Ahli astrofisika V. I. Pavlov dari Universitas Lille-I (Prancis) dan E. P. Tito dari Kelompok Penasihat Ilmiah di Pasadena (AS) mengajukan hipotesis yang menjelaskan mengapa planet mirip Bumi ada di tata surya dan anomali isotop diamati. Mereka menyarankan bahwa ini adalah konsekuensi dari tabrakan benda besar dengan bintang neutron.
Menurut para ilmuwan, dampak kolosal yang terjadi ketika bintang neutron bertabrakan langsung dengan objek besar, mungkin planet raksasa, dapat menghancurkan objek itu sendiri, tetapi berkat itu, beberapa benda kecil yang diperkaya dengan elemen berat muncul di sistem kami, salah satunya adalah bumi kita.
Melimpahnya unsur-unsur yang lebih berat dari besi di tata surya sebelumnya diduga karena ledakan supernova jarak dekat yang mendahului pembentukan matahari dan planet-planet. Tapi Pavlov dan Tito mempertimbangkan teori ini tidak terlalu meyakinkan. Pertama-tama, pada saat pembentukan badan meteorit di sistem kami, mereka mengandung isotop berumur pendek seperti 26Al, 41Ca, 53Mn, dan 60Fe. Dan mereka hanya bisa muncul jika ledakan supernova terjadi bersamaan dengan munculnya tata surya atau setelahnya waktu yang singkat sebelum termasyhur kita terbentuk. Namun, simulasi tidak mencapai konsentrasi isotop yang sesuai dengan jejak isotop di meteorit nyata. Jadi, dalam beberapa model, ada kelebihan aluminium-26 dan, pada saat yang sama, kekurangan kalsium-41, sementara pada yang lain sebaliknya.
Selain itu, kondrit karbon dari jenis CI mengandung jejak setidaknya lima fase mineralogi yang berbeda, termasuk anomali isotop mangan dan kalsium, yang memungkinkan para ahli untuk menilai asal mereka dari sumber kosmik yang sama sekali berbeda.
Dengan probabilitas tertinggi, komposisi isotop seperti itu bisa jadi merupakan hasil ledakan sebuah benda termasyhur yang 25 kali lebih masif dari Matahari pada jarak tidak lebih dari 0,2 parsec (0,65 tahun cahaya) dari embrio tata surya. Sementara itu, jika ledakan supernova terjadi pada jarak yang lebih dekat dari tempat kelahiran sistem masa depan kita, maka awan protostellar seharusnya menghilang, tetapi ini tampaknya tidak terjadi.
Akhirnya, jika awan itu sendiri, dari mana tata surya kemudian muncul, ternyata berada pada jarak yang dekat dari bintang masif yang terang yang kemudian berkobar, maka di bawah pengaruh radiasi ultraviolet itu tidak bisa mencapai kepadatan yang diinginkan. Oleh karena itu, awan protostellar hanya dapat terbentuk jauh dari supernova yang disebutkan di atas, tetapi kemudian harus bermigrasi ke jarak yang lebih dekat. Namun, skenario seperti itu tampaknya tidak mungkin, karena banyak faktor yang harus bertepatan untuk mewujudkannya.
Jika kita menganut teori supernova yang sama, sulit untuk memahami dari mana berilium-10 dan litium-7 berasal dari kondrit berkarbon dalam inklusi Ca-Al pada meteorit. Faktanya adalah bahwa elemen pertama dalam bintang tidak terbentuk sama sekali, dan yang kedua berasal dari berilium-7, yang waktu paruhnya adalah 53 hari. Ini berarti bahwa kedua isotop itu bisa muncul hanya di dalam sistem kita, dan bukan di luarnya. Tapi dalam kasus itu, apa yang bisa memunculkan mereka? Sejauh ini, tidak ada model yang dibangun yang mampu menjawab pertanyaan ini.
Apa yang sebenarnya terjadi? Menurut Pavlov dan Tito, bahkan sebelum tata surya terbentuk, bintang neutron kompak tertentu bertabrakan dengan planet raksasa (katai coklat) atau dengan tepi bintang kita. Akibatnya, objek tersebut hancur, dan bintang neutron kehilangan sebagian substansinya. Itu "diolesi" di atas sistem, menciptakan di dalamnya lingkungan yang jenuh neutron bebas dan proton. Inilah yang menyebabkan anomali isotop.
Seberapa besar kemungkinan lewatnya bintang neutron melalui "embrio" tata surya masa depan? Sayangnya, kita tidak tahu persis tempat pembentukannya, dan karena itu kita tidak bisa membayangkan berapa konsentrasi bintang neutron yang ada di sana. Kemungkinan besar, acaranya masih unik. Para peneliti percaya bahwa ini dapat terjadi tidak lebih dari sekali setiap triliunan tahun.
Ada poin lain yang meragukan dalam teori Pavlov dan Tito. Sebagai contoh, kesimpulan para ilmuwan hampir tidak dapat dibenarkan bahwa sebelum piringan protoplanet kita bertabrakan dengan bintang neutron, tidak ada planet mirip Bumi di dalamnya, tetapi hanya raksasa gas atau embrio mereka. Para ahli melanjutkan dari fakta bahwa tata surya kita tidak tipikal, tetapi kita tidak memiliki "sistem tipikal" standar, karena sarana pengamatan masih belum sempurna.
Selain itu, mengikuti teori baru bahwa planet ekstrasurya seukuran Bumi di sistem lain yang belum "diserang" oleh bintang neutron harus berbeda dalam isotop dan komposisi kimia dari planet serupa di sistem kita. Tetapi seberapa signifikan perbedaan ini, hanya pengamatan di masa depan yang akan ditunjukkan.
Seperti yang Anda ketahui, masalah tidak datang sendiri. Setelah bencana tektonik global, bencana yang lebih dahsyat akan datang. Menurut ramalan Nostradamus, bintang hitam yang tidak biasa akan muncul di dekat planet kita, yang oleh orang Yunani kuno disebut Typhon. Orang Sumeria menyebut benda angkasa ini Tiamat, orang Mesir - Set, Hurakan (India Kiche), Bintang Raj, Garuda, Siwa (India), Naga berambut merah (Cina), Ular Besar (Aztek), Ular Pelangi (penduduk asli Australia) .
Berbagai mitos, legenda, dan dokumen sejarah memuat banyak informasi tentang objek raksasa berbentuk bintang yang mengunjungi tata surya kita dengan periode 12-13 ribu tahun ini. Agaknya, ini adalah bintang neutron yang punah dari kelas "baling-baling" (jangan dikelirukan dengan pulsar), yang relatif baru ditangkap oleh bintang kita oleh gravitasinya.
Di Galaksi kita, menurut asumsi para astronom, ada sekitar satu miliar bintang neutron, yang, dengan ukuran kecil - 5-10 km dan massa 0,01 - 2 massa matahari, memiliki medan magnet yang kuat (orde 10 11 -10 12 Gs.) Dan kecepatan putaran yang tinggi di sekitar porosnya. Bintang-bintang neutron yang padam sangat sulit untuk diperbaiki, karena mereka hampir tidak memancarkan gelombang elektromagnetik dalam jangkauan optik, dan bintang-bintang neutron yang "punah" juga tidak memiliki emisi radio. Massa benda angkasa ini lebih besar dari Jupiter, tetapi jauh lebih kecil dari matahari. Menurut banyak informasi yang terkandung dalam legenda dan tradisi kuno, tubuh besar ini disertai dengan 11 satelit, nebula gelap yang luas, dan gumpalan gas dan debu. Warna objek adalah hitam-cokelat. Selama akresi (jatuh dari materi di permukaannya), dan pelepasan energi kinetik, warnanya berubah menjadi merah atau putih menyilaukan. Cukup sulit untuk mendeteksi objek seperti itu, yang dikelilingi oleh awan gas dan debu yang luas, pada jarak yang sangat jauh.
Beras. Matahari dan bintang neutron dalam keadaan akresi. Menggambar batu. Australia.
Sebuah bintang neutron telah mengunjungi tata surya kita lebih dari sekali. Menurut informasi yang tersedia di sumber-sumber Buddhis, benda langit ini sudah empat kali mendekati planet kita, menyebabkan bencana alam yang mengerikan di Bumi. Seiring waktu, informasi tentang benda langit yang tidak biasa ini hilang, menjadi alegoris, tetapi fragmen dengan deskripsi bencana ini masih bertahan. Lydus, yang dikutip oleh banyak penulis Yunani, menyebutkan komet Typhon, di mana ia menggambarkan pergerakan bola yang diterangi oleh Matahari: “Gerakannya lambat, dan ia lewat di dekat Matahari. Dia bukan warna yang mempesona, tapi merah berdarah." Dia membawa kehancuran, "naik dan turun."
"Sebuah bintang berputar yang menyebarkan nyala apinya dengan api... nyala api dalam badainya" - dilaporkan dalam dokumen Mesir dari era firaun Seti. Informasi yang diberikan dalam dokumen ini tidak diragukan lagi mengacu pada waktu kemudian.
Pliny, dalam sejarah alam”, menceritakan tentang peristiwa yang sama yang terjadi di masa lalu yang jauh: “Komet yang menakutkan itu dilihat oleh orang-orang Etiopia dan Mesir, yang oleh Typhon, raja pada masa itu, memberikan namanya, dia memiliki penampilan yang menakutkan, dan dia berputar seperti ular, dan tontonan itu sangat menakutkan. Itu bukan bintang, kemungkinan besar bisa disebut bola api».
Sampai saat ini, banyak lukisan batu, petroglif, relief dengan gambar benda angkasa ini telah dilestarikan. Kesan dari segel silinder Sumeria menunjukkan representasi skematis dari sebuah bintang yang disertai dengan 11 satelit.
Beberapa peneliti percaya bahwa ini adalah gambar dari planet Nibiru. Munculnya planet ini sedang aktif dibahas di media dan di situs Internet, yang seharusnya muncul pada tahun 2012 di dekat planet kita, dan mengatur bencana alam mimpi buruk di permukaannya. Penulis Amerika Zecharia Sitchin (menurut pendidikan - seorang sejarawan ekonomi), yang mengipasi histeria ini, cukup bingung dalam astronomi kuno. Menurut mitologi Akkadia dan Babilonia, planet Nibiru sebelumnya berputar di antara orbit Mars dan Jupiter. Planet ini sebagian dihancurkan dan dipindahkan dari orbitnya oleh Tiamat, benda angkasa yang menginvasi tata surya di masa lalu, dan mungkin meninggalkan tata surya selamanya. Dalam mitologi Akkadia-Babilonia, dewa Marduk (tidak diragukan lagi) adalah planet Jupiter. Deskripsi paling rinci tentang kemunculan bintang naga (Tiamat) di tata surya ada dalam mitos Akkadia-Babilonia "Saat di puncak" (diterjemahkan oleh Afanasyeva).
Sangat mengherankan bahwa orang Sumeria menyebut Tiamat sebagai ibu Bumi. Berdasarkan teori modern tentang pembentukan planet, planet kita terbentuk dari gas dan awan debu yang tertinggal setelah ledakan supernova. Jika tidak, mustahil untuk menjelaskan keberadaan unsur-unsur kimia berat yang menyusun Bumi. Setelah ledakan supernova, hanya nebula gas dan debu yang luas dan "mayatnya", yaitu bintang neutron yang berputar cepat, yang tersisa.
Dalam tradisi, mitos dan legenda masyarakat kuno, sejumlah besar informasi tentang bencana mengerikan yang terjadi di jaman dulu, yang disebabkan oleh lewatnya bintang yang tidak biasa di dekat Bumi. Banyak gambar benda angkasa ini juga telah dilestarikan.
Gambar antropomorfik Typhon, yang biasanya digambarkan dengan lidah yang panjang dan terjulur, ditemukan di antara orang Etruria, Yunani, Aztec, dll. Dalam kode Aztec Magliabechiano memiliki gambar monster dengan lidah panjang, di sekitar kepalanya ada bendera - simbol satelit planet. Jumlah totalnya adalah 11. Orbit bintang neutron mungkin terlihat di sekitar permukaan. Kepala dan ekor Ular menonjol dari bawah jubah monster - ini adalah simbol lain dari benda angkasa ini.
Di pegunungan Santa Barbara, Santa Susana, San Emidio (California) ada banyak lukisan gua yang menggambarkan matahari kedua dengan sinar melengkung, dari mana Campbell Grant membuat salinan dan diterbitkan dalam Sejarah Alam - nomor 6 (194). Pada gambar, di mana ada gambar Matahari dengan sinar langsung, Anda dapat melihat empat objek yang berbeda. Jelas, seorang seniman kuno mengukir gambar bintang neutron di bebatuan saat mendekati Bumi. Di kanan pojok atas menggambar, ia memiliki ukuran maksimum yang terlihat. Jenius yang tidak diketahui dari Zaman Batu bahkan menggambar dalam bentuk titik lintasan lintasan bintang di dekat Matahari, sebagai akibatnya, di bawah pengaruh gravitasi bintang kita, ia mengubah arahnya, dan ada ejeksi materi dari permukaan bintang neutron, yang dalam bentuk penonjolan ular besar dapat dilihat di sudut kiri atas gambar batu.
Beras. No. 3. Gambar batu. California.
Di Guyana Inggris, tidak jauh dari Karakananka, di Pegunungan Pacaraimo, lukisan batu yang sangat mirip dengan petroglif California ditemukan. Di sudut kiri petroglif terdapat gambar Matahari dan Bulan dalam bentuk bulan sabit. Sangat mengherankan bahwa spiral yang menyempit dapat dilihat di sekitar termasyhur kita. Mungkin, ini adalah gas panas matahari yang terbentuk selama pengusiran materi dari perut bintang kita sebagai akibat dari pengaruh gravitasi bintang neutron pada pendekatan terdekatnya ke Matahari. Di bagian bawah gambar, ada beberapa gambar bintang neutron dengan jumlah sinar yang berbeda. Di atas bintang-bintang adalah simbol yang menunjukkan rotasi mereka. Berbagai nebula, ekor, dan pegunungan mungkin adalah nebula gas dan debu yang terbentuk di tata surya sebagai akibat dari "pertempuran" langit yang mengerikan ini.
Beras. No. 4. Petroglyphs of British Guyana.
Dalam buku M.I. Israpilov "Kalender surya Dataran Tinggi Keger" berisi gambar matahari yang sangat mirip dengan petroglif yang digambarkan di bebatuan California dan Guyana Inggris. Mungkin, lukisan batu Dagestan menunjukkan perjalanan bintang neutron di langit. Dan ada banyak ukiran batu seperti itu, di mana beberapa "matahari" digambar.
Beras. No 5. Sogratli tanda surya. Dagestan.
Di daerah kuno observatorium astronomi di dekat Gunung Sevsar (Armenia) ada piktogram yang aneh, yang menunjukkan lintasan lintasan bintang neutron di sebelah Matahari. Saat mendekati termasyhur kita, objek berubah bentuk, arah gerakan, warna dan luminositas. Jika kita mempertimbangkan lintasan pergerakan bintang berlawanan arah jarum jam, seperti yang ditunjukkan oleh panah di bagian bawah seni cadas, maka pada awalnya objek tampak seperti salib yang berputar. Roda di sebelah salib adalah simbol gerakan atau rotasi di antara orang-orang Armenia kuno. Berikut ini adalah bintang dengan 11 temannya. Ketika benda angkasa ini mendekati Matahari, substansi bintang neutron terlontar ke arah termasyhur kita. Fenomena ini terlihat seperti penonjolan berupa naga melingkar. Di bawah pengaruh gravitasi Matahari, proses pelepasan energi pada permukaan bintang neutron diaktifkan, dan warnanya menjadi putih. Garis berliku-liku di sisi kiri piktogram kemungkinan adalah awan gas dan debu di tata surya yang terbentuk sebagai akibat dari "pertempuran" langit yang mengerikan ini.
Beras. No. 6. Sebuah piktogram di observatorium astronomi kuno dekat Gunung Sevsar. Armenia. wilayah Martuni. Menggambar oleh Martirosyan A. A. Israelyan A. R.
Terakhir kali benda langit ini mendekati Bumi adalah sekitar tahun 1500 SM. Selama pendekatan bintang neutron ke planet kita, bencana mengerikan dimulai di Bumi: angin topan yang parah, gempa bumi, letusan gunung berapi, kebakaran, penangkapan hidrosfer dan atmosfer planet kita. Di bawah pengaruh gravitasi bintang, gelombang pasang besar setinggi 800 meter terbentuk di laut dan samudera, yang menyapu permukaan bumi menyapu segala sesuatu di jalannya. Bencana bencana ini berlangsung selama tujuh hari.
Informasi paling rinci tentang benda langit ini tersedia di "Tythonia" Nonna dari Panopolitansky(Abad V), penduduk asli kota Panopol di Mesir. Mungkin, untuk menulis esai ini, ia mendasarkan dirinya pada lebih banyak sumber kuno yang tidak bertahan hingga zaman kita. Terlepas dari kenyataan bahwa penyair Yunani kuno menggunakan banyak alegori dalam karyanya, ada banyak informasi tentang Typhon dan bencana alam yang terjadi pada waktu itu. Nonn Panopolitansky menggambarkan kemunculan Typhoe di sebelah planet kita dengan cara ini.
Nyala api yang membawa cahaya, dan, setelah membuka barisan banyak-berisik
Seteguk, jeritan dari semua mulut binatang yang terkoordinasi;
Kusut layang-layang yang menyatu muncul dari moncong macan tutul,
Surai singa Raksasa yang tangguh dijilat oleh ekornya
Dibungkus dalam spiral, dibatasi seolah-olah dengan perban,
Tanduk banteng Typhoeus dan di moncong berlidah panjang
Babi hutan menuangkan racun lempar mereka dicampur dengan busa ...
Dia menggeser sumbu miring Ursa Parrasian;
Meraihnya dengan tangan baru, dia mendorong Boot menyingkir.
Agar orang-orang sezaman kita dapat memahami isi puisi kuno ini, diperlukan beberapa penjelasan terhadap teks tersebut.
Api yang membawa cahaya - Typhon (putra Tartarus), diterjemahkan dari bahasa Yunani, berarti "cahaya, tetapi sudah padam, berasap" (nama yang sangat akurat untuk bintang neutron yang telah punah).
Kusut layang-layang yang menyatu ... berputar menjadi spiral - Berdasarkan perkembangan teoretis model bintang neutron, maka ketika materi yang ditangkap oleh bintang jatuh ke permukaannya, sebagai akibat interaksi dengan medan magnet, gaya tarik gravitasi dan energi kinetik dari materi yang datang, pola pusaran yang kompleks gerakan akan muncul. Materi akan mendekati bintang di sepanjang berbagai lintasan. Mendekati beberapa sektor bintang, dan menjauh di sektor lain, membentuk loop, penonjolan spiral, ejeksi materi yang terperangkap dan plasma dari koronanya. Ini adalah apa yang disebut mode "baling-baling" dan "ejeksi".
Moncong berlidah panjang - penonjolan - pengusiran substansi bintang yang terjadi selama perjalanan bintang di dekat Matahari. Gambar antropomorfik Typhon ditemukan di antara beberapa orang kuno di dunia. Antefix terakota Etruscan (dekorasi arsitektur) dengan sangat realistis menggambarkan kepala monster dengan lidah yang diperpanjang (tonjolan raksasa) dan ular yang menggeliat alih-alih rambut, yang terletak di sekitar seluruh kontur wajah. Korona bintang neutron juga ditampilkan di latar belakang. Relief ini mungkin merupakan penggambaran alegoris Typhon yang paling dapat diandalkan.
Beras. Nomor 7. Typhon. Antefix Etruska. Tanah liat. Museum Villa Giulia. Roma.
Sangat mengherankan bahwa suku Aztec, yang disebut "Kalender Matahari", menggambarkan fisiognomi yang serupa dengan lidah yang panjang terjulur. Tidak diragukan lagi, ini bukan termasyhur kami, tetapi gambar "Typhon" Aztec.
Dia menggeser sumbu miring dari Parrasian Ursa - Ursa Parrasian - konstelasi bintang biduk. Ini tentang tentang perpindahan kutub geografis Bumi selama pendekatan bintang neutron, akibatnya susunan rasi bintang di langit planet kita berubah.
Boot yang Didorong - disebut konstelasi Bootes di Yunani kuno.
Bahu yang tak terhitung banyaknya, bahu naga yang gelisah;
Jarum Eter membakar kepala dengan massa tak terbatas.
Di sini rotasi komet menyemprotkan rambut Typhoeus,
Melempar api shaggy-nya dengan percikan yang berlawanan -
Semua kepala bersinar, rambut Raksasa terbakar;
Percikan surga setelah ikal mendesis dengan ular
Kesedihan jatuh ke dalam keheningan, dan ular-ular mengering oleh komet,
Tetesan racun membeku di mulut yang paling terbuka.
Rotasi Typhoea komet - bintang neutron terbentuk di tahap akhir evolusi bintang. Kompresi cepat (runtuh) sebuah bintang, disertai dengan ledakan supernova, mengarah pada pembentukan bintang neutron dengan radius sekitar 5-10 km dan kepadatan materi mencapai satu miliar ton per 1 cm 3 . Karena momentum sudut selalu kekal, ketika bintang dikompresi, ia meningkat secara signifikan kecepatan sudut rotasi. Bintang-bintang neutron berputar sangat cepat, tetapi periode rotasinya secara bertahap melambat. Hal ini disebabkan adanya transisi energi kinetik rotasi bintang menjadi energi radiasi dan emisi neutron. Selain itu, massa bintang berkurang dari waktu ke waktu karena emisi neutron.
Dalam bentuk yang disederhanakan, nenek moyang kita menggambarkan bintang neutron sebagai salib dalam lingkaran. Kadang-kadang benda salib langit yang tidak biasa ini digambar dengan ekor panjang yang menggeliat.
Gambar No. 8. Seni cadas di pegunungan Armenia. Ukhtasar.
Gambar No. 9. Kesan dari segel silinder dari Nippur. Pembajak melihat benda langit berbentuk salib.
Pada beberapa lukisan batu, petroglif dan relief, benda angkasa ini digambarkan sebagai swastika dengan sinar yang dihaluskan. Banyak gambar swastika dapat ditemukan di antara orang-orang kuno di sebagian besar daerah yang berbeda dunia. Mungkin, nenek moyang kita mengamati benda ini di langit bumi. Jika tidak, sulit untuk menjelaskan mengapa simbol ini ditemukan di antara banyak orang kuno yang hidup benua yang berbeda dan milik berbagai budaya.
Di pegunungan Armenia ada sejumlah besar lukisan batu yang menggambarkan peta langit berbintang, tanda matahari, dan fenomena tidak biasa lainnya di langit. Dalam karya "Seni Batu Pegunungan Geghama" (penulis - Martirosyan dan Israel), banyak petroglif dengan gambar berbagai peristiwa dunia kuno diterbitkan. Salah satunya memiliki gambar bumi bulat dengan orang-orang berdiri di permukaannya. Di sebelah planet kita ditunjukkan swastika tangan kanan dan salib yang menunjukkan rotasi di arah yang berbeda. Arah rotasi (kiri atau kanan) tergantung pada apakah bintang bergerak menjauh atau mendekati pengamat. Tidak diragukan lagi, swastika adalah representasi sederhana dari bintang neutron yang berputar cepat.
Beras. 8. Piktogram batu di pegunungan Geghama. Armenia.
Beras. 9. Swastika Naga. Sumeria.
Jejak kaki Buddha juga memiliki gambar empat swastika, yang merupakan simbol sederhana dari bintang neutron. Di jari kelima orang bijak India, lumba-lumba digambar - simbol banjir di masa depan. Di kaki Sang Buddha digambarkan:banjir yang terjadi di masa lalu, Matahari, jam pasir dan roda Dharma (hukum abadi alam semesta,selain itu, ini adalah realitas mutlak dan sejati, partikel terkecil dari aliran kesadaran, kualitas, objek pengetahuan, dll.). Mungkin, dengan bantuan gambar ini, umat Buddha mencoba menyampaikan pengetahuan mereka tentang kemunculan (kelima) bintang neutron yang akan datang di tata surya.
Beras. .No. 9. Jejak kaki Sang Buddha.
Nonnus Panopolitansky menjelaskan konsekuensi dari pendekatan Typhon ke planet kita, yang ia gambarkan dalam kedok antropomorfik:
Jejak tetap miring dari kaki dengan kaki ular,
Dan saat bergerak, dia meludah dari mulut yang memuntahkan tombak.
Dari bagian paling atas Raksasa, tempat rambutnya berada - ular beludak,
Racun dituangkan ke sungai, dan ngarai direbus dengan busa;
Dalam gerakan ini, bagian paling dalam dari tanah Cilician,
Padat dengan tanah mereka, terguncang ke kedalaman fondasi
Di bawah kaki ular; dari kebisingan yang luar biasa
Merek-merek terkenal gemetar di ruang kosong dan ketakutan
Tepi sungai di dekat Pamfilia bergetar seperti sedang menari;
Raungan tumpul bergema di celah-celah tanah, dan curam
Semua orang ragu-ragu, semua isi perut terhuyung-huyung, pasir ketinggian
Mereka merangkak dengan bebas di bawah dampak langkah kaki yang mengguncang tanah.
Racun dituangkan ke sungai - Gas kosmik dan awan debu mengandung zat yang paling beragam dalam hal komposisi. Selama pendekatan Typhon, planet kita memasuki awan gas dan debu yang menyertai bintang neutron. Sebagian zat beracun dari awan ini masuk ke atmosfer bumi dan beberapa reservoir air tawar. Dalam legenda dan mitologi masyarakat kuno, legenda tentang bencana ini tidak dilestarikan. Mungkin, tidak ada yang memberi tahu atau menyampaikan informasi kepada keturunan mereka tentang bencana alam yang mengerikan ini - karena keracunan sumber air minum. Anehnya, banyak nabi memperingatkan bahwa bencana ini akan terulang di masa depan. Bencana ini akan dibahas lebih rinci nanti.
Setelah menekuk lehernya menjadi busur, dia memutar rahim dengan tegang.
Pergeseran sabuk Zephyr dan sayap terbalik Evra,
Typhoa yang bersenjata banyak membulatkan meta ini dan itu
Di jalan terluas. Dia mengaitkan Fosfor dan Hesperus,
Dan Bukit Atlantik; alur laut yang kaya
Sering meraih tangan, ditarik dari jurang ke tanah kering
Dia adalah kereta Poseidon itu sendiri dan, kuda dari kandang
Mengambil dari palungan bawah air, dengan rambut laut yang tenang,
Melempar ke busur langit, di mana kutub mengubah gerakan,
Seperti proyektil ke Olympus; Kereta Helios
Dia juga memukul, dan di bawah kerah kudanya meringkik.
Sabuk Zephyr- (Yunani Barat). Angin bertiup dari barat, yang sering membawa hujan dan badai.
Wings Reverse Evra - dewa angin tenggara
Fosfor- Bintang Kejora (Venus). Orang Yunani kuno - simbol Timur.
Hesperus- dewa Bintang Kejora - simbol Barat.
Dan Bukit Atlantik filsuf Yunani kuno Plato (427-347 SM) memberi tahu dunia tentang pulau besar dan negara Atlantis yang perkasa. Dia mendengar cerita tentang negara legendaris ini dari cicit Dropid, Critias, yang lebih muda. Dropid adalah kerabat dan teman "yang paling bijaksana dari tujuh orang bijak" Solon, yang menceritakan kisah menakjubkan ini kepadanya. Solon, pada gilirannya, mendengarnya selama perjalanannya selama 10 tahun di Mesir dari para pendeta dewi Neith yang tercerahkan di Sais.
Plato menggambarkan Atlantis dengan cara berikut dalam karyanya “Timaeus”: “Melalui laut itu (Samudra Atlantik) pada masa itu, mungkin telah mencair, karena masih ada sebuah pulau yang terletak di depan selat itu, yaitu disebut dalam bahasa kita Pilar Hercules. Pulau ini lebih besar dari gabungan Libya dan Asia (Asia Kecil), dan dari sana mudah bagi para pelancong saat itu untuk pindah ke pulau-pulau lain, dan dari pulau-pulau ke seluruh daratan yang berlawanan, yang menutupi laut yang benar-benar layak mendapatkan tempat seperti itu. nama ...
Kematian Atlantis diceritakan kembali oleh Plato, karena dia mendengarnya dari Critias the Younger: “Tetapi kemudian, ketika periode gempa bumi dan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya datang, dalam satu hari yang mengerikan semua kekuatan militer Anda (Yunani) ditelan oleh alam terbuka. bumi; demikian juga, Atlantis menghilang, menghilang, terjun ke jurang. Setelah itu, laut di tempat-tempat tersebut menjadi tidak dapat dilayari dan tidak dapat diakses hingga hari ini karena pendangkalan yang disebabkan oleh banyaknya lumpur yang ditinggalkan pulau yang menetap itu.
Plato mengklaim bahwa Atlantis binasa 9.000 tahun yang lalu. Tidak diketahui dari tanggal berapa dia menghitung tanggal hilangnya, tetapi dapat diasumsikan bahwa bencana alam ini terjadi selama pendekatan bintang neutron ke planet kita. Nonnus dari Panopolitan menulis bahwa Typhoea " ketagihan... Bukit Atlantik».
Dia juga menabrak kereta Helios - dalam legenda dan tradisi kuno, kode Aztec, banyak informasi tentang pertempuran surgawi yang mengerikan antara Typhon ("Matahari Hitam") dan termasyhur kita telah dilestarikan. Orang India di Brasil memiliki legenda bahwa selama bencana alam, Matahari berubah warna, dan bahkan menjadi biru.
Alur laut yang melimpah, sering meraih tangan, ditarik dari jurang ke tanah kering - di bawah pengaruh gravitasi Typhon, gelombang pasang besar muncul di laut dan samudera, yang menyebabkan Banjir. Berbeda dengan banjir Nuh yang terjadi saat planet Venus mendekat ke Bumi, dan berlangsung selama 1 tahun 1 bulan, bencana dahsyat ini berlangsung selama tujuh hari.
Puisi kuno oleh Nonn dari Panopolitansky menjelaskan secara rinci bencana alam ini, sebagai akibatnya poros rotasi Bumi bergeser, dan Banjir Universal datang:
Di sini pada awalnya seluruh bumi dibanjiri dengan air Zeus,
Awan menutupi seluruh langit dengan penutup yang rapat, dan dari langit
Terompet gemuruh Diya bergemuruh sangat.
Semua tokoh, selama mereka berada di rumah, segera
Berhenti berlari...
Langit tujuh gerbang
Semua gerbang terbuka saat hujan turun
Basahi Zeus dan di dada bumi dan kocok dan didihkan
Arus air, mengamuk, dan air terjun bergemuruh.
Dan tersebar di mana-mana, keturunan Samudra,
Danau akan datang, dan kelembaban dihajar dengan meriam air
Naik, memberi makan dari perairan aliran bawah tanah Samudra.
Batu runtuh karena lembab, dan air terjun bergemuruh
Dari taji gunung yang keras, ngarai memercik di sungai,
Laut mencapai pegunungan, melonjak di atas semak-semak hutan,
Nereids tiba-tiba menjadi Oreads, dan Echo
Perawan yang bernasib buruk, mengalahkan kelembaban dengan pastern yang tidak kompeten,
Takut garter girlish (ini ketakutan baru)
Seolah-olah melarikan diri dari Pan, jangan jatuh ke pelukan Poseidon!
Singa dari jurang-laut, di antara batu-batu besar adalah
Terciprat di gua-gua dengan daging berbusa basah
Di antara singa darat. Di sarang berbatu
Babi hutan bertabrakan dengan lumba-lumba, lumba-lumba, secara tidak sengaja.
Dan dalam gelombang air bah yang membanjiri gunung-gunung dan gunung-gunung dan lembah-lembah
Hewan liar bercampur dengan ikan. Dan gurita
Berlayar di atas batu, mereka melompat cepat mengejar kelinci ...
kelembaban menyembur keluar.
Kelembaban menyembur dengan meriam air, memberi makan dari air jet bawah tanah Samudra – beberapa sumber sejarah mengatakan bahwa selama banjir, air mancur yang kuat dan bahkan minyak menyembur dari tanah. Ini fenomena yang tidak biasa dapat terjadi sebagai akibat dari pengaruh gravitasi neutron pada hidrosfer planet kita. Strabo menulis tentang orang-orang Arami, mereka adalah saksi dari pertempuran antara Zeus dan Typhon, "yang, menurut cerita, adalah seekor naga, ketika disambar petir, bergegas ke dunia bawah." Dia meninggalkan lubang dan alur yang dalam di tanah, memberikan saluran baru ke sungai, memaksa air mancur yang kuat mengalir dari bawah tanah.
Sebutkan tentang aliran air, yang "diisi dengan kunci" dari bawah tanah dan Nonn Panopolitansky:
Banyak rongga terbuka di tanah yang subur, ditutupi dengan retakan.
Pembuluh darah yang basah benar-benar larut, dan jurang menganga;
Di dataran rendah lembah, semua sumber dipenuhi dengan kunci,
Sampai ke puncak bumi menuangkan air bawah tanah;
Batu pecah di sekitar ngarai sungai dalam kabut
Dan terjun ke laut, memancarkan kelembapan di musim gugur;
Petir, terbang keluar dari tanah, seperti palu
Deretan pulau milik bayi yang baru lahir telah berakar.
Deretan pohon berdiri bergerak jauh dari lapangan,
Buah prematur, yang baru saja mekar, telah jatuh ke tanah;
Taman sudah mengering, padang rumput yang kemerahan telah berubah menjadi debu.
Laut menimbulkan gelombang yang naik seperti menara tinggi,
Dan mencapai Olympus; dalam perjalanan arus udara,
Burung itu, selalu kering, diairi oleh laut saat ini.
Inilah Typhoe, yang memiliki rupa trisula laut,
Telapak tangan gempa memotong tangan selangit
Sebuah pulau dengan seperlima, jauh dari pantai tanah yang kuat,
Lempar semuanya, seperti bola yang saling berputar;
Dalam pertempuran Raksasa, tinjunya menyerang Olympus di bawah sinar matahari,
Melempar seperti tombak, puncak tebing yang tidak dapat diakses.
Apollodorus dalam "Perpustakaan Mitologis" (Buku I)-nya menggambarkan Typhon sebagai berikut: "Bagian tubuhnya hingga pinggul adalah manusia dan, dengan ukurannya yang sangat besar, menjulang di atas semua gunung. Kepalanya sering menyentuh bintang, tangannya terentang satu sampai matahari terbenam, yang lain sampai matahari terbit. Mereka berakhir dengan seratus kepala naga. Bagian tubuhnya di bawah pinggul terdiri dari ular melingkar besar, yang naik ke bagian paling atas tubuh, mengeluarkan peluit keras. Seluruh tubuhnya ditutupi bulu, rambut dan janggutnya yang lebat berkibar lebar, matanya berbinar api. Menjadi makhluk dengan jenis dan ukuran seperti itu, Typhon melemparkan batu panas ke langit dan bergegas dengan suara dan peluit yang menakutkan. Badai api meletus dari mulutnya. Para dewa, melihat bahwa dia bergegas ke surga, bergegas melarikan diri ke Mesir; dianiaya, mereka mengubah penampilan mereka dan berubah menjadi binatang.
Beras. Nomor 10. Typhon. Tanah liat. Sekitar 500 SM Museum Villa Giulia. Roma.
Dalam mitologi penduduk kota kuno Ugarit, yang ditulis dalam huruf paku pada tablet tanah liat, yang ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 1928 selama penggaliannya, ada deskripsi Typhon, yang mereka sebut Matu - dewa kerajaan mati, mati dan kekeringan: “Dia besar dan mengerikan; satu bibir di bumi, yang lain di surga. Lidah menyentuh bintang-bintang."
Dalam kitab suci Iran "Bundahishn" ada deskripsi dewa jahat yang menyebabkan banyak bencana di Bumi: "Roh jahat (Ahriman) pergi ke tokoh-tokoh"; “Dia berdiri di sepertiga langit dan melompat seperti layang-layang dari surga ke bumi”; Dia bergegas ke tengah hari ..., seluruh langit berhamburan dan ngeri ”; “Seperti badai, dia menimpa semua ciptaan, dan mengutuk dunia, dan menjadikannya gelap di siang hari, seolah-olah malam telah tiba; "Planet-planet dengan banyak setan bergegas ke bola langit dan mencampuradukkan semua rasi bintang, dan semua benda yang diciptakan kehilangan bentuknya, seolah-olah api telah mengubah setiap tempat, dan asap membubung di atasnya."
Dalam The Origin of the Gods (Theogony) penyair Yunani kuno Hesiod (abad VIII-VII SM) ada deskripsi pertempuran antara Typhon dan Zeus:
Tangan dipenuhi dengan kekuatan dan haus akan perbuatan
Dewa yang perkasa, dia tidak tahu kelelahan kakinya; di atas bahu
Seratus kepala diangkat oleh seekor naga-ular yang mengerikan.
Sengatan gelap berkedip-kedip di udara. Mata di bawah alis
Mereka terbakar dengan nyala api yang terang di kepala ular besar.
Dia melihat dengan kepala apa pun - dan nyala api dari matanya akan menyembur.
Tenggorokan semua kepala mengerikan ini mengeluarkan suara
Tak terkatakan, sangat berbeda: kemudian bergema
Seekor banteng yang marah dan kuat mengaum dengan raungan yang memekakkan telinga;
Kemudian tiba-tiba auman singa terdengar, tanpa rasa takut dalam roh,
Kemudian, secara mengejutkan, sekawanan anjing menggonggong,
Atau peluit lolos, bergema di pegunungan.
Dan pada hari yang sama akan dilakukan akta yang tidak dapat ditarik kembali,
Dia akan menjadi tuan atas orang-orang dan dewa-dewa Olympus,
Jika ayah tidak dengan tajam memikirkan baik yang abadi maupun yang fana.
Dia bergemuruh dengan kuat dan tuli, di mana-mana sebagai tanggapan
Bumi terdengar sangat mengerikan, dan langit yang luas di atas,
Dan Samudra arus, dan laut, dan Tartarus bawah tanah.
Olympus yang agung gemetar hebat di bawah kaki para keabadian,
Hanya Kronid yang bangkit dari tempatnya. Dan bumi mengerang.
Panas terus menerus dari mana-mana dan kilat dengan guntur, dan api
Monster jahat memeluk lautan ungu-gelap.
Segala sesuatu di sekitar para pejuang mulai mendidih - tanah, laut, dan langit.
Dengan deru ombak besar dari pertempuran sengit para abadi
Mereka bertempur di sekitar pantai, dan bumi berguncang terus menerus.
Hades gemetar ketakutan, penguasa kematian,
Titans gemetar di bawah Tartarus dekat Kron
Dari kebisingan konstan dan deru pertempuran yang mengerikan.
Kolbrin Bible, yang disimpan di perpustakaan Biara Glastonbury (Inggris) sampai tahun 1184, berisi informasi yang sangat akurat tentang penampakan objek yang tidak biasa di dekat planet kita, yang disebut Destroyer. Setelah kebakaran di biara, buku itu menghilang tanpa jejak. Dan hanya di zaman kita itu ditemukan dan diterbitkan di Sydney (Australia). Alkitab terdiri dari 11 kitab. Diyakini bahwa enam di antaranya ditulis oleh ahli-ahli Taurat Mesir setelah Eksodus, lima lainnya oleh para imam Celtic setelah kelahiran Kristus. Tapi, kemungkinan besar, ini adalah dokumen India kuno, yang menggambarkan bencana alam yang terjadi di masa lalu yang jauh dan ada peringatan bagi seluruh umat manusia bahwa Penghancur akan kembali lagi. Berikut ini hanya sebagian kecil dari dokumen aneh ini:
bagian 3
3:1. Orang-orang telah melupakan hari-hari Destroyer. Hanya orang bijak yang tahu ke mana dia pergi dan bahwa dia akan kembali pada waktu yang telah ditentukan.
3:2. Dia berjalan melintasi langit pada hari-hari murka, dan inilah penyamarannya. Itu seperti awan mengepul asap yang bersinar merah. Tungkai (tonjolan - Catatan. pengarang.) menonjol dengan latar belakang anggota badan. Mulutnya adalah jurang yang darinya api, asap, dan abu panas terbang keluar.
3:3. Seiring berlalunya waktu, hukum-hukum tertentu berlaku atas bintang-bintang di langit. Cara mereka berubah, ada gerakan dan kegelisahan, mereka tidak konstan. Cahaya kemerahan besar akan muncul di langit.
3:4. Ketika tetesan darah jatuh ke tanah, Penghancur akan muncul, gunung-gunung akan terbuka dan mulai menyemburkan api dan abu. Pohon akan dihancurkan dan makhluk hidup akan dikonsumsi. Air akan menelan bumi dan laut akan mendidih.
3:5. Langit akan menyala terang dan kemerahan seperti tembaga di atas muka bumi, diikuti oleh hari-hari kegelapan.
Bulan baru akan muncul, runtuh dan jatuh.
3:6. Orang akan menjadi gila. Mereka akan mendengar terompet dan teriakan perang dari Destroyer dan mencari perlindungan di ruang bawah tanah. Ketakutan akan menggerogoti hati mereka dan keberanian mereka akan mengalir dari mereka seperti air dari kendi yang pecah. Mereka akan dilalap api murka dan dilalap nafas Sang Penghancur.
3:7. Demikianlah pada hari-hari kemurkaan surgawi yang telah berlalu, dan demikian pula pada Hari Pembalasan ketika itu datang kembali. Waktu kemunculan dan kepergiannya hanya diketahui oleh orang bijak.
Ini adalah tanda dan waktu yang harus mendahului kembalinya Sang Penghancur: ratusan dan lusinan generasi harus pergi ke Barat dan orang-orang akan muncul dan menghilang, orang akan terbang seperti burung dan berenang di laut seperti ikan, orang akan berbicara satu sama lain tentang kedamaian, kemunafikan dan tipu daya akan ada di setiap hari, wanita akan seperti pria, pria seperti wanita, gairah akan menjadi mainan di tangan pria.
3:8. Orang-orang Majus akan bangkit dan jatuh. Dan bahasa mereka akan dilupakan. Negara pembuat undang-undang akan memerintah di bumi dan akan terlupakan. Mereka akan menaklukkan empat perempat bumi dan akan berbicara tentang perdamaian tetapi membawa perang. Bangsa laut akan lebih besar dari yang lain, tetapi akan seperti apel dengan inti busuk dan tidak akan tahan lama. Orang-orang pedagang akan menghancurkan orang-orang yang melakukan keajaiban dan ini akan menjadi kemenangan mereka. Yang tinggi akan melawan yang rendah, utara melawan selatan, timur melawan barat, dan terang melawan kegelapan. Orang-orang akan dibagi menjadi beberapa ras dan anak-anak mereka akan dilahirkan sebagai orang asing di antara mereka. Saudara akan melawan saudara, suami akan melawan istri. Ayah tidak akan lagi mengajar anak laki-laki mereka, dan anak laki-laki akan menjadi bandel. Wanita akan menjadi milik bersama pria dan tidak akan diperlakukan dengan hormat.
3:9. Maka orang-orang akan memiliki hati yang jahat. Mereka akan mencari tanpa mengetahui apa, dan ketidakpastian serta keraguan akan mengganggu mereka. Mereka akan memiliki kekayaan yang besar, tetapi akan miskin dalam roh. Ketika langit berguncang dan bumi bergerak, orang-orang akan gemetar ketakutan dan teror akan menimpa mereka. Pertanda kiamat akan muncul. Mereka akan datang diam-diam seperti pencuri ke kuburan, orang tidak akan tahu siapa mereka, orang akan tertipu, mereka tidak akan tahu apa, saat Penghancur telah tiba.
3:11. Pada hari-hari itu orang akan memiliki buku yang bagus sebelum Anda, kebijaksanaan akan terungkap. Beberapa akan bertahan jam pengujian. Hanya yang tak kenal takut yang akan bertahan dan hanya yang tabah tidak akan menemukan azab mereka.
3:12. Tuhan Kekal yang Agung yang memberikan cobaan bagi manusia, kasihanilah anak-anak kita di Hari Penghakiman. Seseorang harus menanggung penderitaan besar, tetapi jangan terburu-buru jika tidak perlu ...
Bab 4
4:1. Penjaga Alam Semesta yang sedang menonton Destroyer, berapa lama penjagaan terakhir Anda yang tidak berubah akan bertahan. Wahai manusia fana yang tidak mengerti ini, dimanakah kamu akan menyembunyikan dirimu di hari-hari ketakutan dan kehancuran, ketika langit akan terbelah dan langit akan terbelah dua, pada hari-hari ketika anak-anak akan menjadi abu-abu.
4:2. Inilah yang akan terlihat. Inilah yang akan dilihat mata Anda. Ini adalah tubuh kehancuran yang menyerbu Anda. Itu adalah tubuh besar yang berapi-api, kepala yang menyala-nyala dengan banyak mulut dan mata yang bergeser. Gigi yang mengerikan akan terlihat di mulut tak berbentuk dan perut gelap yang mengerikan akan bersinar dari lampu di dalamnya. Bahkan orang yang paling tangguh pun akan gemetar dan nyalinya akan keluar, karena ini adalah hal yang orang tidak mengerti.
4:3. Ini akan menjadi awan multi-warna besar yang merangkul dan membungkus langit, membakar Bumi dengan mulut terbuka lebar. Ia akan turun dan bergerak di sepanjang permukaan bumi, menangkap segala sesuatu dengan rahangnya yang menganga. Prajurit terhebat akan melawannya dengan sia-sia. Taringnya akan jatuh dalam bentuk balok es yang mengerikan. Batu-batu besar akan dilemparkan kepada orang-orang yang menghancurkannya menjadi bubuk merah.
4:4. Yang asin besar akan naik dalam gumpalan yang menderu dan alirannya akan tumpah ke bumi. Bahkan pahlawan di antara manusia akan dikonsumsi oleh kegilaan. Seperti ngengat yang terbang menuju kematiannya sendiri dalam nyala api yang menyala, begitu pula orang-orang akan bergegas menuju kehancuran mereka sendiri. Nyala api akan datang dan menghancurkan semua pekerjaan manusia, air akan menyapu apa yang tersisa. Embun kematian akan jatuh lembut seperti karpet abu-abu di tanah yang dibersihkan. Orang-orang akan berteriak dalam kegilaan: "Oh, apakah ada Makhluk yang akan menyelamatkan kita dari kengerian ini, menyelamatkan kita dari embun abu-abu kematian."
5:1. Tubuh Doom disebut Destroyer, dia terlihat di Mesir dan di semua negeri di sekitarnya. Warna, cerah dan berapi-api. Saat muncul, berubah dan tidak stabil. Itu berputar seperti spiral, seperti air yang mengalir ke reservoir dari sumber bawah tanah. Semua orang mengatakan itu adalah penampilannya yang paling menakutkan. Itu bukan komet besar atau bintang redup, itu seperti badan api yang berapi-api.
5:2. Pergerakannya lambat dan arogan, pusaran asap berputar-putar di bawahnya, yang menyembunyikan wajah Matahari. Ada darah merah yang berubah saat melintasi jalannya.
5:3. Bumi bergetar dan berguncang, bukit dan gunung bergerak dan bergoyang. Asap gelap memenuhi langit dan menyebar ke bumi. Raungan besar terdengar oleh orang-orang yang hidup, yang terbang ke arah mereka dengan sayap angin. Itu adalah teriakan Pangeran Kegelapan, Penguasa Ketakutan. Awan tebal asap berapi melewati orang-orang dan hujan es yang mengerikan dari batu panas dan bara api turun. Tubuh Doom bergemuruh tajam di langit dan langit terlempar kilat terang. Air di dasar sungai berbalik saat tanah mulai miring. Pohon-pohon besar terlempar ke atas dan ke bawah dan patah seperti ranting. Kemudian suara seperti sepuluh ribu terompet terdengar di atas padang pasir, dan dari nafasnya yang membara seluruh negeri terbakar dan gunung-gunung mencair. Langit sendiri meraung seperti sepuluh ribu singa kesakitan, dan panah berdarah cerah melintasi langit. Bumi membengkak seperti roti di perapian.
5:4. Ini adalah deskripsi dari Body of Doom yang disebut Destroyer ketika muncul di masa lalu. Ini adalah bagaimana hal itu dijelaskan dalam catatan lama, yang sedikit telah dilestarikan. Dikatakan bahwa ketika muncul kembali tinggi di langit, retakan di Bumi akan terbuka seperti kacang yang dipanggang di atas api. Kemudian nyala api akan muncul ke permukaan dan melompat keluar seperti iblis berapi-api dengan darah hitam. Semua air di dalam Bumi akan mengering, padang rumput dan ladang pertanian akan dilalap api, dan mereka serta semua pohon akan menjadi abu putih.
5:5. Tubuh Doom akan seperti bola api yang berputar cepat, yang menyebarkan pelengkap api yang tipis, dan memiliki gumpalan api. Ini akan menutupi seperlima dari langit dan mengirimkan jari-jari yang menggeliat dan berbelit-belit ke arah Bumi. Sebelum itu, langit tampak menakutkan, menyimpang dan menyebar. Siang tidak akan lebih terang dari malam.
Hal ini akan menimbulkan banyak bencana yang mengerikan. Bacalah informasi tentang Sang Penghancur ini, yang disebutkan dalam catatan-catatan lama, dengan rasa cemas di hati Anda, mengetahui bahwa Tubuh Kiamat harus kembali pada waktu yang telah ditentukan. Akan sangat bodoh untuk meninggalkan semua ini tanpa diketahui. Orang-orang berkata, “Hal-hal seperti itu tidak akan terjadi akhir-akhir ini. Mungkin Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan membiarkan hal ini terjadi.
Tetapi, tidak diragukan lagi, hari ini akan datang dan, sesuai dengan sifatnya, seseorang tidak akan siap.
Patut dicatat bahwa di India dewa Rudra (Siwa) juga disebut "Penghancur". Dalam literatur Veda, RR udra ("merah" atau "mengaum, melolong") digambarkan sebagai dewa badai yang menghancurkan segalanya, ia memiliki leher biru, tubuh merah, 1000 mata dan 1000 anak panah dengan panah yang membawa penyakit. dan kematian. Dia gelap, hitam, merusak, mengerikan; dia dimohon untuk pensiun di tempat lain dan tidak mengancam orang dengan kematian, racun, dan api surgawi. Kemudian, dalam mitologi India, ia disebut Siwa, yang memiliki dua nama aneh - "Pengasih" dan "Penghancur".
Deskripsi pertempuran Rudra (Siwa) dengan para dewa tersedia dalam sumber-sumber Veda: “Rudra keluar dari dahi Brahma, seperti nyala api kemarahan, dan semua kekuatan destruktif dan sifat para dewa yang paling tangguh dan mengagumkan…. Ketika dia muncul, bumi bergetar, gunung-gunung bergoyang, angin berhenti bertiup, dan api menyala, matahari, bulan dan bintang memudar, dan dunia diselimuti kegelapan. Para dewa yang ketakutan jatuh tersungkur... dan pingsan karena ketakutan. Rudra yang marah menyerang putra Aditi dan merontokkan gigi dewa Pushan, penjaga jalan dan ternak, dengan ujung busurnya; Bhage, orang yang memberi orang bagian bahagia, dia merobohkan mata Savitar, dewa sinar matahari, merampas tangannya yang seperti sinar .... Mengerikan dan mengerikan adalah dewa besar Rudra, dan begitu juga keturunannya. Di mana-mana mengikutinya pasukan mengerikan dari iblis-iblisnya - rudra, dalam bentuk ular. Mendesis, menjerit, melolong liar, mereka bergegas mencari mangsa.
Dalam legenda dan mitos semua orang kuno, deskripsi benda langit ini telah dilestarikan, yang diwakili oleh nenek moyang kita dalam bentuk naga raksasa, Ular raksasa, atau makhluk antropomorfik. Gambar monster dengan lidah memanjang dan rambut berbentuk ular ditemukan di hampir semua wilayah planet kita. Dan ini tidak mengejutkan. Bencana yang disebabkan oleh bintang neutron di Bumi, sebagai akibatnya hampir seluruh populasi planet kita mati, telah lama tersimpan dalam ingatan orang-orang yang masih hidup.
Di hampir setiap cerita mitologi terkenal, Typhon muncul sebagai iblis, menyebabkan berbagai bencana alam di Bumi, menggeser rasi bintang di langit dan melancarkan pertarungan mematikan dengan para dewa. Orang Mesir dan Aztec memiliki kebiasaan untuk berkorban kepada makhluk jahat ini, orang berambut merah atau banteng, yang rambutnya menyerupai warna Typhon.
Plutarch, dalam esai "Isis dan Osiris", menyebutkan warna Typhon (bintang neutron): "Jadi, Osiris dan Isis berubah menjadi dewa dari setan baik, dan kekuatan Typhon, patah dan melemah, tetapi masih memberontak dalam penderitaan, diredakan dan ditenangkan dengan segala macam pengorbanan. Dan, sebaliknya, pada waktu tertentu, pada hari libur, orang Mesir, mengejek, mempermalukan dan menghina orang berambut merah, dan penduduk Koptik, misalnya, merobohkan seekor keledai, karena Typhon berwarna merah dan itu adalah keledai. warna. Orang Busiri dan Lycopolitan sama sekali tidak menggunakan terompet, karena mengaum seperti keledai. Dan secara umum, diyakini bahwa karena kemiripannya dengan Typhon, keledai adalah hewan yang najis dan sihir ... Orang Mesir, yang percaya bahwa Typhon berwarna merah, juga mengorbankan banteng merah ... ".
Beras. No. 11. Typhon berkepala tiga. Batu kapur. Museum Akropolis. Athena.
Orang Cina kuno menggambarkan bintang neutron sebagai naga berkepala banyak yang menyemburkan api atau dengan lidah panjang yang menggeliat. Dalam kepercayaan masyarakat Asia Tenggara, komodo menempati tempat khusus. Secara etimologi kata naga adalah penjaga atau perampas. Kultus dan pemujaan naga tersebar luas di wilayah dunia ini. Hanya di Cina ada beberapa lusin spesies naga. Deskripsi beberapa di antaranya mengingatkan pada Typhon. Lung-Wan (raja naga), yang sangat besar, dan penampilannya dikaitkan dengan kekeringan dan banjir. Di provinsi Cina selatan, seekor ular besar yang mengerikan dengan empat cakar dipuja - Manusia ("ular terbesar"). Kui adalah monster dalam bentuk banteng berkaki satu berwarna biru-abu tanpa tanduk, yang muncul sebagai awal badai dan hujan. Matanya memancarkan kecemerlangan yang mirip dengan cahaya matahari dan bulan. Kua-fu digambarkan sebagai raksasa, yang dari telinganya digantung dua ular kuning, dan di tangannya dia meremas ular kuning lainnya. Suatu kali dia ingin menelan Matahari dan mencapainya di lembah Yugu, tetapi dia dikuasai oleh rasa haus, dan dia meminum semua air dari sungai Huang He dan Weishui. Lun adalah naga yang fantastis dengan tubuh yang panjang dan menggeliat serta kepala yang di atasnya terdapat tanduk dan jambul. Tentang naga ini dalam legenda kuno dikatakan: “Kepalanya seperti kepala unta, tanduknya seperti tanduk rusa, matanya seperti telinga kelinci, telinganya seperti telinga sapi, lehernya seperti tanduk. seperti ular, perut seperti hewan laut shen, sisik seperti ikan mas, cakar seperti elang, cakar seperti harimau ... mutiara bercahaya di bawah dagu, dan Gunung Boshan di kepala.
Beras. Tidak. Naga dengan mutiara yang menyala (bintang neutron dalam keadaan akresi dan gumpalan gas dan debu yang panjang). Beijing.
Di zaman kuno buku cina"Shan Hai Jing" memiliki cerita tentang semangat Zhulun - Naga dengan lilin dari Gunung Zhongshan. Lilin di mulutnya menerangi seluruh alam semesta. Zhulun adalah monster berkulit merah, tinggi seribu li, dengan tubuh ular dan wajah manusia. Ketika Naga membuka matanya, hari datang di bumi. Aku memejamkan mata dan malam tiba. Napas dari mulutnya berubah menjadi selubung awan merah, serpihan salju dan awal musim dingin; dan bernapas adalah panasnya matahari, mencairnya batu dan besi, dan datangnya musim panas. Desahan Zhulong menghasilkan sepuluh ribu li angin dan badai di bumi.
Naga lain dalam mitologi Tiongkok adalah Xiangliu: “Pelayan Gong-Gong, yang diusir oleh Yu, adalah monster yang tak pernah puas dengan tubuh ular dan sembilan kepala. Namanya Xiangliu. Dengan sembilan kepala dia merebut bumi dari sembilan gunung. Yang paling mengerikan adalah begitu dia bersin, sebuah danau besar muncul. Airnya tidak enak dan pahit. Orang yang meminum air ini bisa mati, hewan dan burung tidak bisa hidup di dekatnya. Setelah meredakan banjir, Yu, menggunakan kekuatan ajaibnya, membunuh Xiangliu. Orang-orang dibebaskan dari kejahatan lain. Darah busuk mengalir dari mayat monster besar berkepala sembilan. Di mana dia mendapatkan, sereal tidak bisa tumbuh. Lebih banyak cairan mengalir keluar dari monster itu dengan bau yang tidak sedap sehingga tidak mungkin untuk tinggal di dekatnya. Yu melemparkan tanah ke dalam air. Dia melakukan ini tiga kali, tetapi semua tiga kali ode bocor lagi. Kemudian Yu memutuskan untuk meninggalkan danau di sana, tetapi membangun sebuah menara untuk menghancurkan roh-roh jahat. Menara ini terletak di lereng utara Gunung Kunlun.”
Dalam mitologi Mongolia dan Buryat, ada banyak naga yang tidak memiliki nama dan diganti dengan nama panggilan deskriptif: "Manga Kuning Atgar berkepala lima belas", "Manga Hitam Hotgor berkepala dua puluh", "Manga Hitam Menggigit Kuning", yang diterjemahkan sebagai "melengkung", "melengkung", "memutar". Salah satu naga adalah Mangus, yang ular, berwarna kuning-hitam dan memiliki hingga seratus kepala. Mulutnya dari bumi ke surga, dan rahim menampung kerumunan orang yang ditelan olehnya, ternak, gunung, air sungai dan danau.
Dalam legenda Tibet, ada gambar monster - Bal Sa, yang merupakan sosok biru dengan sembilan kepala, delapan belas lengan, dan empat kaki. Kilat merah menyambar dari matanya, guntur bergemuruh dari telinganya, angin hitam bertiup dari lubang hidungnya, hujan es jatuh dari lidahnya, dan nyala api menyembur dari mulutnya.
Azhi-Dahak - menurut prediksi "Avesta" (koleksi kitab suci Iran kuno), ketika naga Azhi-Dahak menguasai dunia, ia akan datang secara mengerikan Musim dingin. Setelah Bumi binasa dan dibersihkan dengan api (selain itu, orang berdosa akan disiksa dengan perunggu cair yang akan tumpah dari langit selama tiga hari terakhir), dunia akan dilahirkan kembali dan akan memperoleh awal dan keteraturan yang tak tergoyahkan.
Azhdarkha - naga berkepala banyak atau ular berapi dalam mitologi orang-orang berbahasa Turki di Asia Kecil dan Asia Tengah, Kazakhstan, Kaukasus Utara, wilayah Volga dan Siberia Barat, yang memuntahkan api, asap, racun, dan menyedot orang ke dalam mulutnya dengan aliran udara yang dihirup.
Agunua, dalam mitologi Melanesia, seekor ular besar, yang dengannya kemunculan bencana alam, kelaparan, gempa bumi, dan banjir.
Asag - naga yang mengerikan Sumeria kuno. Dalam epik "Preats and actions of Ninurta" ada deskripsi pertempuran antara Asag dan dewa angin badai Ninurta (dalam menceritakan kembali V.K. Afanasyev): "Dia tanpa rasa takut bergegas ke medan perang, mencoba menghancurkan naga bersayap Asag , tapi pertempuran terjadi dengan sukses campur. Terkadang, sang pahlawan harus mundur. Naga itu menimbulkan tornado – tiang-tiang debu yang mulai mencekik Ninurta. Akhirnya, Ninurta menenangkan tornado debu yang dibangkitkan Asagom dengan bantuan hujan dan banjir, dan membunuh sang naga. Selama pertempuran, bencana yang tak terhitung banyaknya terjadi di Bumi: angin topan, kebakaran, banjir. Dari jurang di mana naga bersayap itu jatuh, air asin pahit menyembur dan mulai membanjiri depresi, jurang, dan juga memenuhi sungai dan danau. Tidak ada air minum yang tersisa di bumi. Orang-orang dan hewan menderita kehausan dan tidak ada yang bisa mengairi ladang dan kebun. Tapi Ninurta tidak terkejut. Dia meletakkan tembok batu besar yang melindungi Sumeria dari dunia bawah sehingga air mati dari sana tidak bisa naik ke permukaan. Sungai-sungai dipenuhi air bersih, ladang-ladang mulai menumbuhkan roti lagi. Kemudian, sang pahlawan mengoreksi poros bumi, yang bergeser selama pertempuran dengan Asag, dan semua makhluk hidup memuliakan Ninurta.
Basilisk, ular mitos yang mengerikan. Menurut deskripsi Pliny the Elder, dia diberkahi dengan kemampuan supernatural untuk membunuh tidak hanya dengan racun, tetapi juga dengan tatapan, nafas, dari mana batu retak dan rumput kering. Dalam simbolisme Kristen - salah satu inkarnasi iblis.
Ular Besar - di antara orang India di Amerika Selatan - seekor naga, selama kemunculannya, bencana alam yang mengerikan dimulai di Bumi. Banyak gambar Ular ditemukan dalam kode suku Indian Maya dan Aztec. Ada sejumlah besar patung dan relief dengan gambar naga di Amerika Selatan.
Vritra adalah naga dalam mitologi India. “Vritra adalah ular, tanpa lengan dan kaki, tanpa bahu, dengan mulut yang menyemburkan api. Meringkuk ... dalam sembilan puluh sembilan cincin, binatang buas dan licik ini menghalangi jalan ke semua aliran dan sungai yang mengalir ke laut, seperti sapi ke anak sapi yang meringkuk. Air mereka mengalir ke rahimnya (penangkapan hidrosfer - Catatan. pengarang.). Jadi dia mulai membengkak, mengancam untuk melahap semua makhluk hidup, seluruh alam semesta, semua dewa. Indra, seperti banteng yang marah, menyerbu naga itu, dan para dewa segera mengikutinya. Tapi kuat adalah Vritra. Dia membuka mulutnya yang mengerikan dan menyemburkan api dari mulut itu dengan peluit. Dengan berani para dewa, seperti setumpuk daun jatuh dalam badai. Hanya Indra yang tetap berdiri. Melihat ini, Vritra tersedot ke udara dengan dada besar, dan Indra, seperti bulu, dibawa ke dalam rahim monster ... Tanpa membuang waktu, Indra memukul naga dengan vajra (petir) di belakang kepala. Vritra, mengeluarkan raungan yang menggelegar, terbalik. Tapi hitam-kuning (bintang neutron yang tepat - Catatan. pengarang.) Brahmavadhya yang menakutkan (kematian para Brahmana) ... air, yang ditawan di perut naga, meledak dan, menyapu semua yang ada di jalan mereka, mengalir ke Samudra.
Di antara suku Evenk, Diabdar adalah ular langit raksasa yang mengeringkan seluruh bumi dan membuka dasar sungai baru dan "menggali" lubang besar untuk danau.
Eksyukyu - dalam legenda Yakut dikatakan bahwa ular "gelap" dan "berisik" adalah penyebab bencana alam di Bumi: "Ketika ... suatu pagi langit tidak fajar tepat waktu, matahari tidak terbit pada pukul waktu yang tepat ... tiba-tiba angin puyuh yang kejam dengan roh-roh jahat menyerang bumi seukuran anak sapi hitam berumur satu tahun. Dia mengibaskan seluruh tanah kering seperti rambut, memutar-mutarnya seperti sayap; mulai hujan dengan salju, badai salju muncul, lampu merah menyala mulai berkilau, itulah bencana yang terjadi. Kemudian naik ke langit, awan hitam besar, seolah-olah dengan tangan dan kaki. Nah, suatu malam, di tengah malam, seolah-olah awan telah pecah atau langit telah retak; suara yang begitu besar datang, seolah-olah langit-langit tiga bagiannya didorong terpisah di kedua sisinya, dan seolah-olah sesuatu yang terbesar dari semua ketukan menghantam lantai ... dan bukannya sebuah lapangan, air yang mengalir deras menjadi.
Dalam mitologi suku Khaanite, ada naga laut berkepala tujuh Yam-nakhar, yang, selama pertempuran dengan Baal (Bal), membanjiri seluruh bumi dengan air, tetapi dihancurkan oleh dewa tertinggi.
Dorzheshugpa adalah nama dewa mitologi Tibet asal kosmik. Di antara karakteristik lain dari dewa ini, yang mengingatkan pada deskripsi Typhon lainnya, adalah sebagai berikut: “Mulutnya terbuka seperti langit tanpa dasar; keempat taringnya setajam es gletser; di antara mereka ada lidah, dengan memutar yang membuat tiga dunia bergetar; menggerakkan telinganya, dia menghasilkan angin yang ganas dan menakutkan, menyapu bersih semua pelanggar sumpah dan sumpah; awan guntur terbang keluar dari lubang hidungnya, dari mana ia mengirimkan guntur dan kilat, menghancurkan rumah-rumah; Dia menyembunyikan semua orang yang melanggar hukum di balik pagar batu. Hukuman terakhir dewa dikaitkan dengan kebiasaan orang Tibet - mengelilingi kuburan dengan lingkaran atau bujur sangkar batu.
Illuyanka, dalam mitologi Het, Ular mengerikan yang, di masa lalu, melawan dewa guntur Teshub. Selama pertempuran surgawi ini, Ular yang mengerikan merobek mata dan hati dewa guntur dan akhirnya menang.
Legenda Polandia menceritakan tentang Angin Puyuh, yang memiliki tubuh raksasa dan kepala ular, mengendarai kuda bersayap yang berapi-api dan, dengan napasnya yang keras, mengguncang istananya sendiri. Munculnya Angin Puyuh di langit disertai dengan berbagai bencana alam di Bumi.
Dalam mitologi Slavia ("Childhood of Kolyada") ada deskripsi naga Halu:
Di tanah dia menyeret dengan satu bibir,
Beras. No 12. Naga menelan Matahari. Shishkinsky pisanitsy (menurut A.P. Okladnikov).
Sumber-sumber Alkitab menggambarkan Leviathan, yang dalam bahasa Ibrani berarti "ikal" atau "gulungan", sebagai naga-ular raksasa yang mampu merebus seluruh lautan. Diterjemahkan dari kata Yunani drakhn diterjemahkan sebagai orang yang bersinar.
Yamata no Orochi - "ular menakutkan dengan sembilan kepala dan sembilan ekor."Dia hebat dan mengerikan. Tubuhnya membentang di sembilan bukit dan lembah di provinsi Izumo (Jepang tenggara).Dalam mitologi Jepang, monster mengerikan yang bertarung dengan dewa Susanoo, yang memotong ular menjadi potongan-potongan "mengapa sungai Hee mengalir dengan darah, bukan air."
Jesertep, dalam mitologi salah satu nomes Mesir, adalah ular raksasa, musuh Matahari, personifikasi kekuatan jahat dan kegelapan.Indif adalah ular menggeliat yang mengerikan dan pemimpin kekuatan jahat dan kegelapan. Musuh bebuyutan dari termasyhur kita. Ular lain dari mitologi Mesir adalah ular Apep. Menurut legenda kuno, Set (Typhon) berubah menjadi naga Apep dan menyerang Matahari. Apophis (Apop) - naga kegelapan, badai petir dan kilat, tornado, dan lainnya bencana alam membawa kegelapan dan kehancuran. "Kitab Orang Mati" juga berisi informasi tentang "pertempuran" Matahari Hitam dan Ular Apophis yang menyertainya dengan tokoh termasyhur kita. Sebuah papirus Mesir kuno menggambarkan peristiwa ini sebagai berikut: “Apopis, musuh paling tangguh yang harus dihadapi; dan itu semakin dekat dan dekat. Ini adalah ular raksasa yang menyemburkan racun mendidih yang dapat mengubah air Noun menjadi uap. Perahu terlempar ke darat, di mana penumpangnya yang tak berdaya bisa menjadi mangsa iblis kegelapan. Mantra penyihir Isis adalah satu-satunya yang bisa melawan naga ini. Kata-katanya menyebabkan Apopis mundur dan meliuk-liuk di sekitar dewa mengambang seperti gulungan ular panjang yang selanjutnya akan melindungi Matahari Hitam. Ada lebih banyak informasi tentang bintang yang menyebabkan bencana alam mengerikan di planet kita di masa lalu. Nenek moyang kita untuk waktu yang lama mengingat bencana mengerikan yang disebabkan oleh Typhon, dan dengan hati-hati mengintip ke langit malam, menunggu penampilan baru "monster" ini. Mereka melakukan yang terbaik untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka dengan bantuan berbagai artefak, petroglif, kode, legenda, dan mitos. Namun sayangnya, kita tidak selalu memahami berbagai upaya nenek moyang kita untuk memperingatkan kita tentang malapetaka yang akan datang.
Saat ini, objek yang mendekati planet kita secara keliru disebut planet Nibiru, yang sebelumnya terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, dan di masa lalu dihancurkan oleh gravitasi objek masif. Nibiru tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang menanti kita semua.
Dalam legenda, mitos, dan legenda orang-orang kuno, sejumlah besar informasi telah disimpan tentang bencana mengerikan yang terjadi di zaman kuno, yang disebabkan oleh lewatnya benda langit yang tidak biasa di dekat Bumi. Berdasarkan berbagai informasi, dengan yakin dapat ditegaskan bahwa di dalam tata surya kita terdapat sebuah benda angkasa bermassa besar yang bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit yang sangat memanjang dan condong ke bidang ekliptika yang terletak searah dengan Matahari mengelilingi pusat Matahari. Galaksi. massa nya lebih banyak massa Jupiter, tetapi jauh lebih kecil dari Matahari. Diameter 5-10km. Cahaya - jangkauan inframerah gelombang elektromagnetik.
Orang-orang kuno yang memiliki budaya yang berbeda dan tinggal di benua yang berbeda menyebut objek ini seperti ini: Typhon, Nemesis, Set, Apep, Naga Rambut Merah, Ular Api, Hurakan, Matu, Garuda, Humbaba, Tiamat, Ular Pelangi, dll.
Kemungkinan besar, benda langit yang tidak biasa ini adalah bintang neutron "punah", yang substansinya terbakar selama evolusi bintang biasa. Di Galaksi kita, menurut asumsi para astronom, ada sekitar satu miliar bintang neutron, yang, dengan ukuran tidak signifikan - 1–10 km dan massa 0,01–2 massa matahari, memiliki medan magnet yang kuat (orde 1011 -1012 gauss) dan kecepatan rotasi yang sangat besar di sekitar sumbunya.
Para astronom telah berhasil mendeteksi di Galaksi kita sejauh ini hanya 700 bintang neutron (pulsar), yang emisi radio terfokusnya jatuh langsung ke Bumi. Sisanya, bintang neutron tua dan punah, sangat sulit untuk diperbaiki, karena mereka hampir tidak memancarkan gelombang elektromagnetik dalam jangkauan optik, dan bintang neutron yang "punah" juga tidak memiliki emisi radio. Menemukan objek seperti itu pada jarak yang sangat jauh cukup sulit. Saat ini, bintang neutron (pulsar) dengan massa hanya urutan besarnya lebih besar dari massa Jupiter telah ditemukan, yang telah "kehilangan berat" karena emisi neuron dari permukaannya.
Menurut banyak informasi yang terkandung dalam legenda dan tradisi kuno, tubuh besar ini menyelubungi awan gas dan debu yang luas dan gumpalan debu yang luas. Warna objek adalah merah tua. Selama akresi (jatuh dari materi di permukaannya) dan pelepasan energi kinetik, warnanya berubah menjadi merah atau putih.
Bintang neutron, yang oleh orang Yunani kuno disebut Typhon (putra Tartarus), yang dalam bahasa Yunani berarti "cahaya, tetapi sudah padam, berasap", mengunjungi tata surya kita lebih dari sekali. Penampilan pertamanya terlihat di konstelasi Capricorn. Lidus, yang dikutip oleh banyak penulis Yunani, menyebutkan komet Typhon, di mana ia menggambarkan pergerakan bola yang diterangi oleh Matahari: “Pergerakannya lambat, dan ia lewat di dekat Matahari. Dia bukan warna yang mempesona, tapi merah berdarah." Dia membawa kehancuran, "naik dan turun."
Sebuah bintang berputar yang menghilangkan nyala apinya dengan api… nyala api dalam badainya,” menurut dokumen Mesir dari era Seti.
Pliny, dalam "Natural History", berdasarkan sumber-sumber yang lebih tua, menulis: "Sebuah komet yang menakutkan dilihat oleh orang-orang Etiopia dan Mesir, di mana Typhon, raja pada masa itu, memberikan namanya, dia memiliki penampilan yang menakutkan, dan dia berputar seperti ular, dan pemandangannya sangat mengerikan. Itu bukan bintang, lebih seperti bola api."
Di pegunungan Santa Barbara, Santa Susana, San Emidio (California) ada banyak lukisan batu yang menggambarkan benda langit dengan sinar melengkung, dari mana Campbell Grant membuat salinan dan diterbitkan dalam jurnal Natural History - nomor 6 (194). Pada gambar, di mana ada gambar Matahari dengan sinar langsung, Anda dapat melihat empat objek berbeda. Jelas, seorang seniman kuno mengukir gambar bintang neutron di bebatuan saat mendekati Bumi. Di sudut kanan atas gambar, ia memiliki ukuran maksimum yang terlihat. Jenius yang tidak diketahui dari Zaman Batu bahkan menggambar dalam bentuk titik lintasan lintasan bintang di dekat Matahari, sebagai akibatnya, di bawah pengaruh gravitasi bintang kita, ia mengubah arahnya, dan ada ejeksi materi dari permukaan bintang neutron, yang digambarkan sebagai penonjolan ular besar
Apollodorus menggambarkan pendekatan bintang neutron (Typhon) ke Bumi dengan cara ini: Dia “membalikkan semua gunung, dan kepalanya sering menyentuh bintang-bintang. Salah satu tangannya menjulur ke barat dan yang lainnya ke timur, dan dari mereka muncul seratus kepala naga. Cincin asap besar menggantung dari pinggulnya, yang mengeluarkan desisan panjang…. Tubuhnya bersayap... dan api berkilauan dari matanya. Begitu besarnya Typhon ketika, sambil melemparkan batu-batu yang terbakar, dia mencapai langit dengan mendesis dan menjerit, melemparkan api dari mulutnya.
Menurut informasi yang tersedia di sumber-sumber kuno, selama pendekatan bintang-bintang ke planet kita, Bumi dimulai gempa bumi terkuat, letusan gunung berapi, penurunan dan pengangkatan bagian individu dari permukaan bumi. Di bawah pengaruh gravitasinya, gelombang pasang raksasa muncul dan sebagian atmosfer bumi, hidrosfer, dan daratan ditangkap oleh bintang neutron: "Perairan melonjak hingga ketinggian sekitar dua ribu meter, dan semua orang di Bumi bisa melihat mereka" (Midrashim). "Pilar ini seperti ular melingkar raksasa" (Keluaran). “Engkau menutupinya dengan jurang maut seperti dengan pakaian; ada air di gunung-gunung… Ombak naik ke langit” (Mazmur 103:6, 106.).
Mitos Het "The Wrath of Telepin" dan "The Disappearance of the Thunder God" berbicara tentang bencana alam yang disebabkan, mungkin, oleh penurunan kepadatan udara (sebagai akibat dari penangkapan sebagian atmosfer oleh bintang neutron), kandungan oksigen di atmosfer dan asap dari kebakaran: “Dan segera kabut tebal menyelimuti jendela Rumah-rumah dipenuhi dengan asap yang menyesakkan. Log keluar di perapian. Ribuan dewa mati lemas, masing-masing membeku di ketinggiannya sendiri. Domba mati lemas di kandang mereka, sapi jantan dan sapi di kandang mereka. Mereka makan dan tidak dapat kenyang; mereka minum dan tidak dapat mabuk. Domba-domba itu menjauhkan dombanya, sapi itu anak sapinya. Sereal berhenti tumbuh di ladang, pohon berhenti tumbuh di hutan. Gunung-gunung itu telanjang. Mata air mengering. Orang-orang dan dewa-dewa mulai mati kelaparan dan kehausan ... ".
Badai mengerikan dimulai di seluruh planet, yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi bintang neutron di atmosfer bumi. Berbagai teks Mesopotamia yang telah sampai kepada kita menggambarkan bencana yang mengerikan ini sebagai berikut: “Pada hari keempat, kelima dan keenam, kegelapan begitu pekat sehingga tidak dapat dihilangkan dengan api. Cahaya api itu entah dipadamkan oleh angin kencang, atau menjadi tidak terlihat, diserap oleh kepadatan kegelapan. Mustahil untuk membedakan apa pun ..., tidak ada yang bisa berbicara atau mendengar, tidak ada yang berani menyentuh makanan, tetapi semua orang berbaring ... indera luar mereka linglung. Dan mereka tetap tinggal, dihancurkan oleh penderitaan. Selama pertempuran surgawi antara dewa Marduk dan Tiamat, badai dahsyat menghantam tanah Mesopotamia: “Dia menciptakan angin jahat, dan badai, dan angin topan, dan angin empat kali lipat, dan angin tujuh kali lipat, dan angin puting beliung, dan angin yang tidak ada bandingannya.” “Badai menyapu, menyapu segala sesuatu dari muka bumi; dia meraung seperti angin puyuh badai di atas bumi, dan tidak ada keselamatan bagi siapa pun .... Tidak ada yang menabur tanah yang subur, dan tidak ada biji-bijian yang dibuang ke tanah, dan tidak ada nyanyian yang terdengar di ladang .... Di padang rumput, hewan-hewan itu hampir tidak terlihat, semua makhluk hidup telah kelelahan ... ".
Di hari ketika surga
bergetar dan bumi berguncang,
angin puyuh menyapu bumi ...
Saat langit menggelap
tertutup bayangan...
Orang-orang ketakutan, hampir tidak bisa bernapas;
Angin jahat menjepit mereka dengan catok,
Dia tidak akan memberi mereka satu hari lagi ...
Lukanya basah oleh darah
kepala berdarah...
Dari Angin jahat, wajah menjadi pucat.
Semua kota kosong, rumah kosong berdiri,
tidak ada yang berjalan di jalanan
tidak ada yang berjalan di jalan...
Teks Buddhis Vizuddhi Magga menggambarkan terjadinya badai sebagai berikut: “Pertama, awan besar yang mengancam muncul. Angin bertiup untuk memutuskan siklus dunia, dan pertama-tama menimbulkan debu halus, lalu pasir halus, lalu pasir pantai, dan kemudian kerikil, batu sebesar bongkahan batu besar... seperti pohon besar di puncak gunung.” Badai ini "membalikkan bumi, merobek dan memuntahkan tanah yang luas, dan semua rumah di bumi" hancur ketika "dunia bertabrakan dengan dunia."
Pada saat yang sama, sumbu rotasi Bumi relatif terhadap bidang ekliptika bergeser, mungkin 180 derajat. informasi sejarah mengkonfirmasi pergeseran sumbu rotasi poros bumi cukup. Apalagi selama bencana ini, sumbu rotasi planet diarahkan ke Matahari untuk beberapa waktu, yaitu. satu sisi Bumi diterangi, sementara yang lain dalam kegelapan total.
Pada masa pemerintahan Kaisar Cina Sebuah keajaiban terjadi pada Yao: "Matahari tidak bergerak selama sepuluh hari, hutan terbakar, dan banyak makhluk berbahaya muncul." Di India, Matahari berhenti selama sepuluh hari. Di Iran, termasyhur kita berdiri di langit selama sembilan hari. Di Mesir, satu hari berlangsung selama tujuh hari.
pada sisi yang berlawanan planet kita, pada saat yang sama, itu adalah malam. Legenda orang India di Peru mengatakan bahwa “Untuk waktu yang sama dengan lima hari dan lima malam, tidak ada matahari di langit, dan kemudian lautan meluap dan menabrak daratan dengan suara gemuruh. Seluruh permukaan bumi berubah selama bencana ini.”
Dalam manuskrip Avila dan Molina, diceritakan kembali kisah-kisah orang India di Dunia Baru: "Selama lima hari, sementara malapetaka ini berlangsung, matahari tidak muncul, dan bumi berada dalam kegelapan."
Suku Afrika Ganda memiliki mitos tentang dewa Vanga. Menurut mitos, ia tinggal di salah satu pulau di Danau Victoria, ketika Matahari sekali pergi, dan kegelapan total terjadi, berlangsung beberapa hari, sampai, atas permintaan Raja Juko, dewa Vanga mengembalikan Matahari ke langit. .
Suku Indian Choctaw (Oklahoma) berkata: "Bumi jatuh ke dalam kegelapan untuk waktu yang sangat lama." Kemudian cahaya terang muncul di utara, "tetapi gelombang itu setinggi gunung, mendekat dengan cepat."
Untuk mempertahankan posisi stabil pada sumbu rotasinya (efek giroskop), Bumi berjatuhan di luar angkasa. Pada saat yang sama, momentum sudutnya tetap sama. Ipuwer, menggambarkan bencana alam ini, menyatakan bahwa "Bumi berputar seperti roda pembuat tembikar"; "Bumi terbalik."
Ahli geografi Pomponius Mela menulis: “Dalam kronik asli (dari orang Mesir) orang dapat membaca bahwa sejak awal keberadaannya, arah bintang berubah empat kali dan Matahari terbenam dua kali di bagian langit tempat ia sekarang berada. naik.”
Bapak sejarah Herodotus, selama kunjungannya ke Mesir, menceritakan kembali percakapannya dengan para imam Mesir: “Empat kali selama waktu ini (begitulah mereka memberi tahu saya) Matahari terbit dari biasanya; dua kali ia naik di tempat ia sekarang duduk, dan dua kali ia menetap di tempat ia sekarang terbit.
Ketika kemiringan sumbu rotasi Bumi di ruang angkasa berubah, air laut dan samudera, sesuai dengan hukum kekekalan momentum, jatuh di benua, menyapu semua yang dilaluinya. Bencana global ini disertai dengan gelombang pasang yang sangat besar, yang disebabkan oleh tarikan bintang neutron. Dalam teks-teks paku Babilonia, tahun terjadinya banjir disebut "tahun naga yang mengaum".
Tradisi tentang Banjir Besar telah dilestarikan oleh hampir semua orang di planet ini. Dalam teks tanah liat Mesopotamia kuno, beginilah diceritakan tentang bencana yang menghancurkan disebabkan oleh Typhon:
Senjatanya adalah banjir; Tuhan, yang senjatanya membawa kematian bagi orang berdosa,
Yang, seperti matahari, melintasi domain ini.
Matahari, tuhannya, dia tenggelam dalam ketakutan.
Bencana dahsyat berupa banjir bandang yang melanda hampir seluruh penduduk planet kita ini, meninggalkan kenangan buruk bagi seluruh umat manusia. Misalnya, kutipan dari manuskrip Avila dan Molina: “Begitu mereka (orang India) sampai di sana, air, yang meluap dari tepiannya, setelah goncangan yang mengerikan, mulai naik di atas pantai Pasifik. Tapi saat laut naik, membanjiri lembah dan dataran di sekelilingnya, Ankasmarck juga naik seperti kapal di atas ombak. Selama lima hari, sementara malapetaka berlanjut, matahari tidak muncul, dan bumi dalam kegelapan.
Setelah banjir, Typhon mulai menjauh dari planet kita, tetapi bencana umat manusia tidak berakhir di sana. Sebagai hasil dari letusan gunung berapi, kebakaran, angin topan, sejumlah besar abu vulkanik, jelaga, asap, debu, dan uap air terbentuk, yang menyembunyikan Matahari selama bertahun-tahun. Periode ini dijelaskan dalam kodeks Meksiko sebagai berikut: “Malam yang luar biasa menguasai seluruh benua Amerika, yang dibicarakan oleh semua legenda dengan suara bulat: matahari, seolah-olah, tidak ada untuk dunia yang hancur ini, yang kadang-kadang hanya diterangi oleh kebakaran tak menyenangkan yang membuka sedikit manusia yang selamat dari bencana ini, semua kengerian situasi mereka. Setelah kehancuran matahari keempat, dunia jatuh ke dalam kegelapan selama dua puluh lima tahun.
Tradisi Aztec "Sejarah kerajaan Colhuacan dan Meksiko" menyebutkan: "Pada saat itu umat manusia binasa; pada hari-hari mereka semua berakhir. Dan kemudian datanglah akhir dari matahari itu sendiri.”
Penduduk Kepulauan Pasifik dalam legenda mereka menyebutkan bahwa setelah bencana mengerikan yang terjadi pada zaman dahulu, "kegelapan terdalam", "kegelapan yang tak tertembus" dan "banyak malam" datang.
Legenda suku Oraibi (Arizona) mengatakan bahwa dunia gelap, dan tidak ada Matahari dan Bulan: "Orang-orang menderita kegelapan dan kedinginan."
Mitos orang India di Amerika Tengah menceritakan bahwa setelah bencana alam yang mengerikan datang dingin yang mengerikan dan laut tertutup es.
Dan suku Indian Amerika Selatan yang tinggal di hutan tropis Orang-orang Amazon masih ingat musim dingin panjang yang mengerikan setelah banjir, ketika orang-orang meninggal karena kedinginan.
Orang Indian Toba dari wilayah Gran Chaco (Argentina) juga berbicara tentang “Dingin Hebat”: “Es dan lumpur salju bertahan untuk waktu yang sangat lama, semua lampu padam. Embun beku setebal kulit, kegelapan yang panjang datang, matahari menghilang…”.
"Nihongi" - kronik Jepang tertua menyebutkan periode ketika ada "kegelapan yang panjang" dan tidak ada "perbedaan antara siang dan malam."
Kronik Cina Wong-Shishin menceritakan bahwa "di era Wu ... kegelapan menghentikan pertumbuhan segala sesuatu di dunia."
Dalam kitab Ayub disebutkan tentang Leviathan (Typhon) dan malam mengerikan yang telah datang di planet kita: “Malam itu, biarlah kegelapan menguasainya, janganlah dihitung dalam hari-hari dalam setahun, janganlah termasuk dalam jumlah bulan! Hai! malam itu - biarkan sepi; jangan biarkan sukacita masuk ke dalamnya! Semoga mereka yang mengutuk hari itu, yang mampu membangunkan Leviathan, mengutuknya! Semoga bintang-bintang fajarnya redup: semoga dia menunggu cahaya, dan itu tidak datang, dan semoga dia tidak melihat bulu mata bintang pagi ... ”(Ayub 3, 6-9).
Typhon, yang menyebabkan kehancuran signifikan di planet kita, meninggalkan tata surya. Bencana alam semesta, menurut berbagai sumber sejarah, terjadi sekitar 12.580 tahun yang lalu. Antropolog Inggris menghitung bahwa sekitar 12 ribu tahun yang lalu, sekitar 670 juta orang hidup di planet kita, dan kemudian menurun tajam menjadi 6-7 juta, yaitu, di Bumi, sebagai akibat dari bencana alam yang disebabkan oleh bintang neutron, hanya satu orang yang keluar. dari seratus selamat rata-rata.
Periode revolusi bintang neutron mengelilingi Matahari adalah 25.920 tahun. Karena eksentrisitas orbit yang signifikan, Typhon melintasi tata surya dua kali. Paruh terkecil peredarannya berdasarkan berbagai data adalah 12.600 tahun dan terbesar 13.320 tahun. Jika kita berasumsi bahwa bintang neutron kembali kepada kita dengan periode terkecil, maka ia sudah berada di suatu tempat di dekatnya. Mengingat kecepatan pergerakannya dalam orbitnya mengelilingi Matahari dan perkiraan tanggal kemunculan berikutnya di wilayah orbit bumi, dapat dikatakan bahwa bintang neutron sudah berada di antara orbit Yupiter dan Saturnus, yaitu hampir di dekat sini. Penampilannya diharapkan pada tahun 2025.
Pada tahun 1983, satelit JRAS mentransmisikan ke Bumi sekitar 250.000 gambar inframerah dari berbagai bagian langit berbintang. Sebagai hasil dari studi foto, piringan debu dan cangkang ditemukan di sekitar bintang tipe matahari, lima komet yang belum ditemukan dan beberapa yang sebelumnya "hilang", serta empat asteroid baru. Pada dua bingkai di wilayah langit yang sama, para astronom melihat "objek mirip komet yang misterius" di konstelasi Orion. James Hawkes dari Cornell Center for Radiophysics and penelitian luar angkasa membuat perhitungan dan menyimpulkan bahwa ini objek misterius tidak bisa menjadi komet. Pada bulan September 1984, US News and World Report menyatakan bahwa upaya untuk mengungkap asal usul benda angkasa ini (yang memancarkan energi dalam rentang gelombang elektromagnetik inframerah yang tak terlihat dan terletak pada jarak 530 AU dari kita) tidak membuahkan hasil. Direktur Observatorium Palomar D. Neugebauer, alias Peneliti Program JRAS, mengatakan: "Saya hanya bisa mengatakan satu hal: kita tidak tahu apa itu." Pada tahun 1984, Departemen Humas Laboratorium Propulsi Jet menyatakan bahwa jika objek ini dekat dengan tata surya, itu bisa seukuran planet Neptunus, jika jauh, bisa seukuran galaksi. Mungkin ini adalah bintang neutron, yang menurut prediksi akan muncul di langit di wilayah konstelasi Orion. Kemunculan objek ini di wilayah orbit bumi, menurut ramalan, akan terjadi pada tahun 2025. Pada Mei 2002, pengambilan gambar dilakukan objek misterius dikelilingi oleh awan gas dan debu yang luas, jelas mendekati planet kita. Foto berikutnya diambil pada bulan September 2002. Dalam tiga bulan, ukurannya hampir dua kali lipat. Mungkin ini adalah bintang neutron, yang dalam waktu dekat akan membawa bencana yang tak terhitung banyaknya bagi seluruh umat manusia.
Lukisan batu kuno, petroglif, piktogram, relief bintang neutron, dan gambar planet "Nibiru" dari kode astronomi Aztec.
Saat ini, ada bukti tidak langsung tentang keberadaan bintang satelit di dekat bintang kita. Salah satu bukti tersebut adalah orbit Sedna (planetoid) yang sangat memanjang, yang berputar mengelilingi Matahari dalam waktu sekitar 12 ribu tahun. Kesimpulan ini dicapai oleh sekelompok ilmuwan Amerika: Walter Krattenden, Richard Muller dari Universitas California(Berkeley) dan Daniel Whitmire dari Universitas Louisiana. Para astronom telah sampai pada kesimpulan bahwa parameter orbit planetoid Sedna yang baru ditemukan menunjukkan bahwa Matahari kita mungkin merupakan bagian dari sistem bintang biner.
Para astronom NASA, mempelajari penyimpangan yang tidak biasa dari stasiun otomatis "Pioneer" dan "Voyager" dari jalur penerbangan mereka, sampai pada kesimpulan bahwa pasti ada objek besar di tata surya dengan massa lebih besar dari Jupiter, tetapi kurang dari yang surya. Benda langit ini tidak mungkin planet Nibiru, karena para astronom telah menemukannya sejak lama. Para ilmuwan sampai pada kesimpulan bahwa itu hanya bisa menjadi neutron dengan diameter 5-10 km, yang dikelilingi oleh awan gas dan debu yang luas. Mereka juga menemukan kesalahan dalam perhitungan teoretis astronom India Chandrasekhar, yang menyatakan bahwa massa bintang neutron tidak boleh kurang dari 1,4 massa matahari. Menurut perhitungan mereka, massa bintang neutron mungkin kurang dari 0,01 massa matahari. Matahari. Dan bintang-bintang neutron semacam itu telah ditemukan oleh para astronom. Ini adalah bintang neutron dari kelas "baling-baling" dan "georotator". Selain itu, massa bintang berkurang seiring waktu karena emisi neutron dari permukaannya.
Walter Krattenden, pegawai BRI, menerbitkan buku Lost Star of Myth and Time, di mana ia mengklaim bahwa presesi poros bumi dengan periode 25920 tahun justru disebabkan oleh tumbukan pada tata surya bintang kedua, dengan dimana Matahari membentuk sistem ganda.
Pada tahun 1977, astronom E.R. Harrison, berdasarkan pengamatan pulsar, menyarankan bahwa Matahari harus memiliki satelit yang cukup masif, yaitu, termasyhur kita adalah salah satu komponen sistem biner. Ketika mengukur periode radiasi elektromagnetik dari beberapa bintang neutron, ditemukan bahwa distribusi radiasi seperti itu pada frekuensi dapat dijelaskan dengan menggunakan efek Doppler. Distribusi ini akan terjadi jika tata surya mengalami sedikit percepatan atau perlambatan saat bergerak di sekitar pusat galaksi, yang dapat disebabkan oleh pengaruh gravitasi benda tak kasat mata. Arah percepatan ini harus menunjukkan lokasi objek ini, yang seharusnya berada di arah konstelasi Aquila dan Ophiuchus.
S. Pinelt dari University of British Columbia berpendapat bahwa satelit Matahari hanya dapat berupa bintang neutron atau lubang hitam, karena bintang lain di sekitar tata surya pasti akan terdeteksi dalam rentang gelombang elektromagnetik inframerah.
Pada tahun 1983, satelit JRAS mentransmisikan ke Bumi sekitar 250.000 gambar inframerah dari berbagai bagian langit berbintang. Sebagai hasil dari studi foto, piringan debu dan cangkang ditemukan di sekitar bintang tipe matahari, lima komet yang belum ditemukan dan beberapa yang sebelumnya "hilang", serta empat asteroid baru. Pada dua bingkai di wilayah langit yang sama, para astronom melihat "objek mirip komet yang misterius" di konstelasi Orion. James Hawkes dari Cornell Center for Radiophysics and Space Research membuat perhitungan dan menyimpulkan bahwa objek misterius ini bukanlah komet. Pada bulan September 1984, US News and World Report menyatakan bahwa upaya untuk mengungkap asal usul benda angkasa ini (yang memancarkan energi dalam rentang gelombang elektromagnetik inframerah yang tak terlihat dan terletak pada jarak 530 AU dari kita) tidak menghasilkan apa-apa. . Direktur Observatorium Palomar, D. Neugebauer, alias Program Fellow JRAS, menyatakan: "Saya hanya bisa mengatakan satu hal: kami tidak tahu apa itu." Pada tahun 1984, departemen hubungan masyarakat dari Jet Propulsion Laboratory menyatakan bahwa jika objek ini berada di dekat tata surya, itu bisa seukuran planet Neptunus, jika jauh, bisa seukuran galaksi. Beberapa astronom telah menyarankan bahwa ini adalah protobintang yang belum terbentuk.
Di pegunungan Santa Barbara, Santa Susana, San Emidio (California) ada banyak lukisan gua yang menggambarkan matahari kedua dengan sinar melengkung, dari mana Campbell Grant membuat salinan dan diterbitkan dalam Sejarah Alam - nomor 6 (194). Pada gambar, di mana ada gambar Matahari dengan sinar langsung, Anda dapat melihat empat objek berbeda. Jelas, seorang seniman kuno mengukir gambar bintang neutron di bebatuan saat mendekati Bumi. Di sudut kanan atas gambar, ia memiliki ukuran maksimum yang terlihat. Jenius yang tidak diketahui dari Zaman Batu bahkan menggambar dalam bentuk titik lintasan lintasan bintang di dekat Matahari, sebagai akibatnya, di bawah pengaruh gravitasi bintang kita, ia mengubah arahnya, dan ada ejeksi materi dari permukaan bintang neutron, yang dalam bentuk penonjolan ular besar dapat dilihat di sudut kiri atas gambar batu.
Pada Mei 2002, foto-foto diambil dari objek misterius yang dikelilingi oleh awan gas dan debu yang luas, yang jelas-jelas mendekati planet kita. Foto berikutnya diambil pada bulan September 2002. Dalam tiga bulan, ukurannya hampir dua kali lipat. Mungkin ini adalah bintang neutron, yang dalam waktu dekat akan membawa bencana yang tak terhitung banyaknya bagi seluruh umat manusia. Nubuat tentang penampilan bintang di dekat planet kita ada di buku "The Great Encyclopedia of the Apocalypse". "Eksmo", 2011
Bab dari buku Simonov V.A. "Bintang Kiamat" Dari "Tsentrpoligraf", 2012
Dari berbagai sumber sejarah kuno dapat disimpulkan bahwa tata surya kita, dengan periode rata-rata 4 - 5 ribu tahun, dikunjungi oleh benda angkasa besar, mungkin - bintang neutron kelas baling-baling (jangan dikelirukan dengan pulsar). Di Galaksi kita, menurut asumsi para astronom, ada sekitar satu miliar bintang neutron, yang, dengan ukuran kecil - 5-10 km dan massa 0,01 - 2 massa matahari, memiliki medan magnet yang kuat (orde 10 11 -10 12 Gs.) Dan kecepatan putaran yang tinggi di sekitar porosnya. Dalam proses evolusi, massa bintang neutron berkurang karena emisi neutron dari permukaannya. Agaknya, massa benda angkasa ini lebih besar daripada Yupiter, tetapi jauh lebih kecil daripada massa matahari.Menurut banyak informasi yang terkandung dalam legenda dan tradisi kuno, tubuh besar ini disertai dengan 11 satelit dan gumpalan gas dan debu yang luas. Warna objeknya hitam. Selama akresi (jatuh dari materi di permukaannya), dan pelepasan energi kinetik, warnanya berubah menjadi merah atau putih menyilaukan.
Beras. Matahari dan bintang dalam keadaan akresi. Seni cadas Aborigin Australia.
Nenek moyang kita menyebut benda ini Typhon (Set), Gorgon Medusa, Tiamat, Apop Serpent, Red-haired Dragon, Hurakan, Matu, Garuda, Humbaba, dll. Objek besar ini, ketika melewati tata surya, menyebabkan kehancuran besar pada benda-benda langit dengan gravitasinya, mengganggu orbit planet dan satelitnya. Berdasarkan informasi yang terkandung dalam mitos dan legenda masyarakat kuno, bintang neutron telah mengunjungi tata surya kita sebanyak empat kali.
Bencana alam semesta ini disebutkan dalam berbagai dokumen kuno, yang, pada gilirannya, dicatat berdasarkan tradisi lisan.
Lydus, yang dikutip oleh banyak penulis Yunani, menyebutkan komet Typhon, di mana ia menggambarkan pergerakan bola yang diterangi oleh Matahari: “Gerakannya lambat, dan ia lewat di dekat Matahari. Dia bukan warna yang mempesona, tapi merah berdarah." Dia membawa kehancuran, "naik dan turun."
"Sebuah bintang berputar yang menyebarkan nyala apinya dengan api... nyala api dalam badainya" - dilaporkan dalam dokumen Mesir dari era firaun Seti. Informasi yang diberikan dalam dokumen ini tidak diragukan lagi mengacu pada waktu kemudian.
Pliny, dalam "Natural History", menceritakan tentang peristiwa yang sama yang terjadi di masa lalu yang jauh: "Komet yang menakutkan itu dilihat oleh orang-orang Etiopia dan Mesir, di mana Typhon, raja pada waktu itu, memberikan namanya, dia telah penampilan yang menakutkan, dan dia berputar seperti ular, dan pemandangan itu sangat mengerikan. Itu bukan bintang, lebih seperti bola api."
Ada banyak lukisan batu, petroglif dengan gambar "matahari" kedua di sebelah termasyhur kita. Gambar matahari "hitam" ditemukan dalam kodeks Aztec, pada segel silinder Sumeria dan Babilonia.
Beras. No Dua matahari di langit. Petroglif Mesolitikum.
Beras. Tidak. Petroglyph. Kazakstan. Matahari dan bintang (titik dalam lingkaran, lingkaran adalah mahkota bintang), dihubungkan oleh pelompat. Jumper - aliran materi dari bintang ke Matahari selama pendekatan terdekat mereka.
Beras. Tidak. Petroglyph. Negara Bagian Nevada (AS). Matahari dan bintang dihubungkan oleh sebuah jembatan.
Masih banyak lagi lukisan batu dan petroglif semacam itu yang ditemukan di berbagai wilayah di dunia. Petroglyphs dan lukisan batu dengan gambar bintang di blog:
Gambar Typhon dapat dilihat pada banyak batu dan logam jimat-serpentine Rusia kuno, yang melindungi pemiliknya sesuai dengan prinsip - kejahatan terhadap kejahatan. Banyaknya kumparan yang ditemukan pada penggalian arkeologi mencapai beberapa ratus. Ada 116 jimat seperti itu di Museum Sejarah saja. Yang paling terkenal adalah jimat Vladimir Monomakh, yang hilang saat berburu dan secara tidak sengaja ditemukan pada abad terakhir. Tonjolan ular yang dipelintir dalam spiral terlihat jelas pada jimat ular, yang menekuk karena kecepatan besar rotasi bintang neutron di sekitar porosnya dan lingkaran plasma terionisasi dari materi planet yang ditangkap oleh bintang neutron dalam magnetnya. bidang.
Pada beberapa jimat ular ada prasasti yang dibuat dalam bahasa Rusia kuno, Yunani kuno dan dialek abad pertengahan yang tidak diketahui, yang mengingatkan pada deskripsi Typhon lainnya. Misalnya, pada ular Kazan emas tertulis (diterjemahkan oleh Kruse): “Orang tua kulit hitam menghitamkan dirinya dengan kejahatan (atau lebih baik dengan kemarahan - catatan penerjemah), berjongkok di debu seperti ular, dan mendesis seperti naga, dan mengaum seperti singa, dan ketakutan seperti anak domba ketika malaikat agung Michael mengalahkannya, "yang, menurut Wahyu (12: 7-9), adalah pemenang" naga besar, ular kuno, yang disebut iblis dan Setan.
Prasasti pada jimat Chernihiv berbunyi (diterjemahkan oleh Destunis): “Ibunya hitam, menghitam seperti ular, (kamu) meringkuk, dan seperti naga, bersiul, dan seperti singa, mengaum, dan seperti anak domba, tidur. ” "Matitsa", menurut penguraiannya, adalah rahim.
Pada jimat-serpentine ada tulisan yang hanya terdiri dari satu kata - bawah (bawah). Dalam Kronik Ipatiev, kata yang sama ditemukan: "bagian bawah didekati", di mana "bawah" berarti "kematian" atau "akhir". Dalam manuskrip Rusia XV abad, dikatakan: "Bagian bawah ... seperti rupa kilat, ia memiliki kecepatan, dan ia memasuki segala sesuatu, baik kesedihan dan lembah, dan pembuluh darah, dan anggota, dan tulang."
Dalam mantra Rusia kuno ada deskripsi yang sangat akurat tentang bintang neutron: “Saya menyulap berbentuk awan, berbentuk api, seperti rambut (berbulu), seperti ek (mencabut pohon), tengik (gelap, seperti gagak) , ular buta (yaitu menggelapkan cahaya), hitam, panah, berkepala tiga, pemakan istri, ular laut.
Jimat Rusia - gulungan:
Ada penyebutan tentang "penerangan surgawi" yang misterius dan dalam penglihatan Bunda Surgawi kepada Yang Kudus Pendeta Sergius dari Radonezh. Pada salah satu hari Jumat Puasa Kelahiran pada tahun 1387, murid tercintanya, Mikha, menulis nubuat ini: “Waktuku akan tiba ketika penerang surgawi bergegas ke Bumi, dan kemudian kamu akan datang untuk memenuhi kehendak waktunya. Dan yang dibenci akan menjadi penyelamat, dan yang kalah akan memimpin yang menang. Dan tiga akar, dipisahkan oleh kutukan, tumbuh bersama dengan cinta, dan mereka akan dipimpin oleh seseorang yang bukan dari suku mereka. Sampai saatnya mereka akan mengutuk Tatar dan Yahudi, dan mereka akan mengutuk tanah Rusia. Ketika tulang Anda dihancurkan, tiga kutukan akan terpenuhi dan yang tak terlihat akan berdiri di takhta, mengenakan Mahkota dan Cincin. Dan di mana Anda meletakkan Cincin itu, akan ada Tangan-Ku dan Para Master.
Dalam kisah dua belas mimpi Shahaisha (dalam daftar Rusia "The Tale of 12 Dreams of Mamer") menggambarkan prediksi eskatologis yang ditetapkan dalam bentuk teka-teki mimpi raja kota Iriin, bernama Shahaishi, dan interpretasi "budaknya yang bijaksana", sang filsuf Mamer. Naskah tersebut menggambarkan akhir zaman dunia, munculnya "bintang jahat", pilar dari bumi ke surga (mungkin penangkapan atmosfer dan hidrosfer planet kita oleh bintang neutron), gempa bumi, pergeseran Sumbu rotasi bumi, dan perubahan musim. Selain itu, penafsiran masing-masing dari 12 mimpi Shahaishi selalu dimulai dengan kata-kata: "ketika waktu jahat datang" atau "ketika waktu jahat datang." Berikut ini adalah gambaran dari berbagai bencana: “Raja berkata kepadanya: dia melihat tiang emas dari bumi ke langit berdiri. Pidato Mamer: “O raja, waktu jahat itu telah datang dari timur ke barat; dan di seluruh kota akan ada banyak kejahatan dan pemberontakan pada semua orang ... dan pangeran akan melawan pangeran dan para tetua akan sama ... Unsur-unsur akan mengubah kebiasaan mereka: musim gugur akan melampaui musim dingin, dan musim dingin akan jatuh ke musim semi, di tengah musim panas akan ada musim dingin, dan mereka yang ingin menabur benih, waktu akan menggoda mereka, mereka tidak akan mengerti saat seperti ini sebelumnya, mereka akan menabur banyak dan menuai sedikit ... membuat kebisingan dan guntur, akan ada kekacauan dan bumi akan berguncang, banyak hujan es akan turun, dan burung-burung, ikan akan berkurang, dan akan ada kelangkaan sayuran. Musim panas dan bulan akan lebih pendek, dan kemudian dunia akan membusuk.”
Prediksi yang sangat akurat tentang bencana alam di masa depan ditemukan di salah satu versi Fisiolog ( kumpulan cerita), yang secara khusus menunjukkan penyebab Akhir Dunia di masa depan - Medusa Gorgon, yaitu bintang neutron. Saya akan mengutip teks seorang ahli fisiologi menurut daftar abad ke-16: “Tentang Gorni (Gorgon). Virgoni berkedok memiliki istri merah dan pelacur. Rambut kepalanya adalah ular, dan penglihatannya adalah kematian. Dia bermain dan tertawa pada waktunya .... Ya, ketika hari-harinya tiba, ya, dia menganiaya, dia akan mulai dan mulai memanggil kepala dari singa dan hewan lain dari manusia ke sapi dan burung dan ular, dengan mengatakan: datanglah padaku. Kalau saja mereka mendengar suaranya, pergi ke dia, dan mereka yang melihatnya mati. Tako bo mengerti setiap bahasa dengan setiap binatang. Dengan cara apa tukang sihir itu akan menangkap (melihat) dia. Dia mengerti dengan licik dari bintang-bintang hari itu, tetapi dia mendorongnya, dan dia akan pergi ke tempatnya, pesulap (memprediksi) dari jauh. Dia akan mulai memanggil kepala singa dan hewan lainnya. Ketika bahasa orang Majus (nubuat) datang, dia akan menjawab kata kerja: gali lubang di tempat itu dan masukkan kepalamu ke dalamnya, tapi aku tidak akan melihatnya dan aku akan mati, dan aku akan datang dan berbohong turun bersamamu. Kalimat terakhir ahli fisiologi ini mengusulkan resep keselamatan bagi umat manusia, yaitu menggali di bawah tanah. Siapa pun yang "tidak melihat kepalanya, jangan biarkan dia mati." Nubuat berakhir kata-kata berikut: "Dan Anda adalah manusia, memiliki perasaan kepada Tuhan, dan membuatnya nyaman untuk mengatasi kekuatan lawan."
Mungkin nabi, dengan ramalannya, ingin memperingatkan umat manusia tentang dampak yang mematikan radiasi sinar-X bintang neutron. Dengan bertambahnya (jatuhnya) materi yang terperangkap di permukaan bintang neutron, suhunya akan meningkat tajam - hingga jutaan dan puluhan juta derajat. Dan pada suhu seperti itu, bintang neutron harus memancarkan gelombang sinar-X dengan energi kuantum 1-10 keV.
Di Ukraina Barat legenda eskatologis telah dilestarikan, di mana karakter utama adalah "makhluk wee-like" bernama Gargon, yang memiliki tampilan pembunuh dan kekuatan yang tidak dapat dihancurkan. Dia akan datang ke bumi, dan kemudian “akhir zaman” akan datang. Meskipun ada pengaruh Kristen yang nyata dalam legenda, secara umum mereka tidak diragukan lagi paralel dengan mitos Skandinavia tentang Ragnarok dan mitos eskatologis Avestan.
Dalam buku "Rahasia lingkup perdukunan", yang ditulis oleh pendeta-dukun orang Sakha V.A. Kondakov, ada prediksi Yakut tentang kemunculan "bintang berekor" di langit dan Perang Dunia Ketiga. Peramal Sontuok Egorov pada awal abad ke-20, dia meramalkan: “Sebuah kereta api akan dibawa ke Yakutia, dan banyak orang akan melewati jalan ini dengan naga besi yang bernapas api. Akan ada begitu banyak orang sehingga akan ramai di semua lembah dan ulus. Maka tidak akan ada sapi atau kuda. Dan taiga tidak akan tahan dengan kerumunan orang seperti itu. Kelaparan akan dimulai.
Segera orang akan melewati susu melalui lingkaran besi dan makan dari besi dan barang pecah belah. Saya melihat belalang besi besar terbang melintasi langit dengan lingkaran besar di atasnya. Saat terbang, mereka berderak sangat keras, dan ada orang di dalamnya.
Pada akhir milenium terakhir, semua orang akan mencoba untuk kembali ke masa lalu, semua orang akan mencari apa yang hilang dan apa yang mereka hancurkan sendiri. Tetapi tidak mungkin mengembalikan semua yang lama. Karena para mainan baru akan berdoa kepada ikon dewa sebelumnya.
Tapi hal-hal mengerikan akan segera terjadi. Batu panas akan jatuh dari langit, bintang berekor besar akan mendekati bumi. Akan ada perubahan besar. Orang tidak akan saling menghormati, mereka akan meneriakkan apa yang perlu dan apa yang tidak perlu... Sifat manusia, pikirannya akan mengeras, orang semua akan kesal dan tidak toleran terhadap satu sama lain. Ini akan menjadi fenomena yang mengerikan di bumi.
Langit dan celestial akan marah dengan orang-orang, yang akan menyebabkan langit menjadi panas dan merah. Orang-orang akan menghancurkan cangkang ilahi bumi, karena itu udara akan menjadi cair dan hambar.
Pada tahun 1975, samizdat menerbitkan sebuah buku oleh seorang etnografer Irkutsk dan sejarawan lokal, kandidat ilmu filsafat Artemy of Polotsky, yang menguraikan prediksi kenabian dukun Siberia dan Orang Percaya Lama. Dalam bukunya, dia mengutip ramalan Orang Percaya Lama Egor Kukhlin, yang hidup sebagai pertapa di tepi Yenisei, di perbatasan Wilayah Krasnoyarsk dan Republik Sosialis Soviet Otonomi Tuva. Orang Percaya Lama memperingatkan bencana yang akan muncul dari surga: “... kegelapan akan datang dari surga, diselimuti asap dan api, kegelapan iblis akan keluar dari rahim bumi, dan ketika mereka pergi ke satu sama lain, di sana tidak akan ada kehidupan bagi yang kuat atau yang lemah, baik yang miskin maupun yang kaya, baik burung yang bebas maupun binatang yang terkurung.” Yegor Kukhlin meramalkan invasi mengerikan serupa ketika "Matahari akan menutup dengan tiga bulan dan dingin dan kegelapan akan datang di bumi selama tiga jam penuh."
Ramalan orang cacat sejak kecil diberkati Alexandra Sorvacheva dari Tentyukovo (Syktyvkar) dibuat pada akhir 30-an. tahun abad XX dan dicatat oleh A. Sakov. Untuk ramalannya tentang kematian tak terelakkan dari kekuatan Soviet, ia ditangkap oleh NKVD pada tahun 1942 dan menghilang tanpa jejak di ruang bawah tanah lembaga ini. Yang diberkati dalam ramalannya juga menyebutkan munculnya benda misterius di langit: “Alexander juga meramalkan bahwa seekor burung merah besar akan terbang dan membakar seluruh kota. Akan ada api yang begitu besar di atas kota sehingga akan membakar semua rumah. Dari panas yang mengerikan, penduduk akan bergegas ke Vychegda. Tapi semua air di sungai akan mengering. Dan binatang, dan burung, dan ikan, dan pohon-pohon, dan rerumputan akan binasa. Manusia akan menderita dan mati dalam siksaan.” (Arsip surat kabar Kristen Rusia Utara "Vera-Eskom").
Orang Yunani kuno menyebut objek tidak biasa yang mendekati planet kita pada zaman dahulu, Typhon atau Medusa (Medusa) Gorgon.
Pada bulan September 1905 Bryusov (1873-1924) menulis puisi "The Face of Medusa", di mana penyair simbolis memprediksi kemunculan bintang neutron (Gorgon Medusa) di sebelah planet kita:
Wajah Medusa, wajah mengancam, Naik di atas jarak hari-hari yang gelap, Mata berdarah, mata terbakar, Rambut - pleksus ular. Ini adalah kekacauan. Ke dalam kekacauan hitam Kami tertarik, seperti dalam gangguan, jalan. Kami berdebat atau kami tunduk, Kita tidak bisa menyingkir! Di hari-hari penuh api dan darah Itu akan bergabung menjadi omong kosong liar, Teriakan kutukan, tangisan fitnah Akan mencapmu, penyair!... Dunia yang berharga, dunia yang indah Akan binasa dalam jurang takdir. Untuk menjadi nada badai yang angkuh - Inilah lot yang Anda inginkan. Dengan guntur menutup suara muse, Kekacauan kuno bersahabat dengannya. Halo, halo wajah Medusa, Di sana, di atas jarak hari-hari gelap.Dalam buku seorang peneliti terkenal fenomena anomali A.K. Penerimaan “Abad XX. Kronik yang Tidak Dapat Dijelaskan. Dari nubuat ke nubuat” ada banyak kesaksian tentang bencana alam yang mendekat. Misalnya, seorang pensiunan I.I. Shaposhnikov dari kota Salsk, Wilayah Rostov, yang menerima informasi dari alien, melaporkan: "Tamu malam saya dari dunia lain," kata Shaposhnikov, "mendesak agar saya memberi tahu semua orang tentang inti percakapan kami. Mereka berkata: "Ini adalah misi Anda ...". Saya harus menyampaikan kepada semua orang di Bumi bahwa segera akan ada kedatangan "bulan kedua" di langit duniawi. Dan benda angkasa ini dapat menghancurkan semua kehidupan di planet ini jika "bulan kedua" tidak tercermin dalam waktu. Bagaimanapun, itu akan menyeret atmosfer dan air dari lautan. Ini akan memiliki tarikan gravitasi yang sangat kuat, atau gaya tarik-menarik. "Bulan Kedua" tidak akan menabrak Bumi. Ini akan melewati berbahaya dekat dengan planet kita. Itu akan bersinar di langit selama beberapa hari seperti bulan baru…, bencana terbesar dalam sejarah akan dimulai di Bumi – gempa bumi, badai super.”
Tabib terkenal dari kota Bryansk Maria Larionova melaporkan informasi yang diperoleh selama percobaan yang dilakukan oleh A.K. Prima: "Suara" mengatakan beberapa benda langit terbang di atas Bumi. Tidak lebih dari Rusia. Tidak. Dan di atas Amerika Serikat. Dan kehancuran yang mengerikan mungkin terjadi di sana. Banjir, gempa... Oh, saya melihat "gambar"! Bumi berputar. Benda langit itu mendekatinya. Suara itu mengatakan saat pendekatan terdekat adalah…. Aku tidak bisa mendengar dengan baik! Bicara lebih keras! Itu akan terjadi ketika Bumi berubah menjadi tubuh itu dengan sisi di mana Amerika berada.
Penulis Inggris terkenal Herbert Wells , yang dalam karyanya bersama akurasi luar biasa meramalkan banyak pencapaian teknis di masa depan, menulis kisah kenabian "Bintang", di mana ia menggambarkan penampilan objek yang tidak biasa di dekat planet kita. Saya akan mengutip cerita-nubuatan yang aneh ini hampir sepenuhnya, karena cerita ini menggambarkan bencana alam ini secara rinci dan menyebutkan Asia Timur(mungkin Timur Jauh): “Pada hari pertama tahun baru, tiga observatorium hampir bersamaan mengumumkan bahwa ketidakteraturan besar terlihat dalam gerakan planet Neptunus, yang paling jauh dari semua yang mengorbit Matahari. Ogilvy pada bulan Desember menunjukkan perlambatan yang tidak dapat dipahami dalam pergerakan Neptunus. Pesan seperti itu, bagaimanapun, tidak dapat menarik perhatian dunia, kebanyakan yang penduduknya bahkan tidak mengetahui keberadaan planet Neptunus. Penemuan setitik cahaya yang nyaris tak terlihat di wilayah planet yang berubah-ubah itu juga tidak menimbulkan banyak kegembiraan bagi siapa pun, kecuali para astronom. Namun, para ilmuwan menaruh perhatian serius pada pesan ini bahkan sebelum diketahui bahwa benda baru itu meningkat pesat dan menjadi lebih terang, bahwa pergerakannya benar-benar berbeda dari pergerakan planet, dan bahwa Neptunus dan satelitnya semakin menyimpang dari orbit mereka yang biasa - fenomena ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain para ilmuwan, hanya sedikit orang yang dapat membayangkan isolasi mengerikan tata surya. Matahari, planet-planetnya yang kecil, partikel debu asteroid, dan komet yang tidak berwujud mengapung dalam kehampaan tanpa batas, hampir tidak dapat dipahami oleh imajinasi. Di luar orbit Neptunus, sejauh yang kami tahu, ada ruang kosong, tanpa panas, cahaya, dan suara, kekosongan mutlak, sejuta mil diulang dua puluh juta kali, jarak terpendek yang harus dilalui seseorang untuk mencapai bintang terdekat. Dan dengan pengecualian beberapa komet yang bahannya lebih sedikit daripada nyala api tertipis, dalam ingatan umat manusia, tidak ada yang melintasi jurang ruang ini sampai benda pengembara yang tidak dikenal ini muncul di awal abad ke-20. Massa materi yang sangat besar, berat, terburu-buru, secara tak terduga muncul dari ketidakjelasan hitam dari kehampaan langit ke dalam batas yang dapat diakses oleh sinar Matahari. Pada hari kedua, alien itu terlihat jelas bahkan dengan teleskop yang lemah, seperti sebuah titik dengan diameter yang hampir tidak terlihat, di konstelasi Leo, dekat Regulus. Segera itu bisa diamati melalui teropong teater.
Pada hari ketiga tahun baru, pembaca surat kabar di kedua belahan bumi pertama kali diberitahu tentang arti sebenarnya dari fenomena langit yang tidak biasa ini. "Tabrakan planet-planet" - ini adalah bagaimana salah satu surat kabar London memberi judul artikel tersebut, menerbitkan pendapat yang diungkapkan oleh Duchene bahwa yang tidak diketahui planet baru kemungkinan akan bertabrakan dengan Neptunus. Editorial dikhususkan untuk topik yang sama. Jadi, pada tanggal tiga Januari, di sebagian besar ibu kota dunia, ada harapan samar-samar akan beberapa fenomena langit yang akan segera terjadi, dan ketika matahari terbenam dan malam tiba di bumi, ribuan orang mengalihkan pandangan mereka ke langit untuk melihat semua bintang yang sudah lama dikenal.
Tidak ada yang berubah sampai fajar menyingsing di London dan konstelasi Gemini terbenam, dan bintang-bintang di atas mulai memudar. Itu adalah fajar musim dingin yang khas. Kegelapan perlahan berganti dengan senja di siang hari, dan di beberapa tempat sinar kuning dari gas dan lilin di jendela menunjukkan bahwa orang-orang sudah bangun. Dan tiba-tiba polisi yang mengantuk itu berhenti menguap, orang-orang yang sibuk di pasar membeku, para pekerja bergegas untuk bekerja; pembawa susu dan tukang kertas, lelah, pucat bersuka ria kembali ke rumah, gelandangan tunawisma dan penjaga di pos mereka, buruh berkeliaran di ladang, dan pemburu diam-diam pulang (semua negara yang suram dan terbangun melihat ini) dan di lautan - hari tunggu pelaut: bintang putih besar tiba-tiba berkobar di bagian barat langit!
Itu lebih terang daripada bintang mana pun di langit kita, lebih terang dari bintang malam pada jam-jam paling terangnya. Itu berkilau, putih dan besar, selama satu jam lagi setelah siang hari, bukan lagi titik yang berkelap-kelip, tetapi piringan bundar kecil yang bersinar. Dan di mana pengetahuan ilmiah belum tercapai, orang-orang memandangnya dengan ketakutan dan berbicara tentang perang dan malapetaka, yang diramalkan oleh tanda api di langit ini. Chunky Boer, Hottentots berkulit gelap, Gold Coast Negro, Prancis, Spanyol, Portugis, semua berdiri di bawah matahari terbit, menyaksikan bintang baru yang aneh menghilang di tepi cakrawala.
Dan di ratusan observatorium, kegembiraan yang tertahan telah terbangun selama beberapa jam, menerobos ketika dua benda yang jauh bertabrakan; terburu-buru, peralatan fotografi dan spektroskop disiapkan untuk menangkap yang belum pernah terjadi sebelumnya, fenomena luar biasa- kematian seluruh dunia. Karena dia mati dalam api seluruh dunia- sebuah planet, saudara perempuan Bumi kita, tetapi jauh lebih besar dari itu. Sebuah planet yang tidak dikenal, muncul dari kedalaman ruang yang tak terukur, menabrak Neptunus, dan panas yang dihasilkan dari tabrakan mengubah keduanya. padatan menjadi satu massa panas. Pada hari itu, dua jam sebelum matahari terbit, pucat bintang besar mengelilingi seluruh dunia dan menghilang dari pandangan di barat, ketika matahari sudah tinggi. Di mana-mana orang mengagumi bintang ini, tetapi dari semua yang melihatnya, pelaut, pengamat konstan bintang, paling terkejut melihatnya, karena, jauh di laut, mereka tidak mendengar apa pun tentang penampilannya, dan sekarang mereka menyaksikannya. itu naik, seperti bulan kerdil, naik ke puncak, menggantung di atas kepala dan pada akhir malam padam di barat.
Dan ketika ia bangkit lagi di Eropa, kerumunan penonton di perbukitan, di atap rumah, di tempat terbuka sudah melihat ke timur, menunggu munculnya bintang besar baru ini. Dia bangkit, didahului oleh cahaya putih seperti api putih, dan mereka yang telah melihat kelahirannya pada malam sebelumnya sekarang menangis. “Dia menjadi lebih besar! mereka berteriak. Dia menjadi lebih cerah! Dan memang, meskipun bulan sabit Bulan, yang terletak di barat, jauh lebih besar, untuk semua besarnya, ia bersinar tidak lebih terang dari piringan kecil bintang yang menakjubkan.
"Dia menjadi lebih cerah!" - seru orang-orang yang berkerumun di jalanan. Tetapi para pengamat di observatorium gelap saling memandang dengan napas tertahan. "Dia datang," kata mereka. - Mendekati! Dan satu demi satu suara mengulangi: "Dia datang!" Dan telegraf menyadap berita ini, dan itu dikirimkan melalui kabel telepon, dan di seribu kota, penata huruf yang kotor mengetik kata-kata: "Dia akan datang!" Pegawai kantor melemparkan pena mereka pada pemikiran yang mengerikan, orang-orang yang berbicara di seribu tempat tiba-tiba menyadari kemungkinan mengerikan yang terkandung dalam kata-kata: "Itu akan datang!" Kata-kata ini mengalir melalui jalan-jalan kebangkitan; mereka diteriakkan di jalan-jalan desa yang damai yang tertutup salju. Orang-orang yang membaca kata-kata ini pada pita telegraf yang berkibar-kibar berdiri di bawah cahaya kuning dari pintu yang terbuka dan berteriak kepada orang yang lewat: "Dia datang!" Wanita cantik, memerah, berkilau dengan permata, mendengarkan cerita lucu tentang acara ini dari tuan-tuan mereka di sela-sela tarian dan bertanya dengan minat pura-pura: “Mendekati? Memang? Sangat menarik! Anda harus menjadi orang yang cerdas dan cerdas untuk membuat penemuan seperti itu!” Pengembara kesepian yang tidak menemukan tempat berteduh di malam musim dingin yang dingin ini menatap ke langit dan bergumam untuk mengalihkan perhatian mereka: “Biarkan saja, malam ini sedingin amal. Hanya jika dia mendekat, masih ada sedikit panas darinya. ”
Apa peduliku dengan bintang baru? teriak wanita yang menangis, berlutut di samping almarhum.
Seorang anak sekolah yang bangun pagi-pagi untuk belajar untuk ujian sedang bermeditasi ketika dia melihat melalui kaca berpola es ke sebuah bintang putih besar yang bersinar terang. "Sentrifugal! Sentripetal…” katanya, meletakkan dagunya di kepalan tangannya.
Jika planet, setelah kehilangan gaya sentrifugalnya, tiba-tiba berhenti, lalu bagaimana? Gaya sentripetal akan bekerja - dan planet ini akan jatuh ke Matahari. Dan kemudian... Akankah kita menghalanginya? Sungguh ... "Hari ini telah memudar, seperti hari-hari sebelumnya yang tak terhitung jumlahnya, dan di larut malam malam yang dingin bintang aneh itu datang lagi. Sekarang sangat terang sehingga Bulan yang membesar hanya tampak seperti bayangan kuning pucat. Salah satu kota di Afrika Selatan bertemu dengan warganya yang paling dihormati dan istri mudanya, kembali dari perjalanan bulan madu. "Bahkan langit pun diterangi," kata si penyanjung. Di bawah Tropic of Capricorn, dua kekasih berkulit gelap, yang cintanya lebih kuat daripada rasa takut pada binatang buas dan roh jahat, bersembunyi di alang-alang tempat kunang-kunang terbang. "Ini adalah bintang kita," bisik mereka, dimabukkan oleh cahaya keperakannya.
Matematikawan hebat di kantornya mendorong kembali lembaran kertas yang tergeletak di depannya: perhitungannya selesai. Masih ada beberapa obat dalam botol putih yang membuatnya tetap terjaga dan bekerja selama empat malam yang panjang. Setiap hari dia, seperti biasa, tenang, tepat, sabar, menguliahi siswa, dan kemudian kembali ke perhitungannya. Wajahnya, kuyu dan sedikit meradang karena insomnia buatan, sangat serius. Untuk beberapa saat, dia tampak memikirkan sesuatu. Lalu dia pergi ke jendela, dan tirai diklik. Setengah jalan menuju puncak, di atas atap yang ramai, cerobong asap, dan menara tempat lonceng bergantung di kota, tergantung sebuah bintang.
Dia memandangnya seperti orang menatap mata musuh yang jujur.
Kamu bisa membunuhku, ”katanya setelah jeda. "Tapi aku bisa memasukkanmu - dan seluruh alam semesta juga - di otak kecil ini." Saya tidak ingin berdagang dengan Anda. Sekarangpun.
Dia melihat botol kecil itu.
Tidak ada lagi tidur, katanya.
Keesokan harinya pada siang hari, tepat ke menit, dia memasuki audiensnya, meletakkan topinya, seperti biasa, di tepi meja, dan dengan hati-hati memilih sepotong kapur terbesar. Para siswa mengklaim bahwa dia hanya bisa memberikan kuliah jika dia memutar-mutar kapur di jari-jarinya, dan sekali, ketika kapur disembunyikan, dia diduga gagal mengucapkan sepatah kata pun. Sekarang dia melihat dari bawah alis abu-abunya ke barisan wajah muda yang bersemangat yang menjulang seperti amfiteater, dan berbicara dengan cara yang biasa, memilih kata dan frasa yang paling sederhana.
Para siswa saling memandang: apakah mereka salah dengar? Apakah dia sudah gila? Mereka mengangkat alis, menyeringai, tapi dua atau tiga orang menatap wajah tenang profesor yang dibingkai oleh uban.
Akan menarik,” lanjutnya, “untuk mencurahkan pagi ini pada perhitungan yang membawa saya pada kesimpulan ini. Saya akan mencoba yang terbaik untuk menjelaskan semuanya kepada Anda. Misalkan... Dia menoleh ke papan tulis, memikirkan diagram seperti biasanya.
Apa artinya "hidup dengan sia-sia"? salah satu siswa bertanya dengan berbisik.
Mendengarkan! jawabnya sambil mengangguk pada dosen tersebut.
Mereka segera mulai mengerti.
Bintang itu terbit malam itu, karena gerakan ke timur membawanya melalui konstelasi Leo ke Virgo, dan cahayanya sangat terang sehingga ketika naik, langit menjadi biru transparan dan semua bintang tersembunyi kecuali Yupiter, yang berada di puncaknya. zenith. , Capella, Aldebaran, Sirius dan dua bintang Ursa Major. Dia sangat putih dan sangat cantik. Di banyak tempat dunia malam itu sebuah cincin pucat terlihat di sekitar bintang baru itu. Dia menjadi lebih besar. Di langit yang cerah di daerah tropis, karena pembiasan cahaya, tampaknya telah mencapai ukuran hampir seperempat piringan bulan. Di Inggris, tanah masih tertutup es, tetapi cahaya membanjiri segalanya, seperti pada malam musim panas yang diterangi cahaya bulan. Dalam cahaya yang dingin dan jernih ini orang bisa melihat segel biasa, dan lampu-lampu kota tampak kuning dan pucat.
Malam itu tidak ada yang tidur di bumi, dan di Eropa ada dengungan membosankan di udara dingin di atas desa, seperti dengungan lebah di semak-semak. Di kota-kota, itu tumbuh di alarm. Itu adalah lonceng yang berdering di jutaan menara dan menara tempat lonceng bergantung, mendesak orang untuk berhenti tidur, tidak berbuat dosa lagi dan berkumpul di gereja untuk berdoa. Dan di langit, saat Bumi berputar pada porosnya dan malam berlalu, sebuah bintang yang mempesona muncul.
Di semua kota, jalan-jalan dan rumah-rumah bersinar dengan cahaya, galangan kapal bersinar, dan sepanjang malam jalan-jalan menuju perbukitan menyala dan penuh dengan orang. Di semua lautan yang mengelilingi negara-negara beradab, kapal dengan mesin uap, kapal dengan layar mengembang, berlayar ke utara, penuh dengan orang dan hewan, karena di seluruh dunia telegraf telah membawa peringatan ahli matematika hebat yang diterjemahkan ke dalam ratusan bahasa. Planet baru dan Neptunus, terjalin dalam pelukan berapi-api, bergegas lebih cepat dan lebih cepat menuju Matahari. Massa yang berapi-api itu sudah terbang dengan kecepatan seribu mil per detik, dan setiap detik kecepatan yang mengerikan itu meningkat. Jika planet mempertahankan arahnya, ia akan melewati dalam jarak seratus juta mil dari bumi dan tidak akan melukainya. Tetapi di dekat jalur ini, masih hampir tidak terganggu, planet Jupiter yang perkasa berotasi dengan bulan-bulannya, membuat revolusi megah mengelilingi Matahari. Setiap menit, daya tarik antara bintang berapi dan planet terbesar semakin kuat. Apa yang bisa terjadi sebagai hasilnya? Yupiter mau tidak mau harus menyimpang dari orbitnya dan mulai bergerak di sepanjang elips, dan bintang yang berapi-api, yang terganggu oleh daya tariknya, harus "menggambarkan kurva" dan, dalam perjalanannya ke Matahari, bertabrakan dengan Bumi atau lewat sangat dekat dengan itu. "Gempa bumi, letusan gunung berapi, topan, gelombang pasang raksasa, banjir, dan peningkatan suhu yang stabil hingga batas yang tidak diketahui" - inilah yang diprediksi oleh ahli matematika hebat.
Dan di langit, membenarkan kata-katanya, bersinar bintang kesepian, dingin, putih kebiruan dari hari kiamat yang mendekat.
Bagi banyak orang yang, dengan mata tegang sampai kesakitan, menatapnya malam itu, tampaknya pendekatannya terlihat oleh mata. Dan pada malam yang sama, cuaca tiba-tiba berubah: embun beku, melanda Eropa Tengah, Prancis dan Inggris, digantikan oleh pencairan.
Tetapi jika saya mengatakan bahwa orang-orang berdoa sepanjang malam, naik kapal, melarikan diri ke pegunungan, ini tidak berarti bahwa seluruh dunia diliputi kengerian karena kemunculan bintang. Kebiasaan dan kebutuhan masih menguasai dunia, dan selain berbicara di waktu luang mereka, merenungkan keindahan langit malam, sembilan dari sepuluh orang menjalani kehidupan normal mereka. Di semua kota semua toko, kecuali satu atau dua, buka dan tutup di sana-sini pada waktu yang ditentukan; dokter dan pengurus pergi tentang bisnis mereka, pekerja berkumpul di pabrik, tentara berbaris, siswa belajar, kekasih mencari pertemuan, pencuri bersembunyi dan melarikan diri, politisi membuat rencana mereka. Mesin cetak bergemuruh sepanjang malam, melepaskan koran, dan banyak imam dari satu gereja atau lainnya menolak untuk membuka kuil mereka agar tidak mendorong apa yang mereka anggap kepanikan yang sembrono.
Koran-koran mengingatkan kita pada pelajaran tahun 1000: kemudian, bagaimanapun juga, mereka juga mengharapkan akhir dunia.
Namun, ketika pengamat negara-negara Eropa lagi mereka melihat bintang, yang, bagaimanapun, naik satu jam kemudian, tetapi tampaknya tidak lebih dari pada malam sebelumnya, cukup skeptis belum tidur untuk mengejek ahli matematika besar dan menyimpulkan bahwa bahaya telah berlalu.
Tapi ejekan itu segera mereda: bintang itu tumbuh. Dia tumbuh dengan keteguhan yang hebat, jam demi jam; setiap jam ia mendekati puncak tengah malam dan semakin terang hingga berubah menjadi siang. Jika bintang bergerak ke arah Bumi tidak dalam kurva, tetapi dalam garis lurus, dan jika tidak kehilangan kecepatannya di bawah pengaruh daya tarik Jupiter, ia harus terbang melalui jurang yang memisahkannya dari Bumi di suatu hari, tapi itu bergerak dalam kurva, dan butuh lima hari penuh untuk mendekati planet kita. Malam berikutnya, ketika bintang itu terbit di atas Inggris, ukurannya sepertiga dari piringan bulan, dan pencairannya semakin intensif. Setelah terbit di atas Amerika, bintang itu sudah hampir seukuran Bulan, tetapi tidak seperti Bulan, ia membutakan dan membakar. Dan di mana ia naik, angin panas mulai bertiup, dan di Virginia, Brasil, dan di lembah Sungai St. Lawrence, ia bersinar melalui gumpalan awan petir, berkilauan dengan kilat ungu dan menuangkan hujan es yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pencairan telah datang di Manitoba dan banjir yang menghancurkan telah dimulai. Di semua gunung malam itu, salju dan es mulai mencair, semua sungai yang berasal dari pegunungan ini membengkak dan mulai mendidih, dan segera pohon, mayat manusia dan hewan diseret ke hulu. Air naik dengan konstan, diterangi oleh kecemerlangan hantu, dan akhirnya meluap ke tepiannya dan menyembur setelah populasi yang melarikan diri. lembah sungai. Di pantai Atlantik Selatan dan Argentina, pasang surut lebih tinggi dari sebelumnya dalam ingatan manusia, dan di banyak tempat badai mendorong air bermil-mil ke pedalaman, membanjiri seluruh kota. Pada malam hari panas menjadi begitu hebat sehingga matahari terbit tampak mendekati bayangan. Gempa bumi telah dimulai; mereka menyapu seluruh Amerika, dari Lingkaran Arktik ke Cape Horn, menghaluskan lereng gunung, membelah bumi, mengubah rumah dan pagar menjadi puing-puing. Setelah satu guncangan hebat, setengah dari Cotopaxi runtuh dan aliran lava cair menyembur keluar, begitu dalam, lebar dan cepat sehingga mencapai laut dalam satu hari.
Dan bintang itu pindah Samudera Pasifik, dengan bulan pucat di belakangnya dan menyeret di belakangnya seperti gumpalan, badai petir dan gelombang pasang yang tumbuh, yang bergulung-gulung setelahnya, berbusa, meluap satu demi satu pulau dan benar-benar menghanyutkan orang dari mereka. Dan akhirnya tembok mengerikan yang menggelegak ini, setinggi lima puluh kaki, diterangi oleh cahaya yang menyilaukan, didorong oleh angin panas, dengan lolongan lapar, runtuh di seluruh pantai Asia dan mengalir ke kedalaman daratan melintasi dataran Cina. Untuk sesaat bintang itu, yang sekarang lebih panas, lebih luas, dan lebih terang daripada Matahari yang terpanas, menyinari dengan kejernihan tanpa ampun negara berpenduduk luas, kota-kota dan desa-desanya dengan pagoda dan taman, jalan-jalannya, ladang-ladangnya yang tak terbatas, dan jutaan orang yang tidak bisa tidur, menatap ketakutan tak berdaya ke langit yang putih panas, dan kemudian gemuruh air yang semakin meningkat bergerak ke arah mereka. Nasib yang sama menimpa jutaan orang malam itu: mereka melarikan diri, diri mereka sendiri dan tidak tahu di mana, tercekik, dengan pikiran mereka diselimuti ketakutan, dan dinding air putih yang deras muncul di belakang mereka.
Dan kematian datang.
Cina bermandikan cahaya putih yang menyilaukan, tetapi di seluruh Jepang, Jawa, dan semua pulau di Asia Timur, bintang besar itu muncul dalam bola api redup, karena gunung berapi, menyambutnya, melemparkan kolom besar uap, asap, dan abu ke udara. Di atas adalah gas dan abu merah-panas, di bawah - aliran lava yang ganas, dan seluruh Bumi bergidik dan bersenandung karena guncangan gempa. Tak lama kemudian, salju abadi di Tibet dan Himalaya mulai mencair, dan air mengalir melalui puluhan juta saluran yang semakin dalam dan menyatu ke dataran Burma dan Hindustan. Mahkota bengkok dari hutan India terbakar di seribu tempat, dan tubuh gelap mengapung di air mendidih di dasar batang, masih bergerak lemah dalam cahaya api merah darah. Dalam kengerian yang membabi buta, kerumunan orang yang tak terhitung jumlahnya bergegas di sepanjang saluran air yang luas ke harapan terakhir umat manusia - ke laut lepas.
Bintang itu, dengan kecepatan yang menakutkan, sekarang menjadi lebih besar, lebih panas, lebih terang. Lautan di bawah daerah tropis telah berhenti berpendar, dan uap berputar-putar dalam angin puyuh hantu di atas gelombang gelap yang mengepul, di mana bintik-bintik kapal yang didorong badai menghitam.
Dan kemudian sesuatu yang menakjubkan terjadi. Bagi mereka yang berada di Eropa yang sedang menunggu terbitnya bintang, seolah-olah Bumi telah berhenti berputar. Di mana-mana - di puncak bukit terbuka dan di dataran tinggi - orang-orang yang melarikan diri ke sini dari banjir, rumah-rumah yang runtuh dan tanah longsor gunung, sia-sia menunggu matahari terbit ini. Jam demi jam berlalu dalam harapan yang menyiksa, dan bintang itu masih belum terbit. Sekali lagi, orang-orang melihat rasi bintang kuno, yang mereka anggap menghilang untuk diri mereka sendiri selamanya. Itu panas di Inggris, tapi langit cerah. Meski Bumi tak henti-hentinya bergetar, namun di daerah tropis, uap Sirius, Capella, dan Aldebaran terpancar menembus tabir. Dan ketika akhirnya bintang besar itu terbit—hampir sepuluh jam lebih lambat dari sebelumnya—Matahari terbit segera setelahnya, dan di tengah jantung putih bintang itu ada piringan hitam.
Bintang itu mulai memperlambat gerakannya, melewati Asia, dan tiba-tiba, ketika ia menggantung di atas India, cahayanya menjadi mendung. Seluruh dataran India, dari muara Indus hingga muara Sungai Gangga, malam ini merupakan danau dangkal yang berkilauan, di atas permukaannya terdapat kuil-kuil dan istana-istana, bendungan dan bukit-bukit, hitam dengan orang-orang yang menghiasinya. Kelompok orang tergantung dari setiap menara dan satu per satu jatuh ke dalam air berlumpur ketika panas dan ketakutan akhirnya menguasai mereka. Di seluruh negeri ada tangisan terus menerus, dan tiba-tiba sebuah bayangan muncul di atas wadah keputusasaan ini, angin dingin bertiup, dan awan, yang dihasilkan oleh pendinginan udara, berputar. Menatap bintang, orang yang hampir buta memperhatikan bahwa piringan hitam merayap di atasnya. Bulan melintas di antara bintang dan bumi. Dan seolah-olah menanggapi doa orang-orang yang berseru kepada Tuhan, pada saat jeda di timur ini, Matahari muncul dengan kecepatan yang aneh dan tidak dapat dijelaskan. Dan sebuah bintang. Matahari dan bulan, bersama-sama, bergegas melintasi langit.
Dan segera mereka yang telah menunggu begitu lama untuk kemunculan sebuah bintang di Eropa melihat bagaimana ia terbit hampir bersamaan dengan Matahari; untuk beberapa waktu kedua tokoh itu dengan cepat melintasi langit. Gerakan mereka melambat, dan akhirnya mereka berhenti, menyatu menjadi satu nyala api yang cemerlang di puncaknya. Bulan tidak lagi menggelapkan bintang-bintang dan tidak lagi terlihat di langit yang terang benderang. Dan meskipun sebagian besar orang yang selamat melihat ke langit dalam kegelapan suram yang disebabkan oleh kelaparan, kelelahan, panas, dan keputusasaan, masih ada orang yang memahami pentingnya fenomena ini. Bintang dan Bumi berkumpul pada jarak terdekat, berlayar berdampingan, dan bintang mulai menjauh. Itu sudah berkurang, lebih cepat dan lebih cepat menyelesaikan penerbangan cepatnya menuju Matahari.
Kemudian awan menebal dan menyembunyikan langit, dan badai petir menyelimuti seluruh dunia dalam jalinan petir yang berapi-api; di seluruh bumi mencurahkan hujan yang belum pernah dilihat manusia sebelumnya, dan di mana gunung berapi memuntahkan api merah ke kanopi awan, aliran lumpur jatuh dari langit. Di mana-mana air surut dari dataran, meninggalkan reruntuhan yang tertutup lumpur dan lumpur, dan bumi, seperti pantai setelah badai, dipenuhi dengan segala jenis awan dan mayat manusia dan hewan. Air kembali ke saluran selama beberapa hari, menyapu tanah, pohon dan rumah, membersihkan bendungan besar dan merobek jurang yang dalam. Ini adalah hari-hari kegelapan, diikuti oleh hari-hari bintang dan panas. Selama ini dan selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, gempa bumi terus berlanjut.
Tetapi bintang itu berlalu, dan orang-orang, didorong oleh kelaparan, secara bertahap berkumpul dengan keberanian dan kembali ke kota mereka yang hancur, ke lumbung yang hancur dan ladang yang banjir. Beberapa kapal yang berhasil lolos dari badai mendekati pantai, setengah rusak, dengan hati-hati berjalan di antara bebatuan baru dan dangkal yang tumbuh di pelabuhan yang sebelumnya terkenal. Dan ketika badai mereda, orang-orang memperhatikan bahwa di mana-mana hari-hari lebih panas dari sebelumnya. Matahari menjadi lebih besar, dan bulan, setelah mengecil menjadi sepertiga dari ukuran semula, membuat revolusinya mengelilingi Bumi dalam delapan puluh hari ...
Selama pendekatan terdekat dari bintang neutron ke planet kita, sumbu rotasi bumi dapat bergeser. Selama penampilan bintang shaggy
Tiga pangeran besar akan menjadi musuh;
(Kuil) Kedamaian melanda dari langit; bumi akan bergetar.
Po dan Tiber meluap, ular terlempar ke darat.
1. Pendekatan bintang neutron ke planet kita. Dalam almanak tahun 1555, Nostradamus menyebutkan tanggal kemunculan benda langit ini di dekat Bumi: “... di banyak negara mereka akan takut akan kebakaran yang disebabkan oleh Vesuvius, seolah-olah Phaeton telah muncul kembali. Meskipun sebagian besar nyala apinya pasti akan datang pada tahun 1607". Jika kita membaca angka-angka ini dari kanan ke kiri dan sebaliknya (dengan demikian, Nostradamus biasanya mengenkripsi beberapa tanggal), maka kita akan mendapatkan tahun dari penciptaan dunia - 7016, yaitu. 2025 (7061 - 4991 = 2025). Menurut perhitungan Nostradamus, dunia kita diciptakan pada tahun 4991 SM.
2. Konflik antara tiga negara.
3. Kuil Perdamaian- mungkin gedung PBB, yang akan dihancurkan akibat serangan roket atau serangan teroris.
Bumi akan bergetar adalah efek gravitasi bintang neutron saat mendekati Bumi. Dalam almanak tahun 1561, Nostradamus secara terbuka melaporkan penyebab gempa bumi di seluruh planet selama periode ini: “Seseorang harus paling takut akan gempa bumi yang akan terjadi pada penduduk Timur dan Selatan pada saat yang bersamaan. Bintang berbulu yang akan menghasilkan gempa ini, regangkan hingga batas kami(yaitu Prancis - kira-kira S.V.), bukan tanpa kampanye besar orang-orang perang».
Kebanyakan komentator pada kuatrain Nostradamus percaya bahwa di bawah (" bintang berbulu”), maksud nabi adalah komet, tetapi jika dia menyebutkan komet, dia menyebutnya dalam kuatrain dan almanak (“ bintang berekor"). Para astronom terkadang menyebut benda-benda langit ini sebagai "ketiadaan yang terlihat". Dengan ukurannya yang besar, mereka memiliki massa yang kecil dibandingkan dengan Bumi dan tidak dapat memiliki efek gravitasi yang signifikan di planet kita.
Dalam "Message to Henry II" sang nabi menggambarkan bagaimana peradaban bisa binasa ketika poros bumi bergeser: "Akan ada tanda-tanda di musim semi dan perubahan luar biasa setelahnya, perpindahan penduduk dan gempa bumi yang dahsyat ... dan akan ada pergeseran besar dunia di bulan Oktober dan akan sedemikian rupa sehingga banyak orang akan berpikir bahwa Bumi telah hilang gerakan alaminya dan akan segera terjun ke jurang kegelapan abadi.
Grigory Rasputin dalam ramalannya, ia memperingatkan umat manusia tentang perpindahan sumbu rotasi planet kita relatif terhadap bidang ekliptika: “Selama tiga hari matahari akan menghilang dari surga dan selama tiga puluh hari kabut asap dan rasa sakit akan menutupi bumi. dengan kerudung abu-abu. Manusia akan, seperti anjing gila, bergegas melintasi lautan penderitaan ini, hidupnya akan menjadi penderitaan dan satu-satunya harapannya adalah kematian. “Pada masa-masa ini, kesedihan akan menyatu dengan seseorang dan dari persatuan mereka akan lahir keputusasaan, keputusasaan yang belum pernah terjadi di bumi. Dan pada saat-saat ini bahkan musim akan berubah, dan mawar akan mekar di bulan Desember, dan di bulan Juni akan ada salju.”
Menurut prediksi, pendekatan bintang neutron ke planet kita akan terjadi sekitar tahun 2025. Jika sebuah bintang muncul kembali di tata surya, maka konsekuensinya bagi Bumi dan penduduk bumi akan menjadi yang paling mengerikan. Di bawah pengaruh daya tarik bintang neutron, gelombang pasang besar akan muncul yang akan jatuh di wilayah pesisir laut dan samudera, menyapu semua yang ada di jalurnya. Pada saat yang sama, gempa bumi, kegagalan dan pengangkatan bagian tanah individu akan dimulai. Gunung berapi akan "bangun" di seluruh planet ini, membuang sejumlah besar abu dan gas dari ventilasi mereka. Asap dan asap dari kebakaran akan naik ke udara. Atmosfer yang tercemar akan menghalangi akses sinar matahari ke permukaan bumi selama bertahun-tahun. Gravitasi bintang akan menangkap sebagian hidrosfer dan atmosfer planet, dan juga menggeser sumbu rotasinya relatif terhadap bidang ekliptika. Seperti yang diprediksi oleh beberapa nabi, sebagai akibat dari bencana alam yang mengerikan ini, dua pertiga penduduk bumi akan mati. Bencana utama akan terjadi di garis lintang Tropis Utara. Rusia akan selamat dari bencana ini dengan relatif baik.
Selama bencana yang akan datang, Bumi akan (untuk saat ini) bertahan. Mungkin, pada pendekatan berikutnya ke objek besar ini, planet kita akan dihancurkan oleh efek pasang surut bintang, tergeser dari orbitnya dan menghilang selamanya di kedalaman ruang angkasa yang hitam.
