Pasukan tank Uni Soviet dan Finlandia ORGANISASI PASUKAN TANK TENTARA MERAH. Pada awal perang Soviet-Finlandia, pasukan tank Tentara Merah memiliki struktur organisasi yang berkembang dengan baik.Pada September 1939, mereka terdiri dari korps tank, terpisah

I-16 Tipe 6 di Finlandia Pada Oktober 1939, Stalin dan Menteri Luar Negeri Soviet Vyacheslav Molotov mencoba menekan pemerintah Finlandia untuk menyerahkan sebidang tanah di Finlandia selatan, dekat Leningrad kepada Uni Soviet. Daerah ini harus memiliki

I-16 tipe 18 di Finlandia Selama Perang Musim Dingin dengan Finlandia (November 1939 - Maret 1940), hanya satu I-16 tipe 18 produksi awal (dilengkapi dengan alat pendarat ski) yang ditangkap, yang melakukan pendaratan darurat di wilayah Finlandia Pesawat menerima kode registrasi "VH-20I. Nanti dia

Angkatan Udara Finlandia

Carl-Fredrik GEUST*, diterjemahkan oleh I. KUDISHIN

PENDAHULUAN - FLASHBACK SEJARAH

Angkatan Udara Finlandia. sebagai cabang militer yang terpisah, dibentuk selama Perang Kemerdekaan Finlandia, yang kemudian berubah menjadi perang saudara, pada tahun 1918. Dengan demikian, Angkatan Udara Finlandia adalah salah satu yang tertua di dunia.

Pesawat pertama Angkatan Udara Finlandia, Parasol Moran, yang diproduksi di pabrik Swedia Tulin, diserahkan ke Finlandia oleh Pangeran Swedia Erik Fyn Rosen. Hari penyerahan resmi pesawat kepada Panglima Tertinggi Tentara Putih Finlandia, Jenderal Carl Gustaf Emil Mannerheim, 6 Maret 1918, telah dirayakan di Finlandia sebagai libur nasional, hari angkatan udara. Ngomong-ngomong, pesawat yang disumbangkan oleh Count von Rosen membawa simbol keberuntungan heraldiknya - swastika biru, yang menjadi penunjukan resmi Angkatan Udara Finlandia hingga 1 April 1945, ketika simpul pita putih dan biru bundar diperkenalkan sebaliknya, yang bertahan sampai hari ini.

Selama perang, yang berlangsung dari 28 Januari hingga 16 Mei 1918, penerbangan Finlandia tidak banyak berbuat, mengirim pesawat terutama untuk pengintaian dan pengeboman, karena kedua pihak yang bertikai dipersenjatai dengan jumlah yang sangat terbatas dari berbagai jenis pesawat usang. Ini termasuk perangkat yang diterima dari Jerman dan Swedia, serta "warisan" yang tersisa dari unit udara Kekaisaran Rusia. Pengawal Merah Finlandia hanya menggunakan pesawat yang diterima dari Rusia.

Di usia 20-an - 30-an. sejumlah doktrin yang terkadang bertentangan untuk pengembangan Angkatan Udara Finlandia diajukan. Karena kurangnya personel penerbangan sendiri, beberapa penasihat Jerman dan Inggris diundang. Menurut doktrin yang disetujui secara resmi, program pengembangan penerbangan dikembangkan. Reputasi Angkatan Udara Finlandia pada waktu itu sangat ternoda karena sejumlah kecelakaan dan bencana yang tragis, menunjukkan kurangnya profesionalisme di antara para pilot dan keusangan material.

Insiden tersebut menyebabkan perubahan konstan dalam kepemimpinan Angkatan Udara sampai, pada tahun 1932, Kolonel J.F. Lundqvist, yang memimpin penerbangan Finlandia hingga 1945, menggantikan Panglima Angkatan Udara, yang memimpin penerbangan Finlandia hingga 1945. fakta bahwa komandan baru harus diundang dari cabang militer lain - Lundqvist bertugas di artileri sebelum pengangkatannya - sekali lagi menunjukkan situasi sulit di Angkatan Udara Finlandia pada waktu itu.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dan kekuatan militer Uni Soviet, tetangga terdekat Finlandia, di tahun 30-an, yang merupakan hasil dari rencana lima tahun pertama, komando Angkatan Udara Finlandia menghadapi tugas mendesak untuk mengorganisir sistem pertahanan udara yang dipikirkan dengan matang. negara. Pada saat yang sama, pembiayaan anggaran penerbangan militer dilakukan pada tingkat yang sangat rendah, karena para politisi yakin bahwa di masa mendatang Finlandia tidak harus berpartisipasi dalam konflik militer yang serius.

Di usia 20-an - awal 30-an. Pengembangan hidroaviasi, sebagai topografi paling tepat dari Finlandia - "Tanah Seribu Danau" - jenis Angkatan Udara, mendapat perhatian paling dekat. Pembangunan pangkalan pesawat amfibi di pantai Laut Baltik dan di danau diakui sebagai solusi paling optimal dan murah untuk masalah perluasan jaringan lapangan terbang. Untuk operasi musim dingin, pesawat amfibi dilengkapi dengan alat ski. Perbedaan kinerja antara pesawat amfibi dan kendaraan darat sama sekali tidak diperhitungkan.

Tapi di usia 30-an, perkembangan cepat penerbangan militer, pertumbuhan ketegangan internasional dan, khususnya, pengalaman berbagai perang lokal: krisis Ethiopia, Spanyol, Cekoslowakia, dengan jelas menunjukkan keunggulan dalam karakteristik kinerja kendaraan darat dibandingkan hidroaviasi. Seperti yang Anda ketahui, selama periode inilah pandangan terbentuk di seluruh dunia tentang penggunaan pesawat pengebom sebagai basis kekuatan udara negara. Tetapi pada saat yang sama, di Finlandia, doktrin Douai tidak pernah diakui secara resmi. Lebih banyak perhatian daripada di Uni Soviet dan Swedia yang berdekatan diberikan pada penciptaan formasi pencegat-tempur.

Pada tahun 1931 Dewan pertahanan Nasional di bawah kepemimpinan Jenderal Mannerheim, yang memberikan semua bantuan yang mungkin untuk penerbangan, meskipun dia anggota kavaleri, bertemu untuk membahas rencana jangka panjang untuk pengembangan kemampuan pertahanan Finlandia.

* - Karl Geust - sejarawan penerbangan dari Finlandia, yang dikenal oleh pembaca Rusia sebagai salah satu penulis buku "Bintang Merah**.

Pesawat pertama Angkatan Udara Finlandia - perakitan Swedia "Moran-parasol"

Warisan Kekaisaran Rusia- kapal terbang Grigorovich M-9 (1922)

Sekelompok pilot Finlandia di pesawat amfibi Grigorovich, M-16

Mannerheim dengan sangat bersemangat mengambil solusi dari masalah ini - lagi pula, menurut keputusan rahasia Dewan Pertahanan, ia menjadi Panglima Tertinggi jika terjadi perang.

Karena kesulitan ekonomi, pada tahun 1934 program tersebut dipotong menjadi 12 skuadron, yang akan a) disahkan pada tahun 1938. Lima skuadron baru harus diselesaikan - 2 - dukungan darat, 1 - pejuang, 1 - jarak jauh ringan dan 1 - jarak jauh yang berat. Tetapi bahkan rencana yang dipotong ini tidak dilakukan. Tapi tetap saja, pada tahun 1936-38. lisensi diperoleh untuk produksi pesawat tempur Fokker D-21 dan pengebom tukik Fokker C.X (Belanda), pengebom Bristol "Blenheim" (Inggris) dan mesin "Merkurius" Bristol (Inggris) sebagai standar untuk pesawat ini. Dalam kerangka lisensi, program pengembangan Angkatan Udara dilaksanakan sebagai berikut: Angkatan Udara menerima 99 pesawat tempur Fokker D-21-7 yang dikirim dari Belanda pada tahun 1936, sisanya diproduksi di Finlandia, 39 Fokker S.Kh dukungan dekat dan pesawat pengintai (4 dikirim dari Belanda pada tahun 1936, sisanya dibuat di Finlandia), dan 97 pembom strategis dan pesawat pengintai Bristol Blenheim (18 dikirim oleh Inggris pada tahun 1937-38, 55 dirakit di Finlandia dan 24 lainnya dikirim dari Inggris selama Perang Musim Dingin).

Batch kecil pertama pesawat dikirim ke Finlandia, tetapi kebanyakan diproduksi di Perusahaan Penerbangan Negara Finlandia. Terlepas dari kenyataan bahwa pembelian lisensi ini sangat dikritik di Finlandia pada tahun-tahun pasca-perang, khususnya, data tempur yang rendah dari para pejuang Fokker dengan roda pendarat tetap dikritik, keusangan umum biplan Fokker C.X sudah di waktu masuk ke layanan dan harga tinggi"Blenheim", alih-alih beberapa pesawat tempur dapat dibeli, kontribusi total produksi berlisensi untuk pembangunan Angkatan Udara Finlandia dan industri penerbangan sangat besar. Jika pilihan pesawat untuk produksi berlisensi dan proses negosiasi tertunda hanya beberapa bulan, Finlandia akan menghadapi serangan Uni Soviet pada 30 November 1939 tanpa satu pesawat tempur Fokker D-21 dan pengebom Blenheim.

Program pelatihan dan pendidikan untuk semua kategori personel penerbangan ini telah ditingkatkan secara signifikan. Untuk penerbangan pesawat tempur, prinsip-prinsip taktis khusus dikembangkan secara khusus sehubungan dengan kekhasan Finlandia - wilayah besar, yang perlu dilindungi oleh sejumlah kecil pesawat - khususnya, sudah pada tahun 1935 jenis formasi pesawat baru, garis tautan terbuka dan "ujung jari" dikembangkan.

Pesawat amfibi Hansa-Brandenburg W.33 - salah satu mesin antarperang

periode pengembangan Angkatan Udara Finlandia

Pesawat utama Angkatan Udara Finlandia selama konflik Soviet-Finlandia tahun 1940 - Bristol "Blenheim" -! (atas) dan Fokker D-2J (bawah)

Keterampilan tempur pilot ditingkatkan secara sistematis melalui pelatihan konstan. Perhatian utama diberikan pada penembakan udara - khususnya, pilot pesawat tempur dilatih tidak hanya untuk menembaki pesawat musuh, tetapi untuk mencapai titik-titik yang paling rentan terlebih dahulu. Semua pilot penerbangan memiliki kebebasan taktis yang hebat, khususnya, wingman tidak hanya harus menutupi ekor pemimpinnya, tetapi juga menyerang sendiri, jika diberi kesempatan, menggunakan prinsip "gergaji pertama - tembakan pertama", yang berkontribusi pada pengurangan waktu reaksi. Perlu dicatat di sini bahwa Fokker D-21 adalah platform senjata yang sangat stabil dan di tangan seorang pilot berpengalaman menjadi senjata ampuh untuk melawan pembom Soviet selama Perang Musim Dingin.

Prinsip utamanya adalah penaklukan dan retensi inisiatif taktis - untuk menyerang dalam keseimbangan kekuatan apa pun. Pada saat yang sama, untuk meminimalkan kerugian, pilot Finlandia dilatih untuk keluar dari pertempuran dalam situasi kritis, misalnya, dengan menyelam vertikal hampir ke tanah.

Persiapan produksi berlisensi juga membutuhkan modernisasi kapasitas Pabrik Penerbangan Negara. Dalam beberapa tahun, dari sebuah bengkel kecil, itu berubah menjadi satu-satunya pabrik berteknologi tinggi modern di Finlandia pada awal Perang Musim Dingin dengan teknisi dan personel teknis yang berkualitas dan kemampuan untuk memproduksi, memelihara, dan memperbaiki pesawat. Pengalaman pemeliharaan dan perbaikan, yang dikumpulkan oleh para pekerja pabrik, segera dipindahkan ke staf teknis Angkatan Udara, setelah itu pemeliharaan dan perbaikan lapangan dipercayakan kepada teknisi penerbangan, yang sangat penting dalam kondisi garis depan yang sulit dari Perang Musim Dingin.

Perang Musim Dingin 1939-40 30 November 1939 Finlandia diserang oleh Uni Soviet. Pasukan darat LenVO menembaki benteng Finlandia dan melintasi perbatasan di garis depan yang panjang. Pembom SB dan DB-3 mengebom Helsinki. Perang musim dingin, yang menjadi tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi rakyat Finlandia, meletus. Terlepas dari peringatan tegas yang diterima oleh pihak Finlandia dalam bentuk "undangan untuk negosiasi khusus di Moskow" beberapa minggu sebelum dimulainya perang (sebelum itu, negosiasi serupa diadakan dengan Negara-negara Baltik, setelah itu militer Soviet muncul di wilayah mereka, termasuk penerbangan - pangkalan), tidak seorang pun di Finlandia percaya bahwa Stalin akan menggunakan kekuatan militer untuk memecahkan masalah "keamanan Leningrad". Politisi Finlandia secara naif mengandalkan sistem keamanan Liga Bangsa-Bangsa, tidak menyadari perubahannya posisi internasional setelah penandatanganan pakta Molotov-Ribbentrop pada 23 Agustus 1939, yang membuka jalan bagi pendudukan Polandia oleh Jerman dan Uni Soviet pada September 1939 dan penempatan pangkalan militer Soviet di negara-negara Baltik.

"Gladiator" I Sukarelawan Swedia, 30 Maret 1940 setelah konflik Soviet-Finlandia sebelum kembali ke Swedia. Perhatikan tidak adanya tanda-tanda afiliasi negara

Fiat G.50 dikirim dari Italia selama "Perang Musim Dingin" -

"Blenheim" - / V, disediakan oleh Inggris

Terlepas dari situasi militer Finlandia yang tampaknya tidak ada harapan, Angkatan Udara Finlandia tidak ragu-ragu untuk memusatkan pasukan tempurnya yang terbatas di tenggara Finlandia untuk melawan. serangan Soviet. Sayangnya, manuver ini mengarah pada fakta bahwa front belakang dan sekunder Finlandia di daerah utara Danau Ladoga dibiarkan tanpa penutup tempur.

Perlu dicatat bahwa sejak 12 Januari 1940, resimen udara sukarelawan F-19 Swedia (pada kenyataannya, satu skuadron) bertempur di pihak Finlandia, yang dipersenjatai dengan 12 pesawat Gloucester Gladiator dan 4 pembom ringan Hawker Hart. Resimen bertanggung jawab atas pertahanan udara setengah dari wilayah geografis Finlandia.

Terhadap segelintir pesawat ini, di mana hanya 36 pesawat tempur Fokker dan 17 Blenheim yang dapat disebut modern, Angkatan Udara Tentara Merah menerjunkan tidak kurang dari 1.600 pesawat tempur. Sebagian besar dari mereka milik Angkatan Darat ke-7 (644 pesawat), yang merupakan inti dari LenVO. Armada udara ini menyerang ke arah umum - Viipuri (Vyborg) di Tanah Genting Karelia. Angkatan Udara Armada Baltik memiliki 450 pesawat. Penerbangan dari pasukan ke-8, ke-9, ke-14 dan Armada Utara menyerang bagian utara perbatasan, dari Danau Ladoga hingga wilayah Arktik. Mereka jauh lebih lemah, masing-masing hanya berjumlah sekitar seratus pesawat, yang, bagaimanapun, berhubungan dengan kekuatan semua angkatan udara Finlandia! Selain itu, Tentara Pertama tujuan khusus(AON), berjumlah 200 pesawat DB-3 dan TB-3 dan berbasis di wilayah Novgorod-Pskov, membom wilayah Finlandia. Pesawat tempur Soviet terutama terdiri dari pesawat I-15, I-153 dan I-16, pesawat pembom - SB dan DB-3, yang karakteristiknya kira-kira sesuai dengan pesawat tempur Fokker D-21 dan pembom Bristol Blenheim.

Situasi militer di Finlandia memburuk tajam setelah Uni Soviet memperoleh akses ke lapangan terbang Estonia dan sejumlah besar pesawat, terutama dari Angkatan Darat ke-7 dan Armada Baltik, dipindahkan ke mereka. Akibatnya, semua kota besar Finlandia di sepanjang pantai Teluk Finlandia dan di barat daya negara itu diserang oleh unit-unit penerbangan ini.

Tetapi pada saat yang sama, konsentrasi pasukan sesuai dengan skema pertahanan udara yang dirumuskan dengan jelas tidak lambat untuk membawa hasil yang baik bahkan dengan sejumlah kecil pesawat yang dimiliki Finlandia. Tentang kualitas tertinggi pelatihan pilot Finlandia, dicapai pada paruh kedua tahun 30-an. dan lulus uji tempur dalam Perang Musim Dingin, dibuktikan dengan kutipan berikut dari laporan tentang tindakan penerbangan Armada Baltik dalam Perang Musim Dingin. Laporan tersebut, dalam bentuk yang sangat ringkas, diterbitkan pada tahun 1945 dan baru-baru ini tersedia dalam bentuk yang tidak diringkas.

Pejuang musuh beroperasi dalam kelompok yang terdiri dari tiga hingga sepuluh kendaraan. Karena jumlah mereka yang tampaknya kecil, mereka tidak melibatkan pejuang pengawal, memusatkan upaya mereka pada serangan mendadak pada target utama mereka - pengebom. Taktik favorit mereka didasarkan pada kenyataan bahwa sangat sulit bagi seorang pembom untuk melihat pesawat terbang di bawahnya, dengan latar belakang daerah berhutan dan tertutup salju. Musuh mendekati pembom dari belakang - dari bawah dan melepaskan tembakan dari jarak 50-80 m dari semua batang secara bersamaan. Bahkan pengawalan pesawat tempur yang kuat pun tidak selalu menjamin keselamatan para pengebom jika taktik tersebut digunakan, karena perlindungan tidak selalu mendeteksi kemunculan pesawat tempur musuh pada waktunya.

Magang Non-115 "ramah" Norwegia

Dan ini adalah Dorn * Apakah 22K1 pergi ke Finlandia dari pesanan Angkatan Udara Latvia yang belum direalisasi

Kerugian besar Angkatan Udara Tentara Merah membutuhkan keterlibatan segera cadangan dari unit Angkatan Udara baru. berbasis di Belarus, Ukraina dan di wilayah pedalaman Uni Soviet. Penerbangan Armada Baltik menerima bala bantuan dari Laut Hitam dan bahkan dari Samudra Pasifik! Sebagian besar kerugian termasuk kerugian dalam pengangkutan, serta kecelakaan penerbangan akibat hilangnya orientasi dalam kondisi Arktik dan sebagai akibat dari kondisi cuaca buruk di musim dingin Finlandia.

Kerugian Angkatan Udara Tentara Merah dan penerbangan KBF selama Perang Finlandia berjumlah setidaknya 744 pesawat (jumlah pastinya mungkin lebih banyak lagi, karena daftar pasti kerugian Angkatan Udara Tentara Merah belum diklasifikasikan. korban dari Tentara Merah Angkatan Udara berjumlah sekitar 1000 orang tewas dan luka-luka (termasuk 126 orang dari Angkatan Udara Armada Baltik). Jumlah tahanan adalah 100 orang (6 orang di antaranya berasal dari Angkatan Udara Baltik Armada kapal).

Angkatan Udara Finlandia melaporkan jatuhnya 190 pesawat Soviet, penembak anti-pesawat - penghancuran 300 pesawat lainnya. 129 pesawat yang hilang oleh pihak Soviet dibagi secara proporsional antara pejuang dan penembak anti-pesawat, dan angka-angka tersebut memiliki perbedaan minimal dengan data Finlandia, yang, secara umum, tidak mengejutkan - sebagian besar pertempuran udara terjadi di wilayah Finlandia dan sebagian besar pesawat jatuh di sana dan ditemukan. Selain itu, sejumlah besar kendaraan Soviet hilang karena "alasan lain" jatuh dalam perjalanan ke pangkalan mereka, rusak oleh pesawat Finlandia atau tembakan anti-pesawat. Dalam sumber-sumber Soviet, hilangnya pesawat dengan cara ini tidak berlaku untuk "kerugian tempur". Ini juga dengan jelas menggambarkan fakta bahwa pejuang Finlandia memusatkan upaya mereka untuk mencegat pembom, menghindari pertempuran udara dengan pejuang Soviet dengan segala cara yang mungkin untuk meminimalkan kerugian mereka sendiri. Persentase yang relatif besar dari pejuang Soviet yang ditembak jatuh oleh tembakan anti-pesawat dijelaskan oleh fakta bahwa mereka terlibat dalam menyerang pasukan Finlandia, terutama pada hari-hari terakhir Perang Musim Dingin, sementara pembom DB-3 jarak jauh mendekati target dan melakukan pemboman dari ketinggian yang lebih tinggi daripada pembom SB, yang menjelaskan perbedaan jumlah pesawat dari masing-masing jenis yang ditembak jatuh oleh tembakan anti-pesawat Finlandia.

Di sisi lain, dalam buku Shumilin "Sejarah Angkatan Udara Soviet", diterbitkan pada tahun 1986, menunjukkan bahwa Angkatan Udara Tentara Merah menghancurkan 362 pesawat Finlandia selama Perang Finlandia (pada konferensi Kekuatan Udara yang diadakan pada bulan Agustus 1996 di Linke Nis, profesor Rusia bahkan mengumumkan jumlah besar- 400 pesawat!) Omong-omong, Angkatan Udara Finlandia, tidak pernah dalam sejarahnya dan tidak memiliki jumlah pesawat yang serupa atau bahkan mendekati, sebenarnya hanya kehilangan 68 pesawat selama Perang Musim Dingin, 47 di antaranya karena alasan pertempuran , apalagi, mereka meninggal atau menghilang tanpa awak 72 lead.

Pejuang utama Angkatan Udara Finlandia pada periode awal perang "panjang" adalah Brewster "Buffalo". Gambar menunjukkan BW-352 dari 2/LeLv dari ace Finlandia E. Kinunen (22,5 kemenangan dalam 300 sorti). Di pesawat yang sama dia akan ditembak jatuh pada 21 April 1943

Untuk penjelasan tentang pencapaian "tertinggi" dari pihak Soviet, orang dapat merujuk pada laporan yang sama tentang tindakan Angkatan Udara Armada Baltik dalam Perang Musim Dingin:

*Hasil pertempuran udara tidak selalu dapat ditentukan dengan akurat. Beberapa awak kami, melihat bagaimana pesawat musuh meninggalkan pertempuran dalam penyelaman yang curam atau manuver yang menyerupai jatuh yang tidak teratur, menganggapnya ditembak jatuh dan menunjukkan hal ini dalam laporan mereka.

Faktor penentu yang memastikan keunggulan pilot Finlandia di udara adalah keterampilan dan pemahaman tentang tugas utama yang dicapai sebagai hasil dari pelatihan yang panjang, serta kepercayaan pada kemampuan mereka. Kualitas-kualitas ini lebih dari mengimbangi kurangnya sumber daya material. Sebagai akibat dari kerugian yang rendah dalam Perang Musim Dingin dan pasokan dari luar negeri (terutama dari Inggris, Prancis, dan Italia) selama konflik, Angkatan Udara Finlandia pada akhir Perang Musim Dingin bahkan lebih kuat daripada pada awalnya! Level tinggi pelatihan pilot memungkinkan untuk memperkenalkan jenis pesawat baru - Moran-Saulnier 406 (30 buah dikirim selama Perang Musim Dingin, 57 lainnya diterima kemudian dari Jerman, yang menangkap pesawat selama pendudukan Prancis), Fiat G.50 (35 buah dikirim selama Perang Musim Dingin), Hawker "Hurricane" (12 unit dikirim selama Perang Musim Dingin), Brewster "Buffalo" (44 dikirim di akhir perang) dan lainnya segera setelah diterima, tanpa pengenalan biasa dan prosedur pelatihan ulang.

Ketidakefektifan serangan itu membuat berita mengecewakan bagi lingkaran penguasa Uni Soviet, dan mereka mulai mencari peluang untuk negosiasi. Di sisi lain, dengan sikap bermusuhan Jerman (yang secara ketat mematuhi ketentuan Pakta Ribbentrop-Molotov terhadap Finlandia), posisi yang sangat netral dari otoritas resmi Swedia dan lemahnya dukungan dari Inggris dan Prancis, Finlandia tidak memiliki sumber daya untuk melanjutkan perang sendirian. Perjanjian damai ditandatangani pada 13 Maret 1940 di Moskow.

1941 - 1944 [Fase awal. Pada tahun 1941, negara-negara Baltik sudah sepenuhnya dimasukkan ke dalam Uni Soviet, dan distrik militer Baltik yang terpisah telah dibuat. Penerbangan militer yang berbasis di lapangan terbang PribVO jauh lebih unggul daripada pasukan yang berbasis di lapangan udara Negara Baltik selama Perang Musim Dingin. Angkatan Udara Tentara Merah dengan cepat menebus kerugian Perang Musim Dingin, di samping itu, produksi massal pesawat tempur MiG, Yak dan LaGG modern, pengebom tukik Pe-2 dan pesawat serang Il-2 diluncurkan. Apakah secara intensif mempelajari pelajaran strategis dan taktis dari Perang Musim Dingin?)

Dari 3.260 pesawat tempur yang berbasis di barat laut Uni Soviet, sekitar setengah - 1.592 pesawat, di mana 849 pesawat tempur dan 561 pesawat pengebom, berbasis di sekitar perbatasan Finlandia, di Tanah Genting Karelia, di Karelia timur, di wilayah Murmansk dan di pantai selatan teluk Finlandia, dari mana, selama Perang Musim Dingin, serangan terhadap Finlandia dilakukan. Perlu dicatat bahwa di sekitar perbatasan Soviet-Finlandia yang baru, di bekas lapangan terbang Finlandia Suulajärvi dan Kekisalmi (Kensholm, sekarang Pri-Ozersk), 7 dan 153 IAP berbasis, yang dipersenjatai dengan 60 dan 45 dari masing-masing pesawat tempur MiG-3 terbaru. . Selain itu, GA pertama di Novgorod, yang dipersenjatai dengan 174 pembom DB-3, Il-4 dan TB-3, dapat dikerahkan melawan Finlandia, seperti halnya dalam Perang Musim Dingin.

Di Finlandia, pengiriman pesawat yang dimulai selama Perang Musim Dingin selesai, Angkatan Udara, baik secara numerik maupun kualitatif, secara signifikan melebihi tingkat sebelum perang. Tetapi pada saat yang sama, banyak pesawat yang sudah ketinggalan zaman, terutama jika dibandingkan dengan pesawat tempur Soviet terbaru.

Dornier Do 17Z, disumbangkan secara pribadi oleh Goering ke Angkatan Udara Finlandia pada akhir tahun 1941

Seorang pilot Finlandia menerima pesawat tempur Moran-Saulnier MS.406 Prancis yang ditangkap dari Jerman

"Memperoleh" Curtiss 75 "Elang", ditangkap oleh Jerman di Norwegia

Partisipasi Finlandia dalam "perang panjang" dimulai pada pagi hari tanggal 25 Juni 1941, ketika Uni Soviet menyerang 18 pangkalan udara utama Finlandia. 263 pembom dan 224 pejuang mengambil bagian dalam serangan itu. Serangan besar-besaran ini, yang ditujukan untuk penghancuran total Angkatan Udara Finlandia di darat, berakhir dengan bencana total bagi Angkatan Udara Tentara Merah: para penyerang kehilangan 25 pesawat selama penghancuran di darat ... hanya dua (!) pesawat Finlandia. Kerugian terbesar diderita oleh SB dari SBAP ke-72, yang berbasis di Petrozavodsk - bertindak tanpa perlindungan pejuang, resimen dalam serangan ini kehilangan 8 pembom yang ditembak jatuh oleh pejuang Finlandia, dan yang kesembilan ditembak jatuh oleh pencegatnya sendiri dalam perjalanan ke lapangan terbangnya.

Berbeda dengan Perang Musim Dingin, Angkatan Udara Finlandia segera memperoleh keunggulan udara lokal, terlepas dari keunggulan numerik musuh, dan Angkatan Udara Tentara Merah mulai menderita kerugian besar, bahkan dengan mempertimbangkan fakta bahwa individu pilot Soviet berjuang dengan keberanian yang mengagumkan. Pasukan darat Finlandia dengan cepat bergerak jauh ke dalam wilayah Soviet ke sungai. Svir dan Danau Onega. Di Tanah Genting Karelia, pada September 1941, pasukan Finlandia telah mencapai perbatasan lama. Setelah merebut kota-kota utama Soviet Karelia, Petrozavodsk, Karhumyaki (Medvezh-Yegorsk) dan Povenets, pada Desember 1941, serangan Finlandia berhenti. Sejak saat itu, selama dua setengah tahun, hingga Juni 1944, garis depan relatif stabil. Aktivitas penerbangan selama periode ini tergolong sedang. Tetapi superioritas udara lokal tetap ada pada Angkatan Udara Finlandia.

[Pada tahun 1943, Angkatan Udara Tentara Merah mulai menerima pesawat terbaru - pesawat tempur Yak dan La-5, pengebom tukik Pe-2, serta pesawat Lend-Lease "Aerocobra", "Boston", "Mitchell", dll. - dalam jumlah banyak. Tingkat pelatihan pilot Soviet juga meningkat, sehingga pesawat usang Angkatan Udara Finlandia, yang dikirim selama dan segera setelah berakhirnya Perang Musim Dingin, tidak dapat bersaing dengan pesawat Soviet terbaru. Pembaruan kualitatif armada pesawat Angkatan Udara Finlandia diperlukan.

Pada periode 1940-42, Jerman memasok Finlandia hampir secara eksklusif dengan pesawat yang ditangkap di negara-negara pendudukan: 57 pesawat tempur Moran-Saulnier 406, 42 pesawat Curtiss P-36 yang ditangkap di Prancis dan Norwegia, 12 pengebom SB, 6 pengebom tukik Pe-2 , 11 pesawat tempur I-153 dan 15 pesawat pengebom Jerman Dornier-17Z. Selama periode perang ini, Angkatan Udara Finlandia memiliki sekitar 100 pesawat Soviet yang ditangkap. Kebanyakan dari mereka kurang lebih sudah usang. Pemeliharaan dan pengadaan suku cadang untuk armada pesawat yang beraneka ragam ini telah menjadi masalah terbesar bagi teknisi darat. Hanya pada musim semi 1943 pengiriman pesawat yang lebih modern dimulai - Messerschmitt-109S-2 (30 pesawat), Junkers-88 (24 pesawat). Pada tahun 1943-44. pengiriman pesawat Messerschmitt-109S-6 dimulai. Secara total, Finlandia menerima 162 Me-109 dari berbagai modifikasi. Sebuah pesawat tempur yang dirancang Finlandia, Mirski, juga dikembangkan. Pengirimannya dimulai pada musim panas 1944, ketika pesawat itu sudah usang.

Pesawat tempur utama Angkatan Udara Finlandia di akhir perang "panjang" - Messerschmitt Bf 109

Dalam gambar Bf 109G-2 dari ace Finlandia terbaik Eino Juutilainen

Pada bulan Februari 1944, bagian dari Penerbangan Jarak Jauh dari Komando Tinggi Tertinggi Uni Soviet (ADD) melakukan serangan besar-besaran. pengeboman strategis ibukota Finlandia dan target lainnya di bagian belakang Finlandia. Pemogokan dilakukan tiga kali pada malam hari, 2120 sorti dilakukan. Tujuan dari tindakan ini murni politik - untuk memaksa kepemimpinan Finlandia untuk meninggalkan "persaudaraan senjata" dengan Jerman dan memulai negosiasi damai dengan Uni Soviet. Tidak diketahui secara pasti kapan perintah untuk mengebom Helsinki diberikan. Sejak komandan ADD, Marsekal Udara A.E. Golovanov berpartisipasi dalam Konferensi Teheran pada 29 November - 2 Desember 1943, ia dapat menerima perintah ini di sana.

Selama periode perang yang relatif tenang, intelijen radio Finlandia mencapai sukses besar- kode komunikasi radio terenkripsi dari Angkatan Udara Tentara Merah terpecah, yang dalam beberapa kasus memungkinkan pencegat Finlandia untuk mencegat pembom Soviet dan pesawat pengintai terlebih dahulu. Segera, intelijen radio juga dapat membaca komunikasi radio ADD. Berkat ini, Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Finlandia menerima peringatan tentang serangan kedua dan ketiga yang akan datang di Helsinki beberapa jam sebelum serangan itu. Efektivitas intelijen radio sangat tinggi sehingga sebelum penggerebekan, sebuah pesan dicegat dan diuraikan bahwa Marsekal Golovanov secara pribadi berada di Leningrad untuk mengelola operasi.

Serangan strategis di Helsinki terjadi dengan interval 10 hari - 6/7, 16/17 dan 26/27 Februari 1944, masing-masing, 773, 497 dan 850 sorti dilakukan. Terlepas dari posisi kota yang tidak menguntungkan di tepi Teluk Finlandia, serta kurangnya peringatan serangan pertama sampai penemuan pesawat pengintai cuaca Soviet, penggunaan tembakan anti-pesawat yang dikendalikan radar dan pra- skema penembakan rentetan yang diperhitungkan memaksa sebagian besar pesawat penyerang untuk berbalik dari kota dan menjatuhkan bom di laut. Hanya beberapa pembom yang dihancurkan - tugas utamanya bukanlah menembak jatuh, tetapi memaksa mereka untuk berpaling dari Helsinki. Hanya 799 dari 10.980 bom yang dijatuhkan selama penggerebekan jatuh di daerah berpenduduk kota, dengan hanya 145 korban di antara penduduk. Berkat organisasi pertahanan udara ibu kota Finlandia yang luar biasa, dia bertahan dari serangan terkuat ADD dari semua yang terorganisir hingga saat itu. Tanpa begitu sistem yang efektif Kerusakan pertahanan udara dan intelijen radio di ibu kota Finlandia akan berkali-kali lipat lebih besar.

Serangan ADD berikutnya ditujukan pada pantai selatan Teluk Finlandia - Tallinn menjadi target utamanya. Pada malam 9/10 Maret 1944, sekitar 300 pembom menyerangnya. Karena organisasi yang buruk dari pertahanan udara kota yang diduduki oleh Jerman, yang tidak ada hubungannya dengan pertahanan udara Helsinki, hasil serangan ini sangat serius - lebih dari setengah bangunan di ibukota Estonia dihancurkan , sekitar 1300 orang meninggal.

Berdasarkan data intelijen radio, Angkatan Udara Finlandia LeR 4 (4th resimen penerbangan) menyiapkan kejutan yang tidak menyenangkan untuk ADD. Dalam perjalanan kembali dari Tallinn ke pangkalan udara di bagian selatan Tanah Genting Karelia, pembom Finlandia dengan tenang bergabung dengan kolom pesawat ADD di atas Teluk Finlandia - 21 pesawat, terutama menangkap DB-3 dan Il-4, dan membuat sisa perjalanan ke pangkalan Soviet bersama mereka. Ketika lampu pendaratan dinyalakan untuk pendaratan pesawat pengebom ADD, Finlandia melancarkan serangan bom di lapangan terbang Levashovo, Kasimovo dan Gorskaya. Pengintaian foto yang dilakukan keesokan harinya oleh Pe-2 yang ditangkap menunjukkan bahwa setidaknya 9 pesawat Soviet hancur, dan landasan pacu, hanggar, gudang, dan struktur lain di lapangan terbang menerima kerusakan dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Finlandia tidak menderita kerugian. ^SH "1 Untuk analisis tindakan pertahanan udara Helsinki selama serangan strategis, perwira staf dan komandan dari beberapa bagian Angkatan Udara Finlandia menyatakan pendapat mereka tentang tindakan penerbangan ketika mereka tercermin. Markas besar Angkatan Udara memutuskan untuk membentuk unit tempur malam sesegera mungkin dan segera memulai pelatihan pilot. Untuk tujuan ini, mereka adalah personel penerbangan terbaik Finlandia yang terlibat, serta sejumlah pesawat tempur Messe Rschmitt-109 yang langka. unit garis dari Angkatan Udara berpendapat bahwa keputusan seperti itu secara serius melemahkan pengelompokan Angkatan Udara di Tanah Genting Karelia, di mana unit udara tempur utama terkonsentrasi. Di sisi lain, petugas staf setelah tiga serangan ADD di ibukota cukup percaya bahwa keberhasilan perang udara lebih lanjut - dan bukan hanya udara - akan ditentukan di langit di atas Helsinki jika serangan ADD berlanjut.

Bf 109G-6 dari 11 HLeLv 34 dengan meriam di bawah sayap, Juni 1944

Bf 109G-I4 Finlandia sudah dalam pewarnaan pasca-perang (biasanya orang Finlandia menyebutnya G-6 - heterogenitas armada Messerschmitt Finlandia mengarah pada fakta bahwa karena masalah dengan suku cadang, pada saat "Fourth Serangan Stalinis" hampir semua Bf-109 tidak siap tempur)

Sebuah J Finlandia dan 88 sedang diisi bahan bakar sebelum serangan mendadak dari kapal tanker Soviet yang ditangkap berdasarkan ZiS-5

Seperti yang ditunjukkan perkembangan lebih lanjut Kedua pendapat ini sama-sama benar. Setelah serangan ADD di Tallinn dan Narva, kemampuan untuk mengusir serangan udara besar-besaran dengan artileri anti-pesawat dan beberapa pejuang malam dianggap cukup sederhana. Di sisi lain, perkembangan peristiwa di Tanah Genting Karelia dan di atas Teluk Finlandia, dengan kedatangan harian pesawat terbaru di unit udara Soviet, memaksa Angkatan Udara Finlandia di daerah ini berada dalam ketegangan konstan. Kesalahan utama adalah bahwa kemungkinan memperoleh batch tambahan Messerschmitt-109 di Jerman, yang sangat dibutuhkan Angkatan Udara Finlandia pada tahun 1943, tidak digunakan.

Pelatihan ulang pilot Finlandia untuk operasi malam diselenggarakan di Jerman. Kelompok pertama yang terdiri dari 20 pilot pergi ke sana pada 13 Juni 1944. Program ini diluncurkan pada waktu yang paling tidak tepat, ketika pilot-pilot ini sangat dibutuhkan di garis depan. Koneksi pejuang malam Finlandia tidak pernah diatur - setelah berakhirnya gencatan senjata Soviet-Finlandia pada 4 September 1944, semua pilot Finlandia yang dilatih di Jerman diinternir, dan pengiriman pejuang malam ke Finlandia dibatalkan.

Pada tanggal 9 Juni 1944, "Serangan Strategis Keempat" Stalin dimulai - serangan terhadap Tanah Genting Karelia ke arah Viipuri (Vyborg) oleh pasukan Leningrad depan. Perlindungan udara untuk serangan itu disediakan oleh Angkatan Bersenjata Lintas Udara ke-13, diperkuat oleh divisi pengebom ke-113 dan ke-334 dari cadangan Markas Besar, yang masing-masing dipersenjatai dengan pesawat Il-4 dan Tu-2, serta Pertahanan Udara Pengawal ke-2. Korps Tempur dan 220 pesawat dari komposisi Angkatan Udara Armada Baltik, secara organisasi sementara di bawah VA ke-13 - total 1294 pesawat (489 Yak-9, La-5, pesawat tempur Airacobra, koneksi utama adalah 275 I AD dengan 172 pesawat; 346 pesawat serang Il-2, 288 Il-4, Pe-2, pesawat pengebom Tu-2 dan 171 pesawat pengintai, pengebom dan pesawat serba guna.)

Angkatan Udara Finlandia memiliki 51 pesawat tempur dan 66 pesawat pengebom ke arah ini. Struktur Angkatan Udara mengalami reorganisasi yang cepat. Pesawat tempur Messerschmitt-109 baru tiba dari Jerman, sering kali didorong langsung ke depan; dan pada 16 Juni, Komando Kulmi Jerman, yang dipersenjatai dengan 44 pengebom tukik Junkere-87 dan 34 pesawat tempur Focke-Wulf-190, tiba di pangkalan udara Imola di tenggara Finlandia dan segera ambil bagian dalam pertempuran. Setelah pertempuran berdarah pada 20 Juni 1944, kota Viipuri diduduki oleh pasukan Soviet. Setelah itu, berkat penguatan pasukan Finlandia dan serangan balik yang berhasil, serangan Soviet melambat. Karena fakta bahwa serangan Soviet terkonsentrasi di wilayah geografis yang kecil, Angkatan Udara Finlandia, melalui manuver pasukan yang terampil, mampu mencapai keunggulan udara lokal bahkan di hadapan sepuluh kali lipat keunggulan pasukan Soviet! Contoh yang baik dari tindakan sukses Angkatan Udara Finlandia selama periode ini adalah kenyataan bahwa tidak ada satu pun pesawat pengebom Finlandia yang dikawal oleh para pejuang Finlandia yang kalah dari aksi para pejuang Soviet selama pertempuran di Tanah Genting Karelia.

Yu-88 dari 3/PLeLv 44 kembali ke markasnya setelah serangan mendadak

Pada pertengahan Juli, sebagian dari pasukan Tentara Merah yang diperlukan untuk menyerang Jerman dikerahkan kembali ke arah Estonia. Formasi penerbangan pertama yang dikerahkan dari front Finlandia adalah divisi udara pembom ke-334, yang dipersenjatai dengan pesawat Tu-2 rahasia. Penempatannya kembali dimulai segera setelah penangkapan Viipuri, pada 20 Juni 1944.

Tindakan unit tempur utama Soviet, IAD ke-275, dianggap tidak efektif. Laporan pertempuran untuk Juni 1944, baru saja dirilis ke publik, menyatakan sebagai berikut:

"PADA periode awal waktu, pejuang musuh muncul di kemungkinan rute penerbangan kami, terutama di wilayah mereka sendiri, melakukan serangan mendadak, tidak terlibat dalam pertempuran terbuka, tetapi terutama berburu pesawat tunggal yang tertinggal di belakang formasi utama. Pada akhir Juni, pejuang musuh menutupi pasukan darat mereka ke arah utara dan barat laut Viipuri dalam kelompok 10-20 pesawat (terutama Me-109 dan FV-190), yang terdiri dari pasangan atau empat terpisah, menciptakan tirai pada kemungkinan cara pendekatan pesawat kami (indikasi tidak langsung dari efektivitas intelijen radio Finlandia, yang, dengan akurasi yang semakin meningkat, mengarahkan beberapa pejuang Finlandia ke titik-titik intersepsi pembom Soviet - KFG).

... menarik bahwa pesawat kita tidak diserang dalam perjalanan menuju target, tetapi hanya saat mereka berada tepat di atas target di jalur pertempuran dan di rute pulang. Musuh berusaha mengurangi akurasi pengeboman kami dan menghancurkan pesawat yang tertinggal saat berbelok ke jalur kembali.

... Selama serangan pesawat kita, musuh mencoba mendekati jarak minimum, menyamarkan dirinya di awan atau mendekat dari arah matahari. Satu serangan dilakukan, dan ketika pejuang pelindung kami melakukan serangan balik, musuh masuk ke awan dengan memanjat atau, jika cuaca cerah, menyelam ke bawah dengan tajam, berubah menjadi penerbangan datar di dekat tanah.

... Pos komando Angkatan Udara berlokasi

titik panduan penerbangan yang terletak di sepanjang garis depan tidak selalu menilai situasi dengan benar, membingungkan para pejuang kita dan tidak selalu memberikan informasi tentang penampilan pesawat musuh di medan perang.

... Markas besar 275 dan AD tidak memberikan laporan tentang pengalaman tempur selama seluruh operasi dan tidak menginstruksikan awak pesawat tentang taktik musuh."

Tindakan pesawat serang Il-2, yang juga menderita kerugian besar, dikritik habis-habisan:

"Pejuang musuh menyerang Il-2 dari sudut yang mengecualikan tembakan balasan dari penembak, memaksa pesawat penyerang untuk berbaris dalam lingkaran pertahanan atau ular.

... Serangan balik oleh pejuang musuh pada paruh kedua Juni (1944 - KFG) menyebabkan kebutuhan untuk meningkatkan perlindungan tempur pasukan darat kita.

... Pesawat serang, yang terus beroperasi tanpa pelindung tempur, mulai menderita kerugian serius dari pejuang musuh, karena kesalahan utama mereka adalah meregangkan formasi saat menyerang pasukan darat. Pada saat yang sama, bagian dari pesawat tertinggal di belakang formasi secara bergantian, tidak mengamati formasi tertutup ketika mencoba melepaskan diri dari pejuang musuh yang menyerang.

Laporan yang cukup jujur ​​dan tidak memihak ini menyimpulkan:

“Peningkatan jumlah lesi di pertempuran udara dan meningkatnya jumlah kerugian pejuang (kami) menunjukkan bahwa unit udara tempur Angkatan Udara, yang tidak menemui oposisi pada awal operasi, kehilangan kehati-hatian dan mulai bertindak kurang terkoordinasi dalam kelompok, akibatnya, dalam banyak kasus, musuh mengambil inisiatif dan memperoleh keuntungan dalam pertempuran udara. Para pemimpin formasi dan kelompok pesawat tidak bereaksi terhadap perubahan situasi dengan cepat dan tidak menyebarkan pengalaman tempur pilot dan formasi terbaik. "

Bukti signifikan lain dari kualitas tempur yang buruk dari IAD ke-275 - formasi udara tempur utama Soviet di Tanah Genting Karelia - secara tidak langsung adalah fakta bahwa baik divisi itu sendiri, maupun IAP bawahannya tidak menerima penghargaan apa pun untuk kampanye musim panas tahun 1944, sementara banyak formasi penerbangan lain dari Angkatan Udara Tentara Merah menerima gelar kehormatan, misalnya, "Vyborgsky", dll.

Tiga dari ace Finlandia terbaik dalam Perang Dunia Kedua (dari kiri ke kanan): Eino Juutilainen (94 kemenangan dalam 437 sorti), Hans Wind (75 kemenangan dalam 302 sorti), Eino Luukkanen (56 kemenangan dalam 441 sorti)

Kualitas tempur penerbangan Finlandia dalam laporan disajikan sebagai berikut:

“Sebagai aturan, rute pejuang Finlandia ke medan perang tidak langsung, tetapi terdiri dari bagian lurus pendek yang dikawinkan pada sudut 80-90 °, yang menyulitkan pilot kami untuk menghitung titik pencegatan.

... Berdasarkan kesaksian seorang pilot Finlandia yang ditangkap, ternyata pilot musuh terbang tanpa peta, mengetahui wilayah itu dengan hati. KDP Finlandia mengirim pejuang mereka untuk mencegat pembom kami, menggunakan koordinat. Instruksi dikeluarkan melalui radio dari masing-masing lapangan terbang, yang terhubung langsung ke pos panduan penerbangan. Dalam beberapa kasus, pembom (Finlandia) menerima informasi tentang pencegat kami yang sudah di udara dalam perjalanan ke target, setelah itu mereka berbalik dari rute dan menunggu 20-30 menit sebelum melanjutkan serangan "(konfirmasi tidak langsung lainnya dari efektivitas intelijen radio Finlandia - KFG).

Pada saat gencatan senjata ditandatangani pada tanggal 4 September 1944, jumlah kartu As per kapita di Finlandia adalah yang tertinggi di dunia, dan karakteristik tempur pesawat tempur utama Angkatan Udara, Messerschmitt-109, tidak kalah dengan yang ada di sebagian besar pejuang musuh.

Pada pemeriksaan lebih dekat, situasinya mungkin tampak paradoks: karena efisiensi tinggi dan kerugian minimal, Angkatan Udara Finlandia pada September 1944 secara relatif dan absolut lebih kuat daripada pada awal perang, pada Juni 1941. Angkatan Udara Finlandia melakukannya tidak mengalami pemusnahan dan penghancuran seperti itu, seperti Luftwaffe.

Pada saat yang sama, perlu dicatat bahwa Angkatan Udara Finlandia secara ajaib menghindari kerugian yang signifikan di hari-hari awal Serangan Soviet pada bulan Juni 1944, awal dan tingkat yang mengejutkan intelijen Finlandia. Fakta bahwa perwira intelijen Finlandia tahu atau tidak tahu tentang serangan strategis Uni Soviet yang akan datang telah menjadi subyek perselisihan sengit antara sejarawan dan veteran di Finlandia selama lebih dari 50 tahun.

Dalam konteks ini, fakta yang aneh dan masih tidak dapat dijelaskan adalah tidak adanya partisipasi mutlak ADD dalam operasi ini. Baru-baru ini penulis berhasil menemukan dokumen di Arsip Pusat Kementerian Pertahanan Uni Soviet (TsAMO), dari mana jelas bahwa setidaknya empat korps udara ADD (lebih dari 400 Il-4 dan Mitchell * 1) mengambil keluar dari markas mereka di jalur tengah Rusia pada malam 9 Juni 1944 untuk membersihkan jalur ofensif pasukan ke-21, yang seharusnya menembus pertahanan Finlandia di daerah Beloostrov (Valkyarvi) keesokan paginya.

Tugas pengebom tukik Pe-2 dan Tu-2 dan pesawat serang Il-2 adalah untuk menyerang terdepan Pertahanan Finlandia, sementara ADD seharusnya menghancurkan persimpangan kereta api

Viipuri dan pangkalan udara Suulajärvi dan Heinioki, tempat Messerschmitt Finlandia bermarkas. Namun dalam rute tersebut, untungnya bagi pihak Finlandia, pesawat ADD menghadapi badai petir yang kuat dan setelah 35-40 menit penerbangan ditarik kembali ke lapangan terbang mereka. Waktu untuk mengalihkan pembom VA ke-13 hilang. Misi pesawat ADD yang dibatalkan ini tidak pernah disebutkan dalam publikasi Soviet dan Rusia.

Dengan demikian, Finlandia mendapat kesempatan untuk memindahkan pesawat tempur mereka yang sangat berharga ke lapangan udara yang aman di belakang dan mulai mencegat pesawat VA ke-13 dalam perjalanan ke target.

Perjanjian damai sementara ditandatangani pada 19 September 1944 (permusuhan sudah berhenti pada 4 September). Salah satu syaratnya adalah bantuan Finlandia dalam pengusiran Jerman dari Lapland. Perang lamban ini berakhir pada 26 April 1945 tanpa penggunaan penerbangan yang ekstensif, tetapi tembakan anti-pesawat Jerman yang akurat menyebabkan kerugian yang relatif besar di antara orang-orang Finlandia, terutama pada pesawat pengebom dan pesawat pengintai.

Di bawah perjanjian damai, Finlandia menyerahkan kepada Uni Soviet sebagian wilayahnya di Karelia dan Pstsamo, kembali ke perbatasan tahun 1940. Tetapi meskipun demikian, hasil dari perang "Musim Dingin" dan "Panjang" dapat diartikan sebagai kemenangan besar Finlandia, karena tujuan utama kedua perang - pelestarian dan jaminan kemerdekaan Finlandia - tercapai. Dalam hal ini, berikut ini menarik: hanya tiga ibu kota negara-negara Eropa yang berpartisipasi dalam Perang Dunia yang tidak diduduki oleh musuh - Moskow, London, dan Helsinki.

Angkatan Udara Finlandia pascaperang: pelatihan tempur Fugue Master CM 170R dari HavLLv 21, musim semi 1972

Prioritas nasional setelah perang tidak pergi dana besar pada perkembangan Angkatan Udara, senjata masa perang mendominasi di Finlandia hingga awal tahun 50-an. Perjanjian Perdamaian Paris tahun 1947 menetapkan batasan pada pengembangan Angkatan Udara Finlandia - jumlah maksimum pesawat - 60 buah, tidak adanya pembom dan senjata rudal dalam pelayanan. Pembatasan ini tidak kritis, karena jumlah pesawat lini pertama ditunjukkan. Penerbangan pembom dianggap tidak perlu, karena pengalaman perang dan pembatasan anggaran menunjukkan kebenaran membangun Angkatan Udara berdasarkan unit tempur. Pembatasan senjata rudal dicabut pada awal tahun 60-an, dan beberapa tahun lalu pemerintah Finlandia mengecam pembatasan tersebut. Perjanjian Paris sebagai usang dan ketinggalan zaman.

Angkatan Udara Finlandia beralih ke teknologi jet pada tahun 1953 dengan masuknya 6 pesawat tempur De Heaviland Vampire tunggal dan 9 ganda. Era supersonik dimulai pada tahun 1958 dengan diterimanya 13 pesawat Folland "Net", yang, terlepas dari kemampuan manuvernya yang tinggi, sama sekali bukan model keunggulan teknis dan oleh karena itu mengalami modernisasi radikal di Finlandia. TCB yang dirancang Finlandia, piston Vihuri (diproduksi dalam jumlah 51 buah pada tahun 1951-54) digantikan oleh jet Fuga "Magister" pada tahun 1958 (18 buah dikirim dari Prancis, 62 lainnya dirakit di Finlandia).

Kecepatan suara ganda dilampaui oleh Angkatan Udara Finlandia pada tahun 1963 dengan masuknya ke layanan pesawat MiG-21F (22 + 2 pesawat, tunggal dan ganda), yang akhirnya digantikan oleh modifikasi Saab-35 segala cuaca S dan F (total 48 pesawat, dari 12 di antaranya dirakit di Finlandia, pengiriman dilakukan pada 1972 - 1977) dan MiG-21bis (26 + 4 pesawat, pengiriman pada 1978 - 1981). (11 pesawat dikirim dari Inggris, 46 dirakit di Finlandia.) Untuk pelatihan awal, sebuah pesawat desain Finlandia Valmet "Vinka" digunakan (30 pesawat dikirim pada awal 80-an). Organisasi struktural Angkatan Udara Finlandia diubah pada tahun 50-an, ketika wilayah negara itu dibagi menjadi tiga wilayah pertahanan udara, yang masing-masing memiliki pesawat tempur, serta pemeliharaan, kontrol, pelacakan wilayah udara, pangkalan, dan pemeliharaan dan dukungan. struktur. Di tahun 50-an - 60-an. jaringan radar jarak jauh dan menengah diciptakan untuk memantau wilayah udara.

Industri penerbangan Finlandia, khususnya Valmet Ltd., yang kini telah berubah nama menjadi Finnavitek Ltd., selalu menjadi bagian penting dari struktur teknis Angkatan Udara. Produksi dan perakitan pesawat berlisensi telah menyiapkan basis produksi dan perbaikan yang baik.

Seperti disebutkan sebelumnya, pengalaman perang dan pembelanjaan pertahanan yang terbatas dari sebuah negara kecil telah membentuk doktrin yang jelas, menyiratkan superioritas udara, yang landasan strategi pertahanan Finlandia modern dan akan terus demikian di masa depan.

Baru-baru ini, Angkatan Udara Finlandia telah mengalami pembaruan intensif. Radar diganti dengan yang lebih baru, bagian "buta" dari sistem pertahanan udara ditutupi oleh radar baru. Pusat kendali telah ditingkatkan dengan pemasangan sistem pertukaran data, yang memungkinkan pertempuran udara dikendalikan, katakanlah, di atas Lapland, dari pusat kendali di Finlandia selatan. Angkatan Udara juga mengendalikan artileri dan rudal anti-pesawat, yang memungkinkan tembakan udara dan anti-pesawat dikoordinasikan di area yang sama. Pelacakan gema target diintegrasikan ke dalam sistem pelacakan wilayah udara, yang pada masa perang akan dilengkapi dengan jaringan pos pengamatan optik yang luas.

Program pembaruan armada yang paling terkenal adalah pembelian pesawat tempur Hornet. Setelah analisis panjang, pada tahun 1992 dipilih pesawat McDonnell Douglas F-18 "Hornet" sebagai basis Angkatan Udara Finlandia, akan menggantikan pesawat Saab-35 dan MiG-21. Kriteria pemilihan utama adalah kemampuan untuk mendeteksi target di luar kontak visual dan daya tembak pesawat. Selain itu, pesawat ini fleksibel dalam pengoperasiannya dan dapat membawa beberapa sistem senjata alternatif serta memiliki biaya yang seimbang. lingkaran kehidupan. Sebanyak 57 pesawat satu kursi dan 7 pesawat dua kursi akan dikirimkan, yang akan dirakit di Finlandia, melanjutkan tradisi produksi berlisensi yang baik. Pengiriman dimulai pada bulan Juni 1996, dan semua pesawat dua kursi sudah terbang.

Angkatan Udara Finlandia Modern: MiG-21bis dari HavLLv 31

Pelatihan tempur Hawk Mk 51 dari HavLLv 11 (di bawah badan pesawat - wadah dengan meriam "Eden"), Juni 1986

Saab 35S Finlandia "Draken" dari HavLLv 21, musim semi 1991

Hampir seluruh awak pesawat Angkatan Udara Finlandia adalah pilot pesawat tempur. Dalam proses pemilihan personel baru, satu pilot dipilih dari 50 calon. Semuanya dilatih sebagai pilot pesawat tempur, kader pilot lini kedua dibentuk dari pilot pesawat tempur yang diberhentikan karena faktor usia. Setiap pesawat tempur AKP memiliki satu skuadron pesawat Hawk yang terpasang yang digunakan sebagai simulator pesawat musuh dalam proses pelatihan sehari-hari.

Panglima Angkatan Udara bertanggung jawab atas tidak dapat diganggu gugatnya seluruh wilayah udara Finlandia, serta untuk kondisi teknis peralatan dan pelatihan personel. Hal ini meningkatkan kesiapan operasional TNI AU. Komandan Zona Pertahanan Udara bertanggung jawab atas wilayah masing-masing, sedangkan Panglima Angkatan Udara memiliki wewenang untuk menggunakan semua penerbangan militer atas kebijaksanaannya sendiri.

Temuan:

Pengembangan doktrin udara di Finlandia didasarkan pada analisis menyeluruh tentang penggunaan tempur, yang menunjukkan pentingnya pencapaian supremasi udara dan kualitas tempur masing-masing pilot. Kondisi spesifik Finlandia membutuhkan konsentrasi seluruh armada angkatan udara yang ada untuk mencapai superioritas udara. Mengambil parameter kualitatif sebagai dasar, menjadi jelas dari upaya penggunaan tempur bahwa tugas-tugas pertahanan udara dapat diselesaikan bahkan dalam kondisi anggaran militer yang terbatas, karena ukuran negara.

Pemenuhan yang berhasil oleh Angkatan Udara Finlandia dari fungsinya - memastikan status netral negara dengan melindungi perbatasan udaranya dengan segala cara - ditujukan untuk mencegah pelanggaran mereka oleh siapa pun dan memastikan keberhasilan pertahanan negara. Angkatan Udara Finlandia, dengan pilotnya yang terlatih, tidak diragukan lagi merupakan faktor penstabil di dunia yang berubah dengan cepat. peta politik Eropa.

Catatan tentang sumber.

Sebagian besar sumber tentang sejarah Angkatan Udara Finlandia berada dalam bahasa Finlandia, yang membuatnya tidak dapat diakses oleh sebagian besar pengguna asing. Dapat direkomendasikan sumber berikut(Atas permintaan editor, penulis menyiapkan artikel ini dalam bahasa Inggris - catatan editor), sebagian atau seluruhnya dalam bahasa Inggris:

Multivolume "Sejarah Angkatan Udara Finlandia" (sejarah Angkatan Udara Finlandia) (15 volume diterbitkan); Memoar dari ace Finlandia Eino Lukkanen "Fighter over Finnland" (Fighter over Finn land); Memoar dari ace Finlandia nomor 1 Ilmari Juutiläinen "Double fighter knight" (Double fighter knight) Edisi bilingual (Swedia - Inggris) dari "Chronicle of the F-19 Corps" (En F-19 Kronika). rahasia "perang panjang"

Pada bulan Maret 1918, Count Swedia Cravi von Rosen mengambil alih Morane-Saulnier Tipe D ke Finlandia, yang menjadi pesawat pertama Angkatan Udara baru. Pesawat itu ditandai dengan swastika biru pada lingkaran putih, yang segera menjadi tanda pengenal - "khakaristi". Namun, organisasi terakhir Angkatan Udara tidak terjadi sampai tahun 1919 dengan bantuan Prancis dan Inggris Raya.

Pada 30 November 1939, sebagai hasil dari penandatanganan Pakta Molotov-Ribentrop, negara itu terlibat dalam konflik dengan Uni Soviet.

Sebagai hasil dari perang ini, pilot Finlandia menunjukkan keberanian dan pelatihan mereka, memenangkan 207 kemenangan yang dikonfirmasi dengan kehilangan hanya 48 mesin mereka sendiri.

Namun, setelah 15 bulan, pilot Finlandia kembali harus menghadapi mantan lawan mereka.

Apa yang disebut "Perang Berkelanjutan" berlangsung dari 22 Juni 1941 hingga 4 September 1944. Di darat, pasukan Finlandia dan Jerman mencoba memotong jalur kereta api Murmansk, di mana aliran utama "Pinjam-Sewa" mengalir. Namun, upaya ini gagal.

Pada tahun 1944, setelah awal kekalahan Jerman, Finlandia juga menyerah. Saat itu, lini pertama termasuk Brewster Model 239, 25 Fiat G.50, serta Curtiss Hawk 75A, Fokker D.XXI, M.S.406.

Dari kendaraan Jerman, 30 Messerschmitt Bf 109G-2 dan 132 Bf 109G-6, 15 Dornier Do 17Z-2 dan jumlah yang sama dari Ju 88A-4 memasuki layanan. Secara total, selama perang ini, pilot Finlandia mengklaim 1600 pesawat Soviet yang jatuh dengan kehilangan 211 pesawat mereka sendiri.

Pada April 1945, swastika Finlandia digantikan oleh OZ putih dan biru modern. Oleh ke dunia Paris Pada tahun 1947, Finlandia kehilangan 30.000 km2 wilayahnya dan pelabuhan Petsamo di utara.

Apalagi Helsinki hanya diperbolehkan memiliki 60 pesawat tempur dan 3.000 personel TNI AU. Pembom, kapal selam, dan segala sesuatu yang secara teoritis dapat membawa senjata nuklir dilarang - secara eksklusif senjata untuk pertahanan. Bukan kebetulan bahwa moto Angkatan Udara Finlandia pascaperang terdengar seperti "Kualitas Potensia Nostra" (Dalam kualitas terletak kekuatan kita).

Persenjataan kembali pasca-perang dilakukan baik dari Barat dan dari Timur, dan sendiri. Hari ini, Perjanjian Paris telah kehilangan kekuatannya dan jumlah pesawat tempur adalah 67. Pada tahun 1953, pesawat jet pertama mulai beroperasi - ini adalah enam de Havilland Vampire Mk 52, dua tahun kemudian diisi ulang dengan sembilan Vampire Mk 55, yang dioperasikan sampai tahun 1965.

Angkatan Udara menerima 11 Folland Gnat Mk Is pada tahun 1958, yang bertugas hingga 1972. Pada tahun 1962, semua kemegahan ini dilengkapi dengan empat MiG-15UTI. Mereka berfungsi sebagai tipe transisi ke 22 MiG-21F-13 yang diterima dalam dua batch (pada bulan April dan November) tahun 1963. Dari tahun 1965 hingga 1980, dua MiG-21U juga melakukan fungsi pelatihan tempur.

MiG berfungsi sebagai pencegat-tempur hingga 1986. Saat itu, lima MiG-21F hilang dalam kecelakaan, dan dua menjadi sampel museum). Pada tahun 1956, kemampuan transportasi Angkatan Udara diisi ulang dengan sepasang Percival Pembroke (bertugas sampai 1968).

Dari tahun 1961 hingga 1981, tiga Il-28R terlibat dalam menarik target. Menariknya, terlepas dari larangan itu, satu pembom Il-28 "bersih" juga diterima. Pada 1960-an dan 70-an, tujuh Douglas C-47 Dakota dan dua Douglas C-53 dibeli. Keluarga Dakota melayani dengan setia selama 24 tahun, melakukan penerbangan terakhir mereka pada tanggal 18 Desember 1984. Hanya satu tahun - 1974 - Finlandia mengoperasikan BN-2A Islander dan Piper PA-31-310 Navajo. Dua Cessna 402B Businessliners juga tidak bertahan lama.

Fungsi pelatihan penerbangan awal sejak tahun 1958 ditugaskan ke 36 Saab 9ID Safir, ditarik dari layanan hanya pada tahun 1983. Pada tahun yang sama, 18 Fouga CM 170 Magister juga mulai beroperasi, dan pesawat datang ke galangan begitu banyak sehingga pada tahun 1960 62 pesawat lain dirakit di bawah lisensi. Seperti pesawat lain, "meja terbang" ini melayani selama dua dekade, melakukan penerbangan terakhir mereka pada 19 Desember 1988.

Pilot helikopter Finlandia waktu yang berbeda terbang di WSK SM-lSZ / M (Mi-1 versi Polandia), lalu ada Alluets. Secara paralel, dari tahun 1962 hingga 1979, tiga Mi-4 dioperasikan, yang digantikan oleh AB 206A.

Pada akhir tahun 80-an, menjadi perlu untuk mengganti MiG-21 yang usang secara moral dan fisik. Pada tahun 1989, sebuah kompetisi diumumkan, termasuk JAS 39A Gripen, General Dynamics F-16 MLU, McDonnell Douglas F/A-18C, Dassault Mirage 2000-5 dan MiG-29. Akibatnya, pada April 1992, Hornets dipilih.

Saat ini, Angkatan Udara Finlandia dikonsolidasikan menjadi tiga komando udara, yang masing-masing terdiri dari satu Havittajalentolaivue (HavLLv, skuadron) dan stasiun radar. Setiap ae terdiri dari empat tautan. Bagian utara negara itu berada di bawah kendali Komando Udara Lapland dengan markas di Rovanie, tenggara ditutupi oleh Komando Udara Karelia (markas di Kuopio-Rissala) dan akhirnya barat daya di bawah komando Satakunta (Tampere-Pirkkala).

Markas utama terletak di Tikkakoski-Jyaskyla, Akademi Angkatan Udara(Ilmasotakoulu) - di Kauhava. Semua unit memiliki tingkat kesiapan yang tinggi, karena tidak ada staf masa perang di negara ini. Secara total, untuk menggantikan MiG-21 dan Draken, Finlandia membeli 64 F-18 Hornet (57 F-18C satu kursi dan tujuh F-18D).

Pada 7 November 1995, empat F-18D pertama terbang ke Finlandia dengan kekuatan mereka sendiri, dan bahkan lebih awal (pada Oktober), pabrik-pabrik Valmet mulai merakit F-18C pertama, yang mulai beroperasi pada Juni 1996.

Untuk mempersenjatai Hornet, rudal AIM-9M Sidewinder dan AIM-120B AMRAAM dibeli. Finlandia juga menjadi negara asing pertama yang menerima jet tempur dengan radar APG-73 yang lebih kuat.

Selain itu, Nokia memasang sistem yang sepenuhnya mengintegrasikan data dari Drakens dan MiG-21.

Drakens pertama memasuki layanan dengan Angkatan Udara Finlandia pada tahun 1972 dalam bentuk enam Saab J 35B bekas. Mereka disewa dari Angkatan Udara Swedia, dan dari April 1974 hingga Juli 1975, selusin Saab 35S dibangun di Valmet.

Secara total, 47 Draken diterima dan dibangun, 30 di antaranya bertahan hingga hari ini. Selain meriam built-in 30-mm, pesawat tempur ini dapat membawa 3 jenis SD: AIM-4 Falcon (diproduksi di bawah lisensi di Swedia), AIM-9J Sidewinder dan R-13M.

F-18 menjadi pesawat tempur segala cuaca pertama di Angkatan Udara Finlandia.

Dengan menerima lebih banyak Hornet, Drakens secara bertahap dihapus dari layanan

Penerbangan ketiga di setiap komando udara adalah penerbangan pelatihan yang dipersenjatai dengan BAe Hawk. Pada tahun 1980, empat Hawk Mk 51 pertama mulai beroperasi, setelah itu 46 kendaraan lainnya dirakit di Finlandia. Selain itu, dari 1993 hingga 1994, 7 mobil lagi dibeli. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka dinyatakan sebagai pesawat "pelatihan", kemungkinan besar mereka adalah "pejuang ringan". Nilai sendiri: selain meriam Aden 30-mm, pesawat dapat membawa tiga jenis rudal - R-13M, AIM-9J Sidewinder dan R-60.

Selain itu, setiap perintah memiliki tautan penghubung, yang biasanya memiliki satu Piper PA-28
Panah, satu Kepala Suku Piper PA-31, dua Valmet L-90 TP Redigo dan satu - dua Valmet (L-70)
Vinka.

Seorang pemuda yang ingin menjadi pilot mengambil kursus 4 tahun di Akademi Angkatan Udara. Pelatihan awal berlangsung di Valmet L-70 Vinka. Di pesawat ini, taruna membuat 45 sorti dalam 11 bulan. Selama tiga tahun berikutnya, Vinka dan Hawk tetap menjadi mesin utama mereka.

Setelah 60 jam di Vinck dan 100 jam di Hawk, siswa menjadi pilot. Setelah itu, dia dikirim ke unit aktif, di mana selama tahun berikutnya dia harus membuat 150 sorti lagi di Hawk. Dan hanya di tahun kedua dia diizinkan terbang di Hornet.

Pada Januari 1997, skuadron pengintai (Tiedustelulentolaivue) dibubarkan, dan enam MiG-21bis\T pengintai dan sejumlah Hawks yang mampu membawa kontainer pengintai dipindahkan sebagian.

Pada saat yang sama, skuadron transportasi dibubarkan dan Fokker F27 dan Learjet-nya, bersama dengan Hawks "pengintaian", membentuk skuadron baru - Dukungan Operasional, yang melapor langsung ke Komandan Angkatan Udara. Apalagi salah satu Fokker diubah menjadi semacam VKP terbang, dan selebihnya menjalankan fungsi transportasi.

Penerbangan Angkatan Darat Finlandia.

Pada 1 Januari 1997, unit helikopter Angkatan Udara dibubarkan, dan dua Hughes 500D, lima Mi-8T, dan dua Mi-8P dipindahkan hanya ke penerbangan militer yang dibentuk.

Pasukan perbatasan.

Pasukan perbatasan paramiliter memiliki sejumlah besar kendaraan lapis baja dan kapal patroli. Selain itu, ia memiliki skuadron patroli udara, yang berbasis di tiga lapangan terbang - Helsinki, Turku dan Rovaniemi.

Sampai saat ini, ada empat AB 206, empat AB 412, tiga AS 332L1 Super Puma dan dua Dornier Do 228. Satu AB.206A dipindahkan dari Angkatan Udara dan, selain fungsi patroli, melakukan tugas pelatihan.

Dari AV.212, dua adalah AB 412SP standar dan satu helikopter adalah AB 212EP yang dilengkapi dengan radar Bendix 1500. Baik AV.212 dan Super Puma dilengkapi untuk operasi pencarian dan penyelamatan. Dorniers memiliki peralatan untuk pengintaian angkatan laut. Semua pilot Pasukan Perbatasan sebelumnya bertugas di Angkatan Udara, tetapi pesawat membawa kode registrasi sipil. Selama perang, pasukan perbatasan dipindahkan ke yurisdiksi armada.

(c) M. Zhirokhov, 2005

Sudut langit. 2005 (Halaman:

Terima kasih untuk bekerja Sejarawan Finlandia Kalevi Keskinen dan Kari Stenman, yang bukunya berisi tentang sejarah layanan hampir setiap pesawat yang digunakan oleh penerbangan militer Finlandia selama Perang Dunia Kedua, masalah penentuan jumlah pesawat di Angkatan Udara Finlandia di tanggal tertentu, kerugian mereka dan pengisian kembali dengan pesawat baru seharusnya tidak menyebabkan kesulitan besar selama bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun. Untuk mendapatkan jawaban yang akurat atas pertanyaan semacam itu, cukup dengan membuat hitungan pesawat-demi-udara dari karya para sejarawan ini. Dalam beberapa tahun terakhir, setelah Arsip Negara Finlandia mulai mendigitalkan koleksinya dan memposting sejumlah besar dokumen Angkatan Udara Finlandia yang berkaitan dengan periode Perang Dunia II untuk akses gratis di situs web http://digi.narc.fi/, menjadi mudah untuk membandingkan data yang diberikan oleh Keskinen dan Stenman secara langsung dengan dokumen aslinya. Namun demikian, bahkan hari ini, bahkan spesialis yang sangat tertarik dengan sejarah Angkatan Udara Finlandia mengalami kesulitan tertentu ketika menangani masalah ini. Sebuah contoh utama pekerjaan yang buruk tentang topik ini adalah posting terbaru dari yang terbaik spesialis dalam negeri dalam sejarah perang Soviet-Finlandia Oleg Kiselev ( gajah_76 ) "Sekali lagi, kami mempertimbangkan kerugian Angkatan Udara Finlandia dalam" perang musim dingin ". Alih-alih menganalisis kesalahan yang dibuat oleh Oleg, saya memutuskan untuk menerbitkan versi saya sendiri tentang perhitungan jumlah dan kerugian Angkatan Udara Finlandia selama Perang Soviet-Finlandia. Semua informasi yang diperlukan diringkas dalam tabel di bawah ini. Namun, seperti biasa, sebelum melanjutkan ke pembahasan tabel, perlu diberikan beberapa penjelasan yang mengungkapkan arti dari data yang diberikan di dalamnya.

Jumlah pesawat yang ditunjukkan dalam tabel dihitung dari riwayat layanan masing-masing pesawat yang diterbitkan dalam karya Keskinen dan Stenman, dengan tambahan kecil dari sumber lain. Di belakang setiap nomor yang diberikan dalam tabel adalah pesawat tertentu dengan nomor registrasi yang diketahui - ini adalah hasil penghitungan nama yang akurat, dan bukan penjumlahan impersonal dari angka signifikan yang tidak jelas. Konvensi berikut digunakan dalam menyusun tabel:

1) Tanggal penerimaan pesawat oleh Angkatan Udara untuk pesawat yang diproduksi di Finlandia (tidak ada pesawat seperti itu selama Perang Soviet-Finlandia) atau dimobilisasi dari pemilik sipil adalah tanggal penyerahan pesawat ke Angkatan Udara Finlandia, dan untuk pesawat yang diterima dari luar negeri - tanggal kedatangan pesawat ke wilayah Finlandia.

2) Tanggal dikeluarkannya pesawat dari Angkatan Udara adalah tanggal kejadian, sehingga pesawat tersebut dihapuskan dari Angkatan Udara, dan untuk pesawat udara dihapuskan karena keausan atau keusangan, tanggal pesawat dipindahkan ke penyimpanan, setelah itu pesawat dihapuskan. Pada kenyataannya, pesawat dapat dihapuskan beberapa hari, bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah kecelakaan atau penyimpanan.

Jika kita bandingkan tabel komposisi pesawat Angkatan Udara Finlandia pada tanggal 13 November 1939 berikut dengan tabel yang tersimpan di Arsip Negara Finlandia: http://digi.narc.fi/digi/view.ka?kuid=1618567 , maka perbedaan tiga pesawat ditemukan - di tabel arsip jumlah total pesawat adalah 301, dan di tambang itu 298. Perbedaan ini dijelaskan oleh fakta bahwa tabel arsip mencakup pesawat yang dihancurkan pada Oktober-November 1939, tetapi tidak dinonaktifkan sebelum dimulainya perang:

1) Gamecock II GA-43, LLv 29 - rusak 20/10/1939, dinonaktifkan 10/11/1941
2) Fokker D.XXI FR-88, LLv 24 - rusak 11/8/1939, dinonaktifkan 03/11/1940
3) Syaski IIA SÄ-148, ISK - dibubarkan 23/11/1939, dinonaktifkan 02/12/1940

Di meja saya, sesuai dengan aturan 2 di atas, pesawat ini tidak termasuk. Pada dasarnya, perbedaan antara angka total yang diberikan dalam tabel saya untuk 13 Maret 1940 dan data dari tabel arsip untuk 15 Maret 1940 dijelaskan dengan alasan yang sama: http://digi.narc.fi/digi/view. ka?kuid=1618582 . Satu-satunya perbedaan adalah bahwa jumlah pesawat yang dihancurkan tetapi tidak dinonaktifkan meningkat tajam pada akhir perang.

Pertanyaan tentang distribusi pesawat antara unit tempur, unit non-tempur dan pabrik perbaikan agak lebih rumit. Faktanya adalah bahwa dalam sejarah masing-masing pesawat hanya ditunjukkan pergerakan pesawat dari satu bagian ke bagian lain, di samping itu, ada kasus ketika sebuah pesawat, yang terdaftar secara resmi di satu bagian, dapat digunakan oleh bagian lain untuk beberapa waktu. Semua perbedaan dalam distribusi pesawat antara arsip dan tabel saya memiliki alasan yang dapat dijelaskan, tetapi di sini saya tidak akan membahasnya secara rinci, terutama karena mereka tidak mempengaruhi tujuan akhir dari pekerjaan ini - pengurangan keseimbangan keseluruhan pesawat Angkatan Udara Finlandia. Saya akan fokus pada satu contoh saja. Tabel arsip untuk 30 November 1939 menunjukkan bahwa 16 pembom Blenheim berada di unit tempur, dan dua lagi sedang diperbaiki di pabrik. Di meja saya untuk nomor yang sama, 17 Blenheim terdaftar di unit tempur, dan hanya satu yang sedang diperbaiki di pabrik. Perbedaan itu muncul karena Blenheim BL-111 yang rusak saat mendarat di Joroinen pada 23 November 1940. Ketika beberapa hari kemudian pesawat pengebom LeR 4 pindah ke lapangan terbang Luonetjärvi, tentu saja BL-111 tidak bisa terbang ke sana, jadi pada 30 November ke Luonetjärvi hanya ada 16 pembom - sesuai dengan data tabel arsip. Namun, pada 3 Desember 1939, BL-111 dipulihkan dan menjadi bagian dari 3 / LLv 44. Apakah pesawat ini dipindahkan ke pabrik untuk diperbaiki, seperti yang tersirat dalam tabel arsip, atau apakah diperbaiki di tempat di Joroinen - orang hanya bisa menebak.

Pembagian pesawat menjadi tempur dan non-tempur dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku saat itu di Angkatan Udara Finlandia. Dan aturan ini cukup sederhana - jika pesawat jenis ini digunakan di unit tempur untuk melakukan misi tempur, maka itu dianggap pertempuran. Akibatnya, pembagian menjadi tipe pertempuran dan non-tempur tidak selalu jelas, dan terkadang membuat penasaran. Jadi, Junkers F 13 kuno, yang digunakan oleh T-LLv 39 untuk patroli anti-kapal selam di atas Laut Aland, dihitung sebagai pesawat tempur, dan F 13 serupa, yang merupakan bagian dari armada udara sukarelawan F 19 Swedia, dihitung sebagai non-tempur. Demikian pula, transportasi DC-2 diubah menjadi pembom dan membuat serangan mendadak satu malam dengan 2 / LLv 44 dianggap sebagai pesawat tempur.Di sisi lain, pejuang Gauntlet yang tidak terlalu tua segera setelah tiba di Finlandia dikirim ke skuadron cadangan untuk digunakan sebagai pelatihan dan tempur tempur dan karena itu sejak awal diperhitungkan sebagai pesawat non-tempur. Yang lebih menarik adalah situasi dengan Bulldog IVA. Pada awal perang, mereka adalah bagian dari LLv 26 dan dihitung sebagai pejuang tempur. Namun, pada awal Februari, setelah LLv 26 dilengkapi kembali dengan Gladiator, Bulldog dipindahkan ke skuadron cadangan dan dipindahkan ke kategori pesawat non-tempur. Keadaan ini harus diperhitungkan ketika menentukan keseimbangan pendapatan dan kerugian pesawat tempur Angkatan Udara Finlandia, karena jumlah pesawat tempur berkurang bukan hanya karena kerugian yang ditimbulkan, tetapi juga karena pemindahan pesawat tempur ke kategori pesawat non-tempur.

Kedatangan dan kehilangan pesawat di Angkatan Udara Finlandia selama Perang Soviet-Finlandia

Tabel kedatangan pesawat di Angkatan Udara Finlandia berisi informasi tentang semua pesawat yang dikirim ke Finlandia atau hilang selama feri ke Finlandia selama Perang Soviet-Finlandia, serta semua pesawat yang tiba di Finlandia setelah perang, keputusan untuk mengirimkan yang mana dibuat sebelum akhirnya. Tabel yang sama termasuk pesawat Soviet yang ditangkap yang jatuh ke tangan Finlandia selama perang, yang kemudian dimasukkan dalam Angkatan Udara Finlandia, pesawat yang merupakan bagian dari armada udara sukarelawan F 19 Swedia, dan pesawat yang dimobilisasi dari pemilik sipil dan termasuk di Angkatan Udara setelah dimulainya perang.

Salah satu pesawat yang dimobilisasi setelah dimulainya perang adalah Aero Oy's Ju 52/3m OH-ALK. Pesawat ini dipindahkan ke RAF pada 1 Desember 1939, dan pada hari yang sama nomor registrasinya diubah menjadi OH-LAK. Pada 21 Februari, Junker ini dikembalikan ke Aero Oy, dan sebagai gantinya, Ju 52 / 3m lainnya, OH-ALL, milik maskapai, dipindahkan ke Angkatan Udara. Jadi, secara total, dua Ju 52 / 3m dimobilisasi selama perang, tetapi pada saat yang sama hanya satu di Angkatan Udara.

Tabel kerugian mencakup semua pesawat yang hilang secara permanen oleh Angkatan Udara Finlandia sebagai akibat dari Perang Soviet-Finlandia. Kerugian pertempuran hanya mencakup pesawat yang hilang sebagai akibat dari tindakan yang bertujuan pasukan Soviet. Semua kerugian lainnya diklasifikasikan sebagai non-tempur. Secara khusus, Fokker D.XXI FR-77 dari LLv 24, ditembak jatuh oleh artileri anti-pesawat Finlandia pada tanggal 1 Desember 1939, saat menangkis serangan pembom Soviet, dikaitkan dengan kerugian non-tempur, dan dua Hart dari Swedia F 19, yang bertabrakan di udara pada 12 Januari 1940, saat melakukan manuver anti-pesawat di bawah tembakan pertahanan udara Soviet dikaitkan dengan kerugian tempur. Secara total, selama perang, Angkatan Udara Finlandia (termasuk armada udara sukarelawan Swedia) kehilangan 49 pesawat karena alasan pertempuran - 41 pesawat tempur ditembak jatuh dalam pertempuran udara, enam pesawat tempur dihancurkan oleh tembakan anti-pesawat (termasuk dua pesawat tersebut di atas yang bertabrakan di udara), satu lagi pesawat tempur dan satu pesawat non-tempur hancur di lapangan udara.

Di antara kerugian yang tidak dapat diperbaiki dari Angkatan Udara Finlandia, dua pesawat juga diperhitungkan, yang dihancurkan oleh Finlandia di lapangan terbang Vartsila pada 15 Maret 1940 sebelum lapangan terbang dipindahkan. pihak Soviet. Terlepas dari kenyataan bahwa pesawat-pesawat ini hilang setelah berakhirnya permusuhan, kehancuran mereka adalah akibat langsung dari perang yang baru saja berakhir.

Seperti yang telah disebutkan, pada awal Februari 1940, pesawat tempur Bulldog VIA direklasifikasi dari pesawat tempur ke pesawat non-tempur. Sesuai dengan ini, kerugian yang diderita oleh Bulldog juga dibagi - BU-64 yang ditembak jatuh pada 1 Desember 1939 dikaitkan dengan kerugian pesawat tempur, dan BU-61, yang jatuh pada 7 Februari 1940, adalah dikaitkan dengan kerugian pesawat non-tempur.

Terakhir, kami harus menyebutkan satu fitur akuntansi untuk kerugian yang terjadi selama pengangkutan pesawat ke Finlandia dari luar negeri. Faktanya adalah bahwa salah satu dari dua Badai yang tercatat hilang selama feri dari Inggris ke Finlandia tidak benar-benar rusak. Pada tanggal 28 Februari 1940, Badai HU-461 (registrasi Inggris N2325) runtuh saat mendarat di Lapangan Terbang Wick di Skotlandia, mengakibatkan kerusakan sedang pada pesawat. Setelah perbaikan, ia dipindahkan ke 11 EFTS (sekolah pelatihan penerbangan awal) dan kemudian bertugas di berbagai unit non-tempur Angkatan Udara Kerajaan hingga awal 1945. Namun, bagi Angkatan Udara Finlandia, pesawat ini hilang selamanya. Itu sebabnya termasuk dalam jumlah kerugian yang tidak dapat diperbaiki dari Angkatan Udara ini.

Keseimbangan pesawat di Angkatan Udara Finlandia selama Perang Soviet-Finlandia

Setelah kami menempatkan semua angka secara berurutan, pengurangan keseimbangan pergerakan pesawat di Angkatan Udara Finlandia untuk periode yang ditinjau menjadi aritmatika sederhana:

Jumlah pesawat di Angkatan Udara Finlandia pada 30 November 1939 dan masuknya pesawat ke Angkatan Udara selama perang diambil langsung dari tabel. Dua pesawat yang dihancurkan pada 15 Maret 1940 (77-2=75) tidak termasuk dalam jumlah total kerugian pesawat di Finlandia, karena masih ada pada 13 Maret. Selain itu, penurunan komposisi pesawat Angkatan Udara Finlandia diperhitungkan karena pengembalian Ju 52 / 3m OH-LAK ke maskapai Aero Oyu dan karena Aero A-32GR AEj-55 akan ditulis. off, yang dipindahkan ke penyimpanan pada 13 Januari 1940 dan tidak diperhitungkan dalam komposisi Angkatan Udara Finlandia pada 13 Maret 1940 sesuai dengan aturan yang digunakan dalam penyusunan tabel.

Ada pendapat, terutama di kalangan warga Petersburg, bahwa "tidak ada yang bisa dilihat di Finlandia." Yah, kecuali mungkin untuk tinggal di pondok, memancing di danau hutan atau bermain ski. Untungnya, ini tidak terjadi. Selain taman air, lereng ski, dan toko-toko dengan Peri dan kaviar merah, ada atraksi lain di negara Suomi. Salah satunya adalah museum penerbangan di Tikkakoski, 20 kilometer dari kota Jyväskyl.

Suatu ketika museum penerbangan di Tikkakoski berstatus "Museum Resmi Angkatan Udara Finlandia". Pada tahun 1970-an, tempat yang tenang ini pastilah mimpi Perwira intelijen Soviet. Mengapa? Sederhana saja - Administrasi Angkatan Udara Finlandia, Pusat Pelatihan Pilot Angkatan Udara, Layanan Informasi, dan Sekolah Penerbangan dengan pangkalan pesawat latih terletak di sini. Selain Akademi Angkatan Udara Finlandia, Tikkakoski juga merupakan rumah bagi unit penelitian dan pengembangan terbesar di negara ini, yang berspesialisasi dalam pengembangan sistem pesawat ... Secara umum, tempat museum tidak dipilih secara kebetulan. Omong-omong, museum penerbangan Finlandia lainnya terletak di dekat Helsinki di pinggiran Vantaa, tetapi sejauh ini saya belum mengunjunginya.

Tapi kembali ke Tikkakoski. Hal pertama yang mengejutkan eksposisi adalah banyaknya swastika. Dengan sendirinya, swastika tidak mewakili sesuatu yang negatif. Ini adalah salah satu simbol grafis paling kuno yang menunjukkan pergerakan Matahari mengelilingi Bumi, dari timur ke barat. Dalam budaya Eropa abad ke-19, simbol ini sangat populer setelah mode teori Arya.

Swastika Finlandia "khakaristi" muncul di sayap pesawat selama perang saudara: pada 6 Maret 1918, Pangeran Swedia Eric von Rosen menghadiahkan pesawat pertama dengan swastika di dalamnya kepada Tentara Putih Mannerheim. Setelah itu, secara umum, Finlandia tidak punya pilihan - atas perintah Mannerheim, lambang ini memasuki simbolisme dan lencana republik muda.

Ternyata swastika muncul di penerbangan Finlandia jauh sebelum menjadi simbol negara. Nazi Jerman. Namun, secara historis, swastika Finlandia "khakaristi" tidak ada hubungannya dengan simbol "fasis Jerman".

Selama Perang Dunia Kedua, Angkatan Udara Finlandia menggunakan "khakaristi" sebagai tanda identifikasi untuk pesawat negara Suomi - swastika biru dalam lingkaran putih diterapkan pada sayap dan badan pesawat.

Setelah Perang Dunia Kedua, swastika penerbangan Finlandia harus ditinggalkan, simbol ini, yang sangat terkait dengan fasisme Jerman, menjadi terlalu menjijikkan.

Hari ini, lambang Angkatan Udara Finlandia, bukannya "hakaristi", menunjukkan lingkaran putih dan biru netral, mengulangi warna bendera kebangsaan Finlandia.

Jika kita berbicara tentang bangunan museum, maka ini adalah salah satu hanggar beton bertulang dengan ukuran yang cukup besar, lebih seperti bengkel pabrik besar. Mungkin, karena kurangnya ruang, pesawat terletak sangat dekat satu sama lain dan kadang-kadang tampaknya ini bukan museum, tetapi gudang besar pesawat tua.

Anehnya, "kapitalis" Finlandia pada 1960-80-an secara aktif dan dengan senang hati menggunakan pesawat militer buatan Soviet. Misalnya, dalam gambar - pembom Il-28R. Dari tahun 1961 hingga 1981, tiga dari pesawat ini digunakan sebagai kapal tunda target, dan sebagai tambahan ada satu pembom Il-28R "asli". Saya berasumsi bahwa mobil ini ada di museum.

MiG-21 "kami" bertugas dalam penerbangan tempur. Secara umum, pesawat MiG pertama dalam jumlah 4 buah mulai beroperasi dengan Angkatan Udara Finlandia pada tahun 1962. Ini adalah pelatih MiG-15UTI. Salah satunya dengan warna hijau terang, "asam" berdiri di depan pintu masuk museum, dan fotonya diposting di awal posting hari ini. Kemudian, beberapa lusin lagi MiG-21 diterima. Salah satu pesawat hanya ditunjukkan pada gambar.

Pesawat MiG beroperasi dengan Angkatan Udara Finlandia hingga 1990-an (dalam pesawat tempur - hingga akhir 1980-an). Hari ini, kokpit salah satu pesawat ada di museum dan siapa pun yang ingin duduk di dalamnya bisa merasa seperti pilot militer. Menariknya, sebagian besar tulisan di dasbor cukup Finlandia, tetapi jika Anda perhatikan lebih dekat, ada juga karakter Cyrillic yang familiar.

Di sebelah kokpit pesawat MiG adalah bagian dari badan pesawat Swedia SAAB 35 Draken. Setidaknya, dalam hal jumlah instrumen, pesawat Skandinavia kalah dari MiG "kami" ... Detail yang menarik adalah bahwa sistem on-board pesawat MiG "Soviet" diselesaikan oleh Nokia (ya, ya, yang sangat satu ...), yang menyediakan format data tunggal yang berasal dari pesawat SAAB dan MiG-21.

Dan ini adalah Douglas Amerika.

Sayangnya, karena banyaknya pameran, tidak ada cara untuk mengingat semuanya. Namun, kesan keseluruhan museum tetap positif - bervariasi, menarik, tidak biasa. Untuk anak-anak, sangat penting bahwa Anda dapat naik beberapa pesawat dan bahkan "menyetir", merasa seperti pilot sungguhan.
Nah, sebagai kenang-kenangan, Anda bisa membeli yang asli dokumentasi teknis untuk pesawat tahun 50-70an. Instruksi, gambar, diagram, yang sudah tidak diperlukan, termasuk untuk mobil domestik (dan bahkan dalam bahasa Rusia!) dijual dengan harga yang wajar di kios suvenir di pintu keluar museum.