Kapan orang menggunakan kritik non-konstruktif?

1. Ketika orang tidak bisa melakukan sebaik lawan yang mereka kritik.

Mereka menggunakan kritik non-konstruktif untuk meremehkan keunggulan lawan, karena. dalam diri mereka, mereka tidak bisa bersukacita atas keberhasilan dan prestasi lawan.

2. Ketika orang berpikir bahwa mereka telah melakukan sesuatu atau bertindak dengan sempurna, tetapi pada saat yang sama mereka tidak melakukannya.

Mereka secara tidak konstruktif mengkritik pekerjaan orang lain, berpikir bahwa mereka dapat lebih meningkatkan pekerjaan mereka sendiri, dan meremehkan pekerjaan orang lain.

3. Upaya untuk mendapatkan kekuasaan atas orang lain dengan menurunkan harga dirinya dengan kritik yang bias.

4. Upaya untuk menonjolkan diri di atas orang lain, karena kurang percaya diri.

5. Mencoba mencari seseorang untuk disalahkan atas kegagalan Anda sendiri.

6. Seseorang terlalu berlebihan untuk menilai sesuatu secara objektif.

7. Seseorang takut untuk menunjukkan perasaan yang tulus, tidak tahu bagaimana membuat pujian.

8. Mencoba menetapkan standar tinggi yang tidak dapat dicapai untuk mendapatkan yang tidak mungkin.

Kritik yang tidak membangun selalu menimbulkan ketidaksukaan dan penolakan terhadap orang lain.

Kritik negatif selalu berdampak negatif pada siapa pun, sehingga menurunkan motivasinya.

Kritik negatif selalu bersifat destruktif dan membawa kecaman, permusuhan, penolakan terhadap orang lain (tindakan dan selera mereka).

Jika Anda tidak perlu untuk diri sendiri,atau kepada orang lain, berhenti. Mungkin - ini karena ketakutan internal dan keraguan diri. Atau Anda telah mengadopsi model perilaku seseorang.

Cara termudah untuk berhenti mengkritik orang lain secara tidak konstruktif adalah dengan mendapatkan kepercayaan diri.

Asumsi apa pun, pada prinsipnya, dapat dikritik. Objektivitas ilmiah adalah bahwa siapa pun dapat mengkritik. Karl Raimund Popper

Setiap hari kami menerima kritik dari banyak orang. Perilaku, pernyataan, penampilan, dll. dapat dievaluasi, dan evaluasi ini tidak selalu menyenangkan. Jika pandangan yang bermakna dari orang asing dapat diabaikan, maka pernyataan kerabat atau teman terkadang dianggap sangat menyakitkan. Namun, kita sendiri juga menilai orang lain. Bagaimana cara mengungkapkan pendapat dengan benar agar tidak menimbulkan emosi negatif?

Kritik dan Jenisnya

Memiliki pendapat dan mengungkapkannya dengan lantang adalah normal. Itulah yang disebut kritik. Yang penting adalah bagaimana itu disajikan. Kritik konstruktif bertujuan untuk berguna, untuk menunjukkan kesalahan dan bagaimana memperbaikinya. Dinyatakan dalam bentuk saran, analisis objektif, rekomendasi. Kritik destruktif juga merupakan cara untuk memberikan penilaian, tetapi tidak membawa manfaat apa pun. Metode ini digunakan untuk membuat seseorang kehilangan kesabaran dan, di bawah pengaruh emosi sesaat, meninggalkan rencananya.

Prinsip kritik yang membangun

• Objektivitas. Ekspresikan pendapat Anda, tetapi jangan berpura-pura bahwa itu adalah satu-satunya yang benar.
• Kekonkretan. Fokus pada poin tertentu, bukan pada keseluruhan pekerjaan.
• Argumentasi. Tunjukkan apa penilaian Anda didasarkan, membenarkan pendapat Anda.
• Pengalaman dan praktek. Contoh dari kehidupan pribadi sangat terbuka. Beri tahu kami bagaimana Anda menghindari kesalahan atau memperbaikinya.
• Profesionalisme. Jika Anda berpengalaman dalam masalah yang Anda kritik, maka Anda akan didengarkan. Jika tidak, Anda berisiko dicap sebagai amatir.
• Tidak ada transisi ke kepribadian. Kritiklah karya, bukan orangnya, tunjukkan rasa hormat pada lawan.
• Fokus pada hal-hal positif. Menunjukkan kekurangan dari karya tersebut, jangan lupa untuk menyebutkan kelebihannya.

Cara mengkritik

Saat mengevaluasi tindakan orang lain, penting agar dia mendengar apa yang Anda katakan. Berikut adalah beberapa aturan untuk kritik yang membangun:

1. Ekspresikan pendapat Anda saat Anda berhadapan langsung dengan seseorang. Hormati lawan Anda, jangan membuat kesalahannya di depan umum.
2. Sarankan solusi untuk masalah tersebut. Bantuan dengan nasihat atau perbuatan, jika tidak, arti kritik tidak akan jelas.
3. Tetap tenang. Lawan akan menanggapi pernyataan agresif dengan agresi.
4. Evaluasi pekerjaan tepat waktu. Jika kritik membangun diungkapkan setelah waktu yang lama, Anda akan dianggap sebagai orang yang suka bertengkar dan pendendam.
5. Ganti momen negatif dengan pujian. Seseorang akan merasa bahwa dirinya dihargai, meskipun melakukan kesalahan. Dia akan mencoba untuk membenarkan kepercayaan dan tidak akan membuat kesalahan seperti itu di masa depan.
6. Kritik adalah dialog. Biarkan lawan bicara. Mungkin dia tidak bisa mempengaruhi situasi yang menyebabkan kesalahan.
7. Anda tidak bisa mengkritik dengan merujuk orang lain. Bertanggung jawab atas kata-kata Anda, jika tidak, Anda akan dituduh menyebarkan gosip.
8. Ketika penyebab kesalahan dan solusi ditemukan, tinggalkan pertanyaan ini. Tidak perlu terus menerus mengingatkan lawan akan kesalahannya.
9. Jika lawan merasa kesal dan tidak dapat memahami kata-kata Anda dengan baik, tunda percakapan untuk sementara waktu.

Lingkup kritik yang membangun

Mengevaluasi tidak semudah kelihatannya. Kadang-kadang bahkan seorang kritikus yang sangat terkendali dapat kehilangan kesabaran dan menjadi terlalu emosional. Tetapi ada area di mana kritik destruktif tidak dapat diterima dalam hal apa pun.

Yang pertama berkaitan dengan hubungan pemimpin-bawahan. Dengan bantuan kritik yang membangun, perlu untuk memperbaiki tindakan karyawan. Jika tidak, orang tersebut akan berkinerja buruk dan harus dipecat.

Daerah lainnya adalah pendidik (orang tua, guru) – anak. Kritik yang merusak mengurangi harga diri orang kecil. Jika seorang anak terus-menerus diberitahu bahwa dia melakukan segalanya dengan buruk, maka dia tumbuh menjadi kepribadian yang lemah dan tidak aman.

Bidang ketiga adalah pendidikan. Kritik konstruktif dari guru membimbing siswa, membantu menghilangkan kesalahan dan mendapatkan pengetahuan baru. Penilaian negatif memiliki efek sebaliknya - keinginan untuk belajar menghilang, pengetahuan tidak diperoleh.

Contoh kritik yang membangun

Betapa mudahnya mengekspresikan pendapat Anda di bawah pengaruh emosi ... Hasil dari kritik yang merusak adalah kebencian dan keengganan untuk mendengarkan. Tetapi Anda dapat mengatakan hal yang sama dengan kata-kata yang berbeda. Mari kita lihat beberapa contoh.

• “Apa yang Anda pikirkan ketika Anda menulis laporan? Ini tidak bagus! Ubah semuanya segera!"

Tidak ada yang suka bos yang kasar. Lebih baik mengatakan tentang kekurangannya dengan cara yang berbeda:

• “Ivan Ivanovich, Anda adalah spesialis yang baik, tetapi angka-angka di kolom terakhir laporan itu salah. Perbaiki mereka. Saya harap Anda akan lebih berhati-hati lain kali. Ketekunan dan tanggung jawab Anda adalah kualitas yang berharga bagi perusahaan kami.”

• "Kenapa kau memakai gaun yang mengerikan itu? Warnanya buruk dan tergantung padamu seperti karung."

Setelah frasa seperti itu, pertengkaran dengan seorang teman dijamin. Lebih baik ulangi:

• “Aku sangat menyukai gaun yang kamu kenakan di akhir pekan. Ini juga menekankan sosok, dan warna pada wajah. Dan pakaian ini terlalu pucat untukmu. Selain itu, Anda memiliki sosok yang cantik, dan gaun ini menyembunyikannya.

• "Daging! Anda tidak dapat menghubungkan beberapa kata! Kamu berbicara omong kosong!"

Sebuah argumen di lingkungan kerja akan meningkat menjadi pertengkaran jika kedua lawan tidak terkendali. Lebih baik mengatakan:

• “Tidak perlu kasar. Saya pikir Anda harus meminta maaf. Jangan terburu-buru untuk menjawab lain kali. Anda terlalu emosional. Tenang dulu, konsultasikan, lalu ungkapkan pendapat Anda.

Bagaimana tidak menanggapi kritik

1. "Saya dikritik, jadi saya tidak akan berhasil." Harga diri yang rendah adalah langkah pertama menuju kegagalan. Sekalipun hasil pekerjaan yang dilakukan ternyata tidak sempurna, ini bukan alasan untuk berkecil hati. Anda harus selalu percaya pada diri sendiri, dan kritik akan membantu memperbaiki situasi.
2. “Mereka berbicara kepada saya terlalu emosional, yang berarti saya melakukan semuanya dengan buruk.” Yang penting bukan bentuk penyajian penilaiannya melainkan isinya. Kritik konstruktif dan destruktif dapat diungkapkan terlalu emosional. Ini semua tentang orang yang menyuarakan pendapat mereka. Di sini penting untuk membuang emosi yang tidak perlu dan mendengarkan rekomendasi yang bermanfaat.
3. “Mereka mengkritik saya. Kami harus segera merespons." Reaksi instan terhadap penilaian tidak selalu baik. Jika kritik itu merusak, lawan berbicara dengan suara tinggi, maka ada risiko Anda akan ditarik ke dalam keadaan emosional ini, dan pertengkaran akan menghasilkan komunikasi. Lebih baik istirahat, tenang dan pikirkan jawaban Anda.
4. “Jika mereka mengkritik saya, maka mereka akan mencari kesalahan saya.” Lihat evaluasi orang lain sebagai bantuan, bukan sebagai cara untuk membuat Anda kehilangan keseimbangan. Dikritik? Tidak menakutkan. Sekarang Anda tahu apa yang tidak boleh dilakukan, dan jangan membuat kesalahan di masa depan.
5. "Saya tidak peduli jika mereka mengkritik saya." Kurangnya respons terhadap penilaian sama buruknya dengan respons instan. Pikirkan tentang apa yang ada di balik kritik? Mungkin Anda dalam bahaya, dan lawan memperingatkan tentang hal itu.
6. "Saya frustrasi dengan kritik sehingga saya tidak bisa berbuat apa-apa." Jangan mengambil pendapat orang lain ke dalam hati. Kritik yang membangun memberikan kesempatan untuk menghindari kesalahan atau memperbaikinya. Hal utama adalah menjadi kurang emosional ketika membuat keputusan.
7. “Mereka mengkritik saya karena mereka tidak menyukai saya / bertengkar / mereka iri dengan saya …” Pencarian motif dapat mengarah pada hasil yang sebaliknya. Saat Anda mencari alasan kritik, waktu untuk mengoreksi kesalahan akan hilang. Lebih penting untuk memahami apa yang mereka katakan, dan bukan mengapa mereka melakukannya.
8. “Semua orang mengkritik saya karena mereka tidak mengerti apa-apa.” Jika orang yang berbeda memberikan penilaian yang sama, pikirkanlah, mungkin Anda melakukan sesuatu yang salah.
9. "Mereka tidak memberi tahu saya apa pun, jadi saya melakukan semuanya dengan benar." Kritik tidak selalu eksplisit. Misalnya, bawahan atau orang yang tidak dikenal tidak dapat berbicara secara terbuka. Namun, beberapa tindakan atau kata-kata mungkin merupakan kritik tersembunyi. Penting untuk melihatnya dan mengambil tindakan jika akal sehat menang dalam penilaian, dan bukan emosi.

Mengkritik dengan benar. Tetapi jika memungkinkan, lebih baik menahan diri dari pernyataan. Kritik dapat melukai dan menghancurkan hubungan baik.

Kemarin kami sudah menulis artikel tentang. Apa pun yang Anda lakukan, Anda akan dikritik. Selain itu, mereka akan mengkritik dan memberikan komentar bahkan ketika Anda telah mencapai beberapa keberhasilan yang signifikan dalam bisnis baru. Artinya, tidak selalu kritik benar-benar terjadi.

Bayangkan sebuah situasi. Anda bercita-cita untuk sesuatu, Anda baru saja mendapatkan sesuatu dan tiba-tiba ada orang yang mulai memarahi, ungkapkan hal negatif dan ketidakpuasan dengan inisiatif Anda. Hal ini dapat diungkapkan dengan cara yang berbeda. Mulai dari fakta bahwa "Anda melakukan sesuatu yang salah" dan diakhiri dengan "tidak ada yang membutuhkannya." Singkatnya, untuk terus bertindak dengan cara Anda sendiri tanpa melihat ke belakang bahkan pada hal negatif seperti itu dari luar.

Pertama-tama, Anda perlu memahami itu kritik itu biasa. Hanya mereka yang tidak melakukan apa-apa yang tidak melakukan kesalahan. Persis sekaligus kritikan biasanya diterima oleh mereka yang sibuk dengan bisnis. Tidak heran ada pepatah di antara orang-orang: "Inisiatif menghukum pemrakarsa." Dalam pengertian ini, keberadaan kritik saja tidak terlalu buruk. Jadi Anda melakukan sesuatu dan mendapat reaksi. Mungkin tidak memadai atau menyakitkan, tetapi seringkali lebih baik daripada tidak sama sekali.

Kritik dari orang yang kompeten dan berpengetahuan akan lebih berharga. Dalam hal ini, kritik mereka akan membangun dan akan membawa nasihat yang bermanfaat. Seringkali, kritik membawa ide dan pemikiran yang sangat berharga tentang bagaimana melakukan sesuatu dengan lebih baik. Orang yang mengatakan sesuatu harus didengarkan.

Tapi ada kalanya kritik itu destruktif untuk satu alasan atau lainnya. Mungkin mereka menginginkan Anda, atau hanya saja orang itu tidak dalam kondisi yang memadai dan Anda jatuh di bawah tangannya yang panas. Kita semua adalah manusia dan apa yang disebut faktor manusia tidak dapat diabaikan. Anda selalu perlu memikirkan apakah kritik ini atau itu benar-benar membangun dan apakah itu harus diperhatikan sama sekali. Logika juga akan membantu Anda memahami motif pengkritik. Penting tidak hanya untuk mendengarkan kritik, tetapi juga untuk mampu. Pada saat yang sama, itu perlu, yang belum tentu sesuai dengan pendapat orang lain.

Tanda-tanda kritik yang tidak membangun

Ketika Anda dikritik membawa satu negatif dan pada saat yang sama tidak menawarkan alternatif apapun- tanda yang jelas dari posisi yang tidak konstruktif, yang dapat dengan aman disamakan dengan kebisingan informasi dan tidak bereaksi dengan cara apa pun. Dan frasa seperti "Anda melakukan sesuatu yang salah", "Anda tidak akan berhasil" atau "mendapatkan pekerjaan normal (dalam arti Anda melakukan omong kosong)" - semua ini dapat dengan aman disebut frasa kosong yang hanya perlu Anda coba tidak Untuk memperhatikan. Apalagi jika penilaian tersebut tidak didasarkan pada fakta objektif.

Terkadang kamu bisa mengkritik karena cemburu atau hanya karena mereka ingin Anda menjadi seperti kebanyakan orang biasa. Terkadang kritik yang tidak membangun bisa memiliki maksud yang baik. Namun, kita semua tahu kebijaksanaan rakyat bahwa "jalan menuju neraka diaspal dengan niat baik."

Anda hanya perlu tahu itu akan selalu ada orang yang benar-benar tidak menyukai apa yang Anda lakukan. Misalnya, ada lawan agresif dari smartphone iPhone. Terlepas dari kenyataan bahwa secara objektif, iPhone secara tradisional menjadi standar untuk seluruh pasar smartphone. Tidak peduli seberapa keren apa yang Anda lakukan, tidak hanya akan selalu ada lawan, tetapi bahkan pembenci. Ini baik-baik saja.

Misalnya, pencipta mobil yang terjangkau Henry Ford Pada suatu waktu mereka menganggap hampir Sakit mental. Namun, dia tidak memperhatikan kritik ini dan terus bergerak dengan sengaja menuju tujuannya. Anda mungkin dikelilingi oleh sudut pandang yang berbeda dan mungkin ada kritik yang berbeda. Anda selalu perlu melihat butiran rasional dalam segala hal, dan Anda tidak boleh bereaksi terhadap emosi kosong atau omong kosong.

Jadi, kritik destruktif- ini adalah kritik, yang bukannya membantu penyebabnya, tetapi menghalanginya. Kritik semacam itu dapat ditujukan untuk merusak kepercayaan diri Anda, mempermalukan, dan sebagainya. Psikolog menyebut kritik destruktif sebagai bentuk perilaku pasif-agresif, dan juga bisa menjadi bentuk manipulasi.

Misalnya, Anda dihina dengan harapan bahwa Anda akan mengambil posisi bertahan, mulai membuat beberapa kesalahan, atau bahkan mungkin segera menyerah pada ide baru. Psikolog berpengalaman menyarankan untuk memperlakukan kritik yang salah dan tidak berdasar tanpa emosi dan menganggapnya sebagai salah satu bentuk manipulasi Anda. Jika Anda mengayunkan emosi, Anda dapat melakukan apa yang diharapkan dari Anda. Menahan diri akan membantu Anda tidak jatuh ke dalam spiral emosional dan akan memungkinkan Anda untuk tetap tenang dalam mengambil keputusan.

Pada akhirnya, dapat diasumsikan bahwa orang yang mengkritik Anda sama sekali tidak cemburu dan tidak mencoba memanipulasi Anda. Mungkin penilaiannya salah pada prinsipnya, atau dia tidak memiliki informasi lengkap tentang masalah tertentu. Dalam situasi ini, seseorang harus mengabaikan kritik atau mempertahankan sudut pandangnya dengan argumen.

Seringkali orang yang telah memilih jalan hidup yang sedikit tidak biasa dapat menjadi sasaran kritik palsu. Orang yang sederhana, melihat bahwa Anda berbeda darinya, mungkin, dengan niat baik, mencoba mengembalikan Anda ke jajaran orang "normal" yang sama seperti dia. Tapi siapa yang menentukan apa yang normal dan apa yang tidak?

© -

Orang-orang bertukar informasi, seperti halnya semua makhluk hidup di bumi. Bahkan bakteri berkomunikasi satu sama lain menggunakan bahan kimia tertentu. Mereka memberi tahu tetangga mereka di koloni mikroba apa yang terjadi di luar populasi mereka. Bagaimana dengan makanan, dengan oksigen, dengan bakteri dan virus musuh, dan secara umum ... apakah ada kehidupan di balik cawan Petri.

Dalam psikologi, ada banyak pembicaraan tentang pesan - "saling memukul". Ini adalah situasi ketika kami saling memberi tahu bahwa kami menyenangkan dan diterima satu sama lain. Ini seperti saling melengkapi, tetapi dalam kehidupan sehari-hari dukungan positif seperti itu kurang terlihat dan terjadi hampir secara otomatis. Kami menyukai seseorang, kami mengiriminya sinyal bahwa dia baik-baik saja, dan dia mengembalikan hal yang sama kepada kami.

Tetapi orang-orang tidak hanya saling memuji. Banyak hal dalam hubungan dan interaksi yang OK dan banyak yang tidak. Jadi, bagian yang tak terpisahkan dari interaksi psikologis adalah memberi tahu orang lain bahwa Anda merasa tidak nyaman dalam suatu hubungan. Ngomong-ngomong, ini juga penting. Setiap orang memiliki neuron cermin yang menentukan kemampuan berempati, tetapi empati sebagian besar masih merupakan masalah imajinasi. Orang-orang memperhitungkan apa yang dikatakan pengalaman mereka sendiri. Akibatnya, mereka dapat melakukan dengan orang lain sebagai isi dari jiwa mereka mendikte mereka. Jauh dari fakta bahwa orang lain menginginkan persis seperti yang kita pikir kita inginkan di tempat mereka. Jadi, sangat berguna untuk berkomunikasi dengan kata-kata bahwa saya tidak sehat, saya tidak menginginkannya seperti ini, tetapi saya menginginkannya secara berbeda. Bahkan, untuk memberi tahu lawan bahwa perilakunya tidak diinginkan.

Poin lain yang diperlukan dalam suatu hubungan adalah kesempatan untuk mengomunikasikan sudut pandang Anda, untuk memberi tahu bagaimana Anda melihat situasi ini atau itu. Jadi untuk berbicara, periksa peta dunia. Apakah Anda melihat apa yang saya lihat? Apakah kita membicarakan hal yang sama atau hal yang berbeda? Visi situasi mungkin berbeda. Adanya satu sudut pandang dapat meniadakan yang lain, sehingga otomatis salah.

Sebenarnya, kedua jenis komunikasi ini menjadi dasar kritik. Secara alami, setiap orang dapat mengatakan ini dengan cara yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda. Dalam hal ini, ada beberapa jenis kritik:

1. Konstruktif ketika pesan dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan yang ada, meningkatkan hubungan, saling memahami dengan lebih baik. Pada saat yang sama, orang yang mengkritik:

Dibuang dengan ramah.
- tidak melewati batas sosial
- tidak masuk ke ruang pribadi yang dikritik
- tertarik untuk mengembangkan beberapa solusi baru
- siap untuk menyerahkan posisi mereka demi konsensus
- melakukannya tepat waktu, mis. ketika perbaikan memungkinkan
- dapat dengan jelas menjelaskan apa yang dia inginkan.

2. Non-konstruktif kritik dikaitkan dengan situasi di mana itu tidak berguna. Ini dapat diberikan:

Sudah terlambat (Anda seharusnya melakukannya...)
- orang yang tidak kompeten (jika saya seorang pilot ...)
- tidak berlaku untuk situasi tertentu (apa yang harus dilakukan dengan anak yang berisik, tanpa mengetahui mengapa anak itu berisik)
- arti kritik bertentangan dengan keinginan yang dikritik (saya perlu membeli bukan apel, tetapi pir. Apa yang harus saya lakukan jika saya ingin pir?)
- berdasarkan pengalaman orang lain, yang nilainya diragukan (inilah kakek buyut saya pada tahun 1812 ...)

3. Merusak kritik, pada kenyataannya, bukanlah kritik, tetapi suatu bentuk agresi. Tidak ada yang mencari konsensus, tetapi memuaskan kebutuhan emosional mereka dengan melepaskan segala macam hal negatif pada yang dikritik. Atau dalam hal ini kritik digunakan sebagai alat manipulasi. Pesan utama dari kritik tersebut adalah untuk menurunkan lawan setidaknya satu langkah lebih rendah dan menang karena ini. Suruh orang lain melakukan apa yang diinginkan kritikus. Dan jika Anda tidak memaksa mereka untuk melakukannya, setidaknya buat yang dikritik merasa bersalah dan malu.

Pada saat yang sama, kritikus biasanya tidak dapat menjelaskan dengan tepat apa yang tidak disukainya secara spesifik, apa yang perlu dilakukan untuk menyukainya ("bunuh diri di dinding" dan komentar absurd tidak masuk hitungan). Kritiknya terdengar seperti perintah dan penghinaan. Kritik semacam itu seringkali didasarkan pada penilaian terhadap kepribadian orang yang dikritik.

Belum tentu kritik destruktif - itu op dan sumpah serapah. Lebih sering daripada tidak, semuanya berjalan cukup tenang dan bahkan menyamar sebagai niat baik. Kritik destruktif semacam itu ditutup-tutupi untuk mengurangi kemampuan korban membela diri atau entah bagaimana meningkatkan dan menjadi lebih baik. Konsensus dan instruksi yang tepat tidak termasuk dalam rencana, karena tidak ada gunanya menuangkan emosi negatif ke korban.

Misalnya, nasihat yang tidak diminta seringkali merupakan kritik yang merusak. Seorang ibu mertua, makan kue menantu perempuan, mungkin memberikan ungkapan "jika Anda ingin membuat kue yang benar-benar enak, maka Anda perlu membeli produk dengan kualitas yang lebih baik." Ini sering menyiratkan bahwa "kue yang Anda anggap baik itu menyebalkan karena Anda memasukkan semua jenis sampah ke dalamnya", yang berarti "Anda adalah nyonya rumah yang sampah." Kritik semacam itu sangat sering disamarkan sebagai harapan untuk kebaikan, tetapi sebenarnya kritik semacam itu sangat sedikit peduli tentang kue jenis apa yang akan keluar selanjutnya.

Varian kedua dari kritik destruktif terselubung adalah "IMHO kritis". Orang-orang mengekspresikan penilaian negatif mereka tentang apa pun sebagai aksioma. Karena begitulah cara mereka melihatnya. Mereka menolak untuk berdiskusi atau entah bagaimana masuk ke dalam diskusi tentang apa yang tidak mereka sukai. Ide utamanya adalah mereka bisa mengatakan hal-hal buruk dalam bentuk apa pun, dan orang lain harus mendengarkannya. Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan diharapkan untuk setiap bak kotoran yang mereka tuangkan pada yang dikritik.

Sekali lagi, banyak yang datang dari masa kanak-kanak. Seringkali kritik dari orang tua justru tidak membangun, melainkan manipulatif. Mereka mencoba untuk menimbulkan perasaan bersalah dan malu pada anak. Setelah anak, ini disajikan sebagai manifestasi cinta. Lagi pula, jika Anda tidak mengkritik, maka seseorang tidak akan tumbuh dari seorang anak. Jika mereka mengkritik, lalu mereka mencintai, maka mereka tidak peduli tentang Anda. Jika tidak ada yang mengkritik Anda, maka tidak ada yang membutuhkan Anda. Semakin keras kritiknya, semakin bermanfaat. Setiap orang harus menanggung kritik, karena itu "untuk kebaikan"

Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa mitos tentang kritik dan signifikansinya dalam kehidupan:

1. Hanya pengecut yang tidak percaya diri yang tidak suka dikritik.. Padahal, di antara aliran kritik terhadap siapa pun, sebagian besar diisi oleh kritik non-konstruktif dan destruktif. Untuk tujuan apa kritik semacam ini harus dicintai dan ditoleransi? Mereka tidak banyak berguna dalam hidup. Selain emosi yang tidak menyenangkan dari invasi perbatasan, seseorang tidak menerima apa pun. Dalam hal ini, orang lemah dapat disebut sebagai orang yang tidak melindungi dirinya dari arus informasi penting yang tidak berguna, tidak mengatakan "tidak" kepada "kritikus jahat".

2. Orang yang kritis selalu memberikan kesempatan kepada seseorang untuk melihat dirinya dari sisi lain.. Bahkan, kritikus memiliki pandangan yang sangat spesifik dan jauh dari bias. Seringkali mereka hanya memproyeksikan masalah mereka ke orang lain. Informasi tentang dunia batin dan kritik konflik batin sama sekali tidak berguna bagi kebanyakan orang.

3. Orang-orang di sekitar Anda tahu lebih banyak tentang Anda, jadi Anda perlu mendengarkan apa yang mereka katakan kepada Anda.. Pernyataan ini sesuai dengan nomor 2. Dan bahkan jika mereka tahu lebih banyak, sama sekali tidak perlu bahwa pendapat mereka tentang apa yang mereka ketahui akan menjadi benar dan perlu.

4. Jika Anda mengatakan "A", bersiaplah untuk dirajam.. Banyak yang percaya bahwa setiap tindakan Anda melepaskan ikatan tangan orang lain untuk segala jenis agresi. Ini seperti "Saya pergi keluar dengan rok pendek, jangan mengeluh tentang diperkosa, saya ingin." Jika Anda memposting foto, dapatkan bak "IMHO" cokelat di wajah. Menulis tentang sesuatu yang pribadi di buku harian, bersiaplah untuk mencampur kepribadian Anda dengan kotoran.

5. Jika saya ingin baik untuk seseorang (bahkan secara teoritis), maka saya tidak bisa menahan diri. "Baik" adalah konsep yang sangat longgar. Tidak semua hal baik dibutuhkan.

6. Jika Anda dikritik, mereka menginginkan Anda baik-baik saja.

7. Tanpa kritik, Anda tidak bisa menjadi lebih baik dari sekarang.. Dan jika Anda menolak untuk mendengarkan komentar kritis dalam pidato Anda, maka orang-orang akan berhenti mencintai Anda.

Mengapa kritikus melakukan ini? Salah satu faktor paling serius yang mendorong kritik destruktif dan bagian dari kritik non-konstruktif adalah kehadiran diri yang melambung. "Saya" sangat penting, "pendapat saya sangat penting" untuk semua orang, tidak dapat disangkal. Jika Anda mengatakan bahwa pendapat saya tidak penting bagi Anda, maka saya bisa berhenti mencintaimu (saya akan mencela Anda!). Anda tidak bisa memikirkan hal yang lebih buruk dari ini. Dan saya tidak akan pernah memberi tahu Anda pendapat saya lagi. Ini seperti kutukan.

Alasan lain, yang tidak kalah pentingnya, adalah kebiasaan masa kanak-kanak yang terkait dengan kritik. Orang terkadang tidak memikirkan hubungan lain, persahabatan dan cinta. Artinya, bagaimana, itu saja, dan tanpa kritik? Apa yang harus dibicarakan? Bagaimana cara merawat teman, orang yang dicintai, kerabat?

Alasan penting lainnya adalah bahwa orang tidak tahu bagaimana mengatasi emosi negatif mereka, membiarkan mereka pergi ke arah yang benar tanpa membuangnya pada orang lain, meningkatkan harga diri mereka dengan bekerja pada diri mereka sendiri, dan bukan dengan mempermalukan orang lain.

Dan tentu saja, tidak hanya kritikus yang berperan dalam fenomena ini. Tidak hanya konten yang penting, tetapi juga persepsinya.

Kritik selalu tidak menyenangkan, dan mereka yang mengaku menyukai kritik berbohong. Kritik yang membangun adalah bentuk ucapan yang lembut yang sulit untuk disakiti. Perhatian harus dipusatkan pada cara-cara untuk memperbaiki kesalahan, dan bukan pada kepribadian orang yang dikritik atau akibat buruk dari kegiatannya.

Seorang penulis yang baik belum tentu seorang kritikus yang baik, seperti halnya seorang pemabuk yang baik belum tentu seorang bartender yang baik. Jim Bishop

Sulit untuk menerima kenyataan bahwa Anda dikritik, tetapi ada kritik yang sulit untuk tersinggung - ini adalah kritik yang membangun. Esensinya adalah bahwa penekanannya bukan pada apa yang buruk, tetapi pada apa yang harus dilakukan untuk membuatnya lebih baik. Misalnya, Anda dapat mengatakan: "Anda melakukannya dengan baik, tetapi saya pikir hasilnya akan lebih baik jika Anda mengubah ini ...".

Tujuan kritik konstruktif tidak hanya untuk mengidentifikasi masalah, tetapi juga untuk menyelesaikannya. Ini didasarkan pada keinginan untuk membantu seseorang, dan itu ditujukan untuk masalah tertentu.

Kritik konstruktif memiliki antipodenya - ini adalah kritik non-konstruktif. Itu, tidak seperti kritik konstruktif, tidak ditujukan untuk membantu menyelesaikan masalah, tetapi pada kepribadian lawan, penghinaan dan penghinaannya.

Sangat mengherankan bahwa kritik dengan niat baik dan keinginan untuk membantu dan, tampaknya, konstruktif, tidak dapat disebut demikian jika orang yang dituju melihatnya secara negatif.

Contoh kritik yang membangun

Editor membaca terjemahan teks dan melihat kesalahan di dalamnya. Dia berkata kepada penerjemah: “Saya senang bahwa Andalah yang melakukan terjemahan ini. Tapi, sayangnya, saya melihat beberapa kesalahan dalam teks. Frasa ini diterjemahkan dekat dengan aslinya, tetapi dalam bahasa Rusia tidak mungkin untuk mengatakannya. Akan lebih baik untuk melakukannya ... ".

Contoh kritik non-konstruktif

Jika dalam kasus yang sama editor mengatakan: “Apa yang Anda terjemahkan di sana? Mustahil untuk membaca - banyak kesalahan. Sepertinya terjemahan itu dilakukan oleh orang yang kepalanya terbentur,” maka ini akan menjadi kritik yang tidak membangun.

Mengkritik dengan cara ini, mudah untuk mengalami agresivitas, permusuhan, dan merusak hubungan seumur hidup. Dan kritik semacam itu menyakiti orang yang terlalu mudah dipengaruhi dan sensitif dan membuat dia kurang percaya diri pada dirinya sendiri dan pada kemampuannya.

Bagaimana cara belajar mengkritik "secara konstruktif"?

Tidak mungkin dilakukan tanpa kritik, dan itu tidak perlu. Hal ini diperlukan baik di kantor maupun dalam hubungan pribadi. Tanpa itu, tidak mungkin untuk memecahkan masalah dan bergerak maju. Erian Schultz menulis: “Mengapa kita takut dikritik? Toh, kritik sebenarnya mendidik kita, bahkan gratis.”

Tetapi agar kritik menjadi produktif, dan tidak menyinggung dan menyinggung, Anda perlu mengetahui beberapa aturan.

Perhatikan nada di mana Anda mengekspresikan klaim Anda. Kebanyakan orang merespon secara memadai terhadap pengobatan yang baik hati. Pada saat yang sama, dengan orang-orang yang membagi semua orang menjadi kuat dan lemah, lebih baik berbicara dengan tegas dan kasar (tetapi tidak kasar).

Aturan kritik konstruktif menyarankan kemungkinan kesepakatan, jadi bahkan jika Anda dikuasai oleh keinginan untuk mengejek seseorang atau ada godaan untuk mengekspresikan ironi dan sarkasme, lebih baik menolak manifestasi emosi Anda seperti itu. Kritik yang membangun tidak menoleransi rasa tidak hormat, kekasaran, dan agresi.

Anda harus memancarkan ketulusan, keterbukaan dan keinginan untuk memperbaiki keadaan.

Orang yang Anda beri kritik membangun harus mengerti persis apa yang ingin Anda katakan kepadanya. Memang, dalam keinginan untuk tidak secara tidak sengaja menyinggung perasaannya, Anda dapat pergi ke ekstrem yang lain - untuk mengekspresikan diri Anda dalam setengah petunjuk dan frasa umum, bertele-tele, menunjukkan kemampuan "diplomatik" Anda, karena itulah objek kritik akan "hilang".

Tidak boleh dilupakan bahwa dalam proses kritik seseorang tidak boleh menjadi pribadi. Anda tidak perlu mengkritik orang itu sendiri, tetapi tindakannya. Jika, misalnya, teman Anda melakukan kesalahan, Anda tidak perlu mengatakan kepadanya: “Kamu bodoh! Bagaimana Anda bisa melakukan ini? Kritik konstruktif menyarankan sesuatu seperti ini: "Kamu pintar, waras, tetapi kamu bertindak ceroboh!".

Mengkritik orang lain, Anda tidak boleh memaksakan visi Anda untuk memecahkan masalah padanya. Misalnya: "Kamu bertindak sembarangan - jangan pergi ke sana lagi!". Pemaksaan pendapat semacam itu dapat membuat seseorang ingin melakukan yang sebaliknya, jadi lebih baik untuk mengungkapkannya tidak dalam bentuk kategoris seperti itu, tetapi dalam bentuk kalimat: “Kamu bertindak ceroboh - mungkin kamu tidak boleh pergi ke sana lagi ?”

Ketika mengkritik seseorang yang telah menyadari bahwa dia melakukan kesalahan, Anda tidak boleh menghabisinya dengan kritik Anda. Kritik harus ditujukan untuk membantu keluar dari situasi saat ini - bagaimanapun juga, tidak ada situasi tanpa harapan.

Kritik yang tidak membangun hanya bisa menjerumuskan seseorang ke dalam ikatan.

Agar kritik menjadi produktif dan efektif, sehingga orang tersebut memahami kesalahannya, dan Anda dapat mengandalkan pemahaman, penting untuk memilih waktu yang tepat. Tentu saja, Anda tidak boleh mendekati seseorang dengan kritik, bahkan dengan niat terbaik, di saat-saat sulit baginya, ketika dia dalam keadaan sulit atau dalam suasana hati yang buruk (yang terakhir sering menyangkut hubungan pribadi). Dalam hal ini, kritik hanya akan memperburuk kondisinya.

Untuk mengungkapkan komentar kritis kepada seseorang, ada baiknya memikirkan tidak hanya tentang waktu yang tepat, tetapi juga tentang suatu tempat. Sayangnya, dalam kehidupan seringkali perlu diperhatikan bagaimana seorang suami mengkritik istri atau istri suaminya di hadapan orang asing. Kritik semacam itu secara apriori tidak dapat bersifat membangun, sekalipun pengkritik itu sepenuhnya benar.

Oleh karena itu, jika Anda akan mengkritik seseorang secara “konstruktif”, apakah itu kolega, teman, atau orang yang Anda cintai, Anda harus menjaga ketidakhadiran orang asing. Kritik publik tidak boleh konstruktif - itu akan menyinggung dan mempermalukan seseorang dan tidak akan membawa manfaat apa pun.

Sebelum Anda mulai mengkritik seseorang, meskipun itu adil, Anda bisa menyebutkan terlebih dahulu kekurangan atau kesalahan Anda sendiri di masa lalu. Mengkritik diri sendiri akan membuat orang yang kita kritik tidak merasa tersakiti, dan akan lebih mudah baginya untuk mengakui dan memperbaiki kesalahannya.

Agar seseorang tidak berkecil hati setelah komentar kritis kami, ada baiknya untuk memulai kritik, mengingatkannya akan kelebihannya dan menemukan sesuatu yang dapat dipuji. Salah satu yang hebat berkata: "Pengkritik menidurkan kloroform pujian, dan kemudian beroperasi."

Sebelum Anda mulai membuat pernyataan kritis, Anda perlu membayangkan kemungkinan tanggapan seseorang. Semua orang berbeda dan mereka juga memandang kritik dengan cara yang berbeda, dan pendekatan individual diperlukan di sini.

Orang yang rentan dan sensitif diperlakukan berbeda dari orang yang kurang ajar atau sombong. Jika seseorang rajin, curiga, dan rentan, Anda perlu menunjukkan kelembutan padanya.

Kelembutan tidak akan bekerja dengan orang yang sombong - dia akan menganggapnya sebagai rasa tidak aman dan kelemahan, jadi di sini Anda perlu menunjukkan ketegasan. Namun, penting untuk tidak berlebihan agar tidak melukai harga dirinya.

Perhatian harus diambil dengan kritik terhadap orang-orang dengan harga diri yang rendah. Jika seseorang pragmatis dan egois, dia harus mengisyaratkan bahwa dia bisa mendapat manfaat dari kritik. Sangat mudah untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki selera humor. Tentu saja, jika tidak asing dengan kritikus.

Setiap orang perlu mengetahui aturan kritik konstruktif - mereka akan memungkinkan Anda untuk membangun hubungan yang tulus baik dalam kehidupan pribadi Anda maupun di tempat kerja. Jika tidak mungkin bertindak sesuai aturan, maka lebih baik tidak mencoba mengkritik seseorang, agar tidak membuat musuh atau simpatisan. Seperti yang dikatakan penulis Inggris Oscar Wilde, "Kritik membutuhkan lebih banyak budaya daripada kreativitas."