Penyebutan kyrk paling awal berasal dari abad ke-16. Kata "kyrk" berasal dari kata Turki kyrk (empat puluh). Dilihat dari komposisi suku mereka, dapat diasumsikan bahwa mereka adalah konglomerasi keturunan beberapa suku berbahasa Turki abad pertengahan. Menurut legenda dan sumber, pembentukan kyrk terjadi setelah kampanye Jenghis Khan di Asia Tengah. Kirk tidak disebutkan baik dalam gerombolan Jenghis Khan, atau di antara suku-suku lokal berbahasa Turki pra-Mongolia. Pada paruh pertama abad ke-18, orang-orang Uzbek dari klan Kirk, menurut Tukhfati Khani, sebagian besar mendiami wilayah Jizzakh. Kyrks juga mengambil bagian dalam pembentukan populasi Uzbekistan di Fergana. Dua perempat Kirk berada di Kokand sendiri. Kirk adalah bagian dari tentara suku (elnavkar) dari emir Bukhara dari dinasti Mangyt Uzbekistan dan berpartisipasi dalam penobatan. Klan besar suku Uzbekistan Kyrk: Korakuyli, Koracha, Moltop, Mulkush, Chaprashli, Chortkesar. Karacha, pada gilirannya, dibagi menjadi: balok, zhanga, chekli, kuchekli, chuvullok. Moltop dibagi menjadi: boylar tupi, kavush tupi, oyuv (ayik) tupi, beklar tupi. Selain itu, pembagian suku berikut ditemukan di kyrk Gallaaral, Jizzakh dan Bulungur: kuya bosh, kuk gumboz kyrk, sugunboi, tuk chura, kuyonkulokli, koshika bunok (қashқabuloқ), uch kiz, kush kavut kyrk (keshkovut), bark chivar, tangili.

KIPCHAK

Kipchaks (dalam sumber-sumber Eropa dan Bizantium - Cumans, dalam sumber-sumber Rusia - Polovtsians, dalam sumber-sumber Arab-Persia - Kipchaks) - orang-orang semi-nomaden Turki kuno di stepa Laut Hitam. Istilah "kyueshe" (juyeshe), yang disebutkan pada tahun 201 SM, dianggap oleh banyak ahli Turkologi sebagai penyebutan pertama Kipchaks dalam sumber tertulis. Namun, penyebutan mereka yang lebih andal dengan nama "kibchak" - dalam tulisan di batu yang disebut Selenga (759) "Kipchak", "Kyfchak" - dalam karya penulis Muslim: Ibn Khordadbeh (abad IX), Gardiziy dan Mahmud Kashgariy (XI c.), Ibn al Asir (XIII c.), Rashid ad-Din, al Umari, Ibn Khaldun (XIV c.) dan lainnya. Kronik Rusia (abad XI-XIII) menyebutnya Polovtsians dan Sorochins, kronik Hongaria - Palots dan Kuns, sumber Bizantium dan pelancong Eropa Barat (Rubruk abad XIII dan lainnya) - Komans (Kumans). Pada periode pertama sejarah politik, Kipchaks bertindak bersama dengan Kimak, secara aktif bertindak sebagai bagian dari persatuan suku Kimak dalam perjuangan untuk padang rumput baru. Pada akhir abad ke-10, situasi politik di stepa Kazakhstan berubah. Di sini nama etnis "Kimak" menghilang. Secara bertahap, kekuatan politik beralih ke Kipchaks. Pada awal abad XI. mereka maju mendekati perbatasan timur laut Khorezm, menggusur para Oguze dari hilir Syr Darya dan memaksa mereka pindah ke Asia Tengah dan stepa Utara. wilayah Laut Hitam. Pada pertengahan abad XI. Hampir seluruh wilayah Kazakhstan yang luas berada di bawah Kipchaks, dengan pengecualian Semirechye. Perbatasan timur mereka tetap di Irtysh, batas barat mencapai Volga, di selatan wilayah Sungai Talas, dan utara. perbatasannya adalah hutan Siberia Barat. Selama periode ini, seluruh stepa dari Danube ke wilayah Volga disebut Stepa Kipchak atau "Dashti Kipchak". Kipchaks-Polovtsy mulai pindah ke tanah yang lebih subur dan lebih hangat, menggantikan Pechenegs dan bagian dari Oghuz utara. Setelah menaklukkan suku-suku ini, Kipchak melintasi Volga dan mencapai mulut Danube, sehingga menjadi penguasa Great Steppe dari Danube ke Irtysh, yang turun dalam sejarah sebagai Dashti Kipchak. Kipchaks, seperti Kangly dan Turkmenistan, adalah elit di pasukan Khorezmshah. Kipchaks-Mamluk mempertahankan Tanah Suci dari Tentara Salib. Ketika Mongol merebut Dashti Kipchak, Kipchak menjadi kekuatan utama Golden Horde. Di bawah serangan suku Mongol, sekelompok Kipchaks Barat yang dipimpin oleh Khan Kotyan berangkat ke Hongaria dan Byzantium. Di Kokand Khanate, perwakilan dari klan Kipchak adalah wazir.

DURMAN

Datura adalah salah satu klan Uzbekistan terbesar dan berpenduduk padat. Seperti yang ditunjukkan dalam beberapa sumber, asal Datura adalah suku Mongolia. Ini adalah salah satu kelompok etnis, yang pada abad XV. berpartisipasi dalam pemilihan Abdulkhair sebagai Khan dari Uzbek di Dashti Kipchak, kemudian mendukung Sheibanikhan dan menetap bersama mereka di wilayah Maverannahr. Sebuah kelompok terpisah dari Datura Uzbek mengambil bagian dalam penaklukan Balkh dan Kunduz sebagai bagian dari pasukan Sheibanikhan di Afghanistan Turkestan. Disebutkan bahwa penguasa Kunduz Uzbekistan pertama adalah Datura Urusbek. Mereka mencoba mempertahankan otoritas mereka bahkan di bawah dinasti Ashtarkhanid. Pada awal abad XX. Datura Uzbek tinggal di berbagai tempat - di Balkh (Afghanistan Utara), Zarafshan, lembah atas Syrdarya dan Khorezm, di desa Durman dan Garau, yang terletak di lembah Gissar di Kurgantepe bekstvo (Tajikistan), di desa-desa Durmanpech dan Gishtmazar. Menurut bahan B.Kh. Karmysheva, Datura dibagi menjadi Hissar dan Kabadiyon. Selain itu, mereka dibagi menjadi empat kelompok: uchurug (dibagi menjadi: tibir, saltik, karatana, konur, alatoy, zhamantoi, akhcha, oyuli), kiyannoma (termasuk kiyot, kabla, kutchu, zhertebar, togizalu, okkuyli, gurak kambing, nugay, borboy, mulut), gurdak dan saxon. Pada tahun 1924, 5579 datura terdaftar di Gissar, 1700 di wilayah Urgench. Datura juga tinggal secara terpisah di pemukiman oasis Zarafshan dan Tashkent. Misalnya, sekarang di wilayah distrik Kibray di wilayah Tashkent ada etnotoponim seperti desa Durman, taman Durman. Menurut analisis komparatif oleh N.G. Borozny, yang melakukan studi ilmiah khusus tentang budaya material, ekonomi, dan fitur etnografi Datura, silsilah Datura, seperti klan Uzbek lainnya, mirip dengan silsilah Kazakh dan Kirgistan. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa Datura juga termasuk di antara orang-orang Kazakh, Kirgistan, dan Turkmenistan di wilayah Asia Tengah, berpartisipasi sampai tingkat tertentu dalam pembentukan bangsa-bangsa ini. Dialek mereka termasuk dialek Kipchak dengan penggunaan "zh".

KANGLI

Kangli adalah salah satu dari banyak kelompok etnis kuno, bagian dari masyarakat Uzbekistan, Karakalpak dan Kazakh. Etnonim "Kangli" disebutkan dalam Kronik Orkhon (abad VIII) sebagai "Kengeress", dalam karya sejarah K. Porphyrogenitus (abad X) dengan nama "Kangar", dalam karya al Idrisi (abad XII) - "Khankakishi". Penulis ini dan selanjutnya percaya bahwa nama "kangli" terbentuk dari nama suku atau asosiasi suku. Nenek moyang Kangli adalah Saka, yang tinggal di tepi Syr Darya. Pada abad III. SM. mereka menciptakan negara bagian Kang yang besar. Pada abad II-I. SM. dan I-II c. IKLAN negara bagian ini menempati wilayah yang sangat besar, termasuk oasis Tashkent, wilayah tenggara Kazakhstan, Maverannahr, Khorezm, wilayah selatan, tenggara, dan barat laut Laut Aral. Selama periode ini, sebagai hasil dari penggabungan Saka dengan Hun, Usun, dan orang-orang Turki lainnya, orang-orang baru, Kangar, muncul, yang merupakan lapisan Turki asli paling kuno yang terbentuk di Asia Tengah. Budaya kangar muncul sebagai hasil perpaduan dua budaya - kelompok etnis nomaden dan semi-nomaden (Khun, Usun, dll.) dengan budaya penduduk lokal (Saki). Para arkeolog menyebut budaya ini sebagai budaya Kangju. Konsekuensi dari invasi Mongol adalah pergerakan kelompok Kangli ke utara, ke wilayah Ural Selatan, dan asimilasi dengan Bashkirs. Tetapi bagian tertentu dari Kangli terus berkeliaran di stepa Laut Kaspia dan Laut Aral, dan menjadi bagian dari Kazakh dan Karakalpak. Kangli, yang tinggal di tepi oasis Syr Darya, Talas dan Chu, menjadi penduduk menetap di oasis Khorezm. Menurut Abul Gazi, sebelum serangan Mongol di Khorezm, 90.000 anggota suku Kangli pindah ke sini. Belakangan, sebagian kangli, bersama dengan Sheibanikhan, pindah ke wilayah Maverannahr. Pada 70-80-an abad XIX. 1.650 keluarga Kangli (atau 8.850 orang) tinggal di Kurama uyezd (oasis Tashkent). Mereka terutama tinggal di volost Niyazbek, Toytepa dan Okjar. Pada saat ini, Kangli terus menjalani gaya hidup semi-sedentary, bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Nama-nama pemukiman sebelumnya telah dipertahankan, menunjukkan tempat tinggal di sini di masa lalu dari suku Kangli. Di Volost Niyazbek, dua desa disebut dan terus disebut Kangli, di Volost Kushkurga ada desa Kizil Kangli; di volost Bulatovskaya, desa Zhilkash kangli dan Bobo kangli; di volost Okjar-desa Oltmish kangli. Menurut data tahun 1920, 7.700 Kangli tinggal di distrik Jizzakh. Menurut sensus yang sama, 1.200 kangli terdaftar di distrik Samarkand. Di Lembah Ferghana (di desa Bolgali kangli, Irgaki kangli dan Kurgali kangli), 6.000 kangli terdaftar pada saat yang sama. Di desa Katta kangli dan Kichik kangli di distrik Khazorasp di wilayah Khorezm, 500 kangli tinggal. Jadi, pada kuartal pertama abad XX. di wilayah Uzbekistan 24 ribu orang. termasuk dalam kelompok etnis Kangli. Bahasa Kangli mengandung unsur-unsur dialek Karluk-Chigil, Oguz dan Kipchak. Selama berabad-abad, etno Kangli mempertahankan kontak etno-budaya yang erat dengan banyak kelompok etnis (Kazakh, Kirgistan, Karakalpak, Uzbek). Kelompok-kelompok yang merupakan bagian dari Uzbek berbicara dengan dialek Uzbek (Turki), dan mereka yang merupakan bagian dari Kazakh dan Kirgistan berbicara dalam bahasa yang sesuai. Setelah delimitasi nasional tahun 1924, Kangli tidak lagi terdaftar sebagai unit etnis yang independen, telah menjadi bagian dari negara tituler tersebut.

KATAGA

Katagan adalah suku abad pertengahan yang terkait dengan keluarga Jenghis Khan, yang kemudian menjadi bagian dari Kazakh, Karakalpak, Uzbek, Uighur, dan Kirghiz. Suku Turki-Mongolia Katagan (Khatagins), berasal dari Bukh Khatagi, putra tertua nenek moyang bangsa Mongol Alan-goa (dari kelompok suku Nirun Mongolia). Suku Katagan datang ke Maverannahr bersama dengan putra Jenghis Khan Chagatai dan memainkan peran besar dalam sejarah politik dan etnogenesis banyak orang Turki modern. Menurut Legenda Rahasia Mongol, asal usul Khatagins (Katagan) adalah sebagai berikut: Dobun Mergan menikahi Alangoa, putri Khori Tumatsky Khorilartai Mergan, yang lahir di Arikh Usun. Memasuki rumah Dobun Mergan, Alangoa melahirkan dua orang putra. Mereka adalah Bugunotai dan Belgunotai. Sepeninggal Dobun Mergan, Alan Goa yang menjadi wanita tanpa suami melahirkan tiga orang putra dari Maalih Bayaudai. Mereka adalah: Bugu Khatagi, Bukhatu Salchzhi dan Bodonchar tolol.
Belgunotai menjadi nenek moyang suku Belgunot.
Bugunotai menjadi nenek moyang suku Bugunot.
Bugu Khatagi menjadi nenek moyang suku Khatagi (Katagan).
Buhutu Salchzhi menjadi nenek moyang suku Salchzhiut.
Bodonchar menjadi nenek moyang generasi Borzhigin dari mana Jenghis Khan diturunkan.
Salah satu kelompok etnis terbesar orang Uzbekistan, Katagan, tinggal di wilayah Khorezm, Tashkent, Samarkand, Bukhara, Surkhandarya, Kashkadarya dan di Lembah Ferghana Uzbekistan. Katagan juga tinggal di wilayah Kazakhstan, Tajikistan, dan Afghanistan. Data pertama tentang katagana ditemukan di Rashididdin Fazlulloh Qazviniy di Zhomye ut Tavorikh, yang ditulis pada abad ke-14. Informasi tentang Katagan yang tinggal di wilayah Balkh (Afghanistan Utara) terdapat dalam karya Burkhaniddinkhan Kushkekiy. Dalam karya-karyanya, Rashididdin menyebut Katagan sebagai suku Mongol, ia mencatat bahwa Katagan bukan orang Mongolia, tetapi suku Turki, yang hanya disebut Mongolia. Misalnya, Ch.Valikhanov, berbicara tentang Penatua Zhuz dari Kazakh, mencatat bahwa klan utama Katagan berasal dari salah satu cabangnya, dari yang kedua - Uysun, dari yang ketiga - Kangli. Katagan inilah yang dia rujuk pada komposisi Dashti dari Kipchak Uzbek. Ilmuwan melanjutkan gagasannya bahwa Katagan adalah orang paling kuno yang tinggal di selatan Asia Tengah. Pada awal abad XVII. mereka merupakan kekuatan pendukung utama penguasa Tashkent, Tursunkhan, dan di pertengahan abad ke-17. salah satunya menjadi bagian dari orang Uzbekistan, dan bagian lain dari suku Kazakh Chanishkli. Para peneliti mengaitkan kemunculan Katagan di antara orang-orang Uzbekistan dengan peristiwa tragis berikut: pada 1628, Kazakh Khan Ishim membunuh penguasa Tashkent, Tursunkhan, mengalahkan dan memusnahkan Katagan, yang merupakan kekuatan utama yang terakhir. Bagian dari Katagan menjadi bagian dari suku Kazakh Kangli dengan nama Chanishkli, sisanya melarikan diri ke barat daya Syrdarya dan bergabung dengan Uzbek. Magidovich percaya bahwa Katagan Uzbek terkait dengan beberapa kelompok Kirgistan. Magidovich menulis tentang satu jenis Kyrgyz-Katagans, sayoks: “Klan Kyrgyz-Katagans, yang tinggal di timur laut Afghanistan, menganggap diri mereka sebagai Sayok. Jika kita dapat menentukan hubungan langsung mereka dengan Afghanistan dan Bukhara Uzbek-Katagan, akan dipastikan bahwa ini adalah salah satu dari banyak suku kuno, serta suku yang terkenal di Cina dengan nama "Se", di antara orang Yunani dan Persia - dengan nama "Sak". Selama masa Ashtarkhanids, Afghanistan utara diberikan kepada Katagan sebagai ulus.

Pada awal abad ke-17, pada masa pemerintahan Mahmudbiy dari klan Katagan di Balkh dan Badakhshan, wilayah ini mulai disebut tanah Katagan. Jadi, Katagan tinggal di wilayah yang sangat besar - ini adalah Asia Tengah, Utara. Afghanistan, Turki Timur, dan merupakan salah satu dari banyak kelompok etnis Turki. Katagan Kunduz dan Tashkurgan dianggap sebagai keturunan dari 16 putra, kelompok Besh bola dibagi menjadi klan berikut: kesamir, jung, katagan, lukhan, tas, munas. Munase dibagi menjadi: Chuchagar, Chechka, Yugul, Sirug, Temuz, Burka, Berdzha. Chogun terdiri dari klan: murdad, basuz, sir-i katagan, churag, juduba, katagan kurasi, murad shaikh, ajigun, kin, kudagun, semiz. Orang Katagan berbicara dengan dialek Kipchak dan Karluk-Chigil dari bahasa Uzbekistan, sebagaimana dibuktikan oleh sejumlah studi etnolinguistik. Pada awal abad XX. Uzbek-Katagans telah mempertahankan nama etnis dan fitur etnografi mereka dengan baik. Sampai hari ini, seluruh desa Katagan dapat ditemukan di Surkhandarya dan Kashkadarya. Bahan-bahan sensus 1926 menunjukkan bahwa 1.190 Katagan tinggal di timur Gunung Kuhitang, 2.695 Katagan tinggal di daerah tengah Sherabaddarya, 665 di hulu Sherabaddarya, dan 1.055 Katagan tinggal di sebelah kanan. bank Surkhandarya. Mereka juga tinggal di padang rumput Kashkadarya, di oasis Zarafshan, Khorezm, Lembah Ferghana, Chinaz di oasis Tashkent. Saat ini, nama-nama tempat tinggal orang Katagan telah beralih ke nama-nama pemukiman dalam bentuk etnotoponim. Misalnya, di Shakhrisabz, distrik Kasan di wilayah Kashkadarya, Samarkand, wilayah Khorezm, ada desa, mahalla guzars yang disebut Katagan. Di Namangan, sisa-sisa pemukiman kuno Katagan Sarai telah dilestarikan. Salah satu dari 12 gerbang Tashkent disebut Katagan. Di wilayah selatan republik, hanya nama etnis yang dipertahankan, tetapi di bawah pengaruh proses etnis umum, fitur etnografi telah menjadi bagian dari nilai budaya dan kebiasaan orang Uzbekistan.

UZ I A3

Uz dan az (oz) -suku yang ikut serta dalam pembentukan orang Uzbekistan. Ada pendapat yang saling bertentangan tentang etnogenesis mereka. Jadi, M. Ermatov menjelaskan bahwa istilah "uz" dan "az" adalah nama satu orang. Dia percaya bahwa nama "Uzbekistan" berasal dari istilah ini. Berdasarkan interpretasi ini, ilmuwan R. Ageeva menghubungkan nama etnis "Uzbekistan" dengan nama Khan dari Golden Horde Uzbekistan, yang hidup pada paruh pertama abad ke-14: "Menurut beberapa peneliti, nama Uzbek ( seperti nama etnis "Uzbek") berasal dari nama orang "uz", "oz", yang pernah disebut demikian di Asia Tengah. Menurut K. Shaniyazov, masing-masing suku Uz dan Az adalah kebangsaan yang terpisah. Pertama, tentang obligasi. Pada abad VI-VII. obligasi adalah bagian dari Kekhanan Turki Barat, dan pada abad ke-8, mereka adalah bagian dari Kekhanan Turki. Pada tahun 60-an. Pada abad ke-8, atau lebih tepatnya pada 766, cekungan sungai Chu dan Ili ditempati oleh Karluk, yang menaklukkan sebagian besar ikatan. Sejak saat itu, Karluk berpartisipasi dalam pembentukan keluarga Uzbekistan. Bagian lain dari obligasi, yang tidak tunduk pada Karluk, pindah ke Syr Darya, terutama ke gurun di tepi kiri. Pada saat inilah (abad VIII) di tepi Syr Darya dan di gurun di barat daya dan utara Laut Aral, persatuan suku Oguz (Guz) diciptakan. Kemudian, pada abad kesembilan Negara bagian Oghuz telah dibuat. Semua suku yang tinggal di wilayah ini, termasuk Uze, diperbudak oleh Oghuz. Bagian penting dari obligasi, yang tidak tunduk pada Oghuz, mundur dan menetap di wilayah barat laut Laut Aral. Bagian lain dari ikatan itu tetap tinggal di tepi Syr Darya, terpisah dari suku yang mundur ke barat. Beberapa kelompok ikatan yang tetap tinggal di tepi Syr Darya mulai menjalani gaya hidup menetap, menciptakan kota dan desa besar. Beberapa di antaranya mereka beri nama sendiri. Misalnya, kota yang terletak di antara tepi kiri Syrdarya (antara kota Signak dan desa Barchinliken) dan di barat, Sungai Yaik (Ural), disebut Uzkend. Itu bertahan sampai abad ke-13. Dua gundukan kuburan di daerah bagian tengah Syrdarya disebut Ishki Uzkend dan Kirgi Uzkend, dan Danau Uz. Salah satu kota, yang terletak di hulu Syr Darya (di Lembah Ferghana), disebut Uzkend (sekarang Uzgan) pada awal Abad Pertengahan. Di daerah pegunungan di utara Lembah Ferghana pada abad VIII-X. (mungkin bahkan lebih awal) etno ikatan seharusnya hidup, kemudian pindah ke cara hidup yang mapan. Ikatan yang pindah ke wilayah barat laut Laut Aral di pertengahan abad ke-9. terletak di antara sungai Emba dan Uil. Suku Kangli dan Bizhanak (Pechenegs) tinggal di sana, dan di timur laut, suku Kipchaks dan Kimaks. Bagian utama dari Uz masih tinggal di wilayah Uzbekistan, dan telah mempertahankan nama etnisnya (Uz). Mereka terutama terletak di desa-desa Harduri, Taloktepa, Shurabozor, Utamali, Khushakholi, Maylidzhar dan desa-desa lain di padang rumput Karshi. Beberapa kelompok simpul hidup di wilayah wilayah Navoi dan pertanian Ulus di wilayah Kattakurgan.

Kelompok etnis Az juga aktif berpartisipasi dalam pembentukan orang-orang Uzbekistan. Nenek moyang mereka tinggal di kaki pegunungan Altai dan Sayan, di wilayah Tuva dan merupakan bagian dari kesatuan suku tubuh. Pada 709, salah satu khan Turki, Magilan, merebut tanah Azes, dan pada 716, saudaranya Kultegin memberi mereka pukulan telak. Setelah itu, suku Azov kehilangan kemerdekaannya, dan mereka terpecah menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok meninggalkan wilayah mereka dan menetap di lembah Chui. Dasar-dasar ini disebutkan dalam karya. Ibn Khurdodbek dan Gardiziy (abad XI). Menurut informasi yang diberikan dalam sumber, Az, yang menetap di lembah Chui, menjadi bagian dari serikat suku Turgesh. V. Bartold menghubungkan Azov dengan Azgish, yang merupakan cabang dari Turgesh. Pada 766, Karluk menduduki wilayah Semirechye, termasuk lembah Sungai Chui. Sebagian suku Azs tunduk pada Karluk dan tetap berada di tanah ini, sebagian lainnya pindah ke bagian hilir Syr Darya, gurun dekat Laut Aral. Salah satu kelompok Azov tetap berada di tanah air kuno, di kaki pegunungan Altai dan Sayan. Di bawah nama az, tert as (turt az), deti az (etti az), mereka masih dilestarikan sebagai bagian dari masyarakat Altai seperti Altai-Kizhi Teleuts, Telechis, dan kelompok etnis Turki lainnya di wilayah ini. Istilah az (dan dalam bentuk oz, uz) ditemukan dalam nama daerah dan sungai Altai dan Yenisei. Etnos az (oz, az sarai) bertahan hingga hari ini dan tinggal di wilayah Samarkand dan Kashkadarya, dengan mempertahankan nama etnisnya. Berdasarkan semua data di atas, dapat dikatakan bahwa uz dan az (oz) adalah nama etnis dari dua suku yang berbeda, yang sisa-sisanya bertahan hingga hari ini.

NAIMAN

Naimans (dari Mong. Naiman "delapan") adalah orang Mongolia abad pertengahan. Saat ini, Naiman dikenal sebagai bagian dari Mongol, Kazakh, Karakallpaks, Kirghiz, Nogais, dan Uzbek. Salah satu versi L. Gumilyov berasal dari Kara-Kitais yang berbahasa Mongolia, yang, setelah menyeberang ke Mongolia Barat, setelah jatuhnya dinasti Liao, membentuk persatuan klan atau suku Naiman: Khitan adalah delapan suku orang, dan kata "mempekerjakan" berarti "delapan" dalam bahasa Mongolia. Ketika dihadapkan dengan Keraites dan Mongol, Naiman menjelaskan diri mereka dengan sangat baik dengan mereka, yang berbicara tentang mereka berbahasa Mongol. Pengembara Naiman yang berbahasa Mongol datang ke Altai pada paruh kedua abad ke-12. bersama dengan Khitan, bukan sebagai bagian dari Khitan, rekan Yelü Dashi. Informasi terpercaya pertama tentang Naiman adalah dari Rashid ad-Din (abad XIII), yang menggambarkan mereka sebagai berikut: “Suku-suku ini (Naiman) adalah nomaden, beberapa tinggal di tempat yang sangat pegunungan, dan beberapa di dataran. Tempat-tempat di mana mereka duduk, sebagaimana disebutkan, adalah sebagai berikut: Great (Eke) Altai, Karakorum, di mana Ogedei-kaan, di dataran lokal, membangun istana yang megah, pegunungan: pegunungan Elui Siras dan Kok Irdysh (Blue Irtysh) terbentang antara sungai itu dan wilayah Kirghiz dan berbatasan dengan perbatasan negara itu, dengan wilayah tanah Mongolia, ke wilayah di mana He Khan tinggal. Wilayah Naiman membentang hampir di seluruh Asia Tengah, dari Balkhash dan Altai hingga wilayah Mongolia dan Cina modern. Pada abad ke-8, sejarah Tiongkok menyebut Naiman sebagai suku yang tinggal di selatan Danau Baikal. Setelah pembentukan negara Karakitay, Naiman menjadi bagian darinya, tetapi setelah kematian Yelü Dashi mereka memperoleh kemerdekaan. Pada abad XII. Konfederasi Naiman, bersama dengan Kereites dan Merkit, adalah asosiasi negara Asia Tengah yang besar. Suku Naiman adalah salah satu suku nomaden terkuat di Mongolia. Banyak orang Naiman menjadi bagian dari ulus Chagatai. Kelompok Naiman dicatat oleh sumber-sumber di Maverannahr pada awal abad ke-14. Beberapa bertugas di tentara Tamerlane. Di antara amir Amir Timur adalah Naiman: Timur Khodja, Latifallah, Ak Buga, Ali Tutak dan Saadat. Selama kampanye Timur, bagian dari Naiman, bersama dengan Argyn, menduduki wilayah dari Sungai Ishim di barat daya ke Karatal dan barat ke Sungai Nura (Aristov). Beberapa klan Naiman menjadi bagian dari orang-orang Uzbekistan. Menurut peneliti, pada awal abad ke-20, Naiman Uzbekistan membagi diri menjadi 17 klan: Pulatchi, Ilanli, Kushtamgali, Karanaiman, Cossack Naiman, Burunsav, Kozayakli Naiman, Karaguk, Agran, Mamai, Sakzil, Chumchukli, Sadirbek, Ukresh Naiman , Zhagarbayli, Baganali, baltali naiman. Di wilayah Andijan di Uzbekistan, ada desa Naiman.

USUNI

Usun-nomaden (suku berbahasa Turki yang hidup pada zaman kuno di utara Xinjiang modern, dan kemudian pindah ke wilayah Semirechie di era Hun. Sejarah Usun dapat ditelusuri kembali ke abad ke-3 SM. Menurut untuk deskripsi Cina, Usun tinggi sedang, memiliki kulit putih, mata biru dan rambut merah. Antropolog mendefinisikan jenis ras mereka sebagai Kaukasoid. Mengenai etnis Usun, peneliti berbicara tentang asal Turki mereka. P. Pelliot dan L.Ηambis menentukan asal usul yang sama dari Usun kuno dengan Sary-Usun dari Kirghiz, Uzbek Usun dan Uishun, dan Uysyn dari Kazakh. Karena perselisihan dengan Yuezhi, Usun pindah ke tanah Saks-tigrahaud di Semirechye pada 160 SM. Pada abad ke-1 SM, jumlah mereka mencapai 630 ribu orang. Lembah Ili, dan perbatasan barat melewati sungai Chui, Talas, di mana Usun berbatasan dengan Kangyui. Di timur, mereka memiliki kesamaan berbatasan dengan Hun, dan di selatan, harta benda mereka berbatasan dengan Ferghana. dan Usun dalam bahasa Turki kuno. Ibukota Usun Chuguchen (Kyzyl Angar) terletak di tepi Issyk-Kul (sekarang desa Kyzyl-Suu, pusat wilayah Jeti-Oguz di Kirgistan). Negara Usun dibagi menjadi tiga bagian: timur, barat, tengah. Usun mengobarkan perang dengan Kangyus dan Hun untuk padang rumput, memiliki hubungan diplomatik dan keluarga yang luas dengan Cina. Masyarakat Usun telah mencapai taraf kenegaraan. Sumber menyebutkan kota Usun. Usun menetap tinggal di tempat tinggal permanen yang dibangun dari bata lumpur dan batu, sedangkan yang nomaden tinggal di yurt. Usun dibiakkan terutama kuda dan domba. Milik pribadi diperluas tidak hanya untuk ternak, tetapi juga untuk tanah. Usun yang memiliki 4-5 ribu kuda dianggap paling kaya. Sumber-sumber Cina mencirikan Usun sebagai pengembara. Usun mengembangkan deposit timah, tembaga, timah, dan emas. Mereka membuat arit, pisau, pedang, keris, mata panah dari besi. Monumen perhiasan Usun yang mencolok adalah mahkota Kargaly, ditemukan di Ngarai Kargaly, tidak jauh dari Almaty, yang berasal dari abad ke-1 SM. SM-II c. IKLAN

BARLAS

Timur ibn Taragay Barlas (1336-1405) Amir dari Movarounnahr (1370-1405) dari klan Barlas.
Barlas, Barlos, (Mong. Barulas) adalah salah satu suku terkenal asal Mongolia yang berpartisipasi dalam kampanye Jenghis Khan. Ada juga penyebutan barlas dalam Sejarah Rahasia (“Sejarah Rahasia Bangsa Mongol”) dan dalam kutipan Altan debter (“Buku Emas”) yang dikutip oleh Rashid ad-Din. Menurutnya, keluarga Barlas berasal dari keluarga Borjigin, yang pendirinya adalah Bodonchara. Dari Bodonchar, yang lahir, menurut sejarawan Mongolia H.Perlee, pada tahun 970, kode keluarga "Altan Urug" (Pohon Emas), yang memberi bangsa Mongol dan seluruh dunia Jenghis Khan, disimpan. Putra Khachi Kulyuk adalah Khaidu (Rashid ad-Din menyebut Khaidu putra Dutum Menen) dari siapa Jenghis Khan diturunkan. Putra Khachiu-Barulatai, darinya, serta putra Khachula Eke Barula dan Uchugan Barula, berasal dari klan Barulas.
Cerita rahasia. Bab "Izbornik Biasa Mongolia". Bagian I. "Silsilah dan masa kecil Temujin (Genghis Khan)". Paragraf 46. Putra Hachiu disebut Barulatai. Perawakannya besar, dan enak untuk dimakan. Klannya bernama Barulas. Putra-putra Khachula juga membentuk klan Barulas. Etnonim Barlos telah dikenal sejak zaman Jenghis Khan. Rashid ad-Din menulis bahwa 4.000 tentara yang dialokasikan Jenghis Khan untuk putranya Chagatai, khususnya, terdiri dari Barlas dan bahwa, seperti Jalair, mereka pada mulanya adalah suku Mongol yang disebut barulos, yang dalam bahasa Mongolia berarti "tebal, kuat". Itu juga berarti "panglima, pemimpin, pejuang pemberani" dan dikaitkan dengan keberanian militer suku. Awalnya mendiami wilayah Mongolia modern. Menurut etnografer B. Karmysheva, Barlas adalah salah satu suku Turki awal dan kuat yang menjadi bagian dari Uzbek. Di sebagian besar sumber, Barla ditafsirkan sebagai suku Turkik pada paruh kedua abad ke-13 dan pada abad ke-14, yang sudah sepenuhnya berbicara bahasa Turkic Chagatai (Uzbekistan Lama). Beberapa dari mereka pindah ke oasis Asia Tengah setelah 1266. Mereka terutama terletak di wilayah Kesh (wilayah Shakhrisabz modern di Uzbekistan).

Barlas mencapai puncak kekuasaan pada masa pemerintahan Temur (1370-1405) dan Timurid (1405-1507) di Maverannahr dan Khorasan. Timur sendiri berasal dari klan Barlas dan selama kampanyenya mengandalkan para pemimpin militer Barlas, meskipun berbagai klan dan suku diwakili dalam pasukannya. Sebelum munculnya Temur, Barlas adalah suku miskin dari bangsawan suku pengembara Mongolia. Di bawah perlindungan Temur, barlas mulai menyebar ke daerah lain. Pada akhir abad ke-15, sebagian Barlas, bersama dengan Babur, setelah kekalahan pasukan Dashti-nya oleh Kipchak Uzbek, pergi ke Utara. India. Di pertengahan abad XVIII. Biy Mangitov Muhammad Rakhimbiy memukimkan kembali sekitar 20 ribu keluarga Barlas di wilayah Samarkand dan Shakhrisabz. Pada awal abad XX. hanya sedikit dari mereka yang tersisa di Maverannahr, banyak yang berasimilasi atau dipindahkan ke Afghanistan, Pakistan dan Utara. India. Mereka dibagi ke dalam genus berikut: talibbachcha, kozybachcha, polatbachcha, ahsakbachcha, nematbachcha, shashbachcha, kata kalhopisi, maida kalhopisi, jatta. Di wilayah selatan Uzbekistan, dua klan barlas hidup - oltibachcha dan kalkhofizi. Pada sensus 1920, bagian utama barlas wilayah Samarkand tercatat dalam jilid Karatepa, Magiano-Farab, dan Penjikent sejumlah 3002 orang. Pada tahun 1924, 7.501 Barlas Uzbek tinggal di bekas Hisar Bekstvo dan 468 Barlas Uzbek tinggal di bekas Denau Bekstvo. Pada tahun 1926, ada 710 Barlas di Kashkadarya Atas dan mereka tinggal di desa Sayot, Khasantepa, Ommagon, Toshkalok, Ayokchi, Khonaka, Taragai. Di desa-desa ini tinggal suku-suku seperti tolibbachcha, kazibachcha, nematbachcha. Saat ini, nama etnis barlas telah dipertahankan di wilayah Samarkand dan Kashkadarya, tetapi di wilayah lain di Uzbekistan nama barlos hanya ditemukan dalam bentuk etnotoponim, misalnya, desa Barlas di distrik Sarias. wilayah Surkhandarya. Sekelompok kecil Katagan di desa Katagan, wilayah Kashkadarya, menyebut diri mereka Barlas, dan tempat tinggal mereka disebut Barlostup. Dialek Barlas termasuk dalam perantara antara Karluk-Chigil dan Kipchak, yaitu. sebagai jenis dialek terpisah dari bahasa Uzbekistan. Barlase, sebagian besar, menjadi orang Turki dan berasimilasi dengan etno Uzbekistan, sebagai kelompok etnografinya. Barlase terkenal: Temur adalah penakluk Asia Tengah yang memainkan peran penting dalam sejarah Asia Tengah, Selatan dan Barat, Kaukasus, wilayah Volga dan Rusia, seorang komandan yang luar biasa, emir (1370-1405). Pendiri Kekaisaran dan Dinasti Timurid, dengan ibu kotanya di Samarkand. Mirza Ulugbek Guragan - penguasa negara Timurid, cucu Temur, seorang astronom, peramal yang luar biasa. Babur-Chagatai dan penguasa India, komandan, pendiri negara Mughal (1526) di India, penyair dan penulis.

KARLUK

Karluks (Uzb qorluqlar) adalah suku Turki nomaden yang hidup di Asia Tengah pada abad ke-8-15. Awalnya, persatuan suku Karluk terdiri dari tiga suku besar, di antaranya suku Chigil yang paling banyak jumlahnya. Beberapa suku Karluk lainnya tercantum dalam sumber-sumber Cina: moulo (bulak), chisy (chigil) dan tashi (tashlyk). Ibukotanya terletak di dekat desa modern Koilyk, wilayah Almaty. Sejak 960, Karluk memeluk Islam. Pada tahun 742, orang-orang Uighur, Karluk, dan Basmyl bersatu dan menghancurkan Kekhanan Turki Timur. Dalam pertempuran terkenal di Turkestan antara Arab (Kekhalifahan) dan Cina (dinasti Tang) di Sungai Talas (751), Karluk, setelah pergi ke pihak Arab, memutuskan hasil pertempuran. Tanah-tanah ini kemudian menjadi bagian dari Karluk Khaganate (766-940), yang kemudian digantikan oleh negara Karakhanid (940-1210). Pada tahun 1211, penguasa Almalyk, Buzar Arslankhan, yang sebelumnya melayani Kara-Kitay dan Naiman, serta Ferghana Karluk dari Kadarmelik, secara sukarela tunduk kepada Jenghis Khan. Dialek Karluk (bahasa Chagatai di zaman Mongolia, 1220-1390) membentuk dasar bahasa Uzbek (di Transoxiana) dan bahasa Uighur (di Turkestan Timur) modern. Pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20, sebagian Karluk, yang menjadi bagian dari orang-orang Uzbekistan, tinggal di wilayah wilayah Kashkadarya, Bukhara, dan Surkhandarya modern di Uzbekistan. Uzbekistan-Karluk diucapkan sebagai perwakilan dari ras Kaukasoid dari campur tangan Asia Tengah. Di antara mereka ada juga perwakilan dari ras Iran-Afghanistan.

JALAIR

Jalair adalah persatuan suku yang hidup di tepi Onon pada abad ke-12. Menurut kronik sejarah Rashid ad-Din "Jami at Tavarikh" (abad XIV), Jalayir milik Darlekin Mongol ("Mongol pada umumnya"), berbeda dengan Nirun Mongol (sebenarnya Mongol). Mereka mulai digolongkan sebagai orang Mongol setelah pembentukan negara Mongolia. "Penampilan dan bahasa mereka mirip dengan penampilan dan bahasa orang Mongol." Jalayir dibagi lagi menjadi sepuluh cabang: Jat, Tukaraun, Kunksaut, Kumsaut, Uyat, Nilkan, Kurkin, Tulangit (Dulankit), Turi, Shankut, berjumlah sekitar 70 ribu keluarga. Ahli etnografi N.A. Aristov, berdasarkan analisis nama-nama generik suku Jalair, sampai pada kesimpulan tentang asal usul campuran Turki-Mongolianya. Dia menganggap Jalair sebagai suku yang sangat kuno dengan alasan bahwa itu termasuk genera dan subgenera, banyak di antaranya telah dikenal sejak lama. Pada paruh kedua abad XIII. kelompok Jalair pindah ke oasis campur tangan Asia Tengah. Di pertengahan abad XIV. setiap suku besar di Maverannakhr memiliki bagiannya sendiri. Jalair tinggal di wilayah Khujand dan lain-lain.Jalair berpartisipasi dalam etnogenesis orang Kazakh, Karakalpak, dan Uzbekistan. Pada awal 1870-an, Uzbekistan-Jalair tinggal di lembah Zerafshan di kedua tepi Akdarya, dan hanya di dekat Khatyrcha mereka mencapai tepi kanan Karadarya. Menurut mereka, mereka berasal dari satu leluhur - Sarkhan ata. Jalair wilayah Samarkand dibagi menjadi dua cabang: Kalchil dan Balgal. Kebanyakan mereka adalah petani. Mereka tinggal di 34 desa bersama dengan suku-suku lain. Total ada 3,5 ribu orang.

LOKI

Lokais atau Lakais adalah salah satu suku Dashtikipchak terbesar di Uzbek, mereka mendiami wilayah selatan Tajikistan, Uzbekistan, dan utara Afghanistan. Lokais adalah suku Uzbekistan terbesar ketiga di Bukhara Timur - pada tahun 1924, ada 25.400 dari mereka. Sebelum revolusi, ada lebih banyak dari mereka, suku ini terutama dipengaruhi oleh Basmachi, karena mereka secara aktif berpartisipasi dalam gerakan. Lokais adalah salah satu kelompok etnis yang paling suka berperang di wilayah tersebut. Detasemen Ibrahimbek, yang berperang di Tajikistan selatan melawan rezim Soviet sampai tahun 1937, dikelola oleh orang Lokay. Saat ini, ada 162.560 Lokais. Menurut sensus Tajikistan 2010, jumlah Lokay di negara itu adalah 65.555 orang. Para peneliti menganggap Lokays sebagai salah satu klan Uzbek Dashtikipchak yang datang ke wilayah selatan Tajikistan modern pada awal abad ke-16. bersama dengan Sheibani Khan. Studi etnografi Lokais, dilakukan oleh B. Karmysheva pada 1945-50. memungkinkan untuk menetapkan bahwa mereka adalah perwakilan khas Uzbek asal Dashtikipchak, yang paling jelas melestarikan fitur stepa dalam budaya mereka. Di antara etnonim suku Uzbekistan, ada sangat sedikit kebetulan dengan genonim Lokai. Mungkin ini disebabkan oleh fakta bahwa, dibandingkan dengan orang Uzbek lainnya, Lokai terdiri dari kelompok suku Dashtikipchak yang sedikit berbeda, khususnya dari Argyn, yang hampir tidak terwakili di suku Uzbek lainnya. Sebagian besar etnonim serupa di antara orang Lokay adalah dengan orang Kazakh, khususnya, dengan suku Argyn, Naiman, Kerey, Kipchak, yang merupakan bagian dari Zhuz Tengah. Menurut B. Karmysheva, orang-orang Lokay menonjol di antara orang-orang Uzbek lainnya karena kedekatan budaya mereka dengan orang-orang Kazakh. Pengamatan ini dikonfirmasi oleh studi antropologis dan dialektologis. Ternyata di antara keturunan kelompok Uzbekistan lainnya yang berasal dari Dashtikipchak, Lokay menonjol karena sifat Mongoloid mereka dan dalam hal ini dekat dengan Kazakh, sementara dialek mereka dicirikan oleh kedekatan yang jauh lebih besar dengan bahasa Kazakh dan Karakalpak. daripada dialek dari kelompok joging lainnya di Uzbekistan. Ciri-ciri ini mungkin menunjukkan bahwa suku Lokay pindah ke Movarounnahr lebih lambat dari suku-suku Uzbek lainnya. Legenda Lokais sendiri, yang dicatat oleh B. Karmysheva pada tahun 40-an, mengatakan bahwa pada awalnya mereka adalah salah satu dari 16 divisi suku Katagan Uzbekistan dan tinggal di Balkh. Di bawah penguasa Mahmudkhan (pada akhir abad ke-17), mereka pindah ke Hisar. Dr. Lord mengutip silsilah suku Katagan, yang dia ambil dari dokumen tertulis, mungkin dari akhir abad ke-17-awal abad ke-18. Di dalamnya, Lokai terdaftar sebagai salah satu dari 16 divisi (Urug) dari suku Katagan. Kurbashi Ibrahimbek lokal yang terkenal, dijuluki Napoleon.

KURAMINTSI (KURAMA)

Kuramintsy (Uzb. qurama; secara harfiah - terdiri dari bagian yang berbeda) adalah kelompok etnografi Uzbek, yang dibentuk dari berbagai suku dan klan Uzbek dan sebagian Kazakh. Berdasarkan asalnya, mereka adalah penghuni stepa yang menetap, hidup terutama di daerah yang berbagi habitat pengembara dan orang Sart itu sendiri, tinggal di sepanjang Sungai Angren di lembah Akhangaran di wilayah Tashkent. Juga, orang Kurama tinggal di beberapa desa di wilayah Andijan. Dalam jenis antropologis bagian dari kuram dan dalam beberapa fitur kehidupan sehari-hari, ada kesamaan dengan Kazakh dan Kirgistan. Mereka adalah pembawa dialek Kurama dari bahasa Uzbekistan, yang dekat dalam konten dan morfologi dengan Kazakh dan, pada tingkat lebih rendah, dengan pidato Kirgistan, sekarang dialek ini hampir hilang. Asal usul suku Kurama menjelaskan nama dirinya yang berarti bersatu padu. Menurut data historigrafik, di pinggiran pemukiman kuno seperti Tunken (sekarang Dukent), Abrlyk atau Sablyk (sekarang Oblik), Tila (sekarang Telov), serta lainnya yang terletak di pantai Sungai Angren, suku Turki berkeliaran, dan di pemukiman itu sendiri, terutama orang Sart dan pengembara yang miskin terpaksa pindah ke cara hidup yang mapan. Sebagai hasil dari asimilasi yang begitu cepat dari suku-suku berbahasa Turki stepa yang menetap dengan orang-orang Sart, dalam kondisi lembah tertutup, sebuah campuran terjadi, di mana orang-orang stepa yang menetap memainkan peran dominan, yang memasukkan elemen-elemen stepa ke dalam kehidupan mereka dan bahasa. Asimilasi seperti itu, di mana penghuni padang rumput memainkan peran dominan, sangat berbeda dari proses asimilasi yang terjadi di bagian lain Uzbekistan modern pada awal abad ke-19. di mana awal Sart dan Iran menang atas elemen stepa dan sebagian Turki. Kuramints, dilihat dari nama orang (kurama dalam bahasa Turki dikumpulkan) terdiri dari klan yang tidak terkait: Katagans, Durmen-Barlases, Barshalyks, Mangitais, Mogoltais, Kungrads (Baysun Kungrads), Kipchaks, Tarakts, Altai-Karpyks, Nogails. Menurut sumber lain, 5 genera dibedakan di antara kuram: teleu, dzhalair, tama, tarakly, jagalbayly.

SART

Sarts (Uzb. sartlar) adalah nama umum untuk beberapa kelompok penduduk yang hidup di Asia Tengah pada abad ke-18-19. Menurut TSB, sebelum Revolusi Oktober 1917, nama "Sart" dalam kaitannya dengan penduduk Uzbekistan dan sebagian dataran rendah Tajik digunakan terutama oleh orang Kirgistan dan Kazakh. Populasi awalnya menetap di Asia Tengah, yang menjadi bagian dari Uzbekistan modern. Untuk pertama kalinya, nama Sart dalam bentuk "sartaul" atau "sartakty" ditemukan dalam sumber-sumber Mongolia dan Tibet dari abad ke-11. penduduk Turkestan, kemudian umat Islam pada umumnya. Diduga kata tersebut berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti pedagang. Rupanya, istilah ini menjadi lebih luas setelah kampanye Jenghis Khan, karena dalam kronik resmi Mongolia negara bagian Khorezmshah disebut negara Sartaul. Meskipun sebenarnya, dalam sumber-sumber lokal negara bagian Khorezmshahs, nama ini tidak muncul sama sekali. Sebaliknya, nama etnis seperti Kangly, Turk, Yagma, Karluk, Turkmenistan digunakan. Dalam bentuk "Sart", nama etnis hanya muncul pada abad ke-16 dalam karya-karya Navoi dan Babur, di mana penduduk Tajik lokal di Asia Tengah disebut demikian. Pada abad ke-19, nama Sart digunakan oleh suku-suku nomaden untuk merujuk pada populasi menetap di Asia Tengah, terlepas dari asalnya. Warga mengidentifikasi diri mereka dengan nama daerah tempat mereka tinggal. Yang terbesar dari mereka adalah Tashkent, Kokand, Namangan, Khorezm, serta mereka yang pernah mendiami wilayah bekas Kokand Khanate. Direktur Institut Sejarah Akademi Ilmu Pengetahuan Republik Tatarstan R. Masov dalam buku "Tajiks: perpindahan dan asimilasi" (2003) menulis bahwa orang Sart adalah "orang campuran", yang muncul dari penggabungan Penduduk berbahasa Iran dengan pendatang baru Turki-Mongolia, dan campuran darah Tajik di antara orang-orang Sart jauh lebih banyak. Penyatuan suku-suku heterogen dengan nama "Sarts" disebabkan oleh kebutuhan untuk memisahkan beberapa nomaden Kyrgyz, Kazakh, Karakalpaks dan populasi yang menjalani gaya hidup menetap dan tanpa afiliasi suku. Turkmenistan menggunakan nama tat untuk menunjuk populasi menetap tanpa afiliasi kesukuan. Di Kokand Khanate, istilah "Sart" atau "Sartiya" digunakan dalam arti "penduduk perkotaan yang menetap" sebagai lawan dari istilah "nomaden". Arti yang sama diinvestasikan dalam konsep "Sarts" oleh para peneliti Rusia pada pertengahan abad ke-19. Jadi, L.N. Sobolev menulis: Sart bukan suku khusus, baik Uzbekistan maupun Tajik, yang tinggal di kota dan terlibat dalam perdagangan, disebut Sart dengan acuh tak acuh. Ini adalah semacam filistinisme, sebuah perkebunan, tetapi bukan suku. L.F. Kostenko mencatat bahwa kata "Sart" berarti nama-nama jenis kehidupan, pekerjaan, dalam terjemahan itu berarti seseorang yang terlibat dalam perdagangan, penduduk kota, pedagang.
Antropologi Sarts, Sarts memiliki tinggi sedang (pria rata-rata 1,69, wanita 1,51 m); kegemukan dengan mudah melewati mereka menjadi obesitas. Warna kulitnya gelap, rambutnya hitam, matanya coklat tua, janggutnya kecil. Menurut indeks kepala (85,39), serta menurut indeks tengkorak, mereka adalah brachycephals sejati. Tengkorak Sarts kecil, dahi sedang, alis melengkung dan tebal, mata jarang terletak tidak dalam garis lurus; hidungnya lurus, terkadang melengkung. Wajah umumnya oval. Terkadang tulang pipi yang sedikit menonjol, terletak di sudut mata yang sedikit dan jarak yang jauh antara orbit dengan jelas menunjukkan adanya darah "Altai", tetapi secara umum darah "Iran" mengambil alih.
Tentang bahasa orang Sart, kamus ensiklopedis F.A. Brockhaus dan I.A. Efron memberikan penjelasan berikut: “Orang Sart sangat mirip dengan orang Tajik, tetapi tidak seperti orang Tajik, yang hidup tersebar di antara mereka dan mempertahankan bahasa Persia mereka, orang Sart berbicara dengan dialek Turki khusus, yang dikenal sebagai Sart Tili. Pada awal abad ke-20, N. Sitnyakovsky menulis bahwa bahasa Sarts of Fergana adalah "murni" Uzbekistan.

Selama sensus umum pertama populasi Kekaisaran Rusia pada tahun 1897, ketika mendistribusikan populasi menurut bahasa dan kabupaten asli mereka, Sart dihitung secara terpisah dari Uzbek, Karakalpak, Kirghiz-Kaisak, Kashgarians, dan Kipchak.

Wilayah Kekaisaran Rusia 1897,	Sart	Uzbekistan	Kipchaks	orang Kashgaria
wilayah Fergana
wilayah Sydarya
wilayah Samarkand

Secara total, menurut sensus 1897, ada 968.655 orang Sart di Kekaisaran Rusia, sebagai perbandingan, jumlah orang Sart melebihi jumlah orang Uzbek (726.534 orang) dan di antara orang-orang kekaisaran yang berbicara dialek Turki-Tatar (dialek Turki) adalah yang terbesar keempat setelah hanya Kirghiz-Kaisaks (4084139 orang), Tatar (3737627) dan Bashkirs (1321363). Menurut kamus ensiklopedis Brockhaus dan Efron, jumlah total Sart mencapai 800 ribu orang, terhitung 26% dari total populasi Turkestan dan 4,4% dari populasi menetap, menurut data untuk tahun 1880. Kata Sart dalam kaitannya dengan Uzbek dan Tajik saat ini paling sering digunakan oleh tetangga mereka Karakalpaks, Kirgistan, Kazakh
Saat ini, kata sart dapat digunakan baik sebagai sapaan yang menghina maupun sebagai nama diri yang membanggakan. Pada periode pra-revolusioner, Sarts menonjol sebagai kelompok etnis yang terpisah dan dihitung secara terpisah dari kelompok etnis lain di Asia Tengah, termasuk Uzbekistan, selama sensus. Sart Yakubbek yang terkenal adalah penguasa negara bagian Yetishar (“Tujuh kota”) di Turkestan Timur. Pencipta sastra Chagatai, Babur dan Alisher Navoi, dalam karya tulis mereka mencatat keberadaan orang Sart bersama dengan orang lain yang mendiami wilayah Asia Tengah, tetapi tidak menganggap diri mereka sebagai kelompok etnis ini.

ORANG IRAN

Orang-orang Iran adalah sekelompok orang dengan asal yang sama yang berbicara bahasa Iran dari cabang bahasa Arya dari keluarga bahasa Indo-Ibrani. Saat ini didistribusikan di Iran, Afghanistan, Tajikistan, Turki, Pakistan, Irak, Suriah, Oman, Uzbekistan, Cina, Azerbaijan, Armenia, Georgia, Rusia. Etnonim "Iran" berasal dari nama historis "Iran" (berasal dari tanah Iran-Arya kuno). Etnogenesis, asal usul orang-orang berbahasa Iran dikaitkan dengan runtuhnya kontinum Indo-Iran, yang terjadi kira-kira pada awal milenium ke-2 SM. di bekas wilayah budaya Baktria-Margian kuno (Asia Tengah dan Afghanistan). Akibatnya, komunitas Indo-Arya, Mitania, dan Iran yang awalnya kompak muncul, yang ternyata dipisahkan oleh hambatan linguistik dan geografis.

Dari akhir II sampai akhir I milenium SM. ada ekspansi luas suku-suku berbahasa Iran dari wilayah Asia Tengah, sebagai akibatnya orang-orang Iran menetap di wilayah besar Eurasia dari barat Cina ke Mesopotamia dan dari Hindu Kush ke Utara. wilayah Laut Hitam. Pada akhir milenium 1 SM. Orang-orang Iran menetap di wilayah yang luas, termasuk dataran tinggi Iran, Asia Tengah, wilayah Hindu Kush hingga Indus, Xinjiang, Kazakhstan, stepa utara Kaukasus dan Laut Hitam. Orang-orang Iran kuno yang menetap dan setengah menetap: Persia kuno, Media, Parthia, Sagartii, Satagitii, Arei, Zarangian, Arachosia, Margia, Baktria, Sogdiana, Khorezmians. Orang-orang Iran nomaden: Saks, Saks of Khotan (yang menjadi orang menetap), Massagets, Dakhs, Parnis, Scythians, Sarmatians, Yazygs, Roxolans, Alans, Hephthalites, Chionites. Disintegrasi sejak abad III. IKLAN Pengembara berbahasa Iran di stepa Eurasia dan asimilasi bertahap oleh pengembara Turki dan mungkin Slavia. Ekspansi pertama dari Persia Tengah, dan kemudian keturunannya dari bahasa Persia Baru ke seluruh wilayah Iran Raya dan asimilasi banyak dialek Iran lokal olehnya. Akibatnya, komunitas Persia-Tajik yang luas terbentuk dari Hamadan hingga Ferghana, berbicara dengan dialek yang terkait erat. Mulai dari abad kesepuluh. orang-orang Movarounnahr dan Khorasan yang berbicara bahasa Persia-Dari menyebut diri mereka "tozik" - yaitu, orang Tajik. Perpindahan yang luas, tetapi jauh dari lengkap, bahasa Tajik oleh dialek Turki di Asia Tengah dan Afghanistan utara dan pembentukan negara Uzbekistan dengan tradisi Iran yang mapan.
Orang Iran modern adalah orang Persia dan Tajik. Di wilayah timur Afghanistan, orang Tajik tertarik pada orang Tajikistan di Tajikistan. Orang Iran modern lainnya: Pashtun (Afghanistan), Kurdi, Baloch, Mazenderans, Gilans, Lurs, Bakhtiar, Khazar (keturunan prajurit Mongol), Charaimaks (menemukan substratum atau adstratum Turki), Tats, Talysh, Ossetia, Yases, Bashkardi, Kumzari, Zaza , Gorani, Ormurs, Parachis, Vanetsi, Ajams, Khuvalas, Pamir peoples - satu set beragam kelompok etnis pegunungan tinggi (Shugnans, Rushans, Vakhans, Bartangs, Oroshorvs, Khufs, Sarykols, Yazgulyams, Ishkashims, Sanglichshims, , Yidga), Yagnobs (dialek peninggalan bahasa Sogdiana).
Budaya Iran memiliki pengaruh besar pada masyarakat Timur Tengah, Kaukasus, Asia Selatan, serta perantau Eurasia dan keturunannya dalam berbagai bentuk: dalam bentuk budaya perantau berbahasa Iran, kekuatan Achaemenid dan Sassanids, atau budaya Persia-Muslim. Interaksi dengan orang-orang lain di wilayah Iran dan asimilasi ekstensif populasi berbahasa Iran di komunitas etno-linguistik baru menyebabkan penetrasi banyak elemen budaya Iran ke dalam tradisi masyarakat yang tidak berbahasa Iran. Buku "Avesto" menyebutkan orang-orang Turkestan yang jatuh di bawah kekuasaan Achaemenids dan Sassanids. Di antara orang-orang ini, orang-orang Tur (Khura) juga disebutkan. Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang dengan nama umum "Turk" di zaman kuno tinggal di wilayah yang disebut Turan. Dalam buku Abulkasym Firdavsiy "Shahname" ditulis tentang hubungan antara Iran dan Turan. Etnogenesis banyak orang berbahasa Turki (Azerbaijan, Turkmenistan menetap, Uzbek, Uighur) terjadi di substrat Iran yang signifikan.

Komposisi suku Kirgistan pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16
(menurut Majmu at-Tawarikh)

Sayap kiri(tali sol)	Sayap kanan(Dia tali)					Grup Bulgachi(Ichkilik)
"Leluhur" Kuu uul atau Kubul	"Leluhur" Ak Kuu uul (Ak uul) atau Otuz uul					"Leluhur" Ak uul atau Salvas biy bulgachy
				Kara-bagysh	Mongolia
saruu	bugoo					Boston
kushchu	sary bagysh					teyit
munduz	doolo					kydyrsha
basyz	asin					doolo
jeon bagysh	dzhediger					Permen
kytai	sayak					joo kesek
Jetigen	kara-choro		bagysh			kesek
Anda	cherik		suu murun			Avatar
	bahasa		keldike			orgu
	selamat		baaryn			noigut
						Kypchak

Catatan: Nama-nama suku dicetak miring, melengkapi komposisi asosiasi menurut legenda abad ke-19-20. Komposisi suku utama Kirgistan tidak berubah, secara bertahap diisi kembali dengan kelompok-kelompok asing kecil yang terpisah, yang menjadi sasaran okyrgyzization. Misalnya: kalmak, kong(u)rat, jetigen dan lain-lain.
Sejumlah besar etnis suku terus berada di pangkuan tiga formasi suku, yang terdiri dari: 1. Di Kanat (sayap kanan): Sarybagysh, Bugu, Sayak, Solto, Zhediger, Tynymseit, Monoldor, Bagysh, Baaryn, Basyz, Cherik , Zhoru, Beru, Bargy, Karabagysh, Tagay, Sary, Adyge (Adigine?), Mungush. Dari akhir abad XV. dan sampai hari ini menempati bagian utara dan timur Kirgistan. Menurut A. Tsaplisk, tali terdiri dari dua kelompok: Adyge (Adigine?) dan Tagay, menyatukan tujuh klan: Bugu, Sarybagysh, Solto, Sayak, Cherik, Chonbagysh (direkam dalam tali garam oleh historiografi resmi), Basyz. Menurut historiografi Soviet Kirgistan, tali dibentuk dari enam kelompok: Adyge (Adigine?), Tagay (Bugu, Sarybagysh, Solto, Zhediger, Sayak), Mungush, Monoldor, Kara-Choro (Cherik, Bagysh, Baaryn), Kara -Bagis.
2. Sol Kanat (sayap kiri), yang meliputi suku: Kushchu, Saruu, Munduz, Zhetider, Kytay, Chonbagysh, suku lain, Bassyz. Menurut A.Tsapliska, Sol Kanat dibentuk oleh tiga klan: Saruu, Kushchu, Munduz.
3. Tali Ichkilik, yang menyatukan suku Kypchak, Naiman, Teyit, Kesek, Tookesek, Kangy, Boston, Noigut, Dioioliyo (Doolos?).
Zona pemukiman suku Kirgistan: Bugu menduduki pantai selatan Danau Issyk-Kul dan kaki lembah Ili, dekat Sungai Tekes; Lembah Sarybagysh Kemin dan barat laut danau Issyk-Kul; Solto, Saruu, Kytai, Kushchu di lembah Chui dan di Talas; Sayak di tepi Danau Son-Kul, di Suusamir dan di Ketmen-Tyube; Monoldor dan Cherik di Tien Shan Tengah dan di Turkestan timur; Adyge (Adigin?) di Alai dan Pamir; Ichkilik Kanat (Teyity, Keseki), Kushchu, Munduz dan Basyz di barat Lembah Ferghana; Mongush, Bagysh dan Karabagysh di timur Lembah Ferghana.

Alamat tetap publikasi ini:
http://library.ua/m/articles/view/HISTORY-FORMATION-UZBEK-PEOPLE

Video untuk publikasi

Suka

Suka Cinta Ha ha wow Sedih Marah